ranguman teori akuntansi uas

Upload: atika-darety

Post on 09-Oct-2015

1.439 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Rangkuman

TRANSCRIPT

RANGUMANTEORI AKUNTANSI

CHAPTER 9 : REVENUEDEFINISI PENDAPATANPendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama periode yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas ketika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas , selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari peserta ekuitasPENDAPATANaliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas ataupenyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utamadan berlanjut dari entitas tersebut.Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu: Aliran Masuk Aset atau Kenaikan AsetUntuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksiatau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak adabatasan bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semuakenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan Operasi Utama atau Sentral Berlanjut Secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upayaproduktif. Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima daripelanggan. Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakankarakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikanaset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan.Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengansendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi. Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu :1. Operasi dan Nonoperasipemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi tersebutbenar-benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya secara sangatkebetulan saja. Bila tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat dilaporkansebagaipendapatan lain-lain dan untung2. Penurunan kewajiban terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban3. Suatu Entitasmaksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usahadianut dalam pendefinisian.4. Produk perusahaanpendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran masuk dana daripelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana pendapatan diukur danbukan menunjukkan bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.5. Pertukaran produkpendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untukdicatat dalam sistem pembukuan.6. Berbagai bentuk dan namapendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan mencakupisemua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun7. Kenaikan EkuitasPENDAPATAN VS UNTUNG IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung(gains). Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan(income). FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiriUNTUNGialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral (ikutan)atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lainyang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilikMakna yang terkandung dalam definisi Untung :1. Kenaikan ekuitas bersih2. Periferal atau incidental3. Selain yang dicakupi pendapatan4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilikFASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan operasiutama.Karakteristik Sumber Untung :1. Periferal atau incidental2. Transfer nontimbal-balik3. Penahanan asset4. Faktor lingkunganPembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan maknapendapatan dan untungPENGAKUAN PENDAPATANPencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting :1. Pembentukan Pendapatan (Earning Of Revenue)Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada.Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha. Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep Homogenitas Kos yaitu Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.Implikasi Konsep Homogenitas KosKos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.Asumsi di Balik Homogenitas KosDianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang. Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengenai untuk expense.2. Realisasi pendapatan (realization of revenue) pendekatan transaksiDengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan kontrak.KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi bilamana aset berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya. Mudah dikonversi bila mempunyai (a) harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk dan penyajian barang dan (b) daftar harga barang tersedia di suatu pasar aktif tersedia.2. Telah terbentuk/terhak (earned)Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan perioda.

Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat berikut :1. Keterukuran nilai asset2. Adanya suatu transaksi3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesaiSAAT PENGAKUAN PENDAPATANKapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan :1. Saat kontrak penjualan disepakati setelah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang, contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan penyerahan barang cukup pendek.2. Selama proses produksi secara bertahap pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya. Apresiasi yaitu selisih penilai pasar wajar dan aset perusahaan dengan kos (atau nilai buku aset terdepresiasi).3. Saat produksi selesai, pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai pendapatan secara substansial sudah terbentuk.4. Saat penjualan5. Saat kas terkumpul, pengakuan berdasarkan asas kas.

SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASASejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau pemanufakturan.Pedoman umum :1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya4. Saat kas terkumpulPROSEDUR PENGAKUAN PENDAPATANKebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual).

CHAPTER 10 : EXPENSESDEFINISI BEBANDalam SFAC no 6, FASB mendefinisikan Beban adalah aliran keluaratau pemakaian aktiva dan timbulnya hutang selama satu periode yang berasaldari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaankegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitasSedangkan menurut IAI mendefinisikanBeban adalah penurunan manfaatekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atauberkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunanekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal (paragraf70b)

KOS dan BEBANUntuk memanfaatkan aset entitas memerlukan kos dan bebanmerepresentasikan perubahan nilai. Perubahan nilai diartikan sebagaiperngorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan jasa. Jika tidak ada kos makatidak ada beban.Secara konseptual menurut prinsip keberlangsungan usaha (goingconcern), penggunaan akan barang dan jasa (aset) perusahaan ditujukan untukjangka panjang sehinggan kos dari aset tersebut mengalami dua tahap yaitupengakuan dan pembebanan. Hal tersebut berarti kos diakui sebagai asetkemudian diakui sebagai beban untuk periode manfaat aset tersebut digunakan.Dengan landasan konsep dasarkontinuitas usaha serta upaya dan hasil,masalah teoritis dalam tahap pembebanan adalah pemecahan aliran kos yang telahdiakui sebagai aset menjadi bagian yang merupakan biaya perioda berjalan dalamrangka penentuan biaya periodik dan bagian yang baru akan menjadi biaya dalamperioda-perioda berikutnya. (Suwardjono, Edisi Ketiga:397)Selain itu terdapat pula definisi mengenai hubungan kos dan bebanmenurut American Accounting Association (AAA) pada tahun 1957 sebagai : beban adalah biaya yang telah kadaluarsa, secara langsung maupun tidaklangsung pada periode fiskal, dari aliran barang atau jasa ke pasar dan operasiyang berhubungan

BEBAN dan RUGIMenurut definisi, yang dimasukkan dalam beban hanya perubahanperubahan yang tidak menguntungkan saja yang terjadi dalam proses memperolehpendapatan. Kebalikannya adalah bahwa aktiva yang habis atau menurunnyaaktiva dimana kejadian ini tidak berkaitan dengan proses penyediaan barang danjasa bagi pelanggan atau klien seharusnya dikelompokkan sebagai kerugian dantidak dikelompokkan sebagai beban. Kerugian dan beban merupakan perubahanyang relevan dalam perhitungan laba bersih bagi pemegang saham danperusahaan.Menurut Suwardjono (Edisi Ketiga, Hlm. 9) terdapat tiga kata kunci padapengertian rugi yaitu penurunan ekuitas, bukan merupakan transaksi ke pemilik,dan transaksi periferal atau insidental. Dalam hal ini yang membedakan biaya danrugi adalah mengenai transaksi periferal atau insidental atau di luar kendalimanajemen. Berbeda dengan beban yang timbul akibat dari kendali manajemenyaitu aktivitas penggunaan aset (barang dan jasa).Namun, dari definisi yang terdapat dalam Konsep Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan, IAI (1994) tidak memisahkan biaya dengan rugi.Jadi semua potensi jasa baik yang digunakan secara langsung ataupun tidaklangsung untuk memperoleh pendapatan disebut dengan biaya. IAI (1994) bahkansecara spesifik menyebutkan hal tersebut seperti yang tertulis pada paragraf 78berikut ini : kerugian termasuk dalam kelompok beban. Pada dasarnya pembedaanantara beban dan rugi hanya untuk kepentingan pengungkapan seperti padapendapatan dan untung.

PENGAKUAN BEBAN

Berdasarkan KDPPLK paragraf 94, beban diakui dalam laporan laba rugikalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunanaktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Iniberarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikankewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan ataupenyusunan aktiva tetap). Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasarhubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (matching of cost with revenue). Misalnya, berbagai komponen bebanyang membentuk beban pokok penjualan (cost or expense of goods sold) diakuipada saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang.Kalau manfaat ekonomi diharapkan timbul selama periode akuntansi danhubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau taklangsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yangrasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yangberkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merkdagang. Dalam kasus semacam itu, beban ini disebut penyusutan atau amortisasi.Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansiyang menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan.

Pengakuan beban menurut kerangka kerja IASB terdiri dari dua kriteriautama yaitu :

1. Terdapat kemungkinan adanya keuntungan yang akan mengalir keperusahaan. Tingkat kemungkinan tersebut memang merupakan konsepyang tidak mutlak. Hal tersebut tergantung pada ketersediaan bukti ketikalaporan keuangan akan disusun atau dipersiapkan.2. Memiliki nilai yang dapat diukur dan reliabel. Dengan demikian untukakun-akun yang menggunakan estimasi, diperlukan bukti-bukti yangmendukung validitas estimasi tersebut.

Beban harus diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan keuntunganekonomi di masa depan berhubungan dengan penurunan aset atau peningkatankewajiban dapat diukur secara reliabel.Semua kos dapat ditangguhkan pembebanannya apabila kos tersebutmemenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu : Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masamendatang, dikuasai oleh perusahaan, dan berasal dari transaksimasa lalu). Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masamendatang yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitasyang menguasai. Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Beban juga dapat timbul dalam laporan laba rugi pada saat timbulkewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva. Misalnya adanya hutang garansiproduk

PENGUKURAN BEBANDalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkanberbagai keputusan atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana bebantersebut akan dialokasikan pada periode-periode selanjutnya yang menunjukkanadanya pendapatan. Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar akuntansi yangdapat digunakan sebagai acuan atau pedoman. Misalnya, IAS 16/AASB 116 yangmenyatakan bahwa nilai-nilai aset yang dapat di depresiasi dapat diukur denganbeberapa cara setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan atau modelpenilaian) dan beberapa pilihan alternatif untuk depresiasi (seperti metode garislurus, nilai menurun dan jumlah unit).Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlahrupiah yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,pengukuran biaya dapat didasarkan pada:

Kos Historis Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yangdikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar koshistoris dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan, dansebagainya. Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent InputCost) Kos masukkan terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yangharus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktivayang sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untukpersediaan. Setara Kas (Cash Equivalent)Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan caramenjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaannormal.

Meskipun pada prakteknya metode pengukuran yang masih banyakdigunakan adalahhistorical cost, namun dengan mulai diadopsinya IFRS diIndonesia, maka pengukuran yang sesuai standar adalah dengan menggunakan metode fair value. Dengan demikian, untuk pencatatan beban sebagai akibat daridepresiasi (penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah nilai selisihantara nilai wajar dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilaibukunya).

