profile dinas pelayanan pajak kota...

30
PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Seiring dengan ditetapkannya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola pajak daerahnya masing masing sebagai salah satu komponen yang berkontribusi terhadap PAD yang berfungsi untuk membiayai rumah tangga daerah yang bersangkutan. Setiap daerah memiliki potensi pajaknya masing- masing, begitupun dengan Kota bandung. Adapun potensi pajak daerah yang dimiliki Kota Bandung berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sehingga diberi kewenangan pada Tahun 2009 mengelola 6 (enam) mata pajak yaitu : 1.Pajak Hotel, 2.Pajak Restoan, 3.Pajak Hiburan, 4.Pajak Parkir, 5. Pajak Reklame 6.Pajak Penerangan Jalan (PPJ), pada tahun 2011 bertambah lagi 2 (dua) mata pajak menjadi 8 (delapan) mata pajak : 7.Pajak Air Tanah, 8.BPHTB dan pada tahun 2013 bertambah 1 (satu) mata pajak lagi menjadi 9 (sembilan) mata pajak yaitu : 9.Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Dalam pengelolaan dan penerimaan pajak daerah tersebut dilandasi berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah,

Upload: vanquynh

Post on 29-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

PROFILE

DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Seiring dengan

ditetapkannya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk

mengelola pajak daerahnya masing – masing sebagai salah satu komponen

yang berkontribusi terhadap PAD yang berfungsi untuk membiayai rumah tangga

daerah yang bersangkutan. Setiap daerah memiliki potensi pajaknya masing-

masing, begitupun dengan Kota bandung. Adapun potensi pajak daerah yang

dimiliki Kota Bandung berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sehingga diberi kewenangan pada Tahun

2009 mengelola 6 (enam) mata pajak yaitu :

1.Pajak Hotel,

2.Pajak Restoan,

3.Pajak Hiburan,

4.Pajak Parkir,

5. Pajak Reklame

6.Pajak Penerangan Jalan (PPJ), pada tahun 2011 bertambah lagi 2 (dua) mata

pajak menjadi 8 (delapan) mata pajak :

7.Pajak Air Tanah,

8.BPHTB dan pada tahun 2013 bertambah 1 (satu) mata pajak lagi menjadi 9

(sembilan) mata pajak yaitu :

9.Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Dalam pengelolaan dan penerimaan pajak daerah tersebut dilandasi

berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah,

Page 2: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

2

Dengan adanya perubahan nomenklatur dinas dari Dinas Pendapatan

Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan

Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Dinas Daerah Kota Bandung, yang semula nomenklatur Dinas Pendapatan

Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang disingkat

DISYANJAK dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak

(UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : Bandung Tengah, Bandung Utara,

Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Selatan, Dinas Pelayanan Pajak

berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Bandung di bidang

Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Tugas Pokok Dinas adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan

dibidang pajak daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.

Tugas Pokok Dinas

Merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang Pajak Daerah

yang merupakan sebagian kewenangan Daerah Kota Bandung;

Fungsi Dinas

1. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayan pajak;

2. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi : perencanaan

pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah;

3. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Kedudukan dan Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sesuai

dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tanggal 07

Januari 2013 terdiri dari :

Page 3: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

3

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan dan 3. Sub Bagian Program dan Anggaran

c. Bidang Perencanaan, membawahi :

1. Seksi Data dan Potensi Pajak 2. Seksi Perencanaan Pajak Daerah 3. Seksi Analisa dan Pelaporan

d. Bidang Pajak dan Pendaftaran, membawahi :

1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan 2. Seksi Verifikasi, Otorisasi dan Pembukuan 3. Seksi Piutang

e. Bidang Pengendalian, membawahi :

1. Seksi Penindakan 2. Seksi Pengawasan 3. Seksi Penyuluhan

f. Bidang Pajak Penetapan, membawahi :

1. Seksi Penilaian dan Pengaduan 2. Seksi Penetapan dan Pembukuan 3. Seksi Penagihan

UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemungutan menjadi Unit Pelayanan Pajak. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja (Sotk) Upp Ditetapkan Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 609 Tahun 2014 Tentang Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Pemungutan Pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Sedangkan pada Dinas Pelayanan Pajak terdapat Unit Pelayanan Pajak (UPP) Pemungutan Pajak yang meliputi 5 (lima) wilayah, yaitu :

1. UPP Wilayah Bandung Utara 2. UPP Wilayah Bandung Barat 3. UPP Wilayah Bandung Tengah 4. UPP Wilayah Bandung Timur 5. UPP Wilayah Bandung Selatan

Page 4: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

4

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Sedangkan uraian tugas pokok dan fungsi Dinas berdasarkan pada

Peraturan Walikota Bandung Nomor 534 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013 tentang

Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung. Berdasarkan peraturan walikota tersebut, susunan organisasi Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung berkedudukan sebagai unsur pelaksana

Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Sedangkan Tugas

Pokok Dinas Pelayanan Pajak adalah melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan dibidang pajak daerah.

