proposal angelus
DESCRIPTION
angdesTRANSCRIPT
Hubungan Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Terhadap Rentabilitas Ekonomi
USULAN PENELITIAN
OLEH :
Nama : Angelus Sihombing
NPM : 080110021
PROGRAM STUDY MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIKA ST.THOMAS MEDAN
SUMATERA UTARA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini tidak lain bertujuan untuk
mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, antara lain diwujudkan melalui kebijakan deregulasi
diberbagai bidang usaha. Dalam era deregulasi ini, pemerintah mengurangi campur tangan secara
langsung dalam mengatur dan mengendalikan perekonomian, sifat dan dinamika dunia usaha
bersumber pada inisiatif dan kreativitas dunia usaha sendiri. Peranan mekanisme pasar di dalam
kegiatan ekonomi semakin besar, sehingga kalangan dunia usaha dituntut untuk berpacu dalam
memenangkan pasar melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas. Untuk mewujudkan semua
tuntutan tersebut diperlukan suatu prinsip pengelolaan yang efektif dan efisiensi serta produktif
terhadap semua bagian yang ada di perusahaan. Serta ditunjang oleh suatu tindakan pengendalian
yang efektif untuk mencegah timbulnya penyimpangan yang mengganggu terhadap kinerja
perusahaan.
Efisiensi operasi perusahaan akan berperanan penting terhadap keberhasilan perusahaan dengan
adanya laju pertumbuhan penjualan yang meningkat. Peningkatan laju pertumbuhan penjualan
membutuhkan adanya penambahan pembiayaan, baik pembiayaan dalam aktiva lancar maupun
aktiva tetap. Pembiayaan dalam aktiva lancar memiliki sifat mudah diuangkan dan merupakan
jumlah yang besar dalam perusahaan sehingga memerlukan perhatian yang seksama dari manajer
keuangan.
Pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan pembiayaan aktiva lancar memiliki hubungan yang
langsung dalam perusahaan dagang. Contohnya bila dalam perusahaan terdapat peningkatan
penjualan secara kredit, maka piutang dagang perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan
penjualan ini juga mempengaruhi peningkatan persediaan barang. Disisi lain, perusahaan
memerlukan sumber pembiayaan dengan adanya peningkatan penjualan tersebut. Hal diatas
menghendaki pengaturan keuangan dalam aktiva lancar dan hutang lancar yang berhubungan
langsung dengan volume penjualan. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya, khususnya aktiva
lancar yang terdapat dalam manajemen modal kerja adalah cara yang tepat untuk digunakan
dalam meningkatkan penjualan agar perolehan laba perusahaan dapat meningkat.
Dalam upaya mewujudkan operasi perusahaan yang efisien,ukuran keberhasilan belum cukup
hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh, tetapi harus dilihat dari rentabilitasnya.Usaha
perusahaan harus diarahkan pada pencapaian tingkat rentabilitas maksimal.
Dalam pembangunan dewasa ini bidang ekonomi merupakan penggerak utama perekonomian
nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan sumber daya dan peluang yang lebih luas
bagi pembangunan bidang-bidang lainnya. Bidang ekonomi di Indonesia memiliki tiga kekuatan
pokok yang menyokong stabilnya kondisi ekonomi yaitu, sektor usaha negara, sektor swasta, dan
yang terakhir sektor koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut diharapkan dapat bekerjasama
untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
Perekonomian yang semakin berkembang menyebabkan munculnya banyak perusahaan ,baik
dalam bidang dagang maupun dalam bidang lainnya. Pada umunnya setiap perusahaan yang
didirikan oleh seseorang atau sekumpulan orang ,apapun bentuknya pasti menpunyai tujuan
untuk menperoleh laba yang Optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sangat diperlukan Manajemen yang baik untuk mengelola
fungsi- fungsi Perusahaan. Agar dapat mengelola sumber- sumber daya Produksi menjadi lebih
Efektif dan Efisien.
Manajemen modal kerja yang Efektif dan Efisien akan dapat meningkatkan Rentabilitas
Perusahaan sehingga dapat mengahasilkan Laba yang Maxsimal untuk perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
1. apakah ada pengaruh antara tingkat perputaran kas dan perputaran piutang serta
persediaan modal terhadap rentabilitas ekonomi pada koperasi x.
