rangkuman penelitian baru

58
PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Disusun oleh: NAMA : DEVIA RAYANTI NIM : F04108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: devia-rayanti

Post on 02-Jul-2015

3.575 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Penelitian baru

PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Disusun oleh:

NAMA : DEVIA RAYANTI

NIM : F04108019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

Page 2: Rangkuman Penelitian baru

2011

I. MASALAH PENELITIAN

A. Dari Mana Masalah Diperoleh?

Untuk meningkatkan kemampuan melihat suatu masalah yang perlu diteliti,

peneliti harus giat mencari masalah dari sumber-sumbernya.

Menurut Margono, adapun yang menjadi sumber utama permasalahan, adalah:

a. Bacaan

b. Seminar, diskusi atau pertemuan ilmiah

c. Pernyataan dari orang yang memiliki ototritas

d. Pengamatan sekilas

e. Pengalaman pribadi

f. Perasaan dan ilham

Sumber masalah penelitian bisa muncul dari tiga hal (Ranjit Kumar, 1996):

1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem)

Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia

yang bukan penelitian. Tapi juga jangan "saklek”, karena masalah manusia

yang tadinya bukan masalah penelitian bisa kita "goyang sedikit" menjadi

masalah penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu

"kekurangan uang". Ini bisa kita "konversi" menjadi masalah penelitian

misalnya menjadi :

o Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition

system

o Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa

2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)

Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi

masalah penelitian. Contoh, dosen-dosen saking sibuknya ternyata

1

1

Page 3: Rangkuman Penelitian baru

kesulitan menemukan satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di

universitas. Nah ini jadi masalah penelitian, approachnya nanti kita bisa

kembangkan satu aplikasi scheduling dengan sedikit sistem pakar

didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa alternatif waktu

meeting yang pas untuk semua. Masalah lain misalnya, sistem informasi

manajemen di universitas kita ada masalah. Nggak bisa online bekerjanya

dan nggak sesuai dengan business process sebenarnya yang dilakukan oleh

para staff dalam mengelola administrasi sekolah. Nah software dan sistem

ini kita perbaiki supaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Sistem parkir di

Mal yang tidak bisa mendeteksi mana area parkir yang kosong, bisa jadi

masalah penelitian yang menarik juga.

3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)

Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian

yang menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan

di perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah

fenomena, untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan

bebrapa teknik supaya search engine mau menengok situs kita, ini sering

disebut dengan Search Engine Optimization. Nah dari sini kita sudah dapat

judul: "Mengembangkan situs portal traffic tinggi dengan teknik Search

Engine Optimization (SEO)”. Fenomena lain lagi, proses pendeteksian

golongan darah untuk skala besar (massal) misalnya untuk seluruh

mahasiswa universitas yang mencapai 5000 orang ternyata memakan

waktu yang sangat lama. Ini sebuah fenomena, kita beri solusi dengan

software sistem yang menggunakan beberapa teknik artificial intelligence

yang memungkinkan pendeteksian golongan darah ini. Sehingga 5000

orang bisa kita proses dalam beberapa jam misalnya.

B. Masalah

Menurut Sugiyono, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang

seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek,

2

2

Page 4: Rangkuman Penelitian baru

antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Sedangkan

menurut John Dewey dan Kerlinger (dalam Sukardi, 2009:21), mereka

mendefinisikan bahwa permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang

awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu

yang menghalangi tercapainya tujuan.

Secara umum, suatu masalah didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan

antara harapan dan kenyataan. Masalah sebagai gap antara kebutuhan yang

diinginkan dan kebutuhan yang ada (Setyosari, 2010:53). Oleh karena itu, Stonner

mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila :

a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan

b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan

kenyataan

c. Ada pengaduan

d. Ada kompetisi

C. Latar Belakang Masalah

Melalui latar belakang masalah diharapkan pengalaman tentang permasalahan

penelitian yang sedang dihadapi menjadi lebih utuh. Sebab, suatu latar belakang

masalah yang baik biasanya mengungkapkan paling tidak empat hal, yaitu:

Mengungkapkan isu-isu (issues)

a. Mengungkapkan fakta-fakta (exiting information)

b. Mengungkapkan nilai guna untuk apa itu dipecahkan (need)

c. Memiliki tingkat kesukaran langka/jarang orang meneliti masalah Itu

(difficulty)

D. Parameter Evaluasi Masalah

Supaya masalah penelitian yang pilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu

dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa parameter

dibawah (Ronny Kountur, 2007) (Moh. Nazir, 2003):

3

3

Page 5: Rangkuman Penelitian baru

1. Menarik

Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan

penelitian dengan serius.

2. Bermanfaat.

Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu pengetahuan maupun

peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian

juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar

(secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di

komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang

tidak membawa manfaat kepada masyarakat.

3. Hal Yang Baru.

Ini hal yang cukup penting dalam penelitian, bahwa penelitian yang kita

lakukan adalah hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang

apabila kita komparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif,

murah, cepat, dsb. Bisa juga kebaruan ini diwujudkan dengan perbaikan

dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada. Hindari redundant

research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan oleh orang

lain.

4. Dapat Diuji (Diukur).

Ini biasanya hal yang terlupakan, supaya proses penelitian kita sempurna,

masalah penelitian beserta variabel-variablenya harus merupakan sesuatu

yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Jika melakukan penelitian

korelasi, korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga harus diuji

secara ilmiah dengan beberapa parameter.

5. Dapat Dilaksanakan.

Masalah yang bagus berkualitas, jadi lucu dan naif kalau akhirnya secara

teknik penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat

4

4

Page 6: Rangkuman Penelitian baru

dengan keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari

research impossible.

6. Merupakan Masalah Yang Penting.

Ini agak sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa

jangan sampai melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak

penting.

7. Tidak Melanggar Etika.

Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus dilakukan dengan

kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian,

tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek

penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data

maupun pengolahan data.

E. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan suatu

kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah

itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data.

Perumusan masalah penelitian dipergunakan untuk mempertajam pokok

permasalahan . Perumusan masalah merupakan dasar pembuatan disain penelitian

serta menjelaskan judul penelitian.

