programmagisterpsikologi sekolah pascasarjana …eprints.ums.ac.id/60108/14/naskah publikasi...

24
KESEJAHTERAAN SERTIFIKASI D Disusun sebagai salah PRO UNIVERS N SUBJEKTIF GURU PEGAWAI NEGRI DI DAERAH TERPENCIL DI KABUPAT h satu syarat menyelesaikan Program Stud Jurusan Magister Sains Psikologi Oleh: IMANUDDIN S300150005 OGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA SITAS MUHAMMADIYAH SURAK 2018 I SIPIL NON TEN BIMA di Strata II pada KARTA

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

ii

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF GURU PEGAWAI NEGRI SIPIL NON

SERTIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL DI KABUPATEN BIMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada

Jurusan Magister Sains Psikologi

Oleh:

IMANUDDIN

S300150005

PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGISEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

ii

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF GURU PEGAWAI NEGRI SIPIL NON

SERTIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL DI KABUPATEN BIMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada

Jurusan Magister Sains Psikologi

Oleh:

IMANUDDIN

S300150005

PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGISEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

ii

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF GURU PEGAWAI NEGRI SIPIL NON

SERTIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL DI KABUPATEN BIMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada

Jurusan Magister Sains Psikologi

Oleh:

IMANUDDIN

S300150005

PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGISEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

Page 2: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

iii i

Page 3: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

ii

Page 4: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

iii

Page 5: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

1

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF GURU PEGAWAI NEGRI SIPIL NON

SERTIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL DI KABUPATEN BIMA

AbstrakTujuan penelitina ini untuk mendiskripsikan kesejahteraan subjektif gurupegawai negeri sipil di daerah terpencil di Kabupaten Bima dan faktor-faktoryang mempengaruhi kesejahteraan subjektif. Jenis penelitian ini adalah kualitatiffenomenologis, melibatkan informan sebanyak 3 orang laki-laki dan 1 orangperempuan. Metode pengambilan data wawancara sedangkan ktredibilitas datadalam penelitian ini adalah menerapkan strategi member ceckin,teknik analisisdata deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraansubjektif guru PNS non sertifikasi daerah terpencil di Kabupaten Bima terpenuhidengan baik, meskipun pada awal masa bertugas merasakan kesejahteraan yangrendah ditandai dengan munculnya rasa sedih, kecewa dan kurangmenyenangkan. Namun dengan berjalannya waktu kesejahteraan guru semakinmeningkat dengan terpenuhinya aspek-aspek kesejahteraan subjketif yaitu puaskarena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi padamasyarakat, berdakwah dan beribadah kepada Allah. Afek positif yaitu adanyarasa tertarik, senang, bangga dan nyaman serta merasa sejahteraan dan bahagia.Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif guru PNS non sertifikasididaerah terpencil yaitu: (1) Pemaknaan pekerjaan. (2) Religiusitas. (3)Demografi.

Kata kunci: Kesejahteraan Subjektif, Pegawai Negeri Sipil, Non Sertifikasi Di,Kabupaten Bima.

AbstractThis study aimed to describe and know the factors that subjective well being ofNon-certification Civil Servant teachers in remote areas of the regency of Bima.This type of study is qualitative phenomenology that involved informants asmuch as 3 men and 1 woman. This study used interview data. While datacredibility in this study applied member checking. Technique of data analysiswas narrative descriptive. The results showed that subjective well being of Non-certification Civil Servant teachers in remote areas of the regency of Bima isfulfilled well although at the beginning of the period of duty to feel the lowwelfare that marked with the emergence of sadness, disappointed, and less fun.But over time, the welfare of teachers is increasing with the fulfillment of aspectsof subjective well-being that is satisfied because his ideals are achieved, have ajob, bias serve the community, and preach and worship to Allah SWT. Positiveaffect is the sense of interest, happy, happy and comfortable and feel prosperous.Factors affecting subjective wellbeing of non-certification PNS teachers inremote areas are: (1) job definition (2) religiosity (3) demographics.

Page 6: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

2

Keywords: Subjective Well being, Civil Servant, Non-Certification, Regency ofBima

1. PENDAHULUAN

Profesi guru umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

ditempati oleh pegawai negeri sipil. Dengan kata lain, guru merupakan pegawai

negeri sipil yang berprofesi sebagai pendidik. Persoalan guru tersebut di atas

menggambarkan bahwa tugas guru baik di sekolah maupun dalam kehidupan

nyata cukup berat. Terlebih guru yang melaksanakan tugas pada daerah-daerah

terpencil menghadapi berbagai kendala, terutama jangkauan untuk menuju

daerah tersebut sangat sulit karena jalan yang masih belum diaspal, transportasi,

sarana dan prasarana yang terbatas serta cuaca yang tidak menentu sehingga

terkadang di saat musim hujan guru sering mengalami keterlambatan.

Kondisi yang dihadapi guru saat ini sangat kompleks sehingga berdampak

pada gejala psikologis, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan subyektif.

Diener (2009), menyatakan bahwa kesejahteraansubyektif merupakan sejauh

mana individu mengevaluasi kehidupan yang dialaminya. Kesejahteraan

subyektifmelibatkan evaluasi pada dua komponen, yaitu kognitif dan afektif.

Kesejahteraan subyektif yang tinggi ditandai dengan adanya evaluasi kognitif,

yaitu berupa tingginya kepuasan hidup (life satisfaction) serta evaluasi afektif

berupa tingginya afek positif (positive affect), dan rendahnya afek negatif

(negative affect).

Page 7: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

3

Kemiskinan adalah sebuah pandangan masyarakat yang tak memiliki tujuan

kualitas hidup yang baik. Dari penelitian ini banyaknya kondisi masyarakat yang

terancam dari kesehatannya, subjek pada penelitian di ambil dari 44 guru, 55

masyarakat biasa hasilnya mereka mengalami tingkat kekhawatiran yang cukup

tinggi mengigat kondisi wilayah geografis yang rawan dengan penyakit menular.

Maka kondisi kualitas kehidupan masyarakat terutama para guru tersebut

mengalami ketidak sejahteraan para guru. Sedangkan kebijakan pemerintah

masih ambisius dengan fasilitas dan tunjangan hidup layak untuk para tenaga

guru yang bertugas di wilayah tertinggal. (Catherine, Louise, & dll, 2016)

Sebagai elemen kunci dalam sistem pendidikan, maka peningkatan

kesejahteraan subyektif merupakan hal yang pokok dalam menjalankan tugas.

Oleh sebab itu, peningkatan kualitas hidup pribadi yang sehat sangat diperlukan

oleh setiap manusia. Utami (dalam, Pavot & Diener, 2004) menyatakan bahwa,

Individu dengan tingkat kesejahteraan subyektif yang tinggi lebih baik dalam

menjalin relasi, dalam pekerjaan, dan koping stress.

Hasil penelitian, Diener & Chan (2011) menunjukkan bahwa,

kesejahteraansubjektifjuga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan. Rendahnya

tingkat kesejahteraan subyektifdapat mengakibatkan rendahnya kualitas

kesehatan. Rendahnya tingkat kesejahteraan subjektif dapat menyebabkan

penyakit darah tinggi. Eddington dan Shuman (2005), mengemukakan beberapa

faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif yaitu jenis kelamin, usia,

pendidikan, pendapatan, pernikahan, kepuasan kerja, kesehatan, dan religiusitas.

Faktor demografis tersebut mempengaruhi kinerja guru PNS non sertifikasi

Page 8: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

4

terutama yang bertugas mengajar di daerah terpencil. Profesi guru yang

semestinya juga sebagai ajang untuk meningkatkan karir serta kemampuan

individu, terhalang oleh kondisi demografis terutama dalam hal kepuasan kerja

dan pendapatan. Pada aspek karir, guru yang mengajar di daerah terpencil tidak

akan dapat berkembang karena hanya bergulat pada situasi dan keadaan

lingkungan sekolah yang tidak berkembang.

Kondisi diatas, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

tentang kesejahteraan subjektif pada guru PNS Non sertifikasi di Kec.

Soromandi Kab. Bima. Guru PNS Non Sertifikasi tetap menjalankan tugas

sebagaimana guru yang lain, meskipun keadaan daerah terpencil, terdapat

berbagai kendala, diantaranya; (a) sarana transportasi yang tidak mendukung

(terbatas dan hanya melalui darat dan laut), (b) menggunakan moda transportasi

sendiri seperti sepeda motor, hal inipun tetap mendapatkan hambatan seperti;

pada saat musim hujan karena jalan menuju sekolah masih berupa tanah liat,

apabila turun hujan, jalan tersebut berubah seperti sungai dan licin, dan (c)

terkadang biaya yang harus dikeluarkan menggunakan moda transportasi ini

cukup tinggi. Satu sisi guru dituntut untuk melaksanakan segala keputusan dari

pemerintah sesuai dengan sumpah jabatannya.

Sedangkan pada penelitian yangdilakukan oleh Narges Hasanmoradi, dari

hasil tersebut bahwa menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja. sebagai

respons terhadap pekerjaan ketidakyamanan, tuntutan kerja, kebutuhan karir

yang dirasakan, tekanan keuangan, dan sebagainya. Temuan ini menghasilkan

evaluasi bahwa ketidak sejahteraan para tenaga pengajar karena terbatas dengan

Page 9: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

5

jarak, fasilitas negara serta akses untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat

mengenai kepusan hidup.(Narges & Hasanmoradi, 2011)

Disisi lain dari penelitian yang dilakukan Serkan Perkmen dari hasil

penelitian tersebut bahwa menjadi profesi guru sangatlah menguntungkan

karena memiliki masa depan yang cerah khususnya guru di bidang seni.

Indikator dari kepuasannya ialah dukungan pemerintah serta ruang untuk guru

sangat didukung oleh masyarakat. (Serkan, 2012 )

Berbeda dengan guru profesi modern, yang memiliki akses pusat informasi

serta diberikanya fasilitas seperti tunjangan hidup, dan di ikut sertakan dalam

setiap pelatihan agar memiliki kemampuan dan skill yang memadai sehingga

dalam proses belajar mengajar mampu menerapkan dari hasil pelatihan tersebut.

profesi guru modern dari penelitian ini menjadi indikator sebuah keberhasilan

atau pengangkatan kualitas hidup khususnya di dunia pengajaran. (Lawn,

Radical, & Brooklyn, 1996)

Sedangkan penelitian lain yang menyajikan dari hasil sebuah proyek

penelitian bertempat di wilayah kaitannya dengan asumsi menjadi profesi guru

adalah sebuah pekerjaan yang membentuk identitas individu menjadi lebih baik,

terutama dalam kesenjangan dalam memenuhi kebutuhan pokok. penelitian ini

dilakukan dengan 39 siswa dari Science Teacher Program Pendidikan (LCN) di

Sa'o Paulo University (USP) School of Arts, Sciences, dan Humaniora (EACH)

di Brasil.Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari narasi yang

ditulis oleh siswa di mana mereka memberikan alasan untuk memilih program

LCN dan untuk memilih menjadi profesi guru. (Celi Rodrigues & Luciana, 2015)

Page 10: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

6

Penelitian ini mengenai profesional guru pada bidang bahasa inggris

bertempat di negara china tepatnya pada pedesaan,jumlah guru yang tercatat di

pelosok sangat banyak, serta memiliki motivasi, visi dan misi yang berbeda-

beda. Ada yang memiliki latar belakang yang sama sekali tidak memiliki

pengalam hidup di desa, bahkan ada yang menolak ketika diberikan perintah

untuk mengajar di pedesaan china. Beberapa faktor yang mendasari guru terlibat

mengajar di pelosok: ikut membantu pembangunan SDM pemerintah, serta

mewujudkan masyarakat yang maju, bahkan beberapa gurru merasa tidak

memiliki kepusan hidup ketika berada di desa seperti administrasi pendidikan

yang sangat tertinggal, sarana dan lokasi yang tak memadai. (Xuesong & Gao,

2014). Menyebutkan bahwa individu yang memiliki tingkat kesejahteraan

psikologis yang positif berkaitan tentang adannya kemampuan dalam menerima

keadaan hidup yang dijalaninya. Individu yang memiliki kesejahteraan

psikologis ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah

dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. (Ryff, 1989)

Tingkat kepuasan dan motivasi kerja yang dilaporkan sendiri diukur dengan

survei. Sedangkan jumlah sampel 286 guru. Dengan menggunakan kerangka

pilihan diskriptif, penelitian ini mencoba menilai relevansinya indikator yang di

gunakan pada penelitian ini meliputi dari (demografi, sosial, motivasi) dalam

pengajaran secara keseluruhan kepuasan kerja. Temuan ini memberikan bukti

bahwa kepuasan kerja berkorelasi secara signifikan dengan tingkat gelar

universitas yang dipegang oleh guru, jenis sekolah menengah dimana guru

terdaftar, pendapatan, dan gaji-tugas kecukupan. Ini penting bagi orang Rumania

Page 11: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

7

ekonomi, karena sistem pendidikan ini diharapkan bisa memberikan sumber daya

manusia masa depan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang motivasi staf pengajar. Sebuah studi masa depan yang

mencakup analisis lintas negara dapat memberikan gagasan yang lebih luas

faktor motivasi staf pengajar di negara berkembang. (Mihai & Mieilă, 2015)

Keadaan guru PNS Non sertifikasi diatas menjadi tantangan tersendiri, akan

tetapi guru tersebut tetap bertahan dalam menghadapi kondisi yang dilematis

karena pada kenyataannya masih ada sejumlah guru yang mengalami kesulitan

kenaikan pangkat, dan belum bersertifikasi. Hasil rangkuman pada table 1 di

bawah ini menunjukkan kondisi guru non sertifikasi yang bertugas di daerah

terpencil.

