pros man

Download Pros Man

If you can't read please download the document

Upload: kurnia-putri

Post on 23-Oct-2015

205 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

BAB II Dasar Teori2.1 Kerja Turning2.1.1 Latar belakang Masalah Dengan adanya praktikum kerja turning ini bertujuan agar mahasiswa atau praktikan : 1. Mampu memahami dan menguasai bagian bagian dan perlengkapan dari mesin bubut. 2. Mampu mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan benar. 3. Mampu mengaplikasikan berbagai fungsi dari mesin bubut contohnya membuat lubang. 4. Mengetahui fungsi dan cara kerja mesin bubut. 5. Mengetahui estimasi biaya dan waktu pengerjaan mesin bubut.. 6. Membuat benda kerja sesuai dengan desain.2.1.2 Dasar Teori 2.1.2.1 Definisi Mesin bubut merupakan suatu mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris. Mesin bubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda kerja dengan pahat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam, bergerak ke kanan atau ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda kerja. Kegunaan lain dari mesin bubut adalah membuat pusat (center), mengebor. (Bambang Priambodo, 1986, hal. 101)Image-01 2.1.2.2 Jenis JenisJenis Mesin Bubutjenis mesin bubut antara lain :1. Mesin bubut horizontal. Mesin bubut horizontal merupakan mesin bubut yang paling umum digunakan. Mesin ini dapat digunakan untuk membuat silindris, mengebor, dan lain lain. (Drs.Daryanto, 1987, hal.27)Gambar 2.1 Mesin Bubut Horisontal 2. Mesin bubut center Mesin bubut jenis ini pada headstocknya tidak memiliki pencekam, tetapi digantik an oleh center kepala tetap. Jadi kedua sisinya, baik tailstock dan headstock menje pit benda dengan menggunakan center.Gambar 2.2 Mesin Bubut CenterImage-08 as-16 3. Mesin bubut tugas berat Mesin bubut ini digunakan untuk benda kerja yang memliki diameter besar dan terbuat dari logam yang sangat keras, seperti baja karbon tinggi, baja karbon re ndah, dan sebagainya.Gambar 2.3 Mesin Bubut tugas Berat 4. Mesin bubut turet horizontal otomatis Mesin bubut turet horizontal otomatis sudah menggunakan beberapa kendali otomatis, sehingga tidak perlu pengendali manual seperti mesin bubut standar. Pa da mesin ini letak pahat dan benda kerja horizontal.Gambar 2.4 Mesin Bubut Turet Horizontal Otomatisas-17 2 5. Mesin bubut turet vertical Pada mesin bubut turet vertical ini, benda kerja diletakkan secara vertical. Pergerakan mata pahatnya juga kearah vertical.Gambar 2.5 Mesin Bubut Turet Vertical (Bambang Priambodo, 1986, 117) 6. Mesin bubut pencekam vertical stasiun majemuk. Mesin ini dirancang untuk produksi tinggi dan biasanya di lengkapi dengan lima atau sembilan stasiun kerja dan kedudukan pemuatan. Keuntungan mesin ini adalah bahwa segala operasi dapat dilakukan secara serentak dan dalam urutan.Gambar 2.6 Mesin Bubut Pencekam Vertical Stasiun Majemuk (Bambang Priambodo, 1986, hal. 119)aa-02 7. Mesin bubut revolver (pistol) Mesin bubut revolver ini dalam pengoperasiannya dapat digunakan perkakas yang bersamaan dan juga dapat membuat potongan yang sama dalam jumlah besarGambar 2.7 Mesin Bubut Revolver (pistol) 8. Mesin bubut korsel Mesin bubut korsel ini digunakan untuk membubut benda kerja yang berukuran pendek dan berdiameter besar. (Drs. Daryanto, 1987, hal. 28)Gambar 2.8 Mesin Bubut Korsel 9. Mesin bubut penyalin Mesin bubut ini dapat membuat benda kerja dengan cara duplikat. Yaitu menjadikan operator tidak perlu lagi mengukur benda yang akan dijadikan contoh, tetapi cuku pmeletakkan benda itu dalam tempat benda contoh. Yang kemudian melalui peraba, mesin bubut ini akan membuat duplikatnya pada benda kerja. (Drs.Daryanto, 1987, hal 29)Gambar 2.9 Mesin Bubut Penyalin 10. Mesin bubut CNC Merupakan penyempurnaan dari berbagai tipe mesin bubut yang ada dimana proses penyayatan benda kerja dapat diprogram terlebih dahulu dengan komputer, sehingga memungkinkan untuk membubut benda kerja secara masal dengan ketelitian yang tinggi dalam waktu singkat.Gambar 2.10 Mesin Bubut CNCImage-34 2.1.2.3 Bagian BagianBagian Mesin Bubutbagian mesin bubut antara lain :Gambar 2.11 Mesin Bubut 1. Headstock Headstock dipasang pada landasan (bed) dan dilengkapi dengan motor, pulley, dan V-belt yang menyuplai tenaga ke spindel pada kecepatan rotasi yang beragam. Fungsi headstock antara lain: . Memegang dan memutar benda kerja . Memegang peralatan lain yang cocok dengan spindel . Sebagai ruang perubahan kecepatanBagian-bagian dari headstock: a. Spindel Fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja. Spindel harus terpasang kokoh dan terbuat dari baja yang kuat. Pada umumnya bagian dalam spindle dibuat berlubang. Permukaan bantalan spindel biasanya dikeruskan dan digerinda. Bantalan ini terbuat dari perunggu. Untuk mengurangi gesekan dipakai roller bearing (bantalan roll). . Spindel utama dengan bantalan bearinggbr 3_12 gbr 3_13 Gambar 2.12 Spindel Utama dengan Bantalan Bearing Keterangan: a: Main Spindle (spindel utama) b: Head of Main Spindle (kepala spindel utama) c: Bearing Bush (bantalan luncur) d: Ring Nut (mur ring) e: Thrust Bearing (bantalan aksial) . Spindel utama dengan Roller atau Ball BearingGambar 2.13 Spindel Utama dengan Roller atau Ball Bearing Keterangan: a: Tapper Roller Bearing (bantalan rol tirus) b: Ball Bearing (bantalan peluru) c: Roller Bearing (bantalan rol) b. Chuck Alat pengikat benda kerja dan sekaligus untuk menyetel benda kerja.gbr 3_15 c. Transmisi Alat pengatur kecepatan dan dapat mengatur roda-roda gigi yang saling berhubungan.Gambar 2.14 HeadstockGambar 2.15 Lubang Spindel Pada Headstock 2. Tailstock Kegunaan dari Tailstock adalah: . Sebagai tempat pemikul ujung benda kerja yang akan dibubut. . Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor. . Sebagai tempat kedudukan penjepit bor. Bagian-bagian tailstock: a. Handwheel:gbr 3_16a gbr 3_16b Roda tangan untuk menggerakkan poros center pada tailstock. b. Body:Berfungsi sebagai badan penyangga tailstock. c. Bed Lock:Tuas untuk mengunci tailstock. d. Barrel Lock:Tuas untuk mengunci barrel. e. Barrel:Fungsinya sama dengan spindel pada headstock, bedanya barrel terletak pada tailstock.Gambar 2.16 Kepala Lepas Mesin Bubut Keterangan: a. b. c. d. e. Spindle (spindel) Sleeve (sarung, selongsong) Hand Wheel (roda kemudi) Set Screw (sekrup pengencang) Base (dasar, alas)nump f. Clamping Piece (penjepit) g. Clamping Lever (tuas penjepit) 3. Bed Yaitu landasan tempat dipasangnya rel-rel atau slop yang menyangga carriage, tailstock, dan feeding mechanism. Biasanya terbuat dari besi cor yang terbuat da ri lapisan krom dan terdapat celah pendek pada landasan depan kepala tetap untuk menaikkan kapasitas mesin bulat pada saat membuat roda-roda dan puli-puli besar. Kegunaan dari bed adalah: . Tempat kedudukan kepala lepas . Tempat kedudukan eretan (carriage atau support) . Tempat kedudukan penyangga diam (steady rest) . Kerangka utama pada mesin bubut untuk landasan tailstock dan carriage alur. Kerusakan atau cacat pada alas mesin adalah menandakan tidak sempurnanya pekerjaan membubut karena kelurusan jalannya pahat bubut tergantung dari kerataa n alas mesin.Gambar 2.17 Alas Mesin Bubut Bagian-bagian Bed: a. Bed Casting: Alas yang digunakan untuk menopang carriage dan tailstock.gbr 3_18a gbr 3_18b gbr 3_18c b. Bed rack (poros beralur): berfungsi untuk memajukan carriage pada operasi memutar saat automatic feed lever dikunci. c. Feed shaft: sebagai poros penyimpan yang dapat dihubungkan dengan kepala lepas bubutan dan lewat kepala gear. d. Swarf Fray: tempat untuk menampung geram dari benda kerja yang dibubut. (Drs. Daryanto.1987.Hal.10) 4. Carriage Adalah alat pemegang pahat untuk memberi tekanan pada benda kerja. Dengan demikian pahat akan memotong benda kerja dengan potongan yang sudah diset terleb ih dahulu. Carriage umumnya berbentuk H datar dari besi cor yang bergerak di alur lua r (outer way) dari bed. Slide harus bergerak tanpa berubah posisi (tidak boleh ken dur) dalam guide ways (bed), saddle dan cross slide digerakkan oleh feed shaft dan le ad screw.Gambar 2.18 Eretan Mesin Bubutgbr 3_19 gbr 3_20 Keterangan: a. Saddle d. Tool Holder b. Eretan Lintang e. Kontak Appron c. Eretan Kombinasi f. Tap Slide Screw(Drs.Daryanto.1987. hal. 22) Bagian-bagian carriage: . Sadel adalah bagian yang terpasang pada alas mesin dan dapat bergeser sepanjang rel alas mesin. . Appron adalah bagian yang terpasang pada saddle dan di dalamnya terdapat gear, clutch serta leaver atau menjalankan eretan secara manual atau otomatis.2.19 Sisi Depan Apron2.20 Sisi Belakang Aprongbr 3_21 . Eretan Melintang (Cross slide) terpasang pada saddle dan bergerak melintang. . Penjepit Pahat (Tool post) berfungsi untuk memegang alat potong atau mata pahat.Gambar 2.21 Tool Post . Compound rest untuk melayani gerakan luncur yang dilakukan oleh alat potong dengan sudut tertentu. (Drs.Daryanto.1987. hal. 22) 5. Feeding Mechanism Untuk memberikan suatu gerak otomatis bagi perkakas bubut yang secara langsung berhubungan dengan perputaran potongan kerja. Bagian-bagian feeding mechanism: a. Quick Change Gear Box Kotak tempat roda-roda gigi yang digunakan untuk mereduksi putaran motor listrik menjadi gerakan lurus ke arah spindel pada pembuatan ulir dan pembubutan otomatis. b. Feed Shaft Berfungsi untuk memajukan carriage. c. Spaling Nut d. Gear Segi positif dari system penggerak yang berupa roda gigi adalah tidak adanya selip.gbr 3_22 gbr 3_23 e. Lead Screw Hanya dipakai untuk membuat ulir. f. Lever and CluthesGambar 2.22 Exterior dan Interior Quick Change Gear BoxGambar 2.23 Feeding Mechanism2.1.2.4 Peralatan Mesin Bubut Alat alat yang digunakan pada mesin bubut antara lain :1. Pahat bubut Pahat bubut digunakan untuk memotong atau menyayat benda kerja, pahat dijepit atau dipasang pada penjepit pahat (tool post). (Drs.Daryanto, 1987, hal. 30) Sifat bahan dasar pahat bubut yaitu: 1. High Speed Steel (HSS); dipakai untuk berkecepatan tinggi. Attention pahat in i tahan terhadap suhu 600o, karena mengandung C, Ni, S, Si, Wolfram, V dan Cr. Kapasitas sayatnya besar sekali. 2. High Carbon Steel (HCS); dipakai untuk bahan yang lebih kuat atau keras, taha n panas dan tahan terhadap gesekan. Unsure yang memenuhi syarat antara lain : chromium steel, tungsten steel, chromium silicon steel. 3. Industrial Diamond; dipakai untuk memotong benda kerja yang terbuat dari aluminium, plastik dan karet keras. 4. Ceramic; terbuat dari aluminium oksida dan silicon oksida dengan pengikat ber upa kaca dan mampu mencapai suhu 2000o F. 5. Cast Non Ferrus Alloys. 