proposal penelitian : lutfi koto

33
  MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNP UNP PROPOSAL PENELITIAN Lutf Koto

Upload: lutfi-koto

Post on 04-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN

    ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    UNP

    UNP

    PROPOSAL PENELITIAN

    Lutfi Koto

  • PROPOSAL PENELITIAN

    MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

    JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    Oleh :

    LUTFI 17171/2010

    JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2015

  • MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    A. Latar Belakang

    Mahasiswa merupakan generasi yang dipersiapkan untuk melanjutkan

    estafet kepemimpinan bangsa. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai

    agen of change, sosial of conrol dan iron stock. Setiap mahasiswa, termasuk Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan diberikan suatu bidang ilmu yang

    spesifik sebagai bekal dalam melakukan perubahan untuk diri sendiri, dan

    diharapkan ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara. Dengan sistem

    perkuliahan yang bertahap per semesternya, diharapkan mahasiswa Jurusan

    Administrasi Pendidikan mampu mewujudkan tujuan pendidikan dan menjadi

    leader dibidang pendidikan.

    Salah satu tujuan pendidikan berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 adalah

    adanya perubahan yang lebih baik. Melalui pendidikan diharapkan adanya

    perubahan pola pikir dari masa remaja menuju masa dewasa yang dapat dilihat

    dari perubahan gaya hidup dan perubahan sikap dalam kehidupan. Selain itu

    perubahan yang diharapkan terjadi kepada mahasiswa adalah perubahan pola

    pikir. Perubahan pola pikir itu diantaranya adalah perubahan yang lebih luas dan

    universal dalam menganalisis sesuatu.

  • Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2005),

    dinyatakan bahwa perubahan pola pikir mahasiswa setelah kuliah untuk menjadi

    pegawai sampai saat ini belum banyak berubah. Hal ini dikarenakan adanya suatu

    kondisi dimana ketika seorang mahasiswa telah diwisuda maka ada

    kecenderungan bagi mahasiswa tersebut untuk menjadi pegawai. Dari hasil

    penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa kurangnya motivasi

    kewirausahaan pada mahasiswa.

    Jika hasil penelitian Dr. Kasmir dilihat dari sudut pandang Jurusan

    Administrasi Pendidikan, hal ini tentu cukup memprihatinkan. Lulusan

    Administrasi Pendidikan disiapkan untuk menjadi leader dalam dunia pendidikan,

    salah satunya sebagai Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang profesional haruslah

    memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini tercantum dalam Permendikas No 13 Tahun

    2007, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah adalah

    kompetensi kewirausahaan.

    Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan pada

    tanggal 25 November 2014 dengan rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Administrasi

    Pendidikan UNP, masih telihat kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa.

    Hal ini dapat dilihat dari fenomena sebagai berikut :

    1. Rendahnya partisipasi Mahasiswa AP dalam mengikuti program-program

    kewirausahaan yang diselenggarakan pihak Universitas seperti Program

    Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan Program Mahasiswa Wirusaha (PMW)

  • 2. Kurangnya ketekunan mahasiswa dalam berwirausaha hal ini dibuktikan

    dengan mudahnya mahasiswa menyerah jika mengalami suatu kegagalan

    dalam menjalankan suatu usaha.

    3. Kurangnya komitmen dan tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha

    secara kelompok, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa mahasiswa yang

    lulus PMW dimana pengelolaan yang kurang baik padahal pembagian tugas

    telah diberikan pada masing-masing anggota.

    4. Adanya mahasiswa yang kurang bersemangat dalam menjalankan usahanya,

    yang dapat dilihat dari menurunnya kinerja dan target pencapaian usaha yang

    telah direncanakan sebelumnya.

    Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

    motivasi Kewirausahaan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan UNP

    dengan judul Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang

  • B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat diidentifikasi

    masalah yang dapat mempengaruhi motivasi kewirausahaan mahasiswa AP UNP

    sebagai berikut :

    1. Kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa karena minat dari mahasiswa

    itu sendiri yang tidak ingin menjadi seorang wirausaha.

    2. Adanya pemikiran bahwa menjadi pegawai setelah sarjana lebih baik, karena

    terjaminnya kesejahterahan hidup.

    3. Adaya mahasiswa yang berfikir bahwa modal menjadi kendala utama dalam

    memulai dan membuka suatu usaha.