Rumusan masalah sebaiknya konsisten, atau paling tidak, releven dengan latar

belakang masalah. Rumusan masalah hendaknya memuat variabel-variabel yang

akan diteliti dan teridentifikasi dengan jelas serta diperkirakan ada alternatif

penyelesaiannya.

5

5

Page 7: Rangkuman Penelitian baru

Dalam merumuskan permasalahan ini tidak jarang peneliti, terutama yang

melakukan studi pustaka seadanya saja, yang tidak mampu membedakan mana

permasalahan sebenarnya,dan mana merupakan gejala.

Berikut ini akan diberikan beberapa hal yang yang didapat dari studi pustaka bila

kegiatan tersebut dilakukan dengan baik, yaitu:

1. Variable penting seperti variable yang berpengaruh terhadap masalah tidak

boleh tertinggal dalam penelitian.

2. Dapat diketahuinya beberapa hal tentang variable, yaitu ditemukannya

variable apa yang paling penting.

3. Pengujian dan replikasi terhadap temuan-temuan dari penelitian sekarang

dapat dipertinggi kualitasnya.

4. Pertanyaan terhadap permasalahan penelitian dapat dengan lebih akurat

dan jelas.

5. Untuk meyakinkan bahwa penelitian tidak dilakukan untuk sesuatu yang

telah diketahui, atau menghindari peneliti dari plagiat.

6. Masalah penelitian akan dirasakan relevan dan signifikasi oleh komunitas

ilmiah.

Membedakan Antara Pertanyaan Yang Layak Diteliti Dan Yang Tidak

a. Suatu pertanyaan dianggap layak untuk diteliti yaitu :

- Syarat pertama adalah bahwa masalah tadi memiliki signifikansi yang

tinggi baik secara teoritis maupun praktis .

- Syarat kedua ,masalah penelitian yang akan diteliti seharusnya memiliki

keunikan dan keaslian tersendiri .

b. Pertanyaan yang tidak layak diteliti yaitu apabila merumuskan suatu

pertanyaan yang mana orang lain bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan itu

tanpa harus melakukan penelitian

Karakteristik Pengajuan Pertanyaan Penelitian Yang Baik

a. Sistematik : suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan

sesuai sesuai dengan pola dan kaidah yang benar.

6

6

Page 8: Rangkuman Penelitian baru

b. Logik : sesuatu dapat dikatakan benar bilamana dapat diterima

a. Empirik : Empirisme merupakan faham yang mendasari sekaligus menjadi

karakteristik suatu penelitian ilmiah

b. Replikasi : Suatu penelitian yang pernah dilaksanakan harus dapat diuji

kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bilamana

dilakukan dengan metode ,kriteria dan kondisi yang sama.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Tuliskan tiga hal yang dapat memunculkan sumber masalah dalam

penelitian?

2. Tuliskan tujuh hal yang merupakan parameter dari evaluasi masalah?

3. Apakah masalah dan perumusan masalah adalah suatu hal yang sama ?

Jelaskan !

4. Tuliskan sifat-sifat dari rumusan masalah?

5. Tuliskan apa saja karakteristik pengajuan pertanyaan penelitian yang baik?

Jawaban :

1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem)

Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)

Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)

2. Menarik, bermanfaat, hal yang baru, dapat diuji (diukur), dapat

dilaksanakan, merupakan masalah yang penting, dan tidak melanggar

etika.

3. Tidak, karena kalau masalah merupakan suatu kesenjangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi, sedangkan rumusan masalah merupakan

suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan

data.

7

7

Page 9: Rangkuman Penelitian baru

4. Konsisten, atau paling tidak, releven dengan latar belakang masalah,

memuat variabel-variabel yang akan diteliti dan teridentifikasi dengan

jelas serta diperkirakan ada alternatif penyelesaiannya.

5. karakteristik pengajuan pertanyaan penelitian yang baik, yaitu :

a. Sistematik : suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara

berurutan sesuai sesuai dengan pola dan kaidah yang benar.

b. Logik : sesuatu dapat dikatakan benar bilamana dapat diterima

c. Empirik : Empirisme merupakan faham yang mendasari sekaligus

menjadi karakteristik suatu penelitian ilmiah

d. Replikasi : Suatu penelitian yang pernah dilaksanakan harus dapat

diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang

sama bilamana dilakukan dengan metode ,kriteria dan kondisi

yang sama.

8

8

Page 10: Rangkuman Penelitian baru

II. VARIABEL DAN HIPOTESIS

A. Variabel

1. Pengertian

Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau bervariasi yang berfungsi sebagai

objek penelitian. Variabel dapat berubah-ubah dari individu yang satu ke individu

yang lain dari waktu ke waktu, namun ada juga variabel yang bersifat tetap

sepanjang waktu.(Tjokrosujoso, hal 52)

2. Jenis – Jenis Variabel

Variabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Variabel kualitatif bersifat abstrak dan tidak dapat atau sulit diangkakan.

Contoh : kemakmuran, kepandaian, kecerdasan dan sebagainya.

2) Variabel kuantitatif dapat diangkakan atau dapat dihitung dengan angka.

Contoh : tinggi badan, berat badan, luas bangunan, umur, nilai tes, dan

sebagainya.

Variabel kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan

cara pengukurannya, yaitu variabel deskrit dan variabel kontinum.

1) Variabel deskrit disebut juga variabel nominal, hanya dapat dikategorikan

atau dipilah menjadi dua atau lebih kategori atau macam tanpa ada urutan.

2) Variabel kontinum menunjukkan suatu rangkaian yang tidak terputus,

suatu rangakaian yang berkelanjutan.

Jenis-Jenis Variabel Yang Lain :

1) Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel

bebas. Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Motivasi

Pembelian = Variabel Dependen.

2) Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Contoh :

9

9

Page 11: Rangkuman Penelitian baru

“Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Prestasi

Belajar Siswa”.

