prarancangan pabrik bahan bakar padat dari …digilib.unila.ac.id/30280/6/skripsi tanpa...

51
PRARANCANGAN PABRIK BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201)) (Skripsi) Oleh : ALIP TANIA PUTRI (1215041005) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: phungphuc

Post on 17-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PRARANCANGAN PABRIK

BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT

KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))

(Skripsi)

Oleh :

ALIP TANIA PUTRI

(1215041005)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRAK

MANUFACTURE OF SOLID FUEL FROM PALM OIL SOLID WASTE

CAPACITY 25.000 TONS/YEAR

(Design of Carbonization Reactor (R-201))

Oleh

ALIP TANIA PUTRI

Solid Fuel plant with raw materials Palm Kernel Oil, Empty Fruit Bunch

and Molasses will be build in Simpang Pematang village, Mesuji, Lampung.

Establishment of this plant in Simpang Pematang village due to raw material

resources, transportation, labors and also environmental condition.

This plant will produce 25.000 tons/year, with time of operation 24

hours/day, and 330 days on a year. The raw material which use are Palm Kernel

Oil 5.128,64 kg/hour, Empty Fruit Bunch 8.449,39 kg/hour and molasses 290,40

kg/hour.

This plant has utility units which the function are for water supply, steam,

power generation, air supply, and fuel supply. The bussines entity of this plant is

limited liability company (PT) and using line and staff structure with 163 labors.

From financial annalyze:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 92.088.247.673

Working Capital Investment (WCI) = Rp 4.846.749.878

Total Capital Investment (TCI) = Rp 96.934.997.551

Break Even Point (BEP) = 42,94 %

Shut Down Point (SDP) = 27,2 %

Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,6 tahun

Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,1 tahun

Return on Investment before taxes (ROI)b = 27,92 %

Return on Investment after taxes (ROI)a = 21,63 %

Discounted Cash Flow (DCF) = 30,01 %

Consider the summary above, it is proper establishment of Solid Fuel plant

from palm oil solid waste is studied further, because the plant is profitable and has

good prospects.

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH

PADAT KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

(Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))

Oleh

ALIP TANIA PUTRI

Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit, akan didirikan

di Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung. Pabrik ini berdiri

dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang

memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.

Pabrik direncanakan memproduksi Bahan Bakar Padat sebanyak 25.000

ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang

digunakan adalah Limbah Padat kelapa sawit berupa Cangkang Sawit sebanyak

5.128,64 kg/jam, Tandan Kosong Kelapa Sawit sebanyak 8.449,39 kg/jam dan

Molasses sebanyak 290,40 kg/jam.

Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik Bahan Bakar Padat berupa

pengadaan air, steam, listrik, udara instrumen, dan kebutuhan bahan bakar.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur

organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 163 orang.

Dari analisis ekonomi diperoleh:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 92.088.247.673

Working Capital Investment (WCI) = Rp 4.846.749.878

Total Capital Investment (TCI) = Rp 96.934.997.551

Break Even Point (BEP) = 42,94 %

Shut Down Point (SDP) = 27,2 %

Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,6 tahun

Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,1 tahun

Return on Investment before taxes (ROI)b = 27,92 %

Return on Investment after taxes (ROI)a = 21,63 %

Discounted Cash Flow (DCF) = 30,01 %

Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik

Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit ini dikaji lebih lanjut, karena

merupakan pabrik yang menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.

PRARANCANGAN PABRIK

BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT

KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))

Oleh :

ALIP TANIA PUTRI

(1215041005)

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Tekinik

Pada

Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 31

Agustus 1994, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara,

dari pasangan Bapak Basuki dan Ibu Puji Astuti.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar

Negri 02 Pringsewu tahun 2006, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Muhammadiyah Negeri 01 Pringsewu pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah

Atas Negeri 02 Pringsewu pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Penerimaan Mahasiswa Jalur

Tertulis (SNMPTN) 2012. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi

Sekretaris Departemen Biro Usaha Mandiri dalam Kegiatan Mahasiswa Forum

Silahturahi dan Studi Islam Fakultas Teknik Universitras Lampung periode 2013-

2014 dan Sekretaris Departemen Edukasi Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia

Universitas Lampung Periode 2014–2015. Pada periode yang sama, penulis juga

menjadi Sekertaris Departemen Musholah dan Kesekretariatan dalam Kegiatan

Mahasiswa Forum Silahturahi dan Studi Islam Fakultas Teknik Universitras

Lampung. Penulis juga menjadi asisten dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Teknik, Universitas Lampung pada tahun 2014-2016 dengan asistensi sebagai

berikut :

1. Praktikum Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2014/2015

2. Praktikum Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2015/2016

3. Praktikum Instruksional II (PTK612307) pada Tahun Ajaran 2015/2016

Pada tahun 2014 penulis, berhasil memenangkan juara 3 dalam lomba mahasiswa

Nasional dengan tema “Waste Water Treatment” yang diadakan oleh Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon. Pada tahun 2015, penulis mengikuti rangkaian

kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Persisir Barat, Lampung selama 40 hari. Pada

tahun yang sama, penulis melakukan Kerja Praktek di P.T. Polychem Indonesia

Tbk, Departemen Etieln Oksida-Etilen Glikol, Plant II Cilegon, Merak-Banten

dengan Tugas Khusus “Evaluasi Performa Kerja Unit Reactor Gas Cooler E-

112”.

Pada tahun 2016, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Penambahan Logam Mg2+

pada Zeolit Alam Lampung sebagai Media Imobilisasi

Terhadap Produksi Biogas dari Palm Oil Mill Effluent (POME)”. Selama enam

bulan di Laboratorium Kimia Terapan, Teknik Kimia Universitras Lampung. Pada

tahun 2017, penulis menjadi Pemakalah pada THE 15TH

Internatonal Conference

Quality in Resarch (QIR) 2017 dengan judul “Utilization of Lampung Natural

Zeolite as Immobilization Media on Biogas Production from Palm Oil Mill

Effluent (POME)”. Selama tiga hari di Bali.

MOTTO

Hiduplah Dengan Menjadi Manusia Yang Bermanfaat Bagi

Orang Lain

viii

Ya Allah...

Seperak ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku

Hanya mengetahui sebagian kecil dari yang Engkau miliki

Sebagaimana firman-Mu

“Seandainya air laut menjadi tinta untuk menuliskan perkataan

Tuhan-Ku niscaya keringlah laut sebelum habis perkataan, Walaupun

kami datangkan tinta sebanyak itu sebagai tambahannya.”

(QS Al-Kahfi: 109)

Kali ini telah kutemukan apa yang dahulu aku dambakan yang ku

tempuh dengan penuh kayakinan yang membara

Dimana harapan-harapan yang pernah ku ukir hingga berjalannya

waktu, tentang hari-hari panjang tuk menggapai jati diri

Semua tertata rapi diingatanku...

Dengan ridha Allah SWT...

Sebuah Karya kecilku....

Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:

Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,

doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya.

Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan

berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang

yang tidak pernah berakhir.

Kakak-kakak ku atas segalanya, kasih sayang dan doa.

Guru-guruku sebagai tanda hormatku,

terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

Kepada Almamaterku tercinta,

semoga kelak berguna dikemudian hari.

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha

Penyayang, atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga tugas akhir ini

dengan judul “Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa

Sawit Kapasitas Dua Puluh Lima Ribu Ton Pertahun” dapat diselesaikan dengan

baik.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lampung. Serta dengan menambah ilmu pengetahuan dan

pengalaman, juga untuk melakukan rancangan terpadu dengan penerapan ilmu

yang telah dipelajari.

Penulis berharap tugas akhir ini dapat mewakili semua hal yang diperoleh selama

perancangan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun

penulisan tugas akhir ini, tidak terlepas atas bantuan dan dukungan berbagai

pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung dan

selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan, masukan,

bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu

bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.

2. Panca Nugrahini F., S.T. selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu,

saran, masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir.

3. Taharuddin, S.T., M.Sc. dan Yuli Darni, S.T., M.T, selaku Dosen Penguji

yang telah memberikan saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua ilmu

yang telah penulis dapatkan.

4. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan

bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.

5. Keluargaku tercinta, Bapak Basuki dan Ibu Puji Astuti, atas pengorbanan,

doa, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak

ku Novi Ari Yani atas kasih sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan,

bantuan dan semangat. Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maha Penyayang

memberikan perlindungan dan Karunia-Nya.

6. Sahabat terbaikku Ayu Fatimah A, Alfi Rosa A, dan Ambar Rulli S untuk

motivasi, doa, dan segala semangatnya. Terutama ketika awal – awal skripsi

dan ketika saya jenuh. Semoga kita selalu bersama dan kelak menjadi orang

yang sukses. Teman-teman SMA Negeri 2 Pringsewu, Alan Budi S, Fauziyah

Wulandari, Jefri Afansyah.

7. Patner terbaik: Teti Selfiana yang selalu sabar dan setia dalam segala hal.

8. Buat teman-teman terkasih dan tersayang Angkatan 2012 yang telah membatu

dan memberikan doa dan semangatnya, Nur, Erfina, Fakih, Amel, Dita,

Chandra, Saka, Agus, Ari, Alex, Azel, Debby, Devi, Derti, Ria, Elliza, Senja,

Finka, Ferra, Fahmi, Jennifer, Garnis, Desfa, Ulfah, Ulfa, Tari, Rico, Rio, Bio,

Reni, Yuli, Tiwi, Yolan, Lina, Septi, Zulfah, Verra, Yasin, Yusuf.

9. Adik-adik dan kakak-kakak tingkat di Jurusan Teknik Kimia, yang banyak

memberikan bahagia, tawa dan cerita selama berada di kampus.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga

skripsi ini berguna.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis,

Alip Tania Putri

PRARANCANGAN PABRIK

BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT

KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))

(Skripsi)

Oleh :

ALIP TANIA PUTRI

(1215041005)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Kegunaan Produk .................................................................................... 4

C. Kelebihan Bahan Bakar Padat ................................................................. 4

D. Ketersediaan Bahan Baku ....................................................................... 6

E. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 9

F. Analisis Pasar ........................................................................................ 12

II. PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES

A. Pemilihan Proses Berdasarkan Bahan Baku ......................................... 21

B. Perhitungan Ekonomi Kasar Berdasarkan Bahan Baku ........................ 24

C. Uraian Proses ....................................................................................... 40

III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

A. Bahan Baku .......................................................................................... 43

B. Produk .................................................................................................. 45

xvi

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

A. Neraca Massa ....................................................................................... 46

B. Neraca Panas ........................................................................................ 61

V. SPESIFIKASI PERALATAN

A. Alat Proses .......................................................................................... 66

B. Alat Utilitas .......................................................................................... 90

VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

A. Unit Penyedia Air ................................................................................ 133

B. Unit Penyedian Steam ......................................................................... 147

C. Unit Penyediaan Udara Instrumen ....................................................... 148

D. Unit Penyedia Hot Gas ......................................................................... 148

E. Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik ...................................... 149

F. Unit Pengadaan Bahan Bakar............................................................... 150

G. Laboratorium ........................................................................................ 150

H. Pengelolahan Limbah ........................................................................... 154

I. Instruemntasi dan Pengelolahan Limbah ............................................. 155

VII. Tata Letak Pabrik

A. Lokasi Pabrik ...................................................................................... 158

B. Tata Letak Pabrik ................................................................................ 162

C. Tata Letak Peralatan ............................................................................ 165

xvii

VIII. Sistem Manajemen dan Operasi Perusahaan

A. Bentuk Perusahaan .............................................................................. 170

B. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 173

C. Tugas dan Wewenang ......................................................................... 176

D. Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................................... 180

E. Penggolongan Karyawan dan Jumlah Karyawan ................................. 183

F. Status Karyawan dan Sistem Penggajian ............................................ 189

G. Kesejahteraan Karyawan ...................................................................... 190

H. Manajemen Produksi ............................................................................ 194

IX. Investasi dan Evaluasi Ekonomi

A. Investasi ............................................................................................... 198

B. Evaluasi Ekonomi ............................................................................... 202

C. Discounted Cash Flow (DCF) .............................................................. 206

D. Penentuan Tingkat Resiko Pabrik ........................................................ 208

X. Simpulan dan Saran

A. Simpulan ............................................................................................. 210

B. Saran .................................................................................................... 211

Daftar Pustaka

Lampiran A (Perhitungan Neraca Massa)

Lampiran B (Perhitungan Neraca Energi)

Lampiran C (Perhitungan Spesifikasi Peralatan Proses)

xviii

Lampiran D (Perhitungan Utilitas)

Lampiran E (Perhitungan Ekonomi)

Lampiran F (Tugas Khusus)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Perbandingan Bahan Bakar Padat ........................................................... 5

1.2. Data limbah padat kelapa sawit dalan Ton produksi dan luas lahan ........ 6

1.3. Data Produksi dan Luas lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten

Mesuji Lampung .................................................................................... 7

1.4. Data Ketersediaan Limbah Padat Kelapa Sawit di Kabupaten Mesuji

Lampung ................................................................................................ 8

1.5. Total Bahan Baku .................................................................................. 8

1.6. Wialayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di Provinsi

Lampung ................................................................................................ 10

1.7. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat ....................................................... 12

1.8. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat ................................................... 14

1.9. Jumlah Produksi dalam Negeri Bahan Bakar Padat ................................ 15

1.10. Jumlah Produksi Bahan Bakar Padat ...................................................... 16

1.11. Data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010- 2015 ...... 17

1.12. Data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-2015 ......... 18

2.1. Mol Bahan Baku dan Produk Pada Proses .............................................. 25

2.2. Harga Bahan Baku dan Produk Pada Proses ........................................... 25

2.3. Stoikiometri Proses Karbonisasi ............................................................. 26

xx

2.4. Nilai Entalpi (ΔH°f) dan ΔGof ................................................................ 31

2.5. Konstanta Kapasitas Panas Masing-Masing Komponen pada Proses

Pirolisis .................................................................................................. 32

2.6. Kapasitas Panas Padatan dengan Metode Godman ................................. 33

2.7. Kapasitas Panas untuk Proses Fast Pirolisis ........................................... 33

2.8. Kapasitas Panas untuk Proses Medium Pirolisis ..................................... 34

2.9. Kapasitas Panas untuk Proses Slow Pirolisis .......................................... 35

2.10. Perbandingan Proses .............................................................................. 38

2.11. Perekat Organik pada Bahan Bakar Padat ............................................... 39

3.1. Spesifikasi TKKS................................................................................... 43

3.2. Spesifikasi CKS ..................................................................................... 44

3.3. Spesifikasi Perekat ................................................................................. 45

3.4. Standar Bahan Bakar Padat .................................................................... 45

4.1. Neraca Massa di Hammer Mill (HM-101) .............................................. 47

4.2. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 47

4.3. Neraca Massa di Bucket Conveyor (B-101) ............................................ 48

4.4. Neraca Massa di Silo CKS (SC-101) ...................................................... 48

4.5. Neraca Massa di Break Cutter (BC-101) ................................................ 49

4.6. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 49

4.7. Neraca Massa di Press (EP-101) ............................................................ 50

4.8. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 50

4.9. Neraca Massa di Rotary Dryer (EP-101) ................................................ 51

4.10. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 51

4.11. Neraca Massa di Bucket Conveyor (B-101) ............................................ 52

xxi

4.12. Neraca Massa di Hopper (HP-101) ......................................................... 52

4.13. Neraca Massa di Reaktor (R-201) .......................................................... 53

4.14. Neraca Massa di Cooler (CS-201) .......................................................... 54

4.15. Neraca Massa di Scrap Conveyor (SC-201) ............................................ 54

4.16. Neraca Massa di Mixing (M-201) ........................................................... 55

4.17. Neraca Massa di Screw Conveyor (SC-301) ........................................... 56

4.18. Neraca Massa di Briqqute Machine (BM-301) ....................................... 57

4.19. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-301) .............................................. 58

4.20. Neraca Massa di Tunel Dryer (TD-301) ................................................. 59

4.21. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-301) .............................................. 60

4.22. Neraca Massa di Packaging Machine (L-301) ........................................ 60

4.23. Neraca Panas di Rotary Dryer (RD-101) ................................................ 60

4.24. Neraca Panas di Reaktor (RE-201) ......................................................... 61

4.25. Neraca Panas di Cooler (CR-201) .......................................................... 62

4.26. Neraca Panas di Mixing (M-201) ............................................................ 63

4.27. Neraca Panas di Tunel Dryer (TD-301) .................................................. 64

5.1. Spesifikasi Stockpile .............................................................................. 66

5.2. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 67

5.3. Spesifikasi Hammer Mill (HM-101) ....................................................... 67

5.4. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 68

5.5. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) .................................................... 69

5.6. Spesifikasi Silo (S-101) .......................................................................... 69

5.7. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 70

5.8. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) .................................................... 71

xxii

5.9. Spesifikasi Stockpile TKKS .................................................................... 71

5.10. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 72

5.11. Spesifikasi Break Cutter (BC-101) ........................................................ 72

5.12. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 73

5.13. Spesifikasi Press (P-101) ...................................................................... 73

5.14. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 74

5.15. Spesifikasi Rotary Dryer (RD-101) ....................................................... 74

5.16. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 75

5.17. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) ................................................... 76

5.18. Spesifikasi Reaktor (R-201) .................................................................. 77

5.19. Spesifikasi Cooler (SC-201) .................................................................. 78

5.20. Spesifikasi Scrap Conveyor (BC-201) ................................................... 79

5.21. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-201) ................................................... 79

5.22. Spesifikasi Molases Tank (ST – 201) .................................................... 80

5.23. Spesifikasi Pump (P-201) ...................................................................... 81

5.24. Spesifikasi Mixing (M-201) ................................................................... 82

5.25. Spesifikasi Briquette Machine (BM-301) .............................................. 83

5.26. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-301) ...................................................... 84

5.27. Spesifikasi Tunnel Dryer (TD-301) ....................................................... 85

5.28. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 86

5.29. Spesifikasi Packer Machine (L-101) ..................................................... 86

5.30. Spesifikasi Cyclone (CY – 101)............................................................. 87

5.31. Spesifikasi Air Heater (HE-101) ........................................................... 88

xxiii

5.32. Spesifikasi Air Heater (HE-301) ........................................................... 89

5.33. Spesifikasi Blower (BL-101) ................................................................. 89

5.34. Spesifikasi Blower (BL-301) ................................................................. 90

5.35. Spesifikasi Bak sedimentasi (BS – 401) ................................................ 90

5.36. Spesifikasi Tangki Alum (ST – 401) ..................................................... 91

5.37. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST – 402) ................................................. 92

