pt pelat timah nusantara tbk. (pt latinusa) · dengan kepemilikan sebesar 55,0%, pt krakatau steel...
TRANSCRIPT
2010Laporan Tahunan
Annual Report
PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa)Gedung Krakatau Steel 3rd Floor
Jl. Gatot Subroto Kav. 54
Jakarta 12950 - Indonesia
Phone : (62-21) 520 9883 (hunting)
Fax : (62-21) 521 0079, 521 0081
Website : www.latinusa.co.id
Email : [email protected]
PT Pelat Timah
Nu
santara Tb
k. (PT Latinu
sa)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Lapo
ran Tah
un
an 2010 An
nu
al Rep
ort
Sustain
able G
row
th
Tinjauan UsahaBusiness Review
Sekilas LatinusaIntroduction to Latinusa
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
Data PerusahaanCorporate Data
2 Sekilas Latinusa Latinusa In Brief3 Visi, Misi & Nilai-nilai Vision, Mission & Values4 Keunggulan Latinusa Why Latinusa6 Produk dan Proses Product and Process7 Ikhtisar Bisnis Business Highlights8 Peristiwa Penting dan Penghargaan 2010 Significant Events and Awards in 20109 Tonggak Sejarah Milestones10 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights11 Ikhtisar Saham Stock Highlights12 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners16 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
26 Industri Tinplate Tinplate Industry28 Produksi Production30 Revamping Revamping33 Pemasaran Marketing35 Teknologi Informasi Information Technology37 Sumber Daya Manusia Human Capital Management
43 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance57 Laporan Komite Audit Audit Committee Report58 Manajemen Risiko Risk Management
63 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility68 Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion & Analysis
77 Laporan Keuangan Financial Statements
152 Struktur Organisasi Organizational Structure153 Dewan Komisaris Board of Commissioners155 Komite Audit Audit Committee156 Direksi dan Sekretaris Perusahaan Board of Directors and Corporate Secretary158 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting160 Informasi Perseroan Corporate Information
Daftar IsiContents
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Maksimedia
1
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Latinusa terus mencetak pertumbuhan yang sehat pada tahun 2010, yaitu tahun pertama operasional secara penuh sejak go public pada bulan Desember 2009. Latinusa melaksanakan revamping dan ekspansi fasilitas produksi yang dimilikinya sebagai upaya perbaikan kapasitas, efisiensi dan mutu produksi. Seiring peningkatan konsumsi pasar domestik, Latinusa berhasil mendorong angka penjualan dan meletakkan landasan yang kuat untuk menopang pertumbuhan yang berkelanjutan di masa-masa mendatang.
Latinusa sustained its strong growth in 2010, its first full
year of operations since becoming a public company in
December 2009. The Company took steps to revamp and
expand production facilities in order to improve production
capacity, efficiency and quality. Taking advantage of
growing market demand, Latinusa posted higher revenues
and established a solid footing for sustainable growth in
the coming years.
Sustainable Growth
2
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Latinusa telah berhasil berkembang sebagai satu-satunya produsen tinplate di Indonesia yang menyediakan produk berkualitas tinggi dengan standar dan sertifikasi yang diakui secara internasional.
Latinusa has successfully developed as the only tinplate producer in Indonesia that supplies high quality products under world-class standards and certification.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk., atau disingkat Latinusa, didirikan
pada 19 Agustus 1982 dengan misi memproduksi dan memenuhi
kebutuhan tinplate untuk kebutuhan konsumsi bahan kemasan
kaleng di pasar dalam negeri.
Dengan dukungan keuangan dan keahlian pemegang saham
dibidangnya, Latinusa telah berhasil berkembang ditengah
persaingan yang semakin ketat dengan kompetitor global
di kawasan Asia. Hingga saat ini, Latinusa masih merupakan
satu-satunya produsen tinplate di Indonesia yang menyediakan
produk dengan kualitas tinggi, serta standar dan sertifikasi yang
diakui secara internasional. Konsumen yang menggunakan
produk Latinusa terdiri dari berbagai produsen ternama di sektor
susu, makanan serta bahan konsumen (consumer goods) lainnya.
Latinusa mampu menguasai pangsa pasar domestik dan pada
tahun 2010 mencapai sekitar 52%.
Latinusa beroperasi dengan kantor pusat yang terletak di
Gedung Krakatau Steel Lantai 3, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav.
54, Jakarta Selatan. Fasilitas produksi yang berlokasi di pabrik di
Jalan Australia I Kav. E1, Kawasan Industri KIEC Cilegon tengah
dikembangkan dan dimodernisasi dengan dilakukannya rekondisi
dan revamping peralatan pabrik, dalam rangka peningkatan
kapasitas pabrik dari 130.000 ton per tahun menjadi 160.000
ton per tahun.
Proyek peningkatan kapasitas produksi tersebut didanai oleh
penjualan saham perusahaan kepada masyarakat. Pencatatan
saham Latinusa di Bursa Efek Indonesia telah dilakukan pada
tanggal 14 Desember 2009. Seiring penjualan saham kepada
masyarakat, terjadi perubahan komposisi pemegang saham
menjadi KONSORSIUM JEPANG sebagai pemegang saham utama
dengan kepemilikan sebesar 55,0%, PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk 20,1%, PT Baruna Inti Lestari 4,9% dan publik 20,0%.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk., or Latinusa in short, was
established on August 19, 1982 charged with the mission
of producing and fulfilling demand for tinplate used in can
packaging for consumption in the local market.
With financial and industrial support of shareholders, Latinusa
has successfully developed amid increasingly intensive
competition from global producers in the Asian region. Today,
Latinusa still remains as the only tinplate producer in Indonesia
that supplies high quality products under world-class standards
and certification. Consumers of Latinusa’s products consist of a
line of reputable brands in the milk and food sectors as well as
other consumer goods. Latinusa has consistently controlled the
domestic market and in 2010 held approximately 52% share of
the market.
Latinusa operates from the Head Office located in the Krakatau
Steel Building Fl.3, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 54, South
Jakarta. The production plant, which is situated on Jalan
Australia_I Kav. E1, KIEC Industrial Complex in Cilegon, is currently
undergoing development and modernization with reconditioning
and revamping of factory equipments to expand capacity from
130,000 tons to 160,000 tons per annum.
The project for production capacity enhancement is funded by
proceeds from the sale of the Company’s shares to the public in
the Initial Public Offering and listing of Latinusa in the Indonesia
Stock Exchange on December 14, 2009. With the IPO, there was
a change in the composition of the shareholders such that the
JAPAN CONSORTIUM became the majority shareholder with
ownership of 55.0%, followed by PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk with 20.1%, PT Baruna Inti Lestari with 4.9% and the public
with 20.0%.
Sekilas Latinusa Latinusa In Brief
3
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Visi • Vision
Misi • Mission
IntegritasKonsisten terhadap janji dalam setiap aktivitas berdasarkan etika dan aturan.
Kerja samaMengutamakan kerja bersama bagi pengembangan perusahaan dan menjadikan tujuan perusahaan sebagai tujuan bersama, tanpa melihat perbedaan individu maupun kelompok yang melibatkan manajemen dan seluruh karyawan.
KeterbukaanKami selalu terbuka terhadap gagasan, saran maupun perubahan baru dari luar bagi pengembangan perusahaan. Kami mengembangkan sistem kerja dan pelaporan yang baik, yang menjadikan kami terbuka untuk evaluasi dari berbagai pihak terkait.
KredibelKepercayaan tercermin dari kejujuran, profesionalisme dan inovasi. Kami terus berupaya untuk maju, mandiri, berkembang serta bersedia untuk melakukan perubahan bagi pertumbuhan dan kemajuan seiring dengan tujuan, visi, misi, nilai dan pandangan kami.
KepedulianKami senantiasa menjaga toleransi dan rasa peduli diantara kami, para karyawan dan lingkungan sekitar perusahaan; dan mengambil tindakan yang sesuai terhadap kesalahan, mendorong kinerja lebih baik, serta bekerja sama bagi pengembangan perusahaan.
Visi 2013Menjadi perusahaan tinplate terpadu dan terbaik di kawasan AFTA.
Visi 2020Menjadi perusahaan kemasan baja terdepan di kawasan AFTA.
Perseroan terus berupaya untuk menjadi bagian terpenting di dalam mata rantai penyediaan makanan dan minuman yang higienis, sehat dan aman bagi seluruh masyarakat.
Menghasilkan tinplate berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, dan pengiriman tepat waktu bagi kepuasan pelanggan.
Nilai-nilai • Values
IntegrityConsistent with our words in everything we do, in ethics and rules.
TeamworkGiving importance to teamwork for the development of the company, making the objective of company as the common objectives. Giving neither individuals nor groups any distinctions, involving both management and all staffs.
OpennessWe are always open to new ideas, suggestions and changes for external sources for the development of the company. We have developed good working and reporting systems that make us able to be open for evaluation by stakeholders.
CredibilityBeing trustworthy reflected by being honest, professional and innovative. We wish to keep moving, relying on ourselves, developing and willing to make changes for improvement and progress in line with our purpose, vision, mission, values and views.
ConcernWe maintain tolerance and concern among us, the staff and all around the company. Take proper actions against wrongdoings, encourage better performance and cooperate for development of the company.
Vision 2013To become an integrated and the best tinplate company within the AFTA region.
Vision 2020To become an excellent steel packaging company within the AFTA region.
The Company continuously make efforts to be an important part of hygienic, healthy and safe food and beverages supply chain to the public.
To produce tinplate of prime quality with a competitive price and on time delivery for the customer’s satisfaction.
Visi, Misi & Nilai-nilaiVision, Mission & Values
4
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Keunggulan LatinusaWhy Latinusa
1
3
2
Satu-satunya produsen tinplate di Indonesia
Currently remains as the only tinplate producer in Indonesia that supplies high quality products.
Hingga saat ini masih merupakan satu-satunya produsen tinplate di Indonesia yang menyediakan produk dengan kualitas tinggi.
The only tinplate producer in Indonesia
Dukungan penuh dari pemegang sahamFully supported by its shareholders
Shareholders provide guaranteed supply of TMBP and transfer of its tinplate technology.
Pemegang saham memberi jaminan akan ketersediaan pasokan bahan baku TMBP dan alih teknologi tinplate yang dikuasainya.
Standar kelas dunia
The production processes are tightly controlled to satisfy the most stringent domestic and international standards.
Kontrol yang ketat diterapkan pada keseluruhan proses produksi dalam rangka pemenuhan standar produksi di tingkat lokal dan internasional.
World Class Standard
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
5
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
5
4
6Posisi keuangan yang kuat
Marjin laba yang senantiasa stabil
Penerapan sistem pengelolaan keuangan berdasarkan
prinsip kehati-hatian senantiasa menjaga tingkat
likuiditas dan kondisi keuangan yang kuat.
Application of prudent financial management sustain
adequacy of liquidity and solid financial position.
Solid financial condition
Dominasi di industri tinplate nasional
With a competitive edge in both product and service quality has successfully maintained market leadership position.
Dengan keunggulan bersaing dari segi mutu produk dan pelayanan dapat terus berhasil mempertahankan posisi memimpin pasar domestik.
Dominate the local tinplate industry
Historically stable net margin
Our ability to respond to customers’ demands support improvement in strong financial performance and profitability.
Kemampuan merespon tuntutan konsumen menopang peningkatan kinerja keuangan dan laba yang kuat.
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
6
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Produk dan ProsesProduct and Process
Our Product
Latinusa adalah produsen tinplate pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menawarkan beragam produk tinplate untuk kemasan kaleng bagi bahan makanan dan minuman.Latinusa is the first and currently the only tinplate manufacturer in Indonesia, producing a variety of tinplate products for canned packaging of food and beverage products.
Bahan Baku (TMBP & Timah)
Raw Materials (TMBP & Tin)
Produk Tinplate
Tinplate
Konsumen
End User
7
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
• Peningkatan tonase penjualan pada tahun 2010
dibandingkan dengan tahun 2009
• Increase of sales tonnage in 2010 compared with
2009 19%
15%
78%
40%
• Peningkatan penjualan pada tahun 2010
dibandingkan dengan tahun 2009
• Increase of net sales in 2010 compared with 2009
• Peningkatan laba bersih pada tahun 2010
dibandingkan dengan tahun 2009
• Increase of net income in 2010 compared with
2009
• Efisiensi suku bunga bank pada tahun 2010
dibandingkan dengan tahun 2009
• Efficiency of bank interest rate in 2010 compared
with 2009
Tonase Penjualan • Sales Tonnage
Penjualan • Net Sales
Laba Bersih • Net Income
Suku Bunga Bank • Bank Interest Rate
Ikhtisar BisnisBusiness Highlights
8
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Peristiwa Penting dan Penghargaan 2010
Penghargaan 2010 Awards in 2010
8 Juni June
30 Juli July
30 Juli July1 April April
Significant Events and Awards in 2010
Kick Off Program System Application and Product in Data Processing (SAP) dengan PT Konsulindo Informatika Perdana.
Kick Off of the System Application and Product in Data Processing (SAP) Program, in collaboration with PT Konsulindo Informatika Perdana.
Penggantian Pejabat Sekretaris Perusahaan dari HARYANTO ke M. ARSYAD. Appointment of M. ARSYAD as Corporate Secretary to replace HARYANTO.
Penandatanganan Kerja Sama dengan NSC terkait Proyek Electrolytic Tinning Line Consulting Engineering Service (ETLCES) guna menunjang rencana Proyek Revamping.
Signing with NSC for the Electrolytic Tinning Line Consulting Engineering Service (ETLCES) Project to support the planned Revamping Project.
Bursa Efek Indonesia memasukkan saham Latinusa dalam perhitungan Indeks KOMPAS100 efektif Agustus 2010.
The Indonesia Stock Exchange has incorporated Latinusa’s stock into the KOMPAS100 Index as of August 2010.
Bursa Efek Indonesia memasukkan saham Latinusa dalam perhitungan Indeks PEFINDO25 efektif Agustus 2010.
The Indonesia Stock Exchange has incorporated Latinusa’s stock into the PEFINDO25 Index as of August 2010.
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pertama setelah Latinusa menjadi Perusahaan Publik.
The first Annual General Meeting of Shareholders after Latinusa became a listed company.
24 Maret March
9 Juni June
7 Juli July
Piagam Penghargaan P2K3 PT LatinusaPT Latinusa P2K3 Award Certificate
Sertifikat Penetapan Wajib Pajak PatuhCompliant Taxpayer Certificate
Piagam Penghargaan Kecelakaan NihilZero Accident Award Certificate
Piagam Penghargaan Program Keselamatan dan Kesehatan KerjaHealth and Work Safety Program Award Certificate
Sertifikat SNI ISO 9001:2008SNI ISO 9001:2008 Certificate
Penyelenggaraan Analis Meeting. Analyst Meeting.
9
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
9 Agustus August
20 Oktober October
Penyelenggaraan Public Expose.
Public Expose.
Penandatanganan Perjanjian Proyek Revamping dengan Nippon Steel Engineering, PT Nippon Steel Construction Indonesia, PT Sankyu Indonesia International dan Fuji Electric Asia Pasific Pte.,Ltd.
Signing of Agreement for the Revamping Project with Nippon Steel Engineering, PT Nippon Steel Construction Indonesia, PT Sankyu Indonesia International and Fuji Electric Asia Pasific Pte.,Ltd.
1980
1982
1986
Studi Kelayakan oleh PT Tambang Timah dan PT Krakatau Steel bekerja sama dengan Kaiser Engineering International Corp.
Feasibility Study by PT Tambang Timah and PT Krakatau Steel in cooperation with Kaiser Engineering International Corp.
PT Latinusa didirikan tanggal 19 Agustus 1982 dan merupakan Perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan pemegang saham pertama kalinya adalah PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel dan PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba).
PT Latinusa was established on August 19, 1982 as a Domestic Investment Company (PMDN) with initial shareholding composition made up of PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel and PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba).
Memulai kegiatan komersial dengan kapasitas produksi 130.000 ton per tahun.
Initiated commercial operation with annual production capacity of 130,000 tons.
• PT Latinusa mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia.
• Divestasi oleh Krakatau Steel dan akuisisi
oleh KONSORSIUM JEPANG.
• PT Latinusa listed shares in the Indonesia
Stock Exchange.
• Divestment by Krakatau Steel and
acquisition by the JAPAN CONSORTIUM.
Tonggak SejarahMilestones
2009
Penandatangan kontrak proyek revamping
Signing of revamping project contract2010
Piagam Penghargaan Program Keselamatan dan Kesehatan KerjaHealth and Work Safety Program Award Certificate
Piagam Penghargaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan KerjaHealth and Work Safety Supervising Team Award Certificate
Sertifikat PROPER “Biru” Kementerian Lingkungan HidupPROPER “Blue” Certificate, State Minister of the Environment
10
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian
Dalam juta Rupiah (kecuali disebutkan lain) 2010 2009 2008 2007 2006 In million Rupiah
(unless stated otherwise)
Laporan Laba Rugi Statements of Income
Penjualan Bersih 1.361.898 1.180.276 1.465.900 1.021.435 878.246 Net Sales
Harga Pokok Penjualan 1.176.889 1.026.291 1.243.042 870.180 741.145 Cost of Sales
Laba Kotor 185.009 153.985 222.858 151.255 137.102 Gross Profit
Laba Usaha 77.001 66.942 138.455 80.673 80.126 Operating Profit
Laba Bersih 74.576 41.997 72.719 53.309 61.087 Net Income
Jumlah Saham Beredar (‘000) 2.529.811 1.520.824 101.868 101.868 101.868 Outstanding Shares (‘000)
Laba Bersih per Saham (Rp) 30 28 71 52 60 Earning per Share (Rp)
Modal Kerja Bersih 410.611 383.394 212.898 159.381 143.789 Net Working Capital
Neraca Balance Sheets
Jumlah Aktiva 917.662 608.332 792.222 489.331 486.705 Total Assets
Jumlah Kewajiban 430.239 180.833 532.517 286.295 304.944 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 487.423 427.499 259.705 203.036 181.762 Total Equity
Jumlah Investasi 48.066 4.016 3.503 2.030 3.087 Total Investment
Rasio-rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%)
Marjin Laba Kotor 13,58% 13,05% 15,20% 14,81% 15,61% Gross Profit Margin
Marjin Laba Operasi 5,65% 5,67% 9,45% 7,90% 9,12% Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih 5,48% 3,56% 4,96% 5,22% 6,96% Net Profit Margin
Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas
8,13% 6,90% 9,18% 10,89% 12,55% Return to Total Assets
Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas 15,30% 9,82% 28,00% 26,26% 33,61% Return to Equity
Rasio Lancar 205,11% 364,71% 142,51% 161,37% 153,53% Current Ratio
Rasio Kewajiban Terhadap Aktiva 46,88% 29,73% 67,22% 58,51% 62,65% Total Liabilities to Assets
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 88,27% 42,30% 205,05% 141,01% 167,77% Total Liabilities to Equity
2006 2007 2008 2009 2010
878
1.021
1.466
1.180
1.362
Penjualan BersihNet SalesRp miliar • Rp billion
Laba UsahaOperating Profit
2006 2007 2008 2009 2010
80 81
138
6777
Rp miliar • Rp billion
2006 2007 2008 2009 2010
487 489
792
608
918
Rp miliar • Rp billion
Jumlah AktivaTotal Assets
2006 2007 2008 2009 2010
61
53
73
42
75
Rp miliar • Rp billion
Laba BersihNet Income
11
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Latinusa di Bursa Efek IndonesiaLatinusa on the Indonesia Stock Exchange
Ikhtisar SahamStock Highlights
2010 2009 *
TertinggiHighest
TerendahLowest
PenutupanClosing
TertinggiHighest
TerendahLowest
PenutupanClosing
Triwulan Pertama 310 230 295 - - - First Quarter
Triwulan Kedua 360 230 295 - - - Second Quarter
Triwulan Ketiga 385 280 380 - - - Third Quarter
Triwulan Keempat 530 350 430 255 390 265 Fourth Quarter
* Tercatat sejak 14 Desember 2009 * Listed since December 14, 2009
Harga Saham Share Price
Keterangan 2010 2009 Description
Dividen (Rp ‘000) - 15.140.100 Dividend (Rp ‘000)
Jumlah Saham yang Beredar (‘000) 2.529.811 1.520.824 Outstanding Shares (‘000)
Rasio Pembayaran Dividen (%) - 36 Dividend Payout Ratio (%)
Laba Bersih per Saham (Rp) 30 28 Earning per Share (Rp)
Nilai Buku per Saham (Rp) 193 169 Book Value per Share (Rp)
Kinerja SahamShare Performance
Volume
Volume
500
600
400
300
200
100
0Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
500.000
600.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
Rp Volume (‘000)
2010 2009
Jumlah SahamNumber of Shares
%Jumlah Saham
Number of Shares%
Nippon Steel Corporation 883.172.500 35,00 883.172.500 35,00
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 507.096.150 20,10 507.096.150 20,10
Mitsui & Co., Ltd 252.335.000 10,00 252.335.000 10,00
Nippon Steel Trading Ltd. 126.167.500 5,00 126.167.500 5,00
Metal One Corporation 126.167.500 5,00 126.167.500 5,00
PT Baruna Inti Lestari 123.741.350 4,90 123.741.350 4,90
Publik/Public 504.670.000 20,00 504.670.000 20,00
Pemegang Saham (per 31 Desember)Shareholders (as of 31 December)
Harga Saham
Share Price
12
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Akio MigitaKomisaris Utama | President Commissioner
13
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Indonesia sekali lagi telah terbukti prestasinya di bidang perekonomian yang sangat prospektif. Sebagai salah satu dari segelintir negara yang mampu mencatat pertumbuhan positif di tengah terjangan krisis keuangan global pada tahun 2009, pemulihan kondisi perekonomian Indonesia tergolong cepat pada tahun 2010 terlihat dari pertumbuhan PDB sebesar 6,00%.
Kuatnya pertumbuhan ekonomi makro juga tercermin pada kinerja positif yang kembali diraih industri-industri lokal, termasuk sektor tinplate. Kami menyambut baik hal tersebut dengan dampaknya yang berimbas pada kemajuan Latinusa, seperti tercermin pada angka penjualan dan laba. Kinerja Latinusa pada tahun 2010 mengungguli pencapaian pada tahun 2009, dengan total penjualan yang tumbuh sebesar 15,39% dan nilai keseluruhan Rp 1,362 triliun atau sebesar 105.944 ton serta laba bersih yang melonjak 77,58% menjadi Rp 74,576 miliar. Latinusa juga mempertahankan dominasi pasar dengan pangsa pasar sebesar 52%.
Dewan Komisaris menilai pencapaian kinerja yang menggembirakan tersebut akibat fokus yang secara konsisten diarahkan oleh pihak manajemen pada segmen makanan dan minuman. Basis konsumen yang besar di Indonesia membuat kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman mendapat prioritas tertinggi dalam daftar belanja rumah tangga. Sehingga terus mendukung tingginya tingkat permintaan produk kami untuk jangka panjang.
Namun sebaliknya prospek industri yang cerah juga turut mengundang masuknya barang impor. Walaupun Latinusa tetap sebagai satu-satunya produsen tinplate di Indonesia, tantangan yang telah dan akan meningkat secara intensif adalah tingkat persaingan pasar.
Dengan ketidakpastian yang mendominasi kondisi perekonomian, pihak manajemen harus bisa membangun kemampuan untuk memonitor kondisi pasar untuk mendeteksi indikasi adanya gejolak pada pergerakan nilai tukar mata uang asing serta
Indonesia, once again, proves itself to be an exciting and attractive market. After being included in a short list of countries that managed to withstand the blow of the global financial crisis in 2009, Indonesia scored a rapid economic recovery in 2010 with GDP growth of 6.00%.
Robust macro-economic growth is mirrored in turn-around results posted by local industries, including the tinplate market. We are pleased to witness that this condition benefited Latinusa, as evident in our sales and profitability figures. Latinusa’s overall business performance in 2010 significantly outshines its 2009 achievement with total sales registering a healthy growth of 15.39 % at aggregate value of Rp 1.362 trillion or equivalent to 105,944 tons and net income expanding by 77.58% to Rp 74.576 billion. Latinusa also maintained market dominance, controlling 52% share of the market.
The Board of Commissioners attributes this outstanding financial accomplishment to management’s conscious and consistent focus on the food and beverage market segment. With Indonesia’s large consumer base, staple necessities as food and beverage (F&B) remain top priorities on the list of household spending, thereby securing large demand for our products over the long term.
The flip side of the coin is, however, that attractive market prospects also entice entry of imported products. While Latinusa remains as the only tinplate producer in Indonesia, we are and will continue to be increasingly challenged with fierce competition.
With economic uncertainties still dominant, management must build up market surveillance to detect early signs of volatile movements in the exchange rates as well as prices of iron ore and coking coal that would cause fluctuations in the price of TMBP.
Kinerja Latinusa pada tahun 2010 mengungguli pencapaian pada tahun 2009, dengan total penjualan yang tumbuh sebesar 15,39% dan laba bersih yang melonjak 77,58%.
Latinusa’s overall business performance in 2010
significantly outshines its 2009 achievement with total
sales registering a healthy growth of 15.39% and net
income expanding by 77.58%.
14
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
harga iron ore dan coking coal yang berpotensi mendorong naik harga TMBP. Hal tersebut menjadi amat penting mengingat Latinusa akan memberhentikan sementara kegiatan pabrik selama beberapa bulan pada tahun 2011 dalam kaitan proyek revamping.
Manajemen harus dapat memitigasi dampak buruk dengan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga terhadap kemungkinan timbulnya guncangan pada bisnis dan mendukung pencapaian kinerja keuangan yang konsisten dalam jangka panjang. Pertamanya, proyek revamping dalam rangka merespon kebutuhan ekspansi kapasitas sebagai titik awal dari perencanaan strategis ke depan. Sejalan dengan ini dibutuhkan perencanaan yang menyeluruh serta eksekusinya yang dirancang agar persediaan produk dapat senantiasa memenuhi kebutuhan konsumen, termasuk menerapkan kebijakan stock up yang bertujuan menjaga kecukupan tingkat persediaan sebelum dilakukan penghentian kegiatan produksi yang bersifat sementara. Pada akhirnya, manajemen juga harus fokus dalam membangun positioning Perusahaan yang strategis sekaligus defensif melalui kontrol terhadap kenaikan biaya produksi serta mempertahankan loyalitas pelanggan dengan penawaran produk dan layanan bernilai tambah sehingga memenuhi setiap kebutuhan mereka.
This is particularly critical as Latinusa will be required to cease plant operations for a few months in 2011 to make way with the revamping project.
Management must be able to mitigate adverse impacts by taking preventive measures to combat potential instabilities in the business and maintain consistency of financial performance over the long term. Firstly, the revamping project that addresses capacity expansion is the starting point of future strategic initiatives. In line with this, thorough planning and execution must be carried out to manage supply continuity in line with customer demands, including stocking up adequate inventory levels prior to temporary production shutdown. Finally, management must equally concentrate on tightening defensive strategic positioning by controlling production cost increases and retaining partnership of existing clients with products and value-added services that satisfy their every requirement.
Kiri ke kanan Left to Right: Zulkarnain, Komisaris Independen/Independent Commissioner • Hiroyuki Migita, Komisaris/Commissioner • Sukandar, Komisaris/Commissioner • Akio Migita, Komisaris Utama/President Commissioner • Fauzi Aziz, Komisaris Independen/ Independent Commissioner • Yukio Nakano, Komisaris/Commissioner
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
15
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Untuk menyikapi dan menjawab tantangan ini, konsorsium pemegang saham Jepang memberikan komitmen dan dukungan penuh kepada Latinusa untuk terus melayani dan memenangkan pasar tinplate Indonesia yang terus berkembang. Karenanya, kami terus melakukan investasi agar Latinusa memiliki sumber daya dengan pengetahuan teknikal dan kemampuan manajemen yang tangguh untuk penyempurnaan kegiatan operasional yang menyeluruh melalui sasaran dan tujuan yang multi-dimensional, termasuk penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas, efektivitas manajemen, kemampuan pelayanan konsumen dan sumber bahan baku.
Bagi Latinusa juga amatlah penting untuk terus menerapkan praktik bisnis yang sehat dalam setiap usaha yang dirintis. Kami menghargai berbagai kemajuan penting yang telah diraih untuk memastikan bahwa penerapan praktek-praktek tata kelola telah memadai sesuai dengan skala ukuran organisasi dan lingkup usaha saat ini. Perangkat korporasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan lebih efektif, dan kerja sama yang lebih erat telah dibina antara Komite Audit dan Satuan Pengawas Intern dalam rangka memastikan terselenggaranya analisa risiko yang komprehensif dan pengungkapan data keuangan yang wajar untuk kepentingan pemegang saham.
Kami menimbang bahwa restrukturisasi dapat bergulir lebih cepat dengan dukungan pihak-pihak yang ahli dan profesional untuk secara langsung mengelola berjalannya proses transisi. Hal ini difasilitasi dengan penunjukkan Wakil Direktur Utama serta tim Asisten Direktur yang menangani aspek operasional sehari-hari, beserta tiga Komisaris baru, termasuk saya sendiri sebagai Komisaris Utama serta Bapak Hiroyuki Migita dan Bapak Yukio Nakano masing-masing sebagai Komisaris yang bertugas melakukan pengawasan secara lebih intensif.
Kami sangat yakin bahwa seluruh dedikasi dan kerja keras yang saat ini kami kerahkan dalam mewujudkan transisi menuju standar Grup Nippon Steel ini menjadi sebuah investasi kami agar dapat berkembang dengan hasil yang lebih memuaskan bagi Latinusa, termasuk mempertahankan posisi kepemimpinan pasar, pada tahun-tahun ke depan.
In response to these challenges, the Japanese consortium of shareholders pledge full support and commitment to Latinusa in its pursuit to continue serving and winning the growing Indonesian market. For this purpose, we have invested valuable resources to bring into Latinusa technical knowledge and management capabilities to streamline overall operations through multi-dimensional targets and objectives, including production cost reduction, quality improvement, management effectiveness, customer servicing capability and raw material supply.
Equally important is for Latinusa to constantly incorporate ethical practices in all of its business ventures. We commend significant advances made for ensuring that good corporate governance practices have been satisfactorily adequate to suit the scale of the current size and business operation. Corporate organs have also performed duties and responsibilities more effectively, and tighter cooperation between the Audit Committee and the Internal Audit Unit has successfully established greater assurance for comprehensive risk analysis and fair financial disclosure to shareholders.
We have decided that restructuring is expedited by incorporating expert professionals for hands-on management of the transition process. This is facilitated with the appointment of the new Executive Vice President Director and team of Deputy of Directors to handle day-to-day operations, and three new Commissioners, including myself as President Commissioner as well as Mr. Hiroyuki Migita and Mr. Yukio Nakano as Commissioners, charged to enforce more intensive supervision.
I believe with strong conviction that all dedication and hard-work we invest today in making massive reforms related to the transition into Nippon Steel Group standards will be greatly rewarded with more promising prospects, including defending market leadership position, for Latinusa in the years to come.
Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners
Akio MigitaKomisaris Utama | President Commissioner
16
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Ardhiman TADirektur Utama | President Director
17
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Pemegang saham yang terhormat,
Pada tahun 2010, Latinusa memulai suatu proses transformasi
yang menakjubkan, dengan melakukan berbagai perubahan
untuk merangkul identitas baru Perusahaan dan menyelaraskan
kegiatan operasional menyusul perubahan pemegang saham
mayoritas dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kepada konsorsium
yang dipimpin Nippon Steel Corporation.
Bagi Latinusa, sinergi dengan Nippon Steel menjadi sebuah
kekuatan yang mendorong pertumbuhan berkesinambungan
melalui berbagai manfaat untuk merealisasikan prospek usaha
ke depan yang lebih cerah. Walau mampu meraih posisi terdepan
dalam persaingan di pasar tinplate domestik, manajemen
berpendapat bahwa saatnya tepat untuk mengambil upaya-upaya
yang lebih besar dan menyuntik semangat perubahan pada bisnis
kami agar tidak lengah, mengingat banyaknya tantangan sejalan
dengan tingginya tingkat persaingan dan dinamika usaha yang
bergerak dengan pesat.
Pada tahun 2010, konsumsi tinplate di Indonesia kembali
menguat, naik sebesar 26% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan
pasar diharapkan akan terus berlanjut dengan baik, didukung
berbagai faktor internal. Latinusa telah menjalin hubungan kerja
Respected stakeholders,
In 2010, Latinusa embarked on an exciting journey, intensively
reinventing our identity and realigning our overall operations
following the change in majority ownership from PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk to a consortium led by Nippon Steel Corporation.
For Latinusa, the synergy that exists with Nippon Steel becomes
the fuel to our drive for sustainable growth through an opportune
stream of promising benefits for better future prospects. While
we have sustained a leadership position in the local market,
management feels that it was imperative to take revolutionary
steps and incorporate changes in the business to prevent ourselves
from becoming complacent, particularly with tougher pressures
from competitors and dynamic market shifts.
In 2010, tinplate consumption in Indonesia gained its ground,
increased by about 26% from the previous year. Market growth is
expected to accelerate at a healthy rate, driven mostly by internal
forces. Latinusa has long served customers whose products have
Bagi Latinusa, sinergi dengan Nippon Steel menjadi sebuah kekuatan yang mendorong pencapaian pertumbuhan berkesinambungan melalui berbagai manfaat yang akan merealisasikan prospek usaha ke depan yang lebih cerah.
For Latinusa, the synergy that exists with Nippon Steel
becomes the fuel to our drive for sustainable growth
through an opportune stream of promising benefits for
better future prospects.
18
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
dengan pelanggan yang menghasilkan produk-produk yang telah
menjadi bagian dari keseharian keluarga Indonesia. Sebagai satu-
satunya produsen tinplate di tingkat lokal, kami memiliki posisi
yang strategis sehingga prospek pertumbuhan industri lokal
membuka peluang yang baik bagi kemajuan Latinusa.
Namun demikian kamipun sadar bahwa potensi pertumbuhan
ini menarik masuk kompetitor regional dan timbul tantangan
dengan masuknya produk impor ke dalam negeri. Dengan
pertimbangan ini, kami memantapkan strategi konsentrasi bisnis
kami untuk melayani pasar domestik, dengan secara simultan
melakukan perbaikan yang mendasar di bidang operasional
dengan dukungan para pemegang saham. Salah satu manfaat
yang terbentuk dari hubungan dengan Nippon Steel adalah
jaminan akan ketersediaan pasokan bahan baku TMBP, yang
sekaligus merubah salah satu risiko bisnis utama Latinusa
menjadi salah satu keunggulan untuk bersaing. Selaras dengan
ini Nippon Steel berkomitmen dalam hal alih teknologi tinplate
yang dikuasainya, yang juga merupakan salah satu yang terbaik
di dunia. Seiring langkah Latinusa dalam transisi menjadi bagian
dari Grup Nippon Steel, proses transformasi mulai bergulir sejak
awal tahun 2010.
Sekilas 2010: Sasaran Kerja vs. Kinerja
Kami telah menetapkan tiga sasaran strategis utama untuk tahun
2010. Target operasional tersebut, yang juga merupakan bagian
dari rancangan pengembangan usaha dalam jangka panjang,
terdiri dari:
1. Rekondisi pabrik.
2. Peningkatan penjualan.
3. Mengupayakan pelaksanaan efisiensi di segala bidang.
Pelaksanaan Rekondisi Pabrik
Kapasitas produksi saat ini masih kurang optimal untuk memenuhi
kenaikan permintaan di dalam negeri, dan manajemen bertekad
merespon peluang bisnis ini sehingga mampu meraih kemajuan
tidak hanya dari sisi finansial namun juga mempertahankan
posisi teratas di pasar domestik. Bagi kami, solusinya adalah
pelaksanaan rekondisi pabrik: sebagai amunisi yang ampuh untuk
kembali meraih pangsa pasar dari kompetitor global dan sebagai
landasan yang kokoh untuk menopang kinerja ke depan.
Revamping didanai dari hasil IPO. Setelah melalui proses seleksi
dan tender yang ketat, maka pada bulan Oktober Latinusa secara
resmi menunjuk pihak kontraktor yang terdiri dari perusahaan
dengan reputasi terbaik yang telah memiliki pengalaman dalam
proyek konstruksi di Indonesia dan seluruh dunia. Seluruh proyek
ini dijadwalkan rampung pada awal tahun 2012. Setelah selesai,
become staple parts of the common Indonesian household, and
as the only local tinplate producer that is strategically situated
near consumers, the industry’s growth prospects open vast
opportunities to Latinusa.
But market potentials are not overlooked by competitors, and we
are fully aware of threats from invasion of imports. Weighing the
prospects and challenges ahead, we have outlined to maintain
focus on the domestic front, whilst intensifying significant
structural changes in current operations with backing from
shareholders. A paramount luxury derived from our link to Nippon
Steel is guaranteed supply of TMBP, thus drastically switching our
main business risk into a competitive strength. Parallel to this is
Nippon Steel’s strong commitment for transferring its tinplate
technology which is among the best in the world. As Latinusa
embraces a new identity as part of the Nippon Steel Group of
companies, we set the transformation rolling beginning in 2010.
2010 at a Glance: Targets vs. Performance
We have specified three critical strategic initiatives to pursue in
2010. These operational targets, which make up a significant
part of our long-term business development plan, comprise:
1. Reconditioning the factory.
2. Increasing sales.
3. Continuing to be more efficient in all sectors.
Reconditioning Our Factory
With Latinusa’s production capacity still under-serving the highly
prospective domestic market, management must address business
development opportunities that would not only secure financial
prosperity but sustain market leadership position as well. For us,
reconditioning the factory was the critical answer: a significant
ammunition to grab domestic market share from foreign
competitors and a stepping stone for improved performance in
the coming years.
Revamping is fully funded by proceeds from the Initial Public
Offering (IPO). After a rigorous selection and tender process, in
October Latinusa officially appointed the winning contractors,
which consist of excellent companies that have individually
established impressive track record of major construction works
in Indonesia and the world over. The entire exercise is scheduled
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
19
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
kapasitas produksi akan mencapai 160.000 ton per tahun dengan
peningkatan mutu produk yang didukung oleh peralatan baru
dengan teknologi terkini, sehingga membangun fondasi yang
lebih kokoh untuk memenuhi tuntutan pasar.
Peningkatan Penjualan
Seiring penurunan kondisi perekonomian global yang diikuti
penurunan penjualan tinplate pada tahun 2009, telah terjadi
pemulihan volume pasar yang menggembirakan pada tahun
2010. Secara internal, Latinusa yakin akan kemampuan merespon
segala tuntutan konsumen. Komitmen kami untuk menjadi total
solution provider bagi pelanggan terlihat jelas pada kemampuan
berinovasi untuk menyempurnakan produk dan layanan sesuai
for completion in early 2012. Once completed, we would have
enlarged production capacity to 160,000 tons per annum and
much enhanced product quality supported by new and advanced
equipments, thereby creating a more solid foundation to serve
market demands.
Increase Sales
After sluggish global economic conditions dampened tinplate
sales for most of 2009, we saw market appetite accelerate at full
steam in 2010. Internally, we remain confident of our ability to
respond to customers’ demands. Our commitment to become a
total solution provider to our customers is evidenced by continuous
innovation to tailor-fit our excellent products and services to each
customer’s unique requirements. From a production perspective,
Kiri ke kanan Left to Right: Himawan Turatmo, Direktur Operasi/Operation Director • Yoshimitsu Honda, Wakil Presiden Direktur/Executive Vice President Director • Ardhiman TA, Direktur Utama/President Director • Erwin, Direktur Keuangan/Finance Director • R.Suprapto Indroprayitno, Direktur Komersial/Commercial Director
20
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
kebutuhan khusus masing-masing konsumen. Dari aspek
produksi, berhasil diselesaikan permasalahan terkait bahan baku
dengan dukungan pemegang saham, sehingga dapat dieliminasi
risiko kekurangan pasokan yang sebelumnya kerap menghambat
produksi.
Alhasil, Latinusa mampu mencetak kinerja keuangan yang kuat
pada tahun 2010. Penjualan produk tinplate mencapai 105.944
ton dengan nilai Rp 1,362 triliun atau naik 18,64% dari segi
tonase. Pangsa pasar mencapai 52% dibandingkan rata-rata
51% untuk periode 2000 - 2009. Laba bersih melonjak 77,58%
menjadi Rp 74,576 miliar, sedangkan total aktiva naik sebesar
50,85% menjadi Rp 917,662 miliar (dari Rp 608,332 miliar).
Meningkatkan Efisiensi di Segala Bidang
Pada tahun 2010, secara agresif terus diluncurkan berbagai
program peningkatan efisiensi, dengan perluasan fokus di luar
lingkup pabrik dan ditargetkan pada keseluruhan mata rantai
produksi. Upaya peningkatan efisiensi yang diterapkan pada
tahun-tahun sebelumnya, termasuk penggantian bahan bakar,
telah menghasilkan manfaat yang positif.
Program efisiensi yang direalisasikan pada tahun 2010 adalah
pengembangan SAP. Sistem informasi yang handal dan
terintegrasi berfungsi tidak hanya untuk menyelaraskan aspek
produksi, administrasi dan manajemen untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi secara keseluruhan namun juga
melengkapi perangkat untuk pelaksanaan pemantauan yang
terus menerus dan tepat waktu sehingga mampu mendeteksi
setiap ketidakseimbangan, inefisiensi dan kekurangan dalam
mata rantai produksi yang menjadi dasar perencanaan yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami juga akan
menggunakan E-Procurement untuk menyelenggarakan
proses pengadaan yang lebih efisien dan praktis dalam rangka
menjamin keberlangsungan proses produksi dan operasional
dengan tugas administrasi yang lebih ringan. Sepanjang tahun
2010, pemasangan dan penyesuaian sistem dilakukan secara
menyeluruh dilengkapi dengan pelatihan dan program sosialisasi
yang intensif untuk membantu para karyawan dalam beradaptasi
dengan sistem yang canggih ini sesuai modul pada masing-
masing bagiannya. Dengan bangga kami sampaikan bahwa SAP
telah berhasil diluncurkan pada tanggal 10 Januari 2011 dengan
hasil yang menggembirakan. Di samping itu, sebagai salah satu
dampak dari perubahan status kepemilikan saham mayoritas,
Latinusa juga mendapatkan efisiensi di bidang keuangan, yaitu
melalui efisiensi tingkat suku bunga bank yang signifikan.
we have successfully resolved issues related to raw materials with
our shareholders’ support, thereby eliminating the risk of supply
shortages which have plagued production outputs in the past.
As a result, Latinusa recorded strong financial performance for
the year 2010. Tinplate sales reached 105,944 tons at total value
of Rp 1.362 trillion or growing by 18.64% in tonnage term.
Market share reached 52% as compared to an average of 51%
over the period of 2000 - 2009). Net profit jumped 77.58% to
Rp 74.576 billion, while total assets increased by 50.85% to
Rp 917.662 billion (from Rp 608.332 billion).
Increase Efficiency Across All Sectors
In 2010, we progressed more aggressively with efficiency
improvement initiatives, expanding focus beyond the plants and
into the overall production chain. Efficiency measures which were
installed in the previous years, including fuel-replacement, began
to generate favorable results.
The most significant efficiency initiative in 2010 is the development
of SAP. This reliable and integrated information system will not
only align the production, administrative and management
aspects to promote overall effectiveness and efficiency but will
also equip us with a continuous and timely monitoring tool that
enhances our ability to track imbalances, inefficiencies and gaps in
the production chain for more accurate and accountable business
planning. We will also use E-Procurement for a more efficient
and convenient procurement process that provides assurance of
production and operational continuity with little administrative
demands. Throughout 2010, full installation and adjustments of
system were carried out, coinciding with intensive training and
socialization efforts to assist employees in adapting to the new
sophisticated system, according to the modules in their respective
areas. We are happy to report that we have finally launched SAP
on January 10, 2011 with positive results. Additionally, as a result
from change of majority share ownership, Latinusa also achieved
efficiency in financial sector, that is through significant efficiency
of bank interest rate.
21
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Changes in Management and the Organization
With the shareholding change, Latinusa welcomed to the
management team three new Commissioners as well as Executive
Vice President Director Mr. Yoshimitsu Honda. Collectively, they
represent the team from the new consortium shareholders
charged to assist in our transition as part of the Nippon Steel
group of companies.
To expedite technology transfer, Nippon Steel also commissioned
expert professionals to Latinusa. This is facilitated by formally
embedding management advisory functions into the
organizational structure, including assigning experienced
professionals into the different aspects of the organization, as
well as more informally through temporary assignments.
With multi-dimensional reforms occurring in the Company,
the impacts were undoubtedly tremendous for employees.
To cushion the culture shocks, training and socialization
programs were intensively rolled out to bridge the gap and
equip employees with valuable information and knowledge to
make their transition easier to manage. We are also preparing
an Employee Gap Competency Analysis that would serve as the
roadmap to address necessary skill and competency improvement
for employees throughout the Company.
Corporate Social Responsibility
We continue to enhance corporate responsibility to society to
uphold our commitment as a good corporate citizen. In 2010,
our CSR programs partly focused on education, as we continued
to assist schools around the plant site in Cilegon. In consideration
of program continuity and effectiveness, our CSR activities in
2010 consisted of programs carried over from previous years as
part of joint CSR initiatives of the Krakatau Steel group.
Additionally, we are extremely excited to begin our cooperation
and take part in the ‘Coin A Chance’ program which aims to
provide assistance in education to underprivileged children across
the nation. With our tinplate products so much a part in the lives
of the typical Indonesian households, we strive to further increase
our presence by giving back through such contributions in order
to support a more prosperous future for the children of Indonesia.
Overall, we hope that these activities can help create significant
long-term impacts, or even life-changing opportunities for all
beneficiaries and benefactor partners involved.
Perubahan Manajemen dan Organisasi
Menyusul perubahan pemegang saham Perusahaan, Latinusa
menyambut anggota manajemen yang baru, terdiri dari tiga
Komisaris dan Wakil Direktur Utama Bapak Yoshimitsu Honda.
Secara kolektif, mereka mewakili pemegang saham konsorsium
yang bertanggung jawab membantu proses transisi Latinusa
sebagai bagian dari grup Nippon Steel.
Untuk mempercepat proses alih teknologi, Nippon Steel juga
mendelegasikan tim ahli ke dalam Latinusa. Hal ini difasilitasi
dengan menginternalisasikan secara resmi fungsi penasehat
manajemen pada struktur organisasi, termasuk penempatan para
profesional yang berpengalaman pada berbagai aspek di seluruh
organisasi, serta dengan mekanisme penempatan yang bersifat
sementara.