ALOKASI BEBAN

Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikanbeban-beban tersebut ke periode-periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal inibiasanya disebut dengan matching concept. Konsep tersebut memperlakukan kosdengan mengalokasikan kos yang sudah kadaluarsa (beban) ke periode-periodedimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian tersebut hanya bersifatestimasi. Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan merupakanfungsi utama, namun hal tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan karenaberhubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan harus mengidentifikasimana aset yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang harus ditulissebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut.Matching Conceptadalah hal yang paling penting dalam akuntansi biayahistoris. Kos yang sudah kadaluarsa akan menjadi beban dan disajikan dalamlaporan laba rugi, sedangkan kos yang belum kadaluarsa akan dicatat sebagai asetdan disajikan dalam laporan posisi keuangan. Untuk mengatasi masalahpenentuan dan pengukuran kos menjadi beban, terdapat tiga metode dari matchingkos yang sering digunakan, yaitu :

a) Hubungan Sebab dan AkibatPenggunaan barang dan jasa oleh perusahaan harus menghasilkanpendapatan pada periode tersebut. Hubungan antara beban dan pendapatanharus merupakan hubungan sebab akibat pada perusahaan tersebut.Maksudnya, pendapatan timbul karena adanya outflow berupa beban.Dengan demikian pendapatan merupakan akibat dari adanya beban. Sesuaidengan prinsip pengakuan pendapatan, tidak ada kos penjualan jika tidakada pendapatan.Misalnya, pada perusahaan konstruksi yang menerima kontrakjangka panjang. Perusahaan tidak akan mengakui biaya yang dikeluarkanuntuk membangun proyek dalam kontrak sebagai kos ataupun bebansebelum pendapatan diakui, melainkan diakui sebagai aset. Apabilapendapatan telah diakui maka kos atau beban pun akan diakui. Namundalam prakteknya hal tersebut susah untuk dilaksanakan. Misalnya,pendapatan sebesar Rp 100.000 dihasilkan dari beban Rp 60.000. Darijumlah beban tersebut, Rp 15.000 merupakan beban gaji. Bilamenggunakan konsep sebab akibat beban berupa gaji sebesar Rp 15.000tersebut dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 25.000 dari totalpendapatan tersebut. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapatdinilai dan tidak dapat dibuktikan secara pasti.

b) Alokasi yang Sistematis dan RasionalTidak semua beban dapat dialokasikan dengan menggunakankonsep sebab dan akibat. Sebagai salah satu alternatif, alokasi yangsistematis dan rasional dapat digunakan. Tujuannya yaitu untuk mengakuibeban dalam periode akuntansi dimana pada periode tersebut beban itudimanfaatkan atau telah kadaluarsa. Jadi, beban dialokasikan pada periodedimana beban tersebut dikonsumsi, bukan berdasar produk yangdihasilkan. Menurut IAS 16/AASB 116, depresiasi adalah alokasi yangsistematis dari jumlah yang dapat didepresiasi dari sebuah aset selamaumur ekonomisnya. Depresiasi merupakan salah satu contoh dari prosesalokasi.

Namun masalahnya, apakah depresiasi merupakan suatu prosedur,atau kejiadian yang sebenarnya/nyata? Telah diketahui sebelumnya bahwadepresiasi merupakan kejadian moneter yang disebabkan oleh kejadianfisik. Jadi depresiasi merupakan fenomena yang terjadi, dan beban yangdicatat merupakan efek moneternya. Berbagai cara untuk mengukurdepresiasi dapat dipilih oleh akuntans sesuai dengan standar yangditentukan, selama cara yang digunakan rasional dan sistematik, maka caratersebut dapat diterima. Satu kelemahan dari alokasi kos adalahbergantung pada estimasi dan asumsi penyusunnya yang mungkin bersifatsubyektif.Namun, alasan lain yang mendukung dasar alokasi ini yaitu: Banyak jenis beban yang berkaitan secara tidak langsung denganpendapatan periode berjalan sehingga akan lebih tepat jika dialokasikanberdasar periode yang menikmati beban tersebut. Dalam banyak hal, tidak mudah menghubungkan beban-beban tertentudengan pendapatan. Misalnya beban perawatan medis pegawai. Apabila terdapat beban yang tidak dapat dikaitkan dengan manfaatekonomi di periode berjalan ataupun periode selanjutnya, maka tidak adaalasan penundaan pencatatan beban tersebut. Beban untuk kegiatan atau kejadian yang sifatnya normal dan berulang-ulang serta jumlahnya relatif konstan, maka pengalokasian beban tersebuttidak menggambarkan penandingan yang sempurna karena beban tersebutsebenarnya berkaitan dengan periode sebelum atau sesudahnya. Namunhal tersebut tidak mempengaruhi laba secara material. Seringkali suatu beban terdiri dari berbagai komponen beban lainnya(misalnya beban penjualan yang terdiri dari beban angkut, potonganpenjualan, dan lain-lain) dan sulit untuk menelusuri dampak pendapatandari masing-masing beban tersebut. Namun pengalokasian beban tersebutpada periode berjalan tetap harus dicatat.

c) Pengakuan Sesegera MungkinMerupakan konsep yang mengakui dan mengukur kos yangdikeluarkan sesegera mungkin sebagai beban karena tidak adanya manfaatekonomi yang dapat diukur secara reliabel. Contohnya yaitu biaya iklan (advertising expenses) dan biaya penelitian (research expenditure). Biayaiklan segera diakui sebagai beban karena manfaat ekonomi daripengeluaran tersebut tidak dapat diukur secara reliabel. Meningkatnyakonsumen yang membeli produk perusahaan bisa saja berasal daripengaruh iklan pada periode sebelumnya sehingga efek keuntungan dariadanya iklan pada periode berjalan tidak dapat diukur dengan andal.Begitupula dengan biaya penelitian yang manfaat ekonominya jugatidak dapat diukur secara reliabel. Berbeda dengan biaya pengembangan (development expenditure) yang dapat diestimasi nilai manfaatekonominya sehingga dapat dikapitalisasi sebagai aset, biaya penelitianbelum tentu menghasilkan keuntungan di masa mendatang sehingga tidaksesuai dengan kritera aset. Oleh karena itu biaya iklan dan penelitian harusdicatat sebagai beban.

KRITIK UNTUK KONSEP ALOKASITerdapat kritik pada praktik akuntansi saat ini yang sebagian besardidasarkan pada alokasi. Menurut Thomas dalam buku Teori Akuntansi (Godfrey,1994) alokasi tersebut secara teoritis tidak tepat. Terdapat tiga krtiteria untukmenyesuaikan alokasi yaitu : AditivitasApabila alokasi diambil dari total nilai, maka jumlah dari pengalokasiantersebut harus sama dari total nilai sebelum alokasi, tidak kurang tidaklebih. Misalnya, alokasi beban penyusutan kendaraan tiap tahun makajumlah alokasi untuk setiap tahun tersebut harus sama dengan nilaikendaraan sebelum alokasi. Tidak AmbiguPengalokasian harus dilakukan dengan cara yang jelas sesuai denganmetode yang dipilih. PertahananAkuntan yang telah memilih suatu metode akuntansi harus dapatmenyediakan pernyataan yang meyakinkan pilihannya danmempertahankannya dari kemungkinan adanya metode alternatif lainnya.

Dari ketiga kriteria tersebut dalam pratik nyata hampir tidak mungkinmetode alokasi yang digunakan oleh perusahaan dapat memenuhi ketiga kriteriatersebut. Seringkali perusahaan menggunakan metode yang berbeda-beda sesuaidengan tujuan perusahaan.Akuntan beranggapan bahwa konsep alokasi sangatlah penting. Haltersebut dikarenakan input yang diperoleh perusahaan dapat memberikan manfaatekonomi pada periode berjalan dan periode selanjutnya. Jadi, konsep alokasidibutuhkan untuk menunjukkan penggunaan input tersebut pada periode berjalan.Namun, dari alokasi tersebut akuntan tidak dapat menunjukkan aliran kasatau pendapatan yang didapat oleh perusahaan. Misalnya, untuk alokasi bebanpenyusutan kendaraan yang menunjukkan penggunaan kendaraan sebesar alokasitersebut selama periode berjalan. Namun, tidak terdapat bukti bahwa perusahaanmengkonsumsi kendaraan sebesar nilai alokasi tersebut.Selain itu, akuntan beranggapan laporan keuangan lebih berguna bagipembaca dengan adanya alokasi beban. Namun, pada kenyataannya alokasi tersebut tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya pada laporan keuangan.Pada kenyataannya penggunaan konsep alokasi pada umumnya untukmenghindari beban yang timbul dari penggunaan jasa appraisal dalampenyusunan laporan keuangan.

DUKUNGAN UNTUK KONSEP ALOKASISalah satu alasan yang sangat kuat yang dapat mendukung metode alokasiadalah objektifitasnya. Alokasi memang merupakan jalan tengah yang tidakmutlak benar, namun metode tersebut mengalokasikan nilai yang memang terjadi (harga perolehan) ke dalam periode-periode yang diestimasikan telah mengkonsumsi kos tersebut. Dengan demikian meskipun prinsip alokasicenderung masih menggunakan estimasi, namun yang dialokasikan tetapberdasarkan transaksi yang memang terjadi dan terdapat bukti transaksi yangmenguatkan objektivitasnya.Selain itu, metode alokasi juga merupakan salah satu jalan keluar untukkos-kos yang sulit untuk dicari pasarnya sehingga sangat sulit untukmenggunakan nilai wajar TANTANGAN UNTUK PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI PenandinganTugas untuk pembuat standar adalah membuat aturan agar laporan posisikeuangan dan laporan laba rugi menyajikan informasi yang relevan danrepresentatif. Dalam hal ini, konsep penandingan tidak dapat digunakan untukmengakui item-item pada laporan posisi keuangan yang tidak memenuhi kriteriaaset dan kewajiban. Misalnya hal tersebut terjadi padagoodwill, tenaga kerja, dankekayaan intelektual

KonservatismePada konsep kondervatisme, terjadi asimetri informasi mengenaipengakuan beban dan laba. Konsep ini mengharuskan untuk mengakui adanyabeban sesegera mungkin apabila ada kemungkinan beban tersebut akan terjadi.Namun dalam prinsip ini pengakuan laba tidak akan dicatat hingga laba ataupendapatan tersebut benar-benar terjadi. Konsep tersebut didasarkan oleh asumsiskeptis akuntan atau kehati-hatian. Namun justru akhirnya konsep tersebutmenghasilkan informasi yang tidak relevan. Konsep konservatisme ini tidakberfokus pada bukti transaksi, tetapi lebih pada ketakutan menyajikan nilai bersihaset dan laba terlalu tinggi. Dengan demikian informasi yang mengandungpenyimpangan konservatisme bukanlah merupakan informasi yang netral. Olehkarena itu penyusun standar kini telah merevisi peraturan dan menghilangkankonsep penandingan (matching concept) dan konsep konservatisme ini.