5.38. Spesifikasi Tangki Kaporit (ST – 403) ................................................. 93

5.39. Spesifikasi Clarifier (CL – 401) ........................................................... 94

5.40. Spesifikasi Sand Filter (SF-401) ........................................................... 95

5.41. Spesifikasi Tangki Air Filter (ST – 404) ................................................ 96

5.42. Spesifikasi Tangki H2SO4 (ST-405) ....................................................... 97

5.43. Spesifikasi Tangki Dispersant (ST-406) ................................................ 98

5.44. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-407) ................................................... 99

5.45. Spesifikasi Cooling Tower (CT – 401) ................................................ 100

5.46. Spesifikasi Cation Exchanger (CE-401) .............................................. 101

5.47. Spesifikasi Anion Exchanger (AE – 401) ............................................ 102

5.48. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Demin (ST – 408) ..................... 103

5.49. Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST-501) ................................................. 104

5.50. Spesifikasi Deaerator (DA – 501) ....................................................... 105

5.51. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-401) ................................................... 106

5.52. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-402) ................................................... 107

5.53. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-403) .................................................. 108

5.54. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-404) ................................................... 109

5.55. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-405) ................................................... 110

xxiv

5.56. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-406) ................................................... 111

5.57. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-407) ................................................... 112

5.58. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-408) ................................................... 113

5.59. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-409) ................................................... 114

5.60. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-410) ................................................... 115

5.61. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-411) ................................................... 116

5.62. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-412) ................................................... 117

5.63. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-413) ................................................... 118

5.64. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-414) ................................................... 119

5.65. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-415) ................................................... 120

5.66. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-416) ................................................... 121

5.67. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-417) ................................................... 122

5.68. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-501) .................................................... 123

5.69. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-502) ................................................... 124

5.70. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-503) ................................................... 125

5.71. Spesifikasi Boiler (BO-501) ................................................................ 126

5.72. Steam Blower (BS– 501) ...................................................................... 127

5.73. Spesifikasi Air Compressor (AC-601) ................................................. 127

5.74. Spesifikasi Air Dryer (AD-601) .......................................................... 128

5.75. Spesifikasi Air Blower 601 (BL – 601) ................................................ 129

5.76. Spesifikasi Air Blower 602 (BL – 602) ................................................ 129

5.77. Spesifikasi Air Blower 603 (BL – 603) ................................................ 130

5.78. Spesifikasi Air Blower 604 (BL – 604) ................................................ 130

5.79. Spesifikasi Generator Set (GS-701) .................................................... 131

xxv

5.80. Spesifikasi Burner (B-801) .................................................................. 131

5.81. Spesifikasi Cyclon (CY-801) ............................................................... 132

6.1. Kebutuhan Air Umum ............................................................................ 134

6.2. Kebutuhan Air Untuk Pembangkit Steam (Boiler Feed Water) ............... 136

6.3. Kebutuhan Air Untuk Cooling Tower ..................................................... 136

6.4. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ..................... 156

6.5. Pengendalian Variabel Utama Proses ..................................................... 157

7.1. Wilayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di Prov.insi

Lampung ............................................................................................... 159

7.2 Perincian Luas Area Pabrik Bahan Bakar Padat ...................................... 162

8.1. Jadwal Pembagian Jam Kerja Karyawan Shift ........................................ 182

8.2. Jumlah Karyawan .................................................................................. 183

8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Proses ..................................... 185

8.4. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Utilitas .................................... 186

8.5. Perincian Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan .................................. 187

9.1. Fixed Capital Investment ....................................................................... 199

9.2. Manufacturing Cost ............................................................................... 201

9.3. General Expenses ................................................................................... 202

9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ................................................................. 208

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lokasi Pabrik Google-Maps, 2016. ............................................ 9

Gambar 1.2. Grafik data kebutuhan bahan bakar padat di Provinsi Lampung

dari tahun 2010-2015. ........................................................... 13

Gambar 1.3. Grafik data produksi dalam negeri bahan bakar padat di dari

tahun 2012-2015 .................................................................... 15

Gambar 1.4. Grafik data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada Tahun

2010-2015 .............................................................................. 17

Gambar 1.5. Grafik data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada Tahun

2010-2015 .............................................................................. 18

Gambar 7.1 Peta Lokasi Pabrik Bahan Bakar Padat ................................... 158

Gambar 7.2 Tata Letak Pabrik Bahan Bakar Padat ..................................... 165

Gambar 7.3 Tata Letak Peralatan Pabrik Bahan Bakar Padat ...................... 168

Gambar 9.1. Kurva Break Even Point (BEP) .............................................. 202

Gambar 9.2. Kurva Shut Down Point. ........................................................ 204

Gambar 9.3. Kurva Cummulative Cash Flow metode DCF ......................... 205

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang diharapkan mampu bersaing

dengan negara-negara industri di dunia. Peningkatan yang sangat pesat baik

secara kualitas maupun kuantitas juga terjadi dalam sektor industri. Dan

adanya peningkatan ini berkaitan dengan pendirian pabrik yang mana dapat

meningkatkan produksi dalam negeri, dan menyeimbangkan struktur ekonomi.

Namun, disisi lain ketersediaan bahan bakar fosil sebagai pemasok utama

sumber energi nasional semakin mahal dan terbatas hal ini akan

mempengaruhi ketahanan energi nasional yang akan berdampak pada berbagai

bidang salah satunya adalah perkembangan di sektor industri.

Untuk menjaga ketahanan energi nasional perlu dipikirkan pengembangan

bahan bakar alternatif yang murah, mudah dalam pengadaan, serta dapat

diproduksi secara masal. Terdapat beberapa jenis bahan bakar alternatif salah

satunya adalah Bahan Bakar Padat atau dalam hal ini Biobriket. Biobriket

terbuat dari sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pengkarbonan dan

pemampatan dengan daya tekan tertentu. Bahan bakar briket memiliki

beberapa keuntungan jika di bandingan dengan bahan bakar fosil, yang mana

bahan bakar biobriket diperoleh dari biomassa sedangkan bahan bakar fosil

2

diperoleh dari sumber yang tidak dapat diperbaharui. Biomassa sebagai bahan

baku pembuatan bahan bakar padat dapat berasal dari berbagai sumber

diantaranya tanaman perkebunan atau limbah pertanian, peternakan, hutan dan

bahkan dapat berasal dari sampah. Ketersediaan biomassa yang melimpah

menjadikananya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan karena berasal

dari bahan organik non fosil. Karena itu pengembangan energi alternatif yang

berasal dari biomassa tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan.

