prinsip ekologi leisa
DESCRIPTION
low inputTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Secara harafiah, ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat
juga diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Menurut Haeckel (1868)
dalam Suarna (2003) memberi batasan tentang ekologi sebagai hubungan yang menyeluruh
antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dengan abiotiknya. Suatu konsep sentral
dalam ekologi adalah ekosistem.
Dalam suatu ekosistem (satu unit sistem ekologi), selalu ada keseimbangan antara energi
yang masuk dengan energi yang keluar untuk menjaga agar ekosistem tersebut dapat terus
berlangsung. Ekosistem akan mengalami pertumbuhan apabila energi yang masuk lebih besar
dari energi yang keluar. Sebaliknya, ekosistem akan mengalami kemunduran apabila energi
yang masuk lebih kecil dari energi yang keluar.
Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh
sumberdaya, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia.
Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara keseimbangan
antara lingkungan alami (sumberdaya alam hayati dan non hayati) dan lingkungan binaan
(sumberdaya manusia dan buatan), sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar
keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang. Dalam kaitan ini, eksplorasi maupun
eksploitasi komponen-komponen sumberdaya alam untuk pembangunan, harus seimbang
dengan hasil/produk bahan alam dan pembuangan limbah ke alam lingkungan. Prinsip
pemeliharaan keseimbangan lingkungan harus menjadi dasar dari setiap upaya pembangunanatau perubahan untuk mencapai kesejahteraan manusia dan keberlanjutan fungsi alam
semesta. Sistem masukan dan keluaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan,
dapat dikontrol dari segi sains dan teknologi. Penggunaan perangkat hasil teknologi
diarahkan untuk tidak merusak lingkungan alam, serta bersifat teknologi bersih, dan
mengutamakan sistem daur ulang.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
2/15
Pemahaman ilmiah tentang LEISA masih sangat dini. Namun, pengetahuan dan
pengalaman yang dicapai sejauh ini dalam studi agroekologi, pertanian asli setempat di
daerah tropis dan pertanian ekologis di seluruh dunia menunjukkan beberapa prinsip ekologi
mendasar yang dapat membimbing proses pengembangan sistem LEISA. Di sini, kami akan
mengkonsentrasikan pada prinsip-prinsip ekologis, meskipun diakui bahwa prinsip-prinsip
sosio ekonomi, budaya, dan politik memainkan peranan yang tidak kalah pentingnya dalam
konteks ini.
Pengaruh jangka panjang dari perkembangan dunia pertanian dan industri dalam sistem
petanian modern, ternyata menghasilkan dampak negatif yang besar terhadap ekosistim alam.
Pencemaran oleh bahan-bahan kimia beracun akibat tingginya intensitas pemakaian pupuk,
pestisida dan herbisida telah lama diketahui. Pertanian modern juga telah mengurangi
keragaman spesies tanaman secara drastis akibat penerapan sistem monokultur secara besar-
besaran. Hal ini bertentangan dengan konsep pertanian berkelanjutan, yang selain
memperhatikan pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu meningkat dan berubah,
sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber
daya alam.
1.2
RUMUSAN MASALAH Apa saja yang terdapat pada prinsip-prinsip ekologi dasar?
Bagaimana cara menjamin kondisi tanah yang dapat mendukung pertumbuhan
tanaman?
Bagaimana cara mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara?
Bagaimana cara mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara?
Bagaimana cara pemanfaatan keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik?
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
3/15
1.3 TUJUAN
Dalam makalah ini dapat menjawab permasalahan yang ada sehingga dirumuskan
tujuan sebagai berikut :
Mengetahui hal-hal apa saja yang terdapat pada prinsip-prinsip ekologi dasar
Mengetahui cara menjamin kondisi tanah yang dapat mendukung pertumbuhan
tanaman
Mengatahui cara mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara
Mengetahui cara mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara
Mengetahui cara pemanfaatan keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
4/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam membangun pertanian berkelenjutan harus menyusun beberapa teknik dan strategi
agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan, dan masalah yang menyangkut tentang
kerusakan lingkungan dapat teratasi. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik dan strategi
yang akan dilaksanakan.
Prinsip-prinsip ekologi dasar pada LEISA yang bisa dikelompokkan sebagai berikut.
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman, khususnya dengan
mengelola bahan-bahan organik dan meningkatkan kehidupan dalam tanah.
2. Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan arus unsur hara,
khususnya melalui pengikatan nitrogen, pemompaan unsur hara, daur ulang dan
pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap.
3. Mengoptimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara, dan air dengan cara
pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan pengendalian erosi.
4. Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan hewan melalui
pencegahan dan perlakuan yang aman.
5. Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik yang mencakup
penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman funsional
yang tinggi.
Prinsip-prinsip ini bisa diterapkan dengan berbagai macam teknik dan strategi. Tiap-tiap
strategi dan teknik memiliki pengaruh yang berbeda dalam produktivitas, jaminan,
kontinuitas, dan identitas di dalam sistem pertanian. Pengaruh ini tergantung pada peluangdan keterbatasan (keterbatasan-keterbatasan sumber daya).
2.1 Menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman
Proses-proses fisik, kimiawi, dan biologis di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh iklim
kehidupan tanaman dan hewan serta aktivitas manusia. Petani harus menyadari bagaimana
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
5/15
proses-proses ini dipengaruhi dan bisa dimanipulasi guna membudidayakan tanaman yang
sehat dan produktif. Mereka harus menciptakan dan/atau mempertahankan kondisi-kondisi
tanah sebagai berikut :
Ketersediaan air, udara, dan unsur hara tepat waktu dalam jumlah seimbang dan
mencukupi.
Struktur tanah yang meningkatkan pertumbuhan akar, pertukaran unsur hara gas,
ketersediaan air, dan kapasitas penyimpanan
Suhu tanah yang meningkatkan kehidupan tanah dan pertumbuhan tanaman
Tidak adanya unsur-unsur toksik
Unsur-unsur tanah yang penting
Tanah sering kali digambarkan terdiri dari partikel-partkel padat, air, unsur-unsur
gas, humus dan bahan organik mentah. Aspek yang sangat penting yang seringkali
dilupakan adalah bahwa tanah juga merupakan tempat tinggal bagi sejumlah makhluk
hidup yang sangat beragam (terdapat suatu aturan pokok bahwa dalam kondisi yang
memadai sepersepuluh kandungan bahan organik dalam tanah terdiri dari hewan tanah.
Jadi, lapisan setebal 10 cm pada suatu tanah seluas 1 hektar dengan kandungan bahanorganik sebesar 1% kira-kira mengandung 1.500 kg fauna tanah. Ini sama dengan
berat 3-4 ekor sapi (Daizel et al.1987)). Kehidupan tanah ini mencakup flora tanah
(flora mikro seperti bakteri, aktinomiset, jamur, dan alga) dan fauna tanah (fauna
mikro, seperti protozoa, faunamiso sperti nematoda dan collembola; fauna mikro
seperti kumbang, sentipoda, milipoda, semut, rayap; faunamega, seperti cacing tanah,
binatang mengerat, tikus mondok). Organisme-organisme ini memainkan peranan
utama dalam berbagai proses tanah, mineralisasi sampai pada unsur hara bebas untuk
pertumbuhan tanaman, pembentukan humus, pengikatan nitrogen, pelarutan fosfat
serta penyerapan unsur hara oleh akar tanaman.
Humus yaitu bahan organik yang telah didekomposisikan oleh kehidupan tanah
memainkan peranan penting dalam menciptakan tanah yang subur. Humus mengikat
partikel tanah dalam gumpalan yang lebih besar yang diperlukan untuk mendapatkan
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
6/15
struktur tanah yang stabil dan keropos. Struktur tanah yang baik meningkatkan
kapasitas tanah untuk manahan air. Ini penting untuk daerah-daerah kering (musiman),
di mana peningkatan kadar humus dalam tanah mengakibatkan sistem pertanian lebih
tahan terhadap kekeringan dan memungkinkan pemanfaatan air yang ada secara
efisien.
Mengelola bahan organik
Bahan organik berfungsi sebagai penyimpanan unsur hara yang secara perlahan
akan dilepaskan ke dalam larutan air tanah dan disediakan bagi tanaman. Bahan
organik di dalam atau di atas juga melindungi dan membantu mengatur suhu dan
kelembaban tanah. Seringkali pemanfaatan bahan organik digabungkan dengan
teknik-teknik lain dengan fungsi saling melengkapi, misalnya pemanfaatan pupuk
buatan, pengelolaan tanah, pengumpulan air, penaungan, dan pembuatan pematang.