CHAPTER 11 : POSITIVE THEORY OF ACCOUNTING POLICY AND DISCLOSURE

Teori Kontraktual (Contracting Theory)Perusahaan dianggap sebagai suatu perjanjian kerja sama kontraktual yang legal antara supplier dengan customer. Karakteristik teori kontrak perusahaan sebagai hubungan hukum (koneksi) dari hubungan kontrak antara pemasok dan konsumen dari faktor produksi. Perusahaan itu ada karena kurangnya biaya individu untuk bertransaksi (atau kontrak) melalui organisasi pusat daripada melakukannya secara individual.Teori kontraktual mengorganisasikan aktivitas ekonomi untuk mengurangi biaya kontrakrual : Management Contract Debt ContractDalam pengertian yang lebih umum, semua pemasok faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan modal) secara tunggal mempunyai kontrak dengan konsumen untuk output mereka, misalnya, kontrak: Mendokumentasikan syarat dan kondisi kerja para manajer oleh pemegang saham Mendokumentasikan syarat dan kondisi di mana pemberi pinjaman menyediakan sumber daya keuangan Kerja untuk pabrik dan pekerja lainnya Untuk penyediaan barang Untuk penjualan dan pengiriman barang dan jasa.Teori Keagenan (Agency Theory)

Dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976). Teori ini muncul ketika adanya hubungan kerja sama antara principal dan agent, dan adanya perbedaan kepentingan antara pihak2 tersebutKarena adanya perbedaan kepentingan antara agent dan principal, maka muncul agencycost. Agency cost digunakan untuk mengatasi perbedaan kepentingan tersebut, terdiri atas:

Monitoring costDikeluarkan oleh principal supaya dapat memantau kinerja agent, sebenarnya secara tidak langsung, monitoring cost ditanggung oleh agent. Contoh: auditing cost Biaya yang timbul dari monitoring cost dinamakan price protectionBiaya pemantauan dikeluarkan oleh pemegang saham untuk mengukur, mengamati dan mengontrol perilaku agen. Contoh dari biaya pemantauan adalah biaya audit, biaya penetapan rencana kompensasi manajemen, batasan anggaran, aturan operasi.

Bonding costBiaya yang dikeluarkan oleh agent dalam rangka mengurangi monitoring cost, biaya ini bisa ada dalam perusahaan, bisa juga tidak. Contoh: Untuk mengurangi monitoring cost, manajer membuat laporan keuangan secara berkala (misalnya quarterly) agar pihak principal bisa memantau secara berkala apa yang dilakukan oleh agent.Marginal cost of monitoring cost = marginal cost of bonding cost, maka tidak akan adabonding cost

Residual lossBiaya-biaya yang timbul yang tidak berkaitan dengan kepentingan principal

Demikian pula, di bawah kontrak utang, manajer (saat ini bertindak atas nama pemegang saham) adalah agen pemberi pinjaman. Semakin besar resiko meminjamkan pemberi pinjaman akan lebih ingin memantau kinerja perusahaan mereka dalam berinvestasi dengan menyediakan utang. Jika ada perlindungan harga efisien, agen akhirnya dapat menanggung biaya monitoring yang terkait dengan kontrak. Oleh karena itu, agen cenderung membentuk mekanisme untuk menjamin mereka akan berperilaku untuk kepentingan pemegang saham, atau untuk menjamin mereka akan memberikan kompensasi pemegang saham jika mereka bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan pemegang saham. Agen akan siap untuk mengeluarkan biaya obligasi hanya sebatas bahwa mengurangi biaya pemantauan yang mereka tanggungMeskipun biaya pemantauan dan obligasi, hal itu masih menunjukkan bahwa kepentingan agen tetap tidak akan sesuai persis dengan kepentingan para pemegang saham. Selanjutnya, agen kemungkinan akan membuat beberapa keputusan yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan pemegang saham. contoh misalnya, manajer mungkin mengubah akun untuk memaksimalkan bonusnya. Dengan demikian, nilai bersih dari output agen berkurang dari pada jika kepentingan agen benar benar disesuaikan dengan kepentingan principal. Jika informasi manajemen dan pemegang saham dalam bentuk efisien kuat, maka pasar akan memiliki informasi mengenai insentif dan peluang agen untuk bertindak dalam cara yang bertentangan dengan kepentingan pelaku. Dalam keadaan tertentu harga akan dilindungi oleh pemegang saham. Karena perlindungan harga adalah biaya ditanggung oleh agen (agen menerima gaji kurang daripada seharusnya mereka), agen memiliki insentif untuk obligasi untuk kepentingan pemegang saham dan menanggung biaya pemantauan perilaku. Insentif ini meningkat oleh kenyataan bahwa, di samping perlindungan harga, prinsip dapat menetap dengan agen untuk perilaku disfungsional. Meskipun berbagai bentuk pemerintahan, semua perilaku disfungsional agen tidak akan dihapuskan, karena mekanisme ikatan beroperasi pada biaya dan agen akan menanggung ini hanya sampai ke titik di mana biaya marjinal melakukan hal sama dengan keuntungan marjinal. Daya tarik teori keagenan terletak pada kenyataan bahwa atribut peran akuntansi sebagai bagian dari mekanisme obligasi dan pemantauan yang berkaitan erat dengan peran pengelolaan akuntansi tradisional. PRICE PROTECTION AND SHAREHOLDER / MANAGER AGENCY PROBLEMS (PROTEKSI HARGA DAN PERMASALAHAN KEAGENAN PEMEGANG SAHAM DAN MANAJER)Harga perlindungan dalam kasus ini mengambil dua bentuk. Ketika pemilik-manajer menjual sebagian dari bunga nya di perusahaan, investor membayar saham apa yang mereka pikir saham layak. Harga diskon untuk menggabungkan sejauh yang diharapkan manajer untuk mengkonsumsi keuntungan lebih pada pekerjaan daripada kepentingan investor. Dengan demikian, harga pemilik-manajer dibayarkan untuk mengurangi saham sebagai ekspektasi pasar yang bertentangan perilaku untuk meningkatkan minat.Yang diinvestasi manajer misalnya mesin dan tenaga kerja, sedangkan investasi pemegang saham adalah dana. Resiko manajer lebih kecil dibanding pemegang saham. Pemegang saham menghendaki laba sebagai miliknya, manajer ingin laba sebagai gaji dan bonusnya, sehingga diperlukan adanya kontrak untuk hak masing-masing. Risk aversionAgen lebih memiih investasi pada proyek-proyek yang risikonya rendah, sedangkan shareholder ebih memilih invetasi pada proyek-proyek yang berisiko tinggi. Proyek-proyek yang berisiko rendah nilai NPV rendah (karena ada risiko yang tidak terdiversifikasi dalam hal sumber daya)Apabila gagal dalam proyek, maka yang terkena dampaknya adalah karyawan .Asset yang paling berharga dalam perusahaan adalah SDMShareholders risiko tinggi diversifikasi portofolio investasi

Salah satu cara mengatasi risk aversion : principal akan membayar bonus dengan (sesuai) tariff progresif

Dividends retentionManajer membayar dividen kepada principal dalam jumlah yang kecil dibandingkan dengan yang di harapkan oleh principal. Dana yang tidak dibagikan digunakan untuk : Perluasan usaha (ekspansi) Gaji manajer dan karyawan Bonus untuk karyawanSalah satu cara mengatasi dividend retention : memberikan bonus kepada manajer sesuai dengan dividen yang diberikan kepada shareholder Horizon problemAntara agent dan principal mempunyai pola piker (pertimbangan/analisa) yang berbeda mengenai periode waktu dalam analisa cash flow .Agent mengelola cash flow dalam periode si manajer saat dia menduduki posisi tersebutMasalah muncul ketika manajer pindah ke perusahaan lain sehingga cash flow yang dikelola hanya pada saat ini saja (jangka pendek), bukannya jangka panjang

Salah satu cara mengatasi horizon problem : memberikan gaji dengan tingkat yang lebih besar sesuai dengan pergerakan harga saham

SHAREHOLDER DEBTHOLDER AGENCY PROBLEM (MASALAH AGENSI PEMEGANG SAHAM DAN KREDITOR)Ketika kita membahas aturan kontrak utang dalam konteks lembaga, kita asumsikan bahwa manajer adalah baik pemilik tunggal dari perusahaan, atau memiliki kepentingan yang benar-benar selaras dengan kepentingan pemilik. Artinya, principal dalam hal ini adalah kreditor, atau pemberi pinjaman; agen adalah manajer yang bertindak atas nama pemegang saham atau pemilik lainnya. Mengingat bahwa nilai perusahaan meliputi jumlah utang ditambah dengan nilai dari ekuitas, salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekuitas adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang lain adalah untuk mentransfer kekayaan dari kreditor. Smith dan Warner mengakui bahwa masalah keagenan dari utang dapat menimbulkan empat metode utama dari transfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham : Pembayaran dividen yang berlebihan (Excessive dividend payment)Masalah pembayaran dividen yang berlebihan muncul ketika pembayaran utang yang dipinjamkan kepada perusahaan diasumsikan pada tingkat tertentu pembayaran dividen. Utang dengan harga sesuai, tetapi perusahaan kemudian mengeluarkan tingkat dividen yang lebih tinggi. Penerbitan dividen lebih tinggi mengurangi basis aset untuk membayar utang dan mengurangi nilai hutang. Pada situasi ekstrim, ada insentif bagi manajemen untuk meminjam dan kemudian membayar semua dana yang dipinjam sebagai dividen, meninggalkan kreditor dengan tidak ada apa-apa dan meninggalkan pemegang saham dengan dana. Pemegang saham mendapatkan keuntungan di bawah skema tersebut karena mereka telah menerima uang tunai, tetapi kewajiban terbatas berarti bahwa mereka tidak secara pribadi bertanggung jawab atas hutang dari perusahaan dalam hal kepailitan.

Substitusi asset (Asset substitution)Substitusi aset didasarkan pada premis bahwa pemberi pinjaman yang mau mengambil resiko. Mereka memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan harapan mereka tidak akan berinvestasi dalam aset atau proyek dari risiko yang lebih tinggi daripada yang diterima oleh mereka. Sesuai harga utang mereka, melalui tingkat bunga yang dibebankan atau jangka waktu pinjaman. Setelah itu, mereka tidak berbagi dalam peningkatan keuntungan proyek yang berisiko tinggi. Namun, mereka berbagi dalam kerugian sejauh kerugian masih dalam tahap aman untuk memenuhi tuntutan mereka. Di sisi lain, pemegang saham umumnya memiliki portofolio yang terdiversifikasi dan, dengan kewajiban terbatas, adalah lebih suka risiko dalam kaitannya dengan investasi mereka dalam perusahaan tertentu. Hal ini karena mereka berpartisipasi dalam risiko terbalik di mana aset berisiko tinggi memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi terbatas berarti bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam risiko rendah.

Kurangnya investasi (Underinvestment)Kurangnya investasi terjadi ketika pemilik memiliki insentif untuk tidak melaksanakan proyek-proyek dengan NPV positif karena untuk melakukannya akan meningkatkan dana yang tersedia dengan debtholders, tetapi tidak kepada pemilik. Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan yang sedang menghadapi kebangkrutan. Memiliki dana pemegang saham sebesar negatif $ 90.000. perusahaan bisa berinvestasi dalam proyek yang akan memberikan NPV positif sebesar $ 50.000. Namun, seluruh $ 50.000 dicatat ke debtholders perusahaan, bukan kepada pemegang saham. Ini akan mengurangi hutang bersih $ 40,000. hanya jika proyek yang diperoleh NPV positif lebih dari $ 90,000 akan memaksimalkan kekayaan pemilik sehingga memiliki insentif untuk berinvestasi dalam proyek.

Pencairan klaimPencairan klaim terjadi ketika isu hutang perusahaan dari isu-isu prioritas yang lebih tinggi daripada utang yang masih dalam masalah. Hal ini meningkatkan dana yang tersedia untuk meningkatkan nilai perusahaan dan nilai kepemilikan, Tapi mengurangi keamanan relatif dan nilai hutang yang ada. Hal ini berarti, itu pencairan nilai utang yang ada karena utang yang kini telah menjadi lebih berisiko dengan adanya hutang prioritas lebih tinggi. Sekali lagi, pemberi pinjaman dapat mengantisipasi pencairan klaim dan melindungi harga, namun alternatif adalah bagi pemilik untuk memasukkan dalam perjanjian kontrak utang yang menyatakan bahwa mereka tidak akan meminjam utang dari prioritas yang lebih tinggi atau jatuh tempo sebelumnya. Persyaratan perjanjian utang adalah syarat dan ketentuan tertulis dalam kontrak utang yang membatasi kegiatan pengelolaan atau mengharuskan manajemen untuk mengambil tindakan tertentu. Pembatasan yang dirancang untuk melindungi kepentingan debtholders dengan mensyaratkan, misalnya, bahwa perusahaan mempertahankan tingkat tertentu aset sebagai jaminan untuk hutang. Pelanggaran dari perjanjian utang merupakan standar teknis pada kontrak dan menyediakan. Pembatasan yang terdapat dalam kontrak utang umumnya terdiri satu atau lebih dari empat kategori : Persyaratan perjanjian yang membatasi produksi-peluang investasi perusahaan. Persyaratan perjanjian ini dirancang untuk mengurangi substitusi aset dan kurangnya investasi. Persyaratan perjanjian menahan pembayaran dividen dan biasanya mengikat pembayaran dividen ke fungsi dari keuntungan. Perjanjian ini menghalangi pembayaran dividen yang berlebihan. Persyaratan perjanjian menahan kebijakan pembiayaan perusahaan. Ini ditujukan pada masalah pencairan klaim dan biasanya mengambil bentuk membatasi penggunaan utang yang lebih tinggi Bonding persyaratan perjanjian yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan informasi tertentu kepada para pemberi pinjaman, seperti laporan dan pengungkapan laporan keuangan untuk pihak berwenang. Ini membantu pemegang obligasi menentukan apakah persyaratan perjanjian telah dilanggar atau yang dekat dengan pelanggaran.Keberadaan utang menunjukkan bahwa manajer, bertindak untuk pemegang saham, memiliki insentif untuk mentransfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham. Karena mereka dibatasi oleh persyaratan perjanjian utang, manajer juga memiliki insentif untuk mengadopsi prosedur akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memikirkan persyaratan perjanjian. Para peneliti telah membuat hipotesis bahwa dengan meningkatnya leverage perusahaan, manajer akan memilih prosedur akuntansi yang menggeser pelaporan laba dari periode mendatang untuk periode ini. Asumsi adalah bahwa, dengan meningkatnya leverage, perusahaan semakin dekat dengan pembatasan perjanjian, dan dengan demikian insentif manajer untuk mentransfer kekayaan dari debtholders meningkatkan proporsional. Peningkatan laba tidak akan menghindari banyak persyaratan perjanjian, karena kendala cakupan bunga hanya benar-benar menggunakan keuntungan dalam algoritma. Namun, peningkatan laba umumnya disertai oleh peningkatan aktiva bersih dan penurunan leverage. Kita bisa ulang kata-kata hipotesis mengatakan bahwa, dengan meningkatnya leverage perusahaan, manajer akan memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan penurunan aktiva atau kewajiban, karena banyak perjanjian utang membatasi kewajiban sebagai proporsi dari aset. Mengurangi pelaporan leverage dalam cara ini menurunkan kemungkinan melanggar perjanjian utang dasar dalam rasio utang perusahaan. Menariknya, kondisi ekonomi dan reputasi yang berbeda berarti bahwa peran persyaratan perjanjian hutang dan angka akuntansi dalam kontrak utang tidak konstan, baik antara perusahaan, atau bahkan untuk perusahaan yang sama dari waktu ke waktu.

EX POST OPPORTUNISM VS EX ANTE EFFICIENT CONTRACTINGEx post versus ex ante oportunisme kontrak yang efisien yaitu kontrak keagenan memberikan insentif bagi agen untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan prinsipal Bagaimanapun, fakta bahwa ada perlindungan harga berarti dalam kepentingan agen untuk kontrak untuk mengurangi biaya keagenan. Satu pendekatan adalah untuk menyatakan bahwa agen oportunistik dan berusaha untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal karena agen menganggap bahwa perlindungan harga tidak lengkap dan bahwa setiap ex post menetap, dan perilaku disfungsional juga tidak lengkap. Ex post (setelah kontrak di tempat), agen memiliki insentif untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal karena syarat dan renegosiasi kontrak yang ada dalam kontrak tidak mungkin sepenuhnya melunasi atau menghilangkan manfaat yang mereka dapat memperoleh (kontrak lembaga yaitu tidak lengkap).Ex ante, pendekatan teori keagenan berpendapat bahwa agen mengakui bahwa jika mereka mencoba untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal, mereka akan dihukum karena bahwa aktivitas di masa depan. Artinya, akan ada pengendapan yang akhirnya menghilangkan manfaat dari perilaku oportunistik. Baris ini mengakui argumen bahwa efek reputasi akan mengurangi remunerasi yang dibayarkan kepada agen di masa depan jika mereka melakukan perilaku disfungsional. Oleh karena itu, agen akan menegosiasikan kontrak yang menyelaraskan kepentingan mereka dengan para pelaku di tingkat pertama. Bahkan jika kontrak sudah terkendala,perspektive ini disebut efisien karena biaya keagenan minimesed dalam jangka panjang. Artinya, nilai perusahaan, nilai dari pelaku klaim, dan nilai dan agen remunerasi semua lebih besar dan lebih merata dialokasikan dari bawah perspektive oportunistik. Pendekatan ini juga disebut agen ex ante karena bertindak seakan kontrak telah dinegosiasikan di depan untuk membatasi perilaku mereka.SIGNALLING THEORYSelain perspektif kontraktor,yang menggambarkan perspektif lebih lanjut tentang pilihan kebijakan akuntansi. Di bawah perspektif tersebut manajer secara sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan keputusan mereka.Manajer melakukan peran ini karena mereka memiliki keunggulan komparatif dalam produksi dan penyebaran informasi. Informasi akuntansi yang digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai perusahaan dan klaim terhadap itu akan berubah. Dalam perspektif kontrak efisien, akuntansi mencerminkan arus kas berubah yang mempengaruhi perusahaan: laporan akuntansi yang digunakan untuk memantau(konfirmasi) peristiwa ekonomi dan transaksi yang telah terjadi. Hipotesis informasi mendasari sebagian besar riset pasar modal awal. Dalam studi pasar modal, manajer diasumsikan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan oleh investor. Dengan demikian, setiap perubahan dalam metode akuntansi harus berarti bahwa informasi telah berubah dan keputusan investasi harus berubah. Menurut teori signaling, perusahaan mengharapkan manajer untuk meningkatkan pertumbuhan yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba untuk memberi sinyal kepada investor melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang berkinerja baik akan mendapat insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan berita yang netral akan memiliki insentif untuk melaporkan berita positif sehingga mereka tidak dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer perusahaan dengan kabar buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun, mereka juga akan memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk menjaga kredibilitas di pasar yang efektif di mana sahamnya diperdagangkan. Dengan asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar modal, menandakan teori memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari yang diminta. Konsekuensi logis dari teori signaling adalah bahwa ada insentif bagi semua manajer untuk menerima sinyal harapan keuntungan masa depan, karena jika investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham akan meningkat dan para pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan mereka) akan mendapatkan keuntungan. Penelitian insentif signaling termasuk studi yang menyelidiki mengapa perusahaan secara sukarela mengungkapkan berita buruk, mengurangi dividen dan peningkatan dividen, pendapatan dan merevaluasi serta merusak aset, dan mengakui aset internal yang dihasilkan. POLITICAL PROCESSES (PROSES POLITIK)Teori akuntansi positif juga model proses politik yang melibatkan hubungan antara perusahaan dan pihak lain yang berminat dalam perusahaan, seperti pemerintah, serikat buruh dan kelompok masyarakat.Seperti dalam konteks hutang dan kontrak manajemen kompensasi, akuntansi adalah penting dalam proses politik sebagai salah satu sumber informasi tentang perusahaan.Proses politik mengupayakan biaya politik seminimal mungkin. Bagaimana menyajikan informasi bagi pihak yang berkepentingan sehingga unsur politik dapat diminimalisasi.

