prepare and need bed's for patient
DESCRIPTION
Paper Bed MakingKeterampilan Dalam Dasar KeperawatanTRANSCRIPT
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
Untuk memenuhi tugas Keterampilan dasar dalam keperawatan
Disusun oleh Kelompok 5:
Esti Aryani
Liliana Dewi
Ervia Kusuma Ningrum
Sulistya
Rianti Putri Tsani
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
A. JENIS TINDAKAN
Jenis tindakan dalam menyiapkan tempat tidur yang diantaranya meliputi:
Menyiapkan tempat tidur terbuka
Menyiapkan tempat tidur dengan klien di atasnya
B. LANDASAN TEORI
Seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatanya sendiri, pada orang sakit
atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan
yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik
hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk perawatan diri dan
memberikan perawatan kebersihan menurut kebutuhan dan pilihan klien. Pelaksanaan
pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan pada klien dilakukan pada klien yang tidak
mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan.
Prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dalam pelayanan keperawatan dapat
meliputi menyiapkan tempat tidur tertutup dan terbuka, memandikan klien dan lain-lain.
Kamar klien tanpa melihat tempat tidurnya adalah rumah bagi klien selama ia berada
di Rumah sakit. Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang
sangat berperan penting bagi kesejahteraan klien (Hegner, 2003). Menyiapkan tempat tidur
/ verbedent ditunjukan untuk memberikan kenyamanan, kerapihan dan kebersihan pada
klien dalam memenuhi kebutuhan dirinya. Tindakan ini bisa dilakukan tanpa klien atau
dengan klien di tempat tidur.
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan
lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Menyiapkan tempat tidur klien terbagi menjadi dua yaitu terbuka dan tertutup. Dikatakan
terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka dengan sprei, perlak, selimut, sarung
bantal, yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh sprai besar (penutup sprei). Tempat tidur
tertutup adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat seperti sprai, perlak dan
selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan sprai besar sehingga semuanya dalam
kondisi tertutup.
Sikap baring klien di tempat tidur sebaiknya diusahakan yang menyenangkan
baginya. Klien yang tidak dapat bergerak aktif sendiri karena lumpuh atau pingsan harus
diubah sikap baringnya 2 sampai 3 jam karena daerah yang tertekan terus menerus dapat
terganggu aliaran darahnya sehingga mudah timbul dekubitus (Rosmawarna, 1985).
Mengatur posisi klien di atas tempat tidur adalah demi kenyamanan klien itu sendiri
ataupun untuk memperlancar suatu tindakan terhadap klien (Asmadi, 2008). Posisi fowler
adalah posisi klien setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukam untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan klien (Uliyah, 2008).
C. INDIKASI
Dilakukan untuk:
Klien tidak sadar.
Klien lemah / intoleransi aktivitas.
Klien yang mempunyai sesak nafas.
Pada semua klien yang dirawat.
Bila diperlukan sewaktu-waktu.
Dilakukan sepanjang hari, biasanya dilakukan setelah klien mandi, selama klien
mandi atau showering, atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur untuk
memastikan linen tempat tidur bersih, kering, dan bebas kerutan sehingga meminimalkan
iritasi pada kulit klien. Ketika mengganti linen tempat tidur, perawat mengikuti prinsip
asepsis dengan menjauhkan linen kotor dari seragam dan yang paling baik untuk
meletakkan linen kotor dalam kantong khusus sebelum membuang ke keranjang. Jangan
menghibas linen untuk menghindari arus udara yang menyebarkan mikroorganisme dan
jangan meletakkan linen kotor di lantai untuk mencegah transmisi infeksi.
D. KONTRA INDIKASI
Tidak dilakukan apabila klien tidak menginginkan untuk dirapikan tempat tidurnya
karena kadang ada klien yang beranggapan bahwa apabila dia banyak bergerak tubuhnya
akan merasa bertambah sakit.
E. PERSIAPAN ALAT
Mempersiapkan Alat Tempat Tidur Terbuka
ALAT
• Tempat tidur,
• Kasur,
• Bantal,
• Perlak 1 m dengan pinggir diberi
kain kiri kanan ½ m,
• Stik laken 2 - 1,20 m,
• Laken 2,80 x 2 m,
• Selimut tidur,
• Sarung bantal 60 x 40,
• Kantong tempat kain kotor
LINGKUNGAN
• Ruangan yang sesuai
• Jauhi peralatan yang menggangu
dalam pelaksanaan
PERAWAT
• Cuci tangan dengan sabun pada air
yang mengalir kemudian keringkan
dengan handuk dan gunakan sarung
tangan
Mempersiapkan Alat Tempat Tidur dengan Klien Diatasnya
ALAT
• Tempat tidur,
• Kasur,
• Bantal,
• Perlak 1 m dengan pinggir diberi
kain kiri kanan ½ m,
• Stik laken 2 - 1,20 m,
• Boven laken 2,80 x 2,50 m,
• Laken 2,80 x 2 m,
• Selimut tidur,
• Sarung bantal 60 x 40,
• Kantong tempat kain kotor.
F. PROSEDUR
Prosedur tanpa klien diatasnya:
1) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2) Atur tempat tidur, kasur dan bantal
3) Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur / tempat tidur,
bagian atas dan bawah sprei dimasukkan dibawah kasur
4) Atur sisi kedua samping seprei atau tempat tidur dengan sudut 900, lalu masukkan
kebawah kasur
5) Pasang perlak di tengah tempat tidur
6) Pasang sprei kecil di atas perlak
7) Lipatkan selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah, ujung selimut
masukkan kedalam bawah kasur
8) Pasang sarung bantal
9) Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan
(Hidayat & Uliyah, 2004)
Prosedur dengan klien diatasnya:
1) Kaji klien terhadap potensial inkontensia atau mengeluarkan drainase yang berlebihan
pada linen tempat tidur. Kaji pesan aktivitas dan mobilisasi fisik klien.
2) Jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan dan alasan pentingnya
prosedur tersebut perlu dilakukan.
3) Sampaikan kontrak waktu pelaksanaan tindakan kepada klien.
4) Tanyakan kesediaan pasien dalam melakukan tindakan dan meminta kerjasamanya
demi kelancaran prosedur tersebut.
5) Persiapkan alat yang dibutuhkan di kursi atau meja agar tidak terjadi kontaminasi
silang melalui linen yang kotor.
6) Jaga privasi pasien dengan menutup tirai.
7) Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
8) Atur ketinggian tempat tidur pada tingkat tertentu yang dirasa nyaman. Turunkan rel
samping tempat tidur di sisi perawat.
9) Lepaskan seprai / linen terluar.
Lepaskan semua linen di bagian kepala dan kaki tempat tidur
Biarkan selimut yang digunakan klien (selimut akan tetap memberikan kehangatan
pada klien), atau tutupi dengan selimut mandi (minta klien memegang tepi atas
selimut mandi. Jika klien tidak mampu , masukkan bagian atas selimut mandi di
bawah bahu)
10) Ganti linen dan perlak
Bantu klien untuk miring ke samping menjauh dari sisi linen yang bersih. Atur bantal
berada di bawah kepala.
Naikkan rel tempat tidur yang terdekat dengan klien atau minta perawat lain untuk
memegang klien di pinggir tempat tidur (agar klien tidak terjatuh).
Gulung linen dan perlak ke tengah sedekat mungkin dengan klien.
Letakkan linen besar di atas tempat tidur dengan pusat lipatan di tengah tempat tidur.
Rapikan dengan cara mengatur sisi kedua samping linen atau tempat tidur dengan
sudut 90 derajat, selipkan bagian linen yang berada di tepi tempat tidur ke bawah
kasur.
Letakkan linen kecil dan perlak di atas tempat tidur dengan pusat lipatan di tengah
tempat tidur. Perhalus lapisan bawah ke luar melewati kasur dan lipat tepi yang
berlebihan di bawah kasur. Bantu klien berbalik kearah anda di sisi tempat tidur yang
bersih (klien berguling melewati lipatan linen).
Pindahkan bantal ke sisi bersih untuk digunakan oleh klien. Naikkan rel tempat tidur
sebelum meninggalkan sisi tempat tidur di hadapan klien.
Pindah ke arah sisi tempat tidur yang lain dan turunkan relnya.
Angkat linen yang kotor dan melipatnya menjadi buntalan atau kotak, kemudian
letakkan pada kantong plastik atau keranjang.
Buka lipatan linen besar dari tengah tempat tidur. Tarik linen hingga tampak
permukaan yang rata dan selipkan linen yang tersisa ke bawah kasur.
Buka lipatan linen kecil dan perlak yang berada pada bagian tengah tempat tidur dan
tarik dengan kuat menggunakan kedua tangan. Selipkan sisa linen pelapis ke sisi
bawah kasur.
11) Pasang sarung bantal bersih pada bantal sesuai dengan kebutuhan
Pegang bagian tengah sarung bantal yang tertutup dengan satu tangan
Kumpulkan sisi sarung bantal dan letakkan disekitar tangan yang memegang bagian
tengah sarung bantal.
Dengan tangan lain yang tidak memegang bantal tarik sarung bantal menutupi bantal.
Atur sarung bantal dan tempatkan bantal secara tepat dibagian kepala tempat tidur.
12) Kembalikan posisi klien ke tengah tempat tidur.
Bantu klien berada ke tengah tempat tidur (posisi yang dipilih atau disenangi). Dan
posisikan kembali bantal ke bagian tengah tempat tidur.
13) Berikan atau selesaikan dengan memasang penutup tempat tidur.
Lebarkan selimut menutupi klien dan selesaikan dengan merapikan selimut klien.
14) Pastikan keamanan yang continue pada klien.
Naikkan rel tempat tidur
Letakkan benda-benda yang digunakan klien dalam jangkauan klien.
15) Lepas sarung tangan dan cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A.A., Uliyah, M. (2004). Buku saku praktikum kebutuhan dasar manusia. Jakarta:
EGC
Pratama, Angger. (2013). Bad making & memandikan pasien. Diakses pada 10 Maret 2015. Dari:
http://angger-pratama-fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71478-Ilmu%20Keperawatan
%20Dasar%20II-Bad%20Making%20&%20Memandikan%20pasien.html