profil adiwiyata kabupaten agam tahun...
TRANSCRIPT
ii | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TIM PENYUSUN
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam
Sekretaris Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam
NARASUMBER
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten AgamKepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten AgamKepala MTsN IV Angkat Candung
Kepala SDN 21 TaluakKepala SDN 63 Surabayo
Kepala SMPN 3 Lubuk BasungKepala SMAN 1 Baso
Kepala SMAN 1 Tilatang KamangKepala MTsN Matur
Kepala SMAN 1 Lubuk BasungKepala MTsN Kamang
Kepala SDN 01 Pasar TikuKepala SMAN 1 IV Koto
Kepala SDN 07 SitapungKepala MTsN Balingka
Kepala SDN 26 Surau LabuahKepala SDN 29 Koto Hilalang
Kepala SDN 03 Koto KecilKepala SDN 25 Pasir TikuKepala SDN 27 Cangkiang
Komite MTsN MaturKomite SDN 27 Cangkiang
EDITOR
Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan BPLH Kabupaten Agam
PENYUSUN
Kasubid Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan BPLH Kabupaten Agam
DESAIN COVER
Rofil, ST
SEKRETARIAT
Staf Badan Pengelola Lingkungan Hidup
i | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Program Adiwiyata merupakan program nasional dari Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional danKementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untukmenumbuhkembangkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan kepada generasi mudaIndonesia, sebagai salah satu solusi guna mengatasi masalah lingkungan hidup dunia danmenjaga kelestarian lingkungan hidup.
Program Adiwiyata sudah dilaksanakan di Kabupaten Agam sejak pertengahantahun 2012 dan sudah menghasilkan Sekolah Adiwiyata dari Level Adiwiyata Kabupatenhingga predikat Adiwiyata Tertinggi Tingkat Nasional yaitu Adiwiyata Mandiri. Totalsekolah binaan Adiwiyata Kabupaten Agam saat ini dari tahun 2013 adalah sebanyak 70sekolah.
Pesatnya perkembangan Adiwiyata di Kabupaten Agam, tidak diiringi olehketersediaan anggaran, sarana operasional, personil dan sumber daya pendukung lainnya.Hal ini sangat menyulitkan dalam mencapai sosialisasi dan pembinaan adiwiyata yangoptimal. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Badan Pengelola Lingkungan HidupKabupaten Agam menyusun Buku Profil Adiwiyata Kabupaten Agam berdasarkan BestPractice yang diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu media dalam rangkasosialisasi, pengetahuan dan pemahaman bagi seluruh stakeholder terkait tentangPelaksanaan Program Adiwiyata. Penyusunan buku yang berdasarkan pengalaman SekolahAdiwiyata, diharapkan dapat mendorong sekolah lainnya di Kabupaten Agam untuk ikutmelaksanakan Program Adiwiyata, program moral bagi kehidupan generasi mudaIndonesia.
Semoga buku ini dapat menjadi pedoman dan membantu seluruh Kepala Sekolahdan stakeholder terkait lainnya di Kabupaten Agam dalam pelaksanaan Program Adiwiyata.Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kritik serta sarandalam penyusunan buku ini. Marilah kita wujudkan siswa yang berkarakter peduli danberbudaya lingkungan serta sekolah yang bersih dan nyaman untuk meningkatkan prestasisiswa dan kelestarian lingkungan.
i | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2. Dasar Hukum 21.3. Pentingnya Program Adiwiyata 3BAB II PROGRAM ADIWIYATA 62.1. Definisi Adiwiyata 62.2. Proses pelaksanaan adiwiyata 62.3. Komponen Adiwiyata 102.3.1 Kebijakan Sekolah yang berwawasan Lingkungan 112.3.2 Kurikulum sekolah berbasis lingkungan 132.3.3 Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif 162.3.4 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang Ramah
Lingkungan16
2.4. Proses Penyusunan Dokumen Adiwiyata dan Penilaian 182.4.1 Kelengkapan Dokumen Adiwiyata 182.4.2 Penilaian 20BAB III PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
BERDASARKAN BEST PRACTICE21
3.1 Perkembangan Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam 213.2 Profil Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam 22
MTSN IV Angkat Candung 22SDN 21 Taluak 28SMAN 1 Baso 31SMPN 3 Lubuk Basung 36SDN 63 Surabayo 40SMAN 1 Tilatang Kamang 43MTSN Matur 48SMAN 1 Lubuk Basung 50MTSN Kamang 54SDN 01 Pasar Tiku 57SMAN I IV Koto 60SDN 07 Sitapung 65MTSN Balingka 68SDN 26 Surau Labuah 72
SDN 29 Koto Hilalang 75SDN 03 Koto Kecil 77SDN 25 Pasir Tiku 80SDN 27 Cangking 82
BAB IV PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASIKHUSUS
86
4.1 Perkembangan Adiwiyata 864.2 Bantuan Dana Alokasi Khusus 894.3 Anggota Tim Pembina Adiwiyata 93BAB V PENUTUP 945.1 Kesimpulan 945.2 Saran 94
v | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR TABEL
BAB III PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
BERDASARKAN BEST PRACTICE
21
Tabel 3.1 Daftar Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam, 2016 21
BAB IV PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASI
KHUSUS
86
Tabel 4.1 Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016 86
Tabel 4.2 Perkembangan Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun
2013-2016
88
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang
Lingkungan Hidup untuk Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
90
Tabel 4.4 Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam 93
vi | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN 1
Gbr1.1 Anak-Anak Indonesia di tengah lautan sampah, 2014 4
Gbr 2.1 Contoh Susunan Pengurus Adiwiyata Sekolah, 2015 7
Gbr 2.2 Contoh Isian Identifikasi Masalah Lingkungan Hidup di Sekolah
Berdasarkan Topik Pengamatan
8
Gbr 2.3 Contoh Kajian Lingkungan SMAN 1 Baso, 2015 9
Gbr 2.4 Proses Pelaksanaan Adiwiyata di Sekolah 10
Gbr 2.5. Skema 4 Komponen Adiwiyata 11
Gbr 2.6 Visi dan Misi SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu 12
Gbr 2.7 Contoh Silabus Mata Pelajaran Matematika Kelas IX 13
Gbr 2.8 Contoh RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI 14
Gbr 2.9 Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X 14
Gbr 2.10 Contoh RPP Mata Pelajaran IPA Kelas IV 15
BAB III PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
BERDASARKAN BEST PRACTICE
21
Gbr 3.1 Perubahan MTsN IV Angkat Candung Selama Mengikuti Adiwiyata 25
Gbr 3.2 Beberapa Inovasi dan Kegiatan Adiwiyata di MTsN IV Angkat
Candung
26
Gbr 3.3 MTsN IV Angkat Candung Sebagai Pusat Studi Banding 27
Gbr 3.4 Perubahan SDN 21 Taluak Setelah Mengikuti Adiwiyata 29
Gbr 3.5 Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 21 Taluak : 30
Gbr 3.6 Pemanfaatan Bak Sampah Terbuka menjadi Pot Bunga di SMAN 1
Baso
32
Gbr 3.7 Perubahan SMAN 1 Baso Setelah Mengikuti Program Adiwiyata 33
Gbr 3.8 Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Baso 34
Gbr 3.9 Lubang Biopori 35
Gbr 3.10 Penampang Biopori 36
Gbr 3.11 Perubahan SMPN 3 Lubuk Basung Setelah Mengikuti Program
Adiwiyata
37
Gbr 3.12 Kegiatan Adiwiyata pada SMPN3 Lubuk Basung 38
Gbr 3.13 Perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata 41
Gbr 3.14 Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 63 Surabayo 42
vii | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.15Perubaha SMAN 1 Tilatang Kamang setelah Mengikuti Sekolah Sehat dan
Adiwiyata
45
Gbr 3.16 Beberapa Kegiatan Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang 47
Gbr 3.17 Perubahan MTsN Matur setelah Mengikuti Adiwiyata : 49
Gbr 3.18 Kegiatan Adiwiyata di MTsN Matur 50
Gbr 3.19 Perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata 51
Gbr 3.20 Beberapa Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Lubuk Basung 52
Gbr 3.21 Perubahan MTsN Kamang Selama Mengikuti Program Adiwiyata 56
Gbr 3.22 Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang 57
Gbr 3.23 Perubahan SDN 01 Pasar Tiku 59
Gbr 3.24 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku 59
Gbr 3.25 Perubahan SMAN 1 IV Koto setelah Mengikuti Adiwiyata 61
Gbr 3.26 Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto 65
Gbr 3.27 Perubahan SDN 07 Sitapung setelah Mengikuti Adiwiyata 67
Gbr 3.28 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 07 Sitapung 68
Gbr 3.29 Perubahan MTsN Balingka melalui Pelaksanaan Program Adiwiyata 70
Gbr 3.30 Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Balingka 71
Gbr 3.31 Perubahan SDN 26 Surau Labuah setelah Mengikuti Adiwiyata 73
Gbr 3.32 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 26 Surau Labuah 74
Gbr 3.33 Perubahan SDN 29 Koto Hilalang 76
Gbr 3.34 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang 77
Gbr 3.35 Perubahan SDN 03 Koto Kecil 78
Gbr 3.36. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 03 Koto Kecil 79
Gbr 3.37 Perubahan SDN 25 Pasir Tiku 81
Gbr 3.38 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku 82
Gbr 3.39 Perubahan SDN 27 Cangkiang setelah Mengikuti Adiwiyata 84
Gbr 3.40 Kegiatan Adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang 85
1 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupannya, manusia sangat tergantung kepada lingkungan hidup.
Sesungguhnya, lingkungan mampu menjaga keseimbangan lingkungan itu sendiri. Namun,
akibat aktivitas penduduk dan aktivitas pembangunan yang telah berlebihan, mengakibatkan
keseimbangan ini terganggu.
Saat ini, manusia menghadapi masalah lingkungan hidup yang mengancam kehidupan
manusia. Hal ini disebabkan oleh ledakan penduduk, pertumbuhan laju kebutuhan makanan,
kerusakan hutan dan punahnya sumber daya biologi dan keanekaragaman hayati yaitu gen,
spesies, populasi dan ekosistem (Erdogan, 2007). Masalah lingkungan hidup telah
mengancam keberlangsungan kehidupan manusia seperti musim kemarau yang
berkepanjangan dan kelaparan akibat pemanasan global, meningkatnya suhu bumi,
pencemaran air, pencemaran udara dan keberadaan hutan yang semakin menipis.
Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan dunia adalah
memberikan pendidikan lingkungan hidup pada penduduk dunia dan generasi muda.
Masyarakat yang memiliki pengertian tentang ekologi, ekonomi dan korelasi sosial pada
level dunia adalah jawaban dari masalah lingkungan global (Martin Rue, Pro Europe).
Pertemuan Tingkat Dunia di Johannesburg pada tahun 2002 menghasilkan
kesepakatan bahwa diperlukan suatu pola baru dari program pendidikan, yaitu dengan
dasar konsep berkelanjutan kepada generasi muda karena nantinya merekalah yang akan
menjadi pemimpin dunia. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, mengungkapkan bahwa
tantangan terbesar abad ini adalah membawa ide berkelanjutan yang abstrak menjadi realita
bagi seluruh dunia. Setelah pertemuan tingkat dunia tersebut, PBB mencanangkan tahun
2002 s/d 2014 sebagai dekade dari “Education for Sustainable Development”. Pendidikan
lingkungan hidup merupakan aspek sentral dari proses menuju pembangunan berkelanjutan
((Martin Rue, Pro Europe).
Di Indonesia, perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan hidup dimulai
pada tahun 1975 ketika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta untuk pertama
kalinya menyusun Garis-Garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
yang diujicobakan pada 15 sekolah dasar Jakarta pada periode tahun 1977/1978. Mengingat
pentingnya pendidikan lingkungan hidup sebagai suatu upaya untuk mengubah perilaku
dan menjadi media yang sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, etika
displin dan budi pekerti masyarakat terhadap lingkungan hidup maka disusunlah suatu
2 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup pada tahun 2004 oleh Kementerian Negara
Lingkungan Hidup yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian
Dalam Negeri dan Kementerian Agama. Selanjutnya, pada tahun 2006 disepakati pembinaan
dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup yang lebih intensif oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional melalui program Adiwiyata
(Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan). Program Adiwiyata merupakan
program dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
dalam upaya pelestarian lingkungan hidup melalui prinsip edukatif, partisipatif dan
berkelanjutan. Program adiwiyata ini diikuti oleh tingkat sekolah dasar, tingkat SMP dan
tingkat SMA atau level pendidikan yang sama.
1.2. Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum yang mendukung program adiwiyata adalah :
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Adiwiyata;
Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Nota Penandatanganan Kerjasama Antara Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri
Lingkungan Hidup tentang Pendidikan Lingkungan Hidup pada Tanggal 1 Februari 2010.
3 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1.3. Pentingnya Program Adiwiyata
Banyak sekali pertanyaan dari Kepala Sekolah, guru dan stakeholder terkait, mengapa
sekolah harus ikut Program Adiwiyata?
Masalah lingkungan hidup dunia saat ini berada dalam tahap kritis. Kita semua mengetahui
bahwa kerusakan lingkungan bumi kita sudah semakin masif dan mengancam kehidupan.
Tingkat kadar CO2 di atmosfir sebagai akibat pencemaran udara sudah sangat
mengkhawatirkan dan mengancam keutuhan bumi. Pemanasan global, cuaca ekstrim,
pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang itu semua
karena kadar emisi gas di atmosfir sudah melewati ambang batas aman, yaitu 350 ppm.
Banjir, longsor, kemarau panjang dan hujan yang tidak menentu semua juga akibat
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak memiliki kepedulian
terhadap lingkungan.
Sekarang mari kita renungkan satu lagi masalah lingkungan hidup dunia, yaitu sampah.
Akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat, produksi
sampah kian meningkat setiap tahunnya. Sebagaimana yang diungkapkan Paul Muggerigge
dalam Artikelnya “Which Countries Produce the Most Waste” melalui Jurnal World
Economic Forum pada Agustus 2015, jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 akan
mencapai 1,4 milyar. Satu orang penduduk nantinya akan menghasilkan rata-rata 1,42 kg
sampah, lebih dari dua kali lipat dari jumlah timbulan sampah per orang saat ini, yaitu 0,64
kg. Nantinya, total jumlah sampah dunia rata-rata akan mencapai 2,2 juta ton per tahun
dari 0,68 juta ton per tahun saat ini. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2015,
jumlah timbulan sampah di Indonesia saat ini mencapai 175.000 ton/hari atau setara dengan
64 juta ton/tahun. Berikut potret kehidupan anak-anak Indonesia yang berhubungan
dengan sampah :
4 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 1.1: Anak-Anak Indonesia di Tengah Lautan Sampah, 2014
Sumber: Bank Sampah Gemah Ripah, 2016
Sumber: Bank Sampah Gemah Ripah, 2016
5 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Apakah kita semua menginginkan kondisi ini terus terjadi? Tegakah kita membiarkan
anak-anak kita, anak-anak Indonesia mengalami ketumpulan moral dan ancaman kesehatan
dan kematian? Tegakah kita mewariskan lingkungan hidup yang gersang, tandus dan
sumber air yang sudah tercemar, udara yang beracun bagi generasi penerus kita? Tegakah
kita membiarkan generasi penerus kita mengkonsumsi makanan yang sudah mengalami
mutasi gen sehingga bersifat karsinogenik dan mengandung racun yang mematikan akibat
lingkungan yang tercemar?
Menyelamatkan lingkungan yang sudah parah itu tidak dapat dilakukan oleh hanya
satu-dua orang atau instansi, tapi oleh semua pihak. Adalah tanggung jawab kita semua
untuk memperbaiki dan merubah kondisi lingkungan hidup. Sekali lagi, jawaban masalah
lingkungan hidup dunia ada di tangan generasi muda yang peduli dan berbudaya
lingkungan. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menanamkan sikap dan karakter peduli dan
berbudaya lingkungan sejak dini. Melalui apa? Tentu saja melalui pendidikan lingkungan
hidup, yaitu Program Adiwiyata.
Sulitkah melaksanakan Program Adiwiyata? Sama sekali tidak sulit, yang dibutuhkan
adalah komitmen kepala sekolah dan dukungan dari pimpinan, semua guru, pengawas,
siswa, pelaku pendidikan dan wali murid serta komite. Program adiwiyata adalah tabungan
amal jariah bagi kepala sekolah dan seluruh stakeholder terkait karena sekolah merupakan
tempat lahirnya pemimpin masa depan Indonesia. Pemimpin yang cinta lingkungan akan
selalu menjadikan lingkungan hidup sebagai pertimbangan utama dalam setiap pengambilan
kebijakan atau keputusan.
Manfaat Program Adiwiyata bagi sekolah dan seluruh warga sekolah sangat banyak,
diantaranya :
1. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman sehingga dapat meningkatkan
prestasi siswa dan seluruh warga sekolah;
2. Mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap seluruh sarana dan prasarana
sekolah sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung
jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan.
3. Meningkatkan sensitivitas siswa dan warga sekolah terhadap lingkungan dan tanaman
melalui berbagai program dan kebijakan kepala sekolah yang berkaitan dengan cinta
lingkungan;
4. Terciptanya kondisi kebersamaan bagi seluruh warga sekolah;
5. Terciptanya sekolah sebagai tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar serta penyadaran betapa pentingnya
menjaga lingkungan;
6 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB II
PROGRAM ADIWIYATA
2.1. Definisi Adiwiyata
Secara definisi adiwiyata adalah sebagai tempat yang baik & ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan & berbagai norma serta etika yg dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju kepada cita-cita pembangunan
berkelanjutan.
2.2. Proses pelaksanaan adiwiyata
Program adiwiyata diikuti oleh level Sekolah Dasar atau sederajat, Sekolah Menengah
Pertama atau sederajat dan Sekolah Menengah Atas atau sederajat.
Langkah 1:
Dalam rangka mengidentifikasi nilai awal sekolah dalam pelaksanaan program
adiwiyata, perlu dilakukan penilaian diri sendiri oleh sekolah (self assessment) berdasarkan
Lampiran III Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Adiwiyata. Nilai tersebut merupakan nilai awal bagi sekolah yang berguna
sebagai dasar atau pedoman dalam penyusunan kajian lingkungan sekolah, penyusunan visi
dan misi sekolah serta penyusunan program adiwiyata di sekolah.
Langkah 2:
Setelah dilakukan penilaian diri sendiri, maka pihak sekolah perlu membentuk Tim
Adiwiyata Sekolah sesuai dengan Kelompok Kerja/Bidang yang dibutuhkan.
Berikut ditampilkan contoh susunan pengurus Tim Adiwiyata Sekolah pada SMAN 1
Tilatang Kamang :
7 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.1: Contoh Susunan Pengurus Adiwiyata Sekolah, 2015
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang, 2015
8 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Langkah 3:
Dalam rangka mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di sekolah, Tim Adiwiyata
Sekolah menyusun lembar kajian lingkungan sekolah yaitu suatu proses identifikasi masalah
apa saja yang dihadapi oleh sekolah yang berkaitan dengan lingkungan hidup di sekolah
serta tahap penyelesaian masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut. Identifikasi
masalah dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya kuisioner masalah lingkungan
hidup di sekolah. Berikut ditampilkan contoh kuisioner identifikasi masalah lingkungan
hidup di MTsN IV Angkat Candung, salah satu Sekolah Adiwiyata Mandiri di Kabupaten
Agam.
Gbr 2.2: Contoh Isian Identifikasi Masalah Lingkungan Hidup di Sekolah Berdasarkan TopikPengamatan
TOPIK PENGAMATAN: SAMPAH
Nama Madrasah : MTsN IV Angkat Candung Tanggal : Maret 2014
Murid Yang Terlibat : Siswa IV Angkat CandungPertanyaan 1:Apakah Madrasah mempunyai kebijakan yang jelasterkait sampah?
Pertanyaan 6Apakah sudah ada survei sampah di sekitarlingkungan Madrasah?
Ya √ Tidak Ya √ TidakKomentar :1.Pembentukan Tim 9 K
2.Mengangkat penjaga kebersihanKomentar :Guru piket mensurvei setiap pagi tempatsampah yang ada di depan lokal agar dikosongkanoleh siswa.
Pertanyaan 2Apakah sudah dilakukan?