2. seberapa besarkah perputaran kas ,perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap
rentabilitas ekonomi pada koperasi x.
Apakah efektivitas penggunaan modal dilihat dari perputaran kas ,perputaran piutang.persediaan
dan efisiensi penggunaan modal kerja perpengaruh secara parsial terhadap rentabilitas ekonomi ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modal kerja dilihat dari
perputaran kas ,perputaran piutang,perputaran persedian dan efisien penggunaan modal kerja
terhadap rentabilitas ekonomi.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian di harapkan dapat dikembangkan konsep ilmu pengetahuan yang akan di
badingkan dengan kenyataan yang ada sehingga dapat mengerti dan memahami kembali teori
yang sudah diasajikan.
Penelitian merupakan penerapan teori yang telah diperoleh dengan keadaan yang sesungguhnya
dan dapat menganalisis permasalahan yang di hadapi dengan menbandingkan teori permasalahan
yang di hadapi tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1.Landasan Teori
Dari laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan maka pihak manajemen perusahaan
akan dapat melakukan rencana-rencana untuk menentukan tujuan perusahaan. Salah satu rencana
perusahaan adalah melakukan analisa rentabilitas yang berikaitan dengan peningkatan efisiensi
kerja perusahaan.
2.1.1.Pengertian Rentabilitas
• Rentabilitas atau profitabilitas adalah kemanpuan perusahaan menghasilkan laba selama
priode tertentu.
• Rentabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang
efektif.
• Rentabilitas ekonomi adalah membandingkan antara laba usaha dengan modal sendiri dan
modal asing.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa rentabilitas suatu perusahaan merupakan
pencerminan kemampuan modal perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh karena rentabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu perusahaan di dalam
menggunakan modal kerjanya, maka cara menggunakan tingkat rentabilitas untuk ukuran
efisiensi suatu perusahaan merupakan cara yang baik. Dengan demikian maka jelaslah bahwa
rentabilitas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan, sebagai suatu usaha
efisiensi di mana setiap perusahaan dalam operasinya selalu berusaha meningkatkan labanya
agar asset rentabilitas sesuai dengan standar.
Macam –macam Rentabilitas
Modal perusahaan berasal dari pemilik perusahaan ( modal sendiri) dan dari kreditur ( modal
pinjaman).
Sehubungan dengan sumber modal tersebut maka rentabilitas perusahaan ada dua yaitu :
1. Rentabilitas ekonomi Adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan
modal pinjaman yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam
persentase.
2. Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang
bekerja untuk menghasilkan keuntungan.
Rentabilitas modal sendiri atau sering dinamakan Rentabilitas usaha adalah perbandingan
antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri
adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk
menghasilkan keuntungan (Riyanto, 1997: 44)
Rentabilitas Modal sendiri = laba usaha (SHU) x 100%
Modal sendiri
Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas modal sendiri adalah:
a.Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi dapat mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini
dapat dilihat pada unsur yang berhunungan dengan rentabilitas modal sendiri. Rentabilitas
ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang
dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Maka, jelas
rentabilitas ekonomi mempunyai hubungan erat dengan rentabilitas modal sendiri mengingat
besar kecilnya keuntungan atau laba menjadi hak para pemilik modal.
b.Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba bersih,
yaitu laba kotor setelah dikurangi bunga modal pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi
tingkat bunga modal pinjaman yang harus dibayar, berarti akan memeperkecil laba yang menjadi
bagian pemilik modal sendiri.
c.Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi semua biaya,
Termasuk penyusutan dan bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi tingkat pajak
yang ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil laba yang menjadi hak bagi pemilik dan
sebaliknya. Hal ini menyebabkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.
Untuk mengukur Rentabilltas Ekonomis dapat di hitung dengan cara sebagi berikut:
Rentabilitas Ekonomi = SHU x 100% ATAU
Modal usaha
Rentabilitas Ekonomi = laba sebelum pajak/SHU x100%
Modal sendiri + pinjaman
SHU(Sisa hasil usaha) dalam hal ini dapat di samakan dengan EBIT ( earning before interest and
tax)
Cara mempertinggi rentabilitas :
1. Memperbesar profit margin:
a. Menambah biaya operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan tambahan
penjualan sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi
biaya operasi sebesar-besarnya.