Di Indonesia sendiri bahan baku Bahan Bakar Padat sangat melimpah dan

mudah didapatkan salah satunya adalah biomassa yang berasal dari

perkebunan dan industri kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis guenensis jacq)

adalah jenis tumbuhan industri penghasil minyak goreng, minyak industri,

maupun bahan bakar (biodiesel), yang mana sangat banyak ditanam di

Indonesia terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Riau dan Papua. Menurut

Biro Pusat Statistika (BPS) diperoleh data bahwa luas lahan perkebunan

kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2014 adalah 10.465.02 ha dengan total

produksi sebesar 29.344.48 ton. Lampung sebagai sektor pendirian pabrik

bahan bakar padat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan

perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 158.05 ha dengan total

produksinya sebesar 447.98 ton. Diperkirakan jumlah nya akan terus

meningkat melihat banyaknya kawasan hutan dan areal perkebunana lain yang

dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Sejalan dengan semakin meningkatnya produksi kelapa sawit dari tahun ke

tahun, akan terjadi pula peningkatan volume limbahnya. Yakni salah satunya

3

berupa limbah padat. Umumnya limbah padat industri kelapa sawit

mengandung bahan organik yang tinggi sehingga berdampak pada

pencemaran lingkungan. Penanganan limbah secara tidak tepat akan

mencemari lingkungan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengolah dan

meningkatkan nilai ekonomi limbah kelapa sawit. Limbah kelapa sawit adalah

sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama

pengolahan kelapa sawit baik berupa limbah padat maupun limbah cair.

Limbah padat kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang, batang

sawit, pelepah dan fiber (sabut). Diketahui untuk 1 ton produksi minyak

kelapa sawit akan mampu menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa

sawit sebanyak 23% atau 230 kg, limbah cangkang (shell) sebanyak 6,5% atau

65 kg, wet decanter solid (lumpur sawit) 4 % atau 40 kg, serabut (fiber) 13%

atau 130 kg serta limbah cair sebanyak 50% (Haryanti, dkk : 2014).

Sedangkan limbah padat dari peremajaan tanaman sawit dihasilkan limbah

batang sawit 78,48 ton/ha tanaman dan pelepah 14,47 ton/ha tanaman.

Produk Bahan Bakar Padat atau biobriket yang berasal dari limbah padat

industri kelapa sawit memiliki prospek yang dapat diandalkan, karena

pemanfaatan limbah padat kelapa sawit menjadi Bahan Bakar Padat sangat

menguntukan bagi pemilik industri kelapa sawit, limbah padat yang ada akan

dapat ditangani secara optimal dan mencagah dari terjadinya pencemaran

lingkungan. Berdasarkan pada kegunaan bahan bakar padat (bioberiket) yang

luas dan ketersedian bahan baku yang tinggi di Indonesia. Maka selain dapat

mengurangi limbah padat yang ada, pendirian pabrik ini akan memberikan

dampak positif dalam segala bidang, antara lain dibukanya lapangan kerja

4

baru, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat

pengangguran di Indonesia terumtama di Kabupaten Mesuji, Lampung sebagai

tempat pendirian pabrik. Disamping itu pendirian pabrik ini diharapkan

mampu mencegah terjadinya krisi energi nasional.

B. Kegunaan Produk

Kegunaan bahan bakar padat atau biobriket antara lain:

1. Bahan bakar untuk keperluan industri, seperti industri pupuk, semen,

pembangkit listri Tarahan, industri Krakatau stell dan lain-lain.

2. Digunakan sebagai bahan bakar baik untuk keperluan rumah tangga

maupun usaha di bidang kuliner, dan peternakan.

C. Kelebihan Bahan Bakar Padat

Bahan bakar padat berasal dari biomassa Tandan Kosong Kelapa Sawit

(TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS) memiliki beberapa kelebihan jika

dibandingkan dengan bahan bakar padat yang berasal dari batu bara,

diantarnya:

1. Menyediakan sumber bahan bakar murah dan ramah lingkungan. Bahan

bakar padat yang berasal dari biomassa di jual dengan harga Rp 7.500,-/Kg

dan bahan bakar padat yang beras dari batu bara dijual dengan harga Rp.

7.700,-/Kg.

2. Menyediakan sarana yang baik dalam mengkonversi limbah pertanian

menjadi benda yang memiliki nilai ekonomi.

3. Proses ini membantu dalam memecahkan masalah penumpukan limbah

biomassa.

5

Dan berikut ini adalah data perbandingan kualitas bahan bakar padat biomassa

dengan bahan bakar padat batu bara, yang di tampilkan pada Tabel 1.1..

Tabel 1.1. Perbandingan Bahan Bakar Padat

Karakteristik Arang Sawit Arang Batu Bara

Ukuran Partikel 2 – 8 mm 1 – 15 mm

Kandungan Air 1% - 2% 5% - 8%

Abu

Limbah abu

5% - 8%

Bukan Limbah B3

12% - 14%

Limbah B3

Zat Terbang 7% - 16% 2% - 6%

Karbon Tetap 70% -85% 80% - 85%

Nilai Kalori 72.000 – 76.000 kcal/kg 65.000 – 68.000 kcal/kg

Sulfur (S)

Fosfor (P)

0,10%

0,02%

0,60%

0,05%

Sumber: Arganda Mulia, 2010.

Limbah B3 pada arang batu bara merupakan abu flay ash hasil pembakaran

batu bara yang mana mengandung senyawa arsenic, berilium, boron, cadium,

juga mengandung dioksin dan senyawa PAH (polycyclic aromatic

hydrocarbon) yang mana jika tertiup angin debunya dan terhirup akan

menyebabkan infeksi pernapasan (PP No. 85 tahun 1999).

6

D. Ketersedian Bahan Baku

Bahan baku pembuatan bahan bakar padat adalah Tandan Kosong Kelapa

Sawit (TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS), yang mana ketersediaan sangat

melimbah di Indonesia salah satunya adalah di Kabupaten Mesuji Provinsi

Lampung. Berikut ini adalah data ketersediaan bahan baku limbah padat

kelapa sawit di Kabupaten Mesuji Lampung.

