pratek fisika = percobaan massa jenis zat & interferensi cahaya
TRANSCRIPT
Kelompok :
1. Arief B. H. S. (03)
2. Fauziah H. (10)
3. Harirotur (13)
4. Yhana A. N. (34)
XII IPA 5
SMA NEGRI 1 MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PERCOBAAN MASSA JENIS ZAT
Tujuan
Menentukan massa jenis zat padat yang mempunyai bentuk istimewa (teratur)
Alat dan Bahan
No. Alat dan bahan Jumlah
1. Jangka sorong 1 buah
2. Mikrometer sekrup 1 buah
3. Timbangan atau neraca 1 buah
4. Benda yang akan dicari massa jenisnya (kubus dan silinder) 10 buah
Cara Kerja
1. Mengukur volume benda yang akan dicari massa jenisnya dengan memakai
jangka sorong/mikrometer sekrup.
2. Menimbang benda itu untuk menentukan massa benda dengan neraca.
3. Mencari massa jenis dengan menggunakan rumus ρ = m/v gr/cm3.
4. Mengulangi percobaan tersebut sebanyak 4 kali dengan benda yang berbeda
bahan
Hasil Pengamatan
A. KUBUS
No. Bahan dan code m (gr) L (cm) V (cm3)* ρ (gr/cm3)
1. Besi 61 1,916 7,034 8,672
2. Timbel 81,55 1,956 7,484 10,896
3. Kuningan 67,55 2,04 8,489 7,957
4. Aluminium 21,6 2,016 8,194 2,636
5. Kayu 4,2 1,992 7,904 0,531
B. SILINDER
No. Bahan dan code m (gr) d (cm) t (cm) V (cm3)* ρ (gr/cm3)
1. Besi 18 1,0 3 235,5 0,076
2. Tembaga 20 1,046 3 257,6 0,078
3. Kuningan 20 1,017 3 243,6 0,082
4. Aluminium 5,8 1,016 3 243,1 0,024
5. Plastik 2,6 1,037 3 253,2 0,010
* Volume (cm3) * ρ (massa jenis)
a. Kubus (V) = L3 ρ = m/V (gr/cm3)
b. silinder (V) = πR2t
Pertanyaan
1. Berapakah kesalahan mutlak jangka sorong / mikrometer sekrup ?
2. Kesalahan apakah yang mungkin terjadi pada percobaan yang Anda lakukan ?
3. Massa jenis suatu zat bergantung apa saja ? Sebutkan !
Jawaban
1. 0,01 mm
2. Pengukuran massa benda.
3. a. Massa benda
b. Volume benda
Kesimpulan
Massa jenis suatu benda berbeda dengan
massa jenis benda lain. Hal itu tergantung
dari massa benda, volume benda tersebut.
Mikrometersekrup
Jangka sorong
INTERFERENSI GELOMBANG
CAHAYA
Tujuan
Mengamati pola interferensi sinar laser dan menentukan panjang gelombang.
Alat dan Bahan
No. Alat dan bahan Jumlah
1. Kisi difraksi 1 buah
2. Penggaris 1 buah
3. Laser 1 buah
4. Layar / dinding yang bersih seperlunya
Cara Kerja
1. Atur posisi dan ukur jarak antara kisi difraksi dengan layar.
2. Nyalakan laser pada celah kisi difraksi.
3. Amati cahaya laser yang tampak di layar.
4. Ukur jarak antara satu cahaya dengan cahaya lain (jarak terang pusat dengan
terang pertama dan jarak antara terang pusat dengan terang kedua)
5. Catat dan masukkan dalam tabel pengamatan
Tabel Pengamatan
A. Banyaknya goresan (N) = 100
No. H (cm) L (cm) θ Sin θ n λ (nm)
1. 9 127 4,05 0,07 1 700
2. 18 127 8,067 0,14 2 700
3. 27 127 12,002 0,21 3 700
4. 36 127 15,826 0,273 4 700
B. Banyaknya goresan (N) = 300
No. H (cm) L (cm) θ Sin θ n λ (nm)
1. 29 127 12,863 0,223 1 690
2. 58 127 24,546 0,415 2 690
3. 87 127 34,413 0,565 3 690
4. 116 127 42,408 0,674 4 690
C. Banyaknya goresan (N) = 600
No. H (cm) L (cm) θ Sin θ n λ (nm)
1. 57 127 24,171 0,409 1 683
2. 114 127 41,912 0,668 2 683
3. 171 127 53,399 0,803 3 683
4. 228 127 60,881 0,874 4 683
Keterangan :
H = Jarak terang pusat dengan terang pertama, jarak terang pusat dengan terang
kedua, dst. (cm)
L = Jarak antara kisi difraksi dengan layar (cm)
θ = arc tg (H/L)
n = Terang ke-
λ = Panjang gelombang = d sin θ (nm) n
Pertanyaan
1. Apa komentar Anda dari harga λ yang diperoleh pada tabel A, apakah ada
perbedaan yang mencolok untuk setiap n yang berbeda ? Jika tidak, berikan
alasannya.
2. Dari λ yang Anda peroleh, dapatkah disimpulkan bahwa cahaya laser merupakan
cahaya yang benar-benar monokromatis atau tidak ? Jelaskan apa komentar
Anda.
Jawaban
1. Tidak. Karena kisi difraksi yang digunakan dan sumber cahayanya sama.
2. Cahaya laser dapat dikatakan cahaya monokromatis dan koheren karena
menghasilkan pola difraksi.
Kesimpulan
Pola difraksi/interferensi dapat terjadi pada cahaya monokromatis, salah satunya
sinar laser.
d = 1 N