produksi benih inti tanaman buncisbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf ·...

14
1 PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCIS Oleh : Diny Djuariah Kelompok Peneliti Pemuliaan dan Plasma Nutfah BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang Bandung Barat 40391 e-mail : [email protected] I. PENDAHULUAN Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang penting di Indonesia. Buncis termasuk tanaman Legum yang sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk polong segar dapat ditanam pada ketinggian ± 300 m dpl sampai di atas 1000 m dpl. Sampai saat ini hampir semua kalangan masyarakat memanfaatkan buncis, dengan industri pngolahan yang membutuhkan dalam jumlah besar dan kontinyu. Selain dikonsumsi dalam negeri, ternyata buncis juga telah diekspor. Bentuk-bentuk yang diekspor bermacam-macam ada yang berbentuk polong segar, didinginkan atau dibekukan dan ada pula yang berbentuk biji kering. Meningkatkan produksi baik kualitas maupun kuantitas ditentukan oleh kualitas benih dari tanaman buncis tersebut. Tata cara produksi benih inti disusun untuk memberikan tuntunan umum memproduksi kelas benih inti. No. 015, Juli 2017 (Tanggal diunggah 12 Juli 2017) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar

Upload: dangdiep

Post on 15-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

1

PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCIS

Oleh :

Diny Djuariah

Kelompok Peneliti Pemuliaan dan Plasma Nutfah BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang – Bandung Barat 40391 e-mail : [email protected]

I. PENDAHULUAN

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang

penting di Indonesia. Buncis termasuk tanaman Legum yang sebagian besar

dikonsumsi dalam bentuk polong segar dapat ditanam pada ketinggian ± 300 m dpl

sampai di atas 1000 m dpl.

Sampai saat ini hampir semua kalangan masyarakat memanfaatkan buncis,

dengan industri pngolahan yang membutuhkan dalam jumlah besar dan kontinyu.

Selain dikonsumsi dalam negeri, ternyata buncis juga telah diekspor. Bentuk-bentuk

yang diekspor bermacam-macam ada yang berbentuk polong segar, didinginkan atau

dibekukan dan ada pula yang berbentuk biji kering.

Meningkatkan produksi baik kualitas maupun kuantitas ditentukan oleh

kualitas benih dari tanaman buncis tersebut. Tata cara produksi benih inti disusun

untuk memberikan tuntunan umum memproduksi kelas benih inti.

No. 015, Juli 2017

(Tanggal diunggah 12 Juli 2017)

Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi

Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar

Page 2: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

2

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan panduan tata cara produksi benih inti adalah sebagai

acuan dalam pelaksanaan produksi benih inti varietas-varietas unggul tanaman

buncis sehingga dapat diproduksi benih buncis berkualitas.

Tujuannya adalah untuk menyediakan perangkat manajerial berupa buku tata

cara untuk memproduksi benih inti tanaman buncis.

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup buku panduan adalah meliputi terminologi, deskripsi atau

penciri khusus, panduan tata laksana memproduksi benih inti tanaman buncis.

IV. DESKRIPSI ATAU PENCIRI UMUM DAN PENCIRI KHUSUS

A. Penciri Umum

1. Syarat tumbuh

Aslinya tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) berasal dari Amerika

Utara tetapi kemampuan beradaptasinya sangat luas mulai dari daerah

temperit sampai dengan daerah tropika. Secara umum buncis dikenal ada 2

tipe yaitu jenis merambat (Climbing bean/pole) dan yang tidak merambat atau

dikenal dengan tipe tegak (dwarf bean), oleh karena itu buncis dalam bahasa

inggris memiliki beberapa nama “common name” seperti “bean”, “snap bean”,

“green bean”, “kidney bean”, “haricot bean” dan “dwarf bean”. Pada jenis

merambat ada 2 jenis yaitu dapat ditanam di dataran rendah dan hanya cocok

di dataran tinggi.

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman buncis andosol, regusol serta

ultisol. Syarat utama adalah struktur tanah harus gembur dengan drainase

baik, kesuburan optimal. Buncis dikenal memiliki toleransi luas terhadap

keasaman tanah antara 5,5-6,5 (George, 1999).

