praktikum 1

Upload: ikenovalina

Post on 16-Jul-2015

156 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK STERILISASIPelaksanaan Praktikum : 28 September 2011

Disusun oleh: 1.2. 3.

Ike Novalina Asyirotul Abidah Alvin Oktaviana P. Rozy Ayu Silvia Salwa Hayati Muhammad G. A. Diasari Siti Nur Hafida

(081014074) (081014076) (081014092) (081014094) (081014095) (081014102) (081014105) (081014104)

4.5. 6. 7. 8.

Dosen yang Asistensi: Tri Nurhayati, S.Si., M.Kes.

DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK STERILISASI A. Tujuan 1. Mengenali jenis-jenis alat laboratorium yang diperlukan dalam peneliatan mikrobiologi.2. Memahami

prosedur

dan

penggunaan

alat-alat

dalam

praktikum

mikrobiologi. 3. Memahami teknik sterilisasi dalam praktikum mikrobiologi. B. Tinjauan Pustaka Mikrobiologi adalah telaah mengenai mikroorganisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dalam penelitian tentang mikroorganisme yang mungkin menjadi penyebab berbagai penyakit, Koch dab rekan-rekannya mengembangkan beberapa prosedur laboratorium yang mempunyai dampak yang luar biasa terhadap perkembangan mikrobiologi (Pelczar, 1986). Supaya kita mendapatkan satu spesies saja dalam satu piaraan, maka perlulah diadakan suatu piaraan murni (Dwidjoseputro, 2003). Agar biakan murni dapat dibuat media harus steril sebelum inokulasi. Metode yg lazim digunakan untuk mensterilkan media ialah menempatkan media dalam autoklaf. Menggunakan uap bertekanan (1 atm per 1 cm2) dalam suhu 121oC untuk menaikan suhu barang yang disterilkan sampai taraf mematikan mikroorganisme. Apabila media besar disterilkan, maka waktu yg diperlukan akan lebih panjang, karena panas memerlukan waktu untuk menembus kertas pembungkus (Volk & Wheeler, 1984). Namun demikian, masih ada beberapa cara untuk mensterilkan alat atau medium, yaitu dengan cara: 1. Mendidihkan medium selama beberapa jam. 2. Tyndalisasi. Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap untuk beberapa menit saja. 3. Penyaringan (filtrasi). Medium disaring dengan saringan porselin atau dengan tanah diatom. Dengan jalan ini, maka zat-zat organic tidak akan mengalami penguraian sama sekali.

Pensterilan gelas, botol, pipa, dan pipet dapat dimasukkan di dalam oven kering selama 2 3 jam pada temperature 160oC 180oC. Pensterilan alat-alat dapat pula dilakukan dengan gas etilen oksida. Hal ini harus dikerjakan dengan hati-hati karena ada bahaya letusan (Dwidjoseputro, 2003). C. Alat dan Bahan a) Alat

1. Autoklaf 2. Pipet Volume 3. Cawan Petri 4. Tabung Reaksi 5. Jarum Inokulasi 6. Api Bunsen b) 1. 2. 3. 4. Bahan

Alkohol 70% Kertas sampul coklat Alumunium foil Kapas

D. Cara Kerja 1. Sebelum memulai bekerja dengan alat-alat laboratorium, terlebih dahulu mensterilkan meja kerja dengan menyemprotkan alkohol 70% secukupnya. 2. Menyemprotkan alkohol ke tangan supaya tangan menjadi steril.3. Mensterilkan jarum inokulasi loop dan tusuk dengan cara membakar ujung

jarum yang terbuat dari logam pada api bunsen. Memegang jarum dengan

posisi tegak (agak miring) di atas api dan membakarnya hingga berpijar mulai dari pangkal bagian logam jarum.4. Untuk mensterilkan pipet volume, menutup ujung bagian untuk meniup dari

pipet dengan kapas, kemudian membungkus seluruh permukaan dengan kertas sampul coklat.5. Untuk mensterilkan peralatan dari gelas seperti : tabung reaksi dan labu

erlenmeyer, membakar mulut tabung di atas api bunsen selama beberapa detik hingga rata, kemudian menutup mulut gelas dengan kapas, lalu menutup dengan alumunium foil.6. Untuk mensterilkan cawan petri, terlebih dahulu membakar bagian tepi

cawan petri dengan api bunsen selama beberapa detik, kemudian cukup membungkus sepasang petri (bagian bawah dan tutupnya) dengan kertas sampul coklat. 7. Prosedur penggunaan autoklaf :a. Memastikan air dalam autoklaf cukup (tinggi air + 2 cm dibawah

dasar keranjang) atau sebanyak 3 5 liter. b. Mengatur alat alat yang akan disterilkan ke dalam keranjang autoklaf dalam posisi dimana kira kira seluruh permukaan alat dapat terjangkau oleh uap dalam autoklaf. c. Menutup autoklaf, kemudian pengatur waktu diatur pada angka 20 (20 menit) dan memastikan pengontrol exhaust dalam keadaan terbukadan pengontrol drain dalam keadaan tertutup.d. Setelah uap naik, yang ditandai dengan keluarnya uap dari selang

pembuangan dan disertai dengan bunyi mendesis, maka saat itulah lubang exhaust ditutup dan pengontrol drain di buka.e. Setelah autoklaf bekerja selama + 20 menit dan terdengar alarm

tanda selesai, kita menunggu terlebih dahulu sampai jarum pada tekanan menunjuk angka nol, setelah itu barulah autoklaf dibuka.

E. Hasil dan Pembahasan Teknik Sterilisasi Pada praktikum teknik sterilisasi didapatkan hasil bahwa sterilisasi merupakan syarat utama untuk mencapai keberhasilan kerja dalam laboraturium mikrobiologi. Jika medium dan alat-alat yang kita pergunakan dalam inokulasi itu tidak steril, maka kita akan memperoleh piaraan bakteri yang tidak kita inginkan. Maka langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita mengadakan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat perlengkapannya. Ada beberapa cara untuk mensterilkan alat-alat yang akan dipergunakan, yaitu sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filtrasi, dan sterilisasi secara kimiawi. Sterilisasi fisik dengan panas ada dua cara yaitu, yang pertama, sterilisasi dengan cara kering atau udara panas. Teknik sterilisasi ini menggunakan suhu 160oC - 180oC dalam waktu 1,5 jam hingga 3 jam menggunakan oven. Alat-alat yang dapat disterilkan dengan teknik ini adalah alat-alat yang tahan panas, tidak mudah pecah, tidak menyala, dan tidak tembus uap. Alat-alat tersebut seperti, tabung reaksi, tabung Erlenmeyer, cawan petri, pinset, dan pipet. Teknik sterilisasi panas kering ini jarang digunakan karena tidak efisien dalam hal waktu. Yang kedua, teknik sterilisasi panas lembab. Teknik sterilisasi ini menggunakan suhu 121oC dalam waktu 20 menit menggunakan autoklaf. Alat-alat yang dapat disterilkan dengan teknik ini adalah alat-alat yang tahan panas dan dapat ditembus oleh uap air . Alat atau bahan yang biasa disterilkan dengan autoklaf yaitu cawan petri dan media kultur. Pada penggunaan autoklaf pengontrol exhaust tidak boleh langsung ditutup melainkan harus terbuka lebih dahulu supaya uap air dapat keluar dan tekanan pada autoklaf menjadi nol. Lama waktu sterilisasi panas kering dengan

menggunakan autoklaf berbeda karena pada sterilisasi panas lembab (autoklaf) menggunakan tekanan 1 atm. Sterilisasi mekanik dengan filtrasi menggunakan filter khusus, misalnya filter Berkefeld, Chamberland, dan Seitz. Pemilihan jenis filter tergantung dari tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring. Sterilisasi kimia yaitu teknik sterilisasi dengan menggunakan bahanbahan kimia. Biasanya bahan yang digunakan adalah larutan alkohol, larutan formalin, dan desinfektan. Sterilisasi secara kimia biasanya digunakan untuk mensterilkan meja atau area kerja dengan menggunakan alkohol 70%. Proses sterilisasi murni. harus mencapai waktu yang ditentukan supaya