Variabel Independent = prestasi belajar siswa

3) Variabel Moderator

Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah)

hubungan antara variabel independen dengan dependen. Contoh: Anak

adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga

adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

4) Variabel Terkendali

Merupakan variabel bebas yang ada diluar penelitian yang perlu

dikendalikan, karena dapat mempengaruhi variavle tergantung. Hal ini

dimaksudkan agar tidak mencemari hasil penelitian

contoh :

o apakah metode ceramah lebih berhasil daripada diskusi?

sewaktu diskusi , tahu tahu dilaur ada demo. Hal ini jelas

mengganggu, sehingga hasilnya ceramah lebih baik daripada

diskusi.

karena ada oengaruh dari luar , yaitu demo. maka kita tidak bisa

menyimpulkan bahwa metode ceramah lebih berhasil daripada

diskusi

5) Variabel Intervening

Merupakan suatu variable yang secara teoritis berpengaruh terhadap hasil

penelitian, tetapi variabel ini tidak dapat dilihat, tidak dapat diukur, tidak

dapat di manipulasi sehingga diabaikan saja pengaruhnya.

contoh :

a. proses belajar mengajar, anak mengolah materi yang diperoleh,

mengembangkannya dalam otak, kemudian hasilnya dituangkan

dalam prestasi belajar. Hasilnya baik / kurang. Tetapi kita tidak

tahu prosesnya ketika di dalam otak

6) Variabel Extraneous

10

10

Page 12: Rangkuman Penelitian baru

Variabel-variabel lain yang mungkin dipercaya mempengaruhi hubungan

antara variabel bebas dab variabel terikat dapat dipertimbangkan sebagai

variabel kontrol (Controlled Extraneous Variables).

B.B. HIPOTESISHIPOTESIS

1. Pengertian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang perlu diuji

kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari lapangan. Peneliti

dapat merumuskan hipotesis dengan baik kalau peneliti menguasai atau

memiliki pengetahuan atau teori yang relevan dengan masalah yang diteliti.

(Tjokrosujoso, hal 66).

Hipotesis dibagi menjadi dua macam, yaitu : ( M.Subana, hal 75-76)

1) Hipotesis statistik adalah hipotesis bandingan dari hipotesis kerja yang

diuji peneliti dengan menggunakan perhitungan statistic. Hipotesis ini

terbagi menjadi dua yaitu: hipotesis statistic terarah dan tidak terarah.

2) Hipotesis penelitian adalah rumusan hipotesis yang disusun peneliti dalam

penelitiannya. Hipotesis ini terbagi menjadi dua yaitu: hipotesis penelitian

terarah dan tidak terarah.

Ada dua macam cara untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian, yaitu :

(Masri, hal 45).

1) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha)

Menyebutkan adanya hubungan variabel X dan variabel Y, atau adanya

perbedaan antara variabel A dan variabel B. Hipotesis alternative

dirumuskan dalam bentuk kalimat positif.

2) Hipotesis statistik atau hipotesis nol (Ho) karena biasanya digunakan

dalam penelitian yang menguji hipotesisnya dengan menngunakan

perhitungan statistik. Hipotesis nol dirumuskan dalam kalimat negatif.

Dalam penelitian, hipotesis mempunyai beberapa peranan yang cukup

penting, antara lain :

1) Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian

11

11

Page 13: Rangkuman Penelitian baru

2) Dengan hipotesis, arah penelitian menjadi lebih jelas.

3) Dengan menyusun hipotesis, akan diketahui informasi-informasi apa yang

relevan untuk bahan penganalisisan dan mana yang tidak relevan.

4) Hipotesis akan mempermudah penelti untuk membuat desain penelitian.

5) Hipotesis membantu peneliti untuk membuat rancangan kesimpulan sebgai

hasil akhir dari suatu penelitian.

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, hipotesis dapat dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu :

1) Hipotesis Deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah

deskriptif, yaitu yangberkenaan dengan variabel mandiri. Contoh:

Rumusan masalah : “Berapa daya tahan lampu pijar merk X ?

Hipotesis Deskriptif : Hipotesis nol : Daya tahan lampu pijar merk X =

600 jam. Dan hipotesis alternatif : Daya tahan lampu pijar merk X

600.

2) Hipotesis Komparatif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah komparatif. Contoh :

Rumusan masalah : “ bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT

X bila dibandingkan dengan PT Y?”

Hipotesis :

Hipotesis nol :

Tidak dapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan

PT Y.

Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar atau sama dengan PT

Y.

Produktivitas kerja karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan PT

Y.

Hipotesis alternatif :

Ada perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan PT Y.

Produktivitas kerja karyawan PT X lebih kecil dari PT Y

Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar dari PT Y

12

12

Page 14: Rangkuman Penelitian baru

3) Hipotesis Asosiatif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah asosiatif.contoh :

Rumusan masalah :” Adakah hubungan yang signifikan antara tinggi

badan pelayan toko dengan barang yang terjual?”

Hipotesis nol : Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan

pelayan toko dengan barang yang terjual. Dan hipotesis alternatif :

tidak ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan pelayan toko

dengan barang yang terjual.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian dari variabel dan hipotesis ?

2. Di antara pembeli-pembeli buah-buahan dan sayuran dalam kaleng,

diterapkannya kebijaksanaan harga yang baru, diikuti meningkatnya jumlah

pembelian produk-produk berharga ringan. Khususnya di antar pembeli yang

berpendidikan cukup. Dari wacana di atas, tentukan mana saja yang

merupakan variabel bebas, terikat, Moderate, dan kontrol!

3. Tuliskan peranan penting dari hipotesis penelitian ?

4. Tuliskan tiga jenis hipotesis berdasarkan eksplanasinya?

5. ” Peran Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pontianak”. Dari

judul ini, tentukan variabel apa saja yang terdapat pada judul ini dan buatlah

hipotesis yang sesuai!

Jawaban :

1. Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau bervariasi yang berfungsi sebagai

objek penelitian dan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah

yang perlu diuji kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari

lapangan.

2. variabel bebas : kebijaksanaan harga yang baru.

Variabel terikat : jumlah pembelian produk-produk berharga ringan.

13

13

Page 15: Rangkuman Penelitian baru

Variabel moderat : pembeli yang berpendidikan cukup.

Variabel kontrol : Di antara pembeli-pembeli buah-buahan dan sayuran

dalam kaleng.

3. perannya yaitu :

1) Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian

2) Dengan hipotesis, arah penelitian menjadi lebih jelas.

3) Dengan menyusun hipotesis, akan diketahui informasi-informasi apa yang

relevan untuk bahan penganalisisan dan mana yang tidak relevan.

4) Hipotesis akan mempermudah penelti untuk membuat desain penelitian.

5) Hipotesis membantu peneliti untuk membuat rancangan kesimpulan sebgai

hasil akhir dari suatu penelitian.

4. Hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

5. variabel terikat: Prestasi Belajar Matematika

variabel Bebas : Model Pembelajaran Kontekstual

Hipotesis : -

III. VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

PADA PENELITIAN KUANTITATIF

14

14

Page 16: Rangkuman Penelitian baru

A. Pengertian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data tersebut valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang reliabel adalah

instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama atau dengan kata lain terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Dengan menggunakan instrument yang valid dan

reliabel, maka diharapkan hasil penelitian menjadi valid dan reliabel.

B. Jenis Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas terbagi dua, yaitu validitas internal, apabila kriteria yang ada dalam

instrument secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur dan

validitas Eksternal, apabila kriteria yang ada di dalam instrument disusun

berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada.

Untuk menguji validitas instrument , dapat digunakan tiga cara, yaitu :

1. Pengujian validitas konstruksi (Construct Validity)

Instrument yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan diukur

dengan berlandaskan teori dan didiskusikan dengan ahlinya minimal tiga

orang. Selanjutnya dilakukan uji coba instrument pada sampel sekitar 30

responden dari populasi yang akan dipakai. Setelah data ditabulasikan, maka

uji validitas konstruksi dilakukan dengan mengorelasikan antar skor item

instrument.

2. Pengujian validitas isi

Untuk instrument dalam bentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi yang telah

diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk nontest, dapat dilakukan dengan

membandingkan antar isi instrument dengan rancangan/program yang telah

disiapkan. Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi atau bahan yang diuji atau

dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau

latar belakang orang yang diuji. Validitas isi diperoleh dengan mengadakan

15

15

Page 17: Rangkuman Penelitian baru

sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representative dari

keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal-hal yang mengenai bahan

pelajaran mungkin tidak sukar dicapai.

3. Pengujian validitas eksternal

Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria

yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.

Untuk menguji reliabilitas instrument secara eksternal, dapat digunakan tiga

cara, yaitu :

1. Konsistensi Butir (Equivalent)

Dengan mengujikan dua buah instrument yang butir-butir pertanyaan atau

pernyataannya ekuivalen. Kemudian dilakukan pengujian dua instrument

tersebut pada responden dan waktu yang sama, tetapi hanya sekali.

Selanjutnya, korelasikan data dari kedua instrument tersebut. Bila korelasinya

positif dan signifikan, maka instrument tersebut dinyatakan reliable.

2. Test-retest

Dengan mencobakan instrument beberapa kali pada responden. Reliabilitas

diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang

berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan, maka instrument

dinyatakan reliabel.

3. Gabungan

Dengan cara mencobakan dua instrument yang equivalent beberapa kali ke

responden yang sama, yaitu dengan mengkorelasikan dua instrument setelah

itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara

silang. Bila menghasilkan nilai yang positif dan signifikan, maka dapat

dinyatakan reliabel.

Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrument secara internal, dapat

digunakan Internal Consistency.

Koefisien reliabilitas dapat dihitung dengan berbagai cara, tergantung pada

sumber kesalahan yang dipertimbangkan. Koefisien reliabilitas menujukan sejauh

mana kesalahan acak pengukuran mempengaruhi skor tes yang bersangkutan.

Salah-baku pengukuran memungkinkan kita menggunakan kurva normal untuk

16

16

Page 18: Rangkuman Penelitian baru

menduga batas-batas wilayah tempat skor sejati seorang subyek diharapkan

berada. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara mencobakan

instrument sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik tertentu.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan istrumen yang valid ?

2. Apa yang dimaksud dengan instrumen yang reabilitas ?

3. Tuliskan tiga cara pengujian validitas intsrumen penelitian ?

4. Tuliskan cara-cara pengujian reabilitas intsrumen penelitian?

5. Tuliaskan fungsi dari keofisien reabilitas ?

Jawaban :

1. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data tersebut valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

2. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama atau dengan kata lain terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda.

3. Pengujian validitas konstruksi (Construct Validity), pengujian validitas isi,

dan pengujian validitas eksternal

4. Konsistensi Butir (Equivalent), test-retest, gabungan, dan Internal

Consistency.

5. Koefisien reliabilitas berfungsi menujukan sejauh mana kesalahan acak

pengukuran dapat mempengaruhi skor tes yang bersangkutan.

17

17

Page 19: Rangkuman Penelitian baru

IV. KAJIAN LITERATUR

Kajian literatur/Kajian teori/Studi literatur atau Studi pustaka, merupakan

bagian dalam penelitian yang banyak menguraikan landasan-landasan berpikir

yang mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan. Kajian

literatur ini ditujukan agar tidak terjadinya duplikasi penelitian, sebab pendekatan

teori dan literatur suatu penelitian akan menjadi ciri khas yang membedakannya

dengan penelitian lainnya.

Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun

secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan

fenomena. Teori dapat dipandang sebagai :

1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis.

2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu

kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang

tertentu.

3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang

menggeneralisasi.

A. Maksud dan Ruang Lingkup Kajian Literatur

Kajian literatur mencakup : memilih teori-teori hasil penelitian,

mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen serta menerapkan hasil

analisis tersebut sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah penelitian.

Maksud dari kegiatan kajian literatur adalah untuk mencari teori atau landasan

berpikir yang tepat sebagai penguat. Landasan teori dapat berupa pendapat

maupun hasil penelitian.

Kajian literatur juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penelitian

yang dilakukan tentang masalah yang akan diteliti (bila sudah pernah ada

18

18

Page 20: Rangkuman Penelitian baru

penelitian). Maksud lain dari kajian literatur adalah untuk membantu menentukan

metodologi yang tepat sekaligus memberikan interpretasi tentang keberhasilan

penelitian yang dilakukan.