Untuk 1 Ton produksi kelapa sawit dan luas lahan perkebunan kelapa sawit

akan dihasilkan limbah padat sebesar:

Tabel 1.2. Data limbah padat kelapa sawit dalan Ton produksi dan luas lahan

Bahan Baku Limbah Limbah Kandungan Air

/Ton Produksi (%) /ha Lahan (%)

Batang Sawit - 78,48 -

Pelepah - 14,47 -

Pangkasan - 10,4 -

Tandan Kosong Kelapa Sawit 23 - 67

Cangkang 6,5 - 12

Serabut 13 - 37

Sumber : Direktorat Pengelolahan Hasil Pertanian, 2016.

Tabel 1.3. dan Tabel 1.4. adalah data yang digunakan untuk menentukan

jumlah ketersedian bahan baku, bahan bakar padat dari kelapa sawit.

7

Tabel 1.3. Data Produksi dan Luas lahan Perkebunan Kelapa Sawit di

Kabupaten Mesuji Lampung

Kecamatan

Swadaya Perusahaan Milik Swasta

Luas Areal

(ha)

Produksi

(Ton) Perusahaan

Luas

Areal (ha)

Produksi

(Ton)

Wayserdang 6.888 297 PT BNIL 3.864,80 92.755,2

Simpang

Pematang 3.805 8.5 PT SIP 5.205,88 133.79,116

Panca Jaya 1.546,2 5 3.448 PT BS MI 2.212,28 39.821,04

Tanjung Raya 3.631 3.679

Mesuji 537 456

Mesuji Timur

Rawajitu Utara 1.175 7.8

Total 21.663,25 321.222,16

11.282.96 132.576, 24

Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mesuji, 2016.

Berdasarkan data pada Tabel 1.3. maka ketersediaan limbah padat kelapa

sawit di Kabupaten Mesuji pada tahun 2016 dapat di lihat pada Tabel 1.4..

Ketersediaan limbah padat ini di perkirakan terus meningkat seiring dengan

berkembangnya industri kelapa sawit yang ada.

8

Tabel 1.4. Data Ketersediaan Limbah Padat Kelapa Sawit di Kabupaten

Mesuji Lampung

Bahan Baku Limbah/Ton

Produksi (%)

Limbah/ ha

Lahan

Swadaya

(Ton)

Perusahaan

Milik Swasta

(Ton)

Total

Batang Sawit

78,48 1.700.131,86 88.548.670,08 90.248.801,94

Pelepah

14,47 313.467,2275 16.326.443,12 16.639.910,35

Pangkasan

10,4 225.297,8 11.734.278,4 11.959.576,2

Tandan Kosong Kelapa Sawit 23

73.881,0968 30.492,5352 104.373,632

Cangkang 6,5

30.879,4404 18.617,4556 49.496,896

Serabut 13

41.758,8808 17.234,9112 58.993,792

Sehingga total bahan baku dari limbah padat kelapa sawit yakni Tandan

Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS) berdasarkan data

di atas seperti yang terlihat pada Tabel 1.4.. Dimana jumlah CKS yang

tersedia telah dikurangi sebanyak 25% dari kegunaannya sebagai bahan bakar

boiler di industri sawit itu sendiri dan data pada Tabel 1.5. adalah data bahan

baku pada kondisi kering.

Tabel 1.5. Total Bahan Baku

Bahan Baku % Ketersediaan Bahan Jumlah Bahan Total

TKKS 35 104.373,632 36.530,77

CKS 63 49.496,896 31.183,044

Total Bahan Baku 67.713,816

9

E. Lokasi Pabrik

Lokasi geografis dari suatu pabrik akan mempengaruhi kegiatan pabrik

tersebut, baik terhadap proses produksinya maupun distribusi produknya.

Sehingga, perkembangan dan kelangsungan hidup pabrik tersebut akan

terpengaruh juga. Secara singkat dapat dikatakan bahwa orientasi dalam

menentukan lokasi pabrik yaitu untuk mendapatkan keuntungan seoptimal

mungkin. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam

menentukan lokasi suatu pabrik.

Gambar 1.1. Lokasi Pabrik Google-Maps, 2016.

Pabrik bahan bakar padat atau Biobriket ini direncanakan akan didirikan di

Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung. Daerah ini merupakan

daerah yang dekat dengan sumber bahan baku. Oleh karena itu, daerah ini

merupakan tempat yang strategis untuk dijadikan sebagai lokasi pendirian

pabrik Bahan Bakara Padat.

Lokasi Pabrik

10

Lokasi ini dipilih dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1. Ketersedian Bahan Baku

Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan penyediaan bahan baku, untuk

menghemat biaya transportasi. Bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan bahan bakar padat adalah TKKS dan CKS yang di peroleh dari

perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mesuji, Lampung.

Selain itu berdasarkan data BPS Provinsi Lampung tahun 2016, daerah

dengan potensi tertinggi pengembangan perkebunan kelapa sawit di

Lampung adalah Kabupaten Mesuji yang dapat dilihat pada Table 1.6..

Tabel 1.6. Wialayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di

Provinsi Lampung

Nama Daerah Luas Lahan (ha)

Kabupaten Lampung Barat 2.007

Kabupaten Lampung Selatan 4.169

Kabupaten Lampung Tengah 11.714

Kabupaten Lampung Timur 2.805

Kabupaten Lampung Utara 8.571

Kabupaten Mesuji 22.231

Kabupaten Pesawaran 511

Kabupaten Pringsewu 1.005

Kabupaten Tanggamus 174

Kabupaten Tulang Bawang 10.018

Kabupaten Tulang Bawang Barat 5.612

Kabupaten Way Kanan 14.872

Kota Bandar Lampung 30

Kota Metro 3

Sumber : Lampung Dalam Angka BPS Provinsi Lampung, 2016.

11

2. Transportasi mudah dan lancer

Dekat dengan jalan raya lintas timur sumatera sehingga memudahkan

dalam proses pemasaran dan mobilitas pabrik.

3. Utilitas cukup tersedia

Utilitas seperti kebutuhan air dipasok dari Sungai Mesuji. Sementara itu,

untuk kebutuhan listrik diperoleh dari sumber pembangkit listrik PLN

maupun swasta.

4. Tenaga kerja mudah diperoleh

Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional

pabrik, tenaga kerja untuk pabrik ini dapat direkrut dari masyarakat sekitar

pabrik dan tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar pabrik dan luar

daerah. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari

berbagai tingkatan baik yang terdidik maupun yang belum terdidik.

5. Keadaan lingkungan masyarakat yang mudah beradaptasi

Di Kabupaten Mesuji sudah berdiri beberapa pabrik sehingga, pendirian

pabrik di kawasan ini tidak akan menimbulkan masalah lingkungan dan

adaptasi masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pabrik tersebut.

12

F. Analisis Pasar

Berikut ini adalah data peluang kapasitas produksi bahan bakar padat yang

mana digunakan untuk kebutuhan industri. Seperti yang terdapat pada data di

bawah ini:

1. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat

Tabel 1.7. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat

Tahun PLTU Tarahan PT. Krakatau Steel PT. Pupuk

Sriwijaya

PT. Semen

Baturaja

PT. Indah Kiat

Pulp and Paper

2010 274.131,5 911.297,3 531.310,2 239.191,5 528.410,9

2011 315.093,7 922.365,7 562.233 298.169,4 562.139,3

2012 362.176,7 933.568,5 594.955,6 371.689,7 598.020,5

2013 416.295 944.907,4 629.582,6 463.337,9 636.192

2014 478.500 956.384 666.225 577.584 676.800

2015 550. 000 968.000 705.000 720.000 720.000

Tabel 1.7.1. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat

Tahun

PT

indocement

PT Semen

Indonesia

PT Petrokimia

gresik

PT Cemindo

Gemilang

PT Semen

padang

2010 288000 720000 2592000 108000 -

2011 344966.4 863064 2734560 129362.4 760000

2012 356234.4 1034555 2884961 154950.3 910328

2013 426697.5 1240121 3043634 185599.4 1090391

2014 511098.3 1486533 3211033 222311 1306070

2015 576000 1781907 3387640 266284.1 1564411

13

Dari data pada tabel 1.7., dan tabel 1.7.1. kemudian dibuat kurva dan

dilakukan regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan Bahan Bakar

Padat pada tahun 2022.

Gambar 1.2. Grafik data kebutuhan bahan bakar padat dari tahun 2010-

2015.

Dengan melakukan regresi pada setiap kurva dari Gambar 1.2. maka

didapatkan persamaan garis sesuai dengan trendlinenya. Setelah itu,

dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diketahui jumlah

kebutuhan Bahan Bakar Padat pada tahun 2022. Sebagai contoh pada unit

PLTU Tarahan yang ada di Lampung. Didapatkan persamaan garis linier =

54962x + 206998 dengan R² = 0,9898 kemudian dari persamaan tersebut

dimasukkan nilai x = 13, artinya tahun 2022 berada pada tahun ke 13.

Sehingga didapatkan jumlah kebutuhan bahan bakar padat di PLTU

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

0 2 4 6 8

Ju

mla

h (

To

n)

Tahun Ke-

Kebutuhan Bahan Bakar Padat

PLTU Tarahan

PT Krakatau Steel

PT PUSRI

PT semen Baturaja

PT indah Kiat Pulp and

paper

PT indocement

PT Semen Indonesia

PT Petrokimia gresik

14

Tarahan pada tahun 2022 adalah sebesar 921.504 Ton. Untuk data lengkap

terkait dengan total kebutuhan bahan bakar padat pada tahun 2022 di

tampilkan pada tabel 1.8..

Tabel 1.8. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat

Perusahaan Produksi

PLTU Tarahan 921.504

PT. Krakatau Steel 1.047.150

PT. Pupuk Sriwijaya 944.687

PT. Semen Baturaja 1.349.917

PT. Indah Kiat Pulp and Paper 984.008

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 962.428

PT. Semen Indonesia Persero Tbk 3.192.328

PT Petrokimia Gresik 4.067.481

PT Cemindo Gemilang 476.575

PT Semen Padang 2.930.342

Total 16.876.420

Sehingga total kebutuhan Bahan Bakar Padat di Indonesia pada tahun

2022 sebesar 16.876.420 Ton.

2. Data produksi dalam negeri bahan bakar padat

Untuk memperkirakan jumlah produksi dalam negeri dari Bahan Bakar

Padat di tahun 2022, kami mencari data perusahaan di Indonesia yang

memproduksi produk serupa, yakni seperti yang terdapat pada Tabel 1.9.

dan produksi produk serupa di Provinsi Lampung pada Tabel 1.10..

15

Tabel 1.9. Data Produksi dalam Negeri Bahan Bakar Padat

Tahun PT Bukit Asam PT Saraswanti Anugerah

Makmur

PT Briket

Sulawesi Tengah

PT Alus

Ensomeku

2012 1025000 - - -

2013 1100000 160000 - 1800

2014 1177000 200000 24000 3600

2015 1500000 440000 27000 5000

Dari data pada Tabel 1.9., kemudian dibuat kurva dan dilakukan regresi

untuk memprediksi jumlah produksi Bahan Bakar Padat pada tahun 2022.

Gambar 1.3. Grafik data produksi dalam negeri bahan bakar padat di dari

tahun 2012-2015.

Dengan melakukan regresi pada setiap kurva dari gambar 1.3. maka

didapatkan persamaan garis sesuai dengan trendlinenya. Setelah itu,

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

0 1 2 3 4 5

Ka

pa

sita

s P

rod

uk

si (

To

n)

Tahun Ke-

PT Bukit Asam

PT. Saraswanti Anugerah Makmur

Briket Sulawesi Tengah

PT Alus Ensomeku

16

dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diketahui jumlah produksi

dalam negeri Bahan Bakar Padat pada tahun 2022. Sebagai contoh pada PT

Bukit Adam yang ada di Lampung. Didapatkan persamaan garis linier =

62.000x2 - 159.800x +1.000.000 dengan R² = 0,9773 kemudian dari

persamaan tersebut dimasukkan nilai x = 10, artinya tahun 2022 berada

pada tahun ke 10. Sehingga didapatkan jumlah produksi bahan bakar padat

di PT Bukit Adam pada tahun 2022 adalah sebesar 5.602.000 Ton. Untuk

data lengkap terkait dengan total produksi dalam negeri bahan bakar padat

pada tahun 2022 di tampilkan pada Tabel 1.10..

Tabel 1.10. Jumlah Produksi Bahan Bakar Padat

Perusahaan Produksi (Ton)

PT Bukit Asam 5.602.000

PT Saraswati Anugerah 6.080.000

PT Briket Sulawesi Tengah 45.000

PT Alus Ensomeku 5.000

Total 11.732.000

Jadi total produksi dalam negeri bahan bakar padat di Indonesia adalah

sebesar 11.732.000 Ton.

