profesionalisme guru

6
 PROFESIONALISME GURU TUJUAN PENGAJARAN : 1. Memahami Sikap da n perilaku Guru ermin ke! eladanan ". Men#e la$kan Pen%er !ian dan i$ i k&de e!i k Guru '. Memahami Per$(ara!an k&mpe!en$ i $e) a%ai Guru *. Memahami UU Guru dan +&$ en ,. Me-u#udkan iriiri i!ra Guru e/ek!i/ Pr&/e$i&nali$me %uru adalah kemampuan untuk mengajar dan bernegosiasi, memotivasi, mampu mengubah visi menjadi kenyataan. 1. Sikap dan perilaku %uru ermin ke!eladanan Peme rintah sering melakuk an berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, antara lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkam melalui pendidikan formal bahkan dengan menyek olahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam pelakansaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan ini mestinya berkor elasi positif dengan kualitas pendidikan, bersamaan dengan faktor lain yang mempengaruhi. Walaupun dalam kenyataannya banyak guru yang melakuk an kesalahan-k esalahan. Kesalahan-k esalahan yang seringkali tidak disadari oleh guru dalam pembelajaran ada tujuh kesalahan. Kesalahan-k esalahan itu antara lain !. mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, ". menunggu peserta didik berperilaku negatif, #. menggunakan destruktif dis$ipline, %. mengabaikan kebutuhan-kebutuhan khusus &perbedaan individu' peserta didik, (. merasa diri paling pandai di kelasnya, ). tidak adil &diskriminatif', serta *. memaksakan hak peserta didik &+ulyasa, "("'.

Upload: wicaksono

Post on 08-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Profesionalisme Guru (Makalah)

TRANSCRIPT

PROFESIONALISME GURUTUJUAN PENGAJARAN :1. Memahami Sikap dan perilaku Guru cermin keteladanan2. Menjelaskan Pengertian dan isi kode etik Guru3. Memahami Persyaratan kompetensi sebagai Guru4. Memahami UU Guru dan Dosen5. Mewujudkan ciri-ciri citra Guru efektifProfesionalisme guru adalah kemampuan untuk mengajar dan bernegosiasi, memotivasi, mampu mengubah visi menjadi kenyataan.1. Sikap dan perilaku guru cermin keteladanan

Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, antara lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkam melalui pendidikan formal bahkan dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam pelakansaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan ini mestinya berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan, bersamaan dengan faktor lain yang mempengaruhi. Walaupun dalam kenyataannya banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang seringkali tidak disadari oleh guru dalam pembelajaran ada tujuh kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu antara lain: 1. mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, 2. menunggu peserta didik berperilaku negatif, 3. menggunakan destruktif discipline, 4. mengabaikan kebutuhan-kebutuhan khusus (perbedaan individu) peserta didik, 5. merasa diri paling pandai di kelasnya, 6. tidak adil (diskriminatif), serta 7. memaksakan hak peserta didik (Mulyasa, 2005:20). Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut maka seorang guru yang profesional harus memiliki empat kompetensi. Kompetensi tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dosen dan Guru, Kompetnsi terebut yakni: 1. kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran pesertadidik.2. kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, 3. kompetensi profesional adalah kamampuan penguasaan materi pelajaran luas mendalam, 4. kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respon hanya akan timbul, apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang dikehendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbul didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik buruk, positif negati, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2000: 15).

Sedangkan perilaku merupakan bentuk tindakan nyata seseorang sebagai akibat dari adanya aksi respon dan reaksi. Menurut Mann dalam Azwar (2000) sikap merupakan predisposisi evaluatif yang banyak menentukan bagaimana individu bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan nyata seringkali jauh berbeda. Hal ini dikarenakan tindakan nyata tidak hanya ditentukan oleh sikap semata namun juga ditentukan faktor eksternal lainnya.

Menurut penuturan R.Tantiningsih dalam Wawasan 14 Mei 2005, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar beberapa sikap dan perilaku menyimpang dalam dunia pendidikan dapat hindari, diantaranya: Pertama, menyiapakan tenaga pendidik yang benar-benar profesional yang dapat menghormati siswa secara utuh. Kedua, guru merupakan key succes factor dalam keberhasilan budi pekerti.Dari guru siswa mendapatkan action exercise dari pembelajaran yang diberikan. Guru sebagai panutan hendaknya menjaga image dalam bersikap dan berperilaku. Ketiga, Budi pekerti dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah. Kempat, adanya kerjasama dan interaksi yang erat antara siswa, guru (sekolah), dan orang tua.

Terkait dengan hal di atas, Hasil temuan dari universitas Harvard bahwa 85 % dari sebab-sebab kesuksesan, pencapaian sasaran, promosi jabatan, dan lain-lain adalah karena sikap-sikap seseorang. Hanya 15 % disebabkan oleh keahlian atau kompetensi teknis yang dimiliki (Ronnie, 2005:62).

Namun sayangnya justru kemampuan yang bersifat teknis ini yang menjadi primadona dalam istisusi pendidikan yang dianggap modern sekarang ini. Bahkan kompetensi teknis ini dijadikan basis utama dari proses belajar mengajar. Jelas hal ini bukan solusi, bahkan akan membuat permasalahan semakin menjadi. Semakin menggelembung dan semakin sulit untuk diatasi.Menurut Danni Ronnie M ada enam belas pilar agar guru dapat mengajar dengan hati.Keenam belas pilar tersebut menekankan pada sikap dan perilaku pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik. Enam belas pilar pembentukan karakter yang harus dimiliki seorang guru, antara lain: 1. kasih sayang, 2. penghargaan, 3. pemberian ruang untuk mengembangkan diri, 4. kepercayaan, 5. kerjasama, 6. saling berbagi, 7. saling memotivasi, 8. saling mendengarkan, 9. saling berinteraksi secara positif, 10. saling menanamkan nilai-nilai moral, 11. saling mengingatkan dengan ketulusan hati, 12. saling menularkan antusiasme, 13. saling menggali potensi diri, 14. saling mengajari dengan kerendahan hati, 15. saling menginsiprasi, 16. saling menghormati perbedaan. Jika para pendidik menyadari dan memiliki menerapkan 16 pilar pembangunan karakter tersebut jelas akan memberikan sumbangsih yang luar biasa kepada masyarakat dan negaranya

2. Pengertian dan isi kode etik guru

Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya dan .Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar dasar sebagai berikut :1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing masing .3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik 5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .6. Guru secara sendiri sendiri dan atau bersama sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya .7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .8. Guru bersama sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.3. Persyaratan kompetensi menjadi guru

Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwapekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yangmempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikatpendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis danjenjang pendidikan tertentu.

Macam macam kompetensi guru :1. Yang dimaksud dengan guru sebagai agen pembelajaran (learningagent) adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator,pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. 2. Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohanikesehatan fisik dan mental yang memungkinkamelaksanakan tugas dengan baik. Kondisi kesehatan tersebut tidak ditujukan kepada penyandang cacat.3. Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. 4. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 5. Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. 6. Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

4. Memahami UU Guru dan Dosen

Di dalam UU no 14 Tahun 2005mencakup kedudukan, fungsi, tujuan, prinsip profesionalitas, hak dan kewajiban dari guru dan dosen. Jadi guru harus memahami dan menerapkan pembelajaran dan pendidikan yang baik. Agar mendapat perhatian dari peserta didik dan menjadi teladan untuk peserta didik.

5. Mewujudkan ciri-ciri citra Guru EfektifGuru merupakan ujung tombak pendidikan yang sangat berpengaruh dalam menentukan mutu pendidikan, demikian kata Drs, Ramli saat menjadi nara sumber dalam kegiatan Bimbingan Teknik KTSP dan Pengembangannya, pada hari Sabtu, 26 Juni 2010 di Aula MTs N Dumai.lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa untuk menjadi guru efektif ada 7 karakter yang harus dipenuhi oleh seorang guru, yaitu :

1. berfikir pro aktif2. memiliki tujuan yang jelas (visi dan misi)3. pandai membuat dan menentukan skala prioritas4. berfikir menang-menang (win-win)5. senang bekerja sama6. memperhatikan orang lain7. selalu belajar sepanjang waktu (Steven R Covey, 1994)

Guru efektif adalah guru yang memiliki sikap penuh perhatian, pantang menyerah, penjelasaanya mudah dipahami, mampu mengelola kelas dengan baik serta dapat meningkatkan seluruh kemampuan siswa ke arah yang lebih positif melalui pengajarannya.Adapun ciri-ciri guru efektif menurut Davis dan Thomas (1989) antara lain mempunyai kemampuan yang terkait dengan : iklim belajar dikelas, strategi manajemen pembelajaran, pemberian umpan balik dan penguatan, serta peningkatan diri.