presentasi tugas besar morfologi-kelurahan langensari
DESCRIPTION
Kelurahan LangensariTRANSCRIPT
MORFOLOGI KELURAHAN LANGENSARI
Disusun oleh:
Danar Surya Widyantara 21040114120016Dearny Aggryeva Sihaloho 21040114120042Novita Rohmana Putri 21040114130096Dea Zahara Lutviana 21040114130110M. Wahyu Hidayat 21040114130114
Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro
2015
GAMBARAN UMUM WILAYAH Kelurahan langensari adalah salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat
dan merupakan salah satu dari 27 Kelurahan di Kabupaten Semarang. Kelurahan Langensari memiliki batas – batas wilayah sebagaiberikut: Utara : Kelurahan Gedanganak
Selatan : Kelurahan Wujil Barat : Desa Gogik Timur : Kelurahan Beji Secara geografis luas wilayah Kelurahan Langensari adalah 56,86 Ha. Kelurahan Langensari
terdiri dari 50 RT dari 6 RW dengan total kepala keluarga sebanyak 2.281. Jumlah penduduk Kelurahan Langensari adalah 7.843 jiwa yang terdiri atas warga berjenis kelamin laki – laki sebanyak 3.865 jiwa dan perempuan sebanyak 3.978. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Kelurahan Langensari adalah sebagai buruh industri dan wiraswasta.
Kelurahan Langensari merupakan kelurahan yang berada pada jalur koridor Semarang-Ungaran. Kelurahan Langensari secara administratif terpisahkan oleh Jalan Sudirman, pada sebelah Timur jalan adalah RW 1, RW 2 dan RW 3, sedangkan pada sebelah Barat Jalan Sudirman adalah RW 4, RW 5, dan RW 6. Bentuk wilayah Kelurahan Langensari dalam klasifikasinya, sebagian besar merupakan permukiman planned berada pada RW 1, 2, 3 dan unplanned berada di RW 4, 5, dan 6. Terbentuknya bentuk dan struktur wilayah Kelurahan Langensari dipengaruhi berbagai hal.
STRUKTUR DAN BENTUK FISIK KOTA BENTUK FISIK KOTA
- Bentuk kawasan Langensari tidak kompak, yaitu terpecah (fragment cities) dimana perluasan areal kota tidak langsung menyatu dengan induk, tetapi cenderung membentuk exclaves (umumnya berupa daerah permukiman yang berubah dari sifat perdesaan menjadi sifat perkotaan).
STRUKTUR KOTA Pola jalan
- berupa pola jalan linear dan loop.- pola yang linear jalan yang lurus dan bangunan di sisi sisinya
- pola jalan loop yang berbentuk seperti huruf U dan di sisi sisinya terdapat bangunan banguanan yang mengitari
Tipe Bangunan- berupa pola jalan yang tidak teratur sehingga
pola bangunan juga tidak teratur- ketidakteraturan sistem jalan ditinjau dari segi
lebar maupun arah jalannya. Perembetan kanampakan fisik kota
- berupa perembetan memanjang (ribbon/linear development) yang menunjukkan ketidakmerataan perembetan areal kota di semua sisi sisi luar pada daerah utama kota. - Perembetan yang paling cepat terlihat di seanjang jalur transportsi yang ada, seperti jalan Jendral Sudirman
BENTUK KOTA
RW 1, 2 dan 3 yang berada di timur jalan Jenderal Sudirman sebagian besar memiliki bentuk planned.
Ruas jalan di ketiga RW ini lebar-lebar kurang lebih 3 meter dan garis sempadan jalannya terlihat jelas.
Jalan cenderung lurus dan belokannya membentuk angle yang tegak lurus tetapi terkadang ada gang sempit yang hanya bisa dilewati 1 motor sehingga terlihat kontras dengan jalan utama yang lebar tadi.
Luas bangunan cenderung sama dan terdapat perumahan di sana.
Penampakan wilayah di RW 1, 2 dan 3 luas, tertata dan space dapat dirasakan.
RW 4,5,6 lebih banyak berbentuk unplanned. Jalanan tidak terduga, dari yang semula lurus
dan lebar, tiba-tiba berbelok, turun/naik curam, buntu, dan menyempit.
Lokasi yang terlihat paling unplanned yaitu di RW 5 dan sebagian permukiman di RW 4
Di RW 5 dan sebagian RW 4 tersebut, jalanan masuk cukup lebar lalu ketika masuk ke dalam, jalanan menjadi sangat sempit, hanya bisa dilewati 1 motor, banyak narrowing, jalan buntu, tiba-tiba melebar, dan banyak belokannya yang tidak terduga.
HUMAN SETTLEMENTKelurahan Langensari termasuk urban settlement. Dengan ciri-ciri:• Mayoritas penduduk bermata pencaharian buruh industri• Banyak lahan terbangun, dengan fungsi permukiman,
perdagangan, dan industri.• Ikatan komunitas mulai memudar• Sebagian besar penduduk yang bermukim di wilayah planned
terdiri dari para pendatang sehingga interaksi sosial kurang antar masyarakatnya.
FIGURE GROUND
LINKAGE
PLACE Karakteristik fisik Kelurahan Langensari kawasan
permukiman yang tumbuh pesat dan padat karena adanya proses urbanisasi pada tahun 2000an.
Terjadi perubahan tata guna lahan yaitu hilangnya lahan-lahan pertanian berubah menjadi lahan terbangun berupa permukiman dan industri.
Permukiman di Kawasan Langensari memanjang mengikuti jalan arteri Sudirman.
- Aktivitas- rata-rata bekerja sebagai buruh industri dan wiraswasta.- PKK, yasinan, karang taruna dan lain-lainnya- Tingkat perekonomian berada pada taraf menengah ke bawah, karena masih banyak penduduk yang bekerja di sektor informal.
- Sosial Budaya
- Kegiatan sosial budaya yang masih dilakukan merti desa merupakan acara pertunjukan wayang kulit yang diadakan sebagai ucapan rasa syukur masyarakat
- pembagian wilayah pada zaman dahulu sebelum dibentuknya Kelurahan Langensari, yaitu masyarakat masih beracuan pada pembagian wilayah Dusun Kalialang dan Dusun Kalisari.
- pelaksanaan bagi kedua wilayah tersebut berbeda, yaitu dua tahun sekali di Kalialang dan satu tahun sekali di Kalisari
- Identitas - Penduduk di Kelurahan Langensari dibagi berdasarkan batas administratif menjadi penduduk Langensari Barat dan Langensari Timur.- Langensari Timur berada di sebelah Timur Jalan Sudirman, terdiri atas RW 1, 2, dan 3. - Langensari Barat berada di sebelah Barat Jalan Sudirman, terdiri atas RW 4, 5, dan 6. - Namun bagi penduduk asli mengenal pembagian wilayah Kelurahan Langensari terdiri atas Dusun Kalialang dan Dusun Kalisari. - Batas kedua wilayah tersebut berupa sungai kecil di RW 6- Penduduk asli lebih mengenal dan mengakui identitas mereka sebagai warga Kalialang dan Kalisari, daripada Langensari. - Identitas tersebut masih melekat di penduduk asli meskipun telah ditetapkan batas-batas administratif.
Karakter Fisik
Karakter Non Fisik
CITRA KOTAPath
Di Jalan Jenderal Sudirman.merupakan Jalan Arteri Primer yang kemudian berhubungan dengan jalan lingkungan di Langensari Barat dan Langensari Timur.
Nodes
Di pertigaan Jalan Sudirman,merupakan persimpangan antara jalan menuju Langensari Barat dan Langensari Timur.
District- kawasan perdagangan yang berada di area Pasar Babadan terletak di jalan utama di Kelurahan Langensari.- kawasan industri PT Batam Textile di Jalan Sudirman
Edge- Batas wilayah Kelurahan Langensari dapat teridentifikasi dengan jelas, yaitu berupa sungai yang membatasi Kelurahan Langensari dengan Kelurahan Gedanganak.- Jalan Sudirman juga merupakan edge atau batas yang membatasi antara Langensari Barat dan Langensari Timur
LandmarkTidak ditemukan
landmark.
TOWNSCAPE
1. Junction 2. Line Gambar Analisis
1.1. T-junctions
T-junction atau pertigaan slah
satunya terletak di Jalan Kertabumi
RW 4 RT 4
1.2. Y-junctions
Y-Junction merupakan pertigaana
yang seolah-olah berbentuK Y,
terletak di depan SD Langensari 3
1.3. Multiple view
DI jalan yang terletak di RW 2,
dapat terlihat beberapa
pemandangan jalan sekaligus
Gambar Analisis
2.1 Curve
Curve atau jalan melengkung ini
terletak di depan SD Langensari 2
2.2 Angles
Angles merupakan perubahan sudut
garis arah jalan yang memperlihatkan
sisa-sisa pemandangan yang
panjang dan sebagian tertutup.