Pertanyaan 7Apakah letak tempat sampah sudah pada tempatyang tepat?
Ya √ Tidak Ya √ TidakKomentar :Dilakukan penilaian kebersihan kelas
setiap hari oleh setiap guru yangmengajar di lokal tersebut
Komentar :Tempat sampah berada di depan lolmasing-masing
Pertanyaan 3 :Jika tidak, apakah Madrasah melakukan kegiatanuntuk menyelesaikan isu tersebut?
Pertanyaan 8Apakah pernah dilakukan pengamatan terhadapsiswa untuk menentukan jenis sampah yang terdapatdisekitarnya?
Ya Tidak Ya √ TidakKomentar : Komentar :Pengamatan langsung dari Tim 9 KPertanyaan 4Apakah jumlah tempat sampah mencukupidilingkungan Madrasah?
Pertanyaan 9Apakah Madrasah menerapkan pemberianpenghargaan atau sanksi bagi yang membuangsampah sembarangan?
Ya √ Tidak Ya √ TidakKomentar : Tempat sampah di Madrasah terdiri dari2 tempat sampah (Organik dan An Organik)dandijadikan tempat pembuangan sementera sebelumdilakukan daur ulang
Komentar : Memberikan penghargaan bagi kelasterbersih setiap satu semester dan bagi siswa yangmembuang sampah sembarangandiberikan sanksi menyiram tanaman dan pungutsampah di lokasi yang telah ditentukan
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung, 2015
9 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berdasarkan kuisioner tersebut maka disusunlah kajian lingkungan sekolah,
berdasarkan masalah dan bagaimana cara penyelesaian masalah lingkungan hidup
berdasarkan prinsip bagaimana, apa, kapan dan siapa penanggung jawabnya. Berikut
ditampilkan contoh kajian lingkungan SMAN 1 Baso, salah satu sekolah Adiwiyata Nasional
di Kabupaten Agam:
Gbr 2.3: Contoh Kajian Lingkungan SMAN 1 Baso, 2015
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2015
Langkah 4:
Setelah masalah lingkungan hidup di sekolah telah terdentifikasi melalui kajian
lingkungan hidup sekolah, maka langkah-langkah dalam penyelesaian masalah lingkungan
hidup sekolah dan upaya pengelolaannya dapat dituangkan melalui rencana kerja tahunan
sekolah.
Secara lengkap, berikut ditampilkan proses persiapan yang harus dilakukan oleh
pihak sekolah dalam rangka pelaksanaan Program Adiwiyata:
10 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.4: Proses Pelaksanaan Adiwiyata di Sekolah
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
2.3. Komponen Adiwiyata
Program Adiwiyata merupakan Program Kerjasama Antara Menteri Pendidikan
Nasional dan Menteri Lingkungan Hidup yang nota kesepakatannya sudah ditandatangani
pada tanggal 1 Februari 2010. Pelaksanaan Program Adiwiyata sejalan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Self Assessment(PermenLH nomor 05 Tahun
2013 Lampiran III)
Pengusulan menjadi sekolahbinaan adiwiyata oleh KepalaSekolah (surat kepada BPLH
Kabupaten Agam)
Rapat dengan instansi terkait(Dinas Kesehatan, Kemenag,
Dinas Pendidikan, BPLH)
Pembentukan TIm AdiwiyataSekolah
Penyusunan Kajian LingkunganSekolah oleh Masing-MasingSekolah Binaan dalam rangkaMengidentifikasi dan Solusi
Masalah LH di Sekolah melaluiRencana Kerja Tahunan
Penyesuaian Visi Misi Sekolahtentang Kebijakan Pencegahan,
Perlindungan dan Pengelolaan LHdi Sekolah (Komponen I)
Integrasi Muatan Lingkungan padaMasing-Masing Mata Pelajaran
melalui RPP dan Silabus (KomponenII)
Peningkatan Partisipasi WargaSekolah dan Pihak Luar melaluiberbagai kegiatan Lingkungan
Hidup (Komponen III)
Penyediaan Sarana dan PrasaranaLingkungan Hidup di Sekolah sebagai
Solusi Masalah LH di Sekolah dan SebagaiSarana Pembelajaran bagi Siswa
(Komponen IV)
Dokumentasi (Foto, Daftar Hadir,Undangan) dan Peyusunanan KelengkapanAdministrasi Komponen I s/d Komponen IV
11 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Dalam rangka penumbuhan dan pengembangan karakter peduli dan berbudaya
lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup menyusun empat (4) komponen Program
Adiwiyata, yaitu :
1. Kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan;
2. Kurikulum sekolah berbasis lingkungan;
3. Kegiatan sekolah berbasis partisipatif;
4. Pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan;
Berikut ditampilkan skema 4 komponen adiwiyata :
Gbr 2.5. Skema 4 Komponen Adiwiyata
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
2.3.1. Kebijakan Sekolah yang berwawasan Lingkungan
Arah kebijakan sekolah dapat dilihat melalui visi, misi dan tujuan sekolah. Seperti
yang digambarkan pada gambar 2, visi dan misi sekolah adalah ibarat kepala pada organ
tubuh. Mengapa demikian? Karena visi dan misi sekolah lah yang memberikan arah dalam
penyusunan program adiwiyata di sekolah serta penerapan dan pelaksanaan untuk
komponen 2 s/d komponen 4.
Visi dan Misi Sekolah merupakan cita-cita warga sekolah dan harus dirumuskan
bersama seluruh pihak yang berkepentingan dan seluruh warga sekolah. Visi misi ini adalah
landasan dari semua program di sekolah sehingga harus disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
12 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Sekolah yang ingin mengembangkan program adiwiyata, harus memuat tujuan
lingkungan pada visi serta dijabarkan dalam misi dengan syarat terdapat 3 upaya
perlindungan, pencegahan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Berikut ditampilkan
contoh visi dan misi sekolah pada SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu yaitu salah satu
sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam yang menuju Adiwiyata Mandiri pada
Tahun 2016:
Gbr 2.6. Visi dan Misi SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu
Sumber: SDN 21 Taluak, 2016
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, terdapat muatan adiwiyata pada visi SDN
21 Taluak yaitu berkarakter, peduli dan berwawasan lingkungan. Sedangkan untuk mencapai
visi berkarakter, peduli dan berwawasan lingkungan terdapat penjabaran pada misi yang
memuat 3 komponen upaya PPLH yaitu :
1. Komponen pencegahan terdapat pada misi 3,4,5,6,7,8 dan 13;
2. Komponen perlindungan terdapat pada misi 9 dan 10;
3. Komponen pengelolaan terdapat pada misi 11 dan 12
13 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.3.2. Kurikulum sekolah berbasis lingkungan
Dalam rangka penanaman karakter peduli dan berbudaya lingkungan dan dalam
rangka pencapaian visi sekolah yang berkaitan dengan lingkungan, siswa atau peserta didik
perlu diberikan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal
ini dilakukan melalui pengintegrasian komponen lingkungan hidup pada dokumen II yaitu
Rencana Program Pembelajaran RPP dan Silabus. Oleh karena itu, diperlukan kompetensi
tenaga pendidik dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Berikut
ditampilkan contoh silabus dan RPP mata pelajaran Matematika Kelas IX pada MTsN Matur
dan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI di SMAN 1 Baso :
Gbr 2.7. Contoh Silabus Mata Pelajaran Matematika Kelas IX
Sumber : MTsN Matur, 2015
14 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.8. Contoh RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI
Sumber : SMAN 1 Baso, 2015
Gbr 2.9. Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2015
15 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Pengintegrasian lingkungan hidup dalam materi pembelajaran termasuk
memanfaatkan sarana lingkungan yang ada di sekolah sebagai media pembelajaran seperti
green house, kebun, TOGA, dapur hidup, composting dan biopori. Berikut ditampilkan
contoh RPP yang memanfaatkan sarana lingkungan yaitu kebun sekolah sebagai media
pembelajaran :
Gbr 2.10. Contoh RPP Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Sumber : SDN 49 Batuhampar, 2015
16 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.3.3. Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif
Salah satu prinsip dasar adiwiyata adalah partisipatif. Prinsip ini tercermin pada
komponen III Program Adiwiyata yaitu Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif. Pelaksanaan
kegiatan sekolah berbasis partisipatif harus tergambar pada dokumen I dan dokumen II
Program Adiwiyata. Beberapa prinsip penting dalam pelaksanaan kegiatan sekolah berbasis
partisipatif adalah :
1. Setiap kegiatan telah direncanakan dengan baik. Contohnya adalah keterlibatan wali
murid atau komite dalam pembelajaran, haruslah tertuang pada RPP/Silabus Mata
Pelajaran ataupun adanya perencanaan keterlibatan pihak komite atau wali murid
dalam penyelesaian masalah lingkungan hidup disekolah seperti bantuan bibit tanaman
atau pohon dalam rangka meningkatkan penghijauan di sekolah;
2. Terdapat beberapa kegiatan dalam rangka upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup ke dalam dan ke luar sekolah, seperti Kepala Sekolah/Guru menjadi
narasumber dalam upaya PPLH, acara seminar, bantuan pihak luar ke sekolah seperti
sumbangan buku dari alumni serta pemberian bibit dari instansi lain ataupun berbagai
kegiatan siswa di luar sekolah seperti lomba ataupun kegiatan ekstrakurikuler yang
berhubungan dengan lingkungan hidup seperti Pramuka, Palang Merah Remaja dan
lain sebagainya. Bukti kegiatan tersebut seperti surat undangan, surat tugas ataupun
daftar hadir harus diarsipkan sebagai bukti administrasi;
3. Adanya publikasi karya siswa ataupun tenaga pendidik seperti puisi, artikel, pantun,
lukisan pada berbagai media seperti mading kelas, mading sekolah, media massa, media
sosial, website ataupun pameran. Hal ini berguna dalam rangka
menumbuhkembangkan partisipasi, kepedulian dan rasa percaya diri peserta didik dan
tenaga pendidik;
2.3.4. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang Ramah Lingkungan
Sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan sangat diperlukan
bagi proses pembelajaran dan dalam rangka mewujudkan kebersihan, kesejukan,
kenyamanan dan ketertiban di sekolah. Semua lahan atau pekarangan sekolah hendaknya
dapat dimanfaatkan dengan optimal sehingga tidak terdapat lahan kosong disekolah.
Beberapa sarana dan prasarana lingkungan yang dapat mengatasi masalah lingkungan hidup
di sekolah dan sekaligus menjadi sarana pembelajaran di sekolah pada Program Adiwiyata
antara lain :
17 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1. Saluran Drainase merupakan saluran limpasan air hujan agar air tidak tergenang dan
mengalir dengan lancar;
2. Lubang biopori, adalah lubang dengan ukuran diameter 15 cm dengan kedalaman
sekitar 80 cm-100 cm yang berisi daun-daunan yang berfungsi sebagai kompos untuk
menggemburkan tanah sebagai sarana untuk mengatasi masalah genangan air di
halaman sekolah. Setiap lahan dengan luas 100 m2 idealnya dibuat 30 titik dengan jarak
antar lubang 0,5-1m;
3. Sumur Resapan, merupakan salah satu alternatif solusi untuk mengatasi kesulitan air
di sekolah, cadangan air tanah serta solusi agar air hujan tidak tergenang lama dan
terbuang percuma ke selokan;
4. Green House, adalah rumah perawatan bagi tanaman di sekolah yang sedang sakit atau
layu;
5. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah kebun yang didalamnya ditanam berbagai
tanaman obat seperti daun betadine, kunyit, jahe, temulawak dan lain sebagainya.
Tanaman ini berguna sebagai obat jika terdapat warga sekolah yang membutuhkan
perawatan seperti luka, masuk angin dan sebagainya;
6. Kebun Sekolah merupakan kebun yang di dalamnya ditanam berbagai tanaman yang
bermanfaat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman lainnya;
7. Dapur Hidup adalah lahan sekolah yang ditanami dengan berbagai bumbu dapur
seperti kunyit, jahe, lengkuas dan lain sebagainya;
8. Komposting adalah sarana untuk mengolah sampah organik disekolah seperti dedaunan
dan sisa makanan;
9. Bank Sampah adalah sarana pengelolaan sampah untuk transaksi sampah anorganik;
10. Hutan Sekolah adalah suatu kumpulan tumbuhan dan tanaman terutama pepohonan
atau tumbuhan berkayu lain dengan masa hidup yang telah bertahun-tahun yang
berlokasi relatif dekat dari sekolah;
Seluruh sarana dan prasarana lingkungan ini bertujuan sebagai solusi dalam
mengatasi masalah lingkungan hidup di sekolah dan sebagai sarana pembelajaran pada
beberapa mata pelajaran. Dalam rangka menumbuhkembangkan sikap peduli, tanggung
jawab dan meningkatkan pengetahuan siswa, maka setiap sarana ini dilengkapi dengan
daftar piket, siapa yang bertanggung jawab dalam mengelola (kelompok kerja), label
tanaman dan label sarana, proses kerja dan berbagai informasi lainnya. Hal ini bertujuan
agar semua warga sekolah ikut terlibat dan mengetahui tentang manfaat dan fungsi serta
bertanggungjawab untuk memelihara setiap sarana lingkungan di sekolah.
18 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Dengan adanya sarana dan prasarana yang ramah lingkungan serta dijadikannya
sarana tersebut sebagai media pembelajaran bagi siswa diharapkan siswa dan seluruh warga
sekolah lainnya dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah terhadap
lingkungan sekitarnya.
2.4. Proses Penyusunan Dokumen Adiwiyata dan Penilaian
2.4.1. Kelengkapan Dokumen Adiwiyata
Program Adiwiyata sangat membutuhkan tertib administrasi dan dokumentasi. Hal
ini berguna sebagai bukti administrasi dari setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.
Penilaian adiwiyata terdiri atas 4 komponen penilaian seperti yang telah dipaparkan pada
paragraf sebelumnya. Dokumen adiwiyata terdiri dari softcopy dan hardcopy.
Untuk dokumen hardcopy, susunan dokumen adiwiyata terdiri dari 4 folder yaitu :
Folder I : Kebijakan Berwawasan Lingkungan:
Informasi Umum Sekolah;
Profil Sekolah;
Kajian Lingkungan Sekolah;
Rencana Aksi
Visi Misi Sekolah;
Informasi tentang Pelaksanaan Sosialisasi Visi dan Misi
Sekolah
Struktur Kurikulum;
Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah;
Self Assessment
Self Assessment Komponen I
Folder II : Kurikulum Sekolah Berbasis Lingkungan :
Dokumen RPP dan Silabus ataupun Kompetensi Dasar yang
berkaitan dengan lingkungan hidup;
Bukti Publikasi Pembelajaran LH melalui mading, website, dll
Bukti Karya Siswa (Puisi, Pantun, Lukisan dll)
Bukti lain;
Self Assessment Komponen II
19 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Folder III : Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif :
Bukti kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan
sekolah seperti daftar piket, kegiatan jumat bersih, dan lain
sebagainya;
Kegiatan ekstrakurikuler;
Bukti kreativitas dan warga sekolah dalam upaya PPLH seperti
karya seni, daur ulang sampah, dan lain-lain;
Kegiatan aksi LH yang diadakan pihak luar untuk siswa dan
tenaga pendidik;
Dukungan dari komite dan pihak lain dalam kegiatan terkait
PPLH;
Bukti lain sesuai dengan komponen III
Folder IV : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah yang Ramah
Lingkungan :
Foto sarana dan prasarana ramah lingkungan yang ada di
sekolah seperti komposting, drainase, ruang terbuka hijau,
kerindangan, bank sampah dan lain sebagainya;
Bukti 4 unsur dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas
sanitasi sekolah seperti penanggung jawab, pelaksana,
pengawas dan tata tertib;
Rekening listrik dan air selama 6 bulan terakhir;
Upaya kantin dalam meningkatkan kualitas pelayanan kantin
sehat dan ramah lingkungan, meliputi kantin yang tidak
menjual makanan berpengawat, pewarna dan tidak menjual
makanan berkemasan;
Bukti-bukti lain
Folder V : Bukti kelengkapan kabupaten/kota, propinsi (Khusus untuk Sekolah
yang Menuju Adiwiyata Propinsi, Nasional dan Mandiri)
Di samping hardcopy, guna memudahkan penilaian, Kementerian Lingkungan Hidup
juga mengembangkan aplikasi penilaian Adiwiyata. Dibutuhkan dokumen dan file yang
berbasis softcopy dan untuk keabsahannya, setiap file ataupun dokumen yang
membutuhkan tanda tangan tenaga pengajar dan Kepala Sekolah seperti RPP dan Silabus,
RKAS, Surat Keputusan Kepala Sekolah haruslah dilengkapi dengan tanda tangan yaitu
berupa Scan.
20 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.4.2. Penilaian
Penilaian Adiwiyata terdiri atas 2 bagian, yaitu penilaian administrasi dan penilaian
lapangan. Mengingat adiwiyata merupakan program yang melibatkan komite dan seluruh
warga sekolah, maka pada saat penilaian, Kepala Sekolah dan pihak komite wajib hadir
kecuali karena alasan tertentu. Penilaian dilakukan melalui wawancara kepada Kepala
Sekolah, Komite, Tenaga Pengajar serta beberapa siswa dan tenaga administrasi dan
pengelola kantin sekolah serta penilaian terhadap dokumen adiwiyata sekolah dan fisik
lapangan.
Kapan suatu sekolah layak memperoleh predikat Adiwiyata?
Pada penilaian Adiwiyata, terdapat empat kategori yaitu :
1. Adiwiyata Kabupaten, jika nilai sekolah mencapai nilai 56. Penilaian dilaksanakan olehTim Penilai Adiwiyata Kabupaten;
2. Adiwiyata Propinsi, jika nilai sekolah mencapai 64 dan telah meraih Adiwiyata
Kabupaten pada tahun sebelumnya. Pada tahap 1, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai
Adiwiyata Kabupaten dan jika memenuhi, maka diusulkan untuk mengikuti seleksi
Adiwiyata Propinsi. Pada tahap 2 dilaksanakan seleksi administrasi dan penilaian
lapangan oleh Tim Penilai Adiwiyata Propinsi;
3. Adiwiyata Nasional, jika nilai sekolah mencapai 72 dan telah meraih Adiwiyata Propinsi
pada tahun sebelumnya. Pada tahap 1, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata
Kabupaten dan jika memenuhi, maka diusulkan untuk mengikuti seleksi Adiwiyata
Nasional. Pada tahap 2 dilaksanakan seleksi administrasi dan verifikasi oleh Tim Penilai
Adiwiyata Propinsi serta jika lolos seleksi Tim Propinsi, akan diusulkan oleh Propinsi
untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Nasional. Penilaian Adiwiyata Nasional dilaksanakan
oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat setelah sekolah tersebut dinyatakan lolos seleksi
administrasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat;
4. Adiwiyata Mandiri, merupakan level tertinggi dari peringkat Adiwiyata. Untuk menuju
Adiwiyata Mandiri, calon sekolah Adiwiyata Mandiri harus mempunyai Sekolah Imbas.
Sekolah Adiwiyata Nasional dapat diusulkan menjadi Adiwiyata Mandiri jika telah
melakukan pembinaan secara kontinu selama satu tahun terhadap sekolah imbas dan
minimal 10 sekolah imbasnya memperoleh Adiwiyata Kabupaten; Pada tahap 1,
dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten dan jika memenuhi nilai
dan persyaratan administrasi maka diusulkan untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Mandiri;
Tahap 2, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Propinsi, jika lolos seleksi
Tim Propinsi, akan diusulkan oleh Propinsi untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Mandiri.
Penilaian Adiwiyata Mandiri dilaksanakan Tim Penilai Adiwiyata Pusat setelah sekolah
tersebut dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat.
21 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB III
PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
BERDASARKAN BEST PRACTICE
3.1. Perkembangan Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
Hingga tahun 2016, terdapat sebanyak 42 Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
yaitu terdiri dari 2 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 4 Sekolah Adiwiyata Nasional, 8 Sekolah
Adiwiyata Propinsi dan 28 Sekolah Adiwiyata Kabupaten. Berikut ditampilkan daftar
Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam berdasarkan level Adiwiyata dan tahun memperoleh
Adiwiyata :
Tabel 3.1. Daftar Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam, 2016
No. Sekolah Level Adiwiyata Tahun1 2 3 41 SMAN 2 Lubuk Basung Mandiri 20132 MTsN IV Angkat Candung Mandiri 20153 SDN 21 Taluak Nasional 20144 SMAN 1 Baso Nasional 20155 SMPN 3 Lubuk Basung Nasional 20156 SDN 63 Surabayo Nasional 20157 SMAN 1 Tilatang Kamang Propinsi 20158 SMAN 1 Lubuk Basung Propinsi 20159 SMAN 1 Tanjung Mutiara Propinsi 201510 MTsN Matur Propinsi 201511 MTsN Kamang Propinsi 201512 SDN 01 Pasar Tiku Propinsi 201513 SDN 23 Cibuak Ameh Propinsi 201514 SDN 49 Batuhampar Propinsi 201515 SMAN 1 Ampek Angkek Kabupaten 201316 SMPN 1 Baso Kabupaten 201317 SMKN 2 Lubuk Basung Kabupaten 201418 SMAN 1 IV Koto Kabupaten 201419 SMPN 3 Baso Kabupaten 201420 SDN 07 Sitapung Kabupaten 201421 MAN Koto Kecil Kabupaten 201522 SMPN 2 Tanjung Mutiara Kabupaten 201523 SDN 09 Balai Satu Kabupaten 201524 SDN 01 Balai Ahad Kabupaten 201525 SDN 26 Surau Labuah Kabupaten 201626 SDN 29 Koto Hilalang Kabupaten 201627 SDN 02 Koto Baru Kabupaten 201628 SDN 09 Sungai Cubadak Kabupaten 201629 SDN 02 Koto Tangah Kabupaten 201630 SDN 25 Bonjo Kabupaten 201631 SDN 27 Cangkiang Kabupaten 2016
22 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 432 SDN 21 Pakan Sinayan Kabupaten 201633 SDN 24 Guguak Tinggi Kabupaten 201634 SDN 23 Kubang Putih Kabupaten 201635 SMAN 3 Lubuk Basung Kabupaten 201636 MTsN Balingka Kabupaten 201637 SDN 03 Koto Kecil Kabupaten 201638 SDN 25 Pasir Tiku Kabupaten 201639 SDN 18 Balai Satu Kabupaten 201640 SDN 40 Surabayo Kabupaten 201641 SDN 24 Biaro Kabupaten 201642 MTsN 2 Lubuk Basung Kabupaten 201643 SMPN 1 Tilatang Kamang Kabupaten 201644 SMKN 1 Tanjung Raya Kabupaten 2016
Sumber :Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
3.2. Profil Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
Program Adiwiyata merupakan program partisipatif. Oleh karenanya kemajuan
Sekolah Adiwiyata sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah, tenaga pendidik, siswa
dan dukungan dari pihak Komite, Kepala Unit Pelayanan Pendidikan, Pengawas serta
Muspika Kecamatan dan pihak terkait lainnya. Sekolah Adiwiyata yang berhasil adalah
sekolah yang penuh komitmen dan dukungan. Dalam rangka peningkatan pemahaman
tentang pelaksanaan Program Adiwiyata, berikut ditampilkan beberapa profil sekolah yang
telah meraih Adiwiyata di Kabupaten Agam.
MTSN IV ANGKAT CANDUNG
MTsN IV Angkat Candung adalah sekolah Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Agam,
berlokasi di Candung yang letaknya sangat strategis, berjarak + 150 Meter dari Jalan Raya
Bukittinggi–Payakumbuh.
Berdiri pada tahun 1982 dengan status swasta kemudian pada tahun 1986 menjadi
Filial MTsN Bukit Bunian Bukareh dan pada tanggal 1 Juli 1994 diresmikan menjadi
Madrasah Tsanawiyah Negeri IV Angkat Candung.
MTsN IV Angkat Candung mempunyai tenaga pendidik sebanyak 29 orang dan non
PNS sebanyak 8 orang, tenaga kependidikan sebanyak 4 orang dan pegawai tidak tetap
sebanyak 4 orang serta mempunyai siswa sebanyak 405 orang.
23 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Di samping merupakan Sekolah Adiwiyata, MTsN IV Angkat Candung juga
merupakan sekolah sehat dan meraih Peringkat IV Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun
2014.
VISI
Berkarakter Islami , Berprestasi, Sehat Dan Berwawasan Lingkungan
MISI
1. Mewujudkan lembaga pendidikan yang islami dan berkualitas.
2. Membudayakan shalat dhuha, sedekah, dan khatam Alquran bersama setiap harinya
sebelum PBM dimulai.
3. Melaksanakan Shalat Zuhur Berjamaah
4. Menciptakan K6 di lingkungan madrasah ( Ketertiban, keamanan, kebersihan,Keindahan,
kerindangan,dan keasrian)
5. Membudayakan sikap/ berperilaku sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan memorandum yang disusun bersama dalam setiap kegiatan
6. Membudayakan selalu berperilaku 6S ( salam, senyum, sapa, sopan, santun, sabar)
7. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
8. Meningkatkan efektifitas tenaga kependidikan yang profesional dan memiliki kompetensi
dibidangnya.
9. Meningkatkan kemampuan warga madrasah di bidang teknologi informatika dalam
menghadapai tantangan zaman.
10. Melaksanakan Kegiatan Jumat bersih dan Krida
11. Membudayakan selalu berperilaku hidup sehat
12. melaksanakan pembinaan dan bimbingan pada warga sekolah, sehingga terwujudnya
sekolah sehat, lingkungan bersih dan rindang, pemikiran cerdas dan prestasi cemerlang.
13. Mengolah Sampah an organik menjadi barang-barang berguna dan sampah organik
menjadi kompos
14. Menerapkan manajemen partisipatif dan pelayanan prima dengan melibatkan seluruh
warga madrasah dalam aktifitas madrasah.
15. Melengkapi sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar dan sarana ibadah
( Mushalla, ruang multi media, Pagar, gerbang dan Ruang belajar)
24 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TUJUAN MTsN IV ANGKAT CANDUNG
1. Terciptanya pendidikan berkarakter Islami di lingkungan madrasah
2. Terwujudnya warga madrasah yang sehat, cerdas, berprestasi di lingkungan madrasah,
Keluarga dan masyarakat serta peduli pada keasrian dan kerindangan lingkungan
madrasah
3. Terciptanya pembelajaran Aktif, Inovatif,Kreatif, menyenangkan yang berwawasan
Lingkungan
4. Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki komitmen tinggi
terhadap tugas dan menguasai IT
5. Terciptanya seluruh kegiatan di lingkungan madrasah yang bernilai ibadah
6. Diterimanya lulusan madrasah di sekolah lanjutan favorit.
SLOGAN MTsN IV ANGKAT CANDUNG
“SEGATAITO”
See garbage “take it out”
Lihat sampah, ambil!
Pelaksanaan program Adiwiyata, sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah.
MTsN IV Angkat Candung dapat berhasil dalam merubah wajah sekolah dan pembentukan
karakter siswa disebabkan oleh tingginya komitmen Kepala Sekolah, Hj. Yesi Makhmi, M.Pd
dan didukung oleh tingginya rasa kebersamaan seluruh tenaga pendidik, pihak kecamatan,
Komite dan warga sekolah. Beberapa perubahan yang dialami oleh MTsN IV Angkat
Candung selama mengikuti Program Adiwiyata dapat dilihat melalui gambar berikut ini :
25 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.1. Perubahan MTsN IV Angkat Candung Selama Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung,2016
Keterangan Gambar : (1) Parkir Belum Tertata (2) Parkir Tertata Melalui SOP (3) SepatuBelum Tersusun (4) Sepatu Tertata melalui SOP (5)Kelas Tanpa Taman Pojok Kelas danLembar Motivasi Siswa (6) Kelas dengan Taman Pojok Kelas dan Gantungan LembarMotivasi Siswa
Sedangkan dalam rangka pelaksanaan program Adiwiyata di Sekolah, MTsN IV
Angkat Candung melaksanakan dan mengembangkan berbagai kegiatan inovatif seperti :
Penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk Setiap Kegiatan di Sekolah sehingga
kegiatan pembelajaran berjalan tertib dan terarah;
Pembentukan Duta Karakter, Adiwiyata dan PIK Remaja;
Yel-Yel Kelas dan Mars Adiwiyata;
Berbagai himbauan untuk peduli dan cinta lingkungan;
Penggunaan Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar Kantin Sekolah;
Penyediaan Sarana dan Prasarana Sekolah yang Ramah Lingkungan sebagai Media
Pembelajaran. MTsN IV Angkat Candung merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten
Agam yang memperoleh bantuan dana dari Bapedalda Propinsi Sumatera Barat dalam
pengadaan Sarana Taman dan Gazebo.
26 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keterlibatan Muspika IV Angkat Candung, Komite dan seluruh stakeholder terkait
sehingga kebersamaan antara seluruh warga sekolha dan pihak terkait semakin terjalin;
Kegiatan Penghijauan;
Gbr 3.2. Beberapa Inovasi dan Kegiatan Adiwiyata di MTsN IV Angkat Candung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN IV Angkat Candung, 2016
Keterangan Gambar : (1) Kompor berbahan bakar Biogas (2) Duta Karakter Himbauan LH(3) Standar Operasional Prosedur (4) Himbauan Tema Lingkungan Hidup (5) MarsAdiwiyata (6) Gazebo dan Pohon Pelindung
Kondisi sekolah yang nyaman dan rindang mengakibatkan prestasi siswa dan tenaga
pendidik semakin meningkat. Saat ini MTsN IV Angkat Candung menjadi pusat studi
banding pendidikan karakter bagi sekolah lain di wilayah Sumatera Barat dan luar
Sumatera.
27 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.3 MTsN IV Angkat Candung Sebagai Pusat Studi Banding
Sumber : MTsN IV Angkat Candung, 2016
Guna sosialisasi dan meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk peduli
terhadap lingkungan, MTsN IV Angkat Candung menciptakan Mars Adiwiyata. Berikut
adalah Mars Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung :
Mars Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung
Ciptaan : Pembina Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung
Hai kawan-kawan mari kita bersama
Laksanakan Program Adiwiyata
Menjaga lingkungan nyaman dan asri
Berkarakter islami sehat jasmani dan rohani
MTsN IV Angkat Candung
Siswanya sehat dan berprestasi
Berbudaya cinta kebersihan dengan semboyan Segataito
Berbudaya cinta kebersihan kami semua menjaganya
Tampak sampah ambil olah jadi barang yang berguna
Satukan tekad kita semua jadikansekolah adiwiyata 2x
28 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 21 TALUAK
SD Negeri 21 Taluak berada di Jalan Taluak Kenagarian Taluak Banuhampu dengan
jumlah murid sebanyak 254 siswa dan tenaga pendidik sebanyak 11 orang. SDN 21 Taluak
merupakan salah satu dari 4 sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam.
Sekolah ini mempunyai luas lahan sebesar 3.216 m2. Semua lahan yang ada di
sekolah ini digunakan secara optimal untuk sarana pembelajaran. Berikut adalah visi misi
SDN 21 Taluak :
VISI
“ Beriman, Bertaqwa, Cerdas,Terampil, Berprestasi, Berkarakter, dan Peduli Lingkungan”
MISI
1. Mengoptimalkan pembelajaran agama dengan mengembangkan strategi, pendekatan, dan
metode pembelajaran yang bervariasi serta menganjurkan peserta didik belajar tambahan
di luar sekolah.
2. Melaksanakan shalat Zuhur berjamaah setiap hari, kultum setiap Jumat, dan
melaksanakan pelatihan dai cilik, dan pembacaan Asmaul Husna serta asmaul husna
secara teratur.
3. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan program yang telah disusun
dan menggunakan teknik, strategi, dan metode yang tepat.
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan
lebih pada kegiatan pembiasan dan kegiatan ekstrakuririkuler di luar jam pelajaran
sekolah.
5. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya dalam
kegiatan bimbingan khusus sehingga menjadi siswa yang cerdas dan berprestasi.
6. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui KKKS, KKG,
seminar, worhop, pendidikan/pelatihan dan menganjurkan melanjutkan pendidikan
formal ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
7. Mengajarkan, melatih, membimbing, memberikan teladan, dan membiasakan bersikap
dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai karakter budaya bangsa, adat istiadat, budaya
alam minangkabau dan ajaran agama Islam kepada peserta didik.
8. Meningkatkan kordinasi dan kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat perangkat
nagari dan stakeholder pendidikan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan.
9. Mewujudkan sekolah yang peduli terhadap lingkungan dengan melakukan kegiatan-
kegiatan adiwiyata.
10. Menumbuhkan rasa cinta warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan dan budaya
ramah lingkungan.
29 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
11. Menjadikan lingkungan sekolah yang asri dan rindang dengan menamami dengan
tanaman toga, bunga, dan tanaman pelindung;
12. Melaksanakan kegiatan- kegiatan pelestarian lingkungan;
13. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan perusakan lingkungan.
Sekolah ini sarat dengan bakat dan prestasi siswa. Terlaksananya Program Adiwiyata
disekolah ini sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah dan seluruh tenaga pendidik
dan dukungan pihak Kecamatan baik Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan, Pengawas,
Camat, Wali Nagari, Tokoh Masyarakat dan Komite serta seluruh warga sekolah. Tujuan
Program Adiwiyata di sekolah ini adalah untuk menciptakan kenyamanan dalam proses
pembelajaran.
Beberapa perubahan yang dialami oleh SDN 21 Taluak selama mengikuti Program
Adiwiyata dapat dilihat melalui gambar berikut ini :
Gbr 3.4. Perubahan SDN 21 Taluak Setelah Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 21 Taluak, 2016
Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Sekolah Minim Penghijauan (2) Pekarangan denganPenghijauan (3) Pekarangan Belakang Sekolah belum Termanfaatkan (4) PekaranganBelakang Sekolah untuk Toga dan Pembibitan (5)Lorong Kelas Minim Bunga (6) LorongKelas dengan Bunga dan Himbauan LH
30 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Melalui Program Adiwiyata, lahan pekarangan sekolah dimanfaatkan untuk
menanam tanaman obat keluarga, dapur hidup, kolam ikan dan penanaman berbagai pohon
dan tanaman untuk penghijauan.
Program Adiwiyata terbukti mampu merubah wajah sekolah dan karakter siswa
SDN 21 Taluak. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan adiwiyata
pada SDN 21 Taluak :
Gbr 3.5. Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 21 Taluak :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 21 Taluak, 2016
Keterangan Gambar : (1) Lukisan Lingkungan (2) Mading (3) Tanaman aquaponik di ataskolam ikan (4) Penggunaan Barang Bekas untuk Media Tanam (5) Kenyamanan Siswa diLantai yang Bersih (6) Lorong Menuju Kamar Mandi yang Dipenuhi Bunga dan Bersih
31 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN 1 BASO
SMAN 1 Baso berlokasi di Jalan Raya Baso-Bukittinggi Km 13. SMAN 1 Baso ini berdiri
pada tahun 1987 melalui Yayasan Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Kecamatan
Baso. Kemudian pada tahun 1990, SMA Baso diakui oleh pemerintah dengan dikeluarkannya
surat keputusan nomor : Sk.0216/0/1992 resmi menjadi SMA Negeri dan dibentuklah BP3
sebagai mitra dari sekolah. Kemudian sesuai dengan KEP MEDIKNAS No. 044/U/2002, maka
pada tahun 2002, BP3 SMA negeri 1 Baso dihapus dan diganti dengan Komite SMA Negeri 1
Baso. Jumlah murid pada SMAN 1 Baso pada tahun 2015 adalah sebanyak 415 siswa dan
jumlah tenaga pendidik sebanyak 70 orang.
Visi dan Misi Adiwiyata pada SMAN 1 Baso adalah:
VISI
Beriman, bertakwa, berprestasi dan berbudaya serta peduli lingkungan
MISI
1. Membentuk manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia dan menumbuhkan semangat
pengamalan terhadap ajaran agama.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien dengan berbasis
teknologi informasi
3. Membantu siswa untuk mengoptimalkan potensi diri sehingga mampu hidup mandiri
dan menghadapi tantangan global.
4. Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif, jujur dan berkelanjutan terhadap
seluruh warga sekolah.
5. Meningkatkan prerilaku positif bagi warga sekolah
6. Menciptakan K6 dilingkungan sekolah (ketertiban, kemanana, kebersihan, keindaan,
kerindangan dan keasrian)
7. Membudayakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan sehat.
8. Melaksanakan kegiatan berburu sampah setiap pagi sebelum kegiatan PBM.
9. Melaksanakan kegiatan Jum’at bersih
10. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan pada warga sekolah, sehingga terwujudnya
sekolah sehat, lingkungan bersih dan rindang, pemikiran cerdas dan prestasi cemerlang
11. Mengolah sampah anorganik menjadi barang-barang berguna dan sampah organik
menjadi kompos.
32 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN 1 Baso merupakan salah satu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam,
yang memperoleh predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sejak awal mengikuti
Program Adiwiyata pada tahun 2012, ciri khas sekolah ini adalah adanya penghijauan dan
suasana yang begitu rindang di halaman depan sekolah. Sebelum mengikuti adiwiyata,
terdapat beberapa bak sampah beton yang terbuka di lingkungan sekolah sebagai sarana
pembuangan sampah dari setiap siswa. Setelah mengikuti adiwiyata, bak sampah ini diubah
menjadi tempat bunga, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Gbr 3.6. Pemanfaatan Bak Sampah Terbuka menjadi Pot Bunga di SMAN 1 Baso
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2016
SMAN 1 Baso mengikuti Adiwiyata sejak tahun 2012 sehingga saat ini begitu banyak
perubahan yang dialami oleh SMAN 1 Baso, baik secara fisik lapangan dan karakter siswa.
Berikut ditampilkan beberapa perubahan wajah SMAN 1 Baso setelah mengikuti Adiwiyata :
33 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.7. Perubahan SMAN 1 Baso Setelah Mengikuti Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman Depan Sekolah Tanpa Parkir dan Taman (2) HalamanDepan Sekolah dengan Penataan Parkir dan Taman (3) Suasana Kelas Yang MinimKreativitas (4) Suasana Kelas dengan Kreativitas Siswa (5) Lapangan Upacara MinimPenghijauan (6) Lapangan Upacara yang Dikelilingi Pohon
SMAN 1 Baso mempunyai beberapa keungggulan di bidang Adiwiyata yaitu adanya
publikasi kegiatan SMAN 1 Baso melalui Majalah Simba yaitu majalah yang diterbitkan oleh
OSIS SMAN 1 Baso, Galeri yang merupakan pajangan hasil kreativitas siswa yang luar biasa.
Galeri SMAN 1 Baso merupakan salah satu galeri terbaik dalam pelaksanaan Adiwiyata
Kabupaten Agam. Di samping itu terdapat taman kelas, taman Guru hingga taman satpam,
Penataan Parkir serta Pepohonan yang sangat rindang di Halaman Depan Sekolah. Berikut
ditampilkan beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 Baso:
34 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.8. Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Baso
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 Baso, 2016Keterangan Gambar : (1) Penataan Parkir (2) Taman Satpam (3) Lukisan Mozaik dari SisaKayu (4) Majalah SIMBA (5) Kreativitas di Kelas (6) Penghijauan
Untuk menghindari terjadinya genangan air di pekarangan sekolah, salah satu sarana
lingkungan yang disediaan oleh pihak sekolah adalah adanya lubang biopori pada titik-titik
yang sering tergenang air (rendah).
35 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan gambar lubang biopori yang ada pada SMAN 1 Baso :
Gbr 3.9. Lubang Biopori
Sumber : SMAN 1 Baso, 2016
Berikut Cara Pembuatan Lubang Biopori di Sekolah:
Alat :
Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang berbentuk garpu
(seperti supit kepiting)
Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi (tutup bisa
dari dasar kaleng bekas yang sudah dilubangi)
Centong/cetok
Linggis
CARA MEMBUAT BIOPORI
Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk mempermudah alat
pembuat lubang bekerja
Teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi
sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai penuh, hal ini
dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
Untuk menghindari kecelakaaan, tutup lubang dengan menggunakan floor drain atau
dasar kaleng bekas yang sudah dilubangi. Lubang berguna untuk mengalirkan air
limpasan ke dalam tanah.
36 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.10. Penampang Biopori
Sumber : www.biopori.com
SMPN 3 LUBUK BASUNGSMPN 3 Lubuk Basung berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 625 Lubuk
Basung. Sekolah ini mempunyai total lahan sebesar 13.660 m2 dengan lahan terpakai sebesar
2596,89 m2. Sekolah ini mempunyai murid sebanyak 1.032 murid dengan rombongan
belajar sebanyak 29 kelas serta mempunyai jumlah tenaga pendidik sebanyak 74 orang.
Sekolah ini meraih predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sekolah ini juga
merupakan Sekolah Sehat Terbaik I Tingkat Propinsi Tahun 2015. Berikut adalah visi dan
misi SMPN 3 Lubuk Basung:
VISI
Unggul Dalam Mutu, Peduli Terhadap Lingkungan, Madani Dalam Keseharian
MISI
1. Mengupayakan lulusan yang cerdas, kompetetif, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa
dan dapat bersiang di tingkat nasional dan berwawasan global.
2. Menciptakan kurikulum yang mandiri dengan berwawasan lingkungan
3. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang Produktif, Aktif, Dinamis, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PADIKEM)
4. Mengupayakan tercapainya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang
berwawasan.
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
6. Menggiatkan pola hidup bersih, sehat dan menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk,
sehat dan rindang
7. Melakukan pembinaan dalam kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler untuk
mencapai prestasi tingkat nasional dan internasional
37 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
8. Mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan manajemen sekolah sesuai MBS dengan pola
IT dan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
9. Melakukan subsidi silang dalam pembiayaan pendidikan bagi siswa yang tidak mampu
10. Melaksanakan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel
11. Terwujudnya sistem penilaian yang sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Beberapa perubahan pada SMPN 3 Lubuk Basung setelah mengikuti Adiwiyata dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Gbr 3.11. Perubahan SMPN 3 Lubuk Basung Setelah Mengikuti Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMPN 3 Lubuk Basung, 2016Keterangan Gambar : (1) Gerbang Pintu Depan Sekolah Sebelum Adiwiyata (2) GerbangPintu Depan Sekolah Setelah Adiwiyata (3) Lorong Sekolah Minim Bunga dan Penghijauan(4) Lorong Sekolah Mulai rindang dan adanya bunga gantung (5) Sebelum ada BangunanBank Air (6) Bank Air
38 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keunggulan Adiwiyata SMPN 3 Lubuk Basung adalah Suasana Sekolah yang rindang,
tertata rapi, operasional bank sampah, pembuatan kompos cair dan kompos bubuk oleh
siswa yang telah dijual ke pihak lain dan telah digunakan sebagai pupuk bagi tanaman di
sekolah, beragamnya tanaman TOGA, lorong markisa dan adanya kreativitas para siswa
untuk melaksanakan lomba kreasi daur ulang se Kabupaten Agam setiap tahunnya. Hal lain
yang menarik adalah tersedianya Pondok Karambia sebagai ajang silaturrahmi para wali
murid dan siswa. Berikut ditampilkan beberapa pelaksanaan kegiatan Adiwiyata pada SMPN
3 Lubuk Basung:
Gbr 3.12. Kegiatan Adiwiyata pada SMPN3 Lubuk Basung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMPN 3 Lubuk Basung, 2016Keterangan Gambar : (1) ) Bank Air Penampungan Air Hujan (2) TOGA ( (3) LorongMarkisa (4) Pembuatan Kompos Cair (5) Pondok Karambia (6) Bank Sampah
39 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan cara pembuatan kompos cair dan bubuk kompos yang
dilaksanakan pada SMPN 3 Lubuk Basung :
Komposisi Untuk media komposter 40 Liter:
1. Buah-buahan 20 Kg
2. Gula Merah 5 Kg dilarutkan menjadi 2 liter air
Proses Kerja :
1. Lakukan penghancuran terhadap buah-buahan yang akan digunakan guna membantu
proses penghancuran, semakin halus akan semakin baik.
2. Masukkan air ke dalam media komposter sebanyak 10 liter
3. Masukkan semua buah-buahan yang telah dihancurkan
4. Masukkan larutan gula merah
5. Lakukan penutupan media komposter sampai 11 hari.
6. Pada hari ke 12 tambahkan air sebanyak dan media ditutup kembali.
Catatan :
a. Pastikan sampai hari ke 21 tidak ada lagi gangguan pada media kompster kita tadi.
b. Pada hari ke 22 sudah bisa dipanen, namun masih dalam komposisi F1.
c. Larutan kompos masih dalam F1, jangan langsung digunakan untuk pupuk tanaman,
sebab mempunyai keonsentrat yang sangat tinggi yang berakibat kematian pada
tanaman. Tepatnya pada F1 ini juga bisa dijadikan sebagai media (biang) untuk membuat
kompos bubuk. F1 bisa dijadikan pupuk dengan komposisi 1 liter dicampurkan dengan air
10 liter.
PROSES PEMBUATAN KOMPOS BUBUK DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN F1
Pengertian :
Kompos bubuk merupakan hasil akhir dari proses fermentasi tanaman organik yang
dihancurkan oleh bakteri penghancur sehingga berfungsi menjadi nutrisi yang bisa
digunakan untuk pupuk tanaman.
Selama ini kita ketahui pembuatan kompos bubuk membutuhkan bakteri (trichodarm)
untuk mendapatkan bakteri tichodarm ini cukup menyulitkan karena banyaknya persyaratan
peengembangan yang harus dilakukan. Sekarang kita akan mencoba membuat kompos
dengan menggunakan larutan F1 dari kompos cair.
40 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Proses kerja :
Sediakan media untuk membuat kompos bubuk.
Lakukan penghancuran sampah organik dengan mesin pencacah:
Setelah semua sampah organik hancur (halus) dimasukkan ke dalam tempat pembuatan
kompos bubuk, setiap ketebalan 10 Cm disiramkan F1 dari kompos cair sebanyak 1 liter, lalu
ditutup rapat. Tiga hari sekali disiram pakai air biasa, diselingi dengan F1 seminggu sekali.
Kompos bubuk baru bisa dipanen bisa dengan hitungan hari pada hari ke 38 atau setelah
dipastikan sampah organik sudah menjadi tanah.
SDN 63 SURABAYOSDN 63 Surabayo berlokasi di Jalan Kartini Padang Baru Lubuk Basung. Sekolah ini
mempunyai murid sebanyak 533 orang dengan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan
sebanyak 30 orang. Sekolah ini berdiri di atas lahan sebesar 1.667 m2.
SDN 63 Surabayo memperoleh predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sekolah
ini juga merupakan Sekolah Sehat Terbaik I Tingkat Propinsi Tahun 2015. Berikut visi dan
misi SDN 63 Surabayo:
VISI
“Berprestasi, berkarakter, peduli dan berbudaya lingkungan”.
MISI
1. Mengoptimalkan dan memberdayakan semua warga sekolah menurut peran dan
fungsinya masing-masing dengan disiplin dan kesadaran yang mendalam
2. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yang profesional dibidang tugasnya
3. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
4. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing diera
globalisasi
5. Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
anak didik khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.
6. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai dengan potensi yang dimiliki
7. Meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan sekolah
8. Terwujudnya pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, menyenangkan yang berwawasan
Lingkungan
41 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
9. Membudayakan perilaku 7K (ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, kenyamanan,
kesehatan, keasrian)
10. Membudayakan perilaku 6S (salam, senyum, sapa, sopan, santun dan sabar)
11. Membudayakan shalat dhuha
12. Melaksanakan shalat dzuhur berjamaah
13. Membiasakan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah
14. Melaksanakan sabtu bersih
15. Melaksanakan pengolahan sampah organik dan organik
SDN 63 Surabayo telah mengikuti Program Adiwiyata sejak tahun 2012. Banyak
sekali perubahan secara fisik dan sikap siswa sejak mengikuti Program Adiwiyata. Siswa
terbiasa melaksanakan Sabtu Bersih, mengolah sampah organik menjadi kompos dan
pemahaman siswa terhadap lingkungan hidup juga meningkat. Berikut ditampilkan
perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata :
Gbr 3.13. Perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 63 Surabayo, 2016Keterangan Gambar : (1) ) Gedung Sekolah Tanpa Taman (2) Gedung Sekolah denganTaman ( (3) Galeri Sebelum Adiwiyata (4) Galeri Setelah Adiwiyata (5) Halaman DepanTanpa Taman (6) Halaman Depan dengan Taman
42 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Melalui Program Adiwiyata, SDN 63 Surabayo mengembangkan dan melaksanakan
berbagai kegiatan seperti pembuatan biopori pada halaman yang telah di semen, pembuatan
kompos, taman, rumah burung, tanaman obat keluarga, bank sampah, dapur hidup, green
house, kegiatan sabtu bersih dan pengintegrasian sarana lingkungan yang ada tersebut
sebagai sarana pembelajaran di sekolah. Berikut ditampilkan pelaksanaan kegiatan Adiwiyata
di Kabupaten Agam:
Gbr 3.14. Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 63 Surabayo
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 63 Surabayo, 2016Keterangan Gambar : (1) Lubang Biopori pada Halaman Sekolah yang disemen (2) TOGA(3) Sabtu Bersih (4) Komposting (5) Green House (6) Kolam Ikan
43 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan langkah-langkah pengomposan yang dilaksanakan oleh SDN 63
Surabayo :
Langkah-Langkah Pengomposan
1. PEMISAHAN SAMPAH
Pisahkan sampah organi dari sampai anorganik (plastik, kaleng, karet,), sampah organik.
2. PENCAMPURAN
Isi wadah dengan kompos lama setinggi 1/3, selanjutnya sampah dimasukkan. Bahan
diaduk. Bahan bisa ditambah serbuk gergaji atau pupuk kandang dan organisme
perombak limbah/ragi kompos (Tricholant). Tutup wadah dengan karung/plastik.
3. PEMATANGAN
Aduk sampah setiap 7 hari, selama prosesberlangsung suhu bahan berkisar 30-70oC,
memasuki minggu ke 5 atau 6, kompos sudah jadi, cirinya tidak berbau busuk, berbau
tanah, warna coklat kehitaman dan suhu 30-32c.
4. PENGAYAKAN DAN PENGEMASAN
Kompos yang sudah matang di ayak untuk memperoleh hasil seragam dan dikemas
dalam plastik.
SMAN 1 TILATANG KAMANGSMAN 1 Tilatang Kamang terletak ± 850 meter di atas permukaan laut. Suhu rata –
rata 19 – 22 0C dengan curah hujan 2304 mm. Jumlah penduduk di Kecamatan Tilatang
Kamang sebanyak 51. 326 orang yang terdiri dari 7.573 Kepala Keluarga. Kecamatan
Tilatang Kamang berbatasan dengan: Sebelah utara dengan kabupaten Lima Puluh kota,
sebelah Timur dengan Kecamatan IV Angkat / Baso, sebelah selatan dengan Kota
Bukittinggi, dan sebelah Barat dengan Kecamatan Palupuh.
SMAN 1 Tilatang Kamang berlokasi di pinggir Jalan Raya Pekan Kamis dengan luas
lahan sebesar 11.410 m2 dan luas bangunan sekolah sebesar 3.973 m2. Jumlah peserta didik
adalah sebanyak 513 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 64 orang. SMAN 1
Tilatang Kamang meraih Sekolah Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015. Sekolah ini juga
merupakan Sekolah Sehat Tingkat Propinsi Tahun 2014. Adapun visi dan misi SMAN 1
Tilatang Kamang adalah :
44 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI
“ Sehat, Cerdas, Kreatif, Inovatif, Kompetitif, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan “
MISI:
1. Mewujudkan budaya disiplin dan lingkungan bersih untuk semua warga sekolah
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan asri dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.
3. Mewujudkan suasana pendidikan yang kondusif dan kreatif.
4. Meningkatkan prestasi dan mengembangkan inovasi dalam bidang akademis dan non
akademis.
5. Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
6. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan dalam
proses belajar mengajar.
7. Meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan kualitas hasil belajar.
8. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sebagai wadah untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
9. Meningkatkan penghayatan dan penerapan terhadap ajaran agama, budaya dan budi
pekerti yang menjadi sumber kearifan dan sportifitas dalam bertindak.
10. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan secara efektif, efesien dan
berkesinambungan untuk peserta didik guna menghadapi pendidikan yang lebih tinggi
dan memiliki jiwa enterpreneurship (kewirausahaan) untuk terjun ke masyarakat.
11. Meningkatkan kerjasama warga sekolah dalam manajemen sekolah.
45 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut adalah perubahan SMAN 1 Tilatang Kamang dari tahun ke tahun:
Gbr 3.15. Perubahan SMAN 1 Tilatang Kamang setelah Mengikuti Sekolah Sehat danAdiwiyata:
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Minim Penghijauan (2) Halaman Sekolah yangrindang (3) Pekarangan Depan Kelas Tanpa bunga (4) Pekarangan Depan Kelas denganBunga (5) TOGA tanpa label tanaman dan tanpa informasi manfaat tanaman (6) TOGAyang makin beragam dengan label tanaman dan informasi manfaat setiap tanaman
SMAN 1 Tilatang Kamang adalah salah satu sekolah adiwiyata yang sarat akan gerakan
inovatif dan tingginya komitmen seluruh warga sekolah yaitu Kepala Sekolah, Tenaga
Pendidik, Tokoh Masyarakat, Komite dan Siswa. Beberapa gerakan inovatif dari SMAN 1
Tilatang Kamang adalah dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang
Gerakan Inovatif, yang terdiri dari :
Gerakan Sayang Tanaman, Gerakan Membawa Nasi dan air Minum ke Sekolah;
Kawasan Tanpa Rokok;
Menebar Benih;
Peduli Lingkungan;
46 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Penggunaan Kertas Bekas sebagai Lembar Disposisi Kepala Sekolah
Melalui berbagai gerakan inovatif ini, siswa menjadi cinta tanaman dan lebih peka
terhadap lingkungan karena melalui gerakan sayang tanaman setiap siswa
bertanggungjawab terhadap satu tanaman dan melalui gerakan membawa bekal makan dan
minum ke sekolah, produksi sampah di sekolah berkurang drastis dan 2 kantin sekolah
ditutup sebagai dampak dari gerakan ini. Melalui gerakan menebar benih, SMAN 1 Tilatang
Kamang mengembangkan pembibitan beberapa tanaman dan setiap tamu atau masyarakat
dapat memperoleh bibit tanaman tersebut secara gratis. Di samping itu, SMAN 1 Tilatang
Kamang mempunyai beragam jenis ekstrakurikuler seperti Paskibra, Bekam, Randai dan
lainnya. Di SMAN 1 Tilatang Kamang juga terdapat duta lingkungan, Mars Sekolah dan
Galeri sebagai tempat pajangan hasil kreativitas siswa. Hasil kreativitas siswa SMAN 1
Tilatang Kamang yang kita lihat di Galeri sangat kreatif dan luar biasa.
Kondisi SMAN 1 Tilatang Kamang yang nyaman, penuh bunga, rindang dan bersih
sudah terasa ketika kita mulai memasuki gerbang sekolah. Bunga yang dibibitkan sendiri
oleh SMAN 1 Tilatang Kamang dengan ukuran besar dominan menghiasi lorong sekolah.
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan yang terkait adiwiyata pada SMAN 1 Tilatang
Kamang :
47 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.16. Beberapa Kegiatan Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2016Keterangan Gambar : (1) Bunga Hasil Pembibitan (2) Gerakan Sayang Tanaman, 1 Siswa 1Tanaman (Label Nama Siswa Pemilik Tanaman di Setiap Pot) (3) Ekskul Bekam (4) DutaAdiwiyata (5) Pembibitan (6) Galeri
48 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
MTSN MATURSekolah ini berlokasi Jl. Labung XX No.96 Kec. Matur atau sekitar ± 2km dari
Simpang Matur dengan jumlah siswa sebanyak 299 orang dan jumlah tenaga pendidik
sebanyak 16 orang.
MTsN Matur meraih Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015 dan saat ini bersama 4
Sekolah Adiwiyata Propinsi lainnya bersiap untuk menuju Adiwiyata Nasional Tahun 2016.
VISI
“Terwujudnya peserta didik yang Islami, cerdas, kreatif dan kompetitif serta berwawasan
lingkungan”.
MISI
1. Melaksanakan kurikulum bernuansa Islami dan berwawasan lingkungan.
2. Menyelenggaran pendidikan yang berkualitas baik dibidang imtaq maupun iptek.
3. Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional.
4. Meningkatkan kegiatan Intra dan Ekstra kurikuler yang peduli lingkungan.
5. Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga madrasah.
6. Mewujudkan madrasah yang bersih, indah, nyaman, tertib dan aman.
7. Meningkatkan kerjasama dengan komite, masyarakat dan dunia usaha guna mewujudkan
management berbasis madrasah.
MOTTO
“MARI BERHAJI”
Madrasah Bersih, Asri, Hijau dan Indah
Sebelum mengikuti kegiatan adiwiyata, banyak sekali lahan madrasah yang cukup luas
hanya berupa lahan kosong semak belukar. Terdapat beberapa masalah lingkungan hidup
pada MTsN Matur sebelum mengikuti adiwiyata yaitu kurangnya ketersediaan air bersih,
lahan pekarangan yang tidak tertata, sampah yang berserakan serta minimnya penghijauan
dan bunga di sekolah. Melalui pelaksanaan Program Adiwiyata, satu persatu kondisi ini
dapat diperbaiki. Saat ini, kondisi madrasah sudah bersih dan nyaman.
49 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan perubahan MTsN Matur sejak mengikuti Program Adiwiyata :
Gbr 3.17. Perubahan MTsN Matur setelah Mengikuti Adiwiyata :
Sumber : Dokumentasi Adiwiyata MTsN Matur, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Tanpa Taman dan Pohon (2) Halaman DenganTaman dan Pohon (3) Lorong Sekolah Tanpa bunga dan Tong sampah Terpisah (4) LorongSekolah dengan Bunga Gantung, Tanaman dan Wadah Sampah Terpisah (5) LapanganUpacara yang masih Minim Pohon dan Keindahan (6) Lapangan Upacara Yang TelahTertata dengan Taman dan Pepohonan
Keunggulan MTsN Matur di samping komitmen dan kebersamaaan yang sangat tinggi
antara seluruh warga sekolah, komite dan pihak stakeholder kecamatan adalah adanya
kebun sekolah yang ditanami dengan berbagai buah dan sayur seperti cabe, pepaya, terung,
sayuran sawi dan buah khas daerah tersebut yaitu labu, serta adanya penghijauan dan
keindahan serta kelengkapan sarana bernuansa penggunaan barang bekas, galeri sebagai
tempat pajangan kreasi siswa dan adanya bank sampah.
Berikut ditampilkan berbagai kegiatan adiwiyata pada MTsN Matur :
50 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.18. Kegiatan Adiwiyata di MTsN Matur
Sumber : MTsN Matur, 2016Keterangan Gambar : (1) Penggunaan Kemasan Barang Bekas Sebagai Hiasan dan MediaTanam (2) Operasional Bank Sampah (3) Penggunaan Barang Bekas Sebagai Tong SampahTerpisah (4) Kebun Sekolah dan TOGA (5) Karya Siswa di Galeri (6) SOP PengaturanSendal
SMAN 1 LUBUK BASUNG
SMA Negeri 1 Lubuk Basung terletak di jorong IV Sangkir kenagarian Lubuk Basung,
Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Sekolah ini berdiri
sejak tahun 1968 saat itu sebagai filial dari SMA Negeri 1 Bukittinggi. Tahun 1974
dikeluarkanlah SK defenitif sebagai sekolah Negeri yang yang statusnya sama dengan
sekolah negeri lainnya.
Pada tahun ajaran 2015 SMA Negeri 1 Basung mempunyai siswa sebanyak 912 orang
yang tersebar pada 26 (dua puluh enam) rombongan belajar, dibimbing oleh 41 orang guru
PNS, 27 orang guru honor.
51 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI
” Berakhlak mulia, berprestasi, unggul dalam mutu dan peduli dengan lingkungan”
MISI
1. Warga sekolah dapat menciptakan suasana islami secara menyeluruh dalam kegiatan
pembelajaran
2. Warga sekolah dapat mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana keagamaan
dalam kegiatan sekolah
3. Warga sekolah dapat membudayakan senyum, sapa, salam, santun, jujur, cinta
budaya dan lingkungan
4. Sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Guru dapat memaksimalkan pengembangan dan pelaksanaan perangkat
pembelajaran.
6. Guru dapat membuat dan menerapkan inovasi pembelajaran yang berwawasan
lingkungan
7. Guru dapat melaksanakan penilaian pembelajaran sesuai dengan standar penilaian
nasional
MOTTO :
“Senyum, Sapa, Salam, Santun, Jujur, Cinta Budaya dan Lingkungan”
SEMBOYAN SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG
“LISALABUTTE”
LIhat SAmpah LAlu BUang pada TEmpatnya
Throw Rubbish Into The Rubbish Bin.
Berikut ditampilkan perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata :
Gbr 3.19. Perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Lubuk Basung, 2016Keterangan Gambar : (1) Lorong Kelas Minim Penghijauan (2) Lorong Kelas denganPenghijauan
52 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keunggulan Adiwiyata pada SMAN 1 Lubuk Basung adalah telah diproduksinya jamur
tiram secara rutin oleh siswa dan dipasarkan sehingga menghasilkan keuntungan bagi siswa.
Adanya penggunaan media fermentasi yang dibuat oleh siswa sebagai media tanam bagi
tanaman aglonema pada green house juga merupakan hal yang menarik. Hal ini disebabkan
karena aglonema adalah tanaman yang sangat sensitif terhadap matahari namun berhasil
tumbuh dengan subur pada green house.
Gbr 3.20. Beberapa Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Lubuk Basung :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 Lubuk Basung, 2016Keterangan Gambar : (1) Taman Burung (2)Green House Aglonema) (3) Polisi Siswa (4)Mading (5) Penggunaan Kembali Kertas Bekas (6) Galeri
Berikut ditampilkan langkah kerja budidaya jamur tiram yang telah menghasilkan
nilai ekonomi bagi siswa pada SMAN 1 Lubuk Basung :
53 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
LANGKAH KERJA BUDI DAYA JAMUR TIRAM
BERBUDI DAYA JAMUR TIRAM INTINYA KAMI MENGOLAH BAHAN BEKAS /SAMPAH
MENJADI DUIT
AYO KITA OLAH SAMPAH JADI DUIT
Perhatikan ini cara kerjanya
1. Sediakan alat dan bahan
A. SERBUK gergaji 50 kg
B. Kapur tanah 2kg
C. Dedak 10 kg
D. Air secukupnya
E. Plastik pembungkus
F. Karet gelang
G. Kertas koran
H. Bibit ( miselium jamur tiram )
I. Lampu bunsen
J. Korek api
K. Gelang bambu
2. Serbuk gergaji diayak untuk memisahkan bagian yang kasar kemudian tambahkan
dedak/bekatul dan kapur tanah aduk secara merata
3. Sambil mengaduk tambahkan air sedikit demi sedikit sehingga media menjadi lembab
4. Setelah kelembaban merata lakukan fermentasi dengan cara tutup media dengan terval
biarkan ± 72 jam ( 3 hari )
5. Setelah 3 hari buka tutupnya dengan keadaan panas kemudian balikan / aduk kembali
sehingga suhu merata /stabil
6. Setelah itu media tanam di bentuk menjadi bag log dengan cara media dimasukan
kedalam plastik dan padatkan sampai 5/7 cm dari permukaan plastik
7. Ikat dengan tali rafia sehingga membentuk seperti botol
8. Bag log yang sudah terbentuk masukkan kedalam alat strerilisasi( drum yang sudah di
bentuk jadi alat kukusan)
9. Susun bag log dalam drum dengan susunan tidak terlalu rapat sehingga uap air kukusan
merata sehingga semua bag log steril merata
10. Nyalakan api /kukus selama ± 8 jam,
11. Setelah ± 8 jam biarkan bag log dingin dalam pengukusan
12. Setelah dingin bag log di keluarkan dan dimasukkan ke ruangan inokulasi
54 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
13. Setelah itu lakukan inokulasi/pengisian bibit dengan cara buka ikatan bag log,langsung
inokulasikan bibit secara merata di permukaan bag log
14. Setelah itu pasangkan gelang,tutup dengan kertas koran yang dipanaskan dengan api
spritus dan ikat dengan karet gelang, bag log yang seperti ini siap untuk di inkubasi
15. Cara menginkubasi yaitu bag log yang sudah di inokulasi pindahkan ke dalam ruangan
inkubasi
16. Biarkan ± 30 hari ( 1 bulan ) sampai meselium tumbuh merata di seluruh bagian bag
log
17. Setelah itu pindahkan ke ruangan kumbuh ( ruang tempat tumbuhnya jamur)
18. Biarkan sampai tubuh buah muncul dan besar
19. Setelah besar siap untuk di panen
WIRNI YULIA.S.Pd
Guru Mata Pelajaran Biologi/ Pembina Mikologi
SMA Negeri 1 Lubuk Basung
MTsN KAMANG
Cikal bakal MTsN Kamang adalah PGA Yayasan yang didirikan pada tahun 1950-an,
satu-satunya PGA yang ada di Kecamatan Tilatang Kamang yang terletak di sebelah Utara
Ibukota Tilatang Kamang Kabupaten Agam, dengan posisi segitiga antara Kabupaten Agam
dan Bukittinggi. Atas dasar itu, tokoh masyarakat yang didukung oleh pemerintah setempat,
Bapak Camat Kecamatan Tilatang Kamang mengusulkan agar PGA yang ada di Kecamatan
Tilatang Kamang ini dijadikan PGA N 4 Th. Baru pada tahun 1967 dijadikan PGAN 4
tahun. Setelah peleburan PGAN 4 Th menjadi MTsN pada tahun 1979, maka sampai
sekarang bernama MTsN Kamang Kabupaten Agam.
MTsN Kamang berlokasi pada Jln. M. Saleh Dt. Rajo Panghulu dengan luas areal
terbangun adalah sebesar 1.839 m2 dengan luas lahan sebesar 7.250 m2. Saat ini MTsN
Kamang mempunyai siswa sebanyak 325 siswa dan 34 orang tenaga pendidik. MTsN
Kamang meraih predikat Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015 dan saat ini menuju Adiwiyata
Nasional. Visi dan Misi MTsN Kamang adalah :
55 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI :
Mewujudkan Siswa MTsN Kamang yang :
Berakhlak, Cerdas, Berprestasi, Kreatif, Sehat Dan Berwawasan Lingkungan
MISI
Untuk mencapai Visi Madrasah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kamang sebagai berikut :
1. Mewujudkan lembaga pendidikan yang islami, berkualitas bersih, indah asri.
2. Membudayakan 6 S ( salam, senyum, sapa, sopan, santun dan sabar) dalam lingkungan
madrasah
3. Membudayakan shalat dhuha, sedekah, dan khatam Alquran bersama, hafiz one day
one ayat setiap harinya sebelum PBM dimulai.
4. Mengembangkan potensi unggulan peserta didik sesuai bakat dan minat.
5. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan penuh tanggung jawab
6. Menerapkan pembelajaran yang Aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan
bermakna serta berwawasan lingkungan.
7. Meningkatkan wawasan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui pelatihan
serta program studi lanjut.
8. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam bidang ilmu pe-ngetahuan,
agama, teknologi, budaya dan keterampilan bagi seluruh civitas akademika
9. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan 90% dapat diterima pada madrasah/sekolah
favorit tingkat lanjutan atas serta berprestasi optimal.
10. Memupuk sikap suka menolong, peduli sosial, dan lingkungan.
11. Menciptakan, memelihara lingkungan madrasah yang bersih, sehat, hijau dan asri.
12. Mempergunakan barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat
13. Membina sekolah/madrasah menuju sekolah/madrasah adiwiyata
Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, kondisi MTsN Kamang tidak rindang, siswa
belum terbiasa memilah sampah dan sampah dimusnahkan dengan cara dibakar, belum
adanya publikasi hasil kreativitas siswa serta belum tertatanya kelas dan sekolah dengan
baik. Berikut ditampilkan perubahan MTsN Kamang selama mengikuti Program Adiwiyata :
56 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.21. Perubahan MTsN Kamang Selama Mengikuti Program Adiwiyata :
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN Kamang, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Tanpa Taman dan Kolam Ikan (2)Kolam danTaman (3) Sampah yang masih Dibakar (4) Pembuatan Kompos (5) Depan Kelass TanpaTaman (6) Depan Kelas dengan Taman
Program Unggulan MTsN Kamang dalam pelaksanaan Program Adiwiyata adalah
adanya kebiasaan untuk seluruh siswa untuk membuka sepatu dan diganti dengan sandal
ketika masuk kelas, penggunaan karpet di kelas, suasana setiap kelas yang nyaman dengan
berbagai hasil kreativitas siswa, penggunaan barang bekas di depan kelas sebagai wadah
tanaman yang dikreasikan menjadi taman depan kelas yang menarik. Hal ini menunjukkan
adanya pemberian tanggung jawab kepada siswa untuk mengelola dan mengatur keindahan
kelasnya. Hal ini sangat baik bagi pengembangan karakter peduli lingkungan. Melalui
Program Adiwiyata, siswa mulai terbiasa membuang sampah sesuai jenis dan sampah
organik sudah diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman di
sekolah. Berikut ditampilkan berbagai Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang:
57 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.22. Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN Kamang, 2016Keterangan Gambar : (1) Penggunaan Wadah Kaleng Bekas (2)Tradisi Buka Sepatu sebelumMasuk Kelas (3) Suasana Kelas (4) Gazebo dan Kolam Ikan (5) Taman Kelas (6) SuasanaDepan Kelas
SDN 01 PASAR TIKU
Sekolah ini berlokasi sekitar 200m dari Jalan Raya Lubuk Basung- Padang,
Kecamatan Tanjung Mutiara di samping Puskesmas Tiku dan Pasar Tanjung Mutiara.
Berdiri diatas lahan seluas 3.429 m2, meskipun berada pada wilayah yang padat aktivitas,
sekolah ini mempunyai lingkungan yang nyaman dan bersih. Saat ini, mempunyai siswa
sebanyak 248 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 20 orang. Sekolah ini meraih
Adiwiyata Propinsi Tahun 2015.
Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 01 Pasar Tiku :
VISI
“ Terwujudnya lulusan berprestasi, berakhlak mulia, sehat, berduya dan cinta lingkungan”
58 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif.
2. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama.
3. Mengembangkan potensi siswa.
4. Meningkatkan disiplin warga sekolah.
5. Memotivasi siswa untuk berprestasi.
6. Menumbuhkembangkan semangat rasa cinta bangsa dan negara.
7. Mengembangkan jiwa Seni dan Budaya serta setia kawan .
8. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan dan kemajuan
sekolah yang berwawasan lingkungan.
9. Menumbuhkan rasa cinta k-5 pada siswa.
10. Melaksanakan hidup bersih dan sehat.
11. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
12. Menimbulkan rasa cinta lingkungan;
13. Meningkat budaya sopan dengan berbicara santun antar warga sekolah
Keberhasilan dan kemajuan sekolah sangat dipengaruhi oleh komitmen Kepala
Sekolah. Komitmen Kepala Sekolah untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik
terhadap siswa terlihat dari misi sekolah. Adanya kondisi geografis sekolah yang terletak di
wilayah pantai mengakibatkan banyak siswa terbiasa untuk berbicara keras dan
mengucapkan kata yang tidak sopan. Guna mengatasi masalah ini, Kepala Sekolah
menyusun kebijakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia di lingkungan sekolah dan
dalam proses belajar mengajar. Kebijakan ini mampu mengubah karakter siswa untuk
berbicara sopan dan tidak keras. Kebijakan ini didukung oleh adanya komitmen dan
kerjasama dari Kepala UPT, Pengawas, Komite dan pihak kecamatan. Berikut ditampilkan
perubahan SDN 01 Pasar Tiku :
59 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.23. Perubahan SDN 01 Pasar Tiku
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 01 Pasar Tiku, 2016Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah Tanpa Pepohonan dan Tidak Terawat (2) GedungSekolah yang Rindang dan Terawat
Melalui berbagai kegiatan pemilihan siswa terbaik berdasarkan kategori yang
dipajang di sekolah, penghijauan, bank sampah, pengunaan produk barang bekas hasil
kreativitas siswa, kerindangan dan lingkungan yang bersih, SDN 01 Pasar Tiku menjadi
sekolah adiwiyata dengan daya tarik sendiri.
Berikut ditampilkan beberapa aktivitas adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku:
Gbr 3.24. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 01 Pasar Tiku, 2016Keterangan Gambar : (1) Bank Sampah (2)Himbauan Peduli Lingkungan (3) Galon danBaskom sebagai Sarana Pencuci Tangan (4) Penghijauan (5) Siswa Terfavorit (6)Penggunaan Produk Daur Ulang sebagai Hiasan Kelas
60 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN I IV KOTOSekolah ini berlokasi di Koto Tuo Kecamatan IV Koto, ± sekitar 1 km dari Jalan Raya
Bukittinggi-Lubuk Basung. Berdiri di atas luas lahan sebesar 22.500 m2 dengan lahan
terbangun sebesar 6.863 m2, menjadikan sekolah ini memiliki lahan terbuka yang cukup
luas, yang dijadikan lapangan sepakbola di depan sekolah. Saat ini, sekolah ini mempunyai
siswa sebanyak 402 orang dengan didukung jumlah tenaga pendidik sebanyak 45 orang.
Lokasi sekolah yang berada di ketinggian membuat sekolah ini memiliki pemandangan yang
sangat bagus. Sekolah ini meraih adiwiyata kabupaten pada tahun 2014.
Berikut ditampilkan visi dan misi SMAN 1 IV Koto:
VISI
“Berakhlak Mulia ,berprestasi, kompetitif dan berwawasan lingkungan”
MISI
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan prestasi akademik
siswa dan penguasaan iptek
2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang
kompetitif menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3. Membekali siswa dengan kecakapan hidup (life skill) melalui pembelajaran partisipatif
4. Menciptakan suasana yang kondusif untuk membentuk siswa menjadi manusia yang
bertaqwa dan berbudi luhur
5. Menyalurkan bakat dan minat siswa melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
6. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai pusat pengembangan ke budayaan
7. Membudayakan lingkungan yang bersih,indah dan sehat
8. Membudayakan sikap peduli terhadap lingkungan hidup melaluitindakan nyata dalam
melindungi dan mengelola lingkungan secara berkesinambungan
9. Membudayakan pelestarian lingkungan hidup melalui pencegahan terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, tenaga pendidik SMAN 1 IV Koto belum
mengintegrasikan muatan lingkungan hidup pada setiap mata pelajaran dan siswa terbiasa
untuk memasukkan sampah sisa makanan ke dalam laci meja dan kondisi fisik sekolah yang
tidak memiliki taman, kolam, penghijauan.
Berikut ditampilkan perubahan SMAN 1 IV Koto setelah mengikuti adiwiyata :
61 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.25. Perubahan SMAN 1 IV Koto setelah Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 IV Koto, 2016Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Tanpa Kolam (2)Setelah ada Kolam dengan HiasanHasil Kreativitas Siswa dari Barang Bekas (3) Sudut Sekolah tanpa TOGA (4) TOGA(5) Halaman Tanpa Gazebo (6) Gazebo dan Taman
Keunggulan SMAN 1 IV Koto dibanding sekolah adiwiyata lainnya di Kabupaten
Agam adalah adanya integrasi mata pelajaran berbasis mata pencaharian masyarakat sekitar
dan adanya pembelajaran tentang muatan lingkungan hidup. SMAN 1IV Koto
mengembangkan pembuatan biosida sebagai pembasmi hama tanaman dengan
menggunakan agen hayati dan pertanian organik. Hal ini sangat berguna dalam membantu
petani, yang merupakan mata pencaharian terbesar di kawasan tersebut untuk membasmi
hama dengan bahan alami, bukan menggunakan pestisida kimia.
Berikut ditampilkan cara pembuatan biosida menggunakan agen hayati yang
menjadi salah satu muatan pada pelajaran Biologi di SMAN 1 IV Koto:
62 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 1
Kegunaan : Untuk pengendalian ulat pemakan daun
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan:1. Air kelapa 2 liter2. Ragi tape 1 butir3. Bawang putih 4 ons4. Detergen/ sabun colek5. Kapur bangunan 4 ons
Cara pembuatan:1. Detergen atau sabun colek dilarutkan dalam air kelapa2. Bawang putih ditumbuk sampai halus3. Bawang outih, ragi tape, dan kapur bangunan dimasukkan ke dalam larutan air
kelapa dan kemudian disaring4. Hasil saringan kemudian difermentasikan selama 20 hari5. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan
tentang ramuan dan tanggal pembuatan
Cara Penggunaan:
1. 500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dankemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot
2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai
dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi.
63 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 2
Kegunaan : Untuk pengendalian penyakit cendawan/jamur
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Parutan Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan:1. Daun galinggang Gajah 5 ons2. Lengkuas 3 ons3. Jahe 3 ons4. Ekstrak Thitonia 2 liter5. Bawang Putih 3 ons
Cara pembuatan:1. Daun galinggang gajah ditumbuk halus2. Jahe dan lengkuas diparut halus3. Ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam ekstrak thitonia selanjutnya diperas
dan disaring4. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan
tentang ramuan dan tanggal pembuatan
Cara Penggunaan:1. 500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dan
kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai
dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi.
64 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 3
Kegunaan : Untuk pengendalian penyakit yang disebabkan bakteri
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan:
1. Daun Sirih ½ ikat2. Kunyit 2 ons3. Bawang Putih 3 ons4. Ekstrak Thitonia 3 liter
Cara pembuatan:1. Semua bahan ditumbuk satu prsatu2. Bahan-bahan yang sudah ditumbuk direndam dan diaduk ke dalam ekstrak thitonia3. Rendaman bahan diperas dan diambil ekstraknya, kemudian ekstrak tersebut
disaring4. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan
tentang ramuan dan tanggal pempuatan
Cara Penggunaan:1. 500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dan
kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai
dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi
Hasil/ produk ini dapat dimanfaatkan oleh petani di masyarakat. Dan diharapkan pesertadidik menyampaikan kepada orang tua dan masyarat memahami penggunaan biosida inisebagai pengganti pestisida buatan.
65 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto:
Gbr 3.26. Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 IV Koto, 2016Keterangan Gambar : (1) Pembuatan Biosida di laboratorium (2)Kolam dengan Hiasan HAsilkreativitas Siswa dari Barang Bekas (3) Penghijauan bersama Bupati Agam (4) LombaMelukis Tong Sampah (5) Tugas Siswa tentang Kandungan pada Makanan Berkemasan (6)Pertanian Organik
SDN 07 SITAPUNGSekolah Dasar ini berlokasi pada Jalan Biaro-Lasi KM 2 dengan luas lahan sebesar
2.835 m2. Sekolah ini didirikan tahun 1950 atas dasar tekad yang bulat dengan semangat
yang tinggi dari masyarakat Desa Sitapung. Sebelum tahun 1950 anak-anak Desa Sitapung
bersekolah ke Koto Tuo. Setelah berdirinya SD ini, SD yang di Koto Tuo di pecah menjadi 2
yaitu sebahagian murid belajar di Koto Tuo dan sebahagian lagi belajar di Sitapung. Kepala
Sekolah tetap masih di jabat Kepala Sekolah Dasar Koto Tuo. Gedung sekolah ini sangat
bersejarah karena hingga ssat ini bangunan sekolah masih menggunakan batu air di tahun
1950 tersebut dan plesternya dengan kapur kamang karena pada saat itu semen belum ada.
Sekolah ini meriah Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2014.
Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 07 Sitapung :
66 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI
Cerdas, kompetitif, berbudaya, dan ramah lingkungan berdasarkan IMTAQ
MISI
1. Mewujudkan pemahaman dan pelaksanaan ibadah sebagai sarana peningkatan iman dan
taqwa.
2. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berakhlak, kreatif, berprestasi,
dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.
4. Mewujudkan ketersediaan pendidik yang cukup dan professional.
5. Mewujudkan strategi ( model ) pembelajaran yang interaktif dan bervariatif.
6. Mewujudkan ketersediaan bahan dan sumber belajar yang selaras.
7. Mewujudkan ketersediaan sarana dan media pembelajaran.
8. Mewujudkan lingkungan pembelajaran yang PAIKEM.
9. Mewujudkan kondisi ketercapaian ketuntasan belajar
10. Mewujudkan peningkatan ketercapaian standar kelulusan.
11. Mewujudkan ketercapaian prestasi juara dalam kompetensi akademik dan non akademik.
12. Mewujudkan budaya hidup bersih dan cinta lingkungan.
13. Mewujudkan kebiasaan hidup sehat , berdisiplin dan berbudi serta santun dalam
pergaulan.
14. Mewujudkan warga sekolah yang ramah lingkungan dengan melaksanakan kegiatan
Adiwiyata.
Motto
“Go Green, Be Green, For Clean..!”
Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, sekolah ini masih minim penghijauan,
banyaknya sampah kemasan plastik dan sampah dimusnahkan dengan cara dibakar serta
belum adanya kreativitas siswa terkait lingkungan hidup. Berikut ditampilkan perubahan
SDN 07 Sitapung setelah mengikuti Adiwiyata:
67 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.27. Perubahan SDN 07 Sitapung setelah Mengikuti Adiwiyata :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 07 Sitapung, 2016Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah yang Gersang (2)Gedung Sekolah denganPenghijauan(3) Sampah Plastik (4) Bank Sampah (5) Sisa Residu Pembakaran Sampah (6)Sampah diolah menjadi Kompos
Di samping Sekolah Adiwiyata, SDN 07 Sitapung merupakan satu-satunya sekolah
pembina di Kabupaten Agam yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan RI. Guna
mengatasi masalah sampah disekolah, Kepala Sekolah menyusun kebijakan untuk tidak
menggunakan kemasan plastik untuk membungkus makanan di kantin, galeri, adanya bank
sampah dan mengolah sampah organik menjadi kompos, pembibitan selada dan
pembentukan duta lingkungan bagi setiap tingkatan kelas. Hasil kreativitas siswa yang
mengolah barang bekas menjadi berbagai jenis kerajinan yang terpajang di Galeri membuat
tamu sekolah yang berasal dari luar negeri yaitu pihak Malaysia begitu terkesan dan
menjalin kerjasama dengan SDN 07 Sitapung. Kerjasama yang dilakukan SDN 07 Sitapung
dengan pihak luar negeri ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Agam. Di samping itu,
khusus untuk Kecamatan Ampek Angkek, terdapat satu inovasi dari pengawas dan Kepala
UPT yaitu adanya majelis kelas di hampir semua sekolah dasar di kecamatan ini.
Keberadaan majelis kelas adalah simbol dari kebersamaan pihak sekolah dengan wali murid.
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan adiwiyata pada SDN 07 Sitapung:
68 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.28. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 07 Sitapung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 07 Sitapung, 2016Keterangan Gambar : (1) Proses pembuatan Kompos oleh Siswa (2)Pembibitan (3)Kreativitas Daur Ulang di dalam kelas (4) Nota Kesepakatan dengan pihak Malaysia terkaitGerakan Daur Ulang (5) Tanaman Hidroponik (6)Gotong royong Majelis Kelas
MTsN BALINGKA
MTsN Balingka adalah sekolah yang sangat bersejarah di Kabupaten Agam karena
merupakan MTsN pertama di Kabupaten Agam. Berdiri pada tahun 1922 dengan nama
Diniyyah School (DS) atas inisiatif alim ulama Balingka dan melalui sejarah yang cukup
panjang dan bebrapa kali pergantian nama sekolah, maka pada tahun 1978 berdasarkan SK
Menteri Agama, MTsAIN Balingka berubah nama menjadi MTsN Balingka.
MTsN Balingka berlokasi di Jalan Kantor Nagari Balingka dengan luas bangunan
sebesar 1.468 m2 yang berdiri pada luas lahan sebesar 2.811 m2. Jumlah siswa saat ini adalah
sebanyak 520 orang dengan didukung tenaga pendidik sebanyak 32 orang. MTsN Balingka
meraih sekolah adiwiyata kabupaten pada tahun 2016.
Berikut ditampilkan visi dan misi MTsN Balingka:
69 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI
Beriman , bertaqwa , berakhlak mulia , berkarakter , berprestasi dan berbudaya lingkungan.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidkan yang berorientasi pada mutu lulusan yang berkwalitas
2. Menerapkan pembelajaran aktif , Inovatif , Kreatif dan menyenangkan
3. Meningkatkan Profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4. Mengembangkan sumber daya insane yang unggul dibidang IPTEK dan Imtaq melalui
proses pembelajaran yang efektif dan efisien
5. Menumbuhkan semangat keunggulan untuk berkarya
6. Mengoptimalkan penghayatan terhadap nilai agama untuk dijadikan sumber kearifan dan
kesantunan bertindak
7. Membudayakan pola hidup bersih , sehat dan cinta lingkungan
Meskipun baru satu tahun mengikuti Program Adiwiyata, adanya komitmen yang
tinggi dari Kepala Sekolah dan seluruh warga sekolah, sikap kebersamaan serta dukungan
yang sangat besar dari komite, pihak nagari, perantau dan pihak terkait lainnya, mampu
merubah MTsN Balingka lebih baik. Pekarangan yang tergenang air dan gersang tanaman
diperbaiki dengan menggunakan paving block dan pembuatan taman. Bantaran sungai yang
dulunya menjadi tempat pembuangan sampah diubah menjadi tempat berwudhu siswa.
Berikut ditampilkan perubahan MTsN Balingka setelah mengikuti Program Adiwiyata :
70 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.29. Perubahan MTsN Balingka melalui Pelaksanaan Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN Balingka, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah yang Becek (2) Halaman Sekolah dipasang PavingBlock (3) ) Sampah di Bantaran Sungai (4) Pembangunan Kamar Mandi untuk MengatasiPembuangan Sampah di Bantaran Sungai (5) Pekarangan tanpa Taman (6) Pekarangandengan Taman dan bunga
Berdasarkan kajian lingkungan hidup yang dibuat oleh tim Adiwiyata Sekolah,
terdapat beberapa masalah lingkungan hidup di sekolah seperti lingkungan yang kurang
bersih, tidak tertata, gersang dan jauh dari kenyamana serta kurangnya sarana tempat
berwudhu dan kamar mandi sehingga menyulitkan untuk melaksanakan shalat berjamaah.
Melalui program adiwiyata, masalah ini satu persatu dapat diatasi. Lahan yang tidak
terpakai mulai dapat dioptimalkan menjadi tempat parkir, kebun TOGA, Green House dan
Pembibitan. Lahan kosong sekolah di pinggir sungai yang selama ini digunakan sebagai
tempat pembuangan sampah dibangun menjadi kamar mandi dan tempat berwudhu.
Berikut beberapa kegiatan adiwiyata di MTsN Balingka:
71 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.30. Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Balingka
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN Balingka, 2016Keterangan Gambar : (1) Pemasangan paving block untuk Mengurangi Lapangan yangTergenang Air (2) Kolam Ikan (3) Pembibitan dan Penghijauan (4) Penataan Parkir (5)Green House (6) Tempat Berwudhu
72 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 26 SURAU LABUAHSekolah ini berlokasi di Jalan Raya Biaro-Koto Baru Surau Labuah Kecamatan
Ampek Angkek dengan luas lahan sebesar 2.820 m2. Jumlah murid pada tahun anggaran
2015/2016 adalah sebanyak 84 murid dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 10 orang.
Sekolah ini meraih Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016.
VISI
“ Beriman, berakhlak mulia, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan”
MISI
1. Menumbuhkembangkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dengan mengembangkan
strategi, pendekatan dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pendidikan
agama;
2. Meningkatkan pemahaman dalam pelaksanaan ibadah sebagai sarana peningkatan
keimanan dan ketakwaan dengan melaksanakan kegiatan shalat zuhur berjamaah
setiap hari kultum setiap jum’at serta pembacaan asmaul husna secara teratur;
3. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan untuk meningkatkan ketercapaian standard kelulusan;
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap peserta didik yang mempunyai
kemampuan lebih pada kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pelajaran;
5. Membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya dalam kegiatan bimbingan
khusus agar menjadi peserta didik yang mandiri dan berprestasi;
6. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga pendidik melalui KKKS, KKG, Seminar,
Workshop, Diklat dan lain-lain;
7. Memberikan bimbingan dan teladan pada peserta didik untuk bersikap dan
berperilaku berdasarkan nilai-nilai karakter budaya bangsa, adat istiadat minangkabau
dan ajaran Agama Islam;
8. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana melalui kerjasama dengan komite
sekolah, masyarakat dan stakeholder pendidikan;
9. Melaksanakan kegiatan peduli lingkungan dengan kegiatan jum’at bersih dan
pemeliharaan lingkungan secara berkala;
10. Membiasakan hidup sehat, disiplin dan berbudi melalui peningkatan kegiatan UKS;
11. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau dan nyaman dengan
menanami tanaman hias dan TOGA;
73 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 26 Surau Labuah merupakan sekolah yang nyaman dan bersih. Meskipun
dengan keterbatasan murid dan anggaran, melalui semangat dan komitmen Kepala Sekolah
dan seluruh warga sekolah serta dukungan penuh dari Pengawas, Kepala UPT, Wali Nagari,
Muspika Kecamatan, Komite dan Majelis Kelas, hal ini mampu merubah wajah sekolah
menjadi lebih baik. Kunci dari keberhasilan ini adalah komitmen dan kebersamaan. Berikut
ditampilkan perubahan SDN 26 Surau Labuah selama mengikuti kegiatan Adiwiyata:
Gbr 3.31. Perubahan SDN 26 Surau Labuah setelah Mengikuti Adiwiyata
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 26 Surau Labuah, 2016Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Tanpa Green House 2) Green House (3) PekaranganTanpa Taman (4) Taman (5) Dinding Sekolah Tanpa Hiasan (6) Dinding dengan HiasanBunga dengan wadah Barang Bekas
Melalui pelaksanaan kegiatan Adiwiyata, kekompakan dan kebersamaan antara
Kepala Sekolah, Guru, Majelis Kelas dan siswa semakin erat. Di sekolah ini, kebersamaan
mampu mengubah sekolah menjadi lebih baik. Guna meningkatkan kepedulian siswa
terhadap lingkungan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa, hasil kreativitas siswa
seperti lukisan, himbauan, puisi dan karya siswa lainnya dipajang di lingkungan sekolah.
74 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.32. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 26 Surau Labuah
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 26 Surau Labuah, 2016Keterangan Gambar : (1) Kegiatan Gotong Royong Majelis Kelas (2) Lukisan Siswa(3) Majelis Kelas (4) Green House (5) Kebun Strawberry (6) Hasil Panen Kebun Sekolah
75 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 29 KOTO HILALANG
SDN 29 Koto Hilalang berlokasi di Koto Hilalang Kecamatan Ampek Angkek, sekitar
500 m dari Simpang Candung. Sekolah ini mempunyai lahan sebesar 4000 m2 dengan
jumlah siswa sebanyak 207 orang dengan didukung jumlah tenaga pendidik sebanyak 11
orang. Sekolah ini meraih sekolah Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016.
Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 29 Koto Hilalang:
VISI
Bertaqwa, Cerdas, Terampil, Berakhlak mulia dan Peduli Lingkungan
MISI
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui peningkatan strategi dan
metoda pembelajaran PAI dan MDA Plus;
2. Meningkatkan kegiatan yang islami melalui kegiatan kultum, berinfak bacaan shalat
jenazah, berdo’a, membaca Al-Quran, membaca ayat pendek, hafidz one day one ayat
dan shalat zuhur berjamaah;
3. Mengoptimalkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik melalui kegiatan kurikuler,
intrakurikuler dan ekstrakurikuler;
4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang professional melalui
kegiatan KKKS, KKG dan pelatihan keprofesionalan;
5. Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu melalui implementasi
pendekatan saintifik dan PAIKEM;
6. Meningkatkan pengembangan dan penggunaan perangkat pembelajaran yang sesuai
standard dan kurikulum KTSP serta terintegrasinya kegiatan peserta didik ramah
lingkungan;
7. Meningkatkan pelaksanaan pengembangan penilaian kelas sesuai standard dan
kurikulum KTSP;
8. Meningkatkan pengelolaan Sekolah Dasar Berstandar Nasional (SDSN) melalu
penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan dan MBS:
9. Meningkatkan pelaksanaan nilai-nilai akhlak mulia melalui penerapan budaya bersih,
budaya mutu, budaya membaca, budaya hemat, budaya antre, budaya 5S dan budaya
malu sebagai budaya warga sekolah;
10. Meningkatkan kegiatan peduli lingkungan bagi warga sekolah melalui kegiatan-
kegiatan adiwiyata, pelestarian lingkungan dan budaya ramah lingkungan;
76 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 29 Koto Hilalang telah mengikuti Program Adiwiyata sejak tahun 2015, namun
nilai-nilai cinta terhadap lingkungan telah diterapkan oleh Kepala Sekolah pada siswa
sebelum melaksanakan Program Adiwiyata. Komitmen dan Kebijakan Kepala Sekolah ini
didukung oleh tenaga pendidik, siswa, komite, Kepala UPT, Pengawas, Muspika Kecamatan,
Wali Nagari dan pihak terkait lainnya. Hal ini terlihat dari adanya pemanfaatan bekas air
wudhu untuk menyiram tanaman.
Berikut ditampilkan beberapa perubahan SDN 29 Koto Hilalang :
Gbr 3.33. Perubahan SDN 29 Koto Hilalang
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 29 Koto Hilalang, 2016Keterangan Gambar : (1) Gedung Depan Sekolah Tanpa Penghijauan (2) Gedung Sekolahdengan Penghijauan (3) Gedung Sekolah Tanpa Green House (4) Green di Sudut Sekolah
Keunggulan SDN 29 Koto Hilalang adalah adanya rasa kebersamaan dan kerjasama
yang baik dari seluruh pihak Muspika Kecamatan dan Nagari serta tingginya kepedulian
Komite terhadap kemajuan sekolah. Adanya kebijakan Kepala Sekolah dalam pemanfaatan
bekas air wudhu untuk penyiraman tanaman dan penghijauan dapat
menumbuhkembangkan perilaku peduli dan berbudaya lingkungan kepada siswa.
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang:
77 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.34. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 29 Koto Hilalang, 2016Keterangan Gambar : (1) Penampungan Air Bekas Wudhu (2) Green House (3) HimbauanLingkungan (4) SOP Masuk Kamar Mandi (5) Lorong Kelas yang bersih (6) Penyiramantanaman sisa bekas air wudhu ke tanaman
SDN 03 KOTO KECILSDN 03 Kotokaciak adalah sekolah nomor 3 berdiri di Kecamatan Tanjung Raya
yang didirikan tahun 1917. SD negeri 03 ini berasal dari penggabungan 2 sekolah negeri
yakni SD negeri 04 Kotokecil dan SD Negeri 26 Kotokecil yang dilaksanakan tahun 2002.
Kedua SD ini berdiri di Kandis Jorong Pasa Rabaa yang oleh Pemerintah Nagari pada tahun
1985 dipindahkan ke jorong Kotokaciak yang kemudian menjadi SD Negeri 04 Kotokecil.
Pada Tahun 2006, penomoran sekolah didasarkan atas tahun berdirinya sehingga berubah
nama menjadi SDN 03 Kotokecil.
SDN 03 KotoKaciak mempunyai luas lahan sebesar 2.250 m2. Sekolah ini
mempunyai siswa sebanyak 255 orang dan didukung dengan jumlah tenaga pendidik
sebanyak 15 orang. Sekolah ini meraih Adiwiyata Kabupaten pada Tahun 2016 dan
merupakan Sekolah Sehat Tingkat Propinsi.
78 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI
Berkualitas, berbudaya,sehat, berwawasan lingkungan dan madani”.
MISI
1. Meningkatkan kemampuan profesional pendidik dan tenaga kependidikan
2. Meningkatkan kemampuan Calistung peserta didik
3. Mendorong, membina dan melatih peserta didik untuk berprestasi sesuai dengan
bakat, minat dan karakternya di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi
4. Lahirnya Qori dan Qori’ah tingkat anak-anak
5. Menumbuhkembangkan pemahaman warga sekolah dan peserta didik akan
pentingnya hidup sehat, serasi dan seimbang
6. Menumbuhkan rasa cinta akan seni dan budaya sendiri
7. Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap lingkungan yang sehat
8. Membekali dan memupuk peserta didik untuk selalu menjaga lingkungan yang asri
9. Membekali dan memupuk peserta didik untuk selalu memperdalam dan
mengamalkan syari’at Islam
10. Mendorong peserta didik untuk selalu bertaqwa pada Allah, Swt dalam menghadapi
berbagai tantangan hidup
Meskipun berada di kenagarian yang relatif jauh dari pusat kecamatan, kondisi yang
nyaman, rindang dan bersih sudah terasa ketika memasuki gerbang sekolah ini. Adanya
lorong markisa di pintu gerbang sekolah dan banyaknya himbauan tentang lingkungan
hidup membuat sekolah ini mempunyai daya tarik sendiri.
Berikut perubahan SDN 03 Koto Kecil:
Gbr 3.35. Perubahan SDN 03 Koto Kecil
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 03 Koto Kecil, 2016Keterangan Gambar : (1) Lingkungan Sekolah yang Belum Rindang (2) Lingkungan Sekolahyang Rindang
79 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 03 Koto Kecil merupakan sekolah yang tertib dan bersih. Siswa terbiasa untuk
membuka sepatu ketika akan masuk kelas. Air bersih bersumber dari air pegunungan
langsung dan dialirkan ke tempat berwudhu dan kamar mandi. Tidak terdapat lahan kosong
di sekolah, semuanya dimanfaatkan untuk kebun, TOGA dan sarana ramah lingkungan
lainnya. Prestasi siswa seperti melukis dan membatik adalah salah satu hal yang sangat
dibanggakan dari sekolah ini.
Gbr 3.36. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 03 Koto Kecil
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 03 Koto Kecil, 2016Keterangan Gambar : (1) Tong Sampah dari Barang Bekas (2) Lorong Markisa (3) Galeri (4)Prestasi dan Kreativitas Siswa (5) Halaman Sekolah (6) Buka Sepatu sebelum Masuk Kelas
80 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 25 PASIR TIKU
SDN 25 Pasir Tiku letaknya di tepi pantai, tepatnya jalan menuju Tempat
Pelelangan Ikan yang mana penduduknya sangat padat, pada umumnya nelayan. Terletak di
Jorong Pasir Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara. Dari segi letak, sekolah ini sangat berpotensi
untuk dikembangkan karena sekolah ini berada diatas tanah seluas 2.500 m2
SDN 25 Pasir Tiku berada dikawasan Pantai Tanjung Mutiara sehingga tanahnya
berjenis pasir dan suhunya panas karena berada di pinggiran pantai. Saat ini, jumlah murid
adalah sebanyak 342 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 18 orang.
Berikut adalah visi dan misi SDN 25 Pasir Tiku:
VISI
“Terwujudnya Peserta Didik Yang Cerdas, Terampil, Berprestasi, Dan Ramah LingkunganBerdasarkan Iman Dan Taqwa”
MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
2. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama.
3. Mengembangkan potensi siswa.
4. Meningkatkan disiplin warga sekolah.
5. Memotivasi siswa untuk berprestasi dengan cara pengembangan bakat siswa.
6. Menjalin kerja sama dengan masyarakat
Melalui usaha dan komitmen Kepala Sekolah yang luar biasa serta dukungan
seluruh tenaga pendidik, pengawas, Kepala UPT, komite dan wali murid, sekolah saat ini
cukup rindang dan mempunyai taman sekolah yang sangat indah dan tertata dengan baik.
Kondisi nyaman dan bersih ini sudah terasa ketika memasuki gerbang sekolah. Sekolah ini
mengikuti program Adiwiyata sejak tahun 2015 dan meraih Sekolah Adiwiyata Kabupaten
pada tahun 2015.
Berikut ditampilkan perubahan SDN 25 Pasir Tiku:
81 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.37. Perubahan SDN 25 Pasir Tiku
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 25 Pasir Tiku, 2016Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah Tanpa Penghijauan (2) Gedung Sekolah denganPenghijauan
Kenyamanan dan keindahan sekolah semakin terasa sejak mengikuti Program
Adiwiyata. Motto SDN 25 Pasir Tiku adalah Bebas Sampah, sehingga Kepala Sekolah
menyusun kebijakan bagi kantin untuk tidak menggunakan plastik kemasan dan makanan
kemasan serta permen. Guna peningkatan kepedulian siswa terhadap lingkungan,
himbauan lingkungan hidup sangat banyak kita temui di sekolah ini. Kondisi ini
membuktikan bahwa kemajuan sekolah sangat tergantung dari komitmen Kepala Sekolah.
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku:
82 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.38. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 25 Pasir Tiku, 2016Keterangan Gambar : (1) Penghijauan di Tanah yang Berpasir (2) Desain Green House yangKreatif (3) Pot Bunga dari Kaleng cat bekas (4) Makanan tanpa plastik di Kantin (5)Lorong Sekolah Bebas Sampah (6) Himbauan Lingkungan Hidup.
SDN 27 CANGKINGSDN 27 Cangkiang terletak di pinggir jalan perkampungan Jorong Cangkiang,
Kenagarian Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek dan berada di lingkungan rumah
penduduk. Sekolah ini di kelilingi oleh hutan bamboo.
Sekolah ini mempunyai murid sebanyak 77 orang dan didukung dengan jumlah
tenaga pendidik sebanyak 9 orang. Sekolah ini mengikuti Program Adiwiyata pada tahun
2015 dan memperoleh Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016. Berikut adalah visi dan misi
SDN 27 Cangkiang:
83 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISIBerakhlaqul karimah, berbudaya, mandiri, cerdas dan berwawasan lingkungan
MISI1. Menjalankan nilai-nilai agama dan perilaku akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-
hari;
2. Melaksanakan secara rutin shalat dhuha dan shalat zuhur berjamaah
3. Membiasakan berperilaku senyum, sapa, salam, sopan dan santun terhadap sesame
warga sekolah dan seluruh masyarakat;
4. Menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, effektif dan menyenangkan;
5. Melaksanakan program ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat
menjadikan insan yang mandiri;
6. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk berprestasi bagi seluruh warga sekolah
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
7. Menumbuhkan rasa cinta warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan dan budaya
ramah lingkungan;
8. Menumbuhkan budaya cinta lingkungan sebagai kebutuhan adiwiyata warga sekolah;
9. Menumbuhkembangkan rasa cinta pada tanaman
Di sekolah ini, keterbatasan murid tidak menjadi penghalang bagi kemajuan sekolah
menjadi lebih baik. Kehadiran program Adiwiyata di sekolah mampu membuat perubahan
di sekolah. Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Sekolah, tenaga pendidik, siswa, pihak
komite, pengawas, Kepala UPT dan Majelis Kelas untuk memajukan sekolah ini melalui
Program Adiwiyata membuat mereka bersemangat untuk bahu membahu, bergotong
royong memperbaiki dan membenahi lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih
dan nyaman tentunya akan memberikan kenyamanan bagi siswa dan tenaga pendidik
dalam proses belajar mengajar.
Berikut ditampilkan perubahan SDN 27 Cangkiang sejak mengikuti Program
Adiwiyata :
84 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.39. Perubahan SDN 27 Cangkiang setelah Mengikuti Adiwiyata
:
Sumber : SDN 27 Cangkiang, 2016Keterangan Gambar : (1) Halaman yang Belum Tertata (2) Halaman yang mulai Tertata (3)Jalan ke Sekolah yang Penuh Semak Belukar (4) Jalan yang sudah Bersih dari Rumput Liar(5) Pekarangan Sekolah Sebelum Ada Green House (6) Green House
Keunggulan sekolah ini adalah semangat gotong royong dari Kepala Sekolah, Guru,
Majelis Kelas dan Komite dan adanya pemanfaatan sumber daya alam sekitar yaitu bambu
sebagai bahan baku untuk perbaikan lingkungan sekolah. Adiwiyata mampu merubah sikap
masyarakat sekitar dan wali murid. Dulu, hewan ternak masyarakat masuk kepekarangan
sekolah. Saat ini, kondisi tersebut berubah. Adanya keikutsertaan masyarakat dan wali
murid dalam membenahi lingkungan sekolah membuat mereka ikut memiliki sekolah
sehingga tidak ada lagi hewan ternak berkeliaran di sekolah. Bambu yang menjadi bahan
utama untuk membuat pagar tanaman dan lorong pelindung merupakan hasil sumbangan
masyarakat sekitar secara sukarela. Hal ini membuktikan bahwa Program Adiwiyata
bukanlah program mahal tapi merupakan program yang bersifat partisipatif. Yang
dibutuhkan adalah kerjasama dan komitmen.
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang:
85 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.40. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang
:
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 27 Cangkiang, 2016Keterangan Gambar : (1) Pembatas Taman dari Bambu (2) Dapur Hidup (3) WadahTanaman dari Bekas Kemasan (4) Pelindung Tanaman dari Bambu (5) Mading(6) GotongRoyong Majelis Kelas
86 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB IV
PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASI KHUSUS
4.1. Perkembangan Adiwiyata
Program Adiwiyata dimulai di Kabupaten Agam sejak tahun 2013. Total sekolah
binaan Adiwiyata di Kabupaten Agam sejak tahun 2013-2015 adalah sebanyak 70 sekolah.
Berikut ditampilkan daftar jumlah sekolah binaan Adiwiyata di Kabupaten Agam yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup dan
Surat Keputusan Bupati Agam:
Tabel 4.1. Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016
No. Tahun Surat Keputusan Nama Sekolah1 2 3 4
1 2013 SK Kepala BPLH Kabupaten Agam No 1Tahun 2013 Tentang Sekolah BinaanAdiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013
1. SMAN 1 Baso2. SMAN 1 Ampek Angkek3. SMKN 1 Ampek Angkek4. MAN Koto Kecil5. SMPN 1 Baso6. SMPN 3 Lubuk Basung7. MTsN IV Angkat Candung8. SDN 23 Cibuak Ameh9. SDN 21 Taluak10. SDN 63 Surabayo11. SDN 09 Balai Satu12. SDN 25 Balai Ahad
2 2013 SK Bupati Agam Nomor 380 Tahun2013 Tentang Sekolah Binaan AdiwiyataKabupaten Agam Tahun 2014
1. SDN 21 Surabayo;2. SDN 49 Batuhampar3. SDN 07 Sitapung;4. SDN 16 Bansa;5. SDN 01 Pasar Tiku;6. SMPN 3 Baso;7. SMPN 2Tanjung Mutiara;8. MTsN Matur;9. MTsN Kamang;10. SMAN 1 Lubuk Basung;11. SMAN 1 Tanjung Mutiara;12. SMAN 1 Banuhampu:13. SMAN 1 Tilatang Kamang;14. SMAN 1 IV Koto15. SMKN 1 Ampek Angkek;16. SMKN 2 Lubuk Basung
2014 SK Bupati Agam Nomor 401 Tahun2014 Tentang Sekolah Binaan AdiwiyataKabupaten Agam Tahun 2015
1. SMPN 1 Lubuk Basung;2. SDN 01 Balai Ahad
87 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 42015 SK Bupati Agam Nomor 193 Tahun
2015 Tentang Penetapan SekolahImbass SDN 21 Taluak, BanuhampuTahun 2015
1. SDN 23 Kubang Putih;2. SDN 17 Kubang Putih;3. SDN 02 Koto Baru Baso;4. SDN 09 Sungai Cubadak Baso;5. SDN 18 Kubang Pipik Baso;6. SDN 22 Koto Gadang Baso;7. SDN 25 Sungai Angek Baso;8. SDN 28 Selasa Tangah;9. SDN Darul Makmur;10. SDN 20 Limo Balai;11. SDN 26 Surau Labuah;12. SDN 27 Cangkiang;13. SDN 29 Koto Hilalang;14. SDN 25 Bonjo;15. SDN 02 Koto Tangah;16. SMPN 2 Kamang Magek;17. SMPN 2 Tilatang Kamang;18. SDN 24 Guguak Tinggi;19. SDN 21 Pakan Sinayan
2015 SK Bupati Agam Nomor 327 Tahun2015 Tentang Sekolah Binaan AdiwiyataKabupaten Agam Tahun 2016
1. MIN Candung;2. MIN Gumarang:3. SDN 40 Surabayo;4. SDN 43 Sangkir;5. SDN 18 Balai Satu;6. SDN 03 Koto Kecil;7. SDN 29 Gumarang;8. SDN 25 Pasir Tiku;9. SDN 24 Biaro;10. MTsN Balingka;11. MTsN 1 Lubuk Basung;12. MTsN 2 Lubuk Basung;13. SMPN 2 Ampek Angkek;14. SMPN 1 Tilatang Kamang;15. SMPN 3 Tilatang Kamang;16. SMPN 4 Lubuk Basung;17. MAN Pulai;18. MAN Kubang Putih;19. SMAN 3 Lubuk Basung;20.SMAN 1 Kamang Magek;21. SMKN 1 Tanjung Raya
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
88 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Untuk mengetahui perkembangan sekolah binaan adiwiyata Kabupaten Agam,
berikut ditampilkan tabel perkembangannya:
Tabel 4.2 Perkembangan Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016
No. Nama Sekolah Tahun Meraih Predikat AdiwiyataKabupaten Propinsi Nasional Mandiri
1 2 3 4 5 6Sekolah Binaan Tahun 2013
1 SMAN 1 Baso 2013 2014 20152 SMAN 1 Ampek Angkek 20133 SMKN 1 Ampek Angkek4 MAN Koto Kecil 20155 SMP 1 Baso 20136 SMPN 3 Lubuk Basung 2013 2014 20157 MTsN IV Angkat Candung 2013 2013 2013 20158 SDN 23 Cibuak Ameh 2013 20159 SDN 21 Taluak 2013 2013 201410 SDN 63 Surabayo 2013 2014 201511 SDN 09 Balai Satu 201512 SDN 25 Balai Ahad
Sekolah Binaan Tahun 20141 SDN 21 Surabayo;2 SDN 49 Batuhampar 2014 20153 SDN 07 Sitapung; 20144 SDN 16 Bansa;5 SMPN 3 Baso; 20146 SDN 01 Pasar Tiku 2014 20157 SMPN 2Tanjung Mutiara; 20158 MTsN Matur; 2014 20159 MTsN Kamang; 2014 201510 SMAN 1 Lubuk Basung 2014 201511 SMAN 1 Tanjung Mutiara 2014 201512 SMAN 1 Banuhampu:13 SMAN 1 Tilatang Kamang 2014 201514 SMAN 1 IV Koto 201415 SMKN 1 Ampek Angkek16 SMKN 2 Lubuk Basung 2014
Sekolah Binaan Tahun 20151 SMPN 1 Lubuk Basung;2 SDN 01 Balai Ahad 2015
Sekolah Binaan Kabupaten Tahun 20151 SDN 23 Kubang Putih2 SDN 17 Kubang Putih 20163 SDN 02 Koto Baru Baso 20164 SDN 09 Sungai Cubadak Baso; 20165 SDN 18 Kubang Pipik Baso6 SDN 22 Koto Gadang Baso7 SDN 25 Sungai Angek Baso8 SDN 28 Selasa Tangah9 SDN Darul Makmur10 SDN 20 Limo Balai11 SDN 26 Surau Labuah 2016
89 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 4 5 612 SDN 27 Cangkiang 201613 SDN 29 Koto Hilalang 201614 SDN 25 Bonjo 201615 SDN 02 Koto Tangah 201616 SMPN 2 Kamang Magek17 SMPN 2 Tilatang Kamang18 SDN 24 Guguak Tinggi 201619 SDN 21 Pakan Sinayan 2016
Sekolah Imbas SDN 21 Taluak Tahun 20151 MIN Candung2 MIN Gumarang3 SDN 40 Surabayo 20164 SDN 43 Sangkir5 SDN 18 Balai Satu 20166 SDN 03 Koto Kecil 20167 SDN 29 Gumarang8 SDN 25 Pasir Tiku 20169 SDN 24 Biaro 201610 MTsN Balingka 201611 MTsN 1 Lubuk Basung12 MTsN 2 Lubuk Basung 201613 SMPN 2 Ampek Angkek14 SMPN 1 Tilatang Kamang 201615 SMPN 3 Tilatang Kamang16 SMPN 4 Lubuk Basung17 MAN Pulai18 MAN Kubang Putih19 SMAN 3 Lubuk Basung 201620 SMAN 1 Kamang Magek21 SMKN 1 Tanjung Raya 2016
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
4.2. Bantuan Dana Alokasi Khusus
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Adiwiyata di Sekolah Binaan
Kabupaten Agam, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam melalui alokasi
anggaran Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup serta pihak swasta yaitu BNI
melalui dana Corporate Social Responsibility, memberikan bantuan sarana dan prasarana
lingkungan hidup yang diperlukan oleh sekolah seperti becak motor, sumur resapan, tangki
reservoir dan sarana lainnya Berikut ditampilkan daftar bantuan sarana dan prasarana yang
diberikan kepada sekolah binaan adiwiyata:
90 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup untuk Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
No. Penerima Jenis Bantuan TotalDana Alokasi Khusus BNI Modal
BakSampahTunggal
BakSampahGandeng
BorBiopori
GerobakSampah
BecakSampah
Komposter
TongSampahKecilTS3
TongSampahBesarTS3
BakReservoir
SumurResapan
MesinPencacahsampah
TongSampah
Besar TS3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 SMAN 1 Baso 2 2 2 3 0 2 1 0 1 2 1 0 162 SMAN 1 Ampek Angkek 2 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 73 SMKN 1 Ampek Angkek 2 2 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 84 MAN Koto Kecil 2 2 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 105 SMP 1 Baso 1 2 1 1 1 2 1 0 0 2 0 0 116 SMPN 3 Lubuk Basung 2 2 1 3 1 1 2 1 0 1 2 1 177 MTsN IV Angkat Candung 1 2 1 3 0 2 1 0 0 2 1 0 138 SDN 23 Cibuak Ameh 1 2 1 1 2 2 1 0 0 1 1 0 129 SDN 21 Taluak 0 2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 810 SDN 63 Surabayo 0 2 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1111 SDN 09 Balai Satu 1 2 1 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1112 SDN 25 Balai Ahad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 SDN 21 Surabayo; 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 SDN 49 Batuhampar 1 2 1 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1315 SDN 01 Pasar Tiku 1 2 1 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1316 SDN 07 Sitapung; 1 2 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 917 SDN 16 Bansa; 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 518 SMPN 3 Baso; 2 2 1 2 1 2 0 0 0 2 0 0 1219 SMPN 2 Tanjung Mutiara; 1 2 1 2 1 2 1 0 1 0 1 0 1220 MTsN Matur; 1 2 3 3 0 2 1 0 1 2 1 0 1621 MTsN Kamang; 1 2 1 4 1 2 1 0 0 2 1 0 1522 SMAN 1 Lubuk Basung 2 2 1 3 1 2 1 0 1 2 1 0 1623 SMAN 1 Tanjung Mutiara 2 2 1 2 1 2 1 0 0 0 1 0 1224 SMAN Banuhampu: 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 725 SMAN 1 Tilatang Kamang 2 2 1 2 1 2 1 0 1 2 1 0 1526 SMAN 1 IV Koto 2 2 2 5 0 1 1 0 0 0 0 3 1627 SMKN 1 Ampek Angkek 2 2 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 828 SMKN 2 Lubuk Basung 2 2 1 4 1 2 1 0 1 2 1 0 17
91 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1529 SMPN 1 Lubuk Basung; 1 2 1 3 1 1 1 0 0 0 0 0 1030 SDN 01 Balai Ahad 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 531 SDN 23 Kubang Putih 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 332 SDN 17 Kubang Putih 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 333 SDN 02 Koto Baru Baso 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 434 SDN 09 Sungai Cubadak 0 4 1 1 0 0 0 0 1 0 0 2 935 SDN 18 Kubang Pipik Baso 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 336 SDN 22 Koto Gadang Baso 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 337 SDN 25 Sungai Angek Baso 1 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 938 SDN 28 Selasa Tangah 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 339 SDN Darul Makmur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 040 SDN 20 Limo Balai 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 441 SDN 26 Surau Labuah 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 342 SDN 27 Cangkiang 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 443 SDN 29 Koto Hilalang 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 344 SDN 25 Bonjo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 345 SDN 02 Koto Tangah 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 846 SMPN 2 Kamang Magek 1 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 947 SMPN 2 Tilatang Kamang 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 2 548 SDN 24 Guguak Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 049 SDN 21 Pakan Sinayan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 050 MIN Candung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 051 MIN Gumarang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 052 SDN 40 Surabayo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 053 SDN 43 Sangkir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 054 SDN 18 Balai Satu 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 155 SDN 03 Koto Kecil 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 356 SDN 29 Gumarang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 057 SDN 25 Pasir Tiku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 058 SDN 24 Biaro 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 359 MTsN Balingka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 060 MTsN 1 Lubuk Basung 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 461 MTsN 2 Lubuk Basung 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 162 SMPN 2 Ampek Angkek 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 463 SMPN 1 Tilatang Kamang 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 2 1264 SMPN 3 Tilatang Kamang 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 6
92 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1565 SMPN 4 Lubuk Basung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 066 MAN Pulai 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 567 MAN Kubang Putih 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 568 SMAN 3 Lubuk Basung 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 269 SMAN 1 Kamang Magek 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 270 SMKN 1 Tanjung Raya 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
Berdasarkan rekapitulasi data tersebut, diketahui bahwa pemberian bantuan sarana dan prasarana kepada Sekolah Binaan Adiwiyata belum
ditentukan berdasarkan kategori yang jelas, seperti komitmen kepala sekolah dan prestasi sekolah. Terdapat beberapa sekolahyang cukup banyak menerima
bantuan sarana dan prasarana lingkungan hidup padahal sekolah tersebut tidak memperoleh Adiwiyata Kabupaten. Ke depan, akan dilakukan evaluasi dan
penentuan kriteria yang jelas bagi sekolah penerima bantuan dengan prinsip insentif dan disinsentif.
93 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
4.3. Anggota Tim Pembina Adiwiyata
Dalam rangka pembinaan dan penilaian Adiwiyata sesuai dengan amanat Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata,
ditetapkan Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam melalui Surat Keputusan
Bupati Agam. Anggota Tim berasal dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Hortikultura,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Kantor Kementerian Agama. Sebagai Pembina adalah
Bupati Agam, Penanggung Jawab Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Kepala Dinas
Pendidikan, Kepala Kantor Kemeenterian Agama dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan
Hidup juga merupakan bagian dari Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata Kabupaten Agam.
Guna mengoptimalkan pembinaan adiwiyata, berikut ditampilkan daftar kontak person Tim
Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam :
Tabel 4.4. Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam
No. Nama Instansi/Sekolah No.Telepon EmailTim Pembina Adiwiyata:
1. Muhammad Iqbal, SE BPLH Kabupaten Agam 085374242200 [email protected]
2. Ir. Alfa, M.Si BPLH Kabupaten Agam 085263326965 [email protected]
3. Edi Jufriadi, SE BPLH Kabupaten Agam 081374838123 [email protected]
4. Ir. Afni Wirman Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Agam
081267959574 [email protected]
5. Drs. Edi Yerman Disdikpora Kabupaten Agam 081363417011 [email protected]
6. Drs. Pebdawansari Dr Disdikpora Kabupaten Agam 08126796069 [email protected]
7. Zulmarni, SP Dipertahornak Kabupaten
Agam
085210195054 [email protected]
8. Tamrin, S.Ag, M.Ag Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Agam
085274084155 [email protected]
9. Ermudry BPLH Kabupaten Agam 081363405177 [email protected]
10. Adri, S.Pd Disdikpora Kabupaten Agam 085274846098 [email protected]
11. Halim Wajdi, SKM, MKes Dinas Kesehatan Kabupaten
Agam
081374418819 [email protected]
12. Meilinda, ST, M.Si BPLH Kabupaten Agam 085263076924 [email protected]
13. Loli Enny, S.Pt, M.Si BPLH Kabupaten Agam 085364655799 [email protected]
14. Yosi Sanita, ST BPLH Kabupaten Agam 081363490275 [email protected]
15. Rofil, ST BPLH Kabupaten Agam 085364293428 [email protected]
16. Reni Fitdayanti, A.Md BPLH Kabupaten Agam 081363241311 [email protected]
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
94 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Program Adiwiyata merupakan program moral pembentukan karakter peduli dan
berbudaya lingkungan bagi generasi muda. Karakter yang sangat diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan. Adiwiyata bukan
program mahal, yang dibutuhkan adalah komitmen, partisipatif dan berkelanjutan. Program
Adiwiyata membutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah dan pihak di luar
sekolah. Adanya dukungan dari Komite, Kepala Unit Pelaksana Terpadu Pendidikan
Kecamatan, Pengawas Muspika Kecamatan dan Nagari serta Tokoh Masyarakat dan pihak
lainnya sangat menentukan keberhasilan Sekolah Adiwiyata. Program Adiwiyata, jika
dilaksanakan secara terarah dan berkelanjutan akan memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap kemajuan sekolah dan prestasi siswa. Hal ini sudah dibuktikan oleh Sekolah
Adiwiyata di Kabupaten Agam.
