ppt kimia medisinal kelompok antihistamin

21
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts KIMIA MEDISINAL ANTI HISTAMIN

Upload: nurhasdinioktapiani

Post on 15-Sep-2015

692 views

Category:

Documents


152 download

DESCRIPTION

HKSA, QSAR

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and ChartsKIMIAMEDISINALANTIHISTAMINAnggota Kelompok :

HariantoHendri Wijaya

Inne NoviantiKinanti Dwi PusparaniNur AfifahNur Has Dina Oktapiana

Nur Has Dini OktapianiOka BoltonRuth Haryati Butar ButarPendahuluanAntihistaminAntalergiPenