prenatal care
DESCRIPTION
sdase sdasde sdasx sdaef sdasd sssTRANSCRIPT
-
5/23/2018 Prenatal Care
1/26
REFERAT
PRENATAL CARE
Disusun Oleh :
Edo Pramana Putra, S.Ked
110.2009.093
Pembimbing :
dr. Indiarto W, Sp.OG
Referat ini diajukan sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik bagian ilmu kebidanan dan
kandungan
pada
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA CILEGON
JUNI 2014
-
5/23/2018 Prenatal Care
2/26
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Karena atas rahmat
dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat ini dengan judul PRENATAL CARE
sebagai salah satu persyaratan mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kebidanan dan
Kandungan RSUD Cilegon.
Berbagai kendala yang telah dihadapi penulis hingga sari pustaka ini selesai tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Atas bantuan yang telah diberikan, baik
moril maupun materil, maka selanjutnya penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang tulus kepada :
1. dr. Zainuri, Sp.OG; dr. Ida Winarti, Sp.OG; dan dr. Indiarto, Sp.OG selaku konsulenIlmu Kebidanan dan Kandungan RSUD Cilegon yang telah memberikan bimbingan, ilmu,
saran dan kritik kepada penulis dalam penyelesaian referat ini.
2. Kedua orang tua tercinta, ayahanda dr. Rendra Leonas, Sp OT dan ibunda MasayuNilawati atas segala doa, kasih sayang, perhatian, semangat, nasihat serta segala dukungan
yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa moril maupun materiil.
3. Staf dan karyawan RSUD Cilegon khususnya para bidan atas bantuan dan arahan yang telahdiberikan kepada penulis.
-
5/23/2018 Prenatal Care
3/26
3
4. Teman-teman seperjuangan di bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSUD Cilegon.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan sari pustaka ini, kesalahan dan
kekurangan tidak dapat dihindari, baik dari segi materi maupun tata bahasa yang disajikan.
Untuk itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan yang dibuat. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca dalam memberikan sumbang
pikir dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia kedokteran. Kritik dan saran yang
konstruktif sangat penulis harapkan demi memperoleh hasil yang lebih baik di dalam
penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu merahmati kita
semua.
Cilegon, Juni 2014
Penulis
-
5/23/2018 Prenatal Care
4/26
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................2
DAFTAR ISI................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5
BAB II PRENATAL CARE......................................................................................2
2.1 Definisi................................................................................................22.2 Epidemiologi.......................................................................................22.3 Etiologi...............................................................................................22.4 Patogenesis..........................................................................................42.5 Diagnosis............................................................................................62.6 Penatalaksanaan..................................................................................72.7 Prognosis...........................................................................................12
BAB III KESIMPULAN...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............25
-
5/23/2018 Prenatal Care
5/26
5
PENDAHULUAN
Prenatal Care (PNC) adalah suatu pemantauan kemajuan kehamilan pada wanita guna mencegah
dan menurnkan insidensi dari morbiditas / mortalitas ibu dan anak.
Tujuan dari dilakukannya perawatan prenatal mengidentifikasi kehamilan dengan ibu atau janin
kondisi yang berhubungan dengan morbiditas maternal perinatal atau / kematian, dan
memberikan intervensi untuk mencegah seperti komplikasi. Perawatan harus sistematis,
berdasarkan bukti, dan menyediakan baik dukungan medis dan psikologis serta penilaian risiko
yang sedang berlangsung. Ini harus menghasilkan informasi pengambilan keputusan bersama
antara pasien dan penyedia.
Nilai perawatan prenatal (PNC) masih kontroversial, karena ada ada bukti yang pasti bahwa hal
itu meningkatkan hasil kelahiran. Tak ada uji coba terkontrol secara acak (RCT) perawatan
prenatal vs tidak ada perawatan prenatal. Kebanyakan penelitian yang observasional,
membandingkan hasil pada wanita yang memiliki perawatan prenatal vs mereka tanpaperawatan. Sedangkan beberapa hasil menunjukkan manfaat, yang lain tidak. Seleksi Bias
(wanita yang memilih sendiri ke PNC biasanya lebih cenderung memiliki hasil yang lebih baik)
menyebabkan pembaur Faktor Bias (misalnya risiko yang terkait dengan lahir rendah berat
[BBLR] dan kematian neonatal juga faktor risiko untuk memadai PNC). Intervensi khusus untuk
risiko spesifik dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Meskipun demikian, prenatal care
mungkin bermanfaat medis bagi wanita berisiko tinggi, sementara ada data yang kurang cukup
untuk merekomendasikan wanita resiko rendah terhadap prenatal care.
-
5/23/2018 Prenatal Care
6/26
6
Prenatal Care
Pendahuluan
Definisi
Prenatal Care (PNC) adalah pemantauan kemajuan kehamilan pada wanita guna mencegah dan
menurnkan insidensi dari morbiditas / mortalitas ibu dan anak.
Tujuan
Perawatan prenatal mengidentifikasi kehamilan dengan ibu atau janin kondisi yang berhubungan
dengan morbiditas maternal perinatal atau / kematian, dan memberikan intervensi untuk
mencegah seperti komplikasi. Perawatan harus sistematis, berdasarkan bukti, dan menyediakan
baik dukungan medis dan psikologis serta penilaian risiko yang sedang berlangsung. Ini harus
menghasilkan informasi pengambilan keputusan bersama antara pasien dan penyedia.
Prenatal care vs tidak ada perawatan prenatal
Nilai perawatan prenatal (PNC) kontroversial, karena ada ada bukti yang pasti bahwa hal itu
meningkatkan hasil kelahiran. Tak ada uji coba terkontrol secara acak (RCT) perawatan prenatal
vs tidak ada perawatan prenatal. Kebanyakan penelitian yang observasional, membandingkan
hasil pada wanita yang memiliki perawatan prenatal vs mereka tanpa perawatan. Sedangkan
beberapa hasil menunjukkan manfaat, yang lain tidak. Seleksi Bias (wanita yang memilih sendiri
ke PNC biasanya lebih cenderung memiliki hasil yang lebih baik) menyebabkan pembaur Faktor
Bias (misalnya risiko yang terkait dengan lahir rendah berat [BBLR] dan kematian neonatal juga
faktor risiko untuk memadai PNC). Intervensi khusus untuk risiko spesifik dapat mengurangimorbiditas dan mortalitas. Meskipun demikian, prenatal care mungkin bermanfaat medis bagi
wanita berisiko tinggi, sementara ada data yang kurang cukup untuk merekomendasikan wanita
resiko rendah terhadap prenatal care.
