presentation 2

28
SISTEM STOMATOGNATI 1 SKENARIO 3 KELOMPOK TUTORIAL 02 Ketua : Mazaya Haekal (1112012018) Sekretaris : Sherly Mentari (1112012033) Anggota : Agung Ariesta Dheona (1112012002) Anggun Dwi Jaya L (1112012004) Dita M Faras (1112012010) Nadya Getssa Isyadini (1112012020) Putri Rizki Adetia (1112012026) Jessica Gabriella (1112012042)

Upload: anggun-dwitwinsters

Post on 03-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

da

TRANSCRIPT

SISTEM STOMATOGNATI 1SKENARIO 3

KELOMPOK TUTORIAL 02 Ketua : Mazaya Haekal (1112012018)Sekretaris : Sherly Mentari (1112012033)Anggota : Agung Ariesta Dheona (1112012002)

Anggun Dwi Jaya L (1112012004) Dita M Faras (1112012010) Nadya Getssa Isyadini (1112012020) Putri Rizki Adetia (1112012026) Jessica Gabriella (1112012042)

LI.1 Memahami dan Menjelaskan Otot-otot dan Mekanisme Membuka dan Menutup Mulut

LO.1.1 Otot pembuka mulut dan mekanismeLO.1.2 Otot penutup mulut dan mekanisme

 LI.2 Memahami dan Menjelaskan Mastikasi (Pengunyahan)

LO.2.1 DefinisiLO.2.2 FungsiLO.2.3 Mekanisme dan PergerakanLO.2.4 Otot-otot

 LI.3 Memahami dan Menjelaskan Deglutinasi (Penelanan)

LO.3.1 DefinsiLO.3.2 FungsiLO.3.3 Mekanisme dan RegulasiLO.3.4 Otot-otot

 LI.4 Memahami dan Menjelaskan Berbicara

LO.4,1 DefinisiLO.4.2 FungsiLO.4.3 Mekanisme dan Kontrol Berbicara

 LI.5 Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam terhadap Etika Makan yang BaikLO.5.1 Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam terhadap Etika Makan yang Baik

SASARAN BELAJARSASARAN BELAJAR

SASARAN BELAJARSASARAN BELAJAR

SASARAN BELAJARSASARAN BELAJAR

LI.1 Memahami dan menjelaskan otot-otot dan mekanisme membuka dan

menutup mulut

LO.1.1 Otot pembuka mulut dan mekanisme

 

Otot pembuka mulut :

▪ M. mylohyoid

▪ M. digastrikus

▪ M. pteriogoideus lateralis

LO.1.2 Otot penutup mulut dan mekanisme

▪ Proses menutup mulut juga terbagi menjadi 2 tahap,

▪ tahap yang pertama: mula-mula otot temporalis pars horizontalis berkontraksi sehingga capitulum mandibula di tarik ke dorsal kembali ke fossa mandibularis.

▪ sedangkan tahap yang kedua: oleh kontraksi otot masseter disertai otot temporalis pars verticalis, mandibula ditarik ke cranial maka terjadi penutupan mulut. 

▪  

Otot penutup mulut:

1. M. temporalis

2. M. masseter

3. M. pterigoideus medialis

4. Penggerak utamanya adalah : M. Maseter , M. Temporalis, M. Pterigoideus Medialis

LI.2 Memahami dan menjelaskan Mastikasi (Pengunyahan)

LO.2.1 Definisi

Mastikasi adalah suatu proses penghancuran makanan ketika gigi-gigi molar digunakan untuk mengerus dan gigi insisivus untuk memotong makanan yang melibatkan organ-organ didalam rongga mulut dan saliva sehingga mengubah ukuran dan konsistensi makanan.

LO.2.3 Mekanisme dan pergerakan

Ketika makanan  sudah mencapai bagian posterior rongga mulut, akan berpindah ke belakang di bawah soft palate oleh aksi menekan dari lidah. Lidah amat penting dalam pengumpulan dan penyortiran makanan yang bias ditelan, sementara mengembalikan lagi makanan yang masih dalam potongan besar ke bagian oklusal untuk pereduksian lebih lanjut.

otot mastikasi diinervasi oleh cabang nerevus cranial ke lima dan proses pengunyahan dikontrol saraf di batang otak. Stimulasi dari area spesifik retikular di batang otak pusat rasa akan menyebabkan pergerakan pengunyahan secara ritmik, juga stimulasi area di hipotalamus, amyglada dan di korteks cerebral dekat dengan area dengan area sensori untuk pengecapan dan penciuman dapat menyebabkan pengunyahan.

LO.2.4 Otot-otot Mastikasi

Otot-otot yang terutama bertanggung jawab untuk menggerakkan mandibula selama proses pengunyahan adalah m.masseter, m.temporalis, m.pterygoideus lateralis, m.pterygoideus medialis. Otot pengunyahan tambahan seperti muskulus mylohyoideus, m.geniohyoideus, m.stylohyoideus, m.infrahyodeus, m.buccinator dan labium oris

LI.3 Memahami dan menjelaskan deglutinasi (Penelanan)

LO.3.1 Definsi

Menurut kamus deglutasi atau deglutition adalah proses memasukkan makanan kedalam tubuh melalui mulut “the process of taking food into the body through the mouth”.

Proses penelanan adalah aktivitas terkoordinasi yang melibatkan beberapa macam otot-otot dalam mulut, otot palatum lunak, otot faring dan otot laring. Aktivitas otot penelanan dimulai sebagai kerja volunter dan kemudian berubah menjadi refleks involunter (Andriyani, 2001).

Hollinshead, Longmore (1985) menyatakan bahwa peristiwa menelan adalah peristiwa yang terjadi setelah proses pengunyahan selesai didalam mulut, kemudian mulut tertutup, lidah bagian ventral bergerak ke palatum sehingga mendorong bolus ke arah isthmus faucium menuju faring untuk selanjutnya di teruskan ke esophagus

LO.3.3 Mekanisme dan regulasi

Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase esophageal. 

  1. FASE ORALPada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yangdilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara disadari. Proses inibertahan kira-kira 0.5 detik

2. FASE FARINGEAL

Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul.

3.FASE ESOFAGEAL Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.

Fase Deglusasi

LO.3.4 Otot-otot dan persyarafan

Persyarafan

Proses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam 3 tahap :

1. Tahap afferen/sensoris dimana begitu ada makanan masuk ke dalam orofaring langsung akan berespons dan menyampaikan perintah. 

2. Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak (kedua sisi) pada trunkus solitarius di bag. Dorsal (berfungsi utuk mengatur fungsi motorik proses menelan) dan nukleus ambigius yg berfungsi mengatur distribusi impuls motorik ke motor neuron otot yg berhubungan dgn proses menelan.

3. Tahap efferen/motorik yang menjalankan perintah.

1. Otot di dalam kavum oris proprium

Otot yang termasuk didalam kelompok ini adalah otot – otot lidah dan otot – otot palatum lunak. Otot- otot lidah terdiri dari otot- otot instrinsik dan ekstrinsik.

2. Otot – otot faring

Terbagi menjadi 2 golongan yaitu otot- otot yang jalannya melingkar dan otot- otot yang menbujur faring.

3. Otot laring.Terbagi dua yaitu otot laring instrinsik dan otot laring ekstrinsik. Otot laring ekstrinsik yaitu muskulus krikotiroideus, sedangan otot- otot laring intrinsic yaitu muskulus tireoepiglottikus dan muskulus aritenoideus

Sistem Otot Deglusasi

LI.4 Memahami dan menjelaskan Berbicara

LO.4,1 Definisi

Berbicara adalah suatu proses dimana kata yang diucapkan dipilih untuk diproduksi, kemudian fonetisnya di formulasikan dan akhirnya diartikulasikan oleh sistem motorik pada aparatus vokal.

Proses bicara melibatkan beberapa sistem dan fungsi tubuh, yaitu sistem pernapasan, pusat khusus pengatur bicara di otak dalam korteks serebri, pusat respirasi di dalam batang otak, struktur artikulasi, resonansi dari mulut serta rongga hidung.

Vocal Track

Unsur dalam berbicara :

1. Respirasi (aliran udara) adalah diawalinya proses bicara

2. Fonasi, merupakan suara yang dihasilkan dari aliran udara keluar melalui laring.

3. Resonansi, adalah yang memberikan kualitas karakteristik pada bunyi gelombang suara yang ditimbulkan pita suara

4. Artikulasi (pengucapan), merupakan proses penghasilan suara dalam berbicara Artikulasi berfungsi untuk memodifikasi suara-suara laring dan membentuk suara-suara baru dalam rongga mulut. Artikulator tersusun atas:

1. Bibir, berfungsi untuk membendung udara pada pembentukan suara letup.

2. Palatum mole-durum.

3. Lidah, membentuk suara dengan mengangkat, menarik, menyempit, menipis, melengkung, menonjol, atau mendatar.

4. Pipi membendung udara di bagian bukal.

5. Gigi berfungsi menahan aliran udara dalam membentuk konsonan labio-dental dan apiko-alveolar.

6. Mandibula membuka dan menutup waktu bicara.

Organ-organ yang berperan dalam proses bicara :

