protozoaq

53
PRAKTIKUM PROTOZOA – 1 A. MATERI PRAKTIKUM Dalam praktikum ini dipelajari 4 spesies protozoa usus yang termasuk amoeba yang perlu diketahui, yaitu: 1. Entamoeba histolytica 2. Entamoeba coli 3. Iodomoeba butschii 4. Endolimax nana Beberapa hal yang perlu diperhatikan: Dari keempat spesies diatas, hanya Entamoeba histolytica yang bersifat patogen, dapat menimbulkan amebiasis, sedangkan yang lainnya apatogen. Semua hidup di usus, sehingga dapat ditemukan di dalam tinja Morfologi protozoa di atas hampir sama, sehingga perlu sekali dapat membedakan satu spesies dengan yang lainnya untuk menghindarkan kesalahan diagnosa. B. HABITAT DAN HOSPES S pesies Habi tat Ho spes 1. Entamoeba histolytica 2. Entamoeba coli 3. Iodomoeba butschii 4. Endolimax nana -Caecum, rectosigmoid -Colon, caecum -Colon, caecum -Usus besar -Manusia -Manusia,Kera,Anjing -Manusia,Babi,kera -Manusia,Kera keterangan: patogen C.SIKLUS HIDUP Dalam siklus hidup ini yang perlu dibicarakan, siklus hidup Entamoeba histolytica karena bersifat patogen, menyebabkan amebiasis. Entamoeba histolytica - Di dalam caecum dan rectosigmoid, habitat Entamoeba histolytica, terdapat parasit dalam bentuk tropozoit yang mengadakan pembelahan biner. Bagi parasit yang 1 Buku Petunjuk Praktikum Parasitologi Kedokteran II

Upload: ken-ayu-larasati

Post on 08-Aug-2015

239 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

protozoa

TRANSCRIPT

Page 1: protozoaq

PRAKTIKUM PROTOZOA – 1

A. MATERI PRAKTIKUMDalam praktikum ini dipelajari 4 spesies protozoa usus yang termasuk amoeba yang

perlu diketahui, yaitu:1. Entamoeba histolytica2. Entamoeba coli3. Iodomoeba butschii4. Endolimax nana

Beberapa hal yang perlu diperhatikan: Dari keempat spesies diatas, hanya Entamoeba histolytica yang bersifat patogen,

dapat menimbulkan amebiasis, sedangkan yang lainnya apatogen. Semua hidup di usus, sehingga dapat ditemukan di dalam tinja Morfologi protozoa di atas hampir sama, sehingga perlu sekali dapat membedakan

satu spesies dengan yang lainnya untuk menghindarkan kesalahan diagnosa.

B. HABITAT DAN HOSPES Spesies Habitat Hospes

1. Entamoeba histolytica2. Entamoeba coli3. Iodomoeba butschii4. Endolimax nana

-Caecum, rectosigmoid-Colon, caecum-Colon, caecum-Usus besar

-Manusia-Manusia,Kera,Anjing-Manusia,Babi,kera-Manusia,Kera

keterangan: patogen

C.SIKLUS HIDUPDalam siklus hidup ini yang perlu dibicarakan, siklus hidup Entamoeba histolytica

karena bersifat patogen, menyebabkan amebiasis.

Entamoeba histolytica- Di dalam caecum dan rectosigmoid, habitat Entamoeba histolytica,

terdapat parasit dalam bentuk tropozoit yang mengadakan pembelahan biner. Bagi parasit yang terdapat di dalam lumen usus, akan terbawa oleh pasase isi usus.

- Pada usus besar akan terjadi penyerapan air, sehingga isi usus akan menjadi lebih kental. Keadaan ini mengancam keberadaan parasit, sehingga perlu mengadakan enkistasi yaitu perubahan dari bentuk tropozoit menjadi bentuk kista.

- Di ujung distal usus, isi usus telah berbentuk dan kista telah menjadi kista yang matang (berinti 4). Kista ini akan terbawa tinja keluar tubuh dan cukup tahan terhadap lingkungan luar.

- Manusia terinfeksi karena kista ini termakan bersama makanan, maka di dalam usus halus akan terjadi ekskistasi yaitu terjadi perubahan dari bentuk kista menjadi bentuk tropozoit muda ( 1 kista dapat menghasilkan 4 trofozoit muda ) dan akan terbawa aliran isi usus untuk sampai di caecum dan rectosigmoid.

1

Buku Petunjuk Praktikum Parasitologi Kedokteran II

Page 2: protozoaq

Gambar 1. Siklus hidup Entamoeba histolytica dalam tubuh hospes (menyebabkan amoebiasis)

1. Dalam hospes

LESI-LESI EKSTRAINTESTINAL

KOLONISASIUSUS BESAR

ENKISTASIbila mengalami dehidrasi dalam lumen usus

mengeluarkan makanan ng tidak dapat dicernakan

EKSKISTASIPADA USUS HALUSDikeluarkan pada

debris nekrotikmemadat menjadi xnaua sferis

KISTAmengsekresi din-ding kista yang kuat

METAKISTA dikeluarkan dari dinding kista

Inklusi makanan Glikogen batang kromidial

Sitoplasma mem-belah membentuk

TROPOZOIT

METAKISTIK Glikogen dan batang kromidial Kurang nyata Dapat menghilang

Dikeluarkan dalamfeses setengah padat

[ KE LINGKUNGAN DALAM FESES |

TROPOZOIT PREKISTA KISTA

Resisten

INFEKTIFUmumnya non-infektif

2

Buku Petunjuk Praktikum Parasitologi Kedokteran II

Page 3: protozoaq

Gambar 2. Siklus hidup Entamoeba histolytica di luar hospes

D. MORFOLOGI

- Bentuk vegetatif amoeba, bergerak dengan pseudopodium/kaki palsu yang merupakan penjuluran dari ektoplasma, hingga amoeba memiliki bentuk tidak tentu dengan permukaan/dinding luar tidak teratur.

- Pseudopodium ada yang lancip sehingga geraknya aktif tapi ada pula yang tumpul sehingga geraknya tidak aktif

- Inti merupakan bagian penting di dalam menentukan spesies amoeba. Baik jumlah, letak maupun struktur inti, dapat dipakai sebagai patokan

- Pada struktur inti perlu diperhatikan : Membran inti : tipis atau tebal Butir kromatin pada permukaan dalam membran inti : ada/tidak ada,

halus/kasar atau berkelompok. Jalinan linin, merupakan jaringan retikulum antara membran inti dan

kariosom : ada/tidak ada, jelas/tidak jelas. Kariosom perhatikan : bentuk, besar, dan letaknya (sentral/eksentrik)

- Yang sering ditemukan dengan morfologi mirip Entamoeba histolytica, sedangkan patogenitasnya berbeda ialah entamoeba coli, sehingga kedua spesies ini dibicarakan bersama-sama.

- Kadang-kadang diperlukan pewarnaan untuk memperjelas struktur parasit misalnya untuk melihat inti dipakai pewarna yang mengandung besi, untuk melihat vakuola dipakai pewarna iodium dan sebagainya.