Waktu terbaik untuk penanaman buncis adalah pada waktu musim

hujan atau akhir musim kemarau. Kekurangan air pada waktu berbunga

(anthesis) dan pengisian kelembaban terjadi waktu tanaman muda berdaun

dua atau tiga helai maka pengaruh buruk akan muncul terhadap pertumbuhan

dan inisiasi buah sehingga menghasilkan kematangan yang sangat bervariasi

Page 3: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

3

(Davis, 1997). Pada umumnya daerah-daerah dengan curah hujan 1500 mm –

2500 mm setiap tahunnya adalah cocok untuk penanaman buncis.

2. Morfologi

Secara umum P. Vulgaris dibedakan dalam dua jenis morfologi cara

tumbuh yaitu (1) buncis tipe rambat dan (2) buncis tipe tegak. Penciri umum

yang lainnya adalah buncis biasanya dipanen buahnya pada stadia muda

untuk kepentingan sayur segar atau pengalengan (canning).

Untuk buncis tipe rambat tinggi tanaman buncis dapat tumbuh melebihi

dua meter sedangkan tipe tegak (determinate) ketinggian maksimal pada

kondisi pertanaman optimum adalah sekitar satu meter dan tergantung

kepada varietasnya.

Warna bunga pada “bract” dan pada “sayap” biasanya tidak banyak

bervariasi yaitu warna dasar putih atau pink atau violet. Bunga mekar pada

buncis merambat tidak serempak sedangkan pada buncis tegak berbunga

lebih serempak. Seperti umumnya famili Leguminosae, tanaman buncis adalah

menyerbuk sendiri meskipun penyerbukan silang dapat terjadi.

B. Penciri Khusus Berdasarkan UPOV (1994)

No Kultivar/Galur

Asal : (Introduksi, seleksi dari populasi,

hasil silangan)

Tipe pertumbuhan : (merambat/melilit/tegak/pendek)

Tinggi tanaman : Dalam centimeter

Warna daun : Hijau muda sekali, agak hijau

medium, hijau, hijau tua

Warna permukaan daun bagian atas : Hijau muda, hijau, hijau tua

Earna permukaan daun bagian bawah : Hijau muda, hijau, hijau tua

Warna batang :

- Hipokotil : (Hijau, ungu muda, ungu tua)

- Epikotil : (Hijau, ungu muda, ungu tua)

Page 4: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

4

Bunga :

- Ukuran bunga (bract) : Kecil, medium, besar

- Warna standar : Putih, pink, ungu

- Warna sayap (wing) : Putih, pink, violet

- Waktu berbunga : Dalam hari bunga mekar pada pagi

hari < pukul 8

- Ukuran bunga : Kecil, medium, besar

- Umur mulai panen : Dalam hari sejak panen polong

muda yaitu bila biji dalam polong

belum menonjol ke permukaan

polong

- Keadaan/waktu panen : Kuning, hijau, violet

Warna polong :

- Warna dasar : Kuning, hijau, violet

- Warna kedua : Ada, tidak ada

- Warna lain (hue of secondary colour) : Merah, putih

- Warna polong muda : Hijau muda, hijau, hijau tua,

kuning

Ekor (Stringiness) : Ada, tidak ada

- Panjang paruh (beak) : Pendek, medium, panjang

Bentuk polong :

Gambar 1. Bentuk polong berdasarkan derajat pelengkungannya

Page 5: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

5

Gambar 2. Bentuk lengkungan polong

Gambar 3. Bentuk ujung polong

• 1 = tidak ada/sedikit

• 3 = agak melengkung

• 5 = medium

• 7 = melengkung

• 9 = sangat melengkung

Keterangan :

• 1 = cekung (concave)

• 2 = berbentuk S

• 3 = cembung (convex)

Page 6: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

6

Keterangan :

• 1 = runcing

• 5 = agak meruncing

• 7 = truncate

- Panjang polong termasuk paruh

(beak)

: Sangat pendek, pendek, medium,

panjang

- Lebar polong : Dalam mili meter atau centimeter

- Bentuk penampang melintang

polong

: Eliptik/ovate; cordate, circular atau

bentuk angka 8

- Kadar serat : Berserat kasar, halus

- Daging polong : Berdaging masif, berongga

- Rasa : Hambar, agak manis, dan manis;

diusahakan penentuan dengan

menggunakan hand refraktometer

atau secara organoleptik)

- Preference konsumen : Sangat suka, suka, tidak suka

- Potensi hasil polong : Dalam ton/hektar dengan besar

simpangan bakunya

Biji :

- Warna biji : Putih, kuning, merah, hitam, ungu

tua, krem, coklat muda, coklat tua,

belirik, abu-abu.

- Jumlah warna/biji : 1; 2>2

- Panjang : Dalam milimeter/centimeter

- Jumlah biji/polong : Dalam biji

- Berat 100 biji/jumlah biji/100 gr : Dalam gr

- Potensi produksi biji : Dalam kg/kwintal per hektar +

deviasi

Ketahanan terhadap penyakit : BCMV (Bean Common Mosaic

Virus); Fusarium, Antraknos, Karat

daun.

Page 7: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

7

V. CARA PENANAMAN BENIH INTI

Benih inti adalah benih yang diproduksi oleh pemuliaan tanaman. Benih inti

untuk tanaman buncis berbentuk biji yang dihasilkan dari satu tanaman terdeskripsi

dengan jelas oleh pemulia dan atau deskriptor yang diakui oleh lembaga pemuliaan

atau penguji BUSS (Baru, Unik, Stabil, Seragam). Benih inti untuk tanaman buncis

dapat pula berbentuk plantlet (in-vitro) yang diketahui asal usulnya serta

deskripsinya.

A. Tahapan Produksi Benih Inti Sebagai Berikut :

Benih inti ditanam dalam jumlah terbatas agar memudahkan pengawasan

kemurnian genetiknya.

1. Benih inti ditanam secara terbatas dalam sebuah rumah kasa atau rumah

kaca. Jumlah maksimum benih inti yang ditanam untuk buncis adalah 10

tanaman, agar memudahkan pengawasan kemurnian genetiknya.

2. Benih sumber yang ditanam harus berasal dari pemakai atau dari sumber lain

yang mampu mengidentifikasi kebenaran genetik (trueness – to type) dan

diakui kepakarannya.

3. Seleksi terutama ditekankan kepada kemurnian benih harus “zero tolerance”

artinya tidak boleh ada campuran varietas lain dan kesegaran fenotipik penciri

karakter umum dan penciri karakter khusus harus 100% sama dengan

deskripsi.

4. Setiap biji buncis dari satu pohon dipanen dan disimpan secara terpisah, diberi

nomor tanaman, tanggal panen serta informasi lain yang diperlukan. Panen

segera dilakukan ketika kematangan fisiologis dicapai yaitu pada waktu warna

polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan

sekitar 25%.

B. Cara Penanaman Benih Inti Sebagai Berikut :

1. Siapkan bedengan pertanaman dengan lebar 80 cm, panjang sesuai kondisi

lahan.

2. Usahakan manajemen OPT pra tanam secara optimal.

Page 8: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

8

3. Kebutuhan pupuk kandang dan pupuk buatan sesuaikan atas dasar hasil

analisa tanah sebagai patokan pupuk untuk buncis di Balitsa adalah pupuk

kandang 10-15 ton, pupuk buatan yaitu 45 kg Nitrogen, 135 kg P2O5 dan 100

kg k2O per ha. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki untuk tanaman buncis

adalah 5,6-6 dilakukan pengapuran sesuai dengan hasil analisa tanah.

4. Pupuk mikro sebagai pelengkap dapat ditambahkan sesuai anjuran.

5. Tanam dengan jarak 40 cm x 70 cm dan 40 cm x 25 cm atau disesuaikan

dengan tipe tumbuhnya.

6. Jika menanam lebih dari satu varietas beri isolasi jarak dengan ditanami

jagung Crotalaria spp selebar 10 m untuk menjaga terjadinya “olet crossing”.

Jika tanpa tanaman penghalang (barier) maka isolasi minimum berjarak 45 m.

Isolasi waktu dapat dilakukan dengan membedakan waktu berbunga yaitu

sekitar 30-45 hari untuk buncis rambat dan 15-25 hari untuk tipe tegak.

C. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Meskipun beberapa varietas buncis yang diproduksi benih intinya memiliki

toleransi terhadap penyakit tertentu (Permadi dan Djuariah, 2000) monitoring

dan pengendapan tetap harus dilakukan sebagai berikut :

1. Rencana pengendalian OPT dibuat dalam suatu yang mudah diikuti oleh

pelaksana dan diperiksa oleh auditor.

2. Lakukan pengendalian terutama terhadap patogen sistemik secara regular.

D. Seleksi Tipe Simpang (off type)/Roguing

1. Seleksi dilakukan secara teratur setiap 14 hari sekali.

2. Segera dicabut dan buang (roguing) jika ditemukan tipe simpang.

E. Cara Panen

Stadia panen yang tepat adalah pada waktu buah/polong dalam stadia matang

fisiologis. Pada stadia tersebut benih memiliki viabilitas dan vigoritas maksimum

(Kelly, 1988). Untuk setiap varietas jumlah hari untuk mencapai matang fisiologis

berbeda-beda. Untuk beberapa varietas dengan warna dasar polong hijau,

perubahan warna ke hijau kekuningan adalah indikasi matang fisiologi yang dapat

Page 9: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

9

dijadikan panduan (lihat penciri khusus). Panen yang terlalu muda atau terlalu

tua akan menyebabkan terjadinya percepatan deteriorasi atau kemunduran

benih.

VI. CARA PENGELOLAAN BENIH INTI

1. Prosesing Benih

Agar mutu benih terjaga maka beberapa hal di bawah ini perlu

dilakukan :

a. Lakukan seleksi awal, terutama memeriksa polong yang tidak

bernas dan atau terserang hama gudang seperti Bruchus spp.

b. Pada hari ke-4 keringkan polong ke dalam ruangan pengering

dengan suhu 28 ± 2°C sampai tercapai kadar air maksimal 11%.

Untuk mengetahui kadar air benih ambil contoh biji secara

sistematis kemudian lakukan uji kadar air.

c. Kalau kadar air masih di atas 11% perpanjang waktu

pengeringan dengan suhu yang sama.

d. Kulit polong akan terbuka sendiri jika kadar air benih mencapai

sekitar 12%, selanjutnya lakukan pembersihan kulit secara

manual sambil melakukan seleksi benih.

e. Bersihkan benih dari kotoran benih, benih abnormal atau rusak

mekanis serta campuran varietas lain.

f. Lakukan pengujian daya kecambah, kadar air dan kemurnian

benih. Pengambilan contoh agar dilakukan dari setiap lot benih.

g. Semua tempat pengeringan (nampah, kotak, dll) yang dipakai

mengeringkan benih harus beridentifikasi nama varietas, tanggal

panen, lokasi identitas benih tersebut harus tetap ada pada

setiap tahapan prosesing.

h. Tidak boleh mencampurkan benih ke dalam satu tempat jika

tanggal panen berbeda lebih dari 2 hari.

i. Lakukan pengemasan benih, yaitu dalam kantung alumunium

foil.

Page 10: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

10

j. Seleksi pengujian benih datanya dicatat pada administrasi benih

dan kopinya disimpan bersama dengan lot benih.

2. Penyimpanan Benih

Tujuan utama penyimpanan benih adalah untuk mempertahankan

viabilitas maksimum benih yang telah dicapai pada saat masak fisiologis dalam

waktu yang selama mungkin (Sjamsoe’oed Sadjad, 1977).

Viabilitas dan vigor benih dalam penyimpanan akan berangsur-angsur

menurun karena proses kemunduran benih. Proses kemunduran benih dapat

digolongkan sebagai 1) kemunduran kronologis yaitu kemunduran yang

disebabkan faktor waktu, 2) kemunduran fisiologis yaitu kemunduran yang

disebabkan faktor lingkungan penyimpanan. Faktor luar yang mempengaruhi

umur simpan benih adalah temperatur dan RH ruang simpan.

Penggunaan kemasan sangat berperan penting dalam usaha

mempertahankan viabilitas benih dalam periode penyimpanan. Semakin dingin

suhu (4-5°C) dan kelembaban semakin rendah (45%) masa simpan semakin

panjang dan dapat mencapai lebih dari 3 tahun (George, 1999). Sedangkan di

lembang pada suhu 18°C sampai 25°C dan kelembaban (RH) antara 65-90%

penggunaan kemasan yang diproses seperti kantung kertas dan kantung

karton dapat digunakan sampai masa simpan 1 tahun dengan daya kecambah

di atas 50% (Djuariah dan Gunanti, 1999). Standar kondisi suhu yang

ditentukan adalah 12 ± 28°C dengan kelembaban 50 ± 10%.

3. Pemeliharaan di Gudang Benih

Faktor suhu dan kelembaban gudang benih sangat berpengaruh

terhadap umur simpan dan daya kecambah benih. Suhu rendah dan

kelembaban rendah adalah syarat utama agar benih memiliki umur simpan

lama serta viabilitas tetap tinggi. Kebersihan gudang harus terjaga agar hama

gudang tidak menimbulkan kerugian, terutama jika tempat penyimpanan

bersuhu panas, lembab dan kotor.

Page 11: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

11

Benih buncis termasuk benih yang masa simpannya pendek, maka uji

daya kecambah sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali, sedangkan

monitoring suhu dan Rh dilakukan setiap hari.

VII. CARA PENGUJIAN KEMURNIAN GENETIK

Dalam rangka implementasi bertahap “sistem jaminan mutu benih dan

akreditasi” maka serangkaian tindakan pengendalian mutu benih harus

menjadi komitmen yang ditulis, dikenal oleh setiap yang terlibat dan

dikerjakan pada setiap sub-set kegiatan produksi, dimulai dari pelaksanaan

produksi benih inti. Pada kelas benih ini mutu utama yang dijaga adalah mutu

genetik agar identitas keunggulan yang bernilai komersial dan berdaya guna

tidak hilang pada generasi berikutnya.

A. Mutu Genetik

Tanaman buncis adalah menyerbuk sendiri sehingga serbuk silangnya

rendah sekali. Namun demikian adanya kontaminasi dapat terjadi apabila

dilakukan tumpangsari dengan varietas lain dapat saja terjadi karena berbagai

sebab terutama lebah atau Thrips (Drijfhout, 1981 dalam George, 1999).

Usaha untuk menjaga kemurnian dan mutu genetik dilakukan dengan cara

seleksi tipe simpang dan isolasi untuk mencegah terjadinya serbuk silang (out

crossing).

1. Seleksi tipe simpang

Seleksi dilakukan minimal tiga kali, yaitu pada fase vegetatif aktif

(1 bulan setelah tanam), fase berbunga dan fase pemasakan. Apa bila

ditemukan tanaman yang menyimpang (off type) maka harus segera

dibuang.

2. Areal pertanaman sebaiknya terisolasi dari pertanaman yang satu famili,

lahan subur, tidak terlindung dan tidak boleh ditanam pada bekas

pertanaman buncis. Untuk isolasi antar varietas dapat dilakukan dengan

isolasi tanaman, isolasi jarak dan isolasi waktu.

Page 12: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

12

B. Mutu Fisik

Secara umum faktor fisik yang harus diperhatikan untuk menilai mutu

benih adalah :

a) Benih yang bersih tidak dicampur dengan varietas lain, kotoran, debu

dan lain-lain.

b) Warna benih, dalm hal ini benih yang baik berwarna terang dan tidak

kusam (mengkilat), tidak terserap cendawan dan tidak keriput atau

pecah akibat gesekan mekanis dengan alat-alat yang digunakan.

c) Besar benih normal, bernas atau yang berisi.

d) Benih tidak terlalu kering, karena daya tumbuhnya kurang baik juga bila

benih yang terkelupas kulitnya jangan sampai diambil.

Langkah-langkah di bawah ini dapat meningkatkan mutu fisik benih :

1. Pemberisihan peralatan/perlengkapan alat penanam/perabut benih,

wadah benih, alat panen, dll. Yang akan dipergunakan dalam produksi

benih harus bersih dan bebas dari kemungkinan campuran varietas

lain.

2. Pemeriksaan alat pengolahan benih.

3. Lakukan pengujian mutu fisik benih.

Pengujian-pengujian benih yang seharusnya dilakukan yaitu :

(a) pengujian setelah benih itu mengalami prosesing, (b) pengujian

benih ketika dimintakan pelabelan, (c) pengujian benih ketika akan

tanam dalam rangka pengembangan benih.

Pengujian setelah mengalami prosesing lazimnya menyangkut

hal yang berkaitan dengan kualitas, sedangkan pengujian untuk

pelabelan dan penanaman hanya berkisar pada daya tumbuhnya saja.

