presentasi teori akuntansi bab 12

24
MAKALAH CAPITAL MARKET RESEARCH Kelompok 9 Nama Anggota : 1. Indra (023122056) 2. Diamond Chrisandhy P. (023122066) 3. Helen Wijaya (023122058) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI 1

Upload: rex1ndra

Post on 27-Sep-2015

91 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi Chap 12

TRANSCRIPT

MAKALAHCAPITAL MARKET RESEARCH

Kelompok 9Nama Anggota :1. Indra(023122056)2. Diamond Chrisandhy P.(023122066)3. Helen Wijaya(023122058)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS TRISAKTI2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGTeori akuntansi digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan dan bernalar dengan etis dan ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dengan teori akuntansi, masyarakat akan memandang suatu permasalahan secara luas dan tanpa adanya dengan teori yang melandasi maka praktik akuntansi yang baik tidak dapat terlaksana.Dalam perkembangannya, dikenal teori akuntansi positif. Teori ini berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari alasan bahwa peristiwa terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan, dan dari teori normatif, yang mengatur apa yang harus terjadi. Milton friedman memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu positif adalah perkembangan teori atau hipotesis yang menghasilkan valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati. Sama halnya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang menyatakan bahwa tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi berarti memberikan alasan untuk praktek diamati.Teori akuntansi positif ini digunakan untuk penelitian-penelitian di bidang pasar modal. Penelitian pasar modal membahas tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap harga saham. Dengan mempelajari teori ini, maka dapat diketahui bagaimana harga saham berubah akibat adanya informasi.Berdasarkan berbagai penelitian empiris yang dilakukan, sebagaian besar menyatakan bahwa informasi laba akuntansi mengandung informastion content sehingga dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Untuk itu, pada makalah ini, kami berusaha untuk mendalami berbagai informasi yang kami sajikan.

1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan sumber yang kami gunakan sebagai rujukan/referensi, maka rumusan masalah yang dapat dibahas adalah sebagai berikut.1. Bagaimanakah filsafat akuntansi positif?2. Bagaimanakah kekuatan dari teori positif?3. Apa saja ruang lingkup akuntansi positif?4. Bagaimanakah penelitian pasar modal dan hipotesis pasar efisien?5. Apakah dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham?6. Bagaimanakahstrategi perdagangan?7. Permasalahan Auditor?1.3TUJUANAdapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Bagaimanakah filsafat akuntansi positif2. Untuk mengetahui Bagaimanakah kekuatan dari teori positif3. Untuk mengetahui Apa saja ruang lingkup akuntansi positif4. Untuk mengetahui Bagaimanakah penelitian pasar modal dan hipotesis pasar efisien5. Untuk mengetahui Apakah dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham6. Untuk mengetahui Bagaimanakahstrategi perdagangan7. Untuk mengetahuiPermasalahan Auditor?

8.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 PHILOSOPHY OF POSITIVE ACCOUNTING THEORYFilosofi Teori Akuntansi PositifPositive theory (teori positif) memahami fenomena akuntansi dengan cara mengamati kejadian secara empiris dan menggunakan hasil pengamatan tersebut untuk memprediksi pengamatan dalam ruang lingkup yang lebih luas (maksudnya menggunakan sampel untuk memprediksi populasi) dan/atau memprediksi kejadian yang akan datang. Menurut Friedman, tujuan dari ilmu pengetahuan positif adalah memprediksi perkembangan teori atau hipotesis yang menghasilkan informasi yang valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) tentang fenomena yang belum diamati. Menurut Watts dan Zimmerman, tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (explain) dan memprediksi (predict) praktik akuntansi. Menjelaskan (explain) berarti menunjukkan alasan mengapa sebuah praktik akuntansi tertentu dilakukan. Memprediksi (predict) berarti teori ini memprediksi fenomena-fenomena yang belum diteliti.Fokus ekonomikTeori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan seperti yang di bawah ini: Apa saja biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif? Apa saja biaya dan manfaat dari peraturan dan proses penetapan standar akuntansi ? Apa akibat dari pernyataan laporan keuangan terhadap harga saham? Model penilaian akuntansi mana yang lebih unggul dalam memprediksi harga di masa depan, retur, laba atau arus kas?AsumsiUntuk menjawab pertanyaan ini, teori akuntansi positif didasarkan pada beberapa asumsi tentang perilaku individu: Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif utilitas maximisers keuangan (Rems) Manajer memiliki kebebasan untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung untuk memaksimalkan utilitas mereka (kepentingan pribadi) atau untuk mengubah pembiayaan perusahaan, investasi dan kebijakan produksi untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri. Manajer akan mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai perusahaan

