proposal neni
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Proposal Neni
1/22
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tembesu ( Fagraea fragransROXB.)merupakan salah satu jenis tanaman
lokal yang sangat populerdi wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Bagian
Selatan. Kayu tembesu termasukdalam kelas awet ,kelas kuat ! sehingga dapat
digunakan sebagai bahan konstruksi berat di tempat terbuka maupun
yangberhubungan dengan tanah, balok jembatan, tiang!tiang rumah, lantai, dan
barangbubutan ("artawijaya et al ., #$%$&. 'i wilayah Sumatera Bagian Selatan,
masyarakat yang menggunakan produkberbahan baku kayu tembesu, umumnya
identik dengan kelompok masyarakatmenengah ke atas karena harganya yang
relati tinggi. )enggunaan tembesu sebagai jenis lokal dalam pembangunanhutan
tanaman memiliki beberapa kelebihan atau keuntungan antara lain, bahwajenis!
jenis tersebut merupakan jenis asli(lokal&,dimana kondisi lingkungannya
sangatmendukung untuk pertumbuhantanaman dan juga mempunyai nilai
kompetitiyang *ukup tinggi, baik dalam pertumbuhan maupun nilai ekonomi
karena telahdikenal masyarakat setempat (Soyan et al., +-&.
"enurut Soyan dan "uslimin (+&, potensi tegakan tembesu sudah
sangat menurun di berbagai daerah sebaran alaminya akibat dari kegiatan
eksploitasi yang tidak diimbangi dengan kegiatan penanaman, sehingga jumlah
pohon induk yang mampu menyediakan benih berkualitasmenjadi terbatas.
)erbanyakan se*ara generati pada tanaman tembesu memiliki beberapa kendala
yaitusiat tanaman hasil pembiakan generati akan mempunyai siat yang berbeda
dengan induknya dan buah yang tidak tersedia setiap saat diduga karena adanya
pengaruh iklim yang telahmempengaruhi proses pembungaan dan pembuahan
tanaman tembesu.'imana jumlah bunga yang dihasilkan relati sedikit, sementara
buah!buah yang masih muda (belum sempat masak& mengalami kerontokan
karena *ua*a yang relati kering. 'alam tiga tahun terakhir (+##!+#-& untuk
wilayah Sumatera Selatan telah terjadi perubahan atau pergeseran waktu berbuah
yaitu berkisar antara bulan "aret/0uni, dengan masa pembungaan dan pembuahan
yang tidakserempak, baik antar tanaman dalam satu populasi maupun antar
populasi. 1asil pengamatan menunjukkan bahwa hasil produksi buah pada
#
-
8/17/2019 Proposal Neni
2/22
berbagai populasi relati menurun dibanding periode!periode sebelumnya (Soyan
etal., +#-&. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikembangkan perbanyakan
alternati dalam upaya pemenuhan kebutuhan bibit, salah satunya melalui
perbanyakan 2egetati.
Salah satu perbanyakan se*ara 2egetati yang diterapkan pada tanaman
tembesu adalah setek.'ari perbanyakan se*ara setek diperoleh tanaman baru yang
mempunyai siat!siat yang sama dengan induknya (3stuti, +&. Siat ini
meliputi ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah, warna,keindahan
bunga dan sebagainya. Bila dibandingkan dengan *angkok, setek mempunyai
kelebihan. 4angkok memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan akar!
akarnya sampai mampu berdiri sendiri, tetapi setek tidak demikian. Setek dengan
kekuatan sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sampai menjadi tanaman
yang sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah (5udianto,+6&. 1al!
hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan pembiakan 2egetati dengan *ara
setek, antara lain umur bahan setek,media,drainase media, intensitas *ahaya,
teknik pengguntingan dan konsentrasihormon yang digunakan (Omon et al.,
#$%$&.
Tembesu merupakan tanaman berkayu dimana pada batang atau *abangnya
terdapat nodus yang merupakan tempat mu*ulnya tunas!tunas baru. 7odus pada
batang bersiat meristematis dan memiliki potensi sebagai tempat untuk tumbuh
tunas dan akar. )emotongan setek dilakukan dibawah nodus, karena pada nodus!
nodus banyak terdapat hormon tumbuh yang akan mema*u proses pertumbuhan
tunas dan akar ()amungkas et al ., +$&. )embentukan akar pada setek didahului
dengan proses dierensiasi sel pada daerah yang berbatasan dengan permukaan
potongan setek, sehingga sel!sel tersebut kembali bersiat meristematik. Sel!selmeristem pada daerah dekat pembuluh 2askuler kemudian membelah dan
berdierensiasi membentuk primordia akar. Selanjutnya akar akan memanjang dan
tumbuh keluar pada bagian batang setek (1artmant et al., #$$&.
