radar surabaya l rabu, 31 mei 2017 halaman 48 · nya menangani gelandangan, ... surabaya. “kami...

1
layouter: triongko RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 48 SURABAYA–Mendengar kata Di- nas Sosial (Dinsos) anggapanya hanya penanganan masyarakat yang menga- lami gangguan kejiwaan dan anak ja- lanan. Lebih dari itu. Dinas Sosial me- miliki peran yang tidak kalah strategis dalam penanganan permasalah sosial warga Surabaya. Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo menjelaskan jika dinas ini bertugas membantu pemerintahan menyelenggarakan program negara dalam bidang sosial. Sehingga tak ha- nya menangani gelandangan, penge- mis, bahkan anak yatim, turut diper- hatikan Dinas Sosial (Dinsos) Pemkot Surabaya. “Kami memiliki program memberi makan kepada anak yatim. Itu kami lakukan setiap hari dengan berkeliling dari tempat yatim piatu ke tempat la- innya,” bebernya saat dijumpai Radar Surabaya di kantornya Rabu (17/5). Supomo mengatakan permasalah sosial saat ini menjadi titik fokus Dinas Sosial. Namun memperhatikan masalah sosial tidak bisa hanya mengandalkan kualits hidup. Namun juga mutu pendidikan perlu diperha- tikan. Terlebih di era digital saat ini, permasalahan sosial kerap timbul dan perlu ada benteng sebagai filter mengatasi permasalahan sosial di masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi dari Dinas Sosial Surabaya, yakni mewu- judkan peningkatan taraf kesejahte- raan sosial penyandang masalah na- sional melalui usaha bersama peme- rintah dan masyarakat. “Jadi banyak program kami yang bersinggungan langsung dengan visi Dinas Sosial,” ucap Supomo. Sedangkan untuk misi dari Dinas Sosial Dengan cara meningkatkan Ta- raf Kesejahteraan Sosial Masyarakat Melalui Upaya-Upaya Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Selain itu, optimalisasi pemanfaatan kesejahteraan sosial masyarakat me- lalui program-program profesionalis- me pelayanan sosial. Program pelaya- nan sosial diantaranya beda rumah, pemberian ketrampilan atau pelati- han kepada ibu rumah tangga, pem- berian bimbingan belajar kepada anak-anak putus sekolah. Dinsos juga menyoroti pentingnya penguatan nilai-nilai kesetiakawanan, kegotongroyongan, kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial. Metode ini sangat penting guna membangun ke- masyarakatan yang berlandaskan ke- pedulian sosial. (sar/rif) Soroti Pendidikan sebagai Permasalahan Sosial SURABAYA–Banyak program yang ditawarkan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk mengatasi masalah sosial di kota pahlawan ini. Salah satunya dengan me- majukan kualitas pendidi- kan. Terutama bagi anak- anak putus sekolah maupun anak yang hendak putus sekolah dengan program Campus Social Responsibi- lity (CSR). Direktur program CSR dari Dinas Sosial, Atiyun Najah Indhira mengata- kan bahwa program ini di- lakukan berkerja sama dengan seluruh perguruan tinggi di Surabaya untuk menjadi kakak asuh. Ma- hasiswa dari berbagai kampus di Surabaya ini dibekali ilmu untuk me- ngatasi anak yang teran- cam putus sekolah. “Kami melakukan pen- dampingan ke setiap adik asuh mereka agar mau kembali bersekolah. Deng- an program ini, kualitas pendidikan anak-anak di Surabaya tetap terjaga. Program ini sekaligus un- tuk mendukung Pemkot Surabaya menekan angka anak-anak putus sekolah,” ucap Ayun. Ayun menambahkan bahwa, setiap kakak asuh memiliki misi untuk menca- ri tahu masalah anak putus sekolah dan rawan putus sekolah. Dari sana nanti akan dibantu oleh kakak asuh untuk mengembalikan anak anak ini kembali se- kolah. “Program ini sangat tepat agar anak anak kem- bali bersekolah,” ucapnya. Berdasarkan data dari Dinsos Kota Surabaya, ma- salah putus sekolah dise- babkan factor ekonomi. Meskipun tingkatan SD dan SMP tidak dipungut biaya, namun masih dijum- pai masalah ekonomi men- jadi factor utama. Hal ini yang menjadi pemikiran bersama Dinsos dan kakak asuh dari perguruan tinggi untuk mengatasi permasa- lahan tersebut. “Selain itu, kami juga membantu para orang tua untuk mengatasi masalah ekonomi yang terganggung. Salah satunya dengan memberi pelatihan kepada para orang tua, untuk mem- beri nilai tambah guna me- menuhi kebutuhan sehari- hari mereka,” ucapnya. Dari data yang dimiliki Dinsos Kota Surabaya, di tahun 2016 terdapat 135 anak putus sekolah, dan 166 anak yang rentan putus sekolah. Dari angka terse- but Dinsos Kota Surabaya berhasil menyelamatkan anak-anak putus sekolah melalui pendampingan ka- kak asuh. Terbukti Dinsos Kota Su- rabaya mampu mengangkat 114 anak kembali ke bang- ku sekolahnya. “Ini cukup bagus, dimana pendampi- ngan ini akan terus dilaku- kan agar anak anak ini bisa kembali sekolah. Masa de- pan mereka sangat penting untuk mengenyam pendidi- kan yang lebih layak,” pungkas Ayun. Pentingnya peran ka- kak asuh dalam memban- tu pengentasan masalah pendidikan ini sangat luar biasa. Bukan angka ke- berhasilan yang diutama- kan, namun lebih pada metode bimbingan belajar dari kakak asuh mereka. Ke depan Dinsos Kota Su- rabaya akan terus menyo- sialisasikan metode bim- bingan dari kakak asuh ini. (sar/rif) Dinas Sosial Kakak Asuh Sukses Tangani Anak Putus Sekolah MAKAN BERSAMA: Sejumlah anak-anak yang tinggal di Pondok Liponsos Kalijudan tengah makan bersama. Mereka adalah anak binaan Dinas Sosial Surabaya guna mengentas masalah sosial. DARI KAIN PERCA: Instruktur dari Dinas Sosial Surabaya me- ngajarkan cara membuat handycraft kepada penghuni Liponsos Keputih sebagai bekal ketrampilan. SERIUS: Sejumlah penghuni Liponsos Keputih serius menyelesai- kan keset yang terbuat dari kain perca. BELAJAR LUKIS: Pelukis Surabaya Andik Prayitno mengajarkan seni lukis kepada anak tuna grahita yang berada di UPTD Liponsos Kalijudan. Selain melukis, anak penghuni liponsos tersebut juga diajarkan menari, tata boga, sesuai kemampuan berpikir mereka. FOTO-FOTO:ANDY SATRIA/ RADAR SURABAYA

