rangkuman geografi kelas x -...

59
RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X I. DINAMIKA LITOSFER dan DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN Lapisan bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere berarti bulatan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti bentuk muka bumi yang bulat dan tersusun atas batuan dan mineral. Kulit bumi atai litosfer tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya dapat bergabung membentuk persenyawaan yang disebut mineral. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu kuarsa (SiO4), feldspar, piroksen, mika putih, biotit, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, dan limonit.

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X

I. DINAMIKA LITOSFER dan DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

Lapisan bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere

berarti bulatan.

Dengan demikian, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam

pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km

tersusun atas batuan.

Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti bentuk muka bumi yang bulat dan

tersusun atas batuan dan mineral.

Kulit bumi atai litosfer tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya dapat

bergabung membentuk persenyawaan yang disebut mineral.

Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu kuarsa (SiO4), feldspar, piroksen, mika putih,

biotit, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, dan limonit.

Page 2: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Struktur Lapisan Bumi

Kulit bumi mempunyai ketebalan yang tidak merata antara bagian daratan dan bagian dasar

samudera, di mana kulit bumi di bagian benua dataran lebih tebal daripada di dasar samudera.

Bumi terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:

Kerak Bumi

1. Lapisan Granitis

2. Lapisan Basaltis

Mantel Bumi

1. Litosfer

2. Astenosfer

3. Mesosfer

Inti Bumi

1. Inti Luar

2. Inti Dalam

Page 3: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Batuan Penyusun Litosfer

Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin atau membeku

menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya, batuan beku dibedakan menjadi tiga,

sebagai berikut:

1. Beku Dalam

2. Beku Gang

3. Beku Luar

Batuan Sedimen

Page 4: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan dari batuan-batuan beku,

batuan yang mengalami pelapukan, dan erosi. Pada awalnya batuan ini lunak, lambat laut

mengeras karena proses pembatuan. Berdasarkan jenisnya, batuan berku dibedakan menjadi

tiga, sebagai berikut:

1. Sedimen Aeolis

2. Sedimen Glasial

3. Sedimen Aquatis

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat karena pengaruh

suhu dan tekanan tinggi. Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut:

1. Metamorf Kontak

2. Metamorf Dinamo

3. Metamorf Pneumatolitis

Tektonisme

Page 5: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Tektonisme adalah perubahan/pergeseran letak lapisan kulit bumi secara mendatar atau

vertikal.

Jadi yang dimaksud dengan gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang

menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan lagi menjadi :

1. Gerak Epirogenetik

Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat,

berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas.

Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Epirogenetik Positif

2. Epirogenetik Negatif

2. Gerak Orogenetik,

Gera orogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat dan

meliputi daerah yang tidak begitu luas.

Bentuk gerakan orogenetik dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Wrapping (Pelengkungan)

2. Folding (Lipatan)

3. Jointing (Retakan)

4. Faulting (Patahan)

Vulkanisme

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, yaitu pergerakan

magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke

permukaan bumi.

Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (batholit).

Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi. Ada dua jenis bentuk gerakan magma

yang berhubungan dengan vulanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.

Intrusi Magma

Batolit

Bentuk atau jenis dari intrusi magma yang pertama adalah batolit. Batolit merupakan batuan

beku yang terbentunya di dalam dapur magma.

Page 6: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Batolit ini terbentuk sebagai akibat dari penurunan suhu yang terjadi sangat lambat.

Lakolit

Jenis atau bentuk dari intrusi magma yang kedua adalah lakolit.

Yang dimaksud dengan lakolit yakni merupakan magma yang menyusup di antara lapisan-

lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya menjadi terangkat

sehingga akan menyerupai lensa cembung.

Sementara permukaan yang berada di atasnya tetap rata atau datar.

Sill

Bentuk intrusi magma yang selanjutnya adalah Sill. Sill adalah lapisan magma yang tipis yang

menyusup di antara lapisan- lapisan batuan yang ada di bawah permukaan Bumi. Ya, karena

intrusi magma sendiri merupakan istilah yang menggambarkan kegiatan material- material yang

ada di bawah permukaan Bumi.

Diatrema

Bentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma. Diatrema

merupakan batuan yang mengisi pipa letusan.

Pipa letusan sendiri mempunyai bentuk silinder, yang terdapat mulai dari dapur magma sampai

dengan ke permukaan Bumi. Kita bisa membayangkan betapa panjangnya pipa letusan ini.

Pipa letusan juga merupakan jalan atau pengubung yang menghubungkan antara magma yang

ada di dapur magma dengan permukaan Bumi. Pipa letusan ini biasanya terdapat di dalam

gunung berapi yang masih aktif.

Pipa ini berupa tabung memanjang yang berasal dari dapur magma hingga tembus ke mulut

gunung berapi, dan apabila magma keluar maka disebut dengan erupsi.

Intrusi Korok atau Gang

Korok atau yang disebut juga dengan gang adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong

lapisan- lapisan litosfer yang berbentuk pipih atau berbentuk lempeng.

Apolisa

Apolisa merupakan sebutan bagi semacam cabang dari intrusi korok atau yang dikenal juga

dengan intrusi gang, namun ukurannya lebih kecil atau percabangan dari magma yang

ukurannya kecil atau yang sering juga disebut dengan urat- urat magma.

Page 7: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Ekstrusi Magma

Lava

Lava, yakni magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir hingga ke permukaan

Bumi.

Lahar

Lahar, yaitu material campuran antara lava dan juga materi- materi yang terdapat di

permukaan Bumi berupa pasir, kerikil atau bahkan debu dengan air sehingga membentuk

lumpur.

Eflata

Eflata dan piroklastika, yakni material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan juga debu vulkanik.

Ekhalasi

Ekhalasi atau gas, yakni material berupa gas asam arang, seperti fumarol yakni uap air dan zat

lemas), solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet gas asam arang.

Ciri Gunungapi Meletus yang Akan Meletus

• Temperatur di sekitar kawah naik.

• Banyak sumber air mengering

• Sering terjadi gempa

• Sering terjadi suara gemuruh di puncak gunung

• Banyak binatang yang turun atau berpindah-pindah

Jenis Gunung Api

Berdasarkan Bentuknya

1. Perisai

2. Kerucut

3. Maar

Berdasarkan Aktivitasnya

1. Aktif

2. Mati

3. Istirahat

Berdasarkan Tipe Letusannya

1. Hawaii

2. Stromboli

3. Vulkano

4. Merapi

Page 8: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

5. Perret

6. Pelee

7. Saint VIncent

Gejala Pasca Vulkanik

1. Ekshalasi

2. Mata Air Panas

3. Mata Air Makdani

4. Geyser

Seisme

Seisme (Gempa Bumi) adalah getaran-getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh energi

gerak dari dalam bumi yang melepaskan kekuatan-kekuatan dan mengakibatkan pergerakan-

pergerakan batuan.

Akibanya adanya tektonisme, vulkanisme, maupun runtuhan bagian bumi (gua) terjadilah

gempa-gempa yang terasan kepada kita disebabkan rambatan gelombang gempa.

1. Klasifikasi Gempa

Gempa bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor penyebabnya dan jarak pusat gempa,

sebagai berikut

Selengkapnya...

a. Jarak Pusat Gempa

Berdasarkan jarak pusat gempa, gempa dapap dibedakan sebagai berikut:

• Gempa Dalam, jika hiposentrumnya terletak antara 300-700 km di bawah permukaan bumi.

Page 9: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Gempa Intermidier, jika hiposentrumnya terletak antara 100-300 km di bawah permukaan bumi.

• Gempa Dangkal, jika hiposntrumnya terletak dari 100 km di bawah permukaan bumi.

b. Faktor Penyebabnya

Berdasarka faktor penyebabnya, gempa dibedakan sebagai berikut:

• Gempa Tektonik atau Gempa Dislokasi, yaitu gempa yang terjadi setelah terjadinya dislokasi atau

karena gerakan lempeng. Gempa inilah yang dapat berakibat parah, terutama jika jarak

hiposentrumnya dangkal.

• Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan sesudah peristiwa letusan

gunung api.

• Gempa Buatan, yaitu gempa yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Misalnya gempa yang

terjadi akibat ledakan dinamit yg di gunakan untuk membuat gua/lubang untuk kegunaan

penggalian atau pertambangan.

• Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhya bagian atas litosfer, karena bagian sebelah

dalam bumi berongga. Misalnya gempa di daerah kapur.

c. Bentuk Episentrum

Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan sebagai berikut:

• Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Contohnya gempa tektonik karena bentuknya

bisa berupa daerah patahan.

• Gempa Sentral, jika episentrumya berbentuk titik. Contohnya gempa vulkanik atau gempa

runtuhan

2. Penentuan Pusat Gempa

Cara menentukan pusat terjadinya gempa di permukaan bumi atau letak episentrum dapat

dilakukan dengan menggunakan metode homoseista, yaitu suatu metode penentuan letak

episentrum dengan melakukan pencatatan waktu datangnya gelombang gempa yang pertama

(gelombang primer) pada waktu yang bersamaan dari minimal tiga tempat yang berbeda.

Page 10: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Untuk menentukan letak episentrum caranya sebagai berikut : Dengan menggunakan hasil

pencatatan seismograf.

Cara ini dengan menggunakan 3 seismograf, yaitu satu seismograf vertikal, atu seismograf

horizontal yang berarah utara dan selatan sedang satu lagi seismograf berarah timur dan barat.

Dengan menggunakan 3 tempat yang terletak satu homoseiste.

Cara ini dengan menggunakan seismograf di 3 tempat yang merasakan getaran gempa pada

saat yang sama. Pertama-tama kita hubungkan tempat seismograf yang satu homoseiste.

Karena 3 seismograf maka didapat 2 garis.

Dua garis itu dibuat garis sumbu, sehingga episentrum terletak pada pertemuan dua garis

sumbu. Dengan menggunakan 3 tempat yang mencatat jarak episentrum.

Untuk menentukan jarak episentrum digunakan rumus Laska : ∆ = { (S – P ) } – 1′ x 1.000 km ∆ =

delta = jarak episentrum S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang

sekunder dalam satuan menit.

1′ = satu menit.

Tenaga Eksogen

Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal dari hujan, panas

matahari, angin, aliran air, dan luncuran gletser serta makhluk hidup.

Tenaga eksogen dapat mengubah bentuk permukaan bumi menjadi berlubang, berbukit dan

bentuk lainnya. Tenaga eksogen ini bersifat merusak.

Artinya menyebabkan terjadinya kikiksan atau erosi, pelapukan, dan pengangkutan material

Page 11: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

(mass wasting). Pada prosesnya menghasilkan bentuk sisa (residual) dan bentuk endapan

(depositional).

