ptk tata boga

24
ISSN 0215 - 8250 OPTIMALISASI METODE DEMONSTRASI PADA MATA KULIAH DASAR TATA BOGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA oleh Ni Wayan Sukerti Jurusan PKK Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan, IKIP Negeri Singaraja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa setelah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mata kuliah Dasar Tata Boga pada mahasiswa semester I PKK Tata Boga IKIP Negeri Singaraja tahun akademik 2004/2005. Penilaian dilakukan pada setiap akhir dari siklus yang dilaksanakan, yakni hal-hal yang diamati mulai dari persiapan, proses, dan hasil. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II dapat dikemukakan bahwa hasil penelitian pada siklus I sebesar 77,35 dan pada siklus II adalah 77,89. Temuan penelitian ini adalah (1) ada peningkatan hasil belajar mahasiswa, dan (2) Mahasiswa menyatakan puas ____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005 102

Upload: kosnawan-awan

Post on 05-Dec-2014

224 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

OPTIMALISASI METODE DEMONSTRASI PADA MATA KULIAH DASAR TATA BOGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

olehNi Wayan Sukerti

Jurusan PKKFakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan, IKIP Negeri Singaraja

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa setelah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mata kuliah Dasar Tata Boga pada mahasiswa semester I PKK Tata Boga IKIP Negeri Singaraja tahun akademik 2004/2005. Penilaian dilakukan pada setiap akhir dari siklus yang dilaksanakan, yakni hal-hal yang diamati mulai dari persiapan, proses, dan hasil. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II dapat dikemukakan bahwa hasil penelitian pada siklus I sebesar 77,35 dan pada siklus II adalah 77,89. Temuan penelitian ini adalah (1) ada peningkatan hasil belajar mahasiswa, dan (2) Mahasiswa menyatakan puas setelah diajar dengan metode demonstrasi. Dengan demikian dinyatakan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam mata kuliah praktik Dasar Tata Boga cenderung dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Kata kunci : metode demonstrasi, prestasi belajar

ABSTRACT

This research aimed at improving the learning outcome of the first semester students of the department of Home Economics IKIP Negeri

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

102

Page 2: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

Singaraja in academic year 2004/2005 and finding out their responses after being taught through demonstration methods of basic food and beverage practicum course. The evaluation was done at the end of every cycle and the objects of the observation were the preparation, process, and result of the teaching and learning activities. Based on the data analysis, it was found that the average scores of cycle I was 77,35 and cycle II was 77,89 respectively. The results of the study show that (1) the students’ learning outcome increased along the cycles and (2) the students’ response was good. Thus, it can be concluded that the implementation of the demonstration method in the practicum course of basic food and beverage can improve the students’ learning outcome.

Key words : demonstration method, learning outcome

1. Pendahuluan

Eksistensi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

sebagai bagian dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

dapat dikategorikan baik bila lulusannya selalu dibutuhkan oleh

masyarakat. Artinya, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga mampu

menghasilkan lulusan yang mempunyai adaptabilitas dan fleksibelitas

dengan multy exit, yaitu lulusannya dapat bekerja pada bidang pendidikan

dan nonkependidikan yang berkualitas sesuai dengan bidang keahlian atau

keterampilannya. Peluang kerja tersebut bisa dimanfaatkan secara efektif

apabila lulusan menguasai ilmu pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan

yang memadai sesuai dengan bidang kerja masing-masing.

Sejalan dengan misi perluasan mandat IKIP Negeri Singaraja untuk

membuka program-program diploma nonkependidikan, hal ini juga dapat

dijadikan langkah lanjut menuju ke arah persiapan jurusan untuk membuka

program diploma nonkependidikan di bidang tata boga, seperti Manajemen

Tata Hidang, di bidang Tata Rias dan di bidang Tata Graha.

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

103

Page 3: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

Mahasiswa Jurusan PKK bidang keahlian Tata Boga semester I

pasti akan memrogram mata kuliah Dasar Tata Boga sebagai mata kuliah

dasar sebelum memrogram mata kuliah keahlian boga lebih lanjut.

