proposal php pts itp 2014
DESCRIPTION
Contoh Proposal PHP PTS 2014TRANSCRIPT
-
PROPOSAL
PROGRAM HIBAH
PEMBINAAN P T S
SKEMA
PENINGKATAN MUTU PENGELOLAAN INSTITUSI
DAN PEMBELAJARAN (PMPB)
Tahun Anggaran 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013
-
Proposal PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Institut Teknologi Padang i
Halaman Identifikasi dan Pengesahan
1. Nama Institusi : Institut Teknologi Padang
2. Alamat Institusi : Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang
Telp.0751-7055202
3. Penanggung Jawab : Rektor Institut Teknologi Padang
4. Ketua Pelaksana
N a m a : Ade Indra , ST,. M.T.
Alamat : Komplek Perumahan ITP No.F/2 jalan Teknik
Material, RT/RW 03/01, Kelurahan Gurun
Laweh, kec. Nanggalo, Padang.
Telepon Kantor : 0751-7055202
Telepon Cellular : 081363243101
Fax : 0751-444842
e-mail : [email protected]
5. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Teknologi Padang
6. Alamat Yayasan : Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang
Telp.0751-7055202
7. Skema Yang Diusulkan : Peningkatan Mutu Pengelolaan Institusi dan
Pembelajaran (PMPB)
8. Pernah mendapat PHP-PTS : -
Tahun
Padang, 08 November 2013
Penanggung Jawab,
Ir. Hendri Nofrianto, MT.
-
Proposal PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Institut Teknologi Padang ii
PERNYATAAN KOMITMEN DANA PENDAMPING UNTUK
PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PTS
TAHUN ANGGARAN 2014
Saya Sebagai Pimpinan Institut Teknologi Padang dengan ini menyampaikan
Proposal PHP-PTS. Kami bersedia menyediakan dana pendamping sebesar 13,3 %
dari total anggaran untuk keperluan pengelolaan dan pendukung kegiatan yang
diusulkan.
Dalam melaksanakan program pengembangan yang didanai oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi ini, kami bersedia memenuhi semua persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam panduan dan mengikuti aturan pemerintah yang terkait dengan
pengelolaan keuangan serta pengadaan.
Dengan ini kami juga menyatakan bahwa kami tidak pernah atau sedang dikenakan
sanksi oleh Ditjen Dikti (termasuk yang terkait dengan penyimpangan dalam
pelaksanaan hibah sebelumnya).
Mengetahui ;
Ketua Rektor
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang Institut Teknologi Padang
(Drs. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd) (Ir. Hendri Nofrianto,MT.)
-
Proposal PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Institut Teknologi Padang iii
Daftar Isi
Halaman Identifikasi dan Pengesahan .................................................................. i
Halaman Pernyataan Dana Pendamping ............................................................... ii
Pengesahan Yayasan dan Badan Hukum dari Kemkumham
Laporan PDPT Semester Genap 2012/2013
Sertifikat Akreditasi Program Studi
Surat Pernyataan Rektor
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
Ringkasan Eksekutif
I. BAB I Rencana Strategis Pengembangan Institusi................................. Bab 1- 1
II. BAB II Laporan Evaluasi Diri Tingkat Institusi......................................... Bab 2 -1
a). Profil Lingkungan Eksternal ........................................................................... Bab 2 -1
b). Evaluasi Tata Kelola dan Orgranisasi Perguruan Tinggi ................................. Bab 2 - 2
c). Evaluasi Kinerja dan Manajemen Program Akademik ................................... Bab 2 - 5
d). Evaluasi Ketersediaan dan Manajemen Sumberdaya .................................... Bab 2 - 11
e). Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi ........................ Bab 2 -18
f). Ringkasan Evaluasi Diri .................................................................................. Bab 2 - 21
g). Ringkasan Strategi/Solusi Alternatif ............................................................. Bab 2 - 25
h). Baseline dan Target Nilai indikator kinerja .................................................. Bab 2 - 26
III. BAB III Rancangan Global Program Pengembangan Untuk 3 tahun .. Bab 3 -1
IV. BAB IV Usulan Program Pengembangan Tahun 2014............................. Bab 4 -1
V. Mekanisme Pelaksanaan PHP-PTS di Institusi.......................................... Bab 5 -1
IV. Rekapitulasi Anggaran................................................................................ Bab 6 -1
-
Proposal PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Institut Teknologi Padang iv
Lampiran
1. Lampiran Pendukung Usulan Proposal
2. Lampiran Pendukung Laporan Evaluasi Diri
3. Renstra
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 11 -- 11
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
1.1 Sejarah Singkat
Institut Teknologi Padang bermula dari Kursus Ahli Teknik (KAT) yang berada
dibawah naungan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (Akta Notaris No. 5 tahun 1972).
Kemudian atas permintaan masyarakat pada saat itu maka Kursus Ahli Teknik (KAT) tersebut
dikembangkan menjadi sebuah akademi yang disebut dengan Akademi Teknik Padang (ATP)
tepatnya tanggal 21 Februari 1973. Saat itu ATP mempunyai 2 (dua) program studi yaitu
Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3, lalu ditambah Teknik Elektro D3 tahun 1978. Dengan
modal semangat dan motivasi yang kuat menghadapi tantangan dan permasalahan
pembangunan di daerah Sumatara Barat dalam menghasilkan SDM terampil dan profesional,
maka pada orde berikutnya Akademi Teknik Padang (ATP) berkembang menjadi Sekolah
Tinggi Teknik Padang (STTP) yang diresmikan tanggal 19 Oktober 1989. Dalam
perkembangannya, STTP dengan 6 (enam) program studi teknik mengelola jalur pendidikan
akademik S1 dan profesional D3, dengan status Terdaftar untuk program studi S1 dan status
Disamakan untuk program studi D3.
Berdasarkan hasil analisis internal dan eksternal, serta melihat kecenderungan
perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan tenaga kerja masa depan, STTP
memperlebar lingkup dan kajian bidang teknik dengan menambah 3 program studi baru jalur
akademik S1 yaitu Teknik Geodesi, Teknik Material dan Teknik Informatika. Akhirnya sesuai
dengan Kepmendiknas No. 113/D/O/2002 tanggal 7 Juni 2002, STTP berubah bentuk menjadi
Institut Teknologi Padang (ITP). Dalam perjalanannya menuju perguruan tinggi yang sehat, maka pada pertengahan
tahun 2002 Institut Teknologi Padang mengikuti kompetisi dana hibah bersaing TPSDP yang
diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas saat itu. Alhamdulillah ITP dinyatakan lulus
seleksi bersama 40 perguruan tinggi lainnya dari 104 PTN dan PTS di Indonesia yang ikut
berkompetisi mendapatkan Proyek Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian
(TPSDP) Batch II tahun 2003. Proyek tersebut digunakan untuk penguatan program studi
Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3. Dana hibah bersaing lainnya yang diperoleh adalah
proyek Semi-QUE V Ditjen Dikti tahun 2003/2004 yang digunakan untuk penguatan program
studi Teknik Elektro D3. Proyek Hibah Kompetisi A1 dari Ditjen Dikti yang digunakan untuk
penguatan program studi Teknik Mesin S1 dan Proyek Hibah Kompetisi A2 program studi
Teknik Elektro S1. Dana tersebut (40 %) diperuntukan bagi pengembangan sarana
laboratorium dan Proses Belajar Mengajar (PBM). Hasil akhir yang diharapkan dari proyek
ini adalah peningkatan kualitas dan daya saing lulusan, suasana akademik, efisiensi dan
produktifitas, serta manajemen dan pelayanan sivitas akademika ITP. Berbekal sumber daya
peralatan dan sumber daya manusia maka ITP mengembangkan diri, selain jalur pendidikan
ITP juga melaksanakan kegiatan yang menunjang pendidikan seperti : pelatihan (training)
untuk tenaga terampil dan tenaga ahli di bidang teknik, pengujian material untuk proyek
rekayasa sipil, disain (perencanaan), pembuatan JMF, welding center, pelatihan teknologi
komunikasi informasi, dll.
1.2 Visi, Misi, Tujuan
Sebagai acuan pengembangan Institut Teknologi Padang dalam Rencana Strategis
(Renstra) ITP tahun 2008 2013 sebagai kelanjutan dari Renstra sebelumya, ditetapkan visi, misi dan tujuan sebagai berikut :
BBAABB 11
RENCANA STRATEGIS
PENGEMBANGAN INSTITUSI
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 11 -- 22
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
1.3 Sasaran Untuk mewujudkan visi dan misi ITP, maka ditetapkan beberapa sasaran sebagai
berikut:
Peningkatan kualitas Tridharma untuk mewujudkan keunggulan institusi pada taraf nasional dan internasional.
Penguatan kualitas sumberdaya manusia serta daya dukung sarana dan prasarana secara berkelanjutan dalam menunjang aktifitas pembelajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pencapaian standar kualitas dosen dan staf administrasi yang memiliki komitmen, etika, integritas dan akuntabilitas.
Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi keilmuan dan kemampuan penerapan di masyarakat serta berjiwa enterpreneur.
Peningkatan kapasitas organisasi dan kelembagaan yang sinergis dalam pencapaian Tridharma Perguruan Tinggi.
Peningkatan kepercayaan dan jaringan kerja dalam mendukung pengembangan Institusi secara berkelanjutan.
Visi
Visi ITP yaitu Menjadi Pusat Pengembangan Teknologi yang Kompetitif, Dinamis, dan Inovatif.
Misi
Misi ITP tertuang dalam 3 butir sebagai berikut :
Menyelenggarakan pendidikan tinggi teknik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Mengembangkan penelitian yang inovatif, produktif, dan responsif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial.
Tujuan
Peran serta ITP dalam mengemban Tridharma perguruan tinggi terangkum dalam
tujuan ITP sebagai berikut :
Menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter dan berdaya saing sesuai dengan bidang keahliannya.
Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan wawasan akademiknya ke jenjang yang lebih tinggi, serta tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Menghasilkan penelitian yang berdaya guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 11 -- 33
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
1.4 Strategi Dasar
Berdasarkan analisis lingkungan terkait dengan isu utama pengembangan pendidikan
tinggi, maka isu-isu strategis yang dapat dijadikan acuan dalam menyusun strategi dasar untuk
mencapai tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut: (1) Kualitas dan daya saing lulusan, (2)
Penerapan, Pemanfaatan dan Pengembangan Information and Communication Technology
(ICT), (3) Layanan Penelitian (Research Services) dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(Community Services), (4) Kerjasama (Cooperation), dan (5) Tata Kelola Kelembagaan.
Strategi dasar pengembangan Institut dalam kurun waktu 2008-2013 ke depan
mengacu kepada isu strategis. Strategi dasar pengembangan yang didasarkan atas isu-isu
strategis tersebut tidak bersifat "steril". Artinya upaya-upaya pengembangan sangat
memungkinkan terjadinya integrasi penyelesaian masalah pada keseluruhan isu tersebut.
Strategi dasar yang akan dikembangkan sesuai dengan lima isu strategis di atas, mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan mutu dan relevansi lulusan. 2. Penerapan, pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi (IT). 3. Peningkatan layanan penelitian (research services) dan pengabdian kepada
masyarakat (community services).
4. Membangun jaringan kerjasama (cooperation networking). 5. Pengembangan tata kelola ketembagaan.
1.5 Dasar Kebijakan Pengembangan 1.5.1 Program peningkatan mutu dan relevansi lulusan.
Peningkatan mutu dan relevansi lulusan dilakukan bidang akademik, bekerja sama
dengan Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI). Secara garis besar kebijakan pengembangan
kualitas akademik mencakup beberapa hal antara lain meningkatkan competitiveness of
student enrollment, peningkatan kemampuan fasilitas penunjang akademik, memfasilitasi dan
meningkatkan upaya tambahan soft skill lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
1.5.2 Penerapan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menerapkan sistem manajemen berbasis teknologi informasi dilakukan oleh Bagian
Informasi Akademik Kemahasiswa dan sistem Informasi (BIAKSI), dengan pengembangan
sistem informasi manajemen (SIM) yang terintegrasi. Dalam rangka upaya meningkatkan
kinerja institusi, diperlukan sistem informasi yang mampu mendukung upaya-upaya
pengembangan secara berkelanjutan. Sistem informasi yang handal dengan ketersiapan data
based yang baik akan memberikan support yang baik dalam melakukan evaluasi diri.
1.5.3. Peningkatan Layanan Penelitian (Research Services) dan Pengabdian kepada
masyarakat (Community Services);
Pengembangan penelitian menjadi upaya yang sangat strategis untuk menunjang proses
akademik, kemampuan akademik dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi dan
relevansi lulusan. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan upaya
untuk memberikan wadah untuk experience dan assignment dosen dan mahasiswa dalam
upaya peningkatan kompetensi dan relevansi keahlian yang dibutuhkan dunia kerja.
1.5.4 Meningkatkan kerjasama (cooperation).
Dalam rangka membangun kerjasama perlu didukung dengan beberapakebijakan
pengembangan antara lain : mensinergikan bidang-bidang kerjasama dan kemitraan dengan
program peningkatan kualitas dan daya saing lulusan, serta program pembangunan daerah dan
pembangunan nasional, membangun kerangka normatif kerjasama institusional,
meningkatkan akses kerjasama baik dilakukan melalui pendekatan institusional, maupun
personal.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 11 -- 44
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
1.5.5 Kebijakan pengembangan tata kelola kelembagaan
Pengembangan tata kelola kelembagaan dilakukan dalam rangka penguatan institusi
Institut Teknologi Padang ke depan. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah: melakukan
restrukturisasi organisasi ke arah perampingan struktur, komitmen pimpinan yang harus
mampu mendorong kearah keterbukaan dan otonomi, mewujudkan terselenggaranya tata
kelola kelembagaan yang otonom dan memiliki akuntabilitas yang tinggi terutama dalam hal
pengelolaan akademik, administratif, SDM, pendanaan, dan aset perguruan tinggi.
1.6. Rencana Strategis
Penyusunan rencana strategis ITP mengacu pada Road Map Yayasan 2008-2024 yang
menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang ingin dicapai dalam rangka menuju
KESEJAHTERAAN BERTUMBUH, yaitu :
Implementasi Rencana Strategis Institut Teknologi Padang 2008-2013 secara konkrit
dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (RAPP) Institut Teknologi
Padang setiap tahun yang disusun dalam dokumen tersendiri. Karena sifatnya lebih
operasional, maka dokumen tersebut dalam bentuk program kerja tahunan yang dilengkapi
dengan tujuan, sasaran, indikator kinerja serta strategi untuk pencapaiannya. RAPP Institut
Teknologi Padang selanjutnya menjadi acuan bagi Institut, fakultas, jurusan dan/atau
program studi dalam melaksanakan kegiatan tahunan.
1.7. Evaluasi Pelaksanaan Renstra
Evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra tahun 2008 2013 dilakukan melalui mekanisme rapat Senat institut dan rapat tahunan Yayasan bersama pimpinan ITP yang
membahas tentang laporan tahunan Rektor berupa tingkat ketercapaian program kerja,
kendala dan permasalahan, dll. Dalam rapat tahunan tersebut juga sekaligus membahas
program kerja Rektor tahun berikutnya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, bahwa sampai dengan pertengahan tahun 2012
program peningkatan kapasitas melalui penguatan program studi secara umum telah tercapai 9
(sembilan) program studi yang ada yaitu program studi teknik sipil S1 dan D3, teknik mesin
S1 dan D3, teknik elektro S1 dan D3, teknik informatika S1, dan teknik geodesi S1.
Sedangkan program studi teknik material S1 masih terkendala. Gambaran umum pencapaian
tersebut antara lain terlihat dari peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan
sarana dan prasarana baik perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang administrasi,dan
lain-lain. Meskipun sarana dan prasarana selalu ditingkatkan, namun karena keterbatasan
kemampuan sumber daya terutama dana, maka kapasitasnya masih jauh dari kebutuhan ideal.
Tahap Periode Road Map Yayasan 2008 - 2024
I 2008 2013
Peningkatan Kualitas dan Relevansi dengan melakukan
pembenahan internal yang didukung oleh finansial dan operasi ITP.
II 2014 2019
Peningkatan Daya Saing dengan menjadikan ITP sebagai perguruan
tinggi swasta pilihan di wilayah Sumatera Bagian Tengah, dan
diharapkan sudah mengarah kepada profitable & sustainable,
sehingga ekpektasi kesejahteraan pegawai sudah menarik.
III 2020 2024
Diharapkan pada periode ini, Institut Teknologi Padang telah
UNGGUL dan sudah merupakan Perguruan Tinggi Swasta pilihan di
wilayah Sumatera. dan pada saat yang bersamaan group-group bisnis
(bussiness Groups) telah eksis, sehingga ekspektasi kesejahteran
pegawai sudah sangat menarik.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 11
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
2.1 Profil Lingkungan Eksternal
Institut Teknologi Padang (ITP) berada di kota Padang ibu kota provinsi Sumatera Barat.
Provinsi Sumatera Barat berbatasan dengan provinsi Riau, provinsi Sumatera Utara,
provinsi Bengkulu dan provinsi Jambi. Institut Teknologi Padang (ITP) yang diawal
berdirinya bernama Akademi Teknik Padang (ATP) didirikan pada bulan Februari tahun
1973 dan merupakan perguruan tinggi teknik pertama di Sumatera Barat.
Dari sisi pengalaman, Institut Teknologi Padang telah lebih dari 40 tahun
menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam perjalanannya telah menghasilkan sekitar
6000 orang lulusan, dan saat ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke
negara tetangga. Dilihat dari perspektif usia sebenarnya ITP telah matang untuk
melangkah lebih maju dan menapak masa depan yang lebih baik dan bermartabat. Namun
fakta menunjukkan bahwa matang dalam usia tidaklah jaminan ITP untuk menggapai
kemajuan dan hidup lebih layak, dan kenyataannya kondisi ITP saat ini masih keteteran,
belum mampu mensejajarkan diri dengan PTN, dan masih perlu pembenahan diri secara
berkelanjutan.
Sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Sumatera Barat, maka tidak berkelebihan
apabila semua civitas akademika meletakkan mimpi dan citi-cita yang dituangkan dalam
bentuk visi institusi yaitu menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul di Indonesia
pada tahun 2024. Penetapan visi tersebut juga selaras dengan Road Map Yayasan
Pendidikan Teknologi Padang sebagai badan hukum penyelenggara ITP.
Secara eksternal, perkembangan industri di kawasan ini terutama provinsi Riau dan
Kepulauan Riau cukup pesat, hal ini justru menjadi peluang lapangan kerja yang cukup terbuka secara geografis. Di Sumatera Barat sendiri, yang sedang memasuki e-
government, Sumatera Online dan Sumbar menuju gerbang Barat Indonesia (Sumber :
Sumatera Barat Dalam Angka; 2010), begitu juga dengan pidato gubernur yang
disampaikan pada salah satu seminar nasional 2012 bahwa Sumatera Barat akan dicanangkan menjadi Penghasil sumber Energi terbarukan diantaranya adalah energi
panas bumi. Hal ini akan menjadi tantangan dan peluang strategis bagi ITP ke depan.
Lapangan pekerjaan seperti ini memerlukan tenaga kerja yang memiliki kemampuan di
bidang teknik dengan pengetahuan dan keahlian khusus.
Di samping itu, kondisi sosial politik dan keamanan memperlihatkan tanda-tanda yang
cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan suksesi
kepemimpinan nasional yang berjalan lancar memberikan harapan baru bagi
pertumbuhan industri di kawasan ini. Dicanangkannya peningkatan pembangunan
infrastruktur sebagai salah satu program kabinet Indonesia Bersatu II, menjadi peluang
lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan. Institut Teknologi Padang
juga dapat memanfaatkan atau mengubah tantangan akan sertifikasi tenaga kerja dengan
BBAABB 22
EEvvaalluuaassii DDiirrii
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 22
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
menjadikannnya peluang bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi profesi dalam rangka
sertifikasi tenaga kerja sesuai bidangnya. Semua kondisi yang dipaparkan di atas
memberi masukan bagi arah perkembangan Institut Teknologi Padang untuk
menghasilkan lulusan berkualitas dan mempunyai daya saing.
Disisi lain perkembangan teknologi yang pesat, tuntutan stakeholder akan tenaga kerja
yang mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA), pembatasan penerimaan tenaga kerja dari
lulusan perguruan tinggi dengan level akreditasi tertentu, menjadi tantangan lain bagi
eksistensi ITP selanjutnya.
Berdasarkan pada peluang dan tantangan di atas dan mempertimbangkan perubahan
struktur ekonomi sebagai faktor pendukung eksternal, serta tingkat keketatan persaingan
lulusan ITP ditataran dunia kerja baik ditingkat lokal, regional, maupun global, maka
perguruan tinggi Institut Teknologi Padang harus melakukan pembenahan diri terutama
dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan
kebutuhan dunia kerja.
Dalam upaya melihat kebutuhan lulusan dipasar kerja dan tingkat keterpakaian lulusan,
maka ITP selalu melakukan diskusi baik formal maupun informal secara periodik dengan
pihak eksternal (external stakeholders), untuk menampung masukan-masukan bagi
perbaikan proses pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia industri
dan pasar kerja. Beberapa masukan itu antara lain perlunya lulusan dibekali dengan
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, interpersonal skills, IT skill, dan
Caracter Building. Selain itu, dengan persaingan kerja yang kian ketat, lulusan juga harus
dibekali dengan jiwa enterpreneur yang memadai.
Hubungan dengan berbagai pihak juga telah dibangun dalam rangka memperluas akses
dan membuka kesempatan kerja bagi lulusan. Namun demikian disadari bahwa kerjasama
yang secara kuantitas cukup banyak, namun belum disertai dengan kualitas
kerjasamanya. Karena itu, peluang ini perlu dioptimalkan demi memaksimalkan peran
Institusi menghasilkan SDM berkualitas.
2.2 Evaluasi Tata Kelola dan Organisasi Perguruan Tinggi
Pengelolaan Institut Teknologi Padang mengacu kepada Statuta yang ditetapkan oleh
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang sebagai Badan Hukum Penyelenggara. Pada
gambar 1 di bawah ini dapat dilihat bentuk struktur organisasi Institut Teknologi Padang
yang bertanggungjawab terhadap tata kelola ITP. Uraian tugas, tanggungjawab dan
kewenangan masing-masing pejabat diatur dalam buku job description yang ditetapkan
melalui keputusan Rektor.
Secara organisasi Institut Teknologi Padang dipimpin oleh Rektor didampingi seorang
Sekretaris Institut yang bertindak sebagai manajer administrasi di tingkat institut, serta 2
(dua) orang Dekan yang bertindak sebagai manajer akademik ditingkat fakultas.
Sekretaris Institut dan Dekan fakultas bertanggung jawab langsung kepada Rektor.
Dekan membawahi Ketua Jurusan yang membina program studi dibawahnya.
Laboratorium atau workshop yang ada pada setiap jurusan dipimpin oleh Kepala
Labor/workshop yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Jurusan. Unit atau
bagian seperti Unit Perpustakaan, labor Dasar, Unit Kerjasama Humas dan
Kemahasiswaan, BAU&K, dan BIAAKSI, dipimpin oleh Kepala Unit atau Kepala
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 33
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Bagian yang bertanggungjawab kepada Sekretaris Institut sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Selain itu ditingkat Institusi terdapat Unit LP3M dan BPMI yang
bertanggung jawab langsung kepada Rektor ITP.
Dalam operasionalnya, koordinasi kerja dilakukan dalam bentuk rapat-rapat. Rapat
akademik ditingkat fakultas diadakan satu kali sebulan, rapat jurusan diadakan satu kali
dalam sebulan, rapat pimpinan diadakan 2 kali sebulan, sedangkan rapat gabungan antara
pimpinan dan akademik dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Disamping itu, rapat
koordinasi juga dilakukan setiap bulan antara Pengurus Yayasan PTP dengan pimpinan
ITP (Rektor+Sekretaris Institut+Dekan).
Sejauh ini, evaluasi terhadap struktur organisasi tersebut dilakukan dalam bentuk rapat-
rapat evaluasi akademik dan dalam rapat Senat institut. Evaluasi menunjukkan bahwa
organisasi belum berjalan secara maksimal. Beberapa kelemahan yang dirasakan dalam
operasional organisasi ini antara lain : masih kurangnya koordinasi antar unit terutama
antara organisasi yang berada di bawah bagian akademik, administrasi dan keuangan,
serta kemahasiswaan. Meskipun secara berkala diadakan rapat akademik yang dihadiri
seluruh pejabat struktural, pembahasan dalam rapat sebagian besar membahas kegiatan
rutin akademik dan permasalah-permasalah yang dihadapi, namun pembahasan terhadap
kegiatan yang menyangkut pengembangan unit kerja dan organisasi belum dilakukan
secara maksimal.
Selain itu evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola ITP juga menunjukkan beberapa titik
lemah pada aspek sumber daya manusia (SDM) yaitu manajerial dan leadership antara
lain seperti kemampuan membuat perencanaan, mengorganisir dan problem solving.
Disamping itu belum semua pejabat struktural ITP memiliki kemampuan menggunakan
perangkat Teknologi Informasi.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap tata kelola Institut Teknologi Padang sebagaimana
diuraikan di atas, maka perlu dilakukan optimalisasi untuk pengembangan organisasi
seperti: penyediaan perangkat sistem manajemen organisasi yang terintegrasi,
peningkatan kompetensi staf pendukung dalam penggunaan perangkat tersebut,
peningkatan kemampuan manajerial dan leadership pejabat struktural. Dukungan unit
kerja pusat ilmu komputer dan sistem informasi (PIKSI) yang berada di bawah Biro
BIAAKSI dalam melaksanakan pengelolan sistem manajemen terintegrasi ditingkat ITP,
juga sangat memudahkan dalam menjalankan tata kelola institusi. Pada gambar 2 dapat
dilihat koneksi jaringan sistem informasi ITP.
Meskipun sejauh ini pelaksanaan tata kelola organisasi Institut Teknologi Padang telah
dilaksanakan secara baik termasuk adanya Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) ITP
yang ikut melakukan monitoring, evaluasi dan audit, namun demikian upaya untuk
perbaikan dan pengembangan sistem tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik dan
sesuai dengan standar sebuah perguruan tinggi mesti terus menerus dilakukan (continous
improvement).
Sebagai bukti atas kemampuan Institut Teknologi Padang dalam melaksanakan tata
kelola organisasi adalah dengan diperolehnya berbagai hibah dalam rangka
pengembangan institusi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, perlihatkan pada
tabel A.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 44
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Tabel II.1. Daftar Program Hibah Kompetisi yang Diterima ITP
No. Tahun Nama PHK Besar Anggaran Unit Internal terkait
1. 2002 s/d 2007 TPSDP U$ 1.322.422,7
Rp 507.047.602,5,-
PS. T. Sipil D3 dan PS. T.
Mesin D3
2. 2003 s/d 2004 SEMI-QUE Rp 430.920.000 ,- PS. T. Elektro D3
3. 2004 s/d 2005 A1 Rp 249.750.000 ,- PS. T. Mesin S1
4. 2006 s/d 2008 A2 Rp 1.649.192.000 ,- PS. T. Elektro S1
5. 2006 PMP Rp 389.250.000 ,- Institusi
6. 2006 TIK-K3 Rp 550.000.000 ,- Institusi
DIR P&PA
REKTOR
SENAT
BPMI
P3M
DEKAN FTI
SEKRETARIS
INSTITUT
DEKAN FTSP
Jurusan Teknik
Mesin S1 & D3
Jurusan Teknik
Elektro S1 & D3
Jurusan Teknik
Informatika S1
BIAKSI
Jurusan Teknik
Sipil S1 dan D3
Jurusan Teknik
Geodesi S1
BIAKSI
Lab. T. Elektro
Lab T. Informatika
Lab T. Sipil
Workshop T.
Mesin
Lab. T. Geodesi
BIAKSI
Unit Lab Dasar/
Komp
Biro Administrasi
Umum
Unit Pustaka
Unit Kerjasama
dan Humas
BAG. AAK
Sub. Bag.
Perlengkapan
Sub. Bag. ADM.
Keuangan
BAG. SI & Data Base
Sub. Bag.
Kepegawaian
Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang
Gambar 1. Struktur Organisasi Institut Teknologi Padang
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 55
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Topologi Koneksi Jaringan LAN , INHERENT (K3 ) & Internet Institut Teknologi Padang
Tower #3 ITP -
Localnode UNAND Tower #2 ITP By-Pass
Akses/Pengguna Tower & Radio
Inherent ITP :
- Kopertis Wil X
- STMIK Jaya Nusa
- STIE Dharma Andalas
Tower #1 Kampus ITP
Padang
Astinet Telkom
Kone
ksi In
here
ntModem Tellabs
Switch Gigabyte 3Com
Web Server
PC Router / DCHP Server
Cisco Router 1720
Switch Catalyst 2950 PC Router / Inherent
LAN R.PIKSI / Lab Sipil Gedung BLAN Gedung C Lt. 2 / Pustaka
LAN Gedung C Lt.1 Jurusan, R. Dosen, Inventaris
` ` Wireless Access Point #1
` ` `
`
`
Lab. Elektro Lab. Material
T. Elektro R. Dosen
`R.Inventaris
LAN Gedung E Lab. Elektro , Lab. Material
`
` ` `T. Sipil T. Mesin
LAN Gedung F Lt. 2 Lab. Komputer,Lab. Lab.Informatika
Lab.Fisika /Dasar Lt.1 : Workshop Mesin, Welding
`Lab Fisika Workshop
`` ` `Lab. Komputer Lab.Informatika
LAN Gedung D Lt.1 BAU, BAAK ,
Lt.2 R.Rektor, WR.1,2,3 , R.TPSDP, R. Sidang Utama
`WR.2 WR.3
`R..Sidang , TPSDP
` ` `R.Rektor WR.1
` `
B A A KB A U Wireless Access Point #2
PIKSI. updated April 2008
Server Akademik
PIKSI ( Pusat Ilmu Komputer & Sistem Informasi )
Switch Gigabyte 3Com
Switch AT 24 Port
Switch DLINK 8 Port
`
Warnet Pustaka
`Self Study Room
LAN R.Self Sudy Room Gedung B
Switch DLINK 24 Port
Gambar 2 Koneksi Jaringan sistem informasi ITP
Di sisi lain ITP masih memiliki kelemahan dalam bidang media dan prasarana yang
mendukung pembelajaran, seperti fasilitas video conference untuk mendukung Distance
Learning, Management Information System untuk mendukung layanan akademik serta
media dan konten pembelajaran yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran,
sehingga infrastruktur yang telah dibangun pada PHK TIK K3 yaitu koneksi ke Inherent
menjadi kurang optimal.
2.3 Evaluasi Kinerja dan Manajemen Program Akademik
Evaluasi kinerja dan manajemen program akademik mencakup kegiatan pendidikan,
penelitian dan layanan masyarakat. Evaluasi dalam kegiatan pendidikan meliputi aspek :
input, proses, dan output, diantaranya : sistem penerimaan mahasiswa baru dan mutu
masukan, sistem pembelajaran dan mutu PBM yang dinyatakan dalam ratio lulusan
terhadap masukan, akreditasi program studi, mutu dan relevansi lulusan, dsb. Evaluasi
dalam kegiatan penelitian meliputi : intensitas kegiatan, proyek penelitian atau layanan
yang telah dilakukan, hasil-hasil kegiatan seperti publikasi ilmiah, paten/HAKI, dana
kerjasama, dll.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 66
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
2.3.1. Aspek Pendidikan
a. Mahasiswa
Penerimaan mahasiswa baru di Institut Teknologi Padang dilakukan melalui 2 (dua) jalur
yaitu jalur penelusuran beasiswa prestasi (akademik dan non akademik) dan jalur Seleksi
Masuk mahasiswa baru ITP (SM-ITP). Jalur penelusuran beasiswa prestasi ini merupakan
penelusuran siswa-siswi sekolah menengah atas dan kejuruan yang berprestasi ke
sekolah-sekolah yang menjadi target. Institusi mengunjungi atau mengirimkan brosur
serta formulir yang berisi informasi tentang program beasiswa. Pihak sekolah akan
menseleksi siswa-siswi yang layak mengikuti jalur ini dengan mengisi formulir kemudian
mengirimkan ke ITP. Selanjutnya institusi menseleksi kelayakan calon penerima
beasiswa ini dan menginformasikan hasilnya kepada calon yang bersangkutan melalui
web-site ITP (www.itp.ac.id) dan sekolahnya.
Jalur seleksi masuk ITP (SM-ITP) merupakan penerimaan mahasiswa baru melalui
seleksi berkas di ITP. Calon mahasiswa baru melakukan pendaftaran online melalui
www. spmb.itp.ac.id dan mengisi formulir dengan beberapa pilihan program studi,
kemudian panitia SM-ITP melakukan seleksi berkas. Bagi mahasiswa yang dinyatakan
lolos seleksi sebagai calon mahasiswa baru ITP diumumkan di web-site ITP,
www.itp.ac.id. Selanjutnya calon mahasiswa baru melakukan proses pendaftaran ulang
sesuai dengan SOP SM-ITP (SOP-1).
Berdasarkan data pada Lampiran G tabel-1, bahwa tingkat keketatan penerimaan
mahasiswa baru masih rendah yaitu rata-rata pada tiga tahun terakhir adalah 1 : 1,24.
Masih rendahnya tingkat keketatan penerimaan mahasiswa baru tentu akan berpengaruh
terhadap kualitas mahasiswa baru sehingga akan menyulitkan dalam proses
pembelajaran.
Dari gambaran tersebut, perlu dicermati bahwa upaya dan kebijakan promosi Institut
untuk mendapatkan calon mahasiswa berkualitas (yaitu ITP pilihan pertama) perlu lebih
dioptimal lagi.
Disamping itu, dalam tiga tahun terakhir juga terjadi penurunan jumlah penerimaan
mahasiswa baru sebesar rerata 11,25% sebagaimana terlihat pada Lampiran G tabel-1.
Turunnya penerimaan mahasiswa dalam tiga tahun terakhir disebabkan oleh terbatasnya
daya tampung/kapasitas institusi, baik dari ketersediaan SDM (terutama dosen), sarana
dan prasarana.
Gambar 3 : Grafik Jumlah Mahasiswa Masuk ITP (3 tahun) terakhir
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 77
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Jumlah mahasiswa ITP tahun 2013 ini adalah 2097 orang, terdiri dari 228 orang program
Diploma tiga dan 1869 orang program strata satu, dan tersebar pada 8 (delapan) program
studi Lihat Lampiran G Tabel-2).
Gambar 4 : Grafik Profil Mahasiswa ITP Per-Program Studi Tahun 2013
Berdasarkan data dan hasil evaluasi terhadap input mahasiswa yang rendah tersebut
memang banyak keluhan yang disampaikan ke institusi terutama dari dosen, yang
kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas (tingkat daya serap terhadap
materi perkuliahan rendah). Atas keluhan tersebut, maka diperlukan kerja keras ITP
untuk melakukan berbagai upaya agar input mahasiswa rendah rendah tersebut dapat
ditingkatkan kualitasnya melalui proses pembelajaran yang baik dan standar.
Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel-3, bahwa dalam tiga tahun terakhir tidak ada
mahasiswa yang mengundurkan diri, sedangkan mahasiswa DO relatif sangat kecil,
hanya 6 (enam) orang dari 2097 orang mahasiswa (0,29%). Hal ini menunjukkan bahwa
ITP dapat mempertahankan dan memfasilitasi mahasiswa untuk tidak gagal dalam studi.
b. Sistem Pembelajaran dan Mutu PBM
Setiap mahasiswa baru mendapatkan buku panduan akademik dan kemahasiswaan yang
memuat penjelasan kurikulum, silabus setiap mata kuliah, penjelasan fasilitas penunjang
dan informasi lain yang terkait dengan proses akademik.
Program Studi di ITP menggunakan kurikulum dengan sistem kredit semester (SKS)
dengan jumlah kredit yang berbeda-beda untuk masing-masing program studi. Kurikulum
pada program studi dievaluasi dan direvisi secara periodik (setiap dua tahun sekali) untuk
meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Dalam proses
evaluasi dan revisi kurikulum, selalu melibatkan stakeholders, alumni, pakar, dan dosen
program studi.
Dalam proses PBM ditunjang dengan fasilitas on-line seperti pendaftaran matakuliah
setiap semester, kehadiran dosen, SAP dan materi kuliah. Fasilitas IT dan on-line sudah
terintegrasi ke seluruh program studi dan fasilitas lainnya seperti pustaka dan labor.
Jurusan mewajibkan dosen menyerahkan ke program studi masing-masing SAP sebelum
awal perkuliahan reguler dimulai (September dan Maret) yang bertujuan untuk melihat
materi kuliah selama satu semester, seperti silabus, sistem penilaian, referensi dan
kontrak perkuliahan.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 88
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Dosen tetap ITP memiliki beban mengajar maksimum 12 sks, ditambah penelitian 3 sks
dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 1 sks, sehingga total beban dosen
tetap ITP minimal 16 sks per-semester.
Kemudian, untuk melihat kinerja dosen setiap akhir semester mahasiswa mengisi
kuesioner untuk evaluasi kinerja dosen/IKD. Penyebaran kuisioner dan penilaian kinerja
dosen dilakukan dibawah koordinasi Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) ITP.
Penilaian kinerja dosen mengacu pada Peraturan Kepegawaian ITP yang disahkan oleh
Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.
Tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut adalah klarifikasi (pada rapat dewan dosen),
peringatan sampai penggantian untuk kinerja yang kurang baik. Sedangkan untuk dosen
dengan kinerja baik, diberikan penghargaan (reward).
Selanjutnya, bagi mahasiswa S1 yang telah menyelesaikan mata kuliahnya dengan jumlah
total 120 sks, diberi kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek secara individual atau
kelompok. Tempat kerja praktek bagi mahasiswa dapat dilakukan melalui kerjasama
antara pihak ITP dengan pihak industri atau atas inisiatif mahasiswa sendiri. Kurangnya
jumlah tempat praktek industri lokal yang memadai merupakan kendala tersendiri dalam
upaya memberikan pengalaman industri kepada mahasiswa. Sedangkan bagi mahasiswa
D3 yang telah menyelesaikan mata kuliahnya dengan total 85 sks, diberi kesempatan
untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sekaligus Proyek Akhir secara individual
atau kelompok. Dalam hal ini, bantuan pihak lain (industri atau pemerintah) sangat
dibutuhkan untuk membantu mempercepat mahasiswa mencari tempat praktek sesuai
bidang keahliannya.
Ketersediaan fasilitas untuk proses pembelajaran di kelas seperti kursi belajar dan media
pembelajaran (LCD) masih kurang. Demikian juga ketersediaan fasilitas untuk
pelaksanaan praktikum di laboratorium belum memadai dan sebagian peralatan sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi dan industri. Beberapa mata kuliah
praktikum dilaksanakan di institusi lain (Universitas Andalas dan Universitas Negeri
Padang). Kapasitas laboratorium hanya untuk layanan praktikum sedangkan untuk
penyelesaian tugas akhir dan penelitian dosen belum memadai.
Tingkat kehadiran dosen
Tingkat kehadiran dosen dalam tiga tahun terakhir sangat baik dengan rata-rata 95,58%.
(Lihat Lampiran G Tabel-4). Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa
keseriusan dosen ITP untuk meningkatkan proses pembelajaran patut diapresiasi.
% Distribusi Rerata nilai kuliah dan praktikum
Dengan tingkat kehadiran dosen yang sangat baik tersebut cukup signifikan dalam
meningkatkan kualitas nilai mahasiswa. Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel 7
terlihat bahwa rerata nilai mahasiswa dalam 3 tahun terakhir adalah 20,47% memperoleh
nilai A, sebesar 49,40% memperoleh nilai B, sebesar 15,94% memperoleh nilai C,
sebesar 3,14% memperoleh nilai D, dan 11,05% memperoleh nilai E (gagal). Jika dilihat
dari data tersebut ternyata rerata nilai mahasiswa yang gagal cukup besar juga, walaupun
rerata nilai mahasiswa yang memperoleh A dan B besar (69,87%). Berdasarkan data
tersebut, maka ITP perlu merancang program peningkatan kualitas pembelajaran yang
ditujukan untuk memperkecil persentase tingkat kegagalan mahasiswa per-mata kuliah.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 99
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Profil IPK mahasiswa aktif
Dari data profil IPK mahasiswa sebagaimana tertera dalam Lampiran G Tabel-8 dapat
dijelaskan bahwa IPK rerata mahasiswa dalam tiga tahun terakhir sudah baik, dimana
IPK > 3,00 adalah 48,04% dan 2,5 < IPK < 3,0 adalah 30,67%, sedangkan IPK < 2,5
adalah 21,29. Walaupun IPK mahasiswa sebagian besar sudah termasuk kategori sangat
memuaskan, namun rerata IPK mahasiswa kategori cukup juga tergolong tinggi, apalagi
bila dikaitkan dengan persyaratan calon pegawai (PNS, BUMN) yang mentargetkan IPK
minimal 2,75.
Akreditasi program studi
Seluruh program studi dilingkungan Institut Teknologi Padang telah terakreditasi dan
masih berlaku sampai April 2014 (lihat Lampiran G Tabel-9). Dari 8 program studi,
hanya satu yang mendapatkan peringkat akreditasi B yaitu program studi Teknik Elektro
S1.
Upaya yang telah dilakukan institusi adalah dengan mengajukan re-akreditasi untuk
program studi dengan peringkat C. Kondisi sampai dengan bulan Oktober 2013 ini, sudah
4 (empat) program studi yang telah dikunjungi (site visite) dari Asesor BAN-PT. Ke-
empat program studi tersebut adalah : Program Studi Teknik Elektro D3, Teknik
Informatika S1, Teknik Mesin S1, danTeknik Sipil S1. Sedangkan Program Studi Teknik
Sipil D3 dan Teknik Mesin D3 saat ini masih dalam tahap penyusunan borang akreditasi
oleh Tim Taskforce program studi masing-masing.
Mutu dan Relevansi Lulusan
Sesuai data pada Lampiran G Tabel-10, bahwa jumlah lulusan dalam tiga tahun terakhir
adalah 622 lulusan, dengan rerata sejumlah 207 lulusan per-tahun.
Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel 11, rata-rata IPK lulusan dalam tiga tahun
terakhir dengan nilai IPK diatas 3,00 adalah 61,59% dan antara 2,5 < IPK < 3,00 adalah
41,11% sedangkan IPK < 2,50 hanya 4,05%. Sebenarnya dilihat dari aspek IPK maka
lulusan ITP sudah baik. Namun demikian institusi tidak boleh berbangga diri dan harus
selalu berbenah diri dengan melakukan peningkatan kualitas proses PBM secara
berkelanjutan, dan walaupun hanya 4,05% lulusan dengan IPK < 2,50 tapi pihak ITP
perlu mencarikan solusi dalam bentuk program peningkatan kualitas lulusan sehingga
secara bertahap lulusan dengan IPK dibawah 2,50 dapat direduksi dan dihilangkan.
Rerata masa studi lulusan untuk program studi S1 adalah 5,80 tahun (lihat lampiran G
Tabel 12). Hal ini secara umum lulusan belum menyelesaikan studinya tepat waktu sesuai
kurikulum yang direncanakan yaitu 4 (empat) tahun untuk program studi S1. Lamanya
masa studi mahasiswa diakibatkan oleh sulitnya mencari tempat kerja praktek.
Rata-rata waktu penyelesaian tugas akhir lulusan program studi S1 adalah 6,00 bulan
(lihat Lampiran G Tabel 13). Apabila dibandingkan dengan jangka waktu penyelesaian
tugas akhir rencana yaitu 6,00 bulan, maka lama masa penyelesaian tugas akhir termasuk
kategori normal.
Lulusan adalah keluaran dari suatu program studi yang menggambarkan tingkat
efektivitas dan produktivitas proses pendidikan. Kualitas lulusan diukur atas dasar
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1100
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
kepuasan para pengguna lulusan (user, stakeholders). Untuk data lulusan yang terkait
dengan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, studi pelacakan (tracer study) belum
terlaksana secara sistematis untuk semua program studi di ITP, namun untuk mengatasi
hal ini ITP telah memprogramkan untuk tahun anggaran 2013/2014 untuk pelaksanaan
stracer study secara online pada SISFO ITP.
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada alumni,
maka rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir adalah 3,75 bulan (lihat Lampiran G Tabel-14). Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan lulusan ITP bersaing di pasar kerja cukup baik.
Berdasarkan evaluasi, beberapa program studi institusi telah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana pembelajaran yang memadai melalui program hibah antara tahun 2002 2008 (seperti : TPSDP, Semi QUE V, A1 dan A2. Namun saat ini sarana dan prasarana
tersebut beberapa sudah rusak dan sebagian lagi sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknologi dan kebutuhan industri. Menyikapi hal ini, Institut sudah berusaha melakukan
peningkatan (update) beberapa sarana dan prasarana pembelajaran, terutama peralatan
laboratorium dan media pembelajaran di kelas, namun dengan terbatasnya anggaran
institusi maka sebagian besar sarana dan prasarana pembelajaran tersebut masih uzur dan
tidak sesuai dengan tuntutan dunia industri dan pasar kerja.
2.3.2 Kegiatan Penelitian
Secara struktural pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
ITP berada dibawah LP3M ITP. Mekanisme pengajuan penelitian oleh dosen diatur
dalam buku panduan penelitian yang dikeluarkan oleh LP3M dan disahkan oleh Rektor.
Demikian juga jadwal pemasukan proposal dan seminar proposal setiap tahunnya
dikeluarkan oleh LP3M ITP. Demikian juga biaya penelitian setiap tahunnya dianggarkan
oleh institusi. Disamping itu, LP3M juga menerbitkan jurnal ilmiah setiap enam bulan
(periode Februari dan Agustus) dengan nama JURNAL MOMENTUM (pertama kali
terbit tahun 2002).
Berdasarkan data, jumlah penelitian yang dihasilkan oleh dosen ITP selama tiga tahun
terakhir adalah 102 judul dengan rerata per-dosen adalah 0,54 (lihat Lampiran G tabel
20). Artinya, untuk satu judul penelitian dikerjakan oleh dua orang dosen. Jika dilihat dari
angka ini, maka produktivitas penelitian dosen ITP tergolong baik.
Sumber dana untuk penelitian dosen diperoleh dari institusi ITP, nasional kompetitif
(hibah Dikti), dan melalui kerjasama mitra dengan instansi pemerintah, swasta, dan
stakeholders lainnya (lihat lampiran G Tabel -21). Khusus biaya penelitian kolaborasi
dengan pemerintah (Dinas PU Prov. Sumatera Barat, PLN, dan pihak swasta biasanya
diberikan dalam bentuk bantuan bahan penelitian dan peminjaman peralatan penelitian.
Berdasarkan data, terlihat bahwa jumlah dana penelitian setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuantitas dan
kualitas penelitian dosen ITP.
2.3.3 Kegiatan Layanan Masyarakat
Kegiatan layanan kepada masyarakat selama ini di ITP dilakukan per jurusan berdasarkan
bidang keahlian yang ada, misalnya sehubungan dengan terjadinya bencana gempa di
Sumatera Barat, maka Jurusan Teknik Sipil ITP terjun untuk memberikan layanan
masyakarat berupa Assessment kerusakan rumah dan gedung akibat gempa dan
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1111
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
penyuluhan bagaimana konstruksi rumah tahan gempa. Pada tahun 2010 ITP dipercaya
melakukan pelatihan fasilitator untuk rehab rekon Tahap II Pasca Gempa Sumbar 30
September 2009 sebanyak 600 orang. Sedangkan di Jurusan Teknik Elektro layanan
masyarakat yang diberikan diantaranya dengan memberikan penyuluhan tentang
pemasangan instalasi listrik sesuai standar PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
kepada masyarakat. Karya inovatif dosen terutama yang berkaitan dengan perancangan
sistem juga ada, tapi masih bersifat individu.
Berdasarkan data, jumlah layanan masyarakat oleh dosen ITP selama tiga tahun terakhir
adalah 98 kegiatan, dengan rerata per-dosen adalah 0,52 (lihat Lampiran G tabel 22).
Artinya, untuk satu kegiatan layanan masyarakat dilakukan oleh dua orang dosen. Jika
dilihat dari angka ini, maka produktivitas layanan masyarakat dosen ITP tergolong baik.
Sumber dana untuk kegiatan layanan masyarakat dosen diperoleh dari institusi ITP dan
melalui kerjasama mitra dengan instansi pemerintah, swasta, dan stakeholders lainnya
(lihat lampiran G tabel -23). Layanan masyarakat umumnya dilakukan dalam bentuk
layanan jasa dan kepakaran, layanan penyuluhan, dsb.
Berdasarkan data, terlihat bahwa jumlah dana layanan masyarakat setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan walaupun dari persentase tidak terlalu signifikan naiknya,
Namun hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuantitas layanan masyarakat
oleh dosen ITP.
2.4 Evaluasi Ketersediaan dan Manajemen Sumberdaya
2.4.1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia Institut Teknologi Padang (ITP) terdiri dari tenaga Dosen dan
Tenaga Pendukung Akademik (TPA). Dosen ITP terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak
tetap. Dosen tetap terdiri dosen tetap Yayasan dan dosen Pegawai Negeri Sipil
Dipekerjakan (PNSD), sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen luar biasa. Jumlah
dosen tetap yang dimiliki oleh Institut Teknologi Padang saat ini adalah 116 orang
dengan rincian sebagaimana tertera pada Lampiran G Tabel-17.
Dari data tersebut terlihat bahwa lebih dari 50% dosen Institusi mempunyai usia yang
masih produktif, hal ini membuktikan bahwa Institusi bisa menghasilkan produktifitas,
kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam menghasilkan karya-karya serta
mengoptimalisasi sumberdaya yang ada pada Institutsi. Selain itu pada grafik ini juga
terlihat bahwa jabatan fungsional dosen pada masing-masing Prodi sebahagian besai
sudah Lektor dan bahkan Lektor Kepala. Begitu pula dengan Sertifikasi Dosen terlihat
bahwa hampir sebahagian besar dosen pada masing-masing Prodi sebagai tenaga
profesional pendidik yang sudah diakui oleh pemerintah. Dengan adanya peningkatan
kualitas sumberdaya manusia khususnya dosen, diharapkan hal ini akan berdampak pada
peningkatan kualitas lulusan.
Sedangkan untuk dosen tidak tetap seperti pada grafik berikut dari tahun ketahun
terjadinya penurunan yakni pada tahun 2013 sebesar 30%, hal ini disebabkan oleh adanya
pengankatan dosen tetap yayasan untuk dua tahun terakhir dalam menghadapi mahasiswa
yang juga meningkat pada dua tahun terakhir.Institusi mempunyai komitmen yang tinggi
dalam peningkatakan kualitas dan daya saing lulusan serta sesuai dengan RoadMap ITP,
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1122
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
yang pada tahun 2020 sampai dengan 2024 sudah menjadi salah satu Institusi yang
unggul di Indonesia. Dosen tidak tetap pada masing-masing Prodi dipilih dosen yang
mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diharapkan Prodi. Selain itu pemilihan dosen
yang tidak tetap juga dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan, hal ini terlihat pada tabel
18 sebahagian besar dosen titak tetap mempunyai pendidikan minimal mempunyai
kualifikasi S2.seperti grafik berikut ini.
Gambar 5 : Grafik Kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen
Begitu juga dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2097 orang, maka rasio dosen tetap
terhadap jumlah mahasiswa rata-rata menunjukkan nilai 1:26. Sementara jika
dibandingkan dengan jumlah dosen keseluruhan (termasuk dosen tidak tetap), rasionya
adalah 1:18. Angka-angka ini sudah mencapai rasio ideal yaitu 1:30. Untuk menjamin
efektivitas, efisiensi dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, pimpinan
ITP menjamin ketersediaan tenaga dosen dengan membuat rencana kebutuhan tenaga
dosen baik jumlah, kualifikasi, serta rencana pengembangannya yang tertuang dalam
Renstra ITP. Informasi tersebut digunakan oleh Institusi dan Yayasan untuk membuat
rencana rekruitment dan pengembangan dosen.
Untuk pengembagan dosen Institusi melakukan pengiriman studi lanjut dosen untuk
program S3 (PhD). Masing-masing prodi selalu membuat alokasi dana setiap tahun yang
diusulkan oleh Dekanat dalam melakukan pengembangan dosen agar kualitas dan mutu
Prodi bisa meningkat seiring dengan adanya perkembangan Ilmu dan Tekhnologi baik itu
terapan maupun yang sifatnya analisis, hal ini bisa dilihat dari grafik di bawah ini.
Gambar 6 : Grafik Kegiatan Penelitian Tiga Tahun Terakhir
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1133
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Dari grafik tersebut terlihat bahwa Prodi Teknik Elektro mempunyai produktifitas yang
tinggi untuk melakukan penelitian. Seperti pada tabel 20 lampiran G, bahwa jumlah hasil
penelitian dosen Teknik Elektro lebih banyak dari jumlah dosennya, hal ini disebabkan
oleh adanya beberapa kolaborasi antara Dosen-Dosen dan Dosen-Mahasiswa.
Disamping itu untuk jumlah dana penelitian tiga tahun terakhir meningkat, hal ini
Institusi menunjukan kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan dana penelitian
untuk hibah Nasional, mauun Internasional serta dana penelitian Institusi dalam
mengeksplorasi kemampuan dosen dan mahasiswa untuk masing-masing Prodi.
Penggunaan dana penelitian untuk tiga tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran G
Tabel-21.
Dari tabel 20 (lampiran G) terihat bahwa adanya peningkatan jumlah penelitian dari
tahun ke tahun, hal ini membuktikan bahwa semakin meningkatnya kualitas dosen dan
mahasiswa serta mampu bersaing saing sencara Nasional, dan Internasional walaupun
masih sebahagian kecil.
Begitu pula dengan meningkatnya pelayanan Institusi pada masyarakat dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan
Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh dosen-dosen Prodi dalam
bentuk penyuluhan, pelatihan serta workshop dengan dahan yang sudah dialokasikan oleh
Instittusi setiap tahunnya (lihat lampiran G Tabel 22). Grafik berikut menggambarkan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada 3 tahun terakhir. Namun
Institusi tetap melakukan pengembangan kegiatan ini, dengan mengajak beberapa
stakeholder untuk mengaplikasikan ilmu sesuai bidang masing masing dosen. Jika
dibandingkan antra jumlah dosen dengan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
belum begitu optimal. Optimalisasi ini belum bisa dilakukan karena keterbatasan
peralatan laboratorium di beberapa Prodi sehingga mengakibatkan rendahnya motovasi
dosen untuk melakukan penelitian terutama penelitian pada laboratorium. Sedangkan
kendala disisi lain belum seimbangnya jumlah dosen dengan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang sudah dilakukan, hal ini disebabkan keterbatasan dana yang
dialokasikan setiap tahun-nya oleh Institusi.Sehingga untuk masa yang akan datang
diharapkan Prodi dapat menambah kerjasama dengan stakeholder terkait, agai kegiatan
yang dibuat betul-betul bisa dimanfaatkan.Untuk lebih jelasnya kegiatan tersebut dapat
digambarkan pada gambar 7 berikut ini.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1144
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Gambar 8 : Grafik Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tiga Tahun Terakhir
Selain itu ITP didukung oleh tenaga penunjang akademik (TPA) sebanyak 25 orang, yang
terdiri dari pustakawan, laboran/teknisi dan tenaga administrasi. Jika dilihat dari
prosentase seluruh pegawai ITP, maka sekitar 30% adalah tenaga administrasi. Kondisi
ideal yang diinginkan adalah 80% dosen dan 20% TPA.
Jika dilihat dari pendidikan dosen, maka 100% adalah lulusan S2 dari dalam negeri dan
luar negeri, sedangkan yang sudah meraih gelar Ph.D baru 3% dan yang sedang
melaksanakan pendidikan S3 adalah 8%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
pendidikan dosen pada institusi adalah jenjang S2, dan untuk program doktor masih
dalam tahap pengembangan, dengan target pada tahun 2020 sebesar 30% yang sudah
bergelar Ph.D.
Dari komposisi jabatan akademik terlihat bahwa ada 8% yang belum memiliki jabatan
akademis (dosen baru), 13% masih berjabatan Asisten Ahli, 56,6% berjabatan Lektor,
20,4% sudah berjabatan Lektor Kepala dan Guru Besar masih 0%. Selain itu pada saat ini
40% dari jumlah dosen tetap sudah memperoleh Sertifikasi Dosen (Serdos). Dengan
komposisi seperti ini tentunya akan sangat mendukung terhadap kinerja program studi,
terutama dalam hal pemenuhan persyaratan pengajaran dan akreditasi program studi.
Pengembangan pegawai ITP diwujudkan dalam pengembangan karir pegawai yang
berfungsi sebagai sarana identifikasi posisi yang dapat dipangku oleh pegawai, sarana
identifikasi kompetensi pegawai, dasar pemberian kompensasi, alat kendali dalam
perencanaan dan pengembangan karir, alat pengendali dalam perencanaan rekrutasi.
Bentuk pengembangan karir pegawai terdiri dari: Promosi tingkat, promosi jabatan, dan
mutasi. Upaya pengembangan karir pegawai dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
dengan memperhatikan arah pengembangan institusi, kompetensi yang diperlukan di
masa yang akan datang, dan formasi. Pengembangan dosen selain melalui pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi dilakukan pula melalui pelatihan-pelatihan yang menunjang
peningkatan kompetensi. Pengembangan kompetensi Tenaga Penunjang Akademik
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1155
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
(TPA) lebih diutamakan melalui pelatihan kejuruan (skill development). Dilihat dari
beban dosen, rata-rata jam mengajar dosen ITP adalah 8,83 jam/minggu pada tahun 2009
dan meningkat menjadi 15,50 jam per minggu pada tahun 2010 dan tahun 2011.
2.4.2 Manajemen Keuangan
Sistem pengelolaan keuangan institusi disusun dalam bentuk Rencana Anggaran
Penerimaan dan Pengeluaran (RAPP) berdasarkan hasil Rapat Kerja Pimpinan
(Rakerpim) di lingkungan ITP untuk diajukan kepada Yayasan dalam waktu setahun
sekali. Dalam perencanaan dana dan pengelolaan keuangan yang dibutuhkan untuk
jurusan dan program studi di lingkungan ITP dibuat berdasarkan program kerja yang
telah disusun pada saat Rakerpim.
RAPP yang telah diusulkan pada tingkat institusi direalisasikan ke Yayasan setiap bulan.
Untuk pengusulan dana bulan berikutnya dengan membuat laporan pertanggungjawaban
pengeluaran bulan sebelumnya. Pada tingkat jurusan dan program studi, pengajuan dana
yang dibutuhkan disertai pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan lalu, sehingga
kesinambungan program berjalan seimbang dan lancar.
Sumber dana terbesar diperoleh dari masyarakat (mahasiswa) berupa SPP dan uang
pembangunan yang dikelola dengan baik. Kondisi ini menunjukkan adanya
ketergantungan institusi terhadap jumlah mahasiswa. Untuk membantu dan menambah
sumber dana yang ada, Yayasan Pendidikan Teknologi Padang sebagai Pembina ITP
membentuk Badan Pemberdayaan dan Pengelolaan Aset (PPA) sebagai upaya
meningkatkan pendapatan ITP. Di masa yang akan datang diharapkan sumber dana lain
diperoleh dari swakelola dan penjualan hasil produksi yang dikelola melalui PPA sebagai
Strategic Bisnis Unit (SBU) ITP.
2.4.3 Manajemen Fasilitas Fisik a. Manajemen Prasarana (Gedung/Bangunan) Saat ini Institut Teknologi Padang memiliki 2 gedung berlantai tiga, 3 gedung berlantai 2,
satu gedung khusus untuk kegiatan kemahasiswaan berlantai dua, dan mushalla berlantai
dua. Keseluruhan prasarana tersebut dikelola oleh bagian perlengkapan yang berada di
bawah Bagian BAU & K.
Hingga saat ini ruang kuliah di kampus ITP berjumlah 16 ruang dengan luas total 1027
m2, dan dengan jumlah mahasiswa 1823 orang maka perbandingan ruang kelas per
mahasiswa adalah 0.57 per mahasiswa. Untuk fasilitas praktikum dan penelitian
maka prasarana ruang laboratorium menjadi sangat penting, jumlah laboratorium yang
ada di kampus ITP berjumlah 14 Laboratorium dengan luas total 1505 , dan
perbandingan jumlah luas laboratorium dengan jumlah mahasiswa adalah 0,83 per
mahasiswa.
Ruangan penunjang untuk staff disebar ke dalam beberapa ruangan seperti diruangan
jurusan, ruangan dosen, dan laboratorium. Setiap dosen tersebar kedalam ruangan
tersebut sebagai kantor atau ruangan kerja lebih kurang total kapasitas ruangan adalah
226,6 meter persegi.
Ketersediaan ruang untuk dosen juga perlu disikapi dengan penambahan ruangan untuk
masing masing dosen. Hingga saat ini jumlah ruangan dosen sebanyak 4 ruangan di
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1166
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
masing masing jurusan, jumlah total dosen 57 orang, jumlah dosen yang tidak menjabat sebagai struktural organisasi sebanyak 40 orang dan luas total ruangan 138,69 maka
luas ruang kerja masing masing dosen adalah 3,4 per dosen. Dari pemaparan diatas terlihat bahwa Institusi harus melakukan pengembangan kapasitas ruang kelas dengan
adanya pertambahan dua tahun terakhir. Untuk penambahan ruang kelas akan dilakukan
oleh Institusi diawal tahun 2014. Selain penambahan kapasitas ruangan maka akan diikuti
dengan kebuthan peralatan pada ruang kelas tersebut. Oleh sebab itu akan dibutuhkan
berapa furniture serta peralatan laboratorium agar bisa melayani mahasiswa dengan baik.
b. Manajemen Laboratorium:
1. Kapasitas laboratorium untuk dapat memberikan pelayanan secara umum belum maksimal. Jumlah mahasiswa dalam setiap kelas praktikum yang dilayani antara
16 s.d. 20 orang per-shift. Rata-rata jumlah mahasiswa yang dilayani untuk
mengerjakan skripsi atau TA pada semester ganjil dan semester genap belum
terdata dengan baik, mengingat mahasiswa yang memanfaatkan laboratorium amat
tergantung dengan topik TA. Dalam hal ini, layanan laboratorium untuk
praktikum, penyelesaian TA maupun untuk penelitian dosen belum memadai.
2. Ketersediaan fasilitas untuk pelaksanaan praktikum belum memadai, beberapa mata kuliah praktikum dilaksanakan di institusi lain (Univ. Andalas, Univ. Negeri
Padang, Kopertis wilayah X Padang). Pada Universitas Andalas telah dibentuk
kerjasama dalam pelaksanaan pratikum tegangan tinggi untuk mahasiswa program
studi teknik elektro. Kerjasama ini sudah berlangsung selama beberapa periode,
dimulai semenjak tahun 2000 hingga sekarang, sebelumnya dilaksanakan di
Laboratorium Tegangan Tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa jenis
praktikum yang belum terlaksana dengan baik diantaranya Teknik jalan dan
Transportasi (Teknik Sipil) Material Teknik (Teknik Mesin) dan Termodinamika
(Teknik Elektro) menjadi kebutuhan yang mendesak untuk saat ini.
Penyelenggaraan pratikum yang terlaksana melalui kerjasama, tidak dapat
ditentukan berdasarkan semester genap atau semeter ganjil walaupun pelaksanaan
diatas kertas tetap didasari oleh pengambilan perkuliahan setiap semesternya.
Pelaksanaan pratikum tergantung dari jumlah peserta pratikum dan waktu
pelaksanaan pratikum. Pelaksanaan di Universitas lain disesuaikan pada saat
laboratorium tidak digunakan oleh pihak setempat, dengan demikian pelaksanaan
pratikum dapat tertunda. ITP kedepan akan berusaha mengembangkan
laboratorium milik sendiri, agar pelaksanaan pratikum dapat berlangsung sesuai
dengan jadual serta kualitas pratikum yang lebih baik.
3. Untuk pelayanan praktikum, setiap laboratorium dibantu oleh teknisi 1 (satu) orang
sesuai dengan bidang keahlian teknisi yang bersangkutan. Secara kuantitas dan
kualitas, kondisi ini sebenarnya belum optimal, disamping jumlah mahasiswa yang
banyak, bidang ilmu yang memanfaatkan layanan laboratorium juga cukup
variatif. Sehingga layanan yang diberikan belum sesuai dengan standar yang
diinginkan oleh kurikulum. Untuk mengatasi hal ini, secara bertahap institusi telah
menuangkan dalam bentuk program kerja dan pendanaannya pada RAPP tahun
anggaran 2012/2013.
4. Dosen pemegang mata kuliah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pratikum
yang telah dapat dilaksanakan di laboratorium milik ITP sendiri. Usulan dana
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1177
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
untuk pelaksanaan pratikum berdasarkan job yang diberikan (sesuai dengan
tuntutan kurikulum) di ajukan oleh dosen (instruktur) kepada kepala laboratorium.
Semua persiapan pelaksanaan praktikum diatur oleh teknisi yang dikoordinir oleh
kepala laboratorium. Untuk beberapa kondisi, praktikum dilaksanakan sesuai
dengan kondisi peralatan yang ada. Disisi lain Pelaksanaan praktikum yang
dilakukan harus sesuai dengan tuntutan kurikulum dan menjadi salah satu target
yang hendak dipenuhi.
c. Manajemen Perpustakaan
Perpustakaan ITP merupakan perpustakaan pusat yang melayani semua fakultas dan
prodi. Perpustakaan dalam merencanakan pengembangan koleksi meminta kepada
setiap jurusan untuk diberikan masukan mengenai penambahan koleksi terbaru.
Perpustakaan akan menghimpun materi usulan untuk diberikan masukan kepihak
Institut untuk menambah koleksi perpustakaan. Disamping itu lulusan setiap program
studi berkewajiban memberikan sumbangan kepada perpustakaan sesuai dengan
kesanggupan masing-masing. Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dan dosen
serta masyarakat masih dilayani oleh petugas, artinya pengunjung perpustakaan tidak
dapat mengambil atau memilih koleksi sendiri melainkan harus melalui petugas. Jika
koleksi yang digunakan dapat dibaca di ruangan perpustakaan dan dapat dibawa keluar
perpustakaan dengan syarat maksimal tiga buku dan dalam tempo tiga hari. Jika terjadi
pelanggaran atau hilang mekanismenya sudah diatur dengan baik melalui kesepakatan
pengunjung saat menjadi anggota pertama kali. Sejauh ini jumlah koleksi peralatan
untuk masing-masing prodi sudah tidak memadai, karena seiring dengan peningkatan
jumlah mahasiswa dua tahun terakhir. Layanan internet free WIFI sudah di berikan,
hal ini sangat membantu dosen dan mahasiswa dalam mencari referensi terkini. Saat
ini pelayanan internet sudah dikelola melalui Sistim Informasi ITP yang nantinya
menjadi cikal bagi terbentuknya pusat informasi dan komputer. Perpustakaan
elektronik juga belum dikembangkan, oleh karena itu, program pengembangan
elektronik Library telah dianggarkan pada program kerja ITP tahun anggaran
2012/2013. Disamping itu untuk 9 (sembilan) program studi yang ada di ITP dengan
jumlah koleksi sebanyak 16319 eksemplar perlu ditingkatkan. Berdasarkan jumlah
eksemplar saja menunjukan bahwa pelayanan masih sangat terbatas bagi mahasiswa,
sehingga belum memenuhi rasio yang ideal. Secara detail koleksi perpustakaan ITP
dapat dilihat pada Gambar 9 sebagai berikut;
d. Manajemen Sistim Informasi Manajemen
Sebagai mana dijelaskan diatas bahwa akan dibentuknya pusat informasi dan
komputer yang mengelola sistem informasi manajemen (SIM). Pengelolaan data
dipusatkan di unit ini. Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (PIKSI) berada
dibawah BIAKSI yang membantu pelaksanaan dan pengeolahan dari tingkat jurusan
sampai ketingkat institut. Saat ini sistem informasi yang digunakan di dalam lingkup
ITP sudah memanfaatkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi berbasis WEB,
namun demikian cakupan pemrosesan data masih dilakukan secara parsial, tidak
terintegrasi menjadi kesatuan yang terpadu. Sistem informasi yang tidak terintegrasi
ini menyebabkan proses pengisian data menjadi kurang efisien disebabkan karena
kadang-kadang terjadi pengisian data yang berulang (redundant). Demikian pula
proses pengolahan data yang membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum disajikan
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1188
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
dalam bentuk informasi. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi yang terintegrasi
yang memadukan sistem informasi akademik, sistem informasi keuangan, sistem
informasi perpustakaan dan sistem informasi asset yang sudah ada menjadi sistem
informasi manajemen institusi yang terpadu.
Selain itu untuk dapat meningkatkan layanan administrasi akademik keuangan dan
administrasi umum diperlukan pengembangan sistem informasi yang ada kearah
teknologi informasi mobile sehingga data dapat diakses dari mana saja dan kapan saja
dengan menggunakan fasilitas mobile communication.
Gambar 9 : Grafik Koleksi Referensi Perpustakaan
2.5 Evaluasi Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi
Dalam rangka menjamin mutu input, proses dan hasil pendidikan di Institut Teknologi
Padang (ITP), maka dibentuklah Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) pada tahun
2006. Pembentukan BPMI ini merupakan bentuk pengembangan dari tim monitoring dan
evaluasi internal (monevin) ITP yang telah ada sebelumnya. Adapun tugas BPMI ini
adalah : 1). Monitoring kegiatan implementasi aktifitas akademik. 2). Evaluasi terhadap
pencapaian hasil pelaksanaan kegiatan akademik. 3). Audit kesesuaian implementasi
kegiatan akademik terhadap standar mutu yang telah ditetapkan.
Mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan akademik seperti halnya proses
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, dilakukan oleh Badan Penjamin
Mutu Internal (BPMI) untuk semua program studi secara berkala dan hasilnya dituangkan
dalam bentuk laporan Monevin. Oleh karena struktur organisasi ITP yang tidak terlalu
besar, maka BPMI-ITP sebagai penanggung jawab sistem penjaminan mutu berada
ditingkat institut yang dipimpin seorang ketua dan dalam operasionalnya dibantu
beberapa orang anggota.
BPMI-ITP mendorong pengelolaan mutu Program Studi diantaranya meliputi evaluasi
kurikulum (setiap 4 tahun), kajian SAP (setiap tahun), evaluasi pengajaran melalui
kuesioner setiap semester. Penjaminan mutu juga dilakukan pada usaha-usaha
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 1199
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
peningkatan hasil karya civitas akademika berupa penelitian yang dikoordinasikan dan
dievaluasi oleh Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat (P3M).
Adapun siklus sistem penjaminan mutu ITP dilaksanakan mengikuti konsep PDCA (Plan,
Do, Check, Action) seperti ditunjukan pada gambar berikut ini.
Gambar 10 : Siklus Penjaminan Mutu ITP
Beberapa bentuk hasil evaluasi yang pernah dilakukan, diantaranya adalah :
(1) Perbaikan dan pengembangan kurikulum dan silabus program studi,
(2) Pengembangan sistem informasi yang mendukung proses pengelolaan program.
Adapun Struktur organisasi BPMI ITP dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11: Struktur Organisasi BPMI ITP *) Dibentuk berdasarkan usulan ketua BPMI dan di SK-kan oleh Rektor ITP untuk
Dokumen Mutu
Dokumen Akademik
Plan
Kegiatan 1 - n
Do
Monitoring
Evaluasi
Audit
Ceck
Rapat Tinjauan Manajemen
Perbaikan Peningkatan Mutu
Action
MB
BPMI - ITP
Ketua BPMI
REKTOR SEKRETARIS, DEKAN FTI DEKAN FTSP
SENAT ITP
YAYASAN
Struktur Organisasi ITP
Tim MONEVIN KEGIATAN
AKADEMIK
Tim MONEVIN PHK
Tim EVALUASI*)
Tim AMI**)
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 2200
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
melakukan evaluasi akhir semester ganjil/genap
**) Terdiri dari Ketua dan anggota tim auditor yang di SK-kan oleh Rektor ITP untuk
melakukan audit mutu akademik internal sesuai dengan permintaan dan penugasan Rektor
ITP (audit dilakukan 1 kali dalam satu tahun atau dilakukan sesuai kebutuhan/permintaan).
Tim audit merupakan tim yang tersendiri (di luar BPMI), namun untuk efisiensi dan
efektivitas mengingat ruang lingkup ITP yang terjangkau, maka tim AMI berada di bawah
koordinasi Ketua BPMI.
Secara umum evaluasi terhadap pelaksanaan sistem penjaminan mutu ITP sejauh ini,
bahwa penerapan siklus sistem penjaminan mutu belum optimal. Namun untuk mangatasi
permasalahan tersebut diatas, pada periode ini telah diterbittkan beberapa standar acuan
kerja dokumen akademik dan dokumen mutu.
Saat ini semua program studi di lingkungan ITP telah terakreditasi. Data terakhir status
akreditasi program studi ITP dijelaskan melalui Tabel
Tabel II.2 : Akreditasi Program Studi di ITP
Program Studi No. SK Nilai Batas
Akreditasi
Keterangan
S1 Teknik Sipil 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 277 = C 11-04-2014 Telah dilakukan Re-
Akreditasi dan telah
site-visitasi
D3 Teknik Sipil 010/BAN-PT/Ak-IX/Dpl-
III/VII/2009
300 = C 03-07-2014
S1 Geodesi 091/SK/BAN-PT/Ak XV/S/II/2013 278=C 21-02-2018
S1 Teknik Mesin 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 277 = C 11-04-2014 Telah dilakukan Re-
Akreditasi dan telah
site-visitasi
D3 Teknik Mesin 006/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/VI/2010 255 = C 24-06-2015
S1 Teknik Elektro 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 310 = B 11-04-2014
D3 Teknik Elektro 003/BAN-PT/Ak-IX/Dipl-
III/IV/2009
274 = C 24-04-2014 Telah dilakukan Re-
Akreditasi dan telah
site-visitasi
S1 Teknik
Informatika
004/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 250 = C 17-04-2014 Telah dilakukan Re-
Akreditasi dan telah
site-visitasi
Berdasarkan Tabel II.2, peringkat akreditasi B baru dicapai oleh prodi Teknik Elektro S1
sedangkan prodi lain masih berada di peringkat C. Untuk itu dilakukan upaya untuk
memperbaiki peringkat tersebut telah diajukan pengajuan akreditasi kembali (re-akreditasi
untuk prodi T. Elektro D3, T. Mesin S1, T. Informatika, T. Sipil S1 ) sudah diajukan ke
BAN PT. dan susah terlaksana visitasi. Kegiatan Re-Akreditasi meliputi pengisian
borang dan penyusunan Evaluasi Diri (Self Evaluation) oleh masing masing Tim Akreditasi (Task Force).
Berbagai upaya telah dan terus dilakukan dan secara terprogram ditujukan selain untuk
meningkatkan layanan akademik kepada mahasiswa juga untuk meningkatkan nilai
akreditasi. Walau bagaimanapun dukungan dari pihak Ditjen Dikti dalam bentuk program
Hibah Kompetisi sangat dibutuhkan.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 2211
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
2.6 Ringkasan Evaluasi Diri
Dari sisi pengalaman, Institut Teknologi Padang telah lebih dari 40 tahun
menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam perjalanannya telah menghasilkan sekitar
6000 orang lulusan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke Negara
tetangga. Dilihat dari perspektif usia sebenarnya ITP telah matang untuk melangkah lebih
maju dan menapak masa depan yang lebih baik dan bermartabat. Namun fakta
menunjukkan bahwa matang dalam usia tidaklah jaminan untuk menggapai kemajuan dan
hidup lebih layak, dan kenyataannya kondisi ITP saat ini masih keteteran, belum mampu
mensejajarkan diri dengan PTN, sehingga masih perlu pembenahan diri secara
berkelanjutan.
Secara eksternal hal ini mungkin disebabkan oleh dampak dari demikian pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum pulihnya ekonomi bangsa, dan
otonomi daerah.
Secara internal hal ini mungkin disebabkan oleh masih terbatasnya fasilitas, kualitas
SDM belum merata, pendapatan/kesejahteraan rendah, pengembangan institusi masih
stagnan, pengelolaan institusi belum optimal, serta mutu lulusan masih rendah.
Dengan adanya hambatan eksternal dan internal sebagaimana yang dijelaskan diatas,
maka ITP perlu merancang rencana strategis yang jitu, dalam upaya menjadikan ITP
sebagai perguruan tinggi yang maju dan menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul
di Indonesia pada tahun 2024.
Dalam upaya merancang rencana strategis maka perlu dilihat faktor kekuatan (strength),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) bagi
keberlangsungan Institut Teknologi Padang ke depan. Dengan menggunakan analisis
SWOT diperoleh gambaran kondisi internal dan eksternal ITP.
Tabel II.2 : SWOT Lingkungan Internal dan Eksternal
Kekuatan (S)
Telah lebih dari 40 tahun
menyelenggarakan pendidikan tinggi
teknik.
Komitmen Institusi terhadap peningkatan
SDM sangat tinggi.
Infrastruktur telah memadai.
sejumlah 39 dosen tetap dari total 80 dosen
tetap telah memiliki sertifikat pendidik dari
Dikti.
Sebagian besar dosen telah memperoleh
sertifikasi tenaga ahli dengan sebutan
profesional dari asosiasi profesi, sehingga
secara langsung turut berperan dalam
perbaikan kualitas PBM dan lulusan.
Penguasaan teknologi informasi sangat baik.
Kelemahan (W)
Kemampuan ITP untuk membangun
organisasi yang sehat dan manajemen yang
transparan belum optimal.
Pendapatan ITP masih tergantung dari
jumlah mahasiswa.
Kualitas lulusan relatif belum sepenuhnya
memenuhi harapan stakeholder.
Belum optimalnya sarana dan prasarana
yang mendukung pembelajaran, seperti
peralatan laboratorium, koleksi
perpustakaan, dan kenyamanan ruang kelas
dan laboratorium.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 2222
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
Semua program studi sudah Terakreditasi.
Jumlah dosen saat ini 80 orang dengan
kualifikasi S2 dan S3 tamatan dalam dan
luar negeri.
Penyusunan RAPP selalu dilakukan dalam
mekanisme rapat kerja tahunan (Raker)
dengan melibatkan seluruh unit terkait.
Pembagian dana antara Rektorat dan
Fakultas telah diatur secara tertulis dan
jelas (SOP)
Peluang (O)
SDM dan sumber dana dari pemerintah,
industri, dan pihak lainnya belum tergali
untuk dimanfaatkan secara optimal.
Akses informasi yang tidak terbatas dan
mudah dijangkau.
Peluang kerja bagi lulusan program studi
teknik sebagai dampak positif
pertumbuhan ekonomi dan strategi
pengembangan pemerintah daerah yang
semakin baik.
Sistem perdagangan bebas yang
memungkinkan lulusan untuk bekerja pada
lapangan kerja yang lebih luas termasuk
diluar negeri.
Adanya otonomi daerah yang menuntut
tersedianya tenaga kerja yang cerdas dan
kompetitif.
Program kerjasama dengan institusi dalam
dan luar negeri dan telah ditindaklanjuti.
Tantangan (T)
Persaingan PT di bidang ilmu teknik.
Tuntutan masyarakat, dunia usaha dan
industri akan lulusan berkualitas.
Biaya pendidikan semakin mahal.
Persaingan kerja lulusan yang semakin
ketat.
Tuntutan layanan dan proses secara
teknologi Informasi.
Globalisasi dan perdagangan bebas sangat
membutuhkan kreatifitas ITP untuk
meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.
Tabel II.3 : SWOT Tata Kelola dan Organisasi Perguruan Tinggi
Kekuatan (S)
Kebijakan Yayasan dengan memberikan otonomi penuh kepada ITP untuk mandiri
dan berkembang.
Pedoman pengelolaan institusi diatur dalam Statuta.
Uraian tugas, tanggungjawab, dan kewenangan masing-masing pejabat
struktural diatur dalam buku job
description.
Hak dan kewajiban dosen dan karyawan
Kelemahan (W)
Koordinasi kerja ditataran operasional masih belum optimal.
Sumberdaya manajerial dan leadership masih rendah.
Pengelolaan sistem informasi masih rendah.
Sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran masih kurang.
-
TAHUN ANGGARAN 2010
BBAABB 22 -- 2233
PPRROOPPOOSSAALL PPRROOGGRRAAMM HHIIBBAAHH PPEEMMBBIINNAAAANN PPEERRGGUURRUUAANN TTIINNGGGGII SSWWAASSTTAA PPHHPP PPTTSS TTAAHHUUNN AANNGGGGAARRAANN 22001144
IINNSSTTIITTUUTT TTEEKKNNOOLLOOGGII PPAADDAANNGG
ITP diatur dalam Peraturan Kepegawaian
yayasan PTP.
Koordinasi kerja dilakukan dalam rapat-rapat di tingkat jurusan, fakultas, institusi,
dan Pengurus Yayasan.
Peluang (O)
Struktur organisasi ITP sederhana, sehingga lebih mudah berkolaborasi
dengan pihak eksternal.
Dengan otonomi yang diberikan oleh yayasan, a