Dengan reformasi yang multi dimensional tersebut, dampak
yang dirasakan oleh karyawan tentulah besar. Dalam rangka
meredam dampak perbedaan budaya, upaya sosialisasi dan
pelatihan diluncurkan untuk menjembatani dan membekali
karyawan dengan pengetahuan dan informasi yang lengkap
agar proses transisi menjadi lebih mudah. Telah dilakukan
Analisa Kesenjangan Kompetensi Karyawan yang berfungsi
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi dan
keahlian bagi seluruh karyawan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Latinusa terus meningkatkan tanggung jawab kepada
masyarakat dengan memegang teguh komitmen untuk menjadi
warga korporasi yang baik. Pada tahun 2010, program CSR
dititikberatkan di bidang pendidikan, yang mana terus dilakukan
upaya membantu sekolah-sekolah yang terletak di sekitar
lokasi pabrik di Cilegon. Dengan pertimbangan kelangsungan
dan efektivitas program, berbagai kegiatan CSR pada tahun
2010 meliputi program lanjutan dari berbagai inisiatif yang
dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, dalam kerangka
program gabungan CSR Grup Krakatau Steel.
Selain itu, kami juga sangat gembira untuk turut ambil bagian
dalam program ‘Coin A Chance’ yang bertujuan memberikan
bantuan di bidang pendidikan kepada anak-anak kurang mampu
di seluruh tanah air. Dengan produk tinplate kami yang telah
menjadi bagian dari kehidupan keluarga Indonesia, kami terus
berupaya untuk meningkatkan peran kami dengan berbagi
melalui kontribusi kami untuk membantu masa depan yang lebih
baik bagi generasi muda Indonesia. Secara keseluruhan, kami
berharap bahwa kegiatan-kegiatan ini akan membawa dampak
yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan bahkan
memberi kesempatan untuk maju, baik bagi pihak penerima
maupun pihak pelaksana yang terlibat.
22
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Penyempurnaan Praktik Tata Kelola Perusahaan
Di Latinusa, implementasi tata kelola yang baik memfasilitasi
pengelolaan yang maksimal atas segala risiko yang dihadapi oleh
bisnis. Hal tersebut dicapai melalui penerapan lima pilar GCG
- yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran
dan independensi - sebagai basis untuk membangun kerangka
kerja yang kuat dalam kegiatan operasional sehari-hari agar
terlindung dari potensi kerugian dalam jangka pendek serta
mempertahankan kelangsungan bisnis, pertumbuhan kinerja dan
peningkatan laba dalam jangka panjang.
Perbaikan praktik-praktik tata kelola adalah sasaran kerja yang
terus ditingkatkan, dan pada tahun 2010 direalisasikan dengan
membangun kerangka kerja kontrol yang lebih kuat dan
menyeluruh di lingkungan Perusahaan. Fungsi pengawasan telah
diperketat dengan adanya Komisaris Independen dalam jajaran
Dewan Komisaris. Untuk pelaksanaan tugas manajemen yang
lebih efektif, kami juga telah memberlakukan pemisahan fungsi
yang jelas melalui Piagam Dewan Komisaris dan Direksi sebagai
pedoman yang komprehensif untuk melengkapi panduan
GCG, pedoman perilaku dan Piagam Komite Audit yang telah
diimplementasikan sebelumnya.
Komitmen kami pada standar tata kelola yang terbaik telah sesuai
dan selaras dengan budaya yang telah diteladani oleh Grup
Nippon Steel, dengan mengacu pada praktek-praktek terbaik
yang berlaku di dunia.
Pandangan di Tahun 2011
Dengan semangat perubahan yang baru, kami akan terus
mendorong berbagai upaya pengembangan di masa-masa
yang akan datang. Khususnya pada tahun 2011, kami telah
menetapkan sasaran strategis dan operasional sebagai berikut:
1. Melanjutkan fokus pada sektor makanan dan minuman.
2. Mengedepankan strategi Total Solution Provider.
3. Meningkatkan upaya perbaikan mutu produk.
Mengingat potensi pertumbuhan pasar domestik, fokus akan
terus ditekankan pada industri makanan. Selanjutnya, akan
dibangun fondasi yang lebih kuat untuk mendukung kemitraan
dengan konsumen melalui pendekatan total solution provider.
Sinergi dengan Nippon Steel juga berpotensi membuka jalan
untuk Latinusa mencapai kesempurnaan yang menyeluruh
dalam aspek produksi, pemasaran, produk, manajemen
dan tata kelola yang akan mendorong langkah kami untuk
mensejajarkan posisi khususnya struktur biaya yang kompetitif
dan standar internasional terbaik. Kami berkeyakinan dapat terus
mempertahankan posisi kepemimpinan di dalam industri tinplate
Indonesia dengan prospek yang baik.
Improvement in Good Corporate Governance Practices
In Latinusa, implementation of good corporate governance
facilitates optimal management of risks faced by the business.
This is achieved with full application of the five pillars of GCG
- transparency, accountability, responsibility, fairness and
independence - as the bases of building a strong framework of
controls in the day-to-day operation of the business to insulate
against losses in the short term and secure sustainability, better
performance and ultimately higher returns over the long term.
Improvement of corporate governance practices is a permanent
agenda, which is realized in 2010 by building a stronger and
more comprehensive framework of controls across all levels
of the organization. Oversight function was further tightened
with the addition of Independent Commissioners to the Board
of Commissioners. For effective management duties, we have
provided more clearly defined segregation of functions with the
issuance of the BOC and BOD Charter as a comprehensive set of
guidelines that complement the GCG guidelines, code of conduct
and Audit Committee Charter previously implemented.
Our strong commitment to the highest standards of good
corporate governance has conformed and is in line with the
culture embedded in the Nippon Steel Group companies, which
constantly benchmark against best international practices.
Looking into 2011
With renewed spirit of change, we will continue to usher in much
development initiatives for many years to come. Specifically for
2011, we have established the following operational and strategic
targets:
1. Continuing with our focus on food and beverage sector.
2. Emphasizing Total Solution Provider strategy.
3. Optimizing efforts in product quality.
With huge growth potentials in the domestic market, we continue
to maintain our focus on the food industries. Furthermore, we
will establish a more solid platform for stronger partnership with
customers through our total solution provider approach. Synergy
with Nippon Steel also opens doors for us to pursue leaps in
production, marketing, product, management and governance
excellence at Latinusa in order to match their competitive cost
structure and superior international standards. We are confident
of maintaining our dominant leadership in the prospective
Indonesian market today.
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
23
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sebagai penutup, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku jabatan atas
dukungan yang tiada henti dalam melancarkan proses transisi
yang sedang berjalan. Kepada seluruh karyawan atas kerja keras
dan dedikasi yang tinggi walau harus melakukan penyesuaian
yang sangat besar terhadap lingkungan kerja yang dihadapi
sehari-hari; kepada para pelanggan, pemasok dan mitra kerja
lainnya atas kepercayaan dan loyalitas mereka serta pengertian
dalam membuat perubahan sistem dan sistemik agar dapat terus
meningkatkan produk dan layanan di masa yang akan datang;
kepada pemegang saham atas kontribusi dan masukan yang
amat berharga sehingga dapat melancarkan transisi ke dalam
grup. Kami berharap semua pencapaian hingga saat ini dapat
membangun fondasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan
yang berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya dalam proses transisi
ini.
In closing, I would like to extend great appreciation and gratitude
to all our stakeholders for their full support in making our
on-going transition a smooth journey. To our employees for
their consistent hard-work and dedication despite significant
adjustments in their day-to-day working environment; to our
customers, suppliers and partners for their loyal business and
understanding as we undertake major system and systemic
changes required to serve them better products and services in
the future; to our shareholders for their valuable contribution and
inputs into making our well-planned and organized alignment
into the group. We hope that all our fine achievements to date
should serve as a solid foundation towards greater successes in
the next phases of the transition process.
Atas nama DireksiOn behalf of the Board of Directors
Ardhiman TADirektur Utama | President Director
24
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
25
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Latinusa melakukan inisiatif untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi dan mutu produksi pada tahun 2010.Latinusa took steps in 2010 to improve production
capacity, efficiency and quality.
Tinjauan Usaha
Business Review
26
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Konsumsi Tinplate Nasional Produk tinplate merupakan produk pelat baja yang disepuh timah
putih dan secara luas digunakan sebagai kemasan kaleng yang
dibutuhkan oleh produsen bahan makanan, minuman, minyak
goreng, cat serta berbagai jenis kebutuhan industri lainnya. Pada
tahun 2010, konsumsi produk tinplate di Indonesia naik sekitar
26% dari tahun 2009.
Industri TinplateTinplate Industry
Dengan keunggulan bersaing dari segi mutu produk dan pelayanan, Latinusa berhasil mempertahankan posisi memimpin pasar domestik pada tahun 2010.With a competitive edge in both product and service quality, Latinusa successfully maintained its market leadership position in 2010.
Domestic Tinplate ConsumptionTinplates are steel plates which are coated with white tin. They are
commonly employed in can packaging used by manufacturers of
food, beverages, cooking oil, paint and a host of other industrial
purposes. In 2010, tinplate consumption in Indonesia grew by
about 26% from 2009.
27
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Prospek Ke Depan Konsumsi tinplate domestik diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan yang sehat didorong oleh tiga faktor utama,
yaitu:
1) pertumbuhan PDB dan tingkat konsumsi di Indonesia yang
kuat,
2) ketahanan industri makanan, dan
3) popularitas kemasan tinplate yang semakin meningkat.
Sebagaimana terjadi pada tahun 2008, perekonomian negara-
negara yang memiliki tingkat populasi yang besar, termasuk
Cina, India dan Indonesia, telah terbukti memiliki tingkat
ketahanan yang lebih kuat dalam menghadapi kondisi krisis dan
tetap mencetak pertumbuhan yang positif. Sedangkan negara
dengan perekonomian yang lebih maju namun tanpa dukungan
basis konsumen yang kuat terlihat lebih rentan terhadap tekanan
resesi yang berlangsung.
Prospek pasar tinplate di Indonesia semakin diperkuat oleh
segmen konsumen utamanya, yaitu industri-industri makanan
secara luas. Dalam kondisi krisis maupun tidak krisis, secara
umum makanan pokok, termasuk sembako dan produk susu,
berada dalam urutan tertinggi bahan konsumsi rumah tangga.
Atas dasar ini, sektor makanan dan minuman umumnya meraih
tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tingkat
pertumbuhan PDB.
Selanjutnya, tuntutan konsumen saat ini juga terus meningkat,
terutama dalam hal kualitas produk yang dibeli. Salah satu faktor
yang menjadi perhatian utama masyarakat khususnya untuk
produk makanan adalah aspek keamanan produk. Akibatnya,
tingkat popularitas tinplate sebagai jenis kemasan alternatif terus
meningkat secara signifikan dengan keunggulan ciri khas yang
tahan lama dan anti karat.
Demikian pula kondisi pasar global untuk produk tinplate yang
amat menjanjikan. Di wilayah Asia, Eropa dan Amerika tercatat
tingkat pertumbuhan tahunan yang amat kuat berkat dorongan
permintaan dari sektor makanan dan minuman.
Future ProspectsThe tinplate market is expected to expand healthily on three main
driving factors:
1) Indonesia’s solid GDP growth and consumer spending,
2) resilience of the food industries, and
3) increasing popularity of tinplate packaging.
As yet again seen in 2008, the economies of countries with
massive population including China, India and Indonesia, have
proven to possess greater resilience in times of financial crises
and managed positive growth. On the contrary, the more
developed economies, minus backing of powerful consumer
base, succumbed to much deeper recessionary pressures.
The prospects for Indonesia’s tinplate market are further
intensified by its primary consumer, which are collectively the
food industries. Crisis or no crisis, the rule of thumb is that the
more basic food groups, including staple food stuffs and milk
products, remain on top ranks of household spending. Hence,
food and beverage growth has traditionally been higher than
GDP growth.
Further, today’s consumers have grown increasingly demanding
of the quality of their purchases. Safety has particularly emerged
as one of the most critical public concerns in the case of F&B
products. Consequently, popularity of tinplate as a packaging
alternative is progressively boosted by its long shelf life and rust-
resistant appeal.
The global market for tinplate has similarly promising prospects.
Markets across Asia, Europe and the Americas have consistently
posted strong annual growth figures, boosted by robust demand
for F&B products.
28
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Penggunaan untuk industri makanan dan susuUsage for food and milk industry
65%
Latinusa adalah satu-satunya produsen tinplate yang melayani pasar domestik di Indonesia. Sejak memulai kegiatan komersial pada tahun 1986, Latinusa mengoperasikan fasilitas produksi dengan total kapasitas terpasang sebesar 130.000 ton per tahun.
Jenis Produk Produk tinplate yang dihasilkan oleh Perusahaan ditawarkan dalam bentuk:1. Gulungan, 2. Lembaran.
Sekitar 65% pemakaian produksi tinplate Latinusa selama tahun 2010 adalah sebagai bahan baku kemasan kaleng untuk industri makanan, terutama kaleng susu. Jenis penggunaan lainnya yaitu sebagai kaleng cat dan aerosol serta baterai.
Latinusa menawarkan produknya dalam beragam ketebalan dan ukuran sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Saat ini, Latinusa menerapkan fokus pada produksi tinplate yang lebih tipis (thinner gauge) yang memiliki kualitas lebih prima dan menghasilkan harga yang lebih baik dibandingkan produk tinplate yang lebih tebal.
Bahan Baku Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan tinplate adalah TMBP dan timah. Karena bahan baku TMBP yang dibutuhkan memerlukan spesifikasi khusus, maka jumlah sumber pasokan di dalam negeri masih sangat terbatas saat ini. Akibatnya, Latinusa masih mengandalkan bahan baku impor dalam jumlah yang signifikan untuk kebutuhan produksi. Namun demikian, dengan peralihan kepemilikan kepada pihak Konsorsium Jepang maka salah satu manfaat yang terwujud bagi Latinusa adalah jaminan ketersediaan suplai bahan baku yang berkesinambungan serta harga yang wajar.
Proses Produksi Pabrik tinplate Perseroan dibagi menjadi dua lini produksi yang masing-masing menangani proses produksi yang berbeda. Tahap pertama adalah Electrolytic Tinning Line (ETL) yang berfungsi
Latinusa is the only domestic tinplate producer catering to the Indonesian market. Since the start of commercial production in 1986, Latinusa operates production facilities with total installed capacity of 130,000 tons per annum.
Products TypeThe Company’s tin-plated steel products are offered in two forms:1. Coils, 2. Sheets.
Around 65% of tinplate produced by Latinusa in 2010 is used for raw material of can packaging for food industry, particularly milk cans. Other applications include paint and aerosol cans and batteries.
Latinusa offers its products in a wide range of thickness and sizes to suit customer specifications. Currently, production is mainly focused on thinner gauge tinplates, which are superior in quality and carry a premium over the price of thicker gauge versions.
Raw MaterialsThe main raw materials used in tinplates are TMBP and tin. High specifications of raw materials, particularly TMBP, render limited sources of domestic suppliers at present. Hence, Latinusa still depends on import for most of raw material requirement. However, the takeover by the Japan Consortium benefits Latinusa with greater security for both raw material continuity and reasonable prices.
Production ProcessThe production facilities are broken down into two production lines for different processing of materials. The first phase is the Electrolytic Tinning Line (ETL), where the steel plates are coated
ProduksiProduction
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
29
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
melapisi baja dengan timah melalui proses elektrolisis sehingga menghasilkan produk tinplate dalam bentuk gulungan. Gulungan tinplate tersebut diproses lebih lanjut melalui Shearing Line yang utamanya memotong bahan tinplate menjadi lembaran sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan oleh pihak pemesan.
Kontrol yang ketat diterapkan pada keseluruhan proses produksi dalam rangka pemenuhan standar produksi di tingkat lokal dan internasional, termasuk ketentuan SNI (Standar Nasional Indonesia), ASTM (American Society for Testing and Materials), JIS (Japan Industrial Standard), ISO (International Standard Organization) dan Euronom.
Jaminan Kualitas Jaminan kualitas merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan tidak terkecuali Latinusa. Tidak hanya dalam hal produk, namun dengan ISO 9001:2008 sistem manajemen mutu, Latinusa menerapkan standar baku sebagai panduan untuk menjamin kesempurnaan proses dalam setiap aktivitas kegiatan usahanya.
Untuk menjamin kualitas produk, Latinusa melakukan pemeriksaan produk mulai dari bahan baku (TMBP) hingga proses produksi
dan hasil produksi. Dengan didukung fasilitas laboratorium yang lengkap dan sumber daya manusia yang tangguh, kualitas produk selalu dijaga untuk memenuhi permintaan konsumen. Inspeksi visual dan mechanical properties selalu dilakukan untuk menjamin kondisi bahan baku yang dipergunakan. Pengecekan dan pemeriksaan parameter proses produksi secara berkala merupakan langkah yang ditempuh untuk menghasilkan produk dengan kualitas prima. Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan konsumen, pengetesan hasil proses produksi selalu dilaksanakan.
Ketepatan dan kecepatan penanganan masalah terkait kualitas produk yang dikirimkan juga merupakan faktor penting yang dilakukan Latinusa. Suara konsumen senantiasa menjadi perhatian Latinusa sebagai sarana peningkatan kualitas produk.
Dengan penekanan mutu produk Latinusa yang selaras dengan kualitas produksi di tingkat global, manajemen secara paralel juga menyusun rancangan perkembangan bisnis yang meliputi pelaksanaan rekondisi dan ekspansi fasilitas produksi dalam rangka memantapkan kemampuan bersaing sesuai kondisi pasar terkini.
with tin through an electrolysis process, with the end products in the form of coils. The coils are then further processed in the Shearing Line, which functions mainly to cut the tinplate into sheets according to customer specifications.
The production processes are tightly controlled to satisfy the most stringent domestic and international standards, including SNI (Standar Nasional Indonesia), ASTM (American Society for Testing and Materials), JIS (Japan Industrial Standard), ISO (International Standard Organization) and Euronom.
Quality AssuranceQuality assurance is one of the aspects that need to be fulfilled by every company, including Latinusa. Not merely limited to products, but with ISO 9001:2008, Latinusa applies basic standards for quality management to gain assurance of excellent processes in all business activities.
To ensure quality of products, Latinusa performs product control starting from raw materials (TMBP) to production processes and
end products. Supported by comprehensive laboratory facilities and competent human resources, product quality is constantly monitored to satisfy customer demands. Visual and mechanical properties inspections are carried out to secure prime conditions of raw materials used. Regular monitoring and checking of parameters in the production process is enforced to generate products with prime quality. To secure that the end products are consistent with specifications needed by customers, testing of produced goods are consistently carried out.
Accurate and timely handling of complaints related to quality of delivered orders is also an important aspect undertaken by Latinusa. Consumer input receives Latinusa’s full attention as one of the measures for product quality development.
While Latinusa has maintained product quality at par with world-class competitors, management has charted business development initiatives to include reconditioning and expanding production facilities for greater leverage in light of current market trends.
30
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Dalam rangka merealisasikan rencana peningkatan kapasitas
terhadap fasilitas produksi, yakni pada ETL (Electrolytic Tinning Line) maka dilakukan program revamping terhadap beberapa
lokasi mesin yang ada serta pemasangan mesin-mesin baru.
Pelaksanaan proyek turnkey ini dibagi ke dalam empat tahap,
yaitu: Design, Manufacturing, Delivery, Construction dan
Commissioning, dengan sumber pendanaan seluruhnya berasal
dari hasil IPO pada tahun 2009. Proyek revamping ini juga
ditunjang dengan rekondisi beberapa peralatan, antara lain
penggantian unit-unit pompa, penggantian heat exchanger, compress air station dan steel structure di ETL.
Tujuan Keseluruhan proses revamping bertujuan untuk peningkatan
kapasitas serta pembaharuan teknologi proses electroplating dari
soluble menjadi insoluble. Setelah selesai pelaksanaannya, maka
Latinusa akan menikmati kenaikan kapasitas produksi menjadi
160.000 ton per tahun dalam rangka menambah kemampuan
meraih pangsa pasar lokal yang lebih besar. Manfaat lainnya
termasuk peningkatkan kualitas produk serta menyempurnakan
efisiensi proses produksi, salah satunya menekan pemakaian
timah, dan didapatkan efisiensi pemakaian listrik sebagai dampak
dari perubahan DC drive system menjadi AC drive system serta
meringankan operasional/beban kerja karyawan.
Dengan kemampuan produksi yang setara dalam standar berkelas
dunia, Latinusa akan memiliki fondasi yang lebih kuat untuk
menopang upaya ekspansi usaha, termasuk memasuki arena
internasional sesuai dengan target pengembangan Perusahaan
yang relatif agresif di masa depan.
Kegiatan
Penggantian peralatan proses produksi pada proyek revamping
dilakukan terhadap:
1. Drive System and Human Machine Interface (HMI)
Penggantian drive system mencakup penggantian motor DC
dan DC Drive control yang saat ini sudah obsolete dengan
teknologi AC drive system. Selain lebih baru, teknologi ini
menurunkan pemakaian energi listrik untuk drive system hampir 50% dari yang dipergunakan saat ini. Penggantian
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan proses
produksi pertahun menjadi sebanyak 160.000 ton. Selain
itu, akan dilakukan pemasangan Human Machine Interface
(HMI level II) untuk process control, alarm management, data acquisition and tracking, downtime management, dan
trouble shooting function. Pada proses penggantian drive
juga dilakukan proses reengineering tension control and steering roll system untuk meningkatkan kualitas proses
produksi.
In realizing plans for improvement in capacity of production
facilities, specifically the ETL (Electrolytic Tinning Line), the Company
undertakes the revamping existing machines and installation of
new machines. Implementation of this turnkey project is divided
into four phases of activities: Design, Manufacturing, Delivery,
Construction and Commissioning, and funding is entirely sourced
from proceeds of the Initial Public Offering of shares in 2009.
The revamping project is also supported by reconditioning of
equipments, among others replacement of pumps, replacement
of heat exchanger, compress air station and steel structure in the
ETL.
ObjectivesThe entire process facilitates an expansion as well as upgrading of
electroplating process technology from soluble to insoluble. Once
completed, Latinusa will ultimately increase annual production
capacity to 160,000 tons to enable gaining a larger piece of the
local market. Other benefits include product quality improvement
as well as enhanced process efficiency, including tin usage
reduction, generating efficiency in electricity usage with the shift
from DC drive system to AC drive system and easier workload
for employees.
With production capabilities at par with world-class standards,
Latinusa would have a more solid platform for business expansion,
incorporating entry into the international market arena as dictated
in our aggressive growth agenda.
ActivitiesProduction equipments replaced consist of the following:
1. Drive System and Human Machine Interface (HMI)
Change in the drive system covers replacement of the
DC motors and DC Drive control, which is now obsolete
compared to the AC drive technology. This process reduces
electricity consumption for the drive system by almost 50%
from current levels whilst expanding production capacity to
160,000 tons per annum. The drive replacement is made in
conjunction with a reengineering tension control process
which enhances production quality. In addition, a Human
Machine Interface (HMI) will be installed for process data
acquisition, downtime management and trouble shooting
functions.
RevampingRevamping
31
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
2. Plating Section and Tin Dissolution Unit Peningkatan kemampuan mesin dalam memproses produk
dengan spesifikasi coating tinggi adalah dengan dilakukannya
modifikasi proses dari teknologi Soluble menjadi Insoluble.
Sehingga pada plating section dilakukan beberapa aktivitas
sebagai berikut:
a. Penambahan working tank sebanyak 2 (dua) unit
b. Pemasangan edge mask system c. Penambahan kapasitas Rectifier dan Transformer d. Pembangunan Tin dissolution unit, Tin particle casting
dan oxygen tank.
Semua aktivitas tersebut di atas dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan proses dalam memasuki pangsa
pasar K-plate yang cukup besar.
3. Induction Heater (reflow section)
Untuk perbaikan kualitas, dilakukan kombinasi antara
conduction heater yang ada saat ini dengan penambahan
induction heater pada proses reflow section. Penambahan
ini dimaksudkan untuk mengurangi visual defect yang terjadi
di area tersebut serta meningkatkan kemampuan dalam
memproduksi jenis K-plate.
4. Supporting Facilities Proyek revamping ini juga diikuti dengan beberapa aktivitas
pekerjaan atau investasi, antara lain adalah:
1. Penambahan sumber daya listrik yang akan dipasok oleh
PT Krakatau Daya Listrik (KDL)
2. Penambahan transformer beserta ruang transformernya.
3. Pekerjaan civil construction untuk tin dissolution building 4. Pekerjaan civil construction untuk tin particle casting 5. Pekerjaan civil construction untuk ruang kontrol
6. Pekerjaan modifikasi instalasi pipa
7. Rekondisi fasilitas waste water treatment5. Scroll Cutting Line Seiring dengan penambahan kapasitas produksi tinplate coil
pada proses ETL, kemampuan proses produksi untuk tinplate
sheet juga akan ditingkatkan dengan penambahan scroll cutting line. Line tersebut tidak hanya berfungsi untuk proses
produksi sheet namun juga untuk proses produksi tinplate
scroll.
Seiring dengan revamping, komitmen pada upaya perbaikan
proses yang berkesinambungan diperkuat dengan program
efisiensi yang dilakukan secara besar-besaran.
2. Plating Section and Tin Dissolution Unit
Enhancement in machine capability in processing product
with high coating specification is realized by modifying the
process from Soluble to Insoluble technology. As such, there
are activities performed on the plating section as follows:
a. Addition of 2 (two) units of working tanks
b. Installation of the edge mask system
c. Expansion in the capacity of Rectifier and Transformer
d. Construction of the Tin dissolution unit, Tin particle
casting and oxygen tank.
All these activities are intended to increase processing
capability in the pursuit of entry into the prospective K-plate
market.
3. Induction Heater (reflow section)
To improve quality, adding induction heater to the reflow
section process is made to complement the existing
conduction heater. This is intended to reduce visual defects
produced in the area as well as improving capability for
production of K-plate.
4. Supporting Facilities
The revamping project is done in conjunction with other
activities or investment, including in:
1. Expanding electricity supply that will be provided by by
PT Krakatau Daya Listrik (KDL)
2. Addition of transformer and transformer room.
3. Civil construction work for the tin dissolution building
4. Civil construction work for tin particle casting
5. Civil construction work for control room
6. Modification of pipe installation
7. Reconditioning waste water treatment facility
5. Scroll Cutting Line
In line with expanded capacity of tinplate coil production in
the ETL process, capacity for tinplate sheet production needs
to be increased with new scroll cutting lines. These lines are
not only utilized for sheet production but also for tinplate
scroll production.
In line with commitment to continuous process improvement,
massive efficiency programs were introduced in conjunction with
revamping of equipments.
32
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Program EfisiensiKenaikan biaya produksi menjadi tantangan terbesar bagi
Latinusa untuk tetap menjaga harga produk tetap kompetitif
di Indonesia. Pada tahun 2010, Latinusa melanjutkan upaya
peningkatan efisiensi di segala bidang.
• Konversi Energi Boiler Sebagai kelanjutan dari program konversi energi boiler nomor
2 yang telah rampung pada tahun 2009, Latinusa kembali
melakukan konversi energi bahan bakar dari residu menjadi
liquid natural gas yang diaplikasikan pada boiler nomor
1 sehingga seluruh boiler dalam fasilitas produksi sejak
tahun 2010 telah menggunakan liquid natural gas. Manfaat
utama yang berhasil dipetik adalah penurunan biaya bahan
bakar boiler, dan pada saat bersamaan juga meningkatkan
kontribusi Latinusa dalam upaya pengelolaan lingkungan,
khususnya mengurangi polutan dalam emisi gas buang.
• Konversi Energi Anode Casting
Sebagai upaya menekan biaya listrik yang terus naik,
konversi energi pada anode casting telah berhasil dilakukan
melalui substitusi penggunaan tenaga listrik dengan liquid
natural gas. Anode casting yang berperan mensuplai anode dalam proses produksi merupakan salah satu fasilitas yang
membutuhkan energi listrik dalam jumlah besar.
• Proses Daur Ulang Air
Semakin terbatasnya sumber air terus memicu peningkatan
tarif air, dan mendorong Latinusa untuk melakukan proses
daur ulang terhadap air limbah yang dihasilkan dalam
proses produksi agar dapat dipergunakan kembali secara
berkelanjutan. Di tahun 2010, pelaksanaan proyek Water Recycle telah mencapai tahap konstruksi dan diharapkan
akan mulai dioperasikan pada tahun 2011.
Perkembangan ProyekPada semester pertama tahun 2010, Latinusa melakukan langkah-
langkah persiapan sebelum meluncurkan proyek revamping, dan
setelah proses seleksi yang ketat dan menyeluruh, pada bulan
Oktober telah ditunjuk para kontraktor yang akan menangani
revamping, yakni Nippon Steel Engineering.
Pada akhir tahun 2010, proyek revamping masih berada
pada tahap awal design. Jadwal penyelesaian proyek secara
keseluruhan diperkirakan pada awal tahun 2012.
Efficiency ProgramRising production costs continue to be a fundamental focus for
Latinusa, a necessary process to maintain competitive pricing in
the local market. In 2010, the pursuit of efficiency continued,
spreading across different areas throughout Latinusa.
• Boiler Energy Conversion
As the subsequent phase in the boiler energy conversion
program completed in 2009, Latinusa proceeded in effecting
a shift in fuel usage from heavy fuel oil to natural gas. The
process was similarly applied to boiler 1, and effective 2010,
all boilers in the production plant fully run on natural gas.
The benefits derived include a reduction in boiler fuel costs
as well as increasing Latinusa’s support and contribution
to environmental management, particularly in minimizing
pollutants in gas emission.
• Anode Casting Energy Conversion
As a measure to contain gradually rising electricity costs,
energy conversion was successfully implemented to anode
casting by substituting the use of electricity with natural gas.
Anode casting, which functions to supply anode stream to
the production process, is one of the facilities that consumes
a substantial amount of electricity.
• Water Recycle
Scarcity of water source consistently drives water price hikes,
thus forcing Latinusa to explore a process that recycles waste
water from the production process to be reused. In 2010, the
Water Recycle project has moved into the construction phase
and is expected to go into operation starting in 2011.
Project ProgressIn the first half of 2010, Latinusa took preparatory initiatives
before kicking off its revamping project, and after a thorough
and rigorous selection process, in October appointed Nippon
Steel Engineering as the contractor to manage the overhaul.
At the end of 2010, the revamping project is still in the preliminary
stage of design. Target full completion is estimated for beginning
of 2012.
RevampingRevamping
33
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
PemasaranMarketing
Sebagian besar dari produk yang dijual Latinusa digunakan
sebagai kemasan kaleng untuk bahan makanan dan minuman.
Agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan dan
tahan lama, konsumen sangat menuntut mutu produk serta
proses produksi yang sempurna dari Latinusa.
Dengan fokus pada segmen pasar yang mencakup konsumen
dengan kebutuhan khusus, Latinusa sangat memperhatikan
strategi pemasaran. Latinusa menawarkan produknya secara
langsung kepada konsumen, dan harga yang ditawarkan
menganut pada harga tinplate di pasar komoditas internasional
dengan penyesuaian berdasarkan spesifikasi dan ciri khas
tertentu.
Sesuai dengan ragam aplikasi dan kebutuhan pelanggan, masing-
masing pesanan diproduksi secara terpisah berdasarkan kualitas
dan spesifikasi produk yang telah ditentukan secara khusus oleh
pelanggan. Untuk meningkatkan aspek kontrol dan jaminan
mutu, Latinusa menerapkan mekanisme customer levelling sesuai
kategori berdasarkan tingkat mutu produk.
Layanan yang Sempurna dari Total Solution ProviderUntuk menjaga tingkat layanan yang terbaik maka setiap
pelanggan ditangani secara khusus oleh tenaga sales in-house.
Sehingga Latinusa dapat senantiasa tanggap dan langsung
merespon setiap kebutuhan yang ada. Saat ini terdapat sekitar
30 pelanggan yang telah menjalin hubungan bisnis sejak Latinusa
memulai kegiatan usaha secara komersil pada tahun 1986.
Kontrol terhadap mutu layanan dan juga produk semakin
ditingkatkan dengan melakukan kunjungan langsung kepada
masing-masing pelanggan. Latinusa juga menerapkan sistem
komputerisasi untuk pemesanan dan tracking yang menyeluruh
sehingga dapat senantiasa memantau status produksi dan
pengiriman pesanan, sekaligus tingkat konsistensi terhadap
ketentuan spesifikasi jumlah dan mutu pada saat pesanan diterima.
Dukungan sistem produksi yang canggih dan kompetensi ahli
metalurgi juga menjadikan Latinusa terdepan dalam kemampuan
teknikal untuk menangani pesanan khusus sesuai kebutuhan dan
permintaan masing-masing pelanggan.
Latinusa terus berinovasi dalam aspek pelayanan untuk merangkul
konsumen sebagai mitra kerja dalam jangka panjang. Kini
Latinusa menawarkan pilihan bagi pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan produk kemasan kaleng dalam bentuk komponen.
Selain itu juga ditawarkan opsi penjualan berdasarkan konsinyasi.
Pelanggan juga dapat merubah kesepakatan kontrak kerja
terutama memperpanjang durasi kerja sama dengan ketentuan
penjualan dan pemesanan. Latinusa juga terus gencar melakukan
investasi pada proses dan mesin, termasuk mesin scroll cut, hal
ini menjaga tingkat efisiensi yang maksimal dan menekan jumlah
material terbuang sehingga pelanggan mendapatkan harga
terbaik. Semua mekanisme tersebut berfungsi mewujudkan
komitmen Latinusa untuk menjadi total solution provider bagi
setiap pelanggan.
Most of Latinusa’s sales are used as can packaging for food and
beverage products. To satisfy highly-controlled standards on
hygiene and durability, customers require high quality of products
and production processes of Latinusa.
In focusing on a niche market comprised of clients with specialized
needs, Latinusa takes extraordinary care in its marketing
strategies. Latinusa markets products directly to consumers, with
prices that are generally set on international tinplate price, with
corresponding adjustments for particular order specifications and
characteristics.
In light of the wide range of customer needs and applications,
products are made based on job orders, with quality and
specifications as dictated by each customer. To promote optimal
control and assurance, Latinusa applies a customer levelling
approach based on quality specifications.
Service Excellence from the Total Solution ProviderTo further secure the highest level of service quality, each
customer is handled by designated in-house sales officer. This
way, Latinusa is able to lend greater attention and quicker
response to each and every customer need. Today, about 30
customers have established business relationship since the start
of Latinusa’s commercial operation in 1986.
Further, quality control for both service and product is
enhanced by periodic visits to customers. Latinusa also applies
a comprehensive computerized order and tracking system that
performs non-stop monitoring on timely production and delivery,
as well as consistency with quantity and quality specifications
when the orders are made. Backed by sophisticated production
capability and skilled metallurgic specialists, Latinusa also
possesses technical advantages to serve special orders that are
tailor-fitted to customer needs and requests.
Latinusa continues to make innovation in service delivery in
order to embrace clients as their long-term partners. Today,
customers are provided with option of sales in the form of
components for their packaging needs. Alternatively, they can
also choose to use Latinusa’s products based on consignment.
Customers are also offered the option of modifying existing
contractual agreements to allow longer duration of sales and
order provisions. Furthermore, Latinusa continues to invest in
processes and machines, including the scroll cut machines, that
sustain optimal efficiency and minimal waste to secure the most
competitive price offered to customers. All these mechanisms are
part of Latinusa’s commitment to be a total solution provider for
each and every customer.
34
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
2010(%)
Segmentasi PasarMarket Segmentation
MILK 33,4
FOOD 31,9
PAINT 19,2
GENERAL CAN 15,5
Market ShareWith a competitive edge in both product and service quality,
Latinusa successfully maintained its market leadership position
in 2010. Total market share reached 52% from an average of
51% over the period of 2000 – 2009. Based on total sales of
Rp 1,363.90 billion in 2010, 33% of all sales represent orders
from milk producers, followed by food, paint and general can
segments. The breakdown in terms of application is as presented
below:
Pangsa Pasar Dengan keunggulan bersaing dari segi mutu produk dan
pelayanan, Latinusa berhasil mempertahankan posisi memimpin
pasar domestik pada tahun 2010. Pangsa pasar keseluruhan
mencapai 52% dibandingkan rata-rata 51% selama periode 2000
– 2009. Berdasarkan jumlah penjualan sebesar Rp 1.363,90 miliar
pada tahun 2010, 33% dari total penjualan adalah pesanan dari
produsen susu, disusul oleh segmen makanan, cat dan general can. Jenis aplikasi adalah sebagai berikut:
PemasaranMarketing
35
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Teknologi InformasiInformation Technology
Untuk menyetarakan perkembangan di bidang teknologi
informasi dan iklim persaingan yang semakin tinggi, rancangan
perencanaan strategis Latinusa untuk jangka panjang
menekankan kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi agar
mampu mendukung kegiatan produksi dan operasional sehari-
hari. Pada tahun 2010, suatu upaya yang telah direalisasikan
dalam dibidang ini adalah implementasi aplikasi SAP.
Bagi Latinusa, penerapan sistem informasi yang terintegrasi dan
handal seperti SAP berperan sebagai perangkat utama yang
memfasilitasi mekanisme pemantauan secara berkelanjutan dan
tepat waktu sehingga kemampuan Perusahaan untuk mendeteksi
berbagai ketidakseimbangan dan inefisiensi dalam mata rantai
produksi menjadi lebih sempurna. Sistem ini juga unggul di
dalam menghasilkan data-data yang dibutuhkan untuk proses
analisa dan perencanaan bisnis yang lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
To keep up with the fast pace of technological development
and intense competition, Latinusa’s long-term strategic plan
underscores a reliable and integrated information system
to support its daily production and operational activities. A
significant initiative in this area during 2010 focused on the
intensive development of SAP.
For Latinusa, a more reliable and integrated information system
as SAP will serve as a continuous and timely monitoring tool that
also maximizes enhancement of our ability to track imbalances
and inefficiencies in the production chain. The system will also
have optimal capability in generating data for more accurate and
accountable analysis and business planning.
Penerapan sistem informasi yang terintegrasi dan handal menciptakan keunggulan dalam proses analisa dan perencanaan bisnis yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.A reliable and integrated information system will have optimal capability for more accurate and accountable analysis and business planning.
36
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sepanjang tahun 2010, juga dilakukan serangkaian persiapan
untuk aplikasi E-Procurement. Sekalipun mampu meringankan
beban administrasi dan tugas-tugas yang bersifat manual,
perubahan sistem pengadaan tidak mengkompromikan dan
bahkan akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dengan
memastikan keberlanjutan kegiatan produksi dan operasional.
Manfaat lainnya adalah transparansi proses pengadaan serta
hasilnya yang dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan.
Sebelum tutup tahun, Latinusa mengundang para vendor untuk
melakukan sosialisasi atas perubahan tata cara pengadaan
barang dan layanan secara elektronik.
Pada tahun 2010, pemasangan dan penyesuaian sistem
dilaksanakan secara menyeluruh, bersamaan dengan pelaksanaan
pelatihan dan upaya sosialisasi secara intensif untuk membantu
para karyawan dalam beradaptasi terhadap berjalannya sistem
sesuai modul pada masing-masing bagiannya. Pada tahap awal,
tim SAP menyelesaikan Business Blueprint untuk memahami
tujuan bisnis serta mendefinisikan dan menyepakati proses
bisnis yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Selaras dengan ini juga dilakukan Survey Kemampuan User untuk
mengukur tingkat kesiapan calon pemakai dalam penggunaan
sistem. Program pelatihan dan sosialisasi yang diselenggarakan
untuk menangani berbagai permasalahan dan kepentingan
stakeholder Perusahaan mencakup Train the Trainer bagi para
individu terpilih sebagai pembekalan akan pengetahuan lebih
dalam untuk melatih pihak pemakai, Sosialisasi Business Impact Analysis bagi pemilik bisnis dan manajemen, ABAP Training untuk
pengembangan sistem sesuai kebutuhan ke depan dan End User Training serta Remedial End User Training sebagai sesi awal dan
pengulangan untuk pembelajaran pemakaian sistem.
Di akhir tahun, dilakukan Integration Test untuk memastikan
bahwa secara fungsi end-to-end skenario bisnis telah dikonfigurasi
dan dikembangkan sesuai dengan dokumen Business Blueprint. Setelah berhasilnya pelaksanaan tes serta tutup transaksi pada
akhir tahun, Latinusa memulai proses pengalihan dari sistem
SIT ke SAP dan meluncurkan penggunaan SAP pada tanggal 10
Januari 2011. Penyempurnaan sistem dan proses operasional SAP
akan terus dilakukan selama tahun 2011. Alhasil, peningkatan
kemampuan ini memungkinkan Latinusa untuk terus gencar
melakukan perbaikan proses dan efisiensi agar tetap unggul
dalam persaingan bisnis.
During the year, we also made headway to improve our
E-Procurement application. While cutting manual and
administrative tasks required, our new procurement mechanism
would not compromise but rather enhance efficiency and
convenience in ensuring continuity of production and operational
activities. Further, other benefits we would derive by using
E-Procurement include greater transparency of process and more
accountability of results. Before the close of the year, we invited
vendors as part of socialization efforts related to the shift into
new e-procurement of goods and services at Latinusa.
Throughout 2010, full installation and adjustment of system
were carried out, coinciding with intensive training and
socialization efforts to assist employees in adapting to the new
system according to the modules in their respective areas. At
the initial stage, the SAP team completed the Business Blueprint
that functions to map out the business objective and defining as
well as pinpointing business processes required to attain these
objectives. Parallel to this was also conducted the User Capability
Survey to measure readiness of existing human resources in
applying the system. Training and socialization programs, which
were carried out to addressing the concerns and interests of
the different stakeholders throughout the Company, comprised
Train the Trainer to provide in-depth knowledge to individuals
who were selected to train the end users, Socialization of the
Business Impact Analysis for business owners and management,
ABAP Training for potential future development of system, and
End User Training as well as Remedial End User Training for initial
as well as review sessions on system usage.
Toward the year end, the Integration Test was completed to
measure the operation of the end-to-end business scenario as
configured and developed in accordance to the Business Blueprint.
After successful completion of test and cut off data at the end of
the year, Latinusa began the transfer from its legacy system to SAP
and launched SAP on January 10, 2011. Finetuning of the system
and operating processes linked by SAP will be intensively pursued
throughout 2011. With this, Latinusa’s capability significantly
improved in implementing process enhancements and efficiency
programs to remain ahead of the competition.
Teknologi InformasiInformation Technology
37
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sumber Daya ManusiaHuman Capital Management
Latinusa menyadari bahwa sumber daya manusia berperan
penting dalam upayanya untuk menjadi pemimpin pasar dengan
produk dan kualitas pelayanan kelas dunia. Manajemen Sumber
Daya Manusia Latinusa berfokus pada sistem berbasis kinerja dan
kompetensi yang didukung oleh program pengembangan sumber
daya manusia yang berkelanjutan dan budaya perusahaan yang
senantiasa mengedepankan perbaikan serta inovasi.
Latinusa realizes that human capital plays a significant role in
its drive to be a market leader with world-class product and
service quality. Human Capital Management at Latinusa focuses
on a performance-based and competence based system that
is supported by a sustainable human resource development
program and strong corporate culture built on continuous
improvement and innovation.
Manajemen Sumber Daya Manusia berfokus pada sistem berbasis kinerja dan kompetensi yang didukung oleh program pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan dan budaya perusahaan yang senantiasa mengedepankan perbaikan serta inovasi.
Human Capital Management at Latinusa focuses on a performance-based and competence based system that is supported by a sustainable human resource development program and strong corporate culture built on continuous improvement and innovation.
38
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sumber Daya ManusiaHuman Capital Management
Performance-Based Human Capital Management
The human resource management system at Latinusa is based
on Key Performance Indicators and Incentive System, which are
applied comprehensively across the Company’s employees to
attain corporate vision and mission.
Individual scoring hinges on annual performance target plans
and performance evaluation, which seeks collective input from
the employee, the immediate supervisor and the supervisor’s
supervisor. The result is used as the basis for personal development
program and also linked to formulation of remuneration received.
This in turn drives employees to give positive contribution in
achieving optimal performance consistently to promote future
growth of the Company. Ultimately, the aggregate of individual
evaluation results directly sum up to the Company’s overall
performance, which is reflected in organizational achievements
and financial soundness.
Competence-Based Human Capital Management
With the demands of technological advances and market
competition, Latinusa intensively promotes continual people
development initiatives to build a pool of skilled human
resource capable of supporting the attainment of corporate and
operational objectives. One of the basic pillars of human capital
development is a comprehensive education and training program,
as the instrument for skill advancement and improvement of
employees’ performance.
In 2010, the Japan Consortium has delegated technical
and marketing teams to Latinusa to spearhead operational
improvements. Through this mechanism, the shareholders
promoted technology transfer in technical and marketing
capabilities to Latinusa.
The Company’s commitment is also realized by encouraging
employees to participate in external training programs, seminars
and courses that are held in and out of the country. Latinusa
also invites experts and practitioners to conduct internal training
programs that are designed to address a more equitable
distribution of development opportunity among employees.
Sumber Daya Manusia Berbasis Kinerja
Sistem manajemen sumber daya manusia pada Latinusa
didasarkan pada Key Performance Indicator dan Sistem Insentif,
yang diaplikasikan kepada seluruh karyawan untuk mencapai visi
dan misi Perusahaan.
Penilaian masing-masing individu bergantung pada rancangan
sasaran kinerja dan evaluasi karyawan, yang secara kolektif
adalah masukan dari karyawan, atasan langsung dan supervisor
daripada atasan. Hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
program pengembangan karyawan secara individu yang juga
dikaitkan dengan penetapan remunerasi yang diterima. Hal ini
selanjutnya mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi
positif dalam mencapai kinerja yang optimal secara konsisten
untuk menunjang pertumbuhan Perusahaan ke depan. Pada
akhirnya, agregat dari hasil evaluasi karyawan secara individu
adalah ukuran kinerja Perusahaan, yang tercermin dalam
pencapaian organisasi dan kondisi keuangan yang sehat.
Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi
Seiring dengan perkembangan teknologi serta tuntutan
tingkat kompetisi pasar, Latinusa menekankan pengembangan
kompetensi karyawan sebagai program kerja yang berkelanjutan
dalam rangka membangun sumber daya dengan keahlian dan
kemampuan untuk menunjang pencapaian tujuan Perusahaan
secara organisasi dan operasional. Salah satu tonggak dalam
aspek pengembangan kompetensi sumber daya manusia adalah
program pembelajaran dan pelatihan yang menyeluruh sehingga
memungkinkan tercapainya peningkatan kompetensi dan
perbaikan kinerja karyawan.