2.2 STRENGHTS OF POSITIVE THEORYSalah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa percobaan tertentu untuk akuntansi dan praktik audit tidak seluruhnya didasarkan pada identifikasi, pengamatan empiris atau metode. Watt dan Zimmerman menegaskan bahwa konsep yang kuat memerlukan spesifikasi keduanya yaitu tujuan dan fungsi objektif.Tujuan pemantauan dan pengendalian terhadap manajemen, atau keputusan ekonomi dan memprediksi arus kas masa depan dan lain sebagainya adalah kelebihan akuntan bila dibandingkan dengan pihak lain dalam hal merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi objektif adalah spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai wajarnya mempengaruhi distribusi kekayaan antara pemegang saham, kreditur dan manajer. Hal ini berlangsung lebih dari sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi dalam mengukur nilai wajar . (Godfrey, 2010 : 405 ).Dalam teori normatif menurut Popper, tidak terdapat sejumlah pengujian empiris yaitu tes teori terhadap data yang nyata dapat membuktikan teori yang ada harus benar, tetapi teori jugadapat disangkal, atau mampu dipatahkan. Seharusnya tujuan utama dari informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga mereka dapat memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan dalam menilai pasar saham dengan melaporkan nilai wajar saat ini untuk mengendalikan pembayaran kompensasimanajemen dengan mewajibkan praktik akuntansi yang konservatif. Asumsi bahwa salah satu tujuan normatif adalah akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari perusahaan. Asumsi teori normatif yang lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset sebesar biaya kini untuk menunjukkan kepada investor bagaimana dana mereka mampu mempertahankan kapasitas operasi perusahaan.Menurut Popper's,standar normatif, dan teori preskriptif adalah metodologis yang lemah. ( Godfrey, 2010 : 406 )Terdapat masalah metodologis lebih lanjut dengan teori normatif dan preskriptif:Jika suatu akuntansi normatif tujuannya untuk meningkatkan kualitas informasi dalam laporan akuntansi,akan tetapi hal itu menunjukkan bahwa akuntansi normatif tidak menunjukan sepenuhnya untuk melayani para pengguna laporan keuangan (termasuk regulator, debt holders, shareholders, manajemen). informasi akuntansi yang dihasilkan oleh nilai wajar benar-benar meningkatkan keputusanpemegang saham dan neraca serta laporan laba rugi disusun berdasarkan konsep biaya historis, dan untuk menunjukkan bahwa alternatif nilai historis lebih berguna. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak investorterhadap jumlah laba dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan biaya historis, dimana informasi yang memadai telah disampaikan ke pasar, atau apakah mereka ditipu oleh manipulasi pasar tidak efisien karena pengungkapan informasi yang tidak memadai atau informasi akuntansi yang menjadi kurang relevan. Lalu, setelah hampir 40 tahun Indonesia merdeka, hanya segelintir perusahaan yang dengan sukarela memanfaatkan teknik nilai wajar sebagai aternatif pengungkapan dan mengadopsi International Financial Reporting Standart (IFRS) yang menggunakan pengukuran nilai wajar dalam ekonomi dan dampak sosial pada bisnis dan masyarakat, dan memiliki standar akuntansi yang telah diputuskan tanpa campur tangan politik.Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan pandangan teori positif bahwa penulis standar akuntansi preskriptif mungkin telah gagal untuk sepenuhnya memahami dampak dari penerapan metode pengukuran nilai wajar. ( Godfrey, 2010 : 407).