mikroorganisme yang hidup dapat mati dan tidak ikut tumbuh dalam kultur

Pengenalan Alat Pada bagian pengenalan alat didapatkan hasil bahwa masing-masing alat dalam laboratorium mikrobiologi memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pengenalan alat-alat yang digunakan dalam mikrobiologi: a. Tabung reaksi, merupakan alat yang digunakan untuk meletakkan media solid maupun cair.b. Tabung Erlenmeyer, merupakan alat yang digunakan untuk menampung

larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock medium. c. Pipet volume, merupakan alat yang digunakan untuk mengambil air dengan ukuran tertentu.d. Cawan petri, merupakan alat yang digunakan untuk membiakkan (kultivasi)

mikroorganisme.

e. Autoklaf, merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi basah dengan

penunjuk tekanan dan katub pengaman pada dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan yang dihasilkan dari bahan cair yang merupakan pendukungnya.f. Oven, merupakan alat yang digunakan untuk mensterilkan alat- alat gelas

yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban (kering).g. Jarum inokulasi, merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan

biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop.h. Pembakar Bunsen, merupakan alat yang digunakan untuk mensterilkan alat

atau bahan dengan cara dibakar.i.

Inkubator, merupakan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan, pertumbuhan bakteri. Pada bagian luar dari alat ni dilengkapi dengan penunjuk suhu, dimana suhu yang digunakan adalah suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang akan diinkubasi.

j.

LAF (Laminary Air Flow), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

k. Shaker, merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan medium

dan mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.

l.

Sentrifuse, merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan padatan (mikroorganisme) dan larutan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses pemisahan.

m. Colony Counter, merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah

perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak.n. Spektrofotometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah

pertumbuhan bakteri.o. Neraca analitik, merupakan alat yang digunakan untuk menimbang bahan-

bahan secara analitik. Neraca ini memiliki batas maksimum dan minimum tertentu sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan yang terlalu berat.p. Pemanas, merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan atau

mengukus suatu zat padat menjadi larutan atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini memiliki pengontrol yang sangat tinggi. Selain alat-alat diatas, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu: a. Kapas, digunakan untuk menyaring mikroorganisme yang ada di udara supaya tidak mengkontaminasi biakan. b. Alkohol, digunakan sebagai cairan untuk mensterilkan bahan secara kimiawi.c. Alumunium foil, digunakan supaya tidak ada mikroorganisme yang berasal

dari udara dapat masuk menembus kapas. d. Kertas sampul coklat, digunakan untuk mencegah masuknya uap air terhadap bahan yang akan disterilkan.

F. Kesimpulan1. Alat alat yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi antara lain:

pipet volume, tabung reaksi, cawan petri, autoklaf, semprotan alkohol 70%, bunsen, jarum inokulasi, oven. 2. Dalam menggunakan alat alat praktikum mikrobiologi perlu diperhatikan beberapa hal antara lain : a) Sifat fisik dari dari alat alat yang akan dipakai. b) Dibersihkan (dicuci) sebelum disterilkan.c) Sebelum alat alat tersebut disterilkan, mulut tabung beberapa

alat ditutup dengan kapas (tabung reaksi, labu erlenmeyer, pipet volum) dan beberapa diantaranya dilapisi dengan aluminium foil. Setelah mulut tabung ditutup dengan kapas, ada alat yang diberi tambahan dibungkus dengan kertas sampul coklat (pipet volume) dan ada pula alat yang hanya dibungkus dengan kertas sampul coklat (cawan petri).d) Kemudian masing-masing alat yang sudah terbungkus tadi

disterilkan sesuai dengan sifat fisik dari masing-masing alat. 3. Teknik sterilisasi Dalam sterilisasi terdapat beberapa metode untuk menentukan bagaimana mensterilkan suatu benda dan metode tersebut termasuk ke dalam teknik sterilisasi. Terdapat beberapa metode sterilisasi, antara lain sebagai berikut : a) Sterilisasi fisik (penggunaan panas) : biasanya dipakai untuk mensterilkan benda benda yang tahan panas. Tyndalisasi

