proposal penelitian penyakit malaria

23
 PROPOSAL PENELITIAN PENYAKIT MALARIA Disusun oleh :  NAMA : MALA OKTAVIANI  NIM : 130040023 SEMESTER : II A FALKUTAS FARMASI SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG MEI 2014

Upload: mala-oktaviani

Post on 06-Feb-2018

434 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 1/23

PROPOSAL PENELITIAN

PENYAKIT MALARIA

Disusun oleh :

NAMA : MALA OKTAVIANI

NIM : 130040023

SEMESTER : II A

FALKUTAS FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH

TANGERANG

MEI 2014

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 2/23

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 3/23

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan Proposal penelitian dengan judul : Penyakit Malaria Proposal ini

dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir

UAS yang telah di ajukan oleh Bapak .

Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa2. Bapak Gunawan

3. Pihak puskesmas Panongan yang telah memberikan waktu dan tempat

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

4. Rekan – rekan yang telah memberi motivasi terhadap penulis

5. Orang – orang yang slalu membantu penulis dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan, olehkarena itu kritik dan saran selalu diharapkan, semoga proposal ini dapat

bermanfaat untuk pihak-pihak yang membutuhkan. Terima kasih.

Tangerang, Mei 2014

Penulis,

Mala Oktaviani

13040023

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 4/23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang2. Identifikasi Masalah3. Pembatasan Masalah4. Rumusan Masalah5. Tujuan Penelitian6. Manfaat Penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori2. Hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu

2. Subyek Penelitian

3. Sumber data

4. Teknik dan Alat Pengumpulan

5. Validasi Data

6. Analisa Data

7. Indikator Kinerja

8. Prosedur Penelitian

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Kondisi Awal2. Deskripsi Siklus

BAB V : PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN

SARAN

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 5/23

BAB I

P E N D A H U L U A N

1. LATAR BELAKANG

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat, terutama di daerah endemis, yang sangat mempengaruhi

angka kesakitan dan kematian pada bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta

dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Umumnya, penderita malaria

ditemukan pada daerah-daerah terpencil dan mengancam status kesehatanmasyarakat golongan ekonomi lemah. Oleh karena itu, malaria masih dipandang

sebagai penyakit “rakyat”.

Malaria merupakan penyakit protozoa yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk Anopheles. Nyamuk Anopheles adalah vector siklik satu-satunya dari

penyakit malaria pada manusia. Nyamuk ini relative sulit dibedakan dengan jenis

nyamuk lainnya, kecuali jika kita menggunakan kaca pembesar. Ciri paling

menonjol yang bisa dilihat dengan mata telanjang adalah posisi nyamuk

Anopheles pada waktu menggigit / menusuk kulit manusia, yaitu dengan posisi

menungging. Nyamuk Anopheles ini akan menggigit/menusuk kulit manusia pada

malam hari apalagi ketika berada di luar rumah, sesudah menghisap darah

manusia nyamuk malaria ini akan beristirahat di dinding dalam rumah yang gelap

dan lembab seperti di belakang lemari, di bawah kolong tempat tidur, dan lain-

lain.

Kejadian Malaria akan meningkat seiring dengan tingginya curah hujan,

karena akan terbentuk banyak genangan air disekitar lingkungan yang merupakan

tempat ideal untuk perindukan nyamuk Anopheles. Dengan bertambahnya tempat

perindukan nyamuk Anopheles, maka populasi nyamuk tersebut juga bertambah

sehingga jumlah penularannya akan bertambah pula.

Penanggulangan penyakit Malaria Tropika harus diakukan secara

komperhensif dengan upaya promotif, preventif dan kuratif dengan tujuan

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 6/23

menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah KLB. Untuk mencapai

hasil yang optimal, upaya preventif dan kuratif tersebut harus dilaksanakan

dengan berkualitas dan terintegrasi dengan program lainnya. Penitikberatan pada

pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti mengadakan penyuluhan,

pembekalan pengetahuan tentang penyakit Malaria Tropika dan peningkatan

survey di lapangan diharapkan akan memberikan kontribusi langsung dalam

melepaskan beban para penderita Malaria Tropika.

2. IDENTIFIKASI MASALAH

2.1. Bagaimana Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi

Penyakit Malaria.

2.2. Bagaimana Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi Penyakit

Malaria.

2.3. Bagaimanakah daur hidup Plasmodium falciparum itu hingga dapat

menimbulkan penyakit Malaria Tropika (Malaria Falciparum) ?

2.4. Berapa prevalensi penyakit Malaria Falciparum pada usia produktif diPuskesmas Panongan Kec. Cikupa ?

3. PEMBATASAN MASALAH

Di Proposal ini mengetahui prevalensi penyakit Malaria Tropika (Malaria

Falciparum) sebagai contohnya di Puskesmas Panongan. Berdasarkan data,

didapatkan bahwa kejadian Malaria Tropika (Malaria Falciparum) pada tahun

2013 di Puskesmas Panongan cenderung tinggi pada kelompok umur 1-4 tahun

dan 5-12 tahun, 18-44 tahun dibandingkan dengan kelompok umur >45 tahun, dan

< 1 tahun, Penyakit malaria ini juga lebih sering terjadi pada orang berjenis

kelamin laki-laki dibandingkan orang berjenis kelamin perempuan. Malaria

Tropika (Malaria Falciparum) banyak menyerang anak usia balita (1-4 tahun)

dikarenakan anak balita mempunyai daya tahan tubuh (imunitas) yang lebih

rendah dibandingkan orang dewasa. Dan usia 20-44 tahun dikarenakan gaya

hidupnya yang tidak sehat seperti masih berada di luar rumah di atas pukul 5-6

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 7/23

sore untuk bercerita, sehingga tanpa disadari mereka digigit oleh nyamuk malaria,

tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal sehingga

menyebabkan nyamuk Anopheles memiliki tempat perkembangbiakan di sekitar

rumah.

4. PERUMUSAN MASALAH

- Bagaimanakah daur hidup Plasmodium falciparum itu hingga dapat

menimbulkan penyakit Malaria Tropika (Malaria Falciparum) ?

- Berapa prevalensi penyakit Malaria Falciparum pada usia produktif diPuskesmas Panongan Kec. Cikupa?

5. TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM

Untuk memperoleh gambaran penyakit Malaria Tropika (MalariaFalciparum) pada usia produktif di Puskesmas Panongan Kec. Cikupa.

TUJUAN KHUSUS

Untuk mengetahui bagaimana daur hidup Plasmodium

falciparum hingga dapat menyebabkan penyakit Malaria Tropika pada

manusia.

Untuk mengetahui prevalensi penyakit Malaria Tropika pada usia

produktif di Puskesmas Panongan Kec. Cikupa.

6. MANFAAT PENELITIAN

Untuk Instansi Terkait (Puskesmas Panongan Kecamatan Cikupa) Agar

pihak puskesmas tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja tetapi

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 8/23

juga memberikan pembekalan pengetahuan kepada pasien tentang penyakit

malaria terlebih penyakit Malaria Tropika karena merupakan jenis penyakit

malaria yang berbahaya untuk Masyarakat. Agar masyarakat Panongan dan

sekitarnya lebih menjaga kebersihan lingkungan karena jika lingkungan dibiarkan

kotor begitu saja dapat menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk malaria.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan diharapkan dapat menekan angka

kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit Malaria Tropika.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 9/23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEORI

1.1. DEFINISI MALARIA & MALARIA FALCIPARUM

Istilah malaria diambil dari dua kata Bahasa Italia, yaitu mal (buruk)

dan area (udara) atau udara buruk. Karena dahulu banyak terdapat di daerah

rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Berikut ini adalah beberapa difinisi penyakit malaria dan Malaria Falciparum :

Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang disebabkan

oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya

bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa

demam, menggigil, anemia dan splenomegaly. Dapat berlangsung akut ataupun

kronik (Paul N. Harijanto, 2006).

Malaria adalah penyakit menular endemik di banyak daerah hangat di

dunia, disebabkan oleh protozoa obligat seluler genus Plasmodium , biasanya

ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Penyakit ini

ditandai dengan keadaan ta berdaya dengan demam tinggi paroksismal,

serangan menggigil, berkeringat, anemia dan splenomegaly yang dapat

menyebabkan kematian, sering menyebabkan komplikasi berat, malaria selebral

dan anemia. Interval antara tiap serangan kadangkala periodik, ditentukan oleh

waktu yang diperlukan untuk berkembangnya satu generasi baru parasit di

dalam tubuh. Setelah permulaan penyakit ini, dapat diikuti perjalanan penyakit

yang kronik atau baik. Disebut juga plaudism . Nama lamanya mencakup ague

dan jungle, malarial (Kamus Kedokteran DORLAND, edisi 29, hal. 1279).

Malaria Falciparum adalah malaria yang disebabkan oleh Plasmodium

falciparum , dengan demam paroksismal yang ireguler. Ini dihubngkan dengan

keadaan parasite tertinggi dalam darah dan merupakan bentuk malaria terparah,

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 10/23

kadang fatal. Malaria ini sering dikaitkan dengan gejala pernisiosa, yang terjadi

sebagai akibat penumpukkan dan pembentukkan mikroinfark dalam kapiler

yang mengandung eritrosit yang terinfeksi Plasmodium falciparum stadium

lanjut. Ini dapat terjadi pada otak, hati, kelenjar adrenal, traktus gastroin testinal,

ginjal, paru, atau organ lain. Disebut juga malignant tertian

malaria dan pernicious malaria (Kamus Kedokteran DORLAND, edisi 29, hal.

1279).

Malaria Falciparum adalah jenis malaria paling berbahaya dan disebabkan

oleh parasit Plasmodium falciparum . Malaria Falciparum berkaitan dengan kadar

tinggi parasit dalam darah dan mempunyai tingkat kematian dan komplikasi

paling tinggi diantara semua jenis malaria. Sel darah merah yang terinfeksi

dengan parasit cenderung akan kotor dan menyebabkan mikroinfarksi (daerah

kecil jaringan mati karena kekurangan oksigen) dalam kapiler otak, liver,

kelenjar adrenal, sistem usus, ginjal, paru-paru dan organ lainnya. Pasien

sebaiknya dirawat di rumah sakit menggunakan medikasi intravena (Kamus

Kedokteran Webster’s New World, edisi ketiga, hal. 322).

Ada empat spesies dari genus Plasmodium yang dapat menimbulkaninfeksi pada manusia. Keempat spesies ini adalah :

1.1.1. Plasmodium falciparum

Plasmodium falciparum penyebab penyakit Malaria Tropika / Malaria

Falciparum (Welch, 1897). Masa sporulasinya setiap 1-2 x 24 jam. Dengan gejala

demam timbul tak menentu. Sel darah merah yang diinfeksi tidak membesar,

infeksi multiple dalam sel darah merah sangat khas. Adanya bentuk-bentuk cincin

halus yang khas dengan titik kromatin rangkap walaupun tidak ada gametositnya

kadang-kadang cukup untuk identifikasi spesies ini. Dua titik kromatin (nucleus)

sering dijumpai pada bentuk cincin Plasmodium falciparum , sedangkan

pada Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae hanya kadang-kadang.

Sizonnya lonjong atau bulat, jarang sekali ditemukan di dalam darah. Sizon ini

menyerupai sizon Plasmodium vivax , tetapi tidak mengisi seluruh eritrosit. Sizon

matang biasanya mengandung 16-24 merozoit kecil. Gametosit yang muda

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 11/23

mempunyai bentuk lonjong sehingga memanjangkan dinding sel. Di dalam sel

yang dihinggapi Plasmdium falciparum sering tampak titik-titik basophil yang

biru dan presipitat sitoplasma yang disebut titik-titik Maurer. Titik-titik ini tampak

sebagai bercak-bercak merah yang bentuknya tidak teratur, sebagai kepingan-

kepingan atau batang-batang dalam sitoplasma.

1.1.2. Plasmodium vivax

Plasmodium vivax penyebab penyakit Malaria Tertiana. Plasmodium

vivax diberi nama oleh Grassi dan Fletti pada tahun 1890. Masa sporulasinya

setiap 2 x 24 jam. Warna eritrosit yang dihinggapi oleh Plasmodium

vivax menjadi pucat, karena kekurangan hemoglobin dan membesar. Olehkarena Plasmodium vivax mempunyai afinitas untuk retikulosit besar, maka

pembesarannya pun tampak lebih nyata daripada sebenarnya. Tropozoit muda

tampak sebagai cakram dengan inti pada satu sisi, sehingga merupakan cincin

stempel. Bila tropozoit tumbuh, maka bentuknya menjadi tidak teratur, berpigmen

halus dan menunjukkan gerakan emeboid yang jelas. Setelah 36 jam ia mengisi

lebih dari setengah sel darah merah yang membesar itu. Intinya membelah dan

menjadi sizon . Gerakannya menjadi kurang, mengisi hampir seluruh sel yangmembengkak, dan mengandung pigmen yang tertimbun di dalam sitoplasma.

Setelah hampir 48 jam sizon mencapai ukuran maksimum, yaitu 8-10 mikron dan

mengalami segmentasi. Pigmen berkumpul dipinggir, inti yang membelah dengan

bagian-bagian sitoplasma membentuk 16-18 sel, berbentuk bulat atau lonjong,

berdiameter 1,5-2 mikron yang disebut merozoit .

Mikrogametosit mempunyai inti yang berwarna merah muda pucat dan

sitoplasma berwarna biru pucat. Mikrogametosit mempunyai sitoplasma yang

berwarna biru dengan inti yang padat dan letaknya biasanya di bagian pinggir dari

parasit. Dengan pewarnaan, butir-butir halus, bulat, uniform, merah muda atau

kemerah-merahan (titik schuffner) sering tampak di dalam sel yang diinfeksi

oleh Plasmodium vivax .

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 12/23

1.1.3. Plasmodium malariae

Plasmodium malariae penyebab penyakit Malaria Kuartana. Plasmodium

malariae telah dilukiskan pada tahun 1880 oleh Laveran. Masa sporulasinya 3 x24 jam. Plasmodium malariae berukuran lebih kecil, kurang aktif, jumlahnya lebih

sedikit dan memerlukan lebih sedikit hemoglobin dibandingkan

dengan Plasmodium vivax . Bentuknya seperti cincin, mirip dengan

cincin Plasmodium vivax hanya saja sitoplasma Plasmodium malariae lebih biru

dan parasitnya lebih kecil, lebih teratur dan lebih padat.

Tropozoit yang sedang tumbuh mempunyai butir-butir kasar berwarna

tengguli tua atau hitam. Parasit ini dapat berbentuk seperti pita yang melintang pada sel, mengandung kromatin seperti benang dan kadang-kadang ada

vakuolanya. Pigmen kasar berkumpul di pinggirnya. Dalam 72 jam sizon menjadi

matang dan bersegmentasi, hampir mengisi seluruh sel darah merah yang tidak

membesar. Parasit menyerupai bunga serunai atau roset dengan pigen hijau

tengguli yang padat, dikelilingi oleh 8-10 merozoit lonjong, masing-masing

dengan kromatin berwarna merah dan sitoplasma biru. Di dalam sel yang

mengandung Plasmodium malariae butir-butir kecil merah muda (titik zemann)kadang-kadang dapat diperlihatkan. Gametositnya mirip dengan

gametosit Plasmodium vivax , tetapi lebih kecil dan pigmennya kurang.

1.1.4. Plasmodium ovale

Plasmodium ovale penyebab penyakit Malaria Ovale. Plasmodium

ovale ditemukan oleh Stephens pada tahun 1922. Masa sporulasinya setiap 48 jam

dan tidak terdapat di Indonesia. Sel darah merah yang dihinggapi sedikit

membesar, berbentuk lonjong, mempunyai titik-titik schuffner yang besar pada

stadium dini. Sel darah merah dengan bentuknya yang tidak teratur dan bergigi

adalah khas guna membuat diagnosis spesies Plasmodium ovale . Pigmen tersebar

di seluruh parasit yang sedang tumbuh sebagai butir-butir tengguli kehijauan dan

mempunyai corak jelas. Pada sizon matang yang hampir mengisi seluruh eritrosit,

pigmen ini terletak di tengah-tengah. Plasmodium ovale menyerupai Plasmodium

malariae dalam bentuk sizon muda dan tropozoit yang sedang tumbuh, walaupun

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 13/23

ia tidak membentuk pita. Sizon matang mempunyai pigmen padat dan biasanya

mengandung 8 merozoit . Pada sediaan darah tebal, sangat sukar untuk

membedakan Plasmodium ovale dengan Plasmodium malariae kecuali bila titik

schuffnernya kelihatan.

1.2. DAUR HIDUP PLASMODIUM FALCIPARUM

Plasmodium falciparum , salah satu organisme penyebab malaria,

merupakan jenis yang paling berbahaya dibandingkan dengan

jenis Plasmodium lain yang menginfeksi manusia (Plasmodium vivax,

Plasmodium malariae, Plasmodium ovale) . Plasmodium falciparum adalah

penyebab penyakit Malaria Tropika atau Malaria Falciparum, yaitu jenis

penyakit malaria yang paling banyak menyebabkan kesakitan dan kematian

diantara jenis penyakit malaria lainnya. Gejalanya biasanya timbul 10-16 hari

setelah terinfksi oleh nyamuk. Gejala yang nampak adalah rasa menggigil,

demam, pusing, berkeringat dan gejala ini biasanya lebih tahan lama. Juga

terjadi edema (adanya cairan berlebih) pada otak dan paru-paru serta

terhambatnya kegiatan ginjal. Bila tidak diobati, dapat mengakibatkan kematian

karena Plasmodium falciparum mempunyai laju kematian yang tinggi.

Dalam siklus hidupnya, Plasmodium falciparum mempunyai dua hospes,

yaitu vertebrata dan nyamuk. Siklus aseksual dalam hospes vertebrata (manusia)

disebut skizogoni, dan siklus seksual membentuk sporozoit di dalam tubuh

nyamuk disebut sporogoni.

- Skizogoni

Pada siklus aseksual ini, sporozoit yang infektif dari kelenjar ludah

nyamuk Anopheles, ditusukkan ke dalam aliran darah hospes vertebrata

(manusia). Dalam waktu 30 menit, sporozoit memasuki sel parenkim hati dan

memulai stadium eksoeritrositik karena belum masuk ke dalam sel darah merah

(eritrosit). Dalam sel hati, parasit tumbuh menjadi skizon dan berkembang

menjadi merozoit. Sel hati yang mengandung parasit pecah dan merozoit keluar

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 14/23

dengan bebas masuk ke sel darah merah. Masuknya merozoit ke sel darah merah

disebut stadium eritrositik. Sebagian besar difagositosis tetapi sebagian kecil

berhasil memasuki sel hati yang baru untuk mengulangi daur eksoeritrositik.

Dalam sel darah merah mulai tampak adanya kromatin kecil yang

dikelilingi oleh sitoplasma tipis Plasmodium yang membentuk cincin. Bentuk

cincin ini kemudian berkembang menjadi bentuk ameboid. Bentuk cincin dan

ameboid adalah tropozoit dalam sel darah merah (eritrosit), tumbuh menjadi

sizon merozoit. Sel darah merah yang penuh dengan merozoit akan pecah

sehingga merozoit, pigmen dan sisa sel keluar memasuki plasma darah.

Sebagian merozoit yang dapat menghindari fagositosis memasuki sel darah

merah untuk mengulangi daur skizogoni . Sedangkan merozoit yang lainnya

kemudian membentuk gametosit untuk memasuki stadium seksual (Kus Irianto,

2009).

- Sporogoni

Sporogoni merupakan stadium seksual yang terjadi di dalam tubuh

nyamuk. Pada saat nyamuk menghisap darah, gametosit tidak dicerna bersama

sel-sel darah. Pada gamet betina (makrogamet) titik kromatin membagi diri

menjadi 6-8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Sedangkan gamet jantan

(mikrogamet) terbentuk beberapa filamen seperti cambuk, sehingga dapat

bergerak aktif, didesak keluar dan lepas dari sel induk, proses ini disebut

eksflagelasi. Sementara itu, makrogamet menjadi matang sebagai

makrogametosit. Perkembangan gametosit berlangsung dalam rongga perut

nyamuk.

Fertilisasi (pembuahan) terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam

makrogamet untuk membentuk zigot. Dalam waktu 12-24 jam setelah nyamuk

Anopheles menghisap darah manusia, lalu zigot berubah menjadi bentuk seperti

cacing yang disebut ookinet yang dapat menembus dinding lambung nyamuk.

Selanjutnya, ookinet tumbuh menjadi ookista yang berbentuk bulat. Di

dalam ookista terbentuk ribuan sporozoit, sehingga ookista pecah. Dengan

pecahnya ookista , sporozoit dilepaskan ke dalam rongga badan dan selanjutnya

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 15/23

bergerak ke seluruh jaringan nyamuk. Beberapa sporozoit mencapai kelenjar

ludahnya. Bila nyamuk menggigit/menusuk kulit kita, maka sporozoit bersama

air ludah masuk ke dalam darah dan jaringan kemudian dimulailah siklus

praeritrositik. Daur sporogoni di dalam nyamuk, berlangsung selama 8-12 hari

(Kus Irianto, 2009).

2. HIPOTESIS

2.1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit malaria termasuk

Malaria Tropika diantaranya :A. Parasit Malaria

Penyakit Malaria Tropika disebabkan oleh parasit Plasmodium

falciparum . Ciri utamanya, memiliki 2 siklus hidup, yaitu :

- Siklus Aseksual dalam hospes vertebrata (manusia), yang

disebut skizogoni.

- Siklus Seksual dalam tubuh nyamuk yang disebut sporogoni .

2.2. Faktor Inang (Penjamu)

Penyakit malaria (termasuk Malaria Tropika) mempunyai 2 inang

(penjamu), yaitu :

- Manusia sebagai penjamu intermediate faktor yang mempengaruhi antara

lain : jenis kelamin (pada ibu hamil akan menyebabkan anemia yang lebih

berat), imunitas, penghasilan, perumahan, pemakaian kelambu dan obat

anti nyamuk.

- Nyamuk Anopheles sebagai penjamu definitive. Nyamuk Anopheles

sebagai vector penyebab menularnya penyakit malaria. Nyamuk ini

membutuhkan genangan air yang tidak mengalir atau genangan air yang

mengalir perlahan untuk meletakkan telur-telurnya, atau sebagai tempat

untuk berkembang biak. Biasanya nyamuk Anopheles ini, aktif mencari

darah mulai senja hari hingga tengah malam.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 16/23

3. CARA PENULARAN MALARIA TROPIKA

Penyakit malaria, termasuk Malaria Tropika ditularkan dengan 2 cara,yaitu :

- Secara alamiah, penularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk

Anopheles yang mengandung parasit malaria (Prabowo, 2004). Pada saat

menghisap darah manusia, sporozoit dan air liur nyamuk yang

mengandung Plasmodium falciparum masuk ke peredaran darah tubuh

manusia selama kurang lebih ½ jam. Setelah itu sporozoit akan masuk ke

dalam sel hati. Setelah 1-2 minggu digigit, parasite kembali masuk kedalam darah dan menyerang sel darah merah lalu memakan hemoglobin

yang membawa oksigen di dalam darah. Pecahnya sel darah merah yang

terinfeksi Plasmodium falciparum ini, menyebabkan timbulnya gejala

demam disertai menggigil dan juga menyebabkan anemia (Depkes, 2003).

Nyamuk Anopheles yang menggigit orang sehat, maka parasit itu akan

dipindahkan ke tubuh orang sehat sehingga menjadi sakit.

- Secara Non-Alamiah, penularan secara non-alamiah terjadi jika tidakmelalui gigitan nyamuk Anopheles. Beberapa contoh penularan Malaria

Tropika secara non-alamiah antara lain :

Malaria bawaan (kongenital), Malaria bawaan (kongenital) adalah

malaria pada bayi baru lahir yang ibunya menderita malaria.

Penularannya terjadi karena adanya kelainan pada sawar plasenta

(selaput yang melindungi plasenta) sehingga tidak ada penghalang

infeksi dari ibu kepada janinnya. Selain melalui plasenta, penularanmalaria tropika dari ibu kepada bayinya juga dapat melalui tali

pusat. Gejalanya berupa demam, iritabilitas (mudah terangsang

sehingga sering menangis dan rewel), pembesaran hati dan limpa,

anemia, tidak mau makan ataupun minum, serta kulit dan selaput

lendir berwarna kuning. Keadaan ini harus dibedakan dengan

infeksi kongenital lainnya, seperti toxoplasmosis, rubella, sifillis

kongenital dan anemia hemolitik.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 17/23

Penularan mekanik ( transfusion malaria ), transfusion malaria

adalah infeksi malaria yang ditularkan melalui transfuse darah

(donor darah) dari pendonor yang terinfeksi malaria. Parasit

malaria dapat hidup selama tujuh hari dalam darah donor.

Pemakaian jarum suntik yang tidak steril secara bersama-sama

pada pecandu narkoba atau melalui transplantasi organ. Biasanya,

masa inkubasi transfusion organ lebih singkat dibandingkan infeksi

malaria secara alamiah.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 18/23

BAB III

METODE PENELITIAN

1. TEMPAT & WAKTU

- Tempat

Penelitian di Puskesmas Panongan kec. Cikupa.

- Waktu

Penelitiannya adalah pada tanggal 24 Mei 2014.

2. SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang diteliti pada penelitian kali ini yaitu manusia atau pasienyang terjangkit malaria yang telah dirawat atau di tangani di Puskesmas Panongan

Cikupa, dan lingkungan setempat.

3. SUMBER DATA

Data dari Pihak terkait Puskesmas Panongan Cikupa Kec. Cikupa.

4. METODE PENELITIAN

Penelitian Deskriptive (menggambarkan). Dengan menggunakan desain

penelitian Case Control , karena desain ini bersifat retrospektif, yaitu menelusuri

ke belakang penyebab yang dapat menimbulkan suatu penyakit dimasyarakat.

5. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

TEKNIK

- Dengan cara menyebarkan Kuesioner pada suster Puskesmas atau pihak

yang terkait Puskesmas panongan.

- Mewawancarai suster Puskesmas atau pihak yang terkait Puskesmas

panongan.

ALAT

- Kertas yang berisikan pertanyaan

- Buku dan alat tulis.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 19/23

6. ANALISA DATA

Berdasarkan hasil penelitian di puskesmas Panongan, Kecamatan cikupa,tentang pasien yang terjangkit penyakit malaria,selama tahun 2013 dapatdisimpulkan sebagai berikut :

- Rawat inap1) Umur balita < 24 bulan terjadi 2 kasus.

2) Umur balita 1-4 tahun terjadi 187 kasus.

3) Anak- anak 5-12 tahun terjadi 135 kasus.

4) Remaja 12- 18 tahun terjadi 167 kasus.

5) Dewasa 18- 44 tahun terjadi 89 kasus.

6) Manula > 45 tahun terjadi 8 kasus.

- Meninggal :

1) Umur balita < 24 bulan terjadi 2 kasus.

2) Umur balita 1-4 tahun terjadi 9 kasus.

3) Anak- anak 5-12 tahun terjadi 3 kasus.

4) Remaja 12- 18 tahun terjadi 2 kasus.

5) Dewasa 18- 44 tahun terjadi 2 kasus

6) Manula > 45 tahun terjadi 1 kasus.

Berdasarkan data, didapatkan bahwa kejadian Malaria Tropika (MalariaFalciparum) pada tahun 2013 di Puskesmas Panongan cenderung tinggi pada

kelompok umur 1-4 tahun dan 5-12 tahun, 18-44 tahun dibandingkan dengan

kelompok umur >45 tahun, dan < 1 tahun, Penyakit malaria ini juga lebih sering

terjadi pada orang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan orang berjenis kelamin

perempuan. Malaria Tropika (Malaria Falciparum) banyak menyerang anak usia

balita (1-4 tahun) Dan masyarakat belum peduli akan lingkungan yang bersih

mengingat jumlah pasien yang bertambah setiap tahun.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 20/23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data, didapatkan bahwa kejadian Malaria Tropika (MalariaFalciparum) pada tahun 2013 di Puskesmas Panongan cenderung tinggi pada

kelompok umur 1-4 tahun dan 5-12 tahun, 18-44 tahun dibandingkan dengan

kelompok umur >45 tahun, dan < 1 tahun, Penyakit malaria ini juga lebih sering

terjadi pada orang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan orang berjenis kelamin

perempuan. Malaria Tropika (Malaria Falciparum) banyak menyerang anak usia

balita (1-4 tahun) dikarenakan anak balita mempunyai daya tahan tubuh

(imunitas) yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Dan usia 20-44 tahun

dikarenakan gaya hidupnya yang tidak sehat seperti masih berada di luar rumah di

atas pukul 5-6 sore untuk bercerita, sehingga tanpa disadari mereka digigit oleh

nyamuk malaria, tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal

sehingga menyebabkan nyamuk Anopheles memiliki tempat perkembangbiakan

di sekitar rumah.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 21/23

BAB V

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman Dr. 2006. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas .

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Entjang, Indan dr. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat . Bandung : PT. Citra Aditya

Bakti.

Harijanto,P,N., Nugroho, Agung., Gunawan, A, Carta (ed). 2010. Malaria dari

Molekuler ke Klinis . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Irianto, Kus.2009. Parasitologi Berbagai Penyakit yang Mempengaruhi

Kesehatan Manusia . Bandung : Yrama Widya.

Saryono, SKp, M. Kes. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jogjakarta :

Mitra Cendekia Press.

Sudoyo, Aru., Setioyohadi, Bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus.,

Setiati, Siti (ed). 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV . Jakarta :

Departement Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI.

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 22/23

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di puskesmas Panongan, Kecamatan cikupa,tentang pasien yang terjangkit penyakit malaria,selama tahun 2013 dapatdisimpulkan sebagai berikut :

- Rawat inap7) Umur balita < 24 bulan terjadi 2 kasus

8) Umur balita 1-4 tahun terjadi 187 kasus

9) Anak- anak 5-12 tahun terjadi 135 kasus

10) Remaja 12- 18 tahun terjadi 167 kasus

11) Dewasa 18- 44 tahun terjadi 89 kasus

12) Manula > 45 tahun terjadi 8 kasus

- Meninggal :

7) Umur balita < 24 bulan terjadi 2 kasus

8) Umur balita 1-4 tahun terjadi 9 kasus

9) Anak- anak 5-12 tahun terjadi 3 kasus

10) Remaja 12- 18 tahun terjadi 2 kasus

11) Dewasa 18- 44 tahun terjadi 2 kasus

12) Manula > 45 tahun terjadi 1 kasus

Faktor lingkungan yang mempengaruhi penyakit malaria

7/21/2019 Proposal Penelitian Penyakit Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-penyakit-malaria 23/23

1)