rancang bangun sistem informasi penjaminan mutu …

6
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016 ISSN : 2302-3805 4.11-103 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE THROWAWAY PROTOTYPING DEVELOPMENT Agus Wibowo 1) , Ariana Azimah 2) 1) Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional 2) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional Jl Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Email : [email protected] 1 , [email protected] 2) Abstrak Lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, mampu bersaing menjadi bagian dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional. Kemampuan yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya. Untuk mencapai hal tersebut, perguruan tinggi menerapkan satu sistem penjaminan mutu. Sistem penjaminan mutu ini merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan pemenuhan standar mutu diharapkan stakeholder memperoleh kepuasan. Proses dalam pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi tidak lepas dari proses audit mutu internal yang dilakukan oleh badan penjaminan mutu perguruan tinggi tersebut. Proses Audit Mutu Internal terdiri melengkapi dokumen-dokumen sistem mutu yang telah ditetapkan, kepatuhan mutu dan tanggung jawab pada sistem manajemen, keefektifan hasil implementasi Sistem Manajemen Mutu dan mengukur kinerja manajemen perguruan tinggi dan kepuasan pelanggan. Proses Audit Mutu Internal berfungsi sebagai alat manajemen untuk asesmen mandiri terhadap semua proses atau kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan ditunjuk dalam Sistem Manajemen Mutu. Audit mutu internal yang dilakukannoleh suatu perguruan tinggi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh badan penjaminan mutu secara periodik. Proses audit yang dilakukan untuk mengetahui apakah perguruan tinggi tersebut sudah melampaui atau belum terhadap standar yang telah ditetapkan. Proses audit mutu internal yang dilakukan tanpa menggunakan satu system informasi dapat menyebabkan proses audit mutu internal menjadi lamban dan tidak terdokumentasi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan dan implementasi sistem informasi penjaminan mutu perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode perancangan dengan menggunakan Throwaway Prototyping Development dengan kategori Rapid Application Development. Tahapan dalam perancangan dengan menggunakan metode Throwaway Prototyping antara lain : melakukan fase planning, analisis, desain antara lain menentukan kebutuhan, mendesain arsitektur, mendesain arsitektur sistem, mengevaluasi arsitektur dan implementasi untuk pengembangan prototype. Hasil dari perancangan yang dilakukan adalah suatu sistem informasi penjaminan mutu yang mempermudah pengumpulan data untuk pengisian borang akreditasi BAN-PT dan memberikan informasi data terkait capaian kinerja setiap unit di perguruan tinggi. Kata kunci : sistem penjaminan mutu,Audit Mutu internal, throwaway prototyping development 1. Pendahuluan Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab utama dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang bermutu dan handal. Upaya agar mutu pendidikan yang baik dapat terus terjaga tidak terlepas dari penerapan Sistem informasi penjaminan mutu Perguruan Tinggi (SPMPT). Penerapan SPMPT menuntut institusi pendidikan untuk memiliki sebuah sistem yang mampu menjamin kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik, seperti tersedianya standarisasi kerja, akuntabilitas penyelenggara pendidikan dan kemampuan untuk bersiang secara Nasional maupun Internasional. Setiap Perguruan Tinggi biasanya memiliki Standart Penilaian Mutu Internal (SPMI), yang bertujuan mengukur kinerja masing-masing unit kerja yang ada. Dari penilaian kinerja tersebut dapat ditentukan kondisi perguruan tinggi baik secara lingkup perguruan tinggi hingga level program studi. SPMI tersusun atas Key Performance Indicator (KPI), dimana KPI disusun berdasarkan visi-misi yang telah diturunkan dalam bentuk langkah-langkah strategi. Turunan dari strategi tersebut merupakan target jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Hasil capaian setiap periode digunakan sebagai acuan dalam mengukur kinerja masing-masing unit dan sekaligus sebagai bahan penetapan tujuan periode berikutnya. Disamping SPMI, terkait penilaian program studi terdapat penilaian dari DIKTI berupa pengisian borang

Upload: others

Post on 28-Apr-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

4.11-103

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTUPERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE

THROWAWAY PROTOTYPING DEVELOPMENT

Agus Wibowo1), Ariana Azimah2)

1) Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional2)Teknik Informatika Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional

Jl Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta SelatanEmail : [email protected] , [email protected])

Abstrak

Lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, mampubersaing menjadi bagian dari anggota masyarakat yangmemiliki kemampuan akademik dan professional.Kemampuan yang dapat menerapkan, mengembangkandan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,teknologi dan seni budaya. Untuk mencapai haltersebut, perguruan tinggi menerapkan satu sistempenjaminan mutu. Sistem penjaminan mutu inimerupakan proses penetapan dan pemenuhan standarmutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsistendan berkelanjutan. Dengan pemenuhan standar mutudiharapkan stakeholder memperoleh kepuasan. Prosesdalam pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikantinggi tidak lepas dari proses audit mutu internal yangdilakukan oleh badan penjaminan mutu perguruan tinggitersebut. Proses Audit Mutu Internal terdirimelengkapi dokumen-dokumen sistem mutu yangtelah ditetapkan, kepatuhan mutu dan tanggung jawabpada sistem manajemen, keefektifan hasil implementasiSistem Manajemen Mutu dan mengukur kinerjamanajemen perguruan tinggi dan kepuasan pelanggan.Proses Audit Mutu Internal berfungsi sebagai alatmanajemen untuk asesmen mandiri terhadap semuaproses atau kegiatan yang telah diselenggarakan olehPerguruan Tinggi dan ditunjuk dalam SistemManajemen Mutu. Audit mutu internal yangdilakukannoleh suatu perguruan tinggi merupakansebuah proses yang dilakukan oleh badan penjaminanmutu secara periodik. Proses audit yang dilakukan untukmengetahui apakah perguruan tinggi tersebut sudahmelampaui atau belum terhadap standar yang telahditetapkan. Proses audit mutu internal yang dilakukantanpa menggunakan satu system informasi dapatmenyebabkan proses audit mutu internal menjadi lambandan tidak terdokumentasi dengan baik. Tujuan daripenelitian ini adalah melakukan perancangan danimplementasi sistem informasi penjaminan mutuperguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakanadalah metode perancangan dengan menggunakanThrowaway Prototyping Development dengan kategoriRapid Application Development. Tahapan dalamperancangan dengan menggunakan metode Throwaway

Prototyping antara lain : melakukan fase planning,analisis, desain antara lain menentukan kebutuhan,mendesain arsitektur, mendesain arsitektur sistem,mengevaluasi arsitektur dan implementasi untukpengembangan prototype. Hasil dari perancangan yangdilakukan adalah suatu sistem informasi penjaminanmutu yang mempermudah pengumpulan data untukpengisian borang akreditasi BAN-PT dan memberikaninformasi data terkait capaian kinerja setiap unit diperguruan tinggi.

Kata kunci : sistem penjaminan mutu,Audit Mutuinternal, throwaway prototyping development

1. PendahuluanPerguruan Tinggi memiliki tanggung jawab utama dalammenyelenggarakan sistem pendidikan yang bermutu danhandal. Upaya agar mutu pendidikan yang baik dapatterus terjaga tidak terlepas dari penerapan Sisteminformasi penjaminan mutu Perguruan Tinggi (SPMPT).Penerapan SPMPT menuntut institusi pendidikan untukmemiliki sebuah sistem yang mampu menjamin kualitaspenyelenggaraan kegiatan akademik, seperti tersedianyastandarisasi kerja, akuntabilitas penyelenggarapendidikan dan kemampuan untuk bersiang secaraNasional maupun Internasional.

Setiap Perguruan Tinggi biasanya memiliki StandartPenilaian Mutu Internal (SPMI), yang bertujuanmengukur kinerja masing-masing unit kerja yang ada.Dari penilaian kinerja tersebut dapat ditentukan kondisiperguruan tinggi baik secara lingkup perguruan tinggihingga level program studi. SPMI tersusun atas KeyPerformance Indicator (KPI), dimana KPI disusunberdasarkan visi-misi yang telah diturunkan dalambentuk langkah-langkah strategi. Turunan dari strategitersebut merupakan target jangka panjang dan sasaranjangka pendek. Hasil capaian setiap periode digunakansebagai acuan dalam mengukur kinerja masing-masingunit dan sekaligus sebagai bahan penetapan tujuanperiode berikutnya.

Disamping SPMI, terkait penilaian program studiterdapat penilaian dari DIKTI berupa pengisian borang

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

Akreditasi BAN-PT. Namun dalam pelaksanaannyamasih ditemukan beberapa kendala yaitu dokumen-dokumen tersebar disemua unit kerja. Hal inimenyebabkan dokumen tersebut akan sulit terlacakketika dibutuhkan untuk keperluan akreditasi danpengisian borang.

Jika kendala diatas tidak teratasi dengan baik, dapatmenyebabkan rendahnya tingkat akurasi hasil capaianyang dilaporkan, sehingga tingkat akurasi penilaiannyajuga menjadi rendah. Untuk mengatasi permasalahantersebut, maka diperlukan suatu sistem yang mampumenghimpun data dan menyajikannya dalam sebuahrekap capaian kinerja.

Sistem informasi penjaminan mutu sudah banyakditerapkan dibeberapa perguruan tinggi, namun tidak adayang baku, karena sistem informasi penjaminan mututersebut dibuat untuk keperluan internal perguruantinggi.

Pada penelitian ini, pembuatan sistem informasipenjaminan mutu dikhususkan untukmendokumentasikan dokumen-dokumen kegiatan yangselama ini diarsipkan di unit kerja masing-masing, agardapat mempermudah pada saat pengisian borangakreditasi.

Pada proses evolutionary prototyping, sistemdikembangkan tanpa mengetahui spesifikasi sistem yangbenar di awal pengembangan atau kebutuhan sistemyang masih abstrak. Verifikasi terhadap sistem tidakmemungkinkan untuk dilakukan karena tidak terdapatspsifikasi. Proses validasi dilakukan denganmendemonstrasikan kecukupan dari sistem. Sedangkanpada proses throw-away prototyping spesifikasi awaldari sistem sudah dapat diketahui di awal, sehinggaproses prototypingini ditujukan untuk mengurangi resikokebutuhan yang tidak terpenuhi.

Tahapan-tahapan Model Prototyping :

a. Pengumpulan KebutuhanPelanggan dan pengembang bersama-samamendefinisikan format seluruh perangkat lunak,mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garisbesar sistem yang akan dibuat.

b. Membangun PrototypingMembangun prototyping dengan membuatperancangan sementara yang berfokus pada

penyajian kepada pelanggan (misalnya denganmembuat input dan format output).

c. Menggunakan SistemEvaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakahprototyping yang sudah dibangun sudah sesuaidengan keinginann pelanggan.

d. Mengkodekan SistemDalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakatiditerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yangsesuai.

e. Menguji SistemSetelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunakyang siap pakai, harus dites dahulu sebelumdigunakan. Pengujian ini dilakukan dengan WhiteBox, Black Box, Basis Path, pengujian arsitekturdan lain-lain.

f. Evaluasi SistemPelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudahjadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.

g. Evaluasi ProtoptypingPerangkat lunak yang telah diuji dan diterimapelanggan siap untuk digunakan.

Tahap-tahap proses pembuatan prototype tipe kedua(throwaway prototype) :1. Tentukan kebutuhan. Tentukan apa kebutuhan user.

Analis system mewawancarai user untukmendapatkan ide tentang apa yang diinginkan olehuser dari system yang akan dikembangkan.

2. Buat prototype. Analis system bekerja sama denganahli computer yang lain, dengan memanfaatkansatu atau beberapa alat bantu untuk pembuatanprototype, mengembangkan prototype.

3. Evaluasi. Analis system memperkenalkan prototypekepada user, menuntun user untuk mengenalikarakteristik dari prototype. Dari kesempatan ujicoba ini, user akan memberikan pendapatnya padaanalis system. Kalau prototype diterima dilanjutkanketahap 4. Kalau ada perbaikan maka langkahberikutnya adalah mengulangi tahap1, 2 dan 3dengan pengertian yang lebih baik tentang apa yangdiinginkan oleh user.

Gambaran proses pengembangan sistem dengan throw-away prototyping dapat dilihat pada gambar berikut.

Metode PenelitianPrototyping model adalah proses pengembanganperangkat lunak yang diawali dengan pengumpulankebutuhan-kebutuhan dari sistem, yang dilanjutkandengan pembuatan prototipe dan evaluasi dari pengguna.Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalammelakukan prototyping, yaitu throw-away prototypingatau rapidprototyping dan evolutionary prototyping.

Gambar 1. Pengembangan Sistem throw-awayprototyping

4. Program system. Pemrogram memanfaatkanprototype sebagai pedoman untuk mengembangkansystem yang operasional.

4.11-104

Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

Setelah proses pengembangan aplikasi selesai barulahmasuk kedalam tahanan proses validasi sistem. Dalamtahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistemuntuk memastikan bahwa input yang diberikan ke dalamsistem dapat menghasilkan output yang sesuai dengankebutuhan user. Jika sudah benar, maka tahapan yangterakhir adalah proses instalasi aplikasi.

Desain sistem yang akan dibangun terdiri dari use casediagram dan class diagram.

Use case diagram digunakan untuk mendeskripsikaninteraksi antara pengguna dengan sistem yang akandibuat, dengan memberi sebuah narasi tentangbagaimana sistem tersebut digunakan.

Sistem yang dirancang memiliki 3 aktor yaitu: admin,Fakultas dan Program Studi, serta memiliki 8 use caseyaitu mengelola periode, mengelola edisi, mengelolabutir, adminitrasi user, mengisi borang, menilai borang,melihat hasil penilaian dan melihat laporan. Use casediagram dari rancangan system penjaminan mutu yangdikembangkan tampak pada gambar 2.

Gambar 2. Use Case Diagram

Class diagram digunakan untuk menggambarkanstruktur dari sebuah sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat. Selain itu, class diagram jugamendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem danberbagai hubungannya.

Perancangan class diagram yang digunakan dalampengembangan aplikasi sistem informasi penjaminanmutu tampak pada gambar 3.

Gambar 3. Class Diagram

Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi yangmerupakan tahapan implementasi desain yang telahdibuat kedalam perangkat lunak.

Implementasi dari perancangan antarmuka sisteminformasi penjaminan mutu dibuat sesuai denganperancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Berikutcapture halaman dari aplikasi sistem informasipenjaminan mutu yang dimplementasikan untukpengujian yang selanjutnya diaplikasikan.

Sebelum bisa mengakses aplikasi sistem informasipenjaminan mutu ini pengguna diwajibkan untukmelakukan proses autentikasi terlebih dahulu. Setelahsukses login muncul menu seperti terlihat pada gambar 4dibawah, yaitu antara lain menu Borang AkreditasiBAN-PT, Penilaian Borang Akreditasi, Laporan danmenu Administrasi.

Gambar 4. Tampilan Home

Pada menu Borang Akreditasi BAN-PT, terdapat 4 submenu yaitu menu Periode Akreditasi BAN-PT, menuEdisi Borang Akreditasi BAN-PT , menu Butir BorangAkreditasi BAN-PT dan menu Isi Borang Akreditasi

2. PembahasanPerancangan SistemPengguna terbagi menjadi 2 level, yaitu : level programstudi dan level fakultas sesuai dengan isian buku borangakreditasi BAN-PT. Untuk level program studimelakukan pengisian buku borang 3A sedangkan levelfakultas melakukan pengisian buku borang 3B.

Implementasi

4.11-105

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

BAN-PT seperti yang terlihat pada gambar 5 dibawah.

Gambar 5. Tampilan Menu Borang Akreditasi

Pada menu Penilaian Borang Akreditasi terdapat 2 menuyaitu menu Penilaian Borang dan menu Hasil BorangAkreditasi, seperti yang terlihat pada Gambar 6 dibawah.

Gambar 6. Tampilan Menu Penilaian

Gambar 7 memperlihatkan tampilan menu untukLaporan dimana terdapat dua sub menu yaitu LaporangBorang Akreditasi dan Laporan Hasil Borang yang dapatdicetak dan disimpan dalam bentuk format file doc, xlsdan pdf.

Gambar 7. Tampilan Menu Laporan

Untuk menu yang terakhir adalah menu Administrasiyang bertujuan untuk membuat level atau group user dansetting user yang bisa melakukan akses sesuai hak akses

masing-masing. Selain itu terdapat fasilitas ubahpassword untuk keamanan dalam mengakses aplikasi.

Menu Periode Akreditasi BAN-PT digunakan untuksetting periode dimana akreditasi akan dilakukan.

Menu Edisi Akreditasi digunakan untuk setting bukuborang yang akan digunakan dalam pengisian borangakreditasi BAN-PT.

Menu Butir Isian Borang Akreditasi ini digunakan untuksetting daftar butir borang sesuai standar penilaian diktiyang selalu diupdate sesuai dengan butir penilaian BAN-PT setiap tahunnya. Untuk memudahkan pengisian datamaka sumber data bisa berupa form input atau importdari file xls.

Gambar 8. Tampilan Menu Butir Isian

Menu Pengisian Borang Akreditasi ini digunakan untukmencatat semua informasi yang dibutuhkan dalampenyusunan borang. Pengambilan data disesuaikandengan butir isian Borang Akreditasi. Untukmemudahkan pengisian data, dapat menggunakan forminput data dan import xls jika file sudah tersedia dalamformat tersebut tampak pada gambar 9.

Selain itu terdapat fasilitas untuk upload dokumenpendukung yang diperlukan dalam proses penyusunanborang akreditasi.

Gambar 9. Tampilan Pengisian Data

Menu Penilaian Borang Akreditasi merupakan menu

4.11-106

Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

yang digunakan oleh penilai internal sebagai bahanpenilaian sebelum borang dikirim ke BAN-PT tampakpada gambar 10.

dilihat pada menu Hasil Penilaian seperti gambar 11dibawah.

Gambar 11. Tampilan Hasil Penilaian Borang

Pengujian fungsionalitas penguna sistem informasipenjaminan mutu ini dengan cara memberikan inputpada komponen menu yang diuji, kemudian diperiksahasil dari outputnya. Hasil pengujian berupa statusvalidasi yang dapat dikatakan valid apabila outputyang dihasilkan sesuai dan tidak valid apabila outputyang dihasilkan tidak sesuai atau terdapat error. Hasilpengujian fungsional menu aplikasi sistem informasipenjaminan mutu terlihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Tabel pengujian fungsi menu

No. Menu Hasil Keterangan1 Login Berfungsi Tampil Halaman Home2 Borang

AkreditasiBAN PT

Berfungsi Tampil Data Isian

3 PenilaianBorangAkreditasi

Berfungsi Tampil Hasil Penilaian

4 Laporan Berfungsi Tampil Menu Cetak

Laporan5 Butir Isian Berfungsi Tampil data isian6 Import

DataBerfungsi Tampil data import

Daftar Pustaka

Biodata PenulisAgus Wibowo, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T),Jurusan Teknik Elektro Universitas Nasional Jakarta,lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Magister Teknik(M.T) Program Pasca Sarjana Magister Teknik ElektroUniversitas Indonesia Jakarta, lulus tahun 2007. Saat inimenjadi Dosen di Universitas Nasional Jakarta.

Ariana Azimah, memperoleh gelar Sarjana Teknik(S.T), Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah MadaYogyakarta, lulus tahun 2001. Memperoleh gelarMagister Teknologi Informasi (M.T.I) Program PascaSarjana Magister Teknologi Informatika UniversitasIndonesia Jakarta, lulus tahun 2007. Saat ini menjadiDosen di Universitas Nasional Jakarta.

3. KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapatdisimpulkan :

Gambar 10. Tampilan Penilaian BorangSetelah dilakukan penilaian, maka hasil dapat

4.11-107

4. Memberikan kemudahan dalam akses informasiterkait capaian kinerja di setiap unit perguruantinggi.

3. Dengan system informasi penjaminan mutu iniPengelolaan dokumen-dokumen dalam pengisianborang menjadi lebih mudah dan efektif.

2. Sistem informasi penjaminan mutu ini dapatmempermudah pengisian dan pengumpulan datauntuk borang akreditasi BAN-PT.

1. Semua fungsi menu system informasi penjaminanmutu untuk borang akreditasi BAN PT berjalandengan baik dan berfungsi 100%.

[5] Laudon, K.C dan Laudon, JP, Manajemen Informationsystem, Pearson Prentice hall, New York, 2006

[4] Kendall & Kendall, System Analysis & Desain, 7e, PearsonPrentice Hall, New York, 2008

[3] Jacobson Ivar, et al, The Unifield Modeling LanguageReference Manual. Addison-Wesley, 1999

[2] Connoly Thomas M and Carolyn Begg, Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Fourth Edition. Addison Wesley Inc. United Statedof America, 2005

[1] Brown, Implementing SOA : Total Architecture in Practice. Addison Wesley Proffesional, United States of America, 2008

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU …

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016

ISSN : 2302-3805

4.11-108