prinsip pengukuran besaran listrik

3
PRINSIP- PRINSIP PENGUKURAN LISTRIK Proses pengukuran dalam sistem kelistrikan merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user. Sifat pengukuran :Indication; Recording ; Integrating. 1. Pengukuran Arus Untuk mengukur arus listrik digunakan Amperemeter yang dipasang seri dengan rangkaian yang besarnya arus akan diukur. Idealnya Amperemeter dapat mengukur arus untuk seluruh rangkaian tanpa mengubah maupun mengganggu jalannya arus, atau dengan kata lain besarnya arus yang diukur oleh Amperemeter adalah sama dengan besar arus sebenarnya. 2. Pengukuran Tegangan Alat ukur yang digunakan adalah Voltmeter yang dipasang secara parallel dengan komponen atau rangkaian listrik yang akan diukur tegangannya. Pada alat ukur voltmeter besarnya hambatan dalam (Rv), harus jauh lebih besar daripada hambatan beban (R beban ), karena jika tidak maka akan terjadi Nama : TIO SARI ELISABETH PANGARIBUAN NPM : 1406643236 NO. Absen : /P

Upload: thiyo-elisabeth

Post on 10-Nov-2015

342 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

dasar-dasar prinsip pengukuran besaran listrik

TRANSCRIPT

Nama :TIO SARI ELISABETH PANGARIBUAN

NPM :1406643236

NO. Absen : /P

PRINSIP-PRINSIP PENGUKURAN LISTRIK

Proses pengukuran dalam sistem kelistrikan merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user. Sifat pengukuran :Indication; Recording ; Integrating.1. Pengukuran Arus

Untuk mengukur arus listrik digunakan Amperemeter yang dipasang seri dengan rangkaian yang besarnya arus akan diukur. Idealnya Amperemeter dapat mengukur arus untuk seluruh rangkaian tanpa mengubah maupun mengganggu jalannya arus, atau dengan kata lain besarnya arus yang diukur oleh Amperemeter adalah sama dengan besar arus sebenarnya.

2. Pengukuran Tegangan

Alat ukur yang digunakan adalah Voltmeter yang dipasang secara parallel dengan komponen atau rangkaian listrik yang akan diukur tegangannya. Pada alat ukur voltmeter besarnya hambatan dalam (Rv), harus jauh lebih besar daripada hambatan beban (Rbeban ), karena jika tidak maka akan terjadi kesalahan/error yang signifikan terhadap besarnya tegangan yang ingin diukur.

3. Pengukuran tegangan dan arus yang besar

Alat bantu tersebut adalah PT (Potential Transformer) dan transformer arus/trafo arus (Current transformer atau CT). Pemakaian PT memungkinkan dilakukan pengukuran tegangan rendah dan juga menjaga untuk merawat instalasi tegangan tinggi lebih aman. Trafo arus (CT) dibuat untuk mengkonversikan arus-arus besar yang akan diukur ke arus yang biasanya tidak lebih dari 5 Ampere, lilitan sekunder dari CT dihubungkan dengan ammeter atau lilitan rangkaian arus dari wattmeter atau alat-alat ukur lainnya.4. Pengukuran Daya

Untuk pengukuran Daya dan perhitungannya maka digunakan alat yang : mempunyai penunjukkan yang berbanding lurus dengan suatu perkalian, Mempunyai rangkaian khusus perkalian dalam alat tersebut, harga-harga khususnya di dapat secara tidak langsung. Alat ukur yang digunakan adalah Wattmeter. Pengukuran daya dapat juga dilakukan dengan cara tak langsung yaitu dengan mengukur arus dan tegangan pada rangkaian.

5. Pengukuran Faktro daya

Pengukuran factor daya biasanya dapat menggunakan elektrodinamik, ferrodinamik, dan kumparan besi berputar. 6. Pengukuran energy listrik

Peralatan yang paling umum digunakan adalah Whmeter dan Kwh meter. Yang harus diperhatikan dalam pemakaiannya adalah posisi alat ukur harus sesuai dengan symbol yang tertera.

7. Pengukuran induktansi

Untuk mengukur besarnya induktansi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Metode Amperemeter dan Voltmeter. Metode Wattmeter.8. Pengukuran Kapasitansi

Untuk mengukur besarnya kapasitansi dari suatu kapasitor dapat digunakan metode Amperemeter dan Volmeter jika kerugiaan dielektriknya diabaikan. Dapat juga menggunakan metode wattmeter

9. Pengukuran jarak jauh

Pengukuran jarak jauh fungsinya bukan saja pengukuran melainkan pengukuran besaran listrik, suhu dan tekanan, gas dan air, pengukuran kecepatan atau putaran motor, dll. System pemantauan dan pengendalian jarak jauh secara real timedapat memiliki arsitektur system yang terdiri dari beberapa bagian utama : Master Station, Remote Area, Repeater Station