3. Data Kebutuhan Ekspor dan Impor Bahan Bakar Padat

Kebutuhan Bahan Bakar Padat di Indonesia dilihat dari data ekspor dan

impor yang didapat dari Badan Pusat Statistik Perdagangan Luar Negeri

Indonesia. Data ekspor Bahan Bakar Padat dapat dilihat pada Tabel 1.11.,

17

dan data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) di beberapa negara pada

Table 1.12.

Tabel 1.11. Data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-

2015

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010-2014

Gambar 1.3. Grafik data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada

Tahun 2010-2015.

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

0 1 2 3 4 5 6

Ju

mla

h (

To

n)

Tahun Ke-

Ekspor Bahan Bakara Padat

Tahun X Jumlah (Ton/Tahun)

2010 1 71.255.09

2011 2 109.489,7

2012 3 133.144,5

2013 4 135.485,4

2014 5 157.557,6

2015 6 157.656.1

18

Dari table 1.10. didapakan persamaan grafik y = -452,08x2 + 22.573x +

53911 dengan R2

= 0.965, sehingga pada tahun 2022 kebutuhan ekspor

Bahan Bakar Padat (Biobriket) mencapai 281.325,3 Ton/Tahun.

Tabel 1.12. Data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-

2015

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010-2015

Gambar 1.4. Grafik data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada

Tahun 2010-2015.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

0 1 2 3 4 5 6 7

Ju

mla

h (

To

n)

Tahun Ke

Impor Bahan Bakar Padat

Tahun X Jumlah (Ton/Tahun)

2010 1 1.418,383

2011 2 2.609,725

2012 3 2.865,406

2013 4 2.895,534

2014 5 3.260,279

2015 6 4.678,999

19

Dari Table 1.11. didapakan persamaan grafik y = -92,928x3 – 925,48x

2 +

3131,3x – 862,59 dengan R2 = 0,996, sehingga pada tahun 2022 kebutuhan

ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) mencapai 116.576 Ton/Tahun.

4. Analisis Peluang dan Pasar

Kapasitas berdirinya suatu pabrik dapat dilihat dari besarnya produksi dan

kebutuhan akan produk yang dipasarkan. Dimana untuk mengetahuinya

dilakukan dengan cara mengurangi jumlah produk yang dibutuhkan untuk

konsumsi terhadap jumlah produksi.

PKPP = JK + IMP - EKS –PDN

PKPP = Peluang Kapasitas Pendirian Pabrik Pada Tahun Pendirian (Ton).

JK = Jumlah Kebutuhan Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).

EKS = Jumlah Ekspor Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).

IMP = Jumlah Impor Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).

PDN = Jumlah Produksi Dalam Negeri Produk Pada Tahun Pendirian

(Ton).

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan maka Peluang Kapasitas

Pendirian Pabrik Bahan Bakar Padat di Indonesia pada tahun 2022 adalah

PKPP = 16.876.420 + 116.576 -281.325,3 -11.732.000

PKPP = 979.671 Ton

Berdasarkan pertimbangan akan ketersediaan bahan baku di daerah

pendirian dan adanya kompotitor maka kapasitas Pabrik Bahan Bakar

20

Padat yang akan di dirikan di Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji

Lampung adalah sebesar 25.000 Ton/Tahun.

X. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap

Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit

dengan kapasitas 25.000 ton/tahun dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 27,92% dan sesudah

pajak sebesar 21,63%.

2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,1 tahun.

3. Break Even Point (BEP) sebesar 42,94% dan Shut Down Point (SDP)

sebesar 25,2%, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik harus

berhenti berproduksi karena merugi.

4. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 30,01%, lebih besar dari suku bunga

bank saat ini, sehingga investor akan lebih memilih untuk menanamkan

modalnya ke pabrik ini daripada ke bank.

211

B. Saran

Berdasarkan pertimbangan hasil analisis ekonomi di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah

Padat Kelapa Sawit dengan kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk dikaji

lebih lanjut dari segi proses maupun ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Arganda Mulia, 2010. Energi Alternatif Biomassa. Indonesia

Brownell, L.E., Young, E.H. 1959. Process Equipment Design Vessel Design.

Michigan.

Coulson, J.M., and Richardson, J.F. 1989. An Introduction to Chemical

Engineering. Allyn and Bacon Inc. Massachusets.

Direktoran Pengelolahan Hasil Pertanian. 2016.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mesuji. 2016.

Fogler, A.H., Scott. 1999. Elements of Chemical Reaction Engineering. Prentice

Hall International Inc. New Jersey.

Geankoplis, C.J. 2003. Transport Processes and Unit Operations, 4nd

ed.

Prentice-Hall International. Tokyo.

Haryanti, dkk. 2014. Pemerosesan Kelapa Sawit. Jakarta

Himmeblau, David. 1996. Basic Principles and Calculation in Chemical

Engineering. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Judd, Barry Thomas. 1985. European Patent Application. European Patent Office.

London.

Kern, D.Q. 1950. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book

Company. Singapura.

Kirk, R.E., Othmer, V.R. 1999. Encyclopedia of Chemical Technology. John

Wiley & Sons Inc. New York.

KLH Jepang, Indonesia. 2013. Panduan Penanganan Air Limbah di Pabrik PKS.

Indonesia.

Perry, R.H., Green, D. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th

ed.

McGraw Hill Companies Inc. USA.

Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E. 2003. Plant Design and Economics

for Chemical Engineers, 5th

ed. Mc-Graw Hill. New York.

Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbott, M.M. 2001. Introduction to Chemical

Engineering Thermodynamics, 6th

ed. McGraw-Hill Book Company, Inc.

New York.

Ullrich, G.D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and

Economics. John Wiley & Sons. New York.

Walas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment, 3rd

ed. Butterworths series in

chemical engineering. USA

Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Companies Inc.

USA

www.bps.go.id, Data Import Briqqute 04 November 2016.

www.che.com, CE indeks, 15 Agustus 2016.

www.icis.com, Harga Bahan Kimia, 05 November 2016.

www.osha.gov, Harga bahan kimia, 05 November 2016.

www.pln.co.id, Tarif listrik, 05 November 2016.

www.alibaba.com, Harga bahan kimia, 05 November 2016.

www.matche.com, Harga peralatan industri kimia, 11 Oktober 2017.