6. Carbida; terbuat dari sebentuk logam dengan proses sintering dengan perangkat kobalt dan dapat mencapai 2000o F. Mengandung tungsten carbida (82%), titanium (10%), kobalt (8%) dengan kekerasan Rockwell antar 70 95. (Taufiq Rachim, 1993, hal. 142) Macam-macam pahat bubut antara lain : . . . . . . . Pahat Pahat Pahat Pahat Pahat Pahat Pahat potong alur serong serong 45o pisau kanan lurus bulat ulir luarbaru . Pahat rata muka . Pahat rata bulatGambar 2.24 Macam Pahat Bubut Sedangkan macam pahat potong antara lain : 1. Pahat potong kiri 2. Pahat ujung bulat 3. Pahat potong kanan 4. Pahat potong sudut kanan 5. Pahat potong ulir segitiga 6. Pahat sudut kanan 7. Pahat sisi kiri 8. Pahat potong rata 9. Pahat sisi kanan 10. Pahat bentuksama Gambar 2.25 Macam Pahat PotongGambar 2.26 Macam pahat dengan logam keras yang terpasang pada tangkainya Untuk setiap jenis pekerjaan diperlukan pahat yang tepat, oleh karena itu dipili h berdasarkan tujuan pembubutannya. . Pahat Roughing ( pahat kasar )Selama pengerjaan kasar, pahat harus memotong benda dalam waktu sesingkat mungkin, oleh karena itu pahat ini harus dibuat kuat, bentuknya lurus atau bengkok. . Pahat FinishingPahat ini dibagi menjadi pahat finishing titik dengan sisi potong bulat dan paha t finishing datar dengan sisi potong rata.Macam-macam pahat berdasarkan bahannya: a. Unalloyed Steel / Carbon Steel / Tool SteelAdalah baja dengan kandungan karbon 0.5 45%. Kekerasannya akan berkurang pada suhu 250 0C. Tidak cocok untuk cutting speed tinggi. Hanya dipakai secara khusus. b. Alloy Tool SteelMengandung karbon, kromium, vanadium dan molybdenum. HSS adalah baja campuran tinggi yang tahan terhadap keausan pada suhu sampai 600 0C. Ketahanan tinggi tersebut disebabkan oleh tungsten. HSS dipakai untuk membubut dengan kecepatan tinggi. c. Cemented CarbideDigunakan untuk meningkatkan kemampuan pahat, terdiri dari tungsten atau molybdenum, kobalt dan karbon. Cemented Carbide tip ini di Brassing pada tangkai pahat yang terbuat dari Carbon Steel, harganya sangat mahal. Pada suhu 900 0C, cemented carbide ini masih mampu memotong dengan baik, karena itu dapat dipakai pada pengerjaan putaran tinggi. d. Diamond TipsKegunaannya untuk pengerjaan finishing pada mesin-mesin khusus, sangat keras dan tahan lama. e. Ceramic Cutting MaterialsMaterial ini sangat keras. Penggunaannya seperti pada cutting tip. Sifat-sifat Bahan Dasar Pahat Bubut : . Keras Agar . Ulet Agar sisi potong tidak mudah patah . Tahan Panas Agar ketajaman sisi potong / cutting edge tidak mudah aus atau rusak cutting edge dapat memotong benda kerja35 aa-20 . Tahan Lama Agar menguntungkan secara ekonomis. Dengan sifat-sifat dasar di atas selain menguntungkan secara ekonomis, pahat jug a akan memudahkan pengerjaan. 2. Pencekam Pencekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang akan dibubut. Pencekam akan mencekam benda kerja yang berbentuk silindris/tidak berbentuk silindris, ti dak bergantung pada bentuk bulat. Pencekam terdiri dari 2 macam, yaitu : . Three Jaws Chuck yaitu pencekam tiga rahang yang bisa salah satu chucknya dikencangkan maka chuck lainnya ikut kencang . Four Jaws Chuck yaitu pencekam empat rahang, ini tidaklah berbeda dengan three jaws chuck. Bedanya cuma pada pengunci baja, di mana chucknya tidaklah otomatis.(a) (b) Gambar 2.27 (a) Three Jaws Chuck, (b) Four Jaws Chuck . Metode pencekaman benda kerja pada mesin bubut.Empat macam metode yang bisa digunakan untuk mencekam benda kerja pada proses turning antara lain (a) mounting the work between center. (b) chuck (c) collet, dan (d) face plate. Metode pencekaman ini terdiri dari berbagai macam mekanisme untuk mencekam, center dan mendukung pada posisi sepanjang spindle axix dan putaran. a) The work between centersMACAM2 PENCEKAM The work between centers biasanya menggunakan 2 buah center yang satu terdapat pada headstock dan yang lain pada tailstock. Metode ini berfungsi untuk benda kerja dengan ukuran panjang dan diameter yang besar. Sedangkan tailstock center memiliki pusat berbentuk kerucut. Tailstock terdiri dari live center dan dead center. Pada live center terdapat putaran sedangkan pada dead center tidak dapat berputar. Karena gesekkannya biasanya dead center digunakan pada kecepatan putaran rendah. Sedangkan live center dapat digunakan pada kecepatan putaran yang lebih tinggi.Gambar 2.28 (a) mounting the work between center, (b) chuck (c) collet, dan (d) face plate Chuck Biasanya disajikan dengan desain tiga atau empat rahang untuk mencekam benda kerja silindris dengan diameter luarnya. Rahang sering juga didesain agar dapat mencekam diameter dalam a self centering chuck memiliki mekanisme untuk menggerakkan rahang secara bersama-sama atau tidak. Chuck yang lain memiliki mekanisme operasi sendiri-sendiri setiap rahang. Chuck dapat digunakan baik dengan atau tanpa tailstock center. Digunakan untuk benda kerja yang memiliki ukuran panjang dan diameter rendah. b) Collet37 38 Collet terdiri pipa tabung dengan longitudinal slits yang terdapat pada sepanjang setengah dari panjang dan biasanya diruang sekitar adalah keliling ruangan. Diameter dalam dari collet biasanya digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silinder, seperti barstock. c) Face plate Face plate dibuat untuk pencekaman yang lebih cepat dari spindle pada mesin bubut dan face plate digunakan untuk mencekam benda kerja dengan bentuk yang tidak teratur karena bentuk yang tidak teratur, benda kerja ini tidak dapat dicekam oleh metode pencekaman yang lain. Face plate adalah peralatan yang didesain dengan desain untuk benda kerja bergeometri khusus. 3. Center Berfungsi untuk memegang ujung ujung dari benda kerja yang akan dibubut khususnya untuk benda kerja yang panjang agar tidak goyang. Ada dua macam center : a. Center mati/tetap (dead chuck)Gambar 2.29 Center Mati b. Center hidup/jalan (live chuck)Gambar 2.30 Center Hidup2 4. Pembawa (Lathe Dog) Alat ini dipasang bersama sama plat pembawa dengan maksud untuk membawa serta benda kerja supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.Gambar 2.31 Pembawa Pada Mesin Bubut (Drs.Daryanto, 1987, hal 40)5. Penyangga (Steady) Alat ini digunakan dalam pengerjaan batang bulat yang panjang. Untuk menjaga benda kerja supaya tidak melengkung ke bawah, sehingga tetap lurus segaris sumbu . Macam penyangga ada dua, yaitu: a. Penyangga Jalan (Following Steady) Alat penyangga ini ikut bergerak searah dengan gerakan pahat atau eretan.2 2 Gambar 2.32 Penyangga Jalanb. Penyangga Tetap (Fix steady) Alat ini merupakan penyangga yang tidak dapat mengikuti gerakan pahat atau eretan melainkan tetap.Gambar 2.33 Penyangga Tetap (Drs.Daryanto, 1987, hal. 52)Image-23 6. Kartel Kartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur alur kecil pada benda kerja dengan maksud agar supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan seperti pemegang. Kartel ini dipasang sama persis seperti pahat. Kartel dibagi menjadi dua maca, yaitu : a. Diamond Knurl adalah kartel pesilang diagonal. b. Straight Knurl adalah kartel lurus.Gambar 2.34 Kartel Peralatan lain yang digunakan pada saat menggunakan mesin bubut adalah cairan pe ndingin. Macam macamnya antara lain : a. Cairan sintetik (Syntetic fluids, chemical fluids) Larutan murni ini bersifat melumasi biasanya dipakai untuk sifat penyerapan panas yang tinggi dan melindungi terhadap korosi. b. Cairan emulsi (Emulsions, water miscible fluids, water soluble oils) Unsur pengemulsi ditambahkan ke dalam minyak yang kemudian dilarutkan dalam air. Penambahan jenis minyak jenuh atau unsur lain dapat menambah daya pelumas.c. Cairan semi sintetik Merupakan perpaduan cairan sintetik dan emulsi dimana : . Kandungan minyak lebih sedikit . Kandungan pengemulsinya lebih banyak dari tipe cairan sintetikd. Minyak (Cutting Oils) Berasal dari satu atau kombinasi dari minyak bumi, minyak binatang, minyak ikan atau minyak nabati. (Taufiq Rachim, 1993, hal.442) Sedangkan penggunaan cairan pendingin berdasarkan logam yang digunakan adalah : 1. Pada besi cor, pendingin yang digunakan adalah udara tekan, minyak larutan, dikerjakan kering. Penggunaan udara kering tekan memerlukan sistem untuk mengeluarkan debu yang ditimbulkan. 2. Pada besi mampu tempa, pendinginannya dikerjakan kering dengan pelumas, minyak larut air. 3. Pada baja pendingin dilakukan dengan minyak larut air, minyak bersulfurisasi/minyak mineral. 4. Pada aluminium, pendinginannya yaitu pelumas kerosin, minyak larutan/air soda. 5. Pada kuningan, pendinginannya yaitu minyak paraffin/campuran minyak mineral.Fungsi dari cairan pendingin adalah : 1. 2. 3. 4. Untuk Untuk Untuk Untuk mengurangi gesekan antara mata pahat dengan benda kerja. mengurangi suhu pahat. memperpanjang umur pahat. menurunkan daya yang diperlukan.as-20 2.1.2.5 Proses Pada Mesin Bubut Banyak sekali proses atau macam macam pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bubut. Macam pekerjaan membubut dapat dilakukan sebagai berikut :Gambar 2.35 Macam Pekerjaan Membubut 1. Membuat Bubut Longitudinal (lurus) Pada pembubutan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedang untuk pembubutan muka yang datar pahat ini sejajar dengan sumbu horizontal benda kerja. Cara pembubutan ini adalah yang paling sederhana di dala m pekerjaan membubut. (Drs.Daryanto, 1987, hal.57)2 Gambar 2.36 Membubut Longitudinal 2. Membubut Tirus Cara membubut tirus ada tiga macam : a. Dengan menggeser posisi tailstock kearah melintang. b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas atau penjepit pahat. c. Dengan memasang pembentuk.Gambar 2.37 Membubut Tirus Pergeseran melintang dari kepala lepas (tailstock) dapat dihitung dengan rumus : tg a = atau PdD)(2/1. tg a = PdD2)(. dimana : a = sudut pergeseran eretan atasImage-27 D = diameter terbesar D = diameter terkecil P = panjang tirus (Drs.Daryanto, 1987, hal.61) 3. Membubut eksentris Bila garis bagi dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar mak a benda kerja ini disebut eksentris, jarak antara garis garis bagi itu disebut eksentrisitas (e). Pengencang luar dimana tingginya h dihitung sebagai berikut : h = 1,5 e r + (r2 0,75 e2)1/2Gambar 2.38 Membubut Eksentris 4. Membubut Alur Untuk pekerjaan membubut alur dipergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkoko, berjenjang ke kanan, atau ke kiri. Dan bentuk bentuknya sebagai berikut :Image-28 Image-29 Gambar 2.39 Membubut Alur 5. Memotong Benda Kerja Berbentuk Batang Pada Mesin Bubut Digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang ramping atau pipih.Gambar 2.40 Memotong Benda Kerja Berbentuk Batang 6. Mengebor Pada Mesin Bubut Pada proses ini juga bisa disebut proses drill, dimana pada proses ini benda ker ja terjadi pengeboran. Ada dua cara pembuatan lubang center, yaitu : a. Benda kerja yang berputarImage-30 Gambar 2.41 Mengebor Benda Kerja Berputar b. Bor Center Yang BerputarGambar 2.42 Mengebor Dengan Center Yang Berputar (Drs.Daryanto, 1987, hal. 72) 7. Membubut Dalam (Reaming) Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam. 8. Membubut Profil Membubut profil dilakukan dengan menggunakan pahat profil yangdiasah menurut profilnya. Pahat profil cocok untuk produk-produk yang pendek.Gambar 2.43 Membubut ProfilImage-31 9. Mengkartel (Knurling) Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia. Kartel bekerja dengan mencekam benda kerja bukan dengan menyayat.Gambar 2.44 Mengkartel (Knurling) 10. Membubut Ulir Sekrup (Threading) Untuk membuat ulir sekrup dengan mesin bubut digunakan khusus dengan berbagai bentuk sesuai bentuk ulir yang diinginkan. Untuk memeriksa pahat ulir digunakan mal ulir.Image-33 Gambar 2.45 Membuat Ulir Dalam pengoperasian mesin bubut ada beberapa hal yang penting sehingga perlu diperhatiakn dengan cermat, diantaranya adalah :Gambar 2.46 Prinsip Kerja Mesin Bubut 1. Kecepatan potong (Cutting Speed) Kecepatan potong adalah kecepatan yang terjadi saat keliling benda kerja bergerak sepanjang pahat atau cutter yang dinyatakan dalam rpm yaitu rotasi permenit.(R.Syamsudin, 1997, hal. 62) Secara sistematis dapat dirumuskan : 100014,3nDv .. . dimana : v = kecepatan potong (m/menit) D = diameter benda kerja (mm) n = putaran spindel 2. Panjang Pembubutan. 3. Gerak Pemakanan (fr) Gerak pemakanan adalah gerak dari pahat terhadap benda kerja yang berputar atau menghasilkan geram. Nffr.. dengan satuan mm/putaran. Macam gerak pemakanan : . Gerak pemakan melintang, yaitu pahat bergerak tegak lurus terhadap benda kerja. . Gerak pemakanan mendatar, yaitu pahat bergerak sejajar dengan sumbu putaran benda kerja. . Gerak pemakanan tirus, yaitu merupakan kombinasi dari gerakan melintang dan mendatar. 4. Putaran Spindel ..n 5. Depth of CutDepth of Cut yaitu kedalaman dan pemakanan dengan pahat bulat. mm .. 2dDdoc . . dimana : D = diameter sebelum pembubutan d = diameter setelah pembubutan 6. Banyaknya Pembubutan ..i Banyak pembubutan adalah banyaknya pemakanan pahat terhadap benda kerja, banyaknya pembubutan dapat dicari dari hasil kali banyak pembubutan vertikal (iv) dan banyaknya pembubutan horizontal (ih), dapat juga diperoleh melalui asumsi pemakanan. Banyaknya pembubutan (i) pada mesin turning, digunakan pada saat facing (meratakan permukaan benda kerja) dan pada saat menghilangkan benda kerja. Pada saat facing di mesin turning, banyak pembubutan dianggap 1 kali.Contoh menghitung banyak pemakanan. Bila diameter awal = 12.3 mm, diameter akhir = 10 mm, depth of cut = 0,25 mm, maka banyaknya pemakanan adalah: 56,425,0.2103,122 .. . . . . mmmmmmdocDiDoi 5.325./113,0112.rpmrevmmmmiNflTm.. = 15,24 menit Ts = 10 % x Tm= 10 % x 15,24 menit = 1,524 menit Ttotal = Tm + Ts = 15,24 menit + 1,524 menit = 15,764 menit Keterangan: Tm :waktu permesinan (menit) Ts : setting time (menit) i : banyak pembubutan N : spindle speed (rpm) f :gerak pemakanan (mm/tooth) 7. Waktu Permesinan Waktu permesinan adalah waktu yang diperlukan dalam proses pembubutan suatu benda kerja. nfiLT . . . . TurningifnLLT... . . .. . .. . . . Facing.. ifnLdT.... . .. . .. . .2/ . Drilling.. . . .. . .. . fndLT3,0 Dimana T = waktu pengerjaan (menit) L = panjang benda kerja (mm) = toleransi (mm) .L d = diameter lubang (mm) i = banyaknya pemakanan f = gerak pemakanan n = putaran spindel (Kalpakjian ,2000)2.2 Kerja Milling2.2.1 TUJUAN PRAKTIKUM Praktikum kerja milling ini bertujuan agar: 1. Praktikan dapat mengetahui jenis dan bagian bagian dari mesin milling dan kegunaannya dengan benar. 2. Praktikan dapat mengoperasikan cara kerja mesin milling dengan benar. 3. Praktikan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan pada mesin milling seperti kecepatan putaran arbor, kecepatan pemakanan, waktu permesinan, dan biaya penggunaan mesin milling.2.2.2 DASAR TEORI 2.2.2.1 Pengertian Milling adalah sebuah proses untuk membuang sebagian material dengan pemakanan benda kerja melalui gerak rotasi pahat majemuk. Pemotongan dari mata pahat di sekeliling pahat milling, mempercepat proses milling. (Kent, 1961:46) Mesin milling adalah mesin perkakas yang dapat menghasilkan benda kerja dengan menggunakan pahat milling sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin, baik yang mempunyai sisi potong tunggal atau sisi potong jamak. Selanjutnya benda kerja dipasang pada meja benda kerja atau menggunakan penjepit (ragum) dan dibawa kontak dengan cutter yang berputar. Mesin milling merupakan mesin perkakas serbaguna yang dapat menghandel bermacam-macam operasi seperti permukaan datar, bentuk permuakaan tidak teratur, roda gigi, ulir, drilling, boring, reaming, dan slotting. Karena merupa kan mesin serbaguna sehingga mesin milling adalah salah satu mesin perkakas yang paling penting di dalam mesin shop (workshop). (Ir.AP.Bayuseno MSc, 2001:41)Image-01 2.2.2.2 Prinsip Dasar Kerja Mesin Milling Mesin milling mempunyai gerak utama pahat yang berputar pada sumbu z, pahat dipasang pada arbor, jika arbor mesin berputar melalui putaran motor listr ik maka pahat milling ikut berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke ki ri, berputarnya pahat ini merupakan gerak potong. Sedangkan benda bergerak translasi pada dua sumbu x dan y yang merupakan gerak makan. (Richard L Litle, 1977:388 ) 2.2.2.3 Bagian-bagian Mesin MillingGambar 2.47 Gambar Mesin Milling Horisontal Keterangan : 1 2 3 4 5 = = = = = paksi ulir untuk memindahkan meja siku dalam arah vertikal roda tangan untuk memindahkan meja siku dalam arah vertikal roda tangan untuk memindahkan meja dalam arah melintang hantaran untuk melintang eretan melintangophor&ver 6 = meja tambat 7 = hantaran untuk memindahkan meja siku secara vertikal 8 = frais silindris 9 = poros milling 10 = lengan penunjang 11 = paksi utama 12 = badan mesin 13 = lemari hubung 14 = roda tangan untuk memindahkan meja tambat dalam arah memanjang 15 = poros pemindah atau untuk catu awal mekanis 16 = meja siku (Drs.Daryanto,1992:34) 2.2.2.4 Klasifikasi Operasi Milling Operasi mesin milling secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Peripheral Milling (Plain Milling)Dalam operasi ini sumbu pahat sejajar dengan benda kerja, operasi pemotongan terjadi pada ujung pahat sepanjang mata pahat bagian peripheral pahat . Operasi jenis ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.Gambar 2.48 Gambar Operasi Peripheral Milling Dalam peripheral milling digunakan 2 metode yang berbeda yaitu : a. Up Milling Dalam metode ini, benda kerja bergerak maju ke arah pahat dari sisi dimana mata pahat bergerak ke atas. Arah perputaran pahat berlawanan dengan gerak pemakanan. Bila pahat berputar searah jarum jam, benda diproses denganFile0044 metode up millling. Ketebalan geram minimum pada awal pemotongan dan maximum pada akhir pemotongan. (Kent, 1961:46) Proses up milling lebih banyak dipilih karena alasan-alasan tentang tekanan meja , getaran dan kerusakan. Tetapi proses up milling akan mempercepat keausan pahat karena mata pahat lebih banyak menggesek benda kerja pada saat mulai memotong dan permukaaan benda kerja akan lebih kasar. Proses up milling dapat dilihat pada Gambar 3.3.Gambar 2.49 Gambar proses up milling b. Down Milling (Climb Milling) Dalam metode ini, benda kerja bergerak maju ke arah pahat dari sisi dimana mata pahat bergerak ke bawah. Arah perputaran pahat sama dengan arah gerak pemakanan. Jika pahat berputar berlawanan arah jarum jam, benda diproses dengan metode down milling. (Kent, 1961:46) Proses down milling akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan ke meja terdorong oleh pahat yang mungkin suatu saat gaya dorongnya akan melebihi gaya dorong roda gigi penggerak meja. Proses down millling dapat diliha t pada gambar 3.407 06 File0044Gambar 2.50 Gambar Proses Down Milling Beberapa operasi peripheral milling adalah : a. Slab milling Pada operasi ini pahat sejajar dengan permukaan benda kerja. Operasi ini biasa digunakan untuk meratakan permukaan.Gambar 2.51 Slab Milling b. Slotting Operasi ini biasanya digunakan untuk pemotongan benda kerja atau juga membuat alur U .05 04 Gambar 2.52 Sloting c. Side milling Operasi ini biasa digunakan untuk memakan benda kerja dari arah tepi. Side milling juga bisa di gunakan dalam pembuatan profil / contour.Gambar 2.53 Side Milling d. Stradle milling Operasi ini menggunakan dua pahat dalam sekali pemakanan. Operasi ini dapat mamakan benda kerja dalam dua bagian sekaligusGambar 2.54 stradle milling 2. Face MillingPada face milling sumbu pahat tegak lurus terhadap benda kerja jadi permukaan benda kerja sejajar dengan permukaan ujung pahat. Proses pemotongan dilakukan oleh ujung pahat dan sisi peripheral pahat. Operasi face milling dapat dilihat pada Gambar 3.9ophor&verGambar 2.55 Gambar operasi face milling Beberapa operasi face milling adalah : a. Convencional face milling Biasanya untuk meratakan permukaan benda kerja dimana pahat tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. b. Partial face milling Operasi ini hampir sama dengan side milling, bedanya terletak pada posisi pahat terhadap benda kerja. c. End milling Operasi ini hampir sama dengan slot milling. Perbedaannya hanya pada posisi pahat. d. Profile milling Operasi ini digunakan untuk menghaluskan sisi permukaan lekuk e. Pocket milling Operasi ini di gunakan untu membuat lubang saku pada permukaan benda kerja f. Surface milling Operasi ini digunakan untuk membuat alur permukaan.03 Gambar 2.56 Operasi Face Milling(Groover, Mikell P. Fundamental of Modern manufacturing) 2.2.2.5 Jenis-Jenis Mesin Milling Mesin milling dibuat dalam jenis dan ukuran yang sangat beraneka ragam. Penggeraknya mungkin sabuk puli kerucut atau motor tersendiri. Hantaran benda kerja mungkin dilakukan dengan tangan, secara mekanis atau secara hidrolis. Beri kut adalah jenis-jenis dari mesin milling : a) Mesin milling vertikalMesin milling vertikal mempunyai spindle yang kedudukan/letaknya vertical. Pada mesin ini kepala spindelnya dapat diputar, yang memungkinkan penyetelan spindle dalam bidang vertical pada setiap sudut dari vertical sampai horizontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindle aksial yang berukuran pendek untuk memudahkan proses pengefraisan bertingkat. Kegunaanya untuk perluasan lubang, pemotongan tepi, dan lain-lain. (Priambodo, Bambang. 1993)File0034 Beraneka ragam pemotongan seperti horizontal, vertical dan miring dapat dilakuka n dengan mesin frais vertical. Di dalam mesin jenis knee benda kerja dipotong (fee d) di dalam : 1. Sepanjang sumbu vertical (sumbu z) dengan menaikkan atau menurunkan knee. 2. Sepanjang sumbu horizontal (sumbu y) dengan menggerakkan saddle sepanjang knee. 3. Sepanjang sumbu horizontal (sumbu x) dengan menggerakkan meja melintasi saddle. (Ir.Bayuseno,M.Sc. 2001:41-45)Gambar 2.56 Mesin Milling Vertikal b) Mesin Milling HorisontalFile0022 Mesin ini memiliki ciri khas yaitu poros utama yang horisontal dan memiliki bantalan di dalam sebuah rangka yang berbentuk lemari. Karena poros utama mesin ini tidak dapat distel, maka perlu untuk memasang benda kerja di atas meja siku yang dapat distel dengan eretan melintang dan memanjang. Fungsinya untuk meratakan.permukaan benda kerja dengan area yang cukup luas. Mesin ini cocok untuk semua pekerjaan milling dan mempunyai banyak jenis spindel yang dipasang mendatar. (Daryanto. 1992)Gambar 2.57 Mesin Milling HorisontalFile0035 mesin%20milling3 c) Mesin Milling Universal Disebut mesin milling universal karena posisi spindelnya dapat diubah ke posisi naik turun maupun bergerak ke kanan atau ke kiri. Mesin ini meiliki 2 spindel, y aitu spindel mendatar dan spindel tegak yang dapat diset. Pada mesin frais universal, poros utamanya dapat diubah-ubahdari poros vertical menjadi horizontal maupun sebalikn ya sesuai dengan kebutuhan. Sifat pokok mesin ini meja mesin dapat dipakai dalam berbagai keperluan, misal membuat bentuk pilin. (Priambodo, Bambang. 1993)Gambar 2.58 Mesin Milling Universal d) Mesin Milling Datar (Plain Milling Machine) Mesin milling datar mempunyai tipe meja yang dapat dipindah sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Ciri utama mesin milling datar adalah proses pengefraisannya dengan arah memanjang, sehingga dapat malakukan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang singkat dan menghemat biaya. (Priambodo, Bambang. 