Sesuai dengan maksud dari kajian literatur, maka ruang lingkupnya pun

meliputi : pengidentifikasian, penjelasan, dan penguraian secara sistematis

dokumen-dokumen yang mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas. Literatur yang tidak terlalu banyak tetapi satar dengan kajian teori

yang relevan dan terorganisasi membuat kajian literatur itu lebih berkualitas.

B. Cara Mengumpulkan Literatur

Sumber literatur bisa dari majalah, koran, radio, hasil wawancara, jurnal,

atau hasil penelitian. Bisa pula literatur didapat dari internet atau kantor/lembaga

khusus yang menyediakan berbagai sumber literatur, misalnya : Kantor Badan

Arsip Nasional, Kantor Pusat Statistika, dan perpustakaan.

C. Cara Menulis Kajian Literatur

Aturan prnulisan landasan teori mengacu pada tata tulis ilmiah. Pertama-

tama dengan membuat outline tentang kajian literatur yang akan ditulis.

Kemudian tuliskan subjudul-subjudulnya untuk kemudian diurutkan sedemikian

sehingga yang lebih umum dibahas terlebih dahulu sedangkan yang peling erat

kaitannya dengan masalah diuraikan terakhir untuk menuju pernyataan hipotesis.

Pada bagian akhir merupakan kesimpulan yang memperlihatkan inti

tinjauan/telaahan.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan kajian literatur ?

2. Tuliskan fungsi dari kajian literatur dalam sebuah penelitian ?

3. Tuliskan ruang lingkup dari kajian literatur dalam sebuah penelitian ?

4. Bagaimana atruran penulisan kajian literatur ?

5. Apa perbedaan kajian literatur dengan definisi opearsional?

19

19

Page 21: Rangkuman Penelitian baru

Jawaban :

1. Kajian literatur/Kajian teori/Studi literatur atau Studi pustaka, merupakan

bagian dalam penelitian yang banyak menguraikan landasan-landasan berpikir

yang mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan.

2. Untuk mencari teori atau landasan berpikir yang tepat sebagai penguat, untuk

mengetahui sejauh mana penelitian yang dilakukan tentang masalah yang akan

diteliti (bila sudah pernah ada penelitian), dan untuk membantu menentukan

metodologi yang tepat sekaligus memberikan interpretasi tentang keberhasilan

penelitian yang dilakukan.

3. Ruang lingkup kajian literaturmeliputi : pengidentifikasian, penjelasan, dan

penguraian secara sistematis dokumen-dokumen yang mengandung informasi

yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Literatur yang tidak terlalu

banyak tetapi satar dengan kajian teori yang relevan dan terorganisasi

membuat kajian literatur itu lebih berkualitas.

4. Pertama-tama dengan membuat outline tentang kajian literatur yang akan

ditulis. Kemudian tuliskan subjudul-subjudulnya untuk kemudian diurutkan

sedemikian sehingga yang lebih umum dibahas terlebih dahulu sedangkan

yang peling erat kaitannya dengan masalah diuraikan terakhir untuk menuju

pernyataan hipotesis. Pada bagian akhir merupakan kesimpulan yang

memperlihatkan inti tinjauan/telaahan.

5. jika kajian literatur berisi segala uraian materi-materi atau teori-teori yang

digunakan sedangkan definis operasional hanya menjelaskan mengenai

definisi dari kata-kata yang terdapat dalam judul penelitian.

20

20

Page 22: Rangkuman Penelitian baru

V. SAMPLING

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek/ elemen penelitian yang

jumlahnya bisa terbatas maupun tidak. Sampel adalah bagian yang diamati dan

harus bersifat representative, yaitu menggambarkan karakteristik populasi

secara maksimal walaupun tidak merupakan duplikat dari populasi. Sampel

yang demikian disebut sampel tak bias (unibiased sample). Sebaliknya,

sampel bias (biased sample) adalah sampel yang tidak memberikan

kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih.

Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk :

1. Mereduksi objek penelitiannya

2. Ingin mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penyelidikannya

Petunjuk-petunjuk untuk pengambilan sampel :

1. Daerah generalisasi

2. Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya

3. Sumber-sumber informasi tentang populasi

4. Menetapkan besar kecilnya sampel

5. Menetapkan teknik sampling

B. Teknik-Teknik sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Teknik Random Sampling

Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana

semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri ataupun

bersama-sama diberi kesempatan yang sama uuntuk dipilih menjadi

anggota sampel. Secara praktek, prosedur random sampling meliputi

cara undian, ordinal, dan randomisasi dari table ilangan random.

21

21

Page 23: Rangkuman Penelitian baru

1) Simple Random Sampling, digunakan apabila hanya diketahui nama-

nama atau identifikasi-identifikasi dari satuan-satuan individu

populasinya. Dari daftar semua unsur populasinya kemudian ditarik

sejumlah anggota sampel tertentu sesuai dengan kehendak peneliti.

2) Systematic Random Sampling, digunakan apabila sudah tersedia suatu

daftar yangberisi nama atauidentifikasi dari suatu individu populasinya

beserta nomor urutnya.

3) Stratified random sampling, metode ini dipakaidalam hal populasinya

terdiri dari lapisan-lapisan (stratum).

4) Cluster Random Sampling, dalam metode ini pertama-tama

populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok.

5) Stratified Cluster Random Sampling, metode ini gabungan antara

Stratified random sampling dan Cluster Random Sampling.

2. Teknik Nonrandom Sampling

Teknik nonrandom adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua

anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.

Contohnya adalah proportional sampling, stratified sampling, purposive

sampling, quota sampling, double sampling, area probability sampling,

dan cluster sampling.

B. Validitas penelitian

Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi

antardesain penelitian dan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan

dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan

atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut diambil.

Delapan faktor pengganggu/berpengaruh terhadap validitas internal,

yaitu: Sejarah (history), Kematangan (maturation), Testing, Instrumen,

Regresi statistik, Pemilihan sampel (selection), Kematian sampel

(Experimental Mortality), Pemilihan-kematangan interaksi.

22

22

Page 24: Rangkuman Penelitian baru

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel ?

2. Tuliskan petunjuk-petunjuk dalam menentukan populasi ?

3. Apa yang dimaksud dengan Purposive Sampling ?

4. Tuliskan faktor- faktor yang mempengaruhi validitas nternal ?

5. Tuliskan alasan-alasan mengapa sampel ditarik secara nonrandom?

1. Populasi adalah keseluruhan objek/ elemen penelitian yang jumlahnya bisa

terbatas maupun tidak. Sampel adalah bagian yang diamati dan harus

bersifat representative, yaitu menggambarkan karakteristik populasi secara

maksimal walaupun tidak merupakan duplikat dari populasi.

2. Petunjuk-petunjuk untuk pengambilan sampel :

a. Daerah generalisasi

b. Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya

c. Sumber-sumber informasi tentang populasi

d. Menetapkan besar kecilnya sampel

e. Menetapkan teknik sampling

3. Purposive Sampling adalah metode sampling, dimana peneliti menarik

sampel berdasarkan pada maksud-maksud tertentu dalam anggota sampel.

4. Delapan faktor pengganggu/berpengaruh terhadap validitas internal, yaitu:

Sejarah (history), Kematangan (maturation), Testing, Instrumen, Regresi

statistik, Pemilihan sampel (selection), Kematian sampel (Experimental

Mortality), Pemilihan-kematangan interaksi.

5. jumlah populasinya tak terbatas, penarikan secara random memerlukan

biaya yang tinggi tak sebanding dengan manfaat yang diperoleh,

generalisasi bagi populasi bukan merupakan tujuan dari penelitian, peneliti

tidak mempunyai daftar yang lengkap individu populasinya, dan peneliti

23

23

Page 25: Rangkuman Penelitian baru

tidak menguasai ilmu probabilitas yang merupakan dasar bagi cara

random.

24

24

Page 26: Rangkuman Penelitian baru

VI. INSTRUMEN PENELITIAN & TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Pengertian Data dan Jenis Data

Segala keterangan mengenai variabel yang diteliti disebut data. Jenis-jenis

data antara lain :

a) Data Nominal (diperoleh dari pengukuran nominal)

b) Data Ordinal ( disusun berdasarkan jenjang atribut tertentu)

c) Data Kualitatif ( berkenaan dengan ukuran kualitas )

d) Data Kuantitatif ( berkenaan dengan jumlah )

e) Data Primer ( diperoleh dari tangan pertama)

f) Data Sekunder ( diperoleh dari tangan kedua )

g) Data Interval (Skor mentah dari tes hasil belajar atau tes kecerdasan)

h) Data Ratio (Memiliki jarak dalam satuan yang sama)

B. Instrumen dan Jenis Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk memperoleh data tentang

status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan.

Jenis-jenis instrument :

a) Tes, dapat berupa tes objektif dan tes uraian

b) Nontes, dapat berupa angket , wawancara, observasi,atau studi

dokumentasi.

C. Cara Pengumpulan Data

a) Cara sampling : cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil

sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota yang dipilih dari

populasi harus mempresentasikan populasinya.

b) Cara sensus : cara mengumpulkan data dari popolasi dengan mengambil

seluruh anggota populasi itu untuk diambil datanya.

D. Teknik Pengumpulan Data

a) Teknik observasi, diartikan sebagai pengalaman dan pecatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

25

25

Page 27: Rangkuman Penelitian baru

b) Teknik komunikasi, adalah teknik pegumpulan data melalui kontak atau

hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data, antara lain:

wawancara, angket atau kuesioner.

c) Teknik pengukuran, digunakan untuk mengumpulkan data bersifat

kuantitatif. (tes, daftar inventori, proyektif dan skala).

d) Teknik dokumentasi, dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam

sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat.

e) Teknik sosiometris, dipakai untuk mempelajari organisasi kelompok-

kelompok kecil.

E. Analisis Data

a) Melakukan skoring, menskor yang paling baik adalah cara manual, karena

lebih teliti dan memiliki sensitivitas yang tinggi bila terjadi kesalahan.

Prinsip metode yang dilakukan secara manual dan komputer adalah sama.

Yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah ketepatan yang tinggi atau

dengan kata lain kesalahan yang timbul harus minimal, untuk itu hasil

skoring harus dicek kembali, karena jika tidak dicek ada kemungkinan

terjadi kesalahan dalam skoring yang berakibat terjadinya kesalahan dalam

langkah selanjutnya.

b) Proses tabulasi, setelah instrumen diskor, hasilnya ditransfer ke dalam

bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara

sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran

analisisnya. Dari tabulasi, analisa dapat dilakukan secara sederhana, yaitu

menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai

rata-rata, standar penyimpangan, dan variansi penyebaraannya.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan secara singkat pengertian jenis-jenis data penelitian?

2. Tuliskan langkah-langkah penyusunan observasi ?

26

26

Page 28: Rangkuman Penelitian baru

3. Jelaskan dan tuliskan cara pengumpulan data penelitian?

4. Jelaskan teknik pengumpulan data penelitian ?

5. Bagaimana cara menganalisis data yag telah diperoleh dari pengumpulan

data penelitian?

Jawaban:

1.

Data Nominal (diperoleh dari pengukuran nominal)

Data Ordinal ( disusun berdasarkan jenjang atribut tertentu)

Data Kualitatif ( berkenaan dengan ukuran kualitas )

Data Kuantitatif ( berkenaan dengan jumlah )

Data Primer ( diperoleh dari tangan pertama)

Data Sekunder ( diperoleh dari tangan kedua )

Data Interval (Skor mentah dari tes hasil belajar atau tes kecerdasan)

Data Ratio (Memiliki jarak dalam satuan yang sama)

2. Langkah-langkah menyusun observasi :

1. Merumuskan tujuan

2. Merumuskan kegiatan

3. Menyusun langkah-langkah

4. Menyusun kisi-kisi

5. Menyusun panduan observasi

6. Menyusun alat penilaian

3. Cara pengumpulan data, yaitu :

Cara sampling : cara mengumpulkan data dari populasi dengan

mengambil sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota

yang dipilih dari populasi harus mempresentasikan populasinya.

Cara sensus : cara mengumpulkan data dari popolasi dengan

mengambil seluruh anggota populasi itu untuk diambil datanya.