MELALUIAir yang mengalami

polusiMakanan terinfeksi Makanan terkonta-

minasi lalat Kontak langsung

KISTA DALAM LINGKUNGAN

HOSPES BARUPENDERITA

ATAU KARIER

2. Di luar hospes

(Diambil dari Atlas of Medical Helminthology and Protozoology, Jeffrey & Leach)

Page 4: protozoaq

Entamoeba histolytica dan Entamoeba colia. Perbedaan struktur inti :

Entamoeba histolytica Entamoeba coli1. Membran inti2. Granula kromatin

pada membran inti3. Jalinan linin4. kariosom

TipisHalus

HalusKecil, sentral

TebalKasar, kadang-kadang berupa bercak-bercakAgak kasarBesar, eksentrik

b. Perbedaan morfologi :Entamoeba histolytica Entamoeba coli

A. Tidak DiwarnaI. Trophozoit :1. Ukuran 10 – 60 m 15-50 m2. Gerak Aktif, bertujuan Lambat, tak bertujuan3. Pseudopodi Jelas seperti jari Lebar dan tumpul4. Ekstoplasma Lebar, batas dengan endoplasma jelas Sempit, batas dengan

endoplasma tidak jelas

5. Endoplasma Bergranula halus Bergranula kasar6. Inti Umumnya tidak jelas (pemeriksaan teliti

kariosom sentral)Kariosom eksentrik granula kromatin berbentuk cincin refraktil

7. Inklusi Terdapat eritrosit Tidak terdapat eritrositII. Prekista dan kista tidak matang1. Sitoplasma bergranula bergranula2. Inti Mungkin tampak cincin refraktil

kariosom sentralJelas tampak cincin refraktil kariosom sentral

Inklusi vak.glikogen ada ada Kromatid Berbentuk batang refraktil Berbentuk lidi refraktilIII.Kista1.Ukuran 10-20 rata-rata 12-13 m 10-31 m2.Bentuk bulat bulat3.Dinding refraktil Refraktil, dua lapis4.Inti 1-4 buah,sukar dilihat 1-8 buah,refraktil kariosom

eksentrik

5.Inklusi Badan kromatoid refraktil bentuk batang Badan kromatoid ramping rudimenter

B. Pewarnaan iodine

I.Tropozoit1.Sitoplasma Bergranula halus, kuning kehijauan Bergranula kasar, kuning

kehijauan

2.Inti Cincin kuning,koriosom kuning sentral Koriosom eksentrik3.Inklusi Eritrosit kuning Tidak ada eritrositII.Prekista1. Sitoplasma dan inti Seperti tropozoit Seperti tropozoit

2.Vakuola glikogen Coklat,tersebar Coklat,padat

C.Pewarnaan Hematoxylin-besi

Page 5: protozoaq

I.Tropozoit1.Sitoplasma Ungu kemerahan,granula halus Ungu kebiruan,granula halus2.Inklusi Eritrosit hitam Tidak ada eritrosit3.Membran inti Tipis, granula kromatin hitam Tebal, granula kromatin kasar4.Kariosom Hitam,sentral kecil,bentuk titik Hitam,eksentrik, bentuk bercak5.Jalinan linin Terlihat sedikit Lebih nyata kadang-kadang

didapat bercak romatin II.Prekista1.Bentuk Bulat Bulat2.Sitoplasma dan Inti Seperti tropfozoit Seperti tropfozoit3.Inklusi kromatid Bentuk batang,hitam Bentuk lidi,hitam4.Vakuola glikogen Glikogen larut,tampak sebagai

vakuolaGlikogen larut,tampak sebagai vakuola

III.Kista1.Sitoplasma Warna abu-abu biru Abu-abu biru,lebih granuler2.Inklusi Seperti prekista,kurang nyata Nyata/tidak nyata3.Dinding Tidak terwarnai,hialin Tidak terwarnai,hialin4.Inti Seperti trofozoit jumlah 1,2,4 Seperti trofozoit jumlah 1-8

Entamoeba histolytica di dalam dinding Usus (dalam Ulkus) Biasanya diwarnai dengan Hematoxylin Eosin (HE) Ulkus menggaung, lubang ulkus sempit dengan dasar lebar Perubahan histologi meliputi histolisis, trombosis kapiler, petechia, infiltrasi sel bulat dan

nekrosis Biasanya tidak disertai infeksi bakteri sekunder Parasit biasanya ditemukan pada dasar ulkus dalam bentuk trofozoit Perhatikan intinya dengan kariosom sentral, juga pada endoplasma terlihat eritrosit

Page 6: protozoaq

MORFOLOGI

UMUM - TATANAMA

PREKISTA ATAU KISTA YANG TIDAK MATANG KISTA MATANGTROPOZOIT (Vegetatlf)

Massa glikogen .

Pseudopodia

Membran

Kromatin yang membatasi membran

Jalinan linin

Kariosom

Endoplasma dangan badan inklusi "VSi topi as ma

Entamoeba histolytica

Page 7: protozoaq

Adalah differensiasi dari Entamoeba coli, suatu amoeba usus yang hidup komensal

'KHUSUS

Page 8: protozoaq

SEDIAAN TIDAK DIWARNAITROPOZOIT

Granuler Nyata bergranulerSitoplasma

Jelas seperti jari Pseudopodia Tumpul

AKTIF bertujuan Pergerakan IN AKTIF TAK BERTUJUAN

umumnya tidak terlihat Inti Granula cincin refraktil dengan kariosom eksentrik

ERITROSIT Inklusi Vakuola, kristal, sel tum-buh-tumbuhan, bekteri, eritrosit tidak ada

PREKISTA DAN KISTA YANG TIDAK MATANG

E. histolytica

15-60 15-50

E. coli

Page 9: protozoaq

Granuler Sitoplasma Granuler

Mungkin cincin refraktil Inti terlihat sebegai cincin refraktil

Batang kromidial refraktil Massa glikogen Inklusi Mungkin be tang kromidial rampingg refraktilr\

Bulat KISTA MATANG Bulat

Bentuk

Refraktil Dinding Jelas refraktil berlapis dua

Sukar dilihat (1-4) Inti 1-8 Inti refraktil dengan kariosom eksentrik

Soring batang kromidial refraktil Inklu?.1 Hanya merupakan be tang kromidial ramping rudimer3.5-20/1 10-33;i

PERHATIAN : Kista kecil <10 , mungkin komensal ( E. hartmanni ), kista besar > 10 , patogen

Page 10: protozoaq

DIWARNAI DENGAN HEMATOKSILIN BESI

Morfologi (Lanjutan)

E. coli

E. histolytica SEDIAAN YODIUM

TROPOZOiT

Sitoplasma

Inklusii

Inti

PREKISTA

Glikogen

Sitoplasma

Inti

Bergranula nyataGranula halus kuning-hijau

Eritroiit (kuning) Bakteri dsb. ERITROSITtidak ada

Membran inti dengan kariosom eksentrik mudah dilihat

Cincln kuning dengan bercak kuning di-tengah (kariotom)

Coklat, difus Coklat, padat

Seperti di atas Seperti di atas

TROPOZOIT

Sitoplasma

Inkllusi

Membran inti

Kariosom

Jalinan linin

Coklat, ungu Granula halus

Biru abu-abu Granule kasar

Vakuola hitam, sebagai bakteri, dsb.

T0bal dengen plaque kromatinn hitam

Bercak atau plaque hitam eksentrik

Lebih nyata mungkin mempunyai plaque kro matin

Dibatasi dengan granule hitam

Bercak kecil hitam ditengah

Hanya teriihat sedikit

PREKISTA

Bentuk

Sitoplasma Inti

Inklusi

Bulat

Sepeeri tropozoit

Bulat

Seperti tropozoit

Bedan atau batang kromidial hitam

Glikogen (larut) diganti oleh vakuda

Mungkin batang kromidial ramping hitam

Glikogen (larut) diganti oleh vakuda

Page 11: protozoaq

Sitoplasma

Inklusi

Biru keabuan, granular

Seperti prekista, kurang nyata atau tidak ada Pada stadium 2 inti, vakuda glikogen mungkin berbentuk halter

Tidak diwarnai, hialin

Abu-abu—biru

Seperti prekista, kurang nyata atau tidak ada

Tidak diwarnai, hialin Dinding

KISTA

Inti Seperti tropozoit 1-8Seperti tropozoit 1--4

Page 12: protozoaq

Gambar 3. Perbedaan morfologi E. histolytica dan E. coli

Page 13: protozoaq

Gambar 4. Diagnosis Laboratorium Amoebiasis

Page 14: protozoaq

Gambar 5. Amoeba Usus Nonpatogenik

Page 15: protozoaq

Iodamoeba butschlii

I. Trofozoit Gerak lambat, pseudopodi tumpul dan jernih Ukuran 6-25 m Ektoplasma sempit bahkan tidak jelas Endoplasma granuler dengan 1 atau 2 vakuola glikogen (benda iodofil) dan

vakuola yang mengandung bakteri Inti bulat, membran inti tebal, biasanya tidak didapat granula kromatin,

jalinan linin tidak ada, kariosom besar eksentrik

II. Kista Ukuran 6-15 m, bentuk tidak teratur dengan dinding agak tebal Pada endoplasma didapat benda iodofil, bundar, batas jelas, besarnya1/3 –

½ besar kista Jumlah inti hampir selamanya satu,strukturnya sama dengan struktur inti

trofozoit Tidak memiliki benda kromatoid

Endolimax nana

I. Trofozoit1. Gerak lebih lambat daripada Iodamoeba butchlii2. Pseudopodi tumpul bergranuler3. Ukuran 6-15 m atau rata-rata kurang 10 m 4. Ektoplasma sempit hanya terlihat pada pseudopodi5. Endoplasma bergranula, terdapat vakuola makanan yang berisi bakteri dan

bahan lain, tidak terdapat eritrosit 6. Inti satu dengan membran inti tipis, tidak mengandung granula kromatin dan

jalinan linin, kariosom besar, ireguler, terletak di tengah atau dinding inti.

