proposal tugas akhir pt. fpi
TRANSCRIPT
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
TUGAS AKHIR
MAHASISWA TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PT. Freeport Indonesia
PROJECT PROPOSAL
Oleh :
MUHAMMAD IHSAN
093 2010 0012
M A K A S S A R
2014
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_1
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
STUDY PENANGANAN DAN PENCEGAHAN EFEK
GETARAN PELEDAKAN TERHADAP KESTABILAN
LERENG
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir
Pada Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik
Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Oleh :
MUHAMMAD IHSAN
093 2010 0012
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
M A K A S S A R
2014
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_2
Latar Belakang
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
PROPOSAL TUGAS AKHIRJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SEKRETARIAT : Kampus II UMI, JL. Urip Sumoharjo Km. 05, Tlp (0411) 420351 / 085299829511
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber
daya alam. Dalam perkembangannya, telah berbagai macam teknik
dan teknologi yang dipergunakan oleh manusia untuk dapat
mengelolanya semaksimal mungkin. Perusahaan yang bergerak
dibidang pertambangan merupakan salah satu perusahaan yang
memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Dalam pemanfaatannya,
tentu saja menggunakan berbagai metode dan teknologi sehingga
dapat diperoleh hasil yang optimal dengan keuntungan yang besar,
biaya produksi yang relatif kecil serta ramah lingkungan. Sumber
daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling
dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh
manusia dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan
mempertahankan eksistensinya. Manusia merupakan suatu subyek
pengguna teknologi yang utama. Oleh karena itu perlu adanya suatu
usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu
upaya untuk menyeimbangkan antara perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan manusia sebagai
pengguna serta keberadaan sumber daya alam sebagai objek yang
dimanfaatkan. Melihat potensi perkembangan perusahaan
pertambangan di PT. Freeport Indonesia, maka sangatlah
memungkinkan bagi mahasiswa teknik pertambangan mendapatkan
suatu peluang untuk menambah pengetahuan di bidang
pertambangan serta memberi pengalaman kerja di sebuah
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_3
Dasar Pemikiran
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
perusahaan pertambangan yang pada akhirnya dapat menjadi
penunjang pengetahuan sebagai calon sarjana pertambangan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dunia pendidikan
dituntut untuk menciptakan tenaga-tenaga ahli pertambangan sebagi
sumber daya manusia yang berpotensial dan berkualitas yang
nantinya dapat dipercaya akan kemampuannya dalam mengolah
berbagai potensi sumber daya alam, oleh karena itu kemampuan
mengaplikasikan konsep keilmuan adalah salah satu konsekuensi
yang sangat mutlak diantaranya berupa kemampuan lapangan.
Kegiatan tugas akhir sebagai salah satu syarat dalam program
sarjana, sekaligus memperdalam proses pembelajaran untuk
mendapatkan pengetahuan tentang ilmu pertambangan, dan kaitan
antara materi yang didapatkan dikampus dengan pengaplikasiannya
pada perusahaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan
suatu pengalaman kerja lapangan pada perusahaan, yang menjadi
bekal kepada mahasiswa ketika kelak terjun langsung dalam dunia
industri pertambangan. Untuk mendukung kegiatan ini maka perlu
adanya sumberdaya manusia dalam bidang rekayasa tambang
(Engineer), maka kami Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambanagan
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia bermaksud
melakukan kegiatan tugas akhir pada perusahaan PT. Freeport
Indonesia, Tembagapura, Papua.
Selain itu, kegiatan tugas akhir ini diharapkan dapat membentuk
:
1. Mahasiswa pertambangan sebagai salah satu tenaga kerja
terdidik harus mampu bekerja dalam dunianya dengan
menerapkan teknologi pertambangan sebagai teknologi yang
tepat guna.
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_4
Maksud dan Tujuan
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
2. Mahasiswa pertambangan memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sehingga menjadi
lulusan yang terdidik dan terampil.
3. Mengetahui kinerja dan manajemen suatu perusahaan yang
mengelola industri di pertambangan.
4. Kegiatan ini sebagai langkah awal bagi mahasiswa
pertambangan dan kesiapan untuk kegiatan yang akan datang.
5. Menjalin hubungan yang harmonis dan baik antara pihak
Universitas Muslim Indonesia (UMI-Makassar) dengan pihak
PT. Freeport Indonesia.