27

27

Page 29: Rangkuman Penelitian baru

4. Teknik pengumpulan data, yaitu :

Teknik observasi, diartikan sebagai pengalaman dan pecatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Teknik komunikasi, adalah teknik pegumpulan data melalui kontak

atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data,

antara lain: wawancara, angket atau kuesioner.

Teknik pengukuran, digunakan untuk mengumpulkan data bersifat

kuantitatif. (tes, daftar inventori, proyektif dan skala).

Teknik dokumentasi, dimungkinkan memperoleh informasi dari

bermacam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau

tempat.

Teknik sosiometris, dipakai untuk mempelajari organisasi kelompok-

kelompok kecil.

5. analisis data, yaitu :

Melakukan skoring, menskor yang paling baik adalah cara manual,

karena lebih teliti dan memiliki sensitivitas yang tinggi bila terjadi

kesalahan. Prinsip metode yang dilakukan secara manual dan

komputer adalah sama. Yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah

ketepatan yang tinggi atau dengan kata lain kesalahan yang timbul

harus minimal, untuk itu hasil skoring harus dicek kembali, karena jika

tidak dicek ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam skoring yang

berakibat terjadinya kesalahan dalam langkah selanjutnya.

Proses tabulasi, setelah instrumen diskor, hasilnya ditransfer ke dalam

bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara

sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh

gambaran analisisnya. Dari tabulasi, analisa dapat dilakukan secara

sederhana, yaitu menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari

jumlah skor, nilai rata-rata, standar penyimpangan, dan variansi

penyebaraannya.

28

28

Page 30: Rangkuman Penelitian baru

VII STATISTIK DESKRIPTIF

A. Pengertian Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi

( tanpa diambil sampel nya ) jelas akan menggunakan stastik deskriptif dalam

analisisnya.

Statistik Deskriptif adalah bidang atau bagian ilmu pengetahuan statistik

yang bertugas mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan

penyajian data penelitian dalam bentk tabel frekuensi atau grafik, dan selanjutnya

dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti mean/rerata aritmatika,

emdian, modus, deviasi standart dan sebagainya. (Djarwanto, 2001).

Statistik deskriptif statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum dan generalisasi. (Sugiyono, 2006)

B. Ruang Lingkup Satistik Deskriptif

1. Tabel Frekuensi

Distribusi Frekuensi adalah penyebaran nilai-nilai ariabel darai sejumlah

tertentu individu yang diamati, sepanjang skala-skala niali yang telah disusun

sebelumnya.

2. Pengukuran Tendensi Pusat

Ukuran tendensi puast yang baikk adalah yang dapat memenuhi ukuran

fungsinya (sebagai ukuran untuk menenunjukan tendensi puast dari suatu

distribusi dan dapat mewakili seluruh nilai pengamatan).

29

29

Page 31: Rangkuman Penelitian baru

a. Mean/ Rerata Artimatika / rata-

rata hitung

b. Mean Geometri / rata-rata ukur

c. Rata-Rata Humoris

d. Median / Niali Tengah

Untuk n ganjil :

Untuk n genap :

e. Modus (Suatu nilai dari kumpulan

nilai yang sering muncul).

3. Pengukuran Nilai Fractile

a. Kuartil (Quartile) Q1 , Q2 , Q2 yang membagi nilai-nilai pengamatan

menjadi empat bagian yang sama banyaknya.

b. Kuintil (Quintile) Qn1 , Qn2 , Qn2, dan Qn4 yangmembagi nilai-nilai

pengamatan menjadi lima bagian yang sama banyaknya.

c. Desil (Decile) D1 , D2 ,…., D9 yang membagi nilai-nilai pengamatan

menjadi sepuluh bagian yang sama banyaknya.

d. Persentil (Percentile) P1 , P2 ,…, P99 yang membagi nilai-nilai pengamatan

menjadi seratus bagian yang sama banyaknya.

4. Pengukuran Nilai Dispersi

Adalah pengukuran penyebaran nilai-nilai pengamatan di sekitar tendensi

pusat.

30

30

Page 32: Rangkuman Penelitian baru

31

a. Range , selisih antara nilai pengamatan terbesar dengan nilai pengamatan

terkecil dari sekumpulan nilai pengamatan yang telah terseusun dalam bentuk

array.

R= Xn – X1

b. Deviasi Kuartil , sebaran interkuartil dibagi dua.

c. Deviasi Persentil , sebaran antara persentil dibagi dua.

d. Deviasi Rata-rata , jumlah dari selisih mutlak nilai – nilai pengamatan

terhadap rata-rata hitungnya.dibagi dengan jumlah pengamatan.

e. Deviasi Standart ,

f. Variance

g. Koefisien Variansi , ukuran dispersi relatif, yang bermanfaat apabila hendak

membandingkan dua distribusi atau lebih guna mengetahui mana yang lebih

kecil dispersinya.

h. Pengukuran Swekness

Kurva suatu distribusi frekuensi dapat berbentuk simetris atau tidak simestris,

Kurva suatu distribusi frekuensi yang berbentuk tidak simestris mungkin berat

sebelah kanan dinamakan swekness negatif dan Kurva suatu distribusi

Ket :

SK =0, distribusi frekuensi simetri

SK < 0, Juling negatif

SK > 0, Juling Positif

Page 33: Rangkuman Penelitian baru

32

frekuensi yang berbentuk tidak simestris mungkin berat sebelah kiri

dinamakan swekness positif.

atau

5. Pengukuran Kurtosis (keruncingan dari kurva suatu distribusi

frekuensi)

a. Leptokurtik : kurva menyempit dibagian puncak/ mendekati runcing.

b. Platikurtik : kurva agak tumpul bagian puncaknya.

c. Mesokurtik : kurvanya normal, berada diantara leptokutik dan platikurtik.

6. Grafik Distribusi Frekuensi

a. Histogram : grafik kontinu yang berbentuk batang dari distribusi frekuensi.

b. Frequency Polygon : grafik kontinu, berbentuk garis dari distribusi

frekuensi.

c. Ogive : grafik kontinu yang berbentuk garis dari distribusi frekuensi

kumulatif.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan secara singkat pengertian distribusi normal ?