Tenaga eksogen dapat di bagi menjadi :

a. Weathering (Pelapukan)

Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya

air, suhu). Adanya perbedaan temperatur yang tinggi dan rendah, sangat besar pengaruhnya

terhadap batu2an. Macam2 jenis pelapukan antara lain :

Selengkapnya...

1) Pelapukan Fisis (Pelapukan Mekanik).

Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan

susunan kimia, seperti batuan yang besar pecah dan berubah menjadi semakin kecil,

selanjutnya sampai halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya. Sebab2

pelapukan mekanis antara lain : Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu.

Pembekuan. Pengerjaan garam. Daya erosi Gelombang laut yang memukul pantai.

2) Pelapukan Kimia

Pelapukan kimi merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan

perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Contohnya : hancurnya batuan karena

larutan batuan kapur yang dicampur oleh air hujan yang banyak mengandung CO2.

3) Pelapukan Biologis (Pelapukan Organik)

Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh oraganisme2

(tumbuh2an, hewan, dan manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang lebih besar lagi,

tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan memperbaharui lagi. Pelapukan

organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian masuk pelapukan kimia. Pelapukan

bioligis dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar,

merayapnya cacing, dan sebagainya. Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah

(humus), pengerjaan jasad2 hidup pada batuan, yaitu dengan jalan mengeluarkan zat2 tertentu.

b. Erosi (Pengikisan)

Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan

benda2 seperti air, es, angin, dan gelombang arus. Macam2 jenis erosi, yaitu :

Selengkapnya...

1) Erosi Air

Air yang mengangkut batu2an yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar.

Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada : kecepatan gerak, daya angkut air.

Page 12: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

2) Abrasi,

Abrasi adalah pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut. Besar kecilnya

gelombang atau kecepatan angin, dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai

disebut abrasi platform.

3) Gletser

Gletser yaitu pegikisan yang disebabkan oleh pengerjaan es . pengikisan oleh es disebut juga

glacial/eksarasi. Di daerah pegunungan yang tinggi sering terdapat salju abadi atau es. Es

bergerak turun melalui lereng dan mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke

lembah.

4) Korasi

Korasi yaitu pengikisan yang disebabkan oleh pengerjaan angin.

Erosi yang disebabkan oleh tenaga air, misalnya :

1) Erosi percikan, yaitu erosi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang memecahkan butir-

butir tanah.

2) Erosi lembar, yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan, yang disebabkan

oleh aliran air di permukaan tanah.

3) Erosi Alur, yaitu pengikisan lapisan tanah yang sudah membentuk alur-alur dengan lebar < 40

cm dan kedalaman < 25 cm.

4) Erosi Parit, yaitu pengikisan lapisan tanah yang mebentuk alur-alur yang lebih besar,sehingga

sering disebut parit m ukuran lebar > 40 cm dan kedalaman > 25 cm. Erosi tebing sungai, yaitu

aliran air sungai mengikis tebing sungai.

c. Sedimentasi (Pengendapan)

Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di

lereng2 bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan. Daerah

yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur

morfologi yang berbeda-beda. Bentukan2 dalam proses pengendapan/sedimentasi di daerah

pantai antara lain :

Selengkapnya...

1) Pesisir (Beach). Adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi.

2) Dune Adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin di

daerah pasir yang luas.

Page 13: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

3) Spit dan Bar. Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat di muka

teluk, berbentuk memanjang, dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan. Sedangkan

ujung lain terdapat di laut. Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat

diseberang teluk. Bila bar ini menghubungkan dua pulau disebut tambolo.

4) Delta. Adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang di bawa oleh aliran sungai di

daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan

sedimentasi. Batuan sedimen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang

mengangkut dan tempat sedimen. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya ada empat

macam sedimen yaitu : Sedimen Akuatis : pengendapan oleh air Sedimen Aeris (Aeolis) :

pengendapan oleh angin Sedimen Glasial : pengendapan oleh es Sedimen Marine :

pengendapan oleh air laut. Berdasarkan tempatnya ada 5 macam sedimen, yaitu : Teristris :

pengendapan di darat Sedimen Fluvial : pengendapan di sungai Sedimen Limnis : pengendapan

di rawa2 atau danau Sedimen Marine : pengendapan di laut Sedimen Glasial : pengendapan di

daerah es.

4. Pengangkutan Material (Mass Wasting)

Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga

terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass

wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.

Selengkapnya...

1) Jenis pergerakan pelan (lambat). Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan lambat

pada proses mass wasting. Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni

lereng secara pelan, dan biasanya sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat.

Rayapan terbagi menjadi beberapa jenis.

a) Rayapan tanah. Yaitu gerakan tanah menuruni lereng.

b) Rayapan halus. Yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang

menuruni lereng.

c) Rayapan batuan. Yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.

d) Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep). Yaitu gerakan lidah-lidah batuan yang

tercampak menuruni lereng.

e) Solifluksi (solifluction). Yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air

menuruni lereng di dalam saluran tertentu.

2) Jenis pergerakan cepat. Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai berikut :

a) Aliran tanah. Yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air

menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.

Page 14: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

b) Aliran lumpur. Yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran

tertentu secara pelan hingga sangat cepat.

c) Gugur puing. Yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni

lereng curam.

3) Longsor lahan (landslide). Gerakan yang termasuk dalam kategori ini merupakan jenis yang

mudah diamati, dan biasanya berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dapat dibagi

menjadi :

a) Luncur. Yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau

biasanya disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut

terjadi.

b) Lonsor puing. Yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung cepat

tanpa putaran ke belakang.

c) Jatuh puing. Yaitu puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan yang vertikal

atau menggantung.

d) Lonsor batu. Yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni

permukaan lapisan atau sesaran.

e) Jatuh batu. Yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam,

4) Amblesan (subsidensi). Amblesan yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan

bebas dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena

perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.

5. Denudasi

Adalah proses yang mengakibatkan perendahan relief daratan akibat longsor, pengerjaan

manusia dan lain sebagainya.

Faktor Pembentuk Tanah

Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan secara biologis, fisik, dan kimiawi. Terbentuknya

tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

Page 15: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

1. Iklim

Unsur iklim pembentuk tanah yaitu unsur suhu dan curah hujan yang mempengaruhi pelapukan

batuan, baik secara fisik maupun kimiawi.

2. Organisme

Organisme berperan dalam pembentukan tanah secara biologis. Aktivitas organisme

mendekomposisi bahan organik tanah seperti seresah daun dan ranting sehingga tanah kaya

unsur hara.

3. Batuan Induk

Bahan utama pembentuk tanah adalah batuan induk yaitu batuan beku, sedimen, dan

metamorf. Jenis batuan induk menentukan jenis tanah di wilayah tersebut. Susunan kimia dan

mineral batuan induk mempengaruhi proses pelapukan batuan.

4. Relief/Topografi

Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi tingkat erosi tanah oleh tenaga air.

Topografi menentukan jumlah material hasil erosi yang diendapkan. Topografi juga

mempengaruhi ketebalan tanah.

5. Waktu

Waktu menentukan perkembangan terbentuknya tanah ditunjukkan oleh ketebalan tanah.

Berdasarkan perkembangannya tanah dapat diklasifikasikan menjadi tanah muda, tanah tua,

dan tanah dewasa.

Sifat-Sifat Tanah

1. Sifat Fisik Tanah

Sifat – sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah, struktur, konsistensi

tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah dan juga drainase tanah.

Selengkapnya...

a. Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan perbandingan dari partikel debu, pasir, serta lempung dalam suaut

massa tanah. Tekstur tanah ini sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam hal daya serap

air, ketersediaan air dalam tanah, infiltrasi dan juga laju pergerakan air.

b. Struktur Tanah

struktur tanah adalah susunan atau pengikatan dari butir -butir tanah yang membentuk agregat

Page 16: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

tanah dalam berbagai bentuk, ukuran serta kemantapannya. Di lahan yang berupa rawa atau

gurun, struktur tanah ini kurang atau tidak terbentuk dikarenakan butiran tanahnya yang

sifatnya tunggal atau tidak terikat satu sama lain.

Selain itu, struktur tanah ini juga bisa berubah dari struktur tanah aslinya dikarenakan tindakan

manusia. Misalnya saja, kegiatan para petani dalam melakukan pembajakan, pemupukan, serta

pengolahan tanah yang bisa mengubah struktur tanah aslinya.

c. Konsistensi Tanah

konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan besar kecilnya gaya kohesi dan

adhesi tanah pada berbagai kelembapan. Sederhananya, konsistensi tanah bisa dipahami

sebagai reaksi tanah ketika terdapat tekanan, seperti gejala gelincir, kegemburan, keliatan dan

juga kelekatan tanah.

Konsistensi tanah ini dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar bahan organik dari tanah, kadar

koloid dan juga lengas tanah.

d. Warna Tanah

Warna tanah merupakan suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari beberapa sifat tanah lain.

Penyebab umum dari adanya perbedaan warna permukaan tanah ini adalah karena adanya

perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah. Semakin tinggi kandungan bahan organik,

maka tanah akan semakin gelap warnanya.

e. Suhu Tanah

Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan mikrobiologi dan

perkecambahan dari biji tanaman. Secara umum, semakin tinggi suhu suatu tanah hingga

mencapai batasan tertentu, maka semakin meningkat pula kegiatan mikrobiologi dan

perkecambahan yang bisa terjadi.

f. Langas Tanah

Langas tanah juga disebut sebagai kelembapan tanah. Langas tanah ini adalah kandungan air

yang mengisi sebagian atau seluruh pori -pori tanah yang terdapat di atas muka air tanah. Air

yang ada di pori -pori tanah dan merupakan air tanah, tidak termasuk dalam lengas tanah ini.

Pada dasarnya, seberapa pun keringnya tanah, di dalam tanah tersebut selalu terkandung

lengas tanah (soil moisture).

Page 17: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

g. Permeabilitas Tanah

Permeambilitas tanah merupakan kecepatan air dalam merembes ke dalam tanah secara

horizontal dan vertikal melalui pori -pori tanah. Kecepatan perembesan air ini dipengaruhi oleh

tekstur tanah. Permeabilitas tanah juga diartikan sebagai kecepatan tanah dalam meresapkan

air dalam kondisi jenuh.

h. Porositas Tanah

Porositas tanah merupakan perbandingan dari pori -pori dalam tanah terhadap volume massa

tanah. Porositas tanah ini dinyatakan dalam presentase. Untuk tanah yang mampu dengan

mudah atau cepat meresapkan air, maka tanah tersebut disebut tanah porous karena memiliki

rongga pori -pori yang diminan.

Tanah yang bersifat porous ini contohnya adalah tanah berpasir. Tanah yang tidak bersifat

porous contohnya tanah lempung.

i. Drainase Tanah

Drainase tanah adalah kemampuan tanah dalam mengalirkan serta mengatuskan kelebihan air

yang ada di dalam tanah atau di permukaan tanah. Tanah yang memiliki drainase buruk akan

menyebabkan air cenderung menggenang.

Untuk mengatasi hal ini, pada tanah tersebut perlu dibuat saluran air. Hal yang dapat

mempengaruhi terjadinya genangan air ini di antaranya adalah topografi tanah, air tanah yang

dangkal dan curah hujan.

2. Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah ini meliputi beberapa hal yakni bahan organik, unsur hara dan juga pH tanah.

Selengkapnya...

a. Bahan Organik

Bahan organik tanah ini terdiri dari sisa -sisa tanaman serta hewan yang ada di dalam tanah,

pupuk hijau, pupuk kandang, kompos, kotoran dan lendir cacing, serangga, serta binatang -

binatang besar lain. Kandungan bahan organik tanah bisa dikenali dari warna tanahnya.

Tanah yang di dalamnya mengandung bahan organik tinggi relatif akan memiliki efek warna

tanah cokelat hingga hitam,

Page 18: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

b. Unsur Hara

Unsur hara merupakan unsur -unsur kimia yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh. Unsur

hara yang disediakan oleh tanah ini dimanfaatkan oleh tanaman sebagai bahan makanan atau

nutrisi. Sebab, tanaman juga membutuhkan unsur hara (esensial), di samping kebutuhan akan

oksigen dan karbondioksida.

c. pH Tanah

pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukkan derajat keasaman dari tanah. pH tanah ini

bisa disebut normal jika nilainya berkisar 6,6 hingga 7,5. Pada pH tanah inilah, seluruh unsur

hara tanah yang penting, seperti nitrogen tersedia dengan baik.

Sedangkan bila tanah pada kondisi sangat asam dengan pH kurang dari 4,0, maka reaksi kimia

dalam tanah bisa menyebabkan unsur -unsur dalam tanah seperti unsur AI, Mn dan Fe jadi

memiliki konsentrasi tinggi. Akibatnya, hal ini justru bisa bersifat meracuni.

3. Sifat Biologi Tanah

Sifat biologi tanah ini dibentuk oleh zat padat tanah yang berupa partikel -partikel tanah, bahan

-bahan organik serta organisme tanah. Sifat biologi tanah dipengaruhi oleh beberapa unsur,

meliputi :

a. Total Mikroorganisme Tanah

Ini merupakan jumlah total dari mikroorganisme yang ada dalam tanah yang berpengaruh

terhadap tingkat kesuburan tanah. Ketersediaan mikroorganisme dalam jumlah yang tinggi

menunjukkan adanya keseimbangan komponen di dalam tanah. Komponen yang dimaksud

antara lain seperti suplai makanan, energi serta temperatur yang cukup.

b. Jumlah Fungi atau Jamur Tanah

Jumlah fungi atau jamur tanah merupakan ketersediaan dari fungi di dalam tanah yang

berperan dalam membantu dekomposisi bahan organik pada tanah yang bersifat asam.

c. Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)

Jumlah bakteri pelarut fosfat ini merupakan bakteri tanah yang berperan dalam mempengaruhi

perubahan organik dengan cara melarutkan kandungan fosfat yang ada dalam tanah.

d. Total Respirasi Tanah

Total respirasi tanah merupakan pengukuran dari respirasi tanah yang akan menentukan

tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Jika tingkat sirkulasi tanah semakin tinggi, maka jumlah

organisme tanah juga akan semakin banyak.

Page 19: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Persebaran Jenis Tanah

Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanaha kan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat

yang berbeda.

Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan

tanah dengan klasifikasi yang berbeda.

1. Tanah Aluvial

2. Tanah Andosol

3. Tanah Entisol

4. Tanah Grumusol

5. Tanah Humus

6. Tanah Inseptisol

7. Tanah Laterit

8. Tanah Latosol

9. Tanah Litosol

10. Tanah Kapur

11. Tanah Mergel

12. Tanah Organosol

13. Tanah Oxisol

14. Tanah Padas

15. Tanah Pasir

16. Tanah Podsol

17. Tanah Podsolik Merah Kuning

18. Tanah Liat

Page 20: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Konservasi Tanah

Kerusakan tanah yang sering terjadi adalah erosi. Erosi merupakan suatu proses penghancuran

tanah dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, gletser, dan

gravitasi.

Erosi terjadi secara terus menerus bisa berdampak fatal terhadap kehidupan manusia.

Erosi ini akan menyebabkan hilangnya berbagai mineral dan unsur hara yang sangat dibutuhkan

bagi kesuburan tanah.

Oleh karena itu, diperlukan berabgai upaya agar hal tersebut tidak terjadi atau paling tidak bisa

berkurang dampak negatifnya.

Usaha ini dikenal dengan konservasi tanah atau pengawetan tanah. Tindakan konservasi tanah

sebagai berikut.

1. Metode Vegetatif

Metode vegetatif merupakan usaha konservasi tanah dengan memanfaatkan tanaman sebagai

pencegahan terjadinya erosi

2. Metode Mekanis

Metode mekanis merupakan suatu cara yang mengandalkan pada teknik-teknik tertentu untuk

mengolah tanah

3. Metode Kimia

Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah,

yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).

Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan sehingga air

infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil.

Page 21: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan. Walaupun cukup

efektif, biayanya mahal.

Sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-percobaan. Beberapa jenis bahan kimia

yang sering digunakan untuk tujuan ini, antara lain bitumen dan krilium.

Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan 1:3,

kemudian dicampur dengan tanah.

Berbagai metode konservasi tanah ini akan sangat efektif bila dilaksanakan secara bersama-

sama.

Misalnya, metode vegetatif dan mekanis karena kedua metode ini saling mendukung

II. DINAMIKA ATMOSFER dan DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

Pengertian Lapisan Atmosfer

Atmosfer adalah penyedia udara O2 bagi manusia serta melindungi kehidupan di bumi dari

benda langit. Atmosfer terbagi menjadi lima lapisan utama, yaitu troposfer, stratosfer,

mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Nah supaya lebih jelas mari simak lapisan-lapisan atmosfer

berikut.

1. Troposfer

Merupakan lapisan terdekat dengan permukaan bumi. Perubahan cuaca dan iklim, hujan,

dan petir terjadinya di lapisan ini. Ketebalan troposfer tergantung dengan daerah atau

wilayahnya. Contohnya daerah kutub ketebalan troposfernya 8 km, didaetah khatulistiwa

sekitar 16 km, dandidaerah lintang tinggi sekitar 12 km. Dan lapisan ini sangat menunjang

kehidupan makhluk hidup di bumi. Ga, oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan hideogen

terakumulasi pada lapisan ini. Dan awan awan pada langit terbentuk dilapisan troposfer, seperti

awan rendah (kumulus) sekitar pada ketinggian 0-20 km, awan pertengahan (altokumulus) pada

ketinggian 2-6 km dan awan tinggi (sirrus) pada ketinggian 12 km.

2. Stratosfer

Lapisan ini terletak di atas troposfer, disini tempat terjadinya penerbangan pesawat, karena

disini cuaca lebih stabil. Dan lapisan ini terdapat di ketinggian 15-55 km, dan sekitar 19,9%

masa atmosfer terdapat di stratosfer Pada lapisan ini berlaku hukumnya isotermis, yaitu hukum

suhu udara mengalamibkenaikan seiring bertambahnya ketinggian dipermukaan bumi.

Page 22: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Kenaikan suhu ini akan berhenti pada lapisan stratopause, lapisan ini terletak pada ketinggian

50-60 km.

3. Mesosfer

Memiliki massa 0,099% dari masa atmosfer, lapisan ini terletak pada ketinggian 55-80 km.

Pada masa ini berlaku hukum geotermis yaitu pernyataan penurunan suhu udara sebesar 0,4°C

setiap kenaikan 100 m. Pentebabnya dikarenakan keseimbangan pemancaran partikel sebuah

atom (radioaktif). Suhu udara paling rendah pada lapisan ini mencapai -81°C hingga -100°C

pada bagian mesopause. Pada lapisan ini massanya mampu membakat meteor atau benda

angkasa lain yang akan memasuki bumi, karena menimbulkan gaya gesek sangat besar antara

benda angkasa dengan massa udara yang sangat dingin. Dan mesosfer memiliki lapisan

bermuatan listrik pada ketinggian 70 km.

4. Termosfer

Pada lapisan ini terjadi adanya pemantulan gelombang radio. Dan lapisan ini terletak lada

ketinggian 85-500 m. Dan sekitar 0,001% masa atmosfer terletak lada lapisan termosfer.

Semakin naik maka suhu udara pada lapisan ini akan naik, kenaikan suhu tersebut dimulai dari -

100°C sampai ribuan derajat celcius. Dan perubahan suhu ini terjadi karena lapisan termosfer

menyerap radiasi ultraviolet, radiasi akan menyebabkan reaksi kimia pembentukan lapisan

bermuatan liatrik yg dikenal dengan ionosfer, pada lapisan ionosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh

radiasi matahari.

5. Eksosfer

Pada lapisan ini adalah lapisan yang menyatu pada ruang hampausara diluar angkasa, batas

antara lapisan termosfer dan eksosfer disbeut termopause. Lapisan ini terletak pada ketinggian

500 km dengan ketebalan 500-700 km. Salah satu ciri pada lapisan ini adalah tidak memiliki

tekanan, dan tidak ditemukannya molekul udara. Molekul udara meninggalkan lapisan ini pada

ketinggian 3.150 km. Kandungan gas pada eksosfer ini adalah helium dan hidrogen. Dan salah

satu fenomena pada lapisan ini adalah cahata redup atau biasa disebut zodiakal, yang

dihasilkan oleh pantulan sinar matahari oleh debu meteorit diruang angkasa. Dan disini tidak

ada ruang gravitasi sehingga semua benda melayang. Tetapi disini terjadi gerakan ayom-atom.

Secara tidak beraturan, lapisan ini sangat berbahaya karena memiliki suhu udara sangat panas

dan disinilah tempat kehan uran meteor dari ruang angkasa saat mendekati permuakaan bumi.

GEJALA OPTIC

Page 23: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Gejala optik di atmosfer adalah gejala yang muncul karena kemampuan penglihatan manusia.

Pada satu titik tertentu di atmosfer akan terlihat adanya kenampakan yang terlihat bagus oleh

pandangan mata.

Gejala optik ini muncul ketika pada sudut tertentu ketika pas dengan pandangan manusia

maka akan memunculkan hal yang indah untuk dipandang. Berikut adalah beberapa jenis gejala

optik di atmosfer :

1. Pelangi.

Pelangi muncul karena adanya pembiasan sinar matahari yang dikarenakan titik air di

atmosfer. Pembiasan ini menghasilkan warna-warna yang indah dan berbentuk melengkung.