Page 5: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

5

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak

Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam

menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat

menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana

diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara

mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu

mengelola unsur-unsur organisasi secara optimal, efektif dan efisien serta

mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan

untuk kesejahteraan masyarakat. Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu:

“Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju

Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera”

Maksud dari Visi

Dalam pernyataan visi tersebut terdapat dua unsur sebagai berikut :

1. Profesionalisme; 2. Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah;

Penjelasan atas unsur-unsur dalam penetapan Visi adalah sebagai berikut:

1. Profesionalisme

Profesionalisme artinya suatu kondisi yang harus ada dan dimiliki dalam melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsi meliputi kompetensi dalam arti mempunyai keterampilan dan pengetahuan serta sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap aparatur agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara berdayaguna dan berhasilguna serta memiliki komitmen, tanggung jawab, kritis dan cepat tanggap.

2. Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah

Pelayanan yang terbaik artinya pelayanan yang diberikan dalam bidang

administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi

umum kepada Wajib Pajak secara akomodatif, efektif dan efisien.

Akomodatif yaitu mampu memenuhi tuntutan pelaksanaan kewenangan

tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Selain itu Dinas Pelayanan Pajak telah

memiliki konsep mobile online service berupa bus yang akan aktif bergerak

ke seluruh wilayah Kota Bandung sehingga memudahkan pelayanan bagi

masyarakat selaku wajib pajak.

Page 6: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

6

Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun

1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) dan berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Menurut Undang-undang dan Perda tersebut serta berdasarkan potensi yang

ada, jenis pajak yang dikelola oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

terdiri dari:

a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Parkir; g. Pajak Air Tanah; h. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); i. Pajak Bumi dan Bangunan

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan,

disusun misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu

organisasi.Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi

SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih

jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-

upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu

dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan

kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan

yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD.

Misi disusun untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan

dalam rangka mencapai perwujudan visi SKPD. Oleh karena itu, pernyataan

misi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah

dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

Page 7: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

7

Mengacu kepada uraian tersebut di atas, sebagai bentuk nyata dari visi

organisasi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Dinas Pelayanan Pajak

yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya dilaksanakan dalam rangka

mencapai visi tersebut, yaitu :

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan;

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah;

3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam

membayar pajak;

4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat,

akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal.

Penjelasan Misi

Misi 1 : Menjadikan Pajak Daerah Sebagai Penopang Pembangunan

Pada misi kesatu untuk menjadikan pajak daerah sebagai penopang Pendapatan Asli Daerah ditujukan pada optimalisasi penerimaan pajak daerah dan melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif.

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah

Pada misi kedua untuk menigkatkan kualitas pelayanan pajak daerah ditujukan dengan adanya peningkatan kepuasan atas pelayanan pajak dan pendekatan pelayanan pajak kepada masyarakat serta meningkatkan Kompetensi dan integritas pegawai Dinas Pelayanan Pajak

Misi 3 : Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat

dalam membayar pajak.

Pada misi ketiga untuk Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak ditujukan dengan adanya peningkatan kesadaran dan kepatuhan para wajib pajak baik secara self assisment maupun office assisment.

Misi 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat,

akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal.

Pada misi empat berusaha mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal yang tercermin dengan adanya laporan keuangan Dinas Pelayanan Pajak yang wajar dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang akuntabel.

Page 8: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

8

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pelayanan Pajak

a. Tujuan Dinas Pelayanan Pajak

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi yang

merupakan suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu

tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan. Rumusan tujuan merefleksikan

konteks pembangunan yang dihadapi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan

memiliki keterkaitan dengan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang

ingin dicapai.

Pernyataan tujuan akan diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang

ingin dicapai. Dalam menentukan tujuan tidaklah mutlak harus terukur, kuantitatif,

ataupun tangible, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.

Karakteristik rumusan tujuan yang mendasar adalah harus realistis dan

dapat dicapai. Hal-hal yang diperhatikan dalam perumusan tujuan pembangunan

antara lain:

1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi SKPD yang

telah ditetapkan. Untuk mewujudkan suatu misi, dapat dicapai melalui

beberapa tujuan;

2. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah; dan

3. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami

Berdasarkan penjelasan Visi dan Misi sebelumnya, maka Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung menetapkan misi dan tujuan yang ingin dicapai

dalam upaya mewujudkan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung kedalam

misi untuk tujuan sebagai berikut :

1. Misi Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan dengan

tujuan :

a) optimalisasi penerimaan pajak daerah;

b) Melaksanakan kebijakan Insentif dan disinsentif;

2. Misi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah dengan tujuan :

Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah;

3. Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam

Membayar Pajak dengan tujuan Terwujudnya Partisipasi dan kepatuhan

Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak;

Page 9: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

9

4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel

dan pelaksanaan kinerja yang optimal dengan tujuan Terwujudnya Laporan

keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja yang wajar dan akuntabel;

b.Sasaran Dinas Pelayanan Pajak

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan

dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan.

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis

pemerintah daerah. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi

sumberdaya dalam kegiatan organisasi/ pemerintah daerah. Sasaran harus

bersifat spesifik, dapat dinilai, terukur, menantang, namun dapat dicapai,

berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode 1 (satu) tahun kedepan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung menetapkan sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi

untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut :

1. Sasaran atas Misi Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang

pembangunan dengan tujuan :

a) optimalisasi penerimaan pajak daerah sasarannya adalah Meningkatnya

Pendapatan Asli Daerah agar Tercapainya Penerimaan pajak daerah

sesuai potensi dengan Indikator Sasaran :

Penerimaan pajak daerah

Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu :

1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB

b) melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif dengan sasarannya

adalah mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor

swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik

dengan Indikator Sasaran jumlah kelompok sasaran/jenis yang

mendapatkan insentif pajak;

Page 10: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

10

2. Sasaran atas Misi Mewujudkan Pelayanan Pajak Daerah yang berkualitas

dengan tujuan :

Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah dengan sasarannya

terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik denga Indikator

Sasarannya IKM bidang pembayaran pajak daerah;

3. Sasaran atas Misi Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Kepatuhan

Masyarakat dalam Membayar Pajak dengan tujuan Terwujudnya Partisipasi

dan kepatuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak adalah :

a) Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak

dengan Indikator sasaran Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar

Pajak Daerah;

b) Meningkatnya pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan perpajakan

daerah dengan Indikator Sasarannya :

Prosentase jumlah Wajib Pajak (WP) yang ditindaklanjuti terhadap nota

pengantar yang harus ditindaklanjuti;

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan

dengan jumlah pengaduan yang masuk;

4. Sasaran atas Misi Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar,

akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal dengan tujuan

Terwujudnya Laporan keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja

yang wajar dan akuntabel adalah Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah (birokrasi) dengan Indikator Sasarannya

Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti;

Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat;

Prosentase tertib Administrasi Barang/Aset Daerah.

Untuk menjalankan visi dan misi dinas tersebut diperlukan tujuan, sasaran

dan indikator sasaran guna terencananya program dinas pelayanan pajak yang

di implementasikan dalam target kinerja sasaran selama 5 (lima) tahun yang

dilaksanakan kedalam program kegiatan sebagai upaya pencapaian target

kinerja dinas. Adapun hubungan antara visi, misi, tujuan, sasaran, indikator

sasaran beserta target kinerja sasaran selama lima dari tahun 2014 s.d. 2018,

seperti dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Page 11: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1

Menjadikan pajak

daerah sebagai

penopang

pembangunan

Optimalisasi

Penerimaan

Pajak Daerah

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

Penerimaan pajak

daerah Triliun Rp 1,400 1,613 1,850 2,118 2,426

Jumlah realisasi

penerimaan pajak

dibandingkan dengan

target tahun berjalan

dari 9 Mata Pajak

Daerah yaitu :

1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

4. Pajak Parkir

5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan

Jalan

7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah

9. PBB

% 10 0 100 100 100 100

Melaksanakan

kebijakan

insentif dan

disinsentif

Mengembangkan

insentif fiskal untuk

menarik sektor

swasta/masyarakat

dalam pembiayaan

dan penyediaan

fasilitas publik

Jumlah kelompok

sasaran/jenis yang

mendapatkan insentif

pajak

Jumlah

Kelompok

sasaran

12 1 1 1 1

Page 12: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

12

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

2

Meningkatkan

kualitas Pelayanan

Pajak Daerah

Meningkatkan

kepuasan atas

Pelayanan Pajak

Daerah

Terwujudnya

peningkatan

kualitas

pelayanan publik

IKM bidang pembayaran

pajak daerah Kategori B B B A A

3

Menumbuhkembang

kan kesadaran dan

kepatuhan

masyarakat dalam

membayar pajak

Terwujudnya

Partisipasi dan

kepatuhan

Masyarakat

Terhadap

Pentingnya

Membayar Pajak

Meningkatnya

kesadaran dan

kepatuhan

masyarakat

membayar pajak

Prosentase Wajib Pajak

yang taat membayar

Pajak Daerah

% 75 77 80 82 85

Meningkatnya

pengawasan atas

pelaksanaan

Pengelolaan

perpajakan

daerah

Prosentase jumlah WP

yang ditindaklanjuti

terhadap nota pengantar

yang harus

ditindaklanjuti

% 50 60 70 80 90

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

dibandingkan dengan

jumlah pengaduan yang

masuk

% 90 95 100 100 100

Page 13: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

13

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

4

Mewujudkan

pertanggungjawaban

keuangan yang

wajar,

akurat,akuntabel

dan pelaksanaan

kinerja yang optimal

Terwujudnya

Laporan keuangan

SKPD dan

Akuntabilitas

kinerja yang

akuntabel

Meningkatnya

kapasitas dan

akuntabilitas

kinerja birokrasi

Prosentase Temuan

BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

% 80 80 85 90 90

Penilaian AKIP SKPD oleh

Kementerian PAN

/inspektorat

Kategori CC CC B B A

Prosentase tertib

Administrasi Barang/Aset

Daerah

% 80 80 85 90 90

Page 14: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pelayanan Pajak

Untuk menjalankan visi dan misi tersebut sesuai tupoksi Dinas Pelayanan

Pajak yang berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah

(RPJMD) Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, sebagai arah

kebijakan pelaksanaan tugas Walikota Bandung, untuk dilaksanakan dalam

rencana startegis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, maka perlu

ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Pelayanan Pajak yang

sesuai dengan RPJMD 2013-2018 sebagai landasan dasar capaian kinerja dari

tahun 2013-2018 pada disyanjak :

Indikator Kinerja Utama (IKU)

sesuai dengan RPJMD 2013-2018

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

NO INDIKATOR SATUAN

KONDISI

KINERJA

PADA AWAL

PERIODE

RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KONDISI

KINERJA

PADA

AKHIR

PERIODE

RPJMD TAHUN

0

TAHUN

1

TAHUN

2

TAHUN

3

TAHUN

4

TAHUN

5

1 Penerimaan

pajak daerah Triliun Rp

1.063

Triliun

1.400

Triliun

1.613

Triliun

1.850

Triliun

2.118

Triliun

2.426

Triliun

2.426

Triliun

2

Jumlah

kelompok

sasaran/jenis

yang

mendapatkan

insentif pajak

Jumlah

Kelompok

sasaran

0 12 1 1 1 1 16

3

IKM bidang

pembayaran

pajak daerah

Kategori B B B B A A A

4

Penilaian

AKIP SKPD

oleh

Kementerian

PAN /

inspektorat

Kategori C CC CC B B A A

Page 15: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

16

Strategi dan Kebijakan Dinas Pelayanan Pajak

Dalam era otonomi daerah, pemerintah Kabupaten dan Kota diberikan

kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan

pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau

dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), selain untuk menciptakan

persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya inovasi.

Sejalan dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan lebih

mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara

maksimal, di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,

termasuk pajak daerah dan retribusi daerah.Untuk mengatasi segala

permasalahan tersebut, maka dilakukan identifikasi nilai-nilai, lingkungan

strategis, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan dan sasaran organisasi Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung. Hal itu sangat menentukan keberhasilan

lembaga Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam

serangkaian kebijakan. Lima prinsip manajemen untuk menciptakan komitmen

dalam menjadikan strategi sebagai basis perencanaan pembangunan adalah:

1. Menerjemahkan strategi kedalam bentuk yang operasional;

2. Menyelaraskan organisasi sesuai pilihan strategi jangka menengah;

3. Menjadikan strategi sebagai komitmen dan rutinitas birokrasi;

4. Menjadikan strategi sebagai proses yang berkelanjutan; dan

5. Memobilisasi perubahan melalui kepemimpinan yang baik

Page 16: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

17

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan

tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam

mencapai tujuan dan sasaran.

