program studi teknik sipil fakultas teknik universitas
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIR PROGRAM KEPAKARAN
SOSIALISASI PENYEBAB DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI DESA
SIDOMULYO KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO
Oleh:
Eko Riyanto, ST., M.Eng NIDN 0619068501
Agung Setiawan., ST., MT NIDN 0020066805
Muhamad Taufik, ST., MT. NIDN 0618087002
Umar Abdul Aziz., ST., MT NIDN 0618017301
Eksi Widyananto, ST., M.Eng NIDN 0611106701
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Maret 2021
2
3
RINGKASAN
Sasaran diadakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan
sosialisasi penyebab dan kesiapsiagaan tentang bencana banjir kepada para perangkat Desa
dan masyarakat di Desa Sidomulyo tentang upaya penanganan bencana banjir dan upaya
bagaimana strategi di dalam pemulihan pasca bencana banjir. Sosialisasi ini diperlukan
karena kemampuan pengetahuan mitigasi bencana banjir yang masih terbatas terkait bencana
banjir di masyarakat perDesaan. Sehingga program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan
dengan memberikan sosialisasi penyebab bencana banjir dan kesiapsiagaan bencana banjir
adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut.
Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan diskusi tanya-jawab.
Metode ini dipilih karena dianggap paling praktis dan paling mudah dipahami untuk
menyampaikan konsep-konsep supaya dikuasai oleh masyarakat. Penggunaan metode ini
dengan pertimbangan bahwa metode ceramah yang dikombinasikan dengan tanya jawab
dapat memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat dan mudah. Materi yang
diberikan meliputi: Pengantar manajemen penaggulangan bencana, manajemen risiko,
manajemen bencana, pemulihan (recovery), rehabilitasi (rehabilitation), rekonstruksi
(recontruction) Siklus Hidrologi, faktor alam yang menyebkan banjir pengertian banjir,
penyebab banjir, dampak banjir, pencegahan banjir, menghadapi banjir.
Sosialisasi dilaksanakan pada hari selasa tanggal 02 maret 2021, diikuti oleh 25
peserta. Target dari kegiatan ini adalah mampu menambah wawasan dan pengetahuan
masyarakat tentang bagaimana cara menanggulangi bencana banjir serta persiapan apa saja
dalam menghadapi bencana banjir yang akan terjadi dan upaya pemulihan ekonomi pasca
bencana. Dari hasil penyuluhan tersebut didapatkan pengetahuan, pemahaman peserta
penyuluhan lebih baik dari sebelum pengajaran yang dilakukan. Para peserta penyuluhan
mampu mengetaui dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir. Kebiasaan dan kesadaran
hidup sehat untuk mencapai lingkungan sehat dengan salah satu caranya tidak membuang
sampang di sungai dan cara yang bisa dilakukan untuk upaya pemulihan ekonomi pasca
bencana banjir.
Keinginan masyarakat terutama pengetahuan mengenai penyebab bencana banjir dan
kesiapsiagaan bencana banjir seperti ini masih jarang. Manfaat utama diperoleh adalah
pengetahuan praktis yang dapat diterapkan langsung dalam masyarakat bilamana suatu saat
terjadi bencana banjir di lingkunganya. Kegiatan yang bersifat pengetahuan praktis dirasa
perlu sehingga seharusnya ditingkatkan pada waktu yang akan datang.
Kata kunci : Sosialisasi, penyebab bencana banjir, kesiapsiaan bencana banjir.
4
PRAKATA
Kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “Sosialisasi penyebab banjir dan
kesiapsiaagaan bencana banjir Desa Sidomulyo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo”
telah selesai dilaksanakan. Dengan telah dilaksanakannya program pengabdian kepada
masyarakat ini, tim pelaksana mengucapkan syukur kepada Allah SWT. dan berharap semua
kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan program yang direncanakan.
Beberapa pihak telah memberikan bantuan dalam rangka program ini. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini tim pengabdian kepada masyarakat menyampaikan penghargaan dan
ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak tersebut, yaitu:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi kesempatan dan
bantuan untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Kepala LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan pelaksanaan kegiatan ini sejak pengajuan proposal sampai
penyusunan laporan akhir.
3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah
memberikan rekomendasi dan dukungan untuk pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo yang telah
memberi kesempatan kepada tim sehingga terlaksana pengabdian kepada masyarakat.
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu terselengaranya pengabdian kepada masyarakat ini.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan pahala sesuai jasa-jasa beliau. Akhir kata,
tim pelaksana berharap semoga kegiatan ini bermanfaat.
Purworejo, 04 Maret 2021
Tim Pengabdi,
Eko Riyanto, ST., M.Eng.
Agung Setiawan, ST., MT.
Eksi Widyananto, ST., M.Eng.
Muhamad Taufik., ST., MT.
Umar Abdul Aziz, ST., MT.
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
PENGESAHAN ............................................................................................................. ii
RINGKASAN ...............................................................................................................iii
PRAKATA.................................................................................................................... iv
BAB I PENDHULUAN ................................................................................................. 1
I.I Analisis Situasi .......................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra .................................................................................................. 3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN .................................................................. 4
2.1 Solusi Yang Ditawarkan ........................................................................................... 4
2.2 Target Luaran ........................................................................................................... 5
BAB III METODE KEGIATAN .................................................................................... 6
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI .......................................................... 7
4. 1 Kinerja LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo ............................................ 7
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ........................................................ 8
BAB VI RENCAMA TAHAP BERIKUTNYA ............................................................ 12
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 13
6.1 Simpulan ................................................................................................................ 13
6.2 Saran ...................................................................................................................... 13
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Banjir merupakan suatu masalah yang sampai saat ini masih perlu adanya penanganan
khusus dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Banjir
bukan masalah yang ringan. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air dikarenakan
curah hujan yang di atas normal, perubahan suhu, tanggul/bendung yang bobol, terhambatnya
aliran air di tempat lain. Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia
yaitu faktor hujan, faktor tidak adanya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), faktor kesalahan
perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata
wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana.
Banjir hampir terjadi disetiap musim penghujan tiba. Banjir datang tanpa mengenal
tempat dan siapa yang menghuni tempat tersebut. Banjir bisa terjadi di wilayah pemukiman,
persawahan, jalan, ladang, tambak, bahkan di perkotaan. Bencana banjir tidak dapat
dihindari, tetapi dapat diminimalisir dampaknya dengan cara penaggulangan terhadap banjir.
Strategi untuk mengurangi banjir yang dikemukakan oleh Robert J. Kodoatie dan Roestam
Sjarief (2012), yaitu:
1. Bendungan dan waduk
2. Tanggul (levee) dan penahan banjir (Floodwall)
3. Peningkatan kapasitas saluran drainase atau sungai
4. Tindakan-tindakan perbaikan lahan
5. Penahanan di suatu lokasi (on-site detention)
Banjir sering kali menjadi masalah bagi sebagian warga masyarakat, terutama masyarakat
yang tinggal di daerah dataran rendah maupun di bantaran sungai. Jarak rumah warga dengan
sungai yang terlalu dekat, menjadi faktor utama yang mengakibatkan terjadinya banjir di
pemukiman. Sebagian warga ada yang sudah mengetahui bagaimana cara menyelamatkan
diri ketika banjir datang secara tiba-tiba, sebagian juga ada yang belum mengetahui cara
untuk menyelamatkan diri. Warga yang telah banyak mengetahui tentang kesiapsiagaan
menghadapi bencana banjir, mereka akan menyiapkan alat untuk mengevakuasi dirinya
sendiri maupun keluarganya.
7
Banjir menyebabkan berbagai macam resiko, diantaranya yaitu: rumah warga menjadi kotor,
adanya korban jiwa, korban materi, warga terserang berbagai macam penyakit (penyakit
kulit, diare, dan lain-lain), rusaknya bangunan-bangunan, macetnya kegiatan ekonomi warga,
jalan berlubang, bahkan hingga trauma yang dialami oleh warga masyarakat.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purworejo pada hari kamis tanggal 17 januari 2019
menyebabkan beberapa sungai meluap dan menyebabkan banjir salah satunya sungai
Sidomulyo yang membentang sepanjang utara sampai selatan di Wilayah Kecamatan Butuh.
Tercatat ada 16 Desa terendam banjir. Banjir menggenangi 16 Desa di 6 Kecamatan. Belasan
Desa yang terendam antara lain Desa Klepu, Desa Sidomulyo, Desa Sidomulyo di Kecamatan
Butuh, Desa Tangkisan dan Krandegan di Kecamatan Bayan, kemudian Desa Bapangsari di
Kecamatan Bagelen.
Desa lain yang juga ikut tergenang yakni Desa Bugel Kecamatan Purwodadi. Empat Desa di
Kecamatan Grabag yang terendam adalah Desa Bendungan, Wonoenggal, Ketawang dan
Nambangan. Sementara di Kecamatan Ngombol ada Desa Pundensari dan Wingko
Sanggrahan.
Kecamatan Butuh juga terdampak antara lain Desa Polomarto, Sidomulyo,
Kedungsari, Karangsari, Kedung Agung, Kunirejo dan Sidomulyo. Di Desa Kunirejo ini ada
tanggul yang jebol," kata Kepala BPBD Purworejo, Sutrisno. detikcom, Kamis (17/1/2019).
Menurutnya, wilayah tersebut selalu tergenang banjir ketika terjadi hujan dengan intensitas
tinggi. Banjir juga menyebabkan salah satu ruas jalan terpaksa ditutup lantaran tergenang air
yakni di Pertigaan Klepu arah Pituruh.
Adapun profil Desa Sidomulyo adalah sebagai berikut:
Kepala Desa : Amat Rokib
Mata Pencarian Penduduk : Rata rata sebagai petani sawah
Batas batas wilayah : 1.Barat : Desa Tanjung Anom
2.Timur : Desa Sumbersari
3.Selatan : Desa Kedungmulyo
4.Utara : Desa Rowodadi
1.2 Permasalahan Mitra
Identifikasi permasalahan yang dihadapi mitra seperti uraian di atas adalah :
a. masih rendahnya pengetahuan mitigasi bencana banjir oleh sebagian masyarakat;
b. masih rendahnya pengetahuan mengenai swadaya kelompok relawan tanggap
bencana;
c. belum dipahaminya aturan tentang keadaan darurat jika suatu saat terjadi banjir;
8
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2. 1 Solusi yang Ditawarkan
Mitigasi bencana adalah salah satu upaya untuk mengurasi risiko bencana jika suatu
saat terjadi banjir akibar meluapnya sungai Sidomulyo. Kegiatan penyuluhan mitigasi
bencana tidak hanya dilakukan oleh instansi terkait seperti Badan Penaggulangan Bencana
Daerah (BPBD), tetapi juga oleh lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan bencana
seperti dari organisasi muhammadiyah yang tergabung dalam tim MDMC dan dari akademi
yang terkait dengan studi kebencanaan. Bagi masyarakat yang daerahnya termasuk dalam
kategori rawan bencana banjir, kegiatan penyuluhan seperti ini sangat penting dilakukan guna
memenuhi standar pengetahuan risiko bencana maupun pemuliahan ekonomi pasca bencana.
Banjir merupakan salah satu bencana yang datangnya bisa kapan saya terjadi apalagi
mengingat sebagian besar wilayah Desa Sidomulyo dataran rendah terutama untuk wilayah
Desa yang di sebelah timur.