Pada tahun 2010, Konsorsium Jepang telah mengirim delegasi
tim teknikal dan pemasaran untuk meluncurkan berbagai upaya
perbaikan operasional. Dengan pendekatan ini, pemegang
saham memfasilitasi proses pemindahan teknologi khususnya
pada aspek keahlian teknikal dan pemasaran ke dalam proses
kerja Latinusa.
Komitmen Perusahaan juga diwujudkan dalam dukungan kepada
para karyawan untuk mengikuti berbagai program pelatihan,
seminar dan kursus yang diadakan oleh pihak ketiga di dalam
maupun di luar negeri. Latinusa juga kerap mengundang para
ahli dan pakar di berbagai bidang dalam hal penyelenggaraan
pelatihan internal yang dirancang untuk menyetarakan
kesempatan pengembangan karyawan yang lebih luas.
39
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Pada tahun 2010, sekitar 180 karyawan (42% dari total karyawan)
telah turut serta dalam program pelatihan yang diadakan secara
eksternal maupun internal dengan jumlah keseluruhan pelatihan
rata-rata sebanyak 94 jam per orang. Beberapa program pelatihan/
workshop/seminar yang dijalankan antara lain Leadership Training
for Supervisor – Senior Manager, Program Sertifikasi (Certified
Program) baik di bidang Human Resource, Boiler, Fire, Safety,
dan Internal Audit; English & Japanese Language Training for
Supervisor-Senior Manager; Workshop dan Konferensi mengenai
Steel Packaging, Training Development, Labor Regulation,
Custom Regulation dan lain sebagainya.
Saat ini Perusahaan telah mencapai tahap penyelesaian terkait
Analisis Kesenjangan Kompetensi (Gap Competency Analysis)
untuk semua job title yang berfungsi mengukur tingkat
kompetensi karyawan dengan minimum standar kompetensi
pada masing-masing job title. Setelah penerapannya, Latinusa
akan mampu lebih cermat mengidentifikasi dan mengelola
kebutuhan pelatihan baik di tingkat organisasi maupun masing-
masing pemangku jabatan, serta dapat dijadikan salah satu
indikator dalam melaksanakan Individual Succession Plan.
Membangun Budaya Perusahaan yang Prima
Pada tahun 2010, dampak luar biasa dirasakan oleh karyawan
seiring diluncurkan secara besar-besaran program efisiensi dan
penyesuaian sepanjang tahun. Internalisasi standar Nippon Steel
ditambah dengan rekondisi fasilitas produksi dan peralihan
menuju SAP mengubah pola kerja, terutama dalam fungsi
produksi dan pemasaran. Proses transisi untuk merangkul
identitas Nippon Steel juga melibatkan transformasi budaya
yang signifikan. Untuk membantu menghadapi guncangan ini,
maka dilakukan secara intensif rancangan dan implementasi
inisiatif untuk membimbing karyawan dalam melancarkan proses
transisi, termasuk program pendidikan dan sosialisasi di seluruh
organisasi. Latinusa juga terus membina komunikasi yang sehat
secara luas dalam rangka koordinasi dan kerja sama tim yang erat
dan mendorong komunikasi melalui berbagai media yang telah
disediakan, termasuk Buletin Latinusa “Bulat” dan Intranet.
Etika kerja Latinusa yang kuat didasarkan pada komitmennya
terhadap perbaikan secara terus-menerus dan inovasi, sehingga
membuka jalan untuk tetap maju dalam industri. Proses
inovasi dan perbaikan tersebut tidak dirancang secara khusus
sebagai tanggung jawab manajemen. Sebaliknya, Latinusa
mengaplikasikan mekanisme bergulir dari tingkat teratas ke
During 2010, approximately 180 employees (42% of total
employees) participated in external and internal training programs
with a total average training of 94 hours per person. Some of
these training programs are Leadership Training for Supervisor
– Senior Manager, Certified Program in Human Resource, Boiler,
Fire, Safety, and Internal Audit; English & Japanese Language
Training for Supervisor-Senior Manager; Workshop and
Conference on Steel Packaging, Training Development, Labor
Regulation, Custom Regulation and so on.
Latinusa is currently in the process of preparing Gap Competency
Analysis for all job title that measures existing competency level
against minimum required competency standards based on job
position/level. When applied, Latinusa will have greater precision
in identifying and managing training needs for each individual
employee and across the organization, hence serving as an
indicator in formulating the Individual Succession Plan.
Building a Strong Corporate Culture
In 2010, tremendous impacts were felt by employees with the roll-
out of massive efficiency and adjustment programs throughout
the year. Internalization of Nippon Steel’s standards coupled with
reconditioning the production facilities and introduction of SAP
changed work patterns, particularly in production and marketing.
Adopting the Nippon Steel identity also implicated a demanding
culture transformation. To cushion the shocks, massive parallel
efforts were made to set up and implement initiatives designed
to assist employees in making a smooth transition, including
organization-wide education and socialization programs. Also,
Latinusa continues to highlight communication across the
organization as the facilitator of solid coordination and teamwork
and encourages communication through various channels that
have been provided, including Bulletin Latinusa “BULAT” and the
Intranet.
Latinusa’s strong work ethics is based on its commitment to
continuous improvement and innovation, hence paving the road
for staying ahead in the market. Innovation and continuous
improvement is not designed exclusively as the sole responsibility
of management. Rather, Latinusa has applied a trickle down
mechanism for intensively and extensively strengthening
40
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
tingkatan yang lebih rendah dan selanjutnya agar secara intensif
dan luas memperkuat komitmen di semua tingkat organisasi,
termasuk partisipasi aktif dan keterlibatan karyawan dalam
berbagai upaya perbaikan. Program yang dirancang untuk
mendorong kontribusi yang optimal dari karyawan termasuk
Sumbang Saran (SS), Gugus Kendali Mutu (GKM), Proyek Kendali
Mutu (PKM), 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Quality Day
dan Improvement Day.
Karyawan Latinusa
Pada akhir tahun 2010, Latinusa memperkerjakan 419 karyawan,
yang terdiri dari 416 karyawan tetap dan 3 karyawan kontrak.
Sekitar 90% karyawan, terutama yang bertugas di bidang
produksi, pendukung produksi, administrasi dan keuangan,
bekerja pada lokasi pabrik yang terletak di Cilegon sementara
sisanya sebesar 10% menangani fungsi administrasi, keuangan,
penjualan dan pemasaran di Kantor Pusat di Jakarta.
Berikut adalah informasi terkait jumlah karyawan Perusahaan
sesuai Direktorat, usia, pendidikan, masa kerja dan jabatan.
commitment across all organizational levels, including
encouraging active participation and involvement of employees
in improvement initiatives. Programs that are designed to
promote optimal contribution by employees include Make a
Recommendation (SS), Quality Control Unit (GKM), Quality
Control Projects (PKM), 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
Quality Day and Improvement Day.
Latinusa’s Man Power
At the end of 2010, Latinusa has a total of 419 employees,
consisting of 416 permanent employees and 3 contract employees.
Approximately 90%, particularly those in charge of production,
production support, administration and finance functions are
assigned in the production facilities located in Cilegon, and the
remaining 10% perform administration, financial, sales and
marketing duties from the Head Office in Jakarta.
The following tables provide detailed information on the make-
up of the Company’s employees, categorized by Directorate, age,
education, years of service and grade.
Direktorat 2010 2009 Directorate
Utama 89 91 Main
Keuangan 56 58 Finance
Komersial 32 34 Commercial
Operasi 242 251 Operation
Total 419 434 Total
Jumlah Karyawan Berdasarkan Direktorat Number of Employees by Directorate
Usia | Age 2010 2009
< 26 13 17
26 - 30 21 16
31 - 35 3 3
36 - 40 6 8
41 - 45 31 70
46 - 50 159 172
> 50 186 148
Total 419 434
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employees by Age
201044,4%
3,1% 5,0%0,7%
1,4%
7,4%
38,0%
201057,8%
21,2%
13,4%
7,6%
41
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Level 2010 2009 Level
SD & SMP 22 23 Elementary & Junior High
SMU 273 283 Senior High
D3 28 30 Diploma
S1 82 85 Under Graduate
S2 14 13 Graduate School
Total 419 434 Total
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Number of Employees by Education
Level Jabatan 2010 2009 Grade
General Manager
6 7 General Manager
Kepala Divisi 17 18 Division Head
Kepala Bagian 44 49 Department Head
Kepala Seksi 114 117 Section Head
Pelaksana 238 243 Staff
Total 419 434 Total
Jumlah Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Number of Employees by Grade
Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Number of Employees by Years of Service
Masa Kerja | Years of Service 2010 2009
< 4 27 37
5 - 8 12 1
9 - 12 3 4
13 - 16 2 13
17 - 20 24 46
21 - 24 78 206
> 24 273 127
Total 419 434
20106,7%
19,6%
3,3% 5,2%
65,2%
201056,8%
4,1%1,4%
10,5%
27,2%
201065,2%
6,4%
2,9%
0,7%
0,5%
5,7%
18,6%
42
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
43
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Keputusan untuk go public telah mendorong peningkatan praktik-praktik GCG di Latinusa.
The decision to go public has contributed to improved GCG practices at Latinusa.
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
44
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan penyedia
produk tinplate yang unggul dalam mutu produk maupun
pelayanan, Perseroan terus meningkatkan kegiatan usahanya
dengan menaruh perhatian penuh pada praktik dan perilaku
bisnis yang sehat sebagai bagian dari pengembangan budaya
perusahaan. Sejak awal tahun 2008, Perseroan telah menerapkan
dan mematuhi Pedoman Good Corporate Governance (GCG)
sebagai dasar acuan implementasi tata kelola yang baik sesuai
dengan standar GCG dan praktik bisnis terbaik.
Perseroan telah memiliki pedoman GCG yang berisi prinsip-prinsip
dasar bisnis dan organisasi perusahaan yang wajib dipatuhi oleh
seluruh jajaran manajemen dan karyawan serta berfungsi untuk:
1. Menjadi referensi utama bagi setiap anggota Dewan
Komisaris, Direksi, dan karyawan dalam melaksanakan,
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
2. Menjadi pedoman dalam menjalankan tata kelola bagi
Perseroan.
3. Membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan
dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-
masing sesuai dengan harapan para pemegang saham.
Implementasi tata kelola yang baik memfasilitasi pengelolaan
risiko yang dihadapi oleh Perseroan secara maksimal. Hal tersebut
dicapai dengan penerapan yang menyeluruh lima pilar GCG,
yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran
dan kemandirian, sebagai basis untuk membangun kerangka
kerja kontrol yang kuat dalam kegiatan operasional bisnis
sehari-hari yang dapat memberikan perlindungan dari kerugian
dalam jangka pendek serta pencapaian kesinambungan usaha,
peningkatan kinerja dan pada akhirnya profitabilitas yang lebih
tinggi dalam jangka panjang.
In line with the corporate vision to become a leading producer
of tinplate products renowned for excellence in quality and
customer satisfaction, Latinusa continually improves business
operation with equal emphasis on sound business practices and
conducts as part of growth in corporate culture. Since early 2008,
the Company has adopted and adhered to the Good Corporate
Governance Manual as the core reference for GCG application
within the corridor of the highest GCG standards and best
practice.
The Company has applied the GCG Manual which incorporates
fundamental corporate and business principles that management
and employees must comply with. The Manual functions to:
1. Serve as the principal reference for each member of the
Board of Commissioners and Board of Directors as well as
employees in carrying out their respective duties, authorities
and responsibilities.
2. Operate as guidelines in the organization-wide implementation
of corporate governance practices
3. Build independence in the decision-making process and
enabling overall performance of duties and responsibilities
across the Company in accordance with shareholders’
expectations.
Implementation of good corporate governance facilitates optimal
management of risks faced by the business. This is achieved
with full application of the five pillars of GCG – transparency,
accountability, responsibility, fairness and independence – as the
basis of building a strong framework of controls in the day-to-day
operation of the business to insulate against losses in the short
term and secure sustainability, better performance and ultimately
higher returns over the long term.
Komitmen kami pada standar tata kelola yang terbaik telah sesuai dan selaras dengan budaya yang telah diteladani oleh Grup Nippon Steel, dengan mengacu pada praktik-praktik terbaik yang berlaku di dunia.
Our strong commitment to the highest standards of good corporate governance has also conformed and is in line with the culture embedded in the Nippon Steel Group companies, which constantly benchmark against best international practices.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
45
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Improvement of corporate governance practices is a permanent
agenda. Our strong commitment to the highest standards of good
corporate governance has also conformed and is in line with the
culture embedded in the Nippon Steel Group companies, which
constantly benchmark against best international practices.
The operational framework and structure of governance are
established in accordance with the law (including the Stock
Exchange and Capital Market Law and the Limited Liability
Company Law), government regulations, the Company’s Articles
of Association and international best practice and standards. GCG
application is set forth in the form of charters, codes of conduct
and operating procedures covering a wide and comprehensive
spectrum of areas throughout the organization.
GOVERNANCE STRUCTURE
General Meeting of ShareholdersThe General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest
corporate organ within the governance structure. The GMS is
entitled to make decisions that are not incorporated within the
supervisory and management functions performed by the Board
of Commissioners and the Board of Directors respectively. The
GMS comprises of the Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), which is held once a year, and the Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS), which can be convened as
required.
Throughout 2010, Latinusa held a total of 1 (one) AGMS on March
24, 2010, in which the shareholders resolved the following:
1. Approved the Company’s Annual Report and approved the
Report on Supervisory Duties as conducted by the Board
of Commissioners for the fiscal year 2009, and ratified the
Financial Statements of the Company for the year ended
on December 31, 2009 as have been audited by the Public
Accountant Firm of Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, a
member of Ernst & Young Global, with an unqualified
opinion.
2. Approved the appropriation of the Company’s profits for the
fiscal year 2009.
3. Approved to appoint Public Accountant Firm of Purwantono,
Sarwoko and Sandjaja to perform an audit on the Company’s
Financial Statements for the fiscal year 2010 and to grant
authority to Board of Directors to appoint Replacement
of Public Accountant Firm if the Public Accountant Firm
appointed based on rules and regulations of capital market
cannot carry out its tasks, and to grant authority upon the
Board of Commissioners to determine terms and conditions
for such appointment.
4. Endorsed the amount of tantiem for the members of the
Boards of Directors and the Board of Commissioners and
granted authority upon the Board of Commissioners to
determine the salaries and benefits provided for members of
the Board of Directors for the year 2010.
Perbaikan praktik-praktik tata kelola adalah sasaran kerja yang
terus ditingkatkan. Komitmen kami pada standar tata kelola
yang terbaik telah sesuai dan selaras dengan budaya yang telah
diteladani oleh Grup Nippon Steel, dengan mengacu pada
praktik-praktik terbaik yang berlaku di dunia.
Kerangka kerja operasional dan struktur tata kelola yang
dibentuk telah selaras dengan perundang-undangan (termasuk
UU Pasar Modal dan Bursa Efek serta UU Perseroan Terbatas),
regulasi pemerintah, Anggaran Dasar Perseroan dan standar
serta praktik-praktik terbaik internasional. Implementasi GCG
dirumuskan dalam bentuk piagam, kode etik dan perilaku serta
standar prosedur operasional yang meliputi berbagai bidang
secara komprehensif dalam struktur organisasi perusahaan.
STRUKTUR TATA KELOLA
Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi
dalam susunan tata kelola Perseroan. RUPS berhak mengambil
keputusan-keputusan yang tidak termasuk dalam fungsi
pengawasan dan fungsi manajemen yang masing-masing
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. RUPS
meliputi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang
dilaksanakan sekali dalam setahun, dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat dilaksanakan sesuai
kebutuhan yang ada.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali
RUPST pada tanggal 24 Maret 2010 dengan keputusan sebagai
berikut:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan menyetujui
Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan
oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2009, serta
mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja, anggota dari Ernst & Young Global,
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
2. Menyetujui penggunaan Laba Perseroan untuk Tahun Buku
2009.
3. Menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko dan Sandjaja untuk melakukan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010 dan memberi
kuasa kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan
Publik Pengganti bilamana KAP yang ditunjuk berdasarkan
ketentuan dan peraturan pasar modal tidak dapat
melaksanakan tugasnya, serta memberi kuasa kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan persyaratan penunjukkan
tersebut.
4. Menetapkan tantiem bagi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris serta melimpahkan kewenangan kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi
anggota Direksi untuk tahun 2010.
46
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
5. Approved to delegate authority on the Board of Commissioners
for necessary actions related to additional capital injection in
conjunction with the MESOP program phase I.
6. Accepted Report on Results of the Initial Public Offering.
7. Accepted the resignation of the Company’s Commissioners
and appointed the Executive Vice President Director and new
members of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners The Board of Commissioners (BOC) is charged with oversight
and advisory functions on the Board of Directors’ performance
in running the Company, which is achieved through active
supervision, monitoring and evaluation of strategic decisions
made and executed by the Board of Directors. The BOC also
ensures GCG implementation in all aspects of business activities
and across all levels of the organization.
Duties and Responsibilities of the BOCIn accordance to the BOC Charter, the duties and responsibilities
of the BOC comprise the following:
- Performing oversight on management policies and
management of the Company and its businesses as carried
out by the Board of Directors
- Assessing and evaluating as well as providing approval for
the Company’s Long-Term Plan, the Work Plan and Annual
Budget, periodic reports and annual report as prepared by
management
- Providing counsel to the Board of Directors, including
oversight on implementation of the Company’s Long-Term
Plan, the Work Plan and Annual Budget and the Articles of
Association as well as resolutions of the GMS and existing
regulatory framework to protect the interest of the Company
in accordance to its corporate objectives
- Presiding over the GMS, including providing opinions,
recommendations and assessment on the development
taking place in the Company as required
Composition of the BOCThe Company’s AGMS held on March 24, 2010 resolved a change
in the composition of the BOC. The composition of the BOC at
the end of 2010 is as follows:
President Commissioner : Akio Migita
Commissioner : Sukandar
Commissioner : Hiroyuki Migita
Commissioner : Yukio Nakano
Independent Commissioner : Fauzi Aziz
Independent Commissioner : Zulkarnain
5. Menyetujui untuk menyerahkan kewenangan kepada
Dewan Komisaris untuk melakukan langkah-langkah terkait
penambahan modal dalam rangka program MESOP tahap I.
6. Menerima Laporan Hasil Penawaran Umum Perdana.
7. Menerima pengunduran diri Komisaris Perseroan dan
mengangkat Wakil Direktur Utama serta anggota-anggota
baru Dewan Komisaris.
Dewan KomisarisDewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasehat atas pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi
melalui peran yang aktif dalam mengawasi, memantau dan
mengevaluasi keputusan-keputusan strategis yang dirumuskan
dan dilaksanakan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga memastikan
terselenggaranya praktik-praktik GCG dalam setiap kegiatan
usaha dan di lingkungan Perseroan secara menyeluruh.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Sesuai dengan Piagam Dewan Komisaris, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris mencakup:
- Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi
- Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan, laporan berkala dan laporan tahunan yang
disiapkan oleh manajemen
- Memberikan nasehat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan
- Memimpin RUPS serta memberikan pendapat, saran dan
pandangan mengenai perkembangan kegiatan Perseroan
Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris RUPST Perseroan pada tanggal 24 Maret 2010 memutuskan
perubahan pada komposisi anggota Dewan Komisaris, sehingga
pada akhir tahun 2010 susunan Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
Komisaris Utama : Akio Migita
Komisaris : Sukandar
Komisaris : Hiroyuki Migita
Komisaris : Yukio Nakano
Komisaris Independen : Fauzi Aziz
Komisaris Independen : Zulkarnain
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
47
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Board of DirectorsThe Board of Directors (BOD) is responsible for managing the
Company, by formulating strategic decisions to control resources
and implementing programs related to business as well as
other organizational interests to achieve pre-determined short-,
medium- and long-term corporate objectives. The Board members
are required to observe internal and external codes and rules as
the working regulatory framework.
Duties and Responsibilities of the BODPursuant to the BOD Charter, the Board of Directors has duties
and responsibilities to direct and manage the Company in
accordance to the objectives of the Company and consistently
strive to promote productivity, quality, effectiveness and efficiency
in order to maximize profitability and secure sustainability.
The segregation of duties between members of the Board of
Directors is as follows:
President DirectorResponsible for the coordination, direction and supervision of all
company activities as well as to ensure and protect that all such
activities are conducted in accordance with policies and objectives
stated by the Board of Commissioners.
Executive Vice President Director Responsible for assisting the President Director in performing
his duties related to managing coordination, direction and
supervision of all company activities and ensuring that all such
activities are carried out in line with internal policies and objectives
as determined by the Board of Commissioners.
Finance DirectorResponsible for the development, compilation and formulation of
policies and procedures in Accounting, Finance, Human Resources,
and Information System in both short and long terms.
Responsible for the coordination, direction and supervision
of activities in Accounting, Finance, Human Resources and
Information System, as well as securing compliance to purposes
and policies that have been outlined.
Commercial DirectorResponsible for the compilation, formulation and development of
policies and procedures in logistics, marketing and sales.
Responsible for the coordination, direction and supervision of
all activities conducted by Marketing, Logistics, Sales to handle
the Company’s products in accordance with stated plans and
policies.
DireksiDireksi bertanggung jawab mengelola Perseroan dengan
merumuskan keputusan-keputusan strategis dan menerapkan
program kerja terkait kegiatan bisnis serta kepentingan
organisasi lainnya dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran
Perseroan dalam jangka pendek, medium dan panjang yang telah
ditetapkan. Seluruh anggota Direksi tunduk pada peraturan dan
pedoman baik yang ditetapkan secara internal maupun eksternal
sebagai kerangka kerja wewenang Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Berdasarkan Piagam Direksi, Direksi bertanggung jawab untuk
mengarahkan dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan
Perseroan dan secara konsisten mengupayakan peningkatan
produktivitas, mutu, efektivitas dan efisiensi dalam rangka
memaksimalkan tingkat pencapaian laba dan menjaga
kesinambungan usaha.
Pembagian tugas antara anggota Direksi ditentukan sebagai
berikut:
Direktur Utama Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan
dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perseroan dan
mengusahakan serta menjaga agar seluruh kegiatan tersebut
dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Wakil Direktur Utama Bertanggung jawab untuk membantu Direktur Utama dalam
pelaksanaan tugas terkait pengkoordinasian, pengarahan
dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perseroan dan
memastikan bahwa seluruh kegiatan tersebut dilakukan sesuai
dengan tujuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Direktur Keuangan Bertanggung jawab atas pengembangan, penyusunan dan
perumusan kebijaksanaan serta prosedur-prosedur di bidang
Akuntansi, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sistem
Informasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan dari Divisi
Akuntansi, Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Sistem
Informasi agar sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan.
Direktur Komersial Bertanggung jawab atas penyusunanan, perumusan dan
pengembangan kebijaksanaan serta prosedur-prosedur di bidang
logistik dan pemasaran serta penjualan.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan Pemasaran,
Logistik, Penjualan dari produk-produk yang dihasilkan Perseroan
sesuai dengan rencana-rencana dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang telah ditetapkan.
48
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Operation DirectorResponsible for the compilation, formulation and development
of policies and procedures related to activities in production
planning and control, production equipments and other
equipments maintenance and production quality and related
equipment control.
Responsible for the coordination, direction and supervision of
production planning and control, production equipments and
other equipment maintenance and production quality and related
equipment control, and production quality control in accordance
with the plans and policies stated by the Directors.
Composition of the BODThere was a change in the composition of the Company’s BOD,
which was resolved by the AGMS held on March 24, 2010. At the
end of 2010, the composition of the BOD is as follows:
President Director : Ardhiman TA
Executive Vice President Director : Yoshimitsu Honda
Finance Director : Erwin
Commercial Director : R. Suprapto Indroprayitno
Operational Director : Himawan Turatmo
BOC and BOD MeetingsPursuant to the BOC and BOD Charter, the Boards undertake
their respective duties through separate BOC meetings and
BOD meetings, and, whenever necessary, convene joint BOC-
BOD meetings as the forum for coordination and discussion of
strategic issues between the Boards.
In 2010, there were in total 1 (one) BOC Meeting, 39 (thirty nine)
BOD Meetings and 5 (five) Joint BOC-BOD Meetings, with the
following attendance by members of the Boards:
Direktur OperasiBertanggung jawab atas penyusunan, perumusan dan
pengembangan kebijakan-kebijakan serta prosedur-prosedur
yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan
dan pengendalian produksi, pemeliharaan peralatan produksi
dan peralatan lainnya di bidang pengendalian kualitas produksi.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan di
bidang perencanaan dan pengendalian produksi, pemeliharaan
peralatan produksi dan peralatan lainnya di bidang pengendalian
kualitas produksi sesuai dengan rencana-rencana dan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Komposisi Anggota Direksi Terdapat perubahan komposisi Direksi Perseroan, yang ditetapkan
dalam RUPST pada tanggal 24 Maret 2010. Pada akhir tahun
2010, komposisi keanggotaan Direksi adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Ardhiman TA
Wakil Direktur Utama Eksekutif : Yoshimitsu Honda
Direktur Keuangan : Erwin
Direktur Komersial : R. Suprapto Indroprayitno
Direktur Operasi : Himawan Turatmo
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Piagam Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing
Dewan Komisaris dan Direksi melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
Direksi secara terpisah, serta jika diperlukan, pelaksanaan Rapat
Gabungan Dewan Komisaris-Direksi yang berfungsi sebagai
forum untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal
yang bersifat strategis antara anggota Dewan.
Pada tahun 2010, telah dilaksanakan 1 (satu) kali Rapat Dewan
Komisaris, 39 (tiga puluh sembilan) kali Rapat Direksi dan 5 (lima)
kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi, dengan tingkat
kehadiran anggota Dewan sebagai berikut:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
49
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Rapat Gabungan Dewan Komisaris-DireksiJoint BOC-BOD Meeting
Rapat KomisarisBOC Meetings
Rapat DireksiBOD Meetings
Rapat Gabungan Dewan Komisaris - DireksiJoint BOC-BOD Meeting
Jumlah Rapat | Number of Meetings
1 39 5
Komisaris Board of Commissioners
Akio Migita 1 - 4
Sukandar 1 - 5
Hiroyuki Migita 1 - 3
Yukio Nakano 1 - 3
Fauzi Aziz 1 - 5
Zulkarnain 1 - 5
Teguh Panotojudo Slamet* - - 1
R. Eddy Hariono* - - 1
Direksi Board of Directors
Ardhiman TA - 39 5
Yoshimitsu Honda - 35 4
Erwin - 39 5
R. Suprapto Indroprayitno - 39 5
Himawan Turatmo - 39 5* berakhir masa jabatan pada RUPST 2010, yaitu tanggal 24 Maret 2010 | term of office expired on AGMS 2010 which was held on March 24, 2010
Laporan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Pada tahun 2010, Dewan Komisaris telah membahas hal-hal
terkait penetapan remunerasi untuk Direksi, penentuan jumlah
bonus tahunan bagi karyawan dan pembentukan Komite Audit.
Kebijakan Remunerasi Para Komisaris dan Direktur menerima remunerasi atas jasanya
kepada Perseroan. Pada tahun 2010, paket remunerasi bagi
anggota Dewan ditentukan oleh Dewan Komisaris, sesuai
wewenang yang dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
Pelatihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi serta peningkatan
tingkat kompetisi bisnis secara global, Perseroan terus
menekankan upaya untuk menyelaraskan kompetensi dan
kemampuan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
sesuai dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi.
Menyusul perubahan pemegang saham mayoritas, maka
dilakukan berbagai upaya perbaikan pada struktur maupun
proses di tingkat manajemen untuk memfasilitasi alih teknologi
dan pengetahuan. Bersamaan dengan itu, setiap Komisaris dan
Direktur juga turut serta secara aktif dalam seminar, konferensi
dan program-program pelatihan yang diselenggarakan pihak
eksternal, yang pada tahun 2010 termasuk:
- Indonesia Economic Plans: Challenge & Prospect
- Partnership for Growth through Human Capital Empowerment
to Face ACFTA
- Exposure Draft (ED) PSAK 18 Revisi 2010 Akuntansi &
Pelaporan Jaminan Purna Karya
BOC’s Report and RecommendationsIn 2010, the Board of Commissioners discussed issues on
the formulation of remuneration for the Board of Directors,
determined annual bonuses for employees and established the
Company’s Audit Committee.
Remuneration PoliciesThe Commissioners and Directors receive remuneration for service
to the Company. In 2010, remuneration for members of the
Boards was determined by the Board of Commissioners, under
the authority provided by the General Meeting of Shareholders.
Training for BOC and BODIn line with sophisticated technological advances coupled with
intense global competitive environment, the Company continually
stresses on aligning competencies and capabilities of all members
of the BOC and BOD to keep abreast of such development
and changes. While significant enhancements were intensively
introduced to the structure as well as processes at the level of
management to promote technology and knowledge transfer
following the change in the Company’s controlling shareholder,
all members of the Boards also intensively participate in seminars,
conferences and programs by external sources. During 2010,
some of these programs include:
- Indonesia Economic Plans: Challenge & Prospect
- Partnership for Growth through Human Capital Empowerment
to Face ACFTA
- Exposure Draft (ED) on SFAS 18 Revised 2010 on Accounting
& Reporting on Retirement Benefits
50
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
- Managing Medical Expenses for Employees through Drug
Cost Control
- Policies on Investment in Indonesia
Share Ownership, Financial and Family Relationship of Members of the Boards
The following table provides data on ownership of the Company’s
shares by each of the members of the Boards:
- Pengendalian Biaya Kesehatan Pegawai Melalui Efisiensi
Penggunaan Obat (Drug Cost Control)- Kebijakan Penanaman Modal di Indonesia
Kepemilikan Saham dan Hubungan Keluarga dan Keuangan antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Berikut adalah tabel kepemilikan saham Perseroan oleh masing-
masing Komisaris dan Direktur:
No Nama | Name Jabatan | Position Jumlah Saham | Number of Shares %
1 Akio Migita Komisaris Utama | President Commissioner 0 0,0000000
2 Sukandar Komisaris | Commissioner 0 0,0000000
3 Hiroyuki Migita Komisaris | Commissioner 0 0,0000000
4 Yukio Nakano Komisaris | Commissioner 0 0,0000000
5 Fauzi Aziz Komisaris Independen | Independent Commissioner 0 0,0000000
6 Zulkarnain Komisaris Independen | Independent Commissioner 0 0,0000000
7 Ardhiman TA Direktur Utama | President Director 291.000 0,0115323
8 Yoshimitsu Honda Wakil Direktur Utama | Vice President Director 0 0,0000000
9 R. Suprapto Indroprayitno Direktur | Director 266.500 0,0105614
10 Himawan Turatmo Direktur (Tidak Terafiliasi) | Director (Non-Affiliated) 266.500 0,0105614
11 Erwin Direktur | Director 266.500 0,0105614
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki
hubungan keluarga dan/atau keuangan dengan anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi lainnya.
Opsi SahamBersamaan dengan pencatatan saham Perseroan di BEI pada akhir
tahun 2009, Perseroan juga melaksanakan program kepemilikan
saham oleh manajemen dan karyawan atau MESOP, yang telah
disetujui RUPSLB yang diadakan pada tanggal 20 Agustus 2009.
MESOP memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli
saham Perseroan sampai dengan 5% (lima persen) dari jumlah
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai
ketentuan Peraturan Bapepam No.IX.D.4 sedangkan tatacara
implementasinya tunduk pada Peraturan BEI No.I-A. Direksi
bertanggung jawab atas pelaksanaan MESOP, berdasarkan
pengawasan oleh Dewan Komisaris dan laporan secara berkala
dalam RUPS.
Pemberian opsi saham dilakukan dalam 3 tahap. Untuk tahap
pertama, sejumlah 37.850.250 opsi saham telah dibagikan pada
tanggal pencatatan saham, yaitu 14 Desember 2009. Harga
pelaksanaan untuk tahap pertama telah ditentukan pada tanggal
26 November 2010 yaitu Rp 400 per saham, dengan jangka
waktu pelaksanaan sebagai berikut: dua periode masing-masing
selama 30 hari bursa dimulai pada tanggal 1 Mei dan 1 November
2011 (50% dari jumlah opsi), serta pada tahun berikutnya dua
periode masing-masing selama 30 hari bursa dimulai pada
tanggal 1 Mei dan 1 November 2012 (50% dari jumlah opsi).
Untuk tahap kedua, sejumlah 37.850.250 opsi saham telah
dibagikan pada tanggal 14 Desember 2010, sedangkan sisanya
sejumlah 50.467.000 opsi saham akan dibagikan pada tanggal
14 Desember 2011. Alokasi pembagian MESOP ditentukan
sebesar 10% untuk pihak manajemen dan 90% untuk para
karyawan.
All Commissioners and Directors do not have family ties and/or
financial relation with other Commissioners and/or Directors.
Share OptionConcurrent with company share listing at the end of 2009, the
Company also initiated the Management and Employee Stock
Option Plan or MESOP, which was approved by the Company’s
EGMS on August 20, 2009. MESOP provides the right to purchase
company shares to program participants in the amount of no
more than 5% (five percent) of the Company’s issued and paid up
shares, as stipulated in Bapepam Regulation No.IX.D.4, whereas
implementation thereof must comply with IDX Regulation No.I-A.
The Board of Directors is responsible for the execution of MESOP,
subject to oversight by the BOC and periodic reporting to the
GMS.
The option is distributed in 3 phases. For the first phase, a total
of 37,850,250 options were already distributed on the listing
date, 14 December 2009. The exercise price for the first phase
options was set on November 26, 2010 at Rp 400 per share, with
exercise period as follows: two 30-trading day periods starting on
May 1 and November 1, 2011 (50% from total options), and in
the following year, another two 30-trading day periods starting
on May 1 and November 1, 2012 (50% from total options). For
the second phase, 37,850,250 options were distributed on 14
December 2010, while the remaining 50,467,000 options will be
issued on 14 December 2011. The final allocation for MESOP is
set at 10% for management and 90% for employees.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
51
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
LitigationIn 2010, there has not been involvement in litigation cases that
may potentially result in potential losses and adverse impact on
the Company.
Conflict of Interest In 2010, the Company has not conducted transactions that
constitute a conflict of interest with the Company’s Board of
Directors, Board of Commissioners or the majority shareholders.
Buy Back of Shares and BondsThe Company has not issued bonds nor has it engaged in share
buyback transactions during 2010.
Ethics and Code of ConductThe Company has provided the Code of Conduct as a set of
written guidelines consisting of corporate values and business
ethics that underlie all business undertakings of the Company.
The Code binds all Board members and employees to established
standards of behaviour within the organization and when
interacting with other parties. It also enforces implementation of
the decision making process.
The Code of Conduct is an elaboration of the Company’s vision,
mission, values and best practices that need to be considered
in relation to respecting human rights; occupational and
environmental health and safety; fair employment opportunities;
conflicts of interest; improper payments; gifts and entertainment;
relationship with the government; relationship with suppliers;
relationship with customers; international trade; confidential
information; asset management and supervision; protection
of intellectual rights; and reporting violations to the Code of
Conduct.
Internal Audit and Internal ControlThe Internal Audit Unit (SPI) is a functional and administrative
working unit that is directly responsible to the President Director
and submits report on activities and audit results to the Audit
Committee. Internal Audit undertakes activities to provide
assurance as well as independent and objective consultation, with
the objective of creating added value and improving operational
performance.
In line with the Decree of the Chairman of Bapepam LK No.
KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008 concerning
Establishing and Guidelines for Preparing Internal Audit Charter,
on 26 November 2010 Internal Audit has made changes and
adjustments to the Internal Audit Charter, which serves as manual
and guidelines for performance of duties of Internal Audit.
LitigasiPada tahun 2010, tidak terdapat kasus litigasi yang berpotensi
menimbulkan kerugian dan dampak bagi Perseroan.
Benturan KepentinganPada tahun 2010, Perseroan tidak melakukan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan dengan pihak Direksi,
Dewan Komisaris dan pemegang saham mayoritas Perseroan.
Pembelian Kembali Saham dan Obligasi Perseroan belum menerbitkan obligasi serta tidak melakukan
transaksi pembelian kembali saham selama tahun 2010.
Etika dan Pedoman PerilakuPerseroan telah memiliki Pedoman Perilaku sebagai panduan
yang menjabarkan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan usaha oleh Perseroan.
Pedoman Perilaku mengikat seluruh anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan karyawan pada standar perilaku dalam lingkungan
Perseroan dan dalam berinteraksi dengan pihak lain, serta
juga berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan
keputusan.
Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi, nilai-nilai,
dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia;
keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan; kesempatan
kerja yang adil; benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar;
hadiah dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan
dengan pemasok; hubungan dengan konsumen; perdagangan
internasional; kerahasiaan informasi, pengawasan dan
pengelolaan aset; perlindungan terhadap kekayaan intelektual;
dan pelaporan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku
Perseroan.
Pengawasan Internal dan Pengendalian InternalSatuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan unit internal yang
secara fungsional dan administratif bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama serta menyampaikan pelaksanaan
kegiatan dan hasil audit kepada Komite Audit. Aktivitas Satuan
Pengawasan Intern adalah memberikan keyakinan dan konsultasi
yang independen dan obyektif, yang dibuat untuk memberikan
nilai tambah dan meningkatkan kinerja operasi Perseroan.
Sejalan dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No. KEP-496/
BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, pada tanggal
26 November 2010 Satuan Pengawasan Intern telah melakukan
perubahan dan penyesuaian Piagam Unit Audit Internal yang
merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-tugas
Satuan Pengawasan Intern.
52
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
As stipulated in the Internal Audit Charter which has been
endorsed by the President Commissioner and President Director,
the functions of Internal Audit covers the following activities:
1. Operational Audit
2. Commercial Audit
3. Special / Investigative Audit
4. Consultation by way of facilitation and observation of
particular operational activities.
SPI provides objective and independent evaluation with end
result in the form of recommendations to the President Director
based on conclusions/findings of evaluation and audit on the
Company’s business activities.
The number of SPI personnel is matched to the requirement of
the working unit and audit activities. PT Latinusa’s SPI is led by
the Head of the Internal Audit unit. Since July 2010, Drs. Achyadi
Yusuf, MM has served as Head of the Internal Audit. Previously,
he has held the positions of Supervisor - General Manager in
Industrial Relation prior to joining the Internal Audit as Head of
the Internal Audit unit.
The following are the activities undertaken by the Internal Audit
unit throughout 2010:
1. Performed Scheduled Audit 2010
Based on Annual Audit Plan of PT Latinusa’s SPI, there were
conducted review of 12 audit objects throughout 2010. Of
these 12 audit objects, a total of 6 Audit Reports (LHA) were
prepared and submitted to the President Director and Audit
Committee.
2. Performing Special/Investigative Audit
During 2010, SPI has conducted 8 special/investigative audits
and produced 8 Audit Reports (LHA).
3 Monitoring and Completion of Follow-up on Audit Findings
During 2010, SPI carried out monitoring and completed
follow-up on Audit Report 2009 which remained in open
status as well as monitoring and completed Audit Report
2010.
4. Achieved consultation on internal control as requested by the
auditee.
5. Based on the Internal Audit Charter, SPI makes evaluation on
the Company’s internal control system.
6. Completion of Follow-up on Findings of the External Auditor
SPI has concluded follow-up on findings of audit performed
by BPK in 2008 and Findings of the independent auditor
for compliance with the law and compliance with internal
control for the year ending on 31 December 2009.
7. Preparation of the Annual Audit Plan (PKAT) for 2011.
SPI has prepared its Annual Audit Plan (PKAT) 2011, which
Sesuai dengan fungsi Satuan Pengawasan Intern yang berdasarkan
pada Piagam Satuan Pengawasan Intern yang disahkan oleh
Komisaris Utama dan Direktur Utama, mencakup pelaksanaan
audit berbagai jenis kegiatan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Operasional
2. Pemeriksaan Komersial
3. Pemeriksaan Khusus/Investigasi
4. Konsultasi dalam bentuk fasilitasi dan observasi kegiatan
operasional tertentu.
SPI memberikan penilaian secara objektif dan independen
dengan produk akhir berupa rekomendasi kepada Direktur
Utama berdasarkan hasil-hasil kegiatan evaluasi dan audit atas
aktivitas bisnis Perseroan.
Jumlah personel SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja
dan aktivitas yang diaudit. SPI PT Latinusa dikepalai oleh seorang
Kepala Satuan Pengawasan Intern. Sejak bulan Juli 2010, Kepala
Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh Drs. Achyadi Yusuf, MM
hingga sekarang. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai
Staf Pembina Setingkat General Manager Hubungan Industrial
sebelum masuk dalam Satuan Pengawasan Intern sebagai Kepala
Satuan Pengawasan Intern.
Kegiatan dan aktivitas Satuan Pengawasan Intern tahun 2010
dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Audit Terjadwal tahun 2010
Berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan SPI PT Latinusa,
SPI telah melaksanakan 12 objek audit selama periode 2010.
Dari audit terhadap 12 Objek audit tersebut telah diterbitkan
6 Laporan Hasil Audit (LHA) dan disampaikan kepada Direktur
Utama dan Komite Audit.
2. Pelaksanaan Audit Khusus/Investigasi
Selama Periode 2010, SPI telah melaksanakan 8 audit khusus/
investigasi dan menerbitkan 8 Laporan Hasil Audit (LHA).
3. Monitoring dan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit
Selama Periode 2010 SPI melakukan monitoring dan
penyelesaian tindak lanjut atas Laporan Hasil Audit tahun
2009 yang masih dalam status terbuka serta monitoring dan
penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit tahun 2010.
4. Terlaksananya kegiatan konsultasi atas pengendalian intern
sesuai dengan permintaan dari auditee.
5. Berdasarkan Piagam Audit SPI melakukan evaluasi atas sistem
pengendalian intern.
6. Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Auditor Eksternal
SPI telah menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPK tahun
2008 dan Temuan Audit auditor independen atas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan kepatuhan
terhadap pengendalian intern tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009.
7. Penyusunan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) Tahun
2011.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
53
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
consists of audit plan, work programs and also education
program for SPI personnel. SPI prepares its annual audit
plan on the basis of risk indicators as determined in the
Audit Universe of Internal Audit. Internal Audit Program
emphasizes high and extreme risks faced in the operations of
the Company’s core business.
Control system is tested to ensure that high and extreme risks
have been mitigated accurately, and recommendations made
include necessary corrective measures. Internal Audit also follows
up on corrective actions which were approved for implementation
to ensure that these measures have been thoroughly applied.
External AuditThe AGMS held on March 24, 2010 resolved to appoint Public
Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja as the external
auditor to perform an audit on Latinusa’s books and financial
statements for the fiscal year 2010. In May 2010 the Public
Accountant Firm changed its name into Purwantono, Suherman
and Surja. The Public Accountant Firm Purwantono, Sarwoko and
Sandjaja has performed an audit of Latinusa’s financial statements
for 4 (four) consecutive fiscal years, whereas Roy Iman Wirahardja
has signed off on Latinusa’s audited financial report for a total of
2 (two) consecutive years, which are year 2009 and 2010.
- In relation to the Initial Public Offering, the audit was conducted
by Public Accountant Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
to satisfy Bapepam Regulation No.VIII.G.12, Attachment to
Decree of Bapepam Chairman No. Kep-17/PM/2004 dated
13 April 2004 concerning Guidelines for Audit by Accountant
for Subscription and Allocation of Securities or Distribution of
Bonus Shares.
- In 2010 Public Accountant Firm Purwantono, Sarwoko &
Sandjaja issued Report of Independent Auditor for compliance
with rules and regulations as well as compliance with internal
control for the year ended 31 December 2010 in conjunction
with fulfilment of compliance with laws and regulations and
internal control.
Risk Management Information on Risk Management is presented in a separate
section in this Annual Report.
Corporate Social ResponsibilityInformation on Corporate Social Responsibility is presented in a
separate section in this Annual Report.
SPI telah menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT)
2011 yang berisi rencana audit, program kerja, dan
termasuk rencana kegiatan pendidikan bagi personel
SPI. SPI menyiapkan rencana audit tahunan berdasarkan
indikator-indikator risiko yang disusun dalam Audit Universe
Satuan Pengawasan Intern. Rancangan Audit Internal
memprioritaskan pada risiko-risiko yang bertingkat tinggi
dan ekstrim atas operasional yang terkait dengan bisnis inti
Perseroan.
Pengujian sistem kontrol untuk memastikan bahwa risiko-
risiko tingkat tinggi dan ekstrim telah dimitigasi agar tepat dan
memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan.
Audit Internal juga menelusuri tindakan-tindakan perbaikan yang
telah disetujui untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut telah
dilakukan dengan baik.
Audit EksternalRUPST yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2010 memutuskan
untuk menunjuk Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan
Sandjaja sebagai auditor eksternal yang akan melakukan audit
terhadap laporan keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2010.
Pada bulan Mei 2010 KAP tersebut berganti nama menjadi
Purwantono, Suherman dan Surja. Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja telah melaksanakan audit
terhadap laporan keuangan Perseroan untuk 4 (empat) tahun
buku berturut-turut, sedangkan Roy Iman Wirahardja telah
menandatangani laporan keuangan audit Perseroan selama 2
(dua) tahun buku berturut-turut, yaitu di tahun 2009 dan 2010.
- Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham
dilakukan audit oleh akuntan independen yaitu Kantor
Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
guna memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
No.VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman
Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan
Efek atau Pembagian Saham Bonus.
- Pada tahun 2010 Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja menerbitkan Laporan Auditor Independen
atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan kepatuhan terhadap pengendalian intern tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sehubungan
dengan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan dan pengendalian intern.
Manajemen Risiko Keterangan terkait Manajemen Risiko dapat dilihat pada bagian
terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Keterangan terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat
dilihat pada bagian terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
54
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Subsequent Events For more details on information related to subsequent events,
refer to the section under Notes to the Auditor’s Report.
Corporate Secretary and Corporate CommunicationThe Corporate Secretary serves the interests of the Company
by acting as a liaison between the Company and external
parties including Bapepam and the Indonesia Stock Exchange,
the press, investors and analysts and the general public.
The Corporate Secretary manages secretariat duties for the
Company’s management, public and investor relations, legal
issues and compliance with the government, industry and capital
market regulators, including Bapepam and the Indonesia Stock
Exchange.
Since 2010, Muhammad Arsyad has been appointed as Corporate
Secretary of the Company. For a short description of his profile,
refer to the Corporate Data section in this Annual Report.
Disclosure of Corporate Information As a listed company, Latinusa is subject to information disclosure
requirements as stipulated in rules and regulations of the Stock
Exchange and the Capital Market. Aside from compliance
fulfilment, Latinusa actively engages and interacts with
stakeholders in providing information on the development and
changes taking place in the company. Throughout the year 2010,
the Company has distributed information using various media of
communication, as described below:
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Keterangan lebih lanjut terkait Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
dapat dilihat pada bagian Catatan Atas Laporan Keuangan
Auditor.
Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi Korporasi Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk memenuhi kepentingan
Perseroan dalam kapasitas sebagai pihak penghubung antara
Perseroan dengan pihak-pihak eksternal, termasuk Bapepam
dan Bursa Efek Indonesia, pers, investor dan analis riset serta
masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan juga menangani tugas-
tugas kesekretariatan untuk manajemen Perseroan, hubungan
investor dan hubungan masyarakat, hukum dan kepatuhan
terhadap pemerintah serta otoritas pasar modal dan industri,
termasuk Bapepam dan Bursa Efek Indonesia.
Sejak tahun 2010, Muhammad Arsyad telah ditunjuk sebagai
Sekretaris Perusahaan Perseroan. Profil singkat Sekretaris
Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan dalam
buku Laporan Tahunan ini.
Keterbukaan Informasi KorporasiSebagai perusahaan publik, Perseroan wajib mematuhi ketentuan
terkait keterbukaan informasi yang diatur dalam peraturan Bursa
Efek dan Pasar Modal. Selain itu, untuk pemenuhan kepatuhan,
Perseroan berinteraksi secara aktif dengan berbagai pemangku
kepentingan dalam menyediakan informasi yang terkini terkait
setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi di Perseroan.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah menyebarluaskan
informasi dengan menggunakan berbagai media komunikasi
sebagai berikut:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
55
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
- Press conference : 3 times
- Analyst Meeting : 1 time
- Quarterly Financial Report : 3 times
- Annual Report : 1 time
- Public Expose : 1 time
- Press Release : 4 times
- AGMS : 1 time
- Correspondence with IDX
and Bapepam : 50 times
Internally, communication with and between employees is also
fundamental in promoting coordination, solid teamwork and
culture building. Several channels of communication that have
been provided for this purpose include Bulletin Latinusa “BULAT”
and the intranet.
Access to Corporate Information and DataIn the efforts to serve the interests of all stakeholders, Latinusa
offers an extensive access to corporate information and data at
all times. Alternatively, this also provides source of much needed
feedback for the Company regarding products, service and other
important issues.
The following media of communication is presently used by the
Company to build solid relationship and communication with
stakeholders:
• Telephone
• Facsimile
• Website
CommitteesAudit CommitteeThe Audit Committee supports the Board of Commissioners in
performing oversight on management of the Company by the
Board of Directors.
Duties and ResponsibilitiesDuties and responsibilities of Audit Committee includes:
a. To monitor and advise on improving the quality of financial
reporting by the Company.
b. To secure adequacy of internal control mechanism with
sufficient capability to limit potential infringements in the
management of the Company.
c. To assess the qualifications and independency of the internal
and external auditors in order to enhance the quality of the
internal and external audit performed.
d. To detect and raise issues requiring the BOC’s attention,
including the Company’s compliance with the law and
relevant rules and regulations.
- Konferensi Pers : 3 kali
- Analyst Meeting : 1 kali
- Laporan Keuangan Triwulanan : 3 kali
- Laporan Tahunan : 1 kali
- Public Expose : 1 kali
- Siaran Pers : 4 kali
- RUPS Tahunan : 1 kali
- Korespondensi dengan BEI
dan Bapepam : 50 kali
Komunikasi internal dengan dan antara karyawan juga
merupakan hal yang fundamental dalam mendukung
pelaksanaan koordinasi, kerja sama tim yang kuat dan
membangun budaya kerja. Beberapa media komunikasi yang
telah tersedia untuk kepentingan tersebut termasuk Bulletin
Latinusa “BULAT” dan intranet.
Akses untuk Informasi dan Data PerusahaanDalam rangka memenuhi kepentingan seluruh pemangku
kepentingan, Perseroan menyediakan berbagai akses untuk
memperoleh informasi dan data korporasi setiap saat. Sebaliknya,
hal ini juga membuka berbagai kesempatan bagi Perseroan
untuk mendapatkan umpan balik mengenai produk, pelayanan
dan hal-hal penting lainnya.
Berikut adalah beberapa media komunikasi yang digunakan oleh
Perseroan saat ini untuk membangun hubungan dan komunikasi
yang kondusif dengan pemangku kepentingan:
• Telepon
• Faksimili
• Email • Website
Komite-KomiteKomite Audit Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan
tugas pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan yang
dijalankan oleh Direksi.
Tugas dan Tanggung jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi:
a. Melakukan pemantauan dan memberi saran terkait upaya
peningkatan kualitas Laporan Keuangan.
b. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern yang
dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan
dalam pengelolaan Perseroan.
c. Mengawasi kualifikasi dan kemandirian fungsi internal dan
eksternal audit untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas
fungsi internal audit maupun eksternal audit.
d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, termasuk kepatuhan Perseroan terhadap undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
56
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Komposisi Anggota Komite Pada akhir tahun 2010, komposisi keanggotaan Komite Audit
Perseroan adalah sebagai berikut:
Ketua : Zulkarnain
Anggota : Fauzi Aziz
Tjandra Budiman
Rachmat Noviar
Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria
independensi, pengalaman profesional dan integritas sesuai
ketentuan peraturan dan regulasi yang berlaku.
Rapat Komite Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali
setiap bulan. Pada tahun 2010, Komite Audit telah melaksanakan
12 (dua belas) kali rapat, dengan tingkat kehadiran anggota
Komite Audit sebagai berikut:
Anggota Komite Audit | Audit Committee MemberJumlah Rapat | Number of Meetings
Kehadiran | Attendance
Zulkarnain 12 11
Fauzi Aziz * 12 1
Tjandra Budiman 12 12
Rachmat Noviar 12 12
Eddy Hariono** 12 2* Fauzi Aziz tidak dapat hadir dan telah memberikan persetujuan atas seluruh materi rapat terlebih dahulu dan hasil rapat telah diketahui yang bersangkutan |
Fauzi Aziz cannot attend and has given his approval of all meeting materials prior to the meetings and meeting results were acknowledged by him
** Eddy Hariono menjabat sebagai Ketua hingga tanggal 23 Maret 2010 | Eddy Hariono served as Chairman up to March 23, 2010
Komite GCGUntuk mendorong pelaksanaan praktik tata kelola yang baik dan
menyeluruh di lingkungan Perseroan, maka pada tahun 2001
telah dibentuk Komite GCG.
Tugas dan Tanggung JawabKomite GCG berfungsi untuk membantu manajemen dalam
mengembangkan praktik-praktik tata kelola yang telah
diterapkan secara berkelanjutan, dengan tugas-tugas khususnya
untuk melaksanakan:
1. Memahami arti dan praktik GCG.
2. Merencanakan dan melaksanakan sosialisasi GCG kepada
seluruh karyawan.
3. Membuat kerangka acuan serta program pelaksanaan
pengembangan praktek GCG di Perseroan.
4. Memonitor dan mengaudit tingkat pelaksanaan GCG di
Perseroan.
Komposisi Anggota KomitePada akhir tahun 2010, anggota Komite GCG terdiri dari:
Ketua : Sekretaris Perusahaan
Wakil Ketua : Kepala Divisi Akuntansi
Sekretaris : Kepala Bagian Hukum dan Sekretariat
Anggota : Seluruh Kepala Divisi
GCG CommitteeTo promote efforts in enhancing overall implementation of good
corporate governance practices across the Company, in 2001
management established the GCG Committee.
Duties and ResponsibilitiesThe GCG Committee functions to assist management in
developing the existing corporate governance practices in a
sustainable manner, with specific duties of:
1. Understanding significance of GCG and GCG practices.
2. Preparing and implementing GCG socialization programs
across the organization.
3. Formulating framework and programs for developing GCG
practices throughout the Company.
4. Performing monitoring and audit of GCG implementation
within the Company.
Composition of Committee MembersAs at the end of 2010, members of the GCG Committee consist
of:
Chairman : Corporate Secretary
Deputy Chairman : Head of Accounting Division
Secretary : Head of Legal and Secretariat Department
Members : All Division Heads
Composition of Committee MembersAs at the end of 2010, the members of the Audit Committee at
Latinusa comprised of the following:
Chairman : Zulkarnain
Members : Fauzi Aziz
Tjandra Budiman
Rachmat Noviar
All members of the Audit Committee have complied with criteria
of independency, professional experience and integrity as
required by prevailing rules and regulations.
Meeting of the CommitteeThe Audit Committee meeting is held at least once a month.
During 2010, the Audit Committee has held a total of 12 (twelve)
meetings, with the following attendance record for the Audit
Committee members:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
57
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Bahwa sehubungan dengan penggantian anggota Dewan
Komisaris Independen, maka terjadi perubahan susunan
keanggotaan Komite Audit sebagaimana ditetapkan berdasarkan
surat keputusan Dewan Komisaris No. 04 / DK / Kpts / 2010 tanggal
24 Maret 2010, dengan susunan Komite Audit sebagai berikut:
Ketua merangkap Anggota : Zulkarnain
Anggota : 1. Fauzi Aziz
2. Tjandra Budiman
3. Rachmat Noviar
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Audit telah
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
• Melakukan evaluasi penyusunan program audit tahunan,
pengelolaan dan pelaksanaan internal audit serta efektivitas
tindak lanjut.
Dari hasil evaluasi disimpulkan bahwa:
- Penyusunan program kerja internal audit sudah mengacu
pada kumpulan obyek audit universal namun belum
mempunyai ukuran tingkat risiko serta audit terhadap
kegiatan proses produksi.
- Pengendalian pelaksanaan internal audit dan tindak
lanjut belum efektif dan ketepatan waktu penerbitan
laporan audit masih terlambat.
- Masih perlu dilengkapi SOP/WI pelaksanaan SPI.
- Distribusi laporan audit belum didistribusi secara konsisten
ke Komite Audit.
- Belum disiapkan metoda yang dapat mendukung
efektivitas risk management. - Belum dilakukan pengujian terhadap Internal Control
secara entity.
• Melakukan pertemuan secara rutin untuk diskusi atas
peningkatan tugas SPI.
• Membahas tentang strategi pengadaan raw material TMBP.
• Membahas tentang program SAP dan proyek revamping.
• Menyusun rencana kerja Komite Audit tahun 2011.
• Evaluasi financial statement.
Berdasarkan penilaian atas pelaksanaan serta hasil audit, Komite
Audit tidak menemukan hal-hal yang signifikan yang perlu
dilaporkan, kecuali kebijakan pengadaan raw material dan
sudah ditindak lanjuti sehingga dapat dilaksanakan secara best practice.
Pengelolaan dan pelaksanaan Satuan Pemeriksaan Intern PT Pelat
Timah Nusantara Tbk dan divisi Risk Management masih perlu
ditingkatkan.
In respect of changes in the Company’s Independent
Commissioners, there correspondingly followed a change in the
composition of the Audit Committee members as officially stated
in the decision letter of the Board of Commissioners No. 04 / DK
/ Kpts / 2010 dated 24 March 2010, as follows:
Chairman and Member : Zulkarnain
Members : 1. Fauzi Aziz
2. Tjandra Budiman
3. Rachmat Noviar
In discharging oversight duties, the Audit Committee has carried
out the following activities:
• Assessed the process for preparing the annual audit program,
management and execution of internal audit as well as
effectiveness of follow-up audit.
From such assessment, it can be concluded that:
- The process for preparing the internal audit work program
is consistent with the audit universe but is not equipped
with risk measurement mechanism or procedures for
audit on the production process.
- Control of internal audit execution and follow up audit
are not yet effective and preparation of audit reports is
relatively delayed.
- Need to be supported by SOP / WI for Internal Audit
performance.
- Distribution of audit report to the Audit Committee has
not been made consistently.
- Has not prepared method that would support effectiveness
of risk management.
- Has not performed testing on Internal Control through
an entity approach.
• Carried out periodic meetings to discuss improvements in
Internal Audit assignments.
• Discussed issues related to strategies for procurement of raw
material TMBP.
• Discussed issues related to SAP program and revamping.
• Prepared the Audit Committee work plan for 2011.
• Evaluated the financial statements.
Based on evaluation of audit performed and audit findings, the
Audit Committee has not identified critical issues to be reported,
with the exception of policies in raw material procurement which
has already been addressed and presently conforms to best
practice.
Management and performance of the Internal Audit unit of
PT Pelat Timah Nusantara Tbk and the Risk Management division
still require further improvement in the future.
ZulkarnainKetua | Chairman
58
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Manajemen Risiko bertugas membantu Direksi dalam
mengungkapkan, mengukur dan mengelola risiko yang dihadapi
oleh Perusahaan secara organisasi maupun dalam kegiatan bisnis
yang dijalankan. Risiko melekat pada setiap kegiatan usaha yang
dilaksanakan dan tidak dapat sepenuhnya dieliminasi. Sehingga
proses pengelolaan risiko dilakukan dengan maksud utama
untuk meminimalisir dampak buruk yang dapat mempengaruhi
Perusahaan melalui mekanisme pemantauan yang tepat serta
perumusan strategi pencegahannya.
Berkoordinasi dengan divisi-divisi lain, Manajemen Risiko
melaksanakan pemetaan atas strategi pengelolaan risiko dalam
segala aspek usaha. Proses pemantauan dilaksanakan secara
berkesinambungan dengan tujuan menilai proses implementasi
di lingkungan Perusahaan. Selain itu, kajian secara berkala
dilaksanakan terhadap efektivitas dan kesesuaian rencana bisnis
seiring dengan perubahan pada tubuh Perusahaan dan iklim
usaha.
Risk Management functions to assist the Board of Directors
in identifying, measuring and managing risks affecting the
Company and its business activities. While risks are inherent in all
forms of business and may not be entirely eliminated, the main
objective of risk management is to minimize adverse impacts on
the Company through accurate monitoring and formulation of
preventive measures.
In coordination with the divisions, Risk Management undertakes
mapping of risk management strategies to be implemented in
each area. Continuous monitoring is performed to evaluate actual
implementation across the organization, and periodic reviews
are made to assess the effectiveness and relevance/consistency
of plans in conjunction with changes in the organization and
business environment.
Manajemen Risiko melaksanakan pemetaan atas strategi pengelolaan risiko dalam segala aspek usaha.
Risk Management undertakes mapping of risk management strategies to be implemented in each area.
Manajemen RisikoRisk Management
59
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Berikut adalah beberapa risiko yang dihadapi Latinusa serta
langkah-langkah mitigasi risiko tersebut:
Risiko Penyediaan Bahan BakuSaat ini, Latinusa masih mengandalkan bahan baku impor,
terutama TMBP. Kesulitan pada pasokan bahan baku, baik
dalam jumlah kebutuhan maupun keterlambatan pengiriman,
akan menghambat produksi dan kegiatan operasional secara
keseluruhan, sehingga berpotensi menimbulkan penurunan
pendapatan dan dampak negatif lainnya dari sisi keuangan.
Mitigasi Risiko Untuk memitigasi gangguan terhadap persediaan bahan baku,
Latinusa mendapat jaminan persediaan TMBP dari Nippon Steel
menyusul perubahan komposisi kepemilikan saham di tahun
2010.
Pada tingkat operasional, Latinusa menerapkan perencanaan
yang komprehensif untuk pengadaan dan logistik bahan baku.
Latinusa memelihara buffer persediaan yang cukup untuk
melindungi terhadap guncangan harga atau kekurangan volume
dalam rangka mempertahankan jadwal/kegiatan produksi yang
normal. Pemesanan kebutuhan TMBP dilakukan setiap tiga bulan
dengan tingkat volume berdasarkan angka produksi bulanan.
Sampai saat ini, Latinusa telah berhasil mengelola kebutuhan
bahan baku sesuai dengan volume produksi untuk memenuhi
permintaan pasar.
Risiko Ketidakstabilan Harga Tinplate Sebagai komoditas yang dijual di pasar internasional, harga tinplate
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak berhubungan langsung
dengan kondisi industri lokal. Penurunan harga yang tajam dapat
membuat produk Latinusa kurang menarik bagi konsumen, dan
berpotensi terjadi pengalokasian pada produk tinplate impor
jika kondisi tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Hal ini
akan menyebabkan penurunan posisi kepemimpinan dan pangsa
pasar Latinusa di industri serta kinerja keuangan.
Mitigasi RisikoSecara umum, kenaikan harga tinplate di pasar internasional
dapat dialihkan kepada pelanggan. Untuk jangka pendek, dapat
terjadi pergeseran pada konsumsi yang disebabkan oleh fluktuasi
harga komoditas yang tajam dan penyesuaian harga.
The following are Latinusa’s major risks and measures for risk
mitigation:
Risk of Raw Material SupplyToday, Latinusa still relies significantly on imported raw materials,
particularly TMBP. A shortage or delay in raw material supply will
potentially disrupt production and overall operation for Latinusa,
thereby causing a drop in earnings generated and a string of
unfavorable financial implications.
Risk Mitigation To mitigate raw material disruptions, Latinusa has been secured a
guarantee of TMBP supply continuity by Nippon Steel following
the change in shareholding composition in 2010.
On an operational level, Latinusa applies a comprehensive planning
for raw material procurement and logistic. Latinusa maintains
adequate inventory buffer to cushion against price shocks or
volume shortages in order to sustain normal production schedule/
activities. TMBP orders are placed on a quarterly basis with
volumes that correspond to monthly production figures. To date,
Latinusa has successfully managed raw material requirements in
line with production volume as dictated by market demand.
Risk of Volatility in Tinplate PriceAs a commodity sold in the international market, tinplate has
its price affected by factors that may not be relevant to the local
market conditions. Sharp price drops render Latinusa’s products
unattractive to consumers, and they will reallocate to imported
tinplate if such condition persists over the long-term. This will
inevitably cause Latinusa’s market leadership and share as well as
financial performance to deteriorate.
Risk Mitigation In general, increases in tinplate price as per international market
quotation can be passed on to customers. Over the short term,
there may be shifts in market demand that are induced by
sharp commodity price fluctuations and corresponding pricing
adjustments.
60
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Meskipun demikian, komitmen Latinusa pada inovasi serta
keunggulan produk dan jasa memberikan perlindungan
bagi bisnis kami secara keseluruhan dengan mengalihkan
persaingan pada nilai tambah dan bukan pada aspek harga.
Sebagian besar pelanggan telah menjadi mitra bisnis sejak
awal berdirinya Latinusa, dan tentunya, kami telah berhasil
mendorong pertumbuhan bisnis atas dasar loyalitas mereka. Ke
depan, Latinusa akan merangkul pelanggan lebih dekat melalui
penekanan pada strategi total solution provider.
Risiko Konsentrasi Penjualan pada Sektor dan atau Pembeli TertentuSebagian besar penjualan Latinusa masih terkonsentrasi pada
beberapa pelanggan. Ketergantungan pada beberapa pelanggan
besar berpotensi mengganggu stabilitas kinerja keuangan dan
prospek bisnis Latinusa. Jika salah satu pelanggan tersebut
memutus hubungan kerja sama maka dapat menimbulkan
dampak kurang baik terhadap pendapatan pada periode
berjalan sekaligus menjadi tantangan besar dalam memulihkan
momentum pertumbuhan untuk masa depan.
Mitigasi RisikoLatinusa telah berkembang melalui kerja sama dengan pelanggan-
pelanggan paling setia, yang mana sebagian besar telah dikenal
sejak awal beroperasi secara komersial. Latinusa menjalin
kemitraan dengan pelanggan melalui strategi total solution provider yang menciptakan nilai yang optimal bagi kedua belah
pihak. Dengan keunggulan kompetitif dalam kualitas produk
dan lokasi, Latinusa juga telah meraih kepercayaan dan loyalitas
pelanggan terbukti dengan bertambahnya jumlah kontrak yang
berjangka panjang.
Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah Pada tahun 2010, pemerintah memberlakukan penghapusan
bea masuk untuk tambahan volume dari pertumbuhan kapasitas
produksi untuk melayani pasar domestik. Putusan ini berpotensi
menekan keunggulan harga Latinusa sebagai produsen lokal. Saat
ini, sekitar 48% pasar domestik masih memakai tinplate produksi
Jepang, Korea dan Cina, dan beberapa produk ini, terutama yang
berasal dari Cina, relatif lebih murah. Dalam jangka pendek,
Latinusa dapat bersaing atas dasar harga, dengan dampak
menurunnya pendapatan. Namun pada akhirnya, Latinusa
berpotensi kehilangan pangsa pasar dan mengalami penurunan
kinerja keuangan jika gagal untuk menekan biaya menjadi lebih
kompetitif dan memulihkan marjin usaha yang memadai dalam
jangka panjang.
Nonetheless, Latinusa’s commitment to innovation as well as
product and service excellence provides insulation for our overall
business as we steer competition into value-added benefits and
away from price considerations. Most of our customers have
become life-long business partners, and evidently, we have
successfully sustained business growth on the basis of their
loyalty. Going forward, Latinusa will embrace customers even
closer with intensification of our total solution provider strategy.
Risk of Concentrated Sales to Selected Sectors and or CustomersMost of Latinusa’s sales still concentrated on a small customer
base. Dependence on a few material customers can potentially
impair the stability of Latinusa’s financial performance and business
prospects. Discontinued business from any one of these large
accounts would have grave implications to income generated for
the current period and at the same time enormously challenging
to restore growth momentum for the future.
Risk MitigationLatinusa has grown and prospered through business cooperation
with some of its oldest customers, most of which started since
its initial commercial operation. Latinusa liaises with customers
through a total solution provider strategy that creates optimal
value for both parties. With a competitive edge in product quality
and location, Latinusa has also earned customer trust and loyalty
as a greater number of its contracts are executed over the long-
term.
Risk of Changes in Government Regulations In 2010, the government moved to eliminate import duty on
additional volume from production capacity growth to serve the
domestic market. This ruling potentially diminishes Latinusa’s
pricing advantage over some foreign competitors. Today, about
48% of the domestic market still absorbs tinplate produced in
Japan, Korea and China, and some of these products, particularly
those of Chinese origin, are relatively cheaper. In the short
term, Latinusa may be forced to engage a price war, with the
consequence of an income reduction. But ultimately, Latinusa will
face a more severe market share loss and decreasing financial
performance if it fails to suppress costs to a more competitive
level and recover acceptable operating margins over the long-
term.
Manajemen RisikoRisk Management
61
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Mitigasi Risiko Untuk mengatasi tekanan eksternal, Latinusa secara intensif
terus menyempurnakan organisasi dan proses agar lebih
responsif terhadap peluang di pasar. Program efisiensi dan
pengendalian biaya menjadi basis untuk membangun struktur
biaya yang kompetitif serta fleksibilitas dalam penentuan harga.
Strategi lainnya adalah menciptakan loyalitas pelanggan dengan
menawarkan fitur bernilai tambah, termasuk kualitas dan layanan
juga keunggulan logistik sebagai satu-satunya produsen tinplate
domestik di Indonesia. Atau dengan kata lain Latinusa menjadi
Total Solution Provider bagi para pelanggannya.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Dengan bahan impor yang masih mendominasi 80,29% dari total
biaya produksi pada tahun 2010 dibandingkan dengan penjualan
dalam Rupiah, kondisi keuangan Latinusa menjadi sangat rentan
terhadap risiko nilai tukar. Penurunan nilai tukar Rupiah yang
tajam dapat menimbulkan tekanan yang signifikan pada neraca
dan kinerja keuangan dalam jangka pendek.
Mitigasi RisikoUntuk menekan kerugian dari pergerakan nilai tukar, Latinusa
berupaya untuk menghasilkan lebih banyak penjualan dalam Dolar
AS untuk menciptakan lindung nilai dari kegiatan operasional.
Selain itu, Latinusa mengendalikan eksposur keuangan dengan
kontrak lindung nilai, yang dipantau secara berkala untuk menilai
kecukupan pengendalian risiko.
Risiko Produk SubstitusiSaat ini, tinplate merupakan satu diantara berbagai jenis kemasan
yang amat diminati oleh masyarakat, termasuk plastik, aluminium
dan kemasan karton. Selera konsumen sebagai faktor utama yang
menentukan perubahan perilaku industri, meliputi unsur harga,
keawetan bahan, efisiensi, penggunaan yang praktis, penampilan
dan dampak terhadap lingkungan. Selain itu, kemajuan teknologi
modern juga mampu menghasilkan terobosan inovasi sehingga
memudahkan para pelanggan untuk beralih pada penggunaan
produk alternatif lainnya untuk bahan kemasan.
Mitigasi RisikoPada tahun 1990-an, industri minuman bergeser dari penggunaan
tinplate ke kaleng aluminium. Sekalipun suatu segmen pasar
telah ditiadakan, dengan cepat industri dapat pulih mengingat
tingginya pertumbuhan di segmen makanan lainnya. Dalam
rangka menyelaraskan dengan tuntutan masyarakat modern
yang dinamis, terus dilakukan benchmark terhadap tren pasar dan
praktik industri terbaik untuk memberikan tinplate berkualitas
Risk Mitigation: To counter external pressures, Latinusa must intensively fine-tune
internal organization and processes to be more responsive to
opportunities in the market. Efficiency and cost control programs
are the basis for building a competitive cost structure and establish
greater flexibility in pricing decisions. Other strategies include
creating customer loyalty by providing value-added benefits,
including quality and service in addition to logistic advantage as
the only local tinplate producer in Indonesia. Or in other words,
Latinusa becomes a Total Solution Provider for its customers.
Risk of Foreign Exchange With imported materials still dominating 80.29% of total
production costs in 2010 as against Rupiah sales proceeds,
Latinusa’s financial position is highly susceptible to foreign
exchange risk. A sharp depreciation of the Rupiah can pose
extreme pressure on the balance sheet and financial performance
in the short-term.
Risk MitigationTo contain losses from volatile exchange rates, Latinusa shifts to
generate as much sales in US dollars in order to create partial
natural hedging. Additionally, Latinusa provides protection for
financial exposure with hedging contracts, and periodic reviews
are conducted to assess adequacy of coverage.
Risk of Substitute ProductsToday, tinplate is just one alternative type of packaging within a line
of other popular choices as plastics, aluminum and paper cartons.
Market trends are largely dictated by consumer preferences,
which factor in price, durability, efficiency, convenience, aesthetic
as well as environmental considerations. Furthermore, today’s
advanced technology also support innovative breakthroughs that
allow customers to easily make the shift to substitute packaging
materials.
Risk MitigationIn 1990’s, the beverage industry shifted from using tinplate
to aluminum cans. Though an entire market segment was
eliminated, the industry quickly recovered with high growth
in other food segments. To be in sync with the demands of a
mobile and modern society, Latinusa constantly benchmarks
against market trends and best industry practices to deliver
prime quality tinplate at competitive prices. This promise entails
62
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
prima dengan harga yang kompetitif. Komitmen ini mencakup
kebutuhan untuk membangun kompetensi pemasaran dengan
pemahaman yang jelas akan setiap kebutuhan pelanggan serta
teknologi dan keahlian produksi terkini untuk tetap berada di
baris terdepan berinovasi. Untuk meningkatkan posisi di industri,
Latinusa saat ini berkonsentrasi pada produk tinplate thin gauge
yang memiliki keunggulan kualitas dan daya tarik di seluruh dunia
namun memerlukan kemampuan produksi yang lebih kompleks
yang hanya dimiliki oleh pesaing terdepan dalam industri.
Risiko Pencemaran LingkunganMeningkatnya tekanan dari pemerintah dan kelompok-kelompok
lingkungan telah mendorong keinginan lebih banyak perusahaan
untuk berbisnis dengan cara yang lebih bertanggung jawab
dengan penekanan pada praktik dan proses produksi yang aman
terhadap lingkungan dan umumnya membutuhkan investasi
sumber daya tambahan. Latinusa melaksanakan tanggung
jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat dengan
senantiasa memantau limbah yang dihasilkan oleh pabrik untuk
mengendalikan dampak negatif yang mungkin timbul dari
pencemaran lingkungan. Ketidakmampuan untuk melakukannya
dapat menimbulkan adanya klaim atas kerusakan dan/atau sanksi
dari pihak otoritas, dengan dampak yang negatif pada tingkat
profitabilitas dan posisi keuangan.
Mitigasi RisikoFasilitas produksi Latinusa dilengkapi dengan sistem pengelolaan
limbah yang komprehensif, terdiri dari Instalasi Pengolahan
Air Limbah untuk limbah cair dan kontrak dengan perusahaan
pengelola limbah untuk pembuangan limbah padat. Sebagai
bukti akan komitmen terhadap pelestarian lingkungan, pada
tahun 2010 Latinusa telah ditunjuk sebagai salah satu dari 42
perusahaan penerima peringkat biru (kategori kedua terbaik)
untuk PROPER (Program Peringkat Kinerja Perusahaan) dari
Kementerian Lingkungan Hidup atas pencapaian dalam
pengelolaan lingkungan.
building marketing prowess with a clear understanding of each
and every customer needs as well as new production technology
and expertise to be ahead in the race for innovation. To step up
its market positioning, Latinusa currently focuses on thin gauge
tinplate, which has superior quality and world-wide appeal but
requires a more complex production capability owned by only the
leading competitors in the industry.
Risk of Environmental PollutionIncreasing pressure from the government and environmental
groups has forced more and more companies to do business
more responsibly by emphasizing green production processes
and practices that generally require additional investments
and resources. Latinusa undertakes its responsibility to the
environment and society by diligently monitoring waste that
is produced in its manufacturing facilities in order to contain
adverse impacts from pollution to the environment. Failure to do
so could potentially result in claims for damages and/or sanctions
from relevant authorities, with negative implications on bottom
line and financial position.
Risk MitigationLatinusa’s production facilities are equipped with a comprehensive
waste management system consisting of a Waste Water Treatment
Plant (WWTP) for liquid waste and contractual arrangement
with a proper waste management company for solid waste. As
testimony of its attention to environment preservation, in 2010
Latinusa was one of only 42 companies awarded the blue rating
(second best category) for PROPER (Program Peringkat Kinerja
Perusahaan – Company Performance Rating Program) by the State
Minister of the Environment for achievement in environmental
management.
Manajemen RisikoRisk Management
63
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Latinusa senantiasa memperhatikan komitmennya untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Latinusa is always mindful of its commitments for
the benefit of society and the environment.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
64
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Tujuan perusahaan ini secara intensif dilakukan melalui
serangkaian program yang membentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
Pengembangan MasyarakatDalam inisiatif CSR, khususnya program-program pengembangan
masyarakat, Latinusa mengukur efektivitas program dengan
menilai manfaat yang diberikan kepada pemangku jabatan yang
disentuhnya. Untuk ini, identifikasi kegiatan CSR diterapkan
berdasarkan lokasi geografis. Area yang berada di sekitar pabrik
di kota Cilegon masuk dalam kategori ring 1; Provinsi Banten
termasuk dalam ring 2, dan ring 3 berada di luar perbatasan
provinsi.
Pada tahun 2010, kegiatan di bawah Program Bina Lingkungan
meliputi kegiatan:
Memberikan bantuan kepada korban/daerah yang terkena bencana alam: • Bencana Alam Gunung Merapi di Yogyakarta, DIY
Bantuan di bidang Pendidikan:• Training Holiday on Holiday II untuk anak dhuafa yayasan
partner, Kecamatan Grogol, Cilegon
• Training motivasi & malam muhasabah BEM STIE Al-Khairiyah,
Cilegon
• Beasiswa mahasiswa IAIN SMH, Banten
• Beasiswa program D1 Teknik Industri Kimia UNTIRTA
• Pembuatan Bak Pengolahan Sampah Organik SMP YPW KS,
Cilegon
• Program Pelatihan Kepemimpinan Remaja di Amerika, SMA
Muhammadiyah, Cilegon
• Pekan Kreativitas Mahasiswa Teknik Mesin Cilegon
• Pemberian paket pendidikan bagi anak-anak yatim piatu &
kaum dhuafa bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal KS
& Group
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Latinusa sepenuhnya menyadari perannya sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, yaitu perlunya mengimbangi profitabilitas dengan upaya dalam mengembangkan masyarakat dan melestarikan lingkungan.Latinusa fully realizes its role as a responsible corporate citizen that requires profitability be balanced by efforts in developing the community and preserving the environment.
This corporate objective is intensively pursued through a series
of programs that make up Corporate Social Responsibility (CSR)
activities.
Community DevelopmentIn its CSR initiatives, particularly community development
programs, Latinusa measures effectiveness by the benefits that
are provided to the stakeholders it touches. For this purpose,
focus mapping of CSR activities are applied based on geographic
location. The areas immediately in and around its production
facilities in the city of Cilegon is categorized under ring 1; the
province of Banten falls within ring 2; and beyond the provincial
borders is ring 3.
In 2010, activities under Community Development Program
included activities:
Providing assistance to victims/areas affected by natural disasters:• Mount Merapi Eruption in Yogyakarta, DIY
Assistance in Education:• Training Holiday on Holiday II for orphans in partner
foundation, Grogol, Cilegon
• Motivation training & malam muhasabah university-student
group BEM STIE Al-Khairiyah, Cilegon
• Scholarship for students of IAIN SMH, Banten
• Scholarship for D1 (Diplome) in Chemical Engineering
UNTIRTA
• Construction of Organic Waste Processing Basin for SMP
YPW KS, Cilegon
• Management Training Program for Youth in Amerika, SMA
Muhammadiyah, Cilegon
• Creativity Week for Mechanical Engineering Students in
Cilegon
• Distribution of education packages for orphans &
underpriviledged children incooperation with Baitul Maal KS
& Group Foundation
65
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Bantuan Peningkatan Kesehatan:• Pembangunan Gedung Posyandu Rawaarum, Grogol,
Cilegon
• Dukungan Terhadap Pembangunan Sanitasi di daerah Pesisir
(FOKDIT)
• Pembangunan 5 Posyandu di Kelurahan Warnasari, Cilegon
• Pelayan kesehatan gigi anak-anak SD 1 & 2 Kubang Sepat,
Citangkil
• Bantuan kepada Dewan Pengurus Cabang Gerakan
Kesejahteraan Tunarungu Indonesia
Bantuan Pengembangan Sarana & Prasarana Umum: • Pembangunan Jalan tembus lingkar selatan Kelurahan
Warnasari
• Pembangunan MTS Nurul Kalam Taman Baru, Citangkil,
Cilegon
• Pembangunan Sekolah gratis MTS Darul Falah & Asrama
Yatim
• Pembangunan Asrama & 4 ruang kelas Yayasan Al-
Mawadah
• Pembangunan Madrasah Diniyah Modern Al-Fiyatush
Shalawat
• Sumbangan kepada Pondok Pesantren, Madrasah dan
Sekolah dalam acara HUT ke 28 PT Latinusa Tbk.
• Bantuan kepada Yayasan Panti Asuhan Maulana Hasanudin
Temu Putih
• Bantuan kepada Yayasan La Royba Madrasah Diniyah
Alawiyah Krenceng Rt.09/03
• Pembangunan gedung lab IPA SMA Ma’arif Tegal Bunder
Purwakarta, Cilegon
• Pembangunan Sekolah gratis As-Sukiya Kec. Kalanganyar
Kab. Lebak
Bantuan Sarana Ibadah & Kegiatan Keagamaan• Pembangunan Musholla Al - Jihad Kubang Bale Taman Baru
• Renovasi Masjid AL-Amanah Ende Propinsi NTT
• Pembangunan Masjid Al-ittihadiyah tahap 2 Temu Putih
Cilegon
• Pembangunan Musholla Al-A’la Cikebel RT 04/II Kel. Grogol
• Bantuan Yayasan The Quranic Power Center Tanggerang
• Rehabilitasi Masjid Jami An-Nur Banjarnegara Ciwandan
Cilegon
• Pembangunan Masjid Nurul Jannah Sondol Taman Baru
Citangkil
• Pembangunan Masjid Al-Muhajirin Griya Praja Mandiri
Cibeber
• Pelaksana MTQ Tingkat Kecamatan Citangkil Cilegon
• Renovasi Masjid NURUL IMAN Komplek GSI Harjatani
• Pembangunan Masjid Al-Hidayah Kebonsar Citangkil
Cilegon
Assistance in Health Improvement:• Construction of community health center Posyandu
Rawaarum, Grogol, Cilegon
• Support for Construction of Sanitation facilities in the coastal
areas (FOKDIT)
• Construction of 5 health centers in Warnasari, Cilegon
• Dental care service for children in Elementary grades 1 & 2
Kubang Sepat, Citangkil
• Assistance to Management Board of hearing-impaired group
Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia
Assistance for Development of Community Infrastructure & Facilities:• Construction of road in Warnasari
• Construction of MTS Nurul Kalam Taman Baru, Citangkil,
Cilegon
• Construction of school MTS Darul Falah & orphan housing
• Construction of dormitory & 4 classrooms for Al-Mawadah
Foundation
• Construction of school Madrasah Diniyah Modern Al-Fiyatush
Shalawat
• Donation to education institutions in commemoration of
28th anniversary of PT Latinusa Tbk.
• Donation to Orphanage Foundation Yayasan Panti Asuhan
Maulana Hasanudin Temu Putih
• Donation to Foundation Yayasan La Royba Madrasah Diniyah
Alawiyah Krenceng Rt.09/03
• Construction of science laboratory building in SMA Ma’arif
Tegal Bunder Purwakarta, Cilegon
• Construction of school As-Sukiya Kec. Kalanganyar Kab.
Lebak
Assistance in Religious Infrastructure & Activities• Construction of Musholla Al - Jihad Kubang Bale Taman
Baru
• Renovation of Masjid AL-Amanah Ende in the Province of
NTT
• Construction of Masjid Al-ittihadiyah phase 2 Temu Putih
Cilegon
• Construction of Musholla Al-A’la Cikebel RT 04/II, Grogol
• Assistance to Yayasan The Quranic Power Center Tanggerang
• Rehabilitation of Masjid Jami An-Nur Banjarnegara Ciwandan
Cilegon
• Construction of Masjid Nurul Jannah Sondol Taman Baru
Citangkil
• Construction of Masjid Al-Muhajirin Griya Praja Mandiri
Cibeber
• Held MTQ at the Kecamatan Level Citangkil Cilegon
• Renovation of Masjid NURUL IMAN Komplek GSI Harjatani
• Construction of Masjid Al-Hidayah Kebonsar Citangkil
Cilegon
66
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
• Renovasi Masjid Al-Hidayah PCI Blok E Rw.07 Cilegon
• Pembangunan Pendopo Masjid Al-Amin Kec. Bojonogorp
Serang
• Pembangunan Musholla JABAL NUUR Lingkungan TWI Kec.
Citangkil Cilegon
• Renovasi Masjid Al-Kautsar Komp. Leuweung Jiteu Cilegon
• Pembangunan Masjid MUSLIMIN SMA 2 KS Kota Cilegon
• Pembangunan Musholla Al-Mutmainah Desa Ciwarna
Mancak
• Zakat, Infaq, Sodaqoh dalam acara Kegiatan Ramadhan
1431 H
• Pembangunan Musholla Al-Mukhlisin Lebak Denok Citangkil
Cilegon
• Renovasi Masjid AL-Hidayah Lemah ireng Kaligawe, Pedan,
Klaten
• Bantuan Idul Qurban Masjid Al-Amanah Ende Lokoboko
Provinsi NTT
• Bantuan Hewan Qurban Idul Adha
• Renovasi Musholla Baiturrohim Cimerak, Kebonsari
Kec. Citangkil
• Pembangunan Masjid At-Taqwa Kalentemu Barat
Kel.Semangraya Citangkil
Program Sinergi CSR KS & GROUP• Partisipasi Yankesling (Yayasan Kesehatan Keliling) KS
Group
• Partisipasi Dana Pembangunan Kantor Desa Cikedung
Kegiatan CSR Lainnya • Sponsorship Temu Karya Karang Taruna Kelurahan Warnasari
2010 - 2013
• Sponsorship Pensi (Pentas Seni) SMAN 1 Cilegon
• Sponsor Kejuaraan Karate Nasional Yunior KS & Group
• Sponsorship FUN BIKE “CILEGON LANGIT Biru”
• Sponsorship Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010
Kota Cilegon
• Seminar Nasional Ergonomi & Career Day 2010 Untirta
• Seminar Nasional Akuntansi 2010 Politeknik Negeri
Bandung
• Bakti Sosial KADIN & Perusahaan Industri Sekota Cilegon
• Sponsorship kepada Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris UPI
Bandung
• Bantuan Program Napak Tilas KH. Wasyid Kota Cilegon
Tahun 2010
• Renovation of Masjid Al-Hidayah PCI Blok E Rw.07 Cilegon
• Construction of Facilities of Masjid Al-Amin Kec.Bojonogorp
Serang
• Construction of Musholla JABAL NUUR Lingkungan TWI,
Citangkil Cilegon
• Renovation of Masjid Al-Kautsar Komp. Leuweung Jiteu
Cilegon
• Construction of Masjid MUSLIMIN SMA 2 KS Kota Cilegon
• Construction of Musholla Al-Mutmainah Desa Ciwarna
Mancak
• Donation through Zakat, Infaq, Sodaqoh in Ramadhan
1431 H Activities
• Construction of Musholla Al-Mukhlisin Lebak Denok Citangkil
Cilegon
• Renovation of Masjid AL-Hidayah Lemah Ireng Kaligawe,
Pedan, Klaten
• Assistance for Idul Qurban Masjid Al-Amanah Ende Lokoboko
in the Province of NTT
• Donation in the form of Qurban for Idul Adha
• Renovation of Musholla Baiturrohim Cimerak Kebonsari,
Citangkil
• Construction of Masjid At-Taqwa Kalentemu Barat,
Semangraya Citangkil
KS & GROUP CSR Synergy Programs• Participation in Yankesling (Mobile Health Foundation) of KS
Group
• Participation in Development Fund for Office of Cikedung
Village
Other CSR Activities• Sponsorship for Temu Karya Karang Taruna of Kelurahan
Warnasari 2010 - 2013
• Sponsorship for Art Show in high school SMAN 1 Cilegon
• Sponsor for Junior Karate National Championship of KS &
Group
• Sponsorship for FUN BIKE “CILEGON LANGIT Biru”
• Sponsorship for the celebration of World Environment Day
2010 in the city of Cilegon
• National Seminar on Ergonomy & Career Day 2010 Untirta
• National Seminar on Accounting 2010 of Politeknik Negeri
Bandung
• Social Activity of KADIN & Industrial Companies throughout
Cilegon City
• Sponsorship for college-level students in English major at UPI
Bandung
• Assistance for Napak Tilas KH. Wasyid Program in Cilegon
City in 2010
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
67
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Kami juga telah mulai turut serta dalam program Coin A Chance
yang bertujuan memberi bantuan di bidang pendidikan bagi
anak-anak kurang mampu di seluruh Indonesia. Dalam kerja
sama ini, Latinusa menyediakan celengan kaleng yang akan
dipakai untuk pengumpulan bantuan.
Kepedulian LingkunganMeningkatnya tekanan dari pemerintah dan kelompok-kelompok
lingkungan telah mendorong keinginan lebih banyak perusahaan
untuk berbisnis dengan cara yang lebih bertanggung jawab
dengan penekanan pada praktik dan proses produksi yang aman
terhadap lingkungan. Hal ini umumnya membutuhkan investasi
sumber daya tambahan. Latinusa melaksanakan kegiatan
usahanya dengan mempertimbangkan peraturan dan undang-
undang yang berlaku serta tanggung jawabnya terhadap
lingkungan dan masyarakat. Salah satunya adalah fokus untuk
senantiasa memantau limbah yang dihasilkan oleh pabrik sebagai
upaya untuk mengendalikan dampak negatif yang mungkin
timbul dari pencemaran lingkungan. Ketidakmampuan untuk
melakukannya dapat menimbulkan adanya klaim atas kerusakan
dan/atau sanksi dari pihak otoritas, dengan dampak yang negatif
pada tingkat profitabilitas dan posisi keuangan.
Fasilitas produksi Latinusa dilengkapi dengan sistem pengelolaan
limbah yang komprehensif, terdiri dari Instalasi Pengolahan
Air Limbah untuk limbah cair dan Latinusa memiliki perjanjian
dengan perusahaan pengelola limbah untuk pembuangan
limbah padat. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan juga
telah dikenal, terbukti dari penghargaan untuk penilaian PROPER
sejak tahun 2005. Pada tahun 2010, Latinusa merupakan salah
satu dari 42 perusahaan penerima peringkat biru (kategori kedua
terbaik) untuk PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup atas
pencapaian dalam pengelolaan lingkungan.
We also began our participation in the Coin A Chance program,
which aims to provide assistance in education to underprivileged
children all over Indonesia. In this partnership, Latinusa provides
coin containers that are used for collecting the donations.
Enviromental AwarenessIncreasing pressure from the government and environmental
groups has encouraged more and more companies to do business
more responsibly by emphasizing green production processes
and practices. This generally requires additional investments and
resources. Latinusa also conducts business with due consideration
to applicable rules and regulations of the government as well
as duties and responsibilities to the environment and society.
One such focus is by diligently monitoring waste produced in
its manufacturing facilities in the effort to minimize adverse
impacts of pollution to the environment. Failure to do so could
potentially result in claims for damages and/or sanctions from
relevant authorities, with negative implications on bottom line
and financial position.
Latinusa’s production facilities are equipped with a comprehensive
waste management system consisting of a Waste Water Treatment
Plant (WWTP) for liquid waste and contractual arrangement with
a proper waste management company for solid waste. Latinusa’s
commitment to environment preservation has been recognized,
as it has been awarded for PROPER evaluation since 2005. In
2010, Latinusa was one of 42 companies awarded the blue rating
(second best category) for PROPER by the State Minister of the
Environment for achievement in environmental management.
68
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Penjualan BersihLatinusa mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1.361,90 miliar,
naik 15,39% dari posisi tahun sebelumnya yaitu Rp 1.180,28
miliar. Pertumbuhan ini selaras dengan pulihnya pasar tinplate
setelah mengalami kontraksi pada tahun 2009 seiring dengan
tekanan krisis keuangan global. Penjualan dari segi volume naik
sebesar 18,64% menjadi 105.944 ton sedangkan harga rata-rata
tetap stabil.