Kebijakan yang dirumuskan dapat:

1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional. 2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional; 3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas

dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan

4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum

Berikut arah kebijakan dan Strategi yang dicanangkan untuk setiap

Sasaran yang ingin dicapai dan Tahun Pelaksanaannya:

TABEL 4.3

Arah Kebijakan dan Strategi Dinas Pelayanan Pajak

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tahun Pelaksanaan

2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5

1

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

Penyempurnaan

regulasi pajak

daerah

Merumuskan dan

Menyempurnakan

Regulasi

Pemungutan Pajak

Optimalisasi Pajak

daerah dan

peningkatan

jumlah WP daerah

Meningkatkan

Ekstensifikasi dan

Intensifikasi Pajak

Rencana target

penerimaan Pajak

Daerah

Disusunnya kajian

potensi penerimaan

pajak daerah dengan

Analisa Potensi

Penerimaan Pajak

Daerah dalam Upaya

Peningkatan

Pendapatan Asli

Daerah

Page 17: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

18

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tahun Pelaksanaan

2014 2015 2016 2017 2018

2

Mengembangkan

insentif fiskal

untuk menarik

sektor

swasta/masyara

kat dalam

pembiayaan dan

penyediaan

fasilitas publik

Menyusun

kebijakan insentif /

disinsentif pajak

kepada kelompok

sasaran/jenis

Jumlah kelompok

sasaran/jenis yang

mendapatkan

insentif pajak

3

Terwujudnya

peningkatan

kualitas

pelayanan

publik

Membangun Sistem

Pelayanan Publik

Dalam Manajemen

Pajak Daerah Yang

Transparan,

Partisipatif Dan

Akuntabel

Tersedianya Sistem

Informasi dan

Teknologi Informasi

Pelayanan

Perpajakan yang

Terintegrasi dan

mengembangkan

Sistem Informasi

Manajemen Pajak

Daerah (MPD) Online

Membangun

Kemudahan

Layanan Sarana

Dan Prasarana

Sebagai Partisipasi

Layanan Publik

Membangun dan

Mengembangkan

Sistem Informasi

Manajemen Pajak

Daerah (MPD) Online

Mengintegrasikan

Sistem Informasi

Manajemen Pajak

Daerah (MPD) Online

Mengintegrasikan

lokal kantor Dinas

Pelayanan Pajak dan

Menyediakan

Gedung UPP yang

Memadai dan

Representatif

Meningkatkan

Monitoring dan

Evaluasi Realisasi

Penerimaan Pajak

berbasis IT

Page 18: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

19

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tahun Pelaksanaan

2014 2015 2016 2017 2018

Mengadakan

Sosialisasi

peraturan-peraturan

dan perundangan

perpajakan

Tersedianya sarana

dan prasarana yang

memadai dalam

menunjang

operasional

pengelolaan pajak

daerah

Mengadakan

Pelatihan dan

Bimbingan teknis

untuk

Pengembangan Etika

dan Kepribadian

Penyediaan Bahan

Bacaan dan bahan

peraturan

perundangan

4

Meningkatnya

kesadaran dan

kepatuhan

masyarakat

membayar pajak

Peningkatan

kesadaran

masyarakat dan

wajib pajak dalam

pemenuhan

kewajiban pajak

daerah

Meningkatkan

Kesadaran Wajib

Pajak dengan

mengadakan WP

Gathering

Mengadakan

penyluhan atau

sosialisasi peraturan

daerah mengenai

pajak daerah

Melakukan

Penegakan Hukum

dalam Rangka

Peningkatan

Kepatuhan Wajib

Pajak

Page 19: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

20

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tahun Pelaksanaan

2014 2015 2016 2017 2018

5

Meningkatnya

pengawasan atas

pelaksanaan

pengelolaan

perpajakan

daerah

Membangun Sistem

Pengawasan Pajak

Sebagai Sistem

Pengendalian

Internal Yang

Handal

Meningkatkan

pengawasan wajib

pajak yang belum

membayar pajak

sebelum ditetapkan

sebagai wajib pajak

yang memiliki

piutang

Meningkatkan

Kompetensi dan

Integritas Petugas

Pelayanan Pajak

dengan

meningkatkan

ketrampilan dan

Pengetahuan Petugas

Pajak yang Ramah,

Bersih dan

Berwibawa

Peningkatan

intensitas

Pemeriksaan pajak

daerah dari hasil

nota pengantar

Meningkatkan

integritas petugas

pemeriksa pajak

yang Ramah,

Bersih dan

Berwibawa

Mengadakan

Pelatihan dan

Bimbingan teknis

untuk

Pengembangan Etika

dan Kepribadian

6

Meningkatnya

kapasitas dan

akuntabilitas

kinerja

birokrasi

Menindaklanjuti

Temuan BPK atau

Inspektorat dengan

kinerja birokrasi

optimal untuk

dapat

menyelesaikan

temuan tersebut

secara akuntabel

Membuat laporan

hasil pemeriksaan

secara terukur,

akurat dan

akuntabel sesuai

format yang

diinginkan

Pelaporan

Akuntabilitas

kinerja dan

keuangan yang

matang, terukur

dan akuntabel

Menyusun Sistem

Perencanaan dan

Pelaporan kinerja

yang Akuntabel dan

Transparan

Page 20: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

21

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Tahun Pelaksanaan

2014 2015 2016 2017 2018

Tertibnya

pengelolaan

barang/Aset

Daerah secara

tertib dengan

laporan barang

daerah

Dibuatkannya

laporan barang aset

daerah sesuai

dengan format yang

telah ditentukan

agar tertib

administrasi

barang/Aset Daerah

Page 21: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

22

INDIKATOR KINERJA DINAS PELAYANAN PAJAK YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung Tahun 2013-2018 disusun dengan salah satu tujuannya adalah

sebagai pedoman bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

dalam menyusun Rencana Strategis periode 2013-2018.

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki tugas pokok dan fungsi

sebagai pelaksana sebagian urusan pemerintahan di bidang pendapatan

daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan, terkait pada Misi ke empat

yaitu “MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN

BERKEADILAN”. Sesuai dengan misi tersebut, indikator kinerja Dinas

Pelayanan Pajak yang mengacu kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Pemerintah Kota Bandung dengan Indikator Kinerja Utama yang berdasarkan

kepada :

Tabel 6.1

Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO INDIKATOR SATUAN

KONDISI

KINERJA

PADA

AWAL

PERIODE

RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

KONDISI

KINERJA

PADA

AKHIR

PERIOD

E

RPJMD TAHUN

0

TAHUN

1

TAHUN

2

TAHUN

3

TAHUN

4

TAHUN

5

1 Penerimaan

pajak daerah Triliun Rp

1.063

Triliun

1.400

Triliun

1.613

Triliun

1.850

Triliun

2.118

Triliun

2.426

Triliun

2.426.

Triliun

2

Jumlah

kelompok

sasaran/jenis

yang

mendapatkan

insentif pajak

Jumlah

Kelompo

k

sasaran

0 12 1 1 1 1 16

Page 22: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

23

NO INDIKATOR SATUAN

KONDISI

KINERJA

PADA

AWAL

PERIODE

RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

KONDISI

KINERJA

PADA

AKHIR

PERIODE

RPJMD TAHUN

0

TAHUN

1

TAHUN

2

TAHUN

3

TAHUN

4

TAHUN

5

3

IKM bidang

pembayaran

pajak daerah

Kategori B B B B A A A

4

Penilaian

AKIP SKPD

oleh

Kementerian

PAN /

inspektorat

Kategori C CC CC B B A A

Sedangkan untuk menjalankan visi dan misi dinas tersebut diperlukan tujuan,

sasaran dan indikator sasaran guna terencananya program dinas pelayanan pajak

yang di implementasikan dalam target kinerja sasaran selama 5 (lima) tahun yang

dilaksanakan kedalam program kegiatan sebagai upaya pencapaian target kinerja

dinas. Sebagai arah kebijakan untuk menghubungkan antara visi, misi, tujuan, sasaran,

indikator sasaran beserta target kinerja sasaran selama lima dari tahun 2014 s.d. 2018,

yang mengacu pada Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak seperti dapat dilihat

pada Tabel dibawah ini :

Page 23: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1

Menjadikan pajak

daerah sebagai

penopang

pembangunan

Optimalisasi

Penerimaan

Pajak Daerah

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

Penerimaan pajak

daerah Triliun Rp 1,400 1,612 1,850 2,118 2,426

Jumlah realisasi

penerimaan pajak

dibandingkan dengan

target tahun berjalan

dari 9 Mata Pajak

Daerah yaitu :

1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

4. Pajak Parkir

5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan

Jalan

7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah

9. PBB

% 100 100 100 100 100

Melaksanakan

kebijakan

insentif dan

disinsentif

Mengembangkan

insentif fiskal untuk

menarik sektor

swasta/masyarakat

dalam pembiayaan

dan penyediaan

fasilitas publik

Jumlah kelompok

sasaran/jenis yang

mendapatkan insentif

pajak

Jumlah

Kelompok

sasaran

12 1 1 1 1

Page 24: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

25

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

2

Meningkatkan

kualitas Pelayanan

Pajak Daerah

Meningkatkan

kepuasan atas

Pelayanan Pajak

Daerah

Terwujudnya

peningkatan

kualitas

pelayanan publik

IKM bidang pembayaran

pajak daerah Kategori B B B A A

3

Menumbuhkembang

kan kesadaran dan

kepatuhan

masyarakat dalam

membayar pajak

Terwujudnya

Partisipasi dan

kepatuhan

Masyarakat

Terhadap

Pentingnya

Membayar Pajak

Meningkatnya

kesadaran dan

kepatuhan

masyarakat

membayar pajak

Prosentase Wajib Pajak

yang taat membayar

Pajak Daerah

% 75 77 80 82 85

Meningkatnya

pengawasan atas

pelaksanaan

Pengelolaan

perpajakan

daerah

Prosentase jumlah WP

yang ditindaklanjuti

terhadap nota pengantar

yang harus

ditindaklanjuti

% 50 60 70 80 90

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

dibandingkan dengan

jumlah pengaduan yang

masuk

% 90 95 100 100 100

Page 25: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

26

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 5

4

Mewujudkan

pertanggungjawaban

keuangan yang

wajar,

akurat,akuntabel

dan pelaksanaan

kinerja yang optimal

Terwujudnya

Laporan keuangan

SKPD dan Laporan

Akuntabilitas

kinerja yang

akuntabel

Meningkatnya

kapasitas dan

akuntabilitas

kinerja birokrasi

Prosentase Temuan

BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

% 80 80 85 90 90

Penilaian AKIP SKPD oleh

Kementerian PAN

/inspektorat

Kategori CC CC B B A

Prosentase tertib

Administrasi Barang/Aset

Daerah

% 80 80 85 90 90

Page 26: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

27

Atau bila berdasarkan perhitungan Target Penerimaan Pajak Daerah sebagai berikut

Page 27: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

28

PENUTUP

Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi yaitu

terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki

kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri,

mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pusat

harus seminimal mungkin, sehingga PAD khususnya pajak dan retribusi daerah harus

menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung oleh kebijakan perimbangan

keuangan Pusat dan Daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan

negara.

Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber-sumber PAD perlu dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk itu diperlukan intensifikasi dan

ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan. Dalam jangka pendek kegiatan yang paling

mudah dan dapat segera dilakukan adalah dengan melakukan intensifikasi terhadap

obyek atau sumber pendapatan daerah yang sudah ada terutama melalui pemanfaatan

teknologi informasi. Dengan melakukan efektivitas dan efisiensi sumber atau obyek

pendapatan daerah, maka akan meningkatkan produktivitas PAD tanpa harus melakukan

perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan studi, proses dan

waktu yang panjang. Dukungan teknologi informasi secara terpadu guna

mengintensifkan pajak mutlak diperlukan karena sistem pemungutan pajak yang

dilaksanakan selama ini cenderung tidak optimal. Masalah ini tercermin pada sistem dan

prosedur pemungutan yang masih konvensional dan masih banyaknya sistem berjalan

secara parsial, sehingga besar kemungkinan informasi yang disampaikan tidak

konsisten, versi data yang berbeda dan data tidak up-to-date.

Permasalahan pada sistem pemungutan pajak cukup banyak, misalnya : baik

dalam hal data wajib pajak, penetapan jumlah pajak, jumlah tagihan pajak dan target

pemenuhan pajak yang tidak optimal.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam

rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan

pajak daerah , antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Memperluas basis penerimaan : Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis

penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi

dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial

dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian,

menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan dengan analisa atau

data potensi pajak.

Page 28: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

29

2. Memperkuat proses pemungutan : Upaya yang dilakukan dalam memperkuat

proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan regulasi pajak

daerah berupa Perda/perwal, mengubah tarif, khususnya tarif pajak daerah dan

peningkatan SDM.

3. Meningkatkan pengawasan : Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan

melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses

pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap

pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan

oleh daerah.

4. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan.Tindakan

yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi

pajak melalui penyederhanaan admnistrasi pajak, meningkatkan efisiensi

pemungutan dari setiap jenis pemungutan.

5. Meningkatkan kapasitas penerimaan pajak daerah melalui perencanaan yang

lebih baik.Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi

terkait di daerah.

Selanjutnya, ekstensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu melalui arah

kebijaksanaan Pemerintah untuk memberikan kewenangan perpajakan yang lebih besar

kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu, perlu adanya perubahan dalam sistem

perpajakan Indonesia sendiri melalui sistem pembagian langsung atau beberapa basis

pajak Pemerintah Pusat yang lebih tepat dipungut oleh daerah. Maka dari itu untuk

menjalankan pelaksanaan program kegiatan dinas pada tahun 2013-2018 yang sesuai

dengan Visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung :

“Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung

Unggul, Nyaman dan Sejahtera”

Dengan Misi nya :

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan

Penopang berarti Pajak Daerah tidak dianggap sebagai satu-satunya sumber

(pilar) PAD, namun sebagai kapital (pondasi) yang mendorong pertumbuhan

Pembangunan;

Page 29: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

30

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah

Kualitas Pelayanan berarti seluruh aspek yang terkait dengan pelayanan

perpajakan, termasuk standar pelayanan, manajemen mutu, SDM dan sistem

informasi;

3. Menumbuhkankembangkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam

membayar Pajak.

Adanya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, dapat

berimplikasi terhadap perubahan perilaku masyarakat yang menganggap

pentingnya membayar pajak, meningkatkan jumlah pendaftaran wajib pajak

baru, meningkatkan ketaatan wajib pajak dalam menyampaikan laporan pajak

sesuai waktu yang telah ditetapkan, serta meningkatkan ketaatan wajib pajak

dalam membayar pajak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan baik

dengan asas self asisment maupun office asisment.

4.Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan

pelaksanaan kinerja yang optimal.

Pada misi empat berusaha mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang

wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal yang tercermin

dengan adanya laporan keuangan Dinas Pelayanan Pajak yang wajar dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang akuntabel.

Berdasarkan Visi dan Misi DInas yang akan dihadapi untuk dijalankan dalam masa

lima tahun mendatang, dalam upaya pengembangan pelayanan pajak dan meningkatkan

penerimaan pendapatan dari sektor pajak daerah dengan langkah yang harus dijalankan

dan diarahkan kepada hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan ketersediaan perangkat aturan daerah sebagai dasar pelaksanaan

pemungutan pajak;

2. Peningkatan kemampuan sumber daya aparatur guna mendukung pelaksanaan

tugas;

3. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi

Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

4. Menumbuhkankembangan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam

membayar Pajak;

5. Peningkatan mutu administrasi perpajakan dengan di dukung teknologi berbasis

IT;

Page 30: PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PROFILE-DISYANJAK.pdf · Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013

31

6. Peningkatan mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel guna memudahkan

wajib pajak melaksanakan kewajibannya

7. Peningkatan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan mutu pelayanan;

8. Peningkatan upaya penjaringan Wajib Pajak guna optimalisasi atas potensi yang

ada;

9. Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak;

10. Peningkatan upaya penagihan guna memperkecil tunggakan;

11. Peningkatan upaya penegakan hukum di bidang Perpajakan Daerah

12. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik pusat maupun daerah;

13. Peningkatan upaya pengkajian untuk menggali potensi yang dimiliki daerah baik

secara intenal maupun ekstenal;

14. Peningkatan kesiapan daerah guna menerapkan PBB sebagai pajak daerah;

15. Pemberian Insentif dan disinsentif pajak yang diberikan kepada kelompok sasaran

tertentu;

16. Pengelolaan kearsipan penerimaan pajak daerah;

17. Pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan

pelaksanaan kinerja yang optimal;