Kegiatan tugas akhir pada PT. Freeport Indonesia,
dimaksudkan untuk mencari dan menambah pengalaman serta
wawasan sebagai pelengkap materi pendidikan yang tidak
diperoleh di bangku perkuliahan. Sedangkan tujuan dari Magang
yang akan di lakukan adalah:
1. Untuk mendapatkan pengalaman kerja dan penerapan antar
ilmu yang diajarkan dengan kenyataan di dunia kerja.
2. Memberikan latihan dan kesiapan pada mahasiswa untuk
menemukan suatu "Problem Statement" dan ”Problem Solving”
di lapangan.
3. Sebagai suatu bentuk kerjasama efektif antar mahasiswa
pertambangan dengan perusahaan pertambangan.
4. Menjalin hubungan antara Jurusan Pertambangan Universitas
Muslim Indonesia (UMI-Makassar) sebagai perguruan tinggi
yang menghasilkan ahli pertambangan dengan Instansi dan
Perusahaan Tambang sebagai arena kerja kelak.
5. Merancang pola pikir pada mahasiswa tentang kondisi dunia
pertambangan yang semestinya dan masalah-masalah yang
terjadi di lapangan.
6. Memperoleh pemahaman yang komprehensif akan dunia kerja
melalui learning by doing.
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_5
Judul Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Perserta KP
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
7. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang
harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di jurusan
Teknik Pertambangan FTI-UMI.
Pada kesempatan ini, peneliti mengajukan judul tugas akhir
adalah ”Study Penanganan Dan Pencegahan Efek Geteran
Peledakan Terhadap Kestabilan Lereng” atau judul dapat
ditentukan oleh kebijakan Perusahaan.
Waktu pelaksanaan Kegiatan Magang direncanakan pada bulan
February 2014 sampai selesai dengan target Kegiatan tugas akhir 3
Bulan dan dapat ditentukan oleh kebijakan perusahaan.
Peserta Penelitian/pemohon yang mengikuti kegiatan ini adalah
Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia Makassar berjumlah 1 (satu) orang
yakni :
Nama : Muhammad ihsan
NIM : 093 2010 0012
Jurusan : Teknik Pertambangan
(Biodata Diri/Curuculum Vitae Terlampir)
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_6
Pembimbing
Peralatan & Fasilitas
Tinjauan Pustaka
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
Pada Kegiatan tugas akhir Ini, terdiri dari 2 Pembimbing, yaitu
Dosen Yang ditunjuk oleh Jurusan Teknik Pertambangan (bagian
tugas akhir), dan diharapkan Pembimbing khusus di lapangan yang
ditunjuk oleh Perusahaan.
Adapun Peralatan & Fasilitas yang akan digunakan saat di lokasi
maupun di lapangan :
Field Book & Alat Tulis Menulis
Kamera Digital
Laptop
Savety Head (Helm)
Rompi
Savety Glass
Savety Shooes
Air pluck
Mesh/Penginapan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_7
Disediakan Peserta
Disediakan Perusahaan
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan penambangan bahan galian, khususnya yang
dilakukan secara tambang terbuka, untuk membongkar batuan yang
keras biasanya dilakukan dengan peledakan. Peledakan pada
kegiatan penambangan, selain menimbulkan hancurnya batuan
(pemberaian) juga akan menimbulkan rambatan gelombang seismik
yang menggambarkan perjalanan energi melalui bumi dan
mengakibatkan getaran pada massa batuan atau material di
sekitarnya.
Tingkat getaran peledakan bervariasi tergantung pada
rancangan peledakan dan kondisi geologi dari batuannya. Untuk itu
penerapan metode peledakan harus benar dan sesuai dengan kondisi
batuan yang akan diledakkan. Getaran peledakan yang dihasilkan
harus berada pada kondisi aman bagi keadaan sekelilingnya. Hal ini
berarti bahwa pengaruh dari getaran peledakan yang berada di luar
standard ukuran peledakan yang diijinkan akan menimbulkan
gangguan terhadap kenyamanan, kesehatan manusia, dan
keamanan bangunan-bangunan atau lereng-lereng tambang di
sekitarnya.
Salah satu upaya untuk menghasilkan dinding lereng batuan
hasil peledakan yang tetap aman dan stabil dengan melakukan
karakterisasi massa batuan dengan baik dan terencana. Sifat massa
batuan yang sangat berpengaruh dalam perencanaan peledakan
adalah: kekuatan dinamik batuan, spasi bidang diskontinu, ketebalan
bidang perlapisan, kecepatan gelombang propagasi, sifat elastik
batuan, jenis material pengisi dan kekuatan bidang diskontinu, dan
tingkat heterogenitas massa batuan. Penentuan sifat kekuatan massa
batuan tersebut dapat dilakukan dengan metode langsung atau
laboratorium, akan tetapi penentuan dengan metode ini sangat
mahal dan sulit, selain itu bahwa contoh batuan yang diuji biasanya
tidak memiliki bidang diskontinu dan perubahan litologi dari massa
batuan dari mana contoh tersebut diambil. Untuk mendapatkan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_8
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
contoh yang representatif memerlukan ukuran sepuluh kali lebih
besar dari jarak rata-rata antara bidang diskontinu. Dengan demikian,
metode ini dapat dilakukan dengan karakterisasi massa batuan yang
akan diledakkan. Pada tulisan ini yang akan dibahas hanya mengenai
masalah getaran peledakan terhadap rancangan analisis stabilitas
lereng penambangan saja. Kata kunci: Karakterisasi massa batuan,
klasifikasi massa batuan dan koefisien getaran (kh).
Dampak Peledakan
Gangguan utama yang diciptakan oleh peledakan adalah:
getaran, ledakan udara dan batu terbang
(Gambar 1).
Gambar 1. hasil alternatif dari produk peledakan: getaran , ledakan udaran dan batu terbang
Dalam kondisi tertentu, gangguan peledakan dapatmenyebabkan
kerusakan pada struktur di dekatnya dan, jauh dari lokasi ini, yang
selanjutnya dapat menjadi sumber konflik permanen dengan
penduduk yang tinggal dekat dengan operasi. Penyebaran debu juga
cukup sering terjadi dan sulit dikendalikan. dan batu terbang Untuk
mengatasi masalah peledakan perlu memiliki pengawasan proses
peledakan yang lebih berkualifikasi tinggi sehingga dapat
mengurangi tingkat gangguan dengan biaya yang wajar. Isu lain
untuk diperhatikan adalah tugas menginformasikan dari public
relations yang dilakukan oleh direktur operasi. Hal ini dapat menjadi
lebih efektif daripada studi mengenai gangguan peledakan. Seperti
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_9
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
kegiatan pengukuran getaran dan ledakan udara. Di daerah memiliki
kondisi seismik aktif, gempa bumi adalah pemicu utama untuk
ketidakstabilan lereng alami dan lereng penambangan. Oleh karena
itu, efek seismik dimasukkan dalam pertimbangan desain yang
penting untuk stabilitas lereng, dinding penahan, jembatan dan
struktur teknik lainnya. Saat ini, pendekatan konvensional pseudo-
statis (PS) masih diterima secara luas sebagai alat untuk
mengevaluasi stabilitas lereng. Dalam metode PS, efek gempa yang
disederhanakan sebagai koefisien seismik horisontal dan / atau
vertikal (kh dan kv). Besarnya koefisien yang dinyatakan dalam
persen percepatan gravitasi. Karena kemudahan pendekatan PS,
menarik perhatian sejumlah peneliti seperti Newmark (1965), Seed
(1979), Hong dkk (2005), Baker dkk (2006), Ling dkk (1997), dan
Loukidis dkk (2003). Secara khusus, Baker dkk. (2006) dan Loukidis
dkk. (2003) mengadopsi metode PS dalam analisis kesetimbangan
batas dan analisis batas, masing-masing, memberikan solusi dalam
bentuk grafik. Perlu dicatat bahwa evaluasi seismik yang lebih tepat
untuk analisis stabilitas lereng akibat getaran dapat diperoleh dengan
menggunakan analisis respons dinamik akan tetapi lebiih rumit
ditambah dengan mencari hukum konstitutif yang tepat. Namun,
metode PS masih direkomendasikan sebagai prosedur untuk
mengidentifikasi kebutuhan analisis yang lebih dinamis canggih.
Pendekatan pseudo-statis memiliki keterbatasan (Cotecchia dkk,
1987; Kramer, 1996) namun metodologi ini umumnya dianggap
konservatif, dan saat ini merupakan salah satu metode yang
palingsering digunakan dalam praktek. Sejak Taylor (1937)
mengusulkan satu set grafik stabilitas lereng untuk tanah, solusi
dalam bentuk grafik telah diusulkan oleh banyak peneliti seperti
Loukidis dkk. (2003), Baker (2003), Hoek & Bray (1981), Gens dkk.
(1988), Michalowski (2003), Li dkk (2007, 2009) dan Saptono (2012)
dan masih banyak digunakan sebagai piranti untuk desain dan
pengajaran. Sayangnya, sebagian besar bentuk grafik stabilitas yang
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_10
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
diusulkan untuk memperkirakan stabilitas lereng tanah. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh kenyataan, bahwa menilai
kekuatan massa batuan adalah pekerjaan yang sulit dan erangkat
lunak geoteknik dibuat dalam kriteria keruntuhan konvensional.
Mohr-Coulomb. Oleh karena itu, ada grafik stabilitas yang dapat
digunakan untuk lereng batuan yang didasarkan pada hasil kriteria
massa batuan. Suatu usaha yang menarik dilakukan oleh Lyamin &
Sloan (2002) dan Krabbenhoft et al. (2006) membuat pendekatan
elemen hingga menggunakan batas atas dan bawah. Teknik ini dapat
digunakan untuk solusi stabilitas yang benar batas atas dan bawah
terhadap masalah geoteknik, dan cocok untuk menyusun masukan
banyak kriteria keruntuhan. Satu kriteria keruntuhan batuan klasik
adalah kriteria keruntuhan Hoek-Brown (1980) dapat dimasukkan ke
dalam numerik dan menurunkan formulasi terikat. Kriteria ini telah
berhasil digunakan dan diterapkan untuk masalah daya dukung dan
stabilitas lereng oleh Merifield et al. (2006) dan Li dkk. (2007).
Karakteristik Bahan Peledak
Handak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas
atau campurannya, yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas,
benturan atau gesekan akan berubahn secara kimiawi menjadi zat-
zat lain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan
perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat,
disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi (Keppres No. 5
Tahun 1988).
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_11
Gas
Eksoter
mikP
dan T
tinggi
4000◦ C
100.000 atm (10.000 MPa)
Kecep reaksi 2500-7500 m/s
Handak
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
Komposisi Bahan Peledak (Handak)
Hampir semua bahan peledak komersial merupakan campuran
senyawa-senyawa yang mengandung empat unsur dasar yaitu C, H,
O, dan N. Kemudian untuk memperoleh efek tertentu kadang
ditambah zat-zat sensitizer seperti Na, Al, Ca, dsb.
Suatu bahan peledak tidak harus mengandung material explosive
seperti nitrogliserin, nitrostarch, atau TNT.
Setiap bahan dalam campuran mempunyai fungsi yang berbeda,
yaitu sebagai explosive base, oxygen carrier, fuel, sensitizer,
absorbent, flame depressant , dsb.
Untuk menghasilkan energi (heat of explosion) yang maksimum,
bahan peledak saat meledak harus bereaksi secara sempurna. Untuk
itu bahan peledak komersial dibuat berdasarkan prinsip zero oxygen
balanced, artinya :
Dalam bahan peledak terdapat oksigen dalam jumlah yang tepat
sehingga selama reaksi seluruh H akan membentuk H2O, C
membentuk CO2, dan N membentuk gas N2 bebas.
Reaksi Dan Produk Peledakan
Reaksi kimia Handak adalah reaksi yang menghasilkan panas
(eksotermik) dan umumnya panas yang dihasilkan sangat tinggi. Gas
yang terbentuk secara sangat cepat menghasilkan tekanan yang
sangat tinggi. Terdapat dua jenis reaksi peledakan yaitu deflagrasi
dan detonasi .
• Pembakaran : reaksi oksidasi eksotermis biasa dengan O2
dari atmosfir. Contoh CH3(CH2)10CH3 + 18 ½ O2 = 12 CO2 +
13 H2O
• Deflagrasi merupakan reaksi pembakaran berkecepatan tinggi
disertai ekspansi gas secara sangat cepat dalam ruang terbatas
sehingga menimbulkan tekanan yang sangat besar dan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_12
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
mengakibatkan efek pengangkatan (heaving effect), yang
besarnya proporsional dengan proses pembakaran yang terjadi.
Reaksi deflagrasi merupakan ciri Handak lemah.
• Detonasi merupakan proses propagasi gelombang kejut
(shock wave) melalui kolom Handak yang diikuti reaksi kimia
yang menambah energi untuk memacu propagasi gelombang
kejut, diikuti ekspansi gas dalam waktu yang sangat singkat.
Detonasi merupakan ciri Handak kuat.
Reaksi Handak
Klasifikasi Handak
Penggolongan handak berdasarkan sumber energi menurut Manon :
handak mekanik, kimia, nuklir. Handak kimia pemakaiannya lebih
luas sebagai handak komersial karena lebih murah, penanganan
teknis lebih mudah, lebih aman, dan lebih mudah pengaturan waktu
tundanya.
Menurut R. L. Ash (1967) Handak kimia dibagi menjadi :
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_13
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
a. Handak kuat (high explosive), yang memiliki sifat detonation
dengan kecepatan detonasi 5.000 - 24.000 feet per second
(fps).
b. Handak lemah (low explosive), yang memiliki sifat deflagration
dengan kecepatan reaksi < 5.000 fps.
Menurut Anon (1977) Handak kimia diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Handak kuat (high explosives) : reaksi detonasi : NG, TNT, PETN
b. Handak lemah (low explosives) : Reaksi deflagrasi : black powder
c. Blasting agents : reaksi detonasi : ANFO, Slurry, Emulsi
Menurut Mike Smith (Mining Magazine, Feb. 1988) Handak dibagi
menjadi:
a. Handak kuat (high explosives)
b. blasting agents
c. speciality explosives
d. explosive substitutes
Klasifikasi Handak Industri
Handak Industri pada dasarnya ialah “bahan peledak kimia”
yang dirancang dan dibuat untuk keperluan industri seperti
pertambangan, konstruksi sipil, di luar keperluan militer.
Klasifikasi handak yang dibuat oleh Smith di atas dapat diterapkan
untuk handak industri.
Handak (Handak) industri dibedakan ke dalam dua kelompok sesuai
dengan kecepatan gelombang kejutnya (Jimeno dkk., 1995), yaitu :
a) Handak cepat (rapid and detonating explosives), memiliki
kecepatan 2000 – 7000 m/detik, dan dibedakan lagi menjadi dua
yaitu primer (energinya tinggi dan sensitif, untuk isian detonator dan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_14
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
primer cetak, seperti mercury fulminate, PETN, Pentolite), dan
sekunder yang kurang sensitif, dipakai untuk isian lubang ledak.
b) Handak lambat (slow and deflagrating explosives), memiliki
kecepatan di bawah 2000 m/detik; contoh : gunpowder senyawa
piroteknik (blac powder)
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemboran dan peledakan :
1. Arah Pemboran2. Pola pemboran dan Peledakan3. Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor4. Geometri Peledakan
Arah Pemboran
Arah lubang bor vertical :
Keuntungan:
1. Pada ketinggian jenjang yang sama, maka kedalaman lubang bor vertical lebih pendek dari pada lubang bor miring, sehingga waktu pemboran yang diperoleh lebih cepat.
2. Untuk menempatkan alat pada titik atau posisi batuan yang akan dibor tidak memerlukan ketelitian yang cermat sehingga waktu untuk melakukan manuver lebih cepat.
3. Kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat karena kurangnya gesekan yang timbul dari dinding lubang bor terhadap batang bor.
4. Pelemparan batuan hasil peledakan lebih dekat.
Kerugian:
1. Mudah terjadi kelongsoran pada jenjang2. Kemungkinan adanya bongkahan yang besar3. Kemungkinan terjadi tonjolan pada lantai jenjang.
Arah lubang bor miring :
Keuntungan :
1. Memperkecil bahaya longsor pada jenjang2. Memperbaiki fragmentasi batuan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_15
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
3. Hasil peledakan mempunyai permukaan yang lebih rata
Kerugian :
1. Kemungkinan terjadinya pelemparan batuan yang lebih jauh.2. Pada ketinggian jenjang yang sama maka kedalaman lubang
bor yang dibuat lebih panjang dari pada lubang bor vertikal, sehingga membutuhkan waktu pemboran yang lebih lama.
3. Membutuhkan ketelitian yang cermat untuk menempatkan alat bor pada titik atau posisi dengan kemiringan tertentu, sehingga membutuhkan waktu manuver yang agak lama.
A. POLA PEMBORAN
Pola pemboran merupakan suatu pola dalam pemboran untuk menempatkan lubang – lubang ledak secara sistematis. Pola pemboran ada 2 macam, yaitu :
1. Pola pemboran sejajar ( parallel pattern)Pola pemboran sejajar adalah pola pemboran dengan penempatan lubang ledak dengan baris ( row ) yang berurutan dan sejajar dengan burden
2. Pola pemboran selang – seling (staggered pattern)Pola pemboran selang – seling merupakan pola pemboran yang penempatan lubang –lubang ledaknya selang – seling setiap kolomnya.
a. Pola pengeboran pada tambang terbuka
Terdapat tiga pola pengeboran yang ada pada tambang terbuka, yaitu :
1. Pola bujur sangkar (square pattern), yaitu jarak burden dan spasi sama
Free face
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_16
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
Keuntungan:
Untuk menentukan lubang yang akan dibor lebih mudah karena
ukuran burden sama dengan ukuran spasing ( B = S ). Pada`baris
yang sama dan baris yang berlainan dibuat sejajar dengan lubang
yang akan dibor sehingga waktu untuk menempatkan alat bor lebih
cepat.
Pengaturan waktu tunda (delay) peledakan pada pola ini adalah
berbentuk V, sehingga hasil peledakannya terkumpul pada tempat
tertentu.
Kerugian:
Volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan
peledak lebih banyak sehingga memungkinkan terjadinya bongkahan
( boulder ) pada batuan hasil peledakan.
Secara teoritis, makin banyak lubang ledak yang dibuat makin
banyak pula nomor delay.
2. Pola persegi panjang (rectangular system), yaitu jarak spasi dalam
satu baris lebih besar dibanding burden
Free face
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_17
S
B
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
3. Pola zig-zag (staggered pattern), yaitu antara lubang bor dibuat zig
zag yang berasal dari pola bujur sangkar maupun persegi panjang
Free face
Keuntungan:
1. Dapat memberikan keseimbangan tekanan yang baik, sehingga
volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan
peledak lebih kecil
2. Secara teoritis, delay yang digunakan pada pola ini tidak terlalu
banyak, karena dalam satu baris lubang ledak nomor delay yang
digunakan sama.
Kerugian:
1. Waktu untuk menempatkan alat bor pada titik yang akan dibor lebih
lama, karena ukuran burden tidak sama dengan ukuran spacing dan
lubang bor yang akan dibuat tidak sejajar dengan baris yang
berlainan.
2. Batuan hasil peledakan akan menyebar karena peledakannya
serentak pada baris yang sama dan beruntun pada baris berikutnya
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_18
S
B
S
B
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
B. POLA PELEDAKAN
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang –lubang ledak dalam satu baris dengan lubang ledak pada garis berikutnya ataupun antar lubang ledak satu dengan lainnya. Pola peledakan ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan. Berdasarkan arah runtuhan batuan , pola peledakan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Box Cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan membentuk kotak.
2. “ V “ Cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan.
3. Corner Cut , yaitu pola peledakkan yang arah runtuhan batuannya kesalah satu sudut dari bidang bebasnya.
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_19
Free FacePola pemboran square, pola
peledakan V-Cut
1 22345 5436 6
7899
8
7
Initiation point
V-Cut (square corner)
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
Berdasarkan urutan waktu peledakan, pola peledakan diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pola peledakkan serentak, adalah suatu pola peledakan yang terjadi secara serentak untuk semua lubang ledak.
2. Pola peledakkan beruntun, adalah suatu pola yang menerapkan peledakandengan waktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_20
Penutup
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
Demikianlah Proposal TUGAS AKHIR ini disusun sebagai bahan
pertimbangan bagi Departemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia PT Freeport Indonesia Semoga tuntutan dunia industri
terhadap tenaga-tenaga profesional dalam bidang Industri
Pertambangan diharapkan dapat dipenuhi melalui proses-proses
seperti ini.
Juga merupakan semangat baru dalam rangka membangun
kemandirian menuju tatanan masyarakat industri Pertambangan baru
yang madani dan ramah lingkungan. Atas perhatian dan bantuan
Bapak/ibu/Saudara(i), kami mengucapkan banyak terimah kasih.
Makassar, 01 November 2013Mahasiswa Pemohon,
MUHAMMAD IHSAN093 2010 0012
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_21
Proposal Tugas AkhirTeknik Pertambangan UMI Makassar
JADUAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
No.
K E G I A T A N
TAHUN 2014Februari Maret April
I IIIII
IV I II
III
IV I II
III
IV
1 Study Pustaka2 Orientasi Lapangan3 Pengambilan Data
4Pengolahan/Analisis Data
5 Penyusunan Laporan6 Konsultasi Laporan7 Persentase Laporan
Proposal Kerja Praktek 2014 – Page_22