Table 1. Rangkuman hasil Wawancara dengan Guru yang bertugas di

Daerah Terpencil di Kabupaten Bima

No Pertanyaan Subjek 1 Subjek 21 Apa yang

melatarbelakangi andamenjadi guru

ingin mengajarkanilmu kepadamasyarakat

Ingin mengabdikan diri padamasyarakat karena guru itu pekerjaanmulia dan bernilai ibadah

Menurut anda hal apayang dirasamenyenangkan

Senang bisa beebagiilmu dengan oranglain

guru bagi saya sangat menyenangkansekali karena di saya memilikipekerjaan tetap saya juga dapatberbagi ilmu dengan masyarakat

Hal apa yang tidakmenyenangkan selamajadi guru

Saat pergi sekolahtapi ditengah jalanhujan, trus jalannyabecek

Tidak senangnya ya..karna jaraknyajauh dan transpotrasu yang sulit

Apa kendala yang dialami selama ini

Ya.karna jaraknyajauh dan sulitnyainformasi

Kendalanya ya..transpotrasi danakses informasi saja sih

Bagaimana andamemaknai kehidupananda saat ini

Saya bersyukur jadiguru karna bisaberbagi ilmu dgorang lain

Merasa bersyukur kepada Allahkarena dengan menjadi Guru PNSsaya memiliki pekerjaan tetap

2 apakah anda merasapuas dengan hidupanda saat ini

Saya merasa karnabisa bisa memberikanhal yang bermanfaatbagi orang lain

Ya merasa puas karna punyapekerjaan dan bisa melakukansesuatu untuk orang banyak danberguna bagi bangsa dan Negara

Page 12: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

8

Hasil hasil riset awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa meskipun banyak kendala yang dihadapi oleh subjek dalam menjalankan

tugas sebagai guru non sertifikasi di daerah terpencil seperti dihadang hujan di

jalan dan jarak yang jauh dari Kota Bima, serta kesulitan lain yang selalu

dihadapi oleh kedua subjek, namun kesejahteraan subjektifsubjek cukup baik.

Hal ini ditandai dengan adanya afek positif dan kepuasan yang dirasakan oleh

informan yakni perasaan senang karena memiliki pekerjaan tetap dan berbagi

ilmu dengan orang lain, selain itu informan merasa puas karna bisa bermanfaat

bagi orang banyak dan bersyukur punya pekerjaan tetap Dengan demikian

berdasarkan fenomena diatas, penelititertarik untuk mengadakan penelitian

tentang “Kesejahteraan subjektif guru PNS non sertifikasi di daerah terpencil di

kabupaten bima

2. METODE

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologis. Adapun

metode analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif naratif. yaitu

penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data. Tehnik pemilihan informan menggunakan

teknik “purposive sampling” karena ada pertimbangan tertentu dan peneliti

sendiri yang menentukan sampel. Lokasi penelitian dan pemilihan informan

dilaksanakan Kabupaten Bima.Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara dan dilanjutkan dengan analisis data

Page 13: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

9

melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan

menarik kesimpulan.

3. HASILDAN PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Kesejahteraan

subjektifGuru pegawai negeri sipil non sertifikasi di daerah terpencil dan

faktor-apa saja yang mempengaruhinya. Informan dalam penelitian ini

sebanyak 4 orang dan masih berstatus sebagai guru PNS non sertifikasi.

Seluruh nama yang digunakan adalah inisial untuk menjaga kerahasiaan

identitas informan. Informan dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 2 di

bawah ini.

Table 3. Karakteristik Demografi InformanInforgender

Pedterakhir

Usia

status Jumlahanak/pend

Pekerjaan/tempat mengabdi

Masa mengbdpendapatan

FRM/L S1 32Thn

menikah 1 orgTK

SDN KawindaNa,E kec.Tambora

7Thn/Rp.2.800.000

HSN/L SPG 42Thn

Menikah 3 orgS1 = 2 orgSMA= 1 org

SDN Impres SaiKec. Soromandi

9 Thn/ Rp2.700.000

NRH/P D2 52Thn

Menikah Blm punyaanak

SDN sowa kec.Soromandi

11 Thn/ Rp.2.800000

AHM/L D2 55Thn

Menikah 4 = orang

S1= org

Kuliah = 1 org

Guru PNS di

SMP N 2 Kec.

Soromandi

15 Thn/Rp

3.450.000

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka pembahasan

Page 14: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

10

selanjutnya akan menjawab pertanyaan penelitian mengenai “ Bagaimana

gambaran kesejahteraan subjketif guru PNS non setifikasi yang bertugas di

daerah terpencil. Adapun gambaran kesejahteraan subjektif guru PNS non

sertifikasi di daerah terpencil dapat dilihat berdasarkan aspek dan dimensi

kesejahteraan subjektif antara lain: afek dan kepuasan. Afek terbagi menjadi

dua yaitu afek positif dan afek negatif.

1. Karakteristik Kesejahteraan subjektif Guru PNS Non Sertifikasi di

Daerah Terpencil

Gambaaran kesejahteraan subjketif pada informan FRM. Informan

merasa bangga menjadi guru karena merupakan cita-cita sejak kecil dan

dengan status tersebut, informan mendapatkan gaji terlebih berstatus

sebagai guru PNS. Meskipun tidak bersertifikasi, informan mendapat gaji

tunjangan karena bertugas di daerah terpencil. Pendapatan berupa gaji

meskipun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup informan dan

keluarga namun informan merasa puas dan bersyukur karena informan

memaknai pekerjaan guru bukan hanya soal gaji tapi juga pengabdian,

pekerjaan yang membawa kebaikan, dakwah, ibadah, sehingga tumbuh

perasaan sabar, iklas dan kebersyukuran.

Gambarak kesejahteraan subjektif Informan HSN. Menjadi guru

merupakan cita-cita sejak kecil. Selama bertugas didaerah terpencil

informan merasa bangga dan senang karena dapat membangun hubungan

yang baik dengan masyarakat. Informan juga merasa bangga dengan

mejadi guru yang bertugas di daerah terpencil mendapatkan penghasilan

Page 15: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

11

meskipun penghasilan tersebut belum dapat sepenuhnya mencukupi biaya

hidup informan namun informan merasa puas karena apa yang

didapatkannya merupakan kehendak Allah yang harus

dipertanggungjawabkan. Sampai saat ini informan belum menjadi guru

yang bersertifikasi karena terkendala oleh strata pendidikan.

Gambaran kesejahteraan subjeketif NRH.Merasa sejahtera sebagai

seorang guru meskipun bertugas di daerah terpencil. Hal ini tidak terlepas

dari cita-cita sejak kecil ingin menjadi seorang guru. informan merasa puas

dengan capainnya sebagai guru pegawai negeri sipil mendapat gaji rutin

setiap bulan walaupun belum mencukupi kebutuhan hidupnya. Pekerjaa

sebagai guru yang bertugas didaerah terpencil dimaknai oleh informan

sebagai suatu ibadah, sehingga merasa senang dan tidak memiliki beban.

Gambran kesejahteraan subjektif AHM. Informan merasa menjadi

guru bernilai ibadah karena dapat berbagi ilmu dengan siswa-siswa yang

diajar. Informan berstatus sebagai guru PNS dan telah bertugas di daerah

terpencil selama ± 15 tahun. Masa itu dirasakan informan sebagai suatu

kebahagiaan karena dengan bertugas di daerah terpencil selain

mendapatkan gaji sebagai PNS juga mendapatkan gaji tunjangan.

Meskipun gaji tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga,

namun informan merasa cukup puas karena menganggap bahwa guru

sebagai pengabdian kepada masyarakat dan ibadah kepada Allah. Perasaan

bangga juga dirasakan oleh informan karena dapat menyekolahkan anak-

anaknya sampai sarjana .

Page 16: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

12

Berdasarkan pemaparan tentang gambaran kesejahteraan subjeketif

guru PNS non sertifikasi di daerah terpencil maka gambaran umum

kesejahteraan subjketif guru PNS di daerah terpencil dapat jelaskan sebagai

berikut:

(a). Afek positif. (1) Hal yang membuat tertarik. Menunjukkan adanya

ketertarikan menjadi guru karena kesenangan dan cita-cita, memiliki

pekerjaan, membantu suami mencari nafkah, dukungan orang tua,

dorongan teman, memberikan ilmu pada orang lain, pekerjaan mulia,

ibadah. (2) Hal yang menyenangkan. Menunjukkan adanya hal yang

menyenangkan karena diangkat jadi PNS, impian terwujud, berbagi ilmu,

bertemu siswa, prestasi belajar siswa, ada ilmu dan pengalaman,

mengajar didaerah sendiri, memiliki teman baru, bisa berdakwah, siswa

bisa baca Alqur’an, dukungan kepala sekolah. (3) Hal yang membuat

nyaman. Menunjukkan adanya rasa nyaman karena posisi sudah PNS,

hilangnya berbagai kesulitan, dekat dengan keluarga, masyarakat yang

baik dan ramah, satu daerah dan satu suku, alamnya yang sejuk, warga

sangat kekeluargaan, dekat dengan guru-guru. betah seperti kampung

sendiri, akrab dengan masyarakat, adanya dukungan istri. (4). Hal yang

membauat bangga. Menunjukkan adanya hal yang membuat bangga

karena capaian hidup yaitu menjadi guru pegawai negeri sipil tidak

mudah, prestasi siwa, mendapat kepercayaan menjadi pembina olahraga,

bisa menyekolahkan anak-anak. (5) Kesejahteraan. Menunjukkan adanya

kesejahteraan karena merasa ada ketenangan dan tidak memiliki beban

hidup karena memiliki pendapatan meskipun pendapatan tersebut belum

cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup namun informan merasa cukup

Page 17: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

13

dan selalu besyukur. (6) Kebahagaiaan. Menunjukkan adanya

kebahagiaan karena merasa hidup lebih tenang, nyaman, hilangnya beban

hidup, dan tidak adanya kecemasan dan kekhawatiran dalam hidup,

memiliki rumah, memiliki pendapatan walaupun belum bisa menutupi

biaya hidu, bisa menyekolahkan anak-anak sampai sarjana, kehidupan

keluarga baik-baik dan terhindar dari masalah. Merasa puas dan bersykur

kepada Allah.

(b). Afek negatif. (1) Hal yang kurang menyenangkan. Adanya hal yang

kurang menyenangkan yang dirasakan oleh informan disebakan karena

sulitnya trasportasi, jarak tempuh yang jauh, menyediakan makanan

sendiri, jalan yang becek karena hujan dan banjir. (2) Hal yang membuat

kecewa. Adanya hal yang membuat kecewa dirasakan oleh informan

disebabkan karena. Semangat belajar siswa yang kurang sehigga Prestasi

belajar kurang memuaskan dan dukungan orang tua yang sangat minim.

(3) Hal yang mebuat sedih adanya perasaan sedih yang dirasakan oleh

indorman karena daerah yang jauh, meninggalkan keluarga, orang tua

meninggal sehingga belum sempat menikmati apa yang didapatkan.

(c). Kepuasan. Merasa puas karena cita-citanya tercapai, puas karena

memiliki pendapatan meskipun pendapatan belum sepenuhnya memenuhi

biaya hidup, puas karna dapat menyekolahkan anak-anak sampai sarjana,

bisa berbagi dengan keluarga, bisa mengabdi pada masyarakat, puas

karena memaknai pekerjaan sebagai pekerjaan yang mulia, amanah dari

Allah, dakwah dan ibadah dan ridho Allah

Sedangkan faktor–faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif yaitu;

(1). Pemaknaan status kerja (2) Religiusitas (3). Rentang usia

2. Kesejahteraan Subjektif beradasarkan pemaknaan pekerjaan

Page 18: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

14

Kesejahteraan subjektif berdasarkan pemaknaan pekerjaan

menunjukan gejala yang sama, seperti memaknai pekerjaan sebagai

amanah dari allah yang harus dijalani dengan iklas dan sabar, memkaqnai

pekerjaan sebagai ibadah kepada Allah sehingga harus

dipertanggungjawabkan serta tidak merasa menyesal ataupun putus asa.

3. Kesejahteraan Subjektif berdasarkan Religiusitas

Guru yang bertugas di daerah terpencil dalam penelitin ini

menjalankan tugas karena didorong oleh keyakinan bahwa apa yang

dilakukannya adalah beribadah dan mendapatkan balasan dari Allah

sehingga tidak mengeluh dan merasa kecil hati. Selain itu guru merasa ada

ketenangan dan kebahagiaan karena yakin apa yang dilakukannya sangat

diridhoi oleh Allah.

4. Kesejahteraan Subjektif berdasarkan Rentang Usia

Informan dalam penelitian ini berdasarkan faktor usia yang

terendah berusia 32 tahun (FRM) sedangkan secara umum dari ketiga usia

informan antara 42-55 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia

termuda informan FRM menunnjukkan rasa bangga dan senang bertugas

di daerah terpencil, karena meskipun jauh dengan keluarga informan

mendapatkan pengalaman keagamaan. Informan merasa semakin dekat

dengan nilai-nilai agama yang dianut. Masyarakat juga menerima dengan

baik keberadaan informan, sehingga tidak ada niat untuk pindah dari

tempat bertugas saat ini, kecuali ada keputusan lain dari pemerintah.

Hasil penelitian dengan ketiga informan dengan rentang usia 42-55

tahun menunjukkan bahwa meskipun pada awal tugas dirasa cukup berat

Page 19: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

15

karena harus berpisah dengan keluarga, namun ketiga informan dapat

beradaptasi dengan lingkungan. Masyarakat menerima dengan baik ketiga

ifnorman pada wilayah kerja masing-masing dan hal ini membuat

informan merasa bangga sebagai seorang guru. Ketiga informan tidak

mempunyai keinginan untuk pindah ke kota karena sudah merasa menyatu

dengan tugas dan masyarakat serta berkeinginan untuk menyelesaikan

tugas di tempat tugas masing-masing.

Sampai penelitian ini dilakukan, keempat informan tidak lolos

sebagai guru bersertifikasi karena terkendala oleh faktor ketertinggalan

informasi serta tidak lulus pendidikan yang diselenggarakan oleh dinas

pendidikan setempat. Selama bertugas di daerah terpencil, seluruh

informan pada awal menyatakan berat dan sulit, namun demikian dengan

berjalannya waktu dan adanya tunjangan bagi guru yang bertugas di

daerah terpencil, maka hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun bertugas di daerah terpencil

dan bukan berstatus sebagai guru bersertifikasi, informan merasa nyaman

dan bangga karena mendapatkan gaji tunjangan.

Keempat informan merasa puas dengan kehidupan yang telah

dijalani sebagai seorang guru yang bertugas di daerah terpencil. Informan

juga merasa senang ditandai dengan prestasi yang telah dicapai, adanya

penerimaan masyarakat yang baik serta mendapatkan gaji tunjangan

daerah terpencil meskipun gaji tersebut belum mampu mencukupi biaya

hidup sehari-hati informan.

Page 20: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

16

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara pendapatan dengan kepuasan hidup yang telah dilakukan.

Informan merasa puas dengan gaji sebagai seorang PNS dan gaji

tunjangan guru yang bertugas di daerah terpencil meskipun gaji tersebut

belum cukup untuk memenuhi kebutu.tuhan hidup informan.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Judge dan Locke (dalam Russel, 2008) menemukan hubungan saling

mempengaruhi antara kepuasan kerja dengan kesejahteraan subjektif pada

perawat. Penyebabnya adalah kesejahteraan yang dirasakan oleh individu

mempengaruhi mereka dalam mengumpulkan dan merecall informasi

tentang pekerjaan mereka. Individu yang bahagia cenderung menyimpan,

mengevaluasi, dan merecall informasi dengan cara yang berbeda

dibanding dengan individu yang tidak bahagia. Di sisi lain, kepuasan kerja

juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan seseorang karena pekerjaan

adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dan

mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di situ.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Natasya (2013) yang menunjukkan hasil cukup beragam pada tingkat

Kesejahteraan subyektif. Penelitian Natasya menunjukkan bahwa masih

ada beberapa guru yang kurang merasa puas pada berbagai ranah

kehidupannya dan memiliki afek negatif yang tinggi. Beberapa

permasalahan yang ditemukan antara lain stres, jenuh, dan kecewa dengan

sikap siswa. Selain itu guru berusia dewasa madya juga memberikan les

Page 21: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

17

tambahan di luar sekolah hingga berjualan online shop untuk menambah

penghasilan.Hal ini menunjukkan bahwa secara finansial guru masih

merasa kurang cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti

kebutuhan keluarga Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan

subjketif bagi informan secara umum dipengaruhi oleh faktor pemakanan

pekerjaan dan religiusitas. Faktor religiusitas mendorong informan untuk

melakukan sesuatu yang hal itu belum tentu dapat dilakukan oleh

kebanyakan orang. Situasi dan kondisi wilayah kerja yang jauh dari

perkotaan, susah sarana transportasi serta resiko keamanan yang dapat

menimpa informan menjadikan faktor agama sebagai pendorong untuk

tetap melaksanakan tugas sebagai guru.

Sifat ikhlas dan sabar sekaligus menerima segala sesuatu dianggap

oleh informan sebagai sesuatu keputusan Allah yang harus dijalankan

dengan ikhlas. Faktor agama juga mendorong seorang informan lebih

merasa dekat dengan Allah ketika bertugas di daerah terpencil. Sifat

kepasrahan inilah yang menjadikan informan ingin menghabiskan masa

tugasnya di wilayah kerja sekarang meskipun hal itu sesuatu yang cukup

berat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Diponegoro (2009) yang

mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan subyektif

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.