3wal terbentuknya akar dimulai oleh adanya metabolisme *adangan nutrisi
yang berupa karbohidrat yang menghasilkan energi yang selanjutnya mendorong
pembelahan sel dan membentuk sel!sel baru dalam jaringan (Kastono et al.,
+8&. )enggunaan auksin diketahui dapat mengintensikan proses pembentukan
+
-
8/17/2019 Proposal Neni
3/22
akar pada setek. )engaruh auksin tersebut berupa akti2asi hidrolisis polisakarida,
dan akan menghasilkan gula akti yang digunakan dalam pembelahan sel dan
pembentukan primordia akar menjadi akar (3bdullah et al ., +8&.'widjoseputro
(#$%& menyebutkan bahwaungsi auksin antara lain mempengaruhipertambahan
panjang batang, pertumbuhan,dierensiasi dan per*abangan akar,
perkembanganbuah, dominansi apikal, ototropismedan geotropisme. 3uksin
terbagi menjadi beberapajenis antara lain 9 Indole Acetic Acid (33&, Indole
Butyric Acid (B3&, NaphtaleneaceticAcid (733&, dan +,6!dichlorophenoxy
acetic acid (+,6!'&.
5attimena (#$%%& menjelaskan bahwa apabila auksin endogen yang
terdapat pada daerah meristematik tanaman dirangsang lagi dengan auksineksogen
maka auksin yang terdapat pada tanaman akan terangsang lagi untuk mema*u
pertumbuhan tanaman.33 yang digunakan dapat bertahan lama didalam
tumbuhan.33 mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga akan menyebar ke
bagian lain dan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman,sedangkan B3
mempunyai mobilitas yang rendah. B3 yang diberikan tidak menyebar ke bagian
lain, tetap pada tempat yang diberikan sehingga tidak mempengaruhi
pertumbuhan bagian lain dari tanaman (5udianto, +6&.0umlah hormon yang ada
didalam tanaman dibuat berdasarkan kebutuhan tanaman tersebut, namun
pemberian 33 eksogen hendaknya mempertimbangkan konsentrasi yang
dibutuhkan oleh tanaman.)ada konsentrasirendah, 33 menyebabkan
pemanjanganbaik pada pu*uk maupun pada akar. 0ika konsentrasi 33 lebih
tinggi, eeknyamenjadi berlawanan sehingga pemanjanganpu*uk dan akar menjadi
terhambat (5udianto, +6&,sehingga perlu diteliti pada konsentrasi berapa auksin
mempengaruhi pertumbuhan setek tanaman tembesu.:ntuk menghindari pemborosan penggunaan bahan setek, setek yang
digunakan adalah dari nodus bagian tengah, nodus bagian ujung dan nodus bagian
pangkal.Semakin dekat dengan daerah meristem, keberadaan jumlah hormon
semakin banyak ('widjoseputro, #$%&. 'engan adanya pola translokasi hormon
ini dapat menyebabkan adanya perbedaan kandungan hormon pada nodus,
sehingga diduga akan mempengaruhi pertumbuhan akar apabila bahan setek
diambil dari bagian nodus pangkal, nodus tengah,dan nodus ujung. Keberadaan
-
-
8/17/2019 Proposal Neni
4/22
jumlah hormon yang semakin jauh dari daerah meristem semakin berkurang,
sehingga perlu diberikan ;)T sehingga jumlah auksin pada tanaman akan
bertambah. )emberian ;)T ini diduga memiliki interaksi dengan letak urutan
nodus dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman,sehingga perlu diteliti apakah
ada interaksi pemberian ;)T pada berbagai konsentrasi dengan penggunaan
urutan nodus tanaman dalam mempengaruhi pertumbuhan setek tembesu.
1asil penelitian 7apisah (+#8& menjelaskan bahwa padakonsentrasi B3
8 ppm dan lama perendaman + jam pada perlakuan nodus yang sama yaitu
nodus -!6 (bagian tengah&memberikan persentase setek hidup tembesu sebesar
$-,--< lebihtinggi. 'alam penelitian Kastonoet al ., (+8& menjelaskan interaksi
nyata antara perlakuan nomor ruas setek dan dosis pupuk :rea terlihat pada
pengamatan jumlah tunas setek dan laju pertumbuhan relati tanaman kumis
ku*ing. )erlakuan nomor ruas setek ke %!## (bagian tengah& dengan dosis pupuk
:rea )ril =8 kg>ha menghasilkan jumlah tunas yang tumbuh pada setek umur 6
mst dan laju pertumbuhan relati tanaman nyata lebih baik dibanding dengan
kombinasi perlakuan lainnya. 7omor ruas setek -! (bagian pangkal& mampu
meningkatkan pertambahan tinggi tanaman sebesar #$,6+ < nyata lebih baik
dibanding dengan nomor ruas setek ke %!##, kedua bahan setek dengan nomor
ruas -! maupun %!## masih dapat dipergunakan sebagai bahan tanam dalam
usaha perbanyakan tanaman kumis ku*ing, terutama apabila perbanyakan tanaman
yang dilakukan dalam skala yang besar.
Selanjutnya dalam penelitian Setyawati (+#+& menjelaskan bahwa terjadi
interaksi nyata antara perlakuan nomor ruas setek nilam dan konsentrasi Rhi?attun
@ terhadap jumlah daun. 7omor ruas ke!= (bagian pangkal& dengan pemberian
konsentrasi Rhi?attun @ < menunjukkan rerata jumlah daun terbanyak yaitu $6helai. 7omor ruas setek berpengaruh nyata terhadap panjang akar nilam, nomor
ruas ke!# (bagian ujung& memberikan rerata yang paling panjang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul A)engaruh Konsentrasi 33 dan :rutan 7odus Terhadap
)ertumbuhan Setek Tembesu ( Fagraea fragrans ROXB ).
6
-
8/17/2019 Proposal Neni
5/22
1.2. Tujuan Penelitian
1. :ntuk mempelajari interaksi antara konsentrasi Indole Acetic Acid (33& dan
penggunaan urutan nodus yang digunakan terhadap pertumbuhan setek
tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.
2. :ntuk mempelajari konsentrasi Indole Acetic Acid (33& yang paling eekti
terhadap pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.
3. :ntuk mempelajari urutan nodus setektembesu ( Fagraea Fragrans ROXB&
yang palingeekti terhadap pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans
ROXB&.
1.3. Manfaat penelitian
"anaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan inormasi mengenai
konsentrasi ?at pengatur tumbuh 33 danurutan nodussetek yang tepat untuk
pertumbuhan stek tembesu. Selain itu,penelitian ini digunakan sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi strata satu (S#& pada @akultas Kehutanan
:ni2ersitas 0ambi.
1.4. Hipte!i!
#. 3danya interaksi antara konsentrasi Indole Acetic Acid (33& dan urutan
nodus setek yang digunakan terhadap pertumbuhan stek tembesu ( Fagraea
fragrans ROXB&.
+. Terdapat konsentrasi Indole Acetic Acid (33&yang paling eekti bagi
pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.
-. Terdapat urutan nodus setek yang terbaik terhadap pertumbuhan setek tembesu
( Fagraea fragrans ROXB&.
8
-
8/17/2019 Proposal Neni
6/22
II. TIN"AUAN PU#TA$A
2.1. $ea%aan Btani Te&'e!u (Fagraea fragrans )*+B.,
Fagraea fragrans atau yang lebih dikenal dengan nama tembesu ini
ternyata memiliki beberapa nama daerah seperti tembesu(0awa&, ki badak (Sunda&,
tamosu(Sumatera&,ambinaton
(Kalimantan&,anrali,kolaki,kulaki,nosu(Sulawesi&.0enisini tersebar di seluruh
Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,"aluku,)apua dan 0awa Barat. Tembesu termasuk
dalam keluarga Loganiaceae dan genus Fagraea ("artawijaya et al .,#$%$&.
Tinggi pohon tembesu dapat men*apai 6m, tinggi bebas *abang men*apai
+8 m dengan diameter men*apai % *m atau lebih. Batang umumnya tegak dan
tidak berbanir.Kulit luar berwarna *oklat sampai hitam,beralurdangkal dan sedikit
mengelupas.Tajuk berbentuk keru*ut dan berwarna hijau muda.'aun berbentuk
bulat telur memanjang, berukuran 6!#8 *m #,8! *m.Bunga majemuk terbatas
berukuran ,=!+,- *m,berwarna putih dan berbau harum.Kayu teras berwarna
*oklat kuning muda.Kayu gubal umumnya berwarna lebih muda dari kayu teras
dan berbau agak asam("artawijaya et al .,#$%$&.
Buah berdaging bertipe buni,berdaging dan berisi bijidengan ukuran relati
ke*il (diameter kurang dari # mm& berwarna oranye sampai merah. 0umlah buah
per kilogram sekitar . butir dan berisi banyak benih.'i Sumatera musim
berbunga pada bulan "ei!3gustus dan musim berbuah pada 7o2ember!0anuari
setiap tahun.Buah masak di*irikan dengan warna merah *erah.Buah sebaiknya
dipanen saat masih berada di atas pohon dengan *ara memangkas ranting yang
terdapat buah masak ("artawijaya et al ., #$%$&.
2.2. $ea%aan Eklgi Te&'e!u (Fagraea fragrans )*+B.,
Tembesu termasuk jenis tanaman pionir dan tumbuh se*ara alami dilahan
bekas kebakaran dan alang!alang.'ihutan rawa sering dijumpai berasoiasi dengan
Melaleuca sp.Tumbuh pada ketinggian !8 m diatas permukaan laut pada
wilayah beriklim basah sampai agak kering dengan tipe *urah hujan 3!B.Tumbuh
pada daerah basah atau kadang!kadang yang berair,tapi bukan didaerah yang
-
8/17/2019 Proposal Neni
7/22
tergenang.Tembesu juga tumbuh pada daerah yang aerasinya rendah,dengan tanah
liat yang berpasir dan juga tanah berpasir("artawijaya et al.,#$%$&.