Warna yang muncul itu adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

2. Halo.

Merupakan seperti sebuah kabut yang mengelilingi matahari di atmosfer. Halo ini muncul

karena adanya hasil dari kristal es di awan yang dibiaskan oleh sinar bulan atau sinar matahari.

3. Sandikala.

Merupakan cahaya yang kekuningan atau oranye ketika matahari terbit atau tenggelam.

Istilah terkenalnya adalah langit senja atau sunset dan sunrise.

4. Fatamorgana.

Merupakan pembiasan sinar matahari oleh udara dengan tingkat kerapatan yang berbeda.

Fatamorgana biasanya akan memunculkan genangan air di padang pasir atau di aspal yang

panas.

5. Aurora.

Merupakan peristiwa dimana partikel – partikel yang bermuatan listrik dari bintik-bintik

matahari atau sunspot yang mengalir ke arah bumi dan tertarik oleh gaya geomagnetik

utara dan selatan bumi. Aurora terkenal dengan nama cahaya kutub.

6. Kilat

Merupakan suatu fenomena yang terjadi di atmosfer berupa aliran atau loncatan listrik

dalam bentuk cahaya (sinar) yang terjadi di antara dua awan atau antara awan dengan bumi

Page 24: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

yang bermuatan listrik berlawanan. Kilat dapat terjadi ketika udara bermuatan listrik yang

saling berlawanan ini bertemu.

MANFAAT PENYELIDIKAN ATMOSFER

Penyelidikan atmosfer penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui aktifitas apa

yang terjadi pada lapisan atmosfer serta kondisi umum seperti suhu, tekanan dan kecepatan

udara dia atmosfer kita bisa membuat kesimpulan penting.

Kegiatan yang mendapat manfaat dari penyelidikan atmosfer adalah:

1. Pertanian

Dengan mengetahui kondisi atmosfer seperti banyaknya uap air, suhu, tekanan dan

kecepatan udara kita bisa memprediksi curah hujan yang akan terjadi. Dengan demikian kita

bisa menentukan tanaman apa yang tepat untuk ditanam. Ini karena beberapa tanaman

memerlukan curah hujan besar, misalnya padi, sementara tanaman lain seperti tembakau

dapat gagal panen bika curah hujan tinggi.

2. Perikanan

Dengan mengetahui kondisi atmosfer kita bisa memprediksi cuaca di laut. Hal ini

penting untuk menentukan wilayah mana dimana kapal penangkap ikan bisa berlayar.

Memprediksi cuaca juga membantu usaha perikanan lain seperti pengeringan ikan.

3. Transportasi

Dengan mengetahui kondisi atmosfer kita bisa menentukan wilayah mana yang

berawan, badai atau mengalami angin kencang. Dengan demikian kita bisa menentukan jalur

penerbangan pesawat yang aman. Pesawat terbang perlu menghindari wilayah dengan awal

tebal seperti awan comulu nimbus dan menghindari wilayah atmosfer yang berturbulensi

tinggi.

4. Pencegahan bencana

Dengan mengetahui kondisi atmosfer kita bisa melihat tanda-tanda pembentukan topan

atau tornado. Kita juga bisa memprediksi jalur topan tersebut sehingga bisa melakukan

evakuasi di jalur yang akan dilalui.

Kita juga bisa meprediksi adanya gejalan atmosfer yang berbahaya seperti kabut tebal,

hujan badai dan sebagainya sehingga bisa memberi peringatan kepada para pengendara

kendaraan bermotor yang melalui wilayah tersebut.

Page 25: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Dengan memprediksi curah hujan kita bisa memprediksi adanya bencana banjir ataupun

kekeringan sehingga bisa melakukan mitigadi bencana sebelum terjadinya bencana itu dan

mempersiapkan evakuasi.

B. Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca dan Interpretasi Data Cuaca

Keadaan atsmosfer dapat diamati setiap hari. Keadaan atsmosfer pada suatu tempat berubah-

rubah setiap waktu, ini disebut cuaca. CUACA adalah keadaan udara yang terjadi di suatu

tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat. Sedangkan iklim adalah pola cuaca rata-

rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama (sekitar 30 tahun) dan mencakup

wilayah yang luas. Jadi, perbedaan cuaca dan iklim terletak pada rentang waktu dan cakupan

wilayahnya. Unsur - unsur cuaca meliputi penyinaran matahari, suhu udara, angin, awan, kelembapan,

tutupan awan, dan curah hujan.

1. PENYINARAN MATAHARI

Matahari memancarkan energi dalam bentuk radiasi matahari ke seluruh permukaan bumi.

Sebagai sumber utama panas bumi, jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi

hanya sekitar 47% lho Squad. Sisanya diserap dan dipantulkan oleh partikel-partikel yang ada di

udara seperti debu, uap air dan awan.

Setiap tempat di permukaan bumi intensitas penyinaran mataharinya berbeda-beda.

Penyebabnya antara lain transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi

dengan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh angin.

Panas matahari memanasi udara di sekitar permukaan bumi melalui proses konveksi, adveksi,

turbulensi, dan konduksi.

a. KONVEKSI = Penyebaran panas terjadi karena udara panas bergerak secara vertikal,

akibatnya terjadi pergerakan udara yang menyebabkan angin.

Page 26: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Gambar 1 : Pola gerakan udara adveksi

b. ADVEKSI = Penyebaran panas secara horizontal. Contohnya adalah ketika terjadi

perbedaan kemampuan

penyerapan dan pelepasan panas pada

lautan dan daratan. Penyebaran

tersebut disertai pergerakan udara yang

menyebabkan terjadinya angin laut dan

angin darat.

c. TURBULENSI = Persebaran udara panas secara tak teratur, berputar-putar. Hal ini akan

menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas,

sehingga udara yang belum panas akan ikut menjadi panas.

d. KONDUKSI =

Pemanasan secara kontak atau bersinggungan. Hal ini

dikarenakan molekul-molekul yang dekat dengan

permukaan bumi akan menjadi panas karena

bersinggungan dengan bumi yang menerima panas

langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan

molekul-molekul udara yang belum panas; lalu saling memberikan panas sehingga menjadi

sama- sama panas.

2. SUHU UDARA

Page 27: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Suhu adalah panas atau dinginnya suatu benda. Jadi, suhu udara (temperatur udara) adalah

suhu panas/ dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Alat

yang digunakan untuk mengukur suhu udara ada

lah termometer kaca. Pemanasan udara diperoleh melalui dua proses, yaitu:

1. Pemanasan Langsung : terdiri dari absorpsi, refleksi dan difusi

2. Pemanasan Tidak Langsung : terdiri dari konduksi, konveksi dan difusi.

⚫ Faktor yang memengaruhi suhu udara ada sepuluh, yaitu:

➢ transparansi atmosfer,

➢ sudut datang sinar matahari,

➢ lama penyinaran,

➢ besarnya energi yang dikeluarkan matahari,

➢ jarak bumi dan matahari,

➢ ketinggian tempat,

➢ jarak dari laut,

➢ relief muka bumi dan

➢ pengaruh angin.

3. TEKANAN UDARA

Tekanan udara adalah beratnya massa udara

di atas suatu satuan wilayah. Alat yang

digunakan mengukur tekanan udara atau

tekanan gas adalah Barometer dengan satuan milibar.

Sedangkan alat untuk mencatat tekanan udara

dinamakan barograf.

Page 28: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya

disebut isobar. Bidang isobar adalah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara

sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara.

Daerah yag banyak menerima panas matahari udaranya akan mengembang dan naik.

Olehkarena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Di tempat lain, terdapat tekanan

udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang

bertekanan rendah. Gerakan udara ini disebut angin.

4. ANGIN

Angin adalah massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari

daerah yang tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan udaranya

rendah (suhu tinggi). Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer.

⚫ Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin, yaitu :

➢ Gradien barometik = Perbedaan tekanan udara antara 2 isobar pada jarak 111 km

➢ Ketinggian suatu tempat.

➢ Posisi di bumi.

⚫ HUKUM STEVENSON = Kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Artinya, kekuatan angin bertiup semakin besar jika nilai gradien barometriknya semakin besar.

⚫ HUKUM BUYS BALLOT (hukum ini berkaitan dengan gerakan angin), berbunyi :

➢ Angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.

➢ Di Belahan Bumi Utara (BBU), arah gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan (BBS) arah angin dibelokkan ke kiri.

⚫ JENIS-JENIS ANGIN :

a. Angin Pasat = Angin tetap yang bertiup sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).

➢ Angin Pasat Timur => Angin pasat yang datangnya dari timur laut (di daerah iklim tropika di belahan bumi utara)

Page 29: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

➢ Angin Pasa Tenggara => Angin pasat yang bertiup dari arah tenggara.

Di khatulistiwa, kedua angin ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis tinggi, massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi)

b. Angin Antipasat = Angin di daerah ekuator yang bergerak ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik. Di belahan bumi utara disebut angin antipasat barat daya sedangkan di belahan selatan disebut angin antipasat barat laut.

c. Angin Monsun = Angin yang berganti arah setiap setengah tahun sekali, yaitu monsun barat dan monsun timur.

➢ Monsun Barat = Angin yang bertiup pada bulan Oktober - April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di bagian bumi selatan. Akibatnya di wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.

➢ Monsun Timur = Angin yang bertiup pada bulan April - Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di bagian bumi utara. Akibatnya di wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.

5. AWAN

Benda langit yang berwarna putih ini sebenarnya adalah kumpulan partikel atau titik air yang tampak di atmosfer. Awan terbentuk karena ada pengembunan uap air dalam udara akibat proses kondensasi setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.

Pembagian jenis awan yang ada sekarang merupakan hasil Kongres Meteorologi Internasional yang diadakan di Munich (Jerman) pada tahun 1802. Dan di Uppala (Swedia) pada tahun 1894.

Page 30: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

A. AWAN TINGGI, dengan ketinggian antara 6 - 12 km

1. Sirrus (Ci)

► Berstruktur seperti bulu burung

► Sering tersusun seperti pita melengkung di langit

► Sering terdapat kristal es

► Suhu sangat dingin walau saat musim panas

► Tidak menimbulkan hujan

2. Sirostratus (Cs)

► Rata menutup sebagian/seluruh langit

► Berbentuk seperti kelambu putih/anyaman yang tidak teratur

► Sering menimbulkan halo (lingkaran yang buat) yang mengelilingi matahari atau bulan pada

musim kering.

3. Sirokumulus (Cc)

► Awannya terputus-putus

► Penuh dengan kristal es

► Berbentuk seperti gerombolan domba

► Sering menimbulkan bayangan

B. AWAN MENENGAH, dengan ketinggian antara 3-6 km

1. Altokumulus (Ac)

► Berbentuk seperti bola yang agak tebal.

► Berwarna putih sampai pucat

► Berukuran kecil-kecil, tapi banyak

► Ada bagian yang kelabu dan bergerombol dan berdekatan seakan-akan bergandengan.

