print tutorial

Upload: pakdok

Post on 14-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu bahan 1

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    1/28

    Sistem Imunitas Rongga Mulut

    Rongga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme, oleh karena itu baanyak

    faktor yang terlibat dalam organisasi pertahanan terhadap kuman pathogen. Menurunnya fungsi

    faktor-faktor ini akan menimbulkan masalah karena adanya bakteri oportunistik yang dapat

    menjadi pathogen dan menimbulkan berbagai kelainan. Faktor-faktor tersebut dapat

    dikategorikan menjadi barier anatomi dan fisiologi, seperti epitel, aliran air liur atau anatomi

    gigi : pertahanan seluler misalnya fagositosis oleh leukosit dan makrofag; dan imunitas humoral

    melalui antibody di dalam air liur dan elah gusi.

    !erbagai faktor ini, merupakan fungsi beberapa jaringan di dalam rongga mulut seperti

    membrane mukosa, jaringan limfoid rongga mulut, kelenjar air liur, dan elah gusi. Mukosa

    sangat berperan paada kesehatan di dalam rongga mulut kaarena pada keadaan normal,

    integritasnya berfungsi untuk menahan penetrasi mikroorganisme. "aerah yang agak ra#an di

    dalam rongga mulut pada pertemuan antara gigi dan gusi

    $dapun beberapa komponen jaringan rongga mulut yang terlibaat, antara lain :

    % Membran mukosa

    !arier protektif mukosa mulut terlihat berlapis-lapis terdiri atas air liur pada permukaannya,

    lapisan keratin, lapisan granular, membrane basal, dan komponen seluler serta humoral yang

    berasal dari pembuluh darah. &omposisi jaringan lunak mulut merupakan mukosa yang terdiri

    dari skuamosa yang karena bentuknya, berguna sebagai barier mekanik terhadap infeksi.

    Mekanisme proteksi, tergantung pada deskuamasinya yang konstan sehingga bakteri sulit

    melekat pada sel-sel epitel dan derajat keratinisasinya yang mengakibatkan epitel mukosa

    mulut sangaat efisien sebagai barier. &edua hal ini, haruslah dalam keadaan seimbang.

    &eratinisasi palatum durum dan gusi sangat baik sedangkan keratinisasi epitel kantong gusi

    sangat baik, karenanya merupakan barier pertahanan yang agaak lemah. 'amun, kontak yang

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    2/28

    rapat antara epitel kantong gusi dan permukaan gigi dapat menurunkan kemungkinan penetrasi

    mikroorganisme.

    (aringan lunaak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstraoral dan agregasi

    limfoid intraoral. Suatu jaringan halus kapiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa

    lidah, dasar mulut. )alatum, pipi, bibir mirip yang berasal dari gusi dan pilpa gigi. &apiler-kapiler

    ini bersatu membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang

    berasal dari bagian di dalam otot lidah dan struktur lainnya. $ntigen mikrobial yang dapat

    menembus epitel masuk ke lamina propria. $kan difagositosis oleh sel-sel *angerhans yang

    banyak ditemukan pada mukosa mulut.

    &elenjar sali+a yang mengandung sel plasma dan limfosit, terdiri atas kelenjar sali+a

    utama dan beberapa kelenjar sali+a keil yang tersebar di ba#ah mukosa mulut. &elenjar sali+a

    ini memproduksi Ig$ yang akan disekresikan ke dalam rongga mulut dalam bentuk sIg$. )ada

    jaringaan gusi ditemukan berbagai komponen selular dan humoral, seperti )M' neutrofil,

    makrofag, limfosit dan sel plasma yang penting dalam respon imun terhadap plak baterial.

    )ada daerah submukosa jugaa tersebar sel limfoid yang akan berproliferasi bila barier

    pertahanan pertama pada permukaan mukosa dapat ditembus antigen Mukosa rongga mulut

    terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barrier terhapad infeksi. Mekanisme

    infeksinya tergantung pada duekuamasi sehinnga bakteri sulit melekat pada sel epitel dan

    derajat keratinisasi yang sangat efisien menahan penetrasi mirobial..

    % Sali+a

    Sekresi sali+a merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringa

    keras dan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Sali+a yang disekresika oleh

    kelenjar parotis, sub mandibularis dan beberapa kelenjar sali+a keil yang teebar diba#ah

    mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selain

    bertindak sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbiara .

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    3/28

    $ir liur disekresikan oleh kelenjar parotis, submandibularis, submaksilaris, dan beberapa

    kelenjar ludaah keil pada permukaan mukosa. $liran air liur sangat berperan dalam

    membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme. "alam hal ini, air liur bertindak sebagai

    pelumas aksi otot lidah, bibir, dan pipi. $liran liur aakan menui permukaan mukosa mulut

    sedangkan sirkulasi darah subepitel bertindak sebagai suplemen paada batas jaringan lunak

    daan keras melalui airan elah gusi.

    $ir liur akan tetap mengalir meskipun tanpa dirangsang, rata-rata sekitar ml/jam atau

    sekitar 011 ml/hari. Rata-rata sekresi air liur meningkaat paada saat makan atau rangsangan

    psikis dan menurun pada #aktu tidur. !ila jumlah aliran aair liur menurun, dapat meningkatkan

    frekuensi karies gigi, parotitis atau peradangan kelenjar parotis. )ada p2 air liur yang rendah,

    mikroorgnisme dapat berkembang dengan baik. Sebaliknya, pada p2 tinggi dapat menegah

    terjadinya karies tinggi.

    % 3elah gusi

    )engetahuan tentang struktur dan fungsi epitel jungsional yang terletak pada elah gusi,

    berguna untuk memahami hubungan biologi antara komponen +askuler dan struktur

    periodontal. 4pitel ini mempunyai dua lamina basalis, satu melekat pada jaringan konektif dan

    yang lainnya pada permukaan gigi. )olipeptida keratin pada epitel juntional berbeda pada

    keratin epitel sirkular. )erbedaan ini menunjukkan bah#a diantara keduanya funsinya juga

    berbeda.

    &omponen selular dan humoral dari darah akan mele#ati epitel juntional yang terletak pada

    elah gusi dalam bentuk airan elah gusi. $pakah aliran elah gusi ini merupakan proses

    fisiologik atau merupakan respon terhadap inflamasi, sampai saat ini masih belum ada

    kesatuan pendapat. )endapat yang banyak dianut saat ini adalah, pada keadaan normal airan

    elah gusi yang mengandung leukosit ini akan mele#ati epitel juntional menuju ke permukaan

    gigi. $liran airan ini akan meningkat bila terjadi gingi+itis atau periodontitis. Selain leukosit

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    4/28

    airan elah gusi ini juga mengandung komponen komplemen selular dan humoral yang terlibat

    dalam respon imun.

    % . Nodus Limfatik

    (aringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi intra

    oral. &apiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatim pipi,

    dan bibir mirip yang berasal dari gingi+al dan pulpa gigi. &apiler ini bersatu membentuk

    pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian

    dalam otot lidah dan struktur lainnya. "idalam rongga mulut terdapat tonsil palatel, lingual dan

    faringeal yang banyak mengandung sel ! dan sel 5

    4pitel jangsional dapat dile#ati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk

    airan elah ginggi+a 6 337 8. $lira 337 merupakan proses fisiologik atau merupakan respon

    terhadap inflamiasi .

    Sistem Imunitas Rongga Mulut

    Menurut Roeslan 6 9119 8, sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh :

    1. Membrane Mukosa

    Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barrier terhapadinfeksi. Mekanisme infeksinya tergantung pada duekuamasi sehinnga bakteri sulit melekat padasel epitel dan derajat keratinisasi yang sangat efisien menahan penetrasi mirobial. 6 lenner,9 dikutip dari Roeslan, 9119 8

    2. Nodus Limfatik

    (aringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi intraoral. &apiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatim pipi,dan bibir mirip yang berasal dari gingi+al dan pulpa gigi. &apiler ini bersatu membentukpembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagiandalam otot lidah dan struktur lainnya. "idalam rongga mulut terdapat tonsil palatel, lingual danfaringeal yang banyak mengandung sel ! dan sel 5 6 *enner, 9, dikutip dari Roeslan 9119 8

    3. Saliva

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    5/28

    Sekresi sali+a merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringa kerasdan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Sali+a yang disekresika olehkelenjar parotis, sub mandibularis dan beberapa kelenjar sali+a keil yang teebar diba#ahmukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selainbertindak sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbiara 6 *enner, 9 dikutp dariRoeslan 9119 8.

    4. Celah ingiva

    4pitel jangsional dapat dile#ati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk

    airan elah ginggi+a 6 337 8. $lira 337 merupakan proses fisiologik atau merupakan respon

    terhadap inflamiasi 6 *enner, 9 dikutip dari Roeslan 9119 8.

    !. Sel"Sel Sistem Imun Nons#esifik

    Sel sistem imun non spesifik bereaksi tanpa memandang apakah agen penetus

    pernah atau belum pernah dijumpai. Reaksinya pun tidak perlu diakti+asi terlebih dahulu

    seperti pada sistem imun spesifik. *ebih jauh lagi respon imun non spesifik merupakan lini

    pertama pertahanan terhadap berbagai faktor yang menganam. Sel-sel yang berperan

    dalamnsistem imun nonspesifik adalah sel fagosit, sel nol, dan sel mediator.

    1. Sel $agosit

    Sel fagosit terbagi dua jenis, yaitu fagosit mononulear dan fagosit polimorfonuklear.Fagosit mononulear terdiri dari sel monosit dan sel makrofag, sedangkan fagosit

    polimorfonulear terdiri dari neutrofil dan eusinofil.

    a. Sel Monosit dan Sel Makrofag

    )ersentase sel monosit dalam sel darah putih berkisar 0 . Monosit bersirkulasi

    dalam darah hanya selama beberapa jam, kemudian bermigrasi ke dalam jaringan,

    dan berkembang menjadi makrofaga 6macrophage8 besar 6pemangsa besar8.

    Makrofaga jaringan, yang merupakan sel-sel fagositik terbesar, adalah fagosit yang

    sangat efektif dan berumur panjang. Sel-sel ini menjulurkan kaki semu 6psedopodia8

    yang panjang yang dapat menempel ke polisakarida pada permukaan mikroba dan

    menelan mikroba itu, sebelum kemudian dirusak oleh enim-enim di dalam lisosom

    makrofaga itu.

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    6/28

    !eberapa makrofaga bermigrasi ke seluruh tubuh, sementara yang lain tetap

    tinggal seara permanen dalam jaringan tertentu: dalam paru-paru 6makrofaga

    al+eoli8, hati 6sel-sel &upffer8, ginjal 6sel-sel mesangial8, otak 6sel-sel mikroglia8,

    jaringan ikat 6histiosit8, dan pada limpa, nodus limfa, serta jaringan limfatik.

    Mikroorganisme, fragmen mikroba, dan molekul asing yang memasuki darah

    menghadapi makrofaga ketika mereka terjerat dalam bangun limpa yang mirip

    dengan jarring, sementara yang berada dalam airan jaringan mengalir ke dalam

    limfa dan disaring melalui nodus limfa.

    'amun, beberapa mikroba telah menge+olusikan mekanisme untuk menghindari

    perusakan oleh sel fagositik. !eberapa bakteri mempunyai kapsul bagian luar yang

    tidak dapat ditempeli makrofaga. 3ontoh bakteri tersebut adalah Mycobacterium

    tuberculosis, yang bersifat resisten terhadap perusakan oleh lisosom dan bahkandapat bereproduksi di dalam makrofaga.

    b. Sel Neutrofil

    'eutrofil merupakan sel fagosit yang berasal dari sel bakal myeloid dalam

    sumsum tulang. (umlahnya sekitar 1-

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    7/28

    fagosit. 4osinofil berjumlah 9-0 dari sel darah putih. )eningkatan eosinofil di

    sirkulasi darah dikaitkan dengan keadaan-keadaan alergi dan infeksi parasit internal

    6ontoh, aing darah atau Schistosoma mansoni8. @alaupun kebanyakan parasit

    terlalu besar untuk dapat difagositosis oleh eosinofil atau oleh sel fagositik lain,

    namun eosinofil dapat melekatkan diri pada parasit melalui molekul permukaan

    khusus, dan melepaskan bahan-bahan yang dapat membunuh banyak parasit.

    Selain itu, eosinofil juga memiliki keenderungan khusus untuk berkumpul dalam

    jaringan yang memiliki reaksi alergi. &eendrungan ini disebabkan oleh faktor

    kemotaktik yang dilepaskan oleh sel mast dan basofil yang menyebabkan eosinofil

    bermigrasi kearah jaringan yang meradang.

    Sel fagosit terutama makrofag dan neutrofil; memiliki peran besar dalam proses

    peradangan. ?ntuk melaksanakan fungsi tersebut sel fagosit juga berinteraksi dengankomplemen dan sistem imun spesifik lainnya.

    )eradangan adalah respon nonspesifik terhadap in+asi benda asing atau

    kerusakan jaringan. 5ujuan akhir dari peradangan adalah untuk menarik protein plasma

    dan fagosit ke tempat yang edera atau terin+asi agar keduanya dapat:

    . Mengisolasi, menghanurkan, atau menginaktifkan antigen yang masuk.

    9. Membersihkan debris.

    A. Mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan dan perbaikan.

    'roses #eradangan men%aku# hal"hal berikut ini(

    . &erusakan jaringan oleh suatu edera atau perlakuan fisik 6seperti terpotong8 atau

    oleh masuknya mikroorganisme.

    9. !eberapa senya#a kimia seperti histamin dihasilkan oleh sel darah putih yang

    beredar yang disebut basofil dan oleh sel mast yang ditemukan dalam jaringan ikat,

    memiu pembesaran dan peningkatan permeabilitas kapiler didekatnya.

    A. Basodilatasi lokal, peristi#a ini bertanggung ja#ab atas pembengkakan dan #arna

    merah yang khas pada peradangan. )eningkatan aliran darah ke tempat luka dan

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    8/28

    permeabilitas pembuluh akan membantu pengiriman unsur penggumpalan darah

    yang akan membantu memperbaiki dan menghambat penyebaran mikroba ke

    bagian tubuh yang lain.

    =. &apiler yang penuh darah memboorkan airan ke dalam jaringan sekitarnya danmenyebabkan edema 6pembengkakan8.

    0. )erbaikan jaringan, di sebagian jaringan seperti pada kulit, tulang, dan hati. Sel-sel

    spesifik organ yang masih sehat di sekitar tempat edera mengalami pembelahan

    sel untuk mengganti sel-sel yang hilang. 'amun, di jaringan yang bersifat non

    degenerati+e, misalnya saraf dan otot, sel-sel yang hilang diganti oleh jaringan parut.

    . Respon spesifik lainnya terhadap infeksi adalah demam. 5oksin yang dihasilkan oleh

    patogen dapat memiu demam, dan leukosit tertentu juga membebaskan molekul

    yang disebut pirogen,yang dapat mempertinggi suhu tubuh. "emam ini dapat

    membantu pertahanan tubuh dengan ara menghambat pertumbuhan beberapa

    mikroorganisme.

    2. Sel Nol

    a. Sekilas tentang Sel Natural )iller

    Sel 'atural &iller 6Sel '&8 merupakan golongan limfosit tapi tidak mengandung

    petanda seperti pada permukaan sel ! dan sel 5. Cleh karena itu disebut sel nol.

    Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar yang khusus, memiliki

    granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal dan membunuh sel abnormal,

    seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh +irus. Sel '& berperan penting dalam

    imunitas nonspesifik pada patogen intraseluler. Sel jenis khusus mirip limfosit yang

    diproduksi di dalam sumsum tulang ini juga tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus

    dan merupakan 1 D 91 bagian dari limfosit perifer. !entuknya lebih besar dari

    limfosit ! dan limfosit 5.

    Sel dikenal karena memiliki petanda permukaan 3"0 dan 3" tapi tidak 3"A.

    3ara kerja sel ini dan sasaran utamanya serupa dengan sel 5 sitotoksik, tapi sel

    sitotoksik hanya dapat mematikan sel-sel terinfeksi +irus atau sel kanker jenis

    tertentu yang pernah dijumpai, sedangkan sel '& membentuk pertahanan yang

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    9/28

    bersifat segera dan non spesifik terhadap sel yang terinfeksi +irus dan sel kanker

    sebelum sel 5 sitotoksik yang lebih banyak berfungsi. Sel '& diaktifkan oleh

    interferon yang biasanya diproduksi dan dilepaskan oleh sel yang terinfeksi +irus itu

    sendiri. Interferon juga menyebabkan peningkatan daya tahan terhadap +irus pada

    sel-sel yang tidak terinfeksi.

    b. Se*arah 'enemuan Sel Natural )iller +Sel N),

    )enemuan sel '& terjadi pada a#al

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    10/28

    Mekanisme dari a#al terinfeksi +irus dapat dijelaskan sebagai berikut: $pabila

    +irus menginfeksi sel, antigen-antigen +irus yang baru dipamerkan pada permukaan

    sel. $ntigen-antigen ini akan mempengaruh penghasilan antibodi spesifik yang

    kemudian akan bergabung dengan antigen tersebut. Sel '&, yang mempunyai

    reseptor spesifik akan bergabung dengan antibodi tersebut.

    Setelah sel '& bergabung dengan sel sasaran terinfeksi +irus melalui

    perantaraan antibodi, bahan larut termasuk perforin dan granim akan dibebaskan

    dan membentuk polimer 6dalam kehadiran 3aGG8 pada permukaan sel sasaran.

    )empolimeran perforin akan membentuk saluran pada sel sasaran dan ini akan

    melisiskan sel sasaran.

    Sel '& aktif ketika mendapat respon dari interferon atau makrofag D dari sitokin.

    Mereka membantu untuk mengetahui adanya infeksi dari +irus dimana respon imun

    adaptif menghasilkan antigen D sel 5 sitotoksik yang spesifik yang dapatmenghilangkan infeksi. )asien yang kekurangan sel '& terbukti mudah terkena

    infeksi tahap a#al dari +irus.

    ?ntuk mengontrol akti+itas sitoksiknya, sel '& memiliki dua tipe reseptor

    permukaan yaitu reseptor yang berfungsi mengaktifkan dan reseptor yang berfungsi

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    11/28

    menekan sifat sitoksiknya tersebut. Sebagian besar dari reseptor tersebut tidak

    terlalu khusus dan dapat pula berfungsi dalam sel 5.

    Reseptor yang berfungsi menekan fungsi sitotoksik dari sel '& mengenal M23

    kelas I, dari sinilah dapat dijelaskan mengapa sel '& membunuh sel memiliki

    molekul M23 kelas I lebih sedikit pada permukaan mereka daripada keadaan

    normal. )enekanan ini memainkan peranan yang penting dari sel '&. M23 kelas I

    terdiri dari mekanisme utama dimana sel akan menunjukkan antigen +irus atau

    tumor ke sel 5 sitotoksik.

    3. Sel Mediator

    Sel yang termasuk sel mediator adalah sel basofil, sel mast, dan trombosit. Sel tersebut disebut

    sebagai mediator dikarenakan melepaskan berbagai mediator yang berperan dalam sistem

    imun.

    a. Sel basofil dan sel mast

    !asofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya dan diduga juga dapat

    berfungsi sebagai fagosit. Sel basofil seara struktural dan fungsional mirip dengan

    sel mast, yang tidak pernah beredar dalam darah tapi tersebar di jaringan ikat di

    seluruh tubuh. $#alnya sel basofil dianggap berubah menjadi sel mast dengan

    bermigrasi dari sistem sirkulasi, tapi para peneliti membuktikan bah#a basofil

    berasal dari sumsum tulang sedangkan sel mast berasal dari sel prekursor yang

    terletak di jaringan ikat. $da dua maam sel mast yaitu terbanyak sel mast jaringan

    dan sel mast mukosa. Hang pertama ditemukan di sekitar pembuluh darah dan

    mengandung sejumlah heparin dan histamine. Sel mast yang kedua ditemukan di

    slauran erna dan napas. )roliferasinya dipau I*-A dan I*-= dan ditingkatkan pada

    infeksi parasit. !aik sel basofil maupun sel mast memiliki reseptor untuk Ig4 dan

    karenanya dapat diaktifkan oleh alergen spesifik yang berkaitan dengan antibodi Ig4.

    &emudian bila terdapat alergen spesifik berikutnya yang bereaksi dengan antibodi,

    maka perlekatan keduanya menyebabkan sel mast atau basofil rupturedan

    melepaskan banyak sekali histamin, bradikinin, serotonin, heparin, substansi

    anafilaksis yang bereaksi lambat, dan sejumlah enim lisosomal. !ahan-bahan inilah

    yang menyebabkan manifestasi alergi. Selain itu keduanya pun dapat membentuk

    dan menyimpan heparin dan histamin.

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    12/28

    b. -rombosit

    5rombosit adalah fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum

    tulang belakang. 5rombosit berperan dalam pembatasan daerah yang meradang,

    dimana apabila terpajan ke tromboplastin jaringan di jaringan yang edera makafibrinogen, yang telah diaktifkan melalui proses berjenjang yang melibatkan

    pengaktifan suksesif faktor-faktor pembekuan, diubah menjadi fibrin. Fibrin inilah

    yang membentuk bekuan airan interstitiumdi ruang-ruang di sekitar bakteri dan sel

    yang rusak.

    . Sel"sel Sistem Imun S#esifik

    1. Sel -

    a. )arakteristik Sel -

    . Sel 5 tidak mengeluarkan antibodi. Sel Dsel ini harus berkontak langsung dengan

    sasaran suatu proses yang dikenal sebagai immunitas yang diperantarai oleh sel

    6ell-mediated immunity, imunitas seluler8.

    9. !ersifat klonal dan sangat spesifik antigen. "i membran plasmanya, setiap Sel 5

    memiliki protein-protein reseptor unik.

    A. Sel 5 diaktifkan oleh antigen asing apabila antigen tersebut disajikan di

    permukaan suatu sel yang juga memba#a penanda identitas indi+idu yang

    bersangkutan, yaitu, baik antigen asing maupun antigen diri harus terdapat di

    permukaan sel sebelum sel 5 dapat mengikuti keduanya.

    =. 5idak semua turunan sel 5 yang terakti+asi menjadi sel 5 efektor. Sebagian keil

    tetap dorman, berfungsi sebagai adangan sel 5 pengingat yang siap merespon

    seara lebih epat dan kuat apabila antigen asing tersebut munul kembali di sel

    tubuh.

    0. Selama pematangan di timus, sel 5 mengenal antigen asing dalam kombinasi

    dengan antigen jaringan indi+idu itu sendiri, suatu pelajaran yang di#ariskan ke

    semua turunan sel 5 berikutnya

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    13/28

    . "iperlukan #aktu beberapa hari setelah pajanan antigen tertentu sebelum sel 5

    terakti+asi besiap untuk melanarkan serangan imun seluler.

    &arakteristik *imfosit 5

    $sal Sumsum tulang

    5empat proses pematangan 5imus

    Reseptor untuk antigen$da reseptor permukaan, tetapi berbeda dengan

    antibodi; sangat spesifik

    !erkaitan dengan$ntigen asing yang berkaitan dengan antigen diri,

    misalnya sel-sel yang terinfeksi +irus

    $ntigen harus diproses dan

    disajikan oleh makrofagHa

    (enis sel aktif sel 5 sitotoksik, sel 5 penolong, sel 5 penekan

    )embentukan sel pengingat Ha

    (enis imunitas Imunitas diperantarai sel

    )roduk sekretorik *imfokin

    Fungsi

    Melisiskan sel yang terinfeksi +irus dan sel

    kanker, membentuk imunitas terhadap sebagian

    besar +irus dan jamur, beberapa bakteri;

    membentuk sel ! membentuk antibodi

    *ama hidup *ama

    b. Sub#o#ulasi sel -

    &etika sel 5 terpajan ke kombinasi antigen spesifik, sel-sel dari sel klon sel 5

    komplementer berproliferisai dan berdiferensiasi selama beberapa hari,

    menghasilkan sejumlah besar sel 5 terakti+asi yang melaksanakan berbagai respons

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    14/28

    imunitas seluler. 5erdapat tiga subpopulasi sel 5, tergantung pada peran mereka

    setelah diaktifkan oleh antigen.

    . Sel 5 sitotoksik

    Sel 5 yang menghanurkan sel penjamu yang memiliki antigen asing, misalnya

    sel tubuh yang dimasuki oleh +irus, sel kanker, dan sel angkokan.

    9. Sel 5 penolong

    Sel 5 yang meningkatkan perkembangan sel ! aktif menjadi sel plasma,

    memperkuat akti+itas sel 5 sitotoksik dan sel 5 penekan 6supresor8 yang sesuai,

    dan mengaktifkan makrofag.

    A. Sel 5 penekan

    Sel 5 yang menekan produksi antibodi sel ! dan akti+itas sel 5 sitotoksik dan

    penolong.

    Sebagian besar dati milyaran Sel 5 diperkirakan tergolong dalam subpopulasi

    penolong dan penekan, yang tidak seara langsung ikut serta dalam destruksi

    patogen seara imunologik. &edua subpopulasi tersebut disebut sel 5 regulatorik,

    karena mereka memodulasi akti+itas sel ! dan Sel 5 sitotoksik serta akti+itas

    mereka sendiri dan akti+itas makrofag.

    )ajanan terhadap antigen sering mengaktifkan baik sel ! maupun sel 5 seara

    stimulan. Seperti sel 5 regulatorik yang dapat mempermudah atau menekan sekresi

    antibodi sel !, antibodi juga dapat meningkatkan atau menghambat kemampuan sel-

    sel 5 sitotoksik menghanurkan sel korban, bergantung pada keadaan. Sebagain

    besar efek yang ditimbulkan limfosit pada sel-sel imun lain 6 limfosit lain dan

    makrofag8 diperantarai melalui sekresi at-at perantara kimia#i. Semua at kimia#i

    selain antibodi yang disekresikan seara kolektif oleh limfosit disebut limfokin, yang

    sebagian besar diproduksi oleh limfosit 5. limfokin tidak berinteraksi seara langsung

    dengan antigen yang menyebabkan prduksi limfokin tesebut.

    Sel - Sitotoksik

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    15/28

    Sasaran sel 5 sitotoksik yang paling sering adalah sel yang sudah terinfeksi

    +irus. Sel 5 sitotoksik dari klon yang spesifik untuk +irus tersebut mengenali dan

    berikatan dengan antigen +irus dan antigen diri di permukaan sel yang terinfeksi.

    Setelah diakti+asi oleh antigen +irus, sel 5 sitotoksik menghanurkan sel korban

    dengan mengeluarkan at-at kimia#i yang melisiskan sel sebelum replikasi +irus

    dapat dimulai.

    Salah satu ara yang digunakan sel 5 sitotoksik dan sel natural killer untuk

    menghanurkan sel sasaran adalah dengan mengeluarkan moleku-molekul perofin,

    yang menembus membran permukaan sel sasaran dan menyatu untuk membentuk

    saluran seperti pori-pori. 5eknik mematikan sel dengan membuat lubang di membran

    ini serupa dengan metode yang diterapkan oleh membrane attack complexpada

    jenjang komplemen. Birus yang keluar setelah sel dirusak kemudian searalangsung dihanurkan di airan ekstrasel oleh sel-sel fagositik, antibodi netralisasi,

    dan sistem komplemen. Sementara itu Sel 5 sitotoksik, yang tidak mengalami idera

    selama proses ini, dapat menyerang sel lain yang terinfeksi. Sel-sel sehat

    disekitarnya menggantikan sel yang hilang melalui proses pembelahan sel.

    !iasanya untuk menghentikan infeksi +irus tidak banyak sel yang harus

    dihanurkan. 'amun, apabila +irus memiliki kesempatan untuk memperbanyak diri,

    dengan +irus-+irus turunan itu meninggalkan sel dan semua menyebar ke sel-sel

    lain, banyak sel yang harus dikorbankan oleh mekanisme pertahanan sel 5

    sitotoksik, sehingga dapat terjadi malfungsi serius.

    Sel - 'enolong

    Sel 5 penolong meningkatkan banyak aspek respons imun, terutama melalui

    sekresi limfokin. !erikut ini adalah sebagian dari at-at perantara kimia#i yang

    paling dikenal yang dihasilkan oleh Sel 5 ini:

    . Sel 5 penolong menghasilkan faktor pertumbuhan sel ! yang meningkatkan

    kemampuan klon sel ! aktif menghasilkan antibodi. Sekresi antibodi sangat

    menurun jika tidak terdapat sel 5 penolong, #alaupun sel 5 itu sendiri tidak

    menghasilkan antibodi.

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    16/28

    9. Sel 5 penolong juga mengeluarkan faktor pertumbuhan sel 5, yang juga dikenal

    sebagai interleukin 9 6I*-98 untuk meningkatkan akti+itas sel 5 sitotoksik, sel 5

    penekan, dan bahkan sel 5 penolong lain yang responsif terhadap antigen yang

    masuk.

    A. Sebagian at kimia yang dihasilkan oleh sel 5 berfungsi sebagai kemotaksin untuk

    menarik lebih banyak neutrofil dan alon makrofag ke tempat in+asi.

    =. Setelah makrofag ditarik ke daerah in+asi, sel 5 penolong mengeluarkan

    macrophage-migration inhibition factor, suatu limfokin penting lain, yang

    menahan sel-sel fagositik besar ini tetap di lokasi in+asi. $kibatnya terjadi

    penumpukan makrofag dalam jumlah besar di daerah yang terinfeksi. Faktor ini

    juga meningkatkan daya fagositik makrofag-makrofag tersebut. $pa yang disebut

    angry macrophageini memiliki daya destruktif yang lebih besar.

    Sel 5 penolong adalah jenis sel 5 yang paling banyak, menyusun sekitar 1->1

    dari sel 5 yang beredar dalam darah. &arena peran penting sel ini dalam

    menyalakanE semua kekuatan llimfosi dan makrofag, sel 5 penolong dapat

    dianggap sebagai tombol utamaE sistem imun.

    Sel - 'enekan

    )engetahuan mengenai sel 5 penekan jauh lebih sedikit dibandingkan

    subpopulasi lainnya. Sel-sel ini tampaknya berfungsi membatasi reaksi imun melalui

    mekanisme check and balanceE dengan limfosit yang lain. Sementara sel !, sel

    Sitotoksik, dan sel 5 penolong meningkatkan akti+itas imun satu sama lain, sel 5

    penekan membatasi respons semua sel imun lain. Melalui metode umpan balik

    negatif, sel 5 penolong mendorong sel 5 penekan beraksi. Sel 5 penekan pada

    gilirannya, menghambat sel 5 penolong dan sel-sel lain yang untuk bertugas

    dipengaruhi oleh sel 5 penolong.

    4fek inhibisi oleh sel 5 penekan membantu menegah reaksi imun berlebihan

    yang dapat membahayakan tubuh. )eningkatan jumlah sel 5 penekan sebagai

    respons terhadap infeksi +irus biasanya berlangsung lebih lambat dibandingkan

    dengan proliferasi sel 5 sitotoksik dan sel 5 penolong, sehingga sel 5 penekan

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    17/28

    membantu menghentikan respons imun setelah respons tersebut melaksanakan

    fungsinya.

    %. -oleransi )ekebalan -erhada# !ntigen"diri

    Sel 5 penekan mungkin juga berperan penting dalam menegah sistem imun

    menyerang jaringan tubuh sendiri, suatu fenomena yang dikenal sebagai toleransi.

    Mungkin selama proses pemotongan, pengaakan, dan penempelanE genetik, yang

    berlangsung selama perkembangan limfosit, seara tidak sengaja terbentuk

    sebagian sel ! dan 5 yang dapat bereaksi dengan antigen jaringan tubuh sendiri.

    $pabila klon-klon limfosit ini dibiarkan berfungsi, mereka akan menghanurkan tubuh

    indi+idu itu sendiri. ?ntungnya sistem imun dalam keadaan normal tidak

    menghasilkan antibodi atau sel 5 aktif terhadap antigen tubuh sendiri, tetapi

    mengarahkan serangan destruktifnya hanya kepada antigen asing.

    &adang-kadang sistem imun gagal membedakan antara antigen diri dan antigen

    asing, dan melanarkan pukulan mematikan terhadap satu atau lebih jaringan tubuh

    sendiri. &eadaan pada saat sistem imun tidak dapat mengenal dan mentoleransikan

    antigen diri yang berkaitan dengan jaringan tertentu disebut sebagai #en/akit

    otoimun.

    d. 'en/a*ian !ntigen oleh M0C

    M23, Major Histocompatibility Complexatau disebut kompleks

    histokompatibilitas mayor, merupakan kumpulan glikoprotein permukaan sel 6protein

    yang berikatan dengan rantai gula8 yang dikode oleh sebuah keluarga gen. pada

    manusia, glikoprotein M23 juga dikenal sebagai 2*$ 6Human Leukocyte Antigen8.

    "ua kelas utama molekul M23 menandai sel tubuh sebagai diri sendiriE.

    Molekul M23 kelas I ditemukan pada semua sel bernukleus yaitu, pada hampir

    setiap sel tubuh. Molekul M23 kelas II terbatas hanya pada beberapa sel khusus,

    yang meliputi makrofaga, sel !, sel 5 yang telah diaktifkan, dan sel-sel yang

    menyusun bagian interior timus.

    M23 merupkan suatu sidik jari biokimia#i yang dapat dikatakan unik bagi setiap

    indi+idu. 5ugas suatu molekul M23 adalah penyajian antigen masing-masing

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    18/28

    molekul M23 menggendong fragmen antigen protein dalam lekukan berbentuk

    ayunan dan menyajikannyaE ke sel 5.