Area Broca dan Area Wernicke

LI.5 Memahami dan menjelaskan pandangan islam terhadap etika

makan yang baik

LO.5.1 Memahami dan menjelaskan pandangan islam terhadap etika makan yang baik

Etika makan menurut Islam :

1. Halal dan thayib

�يٌن� ُم�ِب َع�ُد�ٌّو� �ْم �ُك َل �ُه� �َّن ِإ َط�اِن� ي اَلَّش� ُخ�َط�َو�اِت� �ُع�َوا �ِب �َّت َت ٌّو�اَل� !ا "ِب َط�ي اَل! َح�اَل� ْر ِض�� اَأْل ِف�ي ُم�َّم�ا �َوا �ُل ُك �اُس� اَلَّن 1َه�ا ُّي

� َأ �ا ُّي

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 168).

2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Makan dan Minum

Sebelum makan kita cukup membaca bismillah dan sesudahnya membaca alhamdulillah. Di niat kan untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT, yaitu dengan makan kita berharap tetap konsisten menjadi orang yang takwa.

3. Makan dan Minum dengan Tangan Kanan

: : - - اَل َق�اَل� �َّم�يَّنَك� �ي ِب �ْل ُك ِف�َق�اَل� �ُه�، َّم�اَل �َّش� ِب ٌّوسُلْم َعُليُه اَلُلُه صُلى اَلُلُه س�َوَل ْر� ُد� َّن َع� �ْل� �ُك َأ ! ُج�اَل ْر� َأِن�( )  : ُمسُلْم. ْرٌّواه ِف�يُه� �َل�ى ِإ ِف�ُع�َه�ا ْر� ِفَّم�ا ُر� �ِب اَلُك � ِإاَل �ُع�ُه� ُم�َّن ُم�ا �َط�ُع َت� اسَّت اَل� َق�اَل� �َطيُع� َّت َأس

Bahwasannya seseorang makan di dekat Rasulullah saw. dengan tangan kirinya. Lalu Rasul bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!”. Ia menjawab, “Aku tidak bisa”. Rasul bersabda, “Engkau tidak bisa? Tidak ada yang bisa menghalanginya (makan dengan tangan kanan) kecuali kesombongan (H.R. Muslim).

4. Makan dan Minum Sambil Duduk

: - - �َّم!ا َق�اِئ ُر�َب� َش� ِف�َّم�ٌن �َّم!ا َق�اِئ �ْم َح�ُد�ُك� َأ �ٌن� ِب ُر� �َّش ُّي � اَل ٌّوسُلْم َعُليُه اَلُلُه صُلى �ُه� اَلُل س�َوَل� ْر� َق�اَل�

اَلَّص�ِح�يِح�. ) ِف�ى �ْم� ُل ُم�س ٌّو�اه� ْر� �َق�ْئ َّت �س ي )ِف�ُل

Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Jika ia minum sambil berdiri, maka muntahkanlah!” (H.R. Muslim dalam Kitab Shahihnya).

 

5. Tidak boleh mencela makanan. Apa pun yang dihidangkan di depan mata kita, makanan merupakan rezeki dari Allah. Dari Abu Hurairah, ia berkata: ”Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan selamanya. Jika beliau suka dimakannya, dan jika tidak suka ditinggalkannya”.(HR Bukhari dan Muslim)

6. Jika makan bersama sama, ambillah dari yang dekat dekat saja, sejauh yang dapat di jangkau oleh tangan. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut: Dari Umar bin Abi Salamah berkata, ketika saya masih kecil di bawah asuhan Rasulullah SAW, aku bisa menjulurkan tanganku ke tempat makanan, maka Rasulullah SAW bersabda: “Wahai ananda, ucapkanlah ‘bismillah’, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang dekat kepadamu”.(HR.Muslim)

7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru. Jangan bersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar. 

8. Mengambil secukupnya sehingga dapat di konsumsi habis, jangan tersisa sedikit pun, walau hanya berupa sebutir nasi yang menempel di jari tangan umpamanya, karena hal itu menjadi bentuk pemubaziran yang dilarang. 

9. Haram menggunakan perabotan dari emas dan perak. Rasul pernah melarangnya dengan sabdanya:  

10. mengakhiri makan dan minum dengan berdoa sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas rezeki yang telah dikaruniakan, sehingga badan menjadi sehat, dan dapat melakukan ibadah ibadah lainnya yang telah Allah amanah kan.Doa singkat yang kita baca sebagaimana Rasulullah sabda kan: “Alhamdulillaahilladzi att’amanaa wasaqaanaa waja’alana minal muslimiin” yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dan minum, serta menjadikan kami sebagai orang muslim”(HR. Imam Ahmad)

 

Thank you