    4. Adanya tuntutan dari orang tua untuk menjadi pegawai sehingga mahasiswa

    terfokus pada pembelajaran yang baik, sehingga tidak memiliki keinginan

    untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk berwirausaha.

    5. Masih minimnya program yang dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam

    berwirausaha.

    6. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap salah satu kompetensi yang harus

    dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu kompetensi kewirausahaan.

  • C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

    merasa perlu membatasi masalah penelitian. Hal ini dilakukan mengingat adanya

    keterbasan dana, tenaga dan waktu yang tersedia dalam melakukan penelitian.

    Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

    1. Semangat mahasiswa untuk berwirausaha

    2. Inovasi mahasiswa dalam menjalankan usahanya

    3. Kreatifitas mahasiswa dalam menjalankan usaha

    4. Keberanian mengambil resiko oleh mahasiswa dalam menjalankan suatu

    usaha.

    D. Perumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana semangat mahasiswa untuk berwirausaha.?

    2. Bagaimana inovasi mahasiswa dalam berwirausaha.?

    3. Bagaimana Kreatifitas mahasiswa dalam berwirausaha.?

    4. Bagaimana keberanian resiko yang diambil oleh mahasiswa dalam

    berwirausaha ?

    E. Tujuan Penelitian Berikut ini tujuan diadakannya penelitian motivasi kewirausahaan pada

    mahasiswa AP FIP UNP adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :

    1. Semangat mahasiswa dalam mengkuti mata kuliah kewirausahaan

  • 2. Inovasi mahasiswa dalam berwirausaha

    3. Kreatifitas mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha

    4. Keberanian mahasiswa dalam mengambil resiko untuk menjalankan suatu

    usaha.

    F. Kegunaan Penelitian

    Adapun manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :

    1. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan, sebagai data pendukung untuk

    mengembangkan kurikulum dan/atau membuat kegiatan yang lebih kreatif

    sehingga dapat memicu semangat mahasiswa untuk berwirausaha.

    2. Dosen mata kuliah kewirausahaan, sebagai data tambahan untuk mengetahui

    motivasi mahasiswa terhadap kewirausahaan. Serta dapat mengembangkan

    metode pelajaran yang dapat mengembangkan motivasi mahasiswa dalam

    berwirausaha.

    3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Pendidikan, agar dapat

    merencanakan suatu program yang mendukung tumbuhnya budaya

    entrepreneur dalam jiwa mahasiswa AP.

    4. Sebagai dasar untuk menentukan suatu kebijakan/kurikulum baru untuk

    mewujudkan mahasiswa AP yang memiliki motivasi wirausaha.

    5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi

    terhadap dunia entrepreneur.

  • 6. Peneliti, sebagai bahan kajian dalam melakukan kajian pengembangan

    kurikulum kewirausahaan, ataupun untuk melakukan penelitian sejenisnya.

    G. Kajian Teori Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata wirausaha, dan

    secara sederhana kita menganggap wirausaha merupakan kemampuan seseorang

    dalam mengolah peluang menjadi suatu keuntungan. Kata wirausaha bukan

    merupakan sesuatu yang asing lagi, terutama bagi kalangan mahasiswa. Hal ini

    disebabkan karena banyaknya sosialisasi pentingnya menjadi seorang wirausaha

    oleh pemerintah. Bentuk sosialisasi ini dibuktikan dengan adanya program-

    program yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha

    dikalangan mahasiswa, diantaranya adalah Program Kreatifitas Mahasiswa

    (PKM) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

    Mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan dalam kehidupan, salah

    satunya dengan melakukan gebrakan untuk menjadi seorang wirausaha. Gagasan

    untuk menjadikan mahasiswa AP sebagai seorang wirausaha menjadi penting,

    untuk mempersiapkan mahasiswa AP sebagai calon leader didalam dunia

    pendidikan umumnya, dan sekolah khususnya. Hal ini dilandasi dengan

    Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, dimana salah

    satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah adalah kompetensi

    kewirausahaan.

