presentasi laporan akhir edited

68
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAN CV. CAKRABUANA JAYA YOGYAKARTA

Upload: suparmono-dr-cand-se-msi

Post on 02-Jul-2015

1.454 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi laporan akhir edited

KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DAN

CV. CAKRABUANA JAYA YOGYAKARTA

Page 2: Presentasi laporan akhir edited

1. Mengidentifikasi sektor-sektor potensial yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gunungkidul.

2. Melakukan kajian mengenai lokasi, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana, peluang investasi di Kabupaten Gunungkidul

3. Menyediakan data dan informasi berupa potensi serta peluang investasi di Kabupaten Gunungkidul dalam bentuk peta potensi unggulan daerah Kabupaten Gunungkidul.

4. Dari data analisis sektor unggulan, dilakukan identifikasi produk unggulan di Kabupaten Gunungkidul

Page 3: Presentasi laporan akhir edited

Ruang Lingkup1. Wilayah administrasi terdiri dari 18 kecamatan.

2. Mengumpulkan, mengintepretasikan, menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan kondisi riil perekonomian, indikator ekonomi makro, potensisektor ekonomi, serta kinerja ekonomi Kabupaten Gunungkidul

3. Melakukan studi pustaka terhadap kajian terdahulu yang berkaitan dengan analisapertumbuhan ekonomi makro, tren laju pertumbuhan ekonomi, serta kontribusisektor pembentuk PDRB Kabupaten Gunungkidul; identifikasi sektor yangmemiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga dapat dikembangkansebagai sektor andalan dalam memacu pertumbuhan dan pembangunanekonomi di Kabupaten Gunungkidul.

4. Menyusun daftar kegiatan usaha yang layak ditawarkan kepada calon investor yang mencakup gambaran singkat usaha, lokasi, kapasitas, insentif, dan analisasingkat.

Page 4: Presentasi laporan akhir edited

1. Dokumen hasil kajian mengenai sektor-sektor potensialyang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi di KabupatenGunungkidul.

2. Dokumen hasil kajian mengenai lokasi, ketersediaanlahan, sarana dan prasarana, peluang investasi di KabupatenGunungkidul.

3. Dokumen tentang data dan informasi berupa potensi sertapeluang investasi di Kabupaten Gunungkidul dalam bentukpeta potensi unggulan daerah Kabupaten Gunungkidul.

4. Dokumen mengenai daftar kegiatan usaha yang layakditawarkan kepada calon investor yang mencakup gambaransingkat usaha, lokasi, kapasitas, insentif, dan analisa singkat.

Page 5: Presentasi laporan akhir edited

A. Sektor Unggulan

Data Primer

Data Primer diperoleh dengan metode wawancara

langsung dengan key persons yang relevan dan

terkait dengan kajian ini.

Data Sekunder

Data Sekunder yang diperlukan adalah Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Sleman.

Page 6: Presentasi laporan akhir edited

B. Komoditas Unggulan

Data Primer.

1. kondisi dan prospek pemasaran;

2. minat berusaha pada komoditas yang bersangkutan;

3. teknik produksi dan ketersediaan bahan baku;

4. sarana dan prasarana yang tersedia;

5. potensi pertumbuhan;

6. kebijakan pemerintah yang mendukung komoditas tersebut;

7. adanya kemitraan atas dasar hubungan bisnis saling menguntungkan.

Data Sekunder

Data yang diperoleh dari instansi terkait, seperti BPS Kabupaten Gunungkidul,Data tersebut diolah dengan aplikasi rasio, tingkat pertumbuhan.

Page 7: Presentasi laporan akhir edited

Metoda Analisis1. Diskriptif (kualitatif)

2. Tipologi Klassen

Page 8: Presentasi laporan akhir edited

3. Location Quotient (LQ)

LQ = (Eij/Ej)/(Ein/En)

Eij = Kontribusi sektor i di kabupaten j

Ej = PDRB kabupaten j

Ein = Kontribusi sektor i di propinsi n

En = PDRB propinsi n

• Jika nilai LQ > 1, maka kabupaten j untuk sektor i ada spesialisasi (tingkat

spesialisasi kabupaten > tingkat spesialisasi propinsi)

• Jika nilai LQ = 1, maka wilayah j > untuk sektor i ada spesialisasi (tingkat

spesialisasi kabupaten = tingkat spesialisasi propinsi)

• Jika nilai LQ < 1, maka wilayah j untuk sektor i tidak ada spesialisasi (tingkat

spesialisasi kabupaten < tingkat propinsi)

Page 9: Presentasi laporan akhir edited

4. Analisis SWOT KUANTITATIF

KEKUATAN, KELEMAHAN,

PELUANG, DAN TANTANGAN Nilai Bobot Poin

1. 4 14% 0.552

2. 4 14% 0.552

3. 4 14% 0.552

... 4 14% 0.552

... 3 10% 0.621

10 3 10% 0.621

Posisi Kekuatan 29 100% 4.621

Nilai : antara 1-5 dengan justifikasi akademik

Bobot : nilai masing-masing dibagi total posisi kekuatan

Poin : nilai x bobot masing-masing poin

Page 10: Presentasi laporan akhir edited

sektor

Sub. sektor

Produk

Page 11: Presentasi laporan akhir edited

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN ANTARA

DRAFT LAPORAN AKHIR

PRESENTASI / DISKUSI DENGAN

TIM PENGAWAS DAN PPKom

Laporan Pendahuluan yang telah

disepakati

Data Sekunder:

•Perundang-undangan dan peraturan dibawahnya yang terkait

kegiatan potensi unggulan dan investasi.

•Referensi akademis dan empiris

•Referensi terkait lainnya

•Profil geografis, demografis, dan sosial di Kecamatan, Kab.

Gunungkidul

•Potensi aset dan sumber daya untuk komoditas unggulan dan

investasi

Data Primer:

•kondisi dan prospek pemasaran;

•minat berusaha pada komoditas yang bersangkutan;

•teknik produksi dan ketersediaan bahan baku;

•sarana dan prasarana yang tersedia;

•potensi pertumbuhan;

•kebijakan pemerintah yang mendukung komoditas tersebut;

•adanya kemitraan atas dasar hubungan bisnis saling

menguntungkan

a. Progres report pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan di

wilayah sasaran kegiatan.

b. Hasil sementara penelitian (data survei, kuisioner dan laporan

penelitian, .

c. Permasalahan di lapangan.

d. Upaya-upaya pemecahan permasalahan.

Pengumpulan Data:

Wawancara, Dokumentasi dan Survei

Alat Analisis:

•Diskriptif

•Tipologi Klassen

•LQ

•SWOT

PRESENTASI / DISKUSI DENGAN

TIM PENGAWAS DAN PPKom

ANALISA DATA

•Dokumen hasil kajian mengenai sektor-sektor potensial yang dapat

memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gunungkidul.

•Dokumen hasil kajian mengenai lokasi, ketersediaan lahan, sarana dan

prasarana, peluang investasi di Kabupaten Gunungkidul.

•Dokumen tentang data dan informasi berupa potensi serta peluang

investasi di Kabupaten Gunungkidul dalam bentuk peta potensi

unggulan daerah Kabupaten Gunungkidul.

•Dokumen mengenai daftar kegiatan usaha yang layak ditawarkan

kepada calon investor yang mencakup gambaran singkat usaha, lokasi,

kapasitas, insentif, dan analisa singkat.

PENYERAHAN DRAFT LAPORAN

AKHIR

PRESENTASI LAPORAN AKHIR

DENGAN TIM PENGAWAS DAN

PPKomLAPORAN AKHIR

•Pemahaman terhadap KAK (latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan,

masukan dan keluaran)

•Metodologi

•Alokasi pengerahan tenaga ahli, penunjang dan surveyor

•Metode pelaksanaan

•Jadwal penugasan personil

•Jadwal pelaksanaan pekerjaan

•Diskripsi awal target sasaran

•Data-data pendukung yang terkait dengan kegiatan

•Bahan/instrumen survei (kuesioner) dan daftar sasaran survei

Gam

bar

4.2

. K

era

ngka P

ela

ksa

naan P

ekerj

aan

Page 12: Presentasi laporan akhir edited
Page 13: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK PERIJINAN YANG DIANALISIS S TS

1. Jenis dan tatacara perizinan usaha di Kabupaten

Gunungkidul lengkap dan informatif.

54,55 % 18,8%

2. Kemudahan akses informasi perizinan usaha 63,64% 18,18%

3 Kemudahan prosedur pengurusan perizinan usaha 63,64% 18,18%

4 Keterjangkauan biaya perizinan usaha 54,55 18,18

5 Kecepatan waktu pengurusan perizinan usaha 63,64% 18,18%

Page 14: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK YANG DIANALISIS S TS

1. Keberpihakan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul pada pelaku usaha72,73% 9,09%

2.Kemampuan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam

merumuskan kebijakan yang mendukung kegiatan usaha63,64% 36,36%

3Kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

yang tidak merugikan kegiatan usaha63,64% 27,27%

4

Keaktifan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam

membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi

pelaku usaha

72,73% 27,27%

5Pajak dan retribusi daerah yang tidak menghambat

kegiatan usaha72,73% 18,18%

6Tingkat retribusi daerah yang terkait dengan kegiatan usaha

senilai/sepadan dengan layanan yang diberikan Pemerintah63,64% 18,18%

Page 15: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK YANG DIANALISIS S TS

1. Ketersediaan sarana transportasi yang ada sekarang ini

cukup mendukung kegiatan usaha72,73% 9,09%

2.Biaya transportasi yang terjangkau bagi masyarakat,

mayoritas responden63,64% 18,18%

3Ketersediaan jaringan air bersih untuk mendukung kegiatan

usaha69% 15%

4 Biaya air bersih tersedia secara memadai 72,73% 18,18%

5Ketersediaan pasokan listrik untuk mendukung kegiatan

usaha72,73% 18,18%

6Keterjangkauan biaya pemakaian listrik untuk mendukung

kegiatan usaha

63,64%9,09%

7 Penyediaan sarana teknologi informasi63,64%

27,27%

Page 16: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK YANG DIANALISIS S

1. Permodalan dan layanan keuangan dari lembaga keuangan 72,73%

2.

Terjadinya dinamika perekonomian makro di Kabupaten

Gunungkidul diyakini memiliki pengaruh positif terhadap kegiatan

usaha para responden

72,73%

3Peningkatan daya beli masyarakat merupakan salah satu faktor

positif bagi perkembangan usaha di Kabupaten Gunungkidul72,73%

4Aspek persaingan usaha di Kabupaten Gunungkidul dinilai relatif

kompetitif62,63%

Page 17: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK YANG DIANALISIS S

1. faktor sosial politik di Kabupaten Gunungkidul

berpengaruh positif bagi perkembangan dunia usaha72,73%

2.kebijakan perburuhan di Kabupaten Gunungkidul

mendukung pengembangan dunia usaha63,64%

Page 18: Presentasi laporan akhir edited

NO ASPEK YANG DIANALISIS S

1. Tokoh masyarakat menginginkan adanya sosialisasi kebijakan

yang sudah ada kepada warga dan pelaku usaha72,72%

2.

Sebaran lokasi investasi dirasa perlu ada keseimbangan antar

kelurahan di setiap kecamatan, sehingga tidak terjadi konsentrasi

kegiatan usaha pada wilayah/lokasi tertentu saja

81,8%

3Telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk kegiatan

investasi, seperti listrik, sarana transportasi, dan telekomunikasi81,8%

4Kondisi sosial budaya dan keamanan di kecamatan relatif

mendukung kegiatan investasi90,91%

Page 19: Presentasi laporan akhir edited

Lapangan UsahaRata2

KetKtrbsi Ptbhn

1. Pertanian 7.00 0.75 P

a. Tanaman Bahan Makanan 5.05 0.95 P

b. Tanaman Perkebunan 0.10 0.63 B

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0.96 0.17 B

d. Kehutanan 0.83 0.33 B

e. Perikanan 0.06 1.12 K

2. Pertambangan dan Penggalian 0.33 0.21 B

Penggalian 0.33 0.21 B

3. Industri Pengolahan 1.99 0.64 P

Industri Tanpa Migas 1.99 0.64 P

4. Listrik, Gas & Air Bersih 0.09 1.76 K

a. Listrik 0.08 1.87 K

b. Air Bersih 0.01 0.87 B

5. Bangunan 1.45 1.30 M

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 2.61 1.16 M

a. Perdagangan Besar & Eceran 1.91 1.19 M

b. Hotel 0.02 0.37 B

c. Restoran 0.68 1.10 K

7. Pengangkutan & Komunikasi 1.25 1.11 M

a. Pengangkutan 1.14 1.08 M

1. Angkutan Jalan Raya 1.11 1.08 M

2. Jasa Penunjang Angkutan 0.04 1.02 K

b. Komunikasi 0.11 1.51 K

1. Pos & Telekomunikasi 0.06 1.44 K

2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.04 1.63 K

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.82 1.31 K

a. Bank 0.23 2.17 K

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.11 0.73 B

c. Sewa Bangunan 0.46 1.08 K

d. Jasa Perusahaan 0.03 1.11 K

9. Jasa-Jasa 2.38 0.84 P

a. Pemerintahan Umum 2.03 0.83 P

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 1.29 0.82 P

2. Jasa Pemerintahan Lainnya 0.75 0.86 B

b. Swasta 0.35 0.91 B

1. Sosial Kemasyarakatan 0.14 0.81 B

2. Hiburan dan Rekreasi 0.04 1.54 K

3. Perorangan & Rumahtangga 0.16 0.86 B

Page 20: Presentasi laporan akhir edited

No. Sub Sektor Golongan

1 Tanaman Bahan Makanan Potensial

2 Perikanan Berkembang

3 Industri Pengolahan Tanpa Migas Potensial

4 Restoran Bekembang

5 Jasa Penunjang Komunikasi Berkembang

6 Bank Berkembang

7 Sewa Bangunan Berkembang

8 Jasa Perusahaan Berkembang

9 Jasa Hiburan Dan Rekreasi Berkembang

Page 21: Presentasi laporan akhir edited

LAPANGAN USAHANilai LQ

2006 2007 2008 2009 2010

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2,10 2,13 2,13 2,19 2,21

a. Tanaman Bahan Makanan 1,97 1,99 2,02 2,11 2,15

b. Tanaman Perkebunan 1,17 1,22 1,22 1,18 1,14

c. Peternakan & hasil-hasilnya 2,15 2,21 2,16 2,14 2,05

d. Kehutanan 4,85 4,83 4,75 4,73 4,71

e. Perikanan 0,83 0,84 0,80 0,77 0,80

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 2,79 2,51 2,51 2,53 2,64

a. Pertambangan migas

b. Pertambangan Bukan Migas

c. Penggalian 2,79 2,51 2,51 2,53 2,64

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0,82 0,82 0,82 0,82 0,83

a. Industri Migas

b. Industri Bukan Migas 0,82 0,82 0,82 0,82 0,83

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,54 0,56 0,57 0,60 0,62

a. Listrik 0,52 0,54 0,55 0,57 0,60

b. Gas Kota

c. Air Bersih 0,77 0,83 0,89 0,97 0,90

5. KONSTRUKSI 0,85 0,84 0,85 0,85 0,87

Hasil Penghitungan LQ

Page 22: Presentasi laporan akhir edited

LAPANGAN USAHANilai LQ

2006 2007 2008 2009 2010

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 0,69 0,71 0,71 0,71 0,72

a. Perdagangan Besar & Eceran 1,16 1,22 1,22 1,21 1,21

b. Hotel 0,06 0,06 0,06 0,05 0,06

c. Restoran 0,37 0,37 0,38 0,37 0,39

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0,69 0,69 0,67 0,65 0,66

a. Pengankutan 0,90 0,91 0,91 0,89 0,93

1. Angkutan Jalan Raya 1,08 1,09 1,11 1,11 1,16

2. Jasa Penunjang Angkutan 0,14 0,15 0,14 0,12 0,13

b. Komunikasi 0,18 0,19 0,17 0,17 0,17

1. Pos dan telekomunikasi 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11

2. Jasa penunjang komunikasi 0,75 0,77 0,74 0,70 0,69

8. KEUANGAN, REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 0,47 0,48 0,49 0,48 0,50

a. Bank 0,93 0,84 0,79 0,80 0,81

b. Lembaga keuangan bukan Bank 0,56 0,59 0,61 0,57 0,57

c. Real Estat 0,39 0,40 0,40 0,39 0,41

d. Jasa Perusahaan 0,36 0,36 0,34 0,35 0,34

9. JASA-JASA 0,79 0,80 0,79 0,77 0,78

a. Pemerintahan Umum 0,98 0,99 0,97 0,95 0,96

1. Administrasi Pemerintahan & Pertahanan 0,98 0,98 0,97 0,96 0,98

2. Jasa Pemerintahan Lainnya 0,98 0,99 0,97 0,94 0,94

b. Swasta 0,37 0,37 0,37 0,37 0,38

1. Jasa Sosial & Kemasyarakatan 0,34 0,34 0,34 0,34 0,35

2. Jasa Hiburan & Rekreasi 0,49 0,49 0,50 0,51 0,51

3. Jasa Perorangan & Rumah tangga 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38

Page 23: Presentasi laporan akhir edited

No. Tipologi Klassen LQ

1 Tanaman bahan makanan Tanaman bahan makanan

2 Perikanan Tanaman perkebunan

3 Industri pengolahan tanpa migas Peternakan dan hasilnya

4 Restoran Kehutanan

5 Jasa penunjang komunikasi Perdagangan besar dan eceran

6 Bank Angkutan jalan raya

7 Sewa bangunan -

8 Jasa perusahaan -

9 Jasa hiburan dan rekreasi -

Page 24: Presentasi laporan akhir edited
Page 25: Presentasi laporan akhir edited

No. Responden Potensi Investasi Keterangan

1 Pelaku Usaha 1. Pariwisata (Pantai, Gua,

Sejarah, Agama)

2. Kerajinan (Kayu, Bambu, Batu

alam)

3. Perikanan

4. Ubi Kayu

Pelaku usaha yang menjadi sampel di

seluruh kecamatan, Kab. Gunungkidul

2 Akademisi 1. Pertanian

2. Peternakan

3. Pariwisata

Univ. Gunungkidul (UGK)

3 Asosiasi Pengusaha 1. Sumber daya alam (Kehutanan,

Kras)

2. Pariwisata (Pantai dan Gua)

Gapensi dan Kadin

4 Lembaga Keuangan 1. Perdagangan

2. Pariwisata

3. Industri pengolahan

KJKS BMT Amal Rizki

5 SKPD 1. Perikanan

2. Pariwisata

3. Kars/Kapur

4. Ubi kayu diolah menjadi tepung

cassava dan mocaf

1. Dinas Kelautan dan Perikanan

2. Dinas Tanaman Pangan dan

Holtikultura

3. Kantor Penanaman Modal &

Pelayanan Terpadu

Page 26: Presentasi laporan akhir edited

No. Bentuk

Kebiijakan Pendukung

Jumlah

(%)

1 Pemasaran dan Promosi 34,04

2 Pelatihan 8,51

3 Pendampingan 14,81

4 Permodalan 34,04

5 Pemanfaatan produk oleh masyarakat dan instansi pemkab 4,26

6 Perlindungan produk/bahan baku 4,26

7 Lain-lain 4,34

Page 27: Presentasi laporan akhir edited

No Kecamatan Nama Pendidikan Potensi Investasi

1 Panggang Slamet Sarjana Kelautan/perikanan

Wisata Gua

2 Purwosari Subar Sarjana 1. Potensi alam: perikanan tangkap/laut.

2. Wisata gua

3. Kerajinan

3 Paliyan Rusdiyono SLTA 1. Sumber daya alam (hutan)

2. Perak

4 Saptosari Supriyono Sarjana 1. Kelautan

2. Kerajinan

5 Tepus Supriyanto SLTA 1. Potensi alam, khususnya pantai

2. Kerajinan,

3. Perdagangan

6 Tanjungsari Harto SLTA Kelautan, khususnya pantai Baron dan sebagainya yang

berada di wilayah kecamatan Tanjung Sari, potensi

kelautan selain menjadi tujuan wisata juga diperoleh hasil

lautnya.

7 Rongkop Suwindartin

i

Pasca

Sarjana

1. Wisata alam (Gua Tritis & Brahala)

2. Indutri Mocaf dan Casava

8 Girisubo Suharto SLTP 1. Batu alam

2. Mebel kayu

3. Kerajinan anyaman bambu

4. Makanan (jenang)

9 Semanu M. Sobari SLTA 1. Kelautan

2. Batu alam putih

Persepsi Tokoh Masy. Mengenai Potensi Investasi Di Kecamatan

Page 28: Presentasi laporan akhir edited

10 Ponjong Margana Sarjana Batu putih dan makanan olahan

11 Karangmojo Sutanto SLTA 1. Sumber daya alam seperti kelautan beserta hasilnya

2. Pertanian

3. Peternakan serta berbagai hasil

4. Kerajinan

12 Wonosari Suprapto SLTA 1. Sumberdaya alam seperti pantai, batu dan tambang.

2. Pertanian dan peternakan

3. Kerajinan, seperti mebel

13 Playen Ponijan SLTA 1. Potensi alam, seperti Air Terjun Sri Thiwul dan Goa.

2. Olahan makanan

3. Peternakan dan pertanian

14 Patuk Sutarjo Sarjana 1. Pariwisata

2. Kerajinan kayu

3. Industri makanan kecil

15 Gedangsari Sugiran Diploma

III

1. Sumber daya alam (batu andesit)

2. Kerajinan (patung kayu dan bamboo)

16 Nglipar Suparman SLTA 1. Kelautan yang di dalamnya meliputi perikanan, obyek

wisata, potensi pendukung lainnya misalnya souvenir.

2. Peternakan (sapi, kambing dan kerbau).

3. Gula kelapa

17 Ngawen Agung

Setiawan

SLTA 1. Wisata

2. Kelautan

18 Semin Paryanto SLTA 1. Sumber daya alam, seperi obyek wisata pantai

2. Peternakan dan pertanian

3. Batu Alam Putih.

Page 29: Presentasi laporan akhir edited

No. Kecamatan Potensi Investasi

1 Panggang 1. Mebel kayu

2. Pariwisata pantai

3. Kerajinan akar pohon dan canting

2 Purwosari 1. Pariwisata Gua

2. Pengolahan hasil laut

3 Paliyan 1. Batu putih,

2. Kerajinan rumah tangga

3. Minat khusus (menyusuri sungai dan gua)

4 Saptosari Pariwisata kelautan seperti pantai Ngubaran dan Renean.

5 Tepus 1. Mebel kayu

2. Pariwisata pantai Gesing

3. Kerajinan akar pohon di Girimulyo, kerajinan canting di Girikerto

6 Tanjungsari 1. Kelautan: pantai Krakal, Kukup dan Drini

2. Ikan laut

3. Olahan makanan, di desa Hargosari

4. Kerajinan kece dan kayu di desa Kemadang.

7 Rongkop Pariwisata alam (Gua Tritis & Brahala) Pariwisata budaya

8 Girisubo 1. Perikanan

2. Indutri kecil (makanan)

9 Semanu 1. Kerajinan perak

2. Pengolahan tepung ketela (casava)

3. Pengembangan tanaman pangan dan holtikultura

Page 30: Presentasi laporan akhir edited

10 Ponjong 1. Industri Batu,

2. Industri Rumah tangga

3. Wisata Kuliner dan wisata alam

11 Karangmojo 1. Wisata alam dan wisata budaya,

2. Pengolahan hasil tanaman polowija/hasil pertanian

3. Peternakan dan perikanan.

12 Wonosari 1. Kerajinan kayu

2. Makanan: tempe dan tahu

3. Batu putih

13 Playen Pertanian

14 Patuk 1. Buah-buahan dan Taman wisata buah di Desa Nglanggeran

15 Gedangsari 1. Kerajinan batik, bambu patung kayu

2. Mebel/furnitur

3. Makanan olahan

4. Wisata budaya rasulan Gubug Gedhe

5. Batu alam andesit dan zeolit

16 Nglipar 1. Pertanian, peternakan, kerajinan,

2. Makanan olahan,

3. Mebel kayu

17 Ngawen 1. Wisata Gunung Gambar dan Hutan Wonosari’

2. Home Industri (Batik Tulis)

18 Semin 1. Ukir batu dan kerajinan akar wangi

2. Peternakan ayam dan sapi

3. Makanan olahan

4. Pertanian tembakau dan palawija.

Page 31: Presentasi laporan akhir edited

No.Tipologi Klassen

dan LQ

Pelaku Usaha, Akademisi,

Asosiasi, LK, SKPD*)Tokoh Masyarakat*) Pejabat Kecamatan*)

1 Ubi kayu Pertanian • Pertanian • Pengembangan tanaman

pangan dan holtikultura

2 Kelapa Kerajinan (Kayu, Bambu,

Batu alam)

Peternakan Olahan makanan

3 Sapi potong Peternakan Sumber daya alam

(hutan)

Peternakan ayam dan

sapi

4 Jati • Sumber daya alam

(Kehutanan, Kras)

• Kelautan/perikanan Perikanan

5 Budidaya ikan air

tawar

Perikanan Olahan makanan Pengolahan hasil laut

6 Kerajinan kayu Perdagangan Mebel kayu Kerajinan

kayu/Mebel/furnitur

7 Kerajinan bambu Ubi kayu diolah menjadi

cassava dan mocaf

Kerajinan

anyaman bambu

Kerajinan bambu

8 Mebel/furniture Pariwisata (Pantai, Gua,

Sejarah, Budaya)

Indutri Mocaf dan

Casava

Pengolahan tepung ketela

(casava)

9 Pengolahan ubi kayu Batu alam Batu alam dan ukir batu

10 Pengolahan batu Wisata alam Pariwisata (Pantai, Gua,

Sejarah, Budaya)

11 Penunjang pariwisata (biro perjalanan wisata, rumah wisata, jasa pelaksana outbond, wisata taman buah)

Page 32: Presentasi laporan akhir edited

No. Komoditas

1 Tepung mocaf

2 Pengolahan daging sapi

3 Budidaya ikan air tawar

4 Kerajinan batu alam

5 Kerajinan bambu

6 Kerajinan kayu

7 Rumah wisata (homestay)

8 Biro perjalanan wisata

Page 33: Presentasi laporan akhir edited

No Nama Komoditas Nilai X (S – W) Nilai Y (O – T) Kuadran

1 Tepung mocaf1,2 -1

II

2 Pengolahan daging sapi0,85 -0,25

II

3 Budidaya ikan air tawar0,8 0,05

I

4 Kerajinan batu alam1,1 -0,25

II

5 Kerajinan bambu0,7 0,1

I

6 Kerajinan kayu0,7 0,1

I

7 Rumah wisata (homestay)1,9 0,3

I

8 Biro perjalanan wisata2,1 1,15

I

Page 34: Presentasi laporan akhir edited
Page 35: Presentasi laporan akhir edited

Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan sebuah komoditas yang memiliki kekuatan dan

berpeluang untuk berkembang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif. Strategi

yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kemajuan adalah:

1. Meningkatkan kualitas SDM pada berbagai bagian, misalkan peningkatan kualitas SDM

bagian pemasaran, bagian desain.

2. Peningkatan kualitas teknologi produksi

3. Melakukan diversifikasi produk

4. Memperluas daerah pemasaran

Kuadran II (positif, negatif ). Posisi ini menandakan sebuah komoditas yang kuat namun

menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi

strategi. Strategi yang dilakukan untuk mendorong ke kuadran I, adalah:

1. Meningkatkan skala produksi untuk mencapai efisiensi usaha.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemasaran, misal pemasaran melalui internet.

3. Meningkatkan teknik produksi.

4. Meningkatkan kemitraan untuk pasokan bahan baku, bahan pendukung, dan

pemasaran dengan perusahaan yang lebih besar dan/atau pengusaha dari daerah lain.

Page 36: Presentasi laporan akhir edited

PRA STUDI

KELAYAKAN

Page 37: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Tepung Mocaf dapat digunakan untuk membuat kue kering seperticookies, nastar, dan kastengel, kue basah seperti kue lapis, brownies,spongy, cake, bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandumatau tepung beras, dengan karakteristik produk yang dihasilkan tidakjauh berbeda dengan penggunaan tepung terigu maupun tepung beras.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalah lingkuplokal (Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam Propinsi DIY), dannasional.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Secara umum lokasi usaha tepung mocaf dapat dilakukan diseluruhkecamatan di wilayah Kabupaten Gunungkidul karena tanaman ubi kayusebagai bahan baku utama tepung mocaf dihasilkan di seluruhkecamatan.

Pemanfaatan

Tepung Mocaf sangat baik digunakan sebagai bahan baku untuk produkbakery dan dapat digunakan sebagai bahan baku, baik substitusi maupunseluruhnya, dari berbagai jenis produk bakeri mulai dari muffin, bolu,cookies, brownish, spongy cake sampai roti tawar.

Page 38: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya Lahan

Biaya Bangunan Semi

Permanen

Asumsi:

Harga tanah Rp 200.000/M2

Harga bangunan Rp 0,5 juta/M2

M2 1.000

300

Rp 350.000.000

Peralatan Rp 100.000.000

Modal Kerja Rp 100.000.000

Total Investasi Rp 550.000.000

Produksi Ton per

tahun

150

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Tepung Mocaf

Page 39: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Kebutuhan daging sapi 2012 sebanyak 448.800 ton, sehinggamasih kekurangan 72.290 ton. Kekurangan daging sapi pada 2012 sekitar 72.290 ton setara dengan 441.600 ekor sapi. Dengandemikian, kebutuhan daging sapi relatif masih tinggi.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalahlingkup lokal (Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam PropinsiDIY), dan nasional.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Secara umum diseluruh kecamatan di wilayah KabupatenGunungkidul memiliki peternakan sapi. Dari 18 kecamatanterdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah ternak sapi lebihdari 8.000 ekor pada tahun 2010, yaitu Kecamatan Tanjungsari, Semanu, Ponjong, Playen, Gedangsari, dan Semin.

Pemanfaatan

Pemanfaatan daging sapi dapat diolah kedalam berbagai bentukuntuk dikonsumsi. Bentuk olahan, antara lain: Kornet, Sosis Sapi, Abon Sapi, Bakso

Page 40: Presentasi laporan akhir edited

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Daging Sapi Olahan (Produk Bakso)

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya Lahan

Biaya Bangunan Permanen

Asumsi:

Harga tanah Rp 200.000/M2

Harga bangunan Rp 1 juta/M2

M2 200

100

Rp 140.000.000

Peralatan Rp 25.000.000

Modal Kerja Rp 50.000.000

Total Investasi Rp 215.000.000

Produksi Ton per tahun 10

Page 41: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Produk dari bambu mempunyai nilai tambah yang sangat besardibanding dengan produk-produk dari kayu. Nilai tambah produkkerajinan bambu mencapai 150 % ditingkat buyer dan 250 % ditingkat konsumen.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalahlingkup lokal (Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam PropinsiDIY), nasional dan internasional. Produk kerajinan bambu dariGunungkidul adalah suling bambu yang telah diekspor ke negaraMalaysia, Belanda, Amerika, dan Inggris.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Lokasi usaha kerajinan bambu di wilayah Kabupaten Gunungkidulterdapat di kecamatan Semanu, Purwosari, Rongkop, Ngawen, dan Playen

Bentuk

Bentuk kerajinan bambu memiliki berbagai jenis, antara lain tampah, besek, atau perabot rumah tangga lainnya, box set(kotak penyimpan serba guna), tempat lilin, vas bunga, kaplampu, berbagai bentuk dan ukuran keranjang, mebel bambu.

Page 42: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya Lahan

Biaya Bangunan Semi

Permanen

Asumsi:

Harga tanah Rp 200.000/M2

Harga bangunan Rp 0,5 juta/M2

M2 200

100

Rp 90.000.000

Rp 50.000.000

Peralatan Rp 15.000.000

Modal Kerja Rp 25.000.000

Total Investasi Rp 180.000.000

Produksi Unit per tahun 40.000

•Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Kerajinan Bambu

Page 43: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri dari batu-

batuan terutama batu putih, sehingga bagi masyarakat setempat dapat

dimanfaatkan untuk menambah pendapatan. Batu Putih merupakan bahan dari alam

di gunungkidul yang perlu dikembangkan.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalah lingkup lokal

(Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam Propinsi DIY), nasional dan internasional.

Produk kerajinan batu dari Gunungkidul telah diekspor, misalkan produk batu temple

diekspor ke negara Cina, Singapura dan Vietnam.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Lokasi usaha kerajinan batu di wilayah Kabupaten Gunungkidul terdapat dikecamatan Semanu, Wonosari, Semin, Karangmojo, dan Ponjong

Bentuk

Bentuk kerajinan batu alam, antara lain:

1. Untuk Umpak tiang rumah

2. Giring ( pada rumah yang tidak memakai podasi )

3. Pawon untuk memasak dengan kayu bakar

4. Batu untuk dinding rumah ( seperti batu bata dan batako )

5. Ornamen rumah ( arca , hiasan dinding dsb )

6. Tegel

Page 44: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya Lahan

Biaya Bangunan

Asumsi:

Harga tanah Rp 200.000/M2

Harga bangunan Rp 0,5 juta/M2

M2 300

100

Rp 110.000.000

Rp 50.000.000

Peralatan Rp 25.000.000

Modal Kerja Rp 25.000.000

Total Investasi Rp 2 10.000.000

Produksi Unit per tahun 20.000

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Kerajinan Batu

Page 45: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Kerajinan kayu (woodcraft) tersebut ketika ditekuni ternyata bisa

menjadi sebuah usaha yang memiliki prospek menjanjikan, terutama bagi

daerah yang selama ini menjadi salah satu tujuan wisata baik domestik

maupun mancanegara.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalah lingkup

lokal (Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam Propinsi DIY), nasional

dan internasional. Produk kerajinan kayu dari Gunungkidul telah diekspor,

misalkan produk topeng kayu batik, furnitur diekspor ke negara Amerika,

Italy, Jepang, Prancis, dan Thailand.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Lokasi usaha kerajinan kayu di wilayah Kabupaten Gunungkidul terdapat

di kecamatan Gedangsari, Nglipar, Patuk, Saptosari, dan Panggang.

Bentuk

Pemanfatan kayu untuk kerajinan dalam bentuk, antara lain:topeng

kayu, furnitur, mainan tradisional dakon, bingkai cermin, nampan, kotak

tisu

Page 46: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya Lahan

Biaya Bangunan

Asumsi:

Harga tanah Rp 200.000/M2

Harga bangunan Rp 0,5 juta/M2

M2 300

100

Rp 110.000.000

Rp 50.000.000

Peralatan Rp 15.000.000

Modal Kerja Rp 50.000.000

Total Investasi Rp 215.000.000

Produksi Unit per tahun 30.000

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Kerajinan Kayu

Page 47: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Homestay adalah jenis akomodasi yang berasal dari rumah–rumah rakyat

yang telah disediakan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat

kesehatan yang disewakan kepada wisatawan. Wilayah pemasaran yang

dapat dijangkau oleh produk ini adalah lingkup lokal (Kabupaten

Gunungkidul), regional (dalam Propinsi DIY), nasional dan internasional.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Lokasi usaha rumah usaha (homestay) dilakukan di daerah wisata di

Kabupaten Gunungkidul, seperti: Desa Wisata Bleberan, Kecamatann

Playen; Kec. Girisubo, Kec. Tanjungsari, Kec. Tepus; Kec. Saptosari dan

Kec. Panggang.

Bentuk

Untuk membuka usaha homestay, paling tidak harus memiliki bangunan

berupa rumah yang layak huni. Bermodal aset yang sudah ada ini,

investasi tambahan cukup ringan karena bangunan rumah sudah ada,

maka perlu menyiapkan biaya untuk renovasi dan promosi. Sistem usaha

yang akan digunakan, dapat dengan sistem waralaba atau dengan

pengelolaan secara mandiri.

Page 48: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya renovasi rumah M2 200 Rp 100.000.000

Peralatan/Perlengkapan Rp 25.000.000

Modal Kerja Rp 20.000.000

Total Investasi Rp 145.000.000

Produksi Tamu per tahun 400

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Rumah Wisata (Homestay)

Page 49: Presentasi laporan akhir edited

Aspek Pasar

Keunikan Yogyakarta, khususnya Kabupaten Gunungkidul dengan adat

istiadat budaya yang unik, panorama alam yang indah, dan

masyarakatnya yang ramah menarik wisatawan mancanegara untuk

datang berkunjung. Kedatangan wisatawan ke Gunungkidul memiliki

beberapa tujuan antara lain berlibur, mengunjungi teman, mengadakan

pertemuan, kunjungan kerja dan lain sebagainya.

Wilayah pemasaran yang dapat dijangkau oleh produk ini adalah lingkup

lokal (Kabupaten Gunungkidul), regional ( dalam Propinsi DIY), nasional

dan internasional.

Aspek Teknis

Lokasi usaha

Lokasi usaha di Wonosari (ibukota Kabupaten Gunungkidul) dan cabang di

kota lain.

Bentuk

Biro perjalan wisata ini menyediakan informasi pariwisata di Gunungkidul

dan tranportasi, baik dari tempat asal wisatawan atau dari Yogyakarta

atau di Kabupaten Gunungkidul; dan menyediakan rute dan memandu

perjalanan wisata, tempat makan, souvenir, dan tempat bermalam.

Page 50: Presentasi laporan akhir edited

Uraian Investasi Satuan Jumlah Nilai

Biaya sewa kantor per tahun M2 50 Rp 10.000.000

Peralatan/Perlengkapan Rp 25.000.000

Kendaraan unit 2 Rp 500.000.000

Modal Kerja Rp 20.000.000

Total Investasi Rp 555.000.000

Produksi Tamu per tahun 2.000

• Aspek Keuangan

Initial Investment Komoditas Biro Perjalanan Wisata

Page 51: Presentasi laporan akhir edited

KESIMPULAN DAN

REKOMENDASI

Page 52: Presentasi laporan akhir edited

1. Kebijakan perijinan : ada kemudahan akses, efisiensi waktu, dan prosedur

dalam hal informasi perizinan usaha. yang diselenggarakan Pemerintah

Kabupaten Gunungkidu, serta biaya perizinan usaha yang dinilai tidak

memberatkan pelaku usaha.

2. Hubungan pemerintah kabupaten dengan pelaku ada kepedulian

memahami permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, kebijakan yang

mendukung kegiatan usaha, pajak dan retribusi daerah yang tidak

merugikan kegiatan usaha dan senilai dengan layanan yang diberikan oleh

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

3. Daya dukung infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul dinilai cukup

memadai untuk kegiatan investasi, seperti saluran air limbah, listrik,

teknologi informasi, dan telekomunikasi. Khusus pada penyediaan air bersih

sebagian wilayah masih belum terjangkau PDAM

Page 53: Presentasi laporan akhir edited

4. Dari aspek permodalan dan makro ekonomi para responden menyatakan

adanya hubungan bisnis para pelaku usaha (responden) dengan berbagai

lembaga keuangan, dinamika perekonomian makro Kabupaten

Gunungkidul memiliki pengaruh positif terhadap kegiatan usaha investasi,

dan peningkatan daya beli masyarakat merupakan salah satu faktor

positif bagi perkembangan usaha di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan

aspek persaingan usaha di Kabupaten Gunungkidul dinilai mayoritas

responden relatif kompetitif.

5. Faktor sosial politik di Kabupaten Gunungkidul dinyatakan oleh mayoritas

responden dinilai sebagai faktor positif atau mendukung bagi

perkembangan dunia usaha.

6. Aspek perburuhan atau ketenagakerjaan di Kabupaten Gunungkidul yang

dinyatakan oleh mayoritas responden telah mendukung pengembangan

dunia usaha.

Page 54: Presentasi laporan akhir edited

No. Komoditas

1 Tepung mocaf

2 Pengolahan daging sapi

3 Budidaya ikan air tawar

4 Kerajinan batu alam

5 Kerajinan bambu

6 Kerajinan kayu

7 Rumah wisata (homestay)

8 Biro perjalanan wisata

Komoditas Prioritas Investasi

Di Kabupaten Gunungkidul

Page 55: Presentasi laporan akhir edited

Hasil Studi Kelayakan Usaha (SKU) atau feasibility study (FS) produk

perikanan menunjukkan bahwa usaha di sub. sektor perikanan khususnya

ikan air tawar, misalnya nila menunjukkan hasil yang layak untuk

dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari indikator kelayakan usaha NPV, PBP,

IRR

Page 56: Presentasi laporan akhir edited

1. Perlunya sosialisasi atas hasil Penyusunan Daftar Proyek Investasi Berbasis Potensi

Daerah Kabupaten Gunungkidul ini pada stakeholders (masyarakat, birokrasi,

pengusaha/investor,akademisi, lembaga keuangan) melalui berbagai media komunikasi,

termasuk website. Dokumen ini sekaligus dapat ditindaklanjuti sebagai bahan promosi

investasi daerah.

2. Pengintegrasian hasil Penyusunan Daftar Proyek Investasi Berbasis Potensi Daerah

Kabupaten Gunungkidul ini pada perencanaan pembangunan daerah, khususnya di tiap

kecamatan sehingga terbangun sinergitas pembangunan daerah.

3. Penyusunan studi kelayakan ketujuh komoditas prioritas investasi tersebut untuk memberi

gambaran lebih rinci dan utuh kepada calon investor.

4. Menyusun kegiatan sejenis pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul

sehingga tersedia informasi potensi investasi yang lebih luas dan lengkap yang dapat

dijadikan alternatif bagi investor untuk melakukan kegiatan investasi.

5. Implementasi dokumen ini (Penyusunan Daftar Proyek Investasi Berbasis Potensi Daerah

Kabupaten Gunungkidul memerlukan intensitas koordinasi lintas SKPD, untuk menjaga

efektivitas program dan kegiatan pengembangan usaha dan investasi yang ada di

Kabupaten Gunungkidul

Page 57: Presentasi laporan akhir edited
Page 58: Presentasi laporan akhir edited

60% kebutuhan ikan di DIY harus didatangkan dari luar wilayah

konsumsi ikan di Jogja hanya 21 kg/kapita/tahun, rata-rata nasional (35

kg/kapita/tahun

Budidaya air tawarnya pada tahun 2010 mencapai produksi total sebesar

3.045,1 ton yang berasal dari budidaya kolam sebesar 2.779,15 ton,

budidaya karamba sebesar 9,87 ton, budidaya telaga sebesar 242,87 ton

dan budidaya jaring apung sebesar 13,23 ton

Page 59: Presentasi laporan akhir edited

6.2. Asumsi

Kajian keuangan akan memberikan gambaran keuangan

yang mencakup pembahasan informasi basis (asumsi),

investasi, arus kas dan kemampuan memenuhi kewajiban

keuangan serta prospek keuangan.

