preparasi minyak atsiri

8
Praktikum Organik 2 2015 ISOLASI MINYAK ATSIRI Yoga Pratama*, Adventus Reno, Afiata S., Clara Oktavia, Desy A.N.A, Irwanda P., Maysyarah, Misnawati, Mirna T., Nursia, Sarina L., Siti N.S., Fath Dwisari Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Email: [email protected] ABSTRAK Isolasi minyak atsiri dengan menggunakan rangkaian alat destilasi uap kemudian di ekstraksi untuk mendapatkan senyawa murni dari bunga melati. Proses destilasi ini dilakukan selama 2 jam pada pemanasan antara 62-68 O C agar menghasilkan minyak murni. Setelah didapat minyak dimurnikan dengan penambahan Na 2 SO 4 . Minyak atsiri yang diperoleh sebesar 1,7 gram dan diperoleh juga indeks bias melati yang didapatkan 1,349 pada suhu 27,5 o C.. Sedangkan air indeks biasnya didapat sebesar 1,312 pada suhu 26,2 o C. Kata kunci: minyak atsiri, destilasi, bunga melati, indeks bias PENDAHULUAN Minyak atsiri didefinisikan secara internasional sebagai produk dengan destilasi. Destilasi uap atau proses yang sesuai dari tumbuhan atau bagian tumbuhan tersebut, berupa cairan aromatik berminyak stabil, ditandai dengan bau yang kuat. Jarang berwarna dan pada umumnya dengan kerapatan yang lebih rendah dari air. Minyak atsiri dapat disintesis dari berbagai organ tanaman (bunga, tunas, biji, daun, ranting, buah, batang dan akar) (Miguel, 2010) Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu penyulingan, ekstrksi dengan pelarut, menguap, ekstraksi, dengan lemak padat atau pengepresan(Guanther, 1987; Ketaren, 1985) a. Metode penyulingan dengan air b. Penyaingan dengan cair dan uap Mengisolasi Minyak Atsiri Kelompok 2

Upload: yogapratama

Post on 08-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

praktikum kimia organik

TRANSCRIPT

Praktikum Organik 2

ISOLASI MINYAK ATSIRIYoga Pratama*, Adventus Reno, Afiata S., Clara Oktavia, Desy A.N.A, Irwanda P., Maysyarah, Misnawati, Mirna T., Nursia, Sarina L., Siti N.S.,Fath Dwisari Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari NawawiEmail: [email protected] ABSTRAKIsolasi minyak atsiri dengan menggunakan rangkaian alat destilasi uap kemudian di ekstraksi untuk mendapatkan senyawa murni dari bunga melati. Proses destilasi ini dilakukan selama 2 jam pada pemanasan antara 62-68OC agar menghasilkan minyak murni. Setelah didapat minyak dimurnikan dengan penambahan Na2SO4. Minyak atsiri yang diperoleh sebesar 1,7 gram dan diperoleh juga indeks bias melati yang didapatkan 1,349 pada suhu 27,5oC.. Sedangkan air indeks biasnya didapat sebesar 1,312 pada suhu 26,2oC.Kata kunci: minyak atsiri, destilasi, bunga melati, indeks biasPraktikum Organik 22015