CONSERVATISM, ACCOUNTING STANDARD & AGENCY COST (KONSERVATISME, STANDAR AKUNTANSI DAN BIAYA AGENSI)Dalam diskusi di atas pada teori keagenan kami secara implisit mengasumsikan bahwa kontrak yang dibuat antara prinsipal dan agen dalam perusahaan, pada dasarnya berbicara tentang tata kelola perusahaan internal dengan pemegang saham dan demokrasi perusahaan terhadap kontrak yang efisien dengan meminimalkan biaya keagenan. Pendekatan lain menuju ke arah model kontrol agen dengan kekuasaan terbatas untuk kreditor dan pemegang saham.Hal ini muncul karena manajer memiliki jabatan yang terbatas dan ini memberikan pengaruh bias dalam perkiraan nilai.Dalam ekstrim, jika manajer sebagai agen memiliki kekuatan diktator dan berusaha untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka mungkin juga ada efek yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Pandangan konservatisme Tradisional dalam akuntansi berarti mempercepat pengakuan beban dan menunda pengakuan pendapatan yang bertujuanuntuk mengantisipasi keuntungan selain mengantisipasi semua kerugian.Konservatisme muncul karena ada keperluan verifikasi asimetri yang memaksakan tingkat yang lebih tinggi verifikasi untuk pendapatan jika dibandingkan dengan pengeluaran dan ini umumnya berfungsi untuk mengurangi pelaporan laba.Selanjutnya, sistem penilaian didasarkan pada nilai historis dan revaluasi tidak mengikuti aturan di amerika serikat.Penggunaan biaya hisrorical konservatif secara efektif berarti nilai-nilai peningkatan aset apapun akan berpengaruh ke pendapatan karena mereka direalisasikan melalui transaksi, bukan melalui pengungkapan nilai segera. Akhirnya, prinsip akuntansi dapat mengurangi pengungkapan pendapatan, sehingga mengurangi kemampuan manajer untuk melaporkan peluang dari angka akuntansi.Oleh karena itu probabilitas manajer dan auditor yang disetujui meningkatkan atau menurunkan lebih atau kurang percepatan pelaporan pendapatan. ADDITIONAL EMPIRICAL TESTS OF THE THEORYTesting The Opportunistic & Political Cost HypothesesSetelah model didirikan untuk kontrak dalam sebuah perusahaan dan dalam proses politik, hipotesis umum dikembangkan untuk menjelaskan pilihan akuntansi yang melibatkan transfer kekayaan dari pengembangan. Penelitian pertama dilakukan oleh Watts dan Zimmerman, yang memeriksa posisi bahwa manajer perusahaan mengambil pendapat untuk tahun 1974 FASB AS Pembahasan tentang Memorandum pada GPLA (penyesuaian akuntansi tingkat harga umum).Pengaruh GPLA adalah untuk menyajikan kembali rekening perusahaan menurut indeks inflasi umum, sehingga meningkatkan nilai aset tetapi (secara umum) melaporkan penurunan laba karena biaya penyusutan yang lebih tinggi. GPLA bisa mempengaruhi kompensasi manajemen dan kontrak utang, namun, karena pengungkapan akan tambahan, akan ada efek langsung sedikit di bawah proposal AS untuk persyaratan pelaporan baru.Oleh karena itu, proses politik dianggap memberikan insentif utama untuk adopsi posisi lobi tertentu.Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa, karena faktor politik, para manajer perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar untuk mengurangi laba yang dilaporkan. Wong mempelajari pengaruh biaya dengan menghubungkan politik dan hutang pada pilihan akuntansi untuk kredit pajak ekspor yang tersedia di Selandia Baru. Wong berpendapat bahwa cara di mana kredit pajak yang dihitung selama periode ini dipengaruhi oleh biaya politik. Kedua metode yang tersedia untuk menghitung kredit adala h:1. Metode pengurangan pajak (TRM), di mana kredit dikurangkan dari beban pajak2. Kredit-metode-penjualan (CSM), dimana pajak penghasilan ditampilkan sebagai sosok kotor karena kredit pajak ini dibagi langsung ke penjualan.Wong menguji 3 hipotesis :1. Perusahaan dengan tarif pajak rendah melaporkan lebih cenderung menggunakan CSM.2. Perusahaan dengan jumlah besar kredit pajak ekspor lebih cenderung menggunakan CSM.3. Perusahaan-perusahaan besar lebih cenderung menggunakan CSM.Hipotesis ketiga dianggap mencerminkan hubungan antara ukuran dan profil politik. Hipotesis dua yang pertama didasarkan bahwa perusahaan dengan jumlah tinggi perdebatan kredit pajak.Efficient Contracting HypothesesBeberapa penelitian yang dilakukan berkonsentrasi terutama pada pemilihan efisiensi prosedur akuntansi, yaitu keputusan akuntansi yang dibuat di depan (ex ante) oleh manajemen dan pemegang klaim pada perusahaan untuk mengurangi biaya kontrak keagenan.

Kapitalisasi BungaZimmer memberikan penjelasan teori tentang mengapa perusahaan akan mengkapitalisasi bunga daripada bebab itu untuk mengurangi biaya kontrak. Penyebab kapitalisasi bunga ada dua, yaitu: Pertama, meskipun kapitalisasi biasanya meningkatkan penghargaan penghargaan brupa bonus bagi manager, manajemen komite kompensasi akan memungkinkan kapitalisasi bunga dan menutup pendapatan melalui kontrak biaya-tambahan. Kedua, sebuah aplikasi konsisten memanfaatkan bunga khusus proyek yang dibiayai akan menghemat waktu dalam negosiasi dengan auditor dan penyelidik biaya pelanggan. Temuan selanjutnya adalah bahwa perusahaan besar lebih cenderung untuk memanfaatkan bunga, yang tidak konsisten dengan hipotesis ukuran konvensional dan berpendapat bahwa perusahaan besar lebih mungkin untuk menarik pembiayaan proyek-spesifik.Perubahan CEODechow dan Sloan menguji apakah masalah horizon (disebutkan sebelumnya sehubungan dengan kontrak manajemen) akan memotivasi chief executive officer (CEO) dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan laporan kinerja laba jangka pendek, dan dengan demikian bonus mereka berasal dari potongan kembali biaya penelitian dan pengembangan. Hasilnya menunjukkan bahwa CEO tidak menghabiskan kurang pada penelitian dan pengembangan di tahun-tahun terakhir mereka di kantor. Dechow dan Sloan nampaknya mengindikasikan bahwa manajemen kontrak dapat menyeimbangkan insentif berbagi berbasis dan laba-berbasis untuk memastikan bahwa upaya untuk mentransfer kekayaan dari pemegang saham kepada manajer sebagian besar tidak efektif. Dengan demikian, akuntansi dan lain hal kontraktor dapat mengurangi biaya agen ketika insentif untuk oportunistik yang kuat.Penelitian LainSkinner membuktikan bahwa atribut ekonomi perusahaan mempengaruhi sifat utang perusahaan dan kontrak manajemen kompensasi, dan bahwa variabel kontraktor oportunistik tradisional dikaitkan dengan pilihan kebijakan akuntansi. Dia menemukan bukti terbatas hubungan langsung antara atribut ekonomi yang mendasari dan keputusan akuntansi. Sebaliknya, Bradburry, Godfrey dan Koh menemukan bahwa keputusan akuntansi goodwill perusahaan Selandia Baru lebih berkaitan dengan atribut ekonomi perusahaan daripada variabel kontraktor tradisional, mereka atribut beberapa perbedaan antara hasil mereka dan Skinner dengan fakta bahwa akuntansi di Selandia Baru kurang dibatasi dibandingkan di Amerika Serikat, sehingga banyak oportunistik bagi para manajer untuk mengadopsi kebijakan-kebijakan yang mencerminkan posisi ekonomi perusahaan.EVALUASI TEORI (EVALUATING THEORY)Meskipunperkembangan teori akuntansipositiftelah diterima olehbanyak akademisi, hal iniadil untuk dikatakan bahwa teori akuntansi positiftidak diterima dengan baikoleh semua.Dengan berkonsentrasi padapernyataanpositif daripadapernyataannormatif, Howiesonberpendapat bahwa akademisisekarang mengabaikanresikoyang merupakan peran yang sangatpenting dalammasyarakat. Dua kritik dari teori akuntansi positif dibagi menjadi 2 kategori :Kritik Statistik Dan MetodologiSebuahkritikutama dari teoriakuntansipositif adalah bahwabukti empirisyang berkaitan denganpenjelasan pemiilihankebijakanakuntansi, dan efeknya terhadap hargasaham dankontrakperusahaan yang lemahdan tidak meyakinkan .Secara khusus, kritik statistikdan metodologi menjelaskan bahwa : Variabel penjelasdalam beberapa penelitiantidak signifikandan tidak dapat diprediksi Kekuatan prediksi darimodelhipotesisrendah Adakolinearitas antaravariabel kontrak. modelCross-sectional kurangspesifik Ukuran sepertiukuran perusahaan,untuk mengoperasionalkan biaya politiktidak didefinisikan dengan baikdalam artiteori, ataudalam arti pengukuran (kesalahan dalamvariabel).Selanjutnya,Christiemenguji hipotesis statistik bahwateori akuntansipositif dapatmenjelaskanpilihanprosedurakuntansidengan menjumlahkanhasil tesdalam studi yang di publikasikan.Dia menyimpulkan bahwaada enamVariabel, dari penelitian akuntansi positif yang secara konsistenmenunjukkan signifikan secara statistik. Variabel tersebut adalah : Kompensasi manajer Cakupan bunga Rasio utang Ukuran Hambatan deviden RisikoChristiejuga mengamati bahwateori akuntansipositifmasih berkembangsebagai paradigma, Sepertiilmu-ilmusosial lainnya,ada kecenderunganuntuk mempublikasikan hasilyang mendukungsebuah teori dalampenelitian sebelumnya.Kritik FilosofiSejakkemunculannya sebagaimodel alternatifteorinormatif, teoriakuntansi positiftelah mengalamikritikfilosofis.Kritik disajikanbawah ini, bersamadengan ringkasan singkat mengenaitanggapandariteoritisakuntansi positif. Tinker,Merino danNeimarkmenyarankan bahwateoriakuntansipositifdengan klaim tersebut, dan nilai yang dimuat,sejak penelitianmemilihtopikuntuk diselidiki dengan metodedan asumsiyang akan diterapkan.Untuk itu mereka masihmemberlakukanpertimbangan nilaitentang apa yanglayak diselidiki.Wattsdan Zimmermanmenunjukkan bahwa,sejakteori akuntansipositifmemberikanpermintaan informasi, orang yangmemerlukanteoriakuntansi untuksejumlah alasan akan memilih dari teoriyang tersedia.(godfrey:2010,hal 391)Christenson berpendapat bahwa ciriteori akuntansipositifbukan sebagaiteori akuntansi, tetapi sebagai sosiologiakuntansi karenaitu berkonsentrasi padaperilakumanusia dan bukanpada perilakuatau pengukuranentitasakuntansi.Sebagai tanggapan,Watts danZimmerman komentarbahwa entitasakuntansi dapatdiakuihanya dari segiperilaku dariindividu yang terkait denganperusahaan-pemegang saham, manajer,akuntan,auditor.