Diberikan data sebagai berikut !

Distribusi Umur Wanita Pengusaha di Kotamadya Surakarta tahun 1991

Umur (Tahun) Wanita Pengusaha (Frekuensi)

20 – 29 6

30 – 39 29

40 – 49 52

50 – 59 27

60 – 69 4

70 – 79 2

Jumlah 120

2. Tentukan nilai mean, modus dan mediannya!

3. Tentukan nilai standar deviasinya!

Ket : SK =0, distribusi frekuensi simetriSK < 0, Juling negatifSK > 0, Juling Positif

Page 34: Rangkuman Penelitian baru

33

4. Tentukan apakah kurava juling ke kiri atau ke kanan?

5. Gambarlah frequency Histogramnya?

Jawaban :

1. Statistik Deskriptif adalah bidang atau bagian ilmu pengetahuan statistik

yang bertugas mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan,

penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentk tabel frekuensi atau

grafik, dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya

seperti mean/rerata aritmatika, emdian, modus, deviasi standart dan

sebagainya.

2.

Mo =

Md =

3.

4.

Oleh karena nilai swekness nya adalah positif maka kurva juling positif

atau menceng ke kiri.

Page 35: Rangkuman Penelitian baru

34

5. Grafik histogram

Page 36: Rangkuman Penelitian baru

35

VIII. PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Tahap terakhir yang merupakan tahap paling penting dalam proses

pelaksanaan penelitian adalah tahap menulis laporan hasil penelitian. Ada

berbagai versi laporan hasil penelitian tergantung dari lembaga ataupun pakar

mana yang menulisnya.

A. Komponen Laporan Penelitian

Sebuah laporan penelitian secara umum mengandung beberapa komponen,

yaitu :

1. Judul

Judul merupakan identitas atau cermin dari seluruh isi karya ilmiah. Judul

harus jelas, khusus, informatif, menarik, serta mengidentifikasi subyek laporan

hasil penelitian.

2. Pendahuluan

Memaparkan konteks yang melatarbelakangi penelitian, permasalahan yang

dipecahkan, tujuan penelitian, serta manfaat yang diharapkan (mempertajam

apa yang ditulis dalam proposal).

3. Tinjauan Pustaka

Memaparkan kerangka teoritik yang melandasi penelitian serta kaitan

penelitian yang dikerjakan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya

(memperinci apa yang ditulis dalam proposal).

4. Metode Penelitian

Memaparkan desain penelitian yang dilakukan, bahan dan peralatan yang

digunakan, serta langkah prosedur pengumpulan data serta pola analisis data

yang telah dilakukan (memperinci dan memodifikasi apa yang tertulis pada

proposal).

5. Temuan dan Pembahasan

Memaparkan data yang terkumpul (biasanya disajikan dalam bentuk tabel,

Page 37: Rangkuman Penelitian baru

36

grafik, atau skema), interpretasi dan analisis peneliti terhadap data tersebut,

yang dipandang peneliti memberikan jawaban-jawaban terhadap persoalan

yang sedang diteliti, serta tinjauan secara integratif kaitan antara temuan-

temuan penelitian dengan teori dan hasil-hasil penelitian terkait yang

diungkapkan pada bab studi kepustakaan.

6. Kesimpulan dan Saran

Mengungkapkan apa yang menjadi hasil paling penting dari penelitan yang

telah dilakukan, serta saran-saran untuk penelitian lebih lanjut dan penerapan

praktisnya.

B. Tips Penulisan Laporan Penelitian

Cara penulisan yang baik mudah dicapai apabila terlebih dahulu dibuat

garis besar (outline) dari laporan. Cara penulisan yang baik dapat dicapai dengan:

• Tulislah laporan dengan sejelas mungkin

• Berhati-hatilah dalam mengajukan terminology

• Berilah perhatian secukupnya dalam hal tata bahasa,tata tulis dan tanda-

tanda baca.

• Berilah nomor untuk setiap bab,subbab,seksi,subseksi,tabel dan diagram

secara memadai dan konsisten.

• Gunakan footnote untik kutipan-kutipan yang ada,dan beri nomor secara

berututan.

Pertanyaan :

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan komponen-komponen dalam sebuah penelitian?

2. Sebutkan bagian – bagian dari bagian penadahuluan pada sebuah laporan

penelitian?

3. Apa fungsi dari tinjauan pustaka dalam sebuah laporan?

4. Mengapa judul harus dibuat jelas , khusus, informatif, menarik, serta

mengidentifikasi subyek laporan hasil penelitian.

5. Tuliskan cara penulisan laporan yang baik dan benar?

Page 38: Rangkuman Penelitian baru

37

Jawaban :

1. Judul , pendahuluan , tinjauan pustaka , metode penelitian, temuan dan

pembahasan , dan kesimpulan dan saran.

2. latarbelakang penelitian, permasalahan yang dipecahkan, tujuan penelitian,

serta manfaat yang diharapkan.

3. Memaparkan kerangka teoritik yang melandasi penelitian serta kaitan

penelitian yang dikerjakan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

4. Karena judul merupakan identitas atau cermin dari seluruh isi karya ilmiah.

5. Cara penulisan yang baik dapat dicapai dengan:

Tulislah laporan dengan sejelas mungkin

Berhati-hatilah dalam mengajukan terminology

Berilah perhatian secukupnya dalam hal tata bahasa,tata tulis dan tanda-

tanda baca.

Berilah nomor untuk setiap bab,subbab,seksi,subseksi,tabel dan diagram

secara memadai dan konsisten.

Gunakan footnote untik kutipan-kutipan yang ada,dan beri nomor secara

berututan.

Page 39: Rangkuman Penelitian baru

38

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Pustaka Setia: Bandung.

Amirul Hadi-Drs. H. Haryono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan

Anggoro, M.Toha, dkk. (2007). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Djarwanto.2001. Mengenal beberapa uji statistikdalam penelitian. Yogyakarta: Liberty.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.

Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Moleong, Lexi J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Subana, Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.

Umar, Husein. 2088. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja

Grafindo Persada : Jakarta.

Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed,. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah