ppt sk 2 panca indera

35

Upload: faraheryanda

Post on 06-Feb-2016

77 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Sk 2 Panca Indera
Page 2: Ppt Sk 2 Panca Indera

SKENARIO 2BLOK PANCA INDERA

“SAKIT PADA TELINGA”Kelompok A-12 Ketua : Farah Eryanda 1102011097Sekretaris : Farasila Rashofa 1102011098Anggota : Anggraeni Ayu Windari 1102011028 Cipta Pedra Sandi 1102010058 Denies Ariwibowo 1102010064 Dewi Nadila 1102010070 Farida Fidyaningrum 1102011099 Luthfia Rozanah 1102011145 Luthfika Shabrina 1102011146 M. Arief Rachman A.P. 1102011147 

Page 3: Ppt Sk 2 Panca Indera

SAKIT PADA TELINGA Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan

demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinga kanannya sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan bercampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersihkan, diperiksa kendang telinga tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh.  

Page 4: Ppt Sk 2 Panca Indera

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan anatomi telinga1.1 Makroskopis telinga1.2 Mikroskopis telinga

2. Memahami dan menjelaskan fisiologi pendengaran dan keseimbangan

3. Memahami dan menjelaskan Otitis Media 3.1 Definisi otitis media 3.2 Epidemiologi otitis media 3.3 Klasifikasi otitis media 3.4 Etiologi otitis media 3.5 Patofisiologi otitis media

Page 5: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.6 Manifestasi klinis otitis media3.7 Diagnosis dan diagnosis banding otitis media3.8 Tata laksana otitis media3.9 Prognosis otitis media3.10 Komplikasi otitis media3.11 Pencegahan otitis media

4.Memahami dan menjelaskan menjaga telinga dan pendengaran sesuai syariat Islam

Page 6: Ppt Sk 2 Panca Indera

1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI TELINGA

1.1 Makroskopik telingaA. Telinga Luar

Page 7: Ppt Sk 2 Panca Indera

B. Telinga tengah

Page 8: Ppt Sk 2 Panca Indera

C. Telinga Dalam

Page 9: Ppt Sk 2 Panca Indera

1.2 MikroskopikA. Telinga Luar

Page 10: Ppt Sk 2 Panca Indera

B. Telinga Dalam Canalis semisirkularis

Page 11: Ppt Sk 2 Panca Indera

Organ Corti

Page 12: Ppt Sk 2 Panca Indera

Cochlea potongan melintang

Page 13: Ppt Sk 2 Panca Indera

2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN

FISIOLOGI PENDENGARANBunyi ditangkap daun telinga membran timpani tulang pendengaran fenestra ovale menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli melalui membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran tektoria defleksi stereosilia sel rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion depolarisasi sel rambut pelepasan neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus temporalis

Page 14: Ppt Sk 2 Panca Indera

FISIOLOGI KESEIMBANGAN

Page 15: Ppt Sk 2 Panca Indera

Komponen telinga yang memilik fungsi keseimbangan adalah aparatus vestibularis. Aparatus vestibularais terdiri dari dua struktur, yaitu kanalis semisirkularis dan organ otolit- utrikulus dan sakulus.

Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala berputar gerakan endolimfe dalam kanalis semisirkularis yang merangsang sel-sel rambut .

Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh perubahan posisi kepala.

Page 16: Ppt Sk 2 Panca Indera

Bila ada gerakan atau perubahan dari kepala atau tubuh perpindahan cairan endolimfe di labirin hair cells menekuk tekukan hair sel menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx) menyebabkan depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (glutamat) saraf aferen (vestibularis) pusat-pusat keseimbangan di otak .

Page 17: Ppt Sk 2 Panca Indera

3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN OTITIS MEDIA

3.1 DefinisiOtitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif, di mana masing-masing memiliki bentuk yang akut dan kronis. Selain itu, juga terdapat jenis otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva.

Page 18: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.2 Epidemiologi Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media

berusia 1  tahun  sekitar 62%, sedangkan anak-anak berusia 3 tahun sekitar   83%. Penyakit  ini berkaitan dengan kematian anak , khususnya  akibat   komplikasi ke otak.  Kejadian terbanyak   ditemukan   pada  usia  6-18   bulan   dan   4-5   tahun, dan   laki-laki   biasanya  lebih sering terkena penyakit tersebut dibandingkan perempuan.

