presentasi kasus kgd-ipd

34
LAPORAN KASUS PEMBIMBING: dr. Dani Rosdiana, SpPD Oleh: Harliady Dany Prabowo Marni Sianturi Nelly. M

Upload: marni-sianturi

Post on 12-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Slide 1

LAPORAN KASUSPEMBIMBING:dr. Dani Rosdiana, SpPD Oleh:Harliady Dany PrabowoMarni SianturiNelly. MPENDAHULUANHipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua golongan masyarakat di seluruh dunia

Di Indonesia, prevalensi hipertensi berkisar 6-15%Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII6KategoriTekanan Darah SistolikTekanan Darah DiastolikNormal< 120 mmHg(dan) < 80 mmHgPre-hipertensi120-139 mmHg(atau) 80-89 mmHgStadium 1140-159 mmHg(atau) 90-99 mmHgStadium 2>= 160 mmHg(atau) >= 100 mmHgPenderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu - waktu bisa jatuh kedalam keadaan gawat darurat.

Diperkirakan sekitar 1-8% penderita hipertensi berlanjut menjadi Krisis Hipertensi.

Banyak terjadi pada usia sekitar 30-70 tahun. TINJAUAN PUSTAKAFAKTOR RESIKO KRISIS HIPERTENSIGambaran Klinik Hipertensi Darurat Tekanan darahFunduskopiStatus neurologiJantungGinjalGastrointestinal> 220/140 mmHgPerdarahan, eksudat, edema papillaSakit kepala, kacau, gangguan kesadaran, kejang.Denyut jelas, membesar, dekompensasi, oliguriaUremia, proteinuriaMual, muntahAnamnesisRiwayat hipertensi, lama dan beratnya. Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya. Usia, sering pada usia 30 70 tahun. Gejala sistem syaraf ( sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas ).

Gejala sistem ginjal ( gross hematuri, jumlah urine berkurang )Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung, kongestif dan oedem paru, nyeri dada ). Riwayat penyakit glomerulonefrosis, pyelonefritis. Riwayat kehamilan, tanda- tanda eklampsi.

Pemeriksaan fisik Lakukan pengukuran tekanan darah dikedua lenganMencari kerusakan organ sasaran ( retinopati, gangguan neurologi, payah jantung kongestif, diseksi aorta ). Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas. Auskultasi untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar, bising jantung dan ronki paru.

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium awal : urinalisis, Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit.Pemeriksaan penunjang: elektrokardiografi, foto thorak Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala, ekokardiogram, ultrasonogram.

PenatalaksanaanKrisis Hipertensi Algoritma untuk Evaluasi Krisis Hipertensi ParameterHipertensi MendesakHipertensi DaruratBiasaMendesakTekanan darah (mmHg)> 180/110> 180/110> 220/140GejalaSakit kepala, kecemasan; sering kali tanpa gejalaSakit kepala hebat, sesak napasSesak napas, nyeri dada, nokturia, dysarthria, kelemahan, kesadaran menurunPemeriksaanTidak ada kerusakan organ target, tidak ada penyakit kardiovaskular Kerusakan organ target; muncul klinis penyakit kardiovaskuler, stabilEnsefalopati, edema paru, insufisiensi ginjal, iskemia jantungTerapiAwasi 1-3 jam; memulai/teruskan obat oral, naikkan dosisAwasi 3-6 jam; obat oral berjangka kerja pendekPasang jalur IV, periksa laboratorium standar, terapi obat IVRencanaPeriksa ulang dalam 3 hariPeriksa ulang dalam 24 jamRawat ruangan/ICUObat hipertensi oral yang dapat dipakai untuk hipertensi mendesak (urgency) ObatDosisEfek / Lama KerjaPerhatian khususCaptopril12,5 - 25 mg PO; ulangi per 30 min ; SL, 25 mg15-30 min/6-8 jam ; SL 10-20 min/2-6 jamHipotensi, gagal ginjal, stenosis arteri renalisClonidinePO 75 - 150 ug, ulangi per jam 30-60 min/8-16 jamHipotensi, mengantuk, mulut keringPropanolol10 - 40 mg PO; ulangi setiap 30 min15-30 min/3-6 jamBronkokonstriksi, blok jantung, hipotensi ortostatikNifedipine5 - 10 mg PO; ulangi setiap 15 menit5 -15 min/4-6 jamTakikardi, hipotensi, gangguan koronerHipertensi darurat (emergency) lebih dianjurkan untuk pemakaian parenteralObatDosisEfek / Lama KerjaPerhatian khususSodium nitroprusside0,25-10 mg / kg / menit sebagai infus IVlangsung/2-3 menit setelah infusMual, muntah, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan keracunan tiosianat, methemoglobinemia, asidosis, keracunan sianida.Selang infus lapis perakNitrogliserin500-100 mg sebagai infus IV2-5 min /5-10 minSakit kepala, takikardia, muntah, , methemoglobinemia; membutuhkan sistem pengiriman khusus karena obat mengikat pipa PVCNicardipine5-15 mg / jam sebagai infus IV1-5 min/15-30 minTakikardi, mual, muntah, sakit kepala, peningkatan tekanan intrakranial; hipotensi Klonidin150 ug, 6 amp per 250 cc Glukosa 5% mikrodrip30-60 min/ 24 jamEnsepalopati dengan gangguan koronerDiltiazem5-15 ug/kg/menit sebagi infus IV1-5 min/ 15- 30 minTakikardi, mual, muntah, sakit kepala, peningkatan tekanan intrakranial; hipotensi Obat yang dipilih untuk Hipertensi darurat dengan komplikasi KomplikasiObat PilihanTarget Tekanan DarahDiseksi aortaNitroprusside + esmololSBP 110-120 sesegera mungkinAMI, iskemiaNitrogliserin, nitroprusside, nicardipineSekunder untuk bantuan iskemiaEdema paruNitroprusside, nitrogliserin, labetalol10% -15% dalam 1-2 jamGangguan Ginjal Fenoldopam, nitroprusside, labetalol20% -25% dalam 2-3 jamKelebihan katekolaminPhentolamine, labetalol10% -15% dalam 1-2 jamHipertensi ensefalopatiNitroprusside20% -25% dalam 2-3 jamSubarachnoid hemorrhageNitroprusside, nimodipine, nicardipine20% -25% dalam 2-3 jamStroke Iskemiknicardipine0% -20% dalam 6-12 jamPRESENTASI KASUSKASUSIDENTITAS PASIENNama: Ny. N Agama: IslamJenis Kelamin: PerempuanSuku Bangsa: MinangUmur : 75 Tahun Status Pernikahan: MenikahAlamat : Jl. Riau Indah SP.3Pendidikan: SDPekerjaan: IRTMRS: 22/11/2011No. RM: 66 16 20