Sekretaris Desa Sidomulyo mengemukakan, kurang lebih 46 rumah diDesanya
kemasukan air. Sementara ratusan rumah lain tidak begitu terdampak karena permukaan
genangan hanya sampai batas fondasi. "Namun mereka tetap kena dampaknya, aktivitas bisa
dikatakan lumpuh karena genangan di halaman juga mencapai hampir satu meter,"tuturnya.
Berdasarkan uraian masalah yang dihadapi di Desa Sidomulyo, penerapan program
peyuluhan tanggap bencana banjir perlu dilakukan. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan tentang musibah bencana banjir.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah mengadakan pengabdian dalam bentuk
penyuluhan. Penyuluhan tersebut menggunakan waktu 90 menit dengan perincian, 60 menit
penyuluhan tanggap bencana banjir, 30 diskusi dan tanya-jawab.
Pelaksanaan pengabdian dilakukan oleh seluruh pelaksana kegiatan dan materi
disajikan oleh Eko Riyanto, ST., M.Eng., Agung Setiawan, ST., MT, Umar Abdul Aziz, ST.,
MT. dan Eksi Widyananto., M.Eng., sedangkan peserta yang mengikuti adalah masyarakat
yang berdampak banjir dan perangkat Desa Desa Sidomulyo.
2.2 Target Luaran
Dengan peningkatan pengetahuan dan ilmu seseorang, maka akan terjadi pula
peningkatan sumber daya manusia serta keterampilan seseorang. Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang
9
kita miliki. Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain.
Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007: 3-4). Pengetahuan merupakan
hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni: penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2003: 121). Dengan kegiatan penyuluhan ini, diharapkan permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat terdampak banjir dapat terpecahkan sehingga pengetahuan
mereka terkait mitigasi bencana banjir menjadi bertambah.
Selanjutnya pengabdian ini mempunyai harapan untuk mencapai target luaran,
sebagai berikut:
a. kesadaran para masyarakat Desa untuk mengetahui mitigasi bencana akibat banjir
dengan baik dan benar;
b. pengetahuan yang bertambah dari masyarakat Desa mengenai strategi dan cara
pemulihan ekonomi pasca bencana;
c. pengetahuan yang bertambah terkait kondisi struktur tanah yang cocok dan aman
untuk lokasi bangunan tempat hunian di daerah rawan banjir dan struktur bangunan
yang layak untuk kondisi rawan banjir;
d. pengetahuan bertambah tentang manajemen konstukdi pada saat pembangunan
pemulihan pasca bencana khususnya bangunan fisik yang dirasa sangat vital di
masyarakat setempat seperti akses jalan, jembatan, fasilitas umum dan tempat tinggal;
e. terwujudnya lingkungan pendudukan yang baik, tidak hanya dari segi keamana terkait
kebencanaan, tetapi juga dari segi kebersihan lingkungan.
10
BAB III
METODE KEGIATAN
Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah bervariasi. Metode ini dipilih
untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh
peserta penyuluhan. Penggunaan metode ini dengan pertimbangan bahwa metode ceramah
yang dikombinasikan dengan gambar-gambar dan pemutaran video animasi dapat
memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat dan mudah. Materi yang
diberikan meliputi: Pengantar manajemen penaggulangan bencana di Indonesia, manajemen
resiko, jenis-jenis bencana, manajemen bencana, mitigasi bencana, siklus Hidrologi, faktor
alam yang menyebkan banjir, pengertian banjir, penyebab banjir, dampak banjir, pencegahan
banjir, menghadapi banjir dan upaya pemulihan ekonomi pasca bencana.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini sebagai berikut:
Langkah ke-1 Ceramah tentang pendahunan terkait manajemen bencana di Indonesia,
manajemen resiko, jenis-jenis bencana, mitigasi bencana, bahaya banjir
dengan penjelasan terkait teori siklus hidrologi dan teori terkait faktor alam
yang menyebabkan banjir.
Langkah ke-2 pengertian banjir, penyebab banjir, dampak banjir, pencegahan banjir,
menghadapi banjir.
