rangkuman astri hestiningtyas 2007310515
TRANSCRIPT
ANALISIS AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS SEBELUM
DAN SESUDAH BERSERTIFIKASI ISO 9001:2000
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI
RANGKUMAN SKRIPSI
Oleh :
ASTRI HESTININGTYAS
NIM : 2007310515
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
S U R A B A Y A
2011
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI
N a m a : Astri Hestiningtyas
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 21 Juni 1988
N.I.M : 2007 310 515
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Strata 1
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan
J u d u l : Analisis Aktivitas Dan Profitabilitas Sebelum
Dan Sesudah Bersertifikasi ISO 9001:2000
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI
Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal : ..................
Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak., M.Si.
Ketua Jurusan Akuntansi
Tanggal : .........................
Supriyati, SE., Ak, M.Si.
1
RANGKUMAN SKRIPSI
1. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari kegiatan operasional perusahaan adalah menghasilkan
keuntungan atau laba yang dapat dicapai yang bersumber dari pendapatan yang
diterima dari berbagai transaksi penjualan produk dan jasa. Bersamaan dengan
itu, tingkat persaingan global semakin kompetitif dan permasalahan manajemen
yang kompleks menjadi suatu tantangan dan kendala bagi perusahaan. Akibatnya,
persaingan dunia usaha semakin meningkat. Persaingan tersebut tidak hanya
mengenai tingkat produktifitas dan tingkat harga produk atau jasa yang diberikan
oleh perusahaan.
Cara lain untuk menghadapi persaingan adalah menjalin hubungan yang
baik dengan konsumen. Loyalitas konsumen sangat berperan agar perusahaan
tetap dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk
memperoleh suatu jaminan kualitas yang menandakan perusahaan memenuhi
standar kualitas yang baik agar dapat membuat konsumen tetap loyal pada produk
atau jasa yang diberikan oleh perusahaan.
Salah satu standar kualitas yang paling ideal dan diakui oleh dunia usaha
adalah ISO 9001:2000. Standar ini merupakan standar internasional untuk sistem
manajemen kualitas. Manajemen kualitas (Quality Management) atau Manajemen
Kualitas Terpadu (Total Quality Management = TQM) didefinisikan sebagai satu
cara meningkatkan kinerja secara terus menerus (continuously performance
improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional
2
dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan
modal yang tersedia. (Vincent Gaspersz, 2008:2).
Perusahaan yang telah bersertifikasi ISO 9001:2000 dan menerapkan TQM
diharapkan mampu mencapai efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan.
Sistem manajemen yang baik dapat meningkatkan produktifitas barang atau jasa
sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan manufaktur telah mengalami
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam berproduksi,
perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang sempurna untuk memenuhi
kepuasan konsumen.
Dalam praktiknya, aktivitas perusahaan yang efektif dan efisien dapat
meningkatkan produktifitas perusahaan. Pemenuhan kepuasan konsumen atas
produk yang diberikan oleh perusahaan akan berdampak positif pada loyalitas
konsumen dan meningkatkan penjualan perusahaan yang akhirnya juga akan
meningkatkan laba (profit) perusahaan.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja keuangan
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah
bersertifikasi ISO 9001:2000. Teknik analisis laporan keuangan yang lazim
digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan ini digunakan untuk menilai
kinerja manajemen dalam suatu periode untuk memberdayakan sumber daya
perusahaan secara efektif. (Kasmir, 2008:104)
Jenis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Rasio
Aktivitas dan Rasio Profitabilitas. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang
berfungsi untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan
3
sumber daya perusahaan. Jenis rasio aktivitas yang ditinjau dalam penelitian ini
antara lain Receivable Turn Over, Inventory Turn Over, Fixed Aset Turn Over dan
Total Aset Turn Over. Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang berfungsi untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam
suatu periode tertentu. Jenis rasio profitabilitas yang ditinjau dalam penelitian ini
antara lain Return On Investment, Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan
Rentabilitas. (Kasmir, 2008:196)
Dengan demikian perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 diharapkan mempunyai tingkat aktivitas
dan profitabilitas yang baik. Karena perusahaan memiliki banyak keuntungan,
seperti sistem manajemen yang baik dan citra perusahaan yang mampu berdaya
saing global.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang hendak dikaji dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan Receivable Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah terdapat perbedaan Inventory Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia?
4
3. Apakah terdapat perbedaan Fixed Aset Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah terdapat perbedaan Total Aset Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia?
5. Apakah terdapat perbedaan Return On Investment (ROI) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
6. Apakah terdapat perbedaan Gross Profit Margin (GPM) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
7. Apakah terdapat perbedaan Net Profit Margin (NPM) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
8. Apakah terdapat perbedaan Rentabilitas sebelum dan sesudah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan Receivable Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
5
2. Untuk mengetahui perbedaan Inventory Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui perbedaan Fixed Aset Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui perbedaan Total Aset Turn Over sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
5. Untuk mengetahui perbedaan Return On Investment (ROI) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
6. Untuk mengetahui perbedaan Gross Profit Margin (GPM) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
7. Untuk mengetahui perbedaan Net Profit Margin (NPM) sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
8. Untuk mengetahui perbedaan Rentabilitas sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
6
4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan agar hasilnya dapat
bermanfaat bagi banyak pihak antara lain :
1. Bagi peneliti dan akademisi
a) Dapat menambah wawasan pengetahuan dalam menganalisis
pengaruh perolehan Sertifikasi ISO 9001:2000 terhadap tingkat
aktivitas dan profitabilitas perusahaan manufaktur di BEI.
b) Penelitian ini juga bermanfaat untuk pengimplementasian teori-teori
yang telah dipelajari oleh peneliti selama perkuliahan.
2. Bagi perusahaan
a) Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan
sistem manajemen kualitas yang baik dan meningkatkan aktivitas
dan profitabilitas perusahaan dengan memperoleh Sertifikasi ISO
9001:2000.
3. Bagi pembaca
a) Dapat menambah referensi ilmu ekonomi dalam analisa laporan
keuangan dan sistem manajemen yang baik yang berkaitan dengan
kegiatan operasional perusahaan.
5. Metode Penelitian
a) Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah
Receivable Turn Over, Inventory Turn Over, Fixed Aset Turn Over, Total Aset
Turn Over, Return On Investment (ROI), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
7
Margin (NPM) dan Rentabilitas dengan indikasi perbedaaan sesudah sertifikasi
ISO 9001:2000 lebih tinggi dibandingkan sebelum sertifkasi ISO 9001:2000
b) Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
b.1 Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah memperoleh
sertifikat ISO 9001:2000 pada tahun 2000-2006.
b.2 Sampel Penelitian
Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria antara lain :
1) Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada
periode 2000-2006 agar dapat diperoleh uji selama satu tahun sebelum dan
sesudah tiga tahun.
2) Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang mengupgrade ISO 9001:1994 menjadi ISO
9001:2000 ataupun perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang belum bersertifikat ISO 9001:2000 untuk periode
satu tahun sebelum bersertifikat ISO 9001:2000.
3) Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur dan setiap tahun
mengeluarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, yaitu antara
8
tahun 1999-2009 agar dapat diperoleh uji selama satu tahun sebelum dan
sesudah tiga tahun.
c) Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 melalui website
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menghubungi
nomor telepon perusahaan, mendownload annual report perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan data perusahaan bersertifikat ISO
9001:2000 dari penelitian Hendra Ardiansyah (2009) yang telah diverifikasi.
d) Teknik Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung kinerja keuangan dengan menggunakan Receivable Turn
Over, Inventory Turn Over, Fixed Aset Turn Over, Total Aset Turn Over,
Return On Investment (ROI), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
Margin (NPM)) dan Rentabilitas setiap periode uji.
2. Melakukan uji t berpasangan (paired-sampel t-tes) untuk mengetahui uji
signifikan jika data berdistribusi normal, sedangkan jika data tidak
berdistribusi normal maka alat uji yang dipakai adalah wilcoxon signed
ranks test. Pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan output program
spss for windows.
9
Tahap-tahap pengujiannya dilakukan sebagai berikut :
a. Melakukan Uji Normalitas Data
b. Merumuskan Hipotesis Statistik
c. Penentuan Tingkat Signifikasi
Tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05.
d. Penentuan Kriteria Penerimaan dan Penolakan
Kriteria pengambilan kesimpulan yang digunakan adalah :
1. Ho ditolak jika : Prob < 0,05
2. Ho diterima jika : Prob ≥ 0,05
e. Melakukan Interpretasi Data
f. Melakukan Pembahasan dan Mengambil Keputusan
6. Ringkasan Hasil Penelitian
Tabel 6.1
HASIL UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH SERTIFIKASI
SELAMA TIGA TAHUN
Variabel Penelitian
Nilai Sig. (2-tailed)
t+1 Ket t+2 Ket t+3 Ket
Receivable Turn Over 0,376 Tdk sig. 0,145 Tdk sig. 0,280 Tdk sig.
Inventory Turn Over 0,029 Sig. 0,033 Sig. 0,053 Tdk sig.
Fixed Aset Turn Over 0,068 Tdk sig. 0,002 Sig. 0,001 Sig.
Total Aset Turn Over 0,001 Sig. 0,008 Sig. 0,000 Sig.
Return On Investment 0,492 Tdk sig. 0,600 Tdk sig. 0,385 Tdk sig.
Gross Profit Margin 0,029 Sig. 0,376 Tdk sig. 0,334 Tdk sig.
Net Profit Margin 0,258 Tdk sig. 0,719 Tdk sig. 0,896 Tdk sig.
Rentabilitas 0,326 Tdk sig. 0,310 Tdk sig. 0,019 Sig.
10
7. Pembahasan
a) Receivable Turn Over
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks
Test diperoleh hasil bahwa Ho1 diterima atau dapat disimpulkan pula bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan dari Receivable Turn Over antara sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal ini mencerminkan keadaan
yang kurang baik bagi perusahaan karena penerapan sistem manajemen mutu
diduga belum dapat meningkatkan aktivitas perputaran piutang perusahaan
sehingga dapat memicu adanya over investment dalam piutang. Hasil pengujian
tersebut juga tercermin pada statistik deskriptif Receivable Turn Over bahwa
secara keseluruhan kinerja Receivable Turn Over sesudah memperoleh sertifikasi
ISO 9001:2000 mengalami penurunan, meskipun pada tiga tahun sesudah
mengalami peningkatan tetapi peningkatan tersebut memiliki nilai rata-rata
receivabele turn over yang lebih kecil dibanding nilai rata-rata receivable turn
over pada satu tahun sebelum sertifikasi.
b) Inventory Turn Over
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan wilcoxon signed ranks
test dapat diketahui bahwa pada satu tahun dan dua tahun sesudah sertifikasi Ho2
ditolak, sedangkan untuk tiga tahun sesudah sertifikasi Ho2 diterima. Sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan Inventory Turn Over sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
11
Bursa Efek Indonesia untuk satu tahun dan dua tahun sesudah sertifikasi,
sedangkan untuk tiga tahun dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
Inventory Turn Over sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut menunjukkan
bahwa beberapa perusahaan belum mampu secara konsisten untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sehingga likuid persediaan kurang baik. Berdasarkan
statistik deskriptif Inventory Turn Over mengalami pola fluktuatif. Dilihat dari
perolehan nilai inventory turn over untuk tiap tahunnya, hanya beberapa
perusahaan saja yang mengalami peningkatan nilai yang signifikan.
c) Fixed Aset Turn Over
Berdasarkan hasil uji beda untuk satu tahun dan dua tahun sesudah
sertifikasi yang dilakukan dengan menggunakan uji-t beda sampel berpasangan (t-
test paired samples t-test) dapat diketahui bahwa pada satu tahun sesudah
sertifikasi Ho3 diterima, dan dua tahun sesudah sertifikasi Ho3 ditolak sedangkan
hasil uji beda untuk tiga tahun sesudah sertifikasi yang dilakukan dengan
menggunakan wilcoxon signed ranks test dapat diketahui bahwa Ho3 ditolak.
Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan Fixed Aset Turn Over
sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada dua tahun dan tiga tahun sesudah
sertifikasi, sedangkan untuk satu tahun dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan Fixed Aset Turn Over sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO
9001:2000 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam penggunaan aktiva tetapnya
12
pada satu tahun sesudah memperoleh sertifikasi tetapi pada dua tahun dan tiga
tahun sesudah memperoleh sertifikasi perusahaan mampu meningkatkan
efektivitas dalam penggunaan aktiva tetapnya. Berdasarkan statistik deskriptif
secara keseluruhan kinerja dari fixed aset turn over sesudah sertifkasi ISO
9001:2000 terus mengalami peningkatan. Pada satu tahun sesudah sertifikasi
meskipun terjadi peningkatan tetapi peningkatan tersebut hanya dipengaruhi oleh
beberapa perusahaan saja. Sedangkan untuk dua tahun dan tiga tahun sesudah
sertifikasi peningkatan nilai rata-rata dipengaruhi oleh sebagian besar perusahaan
mendukung hasil pengujian yang menyatakan terdapat perbedaan Fixed Aset Turn
Over sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada
perusahaan manufaktur.
d) Total Aset Turn Over
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan uji-t beda sampel
berpasangan (t-test paired samples t-test) dapat diketahui bahwa Ho4 ditolak,
sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan Total Aset Turn Over
sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mampu meningkatkan efektivitas dalam pemanfaatan aktiva untuk
menciptakan penjualan. Berdasarkan statistik deskriptif menunjukkan bahwa
kinerja Total Aset Turn Over sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000
mengalami peningkatan.
13
e) Return On Investment (ROI)
Berdasarkan hasil uji beda Return On Investment dengan menggunakan
wilcoxon signed ranks test dapat diketahui bahwa Ho5 diterima, sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Return On Investment sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut mencerminkan bahwa kurangnya efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya, selain itu perusahaan juga sebaiknya
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar mampu meningkatkan
kepuasan pelanggan. Perolehan sertifikasi sistem manajemen mutu ini hendaknya
oleh perusahaan harus dijadikan sebagai peningkatan yang berkesinambungan
kinerja perusahaan sebagai upaya untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Berdasarkan statistik deskriptif kinerja return on investment (ROI) menunjukkan
pola fluktuatif. Jika dilihat dari perolehan ROI perusahaan untuk tiap tahunnya.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya (Nurmala
Ahmar, 2003) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
atas Return On Investment sebelum dan sesudah sertifikasi ISO.
f) Gross Profit Margin (GPM)
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan wilcoxon signed ranks
test dapat diketahui bahwa antara satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah
sertifikasi Ho6 ditolak, sedangkan untuk satu tahun sebelum dengan dua tahun
dan tiga tahun sesudah sertifikasi Ho6 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan Gross Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
14
pada satu tahun sesudah sertifikasi, sedangkan untuk dua tahun dan tiga tahun
sesudah sertifikasi tidak terdapat perbedaan Gross Profit Margin sebelum dan
sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan kurang efisien
dalam upaya meningkatkan kemampuan produktivitasnya. Berdasarkan statistik
deskriptif menyatakan bahwa GPM terus mengalami peningkatan meskipun pada
satu tahun sesudah sertifikat mengalami penurunan tetapi kembali meningkat pada
dua tahun dan tiga tahun sesudah sertifikat. Jika dilihat dari perolehan GPM
perusahaan untuk tiap tahunnya, sebagian perusahaan mempunyai nilai yang
masih dibawah rata-rata GPM tiap tahun dari keseluruhan data.
Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya konsisten dengan penelitian Hendra
Ardiansyah (2009) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan GPM
antara sebelum dan sesudah sertifikasi ISO, karena pada penelitian ini untuk satu
tahun sesudah memperoleh sertifikat hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan GPM .
g) Net Profit Margin (NPM)
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan wilcoxon signed ranks
test dapat diketahui bahwa Ho7 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan Net Profit Margin sebelum dan sesudah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kemungkinan bahwa sertifikasi
memerlukan dana yang cukup besar sehingga mempengaruhi laba pada periode
perolehan sertifikat ISO 9001:2000, dengan demikian dampak biaya yang tinggi
15
tersebut ikut mempengaruhi kenaikan biaya operasional perusahaan sehingga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum mampu menekan biaya-biaya
operasionalnya, khusunya biaya untuk memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000.
Berdasarkan statistik deskriptif keseluruhan kinerja NPM sesudah memperoleh
sertifkasi ISO 9001:2000 mengalami peningkatan, meskipun sempat turun pada
satu tahun sesudah sertifikat, tetapi terjadi peningkatan kembali. Jika dilihat dari
perolehan NPM perusahaan untuk tiap tahunnya, sebagian perusahaan mempunyai
nilai yang masih dibawah rata-rata NPM tiap tahun dari keseluruhan data.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hendra Ardiansyah (2009) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan atas Net Profit Margin sebelum dan sesudah sertifikasi ISO.
h) Rentabilitas
Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan wilcoxon signed ranks
test dapat diketahui bahwa Ho8 ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan Rentabilitas sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO
9001:2000 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada satu tahun
dan dua tahun sesudah sertifikasi, sedangkan untuk tiga tahun terdapat perbedaan
Rentabilitas sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa
pada tiga tahun sesudah memperoleh sertifikat perusahaan mampu menerapkan
sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 sehingga perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan dan permintaan pelanggan. Di samping itu, perubahan jumlah
karyawan dapat berpengaruh terhadap beban operasional dan akhirnya secara
16
otomatis ikut mempengaruhi perolehan laba perusahaan, selain itu juga
perusahaan yang operasionalnya menggunakan tenaga mesin dapat mempengaruhi
tingkat rentabilitas suatu perusahaan. Berdasarkan statistik deskriptif kinerja
rentabilitas menunjukkan pola fluktuatif. Jika dilihat dari perolehan Rentabilitas
perusahaan untuk tiap tahunnya, sebagian perusahaan mempunyai nilai yang
masih dibawah atau bahkan jauh diatas rata-rata Rentabilitas tiap tahun dari
keseluruhan data.
8. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada perbedaan Rasio
Aktivitas dan Rasio Profitabilitas antara satu tahun sebelum dengan satu tahun,
dua tahun, tiga tahun sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Penelitian
ini dilakukan dengan menguji sampel perusahaan sebanyak 35 perusahaan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan alat uji beda sampel
berpasangan t-test (t-test paired samples t-test) dan Wilcoxon Signed Ranks Test,
diperoleh hasil bahwa dari delapan hipotesis penelitian yang diuji hanya hipotesis
untuk variabel Total Aset Turn Over ditolak yang artinya terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat sedangkan hipotesis untuk variabel
yang lain diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
memperoleh sertifikat. Meskipun juga terdapat hipotesis yang pada tahun tertentu
ditolak tetapi hasil tersebut belum bisa disimpulkan terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah memperoleh sertifikat.
Hal ini menunjukkan bahwa diperolehnya ISO 9001:2000 ternyata tidak
cukup menyebabkan kinerja keuangan yang ditinjau dari rasio aktivitas dan rasio
17
profitabilitas meningkat. Hal tersebut dapat disebabkan karena rendahnya
komitmen manajemen, yang menyebabkan penerapan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2000 terbengkalai.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diperolehnya sertifikat ISO
9001:2000 bagi perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini hanya
sebagai sebuah pengakuan secara domestik maupun secara internasional baik
produk, pelayanan dan sistem manajemennya tetapi sertifikat ISO 9001:2000
tidak cukup menyebabkan kinerja keuangan meningkat.
9. Saran
Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,
maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat digunakan untuk
semua pihak antara lain :
1. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 harus benar-
benar menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten sebagai
sarana memperbaiki mutu perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggan.
Sertifikasi ISO 9001:2000 harus dijadikan sebagai keputusan strategis
perusahaan dalam memperbaiki kinerja perusahaan dan bukan hanya
sebagai alasan untuk mengikuti tren atau isu global saja.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan faktor-faktor yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan, misalnya kebijakan
perusahaan, kebijakan pemerintah, ukuran perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN
Agus Syukur, 2010. 5R, ISO 9001:2008 dan POKA YOKE Strategi Jitu
Manajemen Mutu Perusahaan. Yogyakarta : KATA BUKU
Anaswibawa, 2004. Analisis Praktik Manajemen Kualitas, Strategi Bisnis dan
Pelaporan Kinerja Pada Perusahaan Bersertifikat ISO 9000 dan
Perusahaan Non ISO 9000. Denpasar : Simposium Nasional Akuntansi
Carr, Shirley, Mak, Yuen Teen and Needham, Jane, 2001. Differences in Strategy,
Quality Management Practices and Performance Reporting Systems
Between ISO Accredicted and Non ISO Accredicted Companies. Alamat
website : www.ssrn.com
Ety Rochaety, Ratih Tresnawati, H. Abdul Madjid, 2007. Metodolog Penelitian
Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media.
Hendra Ardiansyah, 2009. Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah
Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana tidak
diterbitkan. STIE Perbanas Surabaya.
Imam Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Juliaty, Prastowo, 2002. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta : UPP AMP
YKPN.
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Maskal Novessro, 2009. Sejarah ISO 9001. Alamat weblog:
mnovessro.weebly.com
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Nurmala Ahmar dan Diyah Pujiati, 2003. Analisis Profitabilitas Sebelum dan
Sesudah Memperoleh Sertifikat ISO seri 9000 : Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ventura vol.6
No.3, Desember 2003.
Sardy, Sylvia Laksmi dan Lubis, Ifri Handi, 2004. Prosedur Penilaian Kinerja
Sistem Mutu Perusahaan Berdasarkan ISO 9001. Jurnal Standardisasi
Vol.6 No.3 November 2004: 88-96.
Sofyan S. Harahap,2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Vincent Gaspersz, 2008. Total Quality Management. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
, 2001. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement.
Wawan Setyawan, 2009. Prinsip Dasar ISO 9001:2008. Alamat website :
www.infometrik.com