Upload: duonghanh

Post on 06-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 48 · nya menangani gelandangan, ... Surabaya. “Kami memiliki program memberi makan kepada anak yatim. Itu kami lakukan setiap hari dengan

layouter: triongko

RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 48

SURABAYA–Mendengar kata Di­nas Sosial (Dinsos) anggapanya hanya pe nanganan masyarakat yang me ng a­la mi gangguan kejiwaan dan anak ja­la nan. Lebih dari itu. Dinas Sosial me­miliki peran yang tidak kalah strategis dalam penanganan permasalah sosial warga Surabaya.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Su pomo menjelaskan jika dinas ini ber tugas membantu pemerintahan me nyelenggarakan program negara da lam bidang sosial. Sehingga tak ha­nya menangani gelandangan, penge­mis, bahkan anak yatim, turut di per­ha tikan Dinas Sosial (Dinsos) Pemkot Surabaya.

“Kami memiliki program memberi ma kan kepada anak yatim. Itu kami lakukan setiap hari dengan berkeliling dari tempat yatim piatu ke tempat la­in nya,” bebernya saat dijumpai Radar

Su rabaya di kantornya Rabu (17/5).Supomo mengatakan permasalah

sosial saat ini menjadi titik fokus Dinas Sosial. Namun memperhatikan ma sa lah sosial tidak bisa hanya mengan dal kan kualits hidup. Namun juga mutu pendidikan perlu diper ha­tikan. Ter le bih di era digital saat ini, permasalahan sosial kerap timbul dan perlu ada ben teng sebagai filter me ngatasi per ma sa lahan sosial di masyarakat.

Sesuai dengan visi dan misi dari Di nas Sosial Surabaya, yakni mewu­jud kan peningkatan taraf kesejah te­raan so sial penyandang masalah na­sional me lalui usaha bersama pe me­rintah dan masyarakat. “Jadi banyak pro gram kami yang bersinggungan lang sung dengan visi Dinas Sosial,” ucap Supomo.

Sedangkan untuk misi dari Dinas

So sial Dengan cara meningkatkan Ta­raf Kesejahteraan Sosial Masyarakat Me lalui Upaya­Upaya Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan So sial (PMKS) dan Potensi Sumber Ke sejahteraan Sosial (PSKS).

Selain itu, optimalisasi pemanfaatan kesejahteraan sosial masyarakat me­lalui program­program profe sio na lis­me pelayanan sosial. Program pela ya­nan so sial diantaranya beda rumah, pem be rian ketrampilan atau pe la ti­han ke pada ibu rumah tangga, pem­berian bim bingan belajar kepada anak­anak pu tus sekolah.