Frekuensi (dan isi) perawatan prenatal
Di negara maju PNC biasanya terdiri dari 7-11 kunjungan / kehamilan, dengan kunjungan
prenatal awal (PNV), diikuti oleh kunjungan setiap 4-6 minggu sampai 28 minggu, setiap 3
minggu untuk 34-36 minggu, kemudian setiap sampai melahirkan. Kehamilan multipara tanpa
komplikasi mungkin perlu kunjungan yang lebih sedikit daripada nulipara tanpa komplikasi.
Kebutuhan pasien individu dan faktor risiko harus dinilai pada kunjungan prenatal pertama, dan
dinilai ulang pada setiap janji praktek setelahnya. Biasanya penyedia menggabungkan:
kunjungan rutin untuk pendidikan prenatal dan jaminan penyediaan tes skrining berbasis bukti secara rutin Kunjungan berorientasi pada masalah yang diperlukan perawatan kondisi-spesifik untuk pasien berisiko tinggi.
-
5/23/2018 Prenatal Care
7/26
7
Menurunnya jumlah kunjungan prenatal pada negara berkembang dan maju tak ada
hubungannya dengan kemunduran perbuhan biologis ibu atau hasil perinatal, tetapi wanita dapat
merasa kurang puas dengan berkurangnya jumlah kunjungan tersebut. Minimal 4 kunjungan
PNC adalah dianjurkan bahkan untuk wanita berisiko rendah. Pendidikan individual prnantal
ditujukan untuk menghindari kelahiran sesar. Hal ini tidak meningkatkan tingkat kelahiran
normal setelah oprasi sesar.
Masalah Organisasi
Tidak ada bukti bahwa dokter perlu dilibatkan dalam perawatan prenatal pada setiap perempuan
yang mengalami komplikasi kehamilan, dan beberapa masalah, khususnya yang melibatkan isu-
isu sosial, mungkin lebih baik ditangani oleh bidan dan tenaga medis profesiional lainnya.
Umum.
Setiap wanita hamil diharuskan membawa catatan kehamilan mereka. Membawa catatan terkait
dengan meningkatkan kontrol ibu dan kepuasan selama kehamilan, peningkatan ketersediaan
catatan antenatal selama kehadiran rumah sakit, tetapi juga dengan kelahiran lebih operatif.
Kontinuitas perawatan oleh bidan telah dikaitkan dengan berkurangnya kebutuhan untuk
penghilang rasa sakit pada persalinan, penurunan kejadian sesar, berkurangnya resusitasi
neonatal, dan meningkatnya kepuasan pasien, dan penurunan kejadian persalinan sesar (sebesar
21%).
Kunjungan Awal
Idealnya, kunjungan ini harus terjadi sebelum 12 minggu kehamilan. Perempuan harus menerima
informasi tertulis mengenai layanan perawatan kehamilan mereka, jadwal kunjungan yang
diusulkan, tes skrining yang akan ditawarkan, dan isu-isu gaya hidup, seperti nutrisi dan
olahraga. Bagian utama dari kunjungan termasuk riwayat, konseling, pemeriksaan fisik, danpengujian laboratorium.
Riwayat dan konseling
Riwayat komprehensif harus dilakukan, mungkin menggunakan bentuk catatan standar (mis.www.acog.org). Secara khusus, wanita yang mungkin memerlukan perawatan tambahan atau
rujukan harus diidentifikasi.
Tanggal perkiraan persalinan (EDC) dihitung berdasarkan periode menstruasi terakhir(LMP). Ultrasonografi awal harus digunakan untuk menentukan EDC. Akurasi EDC sangat
penting untuk waktu tes skrining dan intervensi yang tepat, mengelola komplikasi, dan
pertimbangan induksi lewat tanggal. Ini juga memberikan identifikasi awal kehamilan
kembar
Skrining genetik - semua pasangan dengan riwayat keluarga kelainan genetik harusdiskrining, riwayat berulang keguguran spontan, dan riwayat janin atau anak dengan kelainan
genetic sebelumnya. Skrining Cystic fibrosis (CF) harus ditawarkan kepada wanita dengan
riwayat keluarga CF, pasangan reproduksi dengan CF, pasangan di antaranya salah satu atau
-
5/23/2018 Prenatal Care
8/26
8
kedua mitra yang ras Kaukasia dan sedang merencanakan kehamilan atau mencari perawatan
prenatal.
Pada kelompok etnis tertentu terjadi peningkatan risiko untuk kondisi resesif (misalnyaanemia sel sabit, Penyakit Tay-Sachs, --thalassemia atau, dll) harus ditawarkan screening.
Wanita dengan kondisi tertentu perlu pengujian genetik dan harus dirujuk untuk konseling
genetik serta diskusi tentang pilihan yang tersedia untuk diagnosis prenatal. Penilaian faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup dan tempat kerja, rekomendasi
untuk modifikasi pada nutrisi kehamilan dan suplemen gizi, dan direkomendasikan kenaikan
berat badan.
Nutrisi dan Suplemen
Asam Folat
Suplemen asam folat direkomendasikan, dengan minimum 400 mg / hari untuk semua wanita:
[93% menurunkan cacat saraf tabung (NTD)] dan 4 mg / hari untuk wanita dengan anak
sebelumnya dengan NTD (69% penurunan NTD) . Suplementasi harus dimulai setidaknya 1
bulan sebelum konsepsi dan terus sampai setidaknya 28 hari setelah pembuahan (waktu
penutupan tabung saraf). Mengingat ketidakpastian direncanakan konsepsi dan bahwa 50% dari
kehamilan yang tidak direncanakan, semua wanita usia reproduksi harus dapat suplementasi
asam folat. Tak ada peningkatan kehamilan ektopik, keguguran, atau lahir mati telah dikaitkan
dengan suplementasi folat, tapi mungkin meningkatkan kejadian kehamilan multipel sebesar
40% .
Vitamin AKelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan cacat lahir dan keguguran pada dosis> 25 000
IU per hari. Suplemen vitamin A harus dihindari, dengan asupan maksimum sebelum dan selama
kehamilan mungkin 5000 IU, tentu 10 000 IU. Suplemen Vitamin A dapat bermanfaat bagi
wanita dengan defisiensi vitamin A, khususnya dalam pencegahan kebutaan malam, pada negara
berkembang. Tidak ada cukup bukti yang mendukung suplemen vitamin A sebagai intervensi
untuk anemia.
-
5/23/2018 Prenatal Care
9/26
9
Vitamin B6 (pyridoxine)
Ada cukup bukti untuk mengevaluasi suplemen piridoksin selama kehamilan. Untuk tujuanpenurunan kerusakan gigi atau hilang, suplemen piridoksin 20 mg / hari (baik kapsul oral atau
bahkan lebih baik dengan lozenges) dikaitkan dengan penurunan kejadian ini pada wanita hamil
Vitamin C
Ada cukup bukti untuk menilai apakah suplementasi vitamin C baik tunggal atau dalam
kombinasi dengan suplemen lain menguntungkan selama kehamilan, baik untuk risiko tinggi
atau rendah. Tidak ada uji coba yang tersedia untuk menilai apakah suplementasi vitamin C
mungkin berguna untuk semua perempuan hamil. Wanita yang mengkonsumsi vitamin C
dibandingkan dengan plasebo mengalami peningkatan risiko melahirkan preterm. Wanita yang
mengkonsumsi vitamin C memiliki kecenderungan untuk penurunan risiko preeklamsia. Namun
data yang didapat masih kurang mendukung.
Vitamin D
Ada cukup bukti untuk mengevaluasi efek dari vitamin Suplementasi D selama kehamilan.
Vitamin D 1000 IU / hari pada trimester ketiga dikaitkan dengan ketidak-konsistenan dampak
kejadian berat lahir rendah. Hipokalsemia neonatal jarang terjadi dengan suplementasi vitamin D
dibandingkan dengan placebo.
Vitamin E
Tak ada bukti yang cukup untuk menilai apakah suplementasi vitamin E baik tunggal atau dalam
kombinasi dengan suplemen lain menguntungkan selama kehamilan. Tidak ada uji coba yang
tersedia untuk menilai apakah suplemen vitamin E mungkin berguna untuk semua wanita hamil,
atau jika vitamin E mungkin bermanfaat bila digunakan sendiri.
Suplementasi Multivitamin
Ada cukup bukti untuk merekomendasikan suplementasi rutin multivitamin untuk semua wanita,
atau bahkan hanya untuk wanita yang kurus, memiliki pola makan yang buruk, perokok,
penyalahguna zat, vegetarian, kehamilan multipel, atau orang lain. Kelebihan (> 1) asupan
vitamin prenatal / hari harus dihindari. Tidak ada suplemen multivitamin prenatal yang telah
terbukti unggul dari yang lain. Penggunaan suplemen multivitamin tidak spesifik untuk
kehamilan harus hati hati, sesering kelebihan dosis bisa menimbulkan risiko bagi kehamilan.
Vitamin Prenatal umumnya mengandung suplemen, seperti ditunjukkan di tabel.
-
5/23/2018 Prenatal Care
10/26
10
Magnesium
Ada cukup bukti berkualitas tinggi untuk menunjukkan bahwa suplemen magnesium selama
kehamilan menguntungkan. Termasuk uji coba berkualitas tinggi dan rendah, pemberian
magnesium oral dari sebelum minggu ke-25 kehamilan menurnkan frekuensi kelahiran prematur,
menurunkan frekuensi BBLR, dan menurunkan kecil masa kehamilan bayi dibandingkan dengan
placebo. Selain itu, wanita rawat inap yang diberikan magnesium lebih cepat pemulihannya dan
menurunkan kasus perdarahan antepartum dibandinkan plasebo. Kejadian pre-eklampsia dan
semua hasil lainnya serupa.
Kalsium
Suplemen kalsium dikaitkan dengan penurunan kejadian pre-eklampsia pada kehamilan pada
semua wanita, khususnya bagi perempuan yang berisiko tinggi hipertensi dan wanita dengan
asupan rendah makanan-kalsium (misalnya
-
5/23/2018 Prenatal Care
11/26
11
Seng
Terdapat cukup bukti untuk mengevaluasi sepenuhnya efek suplementasi seng selama
kehamilan. Suplemen seng dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam kelahiran
premature (PTB). Ada cukup bukti untuk menilai dosis terbaik, usia kehamilan dan durasi, dan
populasi untuk suplementasi seng dalam kehamilan.Yodium
Suplementasi yodium pada populasi dengan tingkat konsumsi rendah yodium dan daerah
endemik kretinisme memberikan hasil penurunan kejadian kondisi tersebut. Suplementasi
yodium dalam ini populasi dikaitkan dengan penurunan kematian selama masa bayi dan anak
usia dini, dengan penurunan kretinisme endemik pada usia 4 tahun, dan perkembangan
psikomotorik yang lebih baik.
Diet Rendah Kolesterol
Diet rendah kolesterol dengan omega-3 asam lemak dan konseling diet tidak mempengaruhi
kabel atau lipid neonatal tetapi dikaitkan dengan penurunan 90% pada kelahiran prematur
-
5/23/2018 Prenatal Care
12/26
12
berisiko tinggi, dan pola makan seperti itu menurunkan berat badan lahir, dan mungkin
meningkatkan BBLR dan PTB.
Obat dan Lingkungan
Penyalahgunaan Zat
Skrining untuk digunakan dan konseling untuk penghentian tembakau, penggunaan narkoba
alkohol, atau terlarang dianjurkan. Konseling efektif dalam mengurangi penyalahgunaan zat pada
kehamilan, meskipun wanita yang menggunakan obat-obatan terlarang mungkin perlu intervensi
khusus.
Over-the-counter, alternatif / komplementer, dan resep obat
Karena kemungkinan teratogenik, penggunaan obat, termasuk pengobatan alternative keadaan
dimana manfaat melampaui risiko. Medikasi yang bermanfaatn harus dilanjutkan dalam
kehamilan ketika aman bagi ibu dan janin.
Lingkungan / risiko kerja dan eksposur
Secara umum, bekerja tidak terkait dengan hasil kehamilan yang buruk. Beberapa eksposur
tempat kerja, seperti bahan kimia beracun (misalnya timah dan magnesium), radiasi (> 5 rad),
mengangkat beban berat, berdiri terlalu lama (> 8 jam), berlebihan jam kerja (> 80 jam /
minggu), dan skor kelelahan tinggi mungkin berhubungan dengan komplikasi kehamilan, tetapi
ada bukti yang cukup tentang pengaruh menghindari ini risiko. Tidak ada cukup data untuk cat,
pelarut, pewarna rambut, asap, dan obat bius, merupakan suatu bahaya mutlak. Hot tubs dan
sauna harus dihindari pada suhu > 102 F, terutama pada trimester pertama, dan eksposur
berkepanjangan untuk menghindari risiko dehidrasi. Setelah 14 minggu, mungkin semuaeksposur tersebut tidak berbahaya.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko
PTB, BBLR, perdarahan trimester kedua dan ketiga, dan cedera janin. Kekerasan dalam rumah
tangga bisa meningkat selama kehamilan. Oleh karena itu penyedia perlu menanyakan dan
waspada mengenai tanda-tanda dan gejala penyalahgunaan dan memberikan peluang bagi wanita
untuk mengungkapkan masalah pribadi.
Latihan
Olahraga teratur selama kehamilan (resiko rendah) menguntungkan untuk kebugaran ibu secara
keseluruhan dan rasa kesejahteraan, dengan data yang cukup untuk menilai dampak pada hasil
ibu atau janin. Dua puluh menit latihan ringan sekitar 3 kali seminggu tidak berhubungan dengan
efek yang merugikan. Berjalan, berenang, dan olahraga lainnya yang tidak membuat hilangnya
-
5/23/2018 Prenatal Care
13/26
13
keseimbangan dianjurkan. Hindari olahraga kontak dan olahraga dengan kemungkinan
kehilangan keseimbangan yang tinggi. Hindari hipoglikemia dan dehidrasi.
Perjalanan
Konseling harus mencakup penggunaan yang tepat dari penumpang sistem menahan diri dalam
mobil, pengurangan risiko tromboemboli vena selama perjalanan udara jarak jauh dengan
berjalan kaki dan latihan, serta penyediaan perawatan dan pencegahan penyakit selama
perjalanan ke luar negeri.
Seks dan seksualitas
Berhubungan seks belum dikaitkan dengan hasil yang merugikan pada kehamilan. Banyakwanita dan beberapa orang khawatir hubungan seksual yang dapat membahayakan kehamilan,
dan wanita memiliki penurunan progresif dalam hasrat seksual selama kehamilan. Hal ini pada
gilirannya dikaitkan dengan menurunnya frekuensi seksual selama kehamilan. Kebanyakan
wanita menginginkan lebih banyak komunikasi mengenai seks pada kehamilan oleh penyedia
layanan mereka. Konseling penyedia layanan kesehatan harus meyakinkan, dengan tidak adanya
komplikasi selama kehamilan. Semen dapat merugikan membran wanita dengan dilatasi serviks,
dan orgasme meningkatkan kontraksi. Kelahiran prematur dan komplikasi lain kehamilan
tampaknya tidak meningkat di sebagian besar studi seks pada kehamilan. Kebanyakan penelitian
melaporkan bahwa aktivitas seksual dikaitkan dengan hasil kehamilan yang lebih baik, mungkin
karena perempuan yang aktif secara seksual lebih sehat untuk memulai dengan dibandingkan
dengan wanita dengan aktivitas seksual kurang.
Persalinan
Perempuan harus diberikan informasi tertulis dan instruksi mengenai apa yang diharapkan
selama persalinan, bagaimana untuk mendapatkan perawatan saat persalinan dimulai, dan nilai
dari mendukung orang selama proses persalinan (lihat Bab 6-8).
Menyusui
Menyusui dianggap metode pemberian makan terbaik untuk sebagian besar bayi, dan harus
didorong. Konseling dan pendidikan dapat memfasilitasi keberhasilan menyusui. Diet Antigen-
avoidance selama menyusui dapat mengurangi risiko berkembang eksim atopik pada anak dari
ibu resiko tinggi, dan dapat mengurangi eksim atopik pada anak-anak yang sudah memiliki
eksim atopik selama 12-18 bulan pertama.
-
5/23/2018 Prenatal Care
14/26
14
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik (lihat Tabel 1.1) harus baik dan terarah pada setiap risiko yang teridentifikasi
dalam riwayat.
Berat dan Tinggi
Berat dan tinggi harus ditentukan di kunjungan awal kehamilan, sehingga dapat menentukan
indeks massa tubuh (BMI = berat badan [kg] / tinggi badan kuadrat [m2]). Kategori BMI ada
dalam Tabel 1.4.
Wanita dengan obesitas mempunyai risiko untuk diabetes, distosia bahu, dan seksio sesarea
primer. Wanita yang kurus (
-
5/23/2018 Prenatal Care
15/26
15
Skrining Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium yang secara umum dilakukan di awal pemeriksaan - serum untukABO / Rh (D) jenis dan skreening antibodi, hemoglobin dan hematokrit, titer rubella, rapid
plasma reagen (RPR), hepatitis B surface antigen (HBsAg), human immunodeficiency virus
(HIV). Urine dipstick untuk glukosa, protein, dan kultur untuk bakteriuria asimptomatik. Jika
terindikasi, skrining serviks untuk gonore dan klamidia polymerase chain reaction (PCR) tes, dan
Papanicolaou (Pap) smear. Pengujian laboratorium lain mungkin dapat dilakukan jika terdapat
risiko lainnya.
Universal (semua wanita hamil)
Serum
ABO / Rh (D) jenis dan antibodi skreening: Pengujian untuk golongan darah, status Rh, danatipikal antibodi sel darah merah dianjurkan pada kunjungan awal, dan mengulangi tes antibodi
pada 26-28 minggu kehamilan. Perempuan yang tidak tersensitasi RhD-negatif harus ditawarkan
anti-D immunoglobin di 28 minggu. Anti-D immunoglobin juga harus ditawarkan untuk setiap
prosedur invasif (amniosentesis, chorionic villus sampel [CVS], percutaneous umbilical
sampling[PUBS]), untuk perdarahan trimester kedua atau ketiga, untuk kehamilan mola parsial,aborsi spontan, terminasi elektif, dan untuk kondisi apapun yang mungkin terkait dengan
perdarahan janin-ibu, seperti trauma perut, versi sefalik eksternal, atau solusio plasenta. Hal ini
juga dapat ditawarkan untuk setiap wanita terancam aborsi pada trimester pertama, dan untuk
kehamilan ektopik, meskipun bukti tidak kuat, dan itu mungkin tidak biaya-efektif atau
diperlukan kecuali pendarahannya signifikan.
Hemoglobin / hematokrit: direkomendasikan untuk kunjungan kehamilan pertama dan diulang
pada awal trimester ketiga untuk perempuan asimtomatik. Profilaksis suplementasi zat besi pada
semua wanita dianjurkan untuk mencegah anemia. Wanita hamil yang diidentifikasi dengan
anemia (hemoglobin
-
5/23/2018 Prenatal Care
16/26
16
HBsAg: skreening di pertemuan awal, dan skreening ulang pada populasi resiko tinggi di
trimester ketiga. Intervensi Postnatal adalah direkomendasikan pada semua wanita HBsAg-
positif untuk mengurangi risiko penularan virus ke neonatus. Kehamilan dan ASI tidak menjadi
kontraindikasi pemberian imunisasi hepatitis B virus pada wanita yang berisiko.
Serologi HIV: Skrining dianjurkan untuk semua perempuan hamil. Mereka yang memiliki resikotinggi ingfeksi dan dari komunitas yang memiliki peningkatan prevalensi seropositive dari bayi
baru lahir haru di lakukan uji ulang pada trimester ketiga. Wanita harus ditawarkan skrining HIV
sebagai rutinitas, dan yang menolak harus didorong untuk menandatangani persetujuan'opt-out'.
Penyedia harus terus mendorong pengujian untuk wanita yang menolak skrining, dan
kekhawatiran yang dapat menimbulkan hambatan untuk pengujian. Ini harus ditekankan bahwa
pengujian tidak hanya memberikan kesempatan untuk menjaga kesehatan ibu tetapi juga
menawarkan intervensi untuk mengurangi risiko penularan virus ke janin.
Urine
Dipstick untuk protein: Tes dipstik urin untuk protein tidak andal mendeteksi ketinggian
variabel albumin yang mungkin terjadi pada pre-eklampsia. Koleksi urine 24 jam menyediakan
penilaian optimal dari proteinuria. Pada wanita dengan risiko tinggi pre-eklampsia, koleksi ini
adalah pilihan utama untuk proteinuria, dan ketika tanda-tanda / gejala lain dari pre-eklampsia
yang hadir.
Dipstick untuk glukosa: Glikosuria 250 mg / dl pada urine dipstick trimester pertama atau
kedua berhubungan dengan diabetes gestational. Kehadiran glikosuria yang signifikan sebelum
24-28 minggu merupakan indikator untuk skrining glukosa kehamilan sebelumnya.
Kultur untuk bakteriuria asimtomatik: Skrining dengan kultur urin dianjurkan sebelum usia
kehamilan 16 minggu atau pada kunjungan prenatal pertama bagi semua wanita. Wanita hamil
dengan bakteriuria asimtomatik berada pada peningkatan risiko untuk infeksi simtomatik dan
pielonefritis. Ada juga hubungan positif antara bakteriuria yang tidak diobati dan BBLR / PTB.
Pengobatan bakteriuria asimtomatik mencegah komplikasi ini.
Skreening Laboratorium Selektif
Penyakit Infeksi
Serologi Hepatitis C: Sebuah tes untuk antibodi hepatitis C harus dilakukan pada wanita hamil
dengan resiko paparan tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat
intravena (IV), paparan produk darah atau transfusi, transplantasi organ, dan dialisis ginjal.
Skrining Chlamydia: Semua perempuan di bawah usia 26 harus diskrining untuk Chlamydia,
serta perempuan di linkungan resiko tinggi (banyak pasangan seks, pasangan baru dalam 3 bulan
terakhir, status perkawinan tunggal, penggunaan inkonsisten dari kontrasepsi barrier, sebelumnya
atau mengidap penyakit Infeksi menular seksual [IMS], keputihan, servisitis mukopurulen, leher
rahim rapuh, atau tanda-tanda servisitis pada pemeriksaan fisik). Skreenign ulang dilakukan pada
trimester ketiga jika terjadi peningkatan risiko untuk infeksi. Skrining menggunakan teknologi
PCR adalah yang paling akurat.
-
5/23/2018 Prenatal Care
17/26
17
Gonore skrining: Semua perempuan di bawah usia 26 harus skrining untuk gonore, serta
wanita-wanita di berisiko tinggi populasi (rentan IMS, berganti-ganti pasangan seksual, memiliki
pasangan seks dengan IMS, pekerja seks, penggunaan narkoba, penggunaan kondom yang tidak
konsisten). Skrining ulang dilakukan pada trimester ketiga jika terjadi peningkatan risiko infeksi.
Skrining menggunakan teknologi PCR yang paling akurat.
Bakterial Vaginosis (BV): Tidak ada keuntungan untuk skrining rutin dan pengobatan gejala
bakterial vaginosis. Dapat dipertimbangkan untuk dilakukan skrining dan pengobatan pada
wanita yang sebelumnya PTB dan BV, dan wanita-wanita yang simtomatik.
Herpes Genital: Skrining rutin serologi untuk herpes simplex virus (HSV) pada wanita hamil
yang asimtomatik tidak dianjurkan. Dengan tidak adanya lesi selama trimester ketiga, kultur
serial rutin tidak diindikasikan untuk wanita dengan riwayat herpes genital berulang.
Varicella: Tentukan kekebalan pada sesi pertama berdasarkan riwayat. Lebih dari 90% wanita
melaporkan riwayat cacar air sudah kebal secara serologis. Vaksin Varicella (vaksin hidup yang
dilemahkan) tidak dianjurkan selama kehamilan, tetapi wanita seronegatif harus dianjurkan
untuk mengambil tindakan pencegahan.
Tuberkulosis: PPD (purified protein derivative; tuberkulin) skrining dapat dilakukan kepada
wanita berisiko tinggi pada usia kehamilan berapapun, dan tindak lanjut foto dada X-ray
direkomendasikan baru-baru ini. Faktor risiko tinggi penyakit HIV termasuk, wanita tunawisma
atau miskin, tahanan, dan imigran baru dari daerah di mana lazim TBC.