Pengelolaan bahan organik berbeda sesuai dengan situasi dan tanamannya.
Pengelolaan yang tidak memadai dapat menyebabkan pemanfaatan unsur hara yang
tidak efisien, hilangnya unsur hara, pengikatan unsur hara atau pengemasan.
Ada lima cara dasar penanganan bahan organik sebagai berikut : (1)
memberikannya langsung ke tanah, baik itu sebagai mulsa pada permukaan tanah
maupun dipendam dalam tanah; (2) membakarnya (mengakibatkan mineralisasi); (3)
mengomposnya; (4) menjadikannya sebagai makan ternak; (5) memfermentasikannya
dalam instalasi biogas.
Mengelola tanah
Kondisi tanah bisa juga diperbaiki dengan pengolahan yang berpengaruh terhadap
struktur tanah, kemampuan menahan air, aerasi, kemampuan infiltrasi, suhu, dan
evaporasi.
Pengolahan tanah dapat menciptakan kondisi yang mendukung perkecambahan
benih dan mungkin diperlukan untuk memerangi gulma dan hama tanaman yang lain
atau untuk membantu mengendalikan erosi.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
7/15
Mengelola kesehatan tanah
Kesehatan tanaman dipengaruhi secara tidak langsung ketika suatu organisme
tanah menekan perkembangan organisme lain yang bisa mengganggu pertumbuhan
tanaman.
Pemupukan yang seimbang merupakan dasar kesehatan tanaman. Unsur hara yang
terlalu banyak atau yang terlalu sedikit bisa menyebabkan tanaman lebih rentan
terhadap serangan penyakit dan hama.
2.2 Mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara
Kekurangan dan ketidakseimbangan unsur hara merupakan halangan utama bagi produksi
tanaman, khususnya di daerah dengan kandungan unsur hara buruk atau tanahnya terlalu
asam atau basa. Ketersediaan unsur hara sangat tergantung pada kondisi tanah dan
pengolahan bahan organik. Namun, perhatian yang besar harus juga diberikan pada
pemberian unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Membatasi hilangnya unsur hara
o
Mendaur limbah organik, misalnya kotoran hewan dibuat menjadi pupuk
kandang
o Menangani pupuk buatan dan pupuk organik sedemikian rupa sehingga unsur
hara tidak merembes oleh hujan deras atau menguap karena suhu tinggi atau
radiasi sinar matahari
o Mengurangi erosi
o
Mengurangi pembakaran vegetasi
o Mengurangi penguapan
o Menghindari perembesan dengan memanfaatkan pupuk organik dan pupuk
buatan.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
8/15
o Memompakan unsur hara yang sebagian merembes dari lapisan tanah dengan
memanfaatkan seresah poho atau tanaman lain berakar dalam atau pupuk hijau
o Membatasi pengeluaran unsur hara melalui produk pertanian dengan
membudidayakannya
o Memproduksi untuk mencukupi kebutuhan sendiri
Memperoleh dan mengelola unsur hara
o Pengikatan nitrogen melalui organisme mikro yang hidup dalam suatu
simbiosis.
o Pengumpulan unsur hara dengan menangkap sedimen air angin atau air dari
luar lahan pertanian
o Memanfaatkan ternak untuk menyediakan unsur hara
o Menanam tanaman pupuk hijau
o Mengkonsentrasikan unsur hara pada suatu lahan.
Menambah unsur hara
Ada beberapa unsur tanah dari luar termasuk :
o Bahan organik dari tempat lain. Misalnya penggunaan pupuk kandang dari
kotoran hewan.
o Pakan atau konsentrat yang dibeli, atau makanan manusia
o Pupuk mineral seperti debu batuan, misalnya kapur, batu fosfat dan pupuk
buatan
o Ada juga dari produk samping agroindustri, misalnya pembuatan minyak
(ampas), pembuatan bir (sisa malt), pabrik juice (kulitnya), dan
sebagainya.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
9/15
2.3 Mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara
Tumbuhan dan hewan yang berbeda memiliki kebutuhan akan cahaya, suhu, air, dan
kelembaban yang berbeda pula. Ada tumbuhan yang membutuhkan banyak sinar matahari,
ada yang lebih menyukai naungan. Beberapa lagi membutuhkan tingkat kelembaban yang
tinggi; yang lainnya lebih menyukai aliran air untuk menginduksi pembungaan, ada yang
bereaksi terhadap jumlah jam terang per hari, dan ada yang terhadap suhu. Beberapa
tanaman dan hewan rentan terhadap suhu yang ekstrim, panas, dan kebekuan, namun yang
lainnya tidak tahan (agak tahan). Kemunculan hama serangga, penyakit, dan gulma bisa
dipengaruhi oleh intensitas cahaya, kelembaban, kekeringan atau banjir. Aliran radiasi sinar
matahari, air, dan udara dapat juga menyebabkan erosi tanah yang hebat.
Ada beberapa teknik untuk menggabungkan sumber daya air, tanah dan udara yang ada
guna memanfaatkan radiasi dan air secara maksimum :
Pengelolaan iklim mikro
Ada banyak cara pengelolaan iklim mikro, salah satunya yaitu dengan cara
penggabungan tanaman (penanaman bertingkat-tingkat, tumbuhan tumpang sari,
pagar hidup) yang masing-masing dengan ciri tajuk yang saling melengkapi,
sehingga satu jenis tanaman menciptakan kondisi yang mendukung (dalam hal
naungan, perlindungan dari angin, kelembaban, dan sebagainya) bagi tanaman
lainnya.
Pengelolaan air
Cara pengelolaan air antara lain :
- meningkatkan infiltrasi dan menurunkan penguapan (misalnya melalui
pemulsaan dan pengolahan tanah)
- dengan mengeluarkan air dari lahan (melalui drainase)
- untuk di daerah kering di buat tempat penampungan air
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
10/15
Pengendalian erosi
Erosi tanah dapat terjadi sebagai akibat aliran radiasi, angin atau air, dan
seringkali karena kombinasi ketiga-tiganya. Tanah sangat peka terhadap radiasi,
khususnya di daerah beriklim kering.
Perlindungan tanaman
Ada kategori tindakan-tindakan perlindungan tanaman :
- tindakan sanitasi, misalnya pemanfaatan bibit,benih, alat-alat yang bersih dan
sehat
- penanganan ganda, misalnya dengan budidaya ganda, maupun rotasi
- praktek budidaya, misalnya dengan pemupukan kandang
- tindakan mekanisme, misalnya pengolahan tanah dengan mencangkul atau
membajak
- tindakan biologis, misalnya pelestarian musuh alami
- eksploitasi ketahanan inang
- tindakan kimia, baik yang dari tumbuhan maupun yang buatan
- praktek penyimpanan
2.4 Memanfaatkan Keterpaduan dan Sinergi Sumber Daya Genetik
Untuk mengoptimalkan kelangsungan usaha tani, keluarga petani harus memilih dan
memadukan tanaman dan hewannya sedemikian rupa sehingga usaha tani sebagai suatu
keseluruhan terpadu menjadi lebih dari sekedar kumpulan organisme perseorangan di
dalamnya.
Kesesuaian lahan, permintaan pasar, ketersediaan sumberdaya alam, dan input-input
mengharuskan petani untuk mengutamakan tanaman atau hewan tertentu yakni untuk
membatasi keanekaragaman. Menciptakan peluang pasar bagi produk sejumlah tanaman,
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
11/15
pohon, dan hewan yang lebih beragam akan memberikan lebih banyak peluang kepada
petani untuk mendapatkan keuntungan dari budidaya sistem penanaman ganda yang terpadu.
Karena kondisi dan peluang dari rumah tangga berubah terus menerus, petani harus selalu
meneruskan proses pemilihan paduan dan susunan sumberdaya genetik yang terbaik dalam
ruang dan waktu.
Beberapa kombinasi sumber daya genetik yang bisa digunakan oleh petani dalam LEISA
:
Memanfaatkan Interaksi Tanaman.
Tanaman berinteraksi dalam ruang dan waktu. Perkembangan tanaman dalam ruang
yakni pertumbuhan tanaman merupakan suatu proses yang terjadi dalam waktu.
Selama proses ini, tanaman mengambil energi, air dan unsur hara dari lingkungan
namun kebutuhan tanaman akan faktor-faktor ini berbeda-beda.
Pertumbuhan tanaman merupakan suatu proses interaktif yang berlangsung terus-
menerus antara tanaman yang berubah dengan lingkungan yang juga berubah.
Memanfaatkan Interaksi Hewan-Tanaman dan Hewan-Hewan.
Pemanfaatan interaksi antara hewan dengan tanaman serta antara hewan yang
berbeda dapat menguntungkan petani. Dampak hewan terhadap tanaman dapat
dimanfaatkan untuk mengelola vegetasi. Dengan pengetahuan pakan yang disukai
berbagai macam hewan, tekanan pengembalaan dapat dimanipulasi untuk
menciptakan atau mempertahankan suatu komposisi vegetasi yang dikehendaki.
Dengan memanipulasi vegetasi dan mengubah iklim mikro, petani bisa memperbaiki
kondisi spesies hewan yang diinginkan. Perlu dipertimbangkan secara cermat jenis
dan bentuk vegetasi yang mana akan mendukung penarikan makhluk hidup yang
akan memberikan manfaat bagi budidaya tanaman dan yang bisa dipanen secara
langsung sebagai bahan pangan maupun untuk tujuan-tujuan lain yang berguna.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
12/15
Mempertahankan Keanekaragaman dan Fleksibilitas.
Keberlanjutan suatu sistem usahatani tergantung pada fleksibilitasnya dalam keadaan
lingkungan yang terus menerus berubah. Adanya keanekaragaman sumber daya
genetik yang tinggi pada tingkat usaha tani akan menunjang fleksibilitas tersebut.
Petani dapat mempertahankan keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan
campuran berbagai macam spesies, campuran berbagai macam varietas dari spesies
yang sama maupun varietas yang memiliki komposisi genetika bervariasi :
Campuran spesies menunjang jaminan panen dan nutirsi di lingkungan yang
tidak stabil dan beragam.
Campuran varietas memberikan keanekaragaman tambahan pada saat
perkecambahan, pembungaan, pertumbuhan, pengisian biji, dan pemanenan.
Mencampur Tanaman.
Ketika dua jenis tanaman atau lebih ditanam pada lahan yang sama, usaha ini
disebut dengan budidaya ganda yang pada umumnya berupa tanaman tahunan atau
musiman.
Manfaat budidaya ganda bagi petani lahan sempit :
Tingkat produktivitas yang dapat dipanca per satuan luas lebih tinggi
daripada dalam budidaya tanaman tunggal dengan tingkat pengelolaan yang
sama dengan keuntungan hasil panen mencapai 20% hingga 60%.
Jika beberapa tanaman budidaya tumbuh sekaligus maka kegagalan salah satu
tanaman dapat dikompensasikan oleh tanaman yang lain sehingga dapat
mengurangi risiko usahatani.
Sistem budidaya ganda tahan terhadap erosi tanah sehingga budidaya ini
lebih memberikan perlindungan yang lebih baik pada modal usahatani alami.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
13/15
Memadukan Spesies Berkayu.
Spesies berkayu dapat menyumbangkan pada kelangsungan sistem usahatani dengan
berbagai cara. Spesies berkayu tidak hanya memiliki fungsi produktif yang penting
tetapi juga memiliki fungsi reproduktif, protektif dan sosial. Spesies berkayu dapat
menciptakan iklim mikro yang cocok bagi komponen produktif lainnya yaitu
tanaman budidaya atau hewan didalam usahatani.
Dibeberapa daerah, spesies berkayu sudah mengalami kepunahan. Hal ini
dikarenakan oleh berbagai faktor seperti kebutuhan lahan yang lebih banyak untuk
produksi tanaman budidaya dan ternak; tekanan terus menerus terhadap sumberdaya
pohon; ketidakpastian perjanjian persewaan lahan; privatisasi dan nasionalisasi lahan
masyarakat; serta pembatasan kekuasan otoritas tradisional desa. Menurut Arnold
(1990), terdapat situasi dimana pertumbuhan pohon sebagai suatu pemanfaatan
sumberdaya yang efisien :
Pemanfaatan lahan dengan intensitas rendah
Petani mulai mempersingkat periode pembenaran. Suatu praktek umum untuk
memperkaya lahan bera adalah dengan membiarkan tumbuh atau menanam
spesies berkayu yang mempercepat atau meningkatkan regenerasi kesuburan
tanah, atau memproduksi output yang benilai subsistens atau komersial,
ataupun kombinasi keduanya.