2. Memperbesar Turn Over of Assets :
a. Menambah modal usaha sampai tingkat tertentu dengan tambahan penjualan yang
sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha
sebesar-besarnya.
2.1.2.Pengertian Efektivitas- Pengertian Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan dan sasarannya.
- .Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang
dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki.
- Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaiansuatu tugas atau tujuan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitras Kerja.Faktor yang mempengaruhi efektivitas
kerja :
1. karakteristik organisasiKarakteristik organisasiKarakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologiorganisasi.
Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang dimaksud adalah hubungan
yang relatif tetap sifatnya, sepertidijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan
sumber daya manusia.Struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusunorang-orang atau
mengelompokkan orang-orang didalammenyelesaikan pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud
teknologiadalah mekanisme suatu perusahaan untuk mengubah bahan bakumenjadi barang jadi.
2. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap efektivitas disamping lingkungan luar dan dalam
telah dinyatakan berpengaruhterhadap efektivitas. Lingkungan luar yang dimaksud adalah
luar perusahaan misalnya hubungan dengan masyarakat sekitar, sedanglingkungan dalam lingkup
perusahaan misalnya karyawan ataupegawai di perusahaan tersebut.Keberhasilan hubungan
organisasi lingkungan tampaknyaamat tergantung pada tiga variabel yaitu :
1) Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan
2) Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan
3) Tingkat rasionalitas organisasi.
Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapanorganisasi terhadap perubahan lingkungan
makin tepattanggapannya, makin berhasil adaptasi yang dilakukan olehorganisasi.
3.Karakteristik pekerja
Pada kenyataannya, para karyawan atau pekerja perusahaan merupakan faktor pengaruh
yang paling penting atas efektivitaskarena prilaku merekalah yang dalam jangka panjang
akanmemperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi.
Pekerja merupakan sumberdaya yang langsungberhubungan dengan pengelolaan semua sumber
daya yang ada di dalam organisasi.oleh sebab itu perilaku pekerja sangatberpengaruh terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
4. Kebijaksanaan dan praktek manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumitdan kejamnya lingkungan,
maka peranan manajemen dalammengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan
organisasisemakin sulit.Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapatmempengaruhi atau
dapat merintangi pencapaian tujuan, initergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek
manajemendalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.
Efektivitas dapat dipakai dengan menggunakan perhitungan perputaran modal kerja yang
menyangkut perputaran kas,perputaran piutang dan perputran persediaan.
1. Perputaran kas ( cash turn over)Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas di investasikan
dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas – kas sebagia unsur modal kerja
yang paling tinggi tingkat liquitasnya.
Cara menghitung tingkat perputaran kas rata-rata adalah menbandingkan antara sales( pejualan )
dengan jumlah kas rata- rata.
Perputaran persediaan = Penjualan x 1 kali……..(1)
Rata-rata kas
2. Perputaran piutang ( receivable turn over)Menjelaskan ratio perpuaran piutang atau recevabe turn over (RTO) dapat di hitung dengan
menbagi jumlah penjualan kredit salama priode tertentu dengan jumlah rata –rata piutang yang
sama.
RTO = Penjulan kredit x 1 kali……… (2)
Rata – rata Piutang
Periode pengumpulan Piutang = 360 x 1 hari………..( 3)
RTO
3. Perputaran Persediaan ( Inventory turn over)
Pesediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam
keadaan berputar,yang secara terus menerus mengalami perubahan.Masalah besarnya alokasi
modal dalm persediaan menpunyai efek yang langsung terhadap keungtungan perusahaan.
Cara menghitung perputaran persediaan adalah.
Perputaran Persediaan = Penjulan x 1 kali………..(4)
Rata- rata Persediaan
Rata –rata barang di simpan di gudang adalah
Periode pengumpulan persediaan = rata – rata persediaan x 360 hari ……( 5 )
HPP
2.1.3. Pengertian modal kerja
Pengertian Modal Kerja :
Menurut Weston dan Brigham Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities,
account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net
working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which
encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
artinya: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas,
sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut
modal kerja bruto ( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital )
adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas
mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis Modal kerja adalah
Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas,
piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan
dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah
keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah
selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Jenis Modal Kerja
Menurut Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal
kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja
ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus
akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan
proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan
modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak
terhadap kebutuhan modal kerja
Modal kerja menurut Bambang Riyanto (1994:57-58) dapat dikemukakan dalam
beberapa konsep, yaitu:
a. Konsep Kuntitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur
aktiva lancar. Aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar dan akan segera
kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang didalamnya akan dapat
bebas lagi dalam waktu pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini
adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar atau modal kerja bruto (gross working
capital).
b. Konsep Kualitatif
Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu
likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar atau
modal kerja netto(net working capital).
c. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan
(income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan. Wilford J. Eiteman J.h. Holtz, mendefinisikan modal kerja
sebagai dana yang digunakan selama periode accounting yang dimaksudkan untuk
menghasilkan current income yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan
tersebut.
2.1. HIPOTESISDalam penelitian ini perlu diberikan hipotesis dimana hipotesis ini merupakan dugaan
yang mungkin benar mungkin salah. Hipotesis adalah pernyataan mengenai suatu hal yang
harus diteliti kebenarannya. Dengan demikian hipotesis merupakan anggapan sementara
bersifat sebagai pedoman untuk mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Ada pengaruh rasio likuiditas dan rasio aktivitas terhadap
rentabilitas ekonomi.
2. .Tidak ada pengaruh antara rasio likuiditas dan rasio aktivitas
terhadap rentabilitas ekonomi.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Hubungan efektivitas dan efisiensi penggunaan modal
kerja terhadap rentabilitas ekonomi”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIANA. POPULASI
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,hasil menghitung atau pengukuran
kuantitaif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya.
A. SAMPEL
Sampel adalah bagian atau populasi yang di teliti.
Teknik penganbilan sampel yang digunakan adalah sampel random atau acak .digunakan
sampel acak karena didalam sampelnya ,peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi
sehingga subjek –subjek dalam populasi dianggap sama.
1.2. Identifikasi Variabel
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesia yang diteliti, maka pariabel yang diteliti adalah :
1. Variabel bebas ( Indevendent Variabel) yaitu variable yang menpengaruhi variable lain.
Dalam hal ini variable bebas adalah :
Perputaran kas (XI)
Perputaran piutang (X2)
Perputaran persediaan (X3)
Penggunaan modal kerja (X4)
2. Variabel terikat ( Devendent Variabel ) yaitu variable yang di pengaruhi oleh pariabel
bebas . yang menjadi pariabel terikat adalah Rentabilitas ekonomi (Y).
3.3. Jenis dan sumber data
3.3.1. Jenis data
1. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung dengan satuan hitung seperti sejarah
perusahaan, struktur organisasi,beserta urain jabatan dan bidang usahanya.
2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka seperti, neraca dan laporan laba rugi.
3.3.2. sumber data
Data penelitian menggunakan data primer ,yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari
perusahaanmelalui pinpinan atau petugas yang mendapatkan wewenang menberi informasi yang
diperlukan seperti neraca,laporan laba rugi, dan sejarah singkat perusahaan.
3.4. Metode Pengumpulan data
1. Observasi
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan
sistematis serta pengamatan langsung ke objek penelitian secara tepat.
2. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung dengan
pihak yang diminta informasi dan keterangan yang dibutuhkan.
3.5. Teknik analisis data
Dalam upaya mencapai tujuan penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pokok
permasalahan dalam penelitian ini ditempuh tahapan analisis sebagi berikut:
1. Analisis regresi linear berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh edektivitas
penggunaan modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap rentabilitas
ekonomi.
Persamaan regresi linear berganda sbb:
Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4X4 + e
Keterangan:
Y = Rentabilitas Ekonomi
X1 = Perputaran kas
X2 = Perputaran piutang
X3 = Perputaran persediaan
X4 = Efisiensi penggunaan modal kerja
β1 – β4 = Koefisien regresi X1- X4
e = Komponen pengganggu yang mewakili factor lain yang berpengaruh pada Y tetapi
tidak dimasukkan dalm model.
2. Uji regresi serempak ( F-test)
Analisis ini untuk menguji hipotesis pertama bahwa variable perputaran kas,perputaran
piutang,efisiensi modal kerja. Sermpak memiliki pengaruh nyata terhadap variabel(
rentabilitas ekonomi)
Langkah –langkah dalam menguji hipotesis:
a. Merumuskan hipotesis
HO : β1 – β4 = 0 ( Artinya variabel bebas secra bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat)
H1 : Paling sedikit salah satu βi≠0(I =1 -4) artinya paling sedikit saslah satu
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Menentukan F table ,meliputi:
- Penentuan taraf nyata (α) = 5%
- Penentuan derajat bebas pebilang ( d fh) = k-1
- Penentuan derajat bebas penyebut ( d fd)
Dimana : n= jumlah data
k= jumlah variabel
dengan demikian F table adalah sebesar Fd(k-1) ( n-k)
c. Menentukan F hitung
Secara matematis F hitung dapat dicari dengan rumus :
F hitung = R2 /K-1 ………………(6)
(1-R2) / n – k)
d. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menbandingkan F hitung dengan F table.
Jika F hitung > F table,maka HO ditolak HI di terima.
Jika F hitung ≤ F table maka HO diterima HI dtitolak
e. Uji Regresi parsial (t-test)
Analisis ini menguji hipotesis keduanya yaitu pengaruh masing- masing variable b ebas
terhadap variable terikat yang dilakukan dengan menbandingkan
ti = bi – βi…………………(7.)
S Bi
Dmana bi = koefisien regresi parsial yang ke-I dari regresi sampel
Βi = Koefisien parsial yang ke-I dari regresi populasi
S bi = Kesalahan standar ( standar error ) koefisien sampel
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1. Analisis tingkat perputaran kas
Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dan rata-rata kas.
Tingkat perputaran kas pada Koperasi X pada priode tahun 1995- 2005
Analisis tingkat perputaran piutang
Perputaran piutang adalah perbandingan antara tingkat penjualan kredit dan jumlah
piutang.
Tingkat perputaran piutang pada koperasi X priode tahun 1995- 2005
Tingkat perputaran persedian pada koperasi X priode tahun 1995-20005
4.2. Analisis Efisiensi penggunaan modal kerja
Efisiensi penggunaan modal kerja adalah perbandingan antara laba operasi dengan jumlah aktiva
lancar.Tingkat efisiensi penggunaan modal kerja pada koperasi X tahun 1995-2005
4.3. Analisis rentabilitas ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba operasi dengan total aktiva.
Tingkat rentabilitas ekonomi pada koperasi X priode tahun 1995-2005
PEMBAHASAN
4.2.1 Deskriptif Kuantitatif
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen dan
variable independen keduanya mempunyai distribusi normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan
dengan melihat histogram dari residualnya dan melihat persebaran data pada sumbu diagonal.
2. Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui pola faktor-faktor yang mempengaruhi Rentabilitas maka disusun
persamaan dasar regresi yang menempatkan rentabilitas sebagai variabel terikat dan current ratio,
cash ratio, receivable turnoverdan cash turnoversebagai variabel bebas.
3. KoefisienDeterminasi
Dalam Uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi secara
keseluruhan. Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar prosentase variabel independen
(current ratio, acid test ratio, receivable turnover dan cash urnover) secara bersama-sama
menerangkan variasi variabel dependen (Rentabilitas).
4. Uji Hipotesis
1) Uji F ( Simultan )
Uji F-statistik digunakan untuk membuktikan Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara
rasio Likuiditas dan rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Koperasi x . Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan Fhitung dengan F tabel.
2). Uji t ( parsial)
Uji t-statistik dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut mana diantara 4 variabel bebas yang
berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Uji t-statistik dilakukan dengan membandingkan
nilai t hitung dengan t tabel.
5. Uji Asumsi Klasik
Model regresi dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary least Square) merupakan model
regresi yang menghasilkan estimator
linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator) jika terpenuhi asumsi-asumsi
klasik. Untuk menghindari penyimpangan asumsi-asumsi klasik perlu dilakukan uji asumsi
klasik. Model uji asumsi klasik tersebut adalah :
1) Multikolinearitas
Penyimpangan asumsi klasik yaitu adanya multikolinearitas dalam model yang dihasilkan
artinya antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang
sempurna.
2. Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara angota-angota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (data time series).
3. Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi klasik ini adalah adanya heteroskedastisitas, artinya variabel-variabel
dalam penelitian tidak sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji scatterplot.