Cytomegalovirus (CMV): pengujian CMV dapat dianggap bagi pekerja one day care, perawat
ICN, dewasa muda dengan beberapa partner seks atau riwayat penyakit menular seksual (PMS),
wanita dengan infeksi HIV, dan mereka yang sedang atau merawat pasien dengan obat
imunosupresif. Baik mencuci tangan dan metode pencegahan universal direkomendasikan untuk
mencegah penularan.
Parvovirus: skrining rutin tidak dianjurkan. Mempertimbangkan skrining kelompok berisiko
tinggi.
Toksoplasmosis: Universal skrining tidak dianjurkan. Edukasi tentang pencegahan penyakit
lebih ditujukan.
Pap Screening
Sebuah tes Pap harus diperoleh pada kunjungan prenatal pertama jika tidak ada telah pencatatanselama 12 bulan sebelumnya. Tes Pap juga mungkin dihindari jika tiga berturut-turut tes Pap
normal dalam 3 tahun terakhir sebelum kehamilan.
Pada akhir kunjungan awal, buat rencana untuk perawatan di sisa masa kehamilan, mengatur
janji untuk tindak lanjut dan / atau pengujian.
Tindak lanjut kunjungan harus menyediakan
-
5/23/2018 Prenatal Care
18/26
18
Penilaian faktor risiko berkelanjutan dan bimbingan antisipatif. Kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan. Komunikasi dan meninjau hasil tes. Tindak lanjut pemeriksaan fisik dan skrining dan pengujian laboratorium.
Tindak lanjut kunjungan pemeriksaan fisik
Berat badanpenimbangan ulang berat badan selalu kontroversial dan dapat terbatas padakeadaan di mana itu akan mempengaruhi managemen klinis.penambahan berat badan satu-
satunya tanda preeklampsia yang jarang.
Pengukuran tekanan darahharus dilakukan dan dicatat pada setiap kunjungan. Detak Jantung Janin - diperiksa pada setiap kunjungan. Apabila usia kehamilan
-
5/23/2018 Prenatal Care
19/26
19
15-21 minggu (terbaik pada 16-18 minggu): penanda serum skrining untuk cacat tabung saraf,
trisomi 18 (T18) dan trisomi 21 (T21) - screening serum maternal menggunakan pengukuran
HCG, -fetoprotein (AFP), estriol, dan dimer inhibin A mengidentifikasi sekitar 80% dari
kehamilan dengan T21,> 80% dari T18, dan> 95% (oleh serum ibu AFP [MSAFP]) dari cacat
dinding perut terbuka dan NTD
24-28 minggu: skrining untuk diabetes mellitus gestasional (GDM) - wanita dengan faktor
risiko untuk GDM harus skrining dengan salah satu langkah atau dua langkah pengujian, karena
intervensi (diet, olahraga, pemantauan glukosa, diperlukan sebagaimana terapi medis) mencegah
morbiditas maternal dan perinatal. Test toleransi glukosa untuk GDM adalah pendekatan yang
paling sensitive. Berikut perempuan yang beresiko rendah dan cenderung tidak bermanffat untuk
diuji:
o usia yang lebih muda dari 25 tahuno bukan anggota dari kelompok ras atau etnis dengan prevalensi tinggi diabetes (eg
Hispanic, Afrika, Native American, South atau Asia Timur, atau Kepulauan Pasifik
keturunan)o BMI 25o tak ada riwayat toleransi glukosa abnormalo tidak ada riwayat kehamilan yang patologik yang biasanya terkait dengan DMGo tidak ada riwayat diabetes pada keluarga.
35-37 minggu: skrining untuk streptokokus grup B - Streptokokus grup B (GBS) adalah
penyebab morbiditas dan mortalitas signifikan pada neonatus. Sekitar 10-30% dari wanita hamil
tanpa gejala terjangkit dengan GBS dalam vagina atau dubur. Penularan vertikal organisme ini
(dari ibu ke janin) terjadi paling sering setelah mulai persalinan atau pecah ketuban. Semua
wanita harus diskrining untuk kolonisasi GBS oleh kultur rektovaginal pada 35-37 minggu
kehamilan. Wanita terjangkit harus ditangani dengan antibiotik intravena (penisilin adalah
pilihan pertama jika tidak alergi) pada saat bersalin atau dengan pecah ketuban.
Ultrasonography
USG belum terbukti berbahaya bagi ibu atau janin. Ultrasonografi trimester pertama kencan/perkenalan(sebelum 14 minggu kehamilan) lebih
akurat daripada LMP untuk menentukan usia kehamilan. Ini harus dipertimbangkan pada
semua wanita. Pemeriksaan USG pada kunjungan prenatal pertama (biasanya trimester
pertama) vs pada 18-20 minggu memberikan perkiraan usia kehamilan yang lebih tepat. USG
trimester pertama juga memungkinkan deteksi dini dari beberapa kehamilan, skrining untuk
sindrom Down dengan NT, dan diagnosis kehamilan tidak layak. USG trimester kedua 'anatomi': pada umumnya, perempuan yang dilakukan USG pada 18-22
minggu kehamilan untuk menyaring anomali struktural. Penggunaan rutin USG mengurangi
kejadian kehamilan post-term dan tingkat induksi persalinan untuk post-term, meningkatkan
deteksi dini kehamilan kembar, meningkatkan deteksi dini anomali janin, meningkatkan
tingkat deteksi kelainan janin, dan menurunkan pemberian perawatan khusus. Mengingat
manfaat yang disebutkan, semua hamil perempuan harus ditawarkan USG trimester kedua.
-
5/23/2018 Prenatal Care
20/26
20
USG trimester ketiga 'pertumbuhan': dalam populasi risiko rendah atau acak, USG kehamilanrutin trimester ketiga (> 24 minggu) belum dikaitkan dengan perbaikan mortalitas perinatal.
USG selektif pada kehamilan dengan kondisi tertentu dianggap bermanfaat, seperti sebagai
suspek janin dengan pertumbuhan terganggu diduga FGR, penilaian indeks cairan amnion
untuk suspek oligo-atau polihidramnion, penilaian malpresentation, dll.
Preventive Care
Imunisasi Influenza
Vaksinasi Influenza dianjurkan untuk semua perempuan hamil selama musim flu (biasanya
Oktober-Maret di USA). Wanita hamil hanya harus divaksinasi dengan vaksin influenza. Tidak
ada bukti bahwa Vaksin influenza tidak aman.
Dekompresi Perut
Dekompresi perut terdiri dari kubah kaku ditempatkan perut dan ditutupi dengan setelan kedap
udara, dengan ruang di sekitar perut didekompresi ke -50 sampai -100 MmHg selama 15-30
detik dari setiap menit selama 30 menit sekali untuk tiga kali sehari, atau dengan kontraksi uterus
selama persalinan. Hal ini diduga 'pompa' darah melalui ruang intervillous. Tidak ada bukti
untuk mendukung penggunaan dekompresi perut pada kehamilan normal. ada ada perbedaan
antara kelompok dekompresi perut dan kelompok kontrol untuk berat badan lahir rendah, masuk
untuk pre-eklampsia, skor Apgar, kematian perinatal, dan perkembangan anak.
Antibiotik Untuk Kelahiran Prematur Atau Pencegahan Infeksi
Antibiotik profilaksis pada wanita hamil yang tidak dipilih (tidak ada faktor risiko tertentu atau
infeksi) dikaitkan dengan kejadian prematur pecah prematur membran (PPROM), PTB, dan
postpartum endometritis.
Pencegahan Postpartum Depression
Secara keseluruhan, wanita yang menerima intervensi psikososial mungkin nerkembang menjadi
depresi postpartum. Pemberian dukungan intensif postpartum yang diberikan oleh perawat
kesehatan atau bidan (dukungan profesional) dikaitkan penurunan 32% lebih sedikit postpartum
depression dibandingkan dengan yang tidak diberikan intervensi. Intervensi berbasis individual
mungkin lebih efektif daripada mereka yang berbasis kelompok.
Ada cukup bukti untuk menilai efektivitas antidepresan diberikan segera setelah melahirkan
dalam mencegah depresi pasca melahirkan pada semua wanita atau perempuan yang berisikotinggi. Sertraline (Zoloft - serotonin reuptake selektif inhibitor [SSRI]) mengurangi kambuhnya
postnatal depresi dan waktu untuk kambuh bila dibandingkan dengan plasebo dalam penelitian.
Nortriptyline (antidepresan trisiklik) tidak menunjukkan manfaat lebih placebo.
Norethisterone Enanthate, progestogen sintetis, 200mg intramuskuler diberikan sekali dalam
waktu 48 jam setelah melahirkan pada perempuan acak, dikaitkan meningkatnya risiko depresi
postpartum secara signifikan pada minggu keenam.
-
5/23/2018 Prenatal Care
21/26
21
Audit dan sistem umpan balik
Di negara berkembang, intervensi partisipatif dengan kelompok perempuan dikaitkan dengan
penurunan kematian maternal dan neonatal di salah satu penelitian besar. Hal ini penting untuk
merekam dan meninjau jumlah dan penyebab kematian dan morbiditas bagi ibu dan bayi, untuk
mengidentifikasi masalah dan kemungkinan intervensi untuk meningkatkan hasil. Ada buktiyang cukup untuk menilai audit dan sistem umpan balik mengenai kematian dan morbiditas.
Intervensi Keluhan Umum Kehamilan
Gatal Pada Akhir Kehamilan (> 32 Minggu) Bukan Karena Penyakit Hati
Jika tidak ada ruam, aspirin (600 mg empat kali sehari) telah dilaporkan dapat mengurangi gatal,
tetapi karena berpotensi merugikan janin (penutupan ductus arteriosus dan oligohidramnion),
seharusnya tidak digunakan setelah 32 minggu.
Stretch Mark
Beberapa stretch mark (striae gravidarum) berkembang sekitar 50% dari wanita pada akhirkehamilan. Pijat dengan cream trofolastin (Centella asiatica ekstrak, -tokoferol dan hidrolisis
kolagen elastin) dilakukan setiap hari mengurangi pengembangan stretch mark sebesar 59%
dibandingkan dengan pijat dengan placebo. Pijat dengan salep Verum (tokoferol, panthenol,
asam hyaluronic, elastin, dan menthol) mengurangi perkembangan stretch mark sebesar 74%
dibandingkan tidak ada pengobatan, sehingga tidak jelas dalam penelitian jika pijat atau salep
Verum yang memberikan hasil menguntungkan.
Keram Kaki
Jika seorang wanita melaporkan kram kaki pada kehamilan, magnesium (laktat atau sitrat) tablet
kunyah 5 mmol (122 mg) di pagi hari dan 10 mmol (244mg) saat malam selama 3 mingguberhubungan dengan 1:3 dari wanita tidak memiliki kram kaki terus-menerus, dibandingkan
dengan 94% dari kontrol plasebo memiliki gejala keram terus menerus. Magnesium laktat 84 mg
(MagTabSR) tersedia di US. Multivitamins dengan suplemen mineral kurang dipelajari; mereka
dapat menurunkan kram kaki, tetapi tidak jelas yang salah satu dari 12 bahan (atau kombinasi)
yang bermanfaat (misalnya magnesium). Natrium klorida kurang dipelajari, dan dapat dianggap
hanya di daerah dari asupan harian yang rendah, dengan tindakan pencegahan mengenai efek
tekanan darah. Suplemen kalsium melakukan tidak mengurangi kram kaki dibandingkan dengan
placebo.
Nyeri Punggung
Nyeri punggung umum pada kehamilan, mengingat kenaikan berat badan dan yang distribusi
beban yang tidak merata. Senam air selama 1 jam setiap minggu, mulai dari
-
5/23/2018 Prenatal Care
22/26
22
dapat mengurangi nyeri punggung dan panggul; sesi akupunktur individual lebih menguntungkan
dibanding kelompok fisioterapi sessions. Pendidikan, latihan lain, pijat, terapi panas, support
belts, dan terapi analgesik belum diteliti dalam percobaan pada kehamilan untuk menghilangkan
sakit punggung.