Penghasilan, kesehatan, bentuk tubuh, dan faktor demografis (usia, jenis

kelamin dan pendidikan) merupakan faktor eksternal. Tempramen, nilai-

Page 22: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

18

nilai hidup yang ada pada diri manusia dan kepribadian merupakan faktor

internal.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa kesejahteraan subjektif guru PNS non sertifikasi daerah terpencil

di Kabupaten Bima terpenuhi dengan baik, meskipun pada awal masa bertugas

merasakan kesejahteraan yang rendah ditandai dengan munculnya rasa sedih, kecewa

dan kurang menyenangkan. Namun dengan berjalannya waktu kesejahteraan guru

semakin meningkat dengan terpenuhinya aspek-aspek kepuasan hidup yaitu puas

karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

berdakwah dan beribadah kepada Allah. Afek positif yaitu adanya rasa tertarik,

senang, bangga dan nyaman serta merasa sejahteran dan bahagia. Faktor yang

mempengaruhi kesejahteraan subjektif guru PNS non sertifikasi didaerah terpencil

yaitu: (1) Pemaknaan pekerjaan. (2) Religiusitas. (3) Demografi.

DAFTARPUSTAKA

Catherine, C., Louise, A., & dll. (2016). Can Schools Support HIV/AIDS -Affected Children? Exploring the ‘Ethic of Care’amongst RuralZimbabwean Teachers. International Journal , Vol 1-22.

Celi Rodrigues, C., & Luciana, M. (2015). Professional choices and teacheridentities in the Science Teacher Education Program at EACH/USP.International Journal , Vol 10:1189–1213.

Diener, (1999). Subjective well-being: Three Decades of Progress. PsychologicalBulletin, vol.125, no.2.

Diener,1993. The Relationship Between Income and Subjective Well-Being:Relative or Absolute?. Netherlands: Kluwer Academic Publisher.

Diener, Ed., Lucas, Richard E & Oishi, Shigero. 2003. Personality, culture, andsubjective well being: emotional and cognitive evaluation of life.International Journal, AnnuaReviews. Vol 54, 403-426.

Page 23: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

19

Diener, Ed .2000. Januari. Subjective Well-being: the science of happiness and aproposal for the national index. American Psyychologycal Association,Vol.55, 34-43.

Diener, Scollon, Christie & Lucas, Richard E. 2003.The evolving concept ofsubjective well being: the multifaceted nature of happiness. Article inpress: advances in cell aging and gerontology. Vol 15, 187 – 219.

Eddington, N dan Shuman, R (2005). Subjective well-being (happiness).Continuing psychology education: 6 continuing education hours.Diunduh pada 7 maret 2015 dari (http://www.texcpe.com/cpe/PDF/ca-happiness.pdf.).

Lawn, M., Radical, T., & Brooklyn, I. (1996). Reforming England: The Declineof the Modern Teacher and the Rise of the Flexible Worker. InternationalJournal , Vol 1-8.

Mihai, & Mieilă, C. P. (2015). Modelling Discrete Choice Variables in Assessment ofTeaching Staff Work Satisfaction. International Journal, Vol April : 1-15.

Narges, & Hasanmoradi. (2011). Relationship Between The Quality Of WorkLife And Job Satisfaction Among The Teachers Of Public AndNonpublic. International Journal , Vol 1944-6934.

Nabila, A.Z. 2011. Hubungan Antara Sense Of Humor dan Tipe KeribadianEkstrovert dengan Subjective well-Being pada Karyawan Biasa MadyaPT Telkom Distel Jokjakarta. Skripsi. (Tidak diterbitkan). FakultasPsikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ryff, C. (1989). Happiness is Everything or is it? Explorations on the meaning ofpsychology Well-Being. . International Journal , Vol 69 N0 4 .

Poerwandari, EK. (1998.) Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Putri dan Kwartarini. 2011. Orientasi Kebahagiaan Siswa SMA, TinjauanPsikologi Indigenous pada Siswa Laki-laki dan Perempuan. Journal ofHumanitas. Vol. VIII No. 2 Agustus 2011.

Ryff. C. & Keyes. C. 2005. The Ryff Scales of Psychological Well-Being.International journal of Personality and Social Psychology. Vol 69. No.4

Serkan, P. (2012 ). Pre-service music teachers’ satisfaction person–environmentfit approach. International Journal , Vol 371–385.

Xuesong, & Gao. (2014). The dilemma of being English teachers: Interpretingmotivation to teach and professional commitment hinterland regions.International Journal , Vol. 18(2) 152–.

Page 24: PROGRAMMAGISTERPSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA …eprints.ums.ac.id/60108/14/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · karena cita-citanya tercapai, memiliki pekerjaan, bisa mengabdi pada masyarakat,

20