psdn auditan 31 desember 2010

82
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009

Upload: rumi-imur

Post on 07-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: PSDN Auditan 31 Desember 2010

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009

Page 2: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………….. 1-3 ………………………..Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………. 4-5 .………………. Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Consolidated Statements of Changes in Konsolidasi …………………………………………… 6 .……………………………… Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………….. 7-8 ..…………. Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………. 9-78 ..... Notes to the Consolidated Financial Statements

**********************

Page 3: PSDN Auditan 31 Desember 2010
Page 4: PSDN Auditan 31 Desember 2010
Page 5: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 37.925.852.649 2c,2o,2t,3 56.335.929.299 Cash and cash equivalents Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 1.904.794.000 2c,2o,2t,4 - Restricted time deposits Piutang usaha 2d,2o,2t,5 Trade receivables Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan kerugian Third parties penurunan nilai sebesar (net of allowance for Rp310.693.820 pada tahun impairment losses of

2010 dan sebesar Rp310,693,820 in 2010 Rp268.615.940 and Rp268,615,940 pada tahun 2009) 67.895.346.778 33.550.407.240 in 2009) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.185.915.895 2e,6 2.817.043.700 Related parties Piutang lain-lain, bersih 517.322.777 2d,2o,2t 799.861.285 Other receivables, net Persediaan 154.065.950.383 2f,7 110.570.153.758 Inventories Uang muka kepada pemasok Advances to suppliers dan lain-lain, bersih 2.558.033.766 2d 1.529.852.194 and others, net Biaya dibayar di muka 684.756.209 2g 613.498.843 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 268.737.972.457 206.216.746.319 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan, bersih 4.192.000.743 2p,15 2.324.380.532 Deferred tax assets, net Penyertaan saham 630.000.000 2h,8 630.000.000 Investments in shares of stock Tanaman perkebunan 2i,9 Plantations Menghasilkan (setelah Mature dikurangi akumulasi (net of accumulated amortisasi sebesar amortization of Rp8.990.126.506 pada tahun Rp8,990,126,506 in 2010 2010 dan Rp5.322.814.006 and Rp5,322,814,006 pada tahun 2009) 7.334.625.000 11.001.937.500 in 2009) Belum menghasilkan 659.388.813 53.252.764 Immature Aset tetap Property, plant and equipment (setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated penyusutan sebesar depreciation of Rp125.964.765.224 pada tahun Rp125,964,765,224 in 2010 2010 dan Rp113.358.975.351 and Rp113,358,975,351 pada tahun 2009) 117.684.967.643 2j,2k,10 117.205.567.084 in 2009) Goodwill, bersih 6.598.523.740 1c 7.258.376.116 Goodwill, net Taksiran tagihan pajak 3.540.905.243 2p,15 2.924.336.157 Estimated claims for tax refunds Advance for purchase of Uang muka pembelian aset tetap 1.994.942.229 - property and equipment Biaya tangguhan hak atas tanah, bersih 1.621.175.000 1.783.292.500 Deferred land rights, net Biaya yang ditangguhkan 847.128.333 2l 3.426.921.666 Deferred charges Lain-lain 769.720.979 2e,6 803.699.029 Others

Jumlah Aset Tidak Lancar 145.873.377.723 147.411.763.348 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 414.611.350.180 353.628.509.667 TOTAL ASSETS

Page 6: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

2

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 125.874.000.000 2o,2t,11 84.600.000.000 Short-term bank loans Hutang usaha 2o,2t,12 Trade payables Pihak ketiga 18.374.043.175 6.320.138.424 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2e,6 97.246.455 Related parties Hutang lain-lain 36.651.500 2e,2o,2t 128.078.173 Other payables Biaya masih harus dibayar 3.850.426.163 2n,2o,2t,13 3.008.478.562 Accrued expenses Hutang pajak 2.765.192.361 2p,15 2.721.629.226 Taxes payable Uang muka pelanggan 60.861.999 60.861.999 Customers’ advances Pendapatan diterima di muka 18.850.800.125 2n,14 2.605.103.661 Unearned revenue Hutang jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun long-term debts Hutang bank 23.736.240.000 2o,2t,16 31.960.000.000 Bank loans Pembiayaan konsumen 7.200.000 134.175.000 Consumer financing Kewajiban sewa pembiayaan 888.194.834 2k,10 327.895.833 Obligations under finance lease

Jumlah Kewajiban Lancar 194.443.610.157 131.963.607.333 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK NON-CURRENT LANCAR LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan, bersih 4.358.301.746 2p,15 5.445.603.293 Deferred tax liabilities, net Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term debts, net of dalam satu tahun current maturities Hutang bank - 2o,2t,16 24.816.000.000 Bank loans Pembiayaan konsumen - 7.200.000 Consumer financing Kewajiban sewa pembiayaan 1.275.255.082 2k,10 - Obligations under finance lease Kewajiban imbalan kerja karyawan 21.017.053.511 2q,25 17.628.068.638 Employees benefit liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 26.650.610.339 47.896.871.931 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 221.094.220.496 179.860.479.264 Total Liabilities

KELEBIHAN NILAI ASET BERSIH ATAS BIAYA EXCESS OF NET ASSETS OF PEROLEHAN ANAK CONSOLIDATED PERUSAHAAN YANG SUBSIDIARIES OVER THE DIKONSOLIDASI, BERSIH 585.899.204 2b,17 781.198.940 COST OF INVESTMENTS, NET

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 54.583.664.112 2b,18 47.558.289.728 SUBSIDIARIES

Page 7: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

3

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp500 Rp500 per saham par value per share Modal dasar, Authorized, ditempatkan dan issued and disetor penuh - fully paid - 1.440.000.000 saham 720.000.000.000 19 720.000.000.000 1,440,000,000 shares Difference in the value of Selisih nilai transaksi restructuring transactions restrukturisasi entitas among companies under sepengendali (430.308.190) 2m (430.308.190) common control Defisit (581.222.125.442) (594.141.150.075) Deficit

Ekuitas, Bersih 138.347.566.368 125.428.541.735 Shareholders’ Equity, Net

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 414.611.350.180 353.628.509.667 SHAREHOLDERS’ EQUITY

Page 8: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

4

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENJUALAN BERSIH 928.526.978.567 2n,20 592.358.364.380 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 827.226.159.073 2n,21 504.383.547.809 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 101.300.819.494 87.974.816.571 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2n,22 OPERATING EXPENSES Umum dan administrasi 46.148.392.656 36.692.304.256 General and administrative Penjualan 8.905.761.785 8.150.838.284 Selling

Jumlah Beban Usaha 55.054.154.441 44.843.142.540 Total Operating Expenses

LABA USAHA 46.246.665.053 43.131.674.031 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOME LAIN-LAIN (CHARGES) Laba selisih kurs, bersih 2.222.403.866 2o,24 13.493.158.196 Gain on foreign exchange, net Penghasilan sewa 1.294.680.010 1.955.771.250 Rent income Penghasilan bunga 953.499.731 3,4 1.529.602.999 Interest income Laba pelepasan Gain on disposal of aset tetap, bersih 38.648.581 2j,10 311.522.655 property and equipment, net Beban bunga (8.285.000.629) 2k,10,11,16 (10.532.430.114) Interest expense Amortisasi biaya yang ditangguhkan (2.579.793.333) 2l (1.007.910.000) Amortization of deferred charges Laba penjualan penyertaan Gain on sale of investment in saham, bersih - 1c 10.088.190.999 shares of stocks, net Lain-lain, bersih (649.533.520) 17 (397.987.695) Miscellaneous, net

Pendapatan (Beban) Lain-lain, Bersih (7.005.095.294) 15.439.918.290 Other Income (Charges), Net LABA SEBELUM INCOME BEFORE MANFAAT (BEBAN) PAJAK 39.241.569.759 58.571.592.321 TAX BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2p,15 TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini (16.511.453.500) (15.406.610.800) Current Tangguhan 2.954.921.758 1.778.227.552 Deferred Beban Pajak, Bersih (13.556.531.742 ) (13.628.383.248) Tax Expense, Net

LABA SEBELUM HAK INCOME BEFORE MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTERESTS ANAK PERUSAHAAN IN NET EARNINGS OF YANG DIKONSOLIDASI 25.685.038.017 44.943.209.073 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Page 9: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

5

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (continued)

Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTERESTS IN NET ANAK PERUSAHAAN YANG EARNINGS OF CONSOLIDATED DIKONSOLIDASI, BERSIH (12.766.013.384) 2b (12.493.390.914) SUBSIDIARIES, NET

LABA BERSIH 12.919.024.633 32.449.818.159 NET INCOME

LABA BASIC EARNINGS PER SAHAM DASAR 9 2s 23 PER SHARE

Page 10: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

6

PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY

Years ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Selisih nilai transaksi restrukturisasi Modal saham - entitas dasar, ditempatkan sepengendali/ dan disetor Difference in penuh/ the value of Capital stock - restructuring Ekuitas, authorized, transactions among Bersih/ issued and companies under Defisit/ Shareholders’ fully paid common control Deficit Equity, Net

Saldo per 31 Desember 2008 720.000.000.000 (430.308.190) (626.590.968.234) 92.978.723.576 Balance as of December 31, 2008 Laba bersih tahun 2009 - - 32.449.818.159 32.449.818.159 Net income for 2009 Saldo per 31 Desember 2009 720.000.000.000 (430.308.190) (594.141.150.075) 125.428.541.735 Balance as of December 31, 2009 Laba bersih tahun 2010 - - 12.919.024.633 12.919.024.633 Net income for 2010 Saldo per 31 Desember 2010 720.000.000.000 (430.308.190) (581.222.125.442) 138.347.566.368 Balance as of December 31, 2010

Page 11: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

7

PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 907.132.386.719 571.690.124.322 Cash received from customers Penerimaan kas dari: Cash received from: Pendapatan sewa 1.225.656.657 840.500.000 Rent income Penghasilan bunga dan lain-lain 969.487.416 2.690.653.940 Interest income and others Restitusi pajak 502.929.246 - Tax refunds Pembayaran kas kepada pemasok (798.715.748.970) (494.786.190.148) Cash payments to suppliers Pembayaran kas untuk: Cash payments for: Beban usaha (di luar Operating expenses (excluding gaji dan upah) (46.712.784.069) (51.048.539.529) salaries and wages) Gaji dan upah (43.895.324.802) (38.112.038.466) Salaries and wages Pajak penghasilan badan Corporate income tax dan pajak lainnya (16.669.700.003) (25.158.082.885) and other taxes Beban bunga (8.401.643.448) (10.458.488.146) Interest expense

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in aktivitas operasi (4.564.741.254) (44.342.060.912) activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan Proceeds from disposal of aset tetap 38.817.728 10 535.482.655 property and equipment Penerimaan dividen, bersih 23.306.150 8 90.773.320 Net dividend income Pembelian aset tetap, Acquisitions of property and equipment, termasuk uang muka including advance for purchase of pembelian kendaraan transportation equipment melalui pembiayaan konsumen (10.385.343.710) 10 (7.951.749.913) through consumer financing Kenaikan uang muka Increase in advances for purchases pembelian aset tetap (1.958.942.229) (13.000.000) of property and equipment Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (1.904.794.000) - Placement of restricted time deposits Biaya terkait tanaman belum Cost related to immature menghasilkan (606.136.049) (13.634.000) plantations Hasil penjualan bersih Net proceeds from sale of penyertaan saham - 11.505.282.611 investment in shares of stock Pembelian Anak Perusahaan, setelah dikurangi kas yang Acquisition of a Subsidiary, diperoleh - (7.722.557.222) net of cash acquired Kas bersih digunakan untuk Net cash used in untuk aktivitas investasi (14.793.092.110) (3.569.402.549) investing activities ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penambahan hutang bank Additions to short-term jangka pendek 41.391.087.031 78.681.250.000 bank loan Pembayaran hutang bank jangka panjang dan biaya pendanaan Payments of long-term bank loans tangguhan (32.626.960.000) (29.041.368.067) and deferred financing costs Pembayaran dividen kepada Payment of dividends to pemegang saham minoritas (6.246.639.000) (6.999.475.000) minority shareholders Pembayaran kewajiban sewa Payments of obligations under pembiayaan (1.435.556.317) (816.791.711) finance lease Pembayaran hutang Payments of consumer pembiayaan konsumen (134.175.000) (142.900.000) financing loan

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 947.756.714 41.680.715.222 financing activities

Page 12: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

8

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENURUNAN BERSIH NET DECREASE IN KAS DAN SETARA KAS (18.410.076.650) (6.230.748.239) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 56.335.929.299 3 62.566.677.538 AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 37.925.852.649 3 56.335.929.299 AT END OF YEAR

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTAL CASH FLOWS ARUS KAS INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Non-cash activity

Acquisitions of machinery and Perolehan mesin dan peralatan equipment and transportation dan kendaraan melalui equipment through the kewajiban sewa incurrence of obligations pembiayaan 3.058.264.000 10 - under finance lease

Page 13: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih berdasarkan akta Notaris Paul Tamara No. 7 tanggal 16 April 1974. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., No. 10 tanggal 20 Oktober 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-97905.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008.

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Aneka Bumi Asih based on the Notarial Deed No. 7 of Paul Tamara dated April 16, 1974. The deed of the Company’s establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/358/23 dated October 3, 1974 and was published in the Supplement No. 2488 of State Gazette No. 37 dated May 10, 1994. Its Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was covered by Notarial Deed No. 10 of Mrs. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., dated October 20, 2008 regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conform with the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-97905.AH. 01.02.Year 2008 dated December 18, 2008.

Perusahaan berdomisili di Jalan Jenderal

Sudirman No. 47, Jakarta Selatan dan pabriknya berlokasi di Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974.

The Company is domiciled at Jalan Jenderal Sudirman No. 47, South Jakarta and its factory is located at Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. The Company is currently engaged in agricultural products processing and trading. The Company started its commercial operations in 1974.

b. Penawaran umum efek Perusahaan b. The Company’s public offerings

Pada tanggal 22 September 1994,

berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1645/PM/1994, Perusahaan melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia) menawarkan 30.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp3.000 per saham. Perbedaan antara jumlah nilai nominal dengan jumlah harga jual saham (agio saham) tersebut sebesar Rp60.000.000.000. Pada tahun 1997, Perusahaan membagikan saham bonus (untuk setiap pemegang 2 saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 8 Juli 1997, berhak atas 1 saham bonus).

On September 22, 1994, based on the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Letter No. S-1645/PM/1994, the Company offered to the public through the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (which have merged to become the Indonesia Stock Exchange) 30,000,000 shares with Rp1,000 par value a share at the selling price per share of Rp3,000. The difference between the total par value and selling price of the shares sold (capital paid in excess of par value) amounted to Rp60,000,000,000. In 1997, the Company distributed bonus shares (1 bonus share for every 2 shares held by the shareholders on record as of July 8, 1997).

Page 14: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasi

c. Structure of consolidated Subsidiaries

Rincian mengenai Anak Perusahaan yang

dikonsolidasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut:

The details of consolidated Subsidiaries, directly or indiretly, are as follows:

Domisili dan tahun usaha komersial dimulai/ Persentase pemilikan Jumlah aset Domicile efektif (%)/ (dalam jutaan Rupiah)/ and year Efective percentage Total assets commercial of ownership (%) (in millions Rupiah) Anak Perusahaan/ operations Subsidiaries Bidang usaha/Business started 2010 2009 2010 2009

Langsung/Direct PT Aneka Coffee Pabrik kopi bubuk dan instan/ Sidoarjo, 1996 65,0000 65,0000 168.836 152.757 Industry (ACI) Roasted and instant coffee manufacturing PT Aneka Sumber Pengolahan dan Bandar 99,9998 99,9998 17.137 17.017 Kencana perdagangan hasil bumi/ Lampung, 1984 Agricultural products processing and trading PT Aneka Bumi Pengolahan dan Surabaya, 1984 99,9900 99,9900 6.470 6.770 Kencana perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading PT Lampung Pengolahan dan Bandar 99,9940 99,9940 3.811 3.868 Sumber Kencana perdagangan hasil bumi/ Lampung, 1986 Pelleting Factory Agricultural products processing and trading PT Tirtha Harapan Bali Pengolahan dan Singaraja, 1973 99,9900 99,9900 898 1.115 perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading PT Aneka Widya Real estat/Real estate Jakarta, 1986 99,9990 99,9990 108 121 Graha Tidak langsung/Indirect PT Indoarabica Perkebunan dan Bengkulu, 1989 61,0974 61,0974 12.987 15.086 Mangkuraja pengolahan hasil bumi/ Plantations and agriculture processing products PT Aneka Coffee Industry (“ACI”) PT Aneka Coffee Industry (“ACI”)

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli

Saham tanggal 8 September 2008, ACI setuju untuk melakukan pembelian 20.150 saham atau setara dengan 97,81% milik PT Aneka Agroprasidha (“AAP”) di PT Indoarabica Mangkuraja (“IAM”). ACI dan AAP setuju bahwa harga jual atas saham tersebut maksimum sebesar US$1.200.000 dengan memperhatikan hasil penilaian saham yang dilakukan oleh penilai independen dan uang muka sebesar 30% dari harga jual harus dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal

Based on the Sale and Purchase of Shares Binding Agreement dated September 8, 2008, ACI agreed to purchase 20,150 shares or equivalent to 97.81% ownership of PT Aneka Agroprasidha (“AAP”) in PT Indoarabica Mangkuraja (“IAM”). ACI and AAP agreed that the selling price for those shares will be done at the maximum amount of US$1,200,000 in respect to the result of shares valuation which was done by the independent appraisal and advance payment of 30% from the selling price should be paid at the latest on

Page 15: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasi (lanjutan)

c. Structure of consolidated Subsidiaries (continued)

PT Aneka Coffee Industry (“ACI”) (lanjutan) PT Aneka Coffee Industry (“ACI”)

(continued)

31 Oktober 2008. Pada tanggal 30 Oktober 2008, ACI membayar uang muka kepada AAP sebesar US$360.000 atau setara dengan Rp3.796.560.000 dan dicatat sebagai “Uang Muka Pembelian Penyertaan Saham” dalam neraca konsolidasi tahun 2008. Kemudian pada tanggal 12 Januari 2009 dilakukan amandemen perjanjian atas perubahan harga jual menjadi sebesar Rp12.000.000.000, dimana perjanjian ini berlaku selama 6 (enam) bulan.