Dinsos juga menyoroti pentingnya pe nguatan nilai­nilai kesetiakawanan, kegotongroyongan, kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial. Metode ini sa ngat penting guna membangun ke­masyarakatan yang berlandaskan ke­pedulian sosial. (sar/rif)

Soroti Pendidikan sebagai Permasalahan Sosial

SURABAYA–Banyak program yang ditawarkan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk mengatasi masalah sosial di kota pahlawan ini. Salah satunya dengan me­ma jukan kualitas pendidi­kan. Terutama bagi anak­anak putus sekolah maupun anak yang hendak putus sekolah dengan program Cam pus Social Responsi bi­li ty (CSR).

Direktur program CSR dari Dinas Sosial, Atiyun Na jah Indhira menga ta­kan bah wa program ini di­la ku kan berkerja sama dengan seluruh perguruan tinggi di Surabaya untuk menjadi ka kak asuh. Ma­ha siswa da ri berbagai kam pus di Su ra ba ya ini di bekali ilmu untuk me ­nga tasi anak yang teran­cam putus sekolah.

“Kami melakukan pen­dam pingan ke setiap adik asuh mereka agar mau kem bali bersekolah. De ng­an program ini, kualitas pendidikan anak­anak di Su rabaya tetap terjaga. Pro gram ini sekaligus un­tuk mendukung Pemkot Su rabaya menekan angka anak­anak putus sekolah,”

ucap Ayun.Ayun menambahkan

bah wa, setiap kakak asuh me miliki misi untuk men ca­ri tahu masalah anak putus se kolah dan rawan putus se kolah. Dari sana nanti akan dibantu oleh kakak asuh untuk mengembalikan anak anak ini kembali se­kolah. “Program ini sangat te pat agar anak anak kem­bali bersekolah,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Din sos Kota Surabaya, ma­sa lah putus sekolah dise­bab kan factor ekonomi. Mes kipun tingkatan SD dan SMP tidak dipungut biaya, namun masih di jum­pai masalah ekonomi men­ja di factor utama. Hal ini yang menjadi pemikiran ber sama Dinsos dan kakak asuh dari perguruan tinggi un tuk mengatasi permasa­la han tersebut.

“Selain itu, kami juga mem bantu para orang tua untuk mengatasi masalah ekonomi yang terganggung. Sa lah satunya dengan mem beri pelatihan kepada pa ra orang tua, untuk mem­beri nilai tambah guna me­me nuhi kebutuhan sehari­hari mereka,” ucapnya.

Dari data yang dimiliki Din sos Kota Surabaya, di ta hun 2016 terdapat 135 anak putus sekolah, dan 166 anak yang rentan putus se kolah. Dari angka ter se­but Dinsos Kota Surabaya berhasil menyelamatkan anak­anak putus sekolah melalui pendampingan ka­kak asuh.

Terbukti Dinsos Kota Su­ra baya mampu mengangkat 114 anak kembali ke bang­ku sekolahnya. “Ini cukup ba gus, dimana pendam pi­ngan ini akan terus dila ku­kan agar anak anak ini bisa kembali sekolah. Masa de­pan mereka sangat penting un tuk mengenyam pendi di­kan yang lebih layak,” pung kas Ayun.

Pentingnya peran ka­kak asuh dalam mem ban­tu pe ngen tasan masalah pendi di kan ini sangat luar bi asa. Bukan angka ke­ber hasilan yang diutama­kan, namun le bih pada me tode bim bi ng an belajar dari kakak asuh me reka. Ke depan Dinsos Ko ta Su­ra baya akan terus me nyo­sia lisasikan metode bim­bi ngan dari kakak asuh ini. (sar/rif)

Dinas Sosial

Kakak Asuh Sukses Tangani Anak Putus SekolahMAKAN BERSAMA: Sejumlah anak-anak yang tinggal di Pondok Liponsos Kalijudan tengah makan bersama. Mereka adalah anak binaan Dinas Sosial Surabaya guna mengentas masalah sosial.

DARI KAIN PERCA: Instruktur dari Dinas Sosial Surabaya me-nga jarkan cara membuat handycraft kepada penghuni Liponsos Keputih sebagai bekal ketrampilan.

SERIUS: Sejumlah penghuni Liponsos Keputih serius menyele sai-kan keset yang terbuat dari kain perca.

BELAJAR LUKIS: Pelukis Surabaya Andik Prayitno mengajarkan seni lukis kepada anak tuna grahita yang berada di UPTD Liponsos Kalijudan. Selain melukis, anak penghuni liponsos tersebut juga diajarkan menari, tata boga, sesuai kemampuan berpikir mereka.

FOTO-FOTO:ANDY SATRIA/ RADAR SURABAYA