Mengisolasi Minyak AtsiriKelompok 2

PENDAHULUANMinyak atsiri didefinisikan secara internasional sebagai produk dengan destilasi. Destilasi uap atau proses yang sesuai dari tumbuhan atau bagian tumbuhan tersebut, berupa cairan aromatik berminyak stabil, ditandai dengan bau yang kuat. Jarang berwarna dan pada umumnya dengan kerapatan yang lebih rendah dari air. Minyak atsiri dapat disintesis dari berbagai organ tanaman (bunga, tunas, biji, daun, ranting, buah, batang dan akar) (Miguel, 2010)Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu penyulingan, ekstrksi dengan pelarut, menguap, ekstraksi, dengan lemak padat atau pengepresan(Guanther, 1987; Ketaren, 1985)a. Metode penyulingan dengan airb. Penyaingan dengan cair dan uapc. Penyulingan dengan uap (steam destillation)d. Metode pengepresane. Ekstraksi dengan pelarut menguapPada umumnya perbedaan komposisi minyak atsiri disebabkan oleh perbedaan jenis tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur pohon, metode ekstraksi yang digunakan dan cara penyimpanan minyak. Biasanya minyak atsiri terdiri dari berbagai komponen persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), serta beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen dan belerang (Ketaren, 1985).Masing- masing minyak atsiri mempunyai konstituen kimia yang berbeda, tapi dari segi fisikanya banyak yang sama. Minyak atsiri yang baru diekstraksi (segar) umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan (Gunawan dan Mulyani, 2004).Tujuan dari percobaan kali ini adalah mengisolasi minyak atsiri dari sampel bahan alami, memurnikan minyak atsiri yang telah diperoleh serta menentukan sifat-sifat dari minyak atsiri yang diperoleh. Adapun prinsip dari percobaan kali ini adalah isolasi minyak atsiri dengan proses destilasi dan ekstraksi. Destilasi akan menghasilkan destilat yang terdiri atas dua lapisan lalu dipisahkan dengan ekstraksi agar dapat minyak atsiri yang murni. Minyak atsiri yang diperoleh dikeringkan dengan penambahan Na2SO4 anhidrat sehingga diperoleh minyak atsiri murni.Aplikasi dari percobaan ini pada bidang industri makanan sebagai bahanpenyedapdanpenambahcitarasa,industrifarmasisebagaiobatantinyeri,antiinfeksi,danantibakteri, industribahanpengawetsebagaiinsektisida, industrikosmetikdan seperti sabun, pasta gigi, lotion,, produk-produk kecantikan, dan industri parfum.

METODOLOGI AlatAlat-alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah batang pengaduk, botol semprot, gelas beaker, bulp, corong, gelas kimia, perangkat destilasi, erlenmeyer, kaca arloji, pipet volume, spatula, batang pengaduk, dan pemanas, piknometer, refraktometerBahanBahan- bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades, Na2SO4 anhidrat, bunga melati.

Cara KerjaMasukan 100 gram bahan alami kering yang telah halus dan ditambah dengan akuades secukupnya pada labu destilasi. Lakukan destilasi selama 2 jam. Destilat yang diperoleh terdiri atas 2 lapisan. Pisahkan lapisan minyak atsiri dengan menggunakan corong pisah. Keringkan minyak atsiri dengan menambahkan Na2SO4 anhidrat sehingga diperoleh atsiri bebas air. Ditentukan indeks bias air dan minyak atsiri.

Rangkaian Alat

Gambar 1.1 Rangkaian Alat Destilasi

HASIL DAN PEMBAHASAN0. HasilNoNmPelakuanPengamatan

1.Dimasukan sampel bunga melati kering yang telah halus dan ditambah dengan akuades secukupnya pada labu destilasiMelati: 43,34 gramErlenmeyer 71,1 gram

2Didestilasi selama 2 jamDitambah air secukupnya

3.Dipisahkan lapisan minyak atsiri dengan menggunakan corong pisahHasil destilat + erlenmeyer 72,8 gram

4..dikeringkan minyak atsiri dengan menambahkan Na2SO4 anhidrat sehingga diperoleh atsiri bebas air.

Ditentukan indeks bias dengan refraktometer

5.Ditentukan indeks bias air dan minyak atsiri.Indeks bias air 1,312 suhu 26,2oCIndeks bias atsiri 1,349 suhu 27,5oC

