prosiding - repositori.unud.ac.id file“peranan sains dan teknologi yang berwawasan lingkungan...
TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | iii
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2014
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar, 18 - 19 September 2014
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
iv | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar, 18 - 19 September 2014
Editor
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS.
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Si.Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Prof. Dr. I Wayan Budiasa Suyasa, M.Si.
Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., MP.
Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MT., Ph.D.
Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, MA.
Dr. Ni Nyoman Kertiyasa, SE., M.S.
Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc
Diterbitkan Oleh:
Udayana University Press
Kampus Universitas Udayana Denpasar
2014, xxviii + 1032 halaman, 21 x 29,7 cm
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vii
SAMBUTAN KETUA PANITIA ................................................................................................... ix
SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ....................................................... xi
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA ................................................................ xiii
PEMBICARA UTAMA
1. PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD .......................................................................... 3
2. PETA JALAN KEBIJAKAN NASIONAL ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, MSc.. ................................................................................ 5
3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DALAM MEWUJUDKAN
PENGELOLAAN HUTAN LESTARI (PHL)
Dr. Ir. Agus Sarsito, M.For.Sc. ............................................................................................... 6
4. PERSPEKTIF NANO SCIENCE DALAM BIOLOGI
Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS., D.Sc. ...................................................................... 7
5. PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN SEBAGAI STRATEGI DIVERSIFIKASI
DAN PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PANGAN
Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc. .............................................................................. 8
PRESENTASI ORAL: BIDANG KETAHANAN PANGAN
1. PROPAGASI SPORA ENDOMIKORIZA INDIGENUS BALI MENGGUNAKAN
TANAMAN INANG YANG BERBEDA
Meitini Wahyuni Proborini dan Ida Bagus Gede Darmayasa ................................................ 21
2. STUDI JENIS DAN POTENSI SAMPAH KOTA
DI TPA SUWUNG SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PEMELIHARAAN SAPI BALI
N.L.P. Sriyani, T Ariana I.N, Lanang Oka Cakra, I.G ........................................................... 26
3. EFEK TOKSISITAS EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT
Turbinaria SEBAGAI FOOD ADDITIVE ALAMI
Pramono Sasongko, Endang Rusdiana .................................................................................. 31
DAFTAR ISI
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
xxvi | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
25. KAJIAN POPULASI MIKROBA PADA PROSES BIOREMEDIASI SECARA IN-SITU
DI LAHAN BUDIDAYA KENTANG
Yohanes Setiyo, I.B.W. Gunam, Sumiyati dan Victor Manuntun Manurung ........................ 800
26. EVALUASI KEMAMPUAN TANAMAN JALAN DALAM PENYERAPAN EMISI
GAS CO2 DENGAN SIMULASI KOMPUTER
I Ketut Sundra, I Made Widhi Wirawan, I Putu Eka Nila Kencana ,
I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ................................................................................. 806
27. POTENSI DAN TINGKAT EKSPLOITASI ABALON (Haliotis squamta)
DI PANTAI DESA CEMAGI,MENGWI, BADUNG
Deny Suhernawan Yusup, IB. Made Suaskara, G.S. Indrawan, Komang Triwiyanto ........... 813
28. DIMENSI PENTING DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS
MASYARAKAT DAN BERKELANJUTAN DI PROVINSI BALI
I Ketut Satriawan, Ida Bagus Gde Pujaastawa dan I Made Sarjana ...................................... 819
PRESENTASI ORAL: BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI
1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PERKEMBANGAN
KLASTER KOPI ARABIKA KINTAMANI
I Nyoman Gede Arya Astawa, Ni G. A. P. Harry Saptarini, I Ketut Muderana ..................... 829
2. PERANCANGAN APLIKASI KALENDER BALI PADA SMARTPHONE
BERBASIS ANDROID
I Ketut Suwintana, Putu Manik Prihatini ............................................................................... 837
3. KARAKTERISTIK DAN PERFORMANSI SISTEM VFFT/OFDM
N.M.A.E.D. Wirastuti, K.O. Saputra ..................................................................................... 844
4. RANCANG BANGUN QUADCOPTER ROBOT SEBAGAI ALAT PEMANTAU
JARAK JAUH KAWASAN LINGKUNGAN BENCANA
I.B. Alit Swamardika, I N. Setiawan, I N. Budiastra ............................................................. 852
5. PENGUJIAN SMS PADA PENGAMAN TAMBAHAN DENGAN BAHASA RAKITAN
(ASSEMBLY) MIKROKONTROLER AT89S52
I Gst. Agung Putu Raka Agung, I Nyoman Setiawan, Gede Sukadarmika ........................... 860
PRESENTASI ORAL: BIDANG HUMANIORA
1. REKONSTRUKSI PENILAIAN KINERJA LEMBAGA PERKREDITAN DESA:
INTEGRASI TEORI KOMUNIKASI AKSI HABERMAS DAN BUDAYA TRI HITA KARANA
I Ketut Sujana ........................................................................................................................ 871
2. MANAJEMEN PENILAIAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BERBASIS ASET TAK BERWUJUD
Tommy Hendrix ..................................................................................................................... 880
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxvii
3. MANAJEMEN OPERASI RETORT POUCH SKALA INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH (IKM)
Tommy Hendrix dan Asep Nurhikmat ................................................................................... 887
4. DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK
SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA DI PERDESAAN PROVINSI BALI
Made Susilawati, Desak Putu Eka Nilakusmawati, Nyoman Dayuh Rimbawan ................. 895
5. ARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN
PARIWISATA EKOLOGIS
I Nyoman Sunarta, Luh Putu Kerti Pujani , I Made Adikampana, Saptono Nugroho ........... 903
6. MASYARAKAT MULTIKULTURAL
KOTA ENDE: TINJAUAN SEJARAH DAN INTEGRASI
F.X. Soenaryo, Fransiska Dewi Setiowati S, Anak Agung Inten Asmariati .......................... 908
7. IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA, BERBANGSA, BERMASYARAKAT
Tjok Istri Putra Astiti, Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, I Gusti Ngurah Dharma Laksana ... 916
8. GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA PADA KINERJA
LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI BALI
I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri ........................................................................................ 922
9. MENGURANGI KEMISKINAN DI DAERAH PARIWISATA DENGAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAN:
Tinjauan Wilayah Badung bagian Selatan
GPB Suka Arjawa .................................................................................................................. 929
10. DINAMIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PESERTA PROGRAM
INTERNATIONAL BUSINESS STUDY NETWORK (IBSN) UNIVERSITAS UDAYANA
I Nengah Sudipa, I Made Rajeg, Luh Putu Laksminy, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi ............ 935
11. EKSPLORASI MISKONSEPSI MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN
BUKU TEKS ANALISIS REAL BERMUATAN PETA PIKIRAN
Luh Putu Ida Harini, I Gede Santi Astawa, I Gusti Ayu Made Srinadi.................................. 941
12. PENGARUH BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
DENGAN MEDIASI KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
(STUDI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI PROVINSI BALI)
Ida Bagus Ketut Surya ........................................................................................................... 950
13. HIPERSOSIALISASI KRIMINALITAS NARAPIDANA DI LP DENPASAR
(Studi Multidisipliner Merancang Model Pengembangan LP)
I Gusti Agung Oka Mahagangga, IGN. Parikesit Widiatedja
I Made Kusumanegara, Tedy Erviantono .............................................................................. 960
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 895
DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA
DI PERDESAAN PROVINSI BALI
Made Susilawati1), Desak Putu Eka Nilakusmawati2), Nyoman Dayuh Rimbawan3)
1Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali.
Telp/Fax : (0361)701783, E-mail: [email protected] Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali
3 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Abstrak
Fenomena peningkatan jumlah penduduk lanjut usia pada abad ini, menjadikan penduduk lansia sebagai salah satu
kelompok sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah dan berimplikasi kepada perumusan
dan arah kebijakan pembangunan, salah satunya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk
lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara luas latar belakang sosial ekonomi lansia dan
mengetahui model dari status pekerjaan lansia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan
di 8 kabupaten di Provinsi Bali. Sampel yang diambil sebanyak 358 sampel. Variabel-variabel dalam penelitian ini
adalah karakteristik sosial ekonomi, dengan variabel dependen adalah status pekerjaan. Analisis statistika yang
digunakan adalah analisis diskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian diperoleh latar belakang sosial
ekonomi lansia sebagian besar lansia mempunyai status bekerja, yaitu sebanyak 65,6% dan 34,5% tidak bekerja.
Variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada/ tidaknya tunjangan hari tua, dan
besarnya pendapatan keluarga. Model terbaik dengan analisis regresi logistic biner yang diperoleh adalah:
Kata Kunci: Lansia, status bekerja, lansia perdesaan
Abstract
The phenomenon of an increasing number of elderly people in this century, makes the elderly population as a target
group of development are the focus of government attention and the implications for the formulation and development
of policy direction, one of them to empower and improve the well-being of the elderly population. The purpose of this
study was to determine broadly socio-economic background of the elderly and knowing models elderly employment
status and the factors that infl uence it. This study was conducted in 8 districts in the province of Bali. Samples are
taken of 358 samples. The variables in this study is the social and economic characteristics, the dependent variable is
employment status. Statistical analysis used is descriptive analysis and logistic regression analysis. The results were
obtained socioeconomic backgrounds mostly elderly have work status, as many as 65.6% and 34.5% do not work.
Variables that affect the working status of the elderly, namely: age, presence / absence of annuities, and the amount
of family income. The best model with binary logistic regression analysis was obtained:
Keywords: Elderly, work status, rural elderly
1. PENDAHULUAN
Hasil dari pembangunan nasional telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik
dan usia harapan hidup yang makin meningkat. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penduduk
lanjut usia. Fenomena peningkatan jumlah penduduk lanjut usia pada abad ini, menjadikan penduduk lansia
sebagai salah satu kelompok sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Menurut
BPS (2011), perubahan struktur penduduk lansia ini memberikan implikasi kepada perumusan dan arah
.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=
.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
896 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
kebijakan pembangunan, salah satunya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk
lansia.
Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan adanya penanganan yang lebih baik mengenai
kesejahteraan lansia, karena lansia merupakan kelompok yang banyak mengalami kemunduran dari segi
fi sik, psikologi, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup
lansia, perlu upaya pemberdayaan guna menunjang derajat kesehatan dan peningkatan mutu kehidupan
lansia agar tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Hal yang perlu dicermati adalah adanya pandangan bahwa peningkatan jumlah penduduk lansia akan
meningkatkan beban penduduk usia produktif, jika dikaitkan dengan perhitungan rasio ketergantungan
penduduk lansia (old dependency ratio/ODR), yang merupakan tingkat ketergantungan penduduk lansia
pada penduduk usia produktif. Jika penduduk lansia tersebut semakin meningkat jumlahnya, maka beban
penduduk usia produktif akan semakin besar, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang
bekerja untuk mencari nafkah.
Menurut Affandi (2009), banyaknya lansia yang masih bekerja disebabkan oleh kebutuhan ekonomi
yang relatif masih besar, serta secara fi sik dan mental lansia tersebut masih mampu melakukan aktivitas
sehari-hari. Kebutuhan ekonomi yang relatif besar pada lansia kemungkinan disebabkan tidak/belum
adanya jaminan sosial ekonomi yang memadai bagi lansia. Di Indonesia jaminan hari tua, seperti uang
pensiun masih sangat terbatas untuk mereka yang bekerja di sektor formal saja, tidak untuk sektor informal.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk menjangkau lansia yang tidak punya pensiun atau
jaminan hari tua., mengingat jumlah mereka lebih banyak dibanding lansia dari sektor formal.
Meningkatnya jumlah penduduk lansia tentu membuat semakin berat pula beban negara. Dampak
dari pertambahan penduduk lansia ini masih perlu mendapatkan perhatian, mengingat secara umum kondisi
fi sik, mental dan sosial lansia yang sudah banyak mengalami kemunduran, apalagi masih minimnya
lansia yang mempunyai jaminan sosial, sehingga masih banyak lansia yang harus bekerja disebabkan
oleh kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar. Berdasarkan kondisi yang kontradiktif tersebut di atas
maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui secara luas latar belakang sosial ekonomi lansia dan
determinan dari status pekerjaan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi lansia, sehingga dari penelitian
ini didapatkan model status pekerjaan.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi pengambil kebijakan maupun peneliti
lain, mengenai kondisi nyata lansia di perdesaan Provinsi Bali. Berdasarkan model yang diperoleh yaitu
model status pekerjaan lansia, akan diketahui faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dan perlu
ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan dalam rangka perbaikan kebijakan tentang kesejahteraan lansia.
Pengertian lanjut usia menurut Undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
usia yang berbunyi “Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
Hasil Modernisasi berdampak pada peningkatan harapan hidup dan penurunan fertilitas karena teknologi
modern membawa serta sarana untuk peningkatan hidup dan mengontrol kelahiran (Cowgill & Holmes,
1972). Konsekuensi dari modernisasi dan urbanisasi tentu akan memberikan kontribusi pada hilangnya
banyak kekuasaan dan prestise dari orang tua dan juga mempengaruhi perawatan lansia (Cowgill, 1986).
Menurut Chen (2005), penuaan penduduk tentu akan menciptakan tuntutan baru pada pensiun, dan ketika
digabungkan dengan fertilitas rendah, hal tersebut akan menghasilkan beban ekonomi yang lebih berat
bagi generasi mendatang. Dalam studi oleh Munsur, et al (2010) tentang latar belakang sosio-ekonomi,
pengaturan hidup, status kesehatan dan penyalahgunaan (abuse) wanita berusia 60 tahun dan lebih tua di
distrik Naogaon pedesaan Bangladesh. Data dikumpulkan dari tujuh desa, hasilnya menunjukkan bahwa
mayoritas dari lansia yang diteliti tidak memiliki pendidikan dasar, sebagai tenaga kerja tidak dibayar,
janda, tidak memiliki penghasilan dan secara ekonomi tergantung pada orang lain.
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 897
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di daerah perdesaan di 8 kabupaten yang ada di Provinsi Bali. Pemilihan
lokasi penelitian yang merupakan wilayah perdesaan di 8 kabupaten di Provinsi Bali mengacu pada
klasifi kasi perdesaan dan perkotaan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 (Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010). Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif
yang diperoleh dari sumber primer, yaitu diambil secara langsung oleh peneliti menggunakan kuesioner
dan angket.
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di pedesaan di Provinsi Bali. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportional stratifi ed random sampling. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, dimana informasi dikumpulkan dengan
menanyai lansia menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini dijalankan dengan menemui responden
secara bertatap muka. Dalam hal ini petugas lapang menanyai responden dengan pertanyaan terstruktur
yang sudah disiapkan sebelumnya.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Karakteristik sosial ekonomi yang dijabarkan dalam variabel berikut: Umur (tahun), Status
perkawinan, Tingkat pendidikan, Pendapatan responden, Pendapatan keluarga per-bulan, Kepuasan
terhadap kondisi ekonomi, Status ekonomi pada keluarga, Status Kesehatan, Ada tidaknya tunjangan
hari tua.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Status Pekerjaan, dikelompokkan: tidak bekerja;
bekerja dengan status berusaha sendiri; bekerja dengan status berusaha dibantu buruh, pekerja tidak
dibayar; pekerja bebas; buruh/karyawan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini, mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Melakukan analisis deskriptif untuk mengamati karakteristik sosial ekonomi lansia dengan
menentukan persentase variable secara univariat.
2. Melakukan teknik analisis univariat menggunakan analisis Khi Kuadrat untuk mengetahui keterkaitan
masing-masing variable karakteristik sosial ekonomi lansia dengan status pekerjaan lansia.
3. Melakukan teknik analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik untuk menentukan
faktor-faktor yang memengaruhi status pekerjaan lansia. Analisis regresi logistik menurut Hosmer
dan Lemeshow (2000) merupakan metode regresi dengan variabel respon Y merupakan kategorik
atau dikotomi, sedangkan variabel bebasnya merupakan variabel kategorik dan atau kontinu.
Model regresinya adalah
Dengan:
= parameter regresi
x = variabel bebas
Semua data diedit, dikumpulkan, dan dianalisis menggunakan bantuan program statistik SPSS
19.0.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Perdesaan Provinsi Bali
Data yang diambil merupakan hasil jawaban responden lansia terhadap kuisioner yang disebar di
delapan kabupaten di Provinsi Bali, dengan data yang terkumpul sebanyak 358. Hasil analisis deskriptif
karakteristik sosial ekonomi lansia pedesaan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai status bekerja, yaitu sebanyak 65,6%
dan 34,5% tidak bekerja. Banyak alasan lansia masih bekerja, antara lain secara fi sik dan mental lansia
px
pxx
x
xxg ββββ
π
π++++=
−= K
22110)(1
)(ln)(
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
898 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
masih mampu dan kuat bekerja, desakan ekonomi, dan aktualisasi diri/emosi, seperti yang dikemukakan
oleh Wirakartakusumah (1996). Alasan ekonomi yang menjadi sebab lansia bekerja juga dikemukakan
oleh Sigit (1988), dengan masih bekerjanya lansia berarti mereka masih dapat menghidupi dirinya sendiri.
Bahkan tidak sedikit lansia yang masih menghidupi keluarga anaknya yang tinggal bersamanya,
karena mereka hidup dalam keluarga yang tidak mampu.
Tabel 1. Karakteristik Social Ekonomi Lansia Pedesaan Provinsi Bali
Variabel N % Variabel N %
Status Bekerja
1. Tidak Bekerja
2. Bekerja
123235
34.565.6
Ada tidak Tanggungan1. Tidak ada2. Ada
239119
66.833.2
Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Wanita
175183
48.951.1
Status Kesehatan1. Tidak sehat2. Sehat
134224
37.462.6
Status Kawin
1. Belum Kawin
2. Kawin
3. Cerai Hidup
4. Cerai Mati
10280 6 62
2.878.2 1.717.3
Tunjangan Hari Tua1. Tidak ada2. Ada
300 58
83.816.2
Tingkat Pndidik
1. Tidak sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. PT
158147 23 19 11
44.141.1 6.4 5.3 3.1
Pendapatan 1. Tidak ada2. < Rp.500.0003. 500.000-1 juta4. > 1 Juta
124 98 81 55
34.627.422.615.4
Status dlm RT
1. Anggota RT
2. Kepala RT
223135
62.337.7
Pendapatan Keluarga1. < 1 juta2. 1.000.001 – 2 juta3. > 2 juta
129160 69
36.044.719.3
Kepuasan Ekonomi
1. Tidak Puas
2. Puas180178
50.349.7
Ketergantung ekonomi1. Tidak2. Ya
157201
43.956.1
Deskripsi responden menurut ada/tidaknya tunjangan hari tua, diperoleh sebagian besar lansia
(83.8%) tidak mempunyai tunjangan hari tua, dan sisanya mempunyai tunjangan hari tua, seperti
tunjangan pensiun, asuransi hari tua, Jaminan sosial lanjut usia (JSLU), maupun tunjangan lainnya. Status
kesehatan lansia, menunjukkan sebagian besar responden 62,6% dari 358 total lansia mempunyai status
sehat, sedangkan sisanya 37,4% menyatakan tidak sehat. Karakteristik lansia yang lain, hasil penelitian
menunjukkan bahwa 51,1% responden adalah lansia wanita dan 48,9% lansia laki-laki. Status kawin lansia
menunjukkan bahwa 78,2% dengan status kawin, 17,3% status cerai mati, dan sisanya terdiri dari status
belum kawin dan cerai hidup. Responden menurut statusnya dalam rumah tangga, menunjukkan 62,3%
anggota rumah tangga dan 37,3% merupakan kepala rumah tangga. Karakteristik responden menurut ada/
tidaknya tanggungan dalam rumah tangga, diperoleh sebagian besar lansia, yaitu 66,8% tidak mempunyai
tanggungan, sedangkan sisanya menyatakan mempunyai tanggungan.
Variabel tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai
tingkat pendidikan Tidak Sekolah sebesar 44,1%, SD 41,1%, sisanya 14,8% dengan status SMP, SMA,
dan Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan, tingkat pendidikan lansia umumnya rendah, seperti halnya
kondisi pendidikan penduduk Indonesia pada umumnya. Kondisi demikian sangat dimaklumi mengingat
kebanyakan lansia pada waktu mereka berada pada saat usia sekolah, mereka hidup dalam jaman penjajahan
atau jaman perang, dan besar kemungkinan bahwa hanya sedikit dari mereka harus bersekolah, selain itu
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 899
juga sarana pendidikan masih sangat terbatas dibanding sekarang.
Deskripsi responden menurut pendapatan, diperoleh 34,6% lansia tidak mempunyai pendapatan,
27,4% dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000,-, pendapatan Rp. 500.000 – 1.000.000,- sebesar 22,6%,
dan untuk pendapatan lebih dari Rp.1.000.000,- sebesar 15,4%. Sebagian besar pendapatan responden
rendah. Hal ini disebabkan sewaktu masih muda mereka terserap di bidang pertanian, sehingga
ketika mereka sudah lanjut usia seperti sekarang, pekerjaan-pekerjaan pertanian sudah tidak mampu
lagi mereka kerjakan. Dengan demikian mereka tidak mempunyai pekerjaan. Sama halnya dengan
responden yang bekerja di sektor industri. Tingkat pendidikan yang ditamatkan responden sejalan
dengan tingkat pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh. Karena tingkat pendidikan responden
rendah dan pekerjaan yang mereka peroleh adalah di sektor swasta, penghasilan mereka rendah.
Dengan kondisi seperti itu mereka tidak dapat menabung/ menyisihkan uang untuk hari tua. Ketika
mereka berhenti dari pekerjaan tidak mendapatkan tunjangan kesejahteraan hari tua, sehingga
mayoritas responden mendapatkan pendapatan per bulan sangat sedikit.
Deskripsi pendapatan keluarga responden, dari 358 lansia, sebanyak 36,0% dengan pendapatan
kurang dari Rp. 1.000.000,-, pendapatan antara Rp. 1.000.001,- – Rp. 2.000.000,- sebanyak 44.7% ,
dan pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000,- sebesar 19,3%. Deskripsi responden menurut ketergantungan
ekonomi lansia terhadap anggota keluarga lain, menunjukkan bahwa 56,1% menyatakan tergantung, dan
43,9% menyatakan tidak tergantung secara ekonomi terhadap anggota keluarga lain. Jawaban responden
mengenai pertanyaan apakah merasa puas terhadap kondisi ekonomi mereka saat ini, diperoleh 50,3%
responden menyatakan tidak puas dan 49,7% menyatakan puas terhadap kondisi ekonomi mereka.
3.2 Model Status Pekerjaan Lansia
Masa pensiun seharusnya diisi dengan menikmati hari tua bersama anak dan cucu-cucunya, tetapi
kenyataan di Provinsi Bali terutama di pedesaan masih ada 65.6% lansia yang berstatus bekerja. Alasan
terbesar lansia ini masih bekerja adalah untuk menambah penghasilan dan membantu keuangan keluarga.
Pekerjaan yang paling banyak ditekuni adalah pekerjaan kasar seperti buruh tani, buruh bangunan, dan
sebagian lagi pedagang.
Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi lansia ini masih bekerja dapat dijelaskan dengan
melakukan analisis statistic univariat dan multivariate. Analisis univariat dilakukan untuk melihat ada/
tidaknya keterkaitan antara status pekerjaan lansia dengan karakteristik sosial ekonomi menggunakan
statistik uji khi kuadrat. Hipotesis untuk uji ini adalah:
Ho: Tidak ada keterkaitan status pekerjaan dengan variable karakteristik social ekonomi
Hi : Ada keterkaitan status pekerjaan dengan variabel karakteristik sosial ekonomi
Hasil uji khi kuadrat disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Khi Kuadrat Status Pekerjaan dengan Karakteristik Sosial Ekonomi
Status Pekerjaan vs Variabel Karakteristik
Nilai Khi kuadrat Nilai Sign. Keputusan
1. Tingkat Pendidikan 14.442 0.006 Tolak Ho2. Status Kawin 22.257 0.000 Tolak Ho3. Status dalam Rumah Tangga 14.152 0.000 Tolak Ho4. Ada tidaknya Tanggungan 17.854 0.000 Tolak Ho5. Jenis Kelamin 7.288 0.007 Tolak Ho6. Status Kesehatan 11.837 0.001 Tolak Ho7. Ada tidaknya Tunjangan Hari Tua 1.941 0.379 Terima Ho8. Pendapatan 265.740 0.000 Tolak Ho9. Pendapatan Keluarga 8.287 0.040 Tolak Ho10. Puas/tidak pd kondisi ekonomi 0.168 0.682 Terima Ho
11. Ketergantungan sector ekonomi pada keluarga lain
39.271 0.000 Tolak Ho
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
900 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
Tabel 2 menjelaskan bahwa secara sendiri-sendiri tidak terlihat adanya keterkaitan antara status
pekerjaan lansia dengan status ada/tidaknya tunjangan hari tua dan kepuasan pada kondisi ekonomi, ini
terlihat dari nilai signifi kansi yang lebih besar dari taraf nyata 5%, sehingga Ho diterima. Sedangkan
hubungan antara status pekerjaan lansia dengan variabel karakteristik sosial lainnya signifi kan.
Hasil analisis univariat hanya menghasilkan kesimpulan tentang hubungan antara status pekerjaan
lansia dengan masing-masing variabel karakteristik sosial ekonomi, hal ini jelas berbeda ketika hubungan
status pekerjaan lansia dengan masing-masing variable karakteristik sosial ekonomi dilihat secara simultan
dan parsial (multivariate). Model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara status pekerjaan
lansia yang berskala kategorik biner dengan variable karakteristik social ekonomi dengan skala kategorik
dan atau kontinu adalah model regresi logistic biner. Hasil uji regresi logistic multivariate terlihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate
Variabel B S.E Wald db Sign OR
Umur -0.152 0.049 9.483 1 0.002 0.859
Status Kawin 1.173 1.006 1.357 1 0.244 3.230
Pendidikan 0.154 1.241 0.015 1 0.901 1.167
Status dalam Rumah Tangga -0.458 0.677 0.457 1 0.499 0.633
Ada/tidak Tanggungan -0.373 0.757 0.243 1 0.622 0.689
Status Kesehatan 0.363 1.026 0.125 1 0.724 1.437
Lama Sakit -0.114 0.194 0.346 1 0.556 0.892
Tunjangan Hari Tua -3.459 1.077 10.317 1 0.001 0.031
Pendapatan -23.190 26118.184 0.000 1 0.999 0.000
Pendapatan Keluarga -2.421 1.011 5.732 1 0.017 0.089
Puas/Tidak thd Kondisi Ekonomi
0.897 0.666 1.812 1 0.178 2.451
Ketergantungan Ekonomi 1.167 0.630 3.435 1 0.064 3.214
Constant 16.204 3.869 17.537 1 0.000 1.089E7
Berdasarkan pada nilai signifi kansinya yang lebih besar dari taraf nyata 5% dapat diputuskan
variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada tidaknya tunjangan hari
tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Maka model terbaik yang diperoleh adalah:
Model 1 menunjukkan bahwa:
Nilai OR untuk umur = 0,859 berarti bertambahnya umur satu tahun akan mengurangi keinginan
lansia untuk bekerja 0,859 kali. Ketika bertambahnya umur lansia selalu diikuti dengan menurunnya derajat
kesehatan, sehingga mengurangi pula keinginan untuk bekerja. Hal ini sejalan dengan hasil uji khi kuadrat
(Tabel 2) untuk status kesehatan yang signifi kan (sign. = 0.001 < α = 0.05) dengan status bekerja. Artinya
sehat tidaknya lansia ada kaitan dengan bekerja tidaknya lansia.
Nilai OR untuk tunjangan hari tua = 0.031 mengindikasikan bahwa ketika lansia mempunyai
tunjangan hari tua akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja 0,031 kali dibandingkan lansia yang
.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−= (1)
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 901
tidak mempunyai tunjangan hari tua. Hal ini disebabkan karena pada lansia yang mempunyai tunjangan
hari tua secara ekonomi lebih mapan sehingga menurunkan keinginan untuk bekerja.
Begitu pula pada variable besaran pendapatan keluarga dengan nilai OR = 0,089 menunjukkan
bahwa peningkatan total pendapatan keluarga akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja sebesar
0.089 kali.
Dengan banyaknya lansia yang bekerja, perlu dipikirkan lapangan pekerjaan dan jenis pekerjaan
yang cocok dengan kondisi mereka. Mereka masih tetap menjadi modal pembangunan, tapi mereka juga
tidak mengurangi kesempatan bekerja untuk penduduk usia produktif. Namun kondisi seperti ini perlu
juga didukung adanya jaminan sosial yang dapat membantu kebutuhan lansia, terutama untuk lansia yang
bekerja di sektor informal.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Latar belakang sosial ekonomi lansia diperoleh sebagian besar lansia mempunyai status bekerja,
yaitu sebanyak 65,6% dan 34,5% tidak bekerja.
Variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada/ tidaknya tunjangan
hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Model terbaik yang diperoleh adalah:
Nilai OR untuk umur = 0,859 berarti bertambahnya umur satu tahun akan mengurangi keinginan
lansia untuk bekerja 0,859 kali. Nilai OR untuk tunjangan hari tua = 0.031 mengindikasikan bahwa
ketika lansia mempunyai tunjangan hari tua akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja 0,031 kali
dibandingkan lansia yang tidak mempunyai tunjangan hari tua. Dan pada variable besaran pendapatan
keluarga dengan nilai OR = 0,089 menunjukkan bahwa peningkatan total pendapatan keluarga akan
menurunkan keinginan lansia untuk bekerja sebesar 0.089 kali.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari model status bekerja lansia, maka untuk mengurangi
lansia masih bekerja maka hal yang harus diperhatikan oleh pengambil kebijakan adalah menyiapkan
jaminan sosial yang bisa mengakomodir semua kalangan lansia pada berbagai status sosial ekonomi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih penulis ucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Udayana dan Dikti atas dana yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Moch. (2009) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia Memilih Untuk
Bekerja’. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(2), hal.99-110
BPS. (2010). Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010, Tentang Klasifi kasi Perkotaan dan
Perdesaan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
_______ (2011). Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia 2010 Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Chen, Hsiao-hung Nancy (2007) Social Safety Nets and Socio-economic Disparity Under Globalization,
Department of Sociology, Taiwan: National Chengchi University Taipei.
Cowgill, Donald O. & Holmes, Lowell D. (Editors) (1972) Aging and Modernization, New York:
Appleton-Century-Crofts
.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
902 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
Cowgill, D. (1986) Ageing Around the World. Belmont, CA.: Wadsworth Publishing Co.
Munsur, Ahmed Mohammad; Tareque, Ismail; and Rahman, K. M. Mustafi zur (2010) ‘Determinants of
Living Arrangements, Health Status and Abuse among Elderly Women: A Study of Rural Naogaon
District, Bangladesh’, Journal of International Women’s Studies, 11(4), pp. 162-176. Available at:
http://vc.bridgew.edu/jiws/vol11/iss4/12 [Diakses 2 Januari 2013].
Hosmer, DW & S. Lemeshow (2000) Apllied Logistik Regression . New York: John Wiley and Sons.
Sigit, Hananto (1998) A Socio Economic profi le of Elderly independent Indonesia. Jakarta: Biro Pusat
Statistik.
Wirakartakusumah, M. Djuhari, Hisar Sirait, dan Zainul Hidayat (1996). Pelibatan Penduduk Usia Lanjut
dalam Keluarga. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
DETERMINAN DARI STATUSPEKERJAAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK SOSIALEKONOMI LANJUT USIA DI
PERDESAAN PROVINSI BALIby Desak Putu Eka Nilakusmawati
FILE
TIME SUBMITTED 23-JAN-2016 08:52PMSUBMISSION ID 623159040
WORD COUNT 3251CHARACTER COUNT 20969
AN_DR_STATUS_PEKERJAAN_BERDASARKAN_MADE_SUSILAWATI_DESAKNILA.DOC (131K)
11%SIMILARITY INDEX
10%INTERNET SOURCES
4%PUBLICATIONS
5%STUDENT PAPERS
1 1%
2 1%
3 1%
4 1%
5 1%
6 1%
7 <1%
8 <1%
9 <1%
DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKANKARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA DIPERDESAAN PROVINSI BALIORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
vc.bridgew.eduInternet Source
nepjol.infoInternet Source
ojs.unud.ac.idInternet Source
iwakpin.blogspot.comInternet Source
lib.ui.ac.idInternet Source
eprints.undip.ac.idInternet Source
eprints.uns.ac.idInternet Source
www.ncbi.nlm.nih.govInternet Source
Submitted to iGroupStudent Paper
10 <1%
11 <1%
12 <1%
13 <1%
14 <1%
15 <1%
16 <1%
17 <1%
18 <1%
19 <1%
20 <1%
etd.eprints.ums.ac.idInternet Source
www.dinkespurworejo.go.idInternet Source
John Mccallum. "Noncontributory pensionsfor less developed countries: Rehabilitatingan old idea", Journal of Cross-CulturalGerontology, 07/1990Publicat ion
repository.ipb.ac.idInternet Source
ejournal.undip.ac.idInternet Source
www.majalah-farmacia.comInternet Source
psa.unit.brInternet Source
magisterekois.blogspot.comInternet Source
www.kampusmajapahit.ac.idInternet Source
smartaccounting.files.wordpress.comInternet Source
digilib.ump.ac.idInternet Source
pangan.unisri.ac.idInternet Source
21 <1%
22 <1%
23 <1%
24 <1%
EXCLUDE QUOTES OFFEXCLUDEBIBLIOGRAPHY
OFFEXCLUDE MATCHES OFF
Internet Source
www.growlife.comInternet Source
ir.nkuht.edu.twInternet Source
Decision Resources Inc. SAGE Sourcebookof Modern Biomedical DevicesPublicat ion