1993)Gambar 2.59 Mesin Milling DatarUntitled-1 File0041 e) Mesin Milling Meja Putar Yaitu mesin milling yang meja kerjanya dapat diputar sehingga memungkinkan untuk membuat lingkaran. (Priambodo, Bambang. 1993)Gambar 2.60 Mesin Milling Meja Putar f) Mesin Milling Duplikat Mesin milling duplikat yaitu mesin milling yang mempunyai keunggulan khusus dimana mampu mengerjakan suatu benda kerja yang sama persis dengan aslinya tanpa harus melakukan pengukuran terlebih dahulu.Gambar 2.61 Mesin Milling Duplikatmesin%20milling2 g) Mesin Milling Profil Mesin ini dikhususkan pada pembuatan profil benda kerja. Misalnya pembuatan profil ekor burung. Mesin ini mempunyai pemotongan putar, gerakannya dikendalikan gerak dan meja. Mesin ini tidak ekonomis dalam tugas produksi yang mencakup peelpasan banyak logam sehingga metode ini telah dioperasikan secara elektrik dan hidrolis. Selama gerakan ini, maka gaya yang dilepaskan akan menggerakkan beberapa peluncur mesin sedemikian rupa untuk memberikan pada pemotongan suatu gerakan yang identik dengan gerakan pencari jejak. (Priambodo, Bambang. 1993)Gambar 2.62 Mesin Milling Profil h) Mesin Milling Planet Mesin ini digunakan untuk mengefrais luar maupun dalam dari permukaan dan ulir pendek pertama kali, pemotongan dihantarkan secara radial sampai kedalaman yang cukup kemudian diberikan gerakan planet di dalam atau sekeliling benda kerj a. Mesin ini dapat digunakan untuk membuat ulir dalam dan luar pada segala jenis permukaan tirus, permukaan bantalan. (Priambodo, Bambang. 1993)mesin%20miling1 File0023 Gambar 2.63 Mesin Milling Planet i) Mesin Milling Penyerut Mesin milling penyerut ini berfungsi khusus untuk menyerut/menyayat benda kerja. Mesin ini digunakan untuk mengefrais benda besar yang memerlukan pelepasa n stok berat. (Priambodo, Bambang. 1993)Gambar 2.64 Mesin Milling PenyerutFile0024 j) Mesin Milling Produksi Mesin ini dilengkapi dengan kepala spindel tunggal, ganda dan tripel dan hanya memiliki gerakan longitudinal pada meja kerjanya. Mesin ini sangat efektif untuk membuat suatu produksi karena dapat mengerjakan berbagai macam proses pengerjaan.Gambar 2.65 Mesin Milling Produksi k) Mesin Milling Korter Mesin milling korter khususnya untuk perbesaran lubang. Mesin ini digunakan untuk pengerjaan mengkorter benda kerja sebagaimana fungsi dari mesin bor, hanya saja mesin milling ini dapat melakukan pekerjaan pada benda kerja yang besar.Gambar 2.66 Mesin Milling Korterl) Mesin Milling Ketam / serut Mesin milling ketam ini adalah mesin frais yang proses permesinannya khusus pengerjaan hasil ketam/serut. Digunakan untuk mengetam atau mengubah permukaan benda kerja menjadi bentuk-bentuk yang dikehendaki.Gambar 2.67 Mesin Milling Ketam/ Serut 2.2.2.6 Alat Perlengkapan Mesin Milling Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses milling adalah: 1. Arbor (Poros tempat cutter / pahat milling) Arbor adalah tempat memasang / memegang pahat milling pada setiap mesin, arbor juga dinamakan poros milling yaitu perlengkapan yang berguna sebagi tempat kedudukan pisau milling yang terletak pada sumbu mesin. Bentuk arbor, bulat panj ang dan sepanjang badannya diberi alur pasak yang terdapat pada ring penjepit pahat, bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Ring penjepit pahat d isini dinamakan collar. (Drs.Daryanto,1992:39-40)File0027 Image-07(a)(b) Gambar 2.68 (a) Macam-macam arbor (b) Bagian-bagian arbor. 2. Cutter (Pahat milling) Pahat ini mempunyai bermacam-macam bentuk diseduaikan dengan kebutuhan sehingga nama pahat disesuaikan dengan bentuk dan kegunaannya. (Drs.Daryanto,1992:40) a. Klasifikasi pahat berdasarkan pada bentuk mata pahat . Pahat profile (permukaan)muka carbid Termasuk semua bentuk pahat yang ditajamkan dengan grinding contohnya adalah pahat muka dan pahat muka dengan ujung karbid. Gambar pahat tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.24.(a) (b) Gambar 2.69 Gambar (a) pahat milling muka (b) pahat milling muka dengan ujung karbid. . Pahat pembentuk (formed cutter)Meliputi semua pahat yang memiliki bentuk ujung pahat yang khusus (aneh). Pahat ini diasah dengan grinding pada permukaan mata pahatnya. b. Klasifikasi pahat berdasarkan metode pencekaman. . Pahat arborMerupakan pahat dengan lubang untuk mencekam pada arbor. . Pahat shankMerupakan semua pahat yang memiliki shank lurus atau shank taper. . Pahat milling mukaTermasuk semua pahat yang dirancang untuk dipasang sebagai pelengkap pada ujung spindel atau ujung arbor pendek (stub arbor). c. Klasifikasi pahat berdasarkan jenis dan penggunaanya. . Pahat milling datar (Plain milling cutter)datar slot Berbentuk silinder dengan mata pahatnya pada permukaan circumferen (sekelilingnya). Digunakan untuk menghasilkan permukaan datar yang sejajar denga n sumbu pahat.Gambar 2.70 Gambar pahat-pahat milling datar. . Pahat milling sisi (side milling cutter)Merupakan pahat miliing datar dengan tambahan mata pahat pada kedua sisinya. Jenis-jenis pahat ini dapat dilihat pada Gambar 3.26.Gambar 2.71 Gambar jenis-jenis pahat milling sisi.staggerd staggerd . Pahat sambung (interlocking cutter)Digunakan untuk membuat alur atau slot dengan kedalaman standar. . Pahat milling mata pahat miring (staggered tooth milling cutter)Merupakan pahat silinder dengan mata pahat pemotong di sekelilingnya saja. Jenis pahat ini digunakan untuk mendapatkan kedalaman yang tepat untuk pembuatan alur. Pahat ini membuang banyak logam tanpa terjadi getaran.Gambar 2.72 Gambar staggered milling cutter . Pahat celah gergajiMerupakan pahat milling datar dengan bentuk ramping untuk memberikan jarak sampingnya.Gambar 2.73 Gambar pahat celah gergaji.staggerd duasudut pembentuk . Pahat milling sudutDibuat baik dalam bentuk sudut tungggal atau sudut ganda.Gambar 2.74 Gambar pahat milling sudut. . Pahat milling pembentukBiasanya memiliki outline mata pahat berbentuk kurva yang digunakan dalam membentuk permukaan dari bermacam-macam bentuk. Pahat ini dibagi dalam dua kelompok: . Pahat pembentuk profile (permukaan)Diasah dengan grinding pada bagian ujung pemotongan, bentuk pahat harus direproduksi setiap kali pahat diasah. . Pahat pembentuk bentuk camDigunakan untuk membentuk pahat profileGambar 2.75 Gambar pahat milling pembentuk.. End mills cutter (pahat end mill)Merupakan pahat dengan mata pahat pada sekelilingnya dan pada bagian ujung akhirnya. Mata pahat sejajar dengan sumbu putar atau helik, baik arah kana n maupun arah kiri. End mill dibagi menjadi 8 jenis secara umum yaitu: . Solid end millDigunakan untuk membuat slot, profilling (meratakan permukaan) dan menghaluskan permukaan yang dekat (kedalamannya kecil). . Two-lip end millTerdiri dari pahat shank dengan 2 mata pahat disekelilingnya dan di ujung pahat sampai ke tengah. Diameter pahat biasanya dapat diambil dari solid stock. . Pahat T-slotMata pahatnya berada disekelilingnya dan pada kedua sisinya. Pada pembuatan T-slot, pemotongan pertama dipotong dengan pahat milling sisi atau sebuah pahat two-lipped end mill. . Pahat woodruff key seaterDibuat untuk jenis shank dan arbor. Jenis shank biasanya hanya memiliki mata pahat di sekeliling permukaannya. Jenis arbor biasanya digunakan pada ukuran leb ih luas dari 2 inchi dalam diamater. . Fly cutterTerdiri dari pahat tunggal, dicekam dan diputar pada arbor dapat membentuk dengan tepat bentuk yang diinginkan. . Face millBerbentuk silinder dengan slot dibagian peripheralnya. Mata pahat dari high speed steel dimasukkan di dalam slot. Pahat ini disesuaikan untuk dipasang pada spindel secara langsung pada ujung dari stub arbor. . Shell-end millendmill Adalah sebuah pahat milling muka dari jenis solid dengan pemotongan mata pahat pada sekelilingnya dan pada ujung sarunya. Pahat akhirnya menerima mur ata u kepala sekrup untuk memegang pahat pada stub arbor. Mata pahat biasanya helical dan ke arah kanan atau kiri. Pahat jenis ini dibuat dalam ukuran sampai diameter 6 inchi. . Hollow millMerupakan sebuah pahat dari konstruksi pipa dengan mata pahat pada ujung akhir. (Kent,1961:48-50)Gambar 2.76 Gambar macam-macam pahat end mill. d. Material yang digunakan untuk pahat milling : . Steel . Carbon tool steel . Alloy tool steel . Cast nonferous alloys . Cast high speed steel . Cast nonferous tool material . Sintered carbide tool material . Tungsten carbideFile0045 . Tantalum carbide . Tungsten-titanium carbide(Kent, 1961:48-51) 3. Kepala lepas Proses yang akan dikerjakan pada mesin milling dapat diikat dengan dengan cekam seperti pada mesin bubut atau ditempelkan pada meja milling dengan mengklem alur meja dengan menggunakan baut-baut berkepala segiempat, sedangkan untuk memproses milling alur pasak, roda gigi lurus, alur helix atau segi banyak beraturan, benda kerjanya dipegang antara 2 senter, salah satunya pada kepala le pas. Gambar kepala lepas ditunjukkan pada Gambar 3.32.Gambar 2.77 Gambar kepala lepas. (Drs.Daryanto,1992:43) 4. Kepala pembagi Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang pada spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas . Untuk menahan benda benda kerja yang panjang biasanya menggunakan kepala lepas. Untuk membuat roda-roda gigi, segi banyak beraturan, alur-alur poros digunakan kepala pembagi. Kepala pembagi ini berfungsi untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang dalam sekali pemakanan.File0029 Image-13 Macam-macam kepala pembagi ada 4 yaitu : pembagi langsung, pembagi sederhana, pembagi sudut, pembagi diferensial.Gsmbar 2.78 Gambar bagian-bagian kepala pembagi. 5. Ragum (Penjepit) Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran dan bentuk benda berbeda-beda maka tersedia juga bermacam-macam ragum. Ragum datar dipakai untuk pekerjaan ringan, ragum pelat dipakai untuk pekerjaan berat pada m esin besar, ragum busur pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut rahang ben da kerja dapat disetel dalam arah horisontal sebesar sudut tertentu. Ragum universa lImage-05 sudut arahnya dapat disetel ke arah horisontal dan vertiakl dengan sudut tertent u. Gambar dari macam-macam ragum diperlihatkan pada gambar 3.34.Gambar 2.79 Gambar macam-macam ragum. Penjepit benda kerja sembarang dapat diadakan dengan menggunakan berbagai macam variasi disesuaikan dengan bentuk benda kerjanya. Macamnya adalah: I. Klem datar dengan ganjalan yang harus disediakan. II. Klem datar dengan ganjal pasangan yang dapat disetel. III. Klem bengkok tanpa ganjal. IV. Klem datar tanpa ganjal, pemotongan dapat lebih dekat pada klem bila dibandingkan dengan klem III V. Sampai dengan VIII. Klem jari atau klem pena, klem VIII dapat dipakai tanpa g anjal. IX. Klem jari dengan celah pemotongan yang dapat lebih dekat pada klem. X. Klem U sangat mudah memasangnya pada baut. XI. Sampai XIV klem yang tingginya dapat diatur sendiri. Macam-macam klem dapat dilihat pada Gambar 3.35.aa-18 Image-06Gambar 2.79 Gambar macam-macam klem. (Drs.Daryanto, 1992:43-47) 6. Collet Chuck Berfungsi sebagai pengencang pahat pada mesin milling, biasanya terdapat di dalam arbor. Collet chuck sering juga disebut rumah pahat.Gambar 2.80 Colet ChuckFile0018 File0018 2.2.2.7 Proses Permesinan Pada Kerja Milling Pahat milling merupakan pahat potong yang berganda. Supaya pahat milling dapat memotong benda kerja sisi potongnya juga mempunyai sudut baji seperti haln ya pada pahat bubut. Untuk mendapatkan geram, benda kerja bergerak lurus, gerakan utama dan gerakan pemotongan dijalankan oleh mesin, selama pengerjaan setiap mata pahat memakan benda kerja hanya pada waktu berputar dan harus mendapatkan pendingin. Pada pengerjaan sederhana sumbu pahat paralel dengan permukaan benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong pada sekelilingnya. Berikut akan dijelaskan mengenai proses dasar pada kerja milling yaitu: a. Meratakan permukaan benda kerja. Proses ini dilakukan menggunakan pahat milling mantel (plain milling cutter) pada mesin horisontal dan pahat muka pada mesin vertikal.Gambar 2.81 Gambar proses meratakan permukaan datar. b. Membuat muka bersudut Proses ini menggunakan pahat milling bersudut pada mesin horisontal dan pahat milling jari yang diserongkan pada mesin vertikal.Gambar 2.82 Gambar proses membuat muka bersudut.File0018 File0018 File0018 c. Membuat alur Proses ini menggunakan pahat milling alur (slot) pada mesin horisontal dan vertikal.Gambar 2.83 Gambar proses menbuat alur atau slot. d. Membuat alur T Proses ini menggunakan pahat milling alur kemuadian dilanjutkan dengan pahat milling alur T.Gambar 2.84 Gambar membuat alur T e. Membuat alur ekor burung (dovetail) Proses ini menggunakan pahat milling alur kemudian dilanjutkan dengan pahat ekor burung (dovetail).Gambar 2.85 Gambar proses pembuatan dovetail. (Drs.Daryanto,1992:48-49)hwn hwn 2.2.2.8 Perlengkapan K-3 pada Kerja Milling Pada saat melakukan kerja milling diperlukan perlengkapan keselamatan yang melindungi operator dari bahaya yang mungkin timbul saat proses berlangsung. Perlengkapan K-3 yang diperlukan : 1. Sarung tangan (gloves)Gambar 2.87 Gambar sarung tangan. Digunakan untuk melindungi tangan dari serpihan geram dan alat-alat lain yang memiliki ketajaman. Dengan meggunakan sarung tangan operator akan merasa nyaman dan tidak licin saat melakukan set up maupun saat melakukan proses permesinan. 2. Sepatu (pelindung kaki)Gambar 2.88 Gambar sepatu. Bertujuan untuk melindungi kaki dari geram dan bahaya tertimpa alat-alat dan benda kerja. 3. Pelindung kepala Digunakan untuk melindungi kepala dan rambut dari serpihan geram.hwn org Gambar 2.89 Gambar pelindung kepala. 4. Wearpack Digunakan untuk melindungi tubuh dari geram dan alat-alat saat melakukan proses permesinan.Gambar 2.90 Gambar wearpack 5. Pelindung mata Pelindung mata digunakan untuk melindungi mata operator dari serpihan geram.hwnGambar 2.91 Gambar pelindung mata.(Daryanto, 2001) 2.2.2.9 Performa Mesin Milling . Rumus-rumus dasar mesin milling a. Kecepatan potong..menit / m 1000n D . .Vc dimana : n = kecepatan spindel (rpm) Vc = Kecepatan potong (m/ menit) D = Diameter pahat (m) b. Kecepatan pemakanannfrVf.. dimana : Vf = Kecepatan pemakanan (mm / menit) fr = Gerak Pemakanan (mm) n = Kecepatan spindel (rpm)c. Waktu pemakananVfLtTf. dimana : Tc = Waktu pemakanan (menit) Lt = Panjang Lintasan Pahat Vf = Kecepatan Pemakanan (mm / menit) d. Waktu permesinannfrLvLwLoTc . .. . dimana : Lo = Panjang benda kerja Lw = Allowance awal Lv = Allowance akhir Pengedrillan menggunakan mesin frais nf3,0LTc . . . D dimana : L = Kedalaman lubang yang akan dibuat (mm) D = Diameter pahat drill (mm)2.3 Kerja Bangku2.3.1 Tujuan Setelah melakukan praktek kerja bangku, praktikan diharapkan dapat : a. Mengenal serta mengetahui peralatan peralatan kerja bangku dan bagian bagiannya. b. Mengetahui benda kerja yang dapat dibuat dengan menggunakan alat-alat kerja bangku. c. Mengetahui dan memahami alat-alat yang dibutuhkan serta fungsi atau kegunaan dari peralatan kerja bangku. d. Mampu mengukur secara presisi benda kerja sesuai dengan gambar yang ada. e. Menggunakan perkakas kerja bangku dalam proses pembuatan benda kerja clamp. f. Menghitung estimasi biaya dalam kerja bangku. 2.3.2 Dasar Teori Kerja bangku adalah suatu proses pengerjaan benda kerja tanpa menggunakan alatalat permesinan, dikerjakan di atas meja kerja. Alat-alat yang digunakan dalam k erja bangku berjenis hand tools atau yang hanya bisa dikerjakan dengan tangan(manual) . Biasanya proses kerjanya tidak bisa dilakukan oleh mesin. Pekerjaan yang dapat d ilakukan oleh kerja bangku antara lain: a. b. c. d. e. f. Pemotongan logam Proses meratakan Proses pembuatan Proses pembuatan Pembuatan profil Pengukuran dengan gergaji permukaan benda kerja, membuat chamfer dengan kikir ulir : pengetapan ( tap ) dan penyenaian ( snei ) lubang/pengedrillan benda kerjaApr14_05 Pada dasarnya, menurut proses pembuatan benda kerjanya dibedakan menjadi : a. Proses pembuatan dengan cara mengurangi volume benda kerja Untuk mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan, dilakukan penyayatan sehingga volume benda kerja berkurang. Penyayatan tersebut dilakukan dengan cara : . . . . . Pemotongan Pemotongan Penyayatan Penyayatan Penyayatan dengan dengan dengan dengan dengan gergaji tangan kikir tap tangan / snei tangan pahat tangan sekrap tanganb. Proses pembuatan dengan cara tanpa mengurangi volume benda kerja Untuk mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan, dilakukan tanpa penyayatan sehingga volume benda kerja tidak berkurang. Pembuatan benda kerja dilakukan dengan cara : . Pembengkokan ( bending ) . Distempel ( stamping ), dll.( Teknologi Mekanik, ITS ) 2.3.3 Peralatan Kerja Bangku dan Penggunaannya 2.3.3.1 Bangku kerja (work bench)Gambar 2.92 Bangku kerjaApr14_45 Bangku kerja digunakan untuk meletakkan alat alat yang digunakan secara rapi. Bahkan bangku kerja dipasangkan di atas bangku kerja ini. Oleh karena itu, konstruksinya dibuat kuat dan kaku agar tidak mudah goyang pada saat digunakan.2.3.3.2 Alat Pengukur Alat pengukur yang digunakan adalah: 1. Jangka Sorongadalah sebuah alat dengan ketelitian sampai 1/20 mm. Digunakan untuk mengukur permukaan luar bidang, lubang dan kedalaman benda kerja. Pembacaan jangka sorong dapat dilihat pada gambar. Cara membaca Jangka Sorong : Baca skala utama sampai skala nonius nol. Garis pada nonius yang tepat dengan garis utama menunjukkan penambahan 1/50 mm. Misalnya pada gambar dibawah ukuran 37,66 mm didapat dari 37 mm pada skala utama dan 0,66 pada nonius.Gambar 2.93 Jangka sorong 2. Mistar Ukur SikuMerupakan alat ukur yang mempunyai bentuk siku, dengan sudut 90o. biasanya dibuat dari bahan plat baja atau kuningan, dimana kedua sisi pada kedua ujungnya diberi skala (metrik dan inchi). Biasa digunakan untuk menggaris gambar yang saling tegak lurus.Apr14_48Gambar 2.94 Mistar ukur siku3. Mistar Ukur Merupakan alat ukur linier yang paling sederhana. Biasanya berupa plat baja atau kuningan, dimana pada kedua sisinya diberi skala ( metric dan inchi ). 4. Mikrometer SekrupDigunakan untuk mengukur diameter atau tebal benda kerja dengan ketelitian sampai 0,01 mm.Gambar 2.95 Mikrometer sekrup Cara pembacaan mikrometer sekrup : 1. Tempelkan poros dan permukaan landasan pada benda kerja.2. Garis nol dibagi dengan garis skala dalam millimeter pada bagian atasnya dan untuk menghindari kesalahan baca. 3. Ujung mur-sungkup mencatat ukuran penuh dan setengah millimeter dari posisi nol pada garis nol dan lima puluh bagian sekitar mur sungkup yang berarti setiap bagian seperseratus millimeter harus ditambahkan sewaktu pembacaan ukuran. Contohnya didapat dari gambar 4.4 yang menunujukkan ukuran ( 10,50 + 0,16 ) mm = 10,66 mm. 2.2.3.3 Kikir Kikir adalah suatu peralatan yang terbuat dari baja karbon tinggi, yang dibuat sesuai dengan fungsinya. Kikir digunakan untuk memberikan bentuk lebih pas, ataupun lebih halus. Macam macam kikir menurut bentuknya antara lain sebagai berikut :a. Kikir bulat (round) Fungsinya untuk pengerjaan tusuk, membesarkan lubang, dan membulatkan sudut. b. Kikir pipih (mils) Fungsinya untuk pengerjaan permukaan, menghaluskan permukaan. c. Kikir bujur sangkar Fungsinya untuk pengerjaan tusuk, pengerjaan sudut dikerjakan dengan kikir rata. d. Kikir rata Fungsinya untuk mengikir sudut yang besarnya kira e. Kikir warding Fungsinya untuk mengikir lubang yang berupa alur f. Kikir segi empat (sqhuare) Fungsinya membuat lubang dengan penampang kikirnya segi empat. alur kecil. kira 60 0. sudut yang tidak dapatApr14_06 Apr14_07 g. Kikir pilar Pada bagian sisinya hanya ada satu gigi pengikir, mukanya bergigi kembar dengan uung tanpa tirus. h. Kikir setengah lingkaran (half round) Mempunyai dua macam bentuk permukaan, yaitu: rata dan cembung. i. Kikir silang (crossing) Ujungnya tirus dengan gigi kembar pada kedua sisi, bentuknya dua cembung dan digunakan untuk mengikir alur cekung dan bagian bawah. j. Kikir pisau (knife) Bentuknya seperti pisau dengan sudut 100, pada ujungnya terdapat tirus, dan biasanya digunakan untuk mengikir sudut kecil.Gambar 2.96 Macammacam kikir menurut bentuknyaApr14_08 Berdasarkan sisinya, kikir dibedakan menjadi : a. Kikir dengan sisi sejajar Untuk pengerjaan permukaan. Digunakan untuk menghasilkan permukaan atau bidang yang rata. b. Kikir dengan sisi tirus Untuk mengerjakan permukaan agar menghasilkan permukaan atau bidang yang cekung.Gambar 2.97 Macammacam kikir menurut sisinyaBerdasarkan pahatannya, kikir dibedakan menjadi : a. Pahatan tunggal ( single cut ) Untuk pengerjaan penyelesaian dengan gigi pengikirnya hanya satu alur, yaitu dengan sudut 65 0 85 0. b. Pahatan ganda ( double cut ) Untuk pengerjaan awal atau permulaan. Kikir dengan pahatan ganda ini, dua baris gigi saling bersilangan antara yang satu dengan yang lainnya, dengan sudut berkisar antara 30 0 87 0.c. Pahatan parut ( rasp ) Untuk pengerjaan benda kerja dari bahan kayu, plastik, atau logam lunak dengan volume pembuangan bahan yang relatif banyak. d. Pahatan kurva ( curved tooth ) Untuk pengerjaan benda kerja dari bahan lembaran baja.Apr14_09 Apr14_10 Gambar 2.98 Macam macam kikir menurut pahatannyaAdapun beberapa tingkatan kekasaran kikir yang dilambangkan oleh angka dari angka 00 sampai 8. Tabel 2.1 Tingkat kekasaran kikirKeterangan : 00 = kasar 4 = halus 0 = setengah kasar 5 = setengah halus 1 = agak kasar 6 = lembut 2 = sedang 8 = lembut sekali 3 = setengah halusApr14_11 Apr14_12 Apr14_13 Dalam proses pengikiran, diperlukan teknik atau cara mengikir yang tepat untuk menghasilkan benda kerja yang baik. Adapun teknik atau cara tersebut adalah sebagai berikut : 1. Meratakan Meratakan permukaan dengan menggunakan kikir harus memperhatikan hal hal berikut : a. Penyayatan harus lurus satu arah b. Posisi kikir harus rata dengan garis horizontal yang diinginkanGambar 2.99 Cara mengikir untuk perataan 2. Mengurangi volume benda kerja Proses ini biasanya dilakukan pada bidang luas. Penyayatan dilakukan secara lurus 2 arah agar pemakanan lebih efektif.Gambar 2.100 cara mengikir untuk mengurangi volume benda kerja 3. Penyayatan chamferGambar 2.101 Cara mengikir untuk penyayatan chamferApr14_14 4. Penyayatan radiusGambar 2.102 Cara mengikir untuk penyayatan radius Cara Memegang Kikir: 1. Gagang kikir dipegang tangan kanan d4ngan ibu jari diatas gagang 2. Ujung kikir dipegang tangan kiri dengan jari-jari mencekam bagian bawah kiri. Kedudukan tangan kiri hamper lurus 3. Kedudukan badan agak condong kemuka dan kaki kiri berada di mukaGambar 2.103 Cara Memegang Kikir a. benar b. salah Posisi Kaki Waktu Mengikir Selama mengikir, berdiri di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya, lutut-lutut harus dibentangkan. Jarak antar kaki harus disesuaikan dengan panjan g kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki lebih kurang 750 untuk kaki kanan dan k urang lebih 300 untuk kaki kiri. Seperti yang dijelaskan pada gambar 2. Kikir digunakan pula sebagai finishing. Biasanya untuk menyelesaikan pengikiran yang terakhir menurut yang dikehendaki, digunakan kikir dengan tingkatan- tingkatan y ang ada berdasarkan banyaknya gigi per cm.Apr14_15 Gambar 2.104 Posisi kaki saat mengikir Berkaitan dengan salah satu kegunaan kikir sebagai finishing touch, sebaiknya di gunakan cara crasing untuk mempertahankan bentuk permukaan benda kerja. Langkah-langkah : a. Saat mulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan. b. Tekanan kedua tangan tersebut herus sama mana kala kikir berada ditengahtengah benda yang dikikir. c. Saat kikir sudah di ujung langkah, maka tekanan tangan kiri harus ringan dan tekanan tangan kanan dalam keadaan maksimal.( Teknologi Mekanik, ITS, hal 92-95) 3.2.2.4 Ragum Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu pengerjaan mekanik, seperti : memotong, mengikir, mengetap, dan lain lain. Ragum dibuat dari besi tuang dan baja tempa. Ragum diletakkan pada meja dan dibaut dengan kuat sehingga tidak akan bergerak gerak pada saat pengerjaan. Macam macam ragum adalah :a. Ragum tak sejajar Ragum ini cocok untuk mencekam benda kerja dengan pekerjaan berat, misalnya membengkokkan atau meluruskan batang baja.Apr14_16 Apr14_17 Apr14_18 b. Ragum sejajar / plat Ragum ini cocok untuk mencekam benda kerja hasil proses permesinan dimana bidang yang kontak dengan rahang ragum sudah sejajar. c. Ragum tangan Terdiri dari tuas, batang berulir, rahang gerak, rahang tetap, ulir penahan, pengunci, landasan yang semua operasinya dilakukan dengan mudah oleh tangan.Gambar 2.105 Ragum tak sejajarGambar 2.106 Ragum sejajarGambar 2.107 Ragum tangan4. Ragum pelat Dipakai untuk pengerjaan berat pada mesin berat. 5. Ragum busur Pada alas ragum ini terdapat skala indeks sudut.Sudutrahang benda kerja dapat distel dalamarah vertical dan horizontal sebesar sudut tertentu. 6. Ragum universal Sudut rahangnya dapat distel dalam arah horizontal dan vertical sebesar sudut tertentu. 7. Ragum datar Dipakai untuk pengerjaan ringan (Daryanto, 1992)(a) (b) (c) (d) Gambar 2.108 Macam-macam Ragum (a) Ragum Datar (b) Ragum Busur (c) Ragum Pelat (d) Ragum UniversalApr14_19 3.2.2.5 Gergaji tangan Gergaji tangan berfungsi untuk memotong bentuk bahan bahan yang berpenampang kecil dan berkekuatan rendah. Agar penggergajian tidak meleset dari batasnya, sebelumnya dilakukan pembuatan alur untuk memantapkan penggergajian. Kedudukan gergaji harus menyudut 15 0 terhadap benda kerja pada permulaannya. Bagian bagian dari gergaji tangan :Gambar 2.109 Gergaji tangan 1. Kerangka / bingkai Terbuat dari pipa baja yang kuat 2. Daun gergaji Berfungsi untuk memotong benda kerja 3. Mur pengencang Berfungsi untuk mengencangkan daun gergaji dengan kerangka / bingkai 4. Pin Berfungsi untuk mengaitkan daun gergaji dengan kerangka 3.2.2.6 Gergaji mesin Gergaji mesin digunakan untuk memotong bahan atau benda kerja yang berpenampang besar. Keuntungan dari gergaji mesin adalah daun gergaji yang kecil sehingga akan kehilangan bahan sedikit, selain itu daya potongnya besar. Langkah pengoperasiannya adalah :Apr14_20 Apr14_24 1. Benda kerja dipasang pada rahang sampai pada ukuran yang diinginkan 2. Nyalakan mesin sampai benda terpotong, lalu matikanGambar 2.110 Gergaji mesin ( Mesin dan Instrumen, 1983, hal 9 ) 3.2.3.7 Hammer atau palu Terbuat dari baja karbon tinggi yang iguakan untuk menitik dan mengencangkan atau melepaskan tuas. Bagian atas palu disebut peen sedangkan bagian bawah disebut face. Macam macam palu :a. Ballpen hammer Hammer umum dengan berat antara 55 sampai 1400 gram. Ukurannya dalam berbagai variasi bentuknya pun ada yang berbeda juga. Berat kepalanya untuk pekerjaan yang bersifat umum adalah 1lb atau kg.Gambar 2.111 Ballpen hammer18 b. Softeen hammer Palu ini adalah digunakan untuk menempa atau memukul benda kerja yang lunak seperti aluminium atau benda kerja yang sudah diproses menggunakan soft hammer yang bahan kepalanya dibuat dari kayu, karet, plastic dan kuningan.Gambar 2.112 Softeen hammer Penggores (Scriber / Kraspan) Penggores digunakan untuk membuat garis pada benda kerja dengan cara menggoreskannya, mempunyai sudut ujung sekitar 200-350 . Macam penggores yang biasanya digunakan di bengkel : a. Penggores sederhana b. Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok c. Penggores yang dapat diubah ubah ujungnya. Cara mnggunakan penggores Peganglah penggores dengan tangan kanan dan dihimpit dengan menggunakan ibu jar i , jari telunjuk dan jari tengah. Condongkan penggores seperti pada gambar. Pembuatan garis di atas benda kerja dilakukan dengan bantuan mistar dan harus diperhatikan beberapa hal berikut : 1. Penggoresan hanya dilakukan satu kali 2. Penekanan penggores pada permukaan benda kerja jangan berlebihanApr14_21 Apr14_22 3. Ujung penggores harus berhimpit dengan mistar 4. Kemiringan penggores searah dengan gerakan penggoresan.Gambar 2.113 PenggoresGambar 2.1.4 Cara menggores2.3.2.9 Penitik (Prick Punch) Berfungsi untuk membuat titik pada benda yang akan mengalami proses pengeboran atau pengedrillan. Terbuat dari baja dengan salah satu ujungnya runcing. Macam-macam penitik, yaitu : . Penitik Bersudut 600 . Penitik Bersudut 900 . Penitik otomatis Penitikan dengan ujung yang digerinda 60. akan benar benar membantu tujuan penitikan yang memuaskan. Apabila digunakan ketelitian dan kesempurnaan permukaan benda kerja yang dihasilkan penitik dengan ujung bersudut 30. sedangka n untuk penempatan sebuah lubang yang akan dibor dengan bor yang diameternya besar digunakan penitik yang bersudut 90..new-5Gambar 2.115 Macam Penitik ( Teknologi Mekanik ITS, hal 98-99 ) Cara Pemakaian Penitik : a. Memegang penitik dengan tangan kiri dan dihimpit dengan ibu jari dengan empat jari lainnya, sementara tangan kanan memegang palu. b. Ujung penitik ditempatkan pada titik ditandakan di permukaan benda kerja seca ra tegak lurus dengan permukaan benda kerja, kemudian dipukul dengan palu. ( Teknologi Mekanik, ITS, hal 98-99)2.3.2.10 Tap Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam sebuah lubang.. Tap yang baik terbuat dati baja kecepatan tinggi (HSS = High Speed STeel ). Leku kan memanjang pada tap akan membentuk sisi-sisi potongnya.Tap dari bahan baja karbon digunakan untuk logam yang lebih lunak misalnya tembaga , kuningan dan perunggu. Umumnya terdiri dari 3 macam : a. Tap tirus/ konus b. Tap plug (pengetapan tengah/ tap antara) c. Tap bottom (pengetapan akhir)Apr14_26 Gambar 2.116 Macam macam tapPemegang Tap (Tap Holder) Digunakan untuk memegang tap. Harus memiliki ukuran yang sesuai dengan tap yang akan dipegang atau memadai dengan apa yang akan dicekamnya.Gambar 2.117 Tap Holder Cara Mengetap yang benar a. Tap dimasukkan dalam lubang dengan posuisi tegak lurus terhadap benda kerja b. Minyak pelumas dimasukkan kedalam lubang c. Memutar tap searah jarum jam untuk membuat alur dengan besar sudut kira-kira 450dengan sedikit tekanan untuk memulai pemakanan. d. Memutar berlawanan arah jarum jam kira-kira 1800 untuk memperlancar pemakanan e. Mengulangi langkah a sampai d selesai. Agar uliran yang dibuat hasilnya bagus , tap dapat diputar terus sampai mendekati akhir uliran.Apr14_51 Apr14_27Gambar 2.118 Cara pengetapan 2.3.2.11 Sney Merupakan alat untuk membuat ulir pada batang yang bulat. Bentuknya bulat dan memiliki gigi-gigi pemotong ditengahnya. Gigi sney yang terbaik terbuat dari baj a HSS, sehingga dapat membuat ulir pada bahan yang keras. Permulaan menyenai yaitu tangan kiri menekan snei dan tangan kanan memutar snei ke kanan. Posisi sney harus tegak lurus dengan benda kerja. Penggunaan sney sama seperti penggunaan tap. Hanya saja sney ulir luar sedangkan tap menghasilkan ulir dalam.Gambar 2.119 Ulir sneyApr14_28 7 8 Gambar 2.120 Sney holderGambar 2.121 Mata sneyGambar 2.122 Proses Sney 2.3.2.12 Kunci ( wrench ) Kunci adalah alat yang terbuat dari baja tempaan yang berfungsi untuk mengencang kan dan mengendurkan mur atau baut. Kunci mempunyai bentuk yang bervariasi sesuai dengan mur atau bautnya. Ada 2 jenis kunci, yaitu : 1. a. b. c. Kunci kunci kaku, yang terbagi menjadi : Kunci pas berganda Kunci mata Kunci sokApr14_29 Apr14_30 d. Kunci cincin 2. Kunci kunci khusus, terbagi menjadi : a. Kunci AllenDigunakan untuk sekrup kepala benam b. Kunci MokiDigunakan untuk mengencangkan berbagai ukuran mur c. Kunci InggrisUntuk berbagai pekerjaan bongkar pasang pada pekerjaan dimana kunci Moki tidak bisa digunakan d. Kunci lubangDigunakan untuk mur yang terbenam e. Kunci gegepDigunakan untuk memutar benda bulat f. Kunci obengDigunakan untuk mengencangkan sekrup. Ada 2 jenis kunci obeng, yaitu obeng ( - ) dan obeng ( + ) g. Kunci tangDigunakan untuk menjepit, memutar, menekuk dan memotong suatu bendaGambar 2.123 Macammacam kunci kakuGambar 2.124 Kunci Allen dan MokiApr14_31 Apr14_32 Apr14_33 Apr14_34Gambar 2.125 Kunci Inggris dan lubangGambar 2.126 Kunci gegep dan pipaGambar 2.127 Kunci tangGambar 2.128 Kunci obeng2.3.2.12 Mesin bor dan Drill Perbedaan antara bor dan drill adalah drill digunakan untuk membuat lubang sedang pengeboran dilakukan untuk memperbesar / memperluas lubang tersebut.3 Apr14_37 Gambar 2.128 Operasi drilling Jenis jenis mesin bor:a. Mesin bor tangan Mesin bor jenis ini, pahat potongnya digerakkan menggunakan motor listrik, dimensinya kecil dan ringan sehingga dapat dipindah / dibawa dengan mudah.Gambar 2.129 Mesin bor tangan b. Mesin Bor Bangku ( Bench Drill Press) Ditempatkan di atas bangku kerja atau suatu alas dari lembar besi. Motor listrik memutar poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros berputardalam drill sleeve yang dapat digerakkan ke atas dank e bawah dengan bantuan roda gigi yang bergerigi. Roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat potongnya. ( Teknologi Mekanik; Erlangga : hal 100Apr14_35 Apr14_36 Apr14_38 Gambar 2.130 Mesin bor mejac. Mesin bor manual Mesin bor manual, pahat potongnya digerakkan secara manual, melalui tangkai pemutar dan pasangan roda gigi.Gambar 2.131 Mesin bor manual d. Mesin bor tiang Digunakan untuk mengebor benda meja. benda kerja yang lebih tinggi dari mesin borGambar 2.132 Mesin bor tiangApr14_39 Apr14_41 e. Mesin bor radial Digunakan untuk pengeboran dalam jumlah yang banyak dalam sebuah benda kerja yang besar dan berat yang sulit untuk dipindah pindahkan.Gambar 2.133 Mesin bor radialf. Mesin bor lemari Digunakan untuk pengeboran lubang lubang yang sangat besar. Mesin bor ini cocok untuk pengerjaan akhir dari lubang lubang.Gambar 2.134 Mesin bor lemari g. Mesin bor dan frais horizontal Digunakan untuk meluaskan, mengetap, pemfraisan rata permukaan.Rotation of Apr14_52 Apr14_42 Gambar 2.135 Mesin bor dan frais horizontal h. Mesin bor koordinat Digunakan untuk pengeboran siku siku bagian untuk mesin mesin, alat alat dan instrumen instrumen dalam jumlah kecil secara teliti.Gambar 2.136 Mesin bor koordinat i. Mesin bor berporos majemuk Digunakan untuk pengeboran siku siku bagian mesin, alat instrumen instrumen dalam jumlah kecil secara teliti. alat danApr14_40 Apr14_43 Gambar 2.137 Mesin bor berporos majemukBagianbagian mesin bor :Gambar 2.138 Bagian mesin bor 1. Plat kaki Untuk menyangga dan sebagai alas dari mesin bor 2. Bor spiral Mata bor yang digunakan untuk mengebor yang berbentuk spiral 3. Paksi borUntuk pengencang mata 4. Tuas Untuk memasukkan gerak catu awal mekanis 5. Roda tangan Untuk menggerakkan bor 6. Tuas Untuk mengatur kecepatan perputaran 7. Lemari roda gigi Tempat roda gigi 8. Motor listrik Sebagai penggerak mesin bor 9. Tuas Untuk mengatur banyaknya perputaran 10. Tuas Untuk pergerakan otomatis 11. Tuas Untuk gerak catu awal dengan catu awal sangat kecil 12. Kolom Sebagai frame dari mesin bor 13. Meja tambat Tempat diletakkannya benda kerja 14. Hantaran untuk meja bor Tempat menaik turunkan meja bor15. Pompa untuk cairan pendinginUntuk mengeluarkan cairan pendinginApr14_44 16. Handle Untuk menyetel tinggi meja Kepala bor adalah bagian dari bor yang akan dicekam pada cekam bor. Jenisnya ada 4 macam, yaitu : 1. 2. 3. 4. Kepala bor berbentuk segi empat pipih tirus ( bit shank ) Straight shank ( kepala bor lurus ) Tampered shank ( kepala bor tirus ) Ratched shank ( kepala bor segi empat )Gambar 2.139 Jenis kepala bor Parameter permesinan dalam mesin bor: 1. Spindle speed DvN . . N : Spindle speed (rpm) v : Cutting speed (mm/min) D : Diameter pahat (mm)2. Feed rate fr : feed rate (mm/min) f : Feed (mm/rev) fr = N. f3. Waktu permesinan Tm : waktu permesinan (min) l : tebal benda kerja (mm) A : an approach allowancefrAlTm . .Cara mencari A: 0,5 DAD5,021tan.. DA5,021tan.. . 21tan5,0DA. ) 2190tan(5,021cot.5,0 . . .. . DADA.AKarena . pahat = 1200 , maka: DADADA3,0)30tan(5,0)6090tan(5,0 . . .. Maka, rumus tersebut bisa berubah menjadi: frDlTm3,0. .Untitled-16 Rotation of Apr14_52 4. MRR (Material Removal Rate) MRR : Material Removal Rate (mm3/min) 42frDMRR . .2.3.2.13 Gerinda Gerinda memiliki kegunaan yang hampir sama dengan kikir, yaitu untuk membuang sebagian permukaan atau bagian lain dari suatu benda kerja, tetapi gerinda hanya bergerak dengan gerak melingkar.Gambar 2.139 Gerinda Jenis jenis dari mesin gerinda yaitu :Gambar 2.140 Mesin gerinda berdiriApr14_53 Apr14_54 Gambar 2.141 Mesin gerinda duduk, mesin gerinda tanganGambar 2.142 Mesin gerinda rata vertical Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Handle untuk memindahkan motor Kolom, disekelilingnya berputar motor dengan paksi asah Tombolan untuk setelan halus Motor listrik dengan paksi asah Pegangan untuk memutar Batu asah segmen Lemari lindungApr14_55 8. Plat tambat magnetis 9. KakiGambar 2.143 Mesin gerinda silindris2.4 CNC Turning Kode Standar Mesin CNC Mesin CNC bubut hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC bubut . Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC bubut dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu : 1) Fungsi G G00 : Gerakan cepat G01 : Interpolasi linear G02/G03 : Interpolari melingkar G04 : Waktu tinggal diam. G21 : Blok kosong G24 : Penetapan radius pada pemrograman harga absolut G25/M17 : Teknik sub program G27 : Perintah melompat2) Pemotongan ulir G33 : Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama G64 :Motor asutan tak berarus G65 :Pelayanan kaset G66 :Pelayanan antar aparat RS 232 G73 :Siklus pemboran dengan pemutusan tatal G78 :Siklus penguliranG81 :Siklus pemboran G82 :Siklus pemboran dengan tinggal diam. G83 :Siklus pemboran dengan penarikan G84 :Siklus pembubutan memanjang G85 :Siklus pereameran G86 :Siklus pengaluran G88 :Siklus pembubutan melintang G89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam. G90 :Pemrograman harga absolut G91 :Pemrcgraman harga inkremental G92 :Pencatat penetapan G94 :Penetapan kecepatan asutan G95 :Penetapan ukuran asutan G110 :Alur permukaan G111 :Alur luar G112 :Alur dalam G113 :Ulir luar G114 :Ulir dalam G115 :Permukaan kasar G116 :Putaran kasar3) Fungsi M M00 :Berhenti terprogram M03 :Sumbu utama searah jarum jam M05 :Sumbu utama berhenti M06 :Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat M08 :Titik tolak pengatur M09 :Titik tolak pengatur Ml 7 :Perintah melompat kembali M22 :Titik tolak pengatur M23 :Titik tolak pengatur M26 :Titik tolak pengatur M30 :Program berakhir M99 :Parameter lingkaran M98 :Kompensasi kelonggaran / kocak OtomatisMetode pemrograman Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu : 1) Metode Incremental Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.Gambar 2.151 penerapan / contoh sistem incremental pada CNC Turning2) Metode Absolut Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu tetap yaitu sat u titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.Gambar 2.152 penerapan / contoh sistem absolut pada CNC Turning Contoh pemrograman Berikut contoh pemrograman dengan metode incremental dan absolut.1) Contoh program IncrementalGambar 2.153 contoh program incrementalTabel 2.1 Susunan program untuk finishing N G X Z F00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 M03 00 01 0101 01 01 00 M05 M30-850 0 350 300 0 200 00 -600 -1200 0 1000 0 280035 35 35 35 35 35Dari S ke A Dari A ke B Dari B ke C Dari C ke D Dari D ke E Dari E ke F Dari F ke SKeterangan dari program di atas : N 00 : Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03). N 01 : Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat(G00, X-850, Z0) dari S ke A .N 02 : Pahat diperintahkan meyeyat lurus memanjang (G01, X0, Z-600, F 35) dari A ke B. N 03 : Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X 350, Z-1200, F 35) dari B ke C . N 04 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X300, Z0, F 35) dari C ke D. N 05 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01,X0, Z-1000, F35) dari D ke E. N 06 :Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X200,Z0,F35) dari E ke F. N 07 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00,X0, Z2800) dari F kem bali ke S. N 08 : Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05). N 09 : Mesin diperintahkan selesai (M30)2) Contoh program AbsolutGambar 2.154 contoh program absolutTabel 2.2 Susunan program untuk finishing N G X Z F00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 92 M03 00 01 01 01 01 01 00 M05 M30 2500800 800 1500 2100 2100 2500 2500 00 -600 -1800 -1800 -2800 -2800 035 35 35 35 35 35Dari S ke A Dari A ke B Dari B ke CDari C ke D Dari D ke E Dari E ke F Dari F ke SKeterangan dari program di atas : N 00 : Informasi disampaiakan pada mesin bahwa posisi pahat pada diameter 25 mm, dan tepat diujung benda (G92, X2500, Z0). N 01 : Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03). N 02 : Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat(G00,X800, Z0) dari S ke A. N 03 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01,X800, Z-600, F 35) dari A ke B. N 04 : Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X 1500, Z-1800, F 35) dari B ke C. N 05 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X2100, Z-1800, F 35) dari C ke D. N 06 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01,X2100, Z-1800, F35) dar i D ke E. N07 :Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus(G01,X2500,Z-2800,F35) dari E ke F . N 08 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00,X2500, Z0) dari F kem bali ke S.N 09 : Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05). N 10 : Mesin diperintahkan selesai (M30).2.6 CNC MillingPengertian Mesin CNC Sebenarnya pengertian mesin frais cnc hampir sama dengan mesin cnc lainnya, yang secara singkat dapat diartikan sebagai suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan dan berhenti dengan menggunakan kod e angka dan huruf) (Lilih, 2001:1). Misal: pada layar monitor mesin kita tulis M03 , maka spindel mesin akan berputar, sedang jika kita tulis M05 maka spindel mesin akan mati, dan masih banyak kode angka huruf untuk berbagai perintah kerja mesin lainnya. D engan adanya mesin CNC dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin sedang beroperasi, sehingga mempermudah serta mempercepat pekerjaan suatu produk. Secara garis besar mesin frais CNC dapat digolongkan menjadi dua yaitu mesin fra is CNC Training Unit (TU) dan Mesin frais Production Unit (TU). Kedua tipe tersebut pada prinsipnya sama hanya dalam penerapan dan penggunaannya yang berbeda. Mesin frai s CNC Training Unit digunakan untuk latihan dasar-dasar pengoperasian dan pemrogra man CNC yang dilengkapi EPS (External Programming System) dan juga dapat untuk megerjakan pekerjaan ringan. Mesin frais CNC Production Unit digunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan asesoris atau perlengkapan yang lebih komplek dan mahal, seperti sistim pembuka pintu otomatis, sistim chuck den gan sistem otomatis, pembuangan tatal dan lain-lain. a. Prinsip Kerja Mesin Frais CNCPrinsip kerjanya adalah mesin frais dikontrol oleh komputer, sehingga semua ger akan akan berjalan secara otomatis sesuai dengan perintah program yang diberikan, seh ingga dengan program yang sama mesin CNC dapat diperintah untuk mengulangi proses pelaksanaan program secara terus-menerus (kontinyu). Pada mesin Miling CNC , sistim persumbuan yang digunakan terdiri dari tiga sumbu ,yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Sumbu X adalah sumbu yang sejajar dengan ar ah bentangan tangan kita seandainya kita menghadap ke mesin. Sumbu Y, adaah sumbu dimana arahnya sesuai dengan arah pandangan kita pada saat berdiri menghadap ke mesin. Adapun sumbu Zadalah sumbu tegak dari mesin, yakni sumbu di mana perkakas potong terpasang. Kedudukan satu sumbu terhadap sumbu yang lain saling tegak lur us. Dalam operasinya dikenal dua arah pergerakan, yaitu arah negatif dan arah positi f. Untuk sumbu X arah positif terjadi bila gerakan pahat menuju arah kanan, sedangka arah negatif adalah arah gerakan pahat menuju kiri. Untuk sumbu Y gerakan positif seandainya pahat bergerak mendekati kita, dan negative jika pahat bergerak menjauhi kita. Untuk s umbu Z, arah positif adalah arah dimana gerakan pahat menuju ke atas, sedangkan arah neg atif adalah arah gerakan pahat ke bawah. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada gamba r berikut.(a) (b) Gambar 2.155 Sistim sumbu pada mesin frais Tegak (a) dan Mesin Frais Datar (b)Untuk mengingat ketiga sumbu tersebut dapat digunakan kaidah tangan kanan, yaitu :Gambar 2.156 Kaidah tangan kanan untuk menentukan jenis sumbu mesin Millingb. Bagian-Bagian Mesin Frais CNC 1. Bagian-bagian pengontrol atau pengendali Bagian pengendali atau pengontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan sklar yang dilengkapi dengan monitor. Bok kontrol merupakan layanan langsung untuk berhubungan dengan operator . Secara visual gambar bok kontrol terlihat seperti gambar berikut:IMG Gambar 2.157 Bak kontrol CNC FreisKeterangan gambar: 1. Saklar utama 2. Lampu kontrol saklar utama 3. Tombol emergensi 4. Saklar operasi mesin/sumbu utama 5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama 6. Amperemeter 7. Tombol untuk eretan memanjang dan melintang 8. Tombol shift 9. Saklar feeding10. Tombol pengatur posisi mesin dan dimensi metri atau inchi 11. Display untuk pembaca gerakan 12. Lampu kontrol untuk pelayanan manual 13. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H/C) 14. Tombol DEL 15. Tombol untuk memindah fungsi sumbu X, Y dan Z 16. Tombol INP untuk memasukan data ke mesin sehingga eretan bergerak 17. Tombol Ma) Saklar utama (Main switch) Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali CNC. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik ke CNC, apabila kunci diputar ke posisi 0 maka arus akan terputus dan mesin akan mati. b) Tombol emergensi Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara kerjanya yaitu deng an menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati, untuk mengaktifkan kembali tombol ini, putar kunci saklar utama ke arah posisi 0, kemudian putar tombol emergensi ke kanan selanjutnya kunci saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali. c) Saklar operasi mesin (Operating switch) Saklar layanan ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang dihubungkan dengan rumah alat potong. Saklar ini dapat berfungsi secara manual dan CNC. Cara kerjanya yakni saklar utama diputar pada posisi 1 maka alat potong akan berputarsecara manual, apabila saklar diputar pada posisis CNC maka alat potong akan berputar dan berhenti menurut data program CNC.d) Saklar pengatur kecepatan putar sumbu utama Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama , sakalar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin frai s CNC TU 3A mempunyai kecepatan putar antara 300-2000 rpm. e) Saklar layanan posisi mesin Saklar layanan ini berfungsi untuk mengatur layanan mesin dengan posisi vertikal atau pada posisi horisontal. Disamping itu saklar ini juga untuk mengatur dimens i bekerjanya mesin dalam satuan metris dan inchi. f) Amperemeter Amperemeter menujukan pemakaian arus aktual dari motor pengerak alat potong mesin frais CNC TU 3A. kegunaan Amperemeter yaitu untuk mencegah beban lebih pada motor penggerak, arus maksimum yang diijinkan adalah 4 A. g) Penggerak disket Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket. Dalam pelayanan disket dapat dilaksanakan dengan (a) menyimpan data program dari mesin ke diket, (b) memindah data program dari disket ke mesin, dan (c) memformat disket.2. Bagian mekanik a) Motor utama Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (milling taper spindle) untuk memutar alat potong (tool). Motor yang digunakan adalah jenis motor arus searah (DC) dengan kecepatan yang bervariasi. Identifikasi dari motor adalah:jenjang putaran 600-4000 rpm, tenaga masukan (input) 500 watt, dan tenaga pengeluaran (output) 300 watt. b) Eretan (Support) Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk mesin tiga axis mempunyai dua fungsi gerakan yaitu posisi vertikal dan horisontal. c) Step motor Step motor adalah motor penggerak eretan, masing-masing eretan mempunyai step motor sendiri-sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak sumbu Y, dan penggerak sumbu Z. Masing-masing ukuran step motor adalah sama. Identifikasi dari motor tersebut adalah: jumlah 1 putaran 72 langkah, momen putar 0,5 Nm, kecepatan gerakan: - gerakan cepat maksimum 700mm/menit - gerakan pengoperasian manual 5-400 mm/menit - gerakan pengoperasian CNC terprogram 2-499 mm/menit. d) Rumah alat potong (Milling taper spindle) Rumah alat potong pada mesin frais digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja.Adapun sumber putaran dihasilkan dari motor utama yang mempunyai kecepatan putar antara 300-2000 rpm. Untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin produksi CNC dapat menggunakan lebih dari satu alat potong, karena data alat potong dapat tersimpan dalam memor i mesin. Sedang untuk penggantian alat potong secara manual. e) Penjepit alat potong (Tool holder) Penjepit alat potong yang digunakan pada mesin frais adalah jenis penjepit manua l. Fungsi penjepit digunakan untuk menjepit pisau pada waktu penyayatan benda kerja . Bentuk penjepit ini biasanya sesuai dengan bentuk rumah alat potong (milling tap er spindle). Untuk menjepit pisau yang berbentuk batang silindris memerlukan alat bantu yang disebut cekam (cekam coolled)f).f) Ragum Ragum pad mesin frais dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai pemegang benda kerja, maka alat ini dapat di ganti-ganti sesuai dengan kebutuhan benda kerja ya ng akan dijepit. Biasanya pada ragum dilengkapi dengan stoper yang dapat dipergunakan untukbatas pegangan benda kerja. Adapun cara kerja ragum ini dengan sistim manual c. Pengoperasian Mesin CNC Pengoperasian mesin CNC dilaksanakan dengan layanan CNC, dimana prosesnya dikontrol komputer dengan memasukkan data numerik. Sistim ini beroperasi secara otomatis dan dapat menginterprestasikan kode-kode numerik yang berupa huruf, ang ka dan simbol untuk membuat suatu bentuk dari benda kerja dengan mesin perkakas CNC . Apabila akan mengoperasikan mesin-mesin CNC pada hakekatnya adalah belajar membuat program instruksi untuk memerintahkan mesin bekerja, untuk memasukan dat a program CNC ke mesin digunakan tombol-tombol yang ada pada papan kontrol CNC. Tombol-tombol pada papan kontrol (keyboard) dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Tombol Eksekusi 2. Tombol masukan data Kedua jenis tombol ini dapat digunakan sendiri-sendiri ataupun secara bersama un tuk memasukan data menghasilkan program CNC. 1. Tombol Eksekusi 1.1 Tombol eksekusi tunggalH/C : Pemindah layanan CNC dan manualINP : Memasukan /menyimpan data pada memori mesinDEL : Menghapus data satu kata untuk diganti REV: Kursor kembali ke blok sebelumnya FWD: Kursor menuju blok berikutnya: Penetapan harga negatif -: Memindahkan kursorM : Memasukan data M (Miscellaneous)1.2 Tombol eksekusi ganda . + DEL : Menyisipkan satu baris blok program . + INP : -Menghapus alarm -Kembali ke awal programFWD INP + : Eksekusi program berhenti sesaatINP DEL + : Menghapus program seluruhnya1 Start + : Eksekusi program satu persatu baris blokStart : Eksekusi program CNC keseluruhan2. Tombol masukan data Tombol masukan data terdiri dari tombol kode G dan kode M 2.1 Fungsi dan kegunaan tombol G G00 : gerak lurus cepat tanpa penyayatan G01 : gerak lurus dengan penyayatan G02 : gerak melingkar searah jarum jam G03 : gerak melingkar berlawanan dengan arah jarum jam G04 : waktu tinggal diam /berhenti sesaat G21 : baris blok sisipan G25 : memanggil program subrutin G27 : perintah melompat ke nomor blok yang ditujuG40 : membatalkan kompensasi radius pisau G45 : penambahan radius pisau bagian dalam kontur kantong G46 : pengurangan radius dua kali untuk contour luar G47 : penambahan radius pisau freis dua kali untuk contour luar G48 : pengurangan radius pisau dua kali untuk bagian dalam contour kantong G64 : mematikan arus motor asutan/ step motor G65 : pelayanan operasi disket G66 : pelayanan dengan transfer komputer ke EPS G72 : siklus pengefraisan kantong segi empat G73 : siklus pengeboran dengan pemutusan tatal G81 : siklus pengeboran langsung G82 : siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam G83 : siklus pengeboran dengan penarikan tatal G84 : siklus penyayatan ulir G85 : siklus pareameran G89 : siklus peremarean dengan waktu tinggal diam/berhenti sesaat G90 : program absolut G91 : program inkrimental G92 : penetapan titik awal posisi program absolut 2.2 Fungsi dan kegunaan tombol M M00 : program berhenti terprogramM03 : spindel berputar searah jarum jam M04 : spindel berputar berlawanan arah jarum jam M05 : putaran spindel berhenti M06 : perintah memasukan data alat potong M17 : perintah kembali ke program utama M30 : program berakhird. Pemrograman Pemrograman adalah memberikan data kepada komputer yang dapat difahami olehnya. Dengan kata lain, kita harus menyuapi komputer, menyusun data dalam urutan yang teratur dan dalam bahasa yang dikenal dan difahami oleh mesin. Hal ini dimaksudkan agar data tersebut yang dimasukan dapat diproses olehnya. Bahasa yang dimaskud dinyatakan dalam bentuk kode. Kode tersebut harus memenuhi bentuk kode standar internasional deng an mengacu pada standar ISO yang telah diakui dunia. Program dalam pengoperasian mesin CNC merupakan bagian persiapan pekerjaan yang tidak dapat dilewatkan. Oleh karena program tersebut merupakan sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. Sehubungan dengan itu, seorang penulis program sebelum melakukan pemrograman harus memiliki pengetahuan dan pengertian yang mendasar mengenai gambar kerja, urutan pengerjaan, pengertian teknologi mengenai berbagai metode produksi sepert i memfrais, mengefrais, mengebor dan lain-lain, teknik pemasangan/pemuatan benda kerja, dan alat-alat potong. Pengertian tersebut diperlukan mengingat dalam membuat sebuah program, akan dihadapkan pada beberapa hal sebagai berikut : a. Petunjuk-petunjuk benda kerja yang bersangkutan seperti ditetapkan dalam gambar kerja dan dalam perintah kerja, b. Metode pengerjaan, yang mana kita harus meneliti tentang mesin, dan alat potong yang sesuai,c. Perencanaan dan penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan hal di atas, maka dalam penyusunan suatu program seorang pembuat program (programer) harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaii berikut : 1. Metode pengerjaan apa yang cocok unntuk mengerjakan benda kerja tersebut? 2. Bagaimana benda kerja tersebut harus dipasang ? 3. Informasi teknologi apa yang harus dipilih ?e. Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengoperasian mesin CNC diantaranya adalah: a. GTL, yaitu bahasa permograman yang diigunakan pada komputer mini. Bahasa pemrograman ini akrap bagi pemrograman NC dan CNC. b. Compact II yangmerupakan bahasa pemrograman yang universal. c. MINI APT, yaitu bahasa pemrograma yang cocok untuk mesin-mesin dan bendabenda kerja yang jenisnya banyak. d. MITURN, yaitu bahasa pemrograman yang hanya digunakan untuk pekerjaan frais, yaitu bahasa pemrograman dengan karakteristik sebagai berikut: - hanya perlu melakukan instruksi-instruksi kontur. - Informasi alat-alat potong tidak perlu digunakan. - Petunjuk teknologi dihitung sendiri oleh MITURN. - Petunjuk input yang diberikan sedikit. e. Bahasa pemrograman Sinumerik yang dikeluarkan oleh Jerman. f. Bahasa pemrograman Panuc yang dikeluarkan oleh Jepang. g. Bahasa pemrograman Emcotronic yang dikeluarkan oleh EMCo Maier Austria.f. Metode Pemrograman Ada beberapa metode pemrograman yang dapat digunakan dalam memprogram mesin CNC. Metode tersebut dapat dilihat dari segi cara pemuatan program ke dala m mesin, dan segi metode pengukuran.1. Metode pemrograman berdasarkan cara pemuatan program ke mesin Berdasarkan cara pemuatan program ke mesin, metoda pemrograman dibedakan menjadi pemrograman manual, pemrograman eksternal, dan pemrograman dengan menggunakan computer eksternal. a) Pemrograman manual Pemrograman manual adalah metode pemrograman yang langsung dilakukan pada mesin (on line program). Hal ini dimungkinkan, karena pada mesin telah disediakan fasilitas untuk pemuatan program yaki dengan menggunakan tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam metode pemrograman ini, seorang operator harus mengetik langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan benar. Pemrograman dengan metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan Kekurangan - cepat, bias dikerjakan satu orang saja. - bagi seorang operator, pekerjaan ini sangat mengasyikan, sehingga akan mengenali mesin dengan lebih baik dan pada akhirnya dia akan lebih faham dan terampil. - penghapusan program lebih sederhana da