Langkah ke-3 Pemutaran video animasi tentang tanggap bencana banjir yang diproduksi
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana
11
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo
Dalam dua tahun terakhir ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat
(LPPM) Universitas Muhammadiyah Purworejo telah banyak mengakomodasi dan
memotivasi Dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Kuantitas dan
kualitas penelitian dan pengbdian dosen cukup memadai. Bahkan pada tahun 2016 ini ada 21
proposal penelitian dan pengabdian yang dibiayai Dirijen Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Kualifikasi ketua tim pelaksana pengabdian adalah magister pendidikan sebagaimana
disajikan pada biodata terlampir, untuk keberhasilan program ini sangat tinggi. Hal ini
didukung oleh Tim Pelaksana yang berpengalaman secara teoretis dan praktis dalam
pemberdayaan masyarakat yang selama ini dilaksanakan dan dikembangkan. Salah satu
pengalaman Ketua Tim dalam menangani program pemberdayaan masyarakat diantaranya
adalah workshop teknik mitigasi bencana dari BPBD.
Demikian juga dengan anggota tim pengusul lain yang masing-masing banyak
menekuni bidang Keairan, Geoteknik, Struktur, Ekonomi dan mahasiswa tingkat akhir yang
juga sedang melalukan penelitian tugas akhir dengan tema mitigasi bencana banjir.
13
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Kegiatan pelaksanaan pengabdian di Desa Sidomulyo sesuai di lapangan berupa
kegiatan sosialisasi mitigasi bencana bencana banjir. Kegiatan yang dilaksanakan dengan
cara tatap muka tersebut, berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan ini dilaksanakan sehari,
yaitu pada hari Selasa tanggal 02 Maret 2021 dari pukul 10.00 – 11.40 wib. Peserta kegiatan
tersebut berjumlah 26 orang yang terdiri dari: Kepala Desa, Seketaris Desa, BPD, Ketua Rw,
Ketua Rt, PTL, Kadus, Kaur Umum, Kaur Keuangan, beberapa anggota kader PKK dan
masyarakat yang terdampak banjir.
Gambar 1
Peserta Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pelaksanaan pengabdian di Desa Sidomulyo yang dihadiri oleh 26 peserta
tersebut, didasari oleh masalah yang dialami oleh mereka. Masalah tersebut terkait dengan
keterbatasan pengetahuan mengenai tanggap bencana. Oleh karena itu, kemampuan mereka
dalam mitigasi bencana masih terbatas dan banyak mengalami kesalahan. Dengan adanya
permasalahan seperti tersebut di atas, maka tim pengabdian sangat tertarik untuk membantu
memecahkan masalah tersebut, yaitu berupa penyuluhan sosialisasi mitigasi bencana banjir .
Dengan dukungan dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, tim pengabdian masyarakat
menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut selama satu hari dengan penuh
tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar tim, maupun pemerintahan Desa Sidomulyo.
14
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan selama satu hari tersebut, dimulai sesuai jadwal
kegiatan. Kegiatan itu diawali dengan kegiatan registrasi pada pukul 09.30, kemudian
kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan, yang diawali dengan doa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya, dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan –sambutan. Sambutan pertama
dari Bapak sekertaris Desa Sidomulyo, yaitu Pak Amat Rokib yang mewakili Pemerintahan
Desa, Beliau mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Tim dosen sebagai narasumber
dalam kegiatan pengabdian masyarakat pada hari itu.
Kepala Desa tersebut menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat
khususnya bagi masyarakat Desa Sidomulyo. Kegiatan ini merupakan kontribusi bagi
masyarakat agar ilmu tersebut dapat digunakan dan diaplikasikan jika suatu saat terjadi
musibah banjir melanda di wilayahnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Program Studi Teknik Sipil, Eko Riyanto,
ST., M.Eng. Ia mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pemerintah Desa Sidomulyo
yang sudah mengijinkan kegiatan pengabdian masyarakat tentang sosialisasi tanggap bencana
banjir. Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa dosen di Universitas Muhammadiyah
Purworejo mempunyai empat tugas penting yang disebut catur darma perguruan tinggi. Catur
darma tersebut, yaitu: mengajar, Al islam dan kemuhammadiyahan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Adapun kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari
kegiatan catur darma perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen-dosen Program Studi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Gambar 2.
Sambutan Ketua Program Studi Teknik Sipil UMPurworejo
Selanjutnya, kegiatan inti dimulai pada pukul 09.00-11.00 wib secara bergantian dari
para pemateri. Pemateri pertama, yaitu Eko Riyanto, ST., M.Eng. ia menjelaskan mengenai
15
pengantar manajemen penanggulangan bencana di Indonesia, definisi bencana menurut
undang-undang no. 24 tahun 2007, manajemen resiko, jenis-jenis bencana, jenis-jenis bahaya
yang menyebabkan bencana di masyarakat, manajemen bencana, kesiapsiagaan bencana dan
mitigasi bencana banjir. siklus hidrologi dan faktor-faktor alam yang dapat menyebabkan
banjir.
Gambar 3.
Agung Setiawan, ST., M.T. menyampaikan materi
Pemateri kedua, yaitu Agung Setiawan, ST., M.T. menyampaikan materi tentang
ulasan mengenai informasi siklus hidrologi dan faktor alam yang menyebabkan banjir
khususnya di kabupaten Purworejo bagian barat seperti di wilayah Kecamatan Pituruh,
Bruno, Kemiri, Gebang, Butuh, Grabag dan di kecamatan Ngombol. Pengertian banjir,
penyebab banjir, dampak banjir, pencegahan banjir, menghadapi banjir.
Gambar 4.
Umar Abdul Aziz, ST., M.T. menyampaikan materi
16
Pemateri ketiga, yaitu Umar Abdul Aziz, ST., MT. Sebelum menyampaikan materi
tentang upaya pemulihan ekonomi pasca bencana pemateri memaparkan video animasi
berdurasi singkat mengenai tanggap bencana banjir yang di produksi oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana. Selain memutarkan video pemateri juga menjelaskan kaitannya
dengan keadaan dan antisipasi jika suatu saat terjadi musibah banjir melanda di wilayah Desa
Sidomulyo. Dalam presentasinya, pemateri ketiga menjelaskan tentang pengertian ekonomi
secara umum. Selain itu, pemateri menjelaskan tentang kiat-kiat dalam mengakses dana
pinjaman ke bank milik pemerintah bagi nasabah yang terkena bencana. Dan strategi
bagaimana cara memasarkan produk olahan rumah tangga yang mempunyai nilai ekonomi
dan bisa mendapatkan pendapatan bagi rumah tangga berdampak tersebut.
Gambar 5
Muhamad Taufik, ST., MT., menyampaikan materi
Pemateri keempat, yaitu Muhamad Taufik, ST., MT. Ia menyampaikan strategi supaya
wilayah desa sidomulyo jika terjadi banjir pada saat musim hujan yaitu dengan direncanakan
suatu kawasan yang dijadikan daerah tampungan air atau istilan lainnya daerah kolam
resistensi. Fungsi dari kolam resistensi tersebut untuk menampung air jika berlebih di saat
musim hujan dan jika musim kemarau air tersebut bisa dimafaatkan misalanya untuk
pengairan atau kebutuhan air lainnya. Kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan
juga selalu dilestarikan dan selalu dijaga bersama-sama supaya air tidak menggenangi saluran
pembuangan akibat sampah atau ranting-ranting rumpur liar misalnya dengan kerja bakti.
17
Gambar 6.