PRIMARY SURVEYAirway: Clear, stridor (-), gurgling (-)Breathing: napas spontan, frekuensi 33x/menit, gerakan napas simetris, vesikuler, dipasang nasal kanul oksigen 3l/menit. Circulation: tekanan darah 250/130 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit. Dipasang IVFD RL. Disability: GCS: 15, pupil isokor d=3mm, reflek cahaya +/+ Exposure: cegah hipotermi

SECONDARY SURVEYAnamnesis: AutoanamnesisKeluhan utama: mimisan sejak 1 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarangSejak 6 jam SMRS, pasien mengeluh mimisan dari kedua lubang hidung, mimisan terjadi tiba-tiba, tidak didahului oleh trauma pada hidung, demam tidak ada, jumlah mimisan sekitar gelas akua. Sebelum mimisan, pasien merasa sakit kepala hebat dan tengkuk terasa berat. Gangguan penglihatan (-), penurunan kesadaran (-), muntah (-), nafsu makan menurun , nyeri dada (-), sesak napas (-), kelemahan pada anggota gerak (-). BAK dan BAB normal. Pasien lalu dibawa ke puskesmas, dan mendapatkan pengobatan berupa kasa yang ditaruh di hidung pasien, lalu mimisan berhenti.Sejak 1 jam SMRS, pasien kembali mengalami mimisan dan kemudian di bawa ke RSUD AA

Riwayat penyakit dahuluRiwayat hipertensi sejak 25 tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol ke poli Penyakit Dalam RSUD AA 1x/bulan, pasien meminum obat hipertensi berupa amlodipin. Pasien sudah tidak meminum obat hipertensi sejak 1 bulan yang lalu. Tekanan darah rata-rata 180/? mmHg.Riwayat diabetes (-)

Riwayat penyakit keluarga Ayah pasien menderita hipertensiAnggota keluarga pasien tidak ada yang menderita diabetes

Riwayat pekerjaan, kebiasaan dan sosial ekonomiPasien bekerja sebagai ibu rumah tanggaMerokok (-)Pasien jarang berolahragaPola makan pasien tidak diatur (tidak rendah garam dan banyak konsumsi daging)

PEMERIKSAAN UMUMKesadaran: composmentisKeadaan Umum : tampak sakit sedang

Tanda-tanda vitalTekanan Darah: 250/130 mmHgFrek. Nadi: 92x/iFrek. Napas: 33x/iSuhu: 36,70C (axilla)Keadaan Gizi: OW II (IMT 26,7)Tinggi Badan: 155 cmBerat Badan: 60 kgLingkar perut: 82 cm

PEMERIKSAAN FISIKKepala & Leher Mata: Konjungtiva pucat [-], sklera ikterik[-], pupil isokor 3mm/3mmHidung: secret darah (+)Lidah: lidah kotorLeher: pembesaran KGB [-], TVJ 5-2 mmH2O

PEMERIKSAAN FISIKThorax Paru-paruInspeksi: gerakan napas simetrisPalpasi: fremitus kanan = kiriPerkusi: sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi: vesikuler kanan-kiri

JantungInspeksi: iktus kordis tidak terlihatPalpasi: iktus kordis tidak terabaPerkusi: batas jantungKanan: RIC V LSDKiri : RIC V 1 jari lateral LMCSAuskultasi: B1>B2, bising jantung [-]

PerutInspeksi: datar, venektasi [-]Palpasi: supel, hepar dan lien tidak teraba Perkusi: timpani Auskultasi: Bising usus [+] Normal

Genital: DBNEkstremitas: akral hangat, edema (-), refilling kapiler baik (