CHAPTER 12 : CAPITAL MARKET RESEARCH

PHILOSOPHY of POSITIVE ACCOUNTING THEORYTeori positif dikeluarkan untuk memahami fenomena-fenomena akuntansi denganmengamati kejadian secara empiris dan hasil pengamatan tersebut digunakan untukmembuat prediksi kejadian di masa akan datang.Milton Friedman menyatakan:Tujuan teori positif adalah mengembangakan teori atau hipotesa yang menhasilkan prediksi yang valid dan bermakna untuk prediksi atau phenomena yang belum pernah diamati.Watt & Zimmerma menyatakan:Tujuan teori positif adalah memprediksi dan menjelaskan praktek akuntansiTeori akuntansi postif didasarkan atas beberapa asumsi mengenai perilaku individu,seperti : Para manajer, investor dan lendermerupakan orang-orang yang rasional,menginginkan adanya keuntungan dari sisi finansial Manajer bisa memilih metode akuntansi yang secara langsung memaksimalkankepentingan pribadinya atau merubah kebijakan yang berkaitan denganpendanaan dan produksi yang secara tidak langsung menyejahterakan dirinyasendiri Manajer memaksimalkan nilai perusahaan

STRENGTHS OF POSITIVE THEORYJensen berpendapat bahwa teori akuntansi teori akuntansi normatif mendahului rangka im positif untuk resep akuntansi yang sesuai theory.Dalam rangka untuk resep kebijakan akuntansi yang sesuai, dia percaya perlu untuk mengetahui bagaimana dunia sebenarnya operates.to mendukung argumennya, ia memberikan contoh berikut menggunakan salah satu bentuk penyesuaian nilai pasar ke rekening untuk memperbaiki pengambilan keputusan :

[A] AKUNTANSI telah dibenarkan prihatin dengan efek harga umum leves disesuaikan akuntansi (GPLA) pada numbers.but akuntansi manajer tertarik dalam memaksimalkan nilai perusahaan nya juga harus memperkirakan baik secara eksplisit maupun implisit bagaimana prosedur akuntansi tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan . dan bagaimana GPLA mempengaruhi nilai perusahaan adalah masalah yang murni positif dalam arti bahwa istilah ini digunakan dalam sciences sosial.

Jensen selanjutnya mengatakan :Pada akhirnya Hibah, tentu saja, kita semua tertarik pada pertanyaan normatif, sebuah keinginan bagaimana untuk mencapai tujuan memotivasi minat kita pada topik ini metodologi dan dalam theories.6 positif.

Dengan demikian, kita perlu mengetahui bagaimana dunia keuangan saat ini membuat (atau akan membuat) penyesuaian nilai historis (iedo mereka benar-benar memanfaatkan GPLA dalam keputusan mereka) sebelum normatif resep perubahan dalam standar akuntansi.

Teori ini bisa menghasilkan hipotesis melalui pengujian empiris Memberi pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja dan bukan menggambarkanbagaimana dunia ini sebaiknya bekerja Dalam penelitian pasar modal memberi pemahaman mengenai kaitan antara akuntansidan harga saham Berusaha memberi pemahaman mengenai kaitan antara informasi akuntansi, manajerperusahaan dan pasar serta menganalisa hubungannyaDissatisfaction With Prespective Standards (Ketidakpuasan Dengan Standar Preskriptif)Salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa thes membuat resep tertentu untuk akuntansi dan praktik audit yang tidak seluruhnya didasarkan pada diidentifikasi, pengamatan empiris atau methods. Watts dan Zimmerman menegaskan bahwa resep valid memerlukan spesifikasi bots sebuah tujuan dan objektif function.Tujuan Sebuah mungkin pemantauan dan pengendalian perquisites manajemen, atau keputusan ekonomi keputusan dan memprediksi arus kas masa depan atau dengan cara lain, mungkin menjadi lebih merata Distribusi apakah akuntan memiliki keuntungan lebih dari orang lain atau kelompok masyarakat dalam merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi objektif adalah spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai wajarnya mempengaruhi distribusi kekayaan antara pemegang saham, kreditur dan managers.note bahwa hal ini berlangsung lebih dari sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi untuk mengukur nilai wajar.Sebuah teori normatif yang didasarkan pada pertimbangan nilai, bagaimanapun, menghasilkan resep irrefualtable, bahkan jika dikembangkan teori akuntansi logically.normative, dalam resep pembuatan, tidak menentukan tujuan atau fungsi objektif yang independen dari masalah preferences.the subjektif dengan pendekatan ini adalah bahwa validitas resep adalah irrefutable.according untuk Popper, tidak ada jumlah pengujian empiris - yaitu, tes teori terhadap real - data dunia dapat membuktikan teori yang harus benar, tetapi teori harus disangkal, atau mampu falsification.Seharusnya tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga mereka dapat memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan untuk menilai valuatian pasar saham dengan melaporkan nilai saat ini untuk mengendalikan pembayaran manajemen kompensasi dengan mewajibkan praktik akuntansi konservatif, atau untuk menyebarkan kekayaan merata di seluruh masyarakat? karena praktek tujuan, atau untuk menyebarkan wealtl merata di seluruh masyarakat? karena tujuan adalah subyektif tidak ada cara menilai kesesuaian tujuan mereka mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari firm.assume bahwa salah satu tujuan prescribus normatif bahwa akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari firm.assume yang normatif teori lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset sebesar biaya saat ini untuk menunjukkan investor bagaimana dana mereka telah berhasil mempertahankan copacity operasi foctors firm.several mencegah baik falsifiabe teori yang : Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau membantah klaim bahwa rekening keuangan harus menyediakan kreditur dengan ukuran solvabilitas perusahaan karena ini adalah nilai - penilaian sarat. Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan dari rekening keuangan harus melaporkan kepada invertors tentang pemeliharaan kapasitas operasi lagi, karena ini adalah nilai - judgement.SCOPE of POSITIVE ACCOUNTING THEORY

Pengembangan teori akuntansi positif ada 2 tahap :a) Pertama, penelitian mengenai dampak akuntansi dan perilaku dalam pasarmodal. Data tahap ini tidak dijelaskan mengenai praktek akuntansi melainkanhubungan antara pengumuman data akuntansi dan reaksi harga saham.b.

b) Kedua, berusaha menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi dalamperusahaan. Fokusnya ada 2, yang pertama, usaha untuk menjelaskan apakahperusahaan menggunakan metode akuntansi tertentu untuk alasan oportunistik,contohnya memindahkan kesejahteraan milik pemegang saham ke tanganmanajer. Perspektif mengenai oportunistik ini sering disebut ex post. Yang keduamengasumsikan perusahaan memilih praktek akuntansi untuk alasan efisiensi,sehingga kebijakan akuntansi ditempatkan sebagai ex ante untuk menurunkanbiaya kontrak antara perusahaan dan pemegang saham

CAPITAL MARKET RESEARCH and the EFFICIENT MARKETS HYPOTHESIS

Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teoriakuntansi positif : Studi yang berusaha menentukan dampak perilisan informasi keuangan terhadap return saham Studi yang memikirkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham Sebagian besar penelitian mengenai hal ini mengarah pada satu paradigma ekonomiefficient markets hypothesis (EMH). Dalam pasar modal yang bersaing, biaya margin formasi sama dengan pendapatan margin Definisi pasar efisien yang menggambarkan sepenuhnya informasi yang tersediadidasarkan atas asumsi: Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas Informasi disediakan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta pasar Ada perjanjian mengenai dampak informasi saat ini terhadap harga sekarang danpendistribusian harga pada masa yang akan datang Ada 3 macam informasi, yaitu: Weak, dimana harga sekuritas saat ini hanya mencerminkan harga masa lalu Semistrong, dimana harga sekuritas saat ini menunjukkan segala informasi yangtersedia, selain dari harga masa lalu Strong, dimana harga sekuritas menunjukkan seluruh informasi termasukinformasi yang tidak dipublikasikan Bentuk informasi semistrong adalah yang paling sesuai dengan penelitian akuntansi,karena informasi keuangan sebagai bagian dari informasi yang tersedia. Pasar efisiensi bukan berarti bahwa seluruh informasi keuangan telah disajikan secarabenar atausecara tepat oleh si pengambil keputusan. Melainkan menunjukkan bahwamanajer membuat keputusan manajemen yang terbaik atau bahwa investor dapatmemprediksi peristiwa masa depan dengan tepat. Pasar efisiensi dalam konteks EMH, secara sederhana berarti harga sekuritasmenggambarkan dampak keseluruhan atas semua informasi yang relevan sehingga tidakbias dan membingungkan. Sementara EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas, capitalmarket research (CMR) adalah penelitian empiris yang menggunakan metode statistikuntuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan market model. Asumsi dalam market model : Investor merupakan risk-averse Return, didistribusikan secara normal dan para investor memilih portofoliomereka sendiri Investor memiliki ekspektasi yang sama Merupakan pasar sempurna

IMPACT OF ACCOUNTING PROFITS ANNOUNCEMENTS ON SHARE PRICESArah (Direction)Terbagi menjadi favorable dan unfavorable. Pengumuman yang favorable dimana melaporkan profit yang lebih besar dibanding yang diprediksi.Pengumuman unfavorabledimana melaporkan profit yang lebih kecil dibanding tahun lalu.

Besaran (Magnitude)Sangat mungkin untuk meneliti hubungan antara besarnyaperubahan yang tak terduga dari profit dan abnormal return. Teori yang mendasaripengujian ini yaitu bahwa apabila profit yang diumumkan mengandung suatu informasi,maka besarnya abnormal return dapat dikaitkan dengan besarnya profit yang takterduga.

Asimetri informasi dan ukuran perusahaan (Information Asymmetry and Firm Size)Semakin kecil perusahaan, semakin banyakinformasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian empiris menunjukkanprofit yang diumumkan oleh perusahaan yang kecil mempunyai dampak informasi yanglebih besar.

Magnitude of profit release from other firmsPenelitian mengenai pasar modal lainnyatelah meneliti bahwa tidak hanya kecermatan menanggapi return perusahaan terhadappengumuman profit mereka, tapi juga return atas pengumuman profit perusahaan lain. Penelitian transfer informasi ini didasarkan pada keyakinan bahwa profit yang takterduga dalam satu perusahaan pada industri tertentu akan berpindah melalui industritersebut.

VolatilitasPeneliti lain telah menggunakan index alternatif atas informasi yang terkandung dalam profit yang diumukan. Salah satunya abnormal return. Teori yangmendasari yaitu jika pada profit yang diumumkan mengandung suatu informasi, makabisa diperkirakan perubahan harga saham yang lebih besar pada saat tanggal pengumuman.