October 31, 2008. On October 30, 2008, ACI made advance payments to AAP amounting to US$360,000 or equivalent to Rp3,796,560,000 and is recorded as “Advance for Purchase of Investment in Shares of Stock” in the 2008 consolidated balance sheet. Later on January 12, 2009, the agreement was amended related with the changes of the selling price becoming Rp12,000,000,000, where this agreement is valid for a period of 6 (six) months.

Pada tanggal 9 Juni 2009, dilakukan kembali

perpanjangan amandemen perjanjian serta disetujui pembayaran harga jual sebesar Rp12.000.000.000, yang dibayar sebanyak 2 (dua) kali dengan pembayaran pertama dibayarkan pada tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp3.796.560.000 dan pembayaran akhir sebesar Rp8.203.440.000 yang akan dibayarkan pada tanggal 10 Juni 2009.

On June 9, 2009, the above amended agreement was extended and agreed that the payment on the selling price of Rp12,000,000,000 will be paid in 2 (two) installments, with the first installment paid on October 30, 2008 amounting to Rp3,796,560,000 and final installment amounting to Rp8,203,440,000 will be paid on June 10, 2009.

Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal

31 Agustus 2009 oleh Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H. dilakukan pengalihan dan penyerahan hak atas saham. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, IAM melakukan perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-57674.AH.01.02 tanggal 25 November 2009.

Based on the Notarial Deed No. 8 of Mrs. Liliana Arif Gondoutomo, S.H. dated August 31, 2009, a transfer and submission of share rights was made. In accordance with the above matter, IAM has amended its Articles of Association which has been agreed by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-57674.AH.01.02, dated November 25, 2009.

Nilai wajar aset dan kewajiban teridentifikasi

dari IAM pada tanggal akuisisi adalah: The fair value of identifiable assets and

liabilities from IAM at the date of acquisition: Nilai wajar yang diakui pada saat akuisisi/ Nilai buku Fair value sebelumnya/ recognized Previous on acquisition carrying amount

Kas dan bank 480.882.778 480.882.778 Cash and bank Piutang lain-lain 41.440.000 41.440.000 Other receivables Persediaan 54.794.292 54.794.292 Inventories Uang muka kepada pemasok 62.000.000 62.000.000 Advances to suppliers Aset pajak tangguhan 3.016.471.842 3.016.471.842 Deferred tax assets Tanaman menghasilkan 11.307.546.875 914.465.863 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 39.618.764 39.618.764 Immature plantations

Page 16: PSDN Auditan 31 Desember 2010
Page 17: PSDN Auditan 31 Desember 2010
Page 18: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Karyawan, Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit (lanjutan)

d. Employees, Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee (continued)

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Mansjur Tandiono : President Commissioner Wakil Presiden Komisaris : Widyono Lianto : Vice President Commissioner Komisaris : Made Sudharta : Commissioner Komisaris : Agus Soegiarto*) : Commissioner Komisaris Independen : Fery Yennoto : Independent Commissioner Komisaris Independen : Robertus Sukamto*) : Independent Commissioner

Dewan Direksi/ Board of Directors Presiden Direktur : Jeffry Sanusi Soedargo : President Director

Wakil Presiden Direktur : Didik Tandiono : Vice President Director Direktur : H. Sjamsul Bachri Uding : Director Direktur : Budi Pringgosusanto : Director Direktur : Lie Sukiantono Budinarta : Director Direktur : Moenardji Soedargo : Director

Komite Audit/ Audit Committee Ketua : Fery Yennoto : Chairman

Anggota : Vonalita Santoso : Member Anggota : Daniel : Member

*) Agus Soegiarto dan Robertus Sukamto diangkat masing-masing menjadi Komisaris Perusahaan dan Komisaris Independen Perusahaan efektif sejak tanggal 4 Juni 2010, menggantikan John Michael Hilton dan Agus Soegiarto (Catatan 19).

*) Agus Soegiarto and Robertus Sukamto were appointed as the Company’s Commissioner and the Company’s Independent Commissioner effective since June 4, 2010, replacing John Michael Hilton and Agus Soegiarto, respectively. (Note 19).

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee are as follows:

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Mansjur Tandiono : President Commissioner Wakil Presiden Komisaris : Widyono Lianto : Vice President Commissioner Komisaris : Made Sudharta : Commissioner Komisaris : John Michael Hilton : Commissioner Komisaris Independen : Fery Yennoto : Independent Commissioner Komisaris Independen : Agus Soegiarto : Independent Commissioner

Dewan Direksi/ Board of Directors Presiden Direktur : Jeffry Sanusi Soedargo : President Director

Wakil Presiden Direktur : Didik Tandiono : Vice President Director Direktur : H. Sjamsul Bachri Uding : Director Direktur : Budi Pringgosusanto : Director Direktur : Lie Sukiantono Budinarta : Director Direktur : Moenardji Soedargo : Director

Komite Audit/ Audit Committee Ketua : Fery Yennoto : Chairman

Anggota : Vonalita Santoso : Member Anggota : Daniel : Member

Page 19: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Karyawan, Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit (lanjutan)

d. Employees, Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee (continued)

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki

542 (lima ratus empat puluh dua) dan 525 (lima ratus dua puluh lima) karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

The Company and its Subsidiaries have a total of 542 (five hundred and forty two) and 525 (five hundred and twenty five) permanent employees (unaudited) as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

Beban remunerasi yang dibayarkan kepada

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing berjumlah Rp6.300.000.000 dan Rp5.158.500.000 pada tahun 2010 dan 2009.

Remuneration expenses paid to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors totaled Rp6,300,000,000 and Rp5,158,500,000 in 2010 and 2009, respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi

a. Basis of preparation of consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasi terlampir

disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan pedoman penyajian laporan keuangan konsolidasi.

The accompanying consolidated financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Capital Market Supervisory Agency - Financial Institution (BAPEPAM-LK)’s regulations and guidelines on the presentation of consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasi disusun

berdasarkan konsep akrual dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting while the measurement basis used is historical costs, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan

penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows present receipts and payments of cash and cash equivalents which classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.

Page 20: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries which are more than 50% owned, either directly or indirectly.

Bagian hak minoritas atas ekuitas dari Anak

Perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” dalam neraca konsolidasi.

The minority shareholders’ proportionate share in the equity of the consolidated Subsidiaries is presented as “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang

signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated.

Selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

The excess of the net assets of the consolidated Subsidiaries over the cost of investments is amortized over 20 (twenty) years using the straight-line method.

Selisih lebih biaya perolehan atas nilai buku

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi diamortisasi selama 11 (sebelas) tahun berdasarkan sisa umur hak guna atas tanah dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

The excess of the cost of investments of the consolidated Subsidiary over the net assets is amortized over 11 (eleven) years based on remaining life of the legal land rights using the straight-line method.

c. Kas dan setara kas serta deposito

berjangka yang dibatasi penggunaannya c. Cash and cash equivalents and restricted

time deposits

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of all unrestricted cash on hand and in banks and investments with maturities of three months or less from the dates of placement and not pledged as collateral to loans.

Deposito berjangka dengan pembatasan

penggunaannya disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.

Time deposits that are restricted in used are classified as “Restricted Time Deposit”.

d. Piutang dan cadangan kerugian penurunan

nilai d. Receivables and allowance for impairment

losses

Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Sebelum tahun 2010, cadangan kerugian penurunan nilai diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Mulai tahun 2010, nilai cadangan ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2t.

Accounts receivable are stated at their nominal value, net of allowance for impairment losses. Prior to 2010, allowance for impairment losses was estimated based on a review of the collectibility status of the individual receivable accounts at the end of the year. Starting 2010, the allowance is determined based on the policy as described in Note 2t.

Page 21: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa e. Transactions with related parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan

melakukan transaksi dengan pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties which are regarded as having special relationships, as defined under PSAK 7, “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

All significant transactions with related parties, whether conducted or not under terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang

lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Penyisihan persediaan usang dan penurunan harga pasar disajikan untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in market value is provided to adjust the carrying value of inventories to their net realizable value.

g. Biaya dibayar di muka g. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya.

Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.

h. Penyertaan saham h. Investments in shares of stock

Penyertaan saham dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari 20% dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dan disesuaikan dengan penurunan permanen, jika ada.

Investments in shares of stock wherein the Company and its Subsidiaries have ownership interests of less than 20% are stated at cost (cost method) and adjusted for permanent decline, if any.

Page 22: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Tanaman perkebunan i. Plantations

Tanaman perkebunan kopi diklasifikasikan dalam tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dan menghasilkan. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan, dimana telah mencakup akumulasi biaya dari penanaman, penyuburan, dan pemeliharaan tanaman, dan alokasi biaya tidak langsung. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan akan direklasifikasi ke tanaman perkebunan yang menghasilkan saat tanaman perkebunan dapat dipanen. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan tidak diamortisasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar” dalam neraca konsolidasi.

Coffee plantations are classified into immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consists of accumulated costs of planting, fertilizing and up-keeping of the plantations, and allocations of indirect overhead costs. Immature plantations will be reclassified to the mature plantations at the time the plants become harvestable. Immature plantations are not amortized and recorded as a part of “Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets.

Tanaman perkebunan yang menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Tanaman perkebunan yang menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus atas umur produktif ekonomi, yaitu 20 (dua puluh) tahun.

Mature plantations are stated at cost less accumulated amortization. Mature plantations are amortized using the straight-line method over their economic productive life of 20 (twenty) years.

j. Aset tetap j. Property, plant and equipment

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Property, plant and equipment, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred.

Penyusutan bangunan dan prasarana dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan penyusutan aset tetap lainnya, kecuali untuk aset tetap PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), Anak Perusahaan, dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan persentase sebagai berikut:

Depreciation of buildings and improvements is computed using the straight-line method, while depreciation of other properties, except for property, plant and equipment of PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, is computed using the double-declining balance method based on the annual rates of depreciation as follows:

Page 23: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Property, plant and equipment (continued)

Persentase/Rates

Bangunan dan prasarana 5 - 10% Buildings and improvements Jalan perkebunan 25 Road in plantation Mesin dan peralatan 10 - 25 Machinery and equipment Peralatan kantor 25 - 50 Office equipment Kendaraan 25 - 50 Transportation equipment

Penyusutan mesin dan peralatan ACI dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai masa manfaat mesin dan peralatan selama 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) tahun, dan peralatan kantor dan kendaraan selama 5 (lima) tahun.

Depreciation of machinery and equipment of ACI is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of machinery and equipment of 5 (five) to 20 (twenty) years, and office and transportation equipment of 5 (five) years.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan

dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles may be deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress is presented in the consolidated balance sheets as part of property, plant and equipment and is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate property, plant and equipment accounts when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pada

saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is derecogized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Page 24: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Sewa k. Leases

Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan PT Aneka Coffee Industry (“ACI”) mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan ACI akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Based on PSAK 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and PT Aneka Coffee Industry (“ACI”) recognize assets and liabilities in their balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of income. Capitalized leased assets (presented under the account of property, plant and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and ACI will obtain ownership by the end of the lease term.

Dalam sewa operasi, Perusahaan dan ACI mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

Under an operating lease, the Company and ACI recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.

Kewajiban sewa pembiayaan dinyatakan

berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan.

Obligations under finance lease are presented at the present value of the lease payments.

l. Beban tangguhan biaya transaksi l. Deferred transaction cost

Biaya-biaya yang terjadi atas pendanaan

kembali pinjaman ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang jangka waktu pinjaman tersebut. Mulai tahun 2010, biaya-biaya ini ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2t.

Expenses incurred on refinancing loans are deferred and amortized over the term of the loans. Starting to 2010, related expenses are determined based on the policy as described in Note 2t.

m. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali m. Difference arising from restructuring

transactions among companies under common control

Selisih antara biaya perolehan dengan nilai

buku setiap transaksi dengan entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas di dalam neraca konsolidasi.

The excess of cost over the net book value of each transaction with companies under common control is recorded as “Difference in the Value of Restructuring Transactions among Companies under Common Control” and presented under the Shareholders’ Equity section in the consolidated balance sheets.

Page 25: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui

pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (f.o.b. shipping point). Pendapatan penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.

Export sales are generally recognized upon the shipment of the products to the customers (f.o.b. shipping point). Local sales are recognized upon the delivery of the goods to the customers and title has passed.

Beban diakui pada saat terjadinya (metode

akrual). Expenses are recognized when these are

incurred (accrual basis).

o. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing o. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi bank untuk tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.m

Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange at the last banking transaction date of the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset

dan kewajiban moneter pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the monetary assets and liabilities were adjusted to Rupiah using the Bank Indonesia middle rates of exchange as follows:

2010 2009

Mata uang Currency EUR1 11.956 13.510 EUR1 US$1 8.991 9.400 US$1

YEN100 11.029 10.170 YEN100 SGD1 6.981 6.699 SGD1

p. Pajak penghasilan p. Income tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada), juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses (if any), are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Page 26: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pajak penghasilan (lanjutan) p. Income tax (continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date.

Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban

pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke saldo Ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to Shareholders’ Equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat penetapan pajak diterima, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Amendments to tax obligation are recorded when an assessment is received, or if appealed against by the Company and its Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.

q. Imbalan kerja karyawan q. Employees benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui

kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.

The Company and its Subsidiaries recognize their employees benefits liability in accordance with PSAK 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Company and its Subsidiaries to provide all employees benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees benefits, termination benefits and equity compensation benefits.

Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004),

perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.

Under PSAK 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits based on the Labor Law of 2003 is determined using the Projected Unit Credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date.

Page 27: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Imbalan kerja karyawan (lanjutan) q. Employees benefits (continued)

Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar

metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan hutang imbalan dari program yang ada diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefit concerned become vested.

r. Pelaporan segmen r. Segment reporting

Sesuai PSAK 5 (Revisi 2000), “Pelaporan

Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

In accordance with PSAK 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, business segments provide products or services information that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services information within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Perusahaan dan Anak Perusahaan

mengelompokkan usaha mereka menjadi empat jenis industri, yaitu pengolahan dan perdagangan hasil bumi, pabrik kopi bubuk dan instan, real estat, dan perkebunan dan pengolahan hasil bumi untuk pelaporan segmen utama mereka.

The Company and Subsidiaries categorize their business into four industry types, namely, agricultural products processing and trading, roasted and instant coffee manufacturing, real estate, and plantation and agriculture processing products for their primary segment reporting.

Untuk pelaporan segmen sekunder,

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan usaha mereka berdasarkan area geografis, yaitu Sumatera, dan Jawa dan Bali.

For secondary segment reporting, the Company and Subsidiaries classified their business based on geographical area, namely Sumatera, and Java and Bali.

s. Laba per saham dasar s. Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan, yaitu sebanyak 1.440.000.000 lembar saham masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of issued and fully paid shares outstanding during the year of 1,440,000,000 shares in 2010 and 2009, respectively.

Page 28: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan t. Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan

Anak Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs were applied prospectively.

PSAK 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan

tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, ke dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-

prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

Penerapan awal Standar-standar ini tidak

mengakibatkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010.

The initial adoption of these Standards did not results in transition adjustments as of January 1, 2010.

Page 29: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal, dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Initial recognition

Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments, or (iv) available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition, and where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito jaminan dan pinjaman kepada karyawan.

The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables, other receivables, security deposit and loan to employees.

Page 30: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Semua aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Subsequent measurement

The subsequent measurement of a financial asset depends on its classification. All the Company and Subsidiaries’ financial assets are classified as loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

(ii) Kewajiban keuangan

Pengakuan awal

Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) hutang dan pinjaman, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.

(ii) Financial liabilities

Initial recognition

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) loans and borrowings, or as (iii) derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan pinjaman.

The Company and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses and loans.

Page 31: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(ii) Kewajiban keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya. Semua kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman dan hutang.

Subsequent measurement

The measurement of a financial liability depends on its classification. All the Company and Subsidiaries’ financial liabilities are classified as loans and borrowings.

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

(iii) Saling hapus dari instrumen keuangan

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

(iii) Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

(iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.

(iv) Fair value of financial instruments The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques.

Page 32: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan

(lanjutan) (iv) Fair value of financial instruments

(continued)

Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

(v) Biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan komisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(v) Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and commissions that are an integral part of the effective interest rate.

(vi) Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

(vi) Impairment of financial assets The Company and Subsidiaries assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Page 33: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (vi) Impairment of financial assets (continued)

Jika Perusahaan dan anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan cadangan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.

Page 34: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (vi) Impairment of financial assets (continued)

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

(vii) Penghentian pengakuan

Aset keuangan Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari suatu aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

(vii) Derecognition Financial assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

Page 35: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

(vii) Penghentian pengakuan (lanjutan) (vii) Derecognition (continued)

Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

u. Penggunaan estimasi u. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

2010 2009

Kas Cash on hand Dalam Rupiah 1.294.486.362 5.538.883.067 In Rupiah Dalam Dolar AS In US Dollar (US$8.113 pada tahun 2010 dan (US$8,113 in 2010 and US$7.226 pada tahun 2009) 72.944.093 67.924.400 US$7,226 in 2009) Bank Cash in banks Rekening Rupiah Rupiah Accounts PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 3.257.983.480 546.524.003 Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.442.302.087 2.416.929.848 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia 1.308.123.614 853.963.151 PT Bank DBS Indonesia

Page 36: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2010 2009

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 298.952.975 653.186.371 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 117.266.839 172.151.537 (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp80 juta) 80.308.588 113.161.520 Rp80 million) Rekening Dolar AS US Dollar Accounts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (US$1.315.635 pada tahun 2010 (US$1,315,635 in 2010 and dan US$313.425 pada tahun 2009) 11.828.827.289 2.946.192.744 US$313,425 in 2009) Citibank N.A., Surabaya Citibank N.A., Surabaya (US$492.225 pada tahun 2010 (US$492,225 in 2010 dan US$95.085 pada tahun 2009) 4.425.593.087 893.797.590 and US$95,085 in 2009) PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia (US$437.236 pada tahun 2010 (US$437,236 in 2010 dan US$392.135 pada tahun 2009) 3.931.186.089 3.686.067.872 and US$392,135 in 2009)

=

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited, Surabaya Limited, Surabaya (US$37.285 pada tahun 2010 dan (US$37,285 in 2010 and US$29.522 pada tahun 2009) 335.227.906 277.507.270 US$29,522 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$20.518 pada tahun 2010 (US$20,518 in 2010 and dan US$311.168 pada tahun 2009) 184.475.180 2.924.983.806 US$311,168 in 2009)

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$14.890 pada (Persero) Tbk (US$14,890 in tahun 2010 dan US$16.570 2010 and US$16,570 pada tahun 2009) 133.877.879 155.755.180 in 2009) Setara kas - deposito berjangka Cash equivalents - time deposits

PT Bank DBS Indonesia (US$200.000 dan Rp4.000.000.000 PT Bank DBS Indonesia pada tahun 2010 dan (US$200,000 and Rp4,000,000,000 US$2.000.000 dan Rp10.000.000.000 in 2010 and US$2,000,000 pada tahun 2009) 5.798.200.000 28.800.000.000 and Rp10,000,000,000 in 2009)

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 2.416.097.181 3.288.900.940 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 3.000.000.000 Internasional Tbk

Jumlah Kas dan Setara Kas 37.925.852.649 56.335.929.299 Total Cash and Cash Equivalents

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh bunga dengan suku bunga tahunan berkisar antara 5,34% sampai 8,75% pada tahun 2010 dan 5,50% sampai 13,00% pada tahun 2009, sementara deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga dengan suku bunga tahunan berkisar antara 0,13% sampai 1,25% pada tahun 2010 dan 0,70% sampai 4,50% pada tahun 2009.

The time deposits in Rupiah currency earn interest at annual rates ranging from 5.34% to 8.75% in 2010 and from 5.50% to 13.00% in 2009, while the time deposits in US Dollar currency earn interest at annual rates ranging from 0.13% to 1.25% in 2010 and from 0.70% to 4.50% in 2009.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

As of December 31, 2010 and 2009 there were no placements of cash and cash equivalents in related parties.

Page 37: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

4. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

4. RESTRICTED TIME DEPOSITS

Akun ini merupakan deposito berjangka PT Aneka

Coffee Industry (“ACI”), Anak perusahaan, yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp700.000.000 dan US$134.000 pada tanggal 31 Desember 2010.

This account consists of time deposits of PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, placed at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk totaling Rp700,000,000 and US$134,000 as of December 31, 2010.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

dalam Rupiah memiliki tingkat bunga antara 5,50% sampai 6,25%, sementara deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dalam US Dollar memiliki tingkat bunga antara 0,25% sampai 0,75%.

The restricted time deposits in Rupiah currency earned annual interest at rates ranging from 5.50% to 6.25%, while the restricted time deposits in US Dollar currency earned annual interest at rates ranging from 0.25% to 0.75%.

Seluruh deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya ini dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi yang diperoleh oleh ACI (Catatan 26).

All restricted time deposits are pledged as collateral to the bank guarantee facilities obtained by ACI (Note 26).

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:

2010 2009

Pihak ketiga Third Parties (US$6.957.627 dan Rp5.650.016.152 (US$6,957,627 and Rp5,650,016,152 pada tahun 2010 dan US$3.060.803 in 2010 and US$3,060,803 dan Rp5.047.472.536 pada and Rp5,047,472,536 tahun 2009) 68.206.040.598 33.819.023.180 in 2009) Cadangan kerugian penurunan nilai (310.693.820) (268.615.940) Allowance for impairment losses

Piutang usaha dari Trade receivables from pihak ketiga, bersih 67.895.346.778 33.550.407.240 third parties, net Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Related Parties (Note 6) Perdagangan hasil bumi Agricultural products (US$354.345 pada tahun 2010 dan (US$354,345 in 2010 and US$299.686 pada tahun 2009) 3.185.915.895 2.817.043.700 US$299,686 in 2009)

Jumlah Piutang Usaha, Bersih 71.081.262.673 36.367.450.940 Total Trade Receivables, Net

Jumlah/ Persentase (%)/ Amount Percentage (%)

2010 2009 2010 2009

Belum jatuh tempo 68.189.387.401 25.303.546.440 95,93 69,58 Current - not due

Jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 2.785.730.272 10.887.359.000 3,92 29,94 1 - 30 days 31 - 60 hari 95.680.000 86.627.000 0,14 0,24 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 321.158.820 358.534.440 0,45 0,98 Over 60 days

Jumlah Piutang Usaha 71.391.956.493 36.636.066.880 100,44 100,74 Total Trade Receivables Cadangan kerugian penurunan nilai (310.693.820) (268.615.940) (0,44) (0,74) Allowance for impairment losses

Piutang Usaha, Bersih 71.081.262.673 36.367.450.940 100,00 100,00 Trade Receivables, Net

Page 38: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Changes in the allowance for impairment losses:

2010 2009

Saldo awal 268.615.940 233.494.730 Beginning balance Penambahan 42.077.880 35.121.210 Additions

Saldo akhir 310.693.820 268.615.940 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from the non-collectible accounts.

Sebagian piutang usaha Perusahaan dan seluruh

piutang usaha PT Aneka Coffee Industry, Anak Perusahaan dengan nilai sebesar US$5.622.579 dan Rp5.370.935.213 atau setara dengan Rp55.923.545.429, dan US$2.281.313 dan Rp4.778.856.596 atau setara dengan Rp26.223.203.120, masing-masing dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 11 dan 16).

Sebagian piutang usaha Perusahaan masing-

masing sebesar US$1.653.074 atau setara dengan Rp14.862.784.198 dan US$1.079.175 atau setara dengan Rp10.144.247.820, dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 11).

Part of trade receivables of the Company and all of trade receivables of PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, amounting to US$5,622,579 and Rp5,370,935,213 or equivalent to Rp55,923,545,429, and US$2,281,313 and Rp4,778,856,596 or equivalent to Rp26,223,203,120 are pledged as collateral to the short-term and long-term bank loans obtained from PT Bank DBS Indonesia in 2010 and 2009, respectively (Notes 11 and 16).

Part of the Company’s trade receivables amounting

to US$1,653,074 or equivalent to Rp14,862,784,198 and US$1,079,175 or equivalent to Rp10,144,247,820, are also pledged as collateral to the short-term bank loan obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk in 2010 and 2009, respectively (Note 11).

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

6. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai

transaksi usaha dan non-usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terjadi sesuai dengan persyaratan yang disetujui para pihak. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The Company and its Subsidiaries have trade and non-trade transactions with related parties which were conducted under term and condition agreed within parties. The nature of relationship with the related parties is as follows:

Sifat Hubungan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan/

Nature of Relationship with the Company and its Subsidiaries

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

(i) Pemegang saham Perusahaan/ The Company’s shareholders

PT Aneka Agroprasidha dan Itochu Corporation, Jepang/ Japan

(ii) Memiliki pemegang saham dan/atau direksi yang sama/

Same shareholders and/or directors

PT Indoarabica Mangkuraja

(iii) Perusahaan asosiasi/ Associated companies

Itochu Corp., Ltd., Taipei, PT Itochu Indonesia dan UCC Ueshima Coffee Co., Ltd., Jepang/Japan

Page 39: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

6. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The transactions with related parties are as follows:

a. Dalam kegiatan sehari-hari, Perusahaan dan

Anak Perusahaan menjual dan membeli barang dagangan tertentu kepada dan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

a. The Company and Subsidiaries, in the ordinary course of business, sell to and purchase from related parties certain products.

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:

Sales to related parties with the details as follows:

Persentase dari

jumlah Penjualan Bersih/ Jumlah/ Percentage to total Net Sales Amount

2010 2009 2010 2009

Grup Itochu 4,22 5,22 39.228.136.454 30.896.729.932 Itochu Group

Jumlah 4,22 5,22 39.228.136.454 30.896.729.932 Total

Saldo piutang usaha dari pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The balances of trade receivables from related parties are as follows:

2010 2009

Itochu Corp., Ltd., Taipei Itochu Corp., Ltd., Taipei (US$242.775 pada tahun 2010 dan (US$242,775 in 2010 US$257.086 pada tahun 2009) 2.182.790.025 2.416.603.700 and US$257,086 in 2009) Itochu Corp., Ltd., Jepang Itochu Corp., Ltd., Japan (US$111.570 pada tahun 2010 dan (US$111,570 in 2010 and US$42.600 pada tahun 2009) 1.003.125.870 400.440.000 US$42,600 in 2009)

Jumlah 3.185.915.895 2.817.043.700 Total

Persentase terhadap Percentage to jumlah aset konsolidasi 0,77% 0,80% consolidated total assets

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:

Purchases from related parties with the details as follows:

Persentase dari

jumlah Pembelian Bersih/ Jumlah/ Percentage to total Net Purchases Amount

2010 2009 2010 2009

Itochu Corporation, Jepang 0,18 0,52 1.352.524.442 2.322.283.814 Itochu Corporation, Japan UCC Ueshima Coffee UCC Ueshima Coffee Co., Ltd., Jepang 0,04 0,09 323.298.000 415.779.281 Co., Ltd., Japan PT Indoarabica Mangkuraja - 0,30 - 1.325.080.000 PT Indoarabica Mangkuraja

Jumlah 0,22 0,91 1.675.822.442 4.063.143.095 Total

Page 40: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

6. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The balances of trade payables to related party as of December 31, 2010 are as follows:

2010 2009

UCC Ueshima Coffee Co., Ltd., UCC Ueshima Coffee Co., Ltd., Jepang (YEN956.209) - 97.246.455 Japan (YEN956,209)

Jumlah - 97.246.455 Total

Persentase terhadap Percentage to total jumlah kewajiban konsolidasi - 0,05% consolidated liabilities

b. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan dengan kriteria tertentu sesuai dengan masing-masing jenjang kepegawaian dan disajikan sebagai bagian dari “Lain-lain” pada kelompok Aset Tidak Lancar dalam neraca konsolidasi. Pinjaman ini dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan.

b. The Company and its Subsidiaries grant non-interest bearing loans to their employees under certain criteria according to the individual’s position which are presented as part of “Others” under Non-Current Assets in the consolidated balance sheets. These loans are settled through monthly salary deductions.

c. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), Anak

Perusahaan, mengadakan penjanjian biaya komisi tanpa jangka waktu yang pasti dengan Itochu Corporation, Jepang (“ITC”), dimana ACI akan membayar beban komisi sebesar persentase tertentu dari nilai faktur penjualan komersial kepada pelanggan tertentu. Sebaliknya, ITC, sebagai agen komisi, menjamin pembayaran pelanggan. Biaya komisi yang dibayarkan kepada ITC sebesar Rp399.332.751 dan Rp307.734.723 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Penjualan - Komisi Penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang dari transaksi tersebut masing-masing sebesar US$15.137 dan US$10.427, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar - Komisi Penjualan” (Catatan 13) dalam neraca konsolidasi.

c. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, entered into a commission fee agreement with Itochu Corporation, Japan (“ITC”) with indefinite duration, whereby ACI will pay commission fees at certain percentage of the commercial invoice value of sales to certain customers. In return, ITC, as a commission agent guarantees the customers’, payments. Commission fees paid to ITC amounted to Rp399,332,751 and Rp307,734,723 in 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of “Selling Expenses - Sales Commissions” in the consolidated statements of income (Note 22). As of December 31, 2010 and 2009, the payables arising from these transactions amounting to US$15,137 and US$10,427 respectively, are recorded as part of “Accrued Expenses - Sales Commissions” (Note 13) in the consolidated balance sheets.

Page 41: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

6. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

d. ACI mengadakan perjanjian perantara dengan

ITC pada tanggal 1 Juli 2005, dimana ACI menunjuk ITC sebagai perantaranya untuk transaksi future dan/atau option biji kopi (“transaksi”) di London International Financial Futures and Option Exchange (LIFFE) dan/atau New York Coffee, Sugar & Cocoa Exchange, Inc. (NYCSCE), yang terutama bertujuan untuk melindungi risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga biji kopi. ACI akan membayar biaya perantara kepada ITC atas transaksi-transaksi tersebut sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian. Sehubungan dengan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, transaksi kontrak komoditi berjangka ini tidak memenuhi syarat atas akuntansi lindung nilai.

d. ACI entered into an agency agreement with ITC dated July 1, 2005, whereby ACI appointed ITC as its agent for the futures and/or options transactions of coffee beans (the “transactions”) in London International Financial Futures and Options Exchange (LIFFE) and/or New York Coffee, Sugar & Cocoa Exchange, Inc. (NYCSCE), which are primarily intended to hedge its exposures on risks of losses arising from the fluctuations in prices of the coffee beans. ACI will pay to ITC agency fees for the transactions as stipulated in the agreement. In accordance with PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, the said future commodity contracts did not meet the requirements for hedge accounting.

Pada 31 Desember 2010, tidak ada saldo dari

kontrak komoditi berjangka. Nilai bersih dari transaksi tersebut menghasilkan laba bersih sebesar Rp323.271.740 pada tahun 2010, dan dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Lain-lain, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010. Pada tahun 2009, ACI tidak melakukan transaksi kontrak komoditi berjangka.

As of December 31, 2010, there is no outstanding/open future commodity contract. The net transactions resulted a net gain amounting to Rp323,271,740 in 2010, and recorded as part of “Other Income (Charges) -Miscellaneous, net ” in the 2010 consolidated statements of income. In 2009, ACI has no future commodity contract transactions.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2010 2009

Hasil bumi: Agricultural products: Bahan baku Raw materials Karet - slabs 8.391.663.694 25.794.701.326 Rubber - Slabs Kopi 38.008.861.139 20.331.155.681 Coffee Barang dalam proses Work in process Karet - blanket 46.487.996.623 21.845.755.425 Rubber - Blanket Kopi 34.116.920 52.452.333 Coffee Barang jadi Finished goods Karet - crumb 35.512.290.900 17.722.031.746 Crumb rubber Kopi 14.373.526.324 15.380.754.041 Coffee Coklat - 5.435.521 Cocoa

Sub-jumlah 142.808.455.600 101.132.286.073 Sub-total Bahan pembantu dan pembungkus 11.156.592.014 9.336.964.916 Supplies and packaging materials

Hasil bumi 153.965.047.614 110.469.250.989 Agricultural products

Page 42: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)

2010 2009

Real estat: Real estate: Tanah dalam pengembangan dan Land under development and tanah untuk dijual 100.902.769 100.902.769 land for sale

Cadangan penurunan nilai persediaan Allowance for decline in inventory

dan persediaan usang - - value and obsolescence

Jumlah Persediaan 154.065.950.383 110.570.153.758 Total Inventories

Pada tahun 2010 dan 2009, harga pasar atas

persediaan kopi, karet, tanah dalam pengembangan dan tanah untuk dijual, dan coklat lebih tinggi dibandingkan biaya perolehannya, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai persediaan.

In 2010 and 2009, the market price for coffee, rubber - slabs, rubber - blanket, crumb rubber, Land under development and land for sale and cocoa inventory is higher than its cost, thus, no inventory write down in value is needed.

Persediaan milik Perusahaan yang diperoleh

melalui pendanaan dari PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) dan seluruh persediaan milik PT Aneka Coffee Industry, Anak Perusahaan, kecuali bahan pembantu dan pembungkus dan real estat, yaitu sebesar Rp105.707.046.110 dan Rp67.460.640.708 dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari DBS masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 11 dan 16).

Inventories owned by the Company which its funding obtained from PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) and all of inventories owned by PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, except for materials and packaging and real estate totalling to Rp105,707,046,110 dan Rp67,460,640,708 are pledged as collateral for short-term and long-term bank loan obtained from DBS in 2010 and 2009, respectively (Notes 11 and 16).

Persediaan milik Perusahaan yang diperoleh

melalui pendanaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”), kecuali bahan pembantu dan pembungkus dan real estat, yaitu sebesar Rp34.210.147.222 dan Rp29.494.934.469 dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari BDI masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 11).

Inventories owned by the Company which its funding obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”), except for materials and packaging and real estate totalling to Rp34,210,147,222 and Rp29,494,934,469 are pledged as collateral for short-term bank loan obtained from BDI in 2010 and 2009, respectively (Note 11).

Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi

persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan yang usang tidak diperlukan.

Based on the review of the condition of the inventories at year end, the Company’s and Subsidiaries’ managements believe that there is no need to provide an allowance for inventory obsolescence.

Persediaan, kecuali untuk real estat, telah

diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$17.339.460, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

Inventories, except for real estate, are covered by insurance against losses from fire or theft under blanket policies amounting to US$17,339,460, which in the Company’s and Subsidiaries’ managements opinion is adequate to cover possible losses from such risks.

Page 43: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

8. PENYERTAAN SAHAM 8. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Rincian penyertaan saham pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The details of investments in shares of stock as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Persentase kepemilikan/ Percentage of Biaya perolehan/ Nama Perusahaan ownership Acquisition cost Investees

PT Bursa Berjangka Jakarta 3,448 400.000.000 PT Bursa Berjangka Jakarta PT Sarana Aceh Ventura 3,760 200.000.000 PT Sarana Aceh Ventura

PT Sarana Sumsel Ventura 0,260 20.000.000 PT Sarana Sumsel Ventura PT Sarana Bengkulu Ventura 0,270 10.000.000 PT Sarana Bengkulu Ventura

Jumlah Penyertaan Saham 630.000.000 Total Investments in Shares of Stock

Pada tahun 2010, Perusahaan menerima dividen kas bersih atas penyertaannya pada PT Sarana Aceh Ventura sebesar Rp23.306.150.

In 2010, the Company received net cash dividends for its investment in shares of stock PT Sarana Aceh Ventura amounting to Rp23,306,150.

Berdasarkan pengamatan terhadap nilai

penyertaan saham pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya penurunan nilai akan akun ini.

Based on the review of the condition of the investment in shares of stock at year end, the Company’s managements believe that there is no need to provide an impairment for this account.

9. TANAMAN PERKEBUNAN 9. PLANTATIONS

Tanaman perkebunan terdiri dari: Plantations consist of:

- Tanaman menghasilkan - Mature plantation 2010 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balances Additions Deduction Balances

Nilai tercatat 16.324.751.506 - - 16.324.751.506 Carrying value Akumulasi amortisasi 5.322.814.006 3.667.312.500 - 8.990.126.506 Accumulated amortization

Nilai buku, bersih 11.001.937.500 7.334.625.000 Net book value

2009

Penambahan dari akuisisi Anak perusahaan/ Saldo Awal/ Addition from Saldo Akhir/ Beginning acquired Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balances Subsidiary Additions Deduction Balances

Nilai tercatat - 16.324.751.506 - - 16.324.751.506 Carrying value Akumulasi amortisasi - 5.017.204.631 305.609.375 - 5.322.814.006 Accumulated amortization Nilai buku, bersih - 11.001.937.500 Net book value

Page 44: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

9. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 9. PLANTATIONS (continued)

Amortisasi dari tanaman menghasilkan dibebankan ke beban pokok penjualan sebesar Rp3.667.312.500 dan Rp305.609.375 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

The amortization of mature plantations charged to cost of goods sold amounted to Rp3,667,312,500 and Rp305,609,375 in 2010 and 2009, respectively.

Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman menghasilkan sepenuhnya dapat terpulihkan, dan oleh sebab itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai tanaman.

The Subsidiary’s management is of the opinion that the carrying value of the plantations is fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in the plantations value is necessary.

Semua tanaman menghasilkan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu.

All the plantations are not covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies.

- Tanaman belum menghasilkan - Immature plantation

Anak perusahaan memiliki tanah seluas kurang lebih 590 hektar dan sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009, Anak Perusahaan telah menggunakan tanah tersebut untuk penanaman masing-masing seluas kurang lebih 205 hektar dan 109 hektar.

The Subsidiary owns a parcel of land of approximately 590 hectares and up to December 31, 2010 and 2009, the Subsidiary has used approximately 205 hectares and 190 hectares of the land for planting, respectively.

Tanaman belum menghasilkan terdiri dari biaya sehubungan dengan penanaman kembali tanaman perkebunan masing-masing seluas kurang lebih 40 hektar dan 15 hektar tanah, pada tahun 2010 dan 2009. Biaya yang terjadi masing-masing sebesar Rp659.388.813 dan Rp53.252.764.

Immature plantations consist of expenses relating to the replanting the plantations of approximately 40 and 15 hectares area of the land, respectively in 2010 and 2009. The expenses incurred amounted to Rp659,388,813 and Rp53,252,764, respectively.

10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Aset tetap terdiri dari: Property, plant and equipment consist of: 2010

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions / Ending Balances Reclassifications Reclassifications Balances

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 31.975.686.557 - - 31.975.686.557 Land Bangunan dan prasarana 60.478.599.539 4.355.793.169 - 64.834.392.708 Buildings and improvements Jalan perkebunan 1.148.355.174 - - 1.148.355.174 Road In plantation Mesin dan peralatan 118.031.265.461 3.545.080.234 32.296.000 121.544.049.695 Machinery and equipment Peralatan kantor 8.927.329.467 354.269.242 68.018.478 9.213.580.231 Office equipment Kendaraan 7.496.831.987 3.979.076.697 297.102.800 11.178.805.884 Transportation equipment Aset dalam penyelesaian 494.140.250 696.598.618 494.140.250 696.598.618 Construction in progress

Jumlah 228.552.208.435 12.930.817.960 891.557.528 240.591.468.867 Total Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 2.012.334.000 3.058.264.000 2.012.334.000 3.058.264.000 Transportation equipment

Jumlah 230.564.542.435 15.989.081.960 2.903.891.528 243.649.732.867 Total

Page 45: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2010

Penambahan/ Pengurangan Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions / Ending Balances Reclassifications Reclassifications Balances

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana 24.991.481.769 3.450.123.595 - 28.441.605.364 Buildings and improvements Jalan perkebunan 705.230.800 328.024.354 - 1.033.255.154 Road In plantation Mesin dan peralatan 73.286.340.145 7.513.443.834 32.296.000 80.767.487.979 Machinery and equipment Peralatan kantor 7.666.929.126 461.163.630 67.849.331 8.060.243.425 Office equipment Kendaraan 6.112.763.894 1.581.521.812 297.102.800 7.397.182.906 Transportation equipment

Jumlah 112.762.745.734 13.334.277.225 397.248.131 125.699.774.828 Total Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 596.229.617 432.684.896 763.924.117 264.990.396 Transportation equipment

Jumlah 113.358.975.351 13.766.962.121 1.161.172.248 125.964.765.224 Total

Nilai Buku 117.205.567.084 117.684.967.643 Net Book Value

2009

Penambahan dari akuisisi Anak Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Addition from Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning acquired Additions/ Deduction/ Ending Balances Subsidiary Reclassifications Reclassifications Balances

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 32.345.671.557 100.000.000 - 469.985.000 31.975.686.557 Land Bangunan dan prasarana 59.025.024.206 839.295.806 1.823.923.195 1.209.643.668 60.478.599.539 Buildings and improvements Jalan perkebunan - 1.148.355.174 - - 1.148.355.174 Road In plantation Mesin dan peralatan 109.307.118.290 840.911.804 8.538.175.193 654.939.826 118.031.265.461 Machinery and equipment Peralatan kantor 8.624.518.465 168.714.621 226.624.981 92.528.600 8.927.329.467 Office equipment Kendaraan 6.473.662.771 528.337.067 805.963.577 311.131.428 7.496.831.987 Transportation equipment Aset dalam penyelesaian 491.717.152 431.219.750 62.920.500 491.717.152 494.140.250 Construction in progress Jumlah 216.267.712.441 4.056.834.222 11.457.607.446 3.229.945.674 228.552.208.435 Total Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 2.283.672.576 - - 271.338.576 2.012.334.000 Transportation equipment Jumlah 218.551.385.017 4.056.834.222 11.457.607.446 3.501.284.250 230.564.542.435 Total Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 22.928.863.951 366.416.373 2.874.835.069 1.178.633.624 24.991.481.769 Buildings and improvements Jalan perkebunan - 699.957.883 5.272.917 - 705.230.800 Road in plantation Mesin dan peralatan 65.510.217.195 520.258.262 7.910.804.514 654.939.826 73.286.340.145 Machinery and equipment Peralatan kantor 7.196.628.937 101.126.079 459.351.017 90.176.907 7.666.929.126 Office equipment Kendaraan 5.239.504.070 490.370.400 679.459.199 296.569.775 6.112.763.894 Transportation equipment Jumlah 100.875.214.153 2.178.128.997 11.929.722.716 2.220.320.132 112.762.745.734 Total Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 334.864.376 - 419.033.321 157.668.080 596.229.617 Transportation equipment Jumlah 101.210.078.529 2.178.128.997 12.348.756.037 2.377.988.212 113.358.975.351 Total Nilai Buku 117.341.306.488 117.205.567.084 Net Book Value

Penambahan pada tahun 2010 termasuk

reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian sebesar Rp494.140.250, dan dari uang muka pembelian mesin sebesar Rp39.000.000, serta reklasifikasi dari aset sewa pembiayaan ke kendaraan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp2.012.334.000 dan Rp763.924.117.

Additions in 2010 included reclassification from construction in progress amounting to Rp494,140,250, and from advance purchase of machinery amounting to Rp39,000,000, and reclassification from transportation equipment under finance lease to transportation equipment with cost and accumulated depreciation amounting to Rp2,012,334,000 and Rp763,924,117, respectively.

Page 46: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Penambahan pada tahun 2009 termasuk

reklasifikasi dari uang muka pembelian mesin sebesar Rp2.570.001.805, serta reklasifikasi dari aset sewa pembiayaan ke kendaraan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp271.338.576 dan Rp157.668.080.

Additions in 2009 included reclassification from advances for purchase of machinery amounting to Rp2,570,001,805, and reclassification from transportation equipment under finance lease to transportation equipment with cost and accumulated depreciation amounting to Rp271,338,576 and Rp157,668,080, respectively.

Pada tahun 2010, hasil pelepasan aset tetap

dengan nilai buku dan hasil penjualan masing-masing sebesar Rp169.147 dan Rp38.817.728, menghasilkan laba bersih sebesar Rp38.648.581.

In 2010, the disposal of property and equipment with net book value and proceeds amounting to Rp169,147 and Rp38,817,728, respectively, resulted in a net gain amounting to Rp38,648,581.

Pada tahun 2009, hasil pelepasan aset tetap

dengan nilai buku dan hasil penjualan masing-masing sebesar Rp223.960.000 dan Rp535.482.655, menghasilkan laba bersih sebesar Rp311.522.655.

In 2009, the disposal of property and equipment with net book value and proceeds amounting to Rp223,960,000 and Rp535,482,655, respectively, resulted in a net gain amounting to Rp311,522,655.

Penyusutan yang dibebankan pada beban pokok

penjualan sebesar Rp11.896.669.950 dan Rp10.945.574.723 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 21). Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp1.106.368.054 dan Rp1.244.485.304 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 22).

Depreciation charged to cost of goods sold amounted to Rp11,896,669,950 and Rp10,945,574,723 in 2010 and 2009, respectively (Note 21). Depreciation charged to general and administrative expenses amounted to Rp1,106,368,054 and Rp1,244,485,304 in 2010 and 2009, respectively (Note 22).

Hak atas tanah seluas 5.473 meter persegi masih dalam proses pengalihan menjadi atas nama Perusahaan. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan atas beberapa lahan tanah di berbagai lokasi untuk periode yang berkisar dari 20 sampai 30 tahun. Hak-hak tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal mulai dari tahun 2013 sampai 2037.

The transfer of the title of land rights totaling 5,473 square meters to the Company’s name is currently in process. In addition, the Company and its Subsidiaries have the right to use (Hak Guna Bangunan) several parcels of land located at several places for periods ranging from 20 to 30 years. These rights will expire at various dates starting from the year 2013 to 2037.

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan

berkeyakinan bahwa Hak Guna Bangunan tersebut dapat diperpanjang pada saat tanggal masa berlakunya berakhir.

The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the terms of the above land rights can be extended upon their expiration dates.

Aset tetap Perusahaan dan PT Aneka Coffee

Industry (“ACI”), Anak Perusahaan, dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) pada tahun 2010 dan 2009. Sebagai tambahan, tanah dan mesin dan peralatan milik PT Aneka Sumber Kencana dan PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory, dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Perusahaan yang diperoleh dari DBS (Catatan 11 dan 16).

Property, plant and equipment of the Company and PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, are pledged as collateral to the short-term and long-term bank loans obtained from PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) in 2010 and 2009. In addition, the land and machineries and equipment of PT Aneka Sumber Kencana and PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory, are pledged as collateral to the short-term and long-term bank loans of the Company from DBS (Notes 11 and 16).

Page 47: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan

terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$29.619.000 dan Rp8.926.880.000 yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to US$29,619,000 and Rp8,926,880,000, which in the Company’s and Subsidiaries’ management opinion is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Based on management’s assessment, there were no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property, plant and equipment as of December 31, 2010 and 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan

memiliki perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance yang meliputi kendaraan dan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing yang meliputi mesin dan peralatan masing-masing dengan jangka waktu 2 (dua) dan 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 dan 2013. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa pembiayaan.

As of December 31, 2010, the Company has lease commitments with PT Orix Indonesia Finance covering transportation equipment and with PT Chandra Sakti Utama Leasing covering machinery and equipment within 2 (two) and 3 (three) years periods which will expire in 2012 and 2013, respectively. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease terms.

Uang jaminan yang disetorkan Perusahaan

sehubungan dengan transaksi di atas adalah sebesar Rp888.353.120.

Security depostis paid by the Company regarding this transactions is amounting to Rp888,353,120.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan

memiliki perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance dan PT Orix Indonesia Finance meliputi mesin dan peralatan dan kendaraan, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang telah jatuh tempo pada tahun 2009. Perusahaan telah memilih opsi untuk membeli aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa pembiayaan.

As of December 31, 2009, the Company has lease commitments with PT Dipo Star Finance and PT Orix Indonesia Finance covering machinery and equipment and transportation equipment, within a 3 (three) years periods which has expired in 2009. The Company has chosen the option to purchase the leased assets at the end of the lease terms.

Pada tanggal 31 Desember 2009, ACI memiliki perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance meliputi kendaraan, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yang jatuh tempo pada tahun 2010. ACI telah memilih opsi untuk membeli aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa pembiayaan.

As of December 31, 2009, ACI has lease commitments with PT Orix Indonesia Finance covering transportation equipment, within a 2 (two) years period, which expired in 2010. ACI has chosen the option to purchase the leased assets at the end of the lease terms.

Pembayaran sewa minimum di masa yang akan

datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Future minimum payments under the lease agreements as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Page 48: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Tahun 2010 2009 Year

2010 - 361.665.700 2010 2011 1.033.688.620 - 2011 2012 997.533.498 - 2012 2013 385.844.964 - 2013

Jumlah 2.417.067.082 361.665.700 Total Dikurangi bagian bunga 253.617.166 33.769.867 Less interest portion

Kewajiban sewa pembiayaan 2.163.449.916 327.895.833 Obligations under finance lease Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 888.194.834 327.895.833 Less current maturities

Kewajiban sewa pembiayaan Long-term portion of obligations jangka panjang 1.275.255.082 - under finance lease

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK LOANS

Saldo hutang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The balances of short-term bank loans as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia (US$9.000.000 pada tahun 2010 (US$9,000,000 in 2010 and dan US$5.800.000 pada tahun 2009) 80.919.000.000 54.520.000.000 US$5,800,000 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$5.000.000 pada tahun 2010 dan (US$5,000,000 in 2010 and US$3.200.000 pada tahun 2009) 44.955.000.000 30.080.000.000 (US$3,200,000 in 2009)

Hutang bank jangka pendek 125.874.000.000 84.600.000.000 Short-term bank loans

a. PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) a. PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Hutang bank jangka pendek kepada DBS

merupakan hutang atas fasilitas pembiayaan untuk transaksi ekspor (pre-export financing) dengan plafond sebesar US$9.000.000, yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2011 (Catatan 16).

Short-term bank loans to BDS represents pre-export financing loan facility with credit limit amounting to US$9,000,000 which will mature on March 15, 2011 (Note 16).

Berdasarkan Perjanjian Kredit Amandemen

Kelima (5) pada tanggal 21 Juli 2010, DBS memberikan persetujuan untuk meningkatkan jumlah plafond hutang atas fasilitas pembiayaan untuk transaksi ekspor (pre-export financing) menjadi sebesar US$9.000.000.

Based on the Fifth Amendment to the Credit Agreement dated July 21, 2010, DBS approved to increase the credit limit of pre-export financing loan facility into US$9,000,000.

Hutang bank jangka pendek dari DBS

dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund ditambah dengan presentasi marjin sebesar 2,75%, dan dari BDI dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund ditambah dengan marjin sebesar 4,50%.

The short-term bank loan from DBS bears interest at annual rate equal to the cost of fund plus 2.75%, and from BDI bears interest at annual rate equal to the cost of fund plus 4.50%.

Page 49: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

b. PT Bank Danamon Indonesia (”BDI”) b. PT Bank Danamon Indonesia (“BDI”)

Hutang bank jangka pendek kepada BDI merupakan hutang untuk fasilitas open account financing yang jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2011.

Short-term bank loans to BDI represents open account financing facility which will mature on March 21, 2011.

Pada tanggal 16 April 2010, Perusahaan

menerima surat persetujuan dari DBS, dimana DBS menyetujui peningkatan penarikan atas fasilitas open account financing dari BDI menjadi sebesar USD5.000.000 dengan persyaratan yang sama dengan fasilitas modal kerja sebelumnya.

On April 16, 2010, the Company has received Consent Letter from DBS, whereby, DBS has agreed the increase in the withdrawal for open account financing obtained from BDI into USD5,000,000 with the same requirements with prior facility.

Perjanjian pinjaman dengan BDI dijamin

dengan jaminan fiducia atas piutang dagang dan persediaan barang (Catatan 5 dan 7).

The credit agreement with BDI is collateralized with fiduciaries of trade receivables and inventory (Notes 5 and 7).

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

BDI, perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, menjual harta/kekayaan, aset tetap, menjaminkan asetnya kepada pihak ketiga, memberikan jaminan kepada pihak ketiga, menerima atau memberikan pinjaman dari/kepada bank lain/institusi keuangan atau kepada pihak lainnya, merubah sifat dari bisnis, melakukan perubahan anggaran dasar, pemegang saham, manajemen, saham dan melakukan merger atau akuisisi.

Without the prior written agreement from BDI, the Company is not permitted to, among others, sells property, plant and equipment, pledges its assets to third party, provides guarantee to other parties, obtains or provides new loan facility from/to other banks/financial institutions or to other parties, changes its nature of business, makes changes in their Articles of Association, shareholders or management and capital stock and enters into mergers or consolidation.

Setiap tiga bulan, perusahaan harus

mempertahankan rasio lancar minimum 1,25 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali dan rasio EBITDA terhadap kewajiban bunga dan pokok pinjaman jangka panjang sebesar 1,25 kali.

The Company shall, on a quarterly basis, maintain a current ratio at a minimum of 1.25 times, a maximum debt to equity ratio of 3 times and a minimum EBITDA to interest and principle of debt of 1.25 times.

Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan

mempunyai rasio lancar sebesar 0,85 kali, rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 0,33 kali dan rasio EBITDA terhadap kewajiban bunga dan pokok pinjaman jangka panjang sebesar 0,49 kali.

As of December 31, 2010, the Company has current ratio at 0.85 times, debt to equity of 0.33 times and EBITDA to interest and principle of debt of 0.49 times.

Sehubungan dengan Perjanjian Kredit,

Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan atas Jaminan dengan BDI dan PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) pada tanggal 23 November 2009. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan BDI menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet-crumb) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

In accordance with the Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with BDI and PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) on November 23, 2009. Based on this agreement, the Company and BDI appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facility with the details of services as stipulated in the related agreement.

Page 50: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

b. PT Bank Danamon Indonesia (”BDI”) (lanjutan) b. PT Bank Danamon Indonesia (“BDI”) (continued)

Sebagai kompensasi, Perusahaan harus

membayar biaya jasa bulanan sebesar US$750 per lokasi. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$19.728 dan Rp3.454.828 atau setara dengan Rp182.144.103 pada tahun 2010 dan US$1.103 dan Rp212.467 atau setara dengan Rp10.596.180 pada tahun 2009.

As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$750 per location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$19,728 and Rp3,454,828 or equivalent to Rp182,144,103 in 2010 and US$1,103 and Rp212,467 or equivalent to Rp10,596,180 in 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo

hutang yang timbul atas transaksi tersebut adalah sebesar US$1.141 atau setara dengan Rp10.304.124 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi tahun 2010, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang yang timbul atas transaksi tersebut adalah sebesar US$750 atau setara dengan Rp7.050.000 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi tahun 2009.

As of December 31, 2010, the outstanding payables arising from the transaction amounted to US$1,141 or equivalent to Rp10,304,124 and was presented as part of “Accrued Expenses” in the 2010 consolidated balance sheet, while as of December 31, 2009 the outstanding payables arising from the transaction amounted to US$750 or equivalent to Rp7,050,000 and was presented as part of “Accrued Expenses” in the 2009 consolidated balance sheet.

12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES Hutang usaha terdiri dari: Trade payables consist of:

2010 2009

Pihak ketiga Third Parties (Rp17.857.414.588, US$54.139, dan (Rp17,857,414,588, US$54,139, and EUR2.498 pada tahun 2010 dan EUR2,498 in 2010 and Rp6.023.845.724, US$30.482, Rp6,023,845,724, US$30,482 dan SGD1.458 pada tahun 2009) 18.374.043.175 6.320.138.424 and SGD1,458 in 2009) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Related Parties (Note 6) Perdagangan hasil bumi Agricultural products (JPY956.209) - 97.246.455 (JPY956,209)

Jumlah Hutang Usaha 18.374.043.175 6.417.384.879 Total Trade Payables

13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 13. ACCRUED EXPENSES

2010 2009

Listrik, air dan telepon 1.381.436.351 943.427.666 Electricity, water and telephone Jasa tenaga ahli 962.087.619 920.803.553 Professional fee Bunga 756.782.684 756.338.472 Interest Biaya gaji 241.445.920 47.269.427 Salary Komisi penjualan (Catatan 6c) 136.113.206 167.644.020 Sales commissions (Note 6c) Lain-lain 372.560.383 172.995.424 Others

Jumlah 3.850.426.163 3.008.478.562 Total

Page 51: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 14. UNEARNED REVENUE Saldo pendapatan diterima di muka pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

The balances of unearned revenue as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Pihak ketiga Third Parties Great Synergy International Great Synergy International

Limited., Singapura Limited., Singapore (US$2.000.000) 17.982.000.000 - (US$2,000,000)

Le Plus Trading, Taipei (US$73.147 Le Plus Trading, Taipei pada tahun 2010 dan US$225.217 (US$73,147 in 2010 and pada tahun 2009) 657.664.677 2.117.039.800 US$225,217 in 2009)

PT Varuna Tirta Prakasya 50.000.000 - PT Varuna Tirta Prakasya Exclusive Mark, Malaysia Exclusive Mark, Malaysia

(US$39.300) - 369.420.000 (US$39,300) Lain-lain 161.135.448 118.643.861 Others

Jumlah 18.850.800.125 2.605.103.661 Total

Saldo pendapatan diterima di muka sebesar

US$2.000.000 atau setara dengan Rp17.982.000.000 merupakan uang muka kontrak penjualan karet-crumb sebesar US$2.689.344 atau setara dengan Rp24.179.891.904 antara Perusahaan dan Great Synergy International Limited., Singapura dimana pengirimannya akan dilakukan antara Maret sampai April 2011.

The balances of unearned revenue amounted to US$2,000,000 or equivalent to Rp17,982,000,000 represents advance payment for crumb-rubber sales contract with total amount of US$2,689,344 or equivalent to Rp24,179,891,904 between the Company and Great Synergy International Limited., Singapore which shipment will be delivered between March up to April 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak

terdapat saldo pendapatan diterima di muka dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

There were no balances of unearned revenue from related parties as of December 31, 2010 and 2009.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:

2010 2009

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payable - Anak Perusahaan (dikurangi - Subsidiary (net of dengan pembayaran tax prepayments of pajak di muka sebesar Rp16,500,535,405 Rp16.500.535.405 pada tahun in 2010 and 2010 dan Rp16.638.531.074 Rp16,638,531,074 pada tahun 2009) 10.918.095 - in 2009) Hutang pajak lainnya Other taxes payable Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4(2) 23.779.632 23.672.415 Article 4(2) Pasal 21 507.596.023 447.164.307 Article 21 Pasal 22 247.663.904 184.976.430 Article 22 Pasal 23 53.723.873 47.001.026 Article 23

Pasal 25 1.320.982.261 1.512.968.090 Article 25 Pajak pertambahan nilai 600.528.573 505.846.958 Value-added tax

Jumlah Hutang Pajak 2.765.192.361 2.721.629.226 Total Taxes Payable

Page 52: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum manfaat (beban) pajak, sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income (loss) of the Company is as follows:

2010 2009

Laba sebelum manfaat Income before tax benefit (beban) pajak sesuai dengan (expense) per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 39.241.569.759 58.571.592.321 statements of income Laba Anak Perusahaan sebelum Income of Subsidiaries before beban pajak, bersih (48.393.494.836) (46.405.462.792) tax expense, net Amortisasi kelebihan nilai aset bersih atas Amortization of excess of net assets biaya perolehan Anak Perusahaan of consolidated Subsidiaries over yang dikonsolidasi (Catatan 17) (195.299.736) (195.299.734) the cost of investments (Note 17)

Laba (rugi) sebelum manfaat Income (loss) before tax benefit (beban) pajak - Perusahaan (9.347.224.813) 11.970.829.795 (expense) attributable to the Company

Beda waktu: Temporary differences: Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred charges biaya transaksi 2.579.793.333 1.038.126.667 of transaction cost Penyisihan imbalan kerja karyawan 2.273.036.519 2.274.271.337 Provision for employees benefits Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses of piutang lain-lain 382.091.576 - other receivables Depreciation of transportation Penyusutan aset sewa pembiayaan 279.136.019 25.133.548 equipment under finance lease Biaya bunga atas transaksi Interest expense sewa pembiayaan 48.640.549 10.569.281 from finance lease Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang usaha 42.077.880 35.121.210 of trade receivables Pembayaran uang jaminan (888.353.120) - Payment of security deposits Pembayaran imbalan kerja karyawan (448.881.025) (5.610.000) Payments of employees benefits Beban sewa (267.947.913) (40.435.510) Rent expense Depreciation of property, plant Penyusutan aset tetap (81.406.579) 28.566.675 and equipment Amortisasi biaya emisi saham Amortization of deferred stock ditangguhkan (16.820.142) (22.426.857) issuance cost

Beban tangguhan biaya transaksi - (1.850.000.000) Deferred transaction cost

Sub-jumlah 3.901.367.097 1.493.316.351 Sub-total

Beda tetap: Permanent differences: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.574.944.196 2.769.387.776 Salaries, wages and employees’ welfare Entertainment, donations and Jamuan, sumbangan dan representasi 1.432.846.997 637.090.679 representation Perbaikan dan pemeliharaan 254.946.273 218.627.093 Repairs and maintenance Komunikasi 127.216.355 139.471.838 Communication Penghasilan bunga yang telah Interest income already subjected to dikenakan pajak bersifat final (141.839.837) (192.165.591) final tax

Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected to dikenakan pajak bersifat final (27.000.000) (11.250.000) final tax Lain-lain - (49.478.468) Others

Sub-jumlah 5.221.113.984 3.511.683.327 Sub-total

Taksiran laba (rugi) fiskal tahun Estimated current year taxable income berjalan - Perusahaan (224.743.732) 16.975.829.473 (tax loss) of the Company Kompensasi rugi fiskal Tax loss carried forward tahun-tahun sebelumnya: from prior years: 2007 - (12.964.038.151) 2007 2008 (4.779.258.497) (8.791.049.819) 2008

Accumulated tax loss of Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan (5.004.002.229) (4.779.258.497) the Company

Page 53: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Tidak terdapat penyisihan atas pajak penghasilan untuk tahun 2010 dan 2009 karena Perusahaan masih memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun-tahun sebelumnya.

There was no provision for income tax for the years 2010 and 2009 since the Company still has tax loss carried forward from prior years.

Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan

taksiran hutang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The computation of current tax expense and estimated income tax payable (claim for tax refunds) of the Subsidiary is as follows:

2010 2009

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income (dibulatkan) (rounded-off) Anak Perusahaan 66.045.814.000 55.023.610.000 Subsidiary

Beban pajak - tahun berjalan Tax expense - current Anak Perusahaan 16.511.453.500 15.406.610.800 Subsidiary

Beban pajak dalam laporan laba rugi Tax expense per consolidated konsolidasi 16.511.453.500 15.406.610.800 statements of income Pajak penghasilan dibayar di muka Prepayments of income taxes Anak Perusahaan 16.500.535.405 16.638.531.074 Subsidiary

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payable (tagihan pajak penghasilan) (claim for tax refunds) Pasal 29 - Anak Perusahaan 10.918.095 (1.231.920.274) Article 29 - Subsidiary

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum manfaat (beban) pajak, dan beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

The reconciliation between tax benefit (expense) is calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax benefit (expense), and tax expense, as shown in the consolidated statements of income is as follows:

2010 2009

Laba sebelum manfaat Income before tax benefit (beban) pajak sesuai dengan (expense) per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 39.241.569.759 58.571.592.321 statements of income Laba Anak Perusahaan sebelum Income of Subsidiaries before beban pajak, bersih (48.393.494.836) (46.405.462.792) tax expense, net Amortisasi kelebihan nilai buku atas Amortization of excess of net assets biaya perolehan Anak Perusahaan of consolidated Subsidiaries over yang dikonsolidasi (Catatan 17) (195.299.736) (195.299.734) the cost of investments (Note 17)

Laba (rugi) sebelum manfaat Income (loss) before tax benefit (beban) pajak - Perusahaan (9.347.224.813) 11.970.829.795 (expense) attributable to the Company

Manfaat (beban) pajak berdasarkan Tax benefit (expense) based on tarif pajak yang berlaku 2.336.806.203 (3.351.832.342) applicable tax rates Taksiran rugi fiskal yang tidak terpulihkan (56.185.933) 4.753.232.252 Estimated unrecoverable tax loss Pengaruh pajak atas beda tetap (1.305.278.496) (983.271.332) Tax effects on the permanent differences

Koreksi pajak - (111.630.335) Tax correction Perubahan atas tarif pajak - (6.541.310) Changes in tax rates

Manfaat pajak sesuai Tax benefit based on laporan laba rugi Perusahaan 975.341.774 299.956.933 the Company’s statements of income

Page 54: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

2010 2009

Baban pajak sesuai Tax expense based on laporan laba rugi Anak Perusahaan (14.531.873.516) (13.928.340.181) Subsidiaries’ statements of income

Beban pajak sesuai Tax expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi (13.556.531.742) (13.628.383.248) statements of income

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak sebesar Rp26.578.803 pada tahun 2009.

The Company and Subsidiaries recorded the impact of the changes in tax rates as part of tax expenses amounted to Rp26,578,803 in 2009.

Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai

berikut: The details of deferred tax benefit are

as follows: 2010 2009

Pengaruh beda waktu pada tarif pajak Tax effects of temporary differences at yang berlaku applicable tax rate Perusahaan The Company Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred charges biaya transaksi 644.948.333 290.675.467 of transaction cost Penyisihan imbalan kerja karyawan 568.259.130 636.795.974 Provision for employees benefits Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses of piutang lain-lain 95.522.894 - other receivable Depreciation of transportation Penyusutan aset sewa pembiayaan 69.784.005 7.037.393 equipment under finance lease Biaya bunga atas transaksi Interest expense sewa pembiayaan 12.160.137 2.959.399 from finance lease Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses piutang usaha 10.519.470 9.833.939 of trade receivables

Uang jaminan (222.088.280) - Security deposits Addition of asset under Pembayaran imbalan kerja karyawan (112.220.256) (1.570.800) Payments of employees benefits Beban sewa (66.986.978) (11.321.943) Rent expense Depreciation of property, plant Penyusutan aset tetap (20.351.645) 7.998.669 and equipment Amortisasi biaya emisi saham Amortization of deferred stock ditangguhkan (4.205.036) (6.279.520) issuance cost Beban tangguhan biaya transaksi - (518.000.000) Deferred transaction cost Koreksi pajak - (111.630.335) Tax correction Perubahan atas tarif pajak - (6.541.310) Changes in tax rates

Anak Perusahaan Subsidiaries

Depreciation of property, plant Penyusutan aset tetap 881.669.318 1.275.041.908 and equipment Amortisasi tanaman menghasilkan 842.682.244 78.650.343 Amortization of mature plantations Penyisihan imbalan kerja karyawan 425.996.670 270.853.842 Provision for employees benefits Uang jaminan 109.608.500 - Security deposits

Page 55: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

2010 2009

Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah 40.529.375 3.782.742 Amortization of deferred land rights Rugi fiskal (203.870.479) 105.078.914 Tax loss Beban sewa (81.973.957) (220.346.000) Rent expense Pembayaran imbalan kerja karyawan (34.789.325) (13.287.120) Payments of employees benefits Gain on disposal of property

Laba pelepasan aset tetap (33.854) - and equipment Depreciation of transportation Penyusutan aset sewa pembiayaan - 112.690.704 equipment under finance lease Pembalikan penyisihan dana Reversal of allowance for funds pada bank beku - (111.826.303) in a suspended bank Koreksi pajak (238.508) (2.330.918) Tax correction Perubahan atas tarif pajak - (20.037.493) Changes in tax rates

Manfaat pajak tangguhan 2.954.921.758 1.778.227.552 Deferred tax benefit

Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu

antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

2010 2009

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perusahaan The Company Kewajiban imbalan kerja karyawan 3.022.280.114 2.566.241.240 Employees benefits liability Uang muka kepada pemasok 174.615.744 174.615.744 Advances to suppliers Piutang lain-lain 95.522.894 - Other receivables Piutang usaha 20.446.935 9.927.465 Trade receivables Biaya emisi saham ditangguhkan 12.615.107 16.820.143 Deferred stock issuance cost Aset tetap - 19.849.098 Property, plant and equipment

Anak Perusahaan Subsidiaries Akumulasi rugi fiskal 2.793.651.234 2.997.521.713 Accumulated of tax losses Kewajiban imbalan kerja karyawan 2.231.983.265 1.841.014.428 Employees benefits liability Piutang usaha 57.226.520 57.226.520 Trade receivables Aset tetap 13.309.305 12.559.305 Property, plant and equipment

Jumlah aset pajak tangguhan 8.421.651.118 7.695.775.656 Total deferred tax assets

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities Perusahaan The Company Beban tangguhan biaya transaksi 211.782.083 856.730.416 Deferred charges

Uang jaminan 166.449.898 - Security deposits Transportation equipment Aset sewa pembiayaan kendaraan 54.826.841 14.145.623 under finance lease Aset tetap 502.547 - Property, plant and equipment

Anak Perusahaan Subsidiaries Aset tetap 6.063.732.513 6.700.200.382 Property, plant and equipment Tanaman menghasilkan 1.685.364.489 2.528.046.733 Mature plantation Biaya tangguhan hak atas tanah 405.293.750 445.823.125 Deferred land rights Transportation equipment Aset sewa pembiayaan kendaraan - 272.052.138 under finance lease

Jumlah kewajiban pajak tangguhan 8.587.952.121 10.816.998.417 Total deferred tax liabilities

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets konsolidasi, bersih 4.192.000.743 2.324.380.532 consolidated, net

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities konsolidasi, bersih 4.358.301.746 5.445.603.293 consolidated, net

Page 56: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa aset dan kewajiban pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali.

The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the deferred tax assets and liabilities can be realized.

Rincian taksiran tagihan pajak adalah sebagai

berikut: The details of estimated claims for tax refunds are

as follows: 2010 2009

Perusahaan The Company Pajak Pertambahan Nilai 1.993.391.344 1.636.878.822 Value-added tax Pasal 23 24.829.700 - Article 23 Pajak Penghasilan Badan 222.308.448 - Corporate Income Tax Anak Perusahaan Subsidiary Pajak Pertambahan Nilai 68.455.477 55.537.061 Value-added tax Pajak Penghasilan Badan 1.231.920.274 1.231.920.274 Corporate Income tax

Jumlah Taksiran Tagihan Pajak 3.540.905.243 2.924.336.157 Total Estimated Claims for Tax Refunds

Direktorat Jendral Pajak dalam Surat Keputusan No.0028/407/09/054/10 tanggal 15 Desember 2010, telah menyetujui restitusi pajak pertambahan nilai Perusahaan tahun 2008.

The Directorate General of Taxes in its Decision Letter No.0028/407/09/054/10 dated December 15, 2010, has approved the restitution of the Company’s 2008 value-added tax.

Taksiran rugi fiskal tahun 2009 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan oleh Perusahaan kepada Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum melaporkan SPT tahun 2010 kepada Kantor Pajak. Namun, SPT tahun 2010 yang akan dilaporkan Perusahaan kepada Kantor Pajak akan disesuaikan dengan taksiran rugi fiskal tahun 2010 di atas.

The 2009 estimated tax loss conformed with the Annual Tax Return (SPT) filed by the Company to the Tax Office. Up to the date of completion of these consolidated financial statements, the Company has not yet reported the 2010 SPT to the Tax Office. However, the 2010 SPT which the Company plans to file to the Tax Office will conform with the 2010 estimated tax loss above.

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM BANK LOANS Hutang bank jangka panjang merupakan pinjaman

kepada PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) yang diperoleh oleh:

Long-term bank loans represent loans payable to PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) which are obtained by:

2010 2009

Perusahaan The Company (US$2.440.000 pada tahun 2010 21.938.040.000 45.496.000.000 (US$2,440,000 in 2010 and dan US$4.840.000 pada tahun 2009) US$4,840,000 in 2009) PT Aneka Coffee Industry PT Aneka Coffee Industry

(US$200.000 pada tahun 2010 dan (US$200,000 in 2010 and US$1.200.000 pada tahun 2009) 1.798.200.000 11.280.000.000 (US$1,200,000 in 2009)

Sub-jumlah 23.736.240.000 56.776.000.000 Sub-total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Less current maturities (US$2.640.000 pada tahun 2010 dan (US$2,640,000 in 2010 and US$3.400.000 pada tahun 2009) 23.736.240.000 31.960.000.000 US$3,400,000 in 2009)

Hutang bank jangka panjang - 24.816.000.000 Long-term bank loans

Page 57: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

a. Perusahaan a. The Company

Berdasarkan Perjanjian Kredit antara Perusahaan dan DBS pada tanggal 18 Desember 2006, yang terakhir diperbaharui pada tanggal 21 Juli 2010, DBS setuju untuk memberikan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

Based on the Credit Agreement between the Company and DBS dated December 18, 2006, which was last amended on July 21, 2010, DBS agreed to provide the following facilities:

• Fasilitas kredit berjangka (Fasilitas A) dengan batas maksimum sebesar US$9.000.000, yang digunakan untuk pembiayaan kembali hutang Perusahaan dari The ADM Maculus Fund, L.P. dan Innovest Offshore Ventures Ltd. Jangka waktu pinjaman adalah lima (5) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2011.

• Term loan facility (Facility A) with a maximum amount of US$9,000,000, for refinancing the Company’s existing term loan facility from The ADM Maculus Fund, L.P. and Innovest Offshore Ventures Ltd. The term of the facility is five (5) years and will mature on December 15, 2011.

• Fasilitas pembiayaan pre-export financing

(Fasilitas B) dengan batas maksimum sebesar US$9.000.000, untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan (Catatan 11).

• Pre-export financing facility (Facility B) with a maximum amount of US$9,000,000, for the Company’s working capital (Note 11).

Fasilitas kredit berjangka ini dikenakan suku

bunga cost of fund dari DBS ditambah dengan persentase marjin 3,75% pada tahun 2010 dan 2009 dan dibayar setiap 3 (tiga) bulanan.

The term loan facility is subject to interest equal to the cost of fund from DBS plus a certain margin rate of 3.75% in 2010 and 2009 and payable quarterly.

Fasilitas pinjaman jangka panjang ini

dijaminkan dengan tanah Perusahaan, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan, piutang usaha, persediaan, klaim asuransi, saldo rekening di DBS, tanah yang dimiliki pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seluruh penyertaan saham milik Perusahaan atas PT Aneka Coffee Industry, Anak Perusahaan, dan jaminan pribadi oleh Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo dan H. Sjamsul Bachri Uding, masing-masing sebagai komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 10).

The long-term facilities are secured by the Company’s land, buildings and improvements, machineries and equipment, trade receivables, inventories, insurance claim, the Company’s current accounts at DBS, land owned by related parties, all the Company’s shares in PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, and covered by personal guarantees of Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo and H. Sjamsul Bachri Uding, the Company’s commissioners and directors, respectively (Notes 5, 7 and 10).

Sebagai tambahan, tanah dan mesin

dan peralatan masing-masing milik PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) dan PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSK”), Anak Perusahaan, juga dijadikan sebagai jaminan untuk fasilitas pinjaman tersebut.

In addition, the land and machineries and equipment of PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) and PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSK”), Subsidiaries, respectively, are also pledged as collateral to these loan facilities.

Page 58: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

a. Perusahaan (lanjutan) a. The Company (continued)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, Perusahaan, ASK dan LSK tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi, menjual aset tetap, memberikan jaminan untuk pihak-pihak lain, menjaminkan aset mereka kepada pihak ketiga, mengubah bentuk usaha mereka, mengubah Anggaran Dasar, pemegang saham atau manajemen dan modal saham mereka, memperoleh fasilitas pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan membagikan dividen.

Without the prior written agreement from DBS, the Company, ASK and LSK are not permitted to, among others, enter into mergers or consolidation, sell property, plant and equipment, provide guarantee to other parties, pledge their assets to third party, change their nature of business, make changes in their Articles of Association, shareholders or management and capital stock, obtain new loan facility from other banks/financial institutions and declare dividends.

Setiap tiga bulan, Perusahaan harus mempertahankan rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar minimum 2 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 1,50 kali dan rasio hutang terhadap EBITDA maksimum sebesar 2,75 kali. Di samping itu, Perusahaan juga harus mempertahankan rasio lancar sebesar minimum 100% dan nilai aset bersih sebesar minimum Rp125 milyar. Menurut perjanjian kredit, pembatasan keuangan di atas dapat berubah tergantung dari hasil penilaian keuangan yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan DBS atas proyeksi keuangan Perusahaan.

The Company shall, on a quarterly basis, maintain an interest coverage ratio at a minimum of 2 times, a maximum debt to equity ratio of 1.50 times and a maximum debt to EBITDA ratio of 2.75 times. In addition, the Company shall also maintain a current ratio at a minimum of 100% and total net worth at a minimum of Rp125 billion. According to the credit agreement, the above financial covenants may change subject to financial due dilligence conducted by and at the sole discretion of DBS on the Company’s financial projections.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar 4,42 kali, rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 0,75 kali dan rasio hutang terhadap EBITDA sebesar 4,18 kali. Di samping itu, Perusahaan juga mempunyai rasio lancar sebesar 85% dan nilai aset bersih sebesar Rp138 milyar.

As of December 31, 2010, the Company has an interest coverage ratio at 4.42 times, a debt to equity ratio of 0.75 times and a debt to EBITDA ratio of 4.18 times. In addition, the Company also has a current ratio at 85% and total net worth at Rp138 billion.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan DBS, apabila terdapat kondisi ketidakpatuhan, DBS mempunyai hak untuk menyatakan fasilitas-fasilitas pinjaman menjadi jatuh tempo seketika dan dapat ditagih, setelah mengeluarkan pemberitahuan ketidakpatuhan tertulis kepada Perusahaan. Namun, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menerima surat pemberitahuan formal dari DBS mengenai belum tercapainya persyaratan rasio di atas.

Based on the credit agreement with DBS, in the event of a default condition, DBS has the right to make the credit facilities immediately due and payable, after issuing a written default notice to the Company. However, up to the date of completion of these consolidated financial statements, the Company has not received a formal notice from DBS for not achieving the above requirements.

Page 59: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

a. Perusahaan (lanjutan) a. The Company (continued)

Perusahaan telah membayar angsuran pokok pinjaman kredit berjangka masing-masing sebesar US$2.400.000 dan US$1.950.000 pada tahun 2010 dan 2009.

The Company has paid the term loan principal installment amounting to US$2,400,000 and US$1,950,000 in 2010 and 2009, respectively.

Sehubungan dengan Perjanjian Kredit,

Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan atas Jaminan dengan DBS dan PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) pada tanggal 18 Desember 2006. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan DBS menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet crumb) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$2.600 per lokasi. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$45.242 dan Rp7.790.880 atau setara dengan Rp420.544.268 pada tahun 2010 dan US$14.381 dan Rp190.627.640 atau setara dengan Rp338.930.521 pada tahun 2009.

In accordance with the Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with DBS and PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) on December 18, 2006. Based on this agreement, the Company and DBS appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facility with the details of services as stipulated in the related agreement. As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$2,600 per location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$45,242 and Rp7,790,880 or equivalent to Rp420,544,268 in 2010 and US$14,381 and Rp190,627,640 or equivalent to Rp338,930,521 in 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo

hutang yang timbul atas transaksi tersebut adalah sebesar US$3.627 atau setara dengan Rp32.733.495 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi tahun 2010, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang yang timbul atas transaksi tersebut adalah sebesar US$3.728 atau setara dengan Rp35.043.200 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca tahun 2009.

As of December 31, 2010, the outstanding payables arising from the transaction amounted to US$3,627 or equivalent to Rp32,733,495 and was presented as part of “Accrued Expenses” in the 2010 consolidated balance sheet, while as of December 31, 2009 the outstanding payables arising from the transaction amounted to US$3,728 or equivalent to Rp35,043,200 and was presented as part of “Accrued Expenses” in the 2009 consolidated balance sheet.

b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), Anak

Perusahaan b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary

Berdasarkan perjanjian pinjaman antara ACI

dan DBS pada tanggal 19 April 2007, DBS setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman berjangka dengan batas maksimum sebesar US$3.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 8% (tetap) dan akan berakhir pada tanggal 19 April 2012.

Based on the loan agreement dated April 19, 2007, between ACI and DBS, DBS agreed to provide a term loan facility with a maximum amount of US$3,000,000. The proceeds of this loan are used to refinance the long-term loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. This facility bears interest at the annual rate of 8% (fixed) and will expire on April 19, 2012.

Page 60: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), Anak Perusahaan (lanjutan)

b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary (continued)

Fasilitas pinjaman tersebut dijaminkan dengan Hak Tanggungan pertama atas Sertifikat Tanah No. 588 milik ACI yang berlokasi di Trosobo, Sidoarjo dan pabrik kopi instan, pemindahan hak pemilikannya atas persediaan, piutang, mesin-mesin pabrik kopi instant, serta penyerahan rekening bank ACI yang dibuka di DBS.

The loan facility is secured by first rank of security right (Hak Tanggungan) on the premises covered by Land Certificate No. 588 of ACI situated in Trosobo, Sidoarjo and instant coffee factory, fiduciary transfer of its proprietary rights on its inventories, accounts receivable, machineries of instant coffee factory and assignment of ACI’s bank account opened in DBS.

Perjanjian fasilitas ini juga menyatakan beberapa pembatasan, antara lain, untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu seperti rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) minimum 200%, rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 150%, rasio hutang terhadap EBITDA maksimum sebesar 225%, rasio lancar minimum 100%, nilai aset bersih sebesar minimum Rp75 milyar.

The facility agreement also stated several covenants, requiring, among others, maintaining certain financial ratios such as interest coverage ratio at a minimum of 200%, debt to equity ratio at a maximum of 150%, debt to EBITDA at a maximum of 225%, current ratio at a minimum of 100%, net worth at a minimum of Rp75 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2010, ACI

mempunyai rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar 24,780%, rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 1,10%, rasio hutang terhadap EBITDA sebesar 2,66%, rasio lancar sebesar 703%, dan nilai aset bersih sebesar Rp163 milyar.

As of December 31, 2010, ACI has interest coverage ratio at 24.780%, debt to equity ratio at 1.10%, debt to EBITDA at 2.66%, current ratio at 703%, and net worth at Rp163 billion.

Sebagai tambahan, tanpa persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari DBS, ACI tidak diperbolehkan untuk, antara lain, mengubah struktur atau komposisi pemegang saham, membagikan dividen, memperoleh fasilitas pinjaman baru dan mengubah bentuk usahanya.

In addition, ACI, without any written approval from DBS, should not, among others, change the shareholder’s structure or composition, distribute any dividends, obtain new loans, and change its main business.

Pada tanggal 4 Mei 2009, ACI menerima surat

persetujuan dari DBS, dimana DBS menyetujui akuisisi 20.150 saham PT Indoarabica Mangkuraja (“IAM”) yang dimiliki oleh PT Aneka Agroprasidha dengan harga Rp12.000.000.000 dan asumsi kewajiban IAM ke pemegang saham dengan jumlah maksimum sebesar Rp7.955.253.323 dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

On May 4, 2009, ACI has received consent letter from DBS, whereby, DBS approved the acquisition of 20,150 shares of PT Indoarabica Mangkuraja (“IAM”) owned by PT Aneka Agroprasidha at a price of Rp12,000,000,000 and the assumptions of IAM’s liability to its shareholders with maximum amount of Rp7,955,253,323 with terms and conditions as follows:

• ACI harus melakukan pembayaran di

muka sebesar US$300.000 yang dipotong dari angsuran terakhir pada tanggal penandatanganan perjanjian amandemen fasilitas perbankan.

• ACI should pay in advance the amount of US$300,000 which is deducted from the latest installment at the signing date of amendment of banking facility agreement.

Page 61: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), Anak Perusahaan (lanjutan)

b. PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary (continued)

• Perubahan pokok angsuran triwulanan

dari US$150.000 menjadi US$250.000 dari Januari 2010 sampai Oktober 2010 dan kemudian, untuk Januari 2011 akan menjadi US$200.000.

• The changes of principal installment per quarter from US$150,000 becomes US$250,000 from January 2010 up to October 2010 and then, for January 2011 will become US$200,000.

Pada tanggal 31 Maret 2010, ACI menerima

surat persetujuan dari DBS, dimana DBS menyetujui proposal ACI untuk membayar dividen kas dengan jumlah sebesar Rp18 milyar pada tahun 2010.

On March 31, 2010, ACI has received Consent Letter from DBS, whereby, DBS has agreed for such cash dividends payment with maximum amount of Rp18 billion in 2010.

Pada tanggal 19 Mei 2009 dan 5 November

2009, ACI menerima surat persetujuan dari DBS, dimana DBS menyetujui proposal ACI untuk membayar dividen kas dengan jumlah masing-masing sebesar Rp15 milyar dan Rp5 milyar pada tahun 2009.

On May 19, 2009 and November 5, 2009, ACI has received Consent Letters from DBS, whereby, DBS has agreed to ACI’s proposal to pay cash dividends totaling to Rp15 billion and Rp5 billion, respectively in 2009.

17. KELEBIHAN NILAI ASET BERSIH ATAS BIAYA PEROLEHAN ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI, BERSIH

17. EXCESS OF NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES OVER THE COST OF INVESTMENTS, NET

Kelebihan nilai aset bersih atas biaya perolehan

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi terdiri dari: The excess of net assets of consolidated

Subsidiaries over the cost of investments consists of:

2010 2009

PT Aneka Sumber Kencana 2.099.456.076 2.099.456.076 PT Aneka Sumber Kencana PT Aneka Bumi Kencana 783.414.230 783.414.230 PT Aneka Bumi Kencana

PT Tirtha Harapan Bali 583.458.153 583.458.153 PT Tirtha Harapan Bali PT Lampung Sumber Kencana PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory 439.666.240 439.666.240 Pelleting Factory

Jumlah 3.905.994.699 3.905.994.699 Total Dikurangi akumulasi amortisasi (3.320.095.495) (3.124.795.759) Less accumulated amortization

Bersih 585.899.204 781.198.940 Net

Amortisasi atas kelebihan nilai aset bersih tersebut diakui sebagai pendapatan sebesar Rp195.299.736 dan Rp195.299.734 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada tahun 2009, Perusahaan menjual investasi PT Surabaya Pelleting Company (“SPC”) sehingga kelebihan nilai aset bersih atas biaya perolehan SPC dan akumulasi dari kelebihan nilai aset bersih tersebut telah diakui sebagai pendapatan dalam tahun berjalan (Catatan 1c).

Amortization of the related excess of net asset recorded as income amounted to Rp195,299,736 and Rp195,299,734 in 2010 and 2009, respectively. In 2009, the Company disposed its investment in PT Surabaya Pelleting Company (“SPC”), therefore the excess of net asset of SPC and the related accumulated amortization have been recorded as income in the current year (Note 1c).

Page 62: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

18. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

18. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2010 2009

Hak minoritas atas: Minority interest from: PT Aneka Coffee Industry 54.581.664.112 47.556.289.728 PT Aneka Coffee Industry PT Aneka Bumi Kencana 1.000.000 1.000.000 PT Aneka Bumi Kencana PT Lampung Sumber Kencana PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory 1.000.000 1.000.000 Pelleting Factory

Jumlah 54.583.664.112 47.558.289.728 Total

19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian

pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp500 per saham adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the ownership details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp500 per share are as follows:

2010

Jumlah saham dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ authorized, issued Percentage Jumlah/ Pemegang saham and fully paid of ownership Total Shareholders

Innovest Offshore Ventures Ltd., Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands 675.754.545 46,927% 337.877.272.500 British Virgin Islands Igianto Joe 272.378.790 18,915 136.189.395.000 Igianto Joe PT Aneka Bumi Prasidha 136.500.000 9,479 68.250.000.000 PT Aneka Bumi Prasidha PT Aneka Agroprasidha 114.000.000 7,917 57.000.000.000 PT Aneka Agroprasidha Lion Best Holding Limited., Lion Best Holding Limited., British Virgin Islands 111.866.665 7,769 55.933.332.500 British Virgin Islands Agus Soegiarto 20.000.000 1,389 10.000.000.000 Agus Soegiarto H. Sjamsul Bachri Uding 2.157.000 0,150 1.078.500.000 H. Sjamsul Bachri Uding Didik Tandiono 600.000 0,042 300.000.000 Didik Tandiono Jeffry Sanusi Soedargo 450.000 0,031 225.000.000 Jeffry Sanusi Soedargo Moenardji Soedargo 450.000 0,031 225.000.000 Moenardji Soedargo Widyono Lianto 78.000 0,005 39.000.000 Widyono Lianto Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership pemilikan kurang dari 5%) 105.765.000 7,345 52.882.500.000 interest below 5%)

Jumlah 1.440.000.000 100,000% 720.000.000.000 Total

Page 63: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. CAPITAL STOCK (continued)

2009

Jumlah saham dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ authorized, issued Percentage Jumlah/ Pemegang saham and fully paid of ownership Total Shareholders

Innovest Offshore Ventures Ltd., Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands 828.300.000 57,521% 414.150.000.000 British Virgin Islands The ADM Maculus Fund, L.P., The ADM Maculus Fund, L.P., Cayman Islands 251.700.000 17,479 125.850.000.000 Cayman Islands PT Aneka Bumi Prasidha 136.500.000 9,479 68.250.000.000 PT Aneka Bumi Prasidha PT Aneka Agroprasidha 114.000.000 7,917 57.000.000.000 PT Aneka Agroprasidha H. Sjamsul Bachri Uding 2.157.000 0,150 1.078.500.000 H. Sjamsul Bachri Uding Didik Tandiono 600.000 0,042 300.000.000 Didik Tandiono Jeffry Sanusi Soedargo 450.000 0,031 225.000.000 Jeffry Sanusi Soedargo Moenardji Soedargo 450.000 0,031 225.000.000 Moenardji Soedargo Widyono Lianto 78.000 0,005 39.000.000 Widyono Lianto Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership pemilikan kurang dari 5%) 105.765.000 7,345 52.882.500.000 interest below 5%)

Jumlah 1.440.000.000 100,000% 720.000.000.000 Total

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 7 dan 8, tanggal 4 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui, antara lain, bahwa Perusahaan tidak membagikan dividen atas laba bersih 2009, pengangkatan Agus Soegiarto sebagai Komisaris Perseroan dan Robertus Sukamto sebagai Komisaris Independen, dan persetujuan pengunduran diri John Michael Hilton dari jabatan Komisaris dan Agus Soegiarto dari jabatan Komisaris Independen (Catatan 1d).

Based on the minutes of the Shareholders’ Annual General Meeting of the Company No. 7 and 8 held on June 4, 2010, the shareholders approved, among others, that the Company will not distribute the dividends from net income in 2009, the appointment of Agus Soegiarto as Commissioner and Robert Sukamto as an Independent Commissioner, and the approval on the resignation of John Michael Hilton as Commissioner and Agus Soegiarto as Independent Commissioner (Note 1d).

Berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham

No. 13 dan No. 20 pada tanggal 20 April 2010, Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands menyetujui untuk melakukan penjualan saham Perusahaan yang dimilikinya masing-masing sebanyak 40.678.790 lembar saham kepada Igianto Joe dan 111.866.665 lembar saham kepada dan Lion Best Holding Limited, British Virgin Islands.

Based on the Sale and Purchase Share Agreement No. 13 and No. 20 dated April 20, 2010, Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands approved to sell its investment in shares of stock of the Company amounting to 40,678,790 shares to Igianto Joe and 111,866,665 shares to Lion Best Holding Limited, British Virgin Islands, respectively.

Berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham

No. 14 pada tanggal 20 April 2010, The ADM Maculus Fund L.P., Cayman Islands (“ADM”) menyetujui untuk melakukan penjualan saham Perusahaan yang dimilikinya sebanyak 183.054.545 lembar saham kepada Igianto Joe.

Based on the Sale and Purchase Share Agreement No. 14 dated April 20, 2010, The ADM Maculus Fund L.P., Cayman Islands (“ADM”)approved to sell its investment in shares of stock of the Company amounting to 183,054,545 shares to Igianto Joe.

Page 64: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. CAPITAL STOCK (continued) Lebih lanjut lagi, pada tanggal 11 November 2010,

berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham No. 15 dan No. 16, ADM menyetujui untuk melakukan penjualan saham Perusahaan yang dimilikinya masing-masing sebanyak 48.645.455 lembar saham kepada Igianto Joe dan 20.000.000 lembar saham kepada Agus Soegiarto.

Furthermore, on November 11, 2010, based on the Sale and Purchase Share Agreement No. 15 and No. 16, ADM approved to sell its investment in shares of stock of the Company amounting to 48,645,455 shares to Igianto Joe and 20,000,000 shares to Agus Soegiarto, respectively.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Luar Biasa para

Pemegang Saham Perusahaan yang diadakan pada tanggal 19 Agustus 2009, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan penjualan seluruh saham PT Surabaya Pelleting Company yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 1c).

Based on the minutes of the Shareholders’ Extraordinary General Meeting of the Company held on August 19, 2009, the shareholders approved to sell all investment in shares of stock of PT Surabaya Pelleting Company owned by the Company (Note 1c).

20. PENJUALAN BERSIH 20. NET SALES Penjualan bersih terdiri dari: Net sales consist of:

2010 2009

Hasil Bumi Agricultural Products Ekspor 808.120.779.216 493.884.986.672 Export Lokal 120.406.199.351 98.473.377.708 Local

Jumlah Penjualan Bersih 928.526.978.567 592.358.364.380 Total Net Sales

Saldo penjualan yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The sale’s balances exceeding 10% of total net sales in 2010 and 2009 are as follows:

Persentase dari

Jumlah Penjualan Bersih/ Jumlah/ Percentage to Total Net Sales Amount

2010 2009 2010 2009

Utexam Logistics Limited, Utexam Logistics Limited, Singapura 26,37 23,74 244.885.885.410 140.649.095.572 Singapore

Societe Des Matieres Premieres Societe Des Matieres Premieres Tropicales Pte., Ltd., Tropicales Pte., Ltd.,

Singapura 19,86 8,22 184.385.894.214 48.701.693.344 Singapore Hankook Tire Co.,Ltd., Hankook Tire Co.,Ltd.,

Korea 7,56 11,64 70.156.410.517 68.934.921.879 Korea

Jumlah 53,79 43,60 499.428.190.141 258.285.710.795 Total

Page 65: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD Beban pokok penjualan terdiri dari: Cost of goods sold consist of: 2010 2009

Perusahaan The Company Bahan baku yang digunakan 684.434.151.763 375.043.685.594 Raw materials used Upah buruh langsung 2.562.410.000 2.127.774.000 Direct labor Beban pabrikasi (Catatan 10) 20.167.661.849 16.912.482.046 Factory overhead (Note 10)

Jumlah Beban Produksi 707.164.223.612 394.083.941.640 Total Manufacturing Cost Persediaan barang dalam proses: Work in process: Awal tahun 21.845.755.425 6.350.861.618 At beginning of year Akhir tahun (46.487.996.623) (21.845.755.425) At end of year

Beban Pokok Produksi 682.521.982.414 378.589.047.833 Cost of Goods Manufactured

Persediaan barang jadi: Finished goods: Awal tahun 17.722.031.746 11.395.398.474 At beginning of year Pembelian 347.522.160 4.565.821.749 Purchases Akhir tahun (35.512.290.900) (17.722.031.746) At end of year

Beban Pokok Penjualan 665.079.245.420 376.828.236.310 Cost of Goods Sold

Anak Perusahaan Subsidiaries Bahan baku yang digunakan 94.660.335.221 70.070.700.255 Raw materials used Upah buruh langsung 7.553.989.172 6.593.340.667 Direct labor Beban pabrikasi (Catatan 10) 51.965.080.902 36.483.727.129 Factory overhead (Note 10)

Jumlah Beban Produksi 154.179.405.295 113.147.768.051 Total Manufacturing Cost Persediaan barang dalam proses: Work in process: Awal tahun 52.452.333 - At beginning of year Akhir tahun (34.116.920) (52.452.333) At end of year

Beban Pokok Produksi 154.197.740.708 113.095.315.718 Cost of Goods Manufactured Persediaan barang jadi: Finished goods: Awal tahun 15.385.931.879 18.855.054.285 At beginning of year Pembelian 6.936.767.390 10.990.873.375 Purchases Akhir tahun (14.373.526.324) (15.385.931.879) At end of year

Beban Pokok Penjualan 162.146.913.653 127.555.311.499 Cost of Goods Sold

Beban Pokok Penjualan Konsolidasi 827.226.159.073 504.383.547.809 Consolidated Cost of Goods Sold

Saldo pembelian yang mencapai 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The purchase’s balances exceeding 10% of total net purchases in 2010 and 2009 are as follows:

Persentase dari Jumlah Pembelian Bersih/

Percentage to Jumlah/ Total Net Purchases Amount

2010 2009 2010 2009

M. Soleh 18,78 17,92 141.701.041.450 79.792.570.750 M. Soleh Alwi 10,57 18,58 79.724.907.750 82.709.877.275 Alwi Sudarsono 10,11 4,48 76.256.363.400 19.952.599.930 Sudarsono

Jumlah 39,46 40,98 297.682.312.600 182.455.047.955 Total

Page 66: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

22. BEBAN USAHA 22. OPERATING EXPENSES Beban usaha terdiri dari: Operating expenses consist of: 2010 2009

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 23.931.210.598 19.341.131.726 Salaries, wages and employees’ welfare Entertainment, donations and Jamuan, sumbangan dan representasi 4.008.593.809 2.511.789.244 representation Penyisihan imbalan kerja karyawan Provision for employees benefits (Catatan 25) 3.977.023.198 3.241.606.490 (Note 25) Jasa tenaga ahli 3.468.331.586 2.024.822.837 Professional fees Perjalanan dan transportasi 2.036.708.220 1.456.470.401 Travelling and transportation Komunikasi 1.336.668.603 1.196.286.458 Communication Penyusutan (Catatan 10) 1.106.368.054 1.244.485.304 Depreciation (Note 10) Administrasi bank 1.064.673.573 652.603.945 Bank administration Perbaikan dan pemeliharaan 1.036.298.647 734.171.459 Repairs and maintenance Sewa 930.744.126 928.588.267 Rent Pajak dan perizinan 576.308.395 1.152.165.866 Taxes and licenses Kerugian penurunan nilai 434.182.706 35.121.210 Impairment losses Listrik dan air 306.592.821 333.029.596 Electricity and water Perlengkapan kantor 229.760.451 183.374.456 Office supplies Asuransi 154.023.735 178.434.956 Insurance Iklan dan promosi 151.788.974 169.205.865 Advertising and promotion Lain-lain 1.399.115.160 1.309.016.176 Others

Sub-jumlah 46.148.392.656 36.692.304.256 Sub-total

Beban Penjualan Selling Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 1.953.929.575 1.728.514.457 Salaries, wages and employees’ welfare Biaya ekspor 1.946.242.246 1.641.279.980 Export charges Perjalanan dan transportasi 1.480.434.498 1.202.502.538 Traveling and transportation Pengangkutan 1.018.948.684 1.555.195.748 Freight Komisi penjualan (Catatan 6c) 807.309.267 861.060.932 Sales commissions (Note 6c) Iklan dan promosi 546.193.186 318.298.253 Advertising and promotion Lain-lain 1.152.704.329 843.986.376 Others

Sub-jumlah 8.905.761.785 8.150.838.284 Sub-total

Jumlah Beban Usaha 55.054.154.441 44.843.142.540 Total Operating Expenses

23. PELAPORAN SEGMEN 23. SEGMENT REPORTING Pelaporan segmen usaha Perusahaan dan Anak

Perusahaan adalah sebagai berikut: The segment reporting on the Company and

its Subsidiaries’ operations is as follows:

a. Bidang Usaha dan Area Geografis a. Scope of Activities and Geographical Area Bidang Usaha/ Nama Perusahaan/ Scope of Activities Name of Companies

Pengolahan dan perdagangan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Perusahaan/the Company) hasil bumi/ PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory Agricultural products processing PT Aneka Sumber Kencana

and trading PT Aneka Bumi Kencana PT Tirtha Harapan Bali

Pabrik kopi bubuk dan instant/ PT Aneka Coffee Industry Roasted and instant coffee manufacturing

Real estat/ PT Aneka Widya Graha Real estate

Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/ PT Indoarabica Mangkuraja Plantations and agriculture processing products

Page 67: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

23. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 23. SEGMENT REPORTING (continued)

a. Bidang Usaha dan Area Geografis (lanjutan) a. Scope of Activities and Geographical Area (continued)

Area Geografis/ Nama Perusahaan/ Geographical Area Name of Companies

Sumatera/ PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Perusahaan/the Company) Sumatera PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory

PT Aneka Sumber Kencana PT Indoarabica Mangkuraja

Jawa dan Bali/ PT Aneka Bumi Kencana

Java and Bali PT Tirtha Harapan Bali PT Aneka Coffee Industry PT Aneka Widya Graha

Page 68: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

23. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 23. SEGMENT REPORTING (continued)

b. Pelaporan Segmen Utama - Segmen Usaha (dalam jutaan Rupiah) b. Primary Segment Reporting - Business Segment (in millions Rupiah)

Keterangan/ Description

Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural

products processing and trading

Pabrik kopi

bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing

Real estat/ Real estate

Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/

Plantations and agriculture processing products

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidation

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009 PENDAPATAN/ REVENUES Penjualan ke pihak luar/ Sales to external parties Penjualan antar segmen/ Inter-segment sales

695.787

21.394

401.109

37.147

232.086

695

191.249

-

-

-

-

-

654

-

-

-

-

(22.089)

-

(37.147)

928.527

-

592.358

-

Laba (rugi) usaha/ Income (loss) from operations

(6.193)

(7.895)

60.730

50.485

(28)

(21)

(8.723)

(780)

461

1.343

46.247

43.132

Beban bunga/ Interest expense

(7.979)

(9.230)

(306)

(1.302)

-

-

-

-

-

-

(8.285)

(10.532)

Penghasilan bunga/ Interest income

146

199

803

1.330

-

-

4

1

-

-

953

1.530

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi, bersih/ Equity in net earnings of investee, net

21.291

20.179

-

-

-

-

-

-

(21.291)

(20.179)

-

-

Lain-lain, bersih/ Others, net

2.042

25.660

(1.451)

(16)

-

2

-

(56)

(265)

(1.147)

326

24.443

Manfaat (beban) pajak/ Tax benefit (expense)

1.027

338

(15.583)

(14.143)

-

-

999

177

-

-

(13.557)

(13.628)

Page 69: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

23. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 23. SEGMENT REPORTING (continued)

b. Pelaporan Segmen Utama - Segmen Usaha (dalam jutaan Rupiah) (lanjutan)

b. Primary Segment Reporting - Business Segment (in millions Rupiah) (continued)

Keterangan/ Description

Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural

products processing and trading

Pabrik kopi

bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing

Real estat/ Real estate

Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/

Plantations and agriculture processing products

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidation

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi, bersih/ Minority interests in net earnings of consolidated subsidiaries, net

-

-

-

-

-

-

-

-

(12.766)

(12.493)

(12.766)

(12.493)

Laba (rugi) bersih/ Net income (loss)

10.334

29.251

41.040

36.353

(28)

(19)

(4.566)

(658)

(33.861)

(32.477)

12.919

32.450

INFORMASI TAMBAHAN/ OTHER INFORMATION Aset segmen/ Segment assets

246.185

197.954

168.836

152.757

108

121

12.987

15.086

(14.135)

(12.919)

413.981

352.999

Penyertaan saham/ Investments in shares of stock

121.181

111.395

-

-

-

-

-

-

(120.551)

(110.765)

630

630

Jumlah aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets

367.366

309.349

168.836

152.757

108

121

12.987

15.086

(134.686)

(123.684)

414.611

353.629

Kewajiban segmen/ Segment liabilities

208.174

160.492

26.042

31.253

5.911

5.895

773

715

(19.806)

(18.495)

221.094

179.860

Penyusutan/ Depreciation

5.024

5.485

6.653

6.676

10

3

1.316

26

-

-

13.003

12.190

Pengeluaran modal/ Capital expenditures

4.440

6.046

6.805

1.838

-

-

2.199

67

-

-

13.444

7.951

Page 70: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

23. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 23. SEGMENT REPORTING (continued) c. Pelaporan Segmen Sekunder - Segmen

Geografis (dalam jutaan Rupiah) c. Secondary Segment Reporting - Geographical

Segment (in millions Rupiah)

Keterangan/ Description

Sumatera/ Sumatera

Jawa dan Bali/ Java and Bali

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasi/

Consolidation

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

PENDAPATAN/ REVENUES Penjualan ke pihak luar/ Sales to external parties Penjualan antar segmen/ Inter-segment sales

693.772

21.394

400.515

37.147

234.755

695

191.843

-

-

(22.089)

-

(37.147)

928.527

-

592.358

-

INFORMASI TAMBAHAN/ OTHER INFORMATION Aset segmen/ Segment assets

238.818

205.158

189.298

160.760

(14.135)

(12.919)

413.981

352.999

Penyertaan saham/ Investments in shares of stock

121.179

111.393

2

2

(120.551)

(110.765)

630

630

Jumlah aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets

359.997

316.551

189.300

160.762

(134.686)

(123.684)

414.611

353.629

Pengeluaran modal/ Capital expenditures

6.638

6.103

6.806

1.848

-

-

13.444

7.951

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

24. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Aset dan kewajiban Perusahaan dan Anak

Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seperti terlampir di bawah ini, disajikan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tukar yang berlaku pada tanggal-tanggal tersebut seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2o:

The Company and Subsidiaries’ foreign currency denominated assets and liabilities, as listed below, were restated to Rupiah using the rates of exchange as of December 31, 2010 and 2009 as stated in Note 2o:

2010 2009

Jumlah dalam Jumlah dalam mata uang asing/ Setara Rupiah/ mata uang asing/ Setara Rupiah/ Amount in Equivalent to Amount in Equivalent to Akun foreign currencies Rupiah foreign currencies Rupiah Account

Aset Assets Aset lancar US$ 9.971.874 89.657.065.864 US$ 6.526.131 61.345.627.765 Current assets

Kewajiban Liabilities Kewajiban lancar US$ 16.822.109 151.247.902.106 US$ 12.548.710 117.919.000.199 Current liabilities EUR 2.498 29.867.715 EUR - - YEN - - YEN 956.209 97.246.455 SGD - - SGD 1.458 9.764.532 Jumlah kewajiban lancar 151.277.769.821 118.026.011.186 Total current liabilities

Page 71: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

24. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2010 2009

Jumlah dalam Jumlah dalam mata uang asing/ Setara Rupiah/ mata uang asing/ Setara Rupiah/ Amount in Equivalent to Amount in Equivalent to Akun foreign currencies Rupiah foreign currencies Rupiah Account

Kewajiban tidak lancar US$ - - US$ 2.640.000 24.816.000.000 Non-current liabilities

Jumlah kewajiban 151.277.769.821 142.842.011.186 Total liabilities

Kewajiban bersih dalam mata uang Net foreign currency denominated asing - setara dalam Rupiah 61.620.703.957 81.496.383.421 liabilities in Rupiah equivalent

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter pada tanggal 9 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:

As of March 9, 2011 and December 31, 2010, the monetary assets and liabilities were adjusted to Rupiah using the Bank Indonesia middle rates of exchange as follows:

9 Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 9, 2011 December 31, 2010

Mata uang Currency EUR1 12.203 11.955 EUR1 US$1 8.784 8.991 US$1

Dengan menggunakan kurs tengah tersebut,

jumlah kewajiban bersih akan berkurang sebesar lebih kurang Rp1,4 milyar.

Using the above exchange rates, the total net liability will decrease by approximately Rp1.4 billion.

25. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 25. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,

kewajiban imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai akun “Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan”, masing-masing sebesar Rp21.017.053.511 dan Rp17.628.068.638. Biaya terkait sebesar Rp3.977.023.198 dan Rp3.241.606.490 masing-masing dicatat sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi (Catatan 22) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010 dan 2009.

As of December 31, 2010 and 2009, the accrual for employees benefits which was recorded as “Employees Benefits Liability” amounted to Rp21,017,053,511 and Rp17,628,068,638, respectively. The related expenses amounting to Rp3,977,023,198 and Rp3,241,606,490 were recorded as part of General and Administrative Expenses (Note 22) in the 2010 and 2009 consolidated statements of income, respectively.

Akrual atas kewajiban Perusahaan tahun 2010 dan

2009 didasarkan pada perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 22 Februari 2011 dan 26 Februari 2010, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi berikut ini:

The accrual of the Company’s 2010 and 2009 obligations was determined based on the actuarial calculation as of December 31, 2010 and 2009, performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its reports dated February 22, 2011 and February 26, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method which considered the following assumptions:

Page 72: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

25. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

25. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

2010 2009

Tingkat kematian/Mortality table : CSO-1980 CSO-1980 Tingkat bunga diskonto/Discount rate : 8% per tahun/8% per annum 10% per tahun/10% per annum Tingkat kenaikan gaji/Salary increase : 7% per tahun/7% per annum 7% per tahun/7% per annum Umur pensiun/Retirement age : 55 tahun/55 years 55 tahun/55 years Tingkat cacat/Disability rate : 0,2% per tahun/0.2% per annum 0,2% per tahun/0.2% per annum Umur pensiun/Withdrawal rate : - Umur 18-44 tahun/Age 18-44 years : 4% per tahun/4% per annum 4% per tahun/4% per annum - Umur 45-54 tahun/Age 45-54 years : 0% per tahun/0% per annum 0% per tahun/0% per annum

Akrual untuk kewajiban Anak Perusahaan juga

berdasarkan pada perhitungan aktuaris independen.

The accrual of the Subsidiaries’ obligations was also determined based on independent actuarial calculation.

a. Beban bersih imbalan kerja karyawan

berdasarkan perhitungan aktuaris untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Net employees benefits expense based on the actuarial calculations for the Company and Subsidiaries is as follows:

2010 2009

Perusahaan The Company Biaya jasa kini 855.727.853 782.860.712 Current service cost Biaya bunga 985.061.720 1.059.163.679 Interest on obligation cost Amortisasi biaya atas jasa Amortization of past di masa lalu - service cost - yang belum menjadi hak 432.246.946 432.246.946 non vested

Sub-jumlah 2.273.036.519 2.274.271.337 Sub-total

Anak Perusahaan 1.703.986.679 967.335.153 Subsidiaries

Jumlah (Catatan 22) 3.977.023.198 3.241.606.490 Total (Note 22)

b. Kewajiban imbalan kerja karyawan b. Employees benefits liability

2010 2009

Perusahaan The Company Nilai kini kewajiban Present value of imbalan kerja 14.705.996.838 12.313.271.498 employees benefits obligation Beban jasa masa lalu yang tidak Unrecognized past service cost - diakui - yang belum menjadi hak (2.389.280.632) (2.821.527.578) non vested Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui (227.595.753) 773.221.039 Unrecognized actuarial gain (loss)

Sub-jumlah 12.089.120.453 10.264.964.959 Sub-total Anak Perusahaan 8.927.933.058 7.363.103.679 Subsidiaries

Kewajiban imbalan kerja karyawan 21.017.053.511 17.628.068.638 Employees benefits liability

Page 73: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

25. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

25. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

c. Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

c. Movements in the benefits liability are as follows:

2010 2009

Perusahaan The Company Saldo awal tahun 10.264.964.959 7.996.303.622 Balance at beginning of year Penyisihan tahun berjalan 2.273.036.519 2.274.271.337 Provision during the year Pembayaran tahun berjalan (448.881.025) (5.610.000) Payments during the year

Saldo akhir tahun 12.089.120.453 10.264.964.959 Balance at end of year

Anak Perusahaan Subsidiaries Saldo awal tahun 7.363.103.679 6.329.191.977 Balance at beginning of year Penambahan dari akuisisi Addition from Anak Perusahaan - 451.082.354 acquired Subsidiary Penyisihan tahun berjalan 1.703.986.679 967.335.153 Provision during the year Pembayaran tahun berjalan (139.157.300) (384.505.805) Payments during the year

Saldo akhir tahun 8.927.933.058 7.363.103.679 Balance at end of year

Jumlah 21.017.053.511 17.628.068.638 Total

Berdasarkan hasil penelaahan atas kewajiban

imbalan kerja, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban imbalan kerja adalah cukup untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang dan standar akuntansi.

Based on the review of the employees benefits liability, the Company’s and Subsidiaries’ managements believe that the employees benefits liability is sufficient to meet the requirements of the above decree and accounting standards.

Dalam nilai pembayaran tahun berjalan 2009,

terdapat penghapusan kewajiban imbalan kerja PT Surabaya Pelleting Company sebesar Rp337.051.805.

Included in the payments during the year 2009, is the reversal of employees benefits liability for PT Surabaya Pelleting Company amounting to Rp337,051,805.

26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES PT Aneka Coffee Industry, Anak Perusahaan

menempatkan deposito berjangkanya sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp630.000.000 dan US$120.101. Bank garansi tersebut digunakan untuk pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Area Distribusi II Jawa Timur, yang berlaku sampai tanggal 31 Juli 2011 (Catatan 4).

PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary pledged time deposits as collateral to the bank guarantee facilities totaling Rp630,000,000 and US$120,101 obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The bank guarantee is used for the procurement of gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Distribution Area II East Java, which will expire on July 31, 2011 (Note 4).

Page 74: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

27. KONDISI BISNIS 27. BUSINESS CONDITION Jumlah penjualan bersih Perusahaan dan Anak

Perusahaan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp336 milyar atau 57% dibandingkan jumlah penjualan bersih pada tahun 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan harga karet crumb dan kopi pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan harga pada tahun 2009. Sebagai akibatnya, beban pokok penjualan pada tahun 2010 juga meningkat sebesar 64% dibandingkan dengan tahun 2009 terutama karena kenaikan dalam harga pembelian bahan baku (slabs dan kopi) sehubungan dengan terus meningkatnya harga komoditas internasional.

The Company and Subsidiaries’ total net sales in 2010 increased by Rp336 billion or 57% as compared to the 2009 total net sales. This increase was mainly caused by higher prices of crumb rubber and coffee in 2010 as compared with the prices in 2009. Accordingly, the cost of goods sold in 2010 also increased by 64% compared to that in 2009 mainly because of the increase in purchase price of raw materials (slabs and coffee) due to the continuous increase in selling prices of international commodities.

Perusahaan dan Anak Perusahaan melaporkan

laba bersih konsolidasi sebesar Rp12,92 milyar pada tahun 2010, terutama karena peningkatan penjualan yang disebabkan kenaikan harga komoditas internasional, yang menyebabkan kenaikan dalam ekuitas bersih dari Rp125,43 milyar pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp138,35 milyar pada tanggal 31 Desember 2010.

The Company and Subsidiaries reported a consolidated net income of Rp12.92 billion in 2010, mainly due to increase in international commodity price, thereby resulting in the increase in net shareholders’ equity from Rp125.43 billion as of December 31, 2009 to Rp138.35 billion as of December 31, 2010.

Sebagai bagian dari usaha yang berkelanjutan dari

Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk terus meningkatkan operasi mereka, Perusahaan dan Anak Perusahaan meneruskan program-program yang telah dilakukan pada tahun 2010, terutama penerapan pengurangan biaya. Perusahaan juga merencanakan untuk melakukan restrukturisasi dan mengaktifkan kembali pabrik yang tidak beroperasi untuk meningkatkan produktifitasnya

As part of the continuing efforts of the Company and Subsidiaries to further improve their operations, the Company and Subsidiaries continued the measures initiated in 2010, mainly by implementing cost-cutting measures. The Company also plans to restructure and re-activate its factory which is not operated to increase its productivity.

Untuk meningkatkan likuiditas, uang muka

penjualan diterapkan, uang muka kepada pemasok untuk pembelian bahan baku dikurangi seminimal mungkin, tambahan pinjaman dari kreditur diupayakan, dan pengeluaran modal ditangguhkan untuk sementara waktu. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menekankan pada produk-produk yang memberikan keuntungan (margin) yang tinggi serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

To increase liquidity, customer deposits were required for sales, advances to suppliers for purchases of materials were minimized, additional loans from creditors were strived, and capital expenditures have been temporarily postponed. The Company and its Subsidiaries are also focusing resources on high margin products and improving product quality.

Kebijakan tersebut seperti halnya dengan

pengawasan yang ketat atas penagihan piutang dan pemilihan pelanggan secara selektif akan terus berlanjut pada tahun 2011. Hasil atas tindakan yang diambil oleh manajemen belum dapat diperkirakan pada saat ini.

These policies as well as strict monitoring of receivable collection and selective acceptance of customers will be continued in 2011. The outcome of these management actions cannot be determined at this time.

Page 75: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

27. KONDISI BISNIS (lanjutan) 27. BUSINESS CONDITION (continued) Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak

masa depan dari kondisi saat ini terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan, termasuk pengaruh atas transaksi dengan para pemegang saham, pelanggan dan pemasok Perusahaan dan Anak Perusahaan.

It is not possible to determine the future effects of these conditions may have on the Company and its Subsidiaries’ liquidity and earnings, including the effects of transactions with the Company and its Subsidiaries’ shareholders, customers and suppliers.

28. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN

KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND

LIABILITIES

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:

The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the the Company and its Subsidiaries’ financial instruments as of December 31, 2010:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas 37.925.852.649 37.925.852.649 Cash and cash equivalents Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 1.904.794.000 1.904.794.000 Restricted time deposits Piutang usaha 71.081.262.673 71.081.262.673 Trade receivables Piutang lain-lain 517.322.777 517.322.777 Other receivables Uang jaminan 446.404.700 446.404.700 Security deposits Piutang karyawan 243.316.279 243.316.279 Loan to employees

Jumlah Aset Keuangan 112.118.953.078 112.118.953.078 Total Financial Assets

Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Hutang bank jangka pendek 125.874.000.000 125.874.000.000 Short-term bank loans Hutang usaha 18.374.043.175 18.374.043.175 Trade payables Hutang lain-lain 36.651.500 36.651.500 Other payables Biaya masih harus dibayar 3.850.426.163 3.850.426.163 Accrued expenses Pendapatan diterima di muka 18.850.800.125 18.850.800.125 Unearned revenue Hutang jangka panjang Current maturities of yang jatuh tempo dalam long-term debt - satu tahun - hutang bank 23.736.240.000 23.736.240.000 bank loan

Jumlah Kewajiban Keuangan 190.722.160.963 190.722.160.963 Total Financial Liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Page 76: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

28. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)

28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam

neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

Financial instruments presented in the balance sheets are carried at their fair values, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

a. Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka pendek dengan

jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables, other receivable, short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, unearned revenue and current maturities of long-term debt) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.

b. Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities

Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari uang jaminan dan piutang karyawan. Nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dicatat sebesar biaya historisnya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari jaminan tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.

Long-term financial instruments consist of security deposits and loan to employee. The fair value of these financial instruments are carried at historical cost because the fair value cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair value of such deposits because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after balance sheet date.

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES Risiko - risiko utama yang timbul dari Perusahaan

dan Anak perusahaan adalah risiko harga komoditas, risiko piutang, risiko kurs dan risiko likuiditas. Kepentingan mengatur risiko–risiko tersebut menjadi perhatian khusus mengingat adanya fluktuasi di pasar uang Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan membuat kebijakan untuk mengelola risiko yang dirangkum di bawah ini:

The main risks arising from the Company and its Subsidiaries are commodity price risk, credit risk, foreign exchange rate risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Board of Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below:

Page 77: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Risiko Harga Komoditas a. Commodity Price Risk

Kegiatan usaha utama Perusahaan dan Anak

perusahaan adalah pengolahan karet remah yang berasal dari bahan baku slab dan mengolah kopi instan dan kopi bubuk, yang menggunakan biji kopi sebagai bahan baku yang utama. Risiko yang dihadapi Perusahaan dan Anak perusahaan antara lain adalah fluktuasi harga karet dan kopi dan tersedianya pasokan bahan baku slab dan kopi. Untuk mengatasi risiko fluktuasi harga, manajemen melaksanakan operasional bisnisnya secara bijaksana dan hati-hati dalam pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi dengan menerapkan strategi pembelian dan penjualan antara lain yang mengacu pada SICOM (Singapore Commodity Exchange). Adapun risiko, pasokan bahan baku dapat diminimalkan karena lokasi pabrik berada di Sumatera Selatan yang merupakan sentra produksi karet terbesar di Indonesia. Lebih lanjut lagi, manajemen juga melaksanakan kebijakan usaha secara bijaksana dengan menjaga persediaan minimal biji kopi untuk beberapa bulan produksi dan melakukan kontrak komoditas berjangka, jika perlu.

The Company and its Subsidiaries' main business activity are processing raw materials slab into crumb rubber and manufacturing instant and roasted ground coffee, which use coffee beans as the main raw materials. Risks faced by the Company and its Subsidiaries are, among others, fluctuations in raw materials slabs and coffee’s price and availability of raw materials slab and coffee supply. To overcome the risk of price fluctuations, management implement the business prudently and carefully in the purchase of raw materials slab and selling crumb rubber based on the purchase and sales strategy, which refers to SICOM (Singapore Commodity Exchange). As for the risk, the supply of raw materials slab can be minimized because of the location of plants located in South Sumatra which is the largest rubber production centers in Indonesia. In addition, the management also has implemented prudent business policy by maintaining sufficient buffer stock of coffee bean for several months of production and entered into future commodity contracts, if necessary.

Persentase

kenaikan Efek terhadap (penurunan)/ laba sebelum Increase pajak/ (decrease) Effect on income in percentage before tax

Harga jual internasional International selling price Karet remah 5,0% 2.499.384.346 Crumb rubber (5,0% ) (2.499.384.346)

b. Risiko Piutang b. Credit Risk

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan kegiatan usaha ekspor produk karet remah dan kopi dan juga penjualan lokal kopi. Selama ini tidak pernah ada masalah ataupun keterlambatan pembayaran dari pembeli karena Perusahaan dan Anak perusahaan sangat selektif dalam melakukan hubungan dagangnya dengan pembeli yang memiliki rekam jejak yang sangat kredibel dan dapat dipercaya.

The Company and its Subsidiaries export crumb rubber and coffee and also have domestic sales for coffee. Until now there’s no problem or delay in the payment from the buyer because the Company and its Subsidiaries are very selective in their commercial relationships with buyers who are highly credible and trustworthy.

Page 78: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko Kurs c. Foreign Exchange Rate Risk

Pendapatan Perusahaan dan Anak

perusahaan sebagian besar dalam bentuk Dolar AS (“US$”) karena hasil penjualan/pendapatan dalam mata uang US$, yang mana pendanaan yang diperoleh dari bank dalam bentuk mata uang US$, jadi secara tidak langsung sudah terjadi lindung nilai secara alami (natural hedge).

Revenue of the Company and its Subsidiaries were mainly in United States Dollars (“US$”) because the sales/revenues are denominated in US$. Funding from banks is also in US$ currency, thus indirectly having natural hedge.

Pembelian bahan baku dibayar dengan Rupiah

dimana pada saat pembelian bahan baku, Perusahaan dan Anak perusahaan mengkonversi sejumlah Dolar ASnya menjadi Rupiah sesuai dengan kebutuhan operasional. Untuk menghindari implikasi fluktuasi nilai Rupiah terhadap US$, bahan baku yang telah diolah dijual dalam mata uang US$.

The payment for the purchase of raw materials is in Rupiah which at the time of purchase of raw materials, the Company and its Subsidiaries convert some United States Dollar amount into Rupiah for operation only. To avoid the implications of fluctuations in Rupiah against the US$, the raw materials that have been processed are sold in US$.

Persentase

kenaikan Efek terhadap (penurunan)/ laba sebelum Increase pajak/ (decrease) Effect on income in percentage before tax

Dolar AS 2,3% (1.417.998.813) US Dollar (2,3% ) 1.417.998.813

d. Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk

Dalam menjalankan operasi usahanya,

Perusahaan dan Anak perusahaan membutuhkan likuiditas pembiayaan untuk pengadaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Jumlah likuiditas pembiayaan yang diperlukan sangat tergantung pada tingkat harga komoditas. Untuk mengatasi kebutuhan likuiditas, Perusahaan selain mendayagunakan modal kerja sendiri, juga mendapatkan dukungan pembiayaan modal kerja dari kreditur perbankan.

In conducting its business, the Company and its Subsidiaries require liquidity to finance the procurement of raw materials, work in process and finished goods inventory. The amount of liquidity financing needed depends on the level of commodity prices. To overcome the liquidity needs, beside using its own capital, the Company and its Subsidiaries also obtained additional working capital from banks.

Page 79: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI

30. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

Berikut ini ikhtisar Standar Akuntansi yang telah

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan buat Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

The following summarizes the Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Company and Subsidiaries on December 31, 2010 but not yet effective as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011: Effective on or after January 1, 2011:

• PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan

Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

• PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”

memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

• PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” requires the provision of information about the historical changes in cash on hand and in banks by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

• PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan

Interim” - Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

• PSAK 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” - Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

• PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” - Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

• PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” - Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

• PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” -

Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” - Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Page 80: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)

30. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2011:

(continued)

• PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

• PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah

Periode Laporan” menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

• PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan

Nilai Tukar Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang laporan.

• PSAK 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

• PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas

Asosiasi” - Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

• PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” - Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

• PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonominya masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara andal. Pernyataan ini mengindentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut.

• PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue” identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

Page 81: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)

30. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2011:

(continued)

• PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.

• PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

• PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”

menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

• PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

• PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012: Effective on or after January 1, 2012:

• PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

• PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Establish the accounting and disclosures for employee benefits.

• PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

• PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

• PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

Page 82: PSDN Auditan 31 Desember 2010

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)

30. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2012:

(continued)

• PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”. Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

• ISAK 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti,

Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• ISAK 15, “PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

• ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

• ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these Standards on their consolidated financial statements.

31. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam

pembuatan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 9 Maret 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 9, 2011.