protap penanganan hasil kristis

5
RSUP DR.KARIADI SEMARANG PENGANAN HASIL KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM No. Dokumen No. Revisi Halaman : 1/2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Utama Dr. Bambang Wibowo, SpOG(K) Nip : 19610820 1988121001 I. PENGERTIAN Hasil kritis adalah 1. Hasil pemeriksaan laboratorium dengan angka ekstrim ( kritis) yang dapat mengancam hidup seseorang 2. Hasil keluar harus cepat dilakukan tindakan agar keselamatan hidup pasien cepat diatasi 3. Kriteria hasil kritis dalam lampiran Reff : Burtis CA, Ashwood ER, Bruns DE, Tietz textbook of Clinical Chemistry and molecular Diagnostics, 4ed, Elsevier Saunders, 2006 ; 2317-18 II. TUJUAN 1. Laporan hasil kritis harus cepat disampaikan ke dokter peminta ( DPJP ) 2. Hasil kritis pemeriksaan laboratorium dapat digunakan DPJP untuk mengatasi masalah kritis pasien 3. Menurunkan angka Mortalitas dan Morbiditas Rumah Sakit 4. Menurunkan LOS Rumah Sakit III. KEBIJAKAN 1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 pasal 21 tentang Patient Safety 3. Panduan Nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( patient safetty ) tahun 2006 IV. PETUGAS 1. Pelaksana Laboratorium 2. Dokter SMF Laboratorium 3. DPJP Penderita 4. Petugas perawatan V. UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Jalan ( IRJA Poli Umum, IRJA Garuda, IRJA Geriatri ) 2. Ruang Rawat Inap ( Geriatri, IRNA A, IRNA B, Paviliun Garuada, Paviliun Jantung ) 3. Ruang rawat Darurat ( IGD ) 4. Ruang Rawat Intensif ( IRIN, HCU )

Upload: neysaonline

Post on 21-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PRotap Penanganan Hasil Kristis

TRANSCRIPT

RSUP DR

RSUP DR.KARIADI SEMARANGPENGANAN HASIL KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman : 1/2

PROSEDUR TETAPTanggal TerbitDitetapkan Direktur Utama

Dr. Bambang Wibowo, SpOG(K)Nip : 19610820 1988121001

I. PENGERTIANHasil kritis adalah1. Hasil pemeriksaan laboratorium dengan angka ekstrim ( kritis) yang dapat mengancam hidup seseorang

2. Hasil keluar harus cepat dilakukan tindakan agar keselamatan hidup pasien cepat diatasi

3. Kriteria hasil kritis dalam lampiran

Reff : Burtis CA, Ashwood ER, Bruns DE, Tietz textbook of Clinical Chemistry and molecular Diagnostics, 4ed, Elsevier Saunders, 2006 ; 2317-18

II. TUJUAN1. Laporan hasil kritis harus cepat disampaikan ke dokter peminta ( DPJP )2. Hasil kritis pemeriksaan laboratorium dapat digunakan DPJP untuk mengatasi masalah kritis pasien

3. Menurunkan angka Mortalitas dan Morbiditas Rumah Sakit

4. Menurunkan LOS Rumah Sakit

III. KEBIJAKAN1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 pasal 21 tentang Patient Safety3. Panduan Nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( patient safetty ) tahun 2006

IV. PETUGAS1. Pelaksana Laboratorium

2. Dokter SMF Laboratorium

3. DPJP Penderita

4. Petugas perawatan

V. UNIT TERKAIT1. Ruang Rawat Jalan ( IRJA Poli Umum, IRJA Garuda, IRJA Geriatri )

2. Ruang Rawat Inap ( Geriatri, IRNA A, IRNA B, Paviliun Garuada, Paviliun Jantung )

3. Ruang rawat Darurat ( IGD )

4. Ruang Rawat Intensif ( IRIN, HCU )

RSUP DR.KARIADI SEMARANGPENGANAN HASIL KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman : 2/2

PROSEDUR TETAPTanggal TerbitDitetapkan Direktur Utama

Dr. Bambang Wibowo, SpOG(K)

Nip : 19610820 1988121001

VI. PRUSEDUR1. Hasil laboratorium dari tempat analisa dengan nilai tinggi dilaporkan ke dokter SMF laboratorium2. SMF Laboratorium melakukan :a. Pemeriksaan terhadap hasil laboratorium sebelumnya.

b. Cek terhadap spesimen.

c. Pemeriksaan kondisi klinis ke ruang rawat

d. Cek hasil Quality Control hari ini.

3. SMF laboratorium melakukan tindakan sesuai kebutuhan :

a. Sentrifugasi ulang, lakukan pemeriksaan ulang.

b. Cross ceck dengan alat lain.

4. Bila hasil pemeriksaan sama, SMF laboratorium menghubungi dokter DPJP untuk melaporkan hasil.

5. Hasil pemeriksaan / laporan dapat dikirimkan setelah ada verifikasi dan legalisasi dari dokter laboratorium.

6. DPJP secepatnya melakukan pengelolaan sesuai kebutuhan terhadap penderita.7. Untuk pasien Rawat Jalan , setelah mendapatkan laporan hasil kritis, DPJP menghubungi penderita untuk mendapatkan pengelolaan selanjutnya.

LAMPIRANKRITERIA HASIL KRITIS

Parameter

Unit

Limit Rendah

Limit Tinggi

Keterangan

BGA

pH

7,2

7,6

Arterial, Kapiler

PCO2

mmHg

20

70

Arterial, Kapiler

PO2

mmHg

40

-

Arterial

PO2 Anak

mmHg

45

125

Arterial

PO2 Bayi Lahir

mmHg

35

90

Arterial

KIMIA KLINIK

Albumin Anak

gr/dl

1,7

6,8

Serum/Plasma

Amoniak Anak

mmol/L

-

109

Plasma

Bilirubin Bayi Lahir

mg/dl

-

15

Serum/Plasma

Kalsium

mg/dl

6

13

Serum/Plasma

Kalsium Anak

mg/dl

6,5

12,7

Serum/Plasma

Kalsium Ion

mmol/L

0,75

1,6

Plasma

Karbondioksoda ( Total )

mmol/L

10

40

Serum/Plasma

Klorida

mmol/L

80

120

Serum/Plasma

Kreatinin

mg/dl

-

5,0

Serum/Plasma

Kreatinin Anak

mg/dl

-

3,8

Serum/Plasma

Glukosa

mg/dl

40

450

Serum/Plasma

Glukosa Anak

mg/dl

46

445

Serum/Plasma

Glukosa Bayi Lahir

mg/dl

30

325

Serum/Plasma

Glukosa LCS

mg/dl

40

200

LCS

Glukosa LCS Anak

mg/dl

31

-

LCS

Laktat

mmol/L

-

3,4

Plasma

Laktat Anak

mmol/L

-

4,1

Plasma

Magnesium

mg/dl

1

4,7

Serum/Plasma

Osmolalitas

Mosm/Kg

250

325

Serum/Plasma

Phospat Anorganik

mg/dl

1

8,9

Serum/Plasma

Kalium

mmol/L

2,8

6,2

Serum/Plasma

Kalium Bayi Lahir

mmol/L

2,8

7,8

Serum/Plasma

Protein Anak

gr/dl

3,4

9,5

Serum/Plasma

Protein LCS Anak

mg/dl

-

1,88

LCS

Natrium

mmol/L

120

160

Serum/Plasma

Ureum

mg/dl

-

80

Serum/Plasma

Ureum Anak

mg/dl

-

55

Serum/Plasma

Asam urat

mg/dl

-

13

Serum/Plasma

Asam Urat Anak

mg/dl

-

12

Serum/Plasma

HEMATOLOGI

Hematokrit Dewasa

%

20

60

EDTA

Hematokrit Bayi Lahir

%

33

71

EDTA

Hemoglobin Dewasa

mg/dl

7

20

EDTA

Hemoglobin Bayi Lahir

mg/dl

10

22

EDTA

Lekosit Dewasa

X 103 /uL

2

30

EDTA

Lekosit Anak

X 103 /uL

2

43

EDTA

Trombosit

X 103 /uL

40

1000

EDTA

Blast

Berapapun dilaporkan

EDTA

Drepanosit

Pada sel sikle dan krisis aplastik

KOAGULASI

Fibrinogen

mg/dl

100

800

PPT

detik

-

30

PTTK

detik

-

78

URINALISA

Mikroskopik

Kristal patologi ( urat, sistein, leusin dan tirosin )

Kimia

Hasil glukosa dan keton positip tinggi

LCS

Lekosit ( 0 1 th )

Sel/uL

-

> 30

Lekosit ( 1 4 th )

Sel/uL

-

> 20

Lekosit ( 5 17 th )

Sel/uL

-

> 10

Lekosit > 17 th

Sel/uL

-

> 5

Sel Ganas, Blast, Bakteri

Seberapapun dilaporkan