Terletak di RW 4 RT 7. Kawasan RT
7 di RW 4 merupakan kawasan
unplanned atau tidak terencana.
2.3 The pivot
Tidak ditemukan Tidak ada
2.4 Deviation
Tidak ditemukan Tidak ada
2.5 Deflection
Tidak ditemukan Tidak ada
2.6 Level
change
Level change atau perubahan
tingkatan yang dapat ditemukan
berupa turunan jalan di RW 6. Level
change banyak ditemukan di
kawasan RW 6, hal tersebut karena
pengaruh kontur.
3. Width 4. Overhead Gambar Analisis
3.1 Fluctuation
Tidak ditemukan Tidak ada
3.2 Narrowing
Narrowing terjadi karena
adanya bangunan yang
menjorok kearah jalan dan
keluar dari garis bangunan
yang memberikan makna
penyempitan permukaan
jalan. Narrowing terletak di
permukiman RT 7 RW 4.
3.3 Funelling
Funelling terjadi berawal dari
jalan yang lebar lalu menjadi
sempit.
3.4 Widening
Widening merupakan
pelebaran jalan
3.5 Constriction
Tidak ditemukan Tidak ada
3.6 Wing
Tidak ditemukan Tidak ada
Gambar Analisis
4.1 The chasm
Terletak di RT 7 RW 4
karena bentuk kawasan
yang organik, sehingga
banyak ditemukan gang-
gang sempit sehingga ketika
melewati gang tersebut
terasa kurang nyaman.
4.2 The colonnade
The collonade merupakan
sebuah bangunan yang
bagian atasnya menjorok
daripada bangunan di
bagian bawah. Pada
bangunan tersebut bagian
bawah diberikan tiang tiang
sehingga ada kesan bahwa
tiang tersebut menyangga
bangunan bagian atas.
Bangunan tersebut terletak
di RW 6.
4.3 The overhang
The overhang merupakan
sebuah bangunan yang
bagian atasnya menjorok
daripada bangunan di
bagian bawah. Tidak ada
tiang sehingga tidak terasa
bahwa bangunan bagian
atas lebih menjorok daripada
bagian bawah. Overhang
dapat ditemukan di ruko
Jalan Kertanegara RW 3.
4.4 The arch Tidak ditemukan Tidak ada
5. Containment 6. Feature Gambar Analisis
5.1 Closure
Tidak ditemukan Tidak ada
5.2 Enclosure
Enclosure merupakan
sebuah lahan terbuka. Di
kawasan RW 3 dapat
ditemukan lahan terbuka
dengan banyak pepohonan.
5.3 Going into
Tidak ditemukan Tidak ada
5.4 Dead end
Dead end atau gang buntu
yang dapat digunakan
sebagai lahan parkir dapat
ditemukan di RW 4.
Gambar Analisis
6.1 Hinting
Tidak ditemukan Tidak ada
6.2 Enticing Tidak ditemukan Tidak ada
6.3 Isolation
Tidak ditemukan Tidak ada
6.4 Framing
Tidak ditemukan Tidak ada
6.5 Vistas
Vistas terbentuk dengan
memberikan pemadangan
alam yang ada di ujung
lorong bangunan. Di ujung
jalan dapat terlihat
pemandangan pepohonan.
Terletak di Jalan
Kertanegara RW 4.
6.6 Incident
Tidak ditemukan Tidak ada
6.7 Punctuation
Tidak ditemukan Tidak ada
6.8 Landmark
Tidak ditemukan Tidak ada
Elemen-elemen lain yang mempengaruhi wajah kota :
Fasade bangunan berarti wajah, bagian muka atau depan bangunan.
Pada bangunan tersebut tampak jelas dari depan penampakan jendela, pintu, dinding, dan atap bangunan.
Dari penampakan muka bangunan tersebut, kita dapat memberikan penilaian
Skyline adalah keseluruhan atau sebagian titik pandang kota yang terdiri dari gedung-gedung dan berbagai ornament kota yang membelakangi langit.
Skyline dapat menjadi sebuah artifisial garis langit yang dibentuk dari keseluruhan ornament sebuah kota.
Skyline Kelurahan Langensari dapat terlihat dari ornamen berupa SUTET.