2.3. #i!te& Per'an-akan Tana&an %engan #etek
Setek dapat diartikan sebagai suatu metode perbanyakan tanaman se*ara
2egetati dengan memanaatkan bagian dari tanaman yang dipotong atau
dipisahkan dari tanaman induknya, kemudian ditanam pada media tumbuh ("oko,
+6&.Sebagai salah satu perbanyakan tanaman se*ara 2egetati, setek menjadi
alternati yang banyak dipilih orang karena *aranya sederhana, tidak memerlukan
teknik yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.
)engadaan bibit dengan *ara setek pada umumnya merupakan suatu *ara
pembiakan 2egetati yang paling mudah dan murah. Selain itu menurut )udjiono
(#$$&, stek menjadi metode pembiakan 2egetati yangrepresentati, karena setek
memiliki beberapa keistemewaan yaitu 9
a. Setek dapat digunakan untuk mendapatkan keturunan tanaman yang
memiliki siat genetik yang sama dengan induknya, sehingga memperke*il
terjadinya 2ariasi indi2idu, dan dapat mempertahankan siat unggulnya.
b. Tidak memerlukan peralatan khusus dan penanganan yang rumit, ke*uali
untuk produksi dalam skala besar.
*. Bagi tanaman yang sulit berbuah dan berbiji dengan *ara ini pada kurun
waktu yang relati singkat bisa mendapat bibit atau semai dalam jumlah
yang *ukup banyak.
d. "eskipun akar yang dihasilkan dengan *ara setek relati dangkal, kurang
beraturan dan relati melebar, namun lama kelamaan akar ini akan
berkembang dengan baik seperti akar tanaman yang dari biji.
e. 'ibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji, tanaman yang
diperoleh dari setek jauh lebih *epat dalam bereproduksi.
1ampir semua bagian tanaman dapat dipakai sebagai bahan setek, tetapi
yang seringdipakai adalah batang muda yang subur. "udahnya setek berakar
tergantung kepadaspesiesnya. 3da spesies tumbuhan yang mudah sekali berakar
*ukup dengan medium air saja. 3kan tetapi banyakpula yang sukar berakar,
bahkan tidak berakar walaupun dengan perlakuan khusus.Kesuburan dan
banyaknya akar yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh asal bahanseteknya yaitu
bagian tanaman yang dipergunakan, keadaan tanaman yang diambil seteknya,dan
keadaan luar waktu pengambilan (Kusumo, #$%6&.
=
-
8/17/2019 Proposal Neni
8/22
"enurut Cardner et al., (#$$#&, aktor/aktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah aktor internal dan aktor eksternal, dimana aktor
internal terdiri dari laju otosintesis, respirasi, dierensiasi dan pengaruh gen,
sedangkan aktor eksternal meliputi *ahaya, temperatur, air, bahan organik dan
ketersedian unsur hara. 'engan terpenuhinya aktor/aktor tersebut proses
otosintesis dapat berlangsung dan menghasilkan otosintat yang akan digunakan
untuk proses pertumbuhan selanjutnya terutama pertumbuhan akar."enurut
'widjoseputro (#$%&, tanaman tumbuh subur apabila unsur yang diperlukan
*ukup tersedia, sehingga mampu memberikan hasil lebih baik bagi tanaman.
2.4. Peranan at Pengatur Tu&'u/ Ter/a%ap Pertu&'u/an #etek.
:ntuk memper*epat perakaran pada setek diperlukan perlakuan khusus,
yaitu dengan pemberian ;)T dari luar. rwanto (+#& menyatakan bahwa
sebenarnya hormon sudah tersedia se*ara alami pada tumbuhan, namun tetap
harus dapat diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan berakar, memper*epat proses pertumbuhan akar, meningkatkan
jumlah dan kualitas akar, dan mengurangi keragaman jumlah dan kualitas
perakaran. )roses pemberian ;)T harus memperhatikanjumlah dan
konsentrasinya agar didapatkan sistim perakaran yang baik dalam waktu relati
singkat. Konsentrasi dan jumlahnya sangat tergantung pada aktor!aktor seperti
umurbahan setek, waktu atau lamanya pemberian ;)T, *ara pemberian, jenis ;)T
dan sistimsetek yang digunakan (Dasman dan Smits, #$%%&.
;)T merupakan suatu ?at yang digunakan sebagai perangsang
pertumbuhan, dalam hal ini ;)T sangat mempengaruhi pertumbuhan yaitu
memper*epat pertumbuhan dan dapat dijadikan sebagai perangsang yang nyataterhadap pertumbuhan setek. ;at pengatur tumbuh terdiri dari lima
kelompokyaitu, 3uksin, Ciberelin, Sitokinin, Etilen dan nhibitor dengan *iri
khasserta pengaruh yang berlainan terhadap proses isiologis
tanaman(1endaryono dan 5ijayani, #$$6&.Salah satu ;)T yang digunakan dalam
pembudidayaan tanaman adalah auksin. ;)T yang masuk dalam golongan auksin
yaitu 33 ( Indole Acetic Acid), 733 (Naphtalene Acetic Acid), dan B3 (Indole
Butyric Acid).
%
-
8/17/2019 Proposal Neni
9/22
3sam indol!-!asetat (33& diidentiikasi tahun #$-6 sebagai senyawa
alami yang menunjukkan akti2itas auksin yang mendorong pembentukan akar
ad2enti. 33 sintetik juga telah terbukti mendorong pertumbuhan akar ad2enti.
)ada era yang sama juga ditemukan asam indol butirat (B3& dan asam natalen
asetat (733& yang mempunyai eek sama dengan 33 (3shari, #$$8&.
rawan(#$$$9+#& menjelaskan bahwa perlakuan denganmenggunakan Indole
Acetic Acid (33& memberikan hasilyang lebih baik daripada Indole Butyric
Acid (B3&dalam merangsang pertumbuhan setek bulian. 1asil
penelitianmenunjukkan bahwa persentase setek hidupbisa men*apai 8-
-
8/17/2019 Proposal Neni
10/22
waktu lamanya, dan akan tumbuh apabila dipa*u dengan auksin. )rimordia ini
sering terdapat di nodus atau bagian bawah *abang diantara nodus. )ada daerah
tersebut, pada batang apel, masing!masing mengandung sampai # primordia
akar. Bahkan, batang tanpa primordia sebelumnya akan mampu menghasilkan
akar liar dari pembelahan lapisan loem bagian luar (Salisbury dan Ross, #$$8&.
)enggunaan auksin sebagai perangsang pembentukan akar pada setek telah
banyak dilakukan dengan hasil yang *ukup memuaskan.1asil penelitian Rohendi
(+$&, melaporkan bahwa pemberian hormon 33 dengan konsentrasi + ppm
memberikan persentase hidup yang lebih tinggi yakni ($.-
-
8/17/2019 Proposal Neni
11/22
hidupsebesar 6< tanaman bulian( "usideroxylon !%ageri Teijsm. G Binn.& dan
persentase setek berakar tertinggi men*apai +-.--< pada perlakuan konsentrasi
33 8 ppm dan lama pen*elupan+ menit.
##
-
8/17/2019 Proposal Neni
12/22
III. MET*DE PENELITIAN
3.1. Te&pat Dan 0aktu
)enelitian ini akan dilaksanakan di areal hutan kampus dan areal
pembibitan @akultas Kehutanan :ni2ersitas 0ambi Kampus )inang "asak,'esa
"endalo 'arat,Ke*amatan 0ambi Fuar Kota, Kabupaten "uaro 0ambi. )enelitian
ini dilaksanakan dalam waktu 6bulan dari bulan @ebruari/"ei+#.
3.2. Alat %anBa/an
3lat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain setek tembesu ( Fagraea fragrans ROXB.&yang diperoleh dari kebun pangkas di areal
kampus:ni2ersitas 0ambi, 33 ( Indole Acetic Acid),alkohol =
-
8/17/2019 Proposal Neni
13/22
'ari kedua aktor tersebut diperoleh $ kombinasi perlakuan yaitu9
:rutan 7odus
Konsentrasin# (+& n+ (-& n- (6&
i# (- ppm& i#n# i#n+ i#n-
i+ ( ppm& i+n# i+n+ i+n-
i- ($ ppm& i-n# i-n+ i-n-
"asing!masing kombinasi diulang sebanyak - kali, setiap satuan
per*obaan terdiri atas # tanaman setek,dan diambil + setek sebagai tanaman
sampel dan # tanaman sebagai sampel destrukti. 0umlah setek yang dibutuhkandalam per*obaan ini adalah += setek.
"odel matematis dari per*obaan ini adalah I
Di&$ H μ J i J β j + (αβ)ij + K k + εijk
'imana 9
Di&$ H 7ilai pengamatan aktor konsentrasi 33 tara ke!i dan aktor
urutan nodus tara ke! & pada ulangan ke!$ .
μ H 7ilai rata!rata umum.i H )engaruh konsentrasi 33.β j H)engaruh urutan nodus setek.(αβ)ij H nteraksi antara konsentrasi 33 dan urutan nodus.K k H )engaruh kelompok ke!$ .
εijk H Calat per*obaan.
3.4. Pelak!anaan Penelitian
3.4.1.Per!iapan Areal Penana&an #etek
Tempat penanaman setek yang digunakan adalah bak tanam berbentuk
persegi panjang yang terdapat didalam rumah setek dengan panjang = m dan lebar
# myang ditutup oleh plastik bening (sungkup&, bak tanam dibersihkan terlebih
dahulu dari tanaman pengganggu,kotoran, bebatuan dan lainnya.Sungkup berada
di dalam bangunan>bedengan yang di atasnya beratap seng.Bangunan>bedengan
dibangun di bawah tegakan pohon. 'enah per*obaan dapat dilihat pada Fampiran
#.
3.4.2. Per!iapan Me%ia Tana&
#-
-
8/17/2019 Proposal Neni
14/22
"edia tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir yang telah
dibersihkan dari kotoran,kemudian pasir dimasukkan kedalam bak
tanam.)embersihan media dilakukan dengan *ara pengayakan sehingga kotoran!
kotoran seperti batu dan ranting terpisah dari media pasir yang akan digunakan.
3.4.3. Perlakuan #etek
3.4.3.1. Penga&'ilan Ba/an #etek
Bahan setek diambil dari pemotongan ranting tanaman tembesu yang
berasal dari kebun pangkas di areal kampus :ni2ersitas 0ambi dengan
menggunakan gunting setek. )emotongan setek dilakukan didalam air dengan
sudut pemotongan 68L pada pangkal dan ujung setek.'aunyang terdapat pada
setek dibuang dan disisakan dua helai daun.'aun yang tersisa kemudian dipotong
hingga bagian yang tersisa pada setek hanya -< untuk mengurangi transpirasi.
)engambilan bahan setek dilampirkan pada lampiran -.
3.4.3.2. Pe&'erian at Pengatur Tu&'u/
)emberian ;at )engatur Tumbuh dilakukan dengan *ara bagian
pangkalsetek sedalam + *m direndampada larutan 33 sesuai dengan
perlakuannya selama+ jam (7apisah, +#8&.)embuatan masing!masing perlakuan
konsentrasi 33 dilampirkan pada Fampiran6.
3.4.4 Penana&an
Sebelum ditanam, pada media dibuat lubang tanam terlebih dahulu untuk
menghindari kerusakan bahan setek dan mengurangi gesekan antara ;)T dan
media yang dapat mengurangi kadar ;)T dalam bahan setek. Setek ditanam pada
media pasir dengan kedalaman + *m.
3.4. Pe&eli/araan Tana&an
)emeliharaan meliputi kegiatan penyiraman,penyiangan gulma,serta
pengendalian hama dan penyakit.)enyiramandilakukan setiap dua kali sehari(pagi
dan sore hari& atau disesuaikan dengan kelembapan media setek dengan
#6
-
8/17/2019 Proposal Neni
15/22
menggunakan sprayer untuk mendapatkan butiran!butiran air yang halus.
)enyiangan terhadap gulma dilakukan se*ara manual dengan *ara men*abut
gulma yang tumbuh pada media setek.)enyemprotanungisidadilakukan sebelum
penanaman untuk men*egah jamur.
3.. aria'el ang Dia&ati
3..1. Hari Munuln-a Tuna! (H#T,
)engamatan terhadap waktu mun*ulnya tunas dilakukan saat setek mulai
bertunas. Setiap masing!masing sampel diamati kapan tunasnya mun*ul. 1al ini
dilakukan untuk mengetahui ke*epatan mun*ul tunas pada setek.
3..2. "u&la/ Daun(/elai,
0umlah daun dihitung per tanaman sampel,dilakukan pada saat mun*ulnya
daun. Selanjutnya perhitungan dilakukan setiap + minggu sekali sampai umur #
minggu setelah setek ditanam.'aun yang dihitung adalah daun yang telah
membuka sempurna.Satuan yang digunakan dalam menghitung daun adalah helai.
3..3. Per!enta!e Hi%up(5,
Setek hidup adalah setek yang masih hijau dan segar. )ersentase setek
hidup dihitung setelah setek berumur # minggu setelah tanam. )erhitungan setek
hidup berdasarkan pengamatan terhadap jumlah setek hidup dibagi banyaknya
setek yang ditanam dengan menggunakan rumus9
-
8/17/2019 Proposal Neni
16/22
pengamatan terhadap jumlah setek yang berakar dibagi banyaknya setek yang
ditanam.
-
8/17/2019 Proposal Neni
17/22
)erhitungan rasio pu*uk akar dilakukan pada akhir penelitian dengan
membandingkan berat kering tunas dan berat kering akar.
3.6. Anali!i! Data
:ntuk melihat pengaruh perlakuan terhadap 2ariabel yang diamati,maka
data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (37OM3&,dan
dilanjutkan dengan uji B7T.
3.7. Data Penunjang
Sebagai data penunjang untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap data
hasil penelitian maka diamati juga suhu dan kelembaban udara ketika pagi, siang
dan sore setiap # minggu sekali selama penelitian. Suhu dan kelembaban udara
diukur menggunakan herohigroeter .
DA9TA) PU#TA$A
#=
-
8/17/2019 Proposal Neni
18/22
3bdullah 3.T.", 1ossain, ".3, andBhuiyan, ".K. +8. )ropagation oFatkan
( Baccaurea sapida "uell. 3rg& by "ature Stem 4utting. 0ournal
o3gri*ulture and Biologi*al S*ien*es. #(+&9#+$!#-6.
3dinugraha1.3, '. Setiadi, dan ".7. 3mbari.+. KemampuanBertunas
Tanaman Sukun 'ikebun )angkas dari Enam )opulasi dengan 3plikasi
1ormon 33. 0urnal )enelitian 1utan Tanaman. )usat )enelitian dan
)engembangan1utan Tanaman :ni2ersitas)embangunan7asional
Meteran.Mol-. Suplemen 7o #, 3gustus +, +8!+=-.
3shariS. #$$8.1ortikultura 3spek Budidaya. :ni2ersitas ndonesia.)ress.
0akarta.
3stuti). +. )engaruh Fama )engeretan Bahan Setek dan Konsentrasi
Rootone @ terhadap )ertumbuhan Stek Kopi Robusta (offea canephora).
'widjoseputro'. #$%. )engantar@isiologi Tumbuhan. Edisi Kelima. Cramedia
)ustaka :tama. 0akarta.
Cardner @.), R.B. )ear*e, dan R.F. "it*hell. #$$#. @isiologi Tanaman Budidaya.
:ni2ersitas ndonesia. Salemba. 0akarta.
Cusniwati, B. rawan, dan 7eliyati. +=. )enggunaan ;at )engatur Tumbuh
3uksin untuk "ema*u )erakaran dan )ertumbuhan Setek 'uku. 0urnal
3gronomi Mol.## 7o. #. 0anuari sampai 0uni += 1al. #8!#%.
1artmann 1.T, Kester, '.E and 'a2ies,@.T. #$$. )lant )ropagation
)rin*iplesand )ra*ti*es. )renti*e!1all, n*. Englewood 4li. 7ew
0erseyI)renti*e!1all nternational, n*.
1eddy S. #$%$. 1ormon Tumbuhan. 4etakan Kedua. 4M. Rajawali.
0akarta.
1endaryono '.).Sdan 3.5ijayani. #$$6.Teknik Kultur 0aringan9)engenalan
dan )etunjuk)erbanyakanTanamanSe*ara Megetati!"odern.Kanisius.
Dogyakarta.
rawanB. #$$$. Ee*ts o Indole Acetic Acid (33& and Indole Butyric Acid (B3&
on Rooting and Crowth o Bulian ( "usideroxylon !%ageriT. et. B& 4uttings.
Master thesis. Cottingen :ni2ersity, Cermany.
rawan B. +#. 4onser2ation o ronwood ( "usideroxylon !%ageri T. et. B.&
Through 4utting )ropagation :sing Indoleacetic Acid (33& and Indole
Butyric Acid (B3&. Tropenlandwirt 7o. =-9 +88!+-.
#%
-
8/17/2019 Proposal Neni
19/22
rwanto.+#. )engaruh 1ormon B3 (Indole Butyric Acid) terhadap )ersen 0adi
Setek )u*uk "eranti )utih (#horea ontigena). Skripsi. 0urusan
Kehutanan, @akultas )ertanian, :ni2ersitas )attimura, 3mbon.
Kastono ',1 Sawitri, danSiswandono. +8. )engaruh 7omorRuas Setek dan'osis )upuk :reaTerhadap )ertumbuhan dan 1asil Kumis Ku*ing. 0urnal lmu
)ertanian.#+(#&98!6.
Kusumo S. #$%6. ;at )engatur Tumbuh Tanaman. )enerbit 4M. Dasaguna. 0akarta.
"arito1.3. +#8. )engaruh Konsentrasi Indole Acetic Acid (33& dan Fama
)en*elupan Terhadap )ersentase Setek 1idup dan )ertumbuhan Setek
Bulian( "usideroxylon !%ageri Teijsm. G Binn.&.Skripsi. 0urusan
Kehutanan, @akultas Kehutanan, :ni2ersitas 0ambi, 0ambi.
"artawijaya 3, Sujana, D "andang, S )rawira, dan K Kadir. #$%$. 3tlas Kayundonesia 0ilid . Badan )enelitian dan )engembangan 1utan Bogor!
ndonesia.
"oko 1. +6. Teknik )erbanyakan Tanaman 1utan Se*ara Megetati. normasi
TeknisMol.+ 7o.#,0uni +6. )usat)enelitiandan
)engembanganBioteknologidan)emuliaan Tanaman 1utan. Dogyakarta.
7asution 3. +6. Respon :kuran 'iameter Setek dan Konsentrasi 1ormon
3samndol 3setat (33& Terhadap )ertumbuhan Setek )u*uk Kemenyan
Siam (#tyraxton$inensis&.Skripsi. Universitas Sumatera Utara,
Medan.
7apisah S. +#8. )engaruh Konsentrasi Indole Butyric Acid (B3& dan Fama
)erendaman Terhadap )ertumbuhan Setek Tembesu ( Fagraea fragrans
Rob.&Skripsi. @akultas Kehutanan, :ni2ersitas 0ambi, 0ambi.
OmonR",3@ "asNud, dan 1arbagung, #$%$. )engaruh "edia)adatdanRootone!
@Terhadap)ertumbuhanakarStek Batang
#horeapolyandra.Buletin)enelitianKehutanan,
Mol.87o.-.Balai)enelitianKehutanan )ematangSiantar. ).#$8!++.
)amungkas @.T, S. 'armanti, dan B. Raharjo. +$. )engaruh Konsentrasi dan
Fama )erendaman 'alam Supernatan Kultur Bacillus sp.+ ':44!BR!K.-
Terhadap )ertumbuhan Setek 1ori?ontal Batang 0arak )agar ( *atropha
curcas F.& Faboratorium"ikrobiologi 0urusan Biologi, @akultas "atematika
dan lmu )engetahuan 3lam :ni2ersitas 'iponegoro. Mol. #=. 7o.- 0uli
+$9#-#!#6.
)udjionoS. #$$. 'asar!dasar :mum 4ara )embuatan Setek dari )ohon 1utan.
normasi Teknis 7o.#>#$$. Balai )enelitian dan pengembangan
Bioteknologi dan pemuliaan tanaman 1utan. Dogyakarta.
#$
-
8/17/2019 Proposal Neni
20/22
Ra*hman E. dan3.Rohandi. +#+. Keberhasilan Setek )u*uk Canitri
( "laeocarpus ganitrusRob.&)adaaplikasi 3ntara "edia Tanam dan
1ormon Tumbuh. 0urnal )enelitian 1utan Tanaman. Balai )enelitian
Teknologi 3groorestryMol.$ 7o.6, 'esember +#+, +#$/++8. 4iamis.
Rohendi3. +$.)enyediaan Bibit "imba melalui )erbanyakan Setek )u*uk
dengan 3plikasi 1ormon )ertumbuhan.)rosidingSeminar 1asil!1asil
)enelitian.Balai )enelitian Kehutanan 4iamis.
Salisbury@B 'an 45 Ross. #$$8. @isiologi Tumbuhan (Terjemahan 'iah R.F.
Sumaryono&. nstitut Teknologi Bandung, Bandung.
Santoso B. +##. )emberian B3 'alam Berbagai Konsentrasi dan Fama
)erendaman Terhadap )ertumbuhan Setek Kepuh (#terculia foetida Finn&.
Skripsi. @akultas )ertanian, :ni2ersitas Sebelas "aret, Surakarta.
SetyawatiE.R . +#+. Studi Respon )ertumbuhan Setek 7ilam ( Pogosteon
ca'linBenth& Terhadap 7omor Ruas Bahan Setek dan Konsentrasi
Rhi??atun @. 0urnal )ertanian+(+&9 $8 / #+.
Soyan 3, 3.1.Fukman danBastoni. +-. "embangun 1utan Tanaman
dengan0enis!0enis )rioritas. "akalah Temu Fapang dan Ekspose.1asil!
1asil)enelitian :)T Badan Fitbang Kehutanan 5ilayah
Sumatera.)alembang.
Soyan 3. dan ."uslimin. +. )engaruh 3sal Bahan dan "edia Setek
terhadap )ertumbuhan Setek Batang Tembesu ( Fagraea fragrans Rob&.
"akalah )enunjang padaEkspose 1asil!hasil )enelitian Konser2asi dan
Rehabilitasi Sumberdaya 1utan. )adang, + September +.
Soyan 3, 3.1. Fukman dan 7asrun. +#-. Faporan 1asil )enelitian Teknik
Sil2ikultur 0enis Tembesu. Balai )enelitian Kehutanan )alembang. Tidak
'ipublikasi.
5attimena C.3. #$$%. ;at )engatur Tumbuh Tanaman. )usat 3ntar :n2esitas
dan Sumberdaya normasi, nstitut )ertanian Bogor, Bogor.
5udianto R. +6. "embuat Setek, 4angkok dan Okulasi. )T. )enebar
Swadaya. 0akarta.
Dasman.dan 5.T."Smits.#$%%."etode )embuatan
Setek'iptero*arpa*eae.3sosiasi )anel Kayu ndonesia. -%p.
+
-
8/17/2019 Proposal Neni
21/22
La&piran 1. Dena/ Per'aan Menurut )anangan Aak $el&pk
:
#, , 9 :langan
i#n# H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus+
i#n+ H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus-
i#n- H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus6
i+n# H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus+
i+n+ H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus-
i+n- H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus6
i-n# H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus+
i-n+ H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus-
i-n- H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus6
La&piran2. Dena/ Tana&an Dala& #atu Unit Per'aan
+#
i#n#i+n#
i#n+
i-n+i-n-i-n# i+n+
i+n#i#n+ i-n+
i+n+i#n#
i+n+i#n-i-n-
i-n# i+n-i#n# i+n-i#n-i+n-
i-n-i-n#i#n-i#n+i+n# i-n+
# 7#
-
8/17/2019 Proposal Neni
22/22
3 B 4
Keterangan9
3 H 'alam satu unit per*obaan terdapat # tanaman.
B H 'alam satu unit perlakuan terdapat - tanaman sampel.
4 H 'alam satu unit perlakuan terdapat # tanaman destrukti.
++
# 7#
a
# 7#
b
# 7#
*
# 7#
d
# 7#
e
# 7#
# 7#
g
# 7#
h
# 7#
i
# 7#
j