II. Kista1. Ukuran 5-14 m ,bentuk oval, dinding tebal2. Endoplasma, jarang didapat vakuola glikogen, jarang didapat benda kromatid,

kalau ada seperti benang , melengkung atau berbentuk batang3. Jumlah inti 1-4 buah, biasanya 4 buah, struktur inti seperti pada trofozoit 4. Bentuk kista ini sangat resisten

trsrang hati

Page 16: protozoaq

E. TUGAS PRAKTIKUMPelajari dan pahami identitas morfologi beberapa protozoa usus pada sediaan pengecatan, dengan menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian yang penting dari protozoa usus, antara lain :1. Entamoeba histolytica2. Entamoeba coli3. Iodamoeba buetschii4. Endolimax nanaGambar dan berilah keterangan masing-masing gambar, untuk preparat :

1. Entamoeba histolyticaSediaan tinja, pengecatan trikromBentuk trofozoitPerhatikan : - Ukuran : 20 – 40 μm- Inti : 1 buah, kariosoma sentris, butir kroamtin tersusun teratur, di

sebelah dalam membran inti- Endoplasma : bergranula halus dan mengandung sel darah merah - Ektoplasma tampak jelas, dalam pseudopodiumBentuk KistaPerhatikan :- Bentuk : bulat, dinding tebal- Ukkuran : 10 -20 µm- Inti : 1- 4 buah, kariosoma sentris, butir kromatin tersusun teratur di

sebelah dalam dinding inti- Benda kromatoid berbentuk lisong (masih ada)- Ada vakuola glikogen

2. Entamoeba coliSediaan tinja, pengecatan trikromBentuk TrofozoitPerhatikan :- Ukuran : 15 – 30 m- Inti : 1 buah, bulat, kariosom eksentris, butir kromatin tersusun

teratur di sebelah dalam dinding inti- Endoplasma bervakuola- Ektoplasma tidak nyataBentuk KistaPerhatikan :- Bentuk : bulat, dinding tebal- Ukuran : 15 – 22 m- Inti : 1 – 8 buah, kariosoma eksentris, butir kromatin tersusun tak

teratur di sebelah dalam membran inti - Benda kromatoid bila masih ada (pada kista belum masak) bentuk seperti

pecahan kaca- Ada vakuola glikogen pada kista yang belum masak.

3.Iodamoeba buetschiiSediaan tinja, dalam laruan lugol

Bentuk Kista

Page 17: protozoaq

Perhatikan :- Bentuk : bulat, dinding tebal- Ukuran : 5 – 20 m- Inti : 1 buah, kurang jelas kariosoma besar 1/3 -1/2 inti, letak eksentris- Sitoplasma hijau kekuningan ada benda glikogen warna coklat gelap berbatas

tegas

4.Endolimax nanaBentuk trofozoitPerhatikan :

- Pseudopodi tumpul bergranuler- Ukuran 6 – 15 m atau rata-rata kurang 10 m- Ektoplasma sempit, hanya terlihat pada pseudopodi- Endoplasma bergranula, terdapat vakuola makanan yang berisi bakteri dan

bahan lain, tidak terdapat eritrosit- Inti satu dengan membran inti tipis, tidak mengandung granula kromatin dan

jalinan linin, kariosom besar, irreguler, terletak di tengah atau pada dinding inti

Bentuk kistaPerhatikan :

- Bentuk oval, dinding tebal, ukuran 5 -14 m- Endoplasma, jarang didapat vakuola glikogen, jarang didapat benda kromatoid,

kalau ada seperti benang, melengkung atau berbentuk batang- Jumlah inti 1 – 4 buah, biasanya 4 buah, struktur inti seperti pada trofozoit

Page 18: protozoaq

PRAKTIKUM PROTOZOA - 2

A. MATERI PRAKTIKUM1. Giardia lamblia2. Trichomonas vaginalis3. Eimeria stidae

B. HABITAT DAN HOSPESSpesies Habitat Hospes1.Giardia lamblia* Duodenum dan yeyenum

bagian atas, kadang-kadang saluran dan kandung empedu

Manusia,kera babi

2.Trichomonas vaginalis*

Perempuan: vaginaLaki-laki: uretra,epididimis,prostat

Manusia

3.Eimeria Hati KelinciKeterangan*patogenFlagelata usus dan rongga atrial : G.lamblia dan T.vaginalisSporozoa :Eimeria stidae

C. SIKLUS HIDUP

Giardia lamblia

Menimbulkan penyakit giardiasis lambliasis Di dalam duodenum dan jejenum (habitat Giardia lamblia), parasit terdapat

dalam bentuk trofozoit, mengadakan pembiakan biner longitudinal, dimulai dengan pembelahan inti, diikuti organ neuromotor dan batil isap, akhirnya pembelahan sitoplasma menjadi 2 trofozoit muda. Bagi parasit yang terdapat daam lumen usus, akan terbawa oleh pasase isi usus.

Pada usus besar akan terjadi penyerapan air,sehingga isi usus akan menjadi lebih kental.Keadaan ini mengancam keberadaan parasit, sehingga perlu mengadakan enkistasi yaitu perubahan dari bentuk trofozoit menjadi bentuk kista dan akan keluar bersama tinja.

Manusia terinfeksi apabila kista ini termakan bersama makanan,maka di dalam usus halus akan terjadi ekskistasi yaitu perubahan dari bentuk kista menjadi bentuk tropozoit (1 kista dapat menghasilkan 2 tropozoit) dan akan terbawa aliran isi usus untuk sampai di habitatnya.

Trichomonas vaginalis- Menimbulkan Trichomoniasis vaginalis, trichomoniasis urethralis,

trichomoniasis prostatovesicalis- Parasit ini tidak mempunyai bentuk kista, sehingga penularan dari satu ke orang

lain dalam bentuk trofozoit terutama dengan melalui hubungan kelamin- Pembiakan dengan pembelahan biner longitudinal yang dimulai dengan

pembelahan inti, diikutI pembelahan badan neuromotor, akhirnya pembelahan sitoplasma membentuk 2 anak trichomonas

- Cara penularan lainnya dengan melalui kontak langsung.

Page 19: protozoaq

Eimeria stiedaeTerjadi siklus sporogoni (seksual) dan schizogoni (aseksual) yang terjadi pada tuan rumah yang sama.1. SporogoniDimulai dengan pembuahan makrogametosit oleh mikrogametosit dan menghasilkan zygote. Zygote mngeekskresi dinding kista membentuk ookista,kemudian inti ookista pecah menjadi 4. Disebut sporoblas. Tiap sporoblas mengekskresikan dinding sel membentuk sporokista. Tiap sporokista akan membentuk 2 sporozoit .2. SchizogoniSporozoit akan melepaskan diri dari ookista akan menembus dinding (mukosa duktus biliaris), kemudian berubah menjadi trofozoit dan akan berubah lagi menjadi schizont. Di dalam schizont akan tumbuh beberapa merozoit, yang akan bertambah banyak sehingga dinding sel akan pecah dan merozoit ini akan mencari sel baru.

D. MORFOLOGIGiardia lamblia

TrofozoitGerak : seperti daun jatuh, bergerak ke segala arahBentuk : dari depan seperti buah pir, dari samping seperti sendokUkuran : panjang (9-21) m, lebar(5-15) m, tebal (2-4) mInti : dua buah, berbentuk oval dengan kariosom sentral serta tidak

memiliki butir kromatinFlagel : 2 flagella anterior, 2 flagella posterior, 2 flagella ventral, 2

flagella lateralInklusi : memiliki 2 buah axostyle, vakuola makanan kurang banyak.Memiliki 2 batil isapTidak memiliki sitosoma

KistaBentuk : elips atau bulat telur dengan 2 lapisan dinding tebalUkuran : (8-12) x (7-10) mInti : (2-4) buah terkumpul pada satu kutub.Struktur isi : bleparoplast dengan batang lurus dan lengkung yang merupakan

sisa axostyle dan batil isap.Trichomonas vaginalisHanya mempunyai bentuk trofozoit dengan morfologi sebagai berikut:Gerak : cepat seperti gerak spiral, diselingi fase istirahat kemudian

diulang segera. Waktu bergerak badannya ikut berputar.Bentuk : oval atau hampir menyerupai jambuUkuran : (7-23) x (5-12) m, rata-rata (13 x 7 ) mInti : satu buah, berbentuk oval dengan kariosom kecilMembrana undulans : costa merupakan membrana basis undulans yang panjangnya

1/3 – 2/3 panjang badan, penting untuk diagnosaFlagel : mempunyai 4 flagella anterior dan 1 flagella posteriorAxostyle : terdapat sangat halusSitoplasma : terdapat butir-butir kromatin

Page 20: protozoaq

Eimeria stiedaeEimeria stiedae merupakan parasit yanag patogen dan menyerang hati kelinci, tidak menyerang pada manusia.Yang diperhatikan bentuk ookista:Ukuran : (28-40) m x (16-25) mTiap ookista menghasilkan : 4 sporokistaTiap sporokista berisi : 2 sporozoitGiardia lamblia

Gambar 6. Kista Giardia lamblia

Tidak diwarnai-tak berwarna Bergerak dengan tersentak-sentak

PATOGENESISSering sebagai penghuni usus halus bagian atasSering tanpa efek patogenikMungakin dihubungkan dengan duodenitis atau kolangitis

Gambar 7. Tropozoit G. lamblia dan siklus hidup

Dinding tebal(tidak diwarnai)

2 - 4 Inti Sitoplasma granular

Sisa alat lokomotor

8-12

Lempeng pengisap Blefaroplas2 Inti ( Membran inti tipis tanpa granula Kariosom sentral )

2Axsonema 4 Pasang flagela

Benda parabasal

TROPOZOITKISTA DARI LINGKUNGAN

KISTA PADA LINGKUNGAN

BERBIAK MEMBELAH

Page 21: protozoaq

richomonas spp.[ TROPOZOIT DARI LINGKUNGAN YANG LEMBAB}

Morfologi T. vaginalis seperti gambar diatas, tetapi flagella posterior bebas tidak ada selain membran bergelombang. Benda parabasal nyata.Habitat : Pada pria : urethra

Pada wanita : vaginaPatogenesis : mungkin menyebabkan uretritis non-spesifik dan vaginitis

Gambar 8. Tropozoit Trichomonas spp.

E. TUGAS PRAKTIKUM

Gambar dan berilah keterangan masing-masing gambar untuk preparat :1. Giardia lamblia

Bentuk trofozoitBentuk kista

2. Trichomonas vaginalisBentuk trofozoit

3. Eimeria stiedaeBentuk kista

TROPOZOIT

Satu flagelata melekat pada membran bergelombang

4 Flagela anterior bebas Blefaroplas (masa atau granula)Satu inti

Membran inti halus Kariosom sentral

sitostoma

Vakuola dengan bakteri, kadang-kadang SDMN

Aksostil

TIDAK ADA BENTUK KISTA

Tidak diwamai - Tak berwarnaInti umumnya tidak tampak Aksostil sebagai paku hialin

Page 22: protozoaq

PRAKTIKUM PROTOZOA – 3

A. MATERI PRAKTIKUM1. Trypanosoma gambiense2. Trypanosoma rhodesience3. Tripanosoma cruzi4. Trypanosoma evansi5. Trypanosoma brucei

B. HABITAT DAN HOSPESSpesies Habitat Hospes

1.Trypanosoma gambiense* Stadium awal pada darah dan kelenjar limpheStadium lanjut pada LCS

Manusia, vertebrata dan binatang piaraan

2.Trypanosoma rhodesiense*

Manusia: darah dan kelenjar limph, LCS dan jaringan

Manusia, mamalia

3.Trypanosoma cruzi* Darah, RES pada hati, lien, kelenjar limph

Manusia, kera, anjing, kucing, beberapa mamalia

4. Trypanosoma evansi Jaringan ikat Penyakit surra pada kuda unta, anjing, keledai, sapi

5.Trypanosoma brucei Jaringan ikat Penyakit Nagana pada ternak

Keterangan: * patogen pada manusia

C. SIKLUS HIDUP DAN VEKTOR

Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense

Siklus hidup dalam dua hospes :

Dalam tubuh manusiaTrypanosoma hidup di dalam darah,nodus limfatikus, lien dan LCS dimana

akan terjadi pembelahan biner longitudinal, dimulai dengan pembelahan blepharoplas dan benda parabasal, diikuti pembelahan inti, membrana undulans, dan akhirnya sitoplasma membentuk dua individu baru

Dalam tubuh vektorTrypanosoma sampai di intestinal vektor, mengadakan reproduksi dengan

pembelahan biner didalam lumen mid-gut dan hind-gut, tidak pernah intra seluler atau melekat pada dinding usus. Setelah 10 hari ditemukan trypomastigote dalam jumlah banyak dan beberapa epimastigote.

Kemudian akan bermigrasi, kembali ke esophagus, pharinx dan labrum epipharynx, akhirnya sampai di kelenjar saliva. Di dalam kelenjar saliva akan melekat pada sel epitel dan mengadakan metamorfose membentuk epimastigote yang bermultiplikasi dan memenuhi kelenjar saliva. Trypanosoma metasiklik akan berkembang dari epimastigote dalam 2 – 5 hari setelah parasit berada dalam kelenjar saliva. Dalam keadaan ini vektor bersifat infektif.

Page 23: protozoaq

Manusia terinfeksi karena gigitan vektor yang menyuntikkan trypanosoma metasiklik

Vektor lalat genus Glossina

Trypanosoma cruziSiklus hidup dalam dua hospes :

Dalam tubuh manusia - Trypomastigote tidak bermultiplikasi dalam aliran darah, tetapi dalam sel

retikuloendotelial atau sel jaringan lain.- Trypomastigote dalam aliran darah, diantaranya akan masuk ke dalam histiosit,

kemudian membrana undulans dan flagella lepas diikuti pembelahan biner untuk menjadi bentuk amastigote; sel histiosit penuh dan pecah, kemudian parasit keluar

- Dalam aliran darah perifer hanya ditemukan bentuk trypomastigote

Dalam tubuh vektor- Trypomstiogote terisap vektor sampai di mid-gut, di dalam hind-gut berubah

menjadi epimastigote- Dari bentuk epimastigote berubah menjadi trypanosoma metasiklik yang keluar

bersama tinja vektorManusia terinfeksi karena trypanosoma metasiklik masuk ke dalam tubuh dengan melalui luka di kulitVektor : serangga Reduviidae dari genus Panstrongylus, Rhodnius, Triatoma dan Eutriatoma

D. MORFOLOGI

Flagellata darah dan jaringan, termasuk famili Trypanosomatidae dimana morfologinya tergantung stadium pertumbuhannya. Terdapat 4 stadium pertumbuhan, tetapi tidak semua species melewati semua stadium tersebut secara lengkap, stadium-stadium tersebut yaitu :- stadium leishmania (amastigote)- stadium leptomonas (promastigote)- stadium crithidia (epimastigote)- stadium trypanosoma (trypanosoma)Famili Trypanosomatidae memiliki flagella tunggal, penyebarannya membutuhkan vektor. Yang terpenting bagi manusia ada 2 genus yaitu genus Leishmania dan genus Trypanosoma.

Morfologi Umum :1. Stadium amastigote (leishmania)

- Bentuk bulat atau lonjong- Sebuah inti besar, sebuah axoneme (axial filament) serta sebuah kinetoplast

yang terdiri dari dua komponen yaitu bleparoplast dan benda parabasal, satu sama lain dihubungkan dengan fibril dari struktur ektoplasma. Kinetoplas diduga sebagai motorneuron apparatus primitif

2. Stadium promastigote (leptomomas)- Berbentuk kumparan- Sebuah inti terletak sentral; kinetoplast terletak sebelah anterior inti serta

mempunyai sebuah flagella yang dimulai dari kinetoplast

Page 24: protozoaq

3. Stadium epimastigote (crithidia)- Berbentuk kumparan- Sebuah inti yang terletak sentral; kinetoplast di depan inti, memiliki sebuah

flagellum serta membrana undulan4. Stadium trypomastigote (trypanosoma)

- Bentuk seperti bentuk crithidia dengan tubuh yang lebih berkelompok- Sebuah inti yang relatif sentral kecuali pada bentuk post-nucleated dari

Trypanosoma gambiense/Trypanosoma rhodensiense- Ujung posterior lebih tumpul, kecuali pada Trypanosoma cruzi dan bentuk

langsing (“slinder form”) dari Trypanosoma gambiense/Trypanosoma rhodensiense

- Membrana undulans dimulai dari sebuah kinetoplast yang terletak lebih posterior dari inti, kemudian berjalan sepanjang sisi tubuh dan berakhir di bagian anterior sebagai flagella bebas.

- Pada keadaan penyakit yang kronis atau relaps didapatkan granula volutine yang diduga sebagai reaksi antigen-antibodi.

Genus Trypanosoma

Chandler (1955) membagi Trypanosoma yang menyerang manusia menjadi empat kelompok berdasarkan adanya flagel bebas, letak serta ukuran kinetoplast sebagai berikut :Kelompok Brucei-Evansi

Panjang tubuh 18 – 24 m, bentuk polymorfik, ujung posterior tumpul (kecuali pada bentuk ramping). Kinetoplast kecil (pada Trypanosoma equinum tidak terdapat) letak subterminal.

Membran undulans terlihat nyata, terdapat flagel bebas kecuali pada bentuk pendekNukleus terletak sentral kecuali pada bentuk postnucleateKelompok ini dibagi lagi dalam dua sub kelompok, yaitu :1. Sub kelompok Burcei

Bentuk selalu polymorfik : ramping, gemuk dan bentuk lain. Hidup dalam usus dan proboscis tuan rumah sementaranya (lalat tsetse : Glossina sp). Termasuk sub kelompok ini ialah : Trypanosoma brucei, Trypanosoma rhodensiense dan Trypanosoma gambiense

2. Sub kelompok EvansiPolymorfisme tidak konstan, sering ramping, jarang berbentuk gemuk. Hidupnya hanya dalam proboscis tuan rumah sementaranya.Terdiri atas : Trypanosoma evansi, Trypanosoma equinum serta Trypanosoma uniformae

Kelompok VivaxPanjang tubuh 12 – 20 m atau 20 – 26 m, bentuk monomorfik, ujung posterior

tumpul. Kinetoplast lebar, biasanya terminal, membrana undulans tidak nyata. Flagel bebas ada dan nukleusnya terletak sentral. Terdiri atas : Trypanosoma vivax, Trypanosoma uniformae

Page 25: protozoaq

Kelompok CongolensePanjang tubuh 9 –18 m atau 12 – 24 m, bentuk monomorfik atau polymorfik,

ujung posterior tumpul. Kinetoplast sedang, letak marginal, membrana undulans nyata atau tidak nyata. Flagel bebas, tidak ada atau sangat pendek, nukleus terletak sentral. Terdiri atas : Trypanosoma conglense dan Trypanosoma simiaeKelompok Lewisi

Panjang tubuh bervariasi antara 20 – 90 m , bentuk monomorfik, ujung posterior tajam. Kinetoplast sangat lebar, letak terminal atau subterminal, membrana undulans tidak nyata kecuali pada Trypanosoma grayi dan Trypanosoma theileri. Flagel bebas ada dan nukleusnya terletak sentral kecuali Trypanosoma lewisi terletak anterior. Terdiri atas : Trypanosoma cruzi, Trypanosoma grayi dan Trypanosoma theileri

Hoare (1956) membagi kelompok Trypanosoma yang menyerang mamalia menjadi dua kelompok, yaitu :1. Kelompok stercoraria

Yaitu Trypanosoma yang mengalami perkembangan bentuk infektif dalam usus vektor (insekta) dan menyerang tuan rumah baru setelah parasit dikeluarkan bersama tinja serangga.Pengeluaran tinja biasanya serentak dengan pengisapan darah. Bila orang yang digigit itu menggaruk tempat yang luka karena gigitan maka tinja (bersama parasit) dapat masuk ke dalam luka tersebut. Ataupun masuk ke dalam luka lain yang timbul karena garukan.Terdiri atas : Trypanosoma theileri, Trypanosoma cruzi dan Trypanosoma lewisi.

2. Kelompok salivariaYaitu Trypanosoma yang mengalami bentuk infektif dalam bagian mulut vektor dan menyerang tuan rumah baru melalui gigitan vektor tersebut.Terdiri atas : Trypanosoma gambiense, Trypanosoma brucei, Trypanosoma evansi dan Trypanosoma equiperdum

Trypanosoma gambiense

Trypanosoma gambiense tidak dapat dibedakan morfologinya dengan Trypanosoma rhodensiense, perbedaannya terletak pada :

- Vektor- Keganasan penyakit yang ditimbulkan- Tuan rumah reservoir

1. Stadium trypomastigote (trypanosoma) :- Terdapat di dalam usus tengah, kelenjar ludah dan proboscis dari vektor - Pada tubuh manusia terdapat di dalam darah, kelenjar limfe dan susunan syaraf

pusat, stadium ini merupakan stadium infektif- Morfologi : bentuk polymorfik, artinya di dalam darah memiliki bermacam-macam

bentuk :Bentuk ramping- Ukuran (23 – 33 ) x (1,5 – 3,5) m- Bagian posterior runcing, terdapat flagella bebas yang panjang di bagian

anterior- Inti sentral kadang – kadang posterior, memanjang- Kinetoplast berupa titik

Page 26: protozoaq

Bentuk gemuk- Ukuran (14 – 20) x 2,5 m- Tidak berflagellum atau kadang-kadang pendek- Inti bulat sentral- Ujung posterior tumpulBentuk lain- Bentuk peralihan/intermediate- Bentuk postnucleated

2. Stadium epimastigote (crithidia) :- Terdapat pada kelenjar liur vektor dan pada pembiakan- Morfologi : bentuk dan ukuran badan sama dengan bentuk trypanosoma memiliki

sebuah inti di sentral, membrana undulans dan flagel berasal dari kinetoplast yang terletak berdekatan dan anterior dari inti. Tidak didapatkan bentuk leptomonas dan leishmania

Trypanosoma cruziTermasuk kelompok lewisi dengan posterior station (stercoraria) 1. Stadium trypomastigote (trypanosoma) :

Terdapat di dalam usus tinja vektor serta di dalam darah dan jaringan manusiaMerupakan stadium infektifMorfologi :- Bentuk monomorfik, artinya di dalam darah hanya memiliki satu macam bentuk- Berbentuk kumparan yang berkelok, membentuk huruf C atau U, dengan kedua

ujung lancip- Ukuran : 20 x (3 – 7) m- Sebuah inti terletak sentral- Kinetoplast bulat, besar letak terminal/subterminal- Mempunyai flagellum bebas yang panjangnya 1/5 sampai ½ panjang tubuh- Memiliki membrana undulans, tidak jelas terlihat.

2. Stadium epimastigote (crithidia) :Terdapat di dalam usus vektor dan di dalam biakanMorfologi :

- Bentuk dan ukuran badan sama dengan bentuk trypanosoma- Inti sentral, membrana undulans dan flagel berasal dari kinetoplast

3. Stadium amastigoe (leishmania) :Terdapat di dalam makrophag dan jaringan manusia (intraseluller) terutama dalam

otot jantung, juga terdapat dalam limfa, hati, sumsum tulang dan kelenjar limfe.Morfologi :- Bentuk bulat dan oval dengan ukuran 1,5 – 5 m- Sebuah inti besar- Kinetoplast berbentuk batangStadium promastigote hanya merupakan bentuk peralihan

Trypanosoma evansiTermasuk kelompok Brucei-Evansi sub kelompok Evansi dengan anterior station (salivaria)

Menyebabkan penyakit surra pada binatang antara lain pada kuda, keledai, kerbau, kambing, domba, anjing dan sebagainya, tetapi belum pernah menyerang manusia.

Page 27: protozoaq

Trypanosoma evansi tidak mengalami pertumbuhan pada tubuh invertebrata. Hal demikian terjadi pula pada Trypanosoma equinum dan Trypanosoma equiperdum dan tidak terjadi pada Trypanosoma lainnya (Olsen, 1967).

Trypanosoma evansi ditularkan secara mekanik oleh jenis lalat pengisap. Lalat ini setelah mengisap darah yang mengandung Trypanosoma, dalam waktu singkat menggigit tuan rumah yang belum terinfeksi dan secara langsung menginokulasikan Trypanosoma yang masih tetap berada dalam proboscisnya (Manson, 1956).Parasit ini hanya bertahan selama 24 jam pada proboscis lalat tadi, bila lebih maka Trypanosoma mati.

Morfologi :- Monomorfik, dengan bentuk langsing memanjang dengan ujung anterior lancip dan

ujung lainnya tumpul.- Ukuran (18 – 34) x (1,5 – 2,5) m- Membrana undulans berkembang baik, dengan sebuah flagellum bebas yang panjang

(5-6 m).- Jarang sekali didapatkan bentuk gemuk tanpa flagellum.- Intinya sentral atau dekat sentral- Kinetoplast subterminal, blepharoplast berupa titik bulat atau lonjong lebih kurang

1,5 – 5 m dari ujung posterior.

Gambar 9. Morfologi Tripanosoma sp.

E. TUGAS PRAKTIKUM

Gambar dan berilah keterangan untuk preparat :

1. Trypanosoma evansi

Klasifikasi : Klas, Ordo, Famili, Genus

Tanda khas

Keterangan gambar :

a. Nukleus d. membrana undulansb. Kinetoplast e. flagellumc. bleparoplast f. granula/kromatin

Flagella

ANTERIORPOSTERIOR

Membrana bergelombang

aksonemaKinetoplas

Page 28: protozoaq

Tripanosomiasis TIPE AMERIKA SELATAN : PENYAKIT CHAGAS

Disebabkan oleh : Tripanosoma cruzi

SIKLUS HIDUP : PADA INSEKTA

SIKLUS HIDUP: UMUM

Binatang Domestflc

P E R K E M B A N G A N

P O S T E R I O R

BENTUK INFEKTIF INI DIKELUARKAN DALAM FESES

METAMORFOSIS MENJADI BENTUK KRITIDIA DAN BERBIAK

REMETAMORFOSIS MENJADI BENTUK TRIPANOSOMA METASIKLIK YANG KECIL

MANUSIA DAN RESERVOIR

Page 29: protozoaq

SIKLUS HIDUP PADA MANUSIA

BENTUK TRIPANOSOMA DALAM DARAH DIHISAP OLEH TRIATOMA

TRIPANOSOMA METASIKLIK PADA FESES TRIATOMA DILETAKKAN PADA KULIT

TERGOSOK MASUK LUKA GIGITAN, ABRA-SI ATAU KONJUNGTIVA

MEMASUKI HISTIOSIT LOKAL, METASTASIS MENJADI BENTUK LEISMANIA DAN BERKEMBANG DENGAN MEMBELAH DIRI

S

Sel yang mengandung parasit pecah

Sebag btk leishmania masuk ke sel lagi

MEMASUKI SEL BANYAK ORGAN, METAMORFOSIS MENJADI BENTUK LEISHMANIA DAN BERBIAK

Sebagian bentuk leishmania mengalami metamorfosis melalui bentuk transisional, leptomonas dan kritidia menjadi tripanosoma dan menginvasi darah dan limfe

Bentuk tripanosoma dalam darah manusia dan usus insekta (menyerupai tripanosoma Afrika kecuali: Khas berbentuk huruf C, kinetoplas halus, Dapat terjadi bentuk panjang dan pendek

Page 30: protozoaq

Morfologi

Badan parabasal kecil

Blefaroplast besar

BENTUK KRITIDIA DALAM USUS INSEKTATidak dapat dibedakan (kecuali tempatnya) dari badan leishmania dari leishmaniasis

Bentuk leishmania dalam sel manusiaStadium transisional pada manusia

Bentuk leptomonasTransisional hanya pada manusia

Gambar 10. Tripanosomiasis

Page 31: protozoaq

PRAKTIKUM PROTOZOA - 4

A. MATERI PRAKTIKUM

Toxoplasma gondii

B. HABITAT DAN HOSPES

Spesies Habitat Hospes

Toxoplasma gondii

Mukosa usus kucing, jaringan teRutama otak

Kucing, manusia, tikus, sapi, babi,anjing,burung,dsb

C. SIKLUS HIDUP

Siklus hidup dalam dua hospes :Hospes definitif (kucing) :

- Terjadi reproduksi seksual (gemetogoni ) di dalam sel mukosa usus halus hospes- Sporozoit yang masuk bersama daging (misalnya tikus), di dalam usus halus, akan

masuk ke dalam sel mukosa, berturut-turut akan berubah menjadi makro/mikrogamet, kemudian fertilisasi membentuk zygot, akhirnya dibentuk dinding yang kuat membentuk ookista yang dikeluarkan bersama tinja. Untuk menjadi kista matang, perlu pematangan di tanah selama 3 –5 hari, terbentuk ookista matang yang didalamnya mengandung 2 sporoblas, masing-masing sporoblas mengandung 4 sporozoit.

- Di dalam tubuh kucing terjadi reproduksi seksual dan aseksual.

Hospes perantara (manusia, tikus, anjing, sapi, kambing, babi, kerbau, burung dan sebagainya). Apabila hospes perantara memakan ookista matang, di dalam lambung, dinding

kista akan rusak, di dalam usus halus trofozoit akan bebas, masuk menembus mukosa usus dan terbawa aliran darah untuk sampai di jaringan.

Terjadi reproduksi aseksual (skizogoni) di dalam jaringan hospes Reproduksi aseksual dapat terjadi :

- Cepat, membentuk trofozoit yang disebut takizoit, berhubungan dengan infeksi akut.

- Lambat, membentuk trofozoit yang disebut bradizoit, berhubungan dengan infeksi kronis.

Manusia terinfeksi dengan cara :

Page 32: protozoaq

- Ookista termakan bersama makanan atau minuman- Memakan daging yang mengandung trofozoit (takizoit atau bradizoit)- Penularan intra uterin, menimbulkan toxoplasmosis kongenital

D. MORFOLOGI

Patogen, dapat menimbulkan toxoplasmosis Hidupnya di dalam sel endotel, leukosit mononuclear, cairan tubuh misalnya

dalam eksudat peritoneum, liquor cerebrospinal juga jaringan lainnya misalnya sel otak, otot jantung dan sebagainya.

Morfologi :- Bentuk seperti bulan sabit dengan ujung yang satu lebih tumpul dari ujung

lainnya- Ukuran (3,5 – 6) x (1,5 – 3) m- Inti terletak pada ujung tumpul dengan letak eksentrik serta kariosom sentral- Ditemukan tunggal atau dua-dua ataupun membentuk koloni yang terdiri

dari kumpulan Toxoplasma yang diselubungi selaput tipis, seolah-olah membentuk kista, disebut pseudokista yang berukuran 20 – 120 m

Sporozoit T. gondii Takhizoit dan bradizoit T.gondii

Gambar 11. Sporozoit, takhizoit dan bradizoit T. gondii

Page 33: protozoaq

Takhizoit T.gondii Kista jaringan terdiri dari lebih 1000 bradizoit

Gambar 12. Takhizoit dan kista T.gondii dalam jaringan

E. TUGAS

Gambar dan beri keterangan :

1. Toxoplasma gondii

a. Pseudokista

- Klasifikasi : Kelas, Ordo, Famili, Genus

- Sebutkan tanda khas pada T. gondii !

- Berilah keterangan gambar :

a. Nukleus c. Conoid

b. Toksonema d. Granula

Page 34: protozoaq

PRAKTIKUM PROTOZOA – 5

A. MATERI PRAKTIKUM1. Plasmodium vivax2. Plasmodium falciparum3. Plasmodium malariae

B. TUJUAN

Tujuan Umum :Memahami morfologi berbagai stadium parasit yang ada dalam sediaan darah dari beberapa spesies Plasmodium

Tujuan Khusus :Menjelaskan bentuk dan sifat khusus dari berbagai stadium dari Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae

C. HABITAT DAN HOSPES

Habitat : darahHospes definitif : nyamuk Anopheles sp. BetinaHospes perantara : manusia

D. SIKLUS HIDUPPlasmodium sp.Siklus hidup dalam dua hospes1. Hospes definitif nyamuk Anopheles sp. betina (bertindak sebagai vektor), terjadi

pembiakan seksual (sporogoni), disebut juga fase ekstrinsik : Pada waktu nyamuk mengisap darah penderita penyakit malaria, semua

stadium yang ada di dalam darah akan terisap masuk ke lambung nyamuk. Hanya bentuk gametosit (makrogametosit bakal kelamin betina dan mikrogametosit bakal kelamin jantan) yang dapat bertahan dan melanjutkan siklusnya. Kemudian terjadi pematangan gametosit menjadi gamet (makro dan mikrogamet). Mikrogametosit mengalami pembelahan inti menjadi inti multiple yang matang dengan exflagellasi yaitu suatu proses dimana dalam 10-12 menit menjadi mikrogamet, keluar dari eritrosit dan motil. Makrogametosit berkembang menjadi makrogamet, dimana intinya bergeser ke permukaan yang merupakan tempat masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet pada waktu fertilisasi. Makrogamet yang telah mengalami fertilisasi disebut zygote. Sekitar 20 menit setelah fertilisasi terbentuk semacam pseudopodi dan terjadi perubahan bentuk menjadi lebih langsing. Bentuk motil ini disebut ookinete yang akan bergerak dan menembus dinding usus untuk menempel pada permukaan luar dinding usus tersebut. Ookinete membentuk dinding tipis dan tumbuh menjadi ookista yang berukuran kurang lebih 50 m. Terjadi pematangan ookista dengan pembelahan inti dan transformasi sitoplasma membentuk beribu-ribu sporozoit

Page 35: protozoaq

yang berada di dalam ookista. Ookista matang dalam 4-15 hari (tergantung suhu) setelah nyamuk mengisap gametosit.

Ookista matang akan pecah dan sporozoit (berukuran 10 –14 m) berhamburan ke dalam rongga tubuh nyamuk dan ada yang mencapai kelenjar liur nyamuk. Nyamuk infektif yaitu nyamuk yang sudah siap mengeluarkan sporozoit bersama air liurnya.

2. Hospes perantara manusia, terjadi pembiakan aseksual (skizogoni) disebut juga fase intrinsik : Manusia terinfeksi apabila melalui gigitan nyamuk, sporozoit masuk ke dalam

tubuhnya. Sporozoit cepat meninggalkan aliran darah dan setelah sekitar 1 jam semuanya telah meninggalkan aliran darah dan ditemukan dalam sel hati (dimulainya stadium dalam sel hati)

Stadium dalam hati disebut skizogoni eksoeritrositer primer (EE schizogony) kadang-kadang disebut skizogoni pre-eritrositik. Sporozoit menjadi bundar atau oval, disebut skizon eksoeritrositik yang berukuran 24-60 m.Inti cepat membelah dan belum ditemukan pigmen. Skizogoni eksoeritrositer primer akan berakhir apabila merozoit masuk ke dalam eritrosit. Untuk Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale terdapat stadium istirahat atau eksoeritrositik skizozoit (disebut juga hypnozoit) dimana satu, dua generasi atau lebih dari merozoit eksoeritrositer muncul setelah eritrosit diinvasi. Hypnozoit dan skizon tetap ditemukan sampai lebih 105 hari. EE schizogony yang terlambat tidak terjadi pada Plasmodium falciparum dan juga mungkin pada Plasmodium malaria

Invasi pada eritrosit, dimulai dengan masuknya merozoit EE ke dalam eritrosit atau retikulosit. Merozoit memiliki permukaan yang lengket untuk berhubungan dengan eritrosit, dan kompleks apikal dari rhoptrin, mikronem dan cincin polar untuk invasi; juga memiliki organel metabolik seperti ribosom dan nucleus compleks serta struktur lain. Invasi eritrosit oleh merozoit telah dilukiskan oleh Bannister (1977) meliputi melekatnya pada permukaan eritrosit, hubungan kompleks apikal dengan membran eritrosit, pembentukan vakuola parasitophorus dan diliputinya merozoit oleh eritrosit, selama lapisan luar bagi beberapa spesies, lenyap. Di dalam eritrosit, merozoit membentuk vakuola, berbentuk cincin, kadnag-kadang ameboid dan berinti tunggal, disebut trofozoit sampai inti mulai membelah. Makanannya haemoglobin yang tidak akan dimetabolisir sempurna sehingga akan tersisa globin dan Fe porphirin hematin. Pigmen malaria merupakan ikatan hematin (ferrihemic acid) dengan protein.Trofozoit tumbuh sampai intinya membelah dengan cara mitosis, vakuola berisi, ameboid motiliti akan terhenti, dan akan berubah menjadi skizon matang. Skizon matang ini menjalani skizogoni eritrositer, pecah menjadi merozoit eritrositer. Eritrosit pecah, merozoit masuk ke dalam aliran darah. Banyak diantaranya hancur oleh kekebalan hospes, tetapi yang lainnya menginvasi eritrosit dan mulai menjalani siklus skizogoni eritrositer baru.

Setelah 2 atau 3 generasi eritrositik, fenomena gametositogenik dimulai. Beberapa merozoit intraseluler tidak membentuk skizon akan tetapi berkembang menjadi bakal kelamin betina makrogametosit atau bakal kelamin jantan mikrogametosit.

Page 36: protozoaq

Beberapa cara manusia terinfeksi Plasmodium sp., yaitu :- Terutama melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang infektif- Transfusi darah, jarum suntik- Pengobatan termal untuk penyakit lues, nefrotik sindrom- Intrauterin

E. MORFOLOGI

Morfologi berbagai stadia Plasmodium dalam sediaan darah tipis dengan pulasan Giemsa

Plasmodium vivaxA. Bentuk trofozoit

1. Trofozoit muda :- Berbentuk cincin, inti merah, sitoplasma biru- Di dalamnya terdapat vakuola- Plasma yang berhadapan dengan inti menebal- Letak Plasmodium sentral di dalam eritrosit, biasanya hanya satu dalam satu

eritrosit2. Trofozoit tua :

- Berbentuk ameboid- Sitoplasma tampak tidak teratur- Khas : tampak titik-titik Schuffner

B. Bentuk skizon1. Skizon muda :

- Berbentuk bulat, mengisi hampir separuh eritrosit, plasma padat tidak bervakuola

- Inti sudah membelah- Antara inti-inti ada titik-titik berwarna coklat disebut butir hematin (pigmen

malaria)- Terdapat juga titik-titik Schuffner

2. Skizon tua :- Inti sudah membelah terbagi 12-24 - Tiap-tiap pembelahan inti diikuti pembelahan sitoplasma sehingga tampak 12-

24 buah merozoit- Mengisi penuh eritrosit- Di tengah-tengah terdapat pigmen malaria- Titik-titik Schuffner tetap terlihat

C. Bentuk gametosit1. Mikrogametosit :

- Bentuknya bulat besar, lebih kecil dari makrogametosit

Page 37: protozoaq

- Inti besar pucat, tidak kompak (batas tak tegas) dan letaknya sentral - Plasma tampak pucat kelabu sampai merah muda- Pigmen malaria tersebar

2. Makrogametosit :- Bentuk lonjong atau bulat, lebih besar dari mikrogametosit, mengisi hampir

seluruh eritrosit- Inti tampak kecil kompak (padat) dan letaknya eksentris- Plasma tampak biru- Pigmen malaria tersebarPada infeksi berat dapat ditemukan terdapat infeksi ganda (lebih dari satu parasit dalam satu eritrosit)

Plasmodium falciparum

A. Bentuk trofozoit1. Trofozoit muda :

- Bentuk cincin kecil 0,1 – 0,3 kali eritrosit- Sitoplasma tampak halus kadang-kadang seperti cincin atau seperti burung

terbang di pinggir eritrosit (bentuk accole)- Inti terletak di pinggir eritrosit, kira-kira 2 mikrometer, warna merah, lebih

tipis jika dibanding dengan P.vivax, kadang-kadang ada 2 inti pada satu cincin (pada infeksi ganda).

B. Bentuk skizon1. Skizon muda :

- Mengisi kira-kira separuh eritrosit- Bentuk agak membulat- Inti sudah membelah tetapi belum diikuti oleh sitoplasmanya- Pigmen malaria mulai tampak di antara inti- Titik-titik Maurer dalam eritrosit menghilang

2. Skizon masak :- Sitoplasma tidak mengisi seluruh eritrosit, kira-kira hanya ¾-nya- Inti sudah membelah menjadi 15-30 buah- Masing-masing belahan inti diikuti pembelahan sitoplasma sehingga tampak

merozoit-merozoit- Pigmen malaria sudah menggumpal di bagian tengah sebelum skizon masak

C. Bentuk gametosit1. Mikrogametosit :

- Bentuk pisang atau ginjal, tampak lebih gemuk- Plasma warna merah mdua- Inti lebih besar tersebar, pucat- Pigmen malaria tersebar, diantara inti- Ukuran 2-3 x 9-14 mikrometer

2. Makrogametosit :- Bentuk langsing, seperti pisang ambon

Page 38: protozoaq

- Plasma warna biru- Inti kecil padat (kompak), letak di tengah-tengah- Pigmen malaria tersebar di sekitar inti

Plasmodium malariaeA. Bentuk trofozoit

1. Trofozoit muda :- Bentuk cincin, inti merah, sitoplasma biru, dengan di dalamnya terdapat

vakuola- Sukar dibedakan dengan bentuk trofozoit cincin dari P.vivax- Cincin disini leibh besar dari cincin P.falciparum

2. Trofozoit tua :- Eritrosit tidak membesar- Bentuk amuboid tidak jelas jika dibanding dengan P.vivax- Plasma sering-sering tampak melintang, bentuk pita dengan plasma makin

memadat, sering dengan vakuol- Inti memanjang mirip bentuk pita- Parasit tampak lebih nyata karena pigmen kasar dan plasma padat

B. Bentuk skizon1. Skizon muda :

-Bentuk sitoplasma padat hampir mengisi seluruh eritrosit- Inti sudah membelah-Terdapat pigmen malaria di sekitar nukleus

2. Skizon tua :- Bentuknya seperti bunga mawar (roset)- Mengisi seluruh eritrosit- Inti membelah menjadi 3-12, masing-masing akan menjadi inti merozoit- Tiap belahan inti diikuti belahan sitoplasma yang letaknya teratur- Pigmen-pigmen berkumpul di pusat, dikelilingi merozoit yang letaknya

teratur, sehingga memberi gambaran seperti roset

C. Bentuk gametosit1. Mikrogametosit :

- Bentuk bulat dan hampir mengisi seluruh eritrosit plasma tampak merah muda

- Inti besar, menyebar, tampak pucat, letaknya di pusat-pusat sitoplasma- Pigmen malaria kasar tersebar

2. Makrogametosit :- Bentuk lonjong atau bulat, lebih besar dari mikrogametosit- Sitoplasma biru- Inti tampak kecil, kompak, letaknya eksentris- Pigmen kasar tersebarInfeksi ganda sering terjadi 2-3 sampai 7 parasit dalam satu eritrosit.

Page 39: protozoaq

Sediaan darah tebal dengan pulasan GiemsaPlasmodium vivax

- Stroma eritrosit yang sudah terhemolisis tampak berwarna lembayung muda- Diantaranya tampak sisa-sisa lekosit dengan inti yang berwarna biru

lembayung- Seringkali tampak semua bentuk dari P.vivax ini, sehingga memberi

gambaran tidak seragam- Di sekitar parasit-parasit ini kecuali trofozoit muda, tampak daerah merah

yaitu sisa-sisa titik Schuffner- Parasit lebih besar dari inti limfosit

Plasmodium falciparum- Biasanya hanya terdapat bentuk trofozoit muda saja atau bentuk trofozoit dan

gametosit- Gambaran ini akan tampak seragam seperti bintang-bintang di langit, ini

terutama pada infeksi berat- Tidak tampak daerah merah di sekitar parasit- Parasit tampak lebih kecil daripada inti limfosit

Plasmodium malariae- Umumnya jumlah parasit hanya sedikit- Tampak berbagai bentuk stadium, sehingga gambaran tampak tidak seragam- Parasit tampak lebih tua warnanya, dan tampak padat- Tidak ada daerah merah di sekitar parasit

Keunggulan pemeriksaan malaria dengan SD tebal dibandingkan dengan SD tipis adalah sebagai berikut:

- Volume darah lebih banyak diperiksa, sehingga lebih banyak kesempatan, lebih mudah dan cepat untuk menemukan parasit

- Frekuensi adanya parasit 20 x lebih banyak dalam satu lapangan penglihatan

Kekurangannya:- Eritrosit hemolisis, maka bentuk parasit itu tidak sejelas dalam SD tipis

Pemeriksaan dengan SD tebal, akan memberikan hasil yang baik jika sediaan dibuat dengan teliti dan pengecatan dilakukan dengan baik, yaitu: tidak terlalu tebal dan bersih (tanpa noda-noda). Jika syarat-syarat ini dipenuhi dengan baik, maka sediaan tersebut akan tampak ciri-cirinya sebagai berikut:

- Stroma eritrosit merupakan dasar dari sediaan tampak berwarna biru lembayung muda, homogen

- Inti lekosit tampak biru muda lembayung tua, granula biasanya tidak tampak,hanya granula eosinofil

- Trombosit sering tampak berkelompok dengan warna lembayung muda

Page 40: protozoaq

- Parasit tampak lebih kecil,batas sitoplasma sering tidak nyata- Titik Maurer dan titik Zieman (P. malariae) biasanya hilang sama sekali- Titik Schuffner sering-sering

Page 41: protozoaq

MALARIA

A. Trofozoit muda

B.Trofozoit tua

C. Skizon muda

D. Skizon tua

Plasmodium vivax

Plasmodiummalaria

Plasmodium falciparum

Page 42: protozoaq

E.Mikrogametosit

Gambar 13. Morfologi stadium Plasmodium sp.

I.TUGAS

Gambar dan beri keterangan mengenai :Klasifikasinya (Klas, Ordo, Famili, Genus)Trofozoit mudaTrofozoit tuaSkizon mudaSkizon tuaMakrogametositMikrogametosit

F.Makrogametosit

Plasmodium vivax Plasmodium malaria

Plasmodium falciparum

Page 43: protozoaq

Untuk masing-masing preparat berikut :1. Plasmodium vivax2. Plasmodium falciparum3. Plasmodium malariae