2. Altostratus (As)

Page 31: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

► Luas dan tebal

► Umumnya terbentuk pada sore hari yang diikuti hujan pada malam hari

► Dapat menghasilkan hujan ringan dan gerimis

► Berwarna kelabu sehingga pada matahari dan bulan akan tampak terang

C. AWAN RENDAH, dengan ketinggian < 3 Km

1. Stratokomulus (Sc)

► Berbentuk seperti bola-bola

► Sering menutupi seluruh langit

► Cenderung mengembang ke arah horizontal

► Tampak seperti gelombang di lautan

► Tidak menimbulkan hujan

2. Stratus (St)

► Rendah dan sangat luas

► Tingginya dibawah 2 Km

► Lapisannya melebar seperti kabut

► Berlapis - lapis

3. Nimbostratus (Ns)

► Bentuknya tidak menentu

► Tepinya compang camping tak beraturan

► Warnanya kelabu tua

► Menyebar di langit cukup luas

► Hanya menimbulkan hujan gerimis

D. Awan yang terjadi karena udara naik, dengan ketinggian antara 500 - 1.500 m

1. Kumulus (Cu)

Page 32: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

► Mengandung kristal es

► Terbentuk pada siang hari

► Tebal dengan puncak - puncak agak tinggi

► Terlihat terang jika berhadapan dengan matahari

► Timbul bayangan kelabu jika hanya sebelah saja yang memperoleh sinar matahari.

2. Komulonimbus (Cb)

► Menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur

► Bervolume besar

► Sering terjadi pada waktu angin ribut

► Posisinya rendah dengan puncak yang tinggi seperti menara

6. KELEMBABAN UDARA

Kandungan uap air di udara disebut kelembaban udara. Uap air tersebut berasal dari evaporasi dan transpirasi (penguapan dari tumbuhan). Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah higrometer. Kelembaban udara ada yang dinamakan kelembaban mutlak (absolut) dan kelembaban nisbi (relatif).

➢ Kelembaban Mutlak (absolut) = berat uap air dalam satuan gram pada satu meter

kubik udara.

➢ Kelembaban Nisbi (relatif) = Persentase perbandingan antara jumlah uap air dalam

udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh

udara

tersebut.

Rumusnya

:

7. CURAH HUJAN

Unsur yang terakhir ialah curah hujan. Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai bentukan air alami (moisture) dari massa udara (awan) yang tebal dan telah mengalami kondensasi ke permukaan bumi. Bentukan-bentukan air yang dapat jatuh ke

X100%udarajenuh Nilai

mutlak Kelembaban Nisbi Kelembaban =

Page 33: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

permukaan bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau bahkan es. Hujan dapat dibedakan atas beberapa jenis. Bisa berdasarkan intensitasnya, kejadiannya dan waktunya.

⚫ Hujan yang dibedakan berdasarkan intensitasnya. Di antaranya adalah:

➢ Hujan halus: titik airnya halus (berjari-jari 0,04 – 0,03 mm)

➢ Hujan gerimis: titik airnya juga halus, tapi banyak jumlahnya

➢ Hujan sebenarnya: titik airnya berjari-jari 0,3-3 mm dan jatuh dengan kecepatan 3

meter/ detik

➢ Hujan lebat: turunnya amat kuat, biasanya turun hanya sebentar dan jatuh dari

awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan salju, hujan es atau hujan pada umumnya.

Page 34: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

1.Klasifikasi Iklim Matahari.

Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar matahari

yang diterima oleh permukaan bumi. Daerah yang terletak dekat dengan garis lintang

khatulistiwa

mendapatkan

intensitas

penyinaran

matahari yang

tinggi,

sedangkan

daerah yang

terletak di garis

lintang tinggi atau mendekati daerah kutub utara mendapatkan intensitas penyinaran

matahari yang kurang. Iklim matahari ini disebut juga iklim garis lintang.

Daerah iklim matahari dibagi menjadi 4 yaitu :

a) Iklim Tropis (0° - 23,5oLU dan 0° - 23,5oLS)

1. Matahari selalu vertikal sehingga suhu udara rata-rata tinggi (20oC - 30o C)

2. Tekanan udaranya lebih rendah dan berubah secara perlahan dan beraturan.

3. Curah hujan tinggi.

4. Terdiri dari 2 musim yaitu, musim kemarau dan musim hujan.

b) Iklim Subtropis ( 23,5o - 40° LU dan 23,5° - 40 ° LS)

1. Daerah peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.

2. Terdapat 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, musim dingin.

3. Jika hujan jatuh pada musim dingin, disebut iklim mediterania. Jika saat musim

panas disebut iklim Tiongkok.

4. Wilayah yang meliputi, sebagian besar Eropa (kecuali Skandinavia), kawasan Asia

Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah Utara, Amerika Serikat, selatan Amerika

Selatan, Afrika Utara,selatan Afrika dan Australia.

5. Flora, pepohonannya memiliki kanopi sempit, jarak antar pohon jauh dan hutan

homogen.

Page 35: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

c) Iklim Sedang ( 40° - 66,5° LU dan 40° - 66,5° LS)

1. Iklim laut pantai barat dengan kondisi lembab dan mendung pada musim dingin

serta kering dan cerah pada musim panas.

2. Iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan kondisi panas dan kering di musim

panas dan berangin di musim dingin.

3. Iklim benua lembab dengan kondisi basah saat musim panas.

4. Tekanan udara sering berubah-ubah.

5. Arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, kadang menimbulkan badai.

d) Iklim Dingin (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS.)

1. Kutub Utara dan Kutub Selatan.

2. Terdapat iklim Tundra, yaitu musim dingin yang berlangsung lama sedangkan musim

panas berlangsung singkat, udaranya kering.

3. Wilayah yang meliputi, Amerika Utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan

Greenland dan Serbia bagian utara.

4. Terdapat Iklim Es, yaitu terdapat salju abadi akibat suhu yang terus rendah.

5. Wilayah yang meliputi, Kutub Utara, yaitu Greenland dan Antartika di Kutub Selatan,

Kanada.

1. Iklim Fisis.

Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka

bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya,

pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis

dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

a) Iklim Laut (Maritim)

1. Terletak di daerah yang dikelilingi oleh lautan.

2. Adanya penguapan yang tinggi, udara selalu lembap, langitnya tertutup oleh awan,

perbedaan suhu antara siang dan malam hari rendah, dan bercurah hujan yang

tinggi.

3. Terbagi menjadi 2 daerah yaitu, Tropis & Subtropis serta Sedang.

b) Iklim Darat (Kontinen)

1. Iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena letaknya ditengah-tengah benua.

2. Kelembapan udara rendah, perbedaan suhu antara siang dan malam hari sangat

mencolok.

3. Terbagi menjadi 2 daerah yaitu, tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang.

Page 36: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

c) Iklim Gunung.

1. Terdapat di dataran Tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.

2. Terddapat di daerah yang beriklim sedang, hujan banyak terjadi di lereng yang

menghadap angin dan banyak turun salju.

d) Iklim Musim.

1. Iklim yang terdapat didaerah yang dilalui angin musim sehingga musim berganti

setiap setengah tahun.

2. Setengah tahun angin laut basah yang menimbulkan hujan dan setengah tahun

bertiup angin darat yang kering sehingga menimbulkan musim kemarau.

IKLIM MENURUT KOPPEN

Klasifikasi ini merupakan contoh klasifikasi empiris yang diperkenalkan oleh Vladimir Koppen

(ahli botani) pada tahun 1918.Klasifikasi iklim Koppen ditujukan sebagai alat untuk memahami

distribusi vegetasi di seluruh dunia.Klasifikasi ini menggunakan nilai rata-rata temperatur dan

presipitasi dalam skala waktu bulanan dan tahunan.

Klasifikasi ini menggunakan sistem huruf.Huruf-huruf tersebut adalah:

a.Iklim A (iklim tropis).Iklim tropis memiliki rata-rata suhu bulanan yang terdingin lebih dari

18°C,sehingga kelembapan udara tinggi.

b.Iklim B(iklim arid atau kering).Pada iklim kering ,proses penguapan air lebih tinggi

dibandingkan dengan kejadian hujannya sehingga tidak terdapat kelebihan air tanah dan sungai

permanen.

c.Iklim C(iklim sedang hangat).Iklim ini memiliki syhu rata-rata bulanan sekitar -3°C-18°C.Paling

tidak,ada satu bulan yang suhu rata-rata bulanannya melebihi 10 °C.Iklim C memiliki empat

musim ,yaitu musim semi,musim panas,musim gugur,dan musim dingin.

Page 37: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

d.Iklim D (iklim salju).Iklim salju memiliki suhu rata-rata bulanan kurang dari -3°C.

e. Iklim E (Iklim es atau salju abadi).Iklim es mrmiliki suhu rata-rata bulanan terpanas kurang

dari 10°C.

a. Huruf f menunjukkan kondisi lembap, tidak terdapat musim kering, dan curah hujan cukup

setiap bulannya.

b. Huruf w menunjukkan musim kering jatuh pada musim dingin.

c. Huruf s menunjukkan musim kering jatuh pada musim panas.

d. Huruf m menunjukkan monsun, yaitu musim kering yang jelas walaupun periodenya

sebentar.

Khusus untuk tipe B, huruf keduanya adalah sebagai berikut.

a. Huruf s (stepa atau semiarid), rata-rata curah hujan tahunannya sekitar 380-760 mm per

tahun.

b. Huruf w (gurun atau arid), rata-rata curah hujan tahunannya kurang dari 250 mm per tahun.

Khusus untuk tipe E, huruf keduanya adalah sebagai berikut.

a. Huruf t artinya tundra

b. Huruf f artinya salju abadi

c. Huruf c artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Dengan demikian , penggolongan iklim menurut Koppen adalah sebagai berikut:

Af = iklim hutan hujan tropis

Contoh iklim Af di hutan Kalimantan

Aw = iklim sabana tropis

Page 38: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Contoh iklim sabana tropis

Am = pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan sabana

Bs =iklim stepa

Contoh iklim Bs

Bw= iklim gurun

Cw= iklim lembab dan musim kering terjadi pada musim dingin

Cs = iklim lembab dan musim kering terjadi pada musim panas

Cf = iklim lembap, lembap sepanjang tahun

Df = iklim hutan salju dingin dan lembap sepanjang tahun

Dw = ikim hutan salju dingin dan musim kering terjadi pada musim dingin

Et = iklim tundra

Ef = iklim kutub

Page 39: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Contoh iklim Ef di kutub utara

Eh = iklim salju pegunungan tertinggi

Contoh iklim Eh,pegunungan Himalaya

IKLIM MENURUT SCHMIDT-FERGUSON.