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan

Net Benefit Cost Ratio (Net BCR).

Dasar perhitungan yang akan dilakukan menggunakan

asumsi satuan luas kolam minimum 100 m2 (ukuran 10 m x

10 m) luas lahan 110 m2.

Periode proyek diasumsikan selama 3 (tiga) tahun. Asumsi

teknis dan parameter dapat ditampilkan pada tabel 61.

Page 60: Presentasi laporan akhir edited

No Uraian Unit Satuan Harga/Unit (Rp)

1 Periode Proyek 3 Tahun

2 Pembuatan tanggul keliling dinding kolam 40 Meter larik 500.000

3 Pengerukan kolam 1 Paket 8.000.000

4 Gubug/Saung menunggu 1 Unit 800.000

5 Harga total jaring 1 Rol 350.000

6 Biaya jahit 80 Meter Persegi 2.500

7 Harga bahan 1 Rol 150.000

8 Umur budidaya 4 Bulan

9 Frekuensi panen per tahun 3 Kali

10 Benih (ukuran 5-7 cm) 1.000 Kg 11.000

11 Pakan ikan 170 Zak @ 30 kg 180.000

12 Gaji pengelola 1 Orang/bulan 1.200.000

13 Upah tenaga kerja tetap 1 Orang/bulan 600.000

14 Harga jual ikan nila 1 Kg 10.000

15 Tingkat mobilitas 20 Persen

16 Rata-rata berat ikan saat panen 400 Gram

17 Bunga pinjaman bank 12 - 13 persen/tahun

Tabel 6.1.

Asumsi Teknis dan Parameter Keuangan Usaha

Budidaya Pembesaran Ikan Nila

Page 61: Presentasi laporan akhir edited

No Rincian Biaya Proyek Jumlah

1 Sumber dana Investasi

a. Kredit 20.000.000

b. Dana sendiri 8.520.000

Jumlah dana investasi 28.520.000

2 Sumber dana modal kerja

a. Kredit 30.000.000

b. Dana sendiri 19.800.000

Jumlah dana modal kerja 49.800.000

3 Sumber Total dana

a. Kredit 50.000.000

b. Dana sendiri 28.320.000

Page 62: Presentasi laporan akhir edited

Tahun

ke Kredit Angsuran Pokok

Angsuran

Bunga Total Angsuran Saldo Akhir

0 20.000.000 20.000.000

1 Rp9.433.962,26 Rp2.400.000,00 Rp11.833.962,26 10.566.038

2 Rp10.566.037,74 Rp1.267.924,53 Rp11.833.962,26 -

Tahun

ke Kredit Angsuran Pokok Angsuran Bunga Total Angsuran Saldo Akhir

0 30.000.000 30.000.000

1 Rp14.084.507,04 Rp3.900.000,00 Rp17.984.507,04 15.915.493

2 Rp15.915.492,96 Rp2.069.014,08 Rp17.984.507,04 (0)

Tabel 6.5.

Angsuran Pokok dan Bunga Kredit Investasi

Tabel 6.6

Angsuran Pokok dan Bunga Kredit Modal Kerja

Page 63: Presentasi laporan akhir edited

No Uraian Nilai Satuan

1 Frekuensi panen per tahun 3 kali

2 Produksi per periode 16.000 ekor

3 Berat ikan saat panen (Periode) 6.400 kg

4 Produksi per tahun 19.200 kg

5 Harga jual ikan 10.000 Rp/kg Nilai penjualan per tahun 192.000.000 Rp/tahun

Tabel 6.7.

Produksi dan Pendapatan Budidaya Pembesaran Ikan Nila

Page 64: Presentasi laporan akhir edited

1 2 3

1 Pendapatan 192.000.000 192.000.000 192.000.000

2 Biaya Operasional 149.400.000 149.400.000 149.400.000

3 Laba Kotor (EBIT) 42.600.000 42.600.000 42.600.000

4 Bunga 6.300.000 3.336.939 -

5 Laba Sebelum Pajak (EBT) 36.300.000 39.263.061 42.600.000

6 Pajak 3.630.000 3.926.306 4.260.000

7 Laba Bersih (EAT) 32.670.000 35.336.755 38.340.000

8 Profit Margin 17% 18% 20%

No Uraian

Tahun Ke

Tabel 6.8.

Proyeksi Laba Rugi Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila

Page 65: Presentasi laporan akhir edited

Kriteria Investasi Hasil Cut-Off Kesimpulan

IRR 21% 12% Layak

Pay Back Period Discounted 2 tahun 3bulan 3 tahun Layak

B/C Ratio 1,51 > 1 Layak

Page 66: Presentasi laporan akhir edited

Kriteria Investasi Hasil Cut-Off Kesimpulan

IRR 14% 12% Layak

Pay Back Period Discounted 2 tahun 6bulan 3 tahun Layak

B/C Ratio 1,3 > 1 Layak

NPV 23.890.240 Positif Layak

Kriteria Investasi Hasil Cut-Off Kesimpulan

IRR 16% 12% Layak

Pay Back Period Discounted 2 tahun 5bulan 3 tahun Layak

B/C Ratio 1,35 > 1 Layak

NPV 27.716.194 Positif Layak

Tabel 6.12.

Analisis Sensitivitas Usaha Skenario 2

a. Biaya operasional naik = 10%

Tabel 6.11.

Analisis Sensitivitas Usaha Skenario 1

a. Pendapatan turun = 7%

Page 67: Presentasi laporan akhir edited

Penyediaan lapangan kerja.

Sumber pendapatan keluarga bagi pembudidaya dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha budidaya ini.

Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDRB) Pemerintah Daerah.

Sumber penerimaan devisa negara melalui penjualan ikan nila baik dalam bentuk utuh beku, fillet segar, atau fillet beku ke pasar luar negeri (ekspor)

Usaha ini juga memiliki kaitan :

a. Hulu (backward linkage) .

b. Hilir (forward linkage).

Page 68: Presentasi laporan akhir edited