Pemanfaatan lahan dengan intensitas tinggi
Ketika pekarangan dengan spesies berkayu dimanfaatkan untuk menambah
output usahatani yang dapat menyebarkan tenaga kerja, output dan
pendapatan. Spesies yang berbeda memberikan produk yang berbeda pula.
Memelihara lebih dari satu spesies ternak juga merupakan suatu strategi
untuk meminimalkan risiko. Keuntungan juga bisa diambil dari kecepatan
perkembangbiakan yang berbeda dari spesies yang berbeda untuk
memulihkan kembali pemilihan ternak setelah masa kekeringan.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
14/15
Memadukan Tanaman dan Ternak.
Dalam kondisi LEIA, integrasi ternak kedalam sistem pertanian sangat penting, yaitu
untuk :
Meningkatkan jaminan subsistens dengan memperbanyak jenis-jenis usaha
untuk menghasilkan pangan untuk keluarga petani.
Memindahkan unsur hara dan energi antara hewan dan tanaman melalui
pupuk kandang dan pakan dari daerah pertanian dan melalui pemanfaatan
hewan penarik
Pakan ternak terutama diambil dari lahan yang tidak cocok untuk budidaya tanaman
dan lahan yang untuk sementara tidak ditanami. Lahan ini seringkali berada diantara
plot-plot yang ditanami dan dapat dijadikan tempat untuk menggembalakan dan
menambatkan ternak.
Mengintegrasikan Akualkultur.
Budidaya tumbuhan dan satwa yang hidup di air disebut aquakultur. Memadukan
ikan, hewan darat, pepohonan, sayuran dan tanaman budidaya dalam satu usahatani
merupakan cara memaksimalkan produktifitas per satuan lahan.
Mengelola Ruang Sempit.
Struktur fisik dan biologis yang dibentuk oleh petani, batas lahan, jalan setapak dan
pepohonan merupakan infrastruktur lahan pertanian. Dengan menggabungkan
struktur tersebut dapat menciptakan suatu infrastruktur yang melestarikan
sumberdaya yang melalui interaksi positif, tidak menurunkan bahkan bisa
meningkatkan kemampuan produktif dari sistem tersebut.
Tidak semua kombinasi meningkatkan produktivitas karena banyak interaksi yang
justru menimbulkan negatif antarorganisme. Tanaman, pepohonan, hewan dan
manusia dapat bersaing satu sama lain untuk memperebutkan lahan, energi matahari,
air, unsur hara, makanan atau tenaga kerja.
-
5/19/2018 Prinsip Ekologi Leisa
15/15
Memperkenalkan Benih dan Ras.
Penggunaan benih unggul yang semakin meningkat mungkin akan menjadi salah satu
cara paling murah dan sederhana secara teknis bagi petani LEIA untuk meningkatkan
produktivitas.
Para petani lahan sempit mencari varietas tanaman dengan hasil panenan yang baik,
bisa diandalkan, stabil dari tahun ke tahun dan dalam kondisi lingkungan yang
kurang mendukung; dan varietas yang memberikan hasil panen baik dengan pupuk
organisasi.
Memanfaatkan Tumbuhan dan Hewan Lokal Setempat.
Sistem usahatani lokal setempat mencangkup banyak spesies tanaman dan ternak,
varietas dan biakan lokal yang sesuai dengan kondisi khusus setempat. Tumbuhan
setempat memberikan pakan yang beragam dan bergizi serta menjadi sangat penting
selama musim paceklik yang dapat memberikan banyak produk nonpangan yang
berguna dan sumber pendapatan.
Kesimpulan
Pemanfaatan mekanisme alelopati terutama untuk mengendalikan gulma dan atau
patogen mendukung perwujudan ciri LEISA dan mempunyai efek samping yang
sejalan dengan sejumlah besar prinsip-prinsip dasar LEISA. Untuk itu dibutuhkan
sejumlah penelitian yang relevan.