2.3 SCOPE OF POSITIVE ACCOUNTING THEORYPerkembangan teori akuntansi positif dapat dikelompokkan ke dalam dua tahapan.1. Tahapan awal: research in to accounting dan behaviour of capital market.Literatur pada tahap ini masih belum menjelaskan praktik akuntansi. Penelitian pada saat itu menelusuri hubungan antara data pengumuman akuntansi dan reaksi harga saham. Hasil dari penelitian menunjukkan laporan keuangan yang dibuat berdasarkan historical cost dapat memberikan informasi yang digunakan dalam pasar modal untuk valuasi saham, tetapi pada saat itu informasi akuntansi bukan satu-satunya informasi yang digunakan untuk penilaian perusahaan. Pada saat itu penelitian belum mampu menjawab apakah angka-angka akuntansi (accounting numbers) merupakan primary driver dari harga saham dan hal tersebut mendukung argumen bahwa laporan akuntansi merupakan cara terbaik untuk pertanggungjawaban pada fungsi stewardship (fungsi antara pemilik dengan pengelola). Akhirnya teori financial economics, hipotesis pasar efisien, dan capital asset pricing model (CAPM) digabungkan ke dalam literatur.2. Tahapan kedua: literature sought to explain and predict accounting practices across firms.Pada tahap ini ada dua fokus utama yang akan dijelaskan sebagai berikut:a. Ex postPerusahaan membuat pilihan-pilihan akuntansi untuk alasan oportunistik. Perspektif oportunistik ini disebut ex post jika manajer memilih aturan akuntansi tertentu setelah adanya fakta yang menunjukkan bahwa pemilihan aturan akuntansi tersebut adalah untuk memaksimalisasi kepentingan pribadinya.b. Ex antePerusahaan memilih praktik akuntansi tertentu dengan alasan efisiensi. Aturan akuntansi tertentu diterapkan untuk mengurangi cost of contracting antara perusahaan dengan claimholders.Pemilihan metode akuntansi ex ante untuk alasan efisiensi tidak menghalangi manajer untuk membuat pilihan oportunistik ex post karena tidak mungkin atau tidak efisien untuk menyisihkan perilaku oportunistik manajer.

2.4 CAPITAL MARKET RESEARCH AND THE EFFICIENT MARKET HYPOTHESISAda dua tipe penelitian mengenai pasar modal yang penting bagi teori akuntansi positif, yaitu:1. studi yang mempelajari dampak penerbitan informasi akuntansi terhadap return saham, dan2. studi yang mempertimbangkan dampak dari perubahan aturan akuntansi terhadap harga saham.Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan penelitian di atas didasarkan atas paradigma financial economics, yaitu efficient market hypothesis (EMH). EMH berdasarkan microeconomic price theory dimana di dalam competitive capital market, marginal cost dari informasi sama dengan pendapatan marginal (Godfrey, 2010 : 408).Menurut Fama, pasar yang efisien (efficient market) adalah pasar yang menyesuaikan secara cepat terhadap informasi yang baru. Fama menambahkan bahwa pasar dikatakan efisien apabila harga suatu saham mencerminkan secara penuh semua informasi berdasarkan asumsi jika:a. tidak ada biaya untuk transaksi jual beli sekuritas,b. informasi tersedia secara bebas dan gratis untuk semua market participant, danc. ada persetujuan atas implikasi informasi saat ini terhadap harga saat ini dan distribusi harga masa depan.Akan tetapi teori mengenai pasar efisien di atas tidak dapat menjawab permasalahan di beberapa pasar lainnya. Oleh karena itu, Fama membedakan pasar ke dalam tiga bentuk.

1. The weak form.(pasar efisien bentuk lemah)Harga sekuritas pada saat tertentu merefleksikan secara penuh informasi yang dikandung oleh harga sebelumnya. Investor tidak dapat memperoleh profit jika melihat dari informasi siklus harga (dow theory), pattern harga (head and shoulders), atau aturan-aturan lainnya seperti odd-lot behaviour, moving averages dan relative strenght.2. The semistrong formharga sekuritas secara sempurna merefleksikan informasi yang dipublikasikan dan informasi harga sebelumnya. Tidak ada strategi jual beli yang menguntungkan untuk memperoleh profit dengan cara menganalisis informasi-informasi yang dipublikasikan.3. The strong formHarga sekuritas secara sempurna merefleksikan informasi semua informasi, baik itu yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Dari ketiga bentuk pasar efisien, bentuk semistrong adalah yang paling langsung berhubungan dengan penelitian akuntansi, karena informasi akuntansi dari publik teori akuntansi normatif dan badan penetapan standar akuntansi memberikan argumentasi tentang bentuk manfaat laporan akuntansi yang diungkapkan kepada investor kaitannya terhadap pengambilan keputusan, jika harga merefleksikan seluruh informasi publik yang tersedia (termasuk nilai aktiva lancar dan kewajiban), maka argumen normatif untuk pengukuran yang tepat dan pelaporan yang sangat lemah (Belkaoui, 2004:142-143). Berbicara tentang pasar efisien, kami tidak menyarankan bahwa setiap investor, siapapu yang memiliki bentuk pengetahuan dari semua informasi pasar efisien tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah benar disajikan oleh suatu perusahaan diinterpretasikan oleh pembuat keputusan individu. Pasar efisien dalam konteks EMH mencerminkan harga sekuritas yang diakibatkan dari semua informasi yang relevan. Sedangkan EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas. Captal Market Research(CMR) merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis tentang perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan (model pasar) yang berasal dari capital asset pricing model (CAPM), untuk memperkirakan (abnormal return) atas saham biasa perusahaan pada saat peristiwa yang terjadi, misalnya pengumuman laba (Godfrey, 2010 : 409).

2.5 IMPACT OF ACCOUNTING PROFITS ANNOUNCEMENTS ON SHARE PRICES1. DirectionStudi oleh Ball dan Brown merupakan dasar akuntansi positif. Seperti yang telah disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan kandungan informasi dalam laba akuntansi pada kaitannya dengan pasar saham.Pandangan umum oleh ahli teori normatif adalah bahwa keuntungan biaya historis tidak ada artinya, karena keseluruhan hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi.Ball dan Brown menguji kegunaan angka laba biaya historis untuk keputusan investasi. Mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terdapat pada laba berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan diri untuk mencerminkan informasi tersebut.Ball dan Brown menggunakan data261 perusahaan ASdalam periode 1946-1966 untuk menguji dampak pengumuman harga dari keuntungan yang tak terduga. Hasil pengujian Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan.Pertama, ada informasi konten yang signifikan yang dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada pelepasan arus informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan yang berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga,pasar tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk melakukan perdagangan pada informasi akuntansi, setelah informasi akuntansi tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut diperhitungkan.

2. MagnitudeStudi baru-baru ini terkosentrasi pada pengenalan abnormal return, yaitu positif atau negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau penurunan keuntungan tak terduga.Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga terhadap keuntungan dan abnormal return. Teori yang mendasari pegujian-pengujian ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak terduga.Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-0,15% berhubungan dengan laba tak terduga sebesar 1%. Artinya, mereka tidak menemukan fakta bahwa hubungan sensitivitas antara proporsi abnormal return dengan keuntungan tak terduga. 3. Asimetri Informasi dan Ukuran PerusahaanKandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan maka semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi merupakan fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya pencarian informasi tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar. Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh: Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan melaporkan secara konstan dalam media keuangan dan oleh aktivitas analis keuangan.Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terdapat dalam akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa laba memberikan informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil. Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia menunjukkan bahwa: Harga sekuritas perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga sekuritas perusahaan kecil. Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar.4. VolatilityPeneliti lain telah menggunakan indeks alternatif kandungan informasi dari pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari pengujian ini adalah bahwa jika ada informasi dalam pengumuman pendapatan, kita dapat mengekspektasikan perubahan harga yang lebih besar dari harga pengumuman tersebut. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal return (8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba). Hasil studi Beaver konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu pengumuman varians return perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya.5. Association Studies and Earnings Response Coefficient (ERC)ERC diteliti dengan menggunakan regresi OLS yang menggunakan return sebagai variabel dependennya. ERC merupakan slope (koefisien) yang menunjukkan keinformatifan laba.Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5) Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer. (Godfrey, 2010)

6. Determinants of Firm ValueStudi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan.7. Factors wich Can Affect the ERCBeberapa faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient antara lain:a. Risiko dan ketidakpastianb. Kualitas auditc. Industrid. Tingkat Bungae. Financial Leveragef. Tingkat Pertumbuhan Perusahaang. Laba permanen dan temporerh. Non-linear Modellingi. Disagregating Profitsj. Cash flowsk. Balance sheet dan komponennya8. Methodological IssuesWilliams dan Findlay menyatakan bahwa EMH labih mempengaruhi harga sekuritas. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa manajer menggunakan Williams dan Findlay menyatakan bahwa EMH lebih mempengaruhi harga sekuritas. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa manajer menggunakan akuntansi untuk membohongi pasar atau pasar efisien dan mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak berakibat pada aliran kas.