Pembelajaran Dasar Tata Boga menekankan pada aspek keterampilan dasar

yang dilaksanakan di laboratorium produksi boga melalui bermacam-

macam praktik mengolah hidangan.

Menurut Moedjiono dan Moh. Dimyati (1993), situasi yang

memungkinkan terjadinya pembelajaran yang optimal adalah suatu situasi

yang menuntut siswa dapat berinteraksi dengan guru atau bahkan

pembelajaran di tempat tertentu yang telah diatur dalam rangka mencapai

tujuan. Selain itu, situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran bila menggunakan metode dan media yang tepat. Sejalan

dengan pendapat di atas, Slamet (dalam Adnyawati, 2004) menyatakan

bahwa pendidik yang berkualitas merupakan faktor dominan dalam rangka

meningkatkan mutu lulusan. Oleh karena itu, seorang pengajar harus

mampu memilih dan menerapkan berbagai metode mengajar,

menggunakan media dan fasilitas pembelajaran sehingga bermanfaat

dalam rangka penguasaan keterampilan bagi peserta didik sesuai dengan

rencana.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada mahasiswa angkatan

tahun 2003/2004, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata

Boga mencapai rata-rata 66,38. Hal ini berarti tingkat penguasaan

mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga tergolong cukup. Di sisi lain,

mata kuliah ini merupakan prasyarat untuk memrogram mata kuliah

Pengelolaan Makanan Nusantara yang menuntut penguasaan keterampilan

yang lebih tinggi.

Bertolak dari kenyataan di atas, dipandang perlu untuk melakukan

upaya menggunakan metode pengajaran yang lebih efektif untuk mencapai

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

104

Page 4: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

hasil belajar yang optimal. Pengajar dalam hal ini dosen perlu merancang

metode mengajar yang sesuai dengan materi dan tujuan karena diduga

metode mengajar dapat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil

belajar.

Sebagai salah satu upaya untuk mengajak mahasiswa lebih aktif

dalam pembelajaran, penerapan metode demonstrasi dalam perkuliahan

Dasar Tata Boga nampaknya sangat relevan, agar mahasiswa dapat

menguasai keterampilan Dasar Tata Boga, dengan harapan dapat

meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga.

Penelitian ini memfokuskan pada dua masalah pokok, yaitu (1)

bagaimanakah peningkatan hasil belajar praktik pada mata kuliah Dasar

Tata Boga setelah diajar dengan metode demonstrasi pada mahasiswa

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga IKIP Negeri Singaraja?, dan

(2) bagaimanakah tingkat kepuasan mahasiswa terhadap metode

demonstrasi pada perkuliahan mata kuliah Dasar Tata Boga?

Hasil penelitian ini akan memberi manfaat, baik bagi mahasiswa

ataupun bagi pengajar (dosen) dalam meningkatkan hasil belajar mata

kuliah Dasar Tata Boga . Pertama, mahasiswa dapat pengalaman langsung

tentang keterampilan mengolah suatu jenis hidangan sesuai dengan tahapan

persiapan - pengolahan – penyajian. Kedua, untuk pengajar (dosen),

metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu metode mengajar

dalam perkuliahan Dasar Tata Boga di Jurusan PKK IKIP Negeri Singaraja.

Mahasiswa belajar di kelas dengan bimbingan dan arahan dosen.

Dosen memfasilitasi mahasiswa dengan harapan terjadi proses pemahaman

pada diri mahasiswa. Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana upaya

yang dilakukan oleh dosen untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi

mahasiswa untuk belajar. Dalam usaha menciptakan kondisi yang

kondusif, dosen harus memperhatikan komponen-komponen yang ada

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

105

Page 5: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

dalam lingkungan proses belajar mengajar seperti dirinya sendiri, keadaan

mahasiswa, alat-alat peraga atau media, metode, dan sumber-sumber belajar

lainnya.

