qc baja tulangan
DESCRIPTION
baja tulangan gituTRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUM, GOOD MORNING
FOR MUSLIMS : SENYUM ITU SUATU SEDEKAHFOR NON MUSLIM: SMILE WILL ALWAYS BRIGHTEN UP YOUR MOODS
BAHAN BANGUNAN 1
POKOK BAHASAN
: 4. BAJA
SUB POKOK BAHASAN
: 4.2. BAJA TULANGAN BETON
WAKTU : 4 X 50 MENIT
MINGGU KE : 13 dan 14
DIBUAT OLEH : A. SUBAGDJA
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Lingkup :Lingkup :
Pengantar Pengantar
Baja tulangan beton Baja tulangan beton
Persyaratan baja untuk tulangan Persyaratan baja untuk tulangan betonbeton
Pengujian baja tulanganPengujian baja tulangan
Praktek pengujian baja tulangan di Praktek pengujian baja tulangan di laboratoriumlaboratorium
LABORATORIUM UJI BAHAN KOSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Besi biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah Besi biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah unsur ferrum. Besi murni hampir tidak pernah dipakai, unsur ferrum. Besi murni hampir tidak pernah dipakai, berwarna putih kebiruan, lunak dan dapat dipotong berwarna putih kebiruan, lunak dan dapat dipotong dengan pisau.dengan pisau.Suatu logam biasanya dikotori oleh unsur Karbon (C), Si, Suatu logam biasanya dikotori oleh unsur Karbon (C), Si, Mn, P dan S. Mn, P dan S. Unsur Karbon ini sangat mempengaruhi perilaku dari Unsur Karbon ini sangat mempengaruhi perilaku dari besi dan dipakai sebagai petunjuk untuk membedakan besi dan dipakai sebagai petunjuk untuk membedakan besi dengan baja. besi dengan baja. - besi dgn kadar karbon ≥ 2 % dinamakan besi - besi dgn kadar karbon ≥ 2 % dinamakan besi tuang umumnya bersifat getas dan mempunyai tuang umumnya bersifat getas dan mempunyai titik lebur sekitar 1150 titik lebur sekitar 1150ooC.C. - besi dgn kadar karbon ≤ 2 % dinamakan - besi dgn kadar karbon ≤ 2 % dinamakan bajabaja, , umumnya bersifat liat, mempunyai titik lebur umumnya bersifat liat, mempunyai titik lebur sekitar 1500 sekitar 1500ooC.C.
Dari Bijih Besi sampai Baja Tulangan
Skema Pabrikasi BajaSkema Pabrikasi Baja
Bijih besi
Baja
Proses tanur tinggi “hoogoven”
Besi mentah
Baja Beton / Baja tulangan Beton
Adalah suatu persenyawaan kimiawi antara Fe dgn unsur lain, spt : Magnetiet (Fe3 O4), hematiet (Fe2O3), Sideriet (FeCO3)
Diperlukan suhu sampai 2000o C untuk proses reduksi yaitu dari Fe2O3 Fe3O4 FeO Fe dan membentuk suatu persenyawaan CO2, kemudian dicairkan jadilah besi tuang.Pabrikasi Baja
Unsur Karbon diperkecil dengan cara dibakar lagi dan CO direduksi
Proses penggilasan untuk dibuat profil, pelat dan batangan
1. Definisi
Baja Tulangan Beton menurut SNI 07-0410-1989, direvisi SNI 07-2052-2002, adalah
baja yg berbentuk batang yg digunakan untuk penulangan beton.
Baja tulangan beton utk bangunan hrs memenuhi norma persyaratan yg diuji dgn metode pengujian sesuai SNI 07-2520-1991, ttg Metode pengujian kuat tarik baja beton.
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Pemerintah hrs menjamin agar barang yg Pemerintah hrs menjamin agar barang yg diperdagangkan tidak : diperdagangkan tidak :
Karena :
1. menimbulkan bahaya terhadap keselamatan 1. menimbulkan bahaya terhadap keselamatan konsumen, kesehatan masy. serta keamanan konsumen, kesehatan masy. serta keamanan negara.negara.
Pemerintah hrs mengupayakan terbentuknya kepastian pasar dan persaingan yg sehat
2. menimbulkan ancaman terhadap kelestarian 2. menimbulkan ancaman terhadap kelestarian fungsi LHfungsi LH
3. menimbulkan gangguan operasi atau 3. menimbulkan gangguan operasi atau keselamatan produk lain dan harta benda.keselamatan produk lain dan harta benda.
dan agar :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
tidak menimbulkan dampak negatif, maka tidak
boleh menimbulkan hambatan berkelebihan bagi :
- Perkembangan industri - Kelancaran perdagangan dan persaingan - Perkembangan faktor ekonomi lain.
maka :Pemerintah memberlakukan SNI wajib, untuk Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052-2002)
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
2. Klasifikasi
Bentuk
- BjTP
- BjTS mempunyai bentuk permukaan
yang khusus yaitu bersirip melintang
dan rusuk memanjang.
- misal BjTS 40 angkanya menyatakan
batas luluh karakteristik
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
3. Persyaratan : a. Tidak boleh mengandung serpihan, lipatan- lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, lekuk/cerna yg dalam, dan boleh berkarat ringan di permukaan, dilihat secara visual; b. Untuk BjTP mempunyai permukaan batang baja yg rata/polos. c. Untuk BjTS, harus mempunyai sirip yg teratur, terdiri dari rusuk memanjang, sejajar dgn sumbu batang dan sirip-sirip yg melintang sumbu batang, dan sirip tersebut harus mempunyai persyaratan :
- jarak antara dua sirip melintang tidak boleh > 0,7 Ø;
- tinggi sirip minimal 0.05 Ø, dan maksimum 0,1 Ø;
- sirip melintang tidak boleh ≤ 45o dan ≥ 70o thd
sumbu batang;
- arah melintang satu sisi dgn lainnya harus berlawanan;
- bila sudutnya diatas 70o arah yg berlawanan sirip tidak diperlukan.
d. Diameter karakteristik BjTS dihitung dgn rumus:
1000 x B
Ø k = √ ---------------
7, 85 x 0,25 x π
= 12,74 B
B = brt per satuan pnj (gr/mm)
BjTP
45o ≤ ≤ 70o
≤ 0,7 Ø
Ø
Rusuk memanjangsirip melintang
Tinggi sirip ≥ 0,05 Ø, maks 0,10 Ø
e. Beberapa profil baja tulangan beton
BjTS Jenis Sirip Curam ( Tor Type)
> 70o
≤ 0,7 Ø
Ø
Rusuk memanjang sirip melintang
Tinggi sirip ≥ 0,05 Ø, maks 0,10 Ø
BjTS Jenis Tulangan Ikan (Fish Bone Type)
BjTS Jenis Bambu (Bamboo Type)sirip melintang
Baja polos (BjTP)
Baja bersirip (BjTS)
f. Ukuran Diameter baja tulangan beton polosf. Ukuran Diameter baja tulangan beton polos
DiameterLuas penampang Berat
Nominal (mm)Nominal (cm2) Nominal (kg/m)1 P 6 6 0.2827 0.2222 P 8 8 0.5027 0.3953 P 10 10 0.7854 0.6174 P 12 12 1.1310 0.8885 P 14 14 1.5394 1.2086 P 16 16 2.0106 1.5787 P 19 19 2.8353 2.2268 P 22 22 3.8013 2.9849 P 25 25 4.9088 3.85310 P 28 28 6.1575 4.83411 P 32 32 8.0425 6.313
Penamaan No
Tabel 1. Ukuran baja tulangan beton polos
f. Ukuran Diameter baja tulangan beton Siripf. Ukuran Diameter baja tulangan beton Sirip
Luas Diameter Jarak Lebar
penampangdalam Sirip rusuknominal nominal nominal melintangmemanjangnominal
(d) (do) minmaks maks maks
mm cm2 mm mm mm mm mm kg/m1 S6 6 0.2827 5.5 0.3 0.6 4.2 4.7 0.2222 S8 8 0.5027 7.3 0.4 0.8 5.6 6.3 0.3953 S10 10 0.7854 8.9 0.5 1.0 7.0 7.9 0.6174 S13 13 1.327 12.0 0.7 1.3 9.1 10.2 1.045 S16 16 2.011 15.0 0.8 1.6 11.2 12.6 1.586 S19 19 2.835 17.8 1.0 1.9 13.3 14.9 2.237 S22 22 3.801 20.7 1.1 2.2 15.4 17.3 2.988 S25 25 4.909 23.6 1.3 2.5 17.5 19.7 3.859 S29 29 6.605 27.2 1.5 2.9 20.3 22.8 5.1910 S32 32 8.042 30.2 1.6 3.2 22.4 25.1 6.3111 S36 36 10.18 34.0 1.8 3.6 25.2 28.3 7.9912 S40 40 12.57 38.0 2.0 4.0 28.0 31.4 9.8613 S50 50 19.64 48.0 2.5 5.0 38.0 39.3 15.41
melintangsirip
NoPenamaan Diameter Berat
Tabel 2. Ukuran baja tulangan beton polosTinggi
Cara menghitung luas penampang nominal, Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal dan berat nominalkeliling nominal dan berat nominal
Luas penampang Nominal
0,7854 x Ø2
L = ------------ cm2
100 Keliling Nominal (K) = 0.3142 x Ø (mm)
Berat Nominal = 0.785 x L (kg/m)
h. Toleransi Diameterh. Toleransi Diameter
Tabel 3. Toleransi Diameter untuk BjTP dan BjTS
Diameter
(mm)
Toleransi (mm)
Penyimpangan
kebundaran
6
8 ≤ Ø ≤ 14
16 ≤ Ø ≤ 25
28 ≤ Ø ≤ 34
Ø > 34
± 0,3
± 0,4
± 0,5
± 0,6
± 0,8
Maksimum 70 %
batas toleransi
d1
d2
d1- d2
Cara menghitung penyimpangan kebundaran :
Ø 16 mm, toleransi = 0,5 mm, Contoh:
d1 - d2 = 0,2 mm, 0,2/0,5 = 40 %, penyimpangan masih diijinkan
d1 - d2 = 0,4 mm, 0,4/0,5= 80 %, tidak memenuhi syarat
i. Panjang
Apabila tidak ada permintaan khusus, panjang baja tulangan yg ditetapkan 6, 9 dan 12 m.
Toleransi panjang ditetapkan sbb :
Tabel 4. Toleransi Panjang
Panjang (m) Toleransi (mm)
Semua Ukuran
(BjTP dan BjTS)
- 0
+ 70
j. Berat, j1. Toleransi berat per batang BjTp dan BjTS
ditetapkan sbb
Tabel 5. Toleransi Berat per btngTabel 5. Toleransi Berat per btng
Diameter nominal Diameter nominal (mm)(mm)
Toleransi (%)Toleransi (%)
6 ≤ Ø6 ≤ Ø ≤≤ 8 8 ± 7± 7
10 10 ØØ < 16 < 16 ± 6± 6
16 16 ØØ < 28 < 28 ± 5± 5
ØØ 28 28 ± 4± 4
Untuk BjTS Ø 10 : 0,617 kg/m,
toleransinya : 0,06 x 0,617 = ± 0,037 kg/m
j2. Toleransi berat per lot baja tulangan ditetapkan sbb :
Tabel 6. Toleransi Berat per lot
Diameter (mm) Toleransi (%)6 ≤ Ø ≤ 8 ± 6
10 Ø < 16 ± 5
16 Ø < 28 ± 4
Ø 28 ± 3,5
k. Sifat-sifat mekanis ditetapkan sbb :
Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter
uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung
(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)
No. 2 min 24 min 39 20
No. 3 (235) (383) 24
No. 2 min 30 min 45 18 Ø ≤ 16 = 3 x Ø
No. 3 (294) (441) 20 Ø ≥ 16 = 4 x Ø
Tabel 7. Sifat Mekanis BjTPUji lengkung
180 o 3 x Ø
Tulangan
Kelas Baja
Uji Tarik
24
2 BjTP 30
No
180 o
1 BjTP
lanjutanlanjutan
Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter
uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung
(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)
No. 2 min 30 min 45 16 Ø ≤ 16 = 3 x Ø
No. 3 (294) (441) 18 Ø > 16 = 4 x Ø
No. 2 min 35 min 50 18 Ø ≤ 16 = 3 x Ø
16 > Ø ≤ 40 = 4 x Ø
No. 3 (343) (491) 20 Ø ≥ 50 = 5 x Ø
No. 2 min 40 min 57 16
No. 3 (392) (559) 18
No. 2 min 50 min 63 12 Ø ≤ 25 = 5 x Ø
No. 3 (491) (618) 14 Ø ≥ 25 = 6 x Ø
BajaTulanganNo
Tabel 8. Sifat Mekanis BjTSKelas Uji Tarik Uji lengkung
1 BjTS 30 180 o
2 BjTS 35 180 o
5 x Ø
4 BjTS 50 90 o
3 BjTS 40 180 o
Sudut lengkung 180 o
BjTP 24 – 3 Ø
Tidak boleh terjadi retak pd sisi luar
Persyaratan pembengkokan di lapangan :
• Btng tul tdk boleh dibengkokkan dan diluruskan dgn cara-cara yg
merusak penampang;
• Membengkok dan melurusan harus dilakukan dlm keadaan dingin,
pemanasan dibolehkan atas pengawasan perencana;
• Pemanasan dilakukan pada suhu maks 850o C;
• Batang tulangan yg dibengkok dgn pemanasan tdk boleh didinginkan dgn cara disiram air.
l. Syarat penandaanl. Syarat penandaan setiap batang baja harus diberi penandaan dengan setiap batang baja harus diberi penandaan dengan
huruf timbul yg menunjukkan inisial pabrik dan huruf timbul yg menunjukkan inisial pabrik dan ukuran nominalnya.ukuran nominalnya.
setiap batang baja hrs diberi tanda pd ujung setiap batang baja hrs diberi tanda pd ujung penampangnya dgn warna sesuai kelas baja sbb :penampangnya dgn warna sesuai kelas baja sbb :
Tabel 8. Penandaan pada ujung batang
Kelas Warna
BjTP 24 hitamBjTP 30 BjTS 30 biru
BjTS 35 merahBjTS 40 kuningBjTS 50 hijau
BjTP 24, Warna – hitam
BjTP 30 = BjTS 30, warna - biru
BjTS 35, warna - merah
BjTS 40, warna - kuning
BjTS 50, warna - hijau
m. Penggunaan baja dalam konstruksi betonm. Penggunaan baja dalam konstruksi beton
Sifat beton : Beton mempunyai nilai kuat tekan yg tinggi
dibandingkan dgn kuat tariknya (nilai kuat tariknya hanya 9 – 15 % saja dari kuat tekannya) – Strukt. Beton Bertulang, Istimawan Dipohusodo
Agar beton pd suatu struktur dpt bekerja dgn baik, maka perlu dibantu dgn memberi tulangan baja terutama pada struktur yg menerima beban tarik.
Perilaku dan penentuannya Ciri-ciri khas dari baja tulangan adalah kuat tarik,
batas luluh, regangan pada beban maksimum dan Modulus Elastisitas.
Sifat-sifat ini ditentukan secara pengujian tarik.
Pengujian Kuat tarik Baja Tulangan di LaboratoriumPengujian Kuat tarik Baja Tulangan di Laboratorium
Meja Uji Tarik
Batang baja yang diuji
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Mengukur diameter BJTP dengan jangka sorong
Mengukur diameter BJTS
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Preparasi Sampel Uji Tarik Baja Tulangan beton
Alat Uji Tarik Baja Tulangan Beton
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Sampel Baja Tulangan Beton Pasca Uji Tarik
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Uji Lengkung Baja Tulangan Beton dan Pengamatan Hasil
Hasil lintasan dari pengujian tarik Sifat fisik tulangan baja yg penting utk digunakan dlm perhitungan perencanaan beton bertulang adalah
Tegangan luluh (fy) dan Modulus elastisitas (Es).
Suatu diagram hubungan regangan tegangan tipikal untuk batang baja tulangan diidealisasikan spt Gambar di bawah. Tegangan luluh (ttk luluh baja ditentukan melalui prosedur pengujian standar sesuai SNI 07-2529-1991
Regangan
Tegangan
fy
= L/L
Daerah luluh
1
Es = fy /
2
5
4
3
0
Kekuatan tarik
Es = 2x 105 MPa
Contoh Menentukan Kelas Baja Data terkumpul dari hasil pengujian Batang BjTSPanjang : 523 mm, Massa : 836,0 gr, Massa/volume = 7860 kg/m3 = 7,86 10-3 gram/mm3.
massa. 836,0 Vol. batang = ---------------- = ----------- = 106,5 x
103 mm3
Massa/volume 7,86 x 10 -3
volume 106,5 x 103
Penampang Batang = ------------ = -------- = 203,6 mm2
panjang 523Garis tengah karakteristik = ¼ π Øk
2 = 203,6 Øk = 16,1 mm
Atau dengan dgn rumus Øk = 12,74 B
B adalah berat/panjang = 836/523 = 1,60
Øk = 12,74 1,60 = 16,1 mm,
Hasil pengujian beban putus = 111000 kg = 11100 N
111000
Besarnya Kuat Tarik = ------------ = 545,5 kg/mm2 = 54,55 N/mm2
203,6
Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter
uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung
(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)
No. 2 min 35 min 50 18 Ø ? 16 = 3 x Ø
16 > Ø ? 40 = 4 x Ø
No. 3 (343) (491) 20 Ø ? 50 = 5 x Ø
No. 2 min 40 min 57 16
No. 3 (392) (559) 185 x Ø 3 BjTS 40 180
o
2 BjTS 35 180 o
Tabel 9. Sifat Mekanis BjTS
No
Kelas Uji Tarik Uji lengkungBaja
Tulangan
n. Pengujian baja Tulangan di Laboratorium Acuan : SNI 07-2529-1991
Ketentuan BU : Diameter : Øn panjang batang BU min : 600 mm
P
fy = --------
¼ Ø2
Luas (mm2) BeratpanjangØn Øk bidang tarik(gr) leleh putus leleh putus
1 523 16 16.1 203.6 836 - 11,100 - 54.552 -3
rata-rata
Beban (N)Kuat Tarik (N/mm2)Dimensi (mm)No
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Lampiran Surat / Laporan No : 129/VIII/LbHn /Polban/2007 Dikerjakan : Didi SupardiPemberi Order : PT. WASKITA KARYA Dihitung : A. SubagdjaAlamat : Jl. M. T. Haryono Kav. No.10 Cawang - Jakarta 13340, Tlp. (021) 8198158, Fax. 8190455 Diperiksa : AnthonNomor/ Kode Benda Uji : IS.S.25; IS.S.19; IS.S.16; IS.S.13; IS.P.10 (masing-masing 2 buah)Pekerjaan/ Proyek : Uji Tarik & Lengkung Baja Tulangan Beton untuk Proyek Pemb. Mod. Simpang Susun di Karawang Barat
Regangan
No./ Kode Benda Uji MaksimumLeleh Maks. Leleh Maks. Lo Lu (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 IS.S.25 24,7 18,85 480,8 279,2 236000 304000 490,9 632,3 245,0 298,0 21,6 41,9 Tidak Retak Tul. Deform
2 IS.S.19 18,6 15,25 270,6 182,7 139000 180000 513,7 665,3 183,1 216,8 18,4 32,5 Tidak Retak Tul. Deform
3 IS.S.16 15,6 10,9 190,6 93,4 99000 128000 519,5 671,6 154,0 183,5 19,2 51,0 Tidak Retak Tul. Deform
4 IS.S.13 15,6 9,45 190,6 70,2 64000 74000 335,8 388,3 123,0 151,0 22,8 63,2 Tidak Retak Tul. Deform
5 IS.P.10 9,9 6,5 77,0 33,2 34000 41000 441,8 532,8 99,0 123,2 24,4 56,9 Tidak Retak Tul. Polos
CATATAN :1. 1 KN = 101,9716 Kgf2. Hasil ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji
Bandung, 06 Agustus 2007Menyetujui, Diperiksa, Dihitung, Dikerjakan Oleh :Suvervisi Proyek Pelaksana Proyek Ka. Laboratorium
Hermawan Anthon Ir. A. Subagdja, MT. Didi SupardiPT. INDEC INTERNUSA PT. WASKITA KARYAPT. INDOKOEI INTERNASIONAL
SNI 07-2529-1991
KeteranganKuat Tarik
(MPa)Panjang Ulur
(mm)Kontraksi Uji
Lengkung
Beban Tarik (N)No.
Diameter Luas (mm2)
Do Du Ao Au
PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA TULANGAN BETON
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN
Terima KasihTerima Kasih
Wass.
Catatan Catatan
1 N/mm2 = 10 kg/mm21 N/mm2 = 10 kg/mm2 1 MPa = 10 Kg/cm2= 1 N/cm21 MPa = 10 Kg/cm2= 1 N/cm2
Luas penampang Nominal Luas penampang Nominal
0,7854 x d20,7854 x d2 L = ------------ cm2L = ------------ cm2
100100