  • Fenomena yang terjadi belakangan ini tingginya animo mahasiswa AP

    untuk menjadi pegawai. Hal ini dapat kita lihat pada saat penerimaan CPNS yang

    diadakan pemerintah beberapa bulan yang lalu. Sudah saatnya kewirausahaan

    dikembangkan secara lebih terstuktur didalam sistem akademik dikalangan

    mahasiswa (baca : mahasiswa Administrasi Pendidikan) agar lulusan tidak hanya

    mencari pekerjaan (Kompas, 18 mei 2009) dalam Hendro (2011).

    Untuk mewujudkan mahasiwa AP yang ahli dalam bidang usaha

    diperlukan motivasi kewirausahaan dalam diri mahasiswa itu sendiri. Jika

    didalam diri mahasiswa AP tidak ada motivasi kewirausahaan, maka akan

    mempengaruhi kualitas lulusan Administrasi Pendidikan (kompetensi wirausaha)

    sekaligus kurangnya persiapan mahasiswa untuk menjadi Manajer/Kepala

    sekolah. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai motivasi kewirausahaan

    mahasiswa, telebih dahulu akan kita bahas pengertian dari motivasi.

    1. Pengertian Motivasi Kewirausahaan

    Menurut Greenberg dan Baron (Ilham, 2014) motivasi adalah suatu

    proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia

    kearah pencapaian tujuan. Motivasi mempersilahkan seseorang untuk

    melakukan sesuatu, sebab ia sendiri memang ingin melakukannya. Indra

    Wijaya (2000 : 67) berpendapat Motivasi merupakan proses psikologis

    dimana terjadi interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar, dan

    pemecahan persoalan.

  • Sementara itu, Hasibuan (Ilham, 2014) menyatakan bahwa motivasi

    adalah suatu rangsangan keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja

    seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

    Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi

    adalah suatu rangsangan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan

    suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dalam diri seseorang tidak

    memiliki motivasi, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan maksimal.

    Untuk itu motivasi sangat penting dalam diri seseorang untuk mencapai suatu

    tujuan yang diinginkan.

    Setelah mengetahui konsep mengenai motivasi, selanjutnya kita akan

    bahas mengenai kewirausahaan. Berikut ini pengertian kewirausahaan

    menurut para ahli adalah sebagai berikut :

    a. Thomas W. Zimmerer

    Kewirausahaan adalah proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam

    memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

    kehidupan/usaha. (Suryana, 2011 : 19)

    b. Peter Hisrich

    Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang bebeda untuk

    menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, disertai dengan

    penggunaan resiko, yang kemudian memberikan hasil berupa uang serta

    kepuasan dan kebebasan pribadi. (Suryana, 2011 : 19)

  • c. Kasmir (2012 : 21)

    Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan

    usaha yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus menerus

    untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya.

    d. John J. Kao

    Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan

    kesempatan bisnis, manajemen pengambilan resiko yang tepat, dan

    melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi

    manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang

    diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.

    (Leonardus Sairman 2011 : 41)

    Sedangkan Pengertian kewirausahaan menurut Instruksi presiden RI

    No. 4 Tahun 1995 yaitu : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang

    mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,

    teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka

    memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan

    yang lebih besar.

    Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    Motivasi Kewirausahaan adalah adalah suatu rangsangan yang dapat

    mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha, yang dilakukan dengan

  • penuh semangat, kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dalam rangka

    memperoleh keuntungan, baik berupa uang maupun kepuasaan diri.

    2. Pentingnya Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa

    Kewirausahaan perlu dilatih dan adanya pengulangan dan usaha yang

    dilakukan secara terus-menerus. Ir. Hendro (2011 : 5) berpendapat wirausaha

    (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang

    dalam waktu sekejab, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk

    mengelola semua keterbasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna

    mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam

    karir.

    Pada umumnya Negara maju memiliki wirausahawan yang lebih

    banyak dibandingkan dengan Negara berkembang apalagi Negara miskin.

    Amerika serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, singapura 7,2%

    Malaysia >3%, dan Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimiliki

    hanya 0,18%. Secara historis dan consensus, bila sebuah Negara ingin maju

    minimal harus memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya. (Sumber :

    Kompas, September 2008. dalam Hendro 2011 : 7).

    Selain pandangan umum diatas, pentingnya motivasi kewirausahaan

    bagi mahasiswa AP adalah karena mahasiswa AP merupakan generasi penerus

    kepemimpinan pendidikan. Bila dikerucutkan lagi, motivasi dan kemampuan

    untuk berwirausaha sangat penting bagi Kepala Sekolah. Hal ini tercantum

  • dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007, dimana salah satu kompetensi yang

    dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi wirausaha. Mahasiswa AP

    yang notabenene dipersiapkan sebagai calaon manajer dalam dunia

    pendidikan diharapkan juga mampu menguasai kompetensi wirausaha.

    Sebagai faktor tambahan, pentingnya motivasi kewirausahaan bagi

    mahasiswa AP juga dilandasi dengan kebijakan pemerintah yang akan datang.

    Data yang penulis himpun dari Kompas, Tempo dan Singgalang menyebutkan,

    bahwa adanya rencana pemerintah untuk memoratorium penerimaan cpns

    dalam 5 tahun kedepan. Hal ini tentu menjadi berita yang mengecewakan bagi

    mahasiswa AP yang bercita-cita untuk menjadi pegawai dijalur Non

    Kependidikan.

    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi

    kewirausahaan sangat penting, terutama bagi Mahasiswa Administrasi

    Pendidikan.

    3. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan

    Dari penjelasan materi sebelumnya, sudah disinggung bahwa tujuan

    dari kewirausahaan bagi Mahasiswa AP adalah melatih mahasiswa dalam

    mengembangkan motivasi dan kompetensi di bidang kewirausahaan sebagai

    bekal untuk menjadi manajer/kepala sekolah yang professional. Berdasakan

    penjelasan materi yang penulis dapatkan dari dosen mata kuliah

    kewirausahaan (Elizar Ramli) dinyatakan bahwa, Kewirausahaan bukan ilmu

  • yang hanya sekedar mendatangkan uang, namun juga sarana untuk

    mewujudkan karakter jujur, semangat tinggi dan rasa syukur kepada

    pencipta. Sementara itu, Hendro (2011 : 8) menyatakan bahwa kewirausahaan

    memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan setiap insan, daerah dan

    bangsa. Dari pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa manfaat lain

    dari kewirausahaan bagi mahasiswa AP adalah sebagai salah satu cara untuk

    mewujudkan generasi yang mempunyai karakter jujur, semangat dan pantang

    menyerah. Selain itu kewirausahaan juga bermanfaat untuk kemajuan diri

    mahasiswa yang bermuara pada kemajuan bangsa.

    Lebih lanjut, Hendro (2011 : 7) menjelaskan tujuan kewirausahaan

    bagi mahasiswa dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut :

    a. Pendidikan saja tidak cukup untuk menjadi bekal masa depan. Dahulu saya berfikir pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri,

    tetapi sekarang mengapa tetap saja terbelakang.? Ternyata kita tidak hanya

    cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-

    orang yang sanggup merubah kesulitan menjadi peluang dan memberikan kontribusi perusahaan kata Ciputra yang dikutip dalam Kompas, 3 November 2009

    b. Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang pekerjaan dan

    kehidupan. Dengan demikian, kewirausahaan sangat berguna sebagai

    bekal masa depan mahasiswa/i bila ingin berkarir dibidang apapun.

  • c. Ketika lulusan pergururuan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan atau

    terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kewirausahaan bisa menjadi

    langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.

    d. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup hanya pandai bicara,

    yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Kewirausahaan adalah ilmu

    nyata/realitas. Oleh karena itu, kewirasahaan merupakan ilmu nyata yang

    bisa diwujudkan.

    e. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan

    kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

    f. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif.

    g. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan

    berkembang.

    4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa

    Motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi

    antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang ada dalam diri

    seseorang. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai proses psikologi yang

    timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam diri dan luar diri seseorang.

    Mahasiswa yang memiliki motivasi wirausaha yang tinggi akan berusaha

    untuk memulai suatu usaha yang digelutinya dengan semangat dan sungguh-

    sungguh.

  • Berdasarkan teori motivasi kerja, menurut Siagian (Ilham : 2014) ada

    beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, diantaranya :

    a. Cara pemotivasian yang baik. Tindakan pemotivasian yang baik dilakukan

    secara objektif, hukum yang diberikan setimpal, tidak merendahkan

    martabat seseorang, bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara

    emosional.

    b. Pemberian penghargaan dan pelaksanaan yang baik. Untuk mendorong

    semangat wirausaha diharapkan adanya penghargaan yang baik bagi

    mahasiswa yang mampu mengelola usahanya secara mandiri. Sehingga ini

    berdampak pada motivasi mahasiswa yang lain untuk ikut serta dalam

    merintis suatu usaha.

    c. Kemauan untuk maju. Kemauan untuk maju dalam kehidupan seseorang

    berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukannya.

    Selain itu, menurut Umi Sukamti (2000 : 81) timbulnya Motivasi

    Kewirausahaan bisa dimulai dari :

    a. Dari Sekolah

    1) On campus sidelines. Usaha atau bisnis dilaksanakan dari kampus dan pasarnya didalam kampus atau didalam sekolah. Hal ini dapat

    dicontohkan dengan menjual keperluan alat tulis-menulis, menjual

    bahan fotocopy dan menjual buku-buku bekas mahasiswa.

    2) Off campus sidelines. Suatu usaha yang operasinya dari kampus tetapi pasarnya di luar kampus. Seorang mahasiswa university of

  • Texas membuka jasa pelayanan charter kapal terbang, sementara ia

    menyelesaikan kuliah di fakultas Hukum. Strateginya ialah :

    mengambil beberapa pimpinan mahasiswa dari beberapa perguruan

    tinggi dan sekolah-sekolah yang ada di kota itu sebagai pegawainya,

    sekaligus dipakai sebagai saluran promosinya. Hasil pertahunnya

    $350,000.

    3) Curricular starups. Suatu usaha yang dimulai dari tugas/pekerjaan

    yang ada kreditnya. Usaha ini historisnya dimulai karena ada tugas

    kurikuler mewajibkan mahasiswa utnuk memulai usaha bisnis, suatu

    bisnis harus dilaksanakan dan dianalisis. Dan mahasiswa diharuskan

    membuat laporan dalam 10 minggu.

    b. Dari Pekerjaan

    Berikut ini faktor yang mempengaruhi atau membantu timbulnya

    motivasi wirausaha adalah :

    1) Direct job outgrowth. Kegiatan dalam pekerjaan pertama,

    mempengaruhi pilihan terhadap jenis usaha yang dilakukan

    berikutnya. Contohnya, seorang mahasiswa yang karena keperluannya

    akan fotocopy sangat tinggi, sehingga keadaan itu menginspirasi

    mahasiswa tersebut untuk membuka usaha foto copy.

    2) Tangential opportunities. Mulainya usaha yang kedua ini tidak ada

    kaitannya dengan jenis pekerjaan pertama. Jadi wirausaha timbul

    karena adanya peluang yang didapatkan.

  • 3) Sideline startups. Usaha ini dimulai karena pada awalnya merupakan

    pekerjaan sampingan, untuk menambah penghasilan di hari libur

    Jumat dan Sabtu. Namun menjadi usaha yang ditekuni dikemudian hari.

    c. Dari Keadaan Menganggur

    1) Intentional resignation.

    Suatu motivasi untuk berwirausaha yang dimulai dari inisiatif seorang

    Pegawai yang keluar dari pekerjaannya secara sukarela. Contoh :

    seseorang bekerja di perusahaan kecil. Karena gaji dan hubungan yang

    kurang baik dengan atasan, ia mengundurkan diri dan keluar dari

    perusahaan. Lalu pegawai tersebut membuka usaha sendiri untuk

    menyambung hidupnya.

    2) Layoff. Keinginan berwirausaha muncul karena adanya PHK yang

    dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang disebabkan oleh krisis

    ekonomi. Keadaan ini membuat pegawai termotivasi untuk

    berwirausaha

    3) Dischange. Majikan mengelurkan pegawai karena ada kepuasan pada

    majikan.

    4) Retirement. Pegawai keluar karena pensiun. Hal ini membuat keadaan

    mereka menganggur dan memulai suatu usaha.

  • d. Dari rumah

    Rumah juga berfungi sebagai starting point untuk menjadi seorang

    wirausaha. Biasanya dibedakan menjadi :

    1) Homemaker started ventures. Bentuk usaha yang ditekuni oleh kaum wanita.

    2) Family ventures. Usaha ini biasanya dikerjaan oleh seluruh anggota

    keluarga, dari ayah, ibu anak-anak.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat

    dimulai dan diajarkan melalui berbagai cara. Setiap orang termasuk

    mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang wirausaha

    tergantung minat dan motivasi pada diri masing-masing mahasiswa.

    5. Jenis-jenis Motivasi Kewirausahaan

    Motivasi merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian yang besar

    untuk menumbuhkan minat dan keinginan seseorang terhadap tujuan yang

    ingin dicapainya. Menurut Sunarto, dalam Ilham (2014) motivasi terdiri dari

    dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik :

    a. Motivasi Intrinsik

    Seseorang mempunyai hasrat untuk mencapai tujuan, disebabkan

    oleh faktor pendorong yang berasal dari sendiri, maka motivasi ini

    dinamakan motivasi intrinsic. Faktor didalam diri seseorang dapat berupa

    kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan,

  • cita-cita yang menjangkau kemasa depan. Jadi motivasi intinsik

    merupakan suatu keinginan untuk bertindak untuk melakukan sesuatu

    yang didorong karena pengaruh dalam diri individu.

    b. Motivasi Ekstrinsik

    Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang didorong karena

    pengaruh diluar diri individu. Sebagaimana yang diungkapkan Sunarto,

    dalam Ilham (2014) Motivasi ekstrinsik adalah motiasi yang disebabkan faktor dari luar individu. Faktor dari luar dapat berupa pengaruh dari

    lingkungan dan keluarga yang gemar berwirausaha, atau teman-teman

    yang mempunyai insiatif yang tinggi terhadap wirausaha. Jadi motivasi

    ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang datang dari luar diri individu.

    Dalam kaitannya dengan kewirausahaan, motivasi ekstrinsik dapat

    didorong oleh guru disekolah maupun oleh para dosen di pergruan tinggi

    yang memberikan mata kuliah kewirausahaan. Pendapat diatas senada

    dengan pendapat yang dikemukakan oleh Buchari Alma (2011 : 7) yang

    menyatakan, Sekolah yang memberikan mata kuliah kewirausahaan dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada

    alumni MIT, Harvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

  • 6. Indikator Motivasi Kewirausahaan

    Motivasi Kewirausahaan adalah adalah suatu rangsangan yang dapat

    mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha, yang dilakukan dengan

    penuh semangat, kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dalam rangka

    memperoleh keuntungan, baik berupa uang maupun kepuasaan diri. Motivasi

    kewirausahaan pada hakekatnya merupakan suatu dorongan dan energy yang

    dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu usaha.

    Menurut Manulang, dalam (Ilham 2014) Seseorang yang mempunyai motivasi akan terlihat dari ketekunan, kesabaran, keseriusan, kegairahan,

    semangat, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

    Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam berwirausaha akan

    terlihat dari sikap, semangat dan kedisiplinannya dalam melakukan suatu

    usaha.

    Peter F. Drucker (dalam Suryana 2011 : 13) berpendapat, meskipun

    sampai sekarang belum ada terminologi yang persis sama, pada umumnya

    kewirausahaan memiliki hakekat yang hampir sama, yaitu merujuk sifat,

    watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan

    keras untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia usaha yang nyata

    dan dapat mengembangkannya dengan tangguh. Hal ini senada dengan

    pendapat Suryana (2011 : 18) yang menyatakan Jiwa kewirausahaan ada pada

  • setiap orang yang memiliki perilaku inovatif, kreatif, dan pada setiap orang

    yang menyukai perubahan, pembaruan, kemajuan, dan tantangan.

    Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan indikator untuk

    mengukur motivasi kewirausahaan seseorang adalah adanya semangat,

    kreatifitas, inovasi, dan adanya keberanian mengambil resiko. Penjelasan

    mengenai indikator seseorang memiliki motivasi kewirausahan akan dibahas

    sebagai berikut :

    a. Semangat

    Semangat yang tinggi diperlukan seseorang dalam menjalankan

    usahanya, karena sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan tergantung

    pada semangat kerja dalam berwirausaha. Menurut Hendro (2011 : 174)

    Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena

    ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat

    dan tujuan.

    Sunarto, dalam Ilham (2014) berpendapat Semangat kerja yang

    tinggi diungkapkan dalam bentuk antusiasme, minat, dan dedikasi yang

    tinggi terhadap tugas. Semangat untuk berwirausaha merupakan salah satu

    hal yang terpenting dan salah satu indicator untuk megukur minat

    seseorang yang ingin berwirausaha (Buchari Alma 2011 : 41). Hal senada

    juga diungkapkan Hendro, bahwa sumber energy yang dibutuhkan dalam

    kegiatan kewirausahaan atau kegiatan lainnya adalah mempunyai

    semangat dan gairah untuk mengerjakannya.

  • b. Kreativitas

    Menurut Sudrajat (2012 : 32) seorang wirausaha harus memiliki

    sifat kreatif, yaitu kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara

    baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. Kreatifitas

    merupakan modal utama bagi seorang wirausaha. Wirausaha yang kreatif

    akan mampu mengubah tantangan menjadi peluang (Buchari Alma, 2011 :

    68)

    c. Inovasi

    Menurut Suryana (2011 : 32) inovasi adalah kreatifitas yang

    diterjemahkan menjadi suatu yang dapat diimplementasikan dan memberi

    nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Sifat inovatif dapat

    ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu

    kerja keras, terobosan, dan kaizen (perbaikan secara terus-menerus)

    d. Berani Mengambil Resiko

    Menurut Sudrajat (2012 : 31) Keberanian dan kemampuan

    mengambil resiko merupakan nilai utama dalam kewirausahaan. Jika

    seorang wirausaha takut mengambil resiko bisnis, maka wirausahawan

    tersebut akan mengalami kesulitan dalam berinisiatif. Adapun

    pengambilan resiko ini haruslah dilaksanakan setelah melalui pemikiran,

    analisis, perhitungan serta pertimbangan yang matang.

  • H. Kerangka Konseptual

    Berdasarkan kajian teori diatas maka yang menjadi kerangka konseptual

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Motivasi Kewirausahaan

    Semangat

    Kreatifitas

    Inovasi

    Adanya Motivasi Mahasiswa AP untuk menjadi

    Wiarausaha

    Mengambil Resiko

  • I. Metode Penelitian

    1. Jenis Penilitian

    Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

    untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa

    membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variable dengan

    variable lainnya. Menurut Arikunto, dalam Ilham (2014) Penelitian deskriptif

    tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

    menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala dan keadaan.

    Untuk itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang

    motivasi wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan. Dengan demikian

    kita dapat melihat gambaran motivasi wirausaha Pada Mahasiswa

    Administrasi Pendidikan.

    2. Defenisi Operasional Penelitian

    Motivasi kewirausahaan adalah keinginan seseorang untuk mengubah

    peluang menjadi sesuatu yang memiliki nilai usaha, yang dilakukan dengan

    penuh semangat, kreasi, dan inovasi, serta adanya keberanian mengambil

    resiko. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha mahasiswa akan aktif

    dalam mengarahkan semua potensi diri, bekerja keras, dan mampu

    menjadikan peluang yang ada sebagai lahan untuk dijadikan suatu usaha.

  • Adapun indikator variable yang akan diukur adalah : (a) Semangat, (b)

    Kreatifitas, (c) Inovasi, (d) Mengambil Resiko

    3. Populasi dan Sampel

    a. Populasi

    Menurut Sugiyono (2013 : 119) Populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sukardi, dalam

    Ilham (2014) Populasi adalah semua anggota kelompok manusia,

    binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat

    dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil suatu

    penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan

    Administrasi Pendidikan UNP TM 2011-2014 yang berjumlah.

    Adapun gambaran populasi mengenai mahasiswa jurusan

    Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang dapat dilihat dalam

    tabel dibawah ini :

  • Tabel 1. Populasi Penelitian

    Tahun Masuk Jumlah

    2011 142

    2012 178

    2013 147

    2014 88

    Total 555

    b. Sampel

    Menurut Sugioyo (2013 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun aturan dalam

    pengambilan sampel dijelaskan oleh Hadi berpendapat jika jumlah subjek

    besar dari 100 dapat diambil 10-20% atau 20-50%, atau lebih. Dari

    pendapat ahli diatas maka, sampel yang diambl dalam penelitian ini

    sebesar 10%.

  • Tabel 2. Sampel Penelitian

    Tahun Masuk Jumlah Sampel 10 %

    2011 142 14

    2012 178 18

    2013 147 15

    2014 88 9

    Total 555 55

    c. Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer,

    yang diperoleh langsung dari responden, yaitu Mahasiswa Administrasi

    Pendidikan.Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah seluruh Mahasiswa Administrasi Pendidikan TM 2011-2014

    Universitas Negeri Padang.

    J. Instrumen Penelitian

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket

    dengan menggunakan angket skala likert.Angket yang digunakan adalah angket

    tertutp dimana jawabannya telah disediakan dan responden bisa memilih dari

    salah satu jawaban tersebut.5 pilihan jawaban yaitu selalu (SL), sering (SR),

    kadang-kadang (KD), jarang (JR), tidak pernah (TP). Bobot pada setiap jawaban

    akan diberi skor 5,4,3,2 dan 1.

  • Penyusun angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Menetukan variable yang akan diteliti, menentukan sub variable dan indikator

    penelitian.

    2. Membuat kisi-kisi berdasarkan penelitian.

    3. Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indicator yang sudah

    ditetapkan.

    4. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing mengenai item yang dibuat.

    5. Melakukan uji coba kepada 20 orang diluar sampel untuk mengetahui

    validitas dan reliabelitas angket sebagai berikut :

    1. Uji Validitas

    Menurut Sudjana, dalam Ilham (2014) Uji validitas dapat digunakan

    rumus korelasi tata jenjang atau motede Spearman seperti berikut :

    p = Keterangan :

    P : Koefisien korelasi validitas : Jumlah beda N : Jumlah Sampel

  • 2. Uji Reliabilitas

    Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen dapat digunakan

    rumus :

    Rn =[ ] [ ]

    Keterangan :

    Rn : Reliabilitas yang dicari

    : Jumlah validitas butiran t : Varian total : Jumlah butir K. Teknik Analisis Data

    Adapun rumus yang digunakan dalam menganalisi data pda penelitian ini

    merujuk pada rumus yang dikemukakan Depdiknas, dalam Ilham (2014) sebagai

    berikut :

    x = Keterangan :

    x : Skor rata-rata yang dicari

    x:jumlah perkalian frekuensi jawaban dengan skor f:sampel/ responden

  • Prosedur yang dilalui dalam teknik analisis data adalah :

    1. Verifikasi data, yaitu mengecek kebenaran data yang sudah diisi oleh

    responden, seandainya ada data yang kurang lengkap diusahakan untuk

    melengkapinya.

    2. Pemberian skor terhadap jawaban responden yaitu, selalu diberi skor 5, sering

    diberi 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah

    diberi skor 1.

    3. Pemisahan butir angket berdasarkan indikator .

    4. Menghitung skor.

    5. Menentukan tingkat kualitas motivasi wirausaha mahasiswa administrasi

    pendidikan dengan menggunakan kriteria batas skor skala likert yang

    dikemukakan oleh Arikunto, dalam Ilham (2014) dengan perincian sebagai

    berikut :

    Skala Klasifikasi

    Sangat Rendah 1,0 1,5 Rendah 1,6 2,5 Cukup Tinggi 2,6 3,5 Tinggi 3,6 4,5 Sangat Tinggi 4,6 5,0

  • DAFTAR PUSTAKA

    2014. Rabu, 8 Oktober | 23:46 WIB.Dirut RNI: Sektor Pangan jadi Pondasi Hadapi Pasar Bebas ASEAN. Diakses : Kamis, 13 November | 21:19 WIB. Kompas.com

    2014. Selasa, 28 Oktober | 22:19 WIB. Moratorium CPNS Akan Berlangsung 5 Tahun.Diakses : Kamis, 13 November | 21:28 WIB. Kompas.com

    2014. Kamis, 06 November | 05:17 WIB. Kementerian PAN-RB Masih Kaji Rencana Moratorium CPNS.Diakses : Kamis, 13 November | 21:31 WIB. Republika.co.id

    Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta

    Ilham. 2014. Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Bukittinggi. Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP

    Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta :Erlangga

    Kasmir. 2012. Kewirausahan. Jakarta :Rajawali Persada Permendiknas No. 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah

    Saiman, Leonardo. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat

    Sudrajad. 2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran & Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta : Bumi Aksara

    Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta

    Suryana. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat

    Sukamti, Umi. 2000. Manajemen Perusahaan Kecil dan Kewirausahaan. Jakarta : Dikjen dikti

    UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional