profil kepimpinan

13
SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202 190 PROFIL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS (Studi Kasus di Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) Sahliyatul Khoiriyah Pengajar di SMP Negeri 13 Solo,Jl Oerip Sumoharjo, Solo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mendapatkan gambaran nyata tentang profil kepemimpinan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. 2) mengungkap profil kepemimpinan kepala sekolah kaitannya dengan pelaksanaan tugas melalui indikator (hiput,Proses, dan output). Pendekatan penelitian adalah metode penelitian kualitatif, metode etnometodologi. Penelitian dilakukan terhadap Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mening- katkan mutu sekolah dapat dilakukan dengan: 1) penegakan disiplin, membangun image budaya bersih, budaya kerja, belajar keras dan mengangkat citra sekolah 2) melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan SDM melalui kegiatan seminar dan penataran.3) mengadakan les khusus kelas 3, les MMA dan ekstrakurikuler., 4) Implements! MPMBS, Analisis SWOT, hiput-proses-output. Kata Kunci: Profil, Kepemimpinan, Pelaksanaan Tugas Input, Proses, Output. Pendahuluan Sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai komponen yang bekerja secara sistematis. Adapun komponen-komponen sekolah meliputi guru, kurikulum, bahan ajar, siswa, fasilitas dan kepata sekolah (Slamet PH, 2000:1) Kepala sekolah sebagai salah satu komponen sekolah memegang peranan sentral dalam menghimpun, memanifes- tasikan dan menggerakkan secara opti-

Upload: rianti-nurbaya

Post on 19-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kepemimpinan

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202190

PROFIL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHKAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS

(Studi Kasus di Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta)

Sahliyatul KhoiriyahPengajar di SMP Negeri 13 Solo,Jl Oerip Sumoharjo, Solo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mendapatkan gambaran nyatatentang profil kepemimpinan kepala sekolah SMP Muhammadiyah1 Surakarta. 2) mengungkap profil kepemimpinan kepala sekolahkaitannya dengan pelaksanaan tugas melalui indikator (hiput,Proses,dan output). Pendekatan penelitian adalah metode penelitiankualitatif, metode etnometodologi. Penelitian dilakukan terhadapKepala Sekolah, Guru, Karyawan dan siswa SMP Muhammadiyah1 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mening-katkan mutu sekolah dapat dilakukan dengan: 1) penegakan disiplin,membangun image budaya bersih, budaya kerja, belajar keras danmengangkat citra sekolah 2) melengkapi sarana dan prasarana,meningkatkan SDM melalui kegiatan seminar dan penataran.3)mengadakan les khusus kelas 3, les MMA dan ekstrakurikuler., 4)Implements! MPMBS, Analisis SWOT, hiput-proses-output.

Kata Kunci: Profil, Kepemimpinan, Pelaksanaan Tugas Input, Proses, Output.

PendahuluanSekolah sebagai organisasi di

dalamnya terdapat berbagai komponenyang bekerja secara sistematis. Adapunkomponen-komponen sekolah meliputiguru, kurikulum, bahan ajar, siswa,

fasilitas dan kepata sekolah (Slamet PH,2000:1)

Kepala sekolah sebagai salah satukomponen sekolah memegang peranansentral dalam menghimpun, memanifes-tasikan dan menggerakkan secara opti-

Page 2: Profil Kepimpinan

191Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

mal seluruh potensi dan sumber dayayang ada di sekolah untuk mencapaitujuan yang ditetapkan.

Keberhasilan kepala sekolahdalam melaksanakan tugasnya diharap-kan memiliki karakter-karakter dan ciri-ciri khas yang mencakup kepribadian,keahlian dasar, pengalaman dan penge-tahuan profesional, diklat dan ketram-pilan profesional, pengetahuan adminis-trasi dan pengawasan kompetensi kepalasekolah (Wahjosumidjo, 2002:110).

Beberapa karakteristik kepalasekolah yang profesional seperti dike-mukakan di atas tampaknya belumsepenuhnya dimiliki oleh kepala sekolahpada umumnya, khususnya SMP Mu-hammadiyah 1 Surakarta.

Menurut pendapat Wayson seba-gaimana dikutip oleh J. Made Pidartadalam Suyanto (2001: 68) menyatakanbahwa karakteristik kepala sekolah akanmempengaruhi secara signifikan ikiimsekolah selanjutnya, dikatakan kepalasekolah adalah pemimpin sekolah makasecara kausalitas kepemimpinannya akanmewamai seluruh sistem pendidikan disekolah. Oleh karena itu semakinberkualitas kepemimpinan kepala seko-lah maka akan mempengaruhi kualitasguru-guru dan akhimya menentukankualitas sekolah/ keberhasilan sekolah.

Studi keberhasilan kepala sekolahmenunjukkan bahwa kepala sekolahmenentukan titik pusat dan irama suatusekolah, keberhasilan sekolah adalahkeberhasilan kepala sekolah (Wahjo-sumidjo, 2002: 82).

Berdasarkan uraian di atas menun-jukkan betapa pentingnya peranankepala sekolah dalam menunjang keber-hasilan sekolah. Kepala sekolah adalahposisi sentral dalam mengelola sekolah,untuk itu dibutuhkan kemampuan mana-jerial yang handal sesuai dengan targetyang harus dicapai. Disamping mampumengelola sekolah, kepala sekolah jugadituntut mampu menerapkan gayakepemimpinan, gaya kepemimpinanadalah cara yang dipergunakan efektif.Pemimpin dalam mempengaruhi parapengikutnya (Mulyasa, 2002: 108).

Kepala sekolah sebagai pemimpinperlu menggunakan gaya kepemim-pinannya untuk mempengaruhi bawa-hannya yaitu guru, siswa dan tenagaadministrasi.

Gaya kepemimpinan kepala seko-lah yang tepat akan memotivasi gurudalam meningkatkan semangat kerjanya.Hasil penelitian Maskhemi (2001:61)menunjukkan bahwa terdapat per-bedaan semangat kerja guru berdasarkantipe kepemimpinan kepala sekolah.

Dewasa ini masih banyak keluhan-keluhan tentang rendahnya mutu pen-didikan umumnya dan kualitas gurukhususnya. (Soekadji, 1985: 9), menya-takan bahwa kerawanan pendidikan disekolah lanjutan terutama disebabkanoleh kekurangan guru yang cakap danyang memiliki semangat pengabdian tinggi.

Kepala sekolah sebagai pimpinanunit penyelenggara proses pembelajarandisuatu sekolah memegang peranankunci dalam setiap inovasi dan pengem-

Page 3: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202192

bangan pendidikan. Wawasan dankemampuan pengelolaan yang dimilikidapat menentukan perkembangan dankemunduran sekolah yang dipimpinnya.

Banyaknya keluhan dari masya-rakat tentang rendahnya mutu pendidikantersebut di atas, ditanggapi oleh peme-rintah melalui UU No. 25 tahun 2000tentang program pembangunan Nasionalyang berkaitan dengan sekolah, denganberusaha memperbaiki mutu pendidikan.Dalam undang-undang tersebut dikata-kan bahwa salah satu tujuan pembinaansekolah, mulai dari pra sekolah sampaisekolah menengah adalah terseleng-garanya managemen yang berbasissekolah, sekolah dan masyarakat. Dalamhal ini Depdiknas mengembangkan polaManajemen peningkatan Mutu BerbasisSekolah, sebagai dasar pembinaansekolah secara nasional di masa depanuntuk menjawab persoalan mutu pen-didikan (Manajemen Peningkatan MutuBerbasis Sekolah, 2001: 1).

Dalam Manajemen PeningkatanMutu Berbasis Sekolah ini diharapkankepala sekolah dengan melibatkan Stakeholders-nya, yaitu tata usaha, wakilsiswa, wakil orang tua dan tokohmasyarakat dapat menyusun programpelaksanaan guna meningkatkan mutupendidikan. Selanjutnya kepala sekolahsecara periodik setiap akhir semestermenyusun laporan kemajuan danpengiriman laporannya ke Dinas Pendi-dikan Kota/Kabupaten dan pada akhirtahun pelajaran melakukan evaluasi untukmenilai pelaksanaan tersebut/secara

komprehensif, yang disampaikan kepadaBP3 dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Kepala sekolah yang ideal (Dep-dikbud, 1994: 4), hendaklah: (1) ber-perilaku (bertindak, bersikap) danberpenampilan terpuji serta dapatditeladani, tidak saja oleh tenagapendidik dan kependidikan di sekolahnyatetapi juga oleh masyarakat sekitarsekolah dan lingkungan tempat tinggal-nya. Hal ini tercermin pada ucapan danperbuatannya; (2) memiliki asas kepe-mimpinan Pancasila secara mantap dalamkebijaksanaannya; (3) memiliki krea-tivitas dan inovasi yang tepat guna; (4)bersikap yang selalu mengacu pada : ingngarso sung tulodo, ing madyo ma-ngun karso, tut wuri handayani; (5)menguasai dan mampu menjelaskantujuan pendidikan kepada guru-guru yangdipimpinnya; (6) menguasai didak-tik danmetode; (7) menguasai prinsip-prinsip da-sar kependidikan dan mampu memam-pukan para guru menguasai prinsip-prinsipdasar kependidikan; (8) memiliki wawa-san yang luas di bidang pendidikandanpengajaran; (9) selalu mengikuti perkem-bangan dan kejadian-kejadian penting;dan (10) mampu membimbing danmembina para guru untuk berkembangmenjadi guru profesional.

Kepala sekolah yang diharapkanoleh Muhammadiyah (Pimpinan PusatMuhammadiyah, 1990: 11), adalahsebagai berikut: (1) benar-benar mema-hami maksud dan tujuan pendidikanMuhammadiyah serta berkemauan untuk

Page 4: Profil Kepimpinan

193Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

mencapai maksud dan tujuan pendidikanMuhammadiyah; (2) hendaknya anggotaMuhammadiyah yang benar-benar ber-Islam, artinya melaksanakan ajaran danperintah Allah serta meninggalkanlarangan-Nya; (3) haruslah yang pantasmenjadi contoh dalam dalam melak-sanakan agama Islam; (4) tidak angkuh,sombong, suka mencela, memaki, kasaromongnya, suka mengadu domba,mencemooh orang lain, apalagi sesamaguru, sesama karyawan, serta menye-barkan kejelekan orang lain; dan (5)patut menjadi contoh terutama berkorbanuntuk: agama Islam dan Muhammadiyah,baik korban harta, pikiran, tenaga,maupun korban perasaan.

Kenyataan di lapangan menun-jukkan adanya perbedaan sikap kepe-mimpinan kepala sekolah di lingkunganpersyarikatan Muhammadiyah. Kepalasekolah yang berlatar belakang DPKada kecenderungan kurang loyal ter-hadap persyarikatan. Sebaliknya kepalasekolah yang berlatar belakang guruyayasan/persyarikatan cenderung kurangloyal terhadap Dinas Pendidikan Pemudadan Olahraga kota Surakarta. Sebagaikasus sederhana dapat dilihat apabilaDinas Pendidikan dan Pengajaran KotaSurakarta mengundang para kepalasekolah untuk rapat. Kebanyakan kepalasekolah yang berlatar belakang daripengangkatan persyarikatan banyakyang tidak hadir, cukup mewakilkanutusan. Sebaliknya apabila persyarikatanmengundang rapat para kepala sekolahyang berlatar dari DPK juga banyak yang

tidak hadir atau cukup mewakilkan.Adanya sikap kepala sekolah yangdemikian itulah menjadikan alasanpenelitian dilaksanakan.

Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masa-

lah tersebut di atas, dapat diidentifikasimasalah sebagai berikut: (1) kepalasekolah yang diperbantukan dari Depar-temen Pendidikan Nasional belum tentusudah menjiwai Kemuhammadiyahan;(2) kepala sekolah yang memiliki latarbelakang pendidikan yang berbeda-bedaatau tidak dari bidang pendidikan sulitmewujudkan terciptanya maksud dantujuan pendidikan Muhammadiyah; (3)kepala sekolah yang bertempat tinggaljauh dari sekolah, yang sudah lelah,karena menempuh perjalanan jauhsehingga kurang disiplin dan dayakreativitasnya rendah; (4) kedisiplinankepala sekolah di bawah YayasanMuhammadiyah masih ada yang belummemenuhi ketentuan baik dari Depdiknasmaupun Persyarikatan Muhammadiyah;dan (5) sistem penerimaan tenaga gurudan karyawan yang cenderung mengun-tungkan pribadi dan keluarga ataukerabat kepala sekolah.

Pembatasan MasalahMasalah penelitian ini dibatasi

pada kepemimpinan kepala sekolahyang berkaitan dengan rasa kepemilikanterhadap sekolah yang dipimpinnya, danloyalitas kepala sekolah sebagai pejabatyang secara struktural ada di bawah

Page 5: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202194

naungan Depdiknas disisi lain di bawahPersyarikatan Muhammadiyah.

Rumusan MasalahRumusari masalah yang diteliti

sebagai berikut:1. Bagaimana cara pandang kepala se-

kolah di lingkungan SMP Muham-madiyah 1 Surakarta dalam melak-sanakan tugas sebagai kepala sekolah?

2. Bagaimana hubungan Kepala Se-kolah dengan guru dan staf kar-yawannya di Sekolah SMP Mu-hammadiyah 1 Surakarta?

3. Bagaimana Pelaksanaan tugas kepa-la sekolah di SMP Muhammadiyah1 Surakarta terkait dengan profilkepemimpinannya?

Tujuan PenelitianSecara umum tujuan penelitian ini

antara lain:1. Untuk mendapatkan gambaran nyata

tentang profil kepemimpinan kepalasekolah kaitannya dengan pelak-sanaan tugas sebagai kepala sekolahSMP Muhammadiyah 1 Surakarta

2. Untuk mengetahui hubungan KepalaSekolah dengan guru dan staf kar-yawannya di Sekolah SMP Mu-hammadiyah 1 Surakarta?

3. Untuk mendapatkan gambaran ten-tang pelaksanaan tugas terkaitdengan problem kepemimpinannya

Secara khusus tujuan penelitianini adalah untuk mengungkap profilkepemimpinan kepala sekolah kaitannyadengan pelaksanaan tugas melalui

indikator-indikatomya yang meliputi:1. Input Sekolah yang dilaksanakan di

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta2. Proses yang dilaksanakan meliputi :

pengambilan keputusan, kelemba-gaan, pengelolaan program, pemoti-vasian staf, pengkoordinasian, pem-belajaran, monitoring dan evaluasi

3. Output sekolah yang diukur diukurdari tingkat kinerjanya (efektivitas-nya, kualitasnya, produktivitasnya,efisiensinya, inovasinya, kualitaskehidupan kerjanya, surplusnya, danmoral kerjanya).

Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan solusi kepada Persya-rikatan Muhammadiyah, khususnyaPimpinan Wilayah MuhanunadiyahMajelis Pendidikan Dasar dan MenengahDaerah Surakarta dalam kontribusinyaterhadap kemajuan sekolah-sekolahMuhammadiyah. Disamping itu, informasisecara kongkret dan jelas tentangkeadaan kepemimpinan Kepala SekolahMenengah Pertama MuhammadiyahKota Surakarta dapat digunakan untukmemilih jenis kegiatan atau pelatihanguna peningkatan, penggunaan, pengem-bangan Kepala Sekolah MenengahPertama Muhammadiyah Kota Surakar-ta sebagai sumber daya manusia yangdiberi tanggungjawab dalam pengem-bangan pendidikan di PersyarikatanMuhammadiyah.

Manfaat secara empiris dapatmengubah sistem pengangkatan Kepala

Page 6: Profil Kepimpinan

195Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

Sekolah Menengah Pertama Muham-madiyah Kota Surakarta. Secara teoritisdapat digunakan sebagai referensi danpedoman bagi kepala sekolah untukmeningkatkan prestasi dalam melaksa-nakan tugas sebagai pimpinan sekolah.

Metode Penelitian

1. Pendekatan PenelitianUntuk menyelesaikan permasa-

lahan dalam penelitian ini dilaksanakandengan metode penelitian kualitatif.Karena permasalahan utama dalampenelitian ini tentang kepemimpinan, makaalternatif yang dianggap tepat untukmelaksanakan penelitian menggunakanpendekatan etnografik. Menurut (Dar-miyati Zuchdi, 1994 : 9), tentang penelitiankualitatif, guna memahami permasalahanpenelitian yang menyang-kut budaya suatuorganisasi hendaknya digunakan metodeetnometodologi. Maksud penggunaanmetode ini dalam penelitian adalah utukmemahami cara-cara kepala sekolahmelaksanakan tugasnya sehari-hari.

2. Latar Belakang Penentuan Tem-pat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMPMuhammadiyah kota Surakarta, khu-susnya SMP Muhamamdiyah 1 Surakar-ta. Dipilihnya SMP Muhamamdiyah 1semata-mata untuk dapat menjadi bahanpencerahan pemikiran. Hal ini dipicu olehmodel kepemimpinan Kepala SekolahSMP Muhamamdiyah 1 Surakarta yangterkesan atau image di mata masyarakat

surakarta bahwa sekolah Muham-madiyah yang lebih kreatif, inovatif dankritis terhadap fenomena dunia pen-didikan, budaya, kehidupan/dalamlingkungan Muhammadiyah maupundalam masyarakat kota Surakarta.

3. Penentuan Subyek PenelitianPenentuan subyek penelitian

dilakukan secara purposif artinyadidasarkan atas pertimbangan tujuanpeneliti. Subyek dalam penelitian ini ialahKepala Sekolah, guru, staf dan siswaSMP Muhamamdiyah 1 Surakarta. Daripenelitian SMP Muhammadiyah KotaSurakarta tersebut diharapkan dapatdiperoleh gambaran yang cukup lengkaptentang profil kepemimpinan kepalasekolah SMP Muhamamdiyah 1 Sura-karta terkait dengan pelaksanaan tugasdalam meningkatkan prestasi siswa.

4. Penentuan Setting PenelitianSetting penelitian ini adalah ling-

kungan kerja kepala sekolah SMP Mu-hammadiyah 1 Surakarta dalam memim-pin sekolahnya, karena subyek peneliti-annya kepala sekolah, guru, staf dansiswa SMP Muhamamdiyah 1 KotaSurakarta.

Sekolah Muhammadiyah kotaSurakarta cukup representatif untukmewakili sekolah Muhammadiyah padaumumnya. Karena ragamnya variatifkemajuan sekolah Muhammadiyah.

5. Metode Pengumpulan DataSesuai dengan pendekatan etno-

Page 7: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202196

grafik dengan metode etaometodologiyang digunakan dalam penelitian ini,maka cara pengumpulaan data dilakukandengan pengamatan dan wawancarapendalam. (tidak menutup kemungkinan,agar lebih legkap hasil penelitian dila-kukan kajian dokumen sejauh berkaitandengan kepemimpman kepala sekolahyang bersangkutan) dan ini sudahdilaksanakan. Penelitian dilaksanakanpada saat jam kerja sekolah dan men-jelang dilaksanakannya ulangan umumcatur wulan, EBTA/EBTANAS, ke-naikkan kelas dan pada saat penerimaansiswa baru. Hal ini dimaksud agar penelitimemperoleh gambaran yang lengkaptentang kepemimpinan kepala sekolahdan kinerja sekolah.

Seperti pendapat (Spradley, 1996: 191), pengumpulan data dengan caraobservasi melalui tahapan: (1) observasideskriptif yakni mengamati secaramenyeluruh dengan lengkap yang lebihluas, (2) observasi terfokus yakni denganmemusatkan diri pada hal-hal yangmenjadi obyek penelitian, dan (3)observasi terpilih yakni memilih hal-halkhas dan paling relevan untuk diamatisecara lebih cermat dan mendalam.

Pengamatan (observasi) sebagaiteknik pengumpulan data yang mengan-dalkan pancaindera mata dan telinga,dilakukan secara terlibat dan terkendali.Pengamatan diarahkan pada pelaksa-naan kegiatan subyek penelitian. Pe-ngumpulan data dianggap sudah cukupapabila selama penelitian, diperolehkesimpulan kepala sekolah memberikan

data secara lengkap dan tidak ada yangdisembunyikan. Untuk memperoleh datayang lebih lengkap, peneliti menempuhcara penambahan waktu dalam menga-dakan pengamatan, sehingga diharapkanhasil penelitian akan lebih sempuma.

6. Pengujian Keabsahan DataData yang diperoleh dikatakan

valid apabila temua dan interprestasi datamemiliki kredibilitas. Hal ini dicapaiapabila data dan penafsirannya diterimaoleh subyek penelitian. Realibilitaspenelitian ini dicapai melalui persamaanhasil observasi yang konsisten, bahwaketrandalan penelitian terletak padakredibilitas, transferabilitas, konfirma-bilitas, dan dependabilitas. Dalam pene-litian ini, yang dapat dilakukan olehpeneliti terbatas pada kredibilitas denganmengusahakan semaksimal mungkinberada/tinggal di lapangan denganmelakukan wawancara dan observasiberkali-kali sehingga diperoleh data yangkonsisten. Keabsahan data dilakukanmelalui tranggulasi data melalui penga-matan dan observasi kinerja guru dankaryawan di lingkungan sekolah.

7. Teknik Analisis DataTeknik analis data dilakukan

dengan mengacu pendapat Sepradley.Setelah penelitian memperoleh datalapangan maka sejumlah data yangdikumpulkan kemudian diklasifikasimelalui analisis domain. Penggunaananalisis domain digunakan untuk mene-mukan bagian-bagian, unsur-unsur atau

Page 8: Profil Kepimpinan

197Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

domain suatu pengertian suatu budaya(kebiasaan) yang berisi kategori yanglebih kecil dari budaya sekolah.

Dari hasil analisis domain kemu-dian dilanjutkan melalui analisis takso-nomi. Analisis ini digunakan untukmenemukan bilakah dan bagaimanakahfokus penelitian (kepala sekolah) itusecara sistematis diorganisasikan ataudihubung-hubungkan.

Fase selanjutnya adalah membuatanalisis komponen. Analisis ini diguna-kan untuk menemukan secara sistematisatribut-atribut (komponen suatu penger-tian) yang berkaitan dengan budaya atauperilaku dari fokus penelitian (kepalasekolah). Pada bagian akhir analisis dataadalah analisis tema budaya. Maksuddari analisis ini ialah prinsip kognitif yangbersifat tersirat maupun tersurat, berulangdalam sejumlah domain dan berperan se-bagai suatu hubungan diantara sub-sistemmakna budaya (perilaku kepala sekolah).

Hasil dan Pembahasan1. Profil Kepala Sekolah

Kepala sekolah telah menjabatsebagai kepala sekolah di sekolah SMPMuhammadiyah 1 Surakarta mulai sejaktanggal 10 Januari 2001, hingga seka-rang. Sebelumnya ia telah bekerjasebagai guru.

2. Hasil PenelitianSesuai hasil wawancara bahwa

cara pandang kepala sekolah SMPMuhammadiyah 1 Surakarta terhadapusaha peningkatan mutu sekolah secara

umum bahwa kepala sekolah adalahsebagai berikut:1. Kepala sekolah: (a) memiliki wa-

wasan jauh kedepan (visi) dan tahutindakan apa yang hams dilakukan(misi) serta paham benar tentangcara yang akan ditempuh (strategi);(b) memiliki kemampuan mengkoor-dinasikan dan menyerasikan seluruhsumberdaya terbatas yang ada untukmencapai tujuan atau untuk meme-nuhi kebutuhan sekolah (yang umum-nya tak terbatas); (c) memilikikemampuan mengambil keputusandengan terampil (cepat, tepat, cekat,dan akurat); (d) memiliki kemam-puan memobilisasi sumberdaya yangada untuk mencapai tujuan dan yangmampu menggugah pengikutnyauntuk melakukan hal-hal penting bagitujuan sekolahnya; (e) memilikitoleransi terhadap perbedaan padasetiap orang dan tidak mencariorang-orang yang mirip dengannya,akan tetapi sama sekali tidak toleranterhadap orang-orang yang mere-mehkan kualitas, prestasi, standar, dannilai-nilai; (f) memiliki kemam-puanmemerangi musuh-musuh kepalasekolah, yaitu ketidakpedulian, kecu-rigaan, tidak membuat keputusan,mediokrasi, imitasi, arogansi, pem-borosan, kaku, dan bermuka duadalam bersikap dan bertindak

2. Kepala sekolah menggunakan “pen-dekatan sistem” sebagai dasar caraberpikir, cara mengelola, dan caramenganalisis kehidupan sekolah.

Page 9: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202198

Oleh karena itu, kepala sekolah harusberpikir sistem (bukan unsystem),yaitu berpikir secara benar dan utuh,berpikir secara runtut (tidak melon-cat-loncat), berpikir secara holistik(tidak parsial), berpikir multi-inter-lintas disiplin (tidak parosial),berpikir entropis (apa yang diubahpada komponen tertentu akan ber-pengaruh terhadap komponen-komponen lainnya); berpikir “sebab-akibat” (ingat ciptaan-Nya selaluberpasang-pasangan); berpikirinterdipendensi dan integrasi, berpikirekiektif (kuantitatif + kualitatif), danberpikir sinkretisme.

3. Kepala sekolah memiliki inputmanajemen yang lengkap dan jelas,yang ditunjukkan oleh kelengkapandan kejelasan dalam tugas (apa yangharus dikerjakan, yang disertaifungsi, kewenangan, tanggungjawab,kewajiban, dan hak), rencana (dis-kripsi produk yang akan dihasilkan),program (alokasi sumberdaya untukmerealisasikan rencana), ketentuan-ketentuan/limitasi (peraturan perun-dang-undangan, kualifikasi, spesi-fikasi, metoda kerja, prosedur kerja,dsb.), pengendalian (tindakan turuntangan), dan memberikan kesan yangbaik kepada anak buahnya.

4. Kepala sekolah memahami, meng-hayati, dan melaksanakan perannyasebagai manajer (mengkoordinasidan menyerasikan sumberdaya untukmencapai tujuan), pemimpin (memo-bilisasi dan memberdayakan sum-

berdaya manusia), pendidik (menga-jak nikmat untuk berubah), wira-usahawan (membuat sesuatu bisaterjadi), penyelia (mengarahkan,membimbing dan memberi contoh),pencipta iklim kerja (membuat situasikehidupan kerja nikmat), pengurus/administrator (mengadminitrasi),pembaharu (memberi nilai tambah),regulator (membuat aturan-aturansekolah), dan pembangkit motivasi(menyemangatkan).

5. Kepala sekolah memahami, meng-hayati, dan melaksanakan dimensi-dimensi tugas (apa), proses (bagai-mana), lingkungan, dan keterampilanpersonal, yang dapat diuraikansebagai berikut: (a) dimensi tugasterdiri dari: pengembangan kuri-kulum, manajemen personalia, mana-jemen kesiswaan, manajemen fasi-litas, pengelolaan keuangan, hu-bungan sekolah-masyarakat, dsb;(b) dimensi proses, meliputi pengam-bilan keputusan, pengelolaan kelem-bagaan, pengelolaan program, peng-koordinasian, pemotivasian, peman-tauan dan pengevaluasian, danpengelolaan proses belajar mengajar;(c) dimensi lingkungan meliputipengelolaan waktu, tempat, sum-berdaya, dan kelompok kepen-tingan; dan (d) dimensi keterampilanpersonal meliputi organisasi diri,hubungan antar manusia, pembawaandiri, pemecahan masalah, gaya bicaradan gaya menulis.

Page 10: Profil Kepimpinan

199Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

6. Kepala sekolah mampu menciptakantantangan kinerja sekolah (kesen-jangan antara kinerja yang aktual/nyata dan kinerja yang diharapkan).

7. Kepala sekolah mengupayakanteamwork yang kompak/kohesif dancerdas, serta membuat saling terkaitdan terikat antar fungsi dan antarwarganya, menumbuhkan solidaritas/kerjasama/kolaborasi dan bukankompetisi sehingga terbentuk iklimkolektifitas yang dapat menjaminkepastian hasil/output sekolah.

8. Kepala sekolah meciptakan situasiyang dapat menumbuhkan kreativitasdan memberikan peluang kepadawarganya untuk melakukan eks-perimentasi-eksperimentasi untukmenghasilkan kemungkinan-ke-mungkinan baru, meskipun hasilnyatidak selalu benar (salah). Dengankata lain, kepala sekolah mendorongwarganya untuk mengambil danmengelola resiko serta melindunginyasekiranya hasilnya salah.

9. Kepala sekolah memiliki kemampuandan kesanggupan menciptakansekolah belajar.

10. Kepala sekolah memiliki kemampuandan kesanggupan melaksanakanManajemen Berbasis Sekolah se-bagai konsekuensi logis dari per-geseran kebijakan manajemen, yaitupergeseran dari Manajemen Ber-basis Pusat menuju ManajemenBerbasis Sekolah (dalam kerangkaotonomi daerah).

11. Kepala sekolah memusatkan per-hatian pada pengelolaan prosesbelajar mengajar sebagai kegiatanutamanya, dan memandang kegiatan-kegiatan lain sebagai penunjang/pendukung proses belajar mengajar.

KesimpulanProfil kepala sekolah dari sisi latar

belakang individual maupun keorga-nisasian sekolah. Secara umum hasil studidapat disimpulkan sebagai berikut.1) Hasil penelitian yang dikumpulkan

dari sumber kepala sekolah, guru,dan siswa terhadap profil kepe-mimpinan kepala sekolah, dalambentuk dan materi pertanyaan yangrelatif sama, menunjukkan bahwakepemimpinan kepala sekolah cen-derung yang cukup. Baiknya kepe-mimpinan kepala sekolah, perludikaji lebih dalam karena munculnyabeberapa faktor yang dapat meng-undang pertanyaan berkaitan dengankonteks pelaksanaan tugas, sosial,tipologi budaya setempat, dan sistembirokrasi pimpinan Muhammadiyahyang sangat sentralistis.

2) Dalam kaitannya dengan pelaksa-naan tugas manajemen instruksional,kepemimpinan kepala sekolah me-nunjukkan kinerja untuk memajukansekolah dalam peningkatan prestasisekolah, sehingga tugas dan fung-sinya sebagai pimpinan sekolah yaitu;Kepala sekolah: (a) memiliki wa-wasan jauh kedepan (visi) dan tahutindakan apa yang harus dilakukan

Page 11: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202200

(misi) serta paham benar tentangcara yang akan ditempuh (strategi);(b) memiliki kemampuan meng-koordinasikan dan menyerasikanseluruh sumberdaya terbatas yangada untuk mencapai tujuan atau untukmemenuhi kebutuhan sekolah (yangumumnya tak terbatas); (c) memilikikemampuan mengambil keputusandengan terampil (cepat, tepat, cekat,dan akurat); (d) memiliki kemam-puan memobilisasi sumberdaya yangada untuk mencapai tujuan dan yangmampu menggugah pengikutnyauntuk melakukan hal-hal penting bagitujuan sekolahnya; (e) memilikitoleransi terhadap perbedaan padasetiap orang dan tidak mencariorang-orang yang mirip dengannya.Disamping itu kepala sekolah mema-hami, menghayati, dan melaksanakandimensi-dimensi tugas (apa), proses

(bagaimana), lingkungan, dan kete-rampilan personal, mampu mencip-takan tantangan kinerja sekolah(kesenjangan antara kinerja yangaktual/nyata dan kinerja yang diha-rapkan). Kepala sekolah mengupa-yakan teamwork yang kompak/kohesif dan cerdas, serta membuatsaling terkait dan terikat antar fungsidan antar warganya, menumbuhkansolidaritas/kerjasama/kolaborasi danbukan kompetisi sehingga terbentukiklim kolektifitas yang dapat men-jamin kepastian hasil/out put sekolah,dan memiliki kemampuan dan ke-sanggupan melaksanakan Mana-jemen Berbasis Sekolah sebagaikonsekuensi logis dari pergeserankebijakan manajemen, yaitu perge-seran dan Manajemen Berbasis Pusatmenuju Manajemen Berbasis Sekolah(dalam kerangka otonomi daerah).