Sembelit
Sembelit umum terjadi pada kehamilan, mengingat penurunan peristaltik usus (mungkin
berkaitan dengan peningkatan progesteron). Suplemen serat makanan (seperti 10 mg / hari baik
berbasis jagung biskuit - Fibermed - atau 23 g gandum) meningkatkan frekuensi buang air besar
dan berkaitan dengan perlunakan feses. Stimulan (seperti senna 14 mg, atau dioktil natrium
suksinat 120 mg dan dihydroxyanthroquinone 100 mg - Normax) dapat mengatasi sembelit,
dibandingkan dengan obat pencahar / laxatives (seperti 10 ml 60% sterculia dan 40% frangula -
standar Normacol, atau 10 ml dari 60% sterculia - Normacol khusus), tetapi obat pencaharberkaitan dengan diare dan nyeri perut.
Varises Dan Kaki Edema (Insufisiensi Vena)
Rutoside kapsul 300 mg tid selama 8 minggu dalam 3 bulan akhir kehamilan meningkatkan
gejala edema kaki dibandingkan dengan wanita yang menggunakan plasebo, disertai dengan
penurunan lingkar pergelangan kaki. Pada studi kecil, kompresi pneumatik eksternal selama 30
menit dikaitkan dengan penurunan yang tidak signifikan pada volume tungkai bawah
dibandingkan dengan beristirahat sederhana, dan perendaman dalam air pada suhu 32 C selama
50 menit dikaitkan dengan diuresis lebih besar dan penurunan tekanan darah dibandingkan
berisitirahat 50 menit di tempat tidur. Kompresi pneumatik eksternal dan perendaman dalam airtidak dapat direkomendasikan untuk edema kaki / varises, karena tidak ada bukti mengurangi
gejala.
Wasir
Penyakit hemoroid umum terjadi selama kehamilan, mengingat obstruksi aliran balik vena yang
normal dari membesarnya rahim. Rutosides hidroksietil oral dapat mengurangi gejala
dibandingkan dengan kelompok plasebo pada wanita dengan wasir. Rutosides berhubungan
dengan efek samping ringan seperti ketidaknyamanan gastrointestinal, dan data keselamatan
mereka dalam kehamilan masih mencukupi. Sembelit merupakan faktor predisposisi untuk wasir,
dan harus dirawat. Sitz baths, es, atau salep kurang dipelajari untuk pengobatan wasir padakehamilan.
Nyeri Panggul Korset
Nyeri panggul korset mungkin berhubungan dengan lemahnya fungsi otot di belakang dan
panggul, dan sering terjadi. Akupunktur dan latihan efektif menstabilkan dalam pengelolaan
nyeri panggul korset selama kehamilan.
-
5/23/2018 Prenatal Care
23/26
23
-
5/23/2018 Prenatal Care
24/26
24
KESIMPULAN
Point Utama
Perawatan prenatal memiliki manfaat medis bagi perempuan berisiko tinggi, tetapi adadata yang kurang cukup untuk direkomendasikan atau terhadap perawatan kehamilan
pada wanita berisiko rendah.
Menurunnya jumlah kunjungan prenatal pada negara berkembang dan maju tak adahubungannya dengan kemunduran perbuhan biologis ibu atau hasil perinatal, tetapi
wanita dapat merasa kurang puas dengan berkurangnya jumlah kunjungan tersebut.
Tidak ada bukti bahwa dokter perlu dilibatkan dalam perawatan prenatal pada setiapwanita yang mengalami kehamilan tanpa komplikasi, dan beberapa masalah, khususnya
yang melibatkan isu-isu sosial, mungkin lebih baik ditangani oleh bidan dan tenaga medis
profesional lainnya seperti praktisi umum.
Perempuan harus diizinkan untuk membawa catatan mereka. Kontinuitas perawatan oleh bidan telah dikaitkan dengan berkurangnya kebutuhan untuk
penghilang rasa sakit pada persalinan, penurunan kejadian sesar, berkurangnya resusitasi
neonatal, dan meningkatnya kepuasan pasien.
Olahraga teratur selama kehamilan (resiko rendah) menguntungkan untuk kebugaran ibusecara keseluruhan dan rasa kesejahteraan, dengan data yang cukup untuk menilai
dampak pada hasil ibu atau janin.
Suplementasi asam folat direkomendasikan untuk cacat tabung saraf (NTD) pencegahan,dengan 400 mg / hari untuk semua wanita, dan 4 mg / hari untuk wanita dengan anak-
anak sebelumnya dengan NTD. Semua usia reproduksi perempuan harus pada
suplementasi asam folat. Jika tidak, suplementasi harus dimulai setidaknya 1 bulan
sebelum pembuahan dan berlanjut sampai setidaknya 28 hari setelah pembuahan.
Kebanyakan penelitian melaporkan bahwa aktivitas seksual dikaitkan dengan hasilkehamilan yang lebih baik, mungkin karena perempuan yang aktif secara seksual lebih
sehat untuk memulai dengan dibandingkan untuk wanita dengan aktivitas seksual kurang.
Menyusui adalah metode pemberian makan terbaik untuk sebagian besar bayi, dan harusdidorong. Konseling dan pendidikan dapat memfasilitasi keberhasilan menyusui.
Wanita yang dicurigai RhD-negatif harus ditawarkan phophylaxis anti-D immunoglobin. 'Stripping'of membranes selama pemeriksaan serviks pada 38 minggu mengurangi
tingkat persalinan post-term.
Pada wanita dengan kehamilan tua (> 32 minggu), rasa gatal tidak berhubungan denganpenyakit hati dan ruam, chlorpheniramine 4 mg tiga kali per hari (tid) menurun rasa gatal.
Pijat dengan cream Trofolastin (Centella asiatica ekstrak, -tokoferol, dan kolagen elastinhidrolase) yang diterapkan setiap hari dapat mengurangi pengembangan stretchmarks.
Pijat dengan Verumointment (tokoferol, panthenol, asam hyaluronic, elastin, dan
menthol) juga menurunkan pengembangan stretch mark. Produk-produk ini tidak tersedia
secara luas.
-
5/23/2018 Prenatal Care
25/26
25
Magnesium laktat atau tablet kunyah sitrat 122 mg di pagi hari dan dua kali jumlah ini dimalam hari selama 3 minggu dapat membantu meringankan keluhan keram kaki secara
signifikan pada wanita hamil.
Senam air selama 1 jam awal minggu di
-
5/23/2018 Prenatal Care
26/26
26
DAFTAR PUSTAKA
Berghella V. 2007. Obstetric Evidence Based Medicine: Chapter 1. Prenatal Care. United
Kingdom: Informa Healthcare. Pg3-16.