profil kesehatan · grafik 32 cakupan sab sampai tahun ke empat renstra dinkes hsu tahun 2008...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
TAHUN 2012
DINAS KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARAJl. H. Kurdi Yusni, No. 066, Amuntai 71418Telp./Fax. (0527) 61406
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 1
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWTkarena atas rahmat dan hidayah-Nya sehinggaBuku Profil Kesehatan Kabupaten Hulu SungaiUtara Tahun 2012 ini dapat terselesaikan. BukuProfil Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2011 ini berisi tentang perkembanganhasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Hulu
Sungai Utara yang tergambar dari indikator-indikator yangtergabung dalam indikator Indonesia Sehat dan StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan beserta analisis danpembahasannya.
Buku profil kesehatan ini diharapkan dapat memberikanmanfaat bagi program – program pembangunan kesehatan,terutama untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaanprogram di Kabupaten. Pada kesempatan ini kamimenyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telahmembantu penyelesaiannya.
Kami menyadari bahwa buku profil ini masih banyakkekurangan baik dari segi materi maupun analis sertapembahasannya, untuk itu saran dari semua pihak akan menjadimasukan yang berharga bagi kami sebagai perbaikan ke depan.
Akhirnya kami berharap semoga profil kesehatan ini dapatdimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dan berkepentingandidalam kegiatan ini.
Amuntai, April 2013Kepala Dinas KesehatanKabupaten Hulu Sungai Utara,
drg. H. Isnur Hatta, M.APPembina Utama MudaNIP. 19680609 199303 1 008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ii
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
DAFTAR ISI
HalKATA PENGANTAR ....................................................... iDAFTAR ISI ................................................................ iiDAFTAR TABEL ........................................................... iiiDAFTAR GRAFIK ......................................................... v
BAB I PENDAHULUANI.1 MAKSUD DAN TUJUAN .............................. 1I.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN .......................... 2I.3 RUANGLINGKUP ....................................... 4I.4 MEKANISME KERJA PENGOLAHAN DATA ……. 6
BAB II GRAFIKAN UMUMII.1 KEADAAN UMUM WILAYAH ………………………….. 8II.2 KEADAAN PENDUDUK ………………………………….. 9II.3 SOSIAL EKONOMI ………………………………………… 11
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATANIII.1 MORTALITAS ………………………………………………… 14III.2 MORBIDITAS ………………………………………………… 22III.3 STATUS GIZI MASYARAKAT ………………………… 38
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANIV.1 PELAYANAN KESEHATAN ……………………………… 41IV.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN.. 62IV.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT................... 67IV.4 KEADAAN LINGKUNGAN ............................ 68
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANV.1 SARANA KESEHATAN ................................ 72V.2 TENAGA KESEHATAN ................................ 82V.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN ......................... 84
BAB VI KESIMPULANKesimpulan ............................................. 87
LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA iii
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
DAFTAR TABEL
HalTabel I.1 Jadwal Tentative Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten HSU Tahun 2012 ……… 6Tabel II.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah
Desa/Kelurahan dan Kepadatan Pendudukpada masing-masing Kecamatan diKabupaten Hulu Sungai Utara .................... 9
Tabel II.2 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin diKabupaten Hulu Sungai Utara …………………….. 10
Tabel II.3 Distribusi Penduduk menurut KelompokUmur di Hulu Sungai Utara ……………………...... 10
Tabel II.4 Jumlah sarana sekolah negeri dan swastamenurut tingkat Pendidikan Tahun 2011 ………….. 11
Tabel II.5 Pertumbuhan Ekonomi PDRB ADHB (persen)Sektoral Kabupaten Hulu Sungai Utara ……………… 12
Tabel III.1 Jumlah Kelahiran Tahun 2012 ……………………………. 15Tabel III.2 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2012 …………………… 16Tabel III.3 Kematian 0 – 7 Hari Berdasarkan Penyebab …….. 17Tabel III.4 Kematian 8 – 28 hari Berdasarkan Penyebab …… 18Tabel III.5 Kematian 1 Bulan – 1 Tahun Berdasarkan
Penyebab …………………………………………………………….. 18Tabel III.6 Kematian Balita Tahun 2012 ……………………………… 20Tabel III.7 Kematian Balita 5-7 Tahun ………………………………… 20Tabel III.8 Kematian Ibu Tahun 2012 …………………………………. 21Tabel IV.1 Cakupan Pemberian Tablet Besi Bumil ( Fe 1 dan
Fe 3)............................................................ 52Tabel IV.2 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi
dan Balita……………………………………………………………… 53Tabel IV.3 Hasil Cakupan ASI Esklusif Kabupaten Hulu
Sungai Utara Tahun 2012................................ 54
Tabel V.1 Data Kondisi Sarana Puskesmas di KabupatenHulu Sungai Utara Tahun 2012......................... 72
Tabel V.2 Data Pustu, Poskesdes dan Polindes diKabupaten Hulu Sungai Utara........................... 74
Tabel V.3 Pusling Roda 4, Pusling Roda 2, dan PuslingPerairan........................................................ 74
Tabel V.4 Keadaan Alat Kesehatan dan KebutuhannyaTabel V.5 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun2012............................................................. 79
Tabel V.6 Pemakaian Jenis Obat Terbanyak di Puskesmaspada Tahun 2011........................................... 82
Tabel V.7 Distribusi SDM kesehatan di Kabupaten Hulu
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA iv
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Sungai Utara Tahun 2012……………………………………. 84Tabel V.8 Rasio tenaga kesehatan Tahun 2010 dan 2011Tabel V.9 APBD Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2007-
2012............................................................. 85Tabel V.10 APBD Rumah Sakit Pambalah Batung Tahun
2007 – 2012………………………………………………………… 85
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA v
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
DAFTAR GRAFIK
Grafik1 Jumlah kematian bayi selama 5 tahun terakhir 19Grafik 2 Jumlah kematian Ibu di Kabupaten Hulu Sungai
Utara periode 2007 s.d 2012………………………………. 22Grafik 3 Penemuan Kasus AFP periode 2007 s.d 2012……. 23Grafik 4 Penemuan penderita TB periode 2007 s.d 2012 24Grafik 5 Angka cakupan kesembuhan (cure rate) TB
tahun 2007 s.d 2012…………………………………………… 25Grafik 6 Kasus Pnemonia Balita dari periode tahun 2007
s.d 2012……………………………………………………………….. 26Grafik 7 Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Hulu
Sungai Utara 28Grafik 8 Cakupan penemuan kasus diare dari periode
tahun 2007 s.d 2012 30Grafik 9 Cakupan penemuan kusta baru Tahun 2007 s.d
2012 32Grafik 10 Cakupan penemuan kasus DBD dari periode
2007 s.d 2012 33Grafik11 Cakupan penemuan kasus malaria dari 5 (lima)
tahun terakhir 35Grafik 12 API malaria Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun
2008 s.d 2012 35Grafik 13 Cakupan jumlah bayi-balita gizi buruk dengan
indeks BB/TB………………………………………………………… 39Grafik 14 Cakupan persentase balita dengan gizi kurang
dan buruk menurut BB/U periode Tahun 2009-2012……………………………………………………………………… 39
Grafik 15 Persentase cakupan bayi dengan berat badanlahir rendah (BBLR) periode 2008-2012 40
Grafik 16 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sampai tahunke empat Renstra Dinas Kesehatan Kab. HSU2008 – 2012 42
Grafik 17 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganisampai tahun ke empat Renstra Dinkes HSUTahun 2008 – 2012 43
Grafik 18 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan (Nakes) yang memiliki kompetensikebidanan sampai tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 – 2012 45
Grafik 19 Cakupan pelayanan nifas sampai tahun keempat Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 46
Grafik 20 Cakupan neonatus dengan komplikasi yangditangani sampai Tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 – 2012 47
Grafik21 Cakupan kunjungan bayi sampai tahun ke empatRenstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012 48
Grafik 22 Cakupan pelayanan anak balita sampai tahun keempat Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 50
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA vi
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 23 Penemuan kasus gizi buruk mendapatkanperawatan sampai tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 – 2012 51
Grafik 24 Pencapaian cakupan desa/kelurahan UniversalChild Imunization (UCI) sampai tahun ke empatRenstra Dinkes HSU Tahun 2007 – 2012 55
Grafik 25 Penemuan penderita pneumonia balita sampaitahun ke empat Renstra Dinkes HSU Tahun2008 – 2012 57
Grafik 26 Target dan Pencapaian Hasil Indikator CDR TBParu sampai tahun ke empat dari Renstra DinkesHSU 2008 – 2012 58
Grafik 27 Pencapaian Penemuan kasus DBD yangditangani sampai pada tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 – 2012 59
Grafik 28 Penemuan penderita diare sampai tahun keempat Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 60
Grafik 29 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 61Grafik 30 Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat Miskin tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008-2012 64
Grafik31 Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktifsampai tahun ke empat Renstra Dinkes HSUTahun 2008 – 2012 68
Grafik 32 Cakupan SAB sampai tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 –2012 70
Grafik 33 Cakupan JAGA sampai tahun ke empat RenstraDinkes HSU Tahun 2008 -2012 71
Grafik 34 Pencapaian indikator BOR, GDR, NDR di RumahSakit Umum Pambalah Batung AmuntaiKabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2008 -2012 77
Grafik 35 Pencapaian indikator LOS, TOI di Rumah SakitUmum Pambalah Batung Amuntai Tahun 2009s.d 2012 78
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 1
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB IPENDAHULUAN
I.1 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan pembuatan profil kesehatan ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil dari
beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun dengan
memenuhi fungsinya untuk melakukan pelayanan kesehatan
masyarakat secara menyeluruh, dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat untuk kemudian diadakan
evaluasi lebih lanjut tentang permasalahan dan upaya yang
mungkin bisa dilakukan untuk memproses program-program
yang belum berjalan dengan baik dan sekaligus bahan
pertanggungjawaban kegiatan selama satu tahun berjalan.
Tujuan umum pembuatan Profil Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara tahun 2012 bertujuan memantau pencapaian
pembangunan kesehatan dengan mengacu kepada Visi
Kementerian Kesehatan RI untuk masyrakat sehat mandiri dan
berkeadilan.
Tujuan Khusus :
1. Diperolehnya informasi tentang gambaran kesehatan di
Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi situasi umum, derajat
kesehatan, kesehatan lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Sehat, pelayanan kesehatan, sumberdaya kesehatan, dan
gambaran situasi kesehatan.
2. Tersedianya alat pemantauan terhadap pelaksanaan
program-program kesehatan di Kabupaten dalam upaya
peningkatan manajemen kesehatan.
3. Tersedianya bahan untuk penyusunan Profil Kesehatan
Propinsi.
I.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistem penyajian profil kesehatan Kabupaten Hulu Sungai
Utara Tahun 2012 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang maksud dan tujuan profil
kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan
sistematika penyajian.
BAB II GAMBARAN UMUM
Berisi tentang gambaran umum Kabupaten Hulu
Sungai Utara, selain itu uraian tentang letak
geografis, administrative dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan,
sosial budaya dan lingkungan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 3
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Memuat tentang indikator kesehatan mengenai
angka kematian, angka kesakitan dan angka status
gizi masyarakat.
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan
sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI KESIMPULAN
Memuat tentang keberhasilan dan belum tercapai
target program kesehatan
BAB VII LAMPIRAN
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka
pencapaian kabupaten/kota dan 79 tabel data
kesehatan dan yang terkait kesehatan yang
responsif gender.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
I.3 RUANG LINGKUP
I.3.1 Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012 adalah :
a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan
sosial ekonomi.
b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data
kesakitan dan data status gizi.
c. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat
Masyarakat, meliputi data air bersih, data rumah sehat,
data-data tempat-tempat umum, dan data perilaku
hidup sehat.
d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan
Rumah Sakit, pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan
kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit,
data pelayanan kesehatan masyarakat miskin, data
penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan
lainnya.
e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana
kesehatan, data tenaga kesehatan, data obat dan
perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 5
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
I.3.2 Sumber Data
Data untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara Tahun 2012, diperoleh dari :
a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam
gedung maupun luar gedung.
b. Catatan Kegiatan dari Intansi terkait, seperti Rumah Sakit
Pambalah Batung Amuntai, Dinas Pendidikan, Badan Pusat
Statistik serta Badan pemberdayaan Perempuan dan KB,
c. Catatan Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas
Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Kesehatan di
Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
I.3.2 Periode Data dan Jadwal Penyusunan
Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah periode Januari sampai
dengan Desember 2012. Periode penyusunan profil kesehatan
dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pertama berupa tabel
lampiran (draf awal : Maret) dan tahap kedua berupa narasi dan
tabel (finalisasi : April). Mengingat Profil Kesehatan merupakan
sarana menyusun rencana tahunan kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara Tahun 2013, dan untuk memantau mengevaluasi
pencapaian Kabupaten Hulu Sungai Utara Sehat yang Mandiri
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 6
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dan Berkeadilan Tahun 2015 dan Pelaksanaan SPM bidang
Kesehatan.
Tabel I.1. Jadwal Tentative Penyusunan Profil KesehatanKabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei1. Pengumpulan data dari
Puskesmas dan Rumah Sakitdan Instansi Terkait
2. Kompilasi/Konfirmasi dandata entry sertapemutakhiran data
3. Pengolahan, analisis danpenulisan serta pembahasandraft awal
4. Finalisasi,Penggandaan/Pencetakan
5. Distribusi Ke Bupati, DPRD,Kantor-kantor Dinas, RS,Puskesmas, Dinkes Prov,Depkes Pusat.
I.4 MEKANISME KERJA PENGELOLAAN DATA
I.4.1 Pengumpulan Data
Data untuk penyusunan Profil Kesehatan ini dapat
dikumpulkan dengan cara aktif berarti petugas pengelola data di
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara beruapaya aktif
mengumpulkan data ke Puskesmas, ke Rumah Sakit, ke Instansi
Dinas terkait, sedangkan ditinjau dari metode pengumpulan
data, dengan metode rutin, yaitu dilakukan secara terus
menerus yang merupakan kegiatan pengelolaan data harian
yang dilakukan oleh petugas unit kesehatan atau kader
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 7
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
kesehatan. Dengan demikian pengumpulan data secara rutin
dapat dilakukan dengan periode waktu mingguan, bulanan,
triwulan, semester atau tahunan.
I.4.2 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan tersebut, kemudian dientri
ke dalam format tabel profil yang telah disediakan, sebagaimana
tercantum pada lampiran pedoman ini. Berdasarkan data yang
ada pada tabel-tabel, kemudian dilakukan analisis. Empat Jenis
Analisis Data Profil Kesehatan, yaitu :
a. Analisis Deskriptif adalah upaya menggambarkan/
menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-
rata , angka minimum dan maksimum.
b. Analisis komparatif adalah upaya menjelaskan data dengan
membandingkan karaktristik data wilayah yang satu dengan
wilayah lainnya atau perbandingan data antar waktu, antar
jenis kelamin, antar kelompok umur.
c. Analisis kecendrungan adalah upaya untuk menjelaskan
data dengan membandingkan data antar waktu dalam
periode yang relatif panjang.
d. Analis Hubungan adalah upaya untuk menjelaskan
hubungan / keterkaitan antara variabel yang satu dengan
variabel lainnya
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 8
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB IIGAMBARAN UMUM
II.1 KEADAAN UMUM WILAYAH
Kabupaten Hulu Sungai Utara pasca pemekaran wilayah
Kabupaten Balangan memiliki luas seluruhnya 892,70 Km2 atau
hanya sekitar 2,38 % dari luas Propinsi Kalimantan Selatan.
Secara umum Kabupaten Hulu Sungai Utara terletak pada
koordinat 2 17 sampai 2 33 Lintang Selatan dan antara114 52 sampai 115 24 Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah
adalah :
- Sebalah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan
Tengah dan Kabupatan Tabalong
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Balangan
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan
Propinsi Kalimantan Tengah.
Luas wilayah yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
sebagian besar terdiri dari daratan rendah yang digenangi oleh
lahan rawa baik yang tergenang secara monotun maupun
tergenang secara priodek. Kurang lebih 570 Km2 adalah
merupakan lahan rawa dan sebagian besar belum termanfaatkan
secara optimal. Banyaknya desa/kelurahan pada masing-masing
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 9
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
kecamatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara, pada tabel
berikut:
Tabel II.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahandan Kepadatan Penduduk pada masing-masingKecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara
No. KecamatanJumlahDesa/
Kelurahan
Luaswilayah(Km2)
KepadatanPenduduk
(Jiwa/Km2)1. Amuntai Tengah 29 56,99 8412. Amuntai Utara 26 45,09 4433. Haur Gading 18 34,15 4154. Amuntai Selatan 30 183,16 1445. Sungai Pandan 33 45,00 5766. Sungai Tabukan 17 29,24 4717. Danau Panggang 16 224,49 888. Paminggir 7 156,13 469. Babirik 23 77,44 22910. Banjang 20 41,01 395
Total 219 892,70 234Sumber : BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2010
II.2 KEADAAN PENDUDUK
Hasil sensus penduduk Tahun 2010 dari BPS Kabupaten
Hulu Sungai Utara, jumlah penduduk di Kabupaten Hulu Sungai
Utara adalah 209.246 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan, 219
desa/kelurahan dan jumlah penduduk menurut kelompok umur,
sebagi berikut:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 10
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel II.2 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin diKabupaten Hulu Sungai Utara
No KecamatanJenis Kelamin Jumlah
PendudukRasio Jenis
KelaminLaki-Laki Perempuan1 Amuntai Tengah 23.800 24.161 47.961 49,622. Amuntai Utara 9.350 10.605 19.955 88,173. Haur Gading 6.714 7.456 14.170 90,054. Amuntai Selatan 12.937 13.529 26.466 95,625. Sungai Pandan 12.543 13.362 25.905 93,876. Sungai Tabukan 6.701 7.100 13.801 94,387. Danau Panggang 9.560 10.033 19.593 95,288. Paminggir 3.718 3.659 7.377 101,619. Babirik 8.846 8.987 17.833 98,4310. Banjang 8.182 8.003 16.185 102,24
Jumlah 102.351 106.895 209.246 95,75Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010 dari BPS Kabupaten Hulu
Sungai Utara
Tabel II.3 Distribusi Penduduk menurut Kelompok Umur di
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Kelompok UmurJenis Kelamin
TotalLaki-laki Perempuan
0 – 4 10.021 9.606 19.6275 – 9 11.208 10.551 21.759
10 – 14 10.98 10.344 21.32415 – 19 10.267 10.494 20.76120 – 24 8.847 9.185 18.03225 – 29 8.615 9.142 17.75730 – 34 8.144 8.549 16.69335 – 39 7.945 8.447 16.39240 – 44 6.906 7.382 14.28845 – 49 6.013 6.136 12.14950 – 54 4.799 5.344 10.14355 – 59 3.174 3.256 6.4360 – 64 2.288 3.088 5.37665 – 69 1.428 2.089 3.51770 – 74 939 1.61 2.549
≥ 75 777 1.672 2.449Jumlah 102.351 106.895 209.246
Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010 dari BPS Kabupaten HuluSungai Utara
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 11
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
II.3 SOSIAL EKONOMI
II.3.1 Pendidikan
Program pendidikan mempunyai andil besar terhadap
kemajuan sosial ekonomi suatu bangsa, maka pemeritah pusat
dan daerah membuat regulasi anggaran di bidang pendidikan
ditentukan dengan UU yang besarnya minimal 20 persen dari
APBN dan ditambah lagi dengan APBD Kabupaten/kota.
Kabupaten Hulu Sungai Utara memiliki sarana pendidikan yang
memadai dari tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP) dan atas (SMA)serta
perguruaan tinggi seperti STAI RAKHA, STIQ RAKHA dan STIA
dan STIPER. Distribusi sarana sekolah Tahun 2011, sebagai
berikut:
Tabel II.4 Jumlah sarana sekolah negeri dan swasta menuruttingkat pendidikan Tahun 2011
Tingkat pendidikan Sekolah Negeri Sekolah Swasta
TK 3 82SD 180 6SMP 28 2SMA 5 1SMK 3 1
Sumber: BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2011
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 12
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
II.3.2 Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur
adanya pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebagai berikut:
Tabel II.5 Pertumbuhan Ekonomi PDRB ADHB (persen) SektoralKabupaten Hulu Sungai Utara
Lapangan usaha 2009 2010*) 2011**)Pertanian 30,52 31,15 30,59Pertambangan dan penggalian 0,03 0,03 0,04Industri pengolahan 8,78 9,12 8,95Listrik dan air minum 0,54 0,59 0,66Bangunan 6,46 6,21 6,27Perdagangan, hotel dan restoran 17,94 17,17 17,40Angkutan dan komunikasi 7,89 7,50 7,47Bank dan lembaga keuanganlainnya
4,28 4,22 4,28
Jasa-jasa 23,56 24,02 24,34Total PDRB 100 100 100
Sumber: BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012*) = Angka Diperbaiki**) = Angka Sementara
Kontribusi kelompok sektor sekunder/industri pengolahan
selama periode 2009 – 2011 trendnya cenderung turun,
sedangkan trend kelompok tersier cenderung naik. Gambaran
demikian menunjukkan bahwa sampai saat ini sektor primer
belum bisa mendorong kelompok sektor sekunder/industri dan
kelompok tersier/ jasa-jasa untuk berkembang lebih maju. Hal
ini dikarenkan sub sektor tanaman pangan (padi) yang bukan
merupakan hulu sektor industri dan tidak memiliki rantai
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 13
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
panjang perdagangan. Selain itu, karekteristik industri yang
berkembang di kabupaten ini umumnya adalah industri kerajinan
dan bukan agro industri yang mampu mengubah produk
pertanian menjadi barang yang memiliki nilai tambah lebih.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 14
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
III.1 Mortalitas
Bagi sektor kesehatan, mortalitas digunakan sebagai
indikator untuk menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembangunan kesehatan lainnya. Penghitungan angka
kematian pada umumnya didapat dari hasil survei maupun
penelitian. Indikator kematian yang lazim digunakan adalah
angka kematian bayi, angka kematian anak, angka kematian
ibu, serta angka kematian kasar.
III.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi
(sebelum berumur 1 tahun) dalam periode tertentu per 1.000
bayi yang lahir hidup pada tahun bersangkutan. Angka kematian
bayi merupakan indikator yang paling peka dalam
mengGrafikkan ketersediaan, penggunaan, dan efektivitas
pelayanan kesehatan.
Sebelum melihat kondisi jumlah kematian bayi di Kabupaten
Hulu Sungai Utara, berikut jumlah kelahiran Tahun 2012 :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 15
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel III.1 Jumlah Kelahiran Tahun 2012
No PuskesmasJumlah kelahiran
LahirHidup
Lahir Mati IUFD
1 Sungai Karias 402 1 52 Sungai Malang 609 3 73 Sungai Turak 258 0 44 Haur Gading 270 1 55 Guntung 118 0 06 Amuntai Selatan 486 0 17 Babirik 345 4 68 Danau Panggang 393 2 79 Sapala 83 1 110 Alabio 485 0 711 Pasar Sabtu 312 1 312 Banjang 340 1 313 Paminggir 56 1 1
Kabupaten 4157 15 50
Menurut tabel di atas diketahui bahwa ada sekitar 1,6 %
bayi yang lahir mati dan IUFD di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan ANC yang masih
rendah. Apalagi bila dilihat dari pencapaian K4 yang masih
rendah juga menunjukkan perhatian masyarakat terhadap
kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak masih rendah.
Jumlah kematian bayi yang masih tinggi, menjadi PR besar
untuk pemerintah daerah kabupaten, berikut tabel jumlah
kematian bayi:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 16
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel III. 2. Jumlah Kematian Bayi Tahun 2012
No PuskesmasJumlah Kematian
0 – 7 Hari 8 – 28 Hari1 Bln – 1
Tahun1 Sungai Karias 1 2 12 Sungai Malang 12 2 63 Sungai Turak 2 1 04 Haur Gading 2 0 35 Guntung 1 1 06 Amuntai Selatan 10 2 07 Babirik 8 0 08 Danau Panggang 4 1 09 Sapala 1 0 110 Alabio 10 1 411 Pasar Sabtu 9 0 012 Banjang 4 0 013 Paminggir 1 1 0
Kabupaten 65 11 15
Untuk tahun 2012 ini terdapat peningkatan jumlah
kematian bayi jika dibandingkan tahun 2011 yang semula
berjumlah 125 orang pada tahun ini menjadi 91 orang. Kematian
terbanyak pada usia 0-7 hari yang menunjukkan kualitas dan
kemampuan bidan dalam memberikan penanganan terhadap
komplikasi neonatus masih rendah dan juga perlu ditingkatkan
kualitas ANC, karena ANC yang berkualitas sesuai dengan
standart kebidanan akan mencegah dan menurunkan angka
kesakitan dan kematian baik pada bayi dan ibu.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 17
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel III.3 Kematian 0 – 7 Hari Berdasarkan PenyebabKematiannya Tahun 2012
No PuskesmasPenyebab Kematiannya
Asfiksia BBLR TN Lainnya Total1 Sungai Karias 1 0 0 0 12 Sungai Malang 5 1 0 5 113 Sungai Turak 0 2 0 0 24 Haur Gading 0 2 0 0 25 Guntung 0 1 0 0 16 Amuntai Selatan 3 2 0 5 107 Babirik 1 5 0 2 88 Danau Panggang 2 0 0 2 49 Sapala 0 0 0 1 110 Alabio 0 6 0 4 1011 Pasar Sabtu 4 0 0 4 812 Banjang 1 2 0 0 313 Paminggir 0 1 0 0 1
Kabupaten 17 22 0 23 62
Masih seperti tahun – tahun sebelumnya, kematian bayi
masih banyak disebabkan oleh Asfiksia dan BBLR, hal tersebut
mengGrafikkan kemampuan penangan komplikasi neonates
masih cukup rendah, oleh sebab itu direncanakan semua bidan
secara bertahap akan dilatih Asfiksia dan BBLR.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 18
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel III.4 Kematian 8 – 28 hari Berdasarkan PenyebabKematiannya Tahun 2012
No PuskesmasPenyebab Kematiannya
Asfiksia BBLR Lainnya Total1 Sungai Karias 1 1 0 22 Sungai Malang 1 0 1 23 Sungai Turak 0 1 0 14 Haur Gading 0 0 0 05 Guntung 0 1 0 16 Amuntai Selatan 0 0 2 27 Babirik 0 0 0 08 Danau Panggang 0 0 1 19 Sapala 0 0 0 010 Alabio 0 1 0 111 Pasar Sabtu 0 0 0 012 Banjang 0 0 0 013 Paminggir 0 1 0 1
Kabupaten 2 5 4 11
Tabel III.5 Kematian 1 Bulan – 1 Tahun Berdasarkan PenyebabKematiannya Tahun 2012
No PuskesmasPenyebab Kematiannya
Ispa Diare Lainnya Total1 Sungai Karias 0 1 0 12 Sungai Malang 1 2 3 63 Sungai Turak 0 0 0 04 Haur Gading 0 0 3 35 Guntung 0 0 0 06 Amuntai Selatan 0 0 0 07 Babirik 0 1 0 18 Danau Panggang 0 0 0 09 Sapala 0 0 1 110 Alabio 0 3 1 411 Pasar Sabtu 0 0 0 012 Banjang 0 0 0 013 Paminggir 0 0 0 0
Kabupaten 1 7 8 16
Kematian bayi usia 1 bulan – 1 tahun disebabkan karena
diare dan ispa artinya pengenalan masyarakat atas penyakit
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 19
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
tersebut dan bahayanya belum mengerti yang berakibat
terlambatnya ke tingkat rujukan.
Trend jumlah kematian bayi selama 5 (lima) tahun
terakhir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebagai berikut:
Grafik 1.Jumlah kematian bayi selama 5 tahun terakhir
III.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2011,
sebagai berikut:
153134
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 19
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
tersebut dan bahayanya belum mengerti yang berakibat
terlambatnya ke tingkat rujukan.
Trend jumlah kematian bayi selama 5 (lima) tahun
terakhir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebagai berikut:
Grafik 1.Jumlah kematian bayi selama 5 tahun terakhir
III.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2011,
sebagai berikut:
134146
177
125
91
2008 2009 2010 2011 2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 19
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
tersebut dan bahayanya belum mengerti yang berakibat
terlambatnya ke tingkat rujukan.
Trend jumlah kematian bayi selama 5 (lima) tahun
terakhir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebagai berikut:
Grafik 1.Jumlah kematian bayi selama 5 tahun terakhir
III.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2011,
sebagai berikut:
91
2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 20
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel III. 6. Kematian Balita Tahun 2012
No PuskesmasJumlah Kematian 1-5 Tahun
ISPA Diare Lainnya Keterangan1 Sungai Karias 0 0 02 Sungai Malang 0 0 03 Sungai Turak 0 0 04 Haur Gading 0 0 05 Guntung 1 0 1 DHF
6 Amuntai Selatan 0 0 07 Babirik 0 1 18 Danau Panggang 0 0 09 Sapala 0 0 010 Alabio 0 0 0
11 Pasar Sabtu 0 0 4 Infeksi, kejang,marasmus
12 Banjang 0 1 013 Paminggir 0 0 1 Kejang, demam
Kabupaten 1 1 7
Pada usia 1-5 tahun penyebab kematian bukan lagi karena
infeksi tetapi karena sebab lain seperti tenggelam, jantung,
kejang dll.
Tabel III. 7 Kematian Balita 5-7 Tahun Tahun 2012
No PuskesmasJumlah Kematian 1-5 Tahun
ISPA Diare Lainnya Keterangan1 Sungai Karias 0 0 0 -2 Sungai Malang 0 0 0 -3 Sungai Turak 0 0 0 -4 Haur Gading 0 0 0 -5 Guntung 0 0 0 -6 Amuntai Selatan 0 0 0 -7 Babirik 0 0 0 -8 Danau Panggang 0 0 0 -9 Sapala 0 0 0 -10 Alabio 0 0 0 -11 Pasar Sabtu 0 0 0 -12 Banjang 0 0 0 -13 Paminggir 0 0 0 -
Kabupaten 0 0 0 -
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 21
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Kematian Balita di Hulu sungai Utara dari tabel di atas
terjadi pada balita dengan usia antara 1 tahun s.d 5 tahun maka
pada usia 5-7 tahun tidak ditemukan adanya kematian.
III.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)
Jumlah kematian ibu pada tahun 2012 terjadi penurunan
dibandingkan jumlah kematian ibu pada tahun sebelumnya yang
berjumlah 16 orang menjadi 14 orang. Terjadi perubahan
penyebab kematian ke arah Preeklamsi / Eklamsi, walaupun
beberapa kasus kematian ibu bukan disebabkan karena kasus
kebidanan namun tingginya kematian ibu menunjukkan masih
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Hulu
Sungai Utara.
Tabel III. 8. Jumlah Kematian Ibu Tahun 2012
No PuskesmasJumlah
KematianPenyebab
1 Sungai Karias 1 Jantung
2 Sungai Malang 3 Ca. Mamae, Jantung dan Infeksi
3 Sungai Turak 04 Haur Gading 3 Pendarahan, Eklamsi dan Jantung
5 Guntung 06 Amuntai Selatan 07 Babirik 3 Infeksi, Eklamsi, Komplikasi Peny.
8 Danau Panggang 1 Pendarahan
9 Sapala 010 Alabio 1 Sepsis
11 Pasar Sabtu 2 Pedarahan dan Eklamsi
12 Banjang 2 Jantung dan Asma
13 Paminggir 2 Pendarahan infeksi
Kabupaten 18
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 22
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Hulu SungaI Utara
selama 5 (lima) terakhir, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Hulu Sungai Utara Periode
2007 s.d 2012
III.2 MORBIDITAS
Jumlah orang sakit mengGrafikkan kondisi kesehatan
suatu wilayah, indikator yang biasa digunakan antara lain adalah
(Incidence Rate = IR) dan atau prevalensi (Prevalence Rate =
PR), keduanya menunjukkan kejadian penyakit tertentu saja.
Bersama dengan prevalensi dan insidensi, digunakan juga
indikator tingkat kematian suatu penyakit (Case Fatality Rate =
CFR).
8
4
02468
101214161820
2007 2008
Jumlah Kematian Ibu
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 22
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Hulu SungaI Utara
selama 5 (lima) terakhir, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Hulu Sungai Utara Periode
2007 s.d 2012
III.2 MORBIDITAS
Jumlah orang sakit mengGrafikkan kondisi kesehatan
suatu wilayah, indikator yang biasa digunakan antara lain adalah
(Incidence Rate = IR) dan atau prevalensi (Prevalence Rate =
PR), keduanya menunjukkan kejadian penyakit tertentu saja.
Bersama dengan prevalensi dan insidensi, digunakan juga
indikator tingkat kematian suatu penyakit (Case Fatality Rate =
CFR).
46
1614
18
2009 2010 2011 2012
Jumlah Kematian Ibu
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 22
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Hulu SungaI Utara
selama 5 (lima) terakhir, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Hulu Sungai Utara Periode
2007 s.d 2012
III.2 MORBIDITAS
Jumlah orang sakit mengGrafikkan kondisi kesehatan
suatu wilayah, indikator yang biasa digunakan antara lain adalah
(Incidence Rate = IR) dan atau prevalensi (Prevalence Rate =
PR), keduanya menunjukkan kejadian penyakit tertentu saja.
Bersama dengan prevalensi dan insidensi, digunakan juga
indikator tingkat kematian suatu penyakit (Case Fatality Rate =
CFR).
18
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 23
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
III.2.1 Penyakit Menular Langsung
Penyakit menular langsung adalah penyakit infeksi yang
dapat ditularkan dari penderita ke orang lain tanpa perantara.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular langsung yang
masih menjadi masalah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, yaitu:
A. Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh layuh
Pada tahun 2012, penemuan kasus AFP sebanyak 1 (satu)
kasus AFP yaitu di desa Parupukan wilayah kerja Puskesmas
Babirik atas nama Nurlailatun Nikmah usia 2 tahun 9 bulan.
Berdasarkan hasil laboratorium terhadap specimen tinja
kasus lumpuh layuh tersebut dinyatakan negatif polio.