Pengklasifikasian ini didasarkan pada antara bulan basah dan bulan kering dengan kriteria

bulan basah dan bulan kering sama dengan klasifikasi iklim Mohr(BB jika curah hujan ˃

100mm,BL jika curah hujan antara 60-100 mm,BK jika curah hujan ˂60mm).

Langkah pertama dalam klasifikasi ini adalah mengelompokkan bulan-bulan pengamatan ke

BB,BL atau BK.Setelah itu,hitung rata-rata banyaknya BB dan Bk dalam setahun selama periode

pengamatan(misalkan 30 tahun).Kemudian.hitung nilai Q dengan rumus.

Page 40: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

IKLIM MENURUT OLDEMAN

Klasifikasi yang dilakukan oldeman didasarkan pada kebutuhan air oleh tanaman.Terutama

tanaman padi.Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bbulan basah yang berlangsung

secara berturut-turut.Pengelompokan bulan basah,bulan lembab,dan bulan kering pada

klasifikasi ini berbeda dengan klasifikasi iklim Mohr maupun Shmidt-Ferguson.BB:curah hujan

˃200mm/bulan,BL: curah hujan antara 100-200mm/bulan,BK:curah hujan ˂100mm/bulan.

Karakteristik iklim di Indonesia adalah

1. Memiliki suhu udara rata rata yaitu 28 derajat C

2. Memiliki suhu udara paling tinggi mencapai 34 derajat C

3. Memiliki suhu udara paling rendah mencapai sekitar 23 derajat C

4. Kelembaban udara di Indonesia selalu relatif tinggi

5. Curah hujan di Indonesia umumnya tergolong tinggi

6. Iklim di Indonesia merupakan iklim tropis

7. Memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan

8. Wilayah Indonesia terdiri dari pulau pulau dan adanya gunung gunung yang tinggi karena

adanya kedudukan matahari yang berubah ubah selama berevolusi

Pengaruh iklim terhadap aktivitas manusia adalah

1. Dapat mempengaruhi kesehatan manusia

2. Dapat mempengaruhi bercocok tanam baik dalam perkebunan maupun pertanian

Page 41: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

3. Dapat mempengaruhi kegiatan perindustrian dan perekonomian manusia

4. Dapat mempengaruhi kegiatan budidaya ternak maupun perikanan

5. Dapat mempengaruhi tempat tinggal manusia

Karakteristik iklim tropis di Indonesia adalah

1. Memiliki suhu udara rata rata dingin

2. Memiliki amplitudo suhu rata rata tahunannya kecil

3. Memiliki tekanan udara pada wilayah cenderung rendah

4. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga terdapat awan banyak

5. Memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan lebih lama per tahunnya

6. Memiliki tanah yang cukup subur

7. Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun

Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan di muka bumi adalah:

Meningkatnya suhu udara di atmosfer Bumi

Mencairnya lapisan es di kutub

Meningkatnya permukaan laut

Terjadinya kekeringan

Menyebabkan gagal panen dan kebakaran

SIKLUS AIR

• Kata Hidrosfer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Hidros artinya air dan Sphere artinya

lapisan. Hidrosfer berarti lapisan air yang terdapat di bumi yaitu meliputi air yang ada di

permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Secara sederhana, Hidrosfer dapat

Page 42: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

diartikan semua air yang berada di bumi, baik dalam bentuk chair, padat, dan gas.

Hidrosfer meliputi Samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang

berada di atmosfer. Cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang air bumi disebut

hidrologi

• Jumlah air di bumi relative tetap yaitu sekitar 1.386 km3, sebanyak 97% dari jumlah

tersebut adalah air asin, jumlah air tawar sebanyak 2,3% yang terdiri dari air permukaan

dan air tanah, dan es atau salju. Proses daur air biasa disebut siklus. Siklus air adalah

serangkaian tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer

Berikut proses-proses siklus air :

1. Evaporasi adalah proses penguapan air oleh panas matahari. Proses ini mengubah

wujud air menjadi gas karena panas yang diterima menyebabkan molekul dalam air

bergerak lebih cepat dan saling berbenturan. Lalu molekul tersebut berubah menjadi

uap air

2. Sublimasi adalah proses Evaporasi yang terjadi pada salju dan es proses ini melewati

perubahan padat menjadi cair lalu menjadi gas atau uap air

3. Transpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuh tumbuhan melalui stomata

atau mulut daun

4. Evapotranspirasi adalah gabungan dari Evaporasi dan Transpirasi yang

menggambarkan nilai kebutuhan lingkungan, vegetasi, atau daerah pertanian. Hal ini

ditentukan oleh factor intensitas penyinaran matahari, kecepatan angina, luas daun,

temperature, dan tekanan udara.

5. Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi awan kemudian

menjadi tetesan air yang chair karena pendinginan ini adalah proses yang

berlawanan dengan Evaporasi. Dan proses ini terjadi di atmosfer ketika suhu lebih

dingin dari titik embun uap air dan proses ini menyebabkan terjadinya awan

6. Adveksi adalah proses gerakan air secara horizontal mau dalam bentuk padat, cair,

atau wave melalui atmosfer karena perbedaan tekanan udara. Proses ini membantu

pergerakan air dari satu tempat ke tempat lainnya dan perlu di ingat dan tanpa

adanya adveksi air yang menguap di atas lautan tidak dapat jatuh sebagai hujan di

atas tanah

7. Presipitasi adalah proses ketika uap air yang terkondensasi jatuh ke permukaan

bumi sebagai hujan dan proses ini mencakup hujan air, hujan es, dan hujan salju

8. Aliran permukaan atau biasa run off adalah proses mengalirnya air di permukaan

tanah. Ketika air mengalir ada kemungkinan air Merembes ke dalam tanah atau

menguap ke udara bahkan mengalir ke danau atau laut dan bisa diambil untuk

keperluan manusia

Page 43: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

9. Infiltrasi atau perkolasi adalah proses perembesan air ke dalam tanah secara vertikal

atau horizontal melalui Pori Pori tanah dan Batuan dan melalui proses ini air

permukaan dapat Tersimpan dan menjadi air tanah

• Siklus air dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Siklus Panjang

Siklus Panjang berawal dari penguapan atau Evaporasi air laut dan air yang ada di

permukaan bumi, setelah itu uap air tersebut terkondensasi menjadi gumpalan

awan. Awan tersebut terbawa oleh angina dan jatuh sebagai hujan atau butiran es (

salju/presipitasi ) di wilayah pegunungan yang membentuk Plester, mengalir masuk

ke sungai dan akhirnya kembali ke laut

2. Siklus sedang

Siklus sedang berawal dari penguapan atau Evaporasi air laut dan air yang ada di

permukaan bumi, setelah itu wave air berkondensasi membentuk awan. Awan

tersebut membawa angina sampai ke wilayah daratan dan jatuh sebagai hujan

(presipitasi). Air hujan yang jatuh ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke

tanah, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut

3. Siklus pendek

Siklus pendek berawal dari penguapan atau Evaporasi air laut, setelah itu

berkondensasi membentuk awan dan jatuh sebagai hujan (presifitasi) masih di

wilayah laut. Di udara, uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan

ketinggian sehingga semakin ke atas, suhu udara semakin rendah, kemudian terjadi

proses kondensasi

Perairan darat adalah perairan yang ada di wilayah daratan. Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu air

tanah dan air permukaan. Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan bumi

sedangkan air permukaan air yang terdapat di atas permukaan bumi.

Air Tanah

Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang antara butir butir

tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut

akuifer.

Faktor faktor yang mempengaruhi aliran air tanah :

• Tingkat porositas tanah atau batuan

Porositas tanah adalah ruang volume pori pori tanah yang dapat meloloskan air dari satu

lapisan tanah ke lapisan yang lain. Porositas tinggi dimiliki tanah yang gembur

sedangkan porositas rendah dimiliki tanah yang padat.

Page 44: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Jenis tanah atau batuan yang tidak dapat menyerap air disebut lapisan kedap air

(impermeabel) sedangkan jenis tanah atau batuan yang dapat menyerap air disebut

lapisan tidak kedap air (permeabel).

• Kemiringan lereng

Lereng yang miring memiliki infiltrasi lebih tinggi daripada lereng yang landai. Air hujan

yang jatuh di dataran tinggi lebih cepat bergerak menjadi air larian (run off) sedangkan

air hujan yang jatuh di dataran rendah lebih banyak meresap melalui pori pori tanah dan

menjadi air tanah.

• Tingkat kelembapan tanah

Tanah kering memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak dibandingkan

dengan tanah yang lembap atau basah karena tanah yang basah sudah jenuh dengan air

sehingga tidak mampu lagi menyerap air.

Air tanah berdasarkan letaknya, yaitu :

• Air tanah Freatis

Air tanah yang berada di atas lapisan kedap air, letaknya tidak jauh dari permukaan tanah.

• Air tanah Artesis

Air yang terperangkap di antara dua lapisan kedap air, letaknya jauh di dalam tanah.

Air tanah berdasarkan asal airnya, yaitu :

• Air tanah meteorik : berasal dari hujan dan gletser

• Air tanah tubir : berasal dari dalam perut bumi

• Air tanah juvenil : mata air panas yang naik ke permukaan akibat gas gas magma yang

dilepaskan

• Air tanah fosil : air yang terperangkap dalam rongga rongga batuan dan tetap tinggal

dalam batuan tersebut

Manfaat air tanah bagi kehidupan, yaitu :

• Sebagai bagian dari siklus hidrologi

• Untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari

• Membantu proses produksi pada industri kecil atau industri rumah tangga

• Sebagai sumber irigasi pertanian

Page 45: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Sungai

Sungai adalah aliran air yang mengalir memanjang mulai dari sumber (hulu) sampai ke muara

(hilir).

a) Pembagian wilayah sungai

DAS (daerah aliran sungai) adalah suatu kesatuan wilayah dataran dan wilayah sungai

beserta anak anak sungainya yang berfungsi menyimpan, menampung, dan mengalirkan

air ke muara secara alami.

Berdasarkan bentuk topografi dan geologinya, DAS dibedakan menjadi tiga bentuk

yaitu :

a. Memanjang

b. Melebar

c. Kipas

DAS dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu :

• Hulu

Umumnya terletak di wilayah dataran tinggi. Gradient kemiringan lereng cukup tinggi

dan badan sungai sempit. Kecepatan aliran sungai cukup besar sehingga mampu

membawa partikel besar untuk diendapkan di bagian tengah atau hilir sungai, hal ini

menyebabkan tingkat erosi pada bagian dasar lebih tinggi daripada bagian tepi. Sungai

menjadi lebih cepat dalam daripada melebar.

• Tengah

Kecepatan aliran airnya mulai berkurang karena terletak di kawasan dataran yang relatif

landau sehingga energy aliran juga berkurang. Partikel ukuran besar mulai diendapkan

pada bagian tepi sungai. Biasanya bentuk lembah menyerupai huruf U.

Page 46: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Hilir

Air mengalir sangat lambat sehingga partikel yang masih mampu mengalir hanyalah

partikel berukuran kecil. Ujung sebuah sungai adalah danau atau laut. Banyak dijumpai

sungai yang berkelok kelok dan sungai mati. Bentuk lembah sangat lebar. Mulut sungai

dapat berbentuk delta, estuaria, atau gosong pasir.

b) Klasifikasi sungai

Berdasarkan volume dan debit airnya, yaitu :

• Sungai episodik atau sungai permanen

Memiliki volume dan debit air yang relatif konstan sepanjang tahun

• Sungai periodik atau sungai nonpermanen

Bergantung pada perubahan musim. Pada musim hujan sungai memiliki debit air yang

tinggi dan kering di musim kemarau.

• Sungai ephemeral

Terisi ketika terjadi hujan saja dan selanjutnya kering kembali.

Berdasarkan sumber airnya, yaitu :

• Sungai hujan

Sungai yang sumber airnya berasal dari resapan air hujan, kemudian keluar sebagai mata

air melalui celah celah batuan dan mengalir ke sungai.

• Sungai gletser

Sungai yang sumber airnya berasal dari gletser yang mencair.

• Sungai campuran

Jenis sungai gletser yang mendapat tambahan air hujan.

Berdasarkan genetikanya, tipe tipe sungai yaitu :

Page 47: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• R, sungai resekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan.

Sejajar dengan sungai konsekuen. Merupakan anak sungai subsekuen yang terbentuk

setelah sungai konsekuen dan sungai sebsekuen pada bidang erosi yang baru dan pada

level yang lebih rendah.

• K, sungai konsekuen adalah sungai yang alirannya searah dengan kemiringan batuan

yang dilaluinya. Terdapat dua jenis ungai konsekuen, yakni sungai konsekuen lateral

(menuruni lereng lereng asli yang ada di permukaan bumi) dan sungai konsekuen

longitudinal (memiliki aliran yang sejajar dengan bagian puncak gelombang

pegunungan).

• S, sungai subsekuen adalah sungai yang mengalir sejajar dengan arah perlapisan. Tegak

lurus dengan sungai konsekuen. Mengalir pada bidang yang relatif tahan erosi. Dikenal

juga dengan nama sungai longitudinal.

• O, sungai obsekuen adalah sungai yang mengalir berlawanan arah dengan kemiringan

struktur batuan dan juga sungai konsekuen.

c) Pola aliran sungai

Ada beberapa pola aliran sungai, antara lain :

• Pola dendritik

Daerah aliran sungainya luas, aliran sungai konsekuen, dan anak anak sungainya mirip

cabang atau akar pohon. Terbentuk pada daerah dengan kemiringan struktur batuan yang

hampir horizontal dan memiliki tingkat resistensi batuan yang seragam.

• Pola trelis

Ditemukan pada daerah yang memiliki struktur perlipatan dan daerah pesisir. Terbentuk

di area bidang perlapisan yang tersingkap panjang dan sejajar. Anak sungainya hampir

membentuk sudut 90 derajat terhadap sungai induknya dengan panjang relatif sama.

• Pola rektangular

Terbentuk akibat adanya patahan atau rekahan pada permukaan suatu area. Pola ini

sangat dipengaruhi oleh keberadaan struktur batuan sehingga terkadang tidak ada

jaringan antarsungai.

• Pola paralel

Page 48: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar dengan sungai induk. Terbentuk di

daeah yang memiliki batuan seragam dengan arah kemiringan yang sama. Ditemukan di

wilayah pesisir yang sempit atau di lereng perbukitan yang panjang.

• Pola radial sentrifugal

Pola aliran yang ditemukan di daerah topografi seperti kubah, bukit terisolasi, atau

kerucut vulkanik dengan lereng divergen yang ditemukan di semua arah.

• Pola radial sentripetal

Terbentuk pada sungai sungai dari arah yang berbeda bertemu di dalam satu cekungan,

seperti laut pedalaman, danau, atau cekungan struktural.

• Pola anular

Menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar dataran tinggi. Pola ini umum terjadi

ketika batuan keras dan lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti

kubah.

• Pola pinnate

Pola pengaliran anak anak sungai yang bermuara ke sungai induk membentuk sudut

lancip. Ditemukan di daerah yang memiliki lereng tinggi dan curam.

d) Manfaat sungai

• Sungai menampung dan mengalirkan air

• Pembangkit listrik

• Pusat dari ekosistem

• Sumber mata pencaharian

• Sebagai tempat wisata

• Sumber air kehidupan

• Pencegah banjir

Danau

Danau adalah suatu tubuh air yang berasal dari curah hujan, sungai, mata air dalam cekungan

yang bentuknya bervariasi.

a. Klasifikasi danau

Berdasarkan jenis airnya danau dibedakan menjadi 2, yaitu :

• Danau air asin, biasanya ditemukan di daerah semiarid dan arid (kering)

• Danau air tawar, biasanya ditemukan di daerah humid (basah) dengan curah hujan

tinggi.

Page 49: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Berdasarkan kejadiannya, yaitu :

• Danau tektonik

Terbentuk oleh proses proses tektonik, seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit

bumi.

Contohnya Danau Tondano dan Danau Singkarak

• Danau vulkanik

Terbentuk karena proses vulkanik. Contohnya Danau Batur dan Danau Kelimutu

• Danau tekto-vulkanik

Terbentuk dari gabungan proses tektonis dan vulkanis. Contohnya Danau Toba

• Danau glasial

Terjadi karena erosi oleh gletser. Contohnya, Great Lakes

• Danau karst (dolina)

Danau kecil di daerah batu gamping. Contohnya, dolina di daerah Gunung Sewu

dan Gunung Kidul.

• Danau terbendung

Danau yang terbentuk ketika aliran air sungai terbendung oleh bahan bahan

seperti runtuhan gunung, moraine dari gletser, dan aliran lava. Contohnya, Danau

Air Tawar.

• Danau buatan

Danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air.

b. Manfaat danau

• Persediaan air bersih

• Sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

• Sebagai sarana irigasi

• Budidaya perikanan darat

• Tempat rekreasi dan sarana olahraga

• Sebagai pengendali banjir

• Sebagai habitat tumbuhan dan satwa

• Sebagai sarana penelitian dan pendidikan

• Sebagai sarana transportasi

• Sebagai penghasil bahan tambang

Page 50: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar muara sungai yang cukup luas. Terdiri atas wilayah lumpur

dengan kadar air relatif tinggi.

Berdasarkan kondisi air dan jenis tumbuhan yang hidup, yaitu :

• Rawa yang selalu digenangi air (swamp)

Sulit dimanfaatkan oleh manusia karena sifat airnya yang sangat asam. Biasanya

ditumbuhi pohon, semak, lumut, dan rumput rumputan.

• Rawa yang airnya tidak selalu tergenang/pasang surut

Bergantung pada limpahan air sungai saat terjadi pasang surut air laut. Biasanya

dimanfaatkan untuk lahan budidaya pertanian sawah pasang surut.

• Marsh

Tumbuhan mayoritasnya adalah lumut dan rumput rumputan.

• Bog

Rawa yang permukaannya relatif kering, tetapi tanahnya basah dan jenuh air. Tumbuhan

mayoritasnya adalah lumut yang menghasilkan lapisan gambut asam.

Gletser

Gletser menyimpan cadangan air tawar yang besar dalam bentuk es. Berasal dari bahasa Perancis

yakni glace yang berarti es. Terbentuk dari penimbunan salju selama bertahun tahun.

Konservasi Air Tanah dan DAS

Konservasi air tanah adalah upaya pemeliharaan air tanah secara berkelanjutan dilihan dari

keadaan, sifat, dan fungsi air tanah. Tujuannya agar air tanah senantiasa tersedia dalam kualitas

dan kuantitas yang baik untuk dimanfaat oleh makhluk hidup sekarang maupun yang akan

datang.

Mencakup :

• Perlindungan air tanah, dengan cara menetapkan kawasan lindung air tanah pada suatu

wilayah cekungan air tanah atau kawasan sempadan mata air.

• Pelestarian air tanah, dengan cara kegiatan pelestarian fungsi daerah imbuhan air tanah

dengan vegetasi (reboisasi, pembuatan hutan kota, dan pembuatan jalur hijau) dan

teknologi (pembuatan sumur resapan air hujan) serta membuat peraturan tentang luasan

lahan bangunan.

Page 51: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Pengawetan air tanah, dengan cara menghemat penggunaan air tanah, sosialisasi gerakan

hemat air, pemanfaatan air tanah untuk air minum.

Konservasi aliran sungai bertujuan untuk melindungi badan sungai, baik bantaran maupun

sempadan sungai dari pencemaran.

Mencakup :

• Konservasi secara vegetatif, yaitu penghutanan kembali, penutupan lahan terbuka, dan

melakukan penanaman mengikuti garis kontur.

• Konservasi secara mekanik, yaitu pembuatan saluran air, terasering di lereng curam, dan

membuat sumur resapan.

PERAIRAN LAUT

Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau

menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat

luas disebut samudera.

Bumi memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika,dan Artik.

Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan

bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m. Ilmu yang mempelajari laut atau lautan

disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya,

gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.

Klasifikasi laut

Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfer, memperlihatkan adanya perbedaan yang dapat

dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya.

1. Berdasarkan proses terjadinya

Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut:

• Laut transgesi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat naiknya transgesi yang

biasanya kurang dari 200 meter. Oleh karena itu, laut ini seringjuga disebut laut

dangkal.

Page 52: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Laut ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan

bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter, sehingga

laut ingresi dikenal sebagai laut dalam.

• Laut regresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat proses pengendapan lumpur

sungai (sedimen fluvial).

2. Berdasarkan letaknya

Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan sebagai berikut:

• Laut tepi, yaitu laut yang terletak ditepian benua yang seolah-olah terpisah dari

lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan,

Laut Jepang, dan Laut Bering;

• Laut pertengahan, adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya

merupakan wilayah laut dalam. Contoh: Laut Mediteran yang terletak diantara

Benua Eropa-Asia dan Afrika;

• Laut pedalaman, adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir

seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Baltik, Laut Mati, dan Laut

Hitam.

3. Berdasarkan kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, laut dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

• Zone litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh

air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi kering. Zona ini sering disebut

sebagai wilayah pasang surut.

• Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai kedalaman 200

meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai

jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal.

• Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di

dasar samudera. Kedalaman zona ini berkisar di atas 200 meter – 2000 meter.

• Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra.

Kedalamannya di atas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas.

4. Berdasarkan wilayah kekuasaan

Page 53: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo

(1982), perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan

landas kontinen.

a) Laut teritorial

Laut teritorial adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan suatu negara. Batas laut

teritorial ditarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil laut. Jika

lebar laut antara pantai dua negara kurang dari 24 mil, maka batas laut teritorial ditetapkan

dengan cara membagi dua jarak antara pantai dua negara yang bersangkutan. Perairan laut di

luar batas 12 mil disebut laut lepas atau laut bebas.

b) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu negara, tetapi berada

di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah

laut bebas. Di dalam batas ZEE, negara yang bersangkutan memiliki prioritas untuk

mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di

permukaan, di dalam dan di dasar laut.

c) Landas kontinen

Landas kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Wilayah ini merupakan

zone neritik dengan kedalaman antara 130-200 meter. Batas landas kontinen diukur dari garis

dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat dua negara yang

berdampingan pada batas landas kontinen maka batas laut akan dibagi dua sama jauh dari garis

dasar masing-masing negara. Pada landas kontinen, suatu negara memiliki hak dan wewenang

untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, seperti ikan dan barang

tambang.

Bentuk-bentuk morfologi dasar laut

Bentuk dasar laut tak ubahnya seperti bentukan yang ditemukan di darat, seperti dataran

rendah dan tinggi, pegunungan, lembah, dan sebagainya. Di dasar laut terdapat beberapa

bentuk relief dasar laut yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai

berikut.

Page 54: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman

rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua. Contoh: Paparan

Sunda.

• Palung laut (Trench), yaitu dasar laut yang dalam dan sempit dengan dinding yang

curam membentuk corong dan memanjang, dengan kedalaman lebih dari 5000 m.

• Lubuk laut (Bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya cekung.

• Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang

menjulang diatas permukaan laut atau tidak.

• Punggung laut, yaitu punggung pegunungan di dasar laut.

• Atol, yaitu karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar.

• Laguna, yaitu bagian laut dangkal di tengah atol.

Gerakan air laut

1. Gelombang laut

Gelombang laut adalah alunan permukaan air yang ditimbulkan oleh angin (gelombang yang

terjadi di permukaan air laut atau danau). Gelombang laut dapat dibedakan atas dua macam,

yaitu sebagai berikut.

a) Gelombang yang tidak bergerak ke arah horizontal (mendatar)

Butir-butir air hanya bergerak membentuk sebuah lingkaran, bergerak maju pada puncak, naik

di bagian muka pada lembah dan turun di bagian belakang gelombang, walaupun sebenarnya

butir-butir itu juga bergerak tetapi sedikit, karena kecepatan gerak maju di puncak lebih besar

daripada kecepatan mundur di lembah gelombang, sehingga setelah menempuh satu putaran,

titik itu tidak kembali tepat pada titik semula, melainkan agak ke depan sedikit.

b) Gelombang yang airnya bergerak maju

Butir-butir air yang terletak di permukaan berbentuk parabola, sedangkan yang lebih ke bawah

dari permukaan, gerakannya lebih mendatar, bahkan yang terletak pada dasar gelombang

bergerak lurus. Gelombang ini dipengaruhi langsung oleh angin. Bila gelombang bergerak ke

daerah yang berangsur-sngsur mendangkal, maka kecepatan menurun, panjangnya berkurang

dan bentuknya tidak simetris lagi karena lereng bagian depan lebih curam daripada bagian

Page 55: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

belakangnya, sehingga puncak gelombang itu jatuh mendahului lerengnya yang

disebut breaker.

2. Arus laut

Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap atau tidak. Pada umumnya

arus laut disebabkan oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu,

pasang naik dan pasang surut air laut dan mengisi daerah yang ditinggalkan arus (arus

kompensasi atau arus pengisi). Menurut temperaturnya, arus laut dapat dibedakan menjadi

dua macam arus, yaitu:

• Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi daripada daerah yang

didatanginya.Contohnya: Arus Teluk, Arus Kuro Siwo, Arus Brasilia

• Arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah daripada daerah yang

didatanginya. Contohnya: Arus Labrador, Arus Benguela.

a) Arus laut angin muson

Arus laut ini terjadi karena adanya pengaruh angin musim, yang setiap setengah tahun sekali

berubah arah. Dalam bulan April-Oktober di Indonesia berhembus angin musim tenggara yang

datang dari arah Benua Australia menuju Benua Asia, setelah sampai ke garis khatulistiwa angin

berbelok ke arah timur. Sebaliknya pada bulan Oktober-April untuk Indonesia sebelah utara

khatulistiwa angin berhembus dari arah timur laut dan setelah sampai di khatulistiwa angin

berhembus ke arah tenggara. Arah arus laut pada dasarnya searah dengan arah hembusan

angin, tetapi bentuk pantai pun mempengaruhi arah arus laut.

b) Arus pengisi tegak atau konveksi

Arus ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan suhu dasar dan permukaan air laut. Perbedaan

ini menimbulkan peredaran air mengalir dari daerah yang temperaturnya lebih rendah ke

daerah yang temperaturnya lebih tinggi (panas).

c) Arus pasang surut

Arus ini terjadi karena adanya pasang naik dan pasang surut air laut di samudera-samudera di

sekitar Indonesia. Jika Samudra Hindia mengalami pasang naik maka akan terjadi arus selat

Page 56: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

Sunda, Bali, Lombok menuju ke Laut Jawa dan demikian sebaliknya bila terjadi pasang surut di

Samudera Hindia.

Adapun manfaat arus laut bagi kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

• Arus musim dipergunakan untuk para nelayan bepergian dan pulang kembali,

terutama untuk para nelayan yang masih mempergunakan perahu layar.

• Arus konveksi menyebabkan peredaran (sirkulasi) air. Hal ini mempengaruhi

pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh pula terhadap pengumpulan ikan.

• Untuk masa yang akan datang, arus laut dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit

Listrik Tenaga Air (PLTA).

• Menyebarkan tumbuh-tumbuhan, misalnya kelapa dapat terbawa arus ke tempat

lain, dihempaskan ke pantai dan kemudian tumbuh di tempat itu.

• Arus laut memengaruhi iklim, umpamanya di Eropa Barat banyak hujan karena

pengaruh Arus Teluk (Gulf Stream) yang panas.

d) Pasang naik dan pasang surut

Pasang naik dan pasang surut air laut adalah naik dan turunnya air laut secara beraturan

waktunya (periodik), yaitu pada periode 24 jam 50 menit di setiap tempat di bumi mengalami

dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut.

Pasang naik dan pasang surut air laut disebabkan gravitasi (gaya tarik) bulan dan matahari

terhadap bumi. Walaupun bulan ukurannya jauh lebih kecil daripada matahari, tetapi

pengaruhnya lebih besar karena letak bulan jauh lebih dekat ke bumi daripada ke matahari. Ada

dua macam pasang surut air laut, yaitu:

• Pasang purnama (Spring tide) yaitu pasang naik dan surut yang besar yang terjadi

pada awal bulan dan pertengahan bulan (bulan purnama);

• Pasang perbani (Neap tide), yaitu pasang naik dan surut terendah. Ini terjadi pada

waktu bulan seperempat dan tiga perempat, matahari dan bulan terletak pada posisi

yang membentuk sudut siku-siku (90°) satu sama lain, hingga pada kedudukan ini

gaya tarik gravitasi matahari melemahkan gaya tarik bulan.

Kualitas air laut

Page 57: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

1. Salinitas air laut

Berdasarkan pada susunan kimiawi dan salinitasnya, susunan garam-garaman air laut adalah

sebagai berikut:

• NaCl : 77,75%

• K2SO4 : 2,46%

• MgCl2 : 10,78%

• Mg Br2 : 0,21%

• Mg SO4 : 4,73%

• Ca SO4 : 3,69%

• CaCO3 dan garam-garaman lain : 0,34%

Jika diketahui rata-rata kadar garam air laut 3,5%, artinya setiap 1 kg air laut mengandung

garam 35 gram. Menurut perkiraan volume air laut adalah 1.500.000.000 km3, maka volume

garam padatnya adalah 20.000.000 km3, dan beratnya lebih dari 40.000.000.000.000.000 ton.

Setiap tahun kadar garam air laut terus bertambah karena sungai-sungai di seluruh dunia setiap

tahunnya mengangkut garam sebanyak 40.000.000 ton.

Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, sebab tergantung pada beberapa faktor yang

mempengaruhinya, sebagai berikut:

• Besar kecilnya penguapan. Makin besar penguapan air laut, kadar garamnya makin

tinggi. Contoh: Laut Kaspia.

• Banyak sedikitnya curah hujan. Makin banyak curah hujan, makin rendah kadar

garamnya. Contohnya: Laut-laut di Indonesia.

• Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar

menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya: Laut Jawa, banyak sungai-sungai yang

bermuara di laut ini seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai

Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai

Citarum, Sungai Cimanuk, Sungai Ciliwung, Kali Solo.

• Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Ini terjadi di daerah yang

mengalami musim dingin. Contohnya: Laut Baltik di Eropa Utara.

Page 58: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma

• Arus laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam, sehingga

kadar garamnya lebih merata.

2. Suhu atau temperatur air laut

Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaan-perbedaan walupun tidak besar,

seperti suhu air di Samudera Atlantik rata-rata 16,9° C; suhu air di Samudra Hindia rata-rata

17,0° C; dan suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C Rata suhu air laut di dunia 17,4°C.

Suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C. Hal ini menunjukkan bahwa suhunya lebih

tinggi daripada suhu rata-rata air laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah

tropika, sehingga kedudukan matahari selalu tinggi. Makin ke dalam, suhu air laut makin dingin

karena pengaruh sinar matahari. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh

dengan subur. Keberadaan tumbuhan ini jelas sangat penting sekali bagi kehidupan ikan-ikan.

3. Warna air laut

Keadaan warna air laut bergantung pada beberapa faktor, sebagai berikut.

• Tergantung pada zat larutan organisme atau zat lain yang terdapat di dalam air.

Contoh: Laut Merah airnya kadang-kadang kelihatan merah darah karena banyak

ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari.

Laut kuning (RRC) warnanya kuning karena air lautnya mengandung butiran-butiran

tanah loss yang warnanya kuning, yang terbawa oleh air sungai Hoang Ho di daratan

Cina yang melalui Gurun Gobi.

• Bergantung pada warna dasar lautnya. Laut Hitam (sebelah utara Turki) air lautnya

kelihatan hitam karena dasar laut itu warnanya hitam. Di laut dangkal (Zone literal),

air laut warnanya hijau karena di daerah ini banyak tumbuh-tumbuhan laut yang

berwarna hijau. Warna biru air laut disebabkan oleh pemantulan warna biru dari

sinar matahari. Warna ini dipantulkan karena warna ini bergelombang pendek. Juga

pantulan warna langit.

Page 59: RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X - …osis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/Geografi-kelas-10-1.pdfBentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma