radiation chemistry
DESCRIPTION
makalah kimia radiasiTRANSCRIPT
1
BAB 7INSTRUMENTASI NUKLIR
Instrumentasi merupakan pengetahuan dalam penerapan alat ukur dan
sistem pengendalian pada suatu sistem dengan menggunakan harga numerik
variabel besaran proses dan dengan tujuan agar parameter berada dalam batas
daerah tertentu atau mencapai tujuan kinerja yang diinginkan.Perkembangan
pengetahuan nuklir terus dipelajari dan memasuki dunia tidak hanya lewat perang
senjata militer tetapi terutama dalam menyusun strategi menyelesaikan masalah-
masalah kemanusiaan seperti kesehatan, pangan, energy, dan kemiskinan.
Penggunaan nuklir untuk pembangkit tenaga listrik, hasil samping reaksi ini
dalam proses industri, terapi radiologis dan penelitian radiokomia lainnya adalah
sebagai contoh pemanfaatan energi nuklir bagi peningkatan kesejahteraan
manusia (Noor, 2003).
Berbicara tentang nuklir, erat kaitannya dengan radiasi atau radioisotop.
Berdasarkan sifatnya, penggunaan radioisotop dibagi menjadi 6 kategori, yaitu
(Noor, 2003):
1. Pengaruh radiasi pengionisasian dengan bantuan sinar untuk pengaktifan reaksi.
2. Penyerapan radiasi oleh materi untuk industry
3. Penetapan umur benda-benda tertentu
4. Transformasi baterai termonuklir untuk sumber listrik pesawat ruang angkasa
5. Pelacak radioisotop dalam proses fisis dan biologis
6. Pemantauan kualitas lingkungan melalui pengukuran radioaktivitas alamiah dan
buatan.
7.1 Sistem Instrumentasi Nuklir
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa sistem instrumentasi dan kendali pada
reaktor
nuklir mengelola input-output ke dan dari reaktor yang bertujuan untuk dapat
menjamin
2
proses dalam reaktor dapat memberikan kinerja seperti yang diinginkan dan
memiliki tingkat keselamatan sesuai yang diharapkan. Untuk mendukung
penguasaan teknologi instrumentasi dan kendali pada reaktor nuklir secara
integratif, maka pada kegiatan perekayasaan instrumentasi dan kendali pada
reaktor riset dibangun jaringan. sistem digital ke reaktor nuklir bertujuan untuk
membuat sistem lebih efisien dengan performansi yang lebih tinggi.
Secara garis besar, instrumentasi nuklir terbagi atas (Noor,2003):
1. Sumber radiasi; dalam hal ini adalah radionuklidanya
2. Detektor
3. Prosessor
Detektor
Detektor merupakan alat utama dalam instrument nuklir. Detektot
diklasifikasikan berdasarkan fungsinya. Salah satu jenis detektor adalah detektor
ionisasi gas. Detektor ini merupakan salah satu detektor nuklir yang pertama kali
diperkenalkan dan masih digunakan hingga saat ini. Detektor ini memanfaatkan
hasil interaksi antara radiasi pengion dengan gas yang dipakai sebagai detektor.
Lintasan radiasi pengion di dalam bahan detektor dapat mengakibatkan
terlepasnya elektron-elektron dari atom bahan itu sehingga terbentuk pasangan ion
positif dan ion negatif. Karena bahan detektornya berupa gas maka detektor
radiasi ini disebut detektor ionisasi gas. Berikut adalah skema detector isian gas
(Anonim, 2010).
3
Detektor ionisasi gas berbentuk silinder yang diisi gas dan mempunyai dua
elektroda. Dinding tabung yang dipakai sebagai selubung gas sebagai elektroda
negatif (katoda). Kawat di tengah-tengah tabung berfungsi sebagai elektroda
positif (anoda). Kedua elektroda berfungsi sebagai keping-keping kapasitor.
Prossesor
Prossesor memiliki fungsi mengolah sinyal listrik dari detektor untuk memberikan
informasi sebanyak mungkin tentang radiasi yang dideteksi.
Kebutuhan akan instrumentasi nuklir semakin bertambah sehubungan
dengan makin meningkatnya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir di Indonesia serta makin luasnya aplikasi teknologi nuklir
memasuki berbagai bidang. Telah dilakukan penelitian dan pengembangan
pembuatan prototip peralatan instrumentasi nuklir sampai saat ini. Hasilnya
berbagai alat dari yang sederhana sampai yang rumit untuk berbagai keperluan
dan telah dipergunakan di Batan serta instansi lain. Seperti sistem spektroskopi
nuklir dengan pencacah nuklir, sistem kontrol dan regulasi daya reaktor, serta
instrumentasi untuk proteksi radiasi/keselamatan radiasi, untuk kedokteran nuklir,
penyelidikan dan pengujian untuk industri serta instrumentasi nuklir untuk
pendidikan dan pelatihan (MW, 2004).
Sistem spektroskopi nuklir dan pencacah radiasi berfungsi untuk
menyelidiki dan menganalisis suatu radioisotop atau sumber radiasi. Prosesnya
adalah ketika radiasi nuklir yang dipancarkan oleh suatu sumber kemudian
4
mengenai detektor akan dikonversikan menjadi pulsa elektronik yang tingginya
merupakan proporsi dari distribusi energi atau spektrum energi radiasi tersebut.
Jadi ketika dilakukan penatahan (scanning) tinggi pulsa dari detektor
menggunakan alat spektrometer diperoleh keluaran (output) yang memberikan
informasi yang detail. Sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
radioisotop yang belum diketahui dan dalam pencacahan dapat membedakan suatu
isotop yang tercampur dengan isotop lain.
Reaktor Nuklir
Instrumentasi nuklir yang lain adalah reaktor nuklir. Ada tiga jenis reaktor
nuklir dilihat dari tujuan penggunaannya. Pertama adalah reaktor yang digunakan
untuk tujuan penelitian yang lazim disebut reaktor penelitian (research reactor).
Kedua adalah reaktor yang dirancang untuk menghasilkan listrik yang lazim
disebut reaktor daya (power reactor) dan digunakan dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN). Ketiga adalah reaktor yang dirancang berperan ganda,
yaitu sebagai penghasil listrik (berperan sebagai reaktor daya) dan produksi bahan
bakar fisi (membiakkan bahan bakar nuklir) yang lazim dikenal sebagai reaktor
pembiak (breeder reactor) (Akhadi, 2000).
Salah satu jenis reaktor adalah Triga 2000. Sistem instrumentasi reaktor
Triga 2000 dibangun sebagai sistem instrumentasi berbasiskan mikrokomputer.
Walaupun sistem instrumentasi reaktor tersebut mempunyai mode pengoperasian
reaktor secara manual dan otomatis, tetapi kinerja seluruh sistem tersebut sangat
tergantung sepenuhnya pada kondisi normal dari komputer yang terlibat beserta
sistem jaringan (network) antar sub sistem yang tercakup dalam keseluruhan
sistem instrumentasi reaktor tersebut (Sudjatmi, dkk., 2006).
7.2 Pre Amplifier dan Amplifier
Dalam bidang teknologi nuklir banyak instrument yang mendukung dalam
berbagai keperluan penelitian, pendidikan, kedokteran, juga bidang industri
dan sebagainya. Spektroskopi nuklir berfungsi untuk analisa sumber radiasi
atau radioisotop dengan mengukur distribusi energinya, sedangkan amplifier
pada spektroskopi nuklir berfungsi sebagai pengolah pulsa keluaran dari
5
detektor sehingga dapat dibaca oleh penganalisa tinggi pulsa. Spektroskopi
nuklir mempunyai prinsip alat untuk mengetahui energi dari suatu sumber
radiasi seperti sumber alfa, beta dan gamma. Pada spektroskopi nuklir terdiri
dari : detektor, HV, pre-amplifier, amplifier, SCA/TSCA, pencacah (Counter
dan Timer). Amplifier atau spektroskopi amplifier mempunyai prinsip alat
sebagai penguatan dan pembentuk pulsa menjadi semi gaussian. Spektroskopi
amplifier terdiri dari : pull zero (penguat awal) dan differensiator, penguat, dc
restorer, filter complek, integrator dan base line restorer (BLR). Dan hasil yang
diharapkan pulsa keluaran pulsa unipolar dan bipolar, bila untuk pemilihan
detektor apa yang akan dipakai, maka keluaran pulsa unipolar bisa menggunakan
detektor semikonduktor dan pulsa bipolar biasanya menggunakan detektor
NaI(Tl), sehingga pada penelitian dan pembuatan alat ini detektor yang
digunakan detektor NaI(Tl). Detektor NaI(Tl) ialah salah satu jenis detektor
sintilasi yang bahannya sintilator dan digunakan untuk mengukur radiasi
gamma dan sinar-x. Dan detektor ini keunggulan dibandingkan dengan detektor
lain adalah efisiensinya tinggi oleh karena itu detektor ini merupakan pilihan
untuk digunakan dalam pengukuran radioaktivitas rendah (pengukuran
radiaktivitas lingkungan) dan keunggulan lainnya ialah kecepatan memproses
sebuah radiasi menjadi pulsa listrik. Sehingga dengan keunggulan-keunggulan
yang ada pada detektor ini kegunaan spektroskopi nuklir dapat berfungsi lebih
baik. Perancangan dan pembuatan alat ini digunakan untuk mengetahui suatu
unsur: alat yang akan dibahas pada penelitian ini ialah amplifier pada
spektroskopi nuklir sebagai penguat dan pembentuk pulsa dan yang ingin
dicapai pada penelitian dan pembuatan amplifier yaitu keluaran pulsa unipolar
dan pulsa bipolar. Peneliti bertujuan untuk membangun spektroskopi amplifier
yang bermanfaat teknologi sekarang ini dan pengembangan teknologi
kedepannya untuk lebih baik, meliputi : desain, kontruksi dan kualitasnya..
Dalam bidang teknologi nuklir banyak instrument yang mendukung dalam
berbagai keperluan penelitian, pendidikan, kedokteran, juga bidang industri
dan sebagainya. Spektroskopi nuklir berfungsi untuk analisa sumber radiasi
atau radioisotop dengan mengukur distribusi energinya, sedangkan
6
amplifier pada spektroskopi nuklir berfungsi sebagai pengolah pulsa keluaran
dari detektor sehingga dapat dibaca oleh penganalisa tinggi pulsa.
Preamplifier diletakkan sangat dekat dengan detektor karena mengurangi distorsi
(gangguan) yang disebabkan oleh radiasi inti yang berinteraksi dengan detektor,
seperti gangguan noise (ribut). Contoh : noise listrik dari kabel, goncangan termal
random elektron dalam sirkuit, pelepasan elektron dari beberapa komponen sirkuit
yang tidak dikehendaki. Dan juga untuk menyiapkan bentuk dan kuat sinyal yang
dapat diolah oleh amplifier. Amplifier Berfungsi memperkecil rasio gangguan
kabel terhadap sinyal dan mencegah pulsa kedodoran (feel up) atau dengan kata
lain untuk menguatkan arus listrik.
7. 3 Pemilih Tinggi Pulsa dan Pengskala
Pemilih tinggi pulsa : untuk memilih pulsa yang akan dianalisis dan yang
dibuang. Diskriminator : alat pemilih tinggi pulsa. Pemisah tinggi pulsa ; pulsa
yang telah melalui pemilih tinggi pulsa maka dicatat skalanya (pen
skala). Prinsip dari pen skala : perangkat out put dari instrumental, berupa
komputer, display-display manual biasa. Perangkat output berada pada suatu
sistem instrumen.
7.4. Analisator Tinggi Pulsa
Dalam spektroskopi tenaga nuklir, analisis bentuk spektrum merupakan
hal yang sangat penting. Bentuk spektrum tersebut dapat diketahui dengan
menggambarkan distribusi tinggi pulsa atau jumlah cacah untuk setiap tinggi
pulsa tertentu. Untuk itu digunakan rangkaian Single Channel Analyzer (SCA) dan
juga beberapa elektronik pendukung yaitu penguat awal, penguat utama, pencacah
dan pewaktu.
Penganalisis tinggi pulsa merupakan bagian utama pada sistem
spektroskopi α, β maupun γ. Karena hanya pulsa dengan ketinggian tertentu
saja yang akan diteruskan ke pencacah. Penganalisa pulsa sendiri terdiri dari dua
macam yaitu penganalisa tinggi pulsa saluran tunggal atau Single Channel
Analyzer (SCA) dan penganalisa tinggi pulsa saluran ganda atau Multi Channel
7
Analyzer (MCA). Pemilih tinggi pulsa dinamakan diskriminator yaitu rangkaian
elektronik yang menahan atau membuang semua pulsa dengan amplitudo lebih
rendah daripada yang telah ditentukan. Alat ini merupakan bagian semua alat
pencatat pulsa yang memungkinkan pencatatan pulsa sejati dan pembuangan pulsa
nois. Amplitudo pulsa yang diperlukan untuk melewati tinggi pulsa dinamakan
kepekaan input rangkaian. Beberapa detektor yang sering digunakan
menghasilkan pulsa yang tingginya bergantung ada besarnya energi yang
dipindahkan pada detektor. Jika pulsa yang bergantung pada energi ini dapat
dibedakan menurut tinggi pulsa maka diperoleh spektrum energi.
Susunan suatu penganalisis tinggi pulsa tertera pada Gambar 2 di bawah
digunakan dua buah diskriminator. Diskriminator pertama dipasang untuk
menerima pulsa yang lebih kecil, misalnya setinggi E dan diskriminator kedua
dipasang untuk pulsa setinggi E + ∆E. Jadi pulsa kecil yang tidak dapat melalui
diskriminator bawah juga tidak akan dapat melalui diskriminator atas, sehingga
pulsa demikian tidak akan menghasilkan output ke dalam rangkaian
antikoinsidensi.
Gambar 2 Blok Diagram Penganalisis Tinggi Pulsa
7.5 Perangkat Out Put dan sirkuit konsidens
1. Mikrokontroler
Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer,
hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan tekologi baru. Sebagai teknologi
baru, yaitu semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namu hanya
membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (Dalam jumlah
8
yang banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor).
Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan
kebutuhan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat- alat bantu bahkan
mainan yang lebih baik dan canggih.
Seperti mikroprosesor, sebuah mikrokontroler merupakan perangkat multiguna,
namun satu hal yang dimaksud adalah untuk mengambil data, melakukan kalkulasi
terbatas pada data, dan mengontrol lingkungannya berdasarkan kalkulasi tersebut.
Kegunaan utama mikrokontroler adalah untuk mengontrol operasi suatu mesin
menggunakan program yang tertanam dalam ROM dan tidak berubah selama waktu
kerja sistem [3].
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangan berbagai macam program
aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mkrokontroler
hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program yang bisa
disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM (Random Access
Memory)dan ROM (Read Only Memory). Pada sistem mikrokomputer perbandingan
RAM dan ROM-nya besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa masked
ROM atau Flash PEROM) yang ukuranya relatif lebih besar, sedangkan RAM
digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara, termasuk register –
register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
2. DAC 0808
IC DAC 0808 adalah jenis D/A Converter yang mempunyai 8 bit masukan
dan dibangun dengan metode konversi rangkaian R-
2R ladder. Masukan dari data biner IC ini sesuai dengan gerbang (gate) TTL,
sehingga keluaran dari port standart melalui PIO, IC DAC 0808 ini mempunyai
konfigurasi dan blok diagram seperti pada Gambar 3.
9
Gambar 3 Susunan DAC Konversi 2-2R Ladder [5]
10
DAFTAR PUSTAKA
Akhadi, M., 2000, Sentuhan Tekhnik Nuklirdalam Produk Elektronik,(Online), (http://www.google.com), diakses tanggal 01 Oktober 2015.
Anonim, 2010, Deteksi Radiasi Nuklir, (Online), (http://www.google.com), diakses tanggal 31 Oktober 2015.
MW, 2004, Instrumentasi Nuklir Produk Batan,(Online), (http://www. suaramerdeka.com), diakses tanggal 31 Oktober 2015.
Noor, A., 2003, Pengantar Kimia Radiasi, Edisi keenam, Yayasan Mitra Sains Indonesia, Makassar.
Sudjatmi, K. A., Ilham, Y., Gayani, D., 2006, Sistem Instrumentasi dan Kendali Reaktor Triga 2000, 58(06).
Sunardi, J. dan Toto T. 2008. Rancang Bangun Linier Amplifier Untuk Spektroskopi Nuklir. Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176
http://gonnabefine23.blogspot.co.id/2010/03/pesawat-gamma-camera.html diakses tanggal 30 Oktober 2015
https://fitrichemys08.wordpress.com/2011/04/20/4/ diakses tanggal 30 Oktober 2015
11
SOAL DAN PEMBAHASANSoal :
1. Apa yang dimaksud dengan fisi nuklir ?2. Apaksud dengan instrumentasi nuklir ?3. Jelaskan pentingnya analisator tinggi pulsa pada instrumentasi nuklir !4. Jelaskan perbedaab pre amplifier dan amplifier !5. Sebut hal penting mengenai nuklir !
Jawaban :1. fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang seringkali menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Dua nuklei yang dihasilkan biasanya ukurannya sebanding, dengan rasio massa sekitar 3:2 untuk isotop fisil. Fisi yang biasanya terjadi adalah fisi biner, namun kadang-kadang (2 hingga 4 kali per 1000 peristiwa), tiga pecahan bermuatan positif dihasilkan dalam fisi ternari. Bagian terkecil dari ketiga nuklei ini ukurannya bervariasi antara sebesar proton hingga nukleus argon.
2. Instrumentasi nuklir merupakan pengetahuan dalam penerapan alat ukur dan sistem pengendalian yang digunakan pada perangkat nuklir pada suatu sistem dengan menggunakan harga numerik variabel besaran proses dan dengan tujuan agar parameter berada dalam batas daerah tertentu atau mencapai tujuan kinerja yang diinginkan.
3. Penganalisis tinggi pulsa merupakan bagian utama pada sistem spektroskopi α, β maupun γ. Karena hanya pulsa dengan ketinggian tertentu saja yang akan diteruskan ke pencacah. Penganalisa pulsa sendiri terdiri dari dua macam yaitu penganalisa tinggi pulsa saluran tunggal atau Single Channel Analyzer (SCA) dan penganalisa tinggi pulsa saluran ganda atau Multi Channel Analyzer (MCA). Pemilih tinggi pulsa dinamakan diskriminator yaitu rangkaian elektronik yang menahan atau membuang semua pulsa dengan amplitudo lebih rendah daripada yang telah ditentukan. Alat ini merupakan bagian semua alat pencatat pulsa yang memungkinkan pencatatan pulsa sejati dan pembuangan pulsa nois. Amplitudo pulsa yang diperlukan untuk melewati tinggi pulsa dinamakan kepekaan input rangkaian.
4. Preamplifier diletakkan sangat dekat dengan detektor karena mengurangi
distorsi (gangguan) yang disebabkan oleh radiasi inti yang berinteraksi
dengan detektor, seperti gangguan noise (ribut). Contoh : noise listrik dari
12
kabel, goncangan termal random elektron dalam sirkuit, pelepasan
elektron dari beberapa komponen sirkuit yang tidak dikehendaki. Dan juga
untuk menyiapkan bentuk dan kuat sinyal yang dapat diolah oleh
amplifier. Sedangkan Amplifier Berfungsi memperkecil rasio gangguan
kabel terhadap sinyal dan mencegah pulsa kedodoran (feel up) atau dengan
kata lain untuk menguatkan arus listrik.
5. Berbicara tentang nuklir, erat kaitannya dengan radiasi atau radioisotop.
Berdasarkan sifatnya, penggunaan radioisotop dibagi menjadi 6 kategori, yaitu
(Noor, 2003):
Pengaruh radiasi pengionisasian dengan bantuan sinar untuk
pengaktifan reaksi.
Penyerapan radiasi oleh materi untuk industry
Penetapan umur benda-benda tertentu
Transformasi baterai termonuklir untuk sumber listrik pesawat
ruang angkasa
Pelacak radioisotop dalam proses fisis dan biologis
Pemantauan kualitas lingkungan melalui pengukuran radioaktivitas alamiah dan buatan.