Beban Pokok PenjualanBeban pokok penjualan untuk tahun 2010 naik 14,67%, menjadi
Rp1.176,89 miliar dibandingkan dengan Rp 1.026,29 miliar pada
tahun 2009. Hal ini sesuai dengan kenaikan sebesar 29,40% pada
tingkat produksi selama tahun 2010 dengan pulihnya kondisi
pasar, dan produksi secara keseluruhan mencapai 110.510 ton
dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebanyak 85.399 ton.
Bahan baku masih mengambil porsi terbesar dalam komposisi
beban pokok produksi, dengan TMBP yang mendominasi yaitu
80,29% disusul timah dengan 8,91%. Pada tahun 2010, kenaikan
konsumsi TMBP dan timah mendorong naik jumlah komposisi
persentase bahan baku terhadap beban pokok penjualan sebesar
0,46% dibandingkan tahun 2009. Faktor-faktor lain dalam
perhitungan beban pokok penjualan termasuk gaji, listrik dan air,
pemeliharaan fasilitas produksi dan beban administrasi lainnya
yang masuk dalam proses produksi.
Net SalesLatinusa recorded net sales of Rp 1,361.90 billion, rising by
15.39% from the previous year’s figure of Rp 1,180.28 billion.
This growth is in line with the recovering tinplate demand, after
the market contracted in 2009 as the full blow of the global
financial crisis took effect. Sales in volume increased by 18.64%
to 105,944 tons, whereas average price remained relatively
stable.
Cost of Goods SoldCost of goods sold for 2010 increase by 14.67%, reaching
Rp 1,176.89 billion in comparison to Rp 1,026.29 billion in 2009.
This is in line with nearly 29.40% increase in the production
level for 2010 given the market recovery, with total production
reaching 110,510 tons as compared to only 85,399 tons in
2009.
Raw materials still account for the largest portion of cost of
goods manufactured, with TMBP taking up 80.29% followed by
tin with 8.91%. In 2010, increases in TMBP and tin consumption
pushed a higher percentage of raw materials component to
total COGS by about 0.46% compared to 2009. The remaining
factors making up cost of goods sold include salaries, utilities,
facilities maintenance and other administration costs involved in
production process.
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
69
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Laba KotorSecara keseluruhan, laba kotor mencapai Rp 185,01 miliar, atau
naik 20,15% dari Rp 153,98 miliar pada tahun 2009. Marjin
kotor meningkat dari 13,05% dari total penjualan pada tahun
2009 menjadi 13,58% pada tahun 2010.
Beban Usaha Jumlah beban usaha mencapai Rp 108,01 miliar, terjadi
peningkatan 24,09% dari Rp 87,04 miliar pada tahun 2009.
Komponen terbesar adalah biaya karyawan dengan porsi sebesar
58,52% dari keseluruhan beban usaha, disusul dengan biaya
transportasi sebesar 16,57%. Biaya karyawan naik 12,98%
dengan kenaikan gaji dan kesejahteraan karyawan, sedangkan
biaya transportasi meningkat 35,54% seiring dengan ekspansi
pasar.
Laba Usaha Pada tahun 2010, Latinusa mencatat laba usaha sebesar
Rp 77,00 miliar, naik sebesar 15,03% dari Rp 66,94 miliar yang
dihasilkan pada tahun 2009. Secara umum, marjin usaha relatif
tidak berubah yaitu sekitar 5,65% dari penjualan selama tahun
2010.
Penghasilan / Beban Lain-lain Latinusa mendapatkan total penghasilan lain-lain bersih sebesar
Rp 16,65 miliar pada tahun 2010 dibandingkan beban lain-lain
bersih yang dikeluarkan pada tahun 2009 sebesar Rp 9,89 miliar.
Jumlah penghasilan lain-lain mencapai total Rp 26,30 miliar,
jauh lebih tinggi yaitu 239,97% dibandingkan Rp 7,74 miliar
yang diterima pada tahun 2009. Perbedaan yang besar tersebut
timbul dari laba yang dihasilkan atas penjualan aset tetap dan
aset lain-lain, yaitu lebih dari 50% dari keseluruhan penghasilan
lain-lain diterima. Selain itu, sumber pendapatan lain-lain
mencakup pendapatan bunga yang diterima dari simpanan dan
rekening bank, yang naik tajam sebesar 270,46% mencapai
Rp 8,34 miliar.
Beban lain-lain, yang lebih banyak berupa beban bunga, beban
administrasi bank dan rugi selisih kurs, turun dari Rp 17,63 miliar
pada tahun 2009 menjadi Rp 9,65 miliar. Beban bunga bergerak
relatif stabil pada Rp 6,96 miliar sedangkan beban administrasi
bank turun 40,29% menjadi Rp 2,24 miliar. Hal tersebut
dikarenakan pelaksanaan pengelolaan atas penggunaan modal
usaha yang lebih efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan juga
mampu menekan rugi selisih kurs seiring penguatan nilai mata
uang Rupiah.
Laba Bersih Dengan beban pajak sebesar Rp 19,07 miliar, Latinusa mencatat
laba bersih sebesar Rp 74,58 miliar, lebih tinggi 77,58% dari
Rp 41,99 miliar yang didapatkan pada tahun 2009. Marjin bersih
mengalami peningkatan menjadi 5,48% dibandingkan 3,56%
pada tahun 2009.
Gross ProfitOverall, gross profit was Rp 185.01 billion, increasing by 20.15%
from Rp 153.98 billion incurred in 2009. Gross margin rose from
13.05% of sales in 2009 to 13.58% for 2010.
Operating ExpensesTotal operating expenses amounted to Rp 108.01 billion, up
24.09% from Rp 87.04 billion in 2009. The biggest component
is employee costs, which took up 58.52% of total operating
expenses, followed by transportation expenses with 16.57%.
Total employee costs increased by 12.98% with increasing
employees’ benefit and salaries, and total transportation expenses
rose by 35.54% in line with market expansion.
Operating Income In 2010, Latinusa recorded operating income of Rp 77.00 billion,
increasing by 15.03% from Rp 66.94 billion generated in 2009.
Overall, operating margin remained relatively unchanged, at
about 5.65% of sales for 2010.
Other Income/ExpensesLatinusa earned total net other income amounting to
Rp 16.65 billion in 2010 as against net other expenses incurred
in 2009 of Rp 9.89 billion. Total other income amounted to
Rp 26.30 billion, much higher by 239.97% compared to
Rp 7.74 billion received during 2009. Such large difference arises
mostly from gain on sales of fixed assets, which accounted for
over half of total other income generated. Other sources of
income included interest earned on deposits and bank accounts,
which shot up by nearly 270.46% to Rp 8.34 billion.
Other expenses, which mostly comprised of interest, bank
administration expenses and loss on foreign exchange, dropped
from Rp 17.63 billion in 2009 to Rp 9.65 billion. Interest
expense remained largely stable at Rp 6.96 billion, while bank
administration costs dropped 40.29% to Rp 2.24 billion. This was
mainly due to more effective management of working capital
use. In 2010, the Company could also contain foreign exchange
losses as the Rupiah strengthened.
Net IncomeWith tax expense of Rp 19.07 billion, Latinusa recorded net
income of Rp 74.58 billion, higher by 77.58% from Rp 41.99
billion earned in 2009. Net margin improved to 5.48% from only
3.56% in 2009.
70
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
AsetPada akhir tahun 2010, jumlah aset secara keseluruhan naik
50,85% menjadi Rp 917,66 miliar dari Rp 608, 33 miliar pada
tahun 2009. Hal tersebut lebih dikarenakan tingginya tingkat
persediaan serta kas dan setara kas, berikut kenaikan yang
tajam pada posisi aset tetap dengan adanya tambahan investasi
berkaitan dengan proyek revamping dan SAP.
Aset LancarPada akhir tahun 2010, aset lancar adalah sejumlah Rp 801,27
miliar dibandingkan posisi Rp 528,23 miliar pada akhir tahun
2009. Komponen terbesar adalah Persediaan dengan Rp 326,38
miliar, atau meningkat 100,11% dari Rp 163,10 miliar pada
tahun 2009 karena kebijaksanaan stock-up yang diberlakukan
oleh Perusahaan sejalan dengan peningkatan target penjualan
serta kemungkinan terjadinya gangguan dengan terus
bergulirnya proses revamping pada tahun 2011. Latinusa terus
mempertahankan posisi likuiditas yang baik dengan peningkatan
kas dan setara kas sebesar 32,62% dari Rp 197,82 miliar menjadi
Rp 262,35 miliar, dikarenakan penurunan kewajiban pembayaran
hutang bank disertai dengan jumlah dana IPO yang relatif besar
di rekening bank. Piutang usaha mencapai Rp 207,30 miliar atau
naik 26,78% dari Rp 163,50 miliar seiring dengan meningkatnya
volume penjualan selama tahun 2010 jika dibandingkan pada
tahun sebelumnya.
Aset Tidak Lancar Pada akhir tahun 2010, Latinusa mencatat aset tidak lancar
sebanyak Rp 116,39 miliar, lebih tinggi sebesar 45,30%
dibandingkan posisi penutupan pada tahun 2009 yaitu Rp 80,10
miliar. Aset tidak lancar terutama terdiri dari aset tetap yang
tumbuh 159,70% menjadi Rp 69,40 miliar dan aset lain-lain,
termasuk taksiran tagihan pajak penghasilan yang naik sebesar
135,02% menjadi Rp 26,72 miliar dan aset pajak tangguhan
yang meningkat 36,75% dari Rp 9,15 miliar pada tahun 2009
menjadi Rp 12,52 miliar.
Kewajiban Total kewajiban pada akhir tahun 2010 adalah sejumlah
Rp 430,24 miliar, naik 137,92% dari Rp 180,83 miliar pada akhir
tahun 2009. Hal tersebut karena adanya lonjakan pada hutang
usaha dan hutang bank yang timbul akibat kenaikan volume
produksi dan inventory stock up.
Kewajiban LancarLatinusa mencatat kewajiban lancar sebesar Rp 390,66
miliar pada akhir tahun 2010, atau meningkat 169,73% dari
Rp 144,83 miliar pada tahun sebelumnya. Komponen terbesar
adalah hutang usaha sebesar Rp 157,45 miliar, yang meningkat
807,18% dari Rp 17,36 miliar pada tahun 2009. Kemudian,
hutang bank mengalami peningkatan sebesar 125,63% dari
AssetsAt the end of 2010, total assets increased by 50.85% to
Rp 917.66 billion from Rp 608.33 billion in 2009. This was mainly
due to higher level of inventory and cash and cash equivalents, as
well as a significant rise in fixed assets on the back of additional
investments related to revamping and SAP.
Current AssetsAt the end of 2010, current assets summed up to Rp 801.27
billion in comparison to Rp 528.23 billion at the close of 2009.
The largest component is Inventory with Rp 326.38 billion, or
rising by 100.11% from Rp 163.10 billion in 2009 because of
the Company’s stock-up policy in consideration of increased
sales target as well as potential disruptions that may occur as
revamping goes into full gear in 2011. Latinusa continues to have
solid liquidity as cash and cash equivalents increased by 32.62%
from Rp 197.82 billion to Rp 262.35 billion, on the back of lower
obligation for bank loan repayment coupled with a large amount
of IPO proceeds still in the bank. Trade receivables reached
Rp 207.30 billion or up 26.78% from Rp 163.50 billion in line
with general recovery of business volume in 2010 relative to the
previous year.
Non Current AssetsAt year-end 2010, Latinusa recorded non current assets of
Rp 116.39 billion, higher by 45.30% relative to 2009 closing
figure of Rp 80.10 billion. Non current assets are mostly made up
of fixed assets which grew 159.70% to Rp 69.40 billion and other
assets, including estimated claims for income tax refund which
increased by 135.02% to Rp 26.72 billion and deferred tax assets
which was higher by 36.75% from Rp 9.15 billion in 2009 at
Rp 12.52 billion.
LiabilitiesTotal liabilities at end of 2010 amounted to Rp 430.24 billion,
rising by 137.92% from Rp 180.83 billion at the end of 2009.
This was mainly due to a significant jump in trade payables and
higher bank loans due to rising production volume and inventory
stock up.
Current LiabilitiesLatinusa had current liabilities of Rp 390.66 billion at the end of
2010, or rising 169.73% from Rp 144.83 billion from the previous
year. The largest component is trade payables with Rp 157.45
billion, or higher by 807.18 % from Rp 17.36 billion in 2009.
Moreover, bank loans rose by 125.63% from Rp 77.01 billion to
Rp 173.75 billion. Such significant increases in working capital
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
71
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Rp 77,01 miliar menjadi Rp 173,75 miliar. Kenaikan yang tinggi
pada modal kerja berasal dari kebutuhan pendanaan yang
meningkat dengan tingginya hasil produksi Perusahaan pada
tahun 2010, terutama pemakaian untuk pembelian bahan baku.
Kewajiban Tidak LancarLatinusa mencatat kewajiban tidak lancar, seluruhnya dalam
bentuk kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan,
sejumlah Rp 39,58 miliar pada akhir tahun 2010, meningkat
9,94% dari Rp 36,00 miliar pada tahun sebelumnya.
EkuitasTotal ekuitas tumbuh 14,02% menjadi Rp 487,42 miliar pada
akhir tahun 2010, dari Rp 427,50 miliar. Pada tahun 2010,
tidak ada penambahan modal, dan total modal disetor tidak
berubah dari posisi Rp 359,62 miliar. Perubahan ekuitas berasal
dari perubahan saldo laba, terutama kontribusi dari laba bersih
sebesar Rp 74,58 miliar dan pengurangan sebesar Rp 15,14 miliar
untuk dividen kas.
Arus KasLatinusa memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp 262,35
miliar pada akhir tahun 2010, yang naik sebesar 32,62% dari
Rp 197,82 miliar pada awal tahun, sebagai berikut:
Arus Kas dari Aktivitas OperasionalDari aktivitas operasional, Latinusa menghasilkan arus kas negatif
sebesar Rp 45,85 miliar pada akhir tahun 2010. Penerimaan kas
dari piutang usaha lebih rendah dibandingkan kebutuhan untuk
pembayaran kepada pihak pemasok dan pembayaran untuk
beban usaha dikarenakan kenaikan jumlah pembelian bahan
baku dan biaya produksi yang timbul dari kebijakan strategis
untuk menyimpan jumlah persediaan yang lebih tinggi untuk
mendukung kenaikan target penjualan di tahun 2011 dan
sebagai cadangan dalam hal terjadinya penghentian produksi
terkait pelaksanaan revamping.
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus kas dari aktivitas investasi, termasuk penerimaan kas dari
penjualan aset tetap serta penarikan deposito, menghasilkan total
kas sebesar Rp 42,08 miliar. Adapun sebagian besar pengeluaran
investasi digunakan untuk pembelian dan rekondisi aset tetap
berkaitan dengan revamping fasilitas produksi. Alhasil Latinusa
menghasilkan posisi kas bersih negatif sebesar Rp 2,95 miliar dari
aktivitas investasi sepanjang tahun 2010.
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanAktivitas pendanaan menghasilkan arus kas bersih sejumlah
Rp 115,83 miliar. Sumber likuiditas berasal dari pinjaman bank
sedangkan pengeluaran kas adalah untuk pembayaran hutang
bank dan pembayaran dividen kas sejumlah Rp 15,14 miliar.
were due to greater requirement for financing the Company’s
higher production output in 2010, particularly for purchases of
raw materials.
Non Current LiabilitiesLatinusa recorded non current liabilities, entirely in estimated
liabilities for employee benefits, amounting Rp 39.58 billion at
year-end 2010, up 9.94% from Rp 36.00 billion in the previous
year.
EquityTotal equity grew by 14.02% to Rp 487.42 billion at the end
of 2010, from Rp 427.50 billion. During 2010, there were no
additional capital injection, and total paid-up capital remained
unchanged at Rp 359.62 billion. Changes in equity were
attributed to changes in retained earnings, largely contribution
from net income of Rp 74.58 billion and deduction of Rp 15.14
billion for cash dividend.
Cash FlowLatinusa maintained total cash and cash equivalents of Rp 262.35
billion at the end of 2010, which went up by 32.62% from
Rp 197.82 billion at the beginning of the year, as follows:
Cash Flow from Operating ActivitiesLatinusa’s operating activities generated net negative cash flow
of Rp 45.85 billion at the close of 2010. Cash receipt from trade
receivables was lower than required for payments to suppliers
and payments for operating expenses due to a higher amount
of raw materials purchase and production costs arising from the
Company’s strategic decision to maintain higher levels of inventory
to support increased sales target in 2011 and as buffer in cases of
production stoppages related to the revamping project.
Cash Flow from Investing ActivitiesCash flow from investing activities included receipt of cash from
sale of fixed assets as well as deposit withdrawal, yielding total
cash of Rp 42.08 billion which was used mostly for purchasing
and reconditioning fixed assets related to revamping production
facilities. Hence Latinusa generated negative net cash of Rp 2.95
billion from investment activities throughout 2010.
Cash Flow from Funding ActivitiesFrom funding activities, net cash flow received amounted to
Rp.115.83 billion. Sources of liquidity were loans from banks,
while cash disbursements were to settlement of bank loans and
payments of cash dividends amounting Rp 15.14 billion.
72
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Capital Expenditure (Capex)Untuk menunjang aktivitas bisnis dan perbaikan proses dalam
jangka panjang, Latinusa menekankan kebutuhan Capex. Pada
tahun 2010, total investasi untuk Capex mencapai Rp 48,07
miliar, yang sebagian terkonsentrasi pada penambahan dan
perbaikan terhadap bangunan dan fasilitas produksi, ekspansi
infrastruktur IT dan pembelian peralatan kantor.
Analisa Rasio Keuangan dan Operasional Latinusa menerapkan sistem pengelolaan keuangan berdasarkan
prinsip kehati-hatian untuk menjaga kondisi likuiditas. Sumber
utama likuiditas adalah arus kas yang dihasilkan dari kegiatan
operasional. Hal ini dimungkinkan dengan mengelola piutang
dan hutang usaha secara efektif untuk menjaga tingkat likuiditas
yang memadai setiap saat.
Pada tahun 2010, rasio lancar menurun menjadi sebesar 205,11%
dibandingkan 364,71% pada tahun 2009. Namun kolektibilitas
piutang lebih baik dari sebelumnya 65 hari pada tahun 2009
menjadi 50 hari pada tahun 2010. Sebagian besar hutang, yang
timbul dari kebutuhan impor bahan baku, menggunakan Dolar
AS. Latinusa mengendalikan eksposur terhadap fluktuasi nilai
tukar dengan kebijakan lindung nilai dengan penjualan dalam
mata uang Dolar AS serta instrumen keuangan lainnya.
Dalam hal kebutuhan modal kerja lebih besar dibandingkan dana
yang dihasilkan dari kegiatan operasional, Latinusa mendapatkan
sumber pendanaan lainnya dari bank. Latinusa juga menerapkan
kebijakan untuk menyeimbangkan posisi hutang dan ekuitas
dalam rangka menjaga tingkat risiko dan beban bunga yang
optimal. Pada akhir tahun 2010, Latinusa memiliki tingkat
rasio hutang-ekuitas sebesar 88,27%. Seluruh hutang Latinusa
adalah hutang bank jangka pendek, yang dipakai sebagai modal
usaha dan tidak ada hutang jangka panjang saat ini. Latinusa
mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan domestik dan
internasional terkemuka.
Prospek KedepanPada tahun 2010, konsumsi tinplate di Indonesia meningkat
sebesar 26% dari tahun 2009. Pertumbuhan konsumsi
diharapkan akan terus berlanjut dengan baik didorong oleh
faktor internal, yaitu kondisi perekonomian Indonesia yang
kuat, popularitas kemasan tinplate yang semakin meningkat dan
pertumbuhan yang pesat pada segmen konsumen utamanya
yaitu industri makanan. Demikian pula kondisi pasar global
tinplate yang menunjukkan prospek pertumbuhan yang sehat,
terbukti dengan kawasan Asia, Eropa dan Amerika yang terus
mencatat pertumbuhan tahunan yang cemerlang, didorong oleh
permintaan dari sektor makanan dan minuman. Iklim persaingan
yang sehat merupakan tantangan terbesar, dengan masuknya
importir yang memiliki struktur biaya yang lebih rendah.
Capital ExpenditureTo sustain business activities and process improvements in the long
term, Latinusa emphasizes on the needs for capital expenditure.
During 2010, the Company’s total capital expenditure amounted
to Rp 48.07 billion. Investment was mostly concentrated on
additional and improvements on buildings and production
facilities, expansion of IT infrastructure and purchases of office
equipments.
Analysis on Financial and Operating Ratios Latinusa applies prudent financial management to maintain
overall liquidity. Primary source of funds is cashflow that is
internally-generated from operations. This is facilitated by
effective management of receivables and payables to secure
adequate level of liquidity at all time.
In 2010, current ratio was lower at 205.11% compared to 364.71
% in 2009. At the same time, collectibility of receivables improved
from 65 days in 2009 to 50 days in 2010. Most payables, which
arose from import of raw materials, are denominated in US Dollars.
Latinusa controls exposure to foreign exchange fluctuations with
a combination of natural hedging from US Dollar sales as well as
other financial instruments.
In the event that working capital requirement is greater than cash
generated from operations, Latinusa obtains alternative financing
from banks. Latinusa enforces a policy to maintain an appropriate
balance between debt and equity, in order to manage an optimal
level of risks and cost of capital. At the end of 2010, Latinusa
maintains a favorable debt-to-equity ratio of 88.27%. All
borrowings on Latinusa’s books are short-term bank borrowings,
which are used for working capital, and there are presently no
long-term borrowings. The Company obtains borrowings from
well-established local as well as offshore financial institutions.
Future ProspectsIn 2010, tinplate consumption in Indonesia rose by about 26%
from 2009. Market growth is expected to accelerate at a healthy
rate, driven purely by internal forces: Indonesia’s strong economic
prosperity, increasing popularity of tinplate packaging and most
importantly the resilient and fast-growing primary consumer
– the food industries. Likewise, global tinplate demand shows
similarly promising prospects, as markets across Asia, Europe and
the Americas consistently posted strong annual growth figures,
boosted by robust demand for F&B products. Intense competition
is the biggest challenge ahead, as low-cost and aggressive
importers enter the local market today.
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
73
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Namun demikian, prospek pertumbuhan Latinusa ke depan tetap
baik. Sebagai satu-satunya produsen tinplate di tingkat lokal,
kami menikmati posisi yang amat strategis sehingga prospek
pertumbuhan industri lokal akan membuka banyak peluang
bagi kemajuan Latinusa. Dengan kombinasi kesempurnaan
kemampuan pemasaran, inovasi produk, keunggulan layanan
serta peningkatan efisiensi dan kapasitas yang dilaksanakan
dengan proyek revamping yang tengah berjalan, Latinusa
membangun landasan yang kuat untuk terus menawarkan
produk bermutu tinggi kepada konsumen domestik. Beberapa
dari pelanggan utama termasuk produsen bahan makanan yang
produknya telah menjadi makanan pokok bagi rumahtangga
Indonesia, dan kemitraan tersebut telah dibina sejak dimulainya
kegiatan komersil. Saat ini, Latinusa memimpin pasar domestik
dengan pangsa pasar sebesar 52%.
Seiring langkah Latinusa merangkul identitas barunya menyusul
peralihan kepemilikan saham mayoritas kepada Konsorsium
Jepang, juga didapatkan banyak manfaat dari investasi
dan dukungan pemegang saham. Salah satu manfaat yang
terbentuk dari hubungan dengan Nippon Steel adalah jaminan
akan ketersediaan pasokan bahan baku TMBP, yang sekaligus
merubah salah satu risiko bisnis utama Latinusa menjadi salah
satu keunggulan untuk bersaing serta komitmen Nippon Steel
dalam hal alih teknologi tinplate yang dikuasainya, yang juga
merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dengan reformasi
struktural dan operasional sejak awal 2010, Latinusa berkeyakinan
membangun struktur biaya yang lebih optimal dan proses terbaik
untuk perbaikan kemampuan bersaing di masa datang.
DividenUntuk tahun buku 2009, Latinusa menetapkan pembagian
dividen sebesar Rp 6 per lembar saham. Pembagian dividen telah
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2010 dan dibayarkan
pada pemegang saham yang berhak pada tanggal 19 Mei 2010.
Perusahaan telah membagikan dividen kepada pemegang saham
dengan nilai keseluruhan Rp 15,14 miliar untuk tahun buku
2009 dan Rp 31,96 miliar untuk tahun buku 2008, dengan rasio
pembagian dividen masing-masing sebesar 36% dan 44%.
Penggunaan Dana IPOPada akhir tahun 2010, Latinusa telah menggunakan sejumlah
Rp 23,84 miliar, atau sekitar 15,11%, dari jumlah dana hasil IPO
sebesar Rp 157,76 miliar pada akhir tahun 2009. Dana tersebut
telah digunakan untuk pembayaran biaya konsultan, pembelian
peralatan dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan proses
rekondisi fasilitas produksi Latinusa, yang telah diungkapkan
dalam Prospektus.
Nevertheless, Latinusa’s growth prospects going forward remain
intact. As the only local tinplate producer that is strategically
situated near consumers, the industry’s growth prospects
open vast opportunities to Latinusa. Combined with marketing
expertise, product innovation, service excellence as well as
increased efficiency and capacity addressed by the on-going
revamping project, Latinusa is establishing stronger footing to
continue offering high-quality products to domestic customers.
Among some of its respected and loyal customers include
manufacturers whose food products have become staple parts of
the common Indonesian household, and business relationship has
dated back to the beginning of Latinusa’s commercial operations.
Today, Latinusa maintains control over the domestic market with
52% market share.
As Latinusa embraces a new identity with the majority
shareholding transfer to the Japan Consortium, Latinusa benefited
significantly from investment and support from shareholders.
A paramount luxury derived from our link to Nippon Steel is
guaranteed supply of TMBP, thus drastically switching our main
business risk into a competitive strength as well as Nippon Steel’s
strong commitment for transferring its tinplate technology which
is among the best in the world. With other operational and
structural reforms introduced beginning in 2010, Latinusa expects
to gain better cost structure and best processes to improve its
competitive position in the years to come.
DividendFor the fiscal year 2009, Latinusa declared a dividend of Rp 6 per
share. The dividend was approved by the Annual General Meeting
of Shareholders held on March 24, 2010 and paid out to eligible
shareholders on May 19, 2010. The Company has declared total
dividend to shareholders in the amount of Rp 15.14 billion for the
fiscal year 2009 and Rp 31.96 billion for the fiscal year 2008, with
corresponding dividend payout of 36% and 44% respectively.
Utilization of IPO Proceeds As at the end of 2010, Latinusa has already utilized Rp 23.84
billion, or approximately 15.11%, from the total net proceeds of
Rp 157.76 billion raised in its IPO at end 2009. The funds were
used for payment of consultant fees, purchases of equipments
and other activities related to reconditioning Latinusa’s production
facilities, as stated in the Prospectus.
74
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Sejak IPO, Latinusa telah mematuhi pelaporan berkala yang
diberlakukan oleh pihak regulator, termasuk Bapepam dan
BEI. Laporan tersebut memberikan penjelasan terkini mengenai
realisasi penggunaan dan jumlah dana IPO yang telah digunakan
dengan perbandingan rencana alokasi yang tercantum dalam
Prospektus.
Benturan Kepentingan Pada tahun 2010, Perusahaan tidak melakukan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan dengan anggota Direksi,
Dewan Komisaris maupun pemegang saham mayoritas.
Transaksi Bersifat Material dan Transaksi Luar Biasa Pada tahun 2010, Perusahaan tidak melakukan transaksi dengan
nilai yang material, selain proyek revamping yang sedang
berjalan.
Perusahaan tidak melakukan transaksi lainnya, termasuk investasi,
divestasi, akuisisi ataupun restrukturisasi keuangan, yang bersifat
luar biasa.
Perubahan Undang-undang dan RegulasiPada akhir tahun 2009, Menteri Keuangan mengeluarkan
Peraturan No. 176/PMK.011/2009, yang memberikan fasilitas
penghapusan bea masuk selama periode 2 (dua) tahun. Pemberian
fasilitas tersebut berlaku untuk impor mesin, peralatan, bahan
baku dan material lainnya terkait dengan investasi baru atau
penambahan kapasitas sekurang-kurangnya 30%.
Peraturan tersebut berdampak pada industri tinplate dalam hal
aplikasi tarif bea masuk yang berbeda terhadap produk tinplate
yang berasal dari negara asing untuk memenuhi kebutuhan
industri lokal yang belum dapat dipenuhi oleh produsen
domestik. Berlakunya ketentuan baru ini meningkatkan tekanan
persaingan di industri dari segi penetapan harga, namun Latinusa
berpendapat bahwa dampaknya relatif tidak signifikan terhadap
iklim bisnis saat ini karena fasilitas tersebut terbuka hanya pada
segmen konsumen lokal tertentu.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan perubahan standar
akuntansi sebagai berikut:
1. PSAK No. 50 (Revisi 2006)
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang
berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan
dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan penyajian berlaku untuk klasifikasi instrumen
keuangan, menjadi aset keuangan, kewajiban keuangan
dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga terkait, dividen,
rugi dan laba; kondisi-kondisi dimana aset dan kewajiban
keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan
pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor
Since the IPO, Latinusa has complied with regular reporting
prescribed by relevant regulating bodies, including Bapepam and
IDX. The reports provide the latest update on the actual purposes
and amount of IPO funds used against the planned allocation
disclosed in the Prospectus.
Conflict of InterestIn 2010, the Company has not conducted transactions that
constitute a conflict of interest with the Company’s Board of
Directors, Board of Commissioners or the majority shareholders.
Material Transactions and Extraordinary Transactions During 2010, the Company has not undertaken transactions that
are material in terms of value, other than the on-going revamping
project.
The Company has neither engaged in other transactions, such
as investment, divestment, acquisition or financial restructuring,
which are extraordinary in nature.
Changes in Laws and RegulationsAt the end of 2009, the Ministry of Finance enforced Regulation
No. 176/PMK.011/2009, which provided elimination of import
duty for a period of 2 (two) years. This facility is applicable for
import of machines, equipments, raw materials and other goods
related to new investment or additional capacity expansion of no
less than 30%.
This regulation affected the tinplate industry with respect to the
different levels of import duties that are charged on tinplate
products shipped in from other countries to meet local demands
that are not satisfied by domestic producers. While enactment of
the new regulation creates additional competitive pressure in the
industry from potential pricing adjustment, Latinusa believes there
is limited impact to current business activities as the new facility is
applicable to a limited number of eligible local consumers.
Changes in Accounting PoliciesIn 2010, the Company applies the following changes to
accounting standards:
1. PSAK No. 50 (Revised 2006)
Effective January 1, 2010, the Company has applied PSAK
No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation
and Disclosures”, which outlines requirements for presentation
of financial instruments and identifies information that should
be disclosed. The presentation requirements apply to the
classification of financial instruments, from the perspective
of the Company, into financial assets, financial liabilities
and equity instruments; the classification of related interest,
dividends, losses and gains; the circumstances in which
financial assets and financial liabilities could be offset. This
PSAK requires the disclosure of, among others, information
about factors that affect the amount, timing and certainty of
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
75
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian
dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan
dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang
berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut. Berdasarkan
evaluasi manajemen, tidak terdapat penyesuaian transisi
yang berasal dari penerapan secara prospektif PSAK yang
direvisi ini yang perlu dicatat pada saldo laba tanggal 1
Januari 2010.
2. PSAK 55 (Revisi 2006)
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan”, yang menetapkan prinsip-prinsip dalam
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban
keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan
item non-keuangan, termasuk definisi dan karakteristik
dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan
dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan
hubungan lindung nilai.
Selanjutnya, PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) juga
memberlakukan penyesuaian pada piutang. Sebelum tanggal
1 Januari 2010, Perusahaan menetapkan penyisihan piutang
ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
namun demikian efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan
melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai. Piutang
dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut
dipastikan tidak dapat tertagih.
3. PSAK No. 24 (Revisi 2004)
Perusahaan menerapkan metode Projected Unit Credit dalam menghitung kewajiban diestimasi atas kesejahteraan
karyawan dengan menggunakan PSAK ini. Keuntungan
dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau
beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian
bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi jumlah yang lebih dari 10% dari nilai
kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset
program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian
ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata
sisa masa kerja dari karyawan. Kenaikan nilai kini kewajiban
imbalan pasti atas jasa pekerja pada tahun-tahun lalu, yang
berdampak terhadap tahun berjalan akibat penerapan awal
atau perubahan terhadap imbalan pasca-kerja diperlakukan
sebagai biaya jasa lalu dan diakui sebagai beban dengan
metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi hak atau vested.
Peristiwa Setelah Tanggal NeracaInformasi mengenai peristiwa setelah tanggal neraca dapat dilihat
pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 31 tentang Peristiwa
Setelah Tanggal Neraca.
an entity’s future cash flows relating to financial instruments
and the accounting policies applied to those instruments.
Based on management’s evaluation, no transition adjustments
arising from prospective application need to be recorded to
retained earnings as of January 1, 2010.
2. PSAK No. 55 (Revised 2006)
Effective January 1, 2010, the Company has applied PSAK
No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition
and Measurement”, which establishes principles for
recognizing and measuring financial assets, financial liabilities
and contracts to buy or sell non-financial items, including
definitions and characteristics of derivatives, categories of
financial instruments, recognition and measurement, hedge
accounting and determination of hedging relationships,
among other stipulations.
In addition, PSAK No. 55 (Revised 2006), (Note 2b) also
effected adjustment to the Company’s accounts receivable.
Prior to January 1, 2010, the Company provides allowance
for doubtful accounts based on a review of the status of
individual accounts receivable at the end of the year, but
effective January 1, 2010, the Company provides allowance
for impairment losses on receivables. Receivables are
written-off in the period in which they are determined to be
uncollectible.
3. PSAK No. 24 (Revised 2004)
The Company has applied the Projected Unit Credit method
for calculating estimated liability of employees’ benefits under
this PSAK. Actuarial gains or losses are recognized as income
or expense when the net cumulative unrecognized actuarial
gains or losses at the end of the previous reporting year
exceeded 10% of the present value of the defined benefit
obligation and 10% of the fair value of any plan assets at
that date. The gains or losses are recognized on a straight-
line method over the expected average remaining working
lives of the employees. The increase in the present value of
the defined benefit obligation for employee service in prior
years, resulting in the current year from the introduction of,
or changes to, post-employment benefits is treated as past
service cost and recognized as expense using straight-line
method over the average period until the benefits become
vested.
Subsequent EventInformation on Subsequent Event is provided in the section Notes
to the Financial Statements under No. 31 Subsequent Event.
Financial Statements
Laporan Keuangan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Financial statements with independent auditors’
report years ended December 31, 2010 and 2009
81
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NERACA
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk BALANCE SHEETS
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 262.346.694 2,3,27,29 197.818.421 Cash and cash equivalents Piutang usaha, Trade receivables, setelah dikurangi cadangan net of allowance for penurunan nilai sebesar impairment of Rp341,325
Rp341.325 pada tahun 2010 dan 2,4,10,20 in 2010 and Rp562,538 Rp562.538 pada tahun 2009 207.295.128 27,28,29 163.503.182 in 2009 Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 706.301 2,29 921.326 Third parties Pihak hubungan istimewa 24.136 2,17,29 607.844 Related parties Persediaan, bersih 326.378.972 2,5,10,19 163.099.284 Inventories, net Pajak dibayar dimuka 2.237.718 2,13a - Prepaid tax Uang muka dan biaya Advances and prepaid dibayar dimuka 2.283.253 2.276.941 expenses
Jumlah Aset Lancar 801.272.202 528.226.998 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Penyertaan saham 1.200.000 2,6,17,29 1.200.000 Investment in shares of stock Aset pajak tangguhan, bersih 12.515.891 2,13e 9.152.385 Deferred tax assets, net Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi Fixed assets, penyusutan sebesar net of accumulated depreciation of Rp81.309.479 pada tahun 2010 2,7,10, Rp81,309,479 in 2010 and dan Rp95.139.880 pada tahun 2009 69.403.856 19,20,24 26.725.023 Rp95,139,880 in 2009 Taksiran tagihan pajak penghasilan 26.714.599 2,13b 11.366.886 Estimated claims for income tax refund Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - 2,8,10 27.176.390 Restricted time deposits Uang jaminan 197.187 2,17,29 174.816 Security deposits Piutang karyawan, bersih 2.547.846 2,29 - Employees’ receivables, net Aset lain-lain 3.810.423 2,9 4.309.793 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 116.389.802 80.105.293 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 917.662.004 608.332.291 TOTAL ASSETS
82
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NERACA (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES 2,4,5,7,8 Hutang bank jangka pendek 173.753.837 10,25,27,29 77.009.090 Short-term bank loans Hutang usaha Trade payables Pihak ketiga 3.468.436 2,11,27,29 10.860.227 Third parties Pihak hubungan istimewa 153.977.392 2,11,17,27,29 6.495.232 Related parties Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 246.654 2,12,17,29 1.035.106 Due to related parties Hutang lain-lain 22.864.536 15,17,27,29 13.159.849 Other payables Hutang pajak 4.709.420 2,13c 5.200.089 Taxes payable Beban masih harus dibayar 31.641.179 14,27,29 31.073.797 Accrued expenses
Jumlah Kewajiban Lancar 390.661.454 144.833.390 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITY Kewajiban diestimasi atas Estimated liabilities kesejahteraan karyawan 39.577.207 2,22 35.999.656 for employee benefits
Jumlah Kewajiban 430.238.661 180.833.046 Total Liabilities
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of Rp100 (nilai penuh) per saham Rp100 (full amount) per share pada tahun 2010 dan 2009 in 2010 and 2009 Authorized capital - Modal dasar 8.000.000.000 saham 8,000,000,000 shares in 2010 pada tahun 2010 dan 2009 and 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 2.523.350.000 saham pada tahun 2,523,350,000 shares 2010 dan 2009 252.335.000 16 252.335.000 in 2010 and 2009 Tambahan modal disetor, bersih 107.289.206 16 107.289.206 Additional paid-in capital, net Modal lain-lain - opsi saham 488.156 2,23 - Other capital - stock option Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit) Dicadangkan 216.266.102 189.409.377 Appropriated Tidak dicadangkan (88.955.121) (121.534.338) Unappropriated
Ekuitas, Bersih 487.423.343 427.499.245 Shareholders’ Equity, Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 917.662.004 608.332.291 SHAREHOLDERS’ EQUITY
83
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN LABA RUGI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2010 Notes 2009
PENJUALAN BERSIH 1.361.898.489 2,17,18 1.180.276.179 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (1.176.889.076) 2,5,7,17,19 (1.026.291.455) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 185.009.413 153.984.724 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2,4,7,16,20 OPERATING EXPENSES Penjualan (27.931.608) (21.347.736) Selling Umum dan administrasi (80.076.326) (65.695.071) General and administrative
Jumlah Beban Usaha (108.007.934) (87.042.807) Total Operating Expenses
LABA USAHA 77.001.479 66.941.917 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Laba atas penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets dan aset lain-lain 14.655.179 7 3.509.091 and other assets Pendapatan bunga 8.335.168 2.249.926 Interest income Beban bunga (6.959.224) 21 (6.701.994) Interest expense Beban administrasi bank (2.243.074) (3.756.457) Bank charges Rugi selisih kurs, bersih (444.588) 2 (7.073.762) Loss on foreign exchange, net Rugi penjualan scraps (2.448) (96.777) Loss on scraps sales Lain-lain, bersih 3.305.697 1.975.829 Others, net
Penghasilan (Beban) Other Income Lain-lain, Bersih 16.646.710 (9.894.144) (Expenses), Net
LABA SEBELUM INCOME BEFORE MANFAAT (BEBAN) PAJAK 93.648.189 57.047.773 TAX BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini (22.435.653) 2,13d (7.209.132) Current Tangguhan, bersih 3.363.506 2,13e (7.841.815) Deferred, net
Beban Pajak, Bersih (19.072.147) (15.050.947) Tax Expense, Net
LABA BERSIH 74.576.042 41.996.826 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM BASIC EARNINGS PER SHARE DASAR (dalam nilai penuh) 29,55 2,26 27,61 (in full amount)
LABA BERSIH PER SAHAM DILUTED EARNINGS PER SHARE DILUSIAN (dalam nilai penuh) 29,55 2,26 27,61 (in full amount)
84
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The
orig
inal
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in th
e In
done
sian
lang
uage
.
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an te
rlam
pir m
erup
akan
bag
ian
yang
tida
k te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an s
ecar
a ke
selu
ruha
n.
Th
e ac
com
pany
ing
note
s fo
rm a
n in
tegr
al p
art
of th
ese
finan
cial
sta
tem
ents
. 4
PT P
ELA
T TI
MA
H N
USA
NTA
RA
Tbk
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
Tahu
n ya
ng B
erak
hir p
ada
Tang
gal-t
angg
al
31 D
esem
ber 2
010
dan
2009
(D
isaj
ikan
dal
am ri
buan
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an la
in)
PT
PEL
AT
TIM
AH
NU
SAN
TAR
A T
bk
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
IN S
HA
REH
OLD
ERS’
EQ
UIT
Y Ye
ars
Ende
d
Dec
embe
r 31,
201
0 an
d 20
09
(Exp
ress
ed in
thou
sand
s of
Rup
iah,
unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Sa
ldo
laba
(def
isit)
/
M
odal
Ret
aine
d ea
rnin
gs (d
efic
it)
dite
mpa
tkan
Tam
baha
n m
odal
M
odal
lain
-lain
-
Ju
mla
h ek
uita
s,
da
n di
seto
r pen
uh/
dise
tor,
bers
ih/
Ops
i sah
am/
Te
lah
dica
dang
kan
Ti
dak
dica
dang
kan
Sald
o la
ba/
bers
ih/
C
atat
an/
I
ssue
d an
d
Add
ition
al
Oth
er c
apita
l -
peng
guna
anny
a/
peng
guna
anny
a/
Ret
aine
d
Tota
l sha
reho
lder
s’
Not
es
fu
lly p
aid
capi
tal
paid
-in c
apita
l, ne
t
Stoc
k op
tion
App
ropr
iate
d
Una
ppro
pria
ted
earn
ings
eq
uity
, net
Sald
o, 3
1 D
esem
ber 2
008
1
01.8
68.0
00
-
- 16
9.03
5.77
7 (1
1.19
8.46
5)
157.
837.
312
259.
705.
312
Bal
ance
, Dec
embe
r 31,
200
8
Laba
ber
sih
untu
k ta
hun
2009
-
-
-
- 41
.996
.826
41
.996
.826
41
.996
.826
N
et in
com
e fo
r 200
9 D
ivid
en k
as
16
-
-
- -
(31.
959.
099)
(3
1.95
9.09
9)
(31.
959.
099 )
C
ash
divi
dend
s K
apita
lisas
i sal
do la
ba k
e m
odal
C
apita
lizat
ion
of re
tain
ed e
arni
ngs
dite
mpa
tkan
dan
dis
etor
pen
uh
16
1
00.0
00.0
00
-
- -
(100
.000
.000
) (1
00.0
00.0
00)
- to
issu
ed a
nd fu
lly p
aid
capi
tal
Pen
erbi
tan
saha
m b
aru
mel
alui
New
sha
res
issu
ance
thro
ugh
pena
war
an u
mum
per
dana
1b
50
.467
.000
113.
550.
750
-
- -
- 16
4.01
7.75
0 in
itial
pub
lic o
fferin
g B
iaya
em
isi e
fek
ekui
tas
-
(6.2
61.5
44)
-
- -
- (6
.261
.544
) S
tock
issu
ance
cos
ts
App
ropr
iatio
n fo
r man
dato
ry
Pem
bent
ukan
cad
anga
n w
ajib
16
-
-
- 20
.373
.600
(2
0.37
3.60
0)
- -
rese
rve
Sald
o, 3
1 D
esem
ber 2
009
2
52.3
35.0
00
10
7.28
9.20
6
- 18
9.40
9.37
7 (1
21.5
34.3
38)
67.8
75.0
39
427.
499.
245
Bal
ance
, Dec
embe
r 31,
200
9
Laba
ber
sih
untu
k ta
hun
2010
-
-
-
- 74
.576
.042
74
.576
.042
74
.576
.042
N
et in
com
e fo
r 201
0 D
ivid
en k
as
16
-
-
- -
(15.
140.
100)
(1
5.14
0.10
0)
(15.
140.
100 )
C
ash
divi
dend
s O
psi k
epem
ilika
n sa
ham
ole
h
V
estin
g of
man
agem
ent
man
ajem
en y
ang
tela
h ve
sted
2,23
-
-
48
8.15
6
-
-
-
48
8.15
6 st
ock
optio
n
A
ppro
pria
tion
for m
anda
tory
P
embe
ntuk
an c
adan
gan
waj
ib
16
-
-
-
10.0
93.4
00
(10.
093.
400)
-
- re
serv
e P
embe
ntuk
an c
adan
gan
umum
16
-
-
- 16
.763
.325
(1
6.76
3.32
5)
- -
App
ropr
iatio
n fo
r gen
eral
rese
rve
Sald
o, 3
1 D
esem
ber 2
010
252.
335.
000
10
7.28
9.20
6 48
8.15
6 21
6.26
6.10
2 (8
8.95
5.12
1)
127.
310.
981
487.
423.
343
Bal
ance
, Dec
embe
r 31,
201
0
85
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2010 Notes 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 1.496.706.138 1.395.030.705 Receipts from customers Penerimaan dari penghasilan bunga 8.504.652 1.678.591 Receipts from interest income Pembayaran kepada pemasok (1.138.065.397) (954.719.870) Payments to suppliers Pembayaran untuk pajak (172.235.437) (146.106.229) Payments for taxes Pembayaran untuk beban usaha (152.629.681) (71.380.046) Payments for operating expenses Pembayaran kepada karyawan (80.661.601) (78.119.365) Payments to employees Pembayaran untuk bunga Payments for interest expense dan biaya bank (11.920.826) (13.162.378) and bank charges Lain-lain, bersih 4.448.501 991.427 Others, net
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Aktivitas Operasi (45.853.651) 134.212.835 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penurunan deposito yang Decrease in restricted time dibatasi penggunaannya 27.176.390 - deposits Hasil dari penjualan aset tetap Proceeds from sales of fixed assets dan aset lain-lain 14.904.511 4.360.141 and other assets Penambahan aset tetap (45.030.508) (3.558.743) Acquisitions of fixed assets
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Investasi (2.949.607) 801.398 Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan hutang bank 1.315.825.471 1.790.581.562 Proceeds from bank loans Pembayaran hutang bank (1.167.776.880) (1.857.682.385) Payments of bank loans Pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan Payments to istimewa, bersih (17.078.952) (26.292.464) related parties, net Pembayaran dividen kas (15.140.100) (32.000.111) Payments of cash dividends Hasil penawaran umum perdana Proceeds from initial saham, bersih - 16 160.941.523 public offering, net
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan 115.829.539 35.548.125 Financing Activities
KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 67.026.281 170.562.358 CASH AND CASH EQUIVALENTS
Effects of foreign exchange rate Dampak perubahan kurs (2.498.008) (2.355.647) changes
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 197.818.421 29.611.710 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 262.346.694 197.818.421 AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTAL CASH FLOWS ARUS KAS INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Non-cash activities: Saldo laba dicadangkan untuk Appropriation for general cadangan umum (Catatan 16) 16.763.325 - reserve (Note 16) Saldo laba dicadangkan untuk Appropriation for mandatory cadangan wajib (Catatan 16) 10.093.400 20.373.600 reserve (Note 16) Peningkatan modal saham Increase in capital stock dari saldo laba yang tidak from reclassification dicadangkan penggunaannya of unappropriated (Catatan 16) - 100.000.000 retained earnings (Note 16)
86
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (’’Perusahaan’’) didirikan berdasarkan Akta No. 45 tanggal 19 Agustus 1982 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., dan telah diubah dengan Akta No. 85 tanggal 30 Mei 1983 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4497.HT01.01.TH.83 tanggal 15 Juni 1983 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13 September 1983, Tambahan No. 828. Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 171 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 24 Maret 2010, antara lain tentang perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Suratnya No. AHU-AH.01.10-18812, tanggal 26 Juli 2010.
Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta dan pabriknya berlokasi di Cilegon, Banten. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1986. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri bahan baku dan kemasan.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 45 of Imas Fatimah, S.H., dated August 19, 1982 and was amended with the Notarial Deed No. 85 of the same notary dated May 30, 1983. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. C2-4497.HT01.01.TH.83 dated June 15, 1983 and was published in the State Gazette Republic of Indonesia No. 73 dated September 13, 1983, Supplement No. 828. The Company’s Articles of Association has been last amended by Notarial Deed No. 171 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated March 24, 2010 regarding among others, the changes in the composition of the Boards of Directors and Commisioners of the Company. The amendment was reported and accepted by The Ministry of Laws and Human Rights of The Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-18812, dated July 26, 2010.
The Company’s Head Office is located in Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta and its factory is located in Cilegon, Banten. The Company started its commercial operations in 1986. According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of industrial raw materials and packaging.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 4 Desember 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga Rp325 per saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009 (Catatan 16).
b. The Company’s Public Offering
On December 4, 2009, the Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to conduct public offering of its 504,670,000 new shares with nominal value of Rp100 per share at a price of Rp325 per share. The Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009 (Note 16).
87
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
7
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Akio Migita President Commissioner Komisaris Hiroyuki Migita Commissioner Komisaris Yukio Nakano Commissioner Komisaris Sukandar Commissioner Komisaris Independen Fauzi Aziz Independent Commissioner Komisaris Independen Ir. Zulkarnain Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Ardhiman T. Akanda President Director Wakil Direktur Utama Yoshimitsu Honda Vice President Director Direktur R. Suprapto Indroprayitno Director Direktur tidak terafiliasi Himawan Turatmo Unaffiliated Director Direktur Erwin Director Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s audit committee as of December 31, 2010 are as follows:
Ketua Ir. Zulkarnain Chairman Anggota Rachmat Noviar Member Anggota Tjandra Budiman Member
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Sukandar President Commissioner Komisaris Fauzi Aziz Commissioner Komisaris Teguh Panotojudo Slamet Commissioner Komisaris Independen Eddy Hariono Independent Commissioner Komisaris Independen Ir. Zulkarnain Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Ardhiman T. Akanda President Director Direktur R. Suprapto Indroprayitno Director Direktur tidak terafiliasi Himawan Turatmo Unaffiliated Director Direktur Erwin Director
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s audit committee as of December 31, 2009 are as follows:
Ketua Eddy Hariono Chairman Anggota Ir. Zulkarnain Member Anggota Tjandra Budiman Member
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
c. Boards of Commissioners, Directors and
Employees The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows:
88
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
c. Board of Commisioners, Directors and Employees (continued)
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp3.631.713 dan Rp2.892.842.
Total salaries and compensation benefits of the Boards of Commissioners and Directors in 2010 and 2009 amounted to Rp3,631,713 and Rp2,892,842, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 417 dan 423 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has 417 and 423 permanent employees (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of presentation of the financial statements
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi Perusahaan industri manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
The Company’s financial statements have been prepared in accordance with Generally Accepted Accounting Principles in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulation and Disclosure Guidance issued by Bapepam-LK for those publicly-listed Companies engaged in manufacturing industry.
Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas.
The Company’s financial statements have been prepared using the historical cost basis, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value. The financial statements are prepared using accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statement of cash flows presents receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
89
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat penyesuaian transisi yang berasal dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi ini yang perlu dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
Effective January 1, 2010, the Company has applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. Based on management’s evaluation, no transition adjustments arising from the prospective application of the above revised PSAK which should be recorded to the retained earnings as of January 1, 2010.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan menjadi aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga terkait, dividen, rugi dan laba; kondisi-kondisi dimana aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the Company, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; the circumstances in which financial assets and financial liabilities could be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini memberikan penetapan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified as loans and receivables also available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
b. Aset dan kewajiban keuangan b. Financial assets and liabilities
90
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
These financial assets are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as interest income in the statements of income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Available-For-Sale (“AFS”)) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan memiliki investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables recognised in the statements of income. Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholder’s equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholder’s equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment. The Company has investment in shares of stock that does not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. This investment is carried at cost.
(ii) Penurunan nilai aset keuangan (ii) Impairment of financial assets
Perusahaan melakukan penilaian pada setiap tanggal neraca apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired.
b. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) b. Financial assets and liabilities (continued)
91
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(ii) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (ii) Impairment of financial assets
(continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dikurangi secara langsung atau jika ada jumlah yang dimasukkan ke akun cadangan penurunan nilai, jumlah yang dimasukkan ke akun penyisihan tersebut dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran.
If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortised cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognised in the statements of income. When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance for impairment account, the amounts charged to the allowance account are written-off against the carrying value of the financial assets. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Company considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Jika pada periode berikutnya, jumlah rugi penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sampai sebatas nilai tercatat aset keuangan tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortised cost at the reversal date. The amount of the reversal of financial assets is recognised in the statements of income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang diberikan yang telah dihapus-bukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan, sedangkan jika setelah tanggal neraca dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Subsequent recoveries of previously written-off receivables, if in the current period are credited to the allowance account, but if after balance sheet date, are credited to other operating income.
b. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) b. Financial assets and liabilities (continued)
92
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(iii) Kewajiban keuangan (iii) Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Kewajiban keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan lainnya (kecuali jaminan keuangan) diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Untuk kewajiban keuangan selain derivatif, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised cost. Financial liabilities are derecognised when extinguished. Financial liabilities are recognised initially at fair value, plus, in the case of financial liabilities other than derivatives, directly attributable transaction costs. Other financial liabilities (except for financial guarantee) are measured at amortised cost using the effective interest method. For financial liabilities other than derivatives, gains or losses are recognised in the statements of income when the liabilities are derecognised and through the amortisation process.
(iv) Penentuan nilai wajar (iv) Determination of fair value
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik-teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal neraca. Bila diperlukan, kuotasi harga pasar atau penawaran pedagang efek untuk instrumen sejenis akan digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas yang didiskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market are determined by using valuation techniques. The Company uses a variety of methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each balance sheet date. Where appropriate, quoted market prices or dealer quotes for similar instruments are used. Valuation techniques, such as discounted cash flow analyses, are also used to determine the fair values of the financial instruments.
Nilai wajar kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi diestimasi dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan pada tingkat bunga pasar saat ini yang tersedia bagi Perusahaan untuk kewajiban keuangan yang sejenis.
The fair values of financial liabilities carried at amortised cost are estimated by discounting the future contractual cash flows at the current market interest rates that are available to the Company for similar financial liabilities.
b. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) b. Financial assets and liabilities (continued)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada setiap tanggal neraca, tanpa adanya pengurangan atas biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations at each balance sheet date, without any deduction for transaction costs.
93
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(v) Penghentian pengakuan (v) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan. Jika kewajiban keuangan yang ada digantikan dengan kewajiban lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari kewajiban yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan atas kewajiban baru dan selisih antara masing-masing nilai tercatat kewajiban keuangan diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Company will evaluate to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). A financial liability is derecognised when the obligation under the liability is extinguished. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognised in the statements of income.
(vi) Reklasifikasi instrumen keuangan (vi) Reclassification of financial instruments
Perusahaan tidak mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company does not reclassify any financial instruments out of or into the financial instruments category which the fair value recognised through profit or loss while it is held or issued.
b. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) b. Financial assets and liabilities (continued)
94
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(vi) Reklasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
(vi) Reclassification of financial instruments (continued)
Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b) terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan sebelum jadwal pembayaran; atau
c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
The Company does not classify any financial assets as held-to-maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that: a) are so close to maturity or the
financial asset's call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value;
b) occur after the Company has collected substantially all of the financial asset's original principal through scheduled payments or the Company has received the payments before the scheduled payments; or
c) are attributable to an isolated event that is beyond the Company’s controls, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Company.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disajikan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale is recorded at fair value. Unrealised gains or losses are presented in the equity section until the financial assets is derecognised, at which time the cummulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in the statements of income.
(vii) Saling hapus instrumen keuangan (vii) Offsetting financial instruments
b. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) b. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheets when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
95
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Aset keuangan/Financial assets Pinjaman yang diberikan, piutang dan aset yang tersedia untuk dijual/Loans, receivables and
available-for-sale financial asset
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
Golongan/Class
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2006)/Category as defined by PSAK 55 (revised 2006)
Piutang karyawan/Employees’ receivables
Hutang bank jangka pendek/Short term bank loans
Hutang lain-lain/Other payables
Beban masih harus dibayar/Accrued expenses
Hutang usaha/Trade payables
Piutang usaha/Trade receivables
Piutang lain-lain/Other receivables
Penyertaan saham/Investment in shares of stock
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya/Restricted time deposits
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Due to related party
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at
amortised cost
Kewajiban keuangan/Financial liabilities
96
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Persediaan e. Inventories
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
Inventories are measured at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Allowance for decline in the value of the inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.
Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan.
Allowance for inventory obsolescence is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.
f. Penyertaan saham f. Investment in shares of stock
Penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dimana Perusahaan memiliki kepemilikan kurang dari 20% dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dan disesuaikan dengan penurunan nilai permanen, jika ada.
Investments in shares of stock which fair values are not readily available wherein the Company has ownership interest of less than 20% are stated at cost (cost method) and adjusted for permanent decline in value, if any.
g. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
h. Aset tetap
g. Transactions with related parties The Company has transactions with certain parties, which have related party relationship as defined in accordance with the Statement of PSAK No. 7, “Related Parties Disclosures”. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
h. Fixed asset
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance cost that do not meet the criteria are recognized in profit or loss as incurred.
97
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Keterangan Tahun/Years Descriptions
Bangunan 5-20 Buildings Mesin dan instalasi 5-20 Machineries and installations Peralatan kantor 5-10 Office equipment Kendaraan 5 Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Land is stated at cost and not amortized. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan dengan prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi.
Assets are stated at estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the statements of income.
‘ Aset dalam penyelesaian disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the balance sheets as part of the fixed assets and is stated at cost. The accumulated costs of asset constructed are transferred to the appropriate fixed assets accounts when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
i. Aset tidak digunakan dalam operasi
Aset tertentu yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain pada neraca.
i. Assets not used in operations
Certain assets which are not used in the Company’s operations are stated at the lower of cost or net realizable value and presented as part of other assets in the balance sheets.
98
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing j. Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal terakhir transaksi perbankan untuk tahun tersebut yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle exchange rate at the last banking transaction date of the year as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp8.991 (dalam nilai penuh) dan Rp9.400 (dalam nilai penuh) untuk US$1.
As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used were Rp8,991 (in full amount) and Rp9,400 (in full amount) to US$1, respectively.
k. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas k. Stock issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor sebagai bagian dari ekuitas pada neraca.
Stock issuance costs are presented as deduction from Additional Paid-In Capital in the shareholders’ equity section in the balance sheets.
l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition
Penjualan diakui pada saat hak kepemilikan atas barang beralih kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang.
Sale is recognized when the title passes to the customer, which is upon delivery of the goods.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expense is recognized when incurred (accrual basis).
m. Imbalan kerja m. Employee benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dalam menghitung kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja dari karyawan.
The Company implemented PSAK No. 24 (Revised 2004) in calculating estimated liability of employees benefits using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
99
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Imbalan kerja (lanjutan) m. Employee benefits (continued)
Kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada tahun-tahun lalu, yang berdampak terhadap tahun berjalan akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan pasca-kerja diperlakukan sebagai biaya jasa lalu dan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
The increase in the present value of the defined benefit obligation for employee service in prior years, resulting in the current year from the introduction of, or changes to, post-employment benefits is treated as past service cost and recognized as expense using straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan meliputi:
Long-term employee benefits of the Company comprise of:
Asuransi Pensiun Perusahaan mempunyai program asuransi pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pembayaran premi awal sekaligus premi periodik ditentukan berdasarkan perhitungan secara periodik yang disetujui oleh Perusahaan dan PT Asuransi Jiwasraya. Seluruh premi pertanggungan ditanggung oleh Perusahaan. Dana Pensiun
Insurance Plan The company has a retirement insurance plan covering all of its qualified permanent employees, with PT Asuransi Jiwasraya (Persero). One-time initial retirement premium and periodic premium payments are based on periodic calculations agreed between the Company and PT Asuransi Jiwasraya. All the premium is borne by the Company. Pension Plan
Perusahaan memiliki Program Pensiun Iuran Pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap Perusahaan yang memenuhi syarat. luran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 5% dan 10% dari gaji pokok.
The Company has a Defined Contribution Benefit Pension Plan covering all of its eligible permanent employee. Pension plan funded through contribution from the employees and the Company of 5% and 10% of the basic salaries, respectively.
Karyawan PT Krakatau Steel (Persero) (KS), pemegang saham Perusahaan, yang diperbantukan status karyawan telah dialihkan pada Perusahaan mengikuti Program Pensiun Manfaat Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS). Berdasarkan kesepakatan dengan KS, jumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan dihitung berdasarkan gaji pokok dan ditanggung bersama oleh karyawan dan Perusahaan dengan kontribusi masing-masing sebesar 5,00% dan 17,73% dari gaji pokok.
Employees of PT Krakatau Steel (Persero) (KS), the Company’s shareholder, which are seconded and the status of employees have already transferred to the Company, have a Defined Benefit Retirement Plan which is managed by Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS). Based on agreement with KS, the amount paid by the Company is computed based on the basic salary and which is borne by the employees and the Company at 5.00% and 17.73% of the basic salaries, respectively.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, imbalan pensiun manfaat pasti dihitung dengan menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan metode Projected Unit Credit yang diharuskan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004). Untuk tujuan pendanaannya, metode aktuaria yang digunakan adalah Projected Unit Cost. Kontribusi terhutang untuk program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
For financial reporting purposes, the defined benefit pension plan is calculated using the actuarial assumptions based on the Projected Unit Credit method as required by PSAK No. 24 (Revised 2004). However, for funding purposes, the Projected Unit Cost method is used. Contributions payable for defined contribution pension plan are charged to current year operations.
100
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Imbalan kerja (lanjutan)
Imbalan kerja jangka panjang
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Employee benefits (continued)
Long-term employee benefits
Disamping program pensiun, Perusahaan juga memberikan penghargaan purna tugas dan imbalan jangka panjang lainnya yang tidak didanai kepada karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana dituangkan dalam perjanjian kerja bersama. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
In addition to the pension program, the Company also provides post employment award and other long-term benefit which are unfunded to all of its eligible permanent employees, as stipulated under collective labor agreement. These long-term employee benefits are calculated using the Projected Unit Credit method in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004).
n. Opsi saham n. Share option
Beban kompensasi dengan akun ekuitas terkait diakru selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar semua opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date), yaitu tanggal dimana jumlah saham yang akan menjadi hak karyawan dan harga eksekusinya dapat ditentukan. Pada saat konversi opsi saham dilakukan, kompensasi yang terkait dikurangkan dari hasil penerbitan saham.
Compensation expense with the corresponding equity account is accrued during the vesting period based on the fair value of the option at grant date, which is the date when the number of shares becomes the rights of the employees and the exercise price is determinable. When the share option is exercised, related compensation is deducted to the proceeds from the issuance of the shares.
o. Pajak penghasilan o. Income tax
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban dan akumulasi rugi fiskal. Penyisihan aset pajak tangguhan dicatat untuk mengurangi aset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapkan tidak dapat direalisasi.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities, and accumulated tax loss carry forwards. A valuation allowance is recorded to reduce deferred tax assets for that portion that is not expected to be realized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima dan/atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if appealed against by the Company, when the results of the appeal are determined.
101
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Informasi segmen p. Segment information
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk (segmen usaha) dan berdasarkan lokasi geografis (segmen geografis).
Segment information is classified based on products (business segment) and geographical location (geographical segment).
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an Enterprise that is engaged in producing products and that is subject to risks and returns that are different from those of other segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menjual produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an Enterprise that is engaged in selling products within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
q. Laba per saham q. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 26).
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year. Diluted earnings per share is computed after making necessary adjustments to the weighted-average number of ordinary shares outstanding assuming the full exercise of employee stock option at the time of issuance (Note 26).
r. Penggunaan estimasi r. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah yang sebenarnya yang akan dilaporkan di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods, might differ from those estimates.
102
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tetapi
belum berlaku efektif Standar Akuntansi yang relevan untuk Perusahaan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Standards issued but not yet effective
Accounting Standards which are relevant to the Company issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Effective on or after January 1, 2011:
1. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian
Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
1. PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
2. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
3. PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan
Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
2. PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
3. PSAK 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
4. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen
Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
5. PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
4. PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
5. PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
103
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tetapi
belum berlaku efektif (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
6. PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah
Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
7. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada
Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
8. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Standards issued but not yet effective
(continued)
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
6. PSAK 8 (Revised 2010) “Events after the
Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
7. PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
8. PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
9. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
9. PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
10. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai
Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
10. PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
104
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tetapi
belum berlaku efektif (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
11. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
12. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
13. ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
14. ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Standards issued but not yet effective
(continued)
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
11. PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
12. PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
13. ISAK 9 “Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
14. ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: 1. PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
Effective on or after January 1, 2012:
1. PSAK 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
105
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tetapi
belum berlaku efektif (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
2. PSAK 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
3. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
4. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
5. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
6. PSAK No. 53 (Revisi 2010),
“Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
7. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Standards issued but not yet effective
(continued)
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
2. PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting
and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establish the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
3. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee
Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
4. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
5. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
6. PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
7. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
106
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tetapi
belum berlaku efektif (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
8. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
9. ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan -
Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Standards issued but not yet effective
(continued)
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
8. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
9. ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Kas 60.872 54.649 Cash on hand
Bank Cash in banks Dalam Rupiah In Rupiah Bank of Tokyo Mitsubishi Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta 97.831 - UFJ, Ltd., Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk 81.627 49.974 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia 63.996 - PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta 50.952 67.125 Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 44.989 104.948 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.986 51.194 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri 6.963 1.465 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Central Asia Tbk 1.569 4.344.462 PT Bank Central Asia Tbk
Sub-jumlah 357.913 4.619.168 Sub-total
107
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009
Dalam Dolar Amerika Serikat In United States Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$197.722 pada tahun 2010 (US$197,722 in 2010 and dan US$10.000 pada tahun 2009) 1.777.722 94.000 US$10,000 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$124.571 pada tahun 2010 (US$124,571 in 2010 dan US$583.912 pada tahun 2009) 1.120.019 5.488.777 and US$583,912 in 2009) PT Bank Mizuho Indonesia (US$95.953) 862.712 - PT Bank Mizuho Indonesia (US$95,953) Standard Chartered Bank, Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta (US$10.814 pada tahun 2010 dan (US$10,814 in 2010 and US$9.875 pada tahun 2009) 97.230 92.827 US$9,875 in 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$6.671) 59.983 - PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$6,671) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$6.661) 59.888 - (US$6,661) PT ANZ Panin Bank (US$5.087) 45.737 - PT ANZ Panin Bank (US$5,087) Bank of Tokyo Mitsubishi Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$1.850) 16.631 - UFJ, Ltd., Jakarta (US$1,850)
Sub-jumlah 4.039.922 5.675.604 Sub-total
Deposito berjangka Time deposits Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Syariah Mandiri 33.300.000 40.010.000 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 23.700.000 - Nasional Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk 20.255.586 - PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk 13.700.000 - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRI Syariah 10.000.000 10.000.000 PT Bank BRI Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 440.000 117.459.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 10.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 10.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Sub-jumlah 101.395.586 187.469.000 Sub-total
Dalam Dolar Amerika Serikat In United States Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$4.805.450) 43.205.801 - (US$4,805,450) PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk (US$4.100.000) 36.863.100 - (US$4,100,000) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$4.000.000) 35.964.000 - (Persero) Tbk (US$4,000,000) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$4.000.000) 35.964.000 - (Persero) Tbk (US$4,000,000) PT Bank Permata Syariah (US$500.000) 4.495.500 - PT Bank Permata Syariah (US$500,000) Sub-jumlah 156.492.401 - Sub-total Jumlah 262.346.694 197.818.421 Total
Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of time deposits are as follows:
2010 2009
Rekening Rupiah 4,50 - 9,25% 4,50% - 8,50% Rupiah Account Rekening Dolar Amerika Serikat 2,00 - 2,25% - United States Dollar Account
108
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28
4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
PT Frisian Flag Indonesia 39.702.427 9.739.611 PT Frisian Flag Indonesia PT United Can Company Ltd. PT United Can Company Ltd. (US$4.003.599 pada tahun 2010 dan (US$4,003,599 in 2010 US$3.700.431 pada tahun 2009) 35.996.358 34.784.052 and US$3,700,431 in 2009) PT Cometa Can PT Cometa Can (US$875.692 dan Rp19.264.401 pada (US$875,692 and Rp19,264,401 tahun 2010 dan US$231.244 in 2010 and US$231,244 dan Rp4.710.729 pada tahun 2009) 27.137.747 6.884.424 and Rp4,710,729 in 2009) PT Multi Makmur lndah Indonesia 18.288.035 21.747.484 PT Multi Makmur lndah Indonesia PT Jasa Lestari Mandiri 16.968.934 21.355.186 PT Jasa Lestari Mandiri PT lndolakto 11.420.571 8.736.914 PT lndolakto PT Indonesia Multi Colour Printing PT Indonesia Multi Colour Printing (US$1.196.916 pada tahun 2010 dan (US$1,196,916 in 2010 and US$1.122.176 pada tahun 2009) 10.761.472 10.548.452 US$1,122,176 in 2009) CV Purnakarya Swadiri 8.768.986 340.908 CV Purnakarya Swadiri PT Ancol Terang Metal Printing PT Ancol Terang Metal Printing (US$964.179 pada tahun 2010 (US$964,179 in 2010 dan US$995.867 pada tahun 2009) 8.668.935 9.361.154 and US$995,867 in 2009)
PT Central Sahabat Baru PT Central Sahabat Baru (US$646.730 dan Rp2.246.289 pada (US$646,730 and Rp2,246,289 tahun 2010 dan US$211.771 dan in 2010 and US$211,771 Rp7.544.771 pada tahun 2009) 8.061.039 9.535.417 and Rp7,544,771 in 2009) PT Putera Dharma 5.245.991 12.645.897 PT Putera Dharma PT Cikupa Megah Kencana PT Cikupa Megah Kencana (US$410.365 pada tahun 2010 (US$410,365 in 2010 dan US$2.775 dan Rp227.600 and US$2,775 and Rp227,600 pada tahun 2009) 3.689.592 253.686 in 2009) PT Sinar Jaya Can 3.564.148 4.312.503 PT Sinar Jaya Can Iwan Loekantoro Laksmono 2.221.944 4.253.409 Iwan Loekantoro Laksmono Lain-lain (di bawah Rp3.000.000) Others (below Rp3,000,000)
(US$230.853 dan Rp5.064.671 pada (US$230,853 and Rp5,064,671 in 2010 tahun 2010 dan US$206.733 dan and US$206,733 and Rp7.623.334 pada tahun 2009) 7.140.274 9.566.623 Rp7,623,334 in 2009)
Sub-jumlah 207.636.453 164.065.720 Sub-total Cadangan penurunan nilai (341.325) (562.538) Allowance for impairment
Jumlah, Bersih 207.295.128 163.503.182 Total, Net
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal
faktur adalah sebagai berikut: The details of trade receivables based on invoice
dates are as follows: 2010 2009
Belum jatuh tempo 181.211.624 151.296.453 Not yet due Jatuh tempo Past due 1-30 hari 14.780.374 1.745.954 1-30 days 31-60 hari 6.057.139 2.761.415 31-60 days 61-180 hari - 6.175.695 61-180 days 181-365 hari 1.065.425 1.731.415 181-365 days Lebih dari 365 hari 4.521.891 354.788 Over 365 days
Sub-jumlah 207.636.453 164.065.720 Sub-total Cadangan penurunan nilai (341.325) (562.538) Allowance for impairment
Jumlah, bersih 207.295.128 163.503.182 Total, net
109
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
110
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30
5. PERSEDIAAN (lanjutan) 5. INVENTORIES (continued) Perubahan penyisihan persediaan usang dan
penurunan nilai adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for inventory
obsolescence and decline in value of inventories are as follows:
2010 2009
Saldo awal tahun 809.341 38.055.185 Beginning balance Perubahan selama tahun berjalan Changes during the year Penambahan penyisihan (Catatan 19) 10.991.280 541.910 Additional provision (Note 19) Pemulihan penyisihan (106.988) (37.787.754) Recovery of allowance Penghapusan persediaan - - Inventories written-off
Saldo akhir tahun 11.693.633 809.341 Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas barang jadi dan bahan baku, masing-masing sebesar Rp8.887.215 dan Rp1.898.828, yang disebabkan nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih.
As of December 31, 2010, the Company provided allowance for decline in value of inventories for finished goods and raw materials, amounting to Rp8,887,215 and Rp1,898,828, respectively, since the carrying value of such inventories was higher than net realizable value.
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas bahan baku dan barang jadi, masing-masing sebesar Rp36.330.179 dan Rp1.196.327 yang disebabkan nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih. Pada tahun 2009, Perusahaan telah memakai bahan baku dalam proses produksi dan menjual barang jadi tersebut sehingga Perusahaan melakukan pemulihan atas penyisihan tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari keusangan.
In 2008, the Company provided allowance for decline in value of inventories for raw materials and finished goods amounting to Rp36,330,179 and Rp1,196,327, respectively, since the carrying value of such inventories were higher than net realizable value. In 2009, the Company has already used the raw materials into production process and sold the finished goods, therefore, the Company recovered such allowance.
Based on review of the status of inventories at the end of year, the management of Company believes that the allowance for inventory obsolescence is adequate to cover possible losses from obsolescence.
Pada tahun 2009, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan fidusia atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 10).
In 2009, all inventories are used to secure the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 10).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp250.000.000 yang dapat disesuaikan dengan perubahan nilai persediaan Perusahaan pada setiap akhir periode dimana Perusahaan berkewajiban untuk melaporkannya sebagai dasar perhitungan nilai pertanggungan yang baru. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Inventories are covered by insurance against fire and other possible risks under blanket policies with sum insured of Rp250,000,000, which can be adjusted to the changes of the carrying value of inventories at each period end and the Company is required to report it as the basis of new sum insured calculation. The management is of the opinion that the sum insured is adequate to cover possible losses from such risks.
111
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31
6. PENYERTAAN SAHAM 6. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan
penyertaan saham pada PT Krakatau Medika, yang bergerak dalam bidang jasa rumah sakit, dengan harga perolehan sebesar Rp1.200.000 dan persentase kepemilikan sebesar 5,70%.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Krakatau Medika (KM) tanggal 20 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui, antara lain, peningkatan modal disetor dari Rp21.050.000 menjadi Rp39.050.000 yang diambil bagian oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Bandar Samudera. Peningkatan modal disetor tersebut mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan di KM turun menjadi sebesar 3,07%. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada perubahan atas persentase kepemilikan saham Perusahaan di KM (Catatan 17).
In 2007, the Company has made an investment in shares of stock of PT Krakatau Medika, which is engaged in medical services, with acquisition cost amounting to Rp1,200,000 and ownership interest of 5.70%.
Based on the Minutes of the Shareholders’ General Meeting (SGM) of PT Krakatau Medika (KM) dated June 20, 2008, the shareholders approved, among others, the increase in paid-in capital from Rp21,050,000 to Rp39,050,000, which is taken part by PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Tirta Industri and PT Krakatau Bandar Samudera. The related increase in paid-in capital resulted to a decrease of the Company’s ownership interest in KM to become 3.07%. As of December 31, 2010 and 2009, there are no changes in the percentage of ownership of the Company in KM (Note 17).
7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember 2010/December 31, 2010
Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balances Additions Deductions Balances
Biaya Perolehan Cost Tanah 1.448.016 - (522.731) 925.285 Land Bangunan 25.505.610 7.176.000 (3.009.313) 29.672.297 Buildings Mesin dan instalasi 80.923.491 2.751.580 (9.637.811) 74.037.260 Machineries and installations Peralatan kantor 12.183.540 2.554.910 (5.880.809) 8.857.641 Office equipment Kendaraan 1.804.246 484.400 (166.587) 2.122.059 Vehicles Aset dalam pembangunan - 37.253.964 (2.155.171) 35.098.793 Construction in progress
Jumlah Biaya Perolehan 121.864.903 50.220.854 (21.372.422) 150.713.335 Total Acquisition Costs
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 21.423.475 734.702 (2.937.134) 19.221.043 Buildings Mesin dan instalasi 62.492.622 2.912.802 (9.579.525) 55.825.899 Machineries and installations Peralatan kantor 10.193.001 821.055 (5.876.755) 5.137.301 Office equipment Kendaraan 1.030.782 261.041 (166.587) 1.125.236 Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan 95.139.880 4.729.600 (18.560.001) 81.309.479 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 26.725.023 69.403.856 Net Book Value
31 Desember 2009/December 31, 2009
Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balances Additions Deductions Balances
Biaya Perolehan Cost Tanah 1.448.016 - - 1.448.016 Land Bangunan 25.626.750 - (121.140) 25.505.610 Buildings Mesin dan instalasi 78.638.236 2.754.726 (469.471) 80.923.491 Machineries and installations Peralatan kantor 11.464.014 1.078.720 (359.194) 12.183.540 Office equipment Kendaraan 1.234.237 858.900 (288.891) 1.804.246 Vehicles Aset dalam pembangunan 303.600 1.571.503 (1.875.103) - Construction in progress
Jumlah Biaya Perolehan 118.714.853 6.263.849 (3.113.799) 121.864.903 Total Acquisition Costs
112
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2009/December 31, 2009
Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balances Additions Deductions Balances
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 20.779.585 765.030 (121.140) 21.423.475 Buildings Mesin dan instalasi 59.899.091 3.010.950 (417.419) 62.492.622 Machineries and installations Peralatan kantor 9.781.358 770.837 (359.194) 10.193.001 Office equipment Kendaraan 1.108.824 210.849 (288.891) 1.030.782 Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan 91.568.858 4.757.666 (1.186.644) 95.139.880 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 27.145.995 26.725.023 Net Book Value
Biaya penyusutan yang dibebankan pada operasi pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp4.729.600 dan Rp4.757.666 (Catatan 19 dan 20).
Depreciation expense charged to operations in 2010 and 2009 amounted to Rp4,729,600 and Rp4,757,666, respectively (Notes 19 and 20).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan penjualan atas beberapa aset tetapnya seperti tanah, bangunan dan kendaraan dengan nilai sebesar Rp16.326.100 dan laba atas penjualan aset tetap tersebut sebesar Rp14.655.179 yang disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba atas Penjualan Aset Tetap dan Aset Lain-lain” pada laporan laba rugi tahun 2010.
In 2010, the Company has sold several fixed assets such as land, buildings and vehicles with total value of Rp16,326,100 and gain from sale of fixed assets amounted to Rp14,655,179 which presented as “Other Income (Expenses) - Gain on Sale of Fixed Assets and Other Assets” in the 2010 statement of income.
Pada tahun 2009, aset tetap, kecuali kendaraan, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 10).
In 2009, fixed assets, except vehicles, are used as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 10).
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang
terletak di Cilegon dan Surabaya dengan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan jangka waktu antara 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2024. Manajemen berpendapat HGB ini dapat diperpanjang.
The Company owns several parcels of land located in Cilegon and Surabaya with the Rights to Building (Hak Guna Bangunan or HGB) certificates with validity terms of between 20 (twenty) to 30 (thirty) years and will be due on various dates in 2016 up to 2024. The management is of the opinion that these HGBs are renewable upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2010, perincian dari aset dalam penyelesaian terdiri dari:
As of December 31, 2010, the details of construction in progress consists of:
2010
Proyek revamping 23.689.133 Revamping project ERP SAP 11.114.450 ERP SAP Lain-lain 295.210 Others
Jumlah 35.098.793 Total
113
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)
Proyek revamping Revamping project Proyek revamping bertujuan untuk mengganti
peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 130.000 ton (tidak diaudit) per tahun menjadi 160.000 ton (tidak diaudit) per tahun. Proyek tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan telah menunjuk konsorsium proyek yang terdiri dari Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International dan PT Nippon Steel Construction Indonesia untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian atas proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 18% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2011.
Revamping project aims to replace the old factory equipment with new equipment that has modern technology to increase production capacity from 130,000 tons (unaudited) per year to 160,000 tons (unaudited) per year. This project also aims to increase the product quality to fulfill market needs. The Company has appointed project consortium which consists from Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International and PT Nippon Steel Construction Indonesia to undertake this project (Note 24). As of December 31, 2010, the percentage of completion of this project in financial terms is 18% (unaudited). This project is estimated to be completed in December 2011.
ERP SAP ERP SAP
Untuk meningkatkan dan mengintegrasikan proses
bisnis dan sistem informasi, Perusahaan mengadakan proyek ERP (“Enterprise Resources Planning”) dengan menggunakan perangkat lunak SAP. Proyek ini meliputi pengadaan instalasi perangkat keras dan implementasi sistem SAP yang dibagi dalam beberapa modul. Perusahaan telah menunjuk PT Konsulindo Informatika Perdana sebagai konsultan implementasi (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 73% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Februari 2011.
In order to improve and integrate the business processes and information systems, the Company entered into ERP Project (“Enterprise Resources Planning”), using SAP software. The project includes hardware equipment installation and SAP system implementation which divided into several modules. The Company has appointed PT Konsulindo Informatika Perdana as its implementation consultant (Note 24). As of December 31, 2010, the percentage of completion of this project in financial terms is 73% (unaudited). This project is estimated to be completed in February 2011.
Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah,
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp54.232.900 dan US$55.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Fixed assets, except for land, are covered by insurance against fire and other possible risks under blanket policies with sums insured of Rp54,232,900 and US$55,000,000. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak
terdapat kejadian-kejadian atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the carrying amount of the fixed assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
114
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34
8. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
8. RESTRICTED TIME DEPOSITS
Akun ini merupakan deposito berjangka dalam
Rupiah yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan tingkat suku bunga per tahun pada tahun 2009 berkisar antara 6,00% sampai 6,50%. Deposito berjangka dijadikan sebagai jaminan fidusia atas fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri. Pada tanggal 27 Juni 2010, perjanjian ini telah berakhir (Catatan 10).
This account represents Rupiah time deposits placed at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) which earn annual interest at rates ranging from 6.00% to 6.50% in 2009, respectively. The time deposits are used as collateral for credit facility obtained from Bank Mandiri. On June 27, 2010, this agreement has expired (Note 10).
9. ASET LAIN-LAIN Akun ini merupakan aset tidak digunakan dalam operasi yang terdiri dari tanah dan bangunan yang diperoleh dari penyelesaian piutang dagang.
Pada tahun 2009, pengurangan aset tidak digunakan dalam operasi adalah termasuk penjualan tanah dengan nilai penjualan sebesar Rp4.000.000 dimana laba atas penjualan aset tetap ini sebesar Rp3.157.657 disajikan sebagai bagian akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba atas Penjualan Aset Tetap dan Aset Lain-lain” pada laporan laba rugi tahun 2009.
9. OTHER ASSETS This account represents assets not used in operations which consist of land and building obtained from the settlement of trade receivables.
In 2009, the deduction of assets not used in operation included sales of land with total selling price of Rp4,000,000, wherein the gain from the sale of such assets amounted to Rp3,157,657 is presented as part of “Other Income (Expenses) - Gain on Sale of Fixed Assets and Other Assets” in the 2009 statement of income.
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 10. SHORT-TERM BANK LOANS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia (US$9.850.000) 88.561.350 - (US$9,850,000)
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$5.000.000) 44.955.000 - Jakarta (US$5,000,000)
PT ANZ Panin Bank (US$2.475.307) 22.255.487 - PT ANZ Panin Bank (US$2,475,307) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$2.000.000) 17.982.000 - (USD$2,000,000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 77.009.090 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah 173.753.837 77.009.090 Total
PT Bank Mizuho Indonesia (Bank Mizuho) PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho Bank)
Pada tanggal 17 Mei 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari Bank Mizuho berupa Acceptance Guarantee facility dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C) dan bank garansi. Selain itu, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas Revolving Loan dan Foreign Exchange masing-masing sebesar US$10.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 1,06% per tahun pada tahun 2010.
On May 17, 2010, the Company obtained credit facility from Mizuho Bank, in the form of Acceptance Guarantee facility with a maximum amount of US$10,000,000, which can be used as Letter of Credit (L/C) facility and bank guarantee. Aside from that, the Company also obtained Revolving Loan and Foreign Exchange facilities amounting to US$10,000,000, each. The loan is unsecured and will expire on May 3, 2011. The annual interest rate is 1.06% per annum in 2010.
115
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
35
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 10. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mizuho Indonesia (Bank Mizuho) (lanjutan)
PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho Bank) (continued)
Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mizuho, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi dengan pihak lain yang tidak arm’s length, mengubah bentuk dan status hukum Perusahaan, mengubah secara material bisnis Perusahaan dan membubarkan struktur Perusahaan. Pada 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh pembatasan diatas.
This loan agreement includes negative covenants, relating to among others, without prior written approval from Mizuho Bank, the Company shall not enter into any transactions with any parties other than on arm’s length basis, change the Company’s formation and legal status, materially alter the nature of its business and dissolve the Company’s structure. As of December 31, 2010, the Company has complied with all the above covenants.
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU, Cabang Jakarta, untuk Uncommitted Credit facility sebesar US$5.000.000. Fasilitas ini juga dapat digunakan sebagai fasilitas L/C Impor, bank garansi dan forex line. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2012. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan bunga pada tingkat bunga SIBOR + Marjin 0,50%. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 0,91% per tahun pada tahun 2010. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2011.
On June 7, 2010, the Company signed a credit agreement with BTMU, Jakarta Branch for a US$5,000,000 Uncommitted Credit facility. This facility can be used as L/C import facility, bank guarantee and forex line. The facility is valid until June 7, 2012. The loan is unsecured and bears interest at the rate of SIBOR + Margin of 0.50%. This facility will be utilized by the Company for purchasing raw materials, supporting materials and spare parts. The annual interest rate is 0.91% per annum in 2010. The outstanding loan will mature on March 14, 2011.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan berupa negative covenant, antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada BTMU, Perusahaan tidak diperkenankan untuk mendapat atau memberi pinjaman dari atau untuk pihak lain, melakukan investasi dengan jumlah lebih dari US$10.000.000, melakukan merger atau konsolidasi dengan pihak lain, mengumumkan dan membayar dividen kepada pemegang saham, membeli dan menyewa aset yang melebihi 50% dari total aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan normal Perusahaan dan mempercepat pembayaran kewajiban lain selain kewajiban yang timbul dari perjanjian ini.
The loan agreement includes negative covenants, relating to, among others, without prior written notice to BTMU, the Company shall not obtain or provide new loans from or to other parties, make any investment in any amount which exceeding US$10,000,000, conduct merger or consolidation with other parties, declare and pay dividends to the shareholders, puchase and lease the assets more than 50% from the Company’s total assets and prepay any other indebtness other than indebtness under this agreement.
Selain itu Perusahaan tidak diperkenankan untuk, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari BTMU, menjual, menyewakan dan mengalihkan aset Perusahaan yang melebihi 50% dari total aset kecuali untuk kegiatan normal Perusahaan dan bertindak sebagai penjamin terhadap kewajiban pihak ketiga. Pada 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh pembatasan diatas.
Beside that, the Company shall not, without any prior written consent from BTMU, sell, lease, transfer the Company assets more than 50% from total assets, except in its ordinary course of business, and act as guarantor against any third party’s obligation.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all of the above covenants.
116
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 10. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT ANZ Panin Bank (Bank ANZ) PT ANZ Panin Bank (ANZ Bank)
Pada tanggal 19 November 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT ANZ Panin Bank (Bank ANZ), untuk Uncommitted Trade Finance Loan facility sebesar Rp200.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 1,35% per tahun pada tahun 2010. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai perdagangan berdasarkan faktur piutang. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2011.
Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke Bank ANZ, Perusahaan tidak diperkenankan untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepas aset Perusahaan, mengadakan merger atau rekonstruksi perusahaan dan menjamin semua hutang kepada semua kreditur di Indonesia akan dikategorikan sebagai lancar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
Pada 31 Desember 2010, Perusahaan telah
memenuhi seluruh pembatasan diatas.
On November 19, 2010, the Company signed a credit agreement with PT ANZ Panin Bank (ANZ Bank), in term of Uncommitted Trade Finance Loan facility with a maximum amount of Rp200,000,000. The loan is unsecured and bears interest at the rate of 1.35% per annum. The facility is used to finance the trade against receivable invoice. This loan agreement will expire on September 30, 2011.
This loan agreement includes negative covenants, relating to among others, without prior written notification to ANZ Bank, the Company shall not sell, lease, transfer or dispose the Company’s assets, conduct merger or company is reconstruction and maintain all indebtedness to any of its creditors in Indonesia to be categorized as current in accordance with Bank Indonesia’s regulation.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all of the above covenants.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian Revolving Uncommitted Loan facility dengan BSMI, sebesar US$10.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan bunga pada tingkat bunga tahunan sebesar 1,05% per tahun pada tahun 2010. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2011.
On December 13, 2010, the Company signed a Revolving Uncommitted Loan facility agreement with BSMI, with a maximum amount of US$10,000,000. The loan is unsecured and bears interest at the rate of 1.05% per annum. The facility is used to finance the Company’s working capital. This loan agreement will expire in August 2011.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari BSMI, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi dengan pihak lain yang tidak arm’s length, mendapat atau memberi pinjaman dari atau kepada pihak lain, melakukan merger atau konsolidasi dengan pihak lain, secara material mengubah bisnis perusahaan dan mengalihkan, menyewakan atau melepas asetnya kecuali untuk kegiatan usaha sehari-hari, memperoleh atau mengakibatkan timbulnya tambahan hutang atas pinjaman uang yang telah diperoleh atau perpanjangan jangka waktu kredit selain yang terjadi dalam kondisi normal usaha atau mengadakan pinjaman bagi seseorang atau entitas dan menimbulkan hak tanggungan. Pada 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh pembatasan diatas.
The loan agreement includes negative covenants, relating to, among others, without prior written approval from BSMI, the Company shall not enter into any transactions with any parties other than on arm’s length basis, obtain or provide new loans from or to other parties, conduct merger or consolidation with other parties and materially alter the nature of its business, transfer, lease or dispose its assets unless for normal business transaction, incur or suffer to exist any additional indebtness for money borrowed or credit extended other than those incurred in the ordinary course of business, or make any loan to any person or entity and suffer to exist any security right.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all of the above covenants.
117
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 10. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Perusahaan memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri terdiri dari:
The Company obtained the loan facilities from Bank Mandiri consisting of:
a. Fasilitas pembukaan Letters of Credit (L/C) dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$28.000.000 pada tahun 2009, yang digunakan untuk menjamin pelaksanaan impor pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang.
a. Facility for opening Letters of Credit (L/C) with a maximum amount of US$28,000,000 in 2009, which are used to guarantee the importation of raw materials, supporting materials and spare parts.
b. Fasilitas kredit modal kerja mempunyai batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000 pada tahun 2009 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 12,00%.
b. Working capital credit facility with a maximum credit amount of Rp100,000,000 in 2009 and bears annual interest rate at 12.00% in 2009.
c. Trust Receipt (T/R) sebagai sub-limit dari plafon Letter of Credit (L/C) dengan limit Rp140.000.000 pada tahun 2009. Fasilitas kredit ini berakhir pada tanggal 27 Juni 2010.
c. Trust Receipt (T/R) facility as a sub-limit from the Letter of Credit (L/C) plafond with the limit of Rp140,000,000 in 2009. These credit facilities expired on June 27, 2010.
Pada tanggal 19 Desember 2008, Bank Mandiri menyetujui penggunaan fasilitas Trust Receipt (T/R) dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi.
On December 19, 2008, Bank Mandiri agreed on the use of Trust Receipt (T/R) facility in Rupiah currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Seluruh fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari Bank Mandiri dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan di bank yang sama, seluruh piutang usaha, persediaan dan aset tetap kecuali kendaraan (Catatan 4, 5, 7 dan 8).
All credit facilities obtained by the Company from Bank Mandiri are secured by time deposits placed in the same bank, all trade receivables, inventories and fixed assets except for vehicles (Notes 4, 5, 7 and 8).
Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis kepada siapapun juga termasuk kepada para pemegang saham dan/atau grup usaha kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha, mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain atau turut membiayai perusahaan-perusahaan lain, menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban berdasarkan perjanjian kepada pihak lain, memindahtangankan agunan, menjual atau memindahtangankan sebagian atau seluruh harta kekayaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban, mengikat diri sebagai penanggung/penjamin hutang terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, melakukan peleburan atau pengambilalihan dengan pihak ketiga lainnya, mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang, melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau pelunasan pinjaman kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi, mengadakan ekspansi usaha dan/atau investasi baru, melakukan kerjasama dengan investor strategis dan mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dan struktur permodalan serta susunan pemegang saham.
The credit facility agreements include restrictions and covenants, among others, without prior written consent from Bank Mandiri, the Company shall not use the credit facility for purpose other than the purpose of the credit facility, obtain a new loan from other parties for working capital or investment, except in the ordinary course of business or subordinated loan from shareholders, provide borrowings to others parties including shareholders and/or business group except if such borrowings are for trade transactions in the normal course of the Company’s business, have new investment in other companies or participate in financing other companies, hand over partly or entire rights and/or obligation base on agreement to other parties, transfer of collateral, sell or transfer partly or entire assets which could influence the obligation realization, become a credit guarantor to other party and/or secure the Company’s assets to other parties, conduct the merger or acquisition with other parties, filed for bankruptcy to the court or request for deferral of loan payment, pay the interest on the shareholder loans and/or settle the shareholder loans and/or affiliated company, enter into new expansion and/or investments, make cooperation with strategic investors and change the Company’s Articles of Association and structure of capital and also the members of shareholders.
118
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
38
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 10. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
Berdasarkan adendum perjanjian kredit tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan berkewajiban memberitahukan kepada Bank Mandiri apabila Perusahaan akan melakukan penawaran umum saham perdana, perubahan anggota komisaris dan direksi dan pembayaran dividen.
Based on the amendment of credit agreement dated June 27, 2008, the Company has an obligation to provide notification to Bank Mandiri if the Company want to have Initial Public Offering (IPO), changes in the members of commissioners and directors and pay the dividends.
Pada tanggal 11 September 2009, Perusahaan mendapatkan persetujuan dari Bank Mandiri atas perubahan Anggaran Dasar dan struktur permodalan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan. Di dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk menyalurkan seluruh aktivitas keuangan kepada bank dan mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas di bawah 233%, rasio lancar diatas 120%, rasio EBITDA/bunga di atas atau sama dengan 1,7 kali dan rasio kemampuan membayar hutang (debt service ratio) di atas 1,1 kali. Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini.
On September 11, 2009, the Company obtained approval from Bank Mandiri regarding the changes of its Articles of Association and capital structure in relation to the Company’s Initial Public Offering plan. Under the loan agreement, the Company has to use the bank for all financial activities and maintain debt to equity ratio below 233%, current ratio above 120%, EBITDA/interest ratio at the minimum of 1.7 times and debt service coverage ratio at the minimum of 1.1 times. On August 27, 2010, the Company has fully paid this loan.
11. HUTANG USAHA 11. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Pihak Ketiga Third Parties PT Warta Mulia Kimia PT Warta Mulia Kimia (US$82.596 dan Rp37.400 (US$82,596 and Rp37,400
pada tahun 2010 dan US$29.296 in 2010 and US$29,296 dan Rp353.125 pada tahun 2009) 780.021 628.505 and Rp353,125 in 2009)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 285.074 235.828 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk CV Buana Centra Swakarsa 257.047 113.680 CV Buana Centra Swakarsa PT Indoraya Kurnia Abadi 242.853 155.810 PT Indoraya Kurnia Abadi CV Radika Pratama 238.893 37.868 CV Radika Pratama PT Artha Guna Lestari 206.800 - PT Artha Guna Lestari PT Wahana Sentana Baja 191.113 217.944 PT Wahana Sentana Baja PT AKR Corporindo Tbk 159.002 - PT AKR Corporindo Tbk PT Jayaco PT Jayaco (Rp52.800 pada tahun 2010 dan (Rp52,800 in 2010 and US$10,681 US$10.681 dan Rp93.500 pada tahun 2009) 52.800 193.901 and Rp93,500 in 2009) PT Timah (Persero) Tbk - 7.806.013 PT Timah (Persero) Tbk PT Surya Makmur Agung Lestari - 198.202 PT Surya Makmur Agung Lestari PT Pertamina (Persero) - 140.167 PT Pertamina (Persero)
Lain-lain (di bawah Rp100.000) Others (below Rp100,000) (US$16.672 dan Rp904.934 pada (US$16,672 and Rp904,934 in 2010
tahun 2010 dan US$9.338 dan and US$9,338 and Rp1.044.533 pada tahun 2009) 1.054.833 1.132.309 Rp1,044,533 in 2009)
Sub-jumlah 3.468.436 10.860.227 Sub-total
119
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39
11. HUTANG USAHA (lanjutan) 11. TRADE PAYABLES (continued) 2010 2009
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 17) Related Parties (Note 17) Mitsui & Co., Ltd. Mitsui & Co., Ltd. (US$8.246.430) 74.143.654 - (US$8,246,430) Metal One Corporation Metal One Corporation (US$4.446.116) 39.975.029 - (US$4,446,116) Nippon Steel Trading Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. (US$4.146.629) 37.282.345 - (US$4,146,629) PT Krakatau Daya Listrik 2.105.913 5.725.948 PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri 248.645 511.966 PT Krakatau Tirta Industri Koperasi Karyawan Latinusa 221.806 257.318 Koperasi Karyawan Latinusa
Sub-jumlah 153.977.392 6.495.232 Sub-total
Jumlah 157.445.828 17.355.459 Total
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The details of the trade payables based on invoice dates are follows:
2010 2009
Belum jatuh tempo 157.168.351 13.303.788 Current - not due Jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 247.272 3.808.652 1 - 30 days 31 - 60 hari 4.510 25.806 31 - 60 days 61 - 180 hari - - 61 - 180 days Lebih dari 180 hari 25.695 217.213 Over 180 days
Jumlah 157.445.828 17.355.459 Total
12. HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
12. DUE TO RELATED PARTIES
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 17) ini terdiri dari: Due to related parties (Note 17) consists of:
2010 2009
PT Krakatau Steel (Persero) 97.587 407.924 PT Krakatau Steel (Persero) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon 88.114 30.749 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Medika 31.042 596.433 PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology 29.911 - PT Krakatau Information Technology
Jumlah 246.654 1.035.106 Total
120
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
40
13. PERPAJAKAN 13. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid Tax
2010 2009
Pajak Pertambahan Nilai 2.237.718 - Value-Added Tax
b. Taksiran tagihan pajak penghasilan b. Estimated claim for income tax refund
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Pajak Penghasilan Pasal 29 Income Tax Article 29 Tahun 2009 11.366.886 11.366.886 Year 2009 Tahun 2010 15.347.713 - Year 2010
Jumlah 26.714.599 11.366.886 Total
c. Hutang pajak c. Taxes payable
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 21 3.596.971 3.910.061 Article 21 Pasal 23 163.728 114.377 Article 23 Pasal 25 948.721 - Article 25 Pajak Pertambahan Nilai - 1.175.651 Value-Added Tax
Jumlah 4.709.420 5.200.089 Total
d. Pajak kini d. Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi, dan taksiran laba kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of income, and estimated taxable income is as follows:
2010 2009
Laba sebelum manfaat (beban) Income before tax benefit (expense) pajak menurut laporan laba rugi 93.648.189 57.047.773 per statements of income Beda temporer Temporary differences Penyisihan persediaan usang Allowance for inventory obsolescence dan penurunan nilai persediaan 10.884.292 (37.245.844) and decline in value of inventories Penyisihan kesejahteraan karyawan 3.577.551 4.299.780 Provision for employee benefits Penyisihan atas penurunan nilai dari Provision for impairment of aset yang tidak digunakan dalam assets not used in operasi 499.370 - operation
Cadangan penurunan nilai piutang (221.213) 169.846 Allowance for impairment of receivables Penyusutan (1.285.976) 1.051.250 Depreciation
Beda tetap Permanent differences Beban yang tidak dapat dikurangkan 5.630.745 2.454.122 Non-deductible expenses Penghasilan yang telah dikenakan Interest income already subject pajak final (22.990.347) (2.030.026) to final income tax
Taksiran Laba Kena Pajak 89.742.611 25.746.901 Estimated Taxable Income
121
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41
13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)
d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued)
Beban pajak kini dan taksiran hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The current tax expense and the estimated income tax payable (claims for income tax refund) are as follows:
2010 2009
Taksiran laba kena pajak 89.742.611 25.746.901 Estimated taxable income
Beban pajak kini 22.435.653 7.209.132 Current tax expense
Pembayaran pajak Prepayments of penghasilan di muka income taxes Pasal 22 26.398.713 17.627.609 Article 22 Pasal 4 (2) - 231.252 Article 4 (2) Pasal 25 11.384.653 717.157 Article 25
Sub-jumlah 37.783.366 18.576.018 Sub-total
Jumlah Taksiran Tagihan Estimated Claim for Pajak Penghasilan Income Tax Refund
Tahun berjalan (15.347.713) (11.366.886) Current year Tahun sebelumnya (11.366.886) - Previous year
Jumlah (26.714.599) (11.366.886) Total
Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2009 sesuai dengan laba pajak di atas, sedangkan untuk tahun 2010, Perusahaan akan menyampaikan SPTnya sesuai dengan angka di atas.
The Company has filed the Annual Tax Return (SPT) for 2009 based on the above tax income, while for 2010, the Company will file the SPT in accordance with above figures.
e. Pajak tangguhan e. Deferred tax
Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan
adalah sebagai berikut: The details of deferred tax benefit (expense)
are as follows:
2010 2009
Pengaruh beda temporer pada tarif Tax effects of temporary differences pajak maksimum: at the maximum tax rate:
Penyisihan persediaan usang Allowance for inventory obsolescence dan penurunan nilai persediaan 2.721.073 (9.255.095) and decline in value of inventories
Penyisihan imbalan kesejahteraan karyawan 894.388 1.098.603 Provision for employee benefits Penyisihan atas penurunan nilai dari Provision for impairment of assets
aset yang tidak digunakan dalam operasi 124.842 - not used in operation Cadangan penurunan nilai piutang (55.303) 42.461 Allowance for impairment of receivables Penyusutan (321.494 ) 272.216 Depreciation
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Total Deferred Tangguhan, Bersih 3.363.506 (7.841.815) Tax Benefit (Expense), Net
122
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
123
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
43
13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)
e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)
Pada September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar Rp1.041.176 pada tahun 2009 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun berjalan.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp1,041,176 in 2009 as part of tax expense in the current year operations.
f. Administrasi f. Administration Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,
Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Directorate General of Taxation may assess or amend taxes within 10 years after the date when the tax became payable. Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures, the time limit is reduced to 5 years since the tax becomes liable and for prior years to 2007, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessment Letters
Pada tanggal 3 Maret 2009, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00065/RKAP/ WPJ.19/KP.0303/2009 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2009, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2009 adalah nihil. Pada tanggal 4 Februari 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00012/RKAP/ WPJ.19/KP.0303/2010 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2010, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2010 adalah Rp948.721.
On March 3, 2009, the Company received Decision Letter of Directorate General Taxation No. S-00065/RKAP/WPJ.19/KP.0303/ 2009, regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2009, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2009 amounted to nil On February 4, 2010, the Company received Decision Letter of Directorate General Taxation No. S-00012/RKAP/WPJ.19/KP.0303/ 2010, regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2010, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2010 amounted to Rp948,721.
124
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
44
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan dari Pengadilan Pajak perihal Putusan Mahkamah Agung di tingkat Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak No. 10756/PP/M.X/12/2007 tanggal 25 Mei 2007. Berdasarkan Putusan tersebut, Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak atas sengketa Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun fiskal 2003 yang telah dimenangkan oleh Perusahaan di pengadilan tingkat banding.
13. TAXATION (continued) g. Tax Assessment Letters (continued)
On November 23, 2010, the Company received notification letter from the Tax Court regarding the decision, of the Supreme Court at the Judicial Review of the Tax Court Decision No. 10756/PP/M.X/12/2007 dated May 25, 2007.Based on decision the Supreme Court rejected the application for Judicial Review filed by the Directorate General of Taxation on Income Tax Article 23 dispute for fiscal year 2003 which has already won by the Company in the Court of Appeals.
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Jasa operasi 23.000.000 19.908.210 Operations fees Pengangkutan 3.748.420 3.457.728 Transportation Pengepakan 1.867.816 1.766.974 Packaging Jasa profesional 535.000 250.000 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 513.670 650.032 Repairs and maintenance Sewa 476.671 538.900 Rent Pengobatan 97.887 1.989.622 Medical Bunga Interests
(US$7.591 pada tahun 2010 dan (US$7,591 in 2010 and US$7.207 pada tahun 2009) 68.248 67.744 US$7,207 in 2009)
Pengolahan limbah - 980.000 Waste treatment Lain-lain 1.333.467 1.464.587 Others
Jumlah 31.641.179 31.073.797 Total
15. HUTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Uang muka dari pelanggan 14.876.770 10.826.189 Advances from customers Hutang instalasi SAP (US$382.693) 3.440.789 - SAP installation payable (US$382,693) Hutang asuransi 1.793.009 1.032.375 Insurance payable Hutang klaim kepada pelanggan 1.723.970 739.016 Claim payables to customers Koperasi Karyawan Latinusa 692.155 333.167 Koperasi Karyawan Latinusa Pensiun 106.182 17.235 Pension Serikat Karyawan Latinusa 11.937 11.519 Serikat Karyawan Latinusa Lain-lain 219.724 200.348 Others
Jumlah 22.864.536 13.159.849 Total
125
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
45
16. MODAL SAHAM 16. CAPITAL STOCK Susunan kepemilikan saham perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the shareholders as of December 31, 2010 and 2009 based on the report prepared by PT Datindo Entrycom, a Securities Administration Agency (Biro Administrasi Efek) are as follows:
31 Desember 2010/December 31, 2010
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares kepemilikan/ issued and fully Percentage Jumlah/ Pemegang Saham paid capital of ownership Total Shareholders
Nippon Steel Corporation 883.172.500 35,00% 88.317.250 Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 507.096.150 20,10% 50.709.615 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mitsui & Co., Ltd. 252.335.000 10,00% 25.233.500 Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. 126.167.500 5,00% 12.616.750 Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation 126.167.500 5,00% 12.616.750 Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari 123.741.350 4,90% 12.374.135 PT Baruna Inti Lestari Masyarakat umum 488.926.000 19,38% 48.892.600 Public Karyawan dan manajemen Employees and management - Ardhiman T. Akanda (Direktur) 291.000 0,01% 29.100 - Ardhiman T. Akanda (Director) - R. Suprapto Indroprayitno -R. Suprapto Indroprayitno (Direktur) 266.500 0,01% 26.650 (Director) - Himawan Turatmo (Direktur) 266.500 0,01% 26.650 - Himawan Turatmo (Director) - Erwin (Direktur) 266.500 0,01% 26.650 - Erwin (Director) - Karyawan 14.653.500 0,58% 1.465.350 - Employees
Jumlah 2.523.350.000 100,00% 252.335.000 Total
31 Desember 2009/December 31, 2009
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares kepemilikan/ issued and fully Percentage Jumlah/ Pemegang Saham paid capital of ownership Total Shareholders
Nippon Steel Corporation 883.172.500 35,00% 88.317.250 Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) 507.096.150 20,10% 50.709.615 PT Krakatau Steel (Persero) Mitsui & Co., Ltd. 252.335.000 10,00% 25.233.500 Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. 126.167.500 5,00% 12.616.750 Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation 126.167.500 5,00% 12.616.750 Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari 123.741.350 4,90% 12.374.135 PT Baruna Inti Lestari Masyarakat umum 472.033.500 18,71% 47.203.350 Public Karyawan dan manajemen Employees and management - Fauzi Aziz (Komisaris) 110.500 0,00% 11.050 - Fauzi Aziz (Commissioner) - Teguh Panotojudo Slamet - Teguh Panotojudo Slamet (Komisaris) 302.500 0,01% 30.250 (Commissioner) - Ardhiman T. Akanda (Direktur) 1.060.000 0,04% 106.000 - Ardhiman T. Akanda (Director) - R. Suprapto Indroprayitno - R. Suprapto Indroprayitno (Direktur) 814.500 0,03% 81.450 (Director) - Himawan Turatmo (Direktur) 1.035.500 0,04% 103.550 - Himawan Turatmo (Director) - Erwin (Direktur) 841.500 0,03% 84.150 - Erwin (Director) - Karyawan 28.472.000 1,14% 2.847.200 - Employees
Jumlah 2.523.350.000 100,00% 252.335.000 Total
126
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
46
16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2010 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 170 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 24 Maret 2010, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan, antara lain sebagai berikut: a. Pembagian dividen tunai sebesar
Rp15.140.100 atau 36,05% dari laba bersih tahun buku 2009.
b. Sebesar Rp10.093.400 atau 24,03% dari laba bersih tahun buku 2009 ditetapkan sebagai cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007.
c. Sebesar Rp16.763.325 atau 39,92% dari laba bersih tahun buku 2009 ditetapkan sebagai cadangan umum.
d. Pembayaran tantiem untuk Direksi dan
Komisaris sebesar Rp1.076.842.
e. Menetapkan honorarium untuk Dewan Komisaris dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.401.400 bersih per tahun.
f. Memberikan kewenangan kepada Dewan
Komisaris untuk menyetujui pelaksanaan program Management & Employees Stock Option Plan (MESOP) tahap I dengan jumlah sebesar 50.467.000 saham.
g. Melaporkan jumlah dana hasil penawaran
umum saham perdana setelah dikurangi biaya emisi efek sebesar Rp157.756.206 yang telah disajikan dalam laporan keuangan tahun 2009.
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on March 24, 2010, as notarized in the Notarial Deed No. 170 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated March 24, 2010, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a. Distribution of cash dividends of Rp15,140,100
or 36.05% of net income in 2009.
b. Amount of Rp10,093,400 or 24.03% from 2009 net income was appropriated for mandatory reserve to comply with the Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company.
c. Amount of Rp16,763,325 or 39.92% from
2009 net income was appropriated for general reserve.
d. Distribution of tantiem to Directors and Commissioners of Rp1,076,842.
e. Ratified the honorarium for Board of
Commissioners with a maximum amount of Rp1,401,400 net per year.
f. Delegation to Board of Commissioners to
approve the implementation of Management & Employees Stock Option Plan (MESOP) phase I with totaling of 50,467,000 shares.
g. Report the proceeds from Initial Public Offering, net of stock issuance costs, amounted to Rp157,756,206, have been presented in the Company’s 2009 financial statements.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 20 Agustus 2009 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 100 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 28 Agustus 2009, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting held on August 20, 2009 as notarized in the Notarial Deed No. 100 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated August 28, 2009, the shareholders ratified:
127
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
47
16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. CAPITAL STOCK (continued)
a. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (dalam nilai penuh) per saham menjadi Rp100 (dalam nilai penuh) per saham.
b. Pencadangan saldo laba ditahan per
31 Desember 2008 setelah dikurangi pembayaran dividen atas laba bersih tahun 2008 dengan ketentuan sebagai berikut:
Rp20.373.600 atau sebesar 20% dari
saldo laba ditahan tanggal 31 Desember 2008 menjadi cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No. 40 tahun 2007.
Sebesar Rp100.000.000 dikapitalisasi dengan demikian dikeluarkan 1.000.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai saham bonus.
Sebesar Rp5.504.192 dicatat sebagai saldo laba yang belum ditetapkan penggunaannya.
c. Peningkatan modal dasar saham Perusahaan
menjadi Rp800.000.000 yang terbagi atas 8.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp100 (dalam nilai penuh).
d. Peningkatan modal disetor Perseroan menjadi
Rp201.868.000, sehingga komposisi saham Perusahaan menjadi: PT Krakatau Steel (Persero) sebesar
Rp189.493.865 atau 1.894.938.650 lembar saham.
PT Baruna Inti Lestari sebesar Rp12.374.135 atau 123.741.350 saham.
a. Stock split of the nominal value of shares from Rp1,000 (in full amount) per share to Rp100 (in full amount) per share.
b. Appropriation of the balance of retained
earnings as of December 31, 2008 after netting of dividend payments for 2008 net income with the following conditions:
Rp20,373,600 or 20% from retained
earnings as of December 31, 2008 for mandatory reserve to fulfill requirement of Article 70 of Law No. 40 year 2007.
The amount of Rp100,000,000 is
capitalized and therefore 1,000,000,000 new shares with a nominal value of Rp100 will be issued and distributed as bonus shares to the shareholders.
The amount of Rp5,504,192 is recorded as unappropriated retained earnings.
c. Increase in the Company’s authorized capital stock to Rp800,000,000 consisting of 8,000,000,000 shares with a nominal value of Rp100 (in full amount).
d. Increase in the Company’s paid-in capital to
Rp201,868,000, resulting in the Company’s share composition to become as follows: PT Krakatau Steel (Persero) amounting to
Rp189,493,865 or 1,894,938,650 shares. PT Baruna Inti Lestari amounting to
Rp12,374,135 or 123,741,350 shares.
e. Penerbitan saham baru sebesar 504.670.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh).
f. Pengalokasian saham sebesar 10% dari
jumlah penerbitan saham baru dalam rangka program Management & Employee Stock Allocation (MESA) dengan harga diskon 20% dari harga penawaran saham perdana (Catatan 20).
g. Penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana atau sebesar 126.167.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham dalam rangka program MESOP.
h. Perubahan status Perusahaan dari Perseroan
Terbatas Biasa (Tertutup) menjadi Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk).
e. Issuance of 504,670,000 new shares with a nominal value of Rp100 (in full amount).
f. Allocation of 10% from new shares issued for
Management & Employee Stock Allocation (MESA) program with discount of 20% from the initial public offering price (Note 20).
g. Issuance of new shares at a maximum of 5%
from issued and fully paid-in capital stock after initial public offering or 126,167,500 shares with a nominal value of Rp100 (in full amount) for MESOP.
h. Change of the Company’s status from a
private company to a public company.
128
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
48
16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. CAPITAL STOCK (continued)
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-45526.AH.01.02 Tahun 2009, tanggal 14 September 2009.
Berdasarkan Akta Notaris No. 94 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 14 Desember 2009, PT Krakatau Steel (Persero) (KS) menjual sahamnya di Perusahaan sejumlah 1.387.842.500 saham Perusahaan kepada Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. dan Metal One Corporation. Perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Suratnya No. AHU-AH.01.10-04117, tanggal 17 Februari 2010. Pelaksanaan penawaran umum perdana dan penjualan (divestasi) saham Perusahaan yang dimiliki oleh KS telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam Surat Keputusannya No. S-794/MBU/2009, tanggal 19 Oktober 2009.
This amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-45526.AH.01.02 Year 2009, dated September 14, 2009.
Based on the Notarial Deed No. 94 of Aulia Taufani, S.H., substitute notary of Sutjipto, S.H., dated December 14, 2009, PT Krakatau Steel (Persero) (KS) sold its shares in the Company totaling 1,387,842,500 shares to Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. and Metal One Corporation. The amendment was reported and accepted by The Ministry of Laws and Human Rights of The Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-04117, dated February 17, 2010.
The initial public offering process and the sale of Company’s shares (divestment) owned by KS, had been approved by the Ministry of State Owned Enterprises in its Decision Letter No. S-794/MBU/2009, dated October 19, 2009.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 17 Juni 2009, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan, antara lain sebagai berikut: a. Pencadangan saldo laba sebesar
Rp40.759.885 untuk cadangan umum.
b. Pembayaran dividen tunai sebesar
Rp31.959.099.
c. Pembayaran tantiem Dewan Direksi dan Komisaris sebesar Rp1.633.905.
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on June 17, 2009, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a. Appropriation of retained earnings for general
reserve of Rp40,759,885.
b. Distribution of cash dividends of Rp31,959,099.
c. Distribution of tantiem to Boards of Directors
and Commissioners of Rp1,633,905.
Perusahaan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 2.523.350.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company has listed its shares on the Indonesia Stock Exchange amounting to 2,523,350,000 shares as of December 31, 2010 and 2009.
17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
17. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan
melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties.
Ringkasan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, sifat hubungan istimewa dan jenis transaksinya pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Summary of related parties, relationship with the related parties and nature of the transactions in 2010 and 2009 are as follows:
129
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
49
17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
17. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa/ Relationship with the related
parties Transaksi/
Transactions
Nippon Steel Corporation
PT Krakatau Steel (Persero) (KS) Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co.,
Ltd.
Metal One Corporation Nippon Steel Engineering Co., Ltd.
PT Baruna Inti Lestari
PT Krakatau Daya Listrik (KDL) PT Krakatau Information Technology (KITECH)
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)
PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
PT Krakatau Medika (KM)
PT Krakatau Engineering (KE) PT KHI Pipe Industries
(KHI)
PT Krakatau Bandar Samudra (KBS)
PT Krakatau Wajatama (KW)
Pemegang saham/Shareholder
Pemegang saham/Shareholder Pemegang saham/Shareholder Pemegang saham/Shareholder
Pemegang saham/Shareholder Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder Pemegang saham/Shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Tidak ada transaksi/No transaction
Pembelian bahan baku, sewa ruang kantor dan penggunaan fasilitas kredit/Purchases of raw materials, office space rent and used of credit facility
Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi/Purchases of raw materials, sales of finished goods
Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials
Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials
Pengadaan proyek revamping/Revamping project
Tidak ada transaksi/No transaction
Pengadaan listrik dan cash pooling/Electricity services and cash pooling Pengadaan jasa teknologi informasi untuk sistem informasi manajemen/Information technology services for management information system
Sewa ruangan dan cash pooling/Building rent and cash pooling
Pembelian air untuk produksi dan cash pooling/Water supply for production and cash pooling
Pelayanan jasa kesehatan/Medical services
Tidak ada transaksi/No transaction
Pembelian pipa/Purchases of pipes
Tidak ada transaksi/No transaction
Tidak ada transaksi/No transaction
130
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
50
17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
17. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Saldo akun-akun dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Balances of accounts with related parties
consists of:
2010 2009
Aset Assets Piutang lain-lain 24.136 607.844 Other receivables Investment in shares Penyertaan saham (Catatan 6) 1.200.000 1.200.000 of stock (Note 6) Uang jaminan 197.187 174.816 Security deposits
Jumlah Aset 1.421.323 1.982.660 Total Assets
Persentase dari Jumlah Aset 0,15% 0,33% Percentage from Total Assets
Kewajiban Liabilities Hutang usaha (Catatan 11) 153.977.392 6.495.232 Trade payables (Note 11) Hutang kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa (Catatan 12) 246.654 1.035.106 Due to related parties (Note 12) Hutang lain-lain (Catatan 15) 704.092 344.686 Other payables (Note 15)
Jumlah Kewajiban 154.928.138 7.875.024 Total Liabilities
Persentase dari Jumlah Kewajiban 36,01% 4,35% Percentage from Total Liabilities
Perusahaan melakukan transaksi penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 sebesar Rp9.024.511 atau 0,76% dari jumlah penjualan bersih dengan Mitsui & Co., Ltd., sedangkan pada tahun 2010, tidak terdapat transaksi penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 18).
The Company had sold transaction with a related party in 2009 amounted to Rp9,024,511 or 0.76% from total net sales with Mitsui & Co., Ltd., while in 2010, there is no sales transaction with any related parties (Note 18).
Transaksi pembelian barang dan jasa dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut (Catatan 19):
The purchase transactions of goods and services with related parties are as follows (Note 19):
2010 2009
Mitsui & Co., Ltd. 396.619.443 101.114.173 Mitsui & Co., Ltd. Metal One Corporation 209.177.418 186.975.731 Metal One Corporation Nippon Steel Trading Co., Ltd. 136.071.638 26.387.435 Nippon Steel Trading Co., Ltd. PT Krakatau Daya Listrik 27.206.020 20.222.753 PT Krakatau Daya Listrik Nippon Steel Engineering Co., Ltd. 10.842.902 - Nippon Steel Engineering Co., Ltd. Koperasi Karyawan Latinusa 6.243.362 3.557.943 Koperasi Karyawan Latinusa PT Krakatau Tirta Industri 3.731.548 3.270.802 PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Steel (Persero) 1.197.761 16.542.091 PT Krakatau Steel (Persero) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon 919.510 327.528 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Medika 329.157 3.172.996 PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology 27.300 - PT Krakatau Information Technology PT KHI Pipe Industries - 12.018 PT KHI Pipe Industries
Jumlah 792.366.059 361.583.470 Total
Pembelian barang dan jasa dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 61,78% dan 46,51% dari jumlah pembelian bersih.
Purchases of goods and services from related parties in 2010 and 2009 represents 61.78% and 46.51% from total net purchases, respectively.
131
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
51
17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
17. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan
transaksi cash pooling melalui perjanjian pengelolaan kas bersama antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Krakatau Steel (Persero) (KS) dan seluruh Anak Perusahaan No. CMB.WPMG/CMD/PJJ/07/2008 pada tanggal 10 April 2008. Berdasarkan perjanjian ini, masing-masing peserta dapat menarik dananya maksimum sebesar saldo dana yang tersedia pada rekening peserta tersebut ditambah fasilitas overdraft sesuai limit yang telah ditetapkan oleh KS sepanjang saldo kas konsolidasi masih mencukupi untuk bertransaksi. Perhitungan bunga akan dilakukan atas saldo harian konsolidasi dan dialokasikan ke masing-masing rekening peserta berdasarkan alokasi yang telah disepakati sebelumnya. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2010.
In 2009, the Company conducts cash pooling transactions under cash management agreement between PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Krakatau Steel (Persero) (KS) and Subsidiaries No. CMB.WPMG/CMD/PJJ/07/2008, dated April 10, 2008. Based on the agreement, each party is entitled to withdraw the funds at a maximum amount of funds available in the each party’s account plus overdraft facilities which limit is established by KS based on adequacy of the consolidated cash available for transaction. Interest calculation will be performed on daily consolidated balance and will be allocated to each party’s account based on the agreement. This agreement expired on July 31, 2010.
Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian penyewaan ruangan dengan KS yang telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan dapat diperpanjang, dimana KS membebankan harga sewa sebesar Rp60 dan biaya pelayanan sebesar Rp35 per meter persegi per bulan. Besarnya nilai kontrak adalah Rp2.291.673. Transaksi tersebut disajikan oleh Perusahaan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha - Sewa, Listrik dan Asuransi” pada laporan laba rugi. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2011, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
In 2008, The Company entered into an agreement of building rent with KS that expired on December 31, 2010 and can be extended, where KS charges rental fee of Rp60 for rental fee and Rp35 per square meter per month for service charge. The contract value of the agreement amounted to Rp2,291,673. Such transactions have been presented by the Company as part of “Operating Expenses - Rent, Electricity and Insurance” in the statements of income. Up to February 18, 2011, the amendment of this agreement is still in process.
Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Krakatau Daya Listrik untuk menyediakan jasa pengadaan listrik bagi operasional Perusahaan.
The Company entered into a sales and purchase agreement with PT Krakatau Daya Listrik to provide electricity supplies for the Company’s operation.
Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Krakatau Tirta Industri untuk menyediakan jasa pengadaan air bagi operasional Perusahaan.
The Company entered into a sales and purchase agreement with PT Krakatau Tirta Industri to provide water for the Company’s operation.
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Krakatau Medika untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi karyawan Perusahaan dan anggota keluarganya. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon untuk menyediakan pelayanan jasa pengelolaan kawasan. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Krakatau Information Technology untuk menyediakan pelayanan jasa pemasangan kabel jaringan sistem.
The Company entered into an agreement with PT Krakatau Medika to provide medical services to the Company’s employees and families. The Company entered into an agreement with PT Krakatau Industrial Estate Cilegon to provide area management services. The Company entered into an agreement with PT Krakatau Information Technology to provide system network cable installation services.
132
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
52
18. PENJUALAN BERSIH 18. NET SALES Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Ton/Tonnage (Dalam satuan penuh/ In full amount) Rupiah
Penjualan lokal 106.199 1.368.553.315 Domestic sales Retur penjualan (255) (6.654.826) Sales returns
Bersih 105.944 1.361.898.489 Net
Tidak ada penjualan ekspor pada tahun 2010. There were no export sales in 2010. 31 Desember 2009/ December 31, 2009
Ton/Tonnage (Dalam satuan penuh/ In full amount) Rupiah
Penjualan lokal 88.770 1.179.072.891 Domestic sales Penjualan ekspor 1.109 10.847.565 Export sales 89.879 1.189.920.456 Retur penjualan (578) (9.644.277) Sales returns
Bersih 89.301 1.180.276.179 Net
Penjualan bersih dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
Net sales to customers exceeding more than 10% of the Company’s net sales are as follows:
2010 2009
Jumlah/ Jumlah/ Amount % Amount %
PT Frisian Flag Indonesia 254.475.453 19% 217.927.362 18% PT Frisian Flag Indonesia PT United Can Company 137.442.197 10% 148.801.002 13% PT United Can Company
Penjualan bersih di atas mencakup transaksi penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 yaitu dengan Mitsui & Co., Ltd. adalah sebesar Rp9.024.511 (Catatan 17).
Certain of the above Company’s net sales include sales transactions with a related party in 2009 with Mitsui & Co., Ltd., amounting to Rp9,024,511 (Note 17).
Penjualan bersih Perusahaan tersebut diatas juga mencakup penjualan konsinyasi masing-masing sebesar Rp382.594.300 dan Rp241.212.994 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Certain of the above Company’s net sales also include consignment sales amounting to Rp382,594,300 and Rp241,212,994 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
133
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
53
19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Bahan baku 1.121.873.026 825.888.147 Raw materials Gaji dan kesejahteraan karyawan 44.946.256 44.110.031 Salaries and employees’ benefits Listrik dan air 29.296.993 23.568.574 Electricity and water Pengepakan 12.044.962 9.256.818 Packaging Penyisihan persediaan usang dan Allowance for inventory obsolescence and penurunan nilai persediaan (Catatan 5) 10.991.280 541.910 decline in value of inventories (Note 5) Bahan pembantu produksi 9.879.270 7.775.933 Supporting materials Suku cadang 7.714.251 8.155.694 Spareparts Perbaikan dan pemeliharaan 6.475.634 4.129.481 Repairs and maintenance Jasa tolling (lacquer) 6.417.567 - Tolling (lacquer) fees Penyusutan (Catatan 7) 3.680.307 3.744.526 Depreciation (Note 7) Perjalanan dan komunikasi 1.479.032 773.312 Travelling and communications Lain-lain 2.954.413 2.756.003 Others
Jumlah Biaya Produksi 1.257.752.991 930.700.429 Total Production Cost
Persediaan barang jadi awal 91.280.675 188.068.028 Finished goods - beginning Pembelian barang jadi impor 13.826.542 - Purchasing of imported finished goods Pemulihan kembali penurunan nilai The reversal of a decline in value
persediaan - (1.196.327) of inventories Persediaan barang jadi akhir (185.971.132) (91.280.675) Finished goods - ending
Jumlah 1.176.889.076 1.026.291.455 Total
Pembelian bersih dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
Net purchases from suppliers involving purchases in excess of 10% from the Company’s total net sales are as follows:
2010 2009
Jumlah/ Jumlah/ Amount % Amount %
Mitsui & Co., Ltd. 396.619.443 29% - - Mitsui & Co., Ltd. Samsung C&T Corporation 276.331.746 20% 215.431.260 18% Samsung C&T Corporation Metal One Corporation 209.177.418 15% 186.975.731 16% Metal One Corporation Nippon Steel Trading Co., Ltd. 136.071.638 10% - - Nippon Steel Trading Co., Ltd.
Pembelian bersih mencakup transaksi pembelian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp792.366.059 dan Rp361.583.470 (Catatan 17).
The above Company’s net purchases include purchases transaction with related parties in 2010 and 2009 amounting to Rp792,366,059 and Rp361,583,470, respectively (Note 17).
134
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
54
20. BEBAN USAHA 20. OPERATING EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Penjualan Selling Pengangkutan 17.898.299 13.205.421 Transportation Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.512.371 4.769.325 Salaries and employees’ benefits Sewa, listrik dan asuransi 1.636.137 1.455.444 Rent, electricity and insurance Iklan dan promosi 1.553.356 1.026.806 Advertising and promotions Perjalanan dan komunikasi 819.778 434.890 Travelling and communications Penyusutan (Catatan 7) 266.850 243.996 Depreciation (Note 7) Lain-lain 244.817 211.854 Others
Sub-jumlah 27.931.608 21.347.736 Sub-total
Umum dan administrasi General and administrative Gaji dan kesejahteraan karyawan 57.699.722 51.180.206 Salaries and employees’ benefits Sewa, listrik dan asuransi 6.570.084 4.998.920 Rent, electricity and insurance Perjalanan dan komunikasi 3.637.018 1.825.557 Travelling and communications Jasa profesional 2.432.451 1.337.283 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 2.365.464 1.838.902 Repairs and maintenance Perlengkapan kantor 1.465.940 1.018.938 Office supplies Penyusutan (Catatan 7) 782.443 769.144 Depreciation (Note 7) Perlengkapan kerja 611.210 332.855 Working supplies Pendidikan dan pelatihan 369.829 190.343 Education and training Cadangan penurunan nilai Allowance for impairment piutang (Catatan 4) 341.325 169.845 of receivables (Note 4) Lain-lain 3.800.840 2.033.078 Others
Sub-jumlah 80.076.326 65.695.071 Sub-total
Jumlah 108.007.934 87.042.807 Total
Beban gaji dan kesejahteraan karyawan pada tahun 2009 termasuk pemberian penghargaan kepada karyawan dan manajemen Perusahaan berupa pembiayaan kepemilikan saham baru melalui program MESA sebesar Rp6.388.883 (Catatan 16).
Salaries and employees’ benefits expense in 2009 includes providing rewards to the Company’s employees and management in the form of financing for the ownership of new shares of the Company through MESA program amounted to Rp6,388,883 (Note 16).
21. BEBAN BUNGA 21. INTEREST EXPENSE Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Hutang bank 6.043.651 4.461.299 Bank loans Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 12) 915.573 2.240.695 Due to a related party (Note 12)
Jumlah 6.959.224 6.701.994 Total
135
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
55
22. IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFITS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009
Imbalan jangka panjang Long-term benefits in menurut perjanjian accordance with the kerja bersama 36.575.494 33.790.547 collective labor agreement
Tunjangan kesetiaan 1.940.646 1.244.135 Service award Tunjangan cuti besar 1.061.067 964.974 Long live benefits
Jumlah 39.577.207 35.999.656 Total
Perusahaan menyediakan pensiun dan kesejahteraan karyawan lainnya untuk seluruh karyawan tetap yang masih aktif sebagai berikut:
Imbalan Pensiun Iuran Pasti
Sejak tahun 1995, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dananya dikelola oleh Dana Pensiun Mitra Krakatau (DPMK) yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Beban pensiun yang dibebankan dalam operasi berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp2.753.838 dan Rp2.411.786.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Sejak tahun 1986, Perusahaan mempunyai program asuransi pensiun manfaat pasti kepada seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan, yang ditetapkan dalam suatu perjanjian bersama dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Iuran premi yang dibebankan dalam operasi berjalan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp4.272.023 dan Rp3.812.198.
The Company provides retirement and other benefits to its active employees, as follows:
Defined Contribution Pension Plan
Since 1995, the Company established a defined contribution pension for all eligible permanent employees, which fund is managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau (DPMK), the establishment of which was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Pension expense charged to current operation for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp2,753,838 and Rp2,411,786, respectively.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Since 1986, the Company has defined benefit pension insurance program to all permanent employees who meet the requirements, specified in an agreement with PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Contributions premiums charged to current operations for the year ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp4,272,023 and Rp3,812,198, respectively.
Manajemen Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 untuk menghitung pencadangan atas kewajiban estimasi atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai Perjanjian Kerja Bersama yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah, dalam laporannya masing-masing tanggal 10 Januari 2011 dan 7 Januari 2010. Perhitungan aktuaris untuk 31 Desember 2010 dan 2009 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The management obtained an actuarial calculation as of December 31, 2010 and 2009 to compute the unfunded estimated liabilities of employee benefits based on the Company’s Collective Labor Agreement. The actuarial calculation was prepared by PT Binaputera Jaga Hikmah, an independent actuary, based on its report dated January 10, 2011 and January 7, 2010, respectively. The actuarial calculation for December 31, 2010 and 2009, using the ”Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:
Tingkat bunga aktuaria/Actuarial discount rate : 7,52% per tahun/per annum - 2010 dan/and 10,00% per
tahun/per annum - 2009 Tingkat kematian/Mortality rate : Tabel Mortalita Indonesia II - 1999/ Indonesian Mortality Table II - 1999 Tingkat kenaikan gaji/Salaries increase rate : 8,00% per tahun/per annum - 2010 dan/and 2009 Umur pensiun/Retirement age : 56 tahun/years Tingkat cacat/Disability rate : 10,00% dari tingkat kematian/from mortality rate
136
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
56
22. IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Tabel berikut ini menyajikan komponen beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan neraca untuk kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan.
The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the statements of income and estimated liabilities for employee benefits recognized in the balance sheets.
a. Beban kesejahteraan karyawan a. Employee benefits expenses
2010 2009
Beban jasa kini 2.680.156 2.052.031 Current service costs Biaya bunga 3.353.200 3.574.857 Interest costs Amortisasi kerugian aktuaria 1.306.604 (36.333) Amortization of actuarial loss Amortisasi dari biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognize belum diakui - non vested 379.670 379.670 past service cost - non vested
Jumlah Beban Kesejahteraan Total Employee Karyawan, Bersih 7.719.630 5.970.225 Benefits Expenses, Net
b. Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan
b. Estimated liabilities for employee benefits
2010 2009
Present value of employee
Nilai kini kewajiban imbalan kerja 55.828.012 42.041.624 benefits obligation Kerugian aktuaria yang belum diakui (13.965.194) (3.376.688) Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum diakui (2.285.611) (2.665.280) Unrecognized past service cost
Kewajiban Diestimasi atas Estimated Liabilities for Kesejahteraan Karyawan 39.577.207 35.999.656 Employee Benefits
c. Mutasi saldo kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
c. Movements of the balances of estimated liabilities for employee benefits:
2010 2009
Saldo awal 35.999.656 31.699.876 Beginning balance Penambahan penyisihan 7.719.630 5.970.225 Increase in provision Pembayaran manfaat (4.142.079) (1.670.445) Benefits payments
Saldo Akhir 39.577.207 35.999.656 Ending Balance
Berdasarkan penilaian manajemen, cadangan atas
imbalan kerja beserta beban kesejahteraan karyawan telah cukup untuk memenuhi ketentuan minimum yang dipersyaratkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan.
The management of the Company is of the opinion that accrual of the employee benefits and employee benefits expense are adequate to cover minimum requirement as stipulated under the Labor Law No. 13 year 2003.
137
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
57
23. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM 23. STOCK BASED COMPENSATION
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2010, sebagaimana tercantum dalam Akta No. 170 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., pemegang saham menyetujui program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan (MESOP) yang pelaksanaannya dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perusahaan.
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on March 24, 2010, as notarized in the Notarial Deed No. 170 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., the shareholders ratified, among others, management and employee stock option program (MESOP), which the implementation is determined by the Company’s Board of Commissioners.
Selanjutnya, berdasarkan Risalah Rapat Dewan
Komisaris tanggal 26 November 2010, Dewan Komisaris telah menyetujui usulan Direksi atas pelaksanaan dan penentuan harga MESOP tahap 1 pada tanggal 26 November 2010 dengan diskon 10%, sehingga harga pelaksanaan menjadi sebesar Rp400 per lembar saham.
Furthermore, based on the Company’s Board of Commmissioners’ Minutes of Meeting, dated November 26, 2010, the Board of Commmissioners has approved Director’s proposal on the implementation and the exercise price of MESOP program phase 1 on November 26, 2010 with discount of 10%, therefore, the exercise price amounted to Rp400 per share.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. HK.00.01/113/0000/2010, Perusahaan memutuskan jumlah saham baru yang diterbitkan untuk program MESOP tahap pertama sebanyak 37.850.250 lembar saham dengan persentase alokasi pembagian 10% untuk manajemen dan 90% untuk karyawan, yang pelaksanaannya dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Periode pelaksanaan untuk tahap pertama
dilakukan empat kali, yang terdiri dari 50% pada tahun 2011, dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 Mei 2011 dan dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 November 2011 dan 50% pada tahun 2012, dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 Mei 2012 dan dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 November 2012.
b. Jumlah saham baru yang akan dikeluarkan
masing-masing pada periode pelaksanaan sebanyak 18.925.125 lembar saham pada tahun 2011 dan 2012.
c. Harga pelaksanaan saham MESOP tahap 1
ditetapkan sebesar Rp400.
Based on the Director’s Decision Letter No. HK.00.01/113/0000/2010, the Company decided on the number of new shares to be issued for MESOP program phase 1 totaling to 37,850,250 shares with allocation percentage is 10% for the management and 90% for employees. The details are as follows:
a. The exercise period for the first phase will be performed in four times, which consist of, 50% for 2011, in the implementation period of 30 days starting on May 1, 2011 and in the implementation period of 30 days starting on November 1, 2011 and 50% in 2012, in the implementation period of 30 days starting on May 1, 2012 and in the implementation period of 30 days starting on November 1, 2012.
b. The number of new shares that will be issued in the exercise period is 18,925,125 in 2011 and 2012.
c. The MESOP exercise price of phase 1 amounted to Rp400.
138
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
58
23. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM (lanjutan) 23. STOCK BASED COMPENSATION (continued)
Nilai wajar dari setiap hak opsi diestimasi pada setiap tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model “Black-Scholes Option Pricing”, dengan asumsi utama sebagai berikut:
The fair value of each option right is estimated on the grant date using the Black-Scholes Option Pricing model, with primary assumptions as follows:
26-11-2010 s.d. 31-12-2010/ 11-26-2010 until 12-31-2010
Dividen yang diharapkan 1,45% Expected dividend rate Periode opsi yang diharapkan 2 tahun / 2 years Expected option period Harga saham pada tanggal Share price
pemberian hak opsi 435 on grant date Harga eksekusi 400 Exercise price Ketidakstabilan harga saham Expected volatility yang diharapkan 51,90% of stock price Suku bunga bebas risiko 8,19% Risk-free interest rate Tingkat opsi yang gagal diperoleh 0% Forfeiture rate
Ikhtisar posisi program pemilikan saham karyawan
dan manajemen pada tanggal 31 Desember 2010 berikut perubahan-perubahannya untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
The position summary of the employees’ and management stock option plan as of December 31, 2010 and the changes for the period then ended are as follows:
Hak opsi tahap pertama: First phase option:
2010
Saham dalam hak opsi awal periode - Beginning balance of stock option Pemberian hak opsi selama tahun berjalan 37.850.250 Option rights vested during the current year Pelaksanaan hak opsi selama tahun berjalan - Option exercised during the current year
Saham dalam hak opsi akhir periode 37.850.250 Ending balance of stock option
Nilai wajar hak opsi pada tanggal Fair value of option rights pemberian hak opsi 88 at grant date (in Rupiah)
Jumlah beban kompensasi sehubungan dengan MESOP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp488.156, yang disajikan dalam akun “Beban Usaha - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi tahun 2010.
Total compensation expense in relation to the MESOP for year ended December 31, 2010 amounted to Rp488,156, which presented as “Operating Expenses - Salaries and Employees Benefits” account in the 2010 statement of income.
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Pada tanggal 4 Maret 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengangkutan produk pelat timah dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 23 Februari 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2011.
a. On March 4, 2004, the Company entered into a tin plate transportation service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest was dated February 23, 2009 and the agreement is valid until July 31, 2011.
139
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
59
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
b. Pada tanggal 31 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa forwarding impor Tin Mill Black Plate (TMBP) dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 30 September 2010 dan berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2011.
c. Pada tanggal 26 Agustus 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian jasa pengepakan pelat timah dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 30 Juni 2009. Berdasarkan perjanjian ini beserta perubahannya, BCS wajib membeli alat kerja dan suku cadang kepada Perusahaan dengan nilai kontrak sebesar Rp256.400. Sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, BCS wajib menyerahkan kepada Perusahaan jaminan pelaksanaan (performance bond) sebesar Rp456.819. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
b. On May 31, 2004, the Company entered into a Tin Mill Black Plate (TMBP) import forwarding service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest was dated September 30, 2010 and the agreement is valid until September 30, 2011.
c. On August 26, 2004, the Company entered into
a tin plate packaging service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest dated June 30, 2009. Under the agreement and its amendments, BCS was required to buy spare parts and equipment from the Company with total contract value of Rp256,400. Related to the agreement BCS was also required to submit performance bond amounting to Rp456,819. This agreement is valid until June 30, 2012.
d. Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian jasa pengangkutan pelat timah dengan PT Lancar Central Logistic (LCL). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 17 Juni 2009, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011.
d. On December 22, 2004, the Company entered into a tin plate transportation service agreement with PT Lancar Central Logistics (LCL). The agreement has been amended several times, the latest was dated June 17, 2009, and the agreement is valid until July 31, 2011.
e. Pada tanggal 2 Mei 2005, Perusahaan
mengadakan perjanjian jasa forwarding TMBP dengan PT Wahana Sentana Baja (WSB). Perjanjian ini termasuk jasa supervisi penerimaan dan pengurusan TMBP. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 30 September 2010, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 September 2011.
f. Perusahaan mengadakan perjanjian pengadaan
timah kepada PT Timah (Persero) Tbk (PT Timah). Perusahaan menyetujui untuk membeli Banka Tin dari PT Timah sebanyak 30 - 60 mt setiap bulannya dengan harga rata-rata KLTM (Kuala Lumpur Tin Market) ditambah premium sebesar Rp1.200 per ton dan PPN 10%. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2011, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
g. Pada tanggal 30 Maret 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dimana PGN menyetujui penyaluran gas kepada Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 24 Maret 2010, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.
e. On May 2, 2005, the Company entered into a Tin Mill Black Plate (TMBP) import forwarding service agreement with PT Wahana Sentana Baja (WSB). The agreement has been amended several times, the latest was dated September 30, 2010 and the agreement is valid until September 30, 2011.
f. The Company entered into a tin purchase
agreement with PT Timah (Persero) Tbk (PT Timah). The Company agreed to purchase Banka Tin from PT Timah totaling 30-60 mt per month with average price of KLTM (Kuala Lumpur Tin Market) plus premium amounting to Rp1,200 per ton and 10% of VAT. This agreement is valid until December 31, 2010. Up to February 18, 2011, the amendment of the agreement is still in process.
g. On March 30, 2008, the Company entered into
sales and purchase agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) whereby PGN agreed to distribute gas to the Company. The agreement has been amended several times, the latest was dated March 24, 2010 and the agreement is valid until March 31, 2012.
140
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
60
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) h. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan
mengadakan perjanjian jasa implementasi SAP Business All In One dengan PT Konsulindo Informatika Perdana. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 (Catatan 7).
i. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan
mengadakan perjanjian ”Revamping Electrolytic Tinning Line Project” dengan konsorsium proyek yang terdiri dari Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International dan PT Nippon Steel Construction Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama 18 bulan terhitung setelah penandatangan kontrak (Catatan 7).
h. On March 31, 2010, the Company entered into
SAP Business All In One implementation service agreement with PT Konsulindo Informatika Perdana. The agreement is valid until March 31, 2011 (Note 7).
i. On October 20, 2010, the Company entered into
“Revamping Electrolytic Tinning Line Project” agreement with project consortium which consists from Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International and PT Nippon Steel Construction Indonesia. This agreement is valid for 18 months after the signing date of the agreement (Note 7).
25. KOMITMEN PENTING
25. SIGNIFICANT COMMITMENTS
a. Perusahaan memiliki fasilitas Foreign Exchange Line yang diperoleh dari Bank Mizuho US$10.000.000 pada tahun 2010 untuk tujuan lindung nilai risiko selisih kurs dari fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini (Catatan 10).
a. The Company has a Foreign Exchange Line facility obtained from Mizuho Bank with a maximum amount of US$10,000,000 in 2010, respectively, which was used to hedge foreign exchange risk from Letter of Credit (L/C) transactions from the same bank. As of December 31, 2010, the Company did not use this facility (Note 10).
b. Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit “Omnibus Trade Finance” dengan Bank Danamon, dengan nilai maksimum sebesar US$15.000.000 yang dapat dipergunakan sebagai fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C), Trust Receipt (T/R) dan Open Account Financing (OAF) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$14.000.000, Negotiation L/C sebesar US$15.000.000, fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar US$5.000.000, fasilitas kredit rekening koran overdraft sebesar Rp9.000.000 (setara dengan US$1.000.000) dan Standby L/C dan/atau bank garansi sebesar US$10.000.000 yang dimana atas keseluruhan fasilitas tersebut di atas merupakan sub-limit dari plafon di atas sebesar US$15.000.000. Selain itu, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas valuta asing (foreign exchange) dengan jumlah sebesar US$20.833.300. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2011.
b. On May 12, 2010, the Company signed a “Omnibus Trade Finance” credit agreement with Bank Danamon, with a maximum amount of US$15,000,000, which can be used as Sight/Usance Letter of Credit (L/C), Trust Receipt (T/R) and Open Account Financing (OAF) facilities with a maximum amount of US$14,000,000 each, Negotiation L/C amounted to US$15,000,000, short-term loan facility amounted to US$5,000,000, overdraft bank account credit facility amounted to Rp9,000,000 (equivalent to US$1,000,000) and Standby L/C and/or bank guarantee with a maximum amount of US$10,000,000 which all the above facilities is a sub-limit from the above plafond of US$15,000,000. Aside from that, the Company also obtained foreign exchange facility with a maximum amount of US$20,833,300. This loan agreement will expire on May 17, 2011.
141
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
61
25. KOMITMEN PENTING (lanjutan)
Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan merger, akuisisi, konsolidasi dan pembubaran Perusahaan, menyewakan atau melepas aset Perusahaan, menerbitkan garansi kepada pihak ketiga, menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak ketiga, memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga, termasuk para pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi, melikuidasi Perusahaan, mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, susunan Dewan Direksi dan Komisaris, susunan pemegang saham dan struktur permodalan. Di dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 1,5 kali, rasio lancar minimum 1,2 kali, interest coverage ratio minimum 2 kali, rasio kemampuan membayar hutang (debt service current ratio) minimum 1,1 kali dan rasio aset terhadap hutang minimum sebesar 150%. Sampai dengan 31 Desember 2010, fasilitas yang belum digunakan adalah sebesar US$11.890.085.
c. Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman kredit
dari Bank Mizuho berupa Acceptance Guarantee facility dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C) dan bank garansi. Fasilitas L/C yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar US$8.426.752 (Catatan 10).
d. Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman
pembiayaan perdagangan dari Bank ANZ, dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000.000. Fasilitas yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp177.744.513 (Catatan 10).
e. Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), sebesar Rp100.000.000 dan fasilitas Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum US$28.000.000 (termasuk fasilitas Trust Receipt (T/R) sebesar US$14.000.000 sebagai sub-limit dari plafon L/C). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10% per tahun untuk penarikan dalam mata uang Rupiah dan 7,75% per tahun untuk penarikan dalam mata uang US Dolar. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.
25. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)
The credit facility agreements include restrictions and covenants, among others, without prior written consent from Bank Danamon, the Company shall not conduct merger, acquisition, consolidation and disposal of the Company, lease or dispose the Company’s assets, issue the guarantee to third parties, giving new loans to third parties, including the shareholders and/or affiliated companies, liquidate the Company, change the Company’s Articles of Association, members of Boards of Directors and Commissioners, members of shareholders and structure of capital. Under the loan agreement, the Company has to maintain debt to equity ratio the maximum of 1.5 times, current ratio at the minimum of 1.2 times, interest coverage ratio at the minimum of 2 times, debt service coverage ratio at the minimum of 1.1 times and asset to debt ratio at the minimum of 150%. As of December 31, 2010, facilities have not been used amounted to US$11,890,085.
c. The Company has credit facility from Mizuho Bank, in term of Acceptance Guarantee facility with a maximum amount of US$10,000,000, which can be used as Letter of Credit (L/C) facility and bank guarantee. The unused credit facility as of December 31, 2010 amounted to US$8,426,752 (Note 10).
d. The Company has credit facility from ANZ Bank,
in term of Uncommitted Trade Finance Loan facility with maximum amount of Rp200,000,000. The unused credit facility as of December 31, 2010 amounted to Rp177,744,513 (Note 10).
e. On December 23, 2010, the Company signed a
working capital credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), with maximum amount of Rp100,000,000 and Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$28,000,000 (including Trust Receipt (T/R) facility with a maximum amount of US$14,000,000 as a sub-limit from L/C plafond). The loan bears interest at the rate of 10% per annum for Rupiah currency drawdown and 7.75% per annum for US Dollar currency drawdown. This loan agreement will expire on August 22, 2011.
142
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
62
25. KOMITMEN PENTING (lanjutan) Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, merubah bentuk atau status hukum, membayar hutang pada pemegang saham, membagikan deviden atau keuntungan apapun pada pemegang saham, memberikan pinjaman pada pihak manapun, mengambil leasing, melakukan akuisisi aset, membuka kantor cabang atau perwakilan baru atau membuka usaha baru selain yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai penjamin, menjaminkan harta kekayaan, merubah susunan Direksi dan Komisaris, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dan menerbitkan atau memperjualbelikan saham. Di dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2,5 kali dan rasio kemampuan membayar hutang (debt service coverage ratio) sebesar minimum 100%. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
26. LABA PER SAHAM
25. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)
The credit facility agreements include covenants, among others, without prior notice, the Company shall not conduct investment, investment in capital or provide shares transfer, changing its form or legal form, pay loan to shareholder, declare dividend or any kind of income to shareholders, give loans to any parties, lease, conduct asset acquisition, open new branch or representative office or establish new business other than its existing business, act as guarantor, pledge its assets, change the composition of Boards of Directors and Commissioners, obtain credit facility or loan and issue or sell the shares.
Under the loan agreement, the Company has to maintain current ratio at the minimum of 1 time, debt to equity ratio at the maximum of 2.5 times and debt service coverage ratio at the minimum of 100%.
On December 31, 2010, the Company has not yet used these facilities.
26. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic and diluted earnings per share:
2010
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar/ Weighted Average Laba Per Saham/ Laba Bersih/ Number of Ordinary Earnings Per Net Income Shares Outstanding Share Amount Dasar/Basic 74.576.042 2.523.350.000 29,55
Ditambah: Asumsi penerbitan saham dari Program Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan tahap pertama/ Add: Assumed issuance of shares from Management and Employees Stock Ownership Program first phase - 6.461.273
Dilusian/Diluted 74.576.042 2.529.811.273 29,55
143
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
63
26. LABA PER SAHAM (lanjutan) 26. EARNINGS PER SHARE (continued) 2009
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar/ Weighted Average Laba Per Saham/ Laba Bersih/ Number of Ordinary Earnings Per Net Income Shares Outstanding Share Amount Dasar/Basic 41.996.826 1.520.824.454 27,61
Dilusian/Diluted 41.996.826 1.520.824.454 27,61
27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The balance of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 are as follows:
Mata Uang Setara Asing/ Rupiah/ Foreign Equivalent Currency Rupiah Amount
Aset Assets Kas dan setara kas US$ 17.854.779 160.532.318 Cash and cash equivalents Piutang usaha US$ 8.328.334 74.880.051 Trade receivables
Sub-jumlah Aset 235.412.369 Sub-total Assets
Kewajiban Liabilities Hutang bank jangka pendek US$ 19.325.307 173.753.835 Short-term bank loans Hutang usaha US$ 16.938.443 152.293.541 Trade payables
Hutang lain-lain US$ 382.693 3.440.793 Other payables Beban masih harus dibayar US$ 7.591 68.251 Accrued expenses
Sub-jumlah Kewajiban 329.556.420 Sub-total Liabilities
Jumlah Kewajiban Bersih (94.144.051) Total Net Liabilities
Pada tanggal 18 Februari 2011, kurs tengah untuk uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp8.858 (dalam nilai penuh) untuk US$1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2010, maka kewajiban bersih akan berkurang sebesar Rp1.392.633.
As of February 18, 2011, the rate of exchange of bank notes published by Bank Indonesia was Rp8,858 (in full amount) to US$1. If such exchange rate had been used as of December 31, 2010, the net liabilities will decrease approximately by Rp1,392,633.
144
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
64
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengam-bilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Company’s business involves taking on risks in a targeted manner and managing them professionally. The core functions of the Company’s risk management are to identify all key risks for the Company, measure these risks and manage the risk positions. The Company regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.
Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko suku bunga.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan
yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan tinplate.
Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4.
b. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana
Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan Perusahaan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban yang jatuh tempo diperoleh dari pelunasan piutang dari pembeli.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.
The Company’s aim in managing the financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and return and minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company defines financial risk as the possibility of losses or profits foregone, which may be caused by internal or external factors. The risks arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes credit risk, liquidity risk, market risk and interest rate risk. a. Credit Risk
Credit risk is the risk of suffering financial loss, should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers provided from sales of tinplate. The maksimum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Note 4.
b. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk which the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The Company has reviewed, monitored also set the policy of term of payments in accordance with the proceeds from sales of the Company. In general, funding to pay due obligations are coming from the settlements of accounts receivable from the customers. The table below summarize the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payment.
145
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
65
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Likuiditas (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Liquidity Risk (continued)
Below Over Fair Value 1 year 1-3 years 3 years Total Dec 31, 2010
Hutang bank jangka pendek 173.753.837 - - - 173.753.837 Short-term bank loans Hutang usaha 157.445.828 - - - 157.445.828 Trade payables Hutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 246.654 - - - 246.654 Due to related parties
Hutang lain-lain 22.864.536 - - - 22.864.536 Other payables Beban masih harus dibayar 31.641.179 - - - 31.641.179 Accrued expenses
Jumlah 385.952.034 - - - 385.952.034 Total
c. Risiko Pasar Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko
pasar yaitu risiko mata uang asing. Risiko mata uang asing adalah risiko atas
perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat. Risiko ini muncul disebabkan aset dan kewajiban Perusahaan didominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana
nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Perusahaan terutama berasal dari Dolar Amerika Serikat yang didenominasi dari kas dan setara kas, piutang usaha, hutang bank jangka pendek dan hutang usaha.
Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan pada Catatan 27.
c. Market Risk
The Company is exposed to market risk, in particular foreign currency risk. Foreign exchange risk is the risk that arise from the changes of exchange rate of Rupiah as reporting currency against foreign currencies, especially US Dollar. Assets, liabilities and operational transactions of the Company are denominated in foreign currencies, therefore, weakening of Rupiah will influence revenue and financial performance of the Company. Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from US Dollar which denominated from cash and cash equivalents, trade receivables, short-term bank loans and trade payables. The Company had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 which were presented in the Note 27.
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that future cash flows of a financial instrument fluctuates due to changes in market interest rates.
146
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
66
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko Suku Bunga d. Interest Rate Risk
Perusahaan memiliki risiko suku bunga yaitu berupa penurunan suku bunga terhadap dana yang ditempatkan Perusahaan dalam bentuk deposito. Dalam mengelola risiko ini, perusahaan menetapkan kebijakan untuk penempatan deposito dalam jangka pendek dengan selalu memantau suku bunga yang berlaku di pasar secara mingguan. Perusahaan juga menempatkan dana ini yang sewaktu-waktu dapat dicairkan tanpa biaya apapun.
The Company has interest rate risk in the form of lower interest rates on funds placed in time deposits. In managing the risk, the Company established a policy for the placement of deposits in the short-term period by continuously monitoring the prevailing market interest rates on a weekly basis. The Company has also placed these funds which can be drawdown at any time without any cost.
Perusahaan memiliki pinjaman dengan bunga variabel. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan, maka Perusahaan akan menegosiasikan ulang suku bunga tersebut dengan para pemberi pinjaman.
The Company has loans with variable interest rates. The Company will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rates increased significantly, the Company will renegotiate the interest rates to the lenders.
29. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
29. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Nilai tercatat dari seluruh instrumen keuangan dicatat mendekati nilai wajarnya. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari setiap golongan instrumen keuangan Perusahaan:
The carrying value of all financial instruments is stated approximate to their fair value. The following methods and assumptions were used to estimate the fair values of each class of the Company’s financial instruments:
i. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan.
Seluruh instrumen keuangan diatas merupakan instrumen keuangan yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun sehingga nilai tercatat instrumen keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
ii. Penyertaan saham Investasi dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
i. Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, restricted time deposits and security deposits.
All the above financial instruments are due to their short-term maturities, thus the carrying value of the financial instruments approximates their fair values.
ii. Investment in shares of stock
Investments in unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20%, are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
147
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
67
29. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
29. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
iii. Piutang karyawan
Piutang karyawan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada rata-rata suku bunga pinjaman Perusahaan.
iv. Hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan hutang lain-lain. Kewajiban keuangan diatas merupakan pinjaman yang dikenakan suku bunga mengambang yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
iii. Employees’ receivables
Employees’ receivables are carried at amortized cost using the effective interest rate method (“EIR”) and the discount rates used are the Company’s average borrowing cost.
iv. Short-term bank loans, trade payables, due to
related parties and other payables. The above financial liability is a liability at floating interest rates which in line with the movements of market interest rates, thus the carrying value of the financial liability approximates its fair value.
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dinyatakan dalam neraca 31 Desember 2010:
The following table sets forth the carrying amount and estimated fair values of the Company’s financial instruments that are carried in the balance sheet as of December 31, 2010:
31 Desember 2010/December 31, 2010
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value
Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas 262.346.694 262.346.694 Cash and cash equivalents Piutang usaha 207.295.128 207.295.128 Trade receivables Piutang lain-lain 730.437 730.437 Other receivables Penyertaan saham 1.200.000 1.200.000 Investment in shares of stock Uang jaminan 197.187 197.187 Security deposits Piutang karyawan 2.547.846 2.603.568 Employees’ receivables Jumlah 474.317.292 474.373.014 Total Kewajiban Keuangan Financial Liabilites Hutang bank jangka pendek 173.753.837 173.753.837 Short-term bank loans Hutang usaha 157.445.828 157.445.828 Trade payables Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 246.654 246.654 Due to related parties Hutang lain-lain 22.864.536 22.864.536 Other payables Beban masih harus dibayar 31.641.179 31.641.179 Accrued expenses Jumlah 385.952.034 385.952.034 Total
148
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
68
30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION
a. Pelaporan segmen utama - segmen usaha a. Primary segment reporting - business segment
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Coil/ Sheet/ Jumlah/ Coil Sheet Total
PENJUALAN BERSIH 587.220.364 774.678.125 1.361.898.489 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 535.035.592 641.853.484 1.176.889.076 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 52.184.772 132.824.641 185.009.413 GROSS PROFIT
UNALLOCATED OPERATING BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN 108.007.934 EXPENSES
LABA USAHA 77.001.479 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Laba atas penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets dan aset lain-lain 14.655.179 and other assets Pendapatan bunga 8.335.168 Interest income Beban bunga (6.959.224) Interest expense Beban administrasi bank (2.243.074) Bank charges Rugi selisih kurs, bersih (444.588) Loss on foreign exchange, net Rugi penjualan scraps (2.448) Loss on scraps sales Lain-lain, bersih 3.305.697 Others, net
Penghasilan Lain-lain, bersih 16.646.710 Other Income, net
INCOME BEFORE TAX LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 93.648.189 BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE)
Kini (22.435.653) Current Tangguhan 3.363.506 Deferred
Beban Pajak, Bersih (19.072.147) Tax Expense, Net
LABA BERSIH 74.576.042 NET INCOME
INFORMASI SEGMEN LAINNYA OTHER SEGMENT INFORMATION ASET SEGMEN SEGMENT ASSETS
Aset yang tidak dapat dialokasikan 917.662.004 Unallocated assets
JUMLAH ASET 917.662.004 TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN SEGMEN SEGMENT LIABILITIES
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 430.238.661 Unallocated liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 430.238.661 TOTAL LIABILITIES
PENGELUARAN MODAL 48.065.683 CAPITAL EXPENDITURES
149
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
69
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Pelaporan segmen utama - segmen usaha (lanjutan)
a. Primary segment reporting - business segment (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009
Coil/ Sheet/ Jumlah/ Coil Sheet Total
PENJUALAN BERSIH 530.131.508 650.144.671 1.180.276.179 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 477.769.046 548.522.409 1.026.291.455 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 52.362.462 101.622.262 153.984.724 GROSS PROFIT
UNALLOCATED OPERATING BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN 87.042.807 EXPENSES
LABA USAHA 66.941.917 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Laba atas penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets dan aset lain-lain 3.509.091 and other assets Pendapatan bunga 2.249.926 Interest income Rugi selisih kurs, bersih (7.073.762) Loss on foreign exchange, net Beban bunga (6.701.994) Interest expense Beban administrasi bank (3.756.457) Bank charges Rugi penjualan scraps (96.777) Loss on scraps sales Lain-lain, bersih 1.975.829 Others, net
Beban Lain-lain, bersih (9.894.144) Other Expenses, net
INCOME BEFORE TAX LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 57.047.773 EXPENSE
BEBAN PAJAK TAX EXPENSE Kini (7.209.132) Current Tangguhan (7.841.815) Deferred
Beban Pajak, Bersih (15.050.947) Tax Expense, Net
LABA BERSIH 41.996.826 NET INCOME
INFORMASI SEGMEN LAINNYA OTHER SEGMENT INFORMATION
ASET SEGMEN SEGMENT ASSETS
Aset yang tidak dapat dialokasikan 608.332.291 Unallocated assets
JUMLAH ASET 608.332.291 TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN SEGMEN SEGMENT LIABILITIES
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 180.833.046 Unallocated liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 180.833.046 TOTAL LIABILITIES
PENGELUARAN MODAL 4.015.610 CAPITAL EXPENDITURES
b. Pelaporan segmen sekunder - segmen geografis
b. Secondary segment reporting - geographical segment
2010 2009
PENJUALAN BERSIH NET SALES Domestik 1.361.898.489 1.169.424.614 Domestic
Ekspor - 10.851.565 Export
Sub-jumlah 1.361.898.489 1.180.276.179 Sub-total
150
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
70
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Pelaporan segmen sekunder - segmen geografis (lanjutan)
b. Secondary segment reporting - geographical segment (continued)
2010 2009
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD Domestik 1.176.889.076 1.013.906.560 Domestic
Ekspor - 12.384.895 Export
Sub-jumlah 1.176.889.076 1.026.291.455 Sub-total
LABA (RUGI) KOTOR GROSS PROFIT (LOSS) Domestik 185.009.413 155.518.054 Domestic
Ekspor - (1.533.330) Export
Jumlah 185.009.413 153.984.724 Total
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 31. SUBSEQUENT EVENT Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan
menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00005/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2011 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2011, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2011 adalah nihil.
On January 20, 2011, the Company received
Decision Letter of Directorate General of Taxation No. S-00005/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2011, regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2011, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2011 amounted to nil.
32. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 32. COMPLETION OF THE FINANCIAL
STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 18 Februari 2011.
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 18, 2011.
151
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Corporate Data
Data Perusahaan
152
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Yoshimitsu HondaEVP Director
S. WakabayashiDeputy of Commercial Director
K. ShiomiDeputy of Operation Director
Himawan TuratmoOperation Director(Non - Affiliated)
R. Suprapto IndroprayitnoCommercial Director
Wibowo Adi N.General Affair Manager
Achmad SyafiqLegal Manager
Rusli ZakariaOperation & Commercial Audit
Manager
Deddy ZulbadriDirector’s Staff
Yusuf EffendiHCM Manager*
JakariaDirector’s Staff
C. Arlan LubisRisk Management Manager
Andini AritonangInvestor Relations Manager
Herman ArifinSales Manager
Sri UtariMarketing Manager
Ferry RuddyLogistic Manager
Asrul BastoniProduction Manager
Sasmito MulyoTechnology Manager
Sasmito MulyoMaintenance Manager
ErwinFinance Director
JetrinaldiAccounting & Finance GM
H. IwasakiDeputy of Finance Director
Ferry HidayatQA Manager
PPIC Manager
HandokoDirector’s Staff
Yulia HeryatiMarketing GM
Kusna IndrawanProduction GM
M. ArsyadCorporate Secretary
HaryantoIndustrial & Government
Relations
Achyadi YusufHead of Internal Audit Unit
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Westri DinarespatiIT Manager
SumarnaAccounting Manager
Finance Manager
* HCM Manager melapor langsung kepada Direktur Keuangan
HCM Manager reports directly to Finance Director
Ardhiman TAPresident Director
153
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Japanese citizen, born in 1961 (49 years old). Appointed as President Commissioner of the Company in 2010. Since 2009 and up to now concurrently serves as General Manager, Tin Mill Products Sales Division, Flat Products Division Nippon Steel Corporation. Joined Nippon Steel Corporation since 1984, and previously held the positions of Contract Department, Production Scheduling & Contracting Division, Kamaishi Works (1984-1986), Planning Section, Personnel & Labor Planning Department, Labor Relations Division, Head Office (1986-1991), Manager, Personnel Section, Personnel Department, Hirohata Works (1991-1994), Manager, Labor Planning Department, Labor Relations Division, Head Office (1994-1997), Group Manager, Personnel Department, Nagoya Works (1997-2000), Manager, Personnel Department, Personnel & Labor Relations Division, Head Office (2000-2005) and Group Manager, Personnel Department, Personnel & Labor Relations Division, Head Office (2005-2009).
Education: Obtained his bachelor degree from Faculty of Law, the University of Tokyo (1984).
Akio MigitaKomisaris Utama | President Commissioner
Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1961 (49 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan pada tahun 2010. Sejak tahun 2009 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai General Manager, Tin Mill Products Sales Division, Flat Products Division Nippon Steel Corporation. Telah bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1984, dengan posisi sebelumnya sebagai Contract Department, Production Scheduling & Contracting Division, Kamaishi Works (1984-1986), Planning Section, Personnel & Labor Planning Department, Labor Relations Division, Head Office (1986-1991), Manager, Personnel Section, Personnel Department, Hirohata Works (1991-1994), Manager, Labor Planning Department, Labor Relations Division, Head Office (1994-1997), Group Manager, Personnel Department, Nagoya Works (1997-2000), Manager, Personnel Department, Personnel & Labor Relations Division, Head Office (2000-2005), dan Group Manager, Personnel Department, Personnel & Labor Relations Division, Head Office (2005-2009).
Pendidikan: Sarjana Hukum dari University of Tokyo (1984).
Indonesian citizen, born in 1959 (51 years old). Appointed as Commissioner of the Company in 2010 and previously as President Commissioner in 2009. Since 2007 and up to now concurrently serves as Finance Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. His previous positions include: Petroleum Engineer at PT Caltex Pacific Indonesia (1984-1987), Head of Marketing of Surabaya Corporate Branch of PT Bank Niaga Tbk (1987-1993), Vice President of Citibank (1993-2001), Managing Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (2001-2006) and Director of PT Humpuss (2006-2007).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from the ITS Surabaya (1983).
SukandarKomisaris | Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 (51 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perseroan pada tahun 2010 dan sebelumnya Komisaris Utama Perseroan pada tahun 2009. Sejak tahun 2007 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Posisi sebelumnya termasuk sebagai Petroleum Engineer PT Caltex Pacific Indonesia (1984-1987), Head of Marketing of Surabaya Corporate Branch PT Bank Niaga Tbk (1987-1993), Vice President Citibank (1993-2001), Managing Director PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (2001-2006) dan Direktur PT Humpuss (2006-2007).
Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin dari ITS Surabaya (1983).
Japanese citizen, born in 1953 (58 years). Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Since 2007 and up to today holds concurrent positions as Executive Counsellor of Nippon Steel Corporation and Managing Director of Nippon Steel Southeast Asia Pte. Ltd. Joined with Nippon Steel Corporation since 1975, with previous positions as Manager, General Administration Department, Hirohata Works (1982-1984), Manager, Automotive Flat Products Sales Department I (1984-1989), Group Manager, Tobata Production Scheduling Department, Yawata Works (1989-1991), Group Manager, Flat Products Department I, Flat Products Sales Division (1991-1994), Group Manager, Automotive Flat Products Sales Department (1994-2000), General Manager, Automotive Flat Products Sales Division, Flat Product Division (2000-2003) and General Manager, Nagoya Sales Office (2003-2007).
Education: Obtained his bachelor degree from Faculty of Law, the University of Tokyo (1975).
Hiroyuki MigitaKomisaris | Commissioner
Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1953 (58 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perseroan pada tahun 2010. Sejak tahun 2007 dan hingga saat ini juga merangkap jabatan sebagai Executive Counsellor Nippon Steel Corporation dan Managing Director Nippon Steel Southeast Asia Pte. Ltd. Telah bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1975, dengan posisi sebelumnya termasuk sebagai Manager, General Administration Department, Hirohata Works (1982-1984), Manager, Automotive Flat Products Sales Department I (1984-1989), Group Manager, Tobata Production Scheduling Department, Yawata Works (1989-1991), Group Manager, Flat Products Department I, Flat Products Sales Division (1991-1994), Group Manager, Automotive Flat Products Sales Department (1994-2000), General Manager, Automotive Flat Products Sales Division, Flat Product Division (2000-2003) dan General Manager, Nagoya Sales Office (2003-2007).
Pendidikan: Sarjana Hukum dari University of Tokyo (1975).
154
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Japanese citizen, born in 1955 (55 years old). Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Since 2009 and up to today also holds the positions of Executive Officer, Nippon Steel Trading Co., Ltd. as well as Managing Director, Nippon Steel Trading (Singapore) Pte Ltd., PT. Nippon Steel Trading Indonesia and Nippon Steel Trading (M) Sdn Bhd. Joined with Nippon Steel Corporation since 1978, with previous positions as Export Dept Cold Rolled Steel Export Section (Tokyo) (1981-1985), Manager Nippon Steel USA Los Angeles Office (1985-1990), Manager Export Dept Beam and Rail Section (Tokyo) (1990-1992), Inland Steel, USA (1992-1994), Manager Nippon Steel USA Chicago Office (1994-1999), Manager Tin Mill Products Export Dept Tin Mill Products Sales Division (Tokyo) (1999-2001), Group Leader Tin Mill Products Export Dept Tin Mill Products Sales Division (2001-2003), General Manager, Sales Administration, I/N Kote (USA) (2003-2007), General Manager Oversea Trade (Tokyo), Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2007-2008) and General Manager, Overseas Administration & Planning Dept., Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2008-2009).
Education: Obtained his bachelor degree from Faculty of Letters, the University of Tokyo (1978).
Yukio NakanoKomisaris | Commissioner
Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1955 (55 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perseroan pada tahun 2010. Sejak tahun 2009 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Executive Officer, Nippon Steel Trading Co., Ltd. serta Managing Director, Nippon Steel Trading (Singapore) Pte Ltd., PT. Nippon Steel Trading Indonesia and Nippon Steel Trading (M) Sdn Bhd. Bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1978, dengan posisi sebelumnya termasuk sebagai Export Dept Cold Rolled Steel Export Section (Tokyo) (1981-1985), Manager Nippon Steel USA Los Angeles Office (1985-1990), Manager Export Dept Beam and Rail Section (Tokyo) (1990-1992), Inland Steel, USA (1992-1994), Manager Nippon Steel USA Chicago Office (1994-1999), Manager Tin Mill Products Export Dept Tin Mill Products Sales Division (Tokyo) (1999-2001), Group Leader Tin Mill Products Export Dept Tin Mill Products Sales Division (2001-2003), General Manager, Sales Administration, I/N Kote (USA) (2003-2007), General Manager Oversea Trade (Tokyo), Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2007-2008), dan General Manager, Overseas Administration & Planning Dept., Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2008-2009).
Pendidikan: Sarjana dari University of Tokyo, Faculty of Letters (1978).
Indonesian citizen, born in 1952 (58 years old). Appointed as Independent Commissioner of the Company in 2010 after previously serving as Commissioner in 2009 and President Commissioner in 2008. Since 2007 and up to now concurrently serves as Director General of Small and Medium Enterprises. Other positions include: Secretary of the National Board of Export Development (1998-2002), Head of Public and Community Affairs (2002-2005) and Inspector General of the Department of Industry (2005-2007).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Business Administration from Diponegoro University (1979).
Fauzi AzizKomisaris Independen | Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1952 (58 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2010, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2009 dan Komisaris Utama pada tahun 2008. Sejak tahun 2007 hingga saat ini juga menjabat sebagai Dirjen Industri Kecil dan Menengah. Jabatan lainnya termasuk Sekretaris Badan Pengembangan Ekpor Nasional (1998-2002), Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat (2002-2005) dan Inspektur Jenderal Departemen Perindustrian (2005-2007).
Pendidikan: Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Diponegoro (1979).
Indonesian citizen, born in 1960 (50 years old). Appointed as Independent Commissioner of the Company in 2010 and has served as Commissioner since 2009. Since 1998 and up to now concurrently serves as Managing Partner of Adhinusa Advisory. Other positions include: Manager of the Merchant Corporate Banking Division, Bank Niaga (1988-1994), General Manager of the Merchant Corporate Banking Division, Bank Jaya (1994-1997) and Vice President of PT Bakrie Capital Indonesia (Holding) (1997-1998).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mathematics from the Bandung Institute of Technology (1988).
ZulkarnainKomisaris Independen | Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960 (50 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2010 dan telah menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2009. Sejak tahun 1998 hingga saat ini juga menjabat sebagai Managing Partner Adhinusa Advisory. Sebelumnya menjabat sebagai Manager Merchant Corporate Banking Division, Bank Niaga (1988-1994), General Manager Merchant Corporate Banking Division, Bank Jaya (1994-1997) dan Vice President PT Bakrie Capital Indonesia (Holding) (1997-1998).
Pendidikan: Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung (1988).
155
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Komite AuditAudit Committee
ZulkarnainKetua | Chairman
Fauzi AzizAnggota | Member
Tjandra BudimanAnggota | Member
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 (52 tahun). Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009. Juga menjabat sebagai Asisten Direktur Sumber Daya Manusia PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Pendidikan: S2 dari UIEU Jakarta (1979).
Rachmat Noviar BustariAnggota | Member
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960 (51 tahun). Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama di Sarana Jakarta Ventura (Bahana Group) (2007-2009).
Pendidikan: Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran (1985).
Indonesian citizen, born in 1959 (52 years). Member of the Audit Committee since 2009. Concurrently as Assistant to Director of HRD, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Education: Obtained his Master’s degree from UIEU Jakarta (1979).
Indonesian citizen, born in 1960 (51 years). Member of the Audit Committee since 2010.Previously, President Director of Sarana Jakarta Ventura (Bahana Group) (2007-2009).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Accounting from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran (1985).
Lihat CV Dewan KomisarisSee Profile of the Board of Commissioners
156
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Indonesian citizen, born in 1958 (52 years old). Appointed as President Director since 2006. Other management positions held include: Expert Staff to the Board of Directors (2001), Head of the Sales Division (2001-2002) and Commercial Director (2002-2006).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Economics from Padjadjaran University (1983) and his Master’s degree in Economics also from Padjadjaran University (2002).
Ardhiman TADirektur Utama | President Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958 (52 tahun). Diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain Staf Ahli Direksi (2001), Kepala Divisi Penjualan (2001-2002) dan Direktur Komersial (2002-2006).
Pendidikan: Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (1983) dan Pasca Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (2002).
Japanese citizen, born in 1960 (50 years old). Appointed as Executive Vice President Director of the Company since 2010. From 2007 and up to now concurrently serves as Tinplate Mill General Manager, Human Affairs Division (Director), Nippon Steel Corp. Joined Nippon Steel Corporation since 1985, with previous management positions held including as Manager, Continuous Annealing Sec., Cold Strip Mill-II, Yawata Works (1990-1992), Manager, Cold Strip Mill-II, Tinplate & TFS Div., Yawata Works (1992-1993), Manager, Production & Technical Control Dept., Production & Technical Control Div., Yawata Works (1993-1994), Manager, Production Planning Dept., Technical Administration & Planning Div. (1994-1997), Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (1997-2000), Group Manager, GAPL Project Group, Sheet & Coil Div., Yawata Works (2000-2003), Group Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (2004-2007) and Superintendent (General Manager), Tinplate Mill, Yawata Works (2007-2009).
Education: Graduated with Master of Metallurgical Engineering from Nagoya University Graduate School (1985).
Yoshimitsu HondaWakil Direktur Utama | Executive Vice President Director
Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1960 (50 tahun). Diangkat sebagai Eksekutif Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2010. Sejak tahun 2007 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Tinplate Mill General Manager, Human Affairs Division (Director), Nippon Steel Corp. Bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1985, dengan posisi sebelumnya sebagai Manager, Continuous Annealing Sec., Cold Strip Mill-II, Yawata Works (1990-1992), Manager, Cold Strip Mill-II, Tinplate & TFS Div., Yawata Works (1992-1993), Manager, Production & Technical Control Dept., Production & Technical Control Div., Yawata Works (1993-1994), Manager, Production Planning Dept., Technical Administration & Planning Div. (1994-1997), Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (1997-2000), Group Manager, GAPL Project Group, Sheet & Coil Div., Yawata Works (2000-2003), Group Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (2004-2007) and Superintendent (General Manager), Tinplate Mill, Yawata Works (2007-2009).
Pendidikan: Master of Metallurgical Engineering dari Nagoya University Graduate School (1985).
Indonesian citizen, born in 1960 (50 years old). Appointed as Finance Director of the Company since 2007. Other management positions previously held include: CT General Manager of Treasury of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2002-2003), General Manager of Accounting of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 – 2004) and General Manager of Treasury of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2004-2007).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Economics from Padjadjaran University (1986) and his Master’s degree in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology (1994).
ErwinDirektur Keuangan | Finance Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960 (50 tahun). Diangkat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak 2007. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain CT General Manager Perbendaharaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2002-2003), General Manager Akuntansi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 – 2004) dan General Manager Perbendaharaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2004-2007).
Pendidikan: Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (1986) dan Pasca Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1994).
DireksiBoard of Directors
157
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Indonesian citizen, born in 1953 (57 years old). Appointed as Commercial Director of the Company since 2006. Other management positions previously held include: General Manager of Production Planning at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1996-2001), General Manager of the Training Centre at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001), General Manager of Marketing at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001-2004) and General Manager of Quality Assurance at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2004-2006).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from the ITS Surabaya (1981) and his Master’s degree in Material Science from Wollongong University, Australia (1996).
R. Suprapto IndroprayitnoDirektur Komersial | Commercial Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1953 (57 tahun). Diangkat sebagai Direktur Komersial Perseroan sejak 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain General Manager Perencanaan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1996-2001), General Manager Training Centre PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001), General Manager Marketing PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001-2004) dan General Manager Quality Assurance PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2004-2006).
Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin dari ITS Surabaya (1981) dan Pasca Sarjana Material Science dari Universitas Wollongong-Australia (1996).
Indonesian citizen, born in 1952 (58 years old). Appointed as Operational Director of the Company since 2006. Other management positions held include: Manager of Cold Rolling Mill of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1998 - 2003) and General Manager of Factory Maintenance at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 -2006).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from the National College for Technology (1982) and his Master’s degree in Material Science from the Wollongong University, Australia (1994).
Indonesian citizen, born in 1958 (52 years old). Appointed as Corporate Secretary since 2010. Has joined the Company since 1983, with other positions previously held among others Head of Internal Control Division (1995-2000), Head of Finance Division (2000-2004), Director of Mitra Krakatau Pension Fund (2004-2007) and Head of Internal Control Division (2007-2010).
Education: Graduated in Accounting from “YKPN” Yogyakarta (1983) and Economic College “YAI” Jakarta (1997).
Himawan TuratmoDirektur Operasi (Direktur Tidak Terafiliasi) | Operational Director (Non-Affiliated Director)
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1952 (58 tahun). Diangkat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain Manager Pabrik PBLD (Cold Rolling Mill) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1998 - 2003) dan General Manager Perawatan Pabrik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 -2006).
Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin dari Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (1982) dan Pasca Sarjana Material Science dari Universitas Wollongong-Australia (1994).
Muhammad ArsyadSekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958 (52 tahun). Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2010. Telah bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1983, dengan posisi yang pernah dijabat sebelumnya antara lain Kepala Satuan Pengawasan Intern (1995-2000), Kepala Divisi Keuangan (2000-2004), Direktur Dana Pensiun Mitra Krakatau (2004-2007) dan Kepala Satuan Pengawasan Intern (2007-2010).
Pendidikan: Akademi Akuntansi “YKPN” Yogyakarta (1983) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YAI” Jakarta (1997).
158
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Akio MigitaKomisaris UtamaPresident Commissioner
Hiroyuki MigitaKomisaris Commissioner
ZulkarnainKomisaris Independen Independent Commissioner
SukandarKomisarisCommissioner
Fauzi AzizKomisaris Independen Independent Commissioner
Yukio Nakano KomisarisCommissioner
This Annual Report and the accompanying financial statements
and related financial information are the responsibility of the
management of Latinusa and have been approved by members
of the Board of Commissioners whose signatures appear below:
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi
terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen
Latinusa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-
masing di bawah ini:
Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility for Annual Reporting
159
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility for Annual Reporting
DireksiBoard of Directors
Ardhiman T.A.Direktur UtamaPresident Director
ErwinDirektur KeuanganFinance Director
Yoshimitsu HondaWakil Direktur UtamaExecutive Vice President Director
Himawan TuratmoDirektur Operasi (Direktur Tidak Terafiliasi) Operational Director (Non-Affiliated Director)
R. Suprapto Indroprayitno Direktur KomersialCommercial Director
This Annual Report and the accompanying financial statements
and related financial information are the responsibility of the
management of Latinusa and have been approved by members
of the Board of Directors whose signatures appear below:
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi
terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen
Latinusa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Direksi
dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di
bawah ini:
160
Laporan Tahunan • 2010 • Annual Report • LATINUSA
Informasi PerseroanCorporate Information
Nama PerusahaanName of CompanyPT Pelat Timah Nusantara Tbk.
Pendirian PerusahaanEstablished19 Agustus 1982
Komposisi Pemegang SahamShareholders CompositionNippon Steel Corporation 35%
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 20,1%
Mitsui & Co., Ltd 10%
Metal One Corporation 5%
Nippon Steel Trading Co., Ltd. 5%
PT Baruna Inti Lestari 4,9%
Publik 20%
NotarisNotary Sutjipto, S.H., M.Kn.
Menara Sudirman 18th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60
Jakarta - 12190
Tel. : (+62 21) 520 4778
Fax. : (+62 21) 520 4779 - 520 4780
Kantor Akuntan PubikPublic AccountantPurwantono, Suherman & Surja
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190 Indonesia
Tel. : (+62 21) 5289 5000
Fax. : (+62 21) 5289 4545
Bursa EfekStock ExchangePT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tel. : (+62 21) 515 0515
Fax. : (+62 21) 515 4153
Email : [email protected]
Website : www.idx.co.id
Biro Administrasi EfekShare RegistrarPT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav 34-35
Jakarta 10220
Tel. : (+62 21) 570 9009, 570 8912
Fax. : (+62 21) 570 9026, 570 8914
No Assosiasi: No. STTD: Kep.16/PM/1991
Untuk Informasi lebih lanjut, hubungi:For further Information, please contact:
Sekretaris PerusahaanCorporate SecretaryGedung Krakatau Steel 3rd Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54
Jakarta Selatan 12950
Tel. : (+62 21) 520 9883 (hunting)
Fax. : (+62 21) 521 0079, 521 0081
Website : http://www.latinusa.co.id
Tinjauan UsahaBusiness Review
Sekilas LatinusaIntroduction to Latinusa
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Analisa dan Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis
Data PerusahaanCorporate Data
2 Sekilas Latinusa Latinusa In Brief3 Visi, Misi & Nilai-nilai Vision, Mission & Values4 Keunggulan Latinusa Why Latinusa6 Produk dan Proses Product and Process7 Ikhtisar Bisnis Business Highlights8 Peristiwa Penting dan Penghargaan 2010 Significant Events and Awards in 20109 Tonggak Sejarah Milestones10 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights11 Ikhtisar Saham Stock Highlights12 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners16 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
26 Industri Tinplate Tinplate Industry28 Produksi Production30 Revamping Revamping33 Pemasaran Marketing35 Teknologi Informasi Information Technology37 Sumber Daya Manusia Human Capital Management
43 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance57 Laporan Komite Audit Audit Committee Report58 Manajemen Risiko Risk Management
63 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility68 Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion & Analysis
77 Laporan Keuangan Financial Statements
152 Struktur Organisasi Organizational Structure153 Dewan Komisaris Board of Commissioners155 Komite Audit Audit Committee156 Direksi dan Sekretaris Perusahaan Board of Directors and Corporate Secretary158 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting160 Informasi Perseroan Corporate Information
Daftar IsiContents
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Maksimedia
2010Laporan Tahunan
Annual Report
PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa)Gedung Krakatau Steel 3rd Floor
Jl. Gatot Subroto Kav. 54
Jakarta 12950 - Indonesia
Phone : (62-21) 520 9883 (hunting)
Fax : (62-21) 521 0079, 521 0081
Website : www.latinusa.co.id
Email : [email protected]
PT Pelat Timah
Nu
santara Tb
k. (PT Latinu
sa)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Lapo
ran Tah
un
an 2010 An
nu
al Rep
ort
Sustain
able G
row
th