Dosen dalam mengajar keterampilan Dasar Tata Boga di

laboratorium memerlukan metode yang tepat untuk mengajar karena mata

kuliah Dasar Tata Boga menuntut penguasaan dua kemampuan. Pertama,

diperlukan pengetahuan teknik memasak, pengetahuan bahan, pengetahuan

alat, dan cara pemilihan bahan. Kedua, dalam praktik dituntut kemampuan

tentang pemahaman resep, penentuan alat yang akan dipakai, pemilihan

bahan, persiapan, teknik-teknik pengolahan dan penyajian hidangan.

Materi perkuliahan yang diberikan, meliputi: pengetahuan bahan

makanan dan alat, bentuk-bentuk dapur, pengetahuan menu, ukuran resep,

teknik pengolahan makanan Indonesia dan Asing serta aplikasinya, teknik

penyajian menu Indonesia dan Asing serta aplikasinya.

Metode demonstrasi merupakan metode yang tergolong sederhana

dan amat bersahaja. Seorang dosen dituntut benar-benar memahaminya

sebelum menggunakannya. Metode demonstrasi secara umum dikatakan

merupakan format interaksi pembelajaran yang sengaja mempertunjukkan

atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh

dosen atau orang lain kepada seluruh mahasiswa atau sebagian mahasiswa.

Berdasarkan penelitian tentang urutan manfaat empat metode mengajar,

metode demonstrasi berada pada urutan kedua yang didukung oleh

mahasiswa (Nasution , 2003 : 125).

Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau

benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang

sering disertai dengan penjelasan lisan (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 :

102). Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa pada pelajaran

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

106

Page 6: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian

dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan

memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.

Dengan memperagakan suatu tindakan, proses atau prosedur,

metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut: (1)

pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari

verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat); (2) siswa lebih

mudah memahami apa yang dipelajari; (3) proses pengajaran lebih

menarik; (4) siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara

teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri, (Syaiful Bahri

Djamarah, 2002 : 103)

2. Metode Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah mahasiswa semester I

Tata Boga yang berjumlah 10 orang. Dalam proses pelaksanaannya, 1

orang dosen pengajar mata kuliah Dasar Tata Boga menjadi kolaborator

peneliti. Selanjutnya dapat dirumuskan suatu hipotesis tindakan sebagai

berikut.” Jika metode demonstrasi dapat dilaksanakan secara optimal, maka

hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga akan

meningkat”. Jika metode demonstrasi dapat dilaksanakan secara optimal,

maka tingkat kepuasan mahasiswa akan dapat terpenuhi.

Pelaksanaan Penelitian dilakukan dengan prosedur penelitian

tindakan kelas, yakni perencanaan, tindakan, dan refleksi.

2.1 Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini, dilakukan kegiatan (a) mengkaji satuan acara

perkuliahan, perencanaan praktik dan jadwal penelitian, (b) mengkaji

format-format instrumen penelitian, seperti lembar observasi, tes hasil

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

107

Page 7: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

belajar, (c) mengkaji data awal, dan (d) mengkaji indikator-indikator untuk

mengevaluasi pencapaian tindakan yang telah dilaksanakan.

2.2 Pelaksanaan Tindakan

Prosedur pelaksanaan tindakan, meliputi : (a) dosen menyampaikan

materi pengajaran yang telah dipersiapkan sesuai dengan satuan acara

perkuliahan yaitu tentang teknik-teknik pengolahan makanan Indonesia

dengan pilihan hidangan makanan pokok dan lauk-pauk, (b)

mendemonstrasikan hidangan yang akan dipraktikkan mahasiswa sesuai

dengan teknik yang didapatkan, (c) mahasiswa memperhatikan, selanjutnya

mahasiswa menerapkan kembali apa yang telah didemonstrasikan tadi

sesuai dengan resep yang ada pada perencanaan praktik tiap – tiap

mahasiswa, dan (d) bila ada mahasiswa yang sulit memahami suatu teknik

pengolahan, dosen membantu dengan memberikan contoh teknik yang

dimaksud.

2.3 Observasi dan Evaluasi

Evaluasi kegiatan dalam suatu siklus, meliputi : (1) penilaian

terhadap aktivitas praktik mahasiswa dengan menggunakan pedoman

observasi. Hal-hal yang dinilai mulai dari persiapan memasak (bahan, alat),

proses memasak (kecocokan teknik), hasil hidangan dan cara penyajian

(kecocokan alat penyajian, garnish)

Aktivitas praktik mahasiswa diukur dengan menggunakan lembar

observasi yang terdiri dari 3 indikator utama, meliputi persiapan, proses

dan hasil praktik . Pengukuran dilakukan oleh dosen pengajar dan peneliti

yang juga sebagai tim pengajar.

Hasil belajar teori diukur dengan menggunakan tes yang dilakukan

di akhir siklus. Indikator keberhasilan dari tindakan ditetapkan sebagai

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

108

Page 8: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

berikut: Hasil belajar praktik dilihat dari skor yang diperoleh mahasiswa

sesuai dengan pedoman observasi, sedangkan hasil tes dilihat dari skor tes

yang diperoleh mahasiswa .

Hasil belajar total adalah gabungan hasil belajar praktik dengan

bobot 70% dan hasil tes akhir dengan bobot 30%. Hasil belajar tiap-tiap

mahasiswa dikonversikan ke dalam model Penilaian Acuan Patokan skala

5 sesuai dengan Buku Pedoman Studi IKIP Negeri Singaraja tahun 2002

edisi revisi sebagai berikut .

Tabel 1. Acuan Patokan Skala 5

Persentase Tingkat Penguasaan

Nilai Tingkat Keberhasilan Belajar

Angka Huruf

85-10070-8455-6940-540-39

43210

ABCDE

Sangat BaikBaik

CukupKurang

sangat Kurang

Selanjutnya, data tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap

metode pembelajaran yang dilaksanakan dikumpulkan dengan angket,

dianalisis secara deskriptif dengan cara mengkategorikan persentase

mahasiswa yang menyatakan sangat puas, puas, cukup puas dan tidak

puas.

2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan setiap selesai suatu tindakan, dan digunakan

untuk mengkaji atau menganalisis temuan-temuan dalam tindakan yang

telah dilakukan. Melalui refleksi peneliti dan dosen pengajar melakukan

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

109

Page 9: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

diskusi untuk membahas kekurangan atau kelemahan tindakan yang telah

dilaksanakan, guna merumuskan tindakan-tindakan perbaikan untuk siklus

berikutnya.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

Data hasil belajar praktik dikumpulkan dengan menggunakan

pedoman observasi pelaksanaan praktik dengan bobot nilai 70%, sedangkan

hasil belajar teori dikumpulkan melalui tes tulis dengan bobot nilai 30%.

Data hasil belajar pada siklus I disajikan dalam Tabel 2 dan siklus II

disajikan dalam Tabel 3.

Data hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan kriteria model

PAP sehingga diperoleh simpulan untuk peningkatan hasil belajar dengan

metode demonstrasi. Tingkat keberhasilan belajar meliputi sangat baik,

baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Tabel 2. Rangkuman Analisis Hasi Belajar Siklus I

No Subjek PenelitianSkor Siklus I

Skor ∑PT NilaiPraktik Bobot 70% Teori Bobot 30 %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Subjek 1