    $da dua jenis utama sel 5, dan masing-masing membuat kontak spesifik dengan

    molekul M23 pada permukaan tubuh. Sel -sitotoksik +-C, mempunyai reseptorantigen yang terikat dengn fragmen antigen yang diperlihatkan oleh molekul M23

    kelas I tubuh, yaitu molekul-molekul yang munul pada sel-sel bernukleus. Sel -

    hel#er +-0,mempunyai reseptor yang terikat dengan fragmen antigen yang

    diperlihatkan molekul M23 kelas II tubuh.

    e. 'engenalan M0C

    Sel 5 yang sedang berkembang berinteraksi dengan sel-sel timus, yang

    mengandung kadar molekul M23 kelas I 6karena sel itu bernukleus8 dan molekul

    M23 kelas II yang tinggi. 2anya sel 5 yang mengandung reseptor dengan afinitas

    untuk M23-selfyang menapai pematangan. Sel-sel 5 yang sedang berkembang

    dan mempunyai reseptor dengan afinitas terhadap M23 kelas I akan mejadi sel 5

    sitotoksik. Sel-sel 5 yang mempunyai reseptor dengan afinitas sedang untuk M23

    kelas II akan menjadi sel 5 helper.

    f. Res#on )ekebalan

    Interaksi Molekul M0C kelas I

    )ada sel yang telah terinfeksi +irus, molekul M23 kelas I yang baru disintesis

    oleh sel tersebut bergerak menuju permukaan sel. Molekul itu menangkap fragmen

    keil dari salah satu protein lain yang disintesis oleh sel tersebut. (ika sel tersebut

    mengandung +irus yang bereplikasi, fragmen peptida protein +irus itu ditangkap dan

    diangkut ke permukaan sel. "engan ara ini, molekul M23 kelas I memaparkan

    protein asing, yang disintesis dalam sel terinfeksi atau sel abnormal, ke sel 5

    sitotoksik. Interaksi antara sel penyaji antigen dan sel 5 sitotoksik sangat

    ditingkatkan oleh kehadiran protein permukaan sel 5 yang disebut 3">. 3">

    terdapat di sebagian besar sel 5 sitotoksik, dan mempunyai afinitas tehadap

    sebagian molekul M23 kelas I. Interaksi molekul M23 kelas I dan 3"> membantu

    mempertahankan akti+asi antigen yang bersifat spesifik sedang berlangsung.

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    19/28

    Sebuah sel 5 sitotoksik, yang diaktifkan oleh kontak spesifik dengan kompleks

    M23 kelas I dan antigen pada sel yang terinfeksi atau sel tumor, dan dirangsang

    lebih lanjut oleh I*-9 dari sel 5 helper, berdiferensiasi menjadi sel pembunuh yang

    aktif. Sel ini membunuh apa yang disebut sel targetterutama dengan ara

    pembebasan #erofin, yaitu protein yang membentuk pori atau lubang pada

    membran sel target. &arena ion dan air mengalir dalam sel target, maka sel itu

    membengkak dan akhirnya lisis. &ematian sel-sel yang terinfeksi itu bukan saja

    menghilangkan tempat bagi patogen untuk berproduksi, tetapi juga memaparkannya

    ke antibodi yang sedang beredar, sehingga menandainya untuk dibuang dan

    dihanurkan. Setelah merusak sel yang terinfeksi, sel 53terus bergerak membunuh

    sel-sel lain yang terinfeksi dengan patogen yang sama.

    Interaksi Molekul M0C kelas II

    Sebuah makrofaga yang telah menelan dan merusak bakteri mengandung

    fragmen keil protein bakteri 6peptida8, sementara permukaan makrofaga, molekul

    itu menangkap salah satu di antara peptida bakteri itu dalam lekukan pengikat

    antigenya dan memba#anya ke permukaan, sehingga memperlihatkan peptida asing

    itu ke sel 5 helper. Interaksi antara sel penyaji antigen dengan sel 5 helpersemakin

    meningkat dengan kehadiran protein permukaan sel 5 yang disebut 3"=. 5erdapat

    pada sebagian besar sel 5 helper, 3"= mempunyai afinitas terhadap sebagian

    protein M23 kelas II. Interaksi antara molekul 3"= dan molekul M23 kelas II

    membantu mempertahankan sel 5 helperdan sel penyaji antigen 6$)38 tetap

    menyatu sementara akti+asi antigen yang bersifat spesifik sedang berlangsung.

    &etika sel 5 helper diseleksi melalui kontak spesifik dengan kompleks M23 kelas

    II dan antigen pada sebuah $)3, sel 52akan memperbanyak diri dan berdiferensiasi

    menjadi klon sel 5 helper yang diaktifkan dan sel 5 helpermemori. sel 5 helper yang

    diaktifkan mensekresikan beberapa sitokin yang berbeda, yang merupakan protein

    atau peptida yang berfungsi untuk merangsang limfosit lain. Sebagai ontoh sitokin

    interleukin"2+IL"2,membantu sel ! yang telah mengadakan kontak dengan antigen

    untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi. I*-9 juga

    membantu sel 5 sitotoksik untuk menjadi pembunuh yang aktif

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    20/28

    Sel 5 helperitu sendiri patuh pada pengaturan sitokin. Sementara makrofag

    memfagositosis dan menyajikan antigen, makrofag itu dirangsang untuk mensekresi

    suatu sitokin yang disebut interleukin"1 +IL"1,. I*-, dalam kombinasi dengan

    antigen yang disajikan, mengaktifkan sel 5 helperuntuk menghasilkan I*-9 dan

    sitokin lain. Merupakan satu ontoh umpan balik posiftif adalah peristi#a saat I*-9

    yang disekresi oleh sel 5 helperjuga kan merangsang sel tersebut untuk

    memperbanyak diri lebih epat lagi dan untuk menjadi penghasil sitokin yang lebih

    aktif lagi. "engan ara ini, sel 5 helper memodulasi respons kekebalan humoral 6sel

    !8 maupun respons kekebalan yang diperantarai oleh sel 6sel 5 sitotoksik8.

    SIS54M &4&4!$*$'

    Sistem kekebalan terdiri dari sel-sel dan at-at yang bisa larut. Sel-sel utama dari sistem

    kekebalan adalah sel-sel darah putih, yaitu makrofag, neutrofil dan limfosit. at -at yang bisa

    larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam sel tetapi larut dalam suatu airan6misalnya plasma8. at-at terlarut yang utama adalah antibodi, protein komplemen dan

    sitokinesis. !eberapa at terlarut bertindak sebagai pemba#a pesan 6messenger8 untuk

    menarik dan mengaktifkan sel-sel lainnya. Molekul kompleks histokompatibiliti mayor merpakan

    jantung dari sistem kekebalan dan membantu mengenali benda asing.9

    Makrofag

    Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang menerna mikroba, antigen dan

    at-at lainnya. $ntigen adalah setiap at yang bisa merangsang suatu respon kekebalan;

    antigen bisa merupakan bakteri, +irus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker dan raun.

    Sitoplasma makrofag mengandung granula yang terdiri dari beberapa bahan kimia dan enimyang terbungkus dalam suatu selaput.4nim dan bahan kimia ini memungkinkan makrofag

    menerna dan menghanurkan mikroba yangtertelan olehnya.

    Makrofag tidak ditemukan di dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana

    organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.

    Misalnya makrofag ditemukan di daerah dimana paru-paru menerima udara dari luar dan sel-sel

    hati berhubungan dengan pembuluh darah.9

    'eutrofil

    'eutrofil adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang menerna mikroba dan antigen

    lainnya.'eutrofil memiliki granula yang mengandung enim untuk menghanurkan antigen yang

    ditelan olehnya. 'eutrofil ditemukan di dalam darah; untuk keluar dari darah dan masuk ke

    dalam jaringan, neutrofil memerlukan rangsangan khusus.Makrofag dan neutrofil seringkali bekerja sama; makrofag memulai suatu respon kekebalan dan

    mengirimkan sinyal untuk menarik neutrofil bergabung dengannya di daerah yang mengalami

    gangguan. (ika neutrofil telah tiba, mereka menghanurkan benda asing dengan ara

    menernanya. )enimbunan neutrofil serta pemusnahan dan penernaan mikroba menyebabkan

    pembentukan nanah.9

    *imfosit

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    21/28

    *imfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening, memiliki ukuran yang relatif lebih keil

    daripada makrofag dan neutrofil. 'eutrofil memiliki umur tidak lebih dari

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    22/28

    Ig4 penting dalam mela#an infeksi parasit 6misalnya ri+er blindness dan skistosomiasis8, yang

    banyak ditemukan di negara berkembang.

    0. Ig" adalah antibodi yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam darah.

    Fungsinya belum sepenuhnya dimengerti.9

    Sistem&omplemenSistem komplemen mengandung lebih dari > maam protein. )rotein-protein ini bertindak

    dalam suatu kaskade, dimana satu protein mengaktifkan protein berikutnya.

    Sistem komplemen bisa diaktifkan melalui 9 ara yang berbeda:

    A. (alur alternatif : diaktifkan oleh produk mikroba tertentu atau antigen

    =. (alur klasik : diaktifkan oleh antibodi khusus yang terikat pada antigen 6komplekimun8

    Sistem komplemen berfungsi menghanurkan benda asing, baik seara langsung maupun

    bergabung dengan komponen sistem kekebalan lainnya.9

    Mekanisme )ertahanan 7ingi+a

    (aringan gingi+al mendapat iritasi mekanis dan bakteri seara terus menerus.Cleh karena itu

    sali+a,permukaan epitel,dan tahap a#al dari respon inflamasi membuat gingi+al resisten

    terhadap segala jenis iritan tersebut."i sini akan dijelaskan mengenai permeabilitas dari

    juntional epithelium dan sulkuler epithelium, pertemuan dento-gingi+adan peranan dari airan

    sulkuler,leukosit,serta sali+a.A

    $.3airan Sulkuler.

    Fungsi dari airan sulkuler dan airan re+iular gingi+al ini telah diketahui sejak abad ke

    ,akan tetapi komposisi dan kemungkinan peranannya dalam mekanisme pertahanan rongga

    mulut baru dia#ali oleh penelitian dari @aerhaug,!rill,dan &rasse pada tahun 01.A

    !. )ertemuan "ento al+eolar

    Serabut gingi+al memiliki fungsi penting untuk menahan perlekatan gingi+al dan epitel kepermukaan gigi. 4pitellium jungsional dan serabut gingi+al bertindak sebagai satu unit

    fungsional, yaitu dentogingi+al juntion.

    3.)ermeabilitas dari (untional epithelium dan sulkuler epithelium.

    SJuier dan (ohnson telah melaporkan mekanisme penetrasi yang melalui suatu epitel yang

    utuh.)erpindahan antar sel dari molekul-molekul dan ion sepanjang ruang antar sel tampak

    sebagai mekanisme yang memungkinkan.Substansi yang berpindah ini tidak mele#ati

    membran sel.A

    4pitellium jungsional adalah sel sel basal dari stratum spinosum tidak berkeratin yang

    menyerupai seberkas kerah dengan ketebalan ber+ariasi antara 0-91 sel di koronl hingga -9

    sel di apikal

    3.Sali+a

    Sali+a mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut

    seperti fungsi lubrikasi,aliran sali+a yang memberi efek self leansing dalam rongga mulut,serta

    adanya berbagai substansi anti bakteri seperti Ig$,liosim,dan laktoperidase.

    Seperti airan re+ikular gingi+al,sali+a terdiri dari antibody yang bersifat reaktif terhadap

    terhadap flora normal dalam rongga mulut.@alaupun didalam sali+a juga ditemukan

    Imunoglobin 7 dan IgM,tapi jenis imonoglobin yang terbanyak adalah imunoglobin $,sedangkan

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    23/28

    Ig7 pre+alensinya lebih banyak pada airan re+iular gingi+al673F8.&elenjar sali+a mayor dan

    minor berperan pada sekresi Ig$,disamping memproduksi Ig7 dan IgM dalam jumlah yang

    keil.

    Sebagai tambahan dari sel epitel deskuamasi,sali+a mengandung semua jenis leukosit,dimana

    sel )M' merupakan sel utama.(umlah sel )M' ber+ariasi antara tiap orang dan dalam #aktu

    tertentu,dan biasanya meningkat pada kasus gingi+itis.sel )M' menapai rongga mulut melaluisulkus gingi+al.Sel )M' yang terdapat dalam sali+a kadang-kadang disebut sebagai

    orogranulosit,dan tingkat perpindahannya ke dalam rongga mulut disebut orogranulosit migrate

    rate.!eberapa peneliti beranggapan bah#a tingkat perpindahan ini berkorelasi dengan berbagai

    inflamasi,sehingga dapat dijadikan sebagai indeks penyakit gingi+itis yang akurat.A

    )eranan sali+a dalam patologi penyakit periodontal.

    Sali+a sangat berpengaruh pada inisiasi,maturasi dan metabolisme plak.aliran dan komposisi

    sali+a juga berpengaruh pada pembentukan kalkulus,penyakit periodontal,dan

    karies.)emindahan kelenjar sali+a pada he#an penelitian menunjukkan peningkatan yang

    signifikan dari insiden karies gigi dan penyakit periodontal.

    )ada manusia,peningkatan penyakit inflamasi gingi+al,karies gigi,tingkat kerusakan gigi yang

    epat yang disertai dengan karies ser+ikal dan sementum biasanya merupakan akibat dari

    penurunan sekresi dari kelenjar sali+a6Kerostomia8.Lerostomia ini disebabkan oleh beberapa

    faktor,diantaranya sialolitiasis,sarkoidosis,sjogrens syndrome,penyakit mikuli,radiasi,dan

    operasi pada kelenjar sali+a.A

    $da sejumlah mekanisme yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan benda asing

    dan toksin ,termasuk infeksi karena bakteri.Mekanisme-mekanisme ini dapat dikelompokkan

    menjadi :

    . Mekanisme non-spesifik.

    9. Mekanisme yang spesifik terhadap protein asing yang disebut antigen,yang merangsang

    sistem imun.A

    $.Mekanisme perlindungan non-spesifik

    $da lima mekanisme perlindungan non-spesifik.

    . &eseimbangan bakteri.

    Rongga mulut dapat dianggap suatu ekosistem yang memiliki keseimbangan.7angguan

    keseimbangan paling sering terjadi setelah fase penggunaan antibiotika yang ukup lama yang

    menekan beberapa tipe bakteri dan memungkinkan tipe bakteri lainnya tumbuh sampai

    merusak jaringan,misalnya produksi infeksi jamur kandida setelah6thrush8 setelah penggunaan

    beberapa antibiotik.

    Mekanisme aksi bakteri :

    . In+asi

    !anyak bakteri yang melekat ke permukaan gigi di sekitar gingi+al dalam jangka #aktu yang

    lama hingga membuat jaringan terpapar produk toksin yang dihasilkan.

    9. $gen sitotoksik

    Substansi lipopolisakarida yang terdapat dalam dinding sel bakteri gram negati+e dapat menjadi

    penyebab lansung nekroses jaringan, selain sebagai penetus terjadinya proses inflamasi

    dengan mengaktifkan system komplemen

    A. 4nim

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    24/28

    - 4nim kolagenase

    4lemen utama pembentuk gingi+al dan ligament periodontal

    - 4nim 2ialuronidase

    Faktor yang mempermudah peningkatan permiabilitas jaringan

    - 4nim kondroitinase

    )olisakarida untuk melekatkan jaringan-)rotease

    Merusak protein kolagen dan menambah permiabilitas kapiler

    =. $ksi gabunganA

    9.Integritas permukaan.

    Integritas permukaan dari kulit dan membrane mukosa termasuk gingi+al dapat dipertahankan

    melalui proses penggantian epithelium yang terus menerus dan deskuamasi lapisan

    permukaan.&edua akti+itas ini seimbang sehingga ketebalan epithelium akan tetap konstan.

    A. 4nim dan airan permukaan.

    Semua permukaan +ital dibasahi oleh airan yang merupakan produk dari glandula permukaan

    dan mengandung substansi yang dapat menyerang benda asing seperti misalnya asam

    lambung,liosim dalam air mata yang membasahi bola mata dan sebum dari folikel kulit

    rambut.Sali+a membasahi mukosa mulut dan mengandung substansi antibakteri.4ksudat airan

    gingi+al mengalir melalui epithelium jungsional ke leher gingi+al dan airan ini mengandung

    leukosit fagositik dan enim-enimnya

    =. Fagositosis.

    Sel-sel tertentu dalam aliran darah dan jaringan mampu menghanurkan dan menghilangkan

    benda asing.&edua sel fagosit yang terpenting adalah leukosit polimorfonuklear dan makrofag.

    0. Reaksi Inflamasi

    Reaksi inflamasi dirangsang oleh trauma jaringan dan infeksi dan dapat menimbulkan

    perubahan pada mikrosirkulasi loal.&eadaan ini akan menimbulkan hyperemia,kenaikan

    permeabilitas +askuler,dan pembentukan airan serta eksudat selular."engan ini protein serumdan sel fagositik akan berkumpul di sekitar daerah iritan.A

    !.Mekanisme )erlindungan spesifik-sistem imun

    Manusia mempunyai ketahanan dan sistem penyerang yang disebut imun.Sistem ini dapat

    melindungi tubuh terhadap serangan bakteri,+irus dan sel-sel kanker.Sistem ini mempunyai tiga

    karasteristik

    . "apat saling membedakan baik,antara sistem itu sendiri atau musuh-musuhnya,misalnya

    antara sistem dan non-sistem sehingga tidak saling menyerang.

    9. Sistem pertahanan mengandung elemen spesifik terhadap antigen tertentu.Ini dimungkinkan

    karena masing-masing antigen mempunyai susunan kimia permukaan yang khas.

    A. Sistem mempunyai memori.&ontak pertama dengan akan menhasilkan respon primer dimana

    limfosit yang masih murni6sel utama pada sistem imun8 akan berproliferasi dan menjadi

    matang,dan antigen akan dimasukkan ke memori sehingga pada kontak selanjutnya akan

    menghasilkan respon sekunder yang sudah dipersiapkan

    M&)!NISM& IMNLI RN! ML-

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    25/28

    "esJuamasi

    6pelepasan elemen epitel8

    Mempersulit bakteri untuk melekat

    Mengakibatkan keluarnya membrane yang

    dilapisi granula ke dalam ruang antarsel

    Menghambat substansi bergerak mele#ati epitel

    5erjadi derajat keratinisasi pada palatum durum

    dan gingi+al yang digunakan untuk pertahanan

    $danya penahanan penetrasi mikroorganisme

    dan benda asing

    *amina propria Submukosa

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    26/28

    Sel limfoid $ntibody Sel limfoid

    Sel limfoid berfungsi untuk menghadapi substansi asing yang berhasil mele#ati lapisan-

    lapisan di atasnya

    $ntibody dapat berfungsi sebagai menurunkan penetrasi melalui mukosa dengan

    membentuk komplek iumn bersama dengan antigen.

    Res#on imun meli#uti 3 ma%am

    . Sali+a

    9. 73B 6 mengandung leukosit, komplemen seluler dan humoral 8

    A. "arah

    )om#onen Imunitas(

    a. *isosim dan muradase : - mengandung bakterisit

    - merusak ikatan '. aetil glukosamin dan '.aetil

    muramid aid dalam komponen mukopeptida dinding bakteri.

    b. )erokside : N berupa enim yang labil dalam panas.

    N diaktifkan oleh ion tosianat, 29C9.

    N menghambat pengambilan lisin dan menginakti+asi beberapa

    streptous dengan menghambat enim glikolisit.

    . *atoferin : - stabil terhadap panas.

    - terdapat pada air susu.

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    27/28

    - dapat mengosongkan lingkaran at besi dan menggagalkan pertumbuhan

    bakteri.

    d. *eukosit : N berperan dalam fagositosis

    e. Ig $ : - sali+a rata-rata mengandung Ig $ per 11 mg sali+a.

    - dalam S Ig $ untuk perlindungan mukosa rongga mulut dengan pengikatan

    sederhana untuk memeah dan melarutkan antigen serta membatasi

    perlekatan bakteri-bakteri seperti7onoi, menetralkan raun dalam rongga

    mulut.

    - system imun dari mukosa rongga mulut adalah M$*5 yang merupakan

    system imun terutama dalam mukosa rongga mulut.

    . f *imfoid : N intraoral : tonsil-tonsil dalam rongga mulut.

    N ekstraoral : kelenjar sali+a.

    . g 5onsil dalam rongga mulut yaitu tonsil palatina.

    !erfungsi : - menghanurkan mikroorganisme dari system penernaan dan

    pernafasan.

    - membentuk lingkaran pertahanan.

    - memproduksi sel-sel limfosit

    - berperan mela#an infeksi

    - memproduksi Ig $ 6tonsil palatine8

    Imunologi (

    'on spesifik 6tanpa ada bantuan dari luar8

    . &eseimbangan bakteri

    9. Integritas permukaan 6regenerasi bakteri8

    A. 4nim dan airan permukaan.

    =. Fagositosis 6limfosit dan makrofag8

    0. Reaksi inflamasi.

    Spesifik

    . Imunitas humoral : *im !

  • 5/24/2018 Print Tutorial

    28/28

    9. )erantaraan sel : *im 5