DAFTAR PUSTAKA

Aburizal Bakde. 1999. Mengefektifkan Sistem Pendidikan Ganda. (MakalahDisampaikan pada Rapat Kerja Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional, 29Maret 1999) di Jakarta.

Depdikbud. 2001. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta. Depdiknas . 2001.Manajemen peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta

Depdiknas.2002. manqjemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, PanduanMonitoring dan Evaluasi. Jakarta

Depdiknas. 2000. Indikator Keberhasilan SLTP dan SMU. Jakarta

Page 12: Profil Kepimpinan

201Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah ... (Sahliyatul Khoiriyah)

Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2000. Manajemen Peningkatan MutuBerbasis Sekolah (Buku 1). Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum,Departemen Pendidikan Nasional.

Joni Raka. 1980. Pengembangan Kurikulum IKIP/FKIP; Suatu KasusPendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta

Katikawati, Etty/Lusikooy. 1994. Materi pokok Profesi Keguruan. Jakarta:Depdikbud.

Lipham, James M. & James A. Hoeh, JR. The Principalship: Foundations andFunctions. New York: Harper & Row, Publishers.

Maskhemi. 2001. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat KerjaGuru SLTP Negeri Se Kabupaten Kebumen dalam Melaksanakan TugasJabatan Guru. UNJ Pasca Sarjana.

Maskhemi. 2001. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat KerjaGuru SLTP Negeri Se Kabupaten Kebumen dalam Melaksanakan TugasJabatan Guru. UNJ Pasca Sarjana.

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Norton 1985. Competency-Based Vocational Education AdministratorMaterials. Columbus, Ohio: The National Center for Research in VocationalEducation.

Norton 1986. Plan for Your Professional Development. Columbus, Ohio: TheNational Center for Research in Vocational Education.

Poemomosidi Hadjisarosa. 1997. Naskah 1: Butir-Butir untuk MemahamiPengertian Mengenali Hal Secara Utuh dan Benar (Bahan Kuliah STIEMitra Indonesia).

Poemomosidi Hadjisarosa 1997. Butir-Butir untuk Memahami PengertianMengenali Hal Secara Utuh dan Benar (Bahan Kuliah STIE MitraIndonesia Yogyakarta).

Poemomosidi Hadjisarosa 1997. Butir-Butir Untuk Memahami PengertianFungsi, Analisa Tingkat kesiapan, dan Input Manajemen (Bahan KuliahSTIE Mitra Indonesia Yogyakarta).

Roe, William H. & Thelbert L. Drake 1980. The Principalship. New York:Macmillan Publishing Co., Inc.

Page 13: Profil Kepimpinan

SUHUF, Vol. 19, No. 2, Nopember 2007: 190 - 202202

Slamet PH, Http/www. Depdiknas/Balitbang/Publikasi/Jornol/No. 025/Slametph.

Slamet, PH 2000. Menuju Pengelolaan Pendidikan Berbasis Sekolah (MakalahDisampaikan pada Seminar Regional dengan Tema: “Otonomi Pendidikandan Implementasinya dalam EBTANAS” pada Tanggal 8 Mei 2000 diUniversitas Pancamarga Probolinggo, Jawa Timur.

——————2000. Menuju Pengelolaan Pendidikan Berbasis Sekolah. (MakalahDisampaikan pada Seminar dan Temu Alumni Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Yogyakarta dengan Tema: “Pendidikan yangBerwawasan Pembebasan: Tantangan Masa Depan” pada Tanggal 27Mei 2000 di Ambarukmo Palace Hotel, Yogyakarta.

——————2000. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Depdiknas.

Sugiarso dan Rukisman. 2001. Profesionalisme Guru Ditinjau dari Latar BelakangPendidikan dan Pengalaman Mengajar pada Guru SD Se Kecamatan AndongBoyolali, Jumal Pendidikan Ilmu Sosial. FKIP.-UMS.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta; Renika Cipta.

Suyanto. 2001. Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa. Yogyakarta:Adicita.

Usman Uzer. 1999. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja GrafikaPersada.