radar surabaya l rabu, 31 mei 2017 halaman 25 · indonesia ini bukanlah hal yang mudah. meski...

1
layouter: dony RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 25 M ENJAGA keamanan, kenyamanan, dan ketertiban adalah tugas utama polisi. Namun menangani masalah keamanan di kota terbesar kedua di Indonesia ini bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi beban bagi Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Muhammad Iqbal. Dari berbagai ide-ide briliannya, pria kelahiran Palembang ini berusaha penuh untuk menciptakan suasana yang tentram dan nyaman di Kota Pahlawan. “Sebagai polisi, harus proaktif, bukan hanya reaktif. Dalam artian, kita harus ada sebelum hal tersebut terjadi. Jemput bola, bukan menunggu datangnya bola,” ucap Kombes Pol M. Iqbal. Terbukti, dari tangan pria kelahiran 4 Juli 1970 ini, angka kriminalitas menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Termasuk kasus-kasus kriminalitas menonjol jenis 3 C atau Curas (pencurian dengan kekerasan), Curat (pencurian dengan pemberatan) dan Curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Iqbal bersama dengan jajarannya membentuk Tim Khusus Anti Bandit untuk menekan terjadinya hal-hal yang meresahkan warga. Bahkan, sebelum potensi ancaman itu terjadi. Langkah preventif selalu diutamakannya. “Tim Anti Bandit kami bentuk di awal tahun 2017 lalu. Alhamdulillah, dari sana angka kejahatan bisa ditekan semakin menurun. Sehari, kami bisa menumpas tiga sampai lebih bandit jalanan. Hal ini kami tujukan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat kota Surabaya,” ungkapnya. Bukan hanya itu, mantan kapolres Gersik tahun 2008 dan mantan kapolres Sidoarjo tahun 2009 ini juga mengatakan bahwa tiga ribu personel Polrestabes Surabaya selalu hadir dan siap melayani tiga juta masyarakat kota Surabaya. Meski terlihat timpang, namun hal itu tidak menjadi beban. Dengan mengedepankan komunikasi intensif dengan masyarakat, misal lewat salat Subuh berjamaah, patroli bersepeda, turun langsung ke lapangan, dan aksi partisipatif lain, Iqbal yakin warga akan merasa dekat dan aman dengan kehadiran polisi. Itu dibuktikannya saat menangani demo Bonek atau demo buruh yang lalu. Iqbal turun langsung di tengah massa. Juga kasus demo taksi online yang terjadi baru-baru ini. Gejolak buruh bisa diredam dengan pertemuan dengan gubernur. Demo Bonek yang ingin turun ke jalan juga difasilitasi dan dijaga. Itu semua sukses meredam potensi anarkhis yang ada dalam aksi dan gejolak massa itu. “Mereka semua itu rakyat kita juga. Harus kita mengerti kemauannya dan kalau bisa kita fasilitasi. Seperti demo buruh yang minta ketemu dengan gubernur, ya kita fasilitasi,” ujarnya Selain itu, lanjut Iqbal, pendekatan secara personal kepada masyarakat juga dilakukan. Sehingga setiap masyarakat bisa merasa terayomi secara penuh dan merata. (yaz/jay) Kapolrestabes: Surabaya Luar Biasa di Tangan Risma DARI tangan dingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kota Surabaya semakin luar biasa. Pengakuan tersebut disampaikan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M. Iqbal. Meski baru lima bulan menjabat di Kota Pahlawan sebagai kapolrestabes, namun dia mengaku sangat mengagumi kinerja wali kota yang karib disapa Risma. “Memang baru lima bulan saya menjadi kapolrestabes, namun saya mengenal Surabaya sejak lama. Tahun 2005, tepatnya, saya sudah berdinas di Surabaya. Dan, saya kagum perkembangan Surabaya sangat pesat, luar biasa, sangat wah, dan sistemik. Perubahan di berbagai lini juga sangat nampak,” ucap Kombes Pol M. Iqbal. Terkait kinerja Risma, pria kelahiran Palembang ini mengatakan bahwa wali kota perempuan pertama di Surabaya itu sangat pandai mengelola masyarakat. Risma dengan jeli melihat potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kota Pahlawan. “Contohnya, ribuan perpustakaan dibangun di kampung-kampung. Sekolah digratiskan, dan masih banyak lagi. Bu Risma ini saya lihat lebih mengedepankan karakter. Orangnya gak neko-neko saat bekerja untuk masyarakat Surabaya,” ungkapnya. Hal itu didukung oleh karakteristik masyarakat Surabaya yang sangat mudah diajak untuk maju. Kondisi warganya yang kritis dan dinamis lebih mudah untuk diajak berpikir ke depan. “Dari tangan Bu Risma, kota Surabaya ini bisa berlari untuk meninggalkan kota-kota yang lain,” ucap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini. Tak hanya bicara soal kinerja. Iqbal juga memuji layanan yang diberikan penuh oleh Risma kepada warga Surabaya. Tengok saja inovasi terkait pelayanan satu atap yang ada di gedung Siola. Masyarakat sangat dilayani mulai dari mengurus KTP dan lain-lain. Ini bukti nyata kerja dan inovasi Risma. “Pembangunannya luar biasa, pelayanannya juga luar biasa. Bu Risma adalah sosok wali kota kelas dunia. Dia adalah aset bagi negara ini. Dia bisa mengubah Surabaya sebagai kota percontohan kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia,” tegas mantan Kadiv Humas Polda Metro Jaya ini. (yaz/jay) JAGA KEAMANAN DAN KENYAMANAN WARGA SURABAYA WARGA SURABAYA REWARD: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal memberikan penghargaan kepada 10 kapolsek terbaik sebagai wujud reward bagi anggota berprestasi. MITRA: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menanam bibit cabe di Jalan Irian Barat, beberapa waktu lalu. SAPA BONEK: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal melambaikan tangan ke arah suporter Bonek saat pertandingan Persebaya vs Persepam Madura di Gelora Bung Tomo, Kamis (11/5) lalu. KAPOLRESTABES SURABAYA KOMBES POL M IQBAL

Upload: trankhanh

Post on 11-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: dony

RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 25

MENJAGA keamanan, kenyamanan, dan ketertiban adalah tugas utama polisi.

Namun menangani masalah keamanan di kota terbesar kedua di Indonesia ini bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi beban bagi Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Muhammad Iqbal.

Dari berbagai ide-ide briliannya, pria kelahiran Palembang ini

berusaha penuh untuk menciptakan suasana yang tentram dan nyaman di Kota Pahlawan.

“Sebagai polisi, harus proaktif, bukan hanya reaktif. Dalam artian, kita

harus ada sebelum hal tersebut terjadi. Jemput bola, bukan menunggu datangnya

bola,” ucap Kombes Pol M. Iqbal.Terbukti, dari tangan pria kelahiran 4 Juli 1970 ini,

angka kriminalitas menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Termasuk kasus-kasus kriminalitas menonjol jenis 3 C atau Curas (pencurian dengan

kekerasan), Curat (pencurian dengan pemberatan) dan Curanmor (pencurian

kendaraan bermotor). Iqbal bersama dengan jajarannya

membentuk Tim Khusus Anti Bandit untuk menekan terjadinya hal-hal yang meresahkan warga.

Bahkan, sebelum potensi ancaman itu terjadi.

Langkah preventif selalu diutamakannya.

“Tim Anti Bandit

kami bentuk di awal tahun 2017 lalu. Alhamdulillah, dari sana angka kejahatan bisa ditekan semakin menurun. Sehari, kami bisa menumpas tiga sampai lebih bandit jalanan. Hal ini kami tujukan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat kota Surabaya,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, mantan kapolres Gersik tahun 2008 dan mantan kapolres Sidoarjo tahun 2009 ini juga mengatakan bahwa tiga ribu personel Polrestabes Surabaya selalu hadir dan siap melayani tiga juta masyarakat kota Surabaya. Meski terlihat timpang, namun hal itu tidak menjadi beban.

Dengan mengedepankan komunikasi intensif dengan masyarakat, misal lewat salat Subuh berjamaah, patroli bersepeda, turun langsung ke lapangan, dan aksi partisipatif lain, Iqbal yakin warga akan merasa dekat dan aman dengan kehadiran polisi.

Itu dibuktikannya saat menangani demo Bonek atau demo buruh yang lalu. Iqbal turun langsung di tengah massa. Juga kasus demo taksi online yang terjadi baru-baru ini. Gejolak buruh bisa diredam dengan pertemuan dengan gubernur. Demo Bonek yang ingin turun ke jalan juga difasilitasi dan dijaga.

Itu semua sukses meredam potensi anarkhis yang ada dalam aksi dan gejolak massa itu. “Mereka semua itu rakyat kita juga. Harus kita mengerti kemauannya dan kalau bisa kita fasilitasi. Seperti demo buruh yang minta ketemu dengan gubernur, ya kita fasilitasi,” ujarnya Selain itu, lanjut Iqbal, pendekatan secara personal kepada masyarakat juga dilakukan. Sehingga setiap masyarakat bisa merasa terayomi secara penuh dan merata. (yaz/jay)

Kapolrestabes: Surabaya Luar Biasa di Tangan Risma

DARI tangan dingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kota Surabaya semakin luar biasa. Pengakuan tersebut disampaikan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M. Iqbal. Meski baru lima bulan menjabat di Kota Pahlawan sebagai kapolrestabes, namun dia mengaku sangat mengagumi kinerja wali kota yang karib disapa Risma.

“Memang baru lima bulan saya menjadi kapolrestabes, namun saya mengenal Surabaya sejak lama. Tahun 2005, tepatnya, saya sudah berdinas di Surabaya. Dan, saya kagum perkembangan Surabaya sangat pesat, luar biasa, sangat wah, dan sistemik. Perubahan

di berbagai lini juga sangat nampak,” ucap Kombes Pol M. Iqbal.

Terkait kinerja Risma, pria kelahiran Palembang ini mengatakan bahwa wali kota perempuan pertama di Surabaya itu sangat pandai mengelola masyarakat. Risma dengan jeli melihat potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kota Pahlawan.

“Contohnya, ribuan perpustakaan dibangun di kampung-kampung. Sekolah digratiskan, dan masih banyak lagi. Bu Risma ini saya lihat lebih mengedepankan karakter. Orangnya gak neko-neko saat bekerja untuk masyarakat Surabaya,” ungkapnya.

Hal itu didukung oleh karakteristik masyarakat Surabaya yang sangat mudah diajak untuk maju. Kondisi warganya yang kritis dan dinamis lebih mudah untuk diajak berpikir ke depan. “Dari tangan Bu Risma, kota Surabaya ini bisa berlari untuk

meninggalkan kota-kota yang lain,” ucap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini.

Tak hanya bicara soal kinerja. Iqbal juga memuji layanan yang diberikan penuh

oleh Risma kepada warga Surabaya. Tengok saja inovasi terkait pelayanan satu atap yang ada di gedung Siola. Masyarakat sangat dilayani mulai dari mengurus KTP dan lain-lain. Ini bukti nyata kerja dan inovasi Risma.

“Pembangunannya luar biasa, pelayanannya juga luar biasa. Bu Risma adalah sosok wali kota kelas dunia. Dia adalah aset bagi negara ini. Dia bisa mengubah Surabaya sebagai kota percontohan kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia,” tegas mantan Kadiv Humas Polda Metro Jaya ini. (yaz/jay)

JAGA KEAMANAN DAN KENYAMANAN

WARGA SURABAYA

WARGA SURABAYA

REWARD: Kapolrestabes

Surabaya Kombes Pol M

Iqbal memberikan

penghargaan kepada 10 kapolsek

terbaik sebagai wujud reward bagi anggota

berprestasi.

MITRA: Kapolrestabes

Surabaya Kombes Pol M Iqbal bersama

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

saat menanam bibit cabe

di Jalan Irian Barat, beberapa

waktu lalu.

SAPA BONEK: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal melambaikan tangan ke arah

suporter Bonek saat pertandingan Persebaya vs Persepam Madura

di Gelora Bung Tomo, Kamis (11/5) lalu.

KAPOLRESTABES SURABAYA KOMBES POL M IQBAL