-

Pasteurisasi Pembakaran Panas kering (oven) Panas lembab (autoklaf)

b) Sterilisasi fisik (radiasi) : digunakan untuk mensterilkan udara, air, plasma darah, dll. c) Sterilisasi kimia(bahan kimia) : biasanya digunakan untuk mensterilkan mediad) Sterilisasi mekanik (filtrasi) : digunakan untuk mensterilkan benda-

benda

cair,

satu-satunya

metode

yang

tidak

membunuh

mikroorganisme.

G. Daftar Pustaka Dwidjoseputro. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pelczar, Michael Jr. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia press. Volk & Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

H. Lampiran

Autoklaf

Timbangan Analitik

Inkubator

Shaker

Waterbath

Sentrifuge

Colony Counter

alat-alat

Autoklaf sterilisasi

sentrifuge dingin masing-masing alat tersebut?

LAF

spektrofotometer

1. Sebutkan alat-alat laboratorium yang tersedia, dan sebutkan pula fungsi dari

Tabung reaksi: alat untuk meletakkan media solid m aupun cair. Tabung Erlenmeyer: alat yang digunakan untuk menampung larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock medium.

Pipet volume: alat yang digunakan untuk mengambil air dengan ukuran tertentu.

Cawan petri: alat yang digunakan untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.

Autoklaf: alat yang digunakan untuk sterilisasi basah dengan penunjuk tekanan dan katub pengaman pada dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan yang dihasilkan dari bahan cair yang merupakan pendukungnya.

Oven: alat yang digunakan untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban (kering).

Jarum inokulasi: alat yang digunakan untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

Pembakar Bunsen: alat yang digunakan untuk mensterilkan alat atau bahan dengan cara dibakar.

Inkubator:

alat

yang

digunakan

untuk

menginkubasi

atau

mengembangbiakkan, pertumbuhan bakteri.

LAF (Laminary Air Flow): alat yang digunakan untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

Shaker: alat yang digunakan untuk

menghomogenkan medium dan

mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.

Sentrifuse: alat yang digunakan untuk (mikroorganisme) dan larutan.

memisahkan padatan

Colony Counter: alat yang digunakan untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar.

Spektrofotometer: alat yang digunakan untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.

Neraca analitik: alat yang digunakan untuk menimbang bahan- bahan secara analitik.

Pemanas: alat yang digunakan untuk memanaskan atau mengukus suatu zat padat menjadi larutan atau untuk mendidihkan larutan

2. Mengapa lama waktu sterilisasi panas kering dengan menggunakan autoklaf

berbeda? Jelaskan! Karena pada Autoklaf, proses pemanasan sudah diatur meggunakan tekanan 1 atmosfer dengan susu 121oC, sedangkan teknik steilisasi panas kering hanya menggunakan suhu 160oC - 180oC tanpa pengatur tekanan.

3. Bisakah proses sterilisasi tidak mencapai waktu tertentu? Mengapa?

Tidak bisa, karena dikhawatirkan bahan yang disterilkan masih belum steril dan hal tersebut dapat menjadikan hasil penelitian tidak valid.4. Pada penggunaan autoklaf mengapa pengontrol exhaust tidak langsung di

tutup melainkan harus terbuka lebih dulu sampai keluar uap dari selang? Jelaskan! Pada penggunaan autoklaf pengontrol exhaust tidak boleh langsung ditutup melainkan harus terbuka lebih dahulu supaya uap air dapat keluar dan tekanan pada autoklaf menjadi nol.