Perwakilan peserta bertanya kepada narasumber dalam sesi tanya jawab
Target Luaran yang Dicapai
Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan maka target luaran yang
diharapkan adalah dapat ditunjukan pada tabel di bawah ini. Selain itu, hasil dari kegiatan ini
juga digunakan untuk menyusun luaran berupa publikasi ilmiah berupa jurnal pengabdian
masyarakat.
No Kegiatan Target Luaran pada mitra
1 Penyuluhan tentang manajemen
penanggulangan bencana, mitigasi
bencana, siklus hidrologi dan faktor-
faktor alam yang dapat menyebabkan
banjir
80 % dari peserta pengabdian mampu
memahami tentang :
a. pengantar manajemen
penanggulangan bencana
b. manajemen bencana
c. siklus hidrologi;
d. faktor alam yang bisa
menyebabkan bencana banjir;
e. faktor manusia yang bisa
menyeabkan banjir;
f. bagian-bagian wilayah rawan
banjir.
Yang dapat ditunjukkan pada
kemampuan menjawab pertanyaan
yang diberikan minimal 50 %
jawaban benar.
2 Penyuluhan tentang pengertian banjir,
penyebab banjir, dampak banjir,
pencegahan banjir, menghadapi banjir
80 % dari peserta pengabdian mampu
memahami tentang penyebab banjir,
dampak dan teknik mitigasinya
Yang dapat ditunjukkan pada
kemampuan menjawab pertanyaan
yang diberikan minimal 50 %
jawaban benar.
18
No Kegiatan Target Luaran pada mitra
3 Penyuluhan tentang materi tentang
struktur tanah yang layak untuk daerah
pemukiman rawan banjir dan struktur
bangunan tempat tinggal yang cocok
untuk daerah rawan banjir
80 % dari peserta pengabdian mampu
memahami tentang daerah rawan banjir
yang cocok untk pemukiman
Yang dapat ditunjukkan pada
kemampuan menjawab pertanyaan
yang diberikan minimal 50 %
jawaban benar
Gambar 7
Pemberian kenang-kenangan kepada kepala Desa Sidomulyo
BAB VI
RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Sosialisasi tentang mitigasi bencana banjir dan upaya pemulihan ekonomi pasca
bencana dilakukan memang dibutuhkan dalam masyarakat yang daerahnya rawan bencana
banjir. Kegiatan yang telah dilakukan masih dalam tahap penyadaran akan pentingnya
mitigasi bencana yang baik dan benar. Akan tetapi, mengintensifkan kegiatan tersebut, maka
perlu pelatihan lebih lanjut. Adapun rencana berikutnya adalah sebagai berikut:
1). memberikan pelatihan dan simulasi bencana banjir yang melibatkan pemuda
setempat yang dilaksanakan misalkan dalam waktu seminggu sekali.
2). membuat modul terkait tanggap bencana dan pemulihan ekonomi pasca bencana.
19
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7. 1 Simpulan
Keinginan masyarakat terutama penyuluhan tanggap bencana dan pemulihan ekonomi
pasca bencana seperti ini masih jarang. Manfaat utama diperoleh adalah pengetahuan praktis
yang dapat diterapkan langsung dalam mitigasi bencana banjir khususnya di daerah yang
rawan banjir. Kegiatan yang bersifat pengetahuan praktis dirasa perlu sehingga seharusnya
ditingkatkan pada waktu yang akan datang.
Pelatihan ini menyatakan bahwa isi materi yang diberikan adalah baik dan sudah
disampaikan dengan metode yang menarik oleh pembicara sehingga materi pelatihan dapat
dengan mudah dimengerti. Hal tersebut dapat terjadi karena didukung dengan adanya
hubungan yang erat antara pemateri dan peserta penyuluhan. Dalam beberapa tanggapan,
peserta menyampaikan bahwa pemateri dapat dengan sabar dan ramah memotivasi mereka
untuk belajar terkait mitigasi bencana.
Pelatihan yang diberikan sudah dapat menambah pengetahuan serta keterampilan
masyarakat Desa hanya saja peserta menginginkan agar pelatihan tersebut diperbanyak
dengan variasi-variasi kegiatan lainnya serta durasi pelatihannya ditambah dan diadakan
secara rutin (terjadwal) . Pelatihan yang diberikan sangat berguna bagi masyarakat Desa yang
terdampak banjir jika terjadi bencana, hal ini disebabkan karena pelatihan tanggap bencana
dan upaya pemulihan ekonomi pasca bencana dapat diterapkan dalam masyarakat Desa
Sidomulyo.
7.2 Saran
Adapun saran-saran dari sosialisasi mitigasi bencana banjir dan upaya pemulihan
ekonomi pasca bencana di Desa Sidomulyo Kecamatan butuh ini adalah sebagai berikut:
a. program ini sebaiknya dapat dilanjutkan lagi;
b. perlu adanya tambahan waktu;
c. perlu adanya variasi kegiatan sehingga bisa menambah keanekaragaman
pengetahuan mengenai lingkup manajemen mitigasi bencana dan pemulihan
ekonomi pasca bencana di daerah yang dalam kategori rawan bencana banjir.
20
Lampiran
21
22
23
24
25
26
SOSIALISASI BENCANA BANJIR
DI DESA SIDOMULYO, BUTUH
KABUPATEN PURWOREJO
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Banjir: debit aliran air sungai yang secara relatif lebih
besar dari biasanya/normal akibat hujan yang turun di
hulu atau di suatu tempat tertentu secara terus
menerus, sehingga tidak dapat ditampung oleh alur
sungai yang ada, maka air melimpah keluar dan
menggenangi daerah sekitarnya
Kondisi Fisik Kabupaten Purworejo
DAERAH PENGUASAAN SUNGAI
DATARAN BANJIR
(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIRSUNGAI
GSGS
GSGS
DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR
BANTARAN
BANTARAN
TANGGULMASALAH BANJIR
M.A.N
M.A.B
M.A.B
MASALAH BANJIR
BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN
BANJIR > DARI YANG DIKENDALIKAN
PALUNG SUNGAI
DEBIT/ALIRAN NORMAL
SISWOKO
M.A.N
M.A.B
TANGGUL
BANTARAN BANTARAN
Permasalahan Banjir di Desa Sidomulyo disebabkan oleh 2 (dua)
1. Faktor input atau sumber pemasukan air, yaitu air hujan dan air limpasan dari
desa-desa lain di hulu;
2. Faktor output yaitu drainase kurang atau saluran pembuangan air tidak
berfungsi normal. Penyempitan saluran pembuangan air karena banyak
pengendapan tanah, sehingga kecepatan air pembuangan lambat atau
bahkan terhenti, daya tampung air berkurang sehingga air mudah meluap
atau banjir. Oleh sebab itu, diperlukan pengerukan saluran pembuangan
Dalam skala kecil adanya penyempitan-penyempitan di saluran pembuangan
juga sebagai penyebab banjir, karena menghambat aliran air, sehingga air
melimpah ke sawah
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
1. Membentuk kelompok relawan tanggap bencana.
2. Memperbaiki alur, kapasitas drainase sawah dan permukiman
3. Membuat peta daerah genangan.
Adaptasi bencana alam ialah penyesuaian sistem alam dan manusia
terhadap bencana alam yang terjadi, guna mengurangi dampak
negatifnya
1. Meninggikan lantai rumah
2. Mengatur tata tanam
3. Memahami tanda tanda banjir.
Pemecahan Masalah Menurut Petani/Masyarakat
Musim Tanam I selalu terkena banjir pada Januari pertengahan hingga Pebruari
akhir, petani menggeser waktu tanam menjadi Maret (semai Pebruari akhir), panen
Juni, dan
Musim Tanamke-2 tanam Juli dan panen November/Desember. Dengan cara ini,
lahan sawah aman dari kebanjiran. Namun pertanaman musim ke-2 terancam
kekeringan.
TERIMAKASIH