Minyak Atsiri merupakan salah satu produk bahan rempah rempah. Minyak atsiri lazim disebut minyak yang mudah menguap ( volatile oils). Minyak atsiri umumnya berwujud cair, diperoleh dari bagian tanaman akar, kulit batang, daun, buah, biji atau bunga dengan cara destilasi uap, ekstraksi atau dipres (ditekan). Minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak akar wangi, minyak nilam, minyak kenanga, minyak kayu cendana merupakan beberapa bahan ekspor minyak atsiri Indonesia. Minyak atsiri awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa turunanan minyak atsiri dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodisel, antioksidan, polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. (Asep Kadarohman )Pada percobaan destilasi uap ini bertujuan untuk membuat minyak atsiri melati dari bunga melati. Pembuatan minyak melati ini banyak memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, untuk membuatnya minyak melati ini, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu, memasukkan bunga melati ke dalam labu destilasi sebanyak 43,34 gram, dan pada labu destilasi yang lain di isi dengan air yang kegunaannya adalah untuk melarutkan senyawa polar yang ada pada bunga melati sert memisahkan dari senyawa nonpolar seperti minyak atsiri dari bunga melati. Suhu yang dipanaskan pada proses destilasi sebesar 60-68oC merupakan suhu untuk minyak yang terkandung menguap. Pada proses pemanasan alirkan uapnya agar menghasilkan minyak atsiri. Pada metode distilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa (carrier), biasanya uappelarut. Temperatur penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta kompnenpada waktu menguap. Campuran ini mengembun bersama walaupun komponen tidak dapat bercampur dengan pelarut. Pada temperatur kamar setelah campuran didinginkan, ciran pembawa akan terpisah dari komponentarget karena berbeda massa jenis dan akan terpisahkan dengan mudah karena gaya gravitasi. Campuran komponen dengan pelarutnya akan dipisahkan kemudian (Wonorahardjo, 2013:93). Setelah proses destilasi selesai, minyak melati yang dihasilkan tidak trlalu banyak, hanya 1,7 gram menghitungnya dari hasil berat destilat dengan erlenmeyer 72,8 gram dikurang berat erlenmeyer 71,1 gram. Minyak yang dihasilkan mengeluarkan wangi khas dari bunga melati. Kadar minyak yang dihasilkan sedikit hal ini karena waktu kontak antara uap air dan minyak tidak cukup lama untuk menguapkan minyak yang terkandung di dalam bunga. Selain itu terdapat kesalahan dalam preparasi sampel yang tidak mencapai berat 100 gram.Gambar 1.2 Hasil DestilatSedikitnya minyak atsiri yang didapat mungkin juga pengaruh bunga yang digunakan harus dalam kondisi kering karena bunga dengan kondisi basah yang biasa disebabkan karena embun dapat menimbulkan ketengikan pada lemak yang disebabkan oksidasi lemak karena adanya kandungan H2O. Kondisi bunga yang masih kuncup serta mekar penuh juga tidak dapat digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri selain karena tidak dapat mekar dan tidak harum, bunga pada kondisi kuncup sangat sulit digunakan untuk proses enfleurasi karena bunga harus diletakkan dengan posisi seluruh bagian menempel pada lemak sehingga lemak dapat mengadsorbsi minyak di seluruh kelopak bunga. Bunga dengan kondisi mekar penuh aroma harumnya telah banyak yang menguap sehingga tidak dapat dimanfaatkan baik (Suyanti et al,2004).

Gambar 1.3 RefraktometerRefraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks bias cairan atau padat, bahan transparan dan refractometry. Prinsip pengukuran dapat dibedakan, oleh cayaha, penggembalaan kejadian, total refleksi, ini adlah pembiasan (refraksi) atau reflaksi total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan semua tiga prinsip, satu dengan insdeks bias dikenal (Prisma). Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (n cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan defleksi cahaya (Wikipedia Commons, 2010).Secara umum indeks bias minyak melati yang dihasilkan tidak berbeda jauh antar variabel. Penentuan indeks bias dilakukan dengan refraktometer pada suhu kamar. Indeks bias minyak melati umumnya diatas 1,400, namun pada indeks bias melati yang didapatkan 1,349 pada suhu 27,5oC Nilai indeks bias dipengaruhi salah satunya dengan adanya air dalam minyak Semakin banyak kandungan airnya maka semakin kecil nilai indeks biasnya. Ini karena sifat dari air yang mudah untuk membiaskan cahaya yang datang. Sedangkan air indeks biasnya didapat sebesar 1,312 pada suhu 26,2oC.

SIMPULANKesimpulan dari percobaan ini adalah 1. Mengisolasi minyak atsiri bunga melati dapat dilakukan dengan metode destilasi, ekstraksi1. Memurnikan minyak atsiri dengan hasil destilasi yang kemudian ditambahkan Na2SO4. 1. Hasil mendapatkan minyak atsiri dari bunga melati sebesar 1,7 gram

Daftar Pustaka Guanther, E. 1987. The Essential Oil. Alih bahasa Ketaren. UI Press. Jakarta Gunawan dan Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam. Jilid I. Swadaya. Jakarta Kadarohman, Asep. Minyak Atsiri sebagai Teaching Material dalam Proses Pembelajaran Kimia. (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta Miguel M.G. 2010. Anhoxidant and Anti Inftramory Activities of Essential Oils. A Short ReviewS.Prabawati, Suyanti, et al. 2004, Perbaikan cara ekstraksi Untuk Meningkatkan Rendemen Minyak Bunga Melati Gambir Skala Pilot. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian: JakartaWikipediaa Commons. 2010. Gambar Refraktometer. http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2010 pukul 10.00 WIBWonorahardjo, Surjani. 2013.Metode-Metode Pemisahan Kimia.Jakarta: Akademia Permata