promkes perilaku kesehatan

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan manusia era ini menyebabkan hadirnya inovasi-inovasi baru terkait semua bidang kehidupan yang di tujukan untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan manusia yang semakin tinggi dan kompleks. Inovasi ini kemudian memberikan dampak yang beragam terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Karenanya manusia harus bijak dalam memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan agar tidak berdampak negatif terhadap diri dan peran kehidupannya. Salah satunya adalah dampaknya terhadap mutu kesehatan. Oleh karena itu selaku salah satu teknisi kesehatan perawat harus aktif memberikan informasi berupa pemahaman pola hidup sehat kepada masyarakat. Proses inilah yang kemudian dikenal dengan promosi kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk merubah dan membentuk perilaku hidup yang sehat pada masyarakat dengan tujuan pencegahan, pemulihan, dan pengadaptasian terhadap penyakit yang juga semakin rumit dan komplikatif di era ini. Makalah ini disusun untuk mengupas hal-hal pokok terkait proses perubahan dan pembentukan perilaku sehat pada klien yang telah mendapatkan promosi kesehatan serta faktor- faktor yang menyertainya. Dengan harapan pembaca 1

Upload: ganda

Post on 18-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

promosi kesehatan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan manusia era ini menyebabkan hadirnya inovasi-inovasi baru terkait semua bidang kehidupan yang di tujukan untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan manusia yang semakin tinggi dan kompleks. Inovasi ini kemudian memberikan dampak yang beragam terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Karenanya manusia harus bijak dalam memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan agar tidak berdampak negatif terhadap diri dan peran kehidupannya. Salah satunya adalah dampaknya terhadap mutu kesehatan. Oleh karena itu selaku salah satu teknisi kesehatan perawat harus aktif memberikan informasi berupa pemahaman pola hidup sehat kepada masyarakat. Proses inilah yang kemudian dikenal dengan promosi kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk merubah dan membentuk perilaku hidup yang sehat pada masyarakat dengan tujuan pencegahan, pemulihan, dan pengadaptasian terhadap penyakit yang juga semakin rumit dan komplikatif di era ini. Makalah ini disusun untuk mengupas hal-hal pokok terkait proses perubahan dan pembentukan perilaku sehat pada klien yang telah mendapatkan promosi kesehatan serta faktor-faktor yang menyertainya. Dengan harapan pembaca khususnya perawat sebagai salah satu teknisi kesehatan mampu memahami respon klien yang beragam terhadap promosi kesehatan yang dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH1.2.1 Apakah definisi perilaku Kesehatan?1.2.2 Apakah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang?1.2.3 Bagaimanakah tipe-tipe karakter perilaku klien?1.2.4 Bagaimanakah tahapan proses pembentukan perilaku pada klien?1.2.5 Bagaimanakan tahapan perubahan perilaku pada klien?

1.3 TUJUAN PENULISAN1.3.1 Untuk mengetahui definisi perilaku Kesehatan

1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang

1.3.3 Untuk mengetahui tipe-tipe karakter perilaku klien sebagai respon dari promosi kesehatan yang dilakukan

1.3.4 Untuk mengetahui proses pembentukan perilaku sehat pada klien

1.3.5 Untu mengetahui proses perubahan perilaku sehat pada klien1.4 MANFAAT PENULISAN1.4.1 Pembaca mengetahui dan memahami definisi perilaku kesehatan1.4.2 Pembaca mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sehat seseorang

1.4.3 Pembaca mengetahui tipe-tipe karakter perilaku klien terhadap penyampaian promosi kesehatan1.4.4 Pembaca mengetahui proses pembentukan perilaku sehat pada klien

1.4.5 Pembaca mengetahui proses perubahan perilaku sehat pada klien

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PERILAKU SEHATUntuk memahami makna perilaku kesehatan, baiknya kita mengenal terlebih dahulu definisi perilaku dan sehat itu sendiri.

2.1.1 Definisi Perilaku

Menurut Niviza Putri (2012) dalam Masalah Perilaku, perilaku jika dipandang dari sisi biologis merupakan segala bentuk aktivitas organisme itu sendiri. Aktivitas ini meliputi aktivitas internal yang tidak dapat diamati seperti cara berfikir, persepsi dan emosi, dan juga perilaku eksternal yang dapat diamati dari pola sikap seseorang yang mana semua ini dipengaruhi oleh faktor dari mana dan dimana seseorang tersebut belajar dan mendapatkan informasi yang kemudian menjadi prinsip dan kebiasaan dalam kehidupan sesehari.

Jadi perilaku merupakan segala aktivitas individu baik internal ataupun eksternal yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dan darimana ia mendapatkan informasi. Sehingga akan ditemukan perbedaan pola perilaku dari setiap individu.2.1.2 Definisi Sehat

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 12,dalam Angraeni, M, 2012, sehat adalah keadaan sempurna baik fisik,mental dan sosial dan tidak hanya dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial.Dari definisi perilaku dan sehat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sehat adalah pola pikir, persepsi serta keadaan emosi seseorang yang kemudian terlihat dari pola sikap seseorang terhadap kesehatan, apakah itu terkait sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman , serta lingkungan. 2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KESEHATAN

Sikap perilaku berbeda pada tiap peribadi individu. Seperti yang telah diulas sebelumnya hal ini disebabkan oleh faktor darimana dan dimana individu tersebut menjalani hidup dan mendapatkan informasi. Berikut adalah beberapa faktor determinan yang dapat mempengaruhi perilaku individu yang dapat disimpulkan dari Susan B. Bastable dalam Perawat Sebagai Pendidik,2002:1. Kompleksitas tugas

2. Pengaruh lingkungan3. Status kesehatan

4. Gender

5. Motivasi

6. Tahap perkembangan

7. Pengalaman masa lalu

8. Latar belakang budaya

9. Orientasi

10. Latar belakang pengetahuan

Sedangkan menurut Lawrence Green (1980) dalam Niviza Putri, (2012) terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang atau masyarakat. Tiga faktor tersebut sebagai berikut:1. Faktor pembawa ( predisposing factor ) didalamnya termasuk pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai nilai dan lain sebagainya.2. Faktor pendukung (enabling factor ) yang terwujud dalam lingkungan fisik, sumber daya, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan.3. Faktor pendorong (reinforcing factor ) yang terwujud di dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan maupun petugas lain, teman, tokoh yang semuanya bisa menjadi kelompok referensi dari perilaku masyarakat.2.3 TIPE-TIPE KARAKTER PERILAKU KLIENFaktor-faktor penentu perilaku di atas, berbeda pada tiap individu. Hal ini menjadikan tiap individu memiliki ciri khas tersendiri atau keunikan yang berbeda pada pola perilakunya. Menurut Niviza Putri dalam Masalah Perilaku, (2012), sebagai respon terhadap berbagai stimulus, perilaku manusia dibedakan menjadi dua sebagai berikut:

1. Perilaku tertutup (covert behavior)

Adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Respon masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran. Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut tidak membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Adalah perilaku yang jelas dapat di observasi atau diamati secara langsung dari luar dalam bentuk tindakan nyata atau terbuk misalnya dari contoh tadi si ibu membawa anaknya ke puskemas untuk imunisasi.2.4 PROSES PEMBENTUKAN PERILAKUPada pembahasan sebelumnya, dinyatakan bahwa perilaku seseorang merupakan sebuah aktualisasi dari cara fikir, persepsi atau keadaan emosi yang dapat dilihat dari pola sikapnya dalam menjalani kehidupan. Dan perilaku itu sendiri terbentuk dari proses pembelajaran yang didapatinya selama hidupnya.Perubahan yang dialami seseorang dipengaruhi oleh informasi-informasi yang diterimanya dari media-media pendidikan ataupun dari mengamati lingkungan sekitar. Berikut siklus pengolahan informasi pada memori :

Stimulus PenarikSifat fisik dan emosional yang menggugah minat

(Data : kurang dari 1 detik)

Pengkodean

(Singkat : kurang dari 30 detik)

Strategi Penyimpanan

(Tahan lama : tetapi ada masalah

pemanggilan kembali)2.5 PROSES PERUBAHAN PERILAKU2.5.1 Macam-Macam Teori Perubahan1. Teori Stimulus Organisme ( S O R )

Didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya, kualitas dari sumber komunikasi, misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.

Hosland, et al ( 1953) mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar.Teori ini mengatakan bahwa perilaku berubah hanya apabila stimulus ( rangsang ) yang diberikan benar benar melebihi dari rangsang semula. Rangsang yang dapat melabihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme.Dalam meyakinkan organisme ini faktor reinforcement memegang peranan penting.2. Teori Festinger ( Dissonance Theory ) ( 1957 )

Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance (tidak seimbang).Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan ketidak seimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu, maka berarti terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan ini disebut consonance ( keseimbangan ).

Ketidakseimbangan terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi yang saling bertentangan.Yang dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat dan keyakinan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda/bertentangan di dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah dissonance.

Keberhasilan yang ditunjukkan dengan tercapainya keseimbangan menunjukkan adanya perubahan sikap dan akhirnya akan terjadi perubahan perilaku.

3. Teori Fungsi

Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada kebutuhan.Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut.2.5.2Bentuk Bentuk Perubahan Perilaku1.Perubahan Alamiah ( Natural Change )

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.2.Perbahan terencana ( Planned Change )

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness to Change )

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.2.5.3Fase Perubahan Perilaku

Proses Perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 ) mengemukakan teori perubahan Unfreezing to refreezing yang berlangsung dalam lima tahap berikut:

a. Fase Pencairan ( the unfreezing phase)

Individu mulai mempertimbangkan penerimaan terhadap perubahan. Dalam keadaan ini ia siap menerima perubahan sikap dasar. Motivasi dan tingkah laku di dalam masyarakat pada fase ini, berada pada keadaan untuk mengubah kekuatan yang mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan, partisipasi masyarakat, dll

b. Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase)Individu mulai mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, baik yang mendukung perlunya perubahan maupun menetang perubahan itu serta menganalisa kekuatan itu.

c. Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase)Apabila masalahnya telah dipahami, maka individu menentukan tujuannya sesuai dengan perubahan yang diterimanya.

d. Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase)Pada fase ini individu mulai mencobanya dan membandingkan dengan praktik praktik yang telah dilakukan dan diharapkan.

e. Fase pembekuan ulang (the refreezing phase)Apabila dianggap berguna, perubahan kemudian diasimilasikan menjadi pola tingkah laku yang permanen, misalnya : arti kesehatan bagi kehidupan manusia dan cara-cara pemeliharaan kesehatan.BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Salah satu tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk membentuk perilaku sehat. Perilaku sehat merupakan suatu pola pikir, persepsi serta keadaan emosi seseorang yang kemudian terlihat dari pola sikap seseorang terhadap kesehatan, apakah itu terkait sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman , serta lingkungan.

Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor-faktor. Menurut Lawrence Green (1980) dalam Niviza Putri, (2012) terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang atau masyarakat, yaitu: 1)Faktor pembawa ( predisposing factor ), 2)Faktor pendukung (enabling factor ), dan 3) Faktor pendorong (reinforcing factor). Ada beberapa teori proses perubahan perilaku pada invidu diantaranya Teori Stimulus Organisme (S-O-R), Teori Festinger (Dissonency theory), dan Teori Fungsi.Teori Stimulus Organisme (S-O-R) didasarkan pada asumsi perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Teori Festinger menerangkan apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda/bertentangan di dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah dissonance. Teori Fungsi ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada kebutuhan.Fase perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 ) mengemukakan teori perubahan Unfreezing to refreezing yang berlangsung dalam lima tahap berikut a) Fase Pencairan ( the unfreezing phase), b) Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase), c) Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase), d) Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase), dan e) Fase pembekuan ulang (the refreezing phase).3.2 SARAN

Dari uraian konsep perubahan perilaku dalam promosi kesehatan dapat dimunculkan beberapa saran sebagai berikut:

a. Semua anggota masyarakat dapat mengenal faktor-faktor penyebab perilaku sehat.

b. Masyarakat dapat mengetahui fase-fase peruubahan perilaku sehat yang didapatt dari promosi kesehatan.c. Perawat dapat meninjau perubahan perilaku menuju perilaku sehat yang didapat dari promosi kesehatan yang dilakukan.DAFTAR PUSTAKA

Bastable, Susan B. (2002). Perawat sebagai Pendidik. Jakarta :EGCPutri, N. 2012. Masalah perilaku, diakses pada tanggal 20 Agustus 2013, dari file://localhost/D:/K%20U%20L%20I%20A%20H/SEMESTER%203/PROMOSI%20KESEHATAN/searching/topik%204/Masalah%20Perilaku.htmAnggraeni, M. 2012. Promosi Kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat, diakses pada tanggal 20 Agustus 2013, dari file://localhost/D:/K%20U%20L%20I%20A%20H/SEMESTER%203/PROMOSI%20KESEHATAN/searching/topik%204/Promosi%20Kesehatan%20Dalam%20Kesehatan%20Masyarakat.htmTahap 1

Perhatian

Tahap 2

Pengolahan

Tahap 3

Penyimpanan Memori

Tahap 4

Aksi

Memori Sensorik

Memori Jangka Pendek

Memori Jangka Panjang

6