Pengujian-pengujian biasanya dilakukan secara rutin dan

secara khusus. Pengujian rutin akan meliputi : kadar air, kemurnian

dan daya tumbuh benih. Sedangkan pengujian khusus meliputi :

pengujian kesehatan, varietas, perbedaan-perbedaan serta vigor.

Dalam pengujian ini diperlukan sampel benih-benih yang perlu

diuji, sampel harus benar-benar merupakan sampel dari seluruh benih

yang perlu diuji. Pengujian benih tidak ada artinya dan tidak

Page 13: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

13

bermanfaat apabila sampel yang digunakan tidak mencerminkan secara

nyata sebagai wakil dari jumlah benih yang akan diuji.

Berat minimum menurut ISTA tergantung dari jumlah benih

yang akan diujikan, perhitungan yang lazim digunakan minimal 10 kali

contoh yang murni, dengan ketentuan tidak kurang dari 25 gram dan

tidak lebih dari 1 kg. Dimana untuk benih inti buncis banyaknya diambil

untuk uji kemurnian minimal 17-20 gram (± 60 butir benih) sedangkan

untuk benih penjenis buncia banyaknya sampel minimal mengandung

2500 butir benih atau 700 gram. Masa pengujian yang penting untuk

buncis adalah selama 3 bulan pertama mengamati perkembangan

Bruchus sinensis dan pengujian daya kecambah.

4. Pengepakan dan label

a. Setiap kemasan benih diberi label di luar dan juga di dalamnya.

b. Label diberi informasi, nama species dan varietas, waktu panen

dan masa berlaku benih, identifikasi dari pemulia.

c. Masa berlaku label diberikan paling lama 12 bulan setelah panen

selama masa berlaku label harus diadakan pengujian ulangan dan

pengecekan daya tumbuh minimal satu kali pengujian.

5. Standar

a) Standar lapangan

Berdasarkan standarisasi sertifikasi untuk kelas-kelas dibawah

benih ini dan benih penjenis dari BPSB, maka ditetapkan sebagai

berikut :

Isolasi jarak

(Meter)

CVL dan Off type

(max %)

C. phaseoli Antraknose

(mx %)

Virus Mozaic

(max %)

45 0,0 0,0 < 0,05 0,0

Sumber : BPSB – Jawa Barat.

Page 14: PRODUKSI BENIH INTI TANAMAN BUNCISbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/images/iptek/16.pdf · polong mulai menampakan perubahan warna pucat/putih/hijau kekuningan ... Lakukan

14

Toleransi hama selama di lapangan adalah 25% yaitu untuk hama Bruchus

sinensis sedangkan hama lalat bibit (Ophiomya phaseoli) yang menyerang tanaman

muda harus dikendalikan secara maksimal, karena dapat menggagalkan pertanaman.

b) Standar laboratorium

Kadar

air (%)

Benih

murni (min %)

Kotoran

benih (max %)

CVL

(mx %)

Viabilitas

(min %)

Benih

warna lain

(max %)

Hama penyakit

(max 5)

B. sinensis

Antraknose Virus Mozaik

12,0 99,0 1,0 0,0 95,0 0,1 0,1 0,0 0,0

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. UPOV. 1994. Guidelines for The Conduct of Test Districtness, Homogenety and Stability. Bean (Phaseolus vulgaris L.). UPOV/TG/1/2.

Djuariah, D. Dan Gunanti. 1999. Viabilitas dan vigor benih buncis (Phaseolus vulgaris L.) kultivar Taipeh No. 2 pada berbagai jenis kemasan dengan kondisi dua

lingkungan penyimpanan. Laporan penelitian 1998/1999. Balitsa Lembang.

George, A.T.R. 1999. Vegetables seed production 2nd Edition. CAB Publishing. CAB International. Wallingford. Oxon Oxio. 8 DE. UK.

ISTA. 1999. International Rules for Seed Testing. Annexees. Seed Science and Technology. 27 (Suppl).

Kelly, A.F. 1988. Seed Peoduction of Agricultural Crops. Longman Scientific of

Technical. New York. Permadi, A.H. dan D. Djuariah. 2000. Buncis rambat Horti 2 dan Horti 3 tahan

penyakit karat daun dengan daya hasil dan kualitas tinggi. Jurnal Hort. 10(1) : 82-87.

Syamsoe’oed Sadjad. 1977. Penyimpanan benih tanaman pangan departemen

agronomi. IPB. Bogor.