Association studies and earnings response coefficients (ERC) Ada penelitian yangmengukur dampak perhitungan akuntansi terhadap harga saham. Tujuannya untukmenguji dampak dari variabel akuntansi dan informasi yang lebih luas yangmenunjukkan return sekuritas dalam jangka panjang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ERC Risiko dan ketidakpastian. Risiko yang besar berarti tingkat bunga yangdibayarkan besar pula dimana mengurangi nilai sekarang dari perkiraan profityang akan datang dan juga ERC. Ketidakpastian mengenai operasional masa depan bisa mempengaruhi manfaat ekonomis di masa yang akan datang atautingkat bunga. Kualitas audit. Apabila besarnya ERC berfungsi bagi kredibilitas profit yangdiumumkan, dan jika proses audit eksternal bertujuan untuk menaikkankredibilitas profit, maka besarnya ERC berguna dalam kualitas audit. Penelitiananalitis menunjukkan ukuran perusahaan yang diaudit dan kualitas auditnyamemiliki hubungan positif.Industri. Hipotesis menyatakan industri dengan ketidakpastian outcome yang besar akan memiliki ERC yang besar pula. Seperti halnya dengan ukuran perusahaan, industri kelihatan tidak begitu penting, tapi bertindak sebagaipelindung bagi faktor lain (seperti risiko). Tingkat bunga (Discount rate). pada waktu tertentu merupakan hasil dari risk free rate of return dan risk premium. Jika risk free rate of interest naik, kemudian hal-hal lainnya tetap, maka nilai sekarang dari perkiraan profit menurun, sehinggamenghasilkan hubungan negatif antara tingkat bunga dan ERC. Financial Leverage. Penekanan terhadap leverage di analisa oleh Jeter danChaney yang menemukan sebuah gabungan yang menolak antara leverage danERC. Berikut ini adalah urutan teoriteori lainnya. Pertama, teori default dimana ERC mengkaitkan secara positif untuk faktor kegigihan profit dan secaranegatif mengkaitkan untuk resiko kegagalan perusahaan (tingkat financial leverage). Kedua, teori maximum debt menyebutkan saat financial leverage meningkat, harga saham meningkat secara bersamaan untuk 2 alasan. Alasanpertama, pajak dapat mengurangi bunga dana pinjaman yang menghasilkansuatu perlindungan pajak dimana meningkatkan tingkat hutang perusahaan,karena itu weighted average biaya modal menurun. Kedua, mengkaitkan kepadapenyampaian leverage perusahaan secara positif. Kesediaan manajer untukmeningkatkan financial leverage adalah sebuah ungkapan keyakinan manajer dimasa depan dan percaya perusahaan akan menghasilkan dana yang melebihi adjusted weighted average biaya modal. Terakhir, pendekatan optimal leverage mengasumsikan suatu posisi terbaik financial leverage untuk setiap perusahaan.Pendekatan optimal leverage memprediksi arah perubahan harga saham adalahsyarat pada financial leverage perusahaan yang relative untuk sesuai. Jikaperusahaan di atas hipotesis yang sesuai untuk tingkat hutang, ERC lebih rendah.Sebaliknya, jika perusahaan di bawah leverage yang sesuai, ERC lebih tinggi. Pertumbuhan perusahaan. Kesempatan bertumbuh akan menunjukkan ERC yanglebih tinggi. Kesempatan bertumbuh termasuk rancangan yang ada ataukesempatan investasi di dalam suatu projek yang mengharapkan yield tingkatpengembalian melebihi resiko yang sebanding dengan tingkat pengembaliansepadan dengan resiko sistematik rancangan arus kas. Permanent & temporary profits. Jika besar kecilnya nilai profit yang tidak terdugadiharapkan berlangsung lama, besar kecilnya abnormal return akan seperti yangdiharapkan. Oleh karena itu, hubungan positif antara perbaikan ukuran untuk permanen profit dan ERC yang diharapkan. Non-Linear Modelling. Satu kritikan pada penelitian ERC adalah kejelasankekuatan profit untuk harga lebih rendah (jenis R-Square di bawah 10%).Sebelumnya, pembelajaran ERC menyetujui teknik statistic linear untukmengestimasi ERC, tetapi beberapa penelitian saat ini memiliki teknik non-linear. Hubungan non-linear pada nilai absolute profit tidak terduga yaitu berkorelasinegative dengan kekuatan profit. Pengetahuan tentang hubungan ini penting,karena teori valuasi meramalkan analisa dan investor harus menempatkandampak terbaik pada peramalan kekuatan profit yang tinggi dibandingkankekuatan profit yang rendah. Disaggregating profits. Enam komponen profit seperti gross profit, general danadministrative expense, depreciation expense, interest expense, income tax danother item sudah diteliti dengan keadaan regresi abnormal return padaperubahan tidak terduga pada komponen. Pendekatan alternatif lainnya untukdisagregat accounting profit memisahkan profit ke dalam cash flow dankomponen akrual. Arus kas. Bowen, Burgstahler dan Daley menyebutkan bahwa cash flow harusditambahkan sebagai penambahan variabel penjelas untuk harga, karena profitdan cash yang individu dan penambahan yang penting atau keduaduanya bersifat individu yang penting tetapi kedua-duanya bukan penambahan yangpenting, atau masingmasing bersifat individu yang penting tetapi satu sedikitlebih penting dan mendominasi.Berikut replikasi dari penjelasan tersebutmenggunakan diagram venn : HAL 424. Neraca & komponen neraca. Kombinasi neraca dan profit serta penyesuaian terhadapkondisi makroekonomi menambah kuatnya harga saham. Model ini menjadi dasardalam menentukan harga dan nilai intrinsik.

TRADING STRATEGIES Post-announcement DriftDua penemuan yang mewakili pertanyaan terkait efisiensi pasar modal, yaitu adanya postannouncement drift dan penurunan trading ruledimana abnormal return dapat diperoleh melalui perdagangan pada informasi akuntansiyang dipublikasikan. Post-announcement drift terjadi ketika abnormal return berlanjutsetelah pengumuman profit, sehingga kandungan informasi dari pengumuman profit itutidak menggambarkan sepenuhnya harga saham pada saat tanggal pengumuman.

Winners/ Losers & OverconfidenceEfek winner / loser adalah sebuah contoh anomaliasosiasi jangka panjang. Efek ini menghasilkan sebuah strategi perdagangan. Sahamyang menghasilkan pengembalian positif (winner) atau pengembalian negatif (loser)diurutkan berdasarkan kinerja 3 tahun terakhir dan penempatan dalam portofolio.Terlalu percaya tentang informasi yang tertutup juga menyebabkan investormengecilkan pentingnya informasi yang disebarluaskan ke publik. Lebih lanjut, dalampembentukkan harapan, investor berhipotesis yaitu memberikan banyak bobot untukkinerja profit perusahaan sebelumnya dan sedikit sekali menyadari fakta bahwa kinerjayang akan datang cenderung tidak sama seperti sebelumnya. Disini juga dipercayabahwa pasar bereaksi perlahan pada saat dan di dalam penggabungan informasi baru.

Mechanistic or behavioral effectDua hipotesis yang dikembangkan dalam cosmetic accounting1. Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikanapakah mereka cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, sepertipasar secara sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkatkan atau menurunkan profit (hipotesis mechanistic)2. Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitupasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilaisekarang dari tax savingatau efekefek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis no-effects turunan dari EMH)Pengujian untuk kedua hipotesis ini mempertimbangkan perilaku tingkat pengembalian abnormal dan waktu berubahnya kebijakan akuntansi. Catatan untuk hipotesis no-effect, harus bersifat abnormal return ketika terjadi cosmetic change dalam kebijakan akuntansi, karena tidak ada efek pada arus kas.

Manipulating accounting numbersPerhitungan income dengan GAAP ramai diberitakantidak sempurna dalam mengukur economic income atau fundamental value. Ini karena standar akuntansi tidak tepat menjelaskan atau konsisten di seluruh dunia;dampak terhadap akuntan yaitu subjektif dan budaya interpretasi dengan estimasimereka, serta pengaturan dan manipulasi laporan keuangan sangat banyak.Dalam perspektif oportunistik, kecurangan merupakan jenis manajemen laba yangpaling ekstrim dan digunakan oleh manajer untuk membohongi pengguna laporankeuangan. Berikut adalah gambar dua sudut pandang manipulasi dalam akuntansi : HAL 431.

Detecting the quality and probability of accounting managementKita dapatmenggunakan reaksi harga pasar sebagai indikasi kualitas. Namun, penelitian oleh Sloandan lainnya menunjukkan pasar tidak memiliki pemahaman akrual yang sophisticateddan karenanya muncul reaksi yang berlebih untuk peningkatan akrual income positif.Reaksi analisanalis keuangan dapat juga digunakan untuk menaksir kualitas karenakeahlian mereka. Namun, penelitian ini menyatakan bahwa analis dapat bersifat biasdan berfokus pada faktor industri yang spesifik daripada variabel perusahaan yangspesifik. Laporan dan opini auditor juga dapat sebagai proxy atas kualitas tapi hal inidiperdebatkan karena belum tentu auditor tersebut benar-benar independen.

CHAPTER 13 : BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUTINGBEHAVIOURAL ACCOUNTING RESEARCH : DEFINISI DAN RUANG LINGKUPBehavioural accounting research didefinisikan sebagai :Studi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan.Behavioural accounting research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori agency dapat disebut penelitian positif dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan dengan menemukan fakta: penelitian pasar modal menanyakan bagaimana reaksi pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi?; teori agensi menanyakan apakah insentif ekonomi mempengaruhi dalam memilih metodde akuntansi?; dan behavioural research menanyakan bagaimana sebenarnya orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi? bagaimanapun, mereka juga sangan berbeda dalam banyak hal. untuk instansi, penelitian pasar modal melihat pada level makro pasar sekuritas agregat, sedangkan teori agensi dan behavourial accounting fokus pada level mikro pribadi manager dan perusahan. Penelitian pasar modal dan teory agensi diambil dari ilmu ekonomi dan mengesampingkan motivasi aktual orang-orang dengan asumsi bahwa setiap orang merupakan pemaksimal kekayaan. Behavioural accounting, pada sisi lain, diambil dari ilmu yang yang lain seperti psikologi, sosiologi, dan teori organisasi., dan umumnya tidak membuat anggapan tentang bagaimana orang-orang berkelakuan (behave), terlebih, itu tujuan untuk mengetahui mengapa orang-orang berkelakuan sebagaimana yang mereka lakukan. Sebagai konsekuensi, tiga kelompok penelitian akuntansi yang lain ini dimaksudkan untuk menjawab tipe yang sangat berbeda pertanyaan tentang praktek akuntansi.Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory (HJT) atau human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna pembuatan pertimbangan dan keputusan.

WHY IS BAR IMPORTANT? KENAPA BAR PENTING?Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat pentig untuk praktisi akuntasi dan yang lain : Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain seperti pasar modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan penelitian yang secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan (penyaji), pengguna, dan auditor informasi akuntansi. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses, dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara. BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi seperti Australian Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bermanfaat untuk keputusan, anggota AASB terus berhadapan dengan masalah dimana metode akuntansi dan apa tipe pengungkapan yang akan terbukti bermanfaat untuk pengguna laporan keuangan (financial statement). BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalampraktek kerja akuntan dan profesi yang yang lain. Seperti, keahlian senior dan pengalaman anggota sebuah perusahaan akuntansi dapat dicatat dan dimanfaatkan oleh metode BAR untuk mengembangkan sistem keahlian yang terkomputerisasi untuk suatu variasi dalam konteks pengambilan keputusan (decision making).Development of behavioural accounting research - Pengembangan penelitian akuntansi perilaku (BAR)

Istilah BAR pertama kali muncul dalam literatur pa tahun 1967, tetapi penelitian HJT menjadi pondasinya dalam literature psikologi dengan karya seminal Ward Edward pada tahun 1954. Aplikasi penelitian pada akuntansi dan auditing dapat terima tahun 1974 ketika Ashton mempublikasikan sebuah studi percobaan (experimental) pertimbangan internal control oleh auditor. Perkembangan penelitian HJT dalam akuntansi memberikan banyak pada adaptasi metode penelitian telah digunakan dengan baik dalam literatur psikologi, model Brunswik lens. Teknik ini mewakili pendekatan penelitian baru yang sangat kuat yang dapat diaplikasikan pada pertanyaan lama yang memperhatikan pengguna data.Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan dan bagian proses informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta konteks pengambilan keputusan. Kita gambarkan proses pengambilan keputusan seseorang adalah sebuah model. Sehingga, contohnya, kita mungkin menggunakan penelitian teknik HJT terhadap model (atau menggambarkan) cara yang petugas pinjaman bank proses dengan berbagai cara pokok informasi akuntansi (atau isyarat seperti yang mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas untuk suatu keputusan tentang apakah untuk menyetujui suatu pinjaman dari suatu perusahaan. Walaupun model brunswik lens metode yang mendominasi untuk pongembangan model pembuatan keputusan, juga terdapat dua pendekatan penelitian. Satu di sebut process tracing, yang lain diketahui sebagai paradingma probabilistic judgement, dimana dalam memprosess keputusan mewakili kemungkinan pernyataan berdasarkan pada dalil Baye. 3 Pendekatan yang lain untuk menjelaskan (modelling) pembuatan keputusan adalah: availability, anchoring dan adjusment, dan expert judgment

Model Brunswik LensSejak pertengahan tahun 1970, model brunswik lens telah digunakan sebagai kerangka analitis dan dasar untuk pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan (seperti kebangrutan) dan/atau evaluasi (seperti pengendalian internal). Peneliti menggunakan model lens untuk menginvestigasi hubungan dari beberapa keping informasi dan keputusan. Keputusan ataupun prediksi dengan melihat kesamaan dari respon terhadap informasi tersebut. Pengambilan keputusan dipandang seperti melihat dari lensa informasi yang secara probability terkait dengan kejadian untuk mencapai kesimpulan tentang kejadian tersebut.Dalam membentuk model ini, subjek diminta untuk memberi keputusan untuk beberapa jenis kasus berdasarkan informasi yang sama. Sebagai contoh, mereka dapat ditanya untuk memperkirakan apakah sebuah perusahaan mungkin gagal dengan rasio- rasio keusangan yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian sebuah model linier akan dibentuk untuk mempresentasikan bagaimana informasi diproses oleh individual. Kemudian sebuah analisis regresi digunakan dengan menetapkan dependent variable dan independent variable untuk mendapatkan sebuah model.Dengan Brunswik lens model peneliti dapat mendapatkan seberapa penting sebuah informasi dalam model tersebut, apakah signifikan bagi model atau tidak. Selain itu model juga dapat menentukan hubungan dari pengambil keputusan dengan informasi bagi mereka. Selain itu kita juga dapat tahu pentingnya informasi dari sudut pandang yang berbeda, misalkan seorang manajer melihat bahwa profit merupakan informasi yang sangat penting padahal stakeholder tidak melihat profit sebagai informasi yang sangat penting. Dengan demikian kita dapat merubah pola pandang manajamen untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Penggunaan model ini telah membuka jalan bagi penemuan penting sebagai berikut : Pola dalam penggunaan informasi dalam berbagai model Pembobotan yang digunakan pengambil keputusan atas informasi Akurasi dari pengambil keputusan dari berbagai bidang dalam memprediksi dan mengevaluasi Konsistensi dari pengambilan keputusan Tingkat sudut pandang yang dimiliki pengambil keputusan mengenai pola dataProcess Tracing MethodsModel pengambilan keputusan yang diturunkan dengan menggunakan model lens Brunswik biasanya memilki kekuatan prediktif yang baik. Model lens merupakan prediktor yang lebih baik karena model statistic lens memindahkan banyak random error yang biasanya terdapat dalam prasangka manusia yang misalnya diakibatkan rasa lelah, sakit, ataupun kurangnya kosentrasi, namun, model ini juga memiki keterbatasan karena bukan prediktor yang baik mengenai bagaimana sebenarnya manusia membuat keputusan.Pengetahuan mengenai proses dan cara pengambilan keputusan oleh manusai dapat membantu menemukan kelemahan dari proses tersebut sehingga kelemahan tersebut dapat dihilangkan. Hal ini dapat menghasilkan prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.Dalam process tracing, pengambilan keputusan diberikan serangkaian studi kasus untuk di analisis, tetapi kali ini mereka diminta untuk mendeskripsikan secara verbal setiap langkah yang dilalui dalam pengambilan keputusan. Kemudian deskripsi verbal tersebut direkam dan dianalisis untuk menghasilkan decision tree untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan tadi.Decision tree yang diturunkan dari metode process tracing secara intuitif adalah deksriptor yang baik mengenai proses pengambilan keputusan manusia . namun, relative terhadap model lens Brunswik, metode process tracing tidak selalu merupakan prediktor yang baik. Hal ini karena pembuat keputusan seringkali mengalami kesulitan dalam menjelaskan semua langkah yang mereka lalui.Peneliti mencoba mengatasi keterbatasan kedua model tersebut dengan menkombinasikan kekuatan deskriptif dan prediktif dua pendekatan tersebut, misalnya dengan sebuah teknik statistic yang dikenal sebagai classification and regression trees (CART). CART menggunakan metode statistik untuk membagi (memisahkan) ouput prasangka pembuat keputusan ke dalam noda-noda yang memaksimalkan kekuatan model untuk memprediksi secara tepat klasifikasi kasus-kasus yang berbeda kedalam tipe keputusan yang tepat. CART mengkombinasikan kekuatan dominan untuk secara tepat mengklafikasikan rekomendasi analisis dengan dekskriptor intuitif tentang proses pengambilan keputusan mereka.Probabilistic JudgementModel ini berguna untuk melihat situasi akuntansi dimana kepercayaan awal mengenai prediksi atau evaluasi harus direvisi ketika ada bukti baru. Model ini berpendapat bahwa cara yang paling tepat secara normative untuk merevisi kepercayaan awal ini, dinyatakan sebagai probabilitas subjektif, adalah dengan mengaplikasikan teorama Bayes (sebuah tenet dasar mengenai teori kondisional probabilitas). Teorema Bayes menyatakan bahwa probabilitas revisi karena adanya bukti tambahan sama dengan kepercayaan awal dikalikan dengan seberapa banyak ekspektasi awal harus direvisi. Revisi yang melibatkan auditor dan akuntan memberikan bukti bahwa akuntan dan auditor memilki serangkaian rules of thumb karena kompleksitas tipe judgement yang harus mereka buat dengan keterbatasan informasi yang mereka miliki.Lens Model Studies --- The EvidenceDengan menggunakan model lens sebagai alat riset memungkinkan adanya analisis konsistensi judgement, apakah model perilaku manusia dapat memprediksi lebih akurat daripada manusia itu sendiri. Model ini juga memungkinkan analisis kemampuan petunjuk untuk memprediksi event dalam pertanyaan. Selain itu, model ini juga memberikan insight mengenai derajat konsensus antara pembuat keputusa.Bukti secara konsistensi menunjukkan bahwa manusia mampu untuk mengembangkan prinsip-prinsip atau model-model untuk memecahkan kesuksesan/kegagalan tugas menggunakan rasio keuangan, tetapi mereka tidak mampu melakukan hal tersebut ketika model mereka sendiri digunakan secara matematis. Hal ini karena mereka menjadi tidak memperhatikan petunjuk dan merek menjadi tidak konsistensi dalam mengaplikasikan aturan keputusan mereka akibat faktor kelelahan dan kebosanan.Abdel-Khalik dan El-Sheshai menyimpulkan bahwa pilihan informasi manusialah, bukan proses pemilihan ptunjuk, yang membatasi akurasi. Simnett dan Trotman menemukan bahwa meskipun subjek telah dapat menggunakan performa ketika diminta untuk mengaplikasikan pembobotan petunjuk idela. Penulis-penulis ini menyimpulkan bahwa ketika manusia tidak bisa memilih rasio mereka sendiri, kinerja pemrosesan informasi merek menurun.Ketika jumlah informasi meningkat, awalnya penggunaan dan intgrasi informasi menigkat. Namun, pada titik tertentu, tambahan informasi menyebabkan penurunan jumlah informasi terintegrasi kedalam tugas pengambilan keputusan. Chewning dan Harrell menemukan bukti teori tersebut ketika seseorang diberikan lebih dari 8 petunjuk (rasio keuangna). Libby berpendapat bahwa tambahan petunjuk yang tidak valid ke dalam serangkaian petunjuk yang lebih valid akan menurunkan performa, namun riset lain tidak mendeteksi adanya hubungan tersebut.Process Tracing Studies ----The Evidence

Model lens Brunswik secara implisit memperlakukan proses pengambilan keputusan sebagai kombinasi linier dari informasi petunjuk sedangkan decision tree yang diturunkan dari process tracing menerangkan langkah-langkah pengambilan keputusan dimana isi informasi sebuah data berinteraksi dengan informasi lainnya dari data tersebut. Larcker dan lessig menemukan bahwa process tracing model lebih baik daripada model statistic liner, tetapi selling and shank menemukan hasil sebaliknya ketika kedua pendekatan ini dibandingkan dalam sebuah tugas yang melibatkan prediksi kebangkrutan.Kompleksitas pengambilan keputusan yang dilakukan manusia berarti dibutuhkan riset yang lebih dalam untuk memahami tipe karakteristik keputusan untuk menentukan gaya pemrosesan informasi yang [aling seusai.Format and Presentation Of Financial StatementsPada tahun 1976 Libby mengobservasi bahwa ada tiga pilihan dasar yang ada untuk meningkatkan pengambilan keputusan :1. Mengubah presentasi dan jumlah informasi2. Memberikan pendidikan ke pembuat keputusan3. Mengganti pembuat keputusan dengan model of themselves atau dengan ideal or with on ideal cueweighting modelDengan pentingnya saran yang pertama terhadap akuntan, auditor, regulator dan pembuat standar, terdapat penelitian kecil yang dialkukan untuk menemukan format presentasi akuntansi yang ideal. Studi yang dialakukan cenderung untuk memeriksa p