Subjek 2

Subjek 3

Subjek 4

Subjek 5

Subjek 6

Subjek 7

Subjek 8

Subjek 9

Subjek 10

82

82

80

78

80

78

78

77

78

77

57,4

57,4

56

54,6

56

54,6

54,6

53,9

54,6

53,6

75

81

78

79

70

65

65

68

75

80

22,5

24,3

23,4

23,7

21

19,5

19,5

20,4

22,5

24

79,9

81,7

79,4

78,3

77

74,1

74,1

74,3

77,1

77,6

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

Jumlah 790 736 773,5

Rata-rata 79 73,6 77,35

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

110

Page 10: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

Tabel 3. Rangkuman Analisis Hasil Belajar Siklus II

No Subjek PenelitianSkor Siklus II

Skor ∑PT NilaiPraktik Bobot 70% Teori Bobot 30 %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Subjek 1

Subjek 2

Subjek 3

Subjek 4

Subjek 5

Subjek 6

Subjek 7

Subjek 8

Subjek 9

Subjek 10

83

81

80

79

80

79

78

78

79

78

58,1

56,7

56

55,3

56

55,3

54,6

54,6

55,3

55,3

76

80

78

79

70

67

66

68

75

80

22,8

24

23,4

23,7

21

20,1

19,8

20,4

22,5

24

80,9

80,7

79,4

79

77

75,4

74,4

75

77,8

79,3

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

Jumlah 795 739 778,9

Rata-rata 79,5 73,9 77,89

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

mata kuliah Dasar Tata Boga mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga IKIP Negeri Singaraja. Dengan membandingkan tingkat

penguasaan pada tingkat keberhasilan yang diperoleh pada siklus I rata-

rata sebesar 77,35 % dengan kriteria PAP ternyata berada pada tingkat

penguasaan 70-84%. Jadi, hasil belajar Dasar Tata Boga pada siklus I

berada pada kategori baik.

Pada siklus II tingkat keberhasilan belajar menunjukkan skor rata-

rata sebesar 77,89 sehingga dapat dinyatakan hasil belajar mata kuliah

Dasar Tata Boga berada pada kategori baik.

Hasil analisis data tingkat kepuasan mahasiswa dengan penerapan

metode demonstrasi secara optimal menunjukkan bahwa persentase

mahasiswa yang menyatakan puas sebesar 60%. Berdasarkan kriteria yang

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

111

Page 11: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

telah ditetapkan dapat disimpulkan mahasiswa menyatakan puas terhadap

tindakan yang dilaksanakan, mahasiswa mendapatkan keterampilan

tentang teknik-teknik sebelum mulai mempraktikkan hidangan tersebut,

sehingga mengefektifkan waktu praktik. Data tingkat kepuasan mahasiswa

disajikan dalam tabel 4 berikut.

Tabel 4. Tingkat Kepuasan Mahasiswa

No Tingkat Kepuasan Subjek Persentase

1. Sangat Puas 3 orang 30%

2. Puas 6 orang 60%

3. Tidak puas 1 orang 10%

4. Sangat tidak puas - 0%

3.2 Pembahasan

Setelah menganalisis data hasil penelitian, diperoleh hasil-hasilnya,

ditemukan peningkatan pada siklus I ke siklus II. Pelaksanaan kegiatan

siklus II pada intinya merupakan kegiatan yang serupa pada siklus I.

Beberapa hal yang diamati kurang memberikan hasil optimal pada siklus I

adalah mahasiswa belum mampu mengerjakan suatu hidangan sesuai

dengan tahapan-tahapan mulai persiapan, proses, dan hasil. Oleh karena itu,

pada siklus II pengajar/dosen memperagakan proses pembuatan hidangan

per tahap secara jelas sesuai dengan yang dirancang. Mahasiswa mengikuti

menurut langkah kerja penyelesaian hidangan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Djajadisastra (dalam Adnyawati, 2004 : 163) bahwa metode

demonstrasi akan efektif dalam pembelajaran karena dilakukan dengan

mempertunjukkan langsung proses pembuatan suatu objek yang didesain,

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

112

Page 12: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

dalam hal ini pengolahan makanan pokok dan lauk-pauk dalam mata

kuliah Dasar Tata Boga.