Grafik 3.Penemuan Kasus AFP periode 2007 s.d 2012
5
2
0
1
2
3
4
5
6
2007 2008
Penemuan kasus AFP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 23
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
III.2.1 Penyakit Menular Langsung
Penyakit menular langsung adalah penyakit infeksi yang
dapat ditularkan dari penderita ke orang lain tanpa perantara.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular langsung yang
masih menjadi masalah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, yaitu:
A. Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh layuh
Pada tahun 2012, penemuan kasus AFP sebanyak 1 (satu)
kasus AFP yaitu di desa Parupukan wilayah kerja Puskesmas
Babirik atas nama Nurlailatun Nikmah usia 2 tahun 9 bulan.
Berdasarkan hasil laboratorium terhadap specimen tinja
kasus lumpuh layuh tersebut dinyatakan negatif polio.
Grafik 3.Penemuan Kasus AFP periode 2007 s.d 2012
2
3
1 1
2009 2010 2011 2012
Penemuan kasus AFP
Penemuankasus AFP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 23
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
III.2.1 Penyakit Menular Langsung
Penyakit menular langsung adalah penyakit infeksi yang
dapat ditularkan dari penderita ke orang lain tanpa perantara.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular langsung yang
masih menjadi masalah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, yaitu:
A. Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh layuh
Pada tahun 2012, penemuan kasus AFP sebanyak 1 (satu)
kasus AFP yaitu di desa Parupukan wilayah kerja Puskesmas
Babirik atas nama Nurlailatun Nikmah usia 2 tahun 9 bulan.
Berdasarkan hasil laboratorium terhadap specimen tinja
kasus lumpuh layuh tersebut dinyatakan negatif polio.
Grafik 3.Penemuan Kasus AFP periode 2007 s.d 2012
Penemuankasus AFP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 24
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
B. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
Program penanggulangan TB di Kabupaten Hulu Sungai Utara
dengan strategi DOTS dilaksanakan oleh 13 puskesmas yang
terdiri dari 2 (dua) Puskesmas Rujukan Mikrokospis (PRM), 9
(delapan) Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM) dan 2 (dua)
Puskesmas Satelit (PS) serta 1 (satu) Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai. Upaya penemuan penderita TB
selama lima tahun terakhir ditemukan Grafikan kasus sebagai
berikut :
Grafik 4.Penemuan penderita TB periode 2007 s.d 2012
Sedangkan untuk angka kesembuhan TB paru di
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai mulai tahun 2007
sampai tahun 2012 selalu diatas target angka kesembuhan
nasional (85%), sebagai berikut:
18992140
240 271
0
500
1000
1500
2000
2500
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 24
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
B. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
Program penanggulangan TB di Kabupaten Hulu Sungai Utara
dengan strategi DOTS dilaksanakan oleh 13 puskesmas yang
terdiri dari 2 (dua) Puskesmas Rujukan Mikrokospis (PRM), 9
(delapan) Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM) dan 2 (dua)
Puskesmas Satelit (PS) serta 1 (satu) Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai. Upaya penemuan penderita TB
selama lima tahun terakhir ditemukan Grafikan kasus sebagai
berikut :
Grafik 4.Penemuan penderita TB periode 2007 s.d 2012
Sedangkan untuk angka kesembuhan TB paru di
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai mulai tahun 2007
sampai tahun 2012 selalu diatas target angka kesembuhan
nasional (85%), sebagai berikut:
2140 2081 2146 21562264
271 200 235 233 237
2008 2009 2010 2011 2012
SuspekKlinis
BTA (+)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 24
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
B. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
Program penanggulangan TB di Kabupaten Hulu Sungai Utara
dengan strategi DOTS dilaksanakan oleh 13 puskesmas yang
terdiri dari 2 (dua) Puskesmas Rujukan Mikrokospis (PRM), 9
(delapan) Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM) dan 2 (dua)
Puskesmas Satelit (PS) serta 1 (satu) Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai. Upaya penemuan penderita TB
selama lima tahun terakhir ditemukan Grafikan kasus sebagai
berikut :
Grafik 4.Penemuan penderita TB periode 2007 s.d 2012
Sedangkan untuk angka kesembuhan TB paru di
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai mulai tahun 2007
sampai tahun 2012 selalu diatas target angka kesembuhan
nasional (85%), sebagai berikut:
SuspekKlinis
BTA (+)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 25
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 5.Angka cakupan kesembuhan (cure rate) TB
tahun 2007 s.d 2012
C. Pnemonia
Salah satu pelaksanaan program P2 ISPA, penemuan
penderita dilaksanakan pada sarana kesehatan tingkat
pertama seperti puskesmas, puskesmas pembantu, unit
rawat jalan rumah sakit dan pelayanan kesehatan desa atau
posyandu yaitu pengendalian Pneumonia balita. Kasus
pnemonia balita dari 5 (lima) tahun terakhir, sebagai berikut:
272
200
263
183
96.69 91.5
0
50
100
150
200
250
300
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 25
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 5.Angka cakupan kesembuhan (cure rate) TB
tahun 2007 s.d 2012
C. Pnemonia
Salah satu pelaksanaan program P2 ISPA, penemuan
penderita dilaksanakan pada sarana kesehatan tingkat
pertama seperti puskesmas, puskesmas pembantu, unit
rawat jalan rumah sakit dan pelayanan kesehatan desa atau
posyandu yaitu pengendalian Pneumonia balita. Kasus
pnemonia balita dari 5 (lima) tahun terakhir, sebagai berikut:
200
227
200
235 233
183208
183
224 215
91.5 91.6 91.5 95.32 92.27
2008 2009 2010 2011 2012
Target
Realisasi
%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 25
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 5.Angka cakupan kesembuhan (cure rate) TB
tahun 2007 s.d 2012
C. Pnemonia
Salah satu pelaksanaan program P2 ISPA, penemuan
penderita dilaksanakan pada sarana kesehatan tingkat
pertama seperti puskesmas, puskesmas pembantu, unit
rawat jalan rumah sakit dan pelayanan kesehatan desa atau
posyandu yaitu pengendalian Pneumonia balita. Kasus
pnemonia balita dari 5 (lima) tahun terakhir, sebagai berikut:
Target
Realisasi
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 26
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 6.Kasus Pnemonia Balita dari periode tahun 2007 s.d 2012
D. HIV/AIDS
Kegiatan P2 HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada
tahun 2012 yang dilaksanakan meliputi :
1) Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi
informasi terhadap sasaran masyarakat umum sebanyak
650 orang di 13 puskesmas dan 800 orang populasi usia
15-24 tahun di 8 (delapan) SMU/sederajat se-kota Amuntai
serta 100 populasi kunci (berisiko tinggi) yaitu warga
binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Amuntai.
2) Serosurvey kepada 100 populasi kunci (berisiko tinggi)
yaitu warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
2095 2107
79
1549
3.77 73.520
500
1000
1500
2000
2500
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 26
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 6.Kasus Pnemonia Balita dari periode tahun 2007 s.d 2012
D. HIV/AIDS
Kegiatan P2 HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada
tahun 2012 yang dilaksanakan meliputi :
1) Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi
informasi terhadap sasaran masyarakat umum sebanyak
650 orang di 13 puskesmas dan 800 orang populasi usia
15-24 tahun di 8 (delapan) SMU/sederajat se-kota Amuntai
serta 100 populasi kunci (berisiko tinggi) yaitu warga
binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Amuntai.
2) Serosurvey kepada 100 populasi kunci (berisiko tinggi)
yaitu warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
2107
2357
2140 2166 2092
15491421
16591853 1917
73.52 60.78 73.51 85.5591.63
2008 2009 2010 2011 2012
Target
Realisasi
%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 26
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 6.Kasus Pnemonia Balita dari periode tahun 2007 s.d 2012
D. HIV/AIDS
Kegiatan P2 HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada
tahun 2012 yang dilaksanakan meliputi :
1) Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi
informasi terhadap sasaran masyarakat umum sebanyak
650 orang di 13 puskesmas dan 800 orang populasi usia
15-24 tahun di 8 (delapan) SMU/sederajat se-kota Amuntai
serta 100 populasi kunci (berisiko tinggi) yaitu warga
binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Amuntai.
2) Serosurvey kepada 100 populasi kunci (berisiko tinggi)
yaitu warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
Target
Realisasi
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 27
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Amuntai bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Sampai laporan ini dibuat, hasil serosurvey belum
diketahui (umpan balik belum diterima).
3) Pembelajaran KPA bersama Tim KPA Provinsi Kalimantan
Selatan ke Provinsi Bali pada tanggal 13-16 September
2012 yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Kepala Seksi
Pemberantasan Penyakit.
Jumlah kasus HIV-AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara
sejak pertama kali dilaporkan tahun 2009 sampai dengan
saat ini secara kumulatif terdiri dari 3 orang HIV positif dan 3
orang penderita AIDS. Penderita HIV positif yang ditemukan
telah pindah dan dirujuk ke kabupaten lain (asal penderita),
sedangkan penderita AIDS yang ditemukan juga telah
meninggal dunia karena menderita berbagai infeksi
oportunistik (IO). Berikut cakupan penemuan kasus
HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 28
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 7.Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara
E. Diare
Kegiatan program Pemberantasan Penyakit (P2) diare di
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang telah dilaksanakan tahun
2012 yaitu:
1) Penemuan Penderita di Sarana Kesehatan dan Kader di
desa.
2) Penatalaksanaan kasus yang ditemukan sesuai standar
baik di Sarana Kesehatan maupun di Rumah Tangga
dengan LINTAS (Lima Langkah Tuntas) Diare
3) Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare
(Oralit, zinc dan RL) yang bekerjasama dengan bidang
pengembangan dan Gudang Farmasi.
0 00
0.5
1
1.5
2
2.5
2007 2008
Penemuan kasus HIV/AIDS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 28
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 7.Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara
E. Diare
Kegiatan program Pemberantasan Penyakit (P2) diare di
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang telah dilaksanakan tahun
2012 yaitu:
1) Penemuan Penderita di Sarana Kesehatan dan Kader di
desa.
2) Penatalaksanaan kasus yang ditemukan sesuai standar
baik di Sarana Kesehatan maupun di Rumah Tangga
dengan LINTAS (Lima Langkah Tuntas) Diare
3) Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare
(Oralit, zinc dan RL) yang bekerjasama dengan bidang
pengembangan dan Gudang Farmasi.
2
1 1
2
2009 2010 2011 2012
Penemuan kasus HIV/AIDS
PenemuankasusHIV/AIDS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 28
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 7.Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Utara
E. Diare
Kegiatan program Pemberantasan Penyakit (P2) diare di
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang telah dilaksanakan tahun
2012 yaitu:
1) Penemuan Penderita di Sarana Kesehatan dan Kader di
desa.
2) Penatalaksanaan kasus yang ditemukan sesuai standar
baik di Sarana Kesehatan maupun di Rumah Tangga
dengan LINTAS (Lima Langkah Tuntas) Diare
3) Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare
(Oralit, zinc dan RL) yang bekerjasama dengan bidang
pengembangan dan Gudang Farmasi.
PenemuankasusHIV/AIDS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 29
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
4) Pencegahan Penyakit Diare dan KLB Bekerjasama dengan
program Promkes, Surveilans dan Kesehatan Lingkungan
5) SKD KLB bekerjasama dengan petugas surveilans, sms
penemuan kasus dan kematian secara dini.
6) Pertemuan mengenai SKD KLB dengan narasumber dari
subdit P2 Diare dan ISP Kementerian Kesehatan RI
7) Sosialisasi Penyakit Diare dengan sasaran 200 orang
kader di 4 wilayah Puskesmas (Amuntai Selatan, Banjang,
Babirik dan Sapala).
8) Bintek, Monitoring dan Evaluasi setiap semester (6
bulanan) dari pengelola P2 Diare Kabupaten ke pengelola
P2 Diare Puskesmas
9) Umpan balik program pertriwulan dari pengelola P2 Diare
kabupaten ke Puskesmas
10) Pencatatan dan pelaporan dari unit di lapangan
(Puskesmas, Pustu, Bidan di desa dan praktek swasta)
oleh pengelola P2 Diare Puskesmas ke Pengelola P2 Diare
Kabupaten.
Cakupan penemuan kasus diare di Kabupaten Hulu
Sungai Utara, sebagai berikut:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 30
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 8.Cakupan penemuan kasus diare dari periode
tahun 2007 s.d 2012
F. Kusta
Kegiatan Program P2 Kusta kabupaten Hulu Sungai Utara
yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu:
1) Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey
oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten, maupun secara fasif(penderita datang sendiri
ke sarana pelayanan kesehatan).
2) Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang
dilakukan oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten.
3) Pengobatan penderita baru yang ditemukan sesuai
klasifikasinya.
6303 6318
51555693
81.78 90.110
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 30
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 8.Cakupan penemuan kasus diare dari periode
tahun 2007 s.d 2012
F. Kusta
Kegiatan Program P2 Kusta kabupaten Hulu Sungai Utara
yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu:
1) Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey
oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten, maupun secara fasif(penderita datang sendiri
ke sarana pelayanan kesehatan).
2) Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang
dilakukan oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten.
3) Pengobatan penderita baru yang ditemukan sesuai
klasifikasinya.
63186422
9047 8904 8600
5693 64675211
8231
7225
90.11 100.7 57.59 92.44 84.01
2008 2009 2010 2011 2012
target
realisasi
%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 30
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 8.Cakupan penemuan kasus diare dari periode
tahun 2007 s.d 2012
F. Kusta
Kegiatan Program P2 Kusta kabupaten Hulu Sungai Utara
yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu:
1) Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey
oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten, maupun secara fasif(penderita datang sendiri
ke sarana pelayanan kesehatan).
2) Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang
dilakukan oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas dan Wasor
kabupaten.
3) Pengobatan penderita baru yang ditemukan sesuai
klasifikasinya.
target
realisasi
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 31
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
4) Pemantauan terjadinya kasus reaksi kusta menggunakan
format pencegahan cacat (POD) oleh pengelola P2 Kusta
Puskesmas setiap bulannya ketika pasien datang
mengambil obat/MDT.
5) Mengajarkan cara perawatan diri untuk mencegah cacat
dan meminimalisir kecacatan kepada pasien yang sudah
cacat tingkat 2 yang dilakukan oleh Wasor Kabupaten dan
pengelola P2 Kusta Puskesmas.
6) On the Job Training oleh wasor kabupaten kepada
pengelola P2 Kusta baru di Puskesmas (belum mendapat
pelatihan).
7) Pengelolaan Logistik (Ketersediaan obat program).
Dilakukan pengambilan logistik ke Dinas Kesehatan
Propinsi oleh pengelola P2 Kusta Kabupaten setiap
triwulannya.
8) Pencatatan dan Pelaporan Berjenjang.
9) Bimbingan Teknis/supervisi oleh Wasor Kabupaten ke
Pengelola P2 Kusta di Puskesmas setiap semesternya (6
bulan).
10)Umpan balik program dari wasor kabupaten ke
puskesmas setiap triwulannya.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 32
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
11)Sosialisasi Penyakit Kusta Kepada Masyarakat (Kader)
Dan Petugas Kesehatan di Desa dalam hal ini Pustu, Bidan
Di Desa dan Pembina Desa.
12)Kontak Survey dan Scholl Survey Bersama dengan
Petugas Dari Propinsi.
Cakupan penemuan kusta baru,sebagai berikut:
Grafik.9Cakupan penemuan kusta baru Tahun 2007 s.d 2012
III.2.2 Penyakit Bersumber Binatang
Penyakit bersumber binatang adalah penyakit yang
dapat ditularkan dari binatang atau penderita ke orang lain
dengan perantara binatang. Berikut ini adalah beberapa penyakit
bersumber binatang yang masih menjadi masalah di Kabupaten
Hulu Sungai Utara, yaitu:
18
10
01
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 32
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
11)Sosialisasi Penyakit Kusta Kepada Masyarakat (Kader)
Dan Petugas Kesehatan di Desa dalam hal ini Pustu, Bidan
Di Desa dan Pembina Desa.
12)Kontak Survey dan Scholl Survey Bersama dengan
Petugas Dari Propinsi.
Cakupan penemuan kusta baru,sebagai berikut:
Grafik.9Cakupan penemuan kusta baru Tahun 2007 s.d 2012
III.2.2 Penyakit Bersumber Binatang
Penyakit bersumber binatang adalah penyakit yang
dapat ditularkan dari binatang atau penderita ke orang lain
dengan perantara binatang. Berikut ini adalah beberapa penyakit
bersumber binatang yang masih menjadi masalah di Kabupaten
Hulu Sungai Utara, yaitu:
13
15
1314
21 1
2
2009 2010 2011 2012
Tipe MB
Tipe PB
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 32
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
11)Sosialisasi Penyakit Kusta Kepada Masyarakat (Kader)
Dan Petugas Kesehatan di Desa dalam hal ini Pustu, Bidan
Di Desa dan Pembina Desa.
12)Kontak Survey dan Scholl Survey Bersama dengan
Petugas Dari Propinsi.
Cakupan penemuan kusta baru,sebagai berikut:
Grafik.9Cakupan penemuan kusta baru Tahun 2007 s.d 2012
III.2.2 Penyakit Bersumber Binatang
Penyakit bersumber binatang adalah penyakit yang
dapat ditularkan dari binatang atau penderita ke orang lain
dengan perantara binatang. Berikut ini adalah beberapa penyakit
bersumber binatang yang masih menjadi masalah di Kabupaten
Hulu Sungai Utara, yaitu:
Tipe MB
Tipe PB
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 33
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
A. Demam Berdarah
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara pelaksanaan pemberantasan
penyakit demam berdarah selama tahun 2012, dengan
pengadakan penyuluhan siaran keliling, dan pembagian
leaflet ke semua puskesmas, juga dengan melakukan
kegiatan penyemprotan atau fogging sebelum masa
penularan yang dilaksanakan di daerah endemis dan fogging
fokus yang dilakukan pada lokasi kejadian DBD. Berikut
cakupan penemuan kasus DBD dari 5 (lima) tahun terakhir:
Grafik 10.Cakupan penemuan kasus DBD dari periode 2007 s.d 2012
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara kegiatan yang dilaksanakan
dalam upaya pemberantasan penyakit demam berdarah
selama tahun 2012, antara lain kegiatan promosi dengan
115
38
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2007 2008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 33
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
A. Demam Berdarah
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara pelaksanaan pemberantasan
penyakit demam berdarah selama tahun 2012, dengan
pengadakan penyuluhan siaran keliling, dan pembagian
leaflet ke semua puskesmas, juga dengan melakukan
kegiatan penyemprotan atau fogging sebelum masa
penularan yang dilaksanakan di daerah endemis dan fogging
fokus yang dilakukan pada lokasi kejadian DBD. Berikut
cakupan penemuan kasus DBD dari 5 (lima) tahun terakhir:
Grafik 10.Cakupan penemuan kasus DBD dari periode 2007 s.d 2012
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara kegiatan yang dilaksanakan
dalam upaya pemberantasan penyakit demam berdarah
selama tahun 2012, antara lain kegiatan promosi dengan
38
129140
1421
2008 2009 2010 2011 2012
DBD
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 33
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
A. Demam Berdarah
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara pelaksanaan pemberantasan
penyakit demam berdarah selama tahun 2012, dengan
pengadakan penyuluhan siaran keliling, dan pembagian
leaflet ke semua puskesmas, juga dengan melakukan
kegiatan penyemprotan atau fogging sebelum masa
penularan yang dilaksanakan di daerah endemis dan fogging
fokus yang dilakukan pada lokasi kejadian DBD. Berikut
cakupan penemuan kasus DBD dari 5 (lima) tahun terakhir:
Grafik 10.Cakupan penemuan kasus DBD dari periode 2007 s.d 2012
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara kegiatan yang dilaksanakan
dalam upaya pemberantasan penyakit demam berdarah
selama tahun 2012, antara lain kegiatan promosi dengan
DBD
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 34
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
mengadakan penyuluhan siaran keliling(kerjasama dengan
seksi promosi). Kegiatan promosi ini terutama dilakukan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas lingkungan
yang sehat serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya
pengendalian Vektor terutama PSN dengan Gerakan 3M.
Upaya pengendalian vektor ini juga dilakukan dengan
kegiatan Larvasidasi (pembagian bubuk abate), serta
pemberantasan nyamuk dewasa melalui fogging. Kegiatan
fogging selama tahun 2012 dilaksanakan meliputi foging
sebelum masa penularan sebanyak 50 lokasi endemis pada
bulan Agustus sampai dengan Nopember dan fogging fokus
pada kasus DBD yang ditemukan
B. Malaria
Pengobatan kasus malaria yang ditemukan secara PCD (Pasif
Case Detection) di Puskesmas dengan Pengobatan Radikal
dengan konfirmasi laboratorium. Kasus klinis tanpa
konfirmasi laboratorium diberikan pengobatan klinis malaria
di Puskesmas. Pengobatan kasus malaria maupun dengan
konfirmasi laboratorium positif malaria di kabupaten/kota
umumnya masih mengunakan obat. sudah mengunakan obat
terbaru yaitu ACT (Artemisinin Combination Therapy). Hal ini
tidak terlepas dari kuantitas maupun kualitas dokter, perawat
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 35
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
yang sudah dilatih, serta alat dan bahan laboratorium
malaria. Trend penemuan kasus malaria positif di 5 (lima)
tahun terakhir:
Grafik 11.Cakupan penemuan kasus malaria dari 5 (lima) tahun
terakhir
Grafik 12.API Malaria Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2008 s.d
2012
19
66
020406080
100120140160180
2007 2008
0.000.501.001.502.002.503.003.50
SKR SML STR
2008 0.01 0.02 0.02
2009 0.01 0.01 0.02
2010 0.00 0.10 0.14
2011 0.18 0.22 0.60
2012 0.61 0.10 0.07
0/00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 35
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
yang sudah dilatih, serta alat dan bahan laboratorium
malaria. Trend penemuan kasus malaria positif di 5 (lima)
tahun terakhir:
Grafik 11.Cakupan penemuan kasus malaria dari 5 (lima) tahun
terakhir
Grafik 12.API Malaria Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2008 s.d
2012
46
88
110
155
2009 2010 2011 2012
KasusMalaria
SML STR HGD
GTG AMS
BBR DPG SPL ALB PSB BJG PMG
0.02 0.02 0.07 0.00 0.07 0.06 0.03 0.07 0.00 0.01 0.00 0.00
0.01 0.02 0.02 0.00 0.05 0.03 0.01 0.00 0.01 0.06 0.01 0.00
0.10 0.14 2.04 0.18 0.15 0.21 0.18 0.00 0.00 1.29 0.85 0.00
0.22 0.60 0.61 1.05 0.33 0.93 0.41 0.13 0.15 0.27 0.20 0.00
0.10 0.07 0.49 0.34 0.04 0.50 2.04 0.69 0.23 1.52 0.12 3.28
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 35
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
yang sudah dilatih, serta alat dan bahan laboratorium
malaria. Trend penemuan kasus malaria positif di 5 (lima)
tahun terakhir:
Grafik 11.Cakupan penemuan kasus malaria dari 5 (lima) tahun
terakhir
Grafik 12.API Malaria Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2008 s.d
2012
KasusMalaria
PMG
HSU
0.00 0.03
0.00 0.02
0.00 0.37
0.00 0.53
3.28 0.73
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 36
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
C. Filariasis
Tahun 2012 Program Pemberantasan Filariasis melakukan
kegiatan lanjutan setelah Rangkaian Pengobatan Massal,
yaitu melaksanakan Survei Evaluasi Filariasis, kegiatan
tersebut dilakukan menggunakan system TAS (Transmission
Assessment Survey).
Sasaran TAS adalah anak sekolah dasar kelas 1 dan 2
dengan asumsi anak yang sudah pernah mengikuti
pengobatan massal selama 5 tahun berturut-turut.
Instrument TAS menggunakan Brugia Rapid. Sampling
dilakukan secara random dan data sampel didapat dari
Kementerian Kesehatan RI. Hasil samplingnya Kabupaten
Hulu Sungai mendapat 1.453 Sampel. Dalam pelaksanaan
sampel yang didapat adalah 1433, hasil positif menggunakan
Brugia Rapid 87 positif, dimana critical cut of risk Kabupaten
Hulu Sungai Utara adalah 18 orang.
Jika dilihat dari batas maksimal yang positif dimana
Kabupaten Hulu Sungai Utara melebihi dari yang batas
tersebut. Karena kegiatan TAS merupakan kegiatan lanjutan
dari rangkaian pengobatan massal yang dilakukann dalam
kurun waktu 5 tahun, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil yang tidak diharapkan tersebut. Ada hal
yang missing dalam proses pengobatan massal di kabupaten
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 37
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Hulu Sungai Utara dan ini akan menjadi bahan evaluasi serta
bahan untuk merancang strategi atau kebijakan yang tepat
untuk menata sehingga target kabupaten Hulu Sungai Utara
bebas Filariasis akan tercapai.
D. Buski atau Kecacingan
Program pemberantasan kecacingan tahun 2012 ini dibagi
dua yaitu kecacingan usus dan kecacingan Buski yang khusus
dilaksanakan di daerah Kecamatan Babirik.
Program pemberatasan kecacingan usus dilaksanakan pada
anak usia sekolah dasar pada seluruh kabupaten Hulu Sungai
Utara dengan jumlah sampel 1.889 anak diperiksa faecesnya,
jumlah sampel yang positif yaitu 241 sampel (12,76%).
Program kecacingan buski tahun 2012 kabupaten Hulu
Sungai sendiri dengan anggaran APBD II melakukan Survey
Kecacingan Buski di Kecamatan Babirik dengan 700 sampel,
hasil survey Buski didapat 7 orang positif (1%). Serta
Sosialisasi Buski pada 7 desa di kecamatan Babirik dan
Sosialisasi Advokasi Buski yang bertujuan untuk koordinasi
lintas sektoral yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Kecacingan Buski kabupaten Hulu Sungai Utara dibantu oleh
pihak luar yang melakukan studi epidemiologi Buski yaitu
oleh Balai Litbang Tanah Bumbu dan BBTKL Banjarbaru.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 38
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Balai Litbang Tanah Bumbu dengan studi Komprehensif
kejadian Buski di tiga desa endemis yaitu Desa Sungai
Papuyu, Desa Kalumpang Dalam dan Desa Telaga Emas.
Hasil Survey yang dilakukan adalah: Desa Sungai Papuyu 9
yang positif dari 130 sampel (6,92%); Desa Kalumpang
Dalam 2 yang positif dari 137 sampel (1,46%).
Sementara survey yang dilakukan oleh BBTKL Banjarbaru
sampai saat laporan ini dibuat belum ada konfirmasi pada
pihak Dinas Kesehatan Kab. Hulu Sungai Utara mengenai
hasil dari studi yang mereka laksanakan.
Dari hasil survey kecacingan yang dilakuakan pada tahun
2012 menjadi acuan untuk membuat rencana kegiatan di
tahun 2013 yaitu Kegiatan Sosialisasi Kecacingan pada anak
usia sekolah dasar pada 13 wilayah kerja Puskesmas di Kab,
Hulu Sungai Utara. Pada Sosialisasi yang akan dilaksanakan
pada 2013 akan dilaksanakan juga semacam kampaye cuci
tangan pakai sabun untuk anak-anak sekolah. Dimana secara
teori bahwa cuci tangan pakai sabun dapat menekan angka
kecacingan dan diare sebesar 60%.
III.3 STATUS GIZI MASYARAKAT
Indikator status gizi masyarakat diukur dari status gizi
anak. Pengukuran gizi anak tidak lepas dari cakupan bayi BBLR,
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 39
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
balita gizi kurang dan buruk. Berikut cakupan balita dengan gizi
kurang dan buruk menurut BB/TB dan BB/U dari 3 (tiga).
Grafik 13.Cakupan jumlah bayi-balita gizi buruk dengan indeks BB/TB
periode tahun 2007 s.d 2012
Grafik 14.Cakupan persentase balita dengan gizi kurang dan buruk
menurut BB/U periode Tahun 2009 s.d 2012
7
19
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2007 2008 2009
8.23
17.43
0.07
4.46
0
5
10
15
20
25
2009 2010
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 39
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
balita gizi kurang dan buruk. Berikut cakupan balita dengan gizi
kurang dan buruk menurut BB/TB dan BB/U dari 3 (tiga).
Grafik 13.Cakupan jumlah bayi-balita gizi buruk dengan indeks BB/TB
periode tahun 2007 s.d 2012
Grafik 14.Cakupan persentase balita dengan gizi kurang dan buruk
menurut BB/U periode Tahun 2009 s.d 2012
6
9
15
4
2009 2010 2011 2012
Bayi-Balita giziburuk
17.43
20.2621.43
4.465.68 5.81
2010 2011 2012
% Balita gizikurang% Balita giziburuk
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 39
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
balita gizi kurang dan buruk. Berikut cakupan balita dengan gizi
kurang dan buruk menurut BB/TB dan BB/U dari 3 (tiga).
Grafik 13.Cakupan jumlah bayi-balita gizi buruk dengan indeks BB/TB
periode tahun 2007 s.d 2012
Grafik 14.Cakupan persentase balita dengan gizi kurang dan buruk
menurut BB/U periode Tahun 2009 s.d 2012
Bayi-Balita giziburuk
% Balita gizikurang% Balita giziburuk
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 40
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 15.Persentase cakupan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) periode 2008 s.d 2012
4.19 5.13
182
219
0
50
100
150
200
250
2008 2009
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 40
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 15.Persentase cakupan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) periode 2008 s.d 2012
4.77 5.03 6
181
219231
2010 2011 2012
% BBLR
Jml BBLR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 40
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 15.Persentase cakupan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) periode 2008 s.d 2012
% BBLR
Jml BBLR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 41
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Pencapaian pembangunan kesehatan suatu daerah tidak
terlepas dari upaya kesehatan yang dilakukan baik dari
pemenuhan sumber daya seperti tenaga, sarana dan dana.
Pemenuhan tersebut bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan di puskesmas telah
dilakukan. Berikut ini diuraikan Grafikan situasi upaya kesehatan
Tahun 2012.
IV.1 PELAYANAN KESEHATAN
Yang termasuk pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut :
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Target K4 tahun 2012 sebesar 84% belum tercapai.
Dibandingkan tahun 2011 pencapaian K4 sebesar 79,7% dan
pada tahun 2012 ini sebesar 74,9% terjadi penurunan
pencapaian cakupan. Beberapa Puskesmas yang belum
mencapai target adalah Puskesmas Sungai Malang,Sungai
Turak,Guntung,Pasar Sabtu dan Paminggir masih jauh dari
target karena masih dibawah 70%. Apalagi bila dibandingkan
dengan pencapaian cakupan K1 maka terlihat kesenjangan
yang cukup jauh sekitar 12%. Artinya masih banyak kasus
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 42
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
droup out K4 yang berarti tingkat pelayanan kesehatan ibu
hamil belum paripurna.
Selanjutnya jika dilihat dari pencapaian pada tahun ke
lima Renstra Dinas Kesehatan 2008 – 2012 maka pada grafik
di bawah ini :
Grafik 16.Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik 16, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan kunjungan ibu hamil mengalami trend peningkatan
dan pada tahun 2012 ini mengalami sedikit penurunan dan
masih belum mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
0102030405060708090
100
2008 2009
80 8173.6
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 42
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
droup out K4 yang berarti tingkat pelayanan kesehatan ibu
hamil belum paripurna.
Selanjutnya jika dilihat dari pencapaian pada tahun ke
lima Renstra Dinas Kesehatan 2008 – 2012 maka pada grafik
di bawah ini :
Grafik 16.Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik 16, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan kunjungan ibu hamil mengalami trend peningkatan
dan pada tahun 2012 ini mengalami sedikit penurunan dan
masih belum mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
2009 2010 2011 2012
81 82 83 84
70.09 73.279.7
74.9
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 42
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
droup out K4 yang berarti tingkat pelayanan kesehatan ibu
hamil belum paripurna.
Selanjutnya jika dilihat dari pencapaian pada tahun ke
lima Renstra Dinas Kesehatan 2008 – 2012 maka pada grafik
di bawah ini :
Grafik 16.Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik 16, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan kunjungan ibu hamil mengalami trend peningkatan
dan pada tahun 2012 ini mengalami sedikit penurunan dan
masih belum mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 43
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Untuk pencapaian hasil cakupan sampai pada tahun ke
lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 17.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 17, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 mempunyai
tren yang meningkat dan sudah melampaui target yang
ditetapkan.
0102030405060708090
100
2008 2009
65 6878
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 43
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Untuk pencapaian hasil cakupan sampai pada tahun ke
lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 17.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 17, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 mempunyai
tren yang meningkat dan sudah melampaui target yang
ditetapkan.
2009 2010 2011 2012
68 72 76 80
48.235.1
80.889.91
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 43
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Untuk pencapaian hasil cakupan sampai pada tahun ke
lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 17.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 17, tersebut dapat dilihat bahwa pencapain
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 mempunyai
tren yang meningkat dan sudah melampaui target yang
ditetapkan.
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 44
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan (Nakes) yang memiliki kompetensikebidanan
Cakupan ini dengan target 85% dengan realisasi
86,5%, ini sebenarnya telah melebihi target yang ditentukan
tetapi sebetulnya hal ini bisa saja mencapai 100% tetapi
kenyataannya masih ada persalinan di Kabupaten Hulu
Sungai Utara masih terdapat persalinan yang ditolong oleh
bukan tenaga kesehatan dalam hal ini oleh dukun. Hal ini
bisa dipahami karena tidak semua desa ada bidan desanya
dan tidak semua bidan desa bertempat tinggal di desa sesuai
dengan SK nya dengan berbagai alasan, tidak dipungkiri juga
ada sebagian masyarakat yang masih percaya terhadap
dukun beranak. Pembinaan terhadap dukun kampung sudah
dilakukan, dukun sebagai mitra bidan hanya membantu,
namun dalam persalinan ditolong oleh bidan. Rancangan
Peraturan Bupati tentang penolong persalinan di Kabupaten
Hulu Sungai Utara sedang dipersiapkan.
Untuk pencapaian hasil cakupan sampai pada tahun ke
lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 45
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 18.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan(Nakes) yang memiliki kompetensi kebidananDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 18, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
(nakes) yang memiliki kompetensi kebidanan sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah
memenuhi target yang ditetapkan.
4. Cakupan pelayanan nifas
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
0102030405060708090
100
2008 2009
80 8280.27
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 45
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 18.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan(Nakes) yang memiliki kompetensi kebidananDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 18, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
(nakes) yang memiliki kompetensi kebidanan sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah
memenuhi target yang ditetapkan.
4. Cakupan pelayanan nifas
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
2009 2010 2011 2012
82 83 84 8583.68 83.385.8 86.5
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 45
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 18.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan(Nakes) yang memiliki kompetensi kebidananDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 18, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
(nakes) yang memiliki kompetensi kebidanan sampai tahun
ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah
memenuhi target yang ditetapkan.
4. Cakupan pelayanan nifas
Indikator ini dengan target 80% dan dapat dicapai
dengan realisasi 89,91 %, hal ini disebabkan meningkatnya
kualitas pelayanan ibu hamil (bumil) dan ibu nifas (bufas).
Peningkatan kualitas Bidan Desa dengan adanya program
khusus kebidanan diharapkan dengan bertambah bekal ilmu
pada saat sekolah dan praktek lapangan dapat dipergunakan
dalam penanganan komplikasi kebidanan. Adanya 3
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 46
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Pencapaian target sasaran cakupan pelayanan nifas
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 19.Cakupan pelayanan nifas
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 19, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pelayanan nifas sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah melebihi target yang
ditetapkan.
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan indikator ini pada tahun 2012 dengan target
60% dengan realisasi sebesar 54,3%, belum tercapainya
indikator ini disebabkan karena belum semua bidan
0102030405060708090
100
2008 2009
75 7888
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 46
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Pencapaian target sasaran cakupan pelayanan nifas
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 19.Cakupan pelayanan nifas
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 19, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pelayanan nifas sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah melebihi target yang
ditetapkan.
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan indikator ini pada tahun 2012 dengan target
60% dengan realisasi sebesar 54,3%, belum tercapainya
indikator ini disebabkan karena belum semua bidan
2009 2010 2011 2012
78 80 83 86
67.45
86 87.4 86.4
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 46
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Puskesmas PONED diharapkan juga membantu dalam
penanganan komplikasi dan kegawat daruratan kebidanan.
Pencapaian target sasaran cakupan pelayanan nifas
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 19.Cakupan pelayanan nifas
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 19, tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian
cakupan pelayanan nifas sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 telah melebihi target yang
ditetapkan.
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan indikator ini pada tahun 2012 dengan target
60% dengan realisasi sebesar 54,3%, belum tercapainya
indikator ini disebabkan karena belum semua bidan
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 47
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
mengetahui definisi operasional komplikasi neonatus
sehingga banyak kasus yang sebenarnya sudah ditangani
ditingkat bidan desa namun belum dilaporkan karena
kegagalan penanganan yang berakhir kematian, ditambah
dengan belum terampilnya bidan dalam penanganan
komplikasi neonatus. Banyak kasus yang akhirnya terlambat
dalam penanganannya.
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 20.Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 20 di atas dapat diketahui bahwa cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani sampai tahun ke
0102030405060708090
100
2008 2009
4045
33
59.4
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 47
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
mengetahui definisi operasional komplikasi neonatus
sehingga banyak kasus yang sebenarnya sudah ditangani
ditingkat bidan desa namun belum dilaporkan karena
kegagalan penanganan yang berakhir kematian, ditambah
dengan belum terampilnya bidan dalam penanganan
komplikasi neonatus. Banyak kasus yang akhirnya terlambat
dalam penanganannya.
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 20.Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 20 di atas dapat diketahui bahwa cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani sampai tahun ke
2009 2010 2011 2012
4550
556059.4
33
54.3 54.3Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 47
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
mengetahui definisi operasional komplikasi neonatus
sehingga banyak kasus yang sebenarnya sudah ditangani
ditingkat bidan desa namun belum dilaporkan karena
kegagalan penanganan yang berakhir kematian, ditambah
dengan belum terampilnya bidan dalam penanganan
komplikasi neonatus. Banyak kasus yang akhirnya terlambat
dalam penanganannya.
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 –
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 20.Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik 20 di atas dapat diketahui bahwa cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani sampai tahun ke
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 48
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 hampir
memenuhi target yang ditentukan.
6. Cakupan kunjungan bayi
Target indikator ini pada tahun 2011 sebesar 70%,
dengan realisasi sebesar 83,46%, hal ini sudah cukup baik.
Untuk tahun 2009 data realisasi tidak terhitung, jadi tidak
bisa mengGrafikkan hasil pencapaiannya. Ini disebabkan
tidak semua bidan melaporkan kegiatan kunjungan bayinya.
Selanjutnya pencapaian cakupan kunjungan bayi
sampai tahun ke empat dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Grafik 21.Cakupan kunjungan bayi
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 -2012
0102030405060708090
100
2008 2009
5055
56.9
73.8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 48
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 hampir
memenuhi target yang ditentukan.
6. Cakupan kunjungan bayi
Target indikator ini pada tahun 2011 sebesar 70%,
dengan realisasi sebesar 83,46%, hal ini sudah cukup baik.
Untuk tahun 2009 data realisasi tidak terhitung, jadi tidak
bisa mengGrafikkan hasil pencapaiannya. Ini disebabkan
tidak semua bidan melaporkan kegiatan kunjungan bayinya.
Selanjutnya pencapaian cakupan kunjungan bayi
sampai tahun ke empat dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Grafik 21.Cakupan kunjungan bayi
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 -2012
2009 2010 2011 2012
5558 63
6873.8
96.2
53.3 45.87Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 48
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 hampir
memenuhi target yang ditentukan.
6. Cakupan kunjungan bayi
Target indikator ini pada tahun 2011 sebesar 70%,
dengan realisasi sebesar 83,46%, hal ini sudah cukup baik.
Untuk tahun 2009 data realisasi tidak terhitung, jadi tidak
bisa mengGrafikkan hasil pencapaiannya. Ini disebabkan
tidak semua bidan melaporkan kegiatan kunjungan bayinya.
Selanjutnya pencapaian cakupan kunjungan bayi
sampai tahun ke empat dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Grafik 21.Cakupan kunjungan bayi
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 -2012
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 49
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Dari grafik 21 di atas dapat diketahui bahwa cakupan
kunjungan bayi sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU
Tahun 2008 – 2012 telah melebihi target yang ditentukan.
7. Cakupan pelayanan anak balita
Realisasai indikator ini sebesar 45,87%, belum
mencapai target yang ada sebesar 68%, hal ini disebabkan
karena partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam hal
pemeriksaan dan penimbangan setelah bayi 9 bulan dan
sudah selesai imunisasi campak dianggap oleh orang tua
sudah tidak perlu lagi datang ke sarana kesehatan, akibatnya
syarat 8 kali kunjungan balita dalam setahun untuk
dilakukan pemantauan tumbuh kembangnya juga menjadi
tidak tercapai.
Cakupan pelayanan anak balita sampai tahun ke lima
dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 50
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 22.Cakupan pelayanan anak balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan pelayanan anak balita sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 tidak tercapai, hal ini perlu
kerja keras dalam pencapaian target pada tahun ke lima agar
dapat memenuhi target yang ditentukan.
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI padausia 6 - 24 bulan pada keluarga miskin.
Pada tahun 2012 pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) pada umur 6-11 bulan berupa bubur tidak ada
pendistribusian, hal ini dikarenakan tidak ada pendistribusian
dari pusat dan daerah, namun pendistribusian dari Pusat
berupa MP-ASI pada umur 12-24 bulan berupa biskuit
0102030405060708090
100
2008 2009
5055
56.9
73.8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 50
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 22.Cakupan pelayanan anak balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan pelayanan anak balita sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 tidak tercapai, hal ini perlu
kerja keras dalam pencapaian target pada tahun ke lima agar
dapat memenuhi target yang ditentukan.
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI padausia 6 - 24 bulan pada keluarga miskin.
Pada tahun 2012 pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) pada umur 6-11 bulan berupa bubur tidak ada
pendistribusian, hal ini dikarenakan tidak ada pendistribusian
dari pusat dan daerah, namun pendistribusian dari Pusat
berupa MP-ASI pada umur 12-24 bulan berupa biskuit
2009 2010 2011 2012
5558 63
6873.8
96.2
53.3 45.87Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 50
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 22.Cakupan pelayanan anak balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan pelayanan anak balita sampai tahun ke lima Renstra
Dinkes HSU Tahun 2008 – 2012 tidak tercapai, hal ini perlu
kerja keras dalam pencapaian target pada tahun ke lima agar
dapat memenuhi target yang ditentukan.
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI padausia 6 - 24 bulan pada keluarga miskin.
Pada tahun 2012 pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) pada umur 6-11 bulan berupa bubur tidak ada
pendistribusian, hal ini dikarenakan tidak ada pendistribusian
dari pusat dan daerah, namun pendistribusian dari Pusat
berupa MP-ASI pada umur 12-24 bulan berupa biskuit
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 51
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
diberikan kepada 93 balita berdasarkan hasil operasi timbang
balita.
9. Kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Kasus gizi buruk balita di Tahun 2012 sebanyak 4
orang, terjadi penurunan dibanding Tahun 2011 sebanyak 15
orang dan 100% telah mendapatkan perawatan di RSUD dan
Panti Pemulihan Gizi serta rawat jalan. Pencapaian kasus gizi
buruk mendapatkan perawatan sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 23.Penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua
penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan.
0
20
40
60
80
100
2008 2009
100 100100 100
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 51
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
diberikan kepada 93 balita berdasarkan hasil operasi timbang
balita.
9. Kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Kasus gizi buruk balita di Tahun 2012 sebanyak 4
orang, terjadi penurunan dibanding Tahun 2011 sebanyak 15
orang dan 100% telah mendapatkan perawatan di RSUD dan
Panti Pemulihan Gizi serta rawat jalan. Pencapaian kasus gizi
buruk mendapatkan perawatan sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 23.Penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua
penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan.
2009 2010 2011 2012
100 100 100 100100 100 100 100
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 51
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
diberikan kepada 93 balita berdasarkan hasil operasi timbang
balita.
9. Kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Kasus gizi buruk balita di Tahun 2012 sebanyak 4
orang, terjadi penurunan dibanding Tahun 2011 sebanyak 15
orang dan 100% telah mendapatkan perawatan di RSUD dan
Panti Pemulihan Gizi serta rawat jalan. Pencapaian kasus gizi
buruk mendapatkan perawatan sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 23.Penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua
penemuan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan.
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 52
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
10. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe 1& Fe 3)
Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe 1) pada ibu hamil
kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2012 adalah 87,70 %
sedangkan cakupan untuk Fe 3 adalah 74,93 % dibandingkan
hasil cakupan tahun 2011 mengalami penurunan dan belum
mencapai target. Hasil Pencapian pemberian tablet Besi (Fe)
Bumil dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV. 1 Cakupan Pemberian Tablet Besi Bumil ( Fe 1 danFe 3)
KegiatanTarget(%)
Realisasi (%)2008 2009 2010 2011 2012
Fe 1(Fe 30 bj)
90 85,09 100 97,21 98,99 87,70
Fe 3(Fe 90 bj)
78 84,20 82,13 79,94 83,9 74,93
11. Distribusi Vitamin A Balita Dan Ibu Nifas
Cakupan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi
untuk balita pada tahun 2012 mengalami penurunan
dibandingkan dari tahun 2011, tetapi hasil cukupan tersebut
sudah mencapai target. Pencapaian Cakupan pemberian
kapsul Vitamin A pada balita pada bulan Februari dan Agustus
Tahun 2008 s.d 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 53
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel IV.2 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita
KegiatanTarget(%)
Realisasi (%)2008 2009 2010 2011 2012
Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb AgsVitamin ABalita
80 90,4 96,9 92 88,8 89,9 98,2 98,6 100 85,2 87,9
Pada cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas
pada tahun 2012 sebesar 92,2 % mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011 sebesar 91,1 % dan hasil cakupan
tersebut mencapai target tahunan sebesar 90 %.
12. Pemberian ASI Eksklusif
Untuk hasil cakupan ASI esklusif usia 0 – 6 bulan
bulan februari dan Agustus sebesar 61,4 % dan 66,78 %
masih dibawah target 70 % namun ada Puskesmas yang telah
mencapai target pada bulan Agustus ada 8 buah yaitu
Puskesmas Sungai Karias, Sungai Turak, Haur Gading,
Amuntai Selatan, Danau Panggang, Sapala, Banjang dan
Paminggir. Adapun hasil cakupan ASI Esklusif tahun 2012
pada setiap puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 54
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel IV.3 Hasil Cakupan ASI Esklusif Kabupaten Hulu SungaiUtara Tahun 2012
No. PuskesmasPresentasi Cakupan ASIEsklusif usia 0 – 6 bln Ket.Februari Agustus
1 Sei.Karias 44,85 75,762 Sei.Malang 22,13 25,003 Sei.Turak 50,55 84,114 Haur Gading 71,11 74,225 Guntung 41,24 51,726 Amt.Selatan 83,11 77,027 Babirik 44,66 47,248 Dn.Panggang 75,00 81,529 Sapala 77,27 90,9110 Sei.Pandan 85,50 57,9511 Ps.Sabtu 69,83 66,3612 Banjang 79,75 97,7313 Paminggir 19,23 71,88
KABUPATEN 61,40 66,78
13. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization(UCI)
Target UCI pada tahun 2012 sebesar 90% dengan
realisasi 85,4%, belum tercapainya dikarenakan belum
optimalnya promosi kesehatan, masih adanya sebagian kecil
reaksi penolakan di masyarakat terhadap imunisasi,
pelaksanaan imunisasi dalam gedung yang masih belum
optimal di beberapa Puskesmas dan pelembagaan PWS.
Pencapaian cakupan desa/kelurahan Universal Child
Imunization (UCI) sampai tahun ke lima adalah sebagai
berikut :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 55
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 24.Pencapaian cakupan desa/kelurahan
Universal Child Imunization(UCI)Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2007 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012
menunjukkan trend yang cukup baik dalam arti terus
meningkat walaupun masih belum memenuhi target yang
ditentukan.
14. Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit
Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit terdari dari :
a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Target indikator ini pada tahun 2012, yaitu : 2/100.000
pada usia kurang < 15 tahun, penemuan kasus di tahun
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2008 2009
7075
63.5 61.19
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 55
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 24.Pencapaian cakupan desa/kelurahan
Universal Child Imunization(UCI)Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2007 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012
menunjukkan trend yang cukup baik dalam arti terus
meningkat walaupun masih belum memenuhi target yang
ditentukan.
14. Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit
Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit terdari dari :
a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Target indikator ini pada tahun 2012, yaitu : 2/100.000
pada usia kurang < 15 tahun, penemuan kasus di tahun
2009 2010 2011 2012
7580
8590
61.19
74.979.9 85.4
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 55
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 24.Pencapaian cakupan desa/kelurahan
Universal Child Imunization(UCI)Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2007 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
sampai tahun ke lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012
menunjukkan trend yang cukup baik dalam arti terus
meningkat walaupun masih belum memenuhi target yang
ditentukan.
14. Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit
Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit terdari dari :
a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Target indikator ini pada tahun 2012, yaitu : 2/100.000
pada usia kurang < 15 tahun, penemuan kasus di tahun
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 56
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
2011 sebanyak 1 kasus di Desa Parupukan wilayah kerja
Puskesmas Babirik dengan konfirmasi Laboratorium non
polio.
b. Penemuan penderita pneumonia balita
Target indikator ini sebesar 100% dari jumlah sasaran
dengan rumus : 10% dari jumlah penduduk adalah balita,
kemudian 10% nya lagi dari jumlah balita tersebut adalah
sasaran penemuan penderita pneumonia. Dari target
tersebut diperoleh realisasi sebesar 91,63%. Rata-rata
cakupan penemuan kasus di semua puskesmas sudah
baik, namun masih ada puskesmas yang cakupannya
masih sangat rendah di bawah target.
Pencapaian cakupan penemuan penderita pneumonia
balita sampai tahun ke lima dari pencapaian Renstra
Dinkes dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 57
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 25.Penemuan penderita pneumonia balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita pneumonia balita sampai tahun ke
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012 setiap tahun
menunjukkan trend meningkat walaupun belum mencapai
target.
c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Target indikator ini pada tahun 2012 sebesar 70% dengan
realisasi sebesar 53,99%, dari 13 puskesmas. Sebagian
besar belum tercapai dikarenakan belum optimalnya
upaya penemuan kasus dengan cara sosialisasi dan
penyebarluasan informasi tentang TB pada daerah yang
rendah cakupan, jauh dari jangkauan pelayanan
kesehatan, kantong-kantong penderita atau daerah
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2008 2009
100 100
39.3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 57
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 25.Penemuan penderita pneumonia balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita pneumonia balita sampai tahun ke
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012 setiap tahun
menunjukkan trend meningkat walaupun belum mencapai
target.
c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Target indikator ini pada tahun 2012 sebesar 70% dengan
realisasi sebesar 53,99%, dari 13 puskesmas. Sebagian
besar belum tercapai dikarenakan belum optimalnya
upaya penemuan kasus dengan cara sosialisasi dan
penyebarluasan informasi tentang TB pada daerah yang
rendah cakupan, jauh dari jangkauan pelayanan
kesehatan, kantong-kantong penderita atau daerah
2009 2010 2011 2012
100 100 100 100
60.29
77.585.5
91.63
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 57
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 25.Penemuan penderita pneumonia balita
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita pneumonia balita sampai tahun ke
lima Renstra Dinkes HSU Tahun 2008 -2012 setiap tahun
menunjukkan trend meningkat walaupun belum mencapai
target.
c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Target indikator ini pada tahun 2012 sebesar 70% dengan
realisasi sebesar 53,99%, dari 13 puskesmas. Sebagian
besar belum tercapai dikarenakan belum optimalnya
upaya penemuan kasus dengan cara sosialisasi dan
penyebarluasan informasi tentang TB pada daerah yang
rendah cakupan, jauh dari jangkauan pelayanan
kesehatan, kantong-kantong penderita atau daerah
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 58
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
sumber penularan serta pelacakan kontak serumah TB
BTA positif.
Pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
(CDR) sampai tahun ke empat adalah sebagai berikut :
Grafik 26.Target dan Pencapaian Hasil Indikator CDR TB Paru
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
belum mencapai target. Ini perlu kerja keras dalam
pencapaiannya, di samping itu perlu juga dilakukan
pengkajian tentang penyebab tidak tercapainya target
tersebut apakah dari sisi petugas, apakah dari sisi
manajemen, apakah dari sisi masyarakat atau lainnya.
0102030405060708090
100
2008 2009
70 70
51.36
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 58
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
sumber penularan serta pelacakan kontak serumah TB
BTA positif.
Pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
(CDR) sampai tahun ke empat adalah sebagai berikut :
Grafik 26.Target dan Pencapaian Hasil Indikator CDR TB Paru
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
belum mencapai target. Ini perlu kerja keras dalam
pencapaiannya, di samping itu perlu juga dilakukan
pengkajian tentang penyebab tidak tercapainya target
tersebut apakah dari sisi petugas, apakah dari sisi
manajemen, apakah dari sisi masyarakat atau lainnya.
2009 2010 2011 2012
70 70 70 70
51.3644.35
52.11 51.153.99
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 58
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
sumber penularan serta pelacakan kontak serumah TB
BTA positif.
Pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
(CDR) sampai tahun ke empat adalah sebagai berikut :
Grafik 26.Target dan Pencapaian Hasil Indikator CDR TB Paru
Dinas Kesehatan Kab. HSU 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
pencapaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
belum mencapai target. Ini perlu kerja keras dalam
pencapaiannya, di samping itu perlu juga dilakukan
pengkajian tentang penyebab tidak tercapainya target
tersebut apakah dari sisi petugas, apakah dari sisi
manajemen, apakah dari sisi masyarakat atau lainnya.
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 59
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
d. Penderita DBD yang ditangani
Penemuan kasus DBD yang ditangani sebesar 100%
dengan 87 kasus di Tahun 2012. Penanganan dan
pencegahan kasus ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan
dengan melaksanakan penyuluhan, peningkatan
kesadaran masyarakat atas lingkungan yang sehat dan
pelaksanaan fogging.
Pencapaian Penemuan kasus DBD yang ditangani dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 27.Pencapaian Penemuan kasus DBD
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan kasus DBD yang ditangani selalu 100%, ini
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2008 2009
100 100100
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 59
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
d. Penderita DBD yang ditangani
Penemuan kasus DBD yang ditangani sebesar 100%
dengan 87 kasus di Tahun 2012. Penanganan dan
pencegahan kasus ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan
dengan melaksanakan penyuluhan, peningkatan
kesadaran masyarakat atas lingkungan yang sehat dan
pelaksanaan fogging.
Pencapaian Penemuan kasus DBD yang ditangani dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 27.Pencapaian Penemuan kasus DBD
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan kasus DBD yang ditangani selalu 100%, ini
2009 2010 2011 2012
100 100 100 100100 100 100 100
Target
capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 59
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
d. Penderita DBD yang ditangani
Penemuan kasus DBD yang ditangani sebesar 100%
dengan 87 kasus di Tahun 2012. Penanganan dan
pencegahan kasus ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan
dengan melaksanakan penyuluhan, peningkatan
kesadaran masyarakat atas lingkungan yang sehat dan
pelaksanaan fogging.
Pencapaian Penemuan kasus DBD yang ditangani dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 27.Pencapaian Penemuan kasus DBD
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan kasus DBD yang ditangani selalu 100%, ini
Target
capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 60
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
berarti jika diketemukan kasus DBD maka selalui
ditangani dengan baik.
e. Penemuan penderita diare
Penemuan kasus diare Tahun 2012 sebesar 84,01%,
untuk kasus ini tetap dilakukan peningkatan sosialisasi
penyakit diare kepada masyarakat khususnya bagi kader
sebagai ujung tombak penyampai informasi di
masyarakat. Pencapaian penemuan penderita diare pada
tahun ke empat dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 28.Penemuan penderita diare
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita diare pada tahun ke lima sudah
hampir mencapai target, walaupun sebenarnya
pencapaian pada tahun sebelumnya sering berfluktuasi
0102030405060708090
100
2008 2009
100 100
28
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 60
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
berarti jika diketemukan kasus DBD maka selalui
ditangani dengan baik.
e. Penemuan penderita diare
Penemuan kasus diare Tahun 2012 sebesar 84,01%,
untuk kasus ini tetap dilakukan peningkatan sosialisasi
penyakit diare kepada masyarakat khususnya bagi kader
sebagai ujung tombak penyampai informasi di
masyarakat. Pencapaian penemuan penderita diare pada
tahun ke empat dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 28.Penemuan penderita diare
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita diare pada tahun ke lima sudah
hampir mencapai target, walaupun sebenarnya
pencapaian pada tahun sebelumnya sering berfluktuasi
2009 2010 2011 2012
100 100 100 100100
57.6
92.4484.01
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 60
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
berarti jika diketemukan kasus DBD maka selalui
ditangani dengan baik.
e. Penemuan penderita diare
Penemuan kasus diare Tahun 2012 sebesar 84,01%,
untuk kasus ini tetap dilakukan peningkatan sosialisasi
penyakit diare kepada masyarakat khususnya bagi kader
sebagai ujung tombak penyampai informasi di
masyarakat. Pencapaian penemuan penderita diare pada
tahun ke empat dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 28.Penemuan penderita diare
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
penemuan penderita diare pada tahun ke lima sudah
hampir mencapai target, walaupun sebenarnya
pencapaian pada tahun sebelumnya sering berfluktuasi
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 61
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pencapaiannya, diharapkan pada tahun berikutnya nanti
dapat mencapai target sesuai dengan yang diharapkan.
15. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Target indikator ini semua sarana kesehatan (Sarkes)
(100%) memiliki IGD 24 jam. Kabupaten Hulu Sungai Utara
memiliki 1 buah RSUD, 1 buah RS Swasta dan 13 Puskesmas,
namun hanya 4 sarkes (26,7%) memiliki IGD yaitu RSUD
Pembalah batung, RS Mulia dan 2 Puskesmas Rawat Inap
Alabio dan Danau Panggang. Pencapaian target 100% sarkes
dengan IGD diperlukan dana yang cukup besar dan prasarana
IGD yang memenuhi standar serta didukung tenaga medis
dan paramedis.
Grafik 29.Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
05
101520253035404550
2008 2009
25 2523.08 23.08
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 61
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pencapaiannya, diharapkan pada tahun berikutnya nanti
dapat mencapai target sesuai dengan yang diharapkan.
15. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Target indikator ini semua sarana kesehatan (Sarkes)
(100%) memiliki IGD 24 jam. Kabupaten Hulu Sungai Utara
memiliki 1 buah RSUD, 1 buah RS Swasta dan 13 Puskesmas,
namun hanya 4 sarkes (26,7%) memiliki IGD yaitu RSUD
Pembalah batung, RS Mulia dan 2 Puskesmas Rawat Inap
Alabio dan Danau Panggang. Pencapaian target 100% sarkes
dengan IGD diperlukan dana yang cukup besar dan prasarana
IGD yang memenuhi standar serta didukung tenaga medis
dan paramedis.
Grafik 29.Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
2009 2010 2011 2012
25 25 25 2523.08 23.08 23.08
26.7Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 61
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pencapaiannya, diharapkan pada tahun berikutnya nanti
dapat mencapai target sesuai dengan yang diharapkan.
15. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Target indikator ini semua sarana kesehatan (Sarkes)
(100%) memiliki IGD 24 jam. Kabupaten Hulu Sungai Utara
memiliki 1 buah RSUD, 1 buah RS Swasta dan 13 Puskesmas,
namun hanya 4 sarkes (26,7%) memiliki IGD yaitu RSUD
Pembalah batung, RS Mulia dan 2 Puskesmas Rawat Inap
Alabio dan Danau Panggang. Pencapaian target 100% sarkes
dengan IGD diperlukan dana yang cukup besar dan prasarana
IGD yang memenuhi standar serta didukung tenaga medis
dan paramedis.
Grafik 29.Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 62
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
IV.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Peningkatan pelayanan kesehatan harus didukung dengan
akses dan mutu pelayanan yang tersedia. Pencapaian askses
dan mutu pelayanan kesehatan Tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
1. Puskesmas ISO
Pada tahun 2012 terdapat 1 puskesmas ISO di Kabupaten
Hulu Sungai Utara yaitu Puskesmas Sungai Malang.
Keunggulan dari penerapan ISO 9001:2008 yaitu
mendapatkan pengakuan dari Badan Sertifikasi Internasional,
sehingga hal tersebut otomatis meningkatkan citra pemerintah
daerah dalam mengundang investor dan bantuan dari lembaga
internasional ke daerah.
2. Prosentase Pendidikan Bidan Diploma III
Target 100% peningkatan kualitas pendidikan aparatur PNS
yaitu Bidan sebanyak 70 orang. Di Tahun 2010 lulusan D3
Bidan sebanyak 39 orang (57,14%), Tahun 2011 dan Tahun
2012 sebanyak 30 orang masih dalam pendidikan. Tujuan
pemberian Beasiswa DIII Bidan dengan Program Khusus ini
diharapkan Bidan dapat meningkatkan profesionalisme dan
memberikan pelayanan KIA sesuai standar pelayanan
kesehatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 63
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
3. Peningkatan Keamanan Obat, Makanan dan BahanBerbahaya Bagi Kesehatan
Indikator sasaran ini, yaitu
a. Prosentasi Industri Rumah Tangga yang telah dibina
Target indikator Pembinaan IRT 100% (100 buah
IRT), realisasi 100% (100 buah IRT). Jumlah IRT di
Kabupaten Hulu Sungai Utara pada Tahun 2012 berjumlah
112 buah, yang bersertifikat ijin IRT sebanyak 16 buah
dan yang mengikuti srtifikasi pangan sebanyak 75 buah.
Belum semuanya IRT yang memiliki Sertifikat ijin IRT
disebabkan karena pemilik atau pengelola IRT belum
pernah dilatih Sertifikat Pangan oleh Tenaga DFI (District
Food Inspektor) dan kepengurusan ijin usaha yang
dianggap terlalu rumit bagi pengelola IRT.
b. Prosentasi Apotik dan Toko Obat yang telah dibina
Target Indikator Pembinaan Apotik 100% (9 buah),
realisasi 100 % (9 buah). Target Indikator Pembinaan Toko
Obat 100 % (33 buah). Di Kabupaten Hulu Sungai Utara
jumlah apotik 9 (sembilan) buah, Toko Obat 33 buah yang
memiliki izin 17. Target indikator Pembinaan Toko Obat
tidak tercapai dikarenakan kurangnya Sumber Daya
Manusia yang memiliki kualitas dalam hal pembinaan toko
obat. Sehubungan dengan hal tersebut, di tahun 2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 64
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
akan diadakan Pelatihan Inspeksi Obat untuk petugas obat
di Puskesmas. Dalam hal ini pengelola obat Puskesmas
akan dibekali pengetahuan tentang pembinaan Apotik dan
Toko Obat.
c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarkat
miskin pada tahun 2011 dengan target 20%, dimana
target ini dihitung dari jumlah kunjungan atau pelayanan
masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan dasar
dengan target 20% dari jumlah sasaran penduduk miskin.
Hasil pencapaian sampai tahun ke lima dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Grafik 30.Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskinDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009
20 20
9.3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 64
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
akan diadakan Pelatihan Inspeksi Obat untuk petugas obat
di Puskesmas. Dalam hal ini pengelola obat Puskesmas
akan dibekali pengetahuan tentang pembinaan Apotik dan
Toko Obat.
c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarkat
miskin pada tahun 2011 dengan target 20%, dimana
target ini dihitung dari jumlah kunjungan atau pelayanan
masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan dasar
dengan target 20% dari jumlah sasaran penduduk miskin.
Hasil pencapaian sampai tahun ke lima dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Grafik 30.Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskinDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
2009 2010 2011 2012
20 20 20 20
52.949.9 46.8 46.8
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 64
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
akan diadakan Pelatihan Inspeksi Obat untuk petugas obat
di Puskesmas. Dalam hal ini pengelola obat Puskesmas
akan dibekali pengetahuan tentang pembinaan Apotik dan
Toko Obat.
c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarkat
miskin pada tahun 2011 dengan target 20%, dimana
target ini dihitung dari jumlah kunjungan atau pelayanan
masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan dasar
dengan target 20% dari jumlah sasaran penduduk miskin.
Hasil pencapaian sampai tahun ke lima dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Grafik 30.Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskinDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 65
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin tahun ke lima dari Renstra Dinkes HSU
Tahun 2008 - 2012 telah mencapai target.
Selanjutnya dalam pelaksanaan program P2 ISPA,
penemuan penderita dilaksanakan pada sarana kesehatan
tingkat pertama seperti Puskesmas, Puskemas Pembantu,
Unit Rawat Jalan Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan
desa atau Posyandu. Adapun cakupan penemuan penderita
ISPA pada tahun 2012 sebesar 1.917 orang dari target
sebanyak 2.092 orang (91,63 %). Pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin lainnya adalah Program P2
Filariasis berupa pengobatan massal yang telah
dilaksanakan dari tahun 2006 dan berakhir pada tahun
2011. Tahun 2012 Program Pemberantasan Filariasis
melakukan kegiatan lanjutan setelah Rangkaian
Pengobatan Massal, yaitu melaksanakan Survei Evaluasi
Filariasis, kegiatan tersebut dilakukan menggunakan
system TAS (Transmission Assessment Survey).
Sasaran TAS adalah anak sekolah dasar kelas 1 dan
2 dengan asumsi anak yang sudah pernah mengikuti
pengobatan massal selama 5 tahun berturut-turut.
Instrument TAS menggunakan Brugia Rapid. Sampling
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 66
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dilakukan secara random dan data sampel didapat dari
Kementerian Kesehatan RI. Hasil samplingnya Kabupaten
Hulu Sungai mendapat 1.453 Sampel. Dalam pelaksanaan
sampel yang didapat adalah 1433, hasil positif
menggunakan Brugia Rapid 87 positif, dimana critical cut
of risk Kabupaten Hulu Sungai Utara adaalah 18 orang.
d. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin
Di Tahun 2010 sebanyak 2.496 orang, diberikan
pelayanan JPKM-HSU/KSA, tahun 2011 sebanyak 4.224
orang dan tahun 2012 sebanyak 4283 orang. Pelayanan
JPKM – HSU / KSA yang tersebar di : RSUD Pembalah
Batung, RSUD Ulin Banjarmasin, RS Jiwa Sambang Lihum,
RS Anshari Saleh.
e. Peningkatan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kab. HSU
Indikator sasaran ini yaitu Prosentasi Kepesertaan
Kartu Amuntai Sehat (KSA). Cakupan kepesertaan KSA
pada tahun 2012 adalah 3.462 dari 14.341 sasaran atau
sebesar 24,15 %. Cakupan ini masih rendah dikarenakan
sosialisasi masih kurang, di samping itu kesadaran
masyarakat untuk ikut asuransi kesehatan (kepemilikan
kartu peserta) juga masih rendah walaupun biaya
kepesertaan tersebut hanya Rp 10.000,- per tahun.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 67
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Masyarakat baru masuk atau ikut program KSA jika
mereka sakit.
IV.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan,
indikator kinerja ini, sebagai berikut :
1. Prosentasi rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
Di Tahun 2012, 36,38% rumah tangga yang memenuhi
kriteria ber-PHBS, dibandingkan pada Tahun 2011 sebesar
40,70%, terjadi penurunan. Peningkatan penyebaran
informasi PHBS di tingkat puskesmas sudah dilaksanakan dan
kegiatan penyuluhan di puskesmas sudah mencapai target
sebesar 124,9%. Namun, untuk mengubah prilaku
masyarakat tidak mudah, perlu aturan hukum yang tegas
dan kerja sama lintas sektor bersama partisipasi masyarakat
sendiri.
2. Cakupan desa siaga aktif
Cakupan desa siaga aktif pada tahun 2012 sebesar
41,55% dimana targetnya adalah 57,1%. Ini masih sangat
perlu penguatan baik dari segi kelembagaan desa siaga,
penganggaran dan program serta kegiatan yang menunjang
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 68
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
kegiatan desa siaga itu sendiri agar dapat ditingkatkan.
Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif sampai
tahun ke lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 31.Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga AktifDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas bahwa pencapaian tahun ke lima
untuk desa siaga aktif ini hampir tidak berajak dari tahun
sebelumnya, hal ini perlu mendapat perhatian serius,
khususnya bagi seksi yang menangani program tersebut,
dikarenakan sampai tahun ke lima rentra dinas belum
mencapai target.
IV.4 KEADAAN LINGKUNGAN
Peningkatan sanitasi dan penyehatan lingkungan,
indikator sasaran ini, yaitu:
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009
11.41
22.8316.44
21.92
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 68
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
kegiatan desa siaga itu sendiri agar dapat ditingkatkan.
Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif sampai
tahun ke lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 31.Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga AktifDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas bahwa pencapaian tahun ke lima
untuk desa siaga aktif ini hampir tidak berajak dari tahun
sebelumnya, hal ini perlu mendapat perhatian serius,
khususnya bagi seksi yang menangani program tersebut,
dikarenakan sampai tahun ke lima rentra dinas belum
mencapai target.
IV.4 KEADAAN LINGKUNGAN
Peningkatan sanitasi dan penyehatan lingkungan,
indikator sasaran ini, yaitu:
2009 2010 2011 2012
22.83
34.25
45.66
57.07
21.92 26.4926.94
41.55
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 68
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
kegiatan desa siaga itu sendiri agar dapat ditingkatkan.
Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif sampai
tahun ke lima dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 31.Pencapaian cakupan Desa/Kelurahan Siaga AktifDinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas bahwa pencapaian tahun ke lima
untuk desa siaga aktif ini hampir tidak berajak dari tahun
sebelumnya, hal ini perlu mendapat perhatian serius,
khususnya bagi seksi yang menangani program tersebut,
dikarenakan sampai tahun ke lima rentra dinas belum
mencapai target.
IV.4 KEADAAN LINGKUNGAN
Peningkatan sanitasi dan penyehatan lingkungan,
indikator sasaran ini, yaitu:
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 69
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
1. Cakupan SAB
Target indikator ini pada tahun 2012 adalah 61%
dengan realisasi 64,42%. Ada 7 (tujuh) Puskesmas yang
belum mencapai target cakupan air bersih, berdasarkan data
tersebut Puskesmas yang belum mencapai target secara
geografis terletak di wilayah bawah atau bagian hulu dan
sebagian besar berawa atau pinggiran sungai. Puskesmas
telah tercapai target cakupan masyarakat yang terlayani
akses air bersih ada 5 (lima) wilayah Puskesmas yaitu :
Puskesmas Sungai Karias, Sungai Malang, Guntung, Danau
Panggang dan Banjang. Beberapa hal yang menunjang
terjadinya peningkatan akses cakupan air bersih atau air
minum antara lain adanya perluasan jaringan perpipaan oleh
PDAM, Program Pemerintah melalui Proyek PAMSIMAS dan
beberapa sarana yang swadaya.
Pencapaian cakupan sarana air bersih (SAB) sampai
tahun ke empat dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 70
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 32.Cakupan sarana air bersih (SAB)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
SAB pada tahun ke lima telah memenuhi target yang telah
ditetapkan.
2. Cakupan Jaga
Target indikator ini pada tahun 2012 adalah 55,52%
dengan realisasi 51%, namun dibandingkan dengan tahun
2011 (51%) peningkatannya hanya 0,90%, untuk
keberhasilan ini kalau dibandingkan target RPJMN (75%)
atau MDGS (65,5%) masih dibawah target untuk mencapai
sampai tahun 2014. Peningkatan cakupan tersebut
pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara berusaha keras
untuk mencapai target tersebut. Selain itu, sebagian besar
masyarakat di pinggiran sungai, walapun sudah diberi
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009
57 58
41.92
58.08
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 70
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 32.Cakupan sarana air bersih (SAB)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
SAB pada tahun ke lima telah memenuhi target yang telah
ditetapkan.
2. Cakupan Jaga
Target indikator ini pada tahun 2012 adalah 55,52%
dengan realisasi 51%, namun dibandingkan dengan tahun
2011 (51%) peningkatannya hanya 0,90%, untuk
keberhasilan ini kalau dibandingkan target RPJMN (75%)
atau MDGS (65,5%) masih dibawah target untuk mencapai
sampai tahun 2014. Peningkatan cakupan tersebut
pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara berusaha keras
untuk mencapai target tersebut. Selain itu, sebagian besar
masyarakat di pinggiran sungai, walapun sudah diberi
2009 2010 2011 2012
58 59 60 6158.08 61.32 62.3 64.42
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 70
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Grafik 32.Cakupan sarana air bersih (SAB)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 – 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
SAB pada tahun ke lima telah memenuhi target yang telah
ditetapkan.
2. Cakupan Jaga
Target indikator ini pada tahun 2012 adalah 55,52%
dengan realisasi 51%, namun dibandingkan dengan tahun
2011 (51%) peningkatannya hanya 0,90%, untuk
keberhasilan ini kalau dibandingkan target RPJMN (75%)
atau MDGS (65,5%) masih dibawah target untuk mencapai
sampai tahun 2014. Peningkatan cakupan tersebut
pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara berusaha keras
untuk mencapai target tersebut. Selain itu, sebagian besar
masyarakat di pinggiran sungai, walapun sudah diberi
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 71
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
bantuan dari pemerintah untuk percepatan cakupan jamban
sehat dari Program DPKL dengan memberikan stimulan
jamban yang tersebar di 12 Desa binaan DPKL di masing-
masing Puskesmas, masih tetap saja tidak membangun
dengan berbagai alasan. Diharapkan pengawasan tidak
hanya dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, tentu diperlukan
peran dari pihak kecamatan (lintas sektor).
Pencapaian cakupan JAGA sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 33.Cakupan Jamban Keluarga (JAGA)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
tahun ke lima cakupan JAGA telah memenuhi target yang
ditentukan.
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009
3540
46.02 49.22
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 71
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
bantuan dari pemerintah untuk percepatan cakupan jamban
sehat dari Program DPKL dengan memberikan stimulan
jamban yang tersebar di 12 Desa binaan DPKL di masing-
masing Puskesmas, masih tetap saja tidak membangun
dengan berbagai alasan. Diharapkan pengawasan tidak
hanya dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, tentu diperlukan
peran dari pihak kecamatan (lintas sektor).
Pencapaian cakupan JAGA sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 33.Cakupan Jamban Keluarga (JAGA)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
tahun ke lima cakupan JAGA telah memenuhi target yang
ditentukan.
2009 2010 2011 2012
4045
5055
49.22 50.15 5155.52
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 71
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
bantuan dari pemerintah untuk percepatan cakupan jamban
sehat dari Program DPKL dengan memberikan stimulan
jamban yang tersebar di 12 Desa binaan DPKL di masing-
masing Puskesmas, masih tetap saja tidak membangun
dengan berbagai alasan. Diharapkan pengawasan tidak
hanya dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, tentu diperlukan
peran dari pihak kecamatan (lintas sektor).
Pencapaian cakupan JAGA sampai tahun ke lima dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 33.Cakupan Jamban Keluarga (JAGA)
Dinas Kesehatan Kab. HSU Tahun 2008 - 2012
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian
tahun ke lima cakupan JAGA telah memenuhi target yang
ditentukan.
Target
Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 72
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Grafikan mengenai situasi sumber daya kesehatan
dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
dan pembiayaan kesehatan seperti terlihat pada uraian sebagai
berikut :
V.1 SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).
1. Data Dasar Puskesmas
Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada di Kabupaten Hulu
Sungai Utara sebanyak 13 buah Puskesmas yang terdiri dari
11 buah Puskesmas non Perawatan dan 2 buah Puskesmas
Perawatan, 30 buah Puskesmas Pembantu (Pustu), 12 Buah
Puskesmas Keliling Roda 4 dan 2 buah Puskesmas Keliling
Perahu Bermotor. Berikut kondisi sarana puskesmas beserta
jaringanya:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 73
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel V.1 Data Kondisi Sarana Puskesmas di Kabupaten HuluSungai Utara Tahun 2012
NoJenis SaranaPuskesmas
BaikRusakRingan
RusakSedang
RusakBerat
1 Sungai Malang √ - - -2 Sungai Karias - √ - -3 Banjang √ - - -4 Sungai Turak √ - - -5 Guntung √ - - -6 Haur Gading √ - - -7 Amuntai
Selatan- √ - -
8 Alabio - √ - -9 Pasar Sabtu - √ - -10 Danau
Panggang- √ - -
11 Sapala - √ - -12 Babirik - √ - -13 Paminggir √ - - -
Dari tabel di atas dapat dilihat dari 13 Puskesmas di
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang berkondisi baik ada 6
buah puskesmas dan puskesmas dengan kondisi rusak ringan
ada 7 buah.
Berikut ini kondisi saranan dan prasarana serta peralaran
kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 74
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel V.2 Data Pustu, Poskesdes dan Polindes di KabupatenHulu Sungai Utara Tahun 2012
No NamaPuskesmas
JumlahDesa
JumlahPustu
JumlahPoskesdes
JumlahPolindes
1 Sungai Malang 21 5 6 -2 Sungai Karias 8 - 1 -3 Sungai Turak 16 1 6 14 Haur Gading 18 3 10 15 Guntung 10 1 6 -6 Amuntai Selatan 30 4 8 27 Babirik 23 3 9 38 Danau Panggang 16 1 2 -9 Sapala 4 3 - -10 Paminggir 3 1 - 111 Alabio 33 4 10 212 Pasar Sabtu 17 2 5 -13 Banjang 20 2 10 0
Total 219 30 73 10
Tabel V.3 Pusling Roda 4, Pusling Roda 2, dan PuslingPerairan di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun2012
No NamaPuskesmas
JumlahPuslingRoda 4
Jumlah PuslingRoda 2
JumlahPuslingPerairan
1 Sungai Malang 1 22 -2 Sungai Karias 1 12 -3 Sungai Turak 1 15 -4 Haur Gading 1 22 -5 Guntung 1 14 -6 Amuntai Selatan 2 20 -7 Babirik 1 16 -8 Danau Panggang 1 15 -9 Sapala - 4 110 Paminggir - 1 111 Alabio 1 23 -12 Pasar Sabtu 1 17 -13 Banjang 1 24 -
Total 12 205 2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 75
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel V.4 Keadaan Alat Kesehatan dan Kebutuhannya diKabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012
No Nama Alat Kesehatan TotalKebutuhan
Jumlah SekarangKebutuhan
Baik Rusak Total
1 Alat penghisab lender 32 17 5 22 15
2 Ari Timer 219 84 26 87 135
3 Babyscale 7kg + celana 219 39 3 12 180
4 Bidan kit 219 61 0 61 158
5 Box bayi 23 10 0 10 5
6 Dental unit 10 3 2 4 7
7 Doppler 92 31 29 60 61
8 HB Sahli 219 48 20 68 151
9 Inkubator 3 1 3 4 0
10 Lampu Sorot 76 14 13 27 42
11 Lemari Alat 15 6 1 7 9
12 Lemari Obat 34 13 4 17 21
13 Meja Gynecolog 73 58 3 41 15
14 Oksigen 41 33 0 13 18
15 Partus set 34 12 4 16 22
16 Regulator Oksigen 30 29 4 13 11
17 Resusitasi Bayi/Ambubag 79 63 4 47 16
18 Sanitarian kit 13 2 0 2 11
19 Sirkum Set 13 0 1 1 13
20 Spektrofotometer 13 2 0 2 11
21 Sterilisator 105 47 9 56 58
22 Stetoskop 176 135 33 145 41
23 Tensimeter Air Raksa 161 96 72 145 50
24 Tensimeter Digital 7 1 1 2 6
25 Tensimeter Lapangan 125 85 16 71 50
26 Termometer digital 54 19 3 22 35
27 Termometer Klinis 30 23 2 22 10
28 Timbangan Bayi 121 97 34 107 48
29 Timbangan Dewasa 136 97 35 108 50
Pemanfatan sarana kesehatan oleh masyarakat dengan
menggunakan indikator kunjungan Puskesmas yaitu
masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas seperti Puskesmas, Pustu, Pusling
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 76
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dan Polindes. Pada tahun 2012 target yang dicapai 90% dari
jumlah penduduk yaitu 90% x 216.897 orang sebesar
195.207 orang sedangkan pencapaian seluruhnya 164.555
orang ( 84, 3% ).
Keadaan tersebut disebabkan belum optimalnya pelayanan
kesehatan kepada masyarakat seperti :
a. Belum meratanya pelayanan kesehatan terutama daerah
yang sulit transportasi yang menyebabkan sulitnya
menempatkan tenaga kesehatan.
b. Kurang baiknya keadaan fisik sarana kesehatan terutama
Puskesmas Pembantu dan rumah petugas di Puskesmas.
c. Kurang lengkapnya peralatan medis dan non medis yang
menunjang pelayanan kesehatan.
d. Kurangnya ketenagaan petugas kesehatan terutama
tenaga medis dan bidan.
2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari
perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-
rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 77
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pasien keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien
keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR).
Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
dapat dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 34.Pencapaian indikator BOR, GDR, NDR di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
Dari grafik di atas diketahui data pemakaian tempat tidur
kurang dari standar BOR 60%, dari tahun 2009 sampai
dengan 2012 ini selalu mengalami penuruan dan hal ini
merupakan masalah yang harus segera ditanggulangi. GDR
(angka Kematian Umum untuk tiap-tiap 1.000 Pasien Keluar)
52 orang per 1.000 sedikit di atas standar yaitu 40 – 51 per
1.000. Sedangkan angka kematian pasien 48 jam setelah
0102030405060708090
BOR2009 82
2010 76
2011 66
2012 57
8276
66
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 77
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pasien keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien
keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR).
Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
dapat dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 34.Pencapaian indikator BOR, GDR, NDR di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
Dari grafik di atas diketahui data pemakaian tempat tidur
kurang dari standar BOR 60%, dari tahun 2009 sampai
dengan 2012 ini selalu mengalami penuruan dan hal ini
merupakan masalah yang harus segera ditanggulangi. GDR
(angka Kematian Umum untuk tiap-tiap 1.000 Pasien Keluar)
52 orang per 1.000 sedikit di atas standar yaitu 40 – 51 per
1.000. Sedangkan angka kematian pasien 48 jam setelah
GDR NDR52 17
53 19
54 19
52 21
52
17
53
19
66
54
19
5752
21
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 77
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
pasien keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien
keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR).
Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
dapat dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 34.Pencapaian indikator BOR, GDR, NDR di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
Dari grafik di atas diketahui data pemakaian tempat tidur
kurang dari standar BOR 60%, dari tahun 2009 sampai
dengan 2012 ini selalu mengalami penuruan dan hal ini
merupakan masalah yang harus segera ditanggulangi. GDR
(angka Kematian Umum untuk tiap-tiap 1.000 Pasien Keluar)
52 orang per 1.000 sedikit di atas standar yaitu 40 – 51 per
1.000. Sedangkan angka kematian pasien 48 jam setelah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 78
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dirawat masih 21 orang/1000, masih tetap walaupun masih
dibawah parameter ideal yaitu 25 orang/1000 pasien keluar.
Grafik 35.Pencapaian indikator LOS, TOI di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Posyandu merupakan bentuk UKBM yang ada di
masyarakat, dari segi jumlah maupun ketenagakerjaan
sudah relative memadai, namun dari segi kualitas perlu
ditingkatkan dan pelaksanaan kegiatan masih perlunya
keterlibatan dan kehadiran dari lintas sektor terkait seperti
pihak kecamatan dan PKK. Adapun kegiatan desa siaga
meliputi Lokakarya tingkat Kabupaten dan Kecamatan,
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
LOS2009 3
2010 3
2011 3
2012 3
3 3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 78
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dirawat masih 21 orang/1000, masih tetap walaupun masih
dibawah parameter ideal yaitu 25 orang/1000 pasien keluar.
Grafik 35.Pencapaian indikator LOS, TOI di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Posyandu merupakan bentuk UKBM yang ada di
masyarakat, dari segi jumlah maupun ketenagakerjaan
sudah relative memadai, namun dari segi kualitas perlu
ditingkatkan dan pelaksanaan kegiatan masih perlunya
keterlibatan dan kehadiran dari lintas sektor terkait seperti
pihak kecamatan dan PKK. Adapun kegiatan desa siaga
meliputi Lokakarya tingkat Kabupaten dan Kecamatan,
LOS TOI3 1
3 1
3 2
3 2
1
3
1
3
2
3
2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 78
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
dirawat masih 21 orang/1000, masih tetap walaupun masih
dibawah parameter ideal yaitu 25 orang/1000 pasien keluar.
Grafik 35.Pencapaian indikator LOS, TOI di Rumah Sakit Umum
Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai UtaraTahun 2009 s.d 2012
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Posyandu merupakan bentuk UKBM yang ada di
masyarakat, dari segi jumlah maupun ketenagakerjaan
sudah relative memadai, namun dari segi kualitas perlu
ditingkatkan dan pelaksanaan kegiatan masih perlunya
keterlibatan dan kehadiran dari lintas sektor terkait seperti
pihak kecamatan dan PKK. Adapun kegiatan desa siaga
meliputi Lokakarya tingkat Kabupaten dan Kecamatan,
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 79
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Pelatihan Kader desa siaga, survei mawas diri (SMD), Diskusi
Kelompok Terarah dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
serta di dukung dana stimulan.
Berdasarkan data dari Puskesmas pada tahun 2011
pencapaian upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) terGrafik seperti pada tabel di bawah ini dimana
persentase UKBM yang bersifat mandiri sebesar 6,39%.
Tabel V.5 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat(UKBM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2012
NO UKBM JUMLAH %1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 219 -
- Pratama 17 7.76- Madya 174 79.45- Purnama 26 11.87- Mandiri 2 0.91
2 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 73 32.423 Desa Siaga 153 69.86
4. Peralatan dan Farmasi Kesehatan
Pengadaan obat dan peralatan kesehatan tahun 2012
Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan Obat – Obatan Generik
Pengadaan Obat Tahun 2012 Kabupaten Hulu Sungai
Utara dari pagu Rp. 1.751.900.000,- terealisasi sebesar
Rp 1.742.422.030 (99,46%). Pengadaan obat-obatan
berasal dari Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan.
b. Pengadaan Perbekalan Kesehatan
Pengadaan selain Obat-obatan Generik menggunakan
dana APBD II Kabupaten Hulu Sungai Utara, diantaranya:
Pengadaan BAKHP Non Harga Menkes
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 80
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Pengadaan Kertas Puyer dan Plastik Obat
Pengadaan Obat Non Generik
Pengadaan Bahan Laboratorium
Pengadaan Reagen Food Inspeksi
Pengadaan Oksigen
c. Pengadaan Peralatan Kesehatan
Pengadaan Peralatan Kesehatan Tahun 2012 bersumber
dari:
1) Dana Alokasi Khusus
Pagu : Rp. 721.047.007,-
Realisasi : Rp. 650.948.000,- ( 90,28 %)
Pengadaan Alat Kesehatan:(Pelayanan Kesehatan
Dasar)
Alat Kesehatan Poskesdes 8 Paket
Alat Kesehatan Puskesmas PONED 2 Paket
Pengadaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi :
(Pelayanan Kefarmasian)
Pengadaan Forklift 2 Unit
Pengadaan Tabung Pemadam Kebakaran 10 Buah
Pengadaan Lemari Narkotika & Psikotropika 2 Buah
Pengadaan Palet 1 Paket
Pengadaan Komputer 1 Unit
Pengadaan Genset 1 Unit
2) APBD II
Pagu : Rp. 414.150.000,-
Realisasi : Rp. 385.185.500,- ( 93.01 %)
Pengadaan Alat Kesehatan :
AC UPOPPK 2 Unit
Dental Unit 1 Unit
Alat Test Kebugaran 2 Paket
UKGS Kit Puskesmas 13 Paket
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 81
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
UKS Kit Puskesmas 13 Paket
Food Sanitarian Test Kit 3 Paket
Timbangan Bayi 24 Buah
Timbangan Dewasa 24 Buah
Tensi Lapangan 30 Buah
Doppler 13 Buah
Lampu Sorot 13 Buah
Mesin Pulveriser 1 Paket
2. Ketersedian dan Penggunaan Obat Rasional
a. Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas :
Kasus Diare Non Spesifik
- Jumlah Rata-rata Resep : 3,45 item obat
- Penggunaan Antibiotika : 0,26% ( seharusnya 0%)
- Penggunaan Injeksi : 0 %
- Penggunaan Obat Generik : 100 %
Kasus ISPA Non Pneomonia
- Jumlah Rata-rata Resep : 3,487 item obat
- Penggunaan Antibiotika : 0,16% ( seharusnya 0%)
- Penggunaan Injeksi : 0 %
- Penggunaan Obat Generik : 100 %
Kasus Myalgia
- Jumlah Rata-rata Resep : 2,90 item obat
- Penggunaan Antibiotika : 0% ( seharusnya 0%)
- Penggunaan Injeksi : 0 %
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 82
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
- Penggunaan Obat Generik : 100 %
b. Pemakaian Jenis Obat Terbanyak
Pemakaian jenis obat terbanyak di Puskesmas pada tahun
2012 seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel V.6 Pemakaian Jenis Obat Terbanyak di Puskesmaspada Tahun 2011
NO NAMA OBAT JUMLAH1 Parasetamol Tablet 500 mg 444.0002 Vitamin B.Kompleks Tablet 331.0003 Amoksisilin Kaplet 500 mg 325.7004 Gliseril Guaiakolat Tablet 100 mg 277.0005 Klorfeniramina Maleat (CTM) Tablet 4 mg 257.0006 Tiamin (Vitamin B1) Tablet 50 mg 173.0007 Kaptopril Tablet 25 mg 136.6008 Antasida DOEN I Tablet Kunyah 128.0009 Deksametason Tablet 0,5 mg 117.00010 Ibuprofen Tablet 400 mg 76.60011 Prednison Tablet 5 mg 75.00012 Asam Askorbat (Vitamin C) Tablet 50 mg 42.00013 Karbamazepin Tablet 200 mg 39.60014 Ibuprofen Tablet 200 mg 39.40015 Paracetamol Tablet 100 mg 35.60016 Furosemid Tablet 40 mg 34.00017 Propanolol Tablet 40 mg 33.20018 Kaptopril Tablet 12,5 mg 32.30019 Garam Oralit 23.80020 Amoksisilin Kapsul 250 mg 22.300
V.2 TENAGA KESEHATAN
Pemenuhan kekurangan tenaga kesehatan sangat
mempengaruhi pencapaian terhadap target kegiatan tahun 2012
belum bisa dilakukan karena adanya kelebihan tenaga guru,
sehingga mempengaruhi kebijakan perekrutan CPNS Daerah,
sekalipun sebenarnya tenaga kesehatan masih sangat kurang.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 83
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tenaga kesehatan yang dirasakan sangat kurang adalah
dokter gigi, dari kebutuhan minimal 13 orang (asumsi minimal 1
orang tiap Puskesmas) hanya ada 5 orang dokter gigi masing-
masing di Puskesmas Sungai Malang, Puskesmas Sungai Karias,
Puskesmas Guntung, Puskesmas Alabio (drg. PTT) dan
Puskesmas Danau Panggang (drg. PTT) sedangkan 8 Puskesmas
lainnya belum memiliki dokter gigi.
Selain dokter gigi yang masih kurang adalah bidan dan
perawat dalam kebutuhan yang cukup banyak juga tenaga
kesehatan lainnya dalam kebutuhan jumlah kecil dimana 214
desa dan 5 kelurahan yang ada baru terisi 173 bidan itu berarti
untuk tingkatan desa masih kurang 46 bidan. Tenaga bidan PTT
sebanyak 35 bidan kriteria terpencil (T) dan 6 bidan kriteria
biasa (B), dokter umum PTT 5 terdiri dari 3 orang kriteria
terpencil (T) dan 2 orang kriteria sangat terpencil (ST) serta
dokter gigi PTT 2 orang kriteria terpencil (T).
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 84
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Tabel. V.7 Distribusi SDM Kesehatan di Kabupaten Hulu SungaiUtara Tahun 2012
No Profesi Kesehatan Dinkesdan PKM RS Jumlah
1 Dokter Spesialis 0 7 72 Dokter Umum 28 9 373 Dokter Gigi 5 1 64 Perawat 151 88 2395 Perawat gigi 18 3 216 Bidan 211 28 2397 Apoteker 9 4 138 Asisten Apoteker 16 8 249 Sarjana Kesmas 30 7 3710 Sanitarian 41 5 4611 Gizi 29 6 3512 Fisioterapis 0 2 213 Radiografer 0 2 214 Analis Kesehatan 20 7 27
Tabel. V.8 Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Hulu SungaiUtara Tahun 2010 s/d 2012
No Jenis Tenaga 2010 % 2011 % 2012 %1 Dokter Spesialis 4 1.91 5 2.39 7 3.352 Dokter Umum 33 15.77 29 13.86 37 17.683 Dokter Gigi 4 1.91 4 1.91 6 2.874 Perawat 211 100.84 246 117.56 239 114.225 Perawat Gigi 21 10.04 23 10.99 21 10.046 Bidan 153 73.12 186 88.89 239 114.22
7 S1 Farmasi &Apoteker 14 6.69 11 5.26 13 6.21
8 AsistenApoteker 21 10.04 32 15.29 24 11.47
9 S1 Kesmas 30 14.34 38 18.16 37 17.6810 Sanitarian 50 23.90 50 23.90 46 21.9811 Tenaga Gizi 34 16.25 36 17.20 35 16.7313 Analis Lab. 25 11.95 28 13.38 27 12.90
14 Atem &P.Rontgent 2 0.96 3 1.43 2 0.96
15 P.Anestesi 1 0.48 0 0.00 2 0.9616 Fisioterapi 1 0.48 2 0.96 2 0.96
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 85
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
V.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten HuluSungai Utara
Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara
dari Tahun 2007 s/d 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.9 APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu SungaiUtara Tahun 2007 s/d 2012
TA APBD TOTALAPBD DINAS KESEHATAN
JUMLAHAPARATUR
PUBLIKDAK APBD MURNI
2007 400,727,219,988 12,336,969,949 6,535,000,000 6,029,149,755 24,901,119,704
2008 463,619,884,436 13,712,500,056 6,535,000,000 21,403,226,228 41,650,726,284
2009 587,892,655,344 13,661,808,056 6,374,000,000 15,343,808,308 35,379,616,364
2010 625,217,786,850 17,676,585,356 5,164,018,182 13,483,142,228 36,323,745,766
2011 681,071,216,988 20,426,329,600 5,174,160,000 12,471,214,164 38,071,703,764
2012 759,883,459,917.20 24,745,132,100 4,371,790,000 16,183,475,123 45,300,397,223
Tabel V.10 APBD Rumah Sakit Umum Daerah PambalahBatung Amuntai Tahun 2007 s/d 2012
TAAPBD RUMAH SAKIT PAMBALAH
BATUNG JUMLAH
JUMLAH APBDKESEHATAN(DINKES +
Rumah Sakit )
% THP APBD(DI LUAR
BIAYAAPARATUR)APARATUR PUBLIK
2007 6,164,696,996 13,098,577,738 19,263,274,734 44,146,394,438 6,40 %
2008 7,246,441,137 22,248,002,250 29,494,443,387 71,145,169,671 10,82 %
2009 7,599,524,000 15,154,059,000 22,753,583,000 58,133,199,364 6,27 %
2010 9,177,715,000 29,903,097,338 39,080,812,338 75,404,558,104 7,65 %
2011 10,394,179,650 24,908,433,200 35,302,612,850 73,374,316,614 6,25 %
2012 12,660,535,000 14,233,999,000 26,894,534,000 72,194,931,223 8,9 %
2. Alokasi Anggaran Kesehatan Per-Kapita
Berdasarkan Tabel V.10 dan Tabel V.11 dapat diketahui
Anggaran Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Hulu
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 86
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Sungai Utara (APBD Dinkes + APBD RS) pada Tahun 2012
sebesar Rp. 72.194.931.223,00. Tetapi jika dilihat Prosentase
Anggaran di luar gaji adalah sebesar 8,90 %. Ini masih
kurang seperti yang diharapkan Pasal 171 ayat (2) UU
Kesehatan No. 36 Tahun 2009: Besar anggaran kesehatan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan
minimal 10 % dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) di luar gaji.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 87
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
BAB VIKESIMPULAN
Profil Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan
laporan evaluasi kinerja terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan selama 5 tahun terakhir di Kabupaten
Hulu Sungai Utara. Pencapaian pembangunan kesehatan
mengacu kepada Visi Kementerian Kesehatan RI untuk
masyarakat sehat mandiri dan berkeadilan, dan untuk menuju
MDGs 2015. Pencapaian pembangunan kesehatan tersebut
berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan sebagai bentuk penilaian kinerja Kabupaten.
Hasil pembangunan kesehatan Tahun 2012 di Kabupaten
Hulu Sungai Utara dilihat dari target SPM 2012 dan MDGs 2015
memerlukan usaha keras, terdapat 5 (lima) goals MDGs di
bidang kesehatan, yaitu:
1. Goal ke-1, memberantas kemiskinan dan kelaparan, dengan
indikator kesehatan
a. Prevalensi balita gizi kurang sebesar 24,24% (Tahun 2011
=21,42%), belum mencapai target MDGs sebesar 18,5%.
b. Prevalensi balita gizi buruk sebesar 5,29% (Tahun 2011 =
2,46%), belum mencapai target MDGs sebesar 3,15%.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 88
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
c. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sebesar
100% (4 orang), Tahun 2011 = 100% (15 orang), dengan
target SPM 100% tertangani.
d. Cakupan bayi BBLR tahun 2012 terjadi peningkatan
sebanyak 231 orang (6%) dibanding Tahun 2011 sebanyak
219 orang atau 5,03%.
2. Goal ke-2, menurunkan angka kematian anak, dengan
indikator kesehatan
a. AKB per 1000 KH sebesar 91/ 4.157 KH (Tahun 2011 =
125/3.927 KH), dari target MDGs sebesar 23/1000 KH.
b. AKBA per 1000 KH sebesar 10/4.157 (Tahun 2011 =
12/3.927 KH) dari target MDGs sebesar 32/1000 KH.
c. Cakupan kunjungan bayi sebesar 85,76% (Tahun 2011 =
83,46%) dengan target SPM sebesar 75%.
d. Cakupan desa Universal Child Immunization (UCI) sebesar
85,38% (Tahun 2011 = 79,9%) dengan target SPM
sebesar 90%.
e. Cakupan pelayanan anak balita sebesar 45,87% (Tahun
2011 = 53,3%) dengan target SPM sebesar 90%.
f. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD & setingkat
sebesar 96% (Tahun 2011 = 98%) dengan target SPM
sebesar 100%.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 89
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
3. Goal ke-3, meningkatkan kesehatan Ibu, dengan indikator
kesehatan
a. Jumlah kematian ibu masih tinggi sebanyak 18/4.157 KH,
walaupun terjadi penurunan pada tahun sebelumnya
(Tahun 2011 = 14/3.927 KH).
b. Cakupan pelayanan antenatal (K1 dan K4), K1 sebesar
86,9% dan K4 sebesar 74,9% (Tahun 2011, K1 dan K4
sebesar 85,3% dan 79,7%). Pada K4 dengan target SPM
dan MDGs sebesar 84% dan 95%.
c. Cakupan komplikasi kebidanan ditangani sebesar 90%
(Tahun 2011 = 80,9%) dari target SPM 2012 dan MDGs
sebesar 80% dan 80%.
d. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dengan kompetensi kebidanan sebesar 86,5% (Tahun
2011 = 85,8%) dengan target SPM dan MDGs sebesar
85% dan 90% .
e. Cakupan pelayanan nifas sebesar 86,4% (Tahun 2011 =
87,4%) dengan target SPM dan MDGs sebesar 86% dan
90%.
f. Cakupan peserta KB aktif sebesar 76,76% (Tahun 2011 =
45,2%) dengan target SPM sebesar 53%
4. Goal ke-4, mengendalikan HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit
menular lainnya (TB), dengan indikator kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 90
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
a. Prevalensi HIV/AIDS Tahun 2007-2012 sebesar 6 kasus, di
Tahun 2012 ditemukan 2 kasus baru
b. Prevalensi Malaria di luar jawa-bali per 1000 penduduk
sebesar 0,7 (Tahun 2011 = 0,5)
c. Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui strategi
DOTS (cure rate) sebesar 89,54% (Tahun 2011 = 95,32%)
d. Cakupan penemuan AFP rate 100.000 penduduk < 15
tahun sebanyak 1 orang (Tahun 2011 = 1 orang)
e. Cakupan penemuan pnemonia balita sebesar 91,63%
(Tahun 2011 = 85,5%) dengan target SPM sebesar 100%.
f. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif sebesar
53,99% (Tahun 2011 = 51,2%) dengan target SPM
sebesar 70%.
g. Cakupan penemuan penderita DBD yang ditangani
sebanyak 100% (87 orang) dengan target SPM sebesar
100% tertangani.
h. Cakupan penemuan penderita diare sebesar 84,01%
(Tahun 2010 = 92,4%) dengan target SPM sebesar 100%.
5. Goal ke-5, memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan
indikator kesehatan pada proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap air minum layak, sanitasi dasar
desa dan kota yakni SAB sebesar 64,57% dan Jaga sebesar
55,52% (Tahun 2011, SAB = 62,32 dan Jaga = 51%).
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 91
PROFIL KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI UTARA 2012
Target SPM berikutnya , yaitu:
1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
sebesar 46,8% (Tahun 2011 = 46,8%) dengan target SPM
sebesar 10 s.d 20%.
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin sebesar 100% (Tahun 2011 = 100%) dengan target
SPM sebesar 100%.
3. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten sebesar 26,7%
(Tahun 2011 = 23,1%).
4. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam sebesar 50% dengan
target SPM sebesar 50%.
5. Cakupan desa siaga aktif sebesar 41,55% (Tahun 2011 =
26,9%) dengan target SPM sebesar 57,07%.
Demikian penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara Tahun 2012 ini, semoga laporan ini dapat
memenuhi kebutuhan akan data kesehatan dalam rangka
melihat gambaran situasi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Hulu Sungai Utara.