5.2. Saran
Dalam rangka optimalisasi sosialisasi dan pembinaan adiwiyata, diharapkan seluruh
stakeholder terkait dapat meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam pengembangan
Program Adiwiyata ke depan.
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TESTIMONI
“ Adiwiyata adalah program strategis untukmewujudkan lingkungan sekolah yang bersihdan indah. Adiwiyata adalah program untuktransformasi nilai antar pelaku pendidikandan masyarakat. Adiwiyata adalah programuntuk penularan sikap dari satu sekolah ke
sekolah lain dan lingkungan”
Ir. Isman Imran, M.SiAsisten Perekonomian dan Pembangunan
Kabupaten Agam
Adiwiyata merupakan instrument dalammenumbuhkembangkan rasa peduli terhadap
kelestarian lingkungan”
Drs. H. Edi Busti, M.SiKepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup
Kabupaten Agam
Program Adiwiyata dapat membuat sekolahmenjadi sehat, rindang tertib, nyaman, bersih
dan sejuk sehingga siswa belajar denganbetah, bergairah dan bersemangat di sekolah.
Kondisi ini akan berpengaruh terhadapprestasi siswa.
Berdasarkan hasil sekolah yang telahmemperoleh peringkat Adiwiyata Kabupaten,
Propinsi, Nasional dan Mandiri, manfaatadiwiyata tersebut telah terbukti dengan
nyata.Sehubungan dengan manfaat program
adiwiyata ini, saya minta kepada seluruhsekolah untuk dapat melaksanakan program
adiwiyata. Disamping sekolah, saya jugaminta dukungan masyarakat dan komiteuntuk mendukung Program Adiwiyata di
sekolah”
Drs. Fauzir, MMKepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Agam
“Adiwiyata adalah program di bawahKementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang sangat bagus. Adiwiyataadalah bagian dari Program Revolusi Mentalbagi siswa dalam rangka melahirkan generasi
muda yang peduli dan berwawasanlingkungan. Adiwiyata menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran bagi wargaSekolah dan Madrasah serta dapat
mewujudkan kelembagaan Sekolah/Madrasahyang peduli dan berbudaya lingkungan. Kami,
komit terhadap Program Adiwiyata danmenghimbau agar seluruh madrasah dapat
mengikuti Program Adiwiyata “
H. Hendri, S.Ag. M.PdKepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Agam
“ Adiwiyata itu sangat mudah. Semuaterlaksana dalam proses pembiasaan yang
menyenangkan. Lingkungan bersih, nyaman,rindang dan asri, modal dasar untuk
mendukung prestasi akademik dan nonakademik karena dengan suasana damai ini
siswa dan guru nyaman dalam proses belajarmengajar.
SOP (Standar Operasional Prosedur), Jum’atBersih, MOU dengan masyarakat bukanlahkegiatan yang membutuhkan dana yang
besar. Namun bisa menjadi penentu terhadapkesuksesan adiwiyata di MTsN IV Angkat
Candung.Dengan memiliki SOP yang lengkap, polapendidikan berkarakter islami, pola hidup
sehat dan pendataan sekolah sistemik, MTsNIV Angkat Candung sudah menjadi pusatstudi banding oleh lebih dari 2.760 orangguru, siswa, dosen dan mahasiswa dariSumbar, Riau dan Jambi. Peserta studi
banding juga menyumbang dalam bentukfinansial guna kemajuan sekolah, sebagai
bentuk rasa terima kasih terhadap ilmu yangmereka peroleh. Intinya, Adiwiyata itu
mampu mengantarkan MTsN IV AngkatCandung pada kemajuan bahkan juga
menjadi sumber pemasukan keuangan untukpembangunan lingkungan”
Hj. Yesi Makhmi, M.PdKepala MTsN IV Angkat Candung
Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
“ Sekolah adiwiyata merupakan sekolah yangmampu menciptakan lingkungan sekolah
yang nyaman dan kondusif sebagai tempatbelajar untuk mencapai tujuan dan mutu
pembelajaran.Program Adiwiyata yang terdiri dari 4program yaitu kebijakan, pembelajaran,
partisipasi dan sarana prasarana, sangat baikdan bermanfaat sekali untuk pengembangansekolah. Di samping itu, kerjasama dengan
berbagai pihak dalam mensukseskan programadiwiyata berdampak positif untuk
mewujudkan sekolah yang lebih baik sertadapat menjalin dan mempererat hubungan
silaturrahmi.Besar sekali manfaat atau dampak program
adiwiyata ini bagi peningkatan mutupendidikan. Kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler berjalan lancar danmenyenangkan sehingga prestasi dapat
dicapai di segala bidang. Prestasi SDN 21Taluak, antara lain: Juara Umum lomba
kegiatan kesiswaan seperti melukis, bercerita,puisi olahraga: Juara mutu intrakurikuler
Tingkat Nasional; Nilai tertinggi UN TingkatPropinsi”
“Program Adiwiyata sangat bermanfaat bagisekolah”
Riza Safriani, S.Pd, M.PdKepala SDN 21 Taluak
Sekolah Adiwiyata Nasional 2014
“ Program Adiwiyata adalah program yangberbasis lingkungan. Dengan menjadikan
sekolah sebagai pelaksana Adiwiyata, makaakan menjadikan sekolah itu berprestasi, baik
di segi akademik maupun non akademik.Sebab adiwiyata itu dapat menjadikan sekolahyang rindang, bersih dan nyaman. Dengan itu
semua, anak-anak dan guru akanbersemangat dalam belajar dan mengajar.Dengan semangat itulah, prestasi dapat
diraih”
Yasnimar, S.PdKepala SDN 63 Surabayo
Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
“ Program Adiwiyata merupakan salah satuupaya untuk mendidik peserta didik untuk
cinta dan sayang terhadap lingkungan. Dalampelaksanaan Adiwiyata yang paling pentingadalah penanaman kebiasaan warga sekolahuntuk cinta terhadap lingkungan. ManfaatAdiwiyata dalam kegiatan pembelajaranadalah dengan menjadikan lingkungan
sekolah sebagai sebagai labor alam bagi guru.Di bidang prestasi, disamping akademis juga
tercapai prestasi non akademis, misalnyadengan ditetapkannya SMPN 3 Lubuk Basung
sebagai Sekolah Ekosistem dan SekolahKemitraan”
Firzal, S.Pd, MMKepala SMPN 3 Lubuk Basung
Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
“ Adiwiyata sangat banyak manfaat buatsekolah. Diantaranya, siswa peduli akanlingkungan. Contoh, siswa tidak mau
lingkungan belajarnya tidak rindang, tidaknyaman sehingga anak-anak tersebutberlomba untuk membersihkan kelas,
merindangkan taman masing-masing didepan kelas malah di dalam kelas setiap pagimereka mengepel lantai ruang belajar. Tidak
saja siswa, guru serta pegawai punmempunyai taman masing-masing yang
semuanya karena peduli dan butuhlingkungan yang bersih, nyaman dan asri.Kamipun dalam menjalankan program ini
tidak ragu-ragu karena mendapat dukunganpenuh dari Komite Sekolah dan Orangtuasiswa juga pemerintah daerah. Kemudian,dampak lainnya ke sekolah yaitu sekolahdicintai oleh siswa, guru dan pegawai.
Apapun kegiatan sampai jam berapapundilaksanakan, mereka betah disekolah. Yangmenonjol sekali manfaat Adiwiyata adalah
memanfaatkan barang bekas, dimana dulunyatempat sampah bisa dijadikan pot bunga dantempat sampah yang digunakan adalah bekas
kaleng cat dan taplak meja bahannya bisaberasal dari pipet bekas minuman. Intinya,barang bekas bisa dimanfaatkan, termasuk
sampah, bisa dijadikan kompos”
Dra. Silva Dusun, M.PdKepala SMAN 1 Baso
Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
“ Adiwiyata di SMAN 1 Tilatang Kamangmerupakan program yang sarat dengan pesanmoral tentang perubahan perilaku terhadapseluruh warga sekolah dalam kehidupan dan
hubungannya dengan lingkungannya.Program Adiwiyata kami lakukan dengan
beberapa kegiatan inovatif seperti GerakanPeduli Lingkungan, Gerakan membawa bekal
ke sekolah Gerakan Sayang Tanaman,Gerakan Menebar Benih. Gerakan ini
didukung pula oleh Kawasan Tanpa Rokokdan Kawasan Berbusana Muslim. Gerakaninovatif ini sesuai dengan visi dan misisekolah. Setelah melaksanakan Program
Adiwiyata, sekolah menjadi bersih, nyaman,rindang dan asri. Kondisi ini membuat siswa
menjadi nyaman dan bersemangat dalambelajar sehingga prestasi belajar meningkat”
Edi Rahmana, S.PdKepala SMAN 1 Tilatang Kamang,Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ MTsN Matur sebelum merintis sekolahAdiwiyata, lingkungan Madrasah belum
tertata rapi, lahan kosong belumtermanfaatkan, sumber air yang belum ada,sampah yang belum termanajemen dengan
baik, warga madrasah belum merasa pentingtentang kebersihan lingkungan. Mulai padatahun 2014, MTsN Matur mulai merintis
Adiwiyata Tingkat Kabupaten dan pada tahun2015 melanjutkan Adiwiyata Tingkat Propinsi
dan sekarang bersiap-siap untuk menujuAdiwiyata Nasional. Semenjak MTsN Maturmenjadi Sekolah Adiwiyata, seluruh warga
madrasah sangat antusias untuk selaluberbenah. Maka dari itu MTsN Matur
mepunyai motto MARI BERHAJI : MadrasahBersih, Asri, Hijau dan Indah. MTsN Matursudah banyak mengalami perubahan mulaidari lingkungan yang sudah tertata dengan
rapi, lahan kosong sudah dimanfaatkandengan baik. Sampah sudah termanajemen
dengan rapi, air bersih sudah tersedia denganbaik. Dengan lingkungan yang asri, semua
warga madrasah merasa nyaman dengan halitu minat dan prestasi siswa juga meningkat.Bukan hal itu saja, warga masyarakat Matur
khususnya Matur Hilir sangat merasabanggga dengan MTsN Matur karena satu-satunya Sekolah Adiwiyata di Kabupaten
Agam”
Hj. Eva Anggraini, M.SiKepala MTsN Matur,
Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ Adiwiyata merupakan program yang sangatbaik untuk pembiasaan kepada siswa tentang
peduli lingkungan sehingga terciptalingkungan yang indah, nyaman, bersih
sehingga membuat siswa semakin senang,nyaman dan betah disekolah, sehingga
terwujud sekolahku surgaku tempat akubermain dan belajar. Dulu sebelum mengikuti
adiwiyata, pohon pelindung kami sangatminim, lapangan kami gersang serta sampah
berserakan dimana-mana. Tetapi setelahmengikuti Adiwiyata, pohon peneduh mulaibanyak di sekolah, ada gazebo, taman dankolam yang indah. Di samping itu, kami
memanfaatkan bahan bekas sebagai mediatanaman seperti bekas kaleng susu, botol
aqua, kaleng roti kaleng oli, talang air bekas,bambu bekas, sabut kelapa dan lain-lain. Dan
untuk menjaga kebersihan kelas, siiswamasuk kelas tidak memakai sepatu. Sepatu
siswa di susun di rak sepatu di luar kelas lalusiswa keluar kelas dengan memakai sandal
yang diletakkan di tempat sandal dari bahanbekas kemasan minyak goring yang disusunindah di kelas. Dengan cara itu, kelas kami
selalu dalam keadaan bersih. Itulah beberapamanfaat Program Adiwiyata di sekolah kami”
Drs. Abel Tasman, M.PdKepala MTsN Kamang,
Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ Adiwiyata adalah program cinta terhadaplingkungan yang diselenggarakan oleh Badan
Pengelola Lingkungan Hidup KabupatenAgam. Kami selaku Kepala Sekolah sangat
merasakan dampaknya. Sebelumnya, sekolahkami sangat gersang dan warga sekolah tidakterlalu nyaman berada di sekolah. Selain itu,
sangat susah bagi kami untuk membudayakancinta terhadap lingkungan di sekolah karena
keterbatasan pengetahuan dan arahan.Dengan adanya Program Adiwiyata, kami
sebagai Kepala Sekolah merasakan dampakpositif, seperti sekolah kami menjadi asri danrindang, semua warga sekolah antusias dalammelaksanakan Program Adiwiyata, masyarakatmenjadi mitra dalam program ini dan secara
tidak langsung semua warga sekolah danmasyarakat sekitar sudah merasakan cinta
terhadap lingkungan”
Watman,S.PdKepala SDN 01 Pasar Tiku
Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
“ Substansi Sekolah Adiwiyata adalah sekolahyang peduli lingkungan. Jika Adiwiyata itudilaksanakan dengan sungguh-sungguh,
tujuan pendidikan akan tercapai sebab dalampenerapan Adiwiyata di sekolah, niscaya
melibatkan siswa, guru, pegawai dan komite.Imbasnya, paling signifikan terhadap siswa,karena untuk predikat Adiwiyata, kondisi
peduli lingkungan itu harus berjalan secarakontinu yang akhirnya akan membentuk
karakter siswa peduli lingkungan”
Drs. TaslimKepala SMAN 1 Lubuk Basung
Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ Manfaat Adiwiyata di SMAN I IV Koto yangkami rasakan dalam pelaksanaannya sangatbanyak. Dalam hal ini, pertama lingkungan
tertata rapi dan siswa senang berada disekolah sedangkan sampah dapat
dimanfaatkan menjadi kompos dan daurulang. Kebersihan sekolah sangat dijaga oleh
siswa setelah memahami apa itu SekolahAdiwiyata. Sampai saat ini, kami merasa
nyaman di sekolah”
Drs. HarmonKepala SMAN 1 IV Koto
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2014
“ Program Adiwiyata merupakan programyang menggunakan prinsip edukatif,
partisipatif dan berkelanjutan. Dengan adanyaadiwiyata, sekolah dapat mengeluarkan
kebijakan yang berwawasan lingkungan. Halini dapat mengajak seluruh warga sekolah
dan masyarakat untuk peduli dan berbudayalingkungan. Contoh: Dari segi makanan yang
dijual di kantin kejujuran, sekolahmengeluarkan kebijakan bahwa makanan
yang dijual tidak memakai bahan penyedap,pewarna bahan kimia dan juga tidak dikemas
dengan plastik, styrofoam dan lain-lain.Dengan adanya Adiwiyata, banyak pihak
terkait yang berpartisipasi dalam melestarikanlingkungan. Begitu juga dengan kurikulum
yang dikembangkan, meminta siswamengintegrasikan dalam pembelajaran.
Sarana dan prasarana mendukung pelestarianlingkungan, contoh sumur resapan”
Delfitrawati, S.PdKepala SDN 07 Sitapung
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2014
“ Adiwiyata berhasil menjalin rasa kerjasamaantara majelis kelas yaitu para wali murid,,
komite dan seluruh guru dan kepala sekolah.Sejak mengikuti Adiwiyata, kami terbiasauntuk bergotong royong membersihkansekolah dan seluruh pekarangan sekolah.Menikmati hasil kebun sekolah bersama
ketika makan siang adalah suatu hal yangsangat indah. Tidak ada lagi jarak antara
kepala sekolah, guru dan wali murid. Sekolahyang nyaman akan meningkatkan prestasi
siswa”
Meirizaharni, S.PdKepala SDN 26 Surau Labuah
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
“ Program Adiwiyata adalah program yangsangat bagus dan bermanfaat terutama untuk
pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.Sejak adanya Program Adiwiyata di MTsNBalingka, Alhamdulillah kami tertantang
untuk membenahi lingkungan MTsNBalingka. Sebelumnya, MTsN Balingka dalamkondisi kurang tertata, terkeesan kumuh, jauh
dari penghijauan. Sekarang sudah jauhberubah. Lingkungan yang tadinya gersang
sekarang sudah dilakukan penghijauan.Ruangan atau lingkungan sudah tertata, asridan nyaman dan juga sarana dan prasaranasudah dilengkapi. Mudah-mudahan ProgramAdiwiyata terus berlanjut dan untuk MTsNBalingka, kami sangat mengharapkan selalumemperoleh bimbingan dari Tim Pembina
Adiwiyata Kabupaten Agam”
Drs. Hamdi, M.PdKepala MTsN Balingka
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
“ Kegiatan Adiwiyata di SDN 29 KotoHilalang didukung oleh Muspika dan tokohmasyarakat. Sebelum kegiatan Adiwiyata,kondisi sekolah belum bersih dan kurang
rindang. Melalui kegiatan Adiwiyata, wargasekolah semakin menyadari makna kebersihan
dan kerindangan di sekolah. Siswa sudahterbiasa menanam dan merawat tanamanserta membuang sampah pada tempatnya”
“Adiwiyata Hebat”
Nasril Y, S.PdKepala SDN 29 Koto Hilalang
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
“SDN 03 Koto Kaciak terletak di kaki bukityang berjarak 8 km dari pusat Kecamatan
Tanjung Raya dan 20 km dari pusatKabupaten Agam. Program Adiwiyatamerupakan program pembentukan
karakter/perilaku peduli lingkungan, sehinggasituasi nyaman, indah dan asri yang dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa baikakademik maupun non akademik. Dengan
Program Adiwiyata, semua siswa, guru dapatmencintai indahnya alam. Semoga Adiwiyata
dapat dilaksanakan semua sekolah diKecamatan Tanjung Raya.
Efnis, S.Pd, MMPdKepala SDN 03 Koto Kecil
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
“ SDN 25 Pasir Tiku aadalah sebuah sekolahyang terletak di daerah pantai dengan cuacayang sangat panas. Dengan keadaan yangseperti ini, kami warga sekolah termasuk
komite dan masyarakat berusaha bagaimanasekolah ini menjadi sekolah yang ASRI
(Aman, Sejuk, Rindang dan Indah). Untuk itu,kami seluruh warga sekolah berusaha untukmenanami sekolah kami dengan tanamanbunga-bungaan dan pohon pelindung.
Alhamdulillah, kini SDN 25 Pasir Tiku sudahditumbuhi oleh bunga dan pohon pelindungdan semua warga sekolah merasa nyamandan murid merasa senang belajar dengan
keadaan yang tenang, yang tentu saja prestasisiswa akan meningkat.
Alhamdulillah, pada tahun 2015 SDN 25 PasirTiku menjadi Sekolah Binaan Adiwiyata
Kabupaten Agam. Dengan ini, kami terusberusaha bagaimana sekolah kami semakinmeningkat kebersihannya. Kami mempunyaimempunyai motto, Sekolah Bersih TanpaSampah. Di kantin, kami tidak menjual
makanan kemasan plastik dan tidak ada lagisampah berserakan dan muridpun dapat
merasakan bahwa dengan Sekolah Adiwiyataini, memang banyak sekali manfaatnya bagi
kita semua”
Zalida Afni, S.PdKepala SDN 25 Pasir Tiku
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
“ SDN 27 Cangkiang sebelum mengikutiProgram Adiwiyata gersang, sangat jarang
tanaman hias, lingkungan tidak terawat danterkadang tempat hewan ternak seperti
kerbau dan kambing mencari makan sertatidak ada taman, tanaman pelindung dansampah dibuang di sembarang tempat.
Dengan Program Adiwiyata, wajah SDN 27Cangkiang sudah berubah. Kepedulian wargasekolah, wali murid serta masyarakat sekitarsangat tinggi untuk mendukung Adiwiyataserta menjaga dan memelihara lingkungan.Ikut sertanya masyarakat sekitar dan wali
murid dalam membenahi lingkungan sekolah,membuat mereka tidak mau lagi
memasukkan hewan ternak ke sekolah.
Risda Duwitri, S.PdKepala SDN 27 Cangkiang
Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016