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II dapat

dikemukakan, skor rata-rata siklus I sebesar 77,35 dan skor rata-rata pada

siklus II adalah 77,89. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata dari siklus I

dan siklus II mengalami peningkatkan sebesar 0,70 % . Dengan demikian,

dapat dinyatakan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam mata kuliah

Dasar Tata Boga cenderung meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Peningkatan hasil belajar di atas sangat kecil. Selanjutnya, dilakukan

analisis dengan uji t untuk melihat signifikansi peningkatan tersebut.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh harga t hitung sebesar 2,241. Harga t

hitung dibandingkan dengan harga t tabel dengan derajat kebebasan 9

pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Dengan demikian, harga t hitung

lebih kecil dari t tabel. Hal ini, berarti peningkatan sebesar 0,70% tidak

signifikan.

Walaupun secara kuantitatif terdapat peningkatan yang tidak

signifikan, namun dalam kenyataannya diamati tingkat aktivitas mahasiswa

tergolong baik. Hal ini tercermin dari cara kerja mahasiswa yang tertib,

cermat, dan cekatan. Mahasiswa berusaha untuk memanfaatkan waktu

efektif dengan mengerjakan beberapa langkah kerja dalam waktu yang

bersamaan, seperti meracik bumbu sambil merebus daging, memasak

daging sambil menyiapkan alat saji.

Selanjutnya, mahasiswa menyatakan puas dengan penerapan metode

demonstrasi dalam pembelajaran mata kuliah Dasar Tata Boga . Hal ini

tercermin dari analisis angket yang menunjukkan bahwa sebagian besar

(60%) mahasiswa menyatakan puas, dengan alasan utama mahasiswa

mendapat keterampilan secara langsung tentang tahapan-tahapan

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

113

Page 13: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

pembuatan hidangan yang didemonstrasikan oleh dosen, yang memudahkan

bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan praktik.

Temuan di atas sesuai dengan hasil penelitian Jenuk (1997) yang

menemukan bahwa peningkatan frekuensi demonstrasi pada pengajaran

praktik pengolahan makanan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

atau metode demonstrasi sangat efektif digunakan pada pengajaran praktik

pengolahan hidangan. Pada penelitian lain, yaitu Adnyawati (2004) juga

ditemukan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan

keterampilan proses dan hasil belajar dekorasi kue.

Berpijak dari hasil penelitian sebagaimana dipaparkan di atas,

dapat disimpulkan bahwa implikasi dari temuan ini sangat perlu penerapan

metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata kuliah

Dasar Tata Boga.

4. Penutup

Berdasarkan analisis data beserta pembahasannya, dapat

disimpulkan bahwa (1) optimalisasi metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar mahasiswa, khususnya dalam mata kuliah

Dasar Tata Boga; (2) metode pembelajaran ini dapat memperkaya berbagai

jenis metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas ataupun di

laboratorium.

Berdasarkan simpulan di atas, diajukan saran yaitu para dosen

pengajar Tata Boga perlu mengembangkan berbagai model pembelajaran

yang mendorong mahasiswa lebih aktif dan terampil dalam perkuliahan.

Selain itu, dosen agar menerapkan metode demonstrasi ini sebagai salah

satu metode pembelajaran.

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

114

Page 14: Ptk Tata Boga

ISSN 0215 - 8250

DAFTAR PUSTAKA

Adnyawati, Ni Desak Made Sri. 2004. Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Pembelajaran Dekorasi Kue melalui Metode Demonstrasi dan Media Job Sheet Mahasiswa Jurusan PKK IKIP Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran ISSN 0215 -8250 No.1 TH.XXXVII Januari 2004

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Jenuk, Ni Ketut. 1997. Peningkatan Frekuensi Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Praktik Mata Pelajaran Pengolahan Makanan pada Siswa Tata Boga SMK Negeri 3 Denpasar. Skripsi tidak dipublikasikan.

Moedjiono, Moh. Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Nasution,S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVIII April 2005

115