2.6 TRADING STRATEGIES1. Perubahan informasi setelah pengumumanDalam sebagian besar penelitian, informasi akuntansi berupa angka, efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi berhubungan dengan apakah angka-angka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas. Namun, beberapa peneliti mempertanyakan asumsi ini.2. Winner-loser strategies dan sikap optimis para analis keuangan.Efek ini menghasilkan strategi trading. Saham yang menhhasulkan return positif yang ekstrim (winner) atau return negatif ekstrim (loser) diranking dalam tiga tahun performancenya dan ditempatkan di dalam portofolio.Terlalu percaya diri tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor untuk meremehkan pentingnya informasi publik disebarluaskan.Terlalu percaya diri tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor untuk meremehkan pentingnya informasi publik disebarluaskan.3. Mekanistik atau dampak perilakuAda dua hipotesis yang dikembangkan Pasar bereaksi secara mekanistik terhadap perubahan data akuntansi, tanpa memperhatikan apakah bersifat kosmetik atau yang mempunyai dampak aliran kas. Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas4. Manipulasi angka-angka akuntansiLaba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang bervariasi.Dalam perspektif oportunistik, kecurangan adalah varian paling ekstrim dari manajemen laba dan digunakan oleh para manajer untuk menipu pengguna laporan keuangan. Manipulasi ekuitas terjadi ketika para manajer mencoba untuk memanipulasi rekening untuk menaikkan harga saham untuk meningkatkan jumlah kekayaan mereka pada saham atau opsi, atau meningkatkan harga penawaran saham perdana. Kompensasi manajemen adalah ketika manajer memanipulasi rekening sehingga memaksimalkan utilitas dari skema bonus yang terikat ke angka akuntansi (Godfrey, 2010).5. Mendeteksi kualitas dan probabilitas accounting managementFakta dalam pasar modal menunjukkan bahwa managers cosmetic secara akrual berdampak terhadap harga saham.Bukti juga menunjukkan bahwa harga akan kembali ke nilai fundamental, tetapi mungkin membutuhkan waktu bahkan sampai satu tahun atau lebih.Kita dapat menggunakan reaksi harga saham sebagai indikasi kualitas. Laporan auditor dan pendapatnya juga dapat digunakan sebagai proxy untuk kualitas tetapi ada beberapa perdebatan tentang apakah benar-benar auditor independen. Kekuatan tata kelola perusahaan juga dapat menjadi indikator dan pengganti kualitas informasi. (Godfrey, 2010)

2.7 ISSUES FOR AUDITORSFakta-fakta empiris memperlihatkan bahwa laba akuntansi mengandung information content dan reaksi pasar terhadap angka akrual menjadi bias karena investor tidak mengapresiasi sifat akrual tersebut. Selain itu terdapat fakta juga bahwa auditing berhubungan dengan cost of capital (biaya modal).Banyak penelitian meneliti hubungan antara pilihan auditor dan biaya modal (ditinjau dalam bab ini) dan permintaan untuk kualitas auditmenghadapi masalah metodologis yang sama. Para peneliti tidak dapat melakukan percobaan terkontrol untuk membuktikan hubungan kausal antara pilihan auditor dan biaya modal.

KESIMPULAN

Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab pertanyaan tentang: (1) manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi yang (2) manfaat dan kekurangan peraturan dan proses penetapan standar (3) dampak pelaporan keuangan terhadap harga saham (4) Penilaian akuntansi mana yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil dan laba dimasa yang akan datang. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif : (1) Manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai kebijakan dalam memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan pendanaan, investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.Keunggulan teori positif : (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive yang dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative teori dilandasi kebijakan dari praktik yang mungkin menyebabkan ketidak sesuaian dengan keadaan yang sebenarnya. Pasar modal efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan dengan informasi baru. Asumsi pada pasar moal efisien adalah : (1) Tidak ada biaya transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga kini dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang. Salah satu tujuan teori akuntansi posiitif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi terhadap harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari yang diharapkan akan mempenngaruhi harga saham. Laba akuntansi historis mengandung informasi yang cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di pasar, jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan.Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin berlawanan dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan Freeman: (1) Perusahaan memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2) Perusahaan besar mempunyai tingkat informasi yang lebih besar yang dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan likuiditas dan masalah kontrak. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5) Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer.Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi: (1) Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-losser strategies dan sikap optimis para analis keuangan.Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang bervariasi.Beberapa masalah bagi auditor adalah : (1) Berdasarkan bukti empiris, laba akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas audit

Daftar Pustaka

Godfrey et. al. 2010. Accounting Theory. Australia : Wiley8

7