Page 19: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.3 Klasifikasi

Page 20: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.4 Etiologi dan faktor resiko Bakteri

Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).

VirusVirus yang paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-15% dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus.

FAKTOR RESIKOFaktor risiko terjadinya otitis media adalah umur, jenis kelamin, ras, faktor genetik, status sosioekonomi serta lingkungan, asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula, lingkungan merokok, kontak dengan anak lain, abnormalitas kraniofasialis kongenital, status imunologi, infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas, disfungsi tuba Eustachius, inmatur tuba Eustachius dan lain-lain

Page 21: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.5 Patofisiologi

Page 22: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.6 Manifestasi klinik1. Stadium oklusi

Pada stadium ini, terdapat sumbatan tuba Eustachius yang ditandai oleh retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan intratimpani negatif di dalam telinga tengah, dengan adanya absorpsi udara.Tidak terjadi demam pada stadium ini.

2. Stadium hiperemisTerjadi pelebaran pembuluh darah di membran timpani, yang ditandai oleh membran timpani mengalami hiperemis, edema mukosa dan adanya sekret eksudat serosa yang sulit terlihat. Stadium ini merupakan tanda infeksi bakteri yang menyebabkan pasien mengeluhkan otalgia, telinga rasa penuh dan demam.

Page 23: Ppt Sk 2 Panca Indera

3. Stadium supurasiTerbentuknya sekret eksudat purulen atau bernanah di telinga tengah dan juga di sel-sel mastoid. Terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani menyebabkan membran timpani menonjol atau bulging ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini, pasien akan tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Pasien selalu gelisah dan tidak dapat tidur nyenyak.

4. Stadium perforasiRuptur membran timpani sehingga sekret berupa nanah yang jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. Kadang-kadang pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut). Setelah nanah keluar, anak berubah menjadi lebih tenang, suhu tubuh menurun dan dapat tertidur nyenyak.

Page 24: Ppt Sk 2 Panca Indera

5. Stadium ResolusiStadium akhir OMA yang diawali dengan berkurangnya dan berhentinya otore. Stadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur normal hingga perforasi membran timpani menutup kembali dan sekret purulen akan berkurang dan akhirnya kering. Stadium ini berlangsung walaupun tanpa pengobatan, jika membran timpani masih utuh, daya tahan tubuh baik, dan virulensi kuman rendah.

Page 25: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.7 Diagnosis dan diagnosis bandingMenurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu : a. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat

akut.b. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan

pengumpulan cairan di telinga tengah. c. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga

tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

Page 26: Ppt Sk 2 Panca Indera

Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar.

Timpanogram untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membrane timpani.

Kultur dan uji sensitifitas ; dilakukan bila dilakukan timpanosentesis (Aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membrane timpani).

Otoskopi pneumatik (pemeriksaan telinga dengan otoskop untuk melihat gendang telinga yang dilengkapi dengan udara kecil). Untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara.

Pemeriksaan Sitologi menunjukkan biakan bakterigram positif.

Pemeriksaan Spekulum Siegel tampak gangguan pergerakan membran tymphani

Audiogram menunjukkan kehilangan pendengaran konduktif.

Page 27: Ppt Sk 2 Panca Indera

DIAGNOSIS BANDING

Gejala dan tandaOtitis Media Akut

Otitis Media dengan Efusi

Nyeri telinga (otalgia), menarik telinga (tugging)

+ -

Inflamasi akut, demam + -

Efusi telinga tengah + +

Membran timpani membengkak (bulging), rasa penuh di telinga

+/- -

Gerakan membran timpani berkurang atau tidak ada

+ +

Warna membran timpani abnormal seperti menjadi putih, kuning, dan biru

+ +

Gangguan pendengaran + +

Otore purulen akut + -

Kemerahan membran timpani, erythema + -

Page 28: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.8 TatalaksanaTerapi bergantung stadium penyakit :a. Stadium Oklusi

 Untuk membuka kembai tuba eustachius, agar tekanan di telinga tengah hilang. Obat tetes telinga HCl efedrin 0,5% (anak < 12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam fisiologis (anak > 12 tahun dan dewasa). Antibiotik jika penyebabnya kuman.

b. Stadium Presupurasi atau hiperemisDiberikan antibiotik, (golongan penisilin / eritromisin) tetes hidung, analgesic. Miringotomi jika, membran timpani sudah terlihat hiperemis difus. Pada anak diberikan ampisilin 4 x 40 mg/ kg BB/ hari, amoxilin 4x40mg/kgBB/hari, atau eritromisin 4 x 40 mg/kg BB/hari.

Page 29: Ppt Sk 2 Panca Indera

c. Stadium PeforasiObat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari dan antibiotik adekuat sampai tiga minggu.

d. Stadium SupurasiSelain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan terjadi ruptus.

 e. Stadium Resolusi

Bila tidak terjadi perbaikan/ pemulihan/ kesembuhan berikan antibiotik dilanjutkan sampai 3 minggu.

Page 30: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.9 PrognosisPrognosis pada Otitis Media Akut baik apabila diberikan terapi yang adekuat (antibiotik yang tepat dan dosis yang cukup ).

3.10 KomplikasiKomplikasi yang terjadi pada otitis media akut :

Infeksi pada tulang sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis)

Labirinitis (infeksi pada kanalis semisirkuler). Tuli. Peradangan pada selaput otak (meningitis). Abses otak. Ruptur membrane timpani.

Tanda-tanda terjadi komplikasi : Sakit kepala. Tuli yang terjadi secara mendadak. Vertigo (perasaan berputar). Demam dan menggigil.

Page 31: Ppt Sk 2 Panca Indera

3.11 Pencegahan Saat berenang, usahakan agar air tidak masuk ke

dalam telinga dengan memakai penutup telinga. Segera keringkan bagian telinga setelah mandi atau

berenang.Untuk mengeluarkan air dari liang telinga, miringkan kepala dengan posisi telinga menghadap bawah.

Jika Anda merasa masih ada air di telinga, sebaiknya gunakan pengering rambut (hair dryer) untuk mendorong udara ke liang telinga.

Jangan coba-coba membersihkan kotoran telinga (ear wax) karena fungsinya adalah untuk melindungi telinga tengah.

Liang telinga dan gendang telinga adalah organ yang sensitif. Hanya dengan mengorek-ngoreknya dengan cotton bud, peniti, atau kertas tisu yang digulung, bisa membuat bagian telinga terluka

Page 32: Ppt Sk 2 Panca Indera

4.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENJAGA TELINGA DAN PENDENGARAN SESUAI SYARIAT ISLAM

Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta'âla berfirman: "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya". (QS. al-Isra': 36). Betapa banyak manusia di zaman sekarang ini yang tidak mau menjaga pendengarannya, sehingga ia gunakan pendengaran tersebut kepada hal yang haram, seperti mendengarkan musik, nyanyian yang mengumbar dan membangkitkan syahwat.

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Qs. 16:78)

Page 33: Ppt Sk 2 Panca Indera

Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (Qs. 23: 78)

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Qs. 22: 46)

"Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga). (Qs. 6:46)

Page 34: Ppt Sk 2 Panca Indera

DAFTAR PUSTAKA Adam G.L., Boies L.R., Highler P.A., BOIES Buku Ajar Penyakit

THT (BOIES Fundamentals of Otalaryngology). Edisi 6. 1997. Balai Penerbitan Buku Kedokteran. Jakarta : EGC.

Brunner & suddarth.2002. keperawatan medical bedah. Vol.3. Ed 8 : Jakarta : EGC

Ludman, Harold, MB, FRCS, Petunjuk Penting pada Penyakit THT, Jakarta, Hipokrates, 1996

Efiaty Arsyad Soepardi, Nurbaiti Iskandar. 2006. Buku Ajar Ilmu THT. Penyakit Telinga Luar. Edisi 6. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sherwood, Laurelee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC

Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : EGC

www.http://medicalook.com  www.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30607/4/Chapter%20II.pdf

Page 35: Ppt Sk 2 Panca Indera

THANK YOU