ppt sk7 agnes214e3
DESCRIPTION
blok 20TRANSCRIPT
TETRALOGI FALLOT
AGNES DUA NURAK102013214E3
SKENARIO Seorang anak laki-laki berusia 2,5 tahun dibawa ibunya ke
IGD karena tiba-tiba bertambah biru lebih dari biasanya
setelah menangis. Keluhan serupa pernah terjadi
sebelumnya saat pasien habis BAB kurang lebih saat berusia
2 tahun. Saat itu, ibu segera melarikan anaknya ke
puskesmas terdekat dan setelah diperiksa dokter
mendiagnosis anak menderita kebocoran jantung namun
sampai saai ini anak belum mendapat pemeriksaan lengkap.
Keluhan sering batuk pilek sejak kecil tidak ada, namun saat
bila menyusui hanya sebentar-sebentar dan cepat lelah.
Pasien lahir spontan, ditolong oleh bidan, saat lahir
langsung menangis dan tidak .
RUMUSAN MASALAH HIPOTESIS
Seorang anak laki-laki berusia 2,5 tahun tiba-tiba membiru setelah menangis.
Anak laki-laki usia 2,5 tahun mengalami penyakit Tetralogi Fallot
ANAMNESIS Identitas : - Ibu/ 0rang tua - Bayi/anak
Keluhan Utama
RPS
Keluhan penyerta
RPD
RPK
Riwayat kehamilan & persalinan
Riwayat Imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak sakit berat, sianosis,
diaforetik. Kesadaran : komposmentis TTV : - frekuensi nadi : 150x/menit - frekuensi pernapasan : 55x/menit PF Thoraks : - inspeksi : ekstremitas ( clubbing finger) - palpasi - perkusi - auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-),
wheezing, (-), BJ1-2 murni reguler murmur sistolik ejeksi grade 2/6 di ICS 2 LUSB.
PEMERIKSAAN PENUNJANGData Hematologis Rontgen ThoraksEKGEkokardiografi &
DopplerKateterisasi Jantung
& Angiografi
Penyakit Jantung
(PJ) Bawaan (PJ) Didapat
Asianostik Sianostik
( ASD ) (ToF)(VSD) (DORV)
(PDA) (TGA)
(AVSD) (TAPVR)
(PTA, Single V)
DIAGNOSIS BANDINGTOF Stenosis
Pulmonal (PS)
TGA DORV TAPVR
Definisi VSD, AO, SP & RVH
Penyempitan katup pulmonal
Perubahan tempat keluarnya posisi aorta & A.pulmonalis
Aorta & A.pulmonalis keluar dari RV
V.pulmonalis bermuara di RA
Etiologi Multifaktor
Kongenital & didapat
Abnormalitas embriologik
Kongenital Kongenital
Pemeriksaan
SEM 2/6 di LUSB, radio:boot sahaped appearance
Sistolik murmur, RAH, RVH
Murmur (+), Radiologi: egg on a string
PSM di LUSB, RAD, RAH, RVH. Clubbing finger
BJ2 keras, gallop (+), EKG: RAD, RVH
Gejala Cyanotic spell
Dispneu d’effort, mudah lelah
Sianosis berat, tanpa distress pernpasan
Sianosis, mudah lelah.
Sianosis & distress nafas
Terapi bedah bedah bedah bedah bedah
DIAGNOSIS KERJATetralogi Fallot, ditandai dengan 4
kelainan:
• ventricular septal defect (VSD)
• overriding aorta (AO)
• stenosis pulmonal (PS)
• hipertrofi ventrikal kanan (RVH)
ETIOLOGIFaktor endogenFaktor eksogen
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Jantung Bawan Sianotik yang
paling banyak ditemukan.
Urutan keempat penyakit jantung bawaan
pada anak, setelah ASD, VSD, dan PDA atau
lebih kurang 10-15% dari seluruh penyakit
jantung bawaan.
Laki-laki >> wanita
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Khas “cyanotic spell”
Sianosis : bibir dan kuku
Sesak nafas (dispnea)
Berkeringat/ diaforetik
Kesulitan untuk menyusu.
Squating.
PENATALAKSANAANMedikamentosa :
Sianostik : Morphine sulfat 0,2 mg/kgBB.
Asidosis : Natrium Bikarbonat 1 Meq/kg BB IV.
Oksigen.
propanolol oral 0,5-1,0 mg/kg.
Vasodilator : Prostaglandin E1 (0,05-0,20 µg/kg/menit).
Vasopresor : Vasoxyl 0,1 mg/kg IV atau 0,25 mg/kg
IM; fenilefrin (Neo Synephrine) 0,02 mg/kg IV atau 0,1
mg/kg IM.
Non Medikamentosa :- Bedah Paliatif - Bedah Korektif
KOMPLIKASI
Trombosis serebri
Abses otak
Endokarditis bakterialis
Gagal jantung kongestif/ CHF
PENCEGAHAN
Hindari dan cegah infeksi seperti rubella,
influenza atau chicken fox.
Hindari alkohol.
Diabetes Melitus (DM).
Perbaiki Gizi ibu yang buruk.
Hindari kecanduan obat-obatan.
Hindari obat-obatan penenang atau jamu.
PROGNOSISTanpa operasi tidak baik. Rata-
rata mencapai umur 15 tahun, tetapi semua bergantung kepada besarnya kelainan.
KESIMPULAN
Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan sianotik
yang terdiri dari empat kelainan anatomi yaitu defek septum
ventrikel, aorta overriding, stenosis pulmonal dan hipertrofi
ventrikel kanan. Deteksi dini Tetralogi Fallot dapat dilakukan
sejak usia dini. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang tepat mampu menegakkan diagnosis Tetralogi
Fallot dan menyingkirkan diagnosis banding. Penegakan
diagnosis yang tepat memudahkan penanganan. Tata laksana
yang baik bagi penderita Tetralogi Fallot harus sedini mungkin
sehingga dapat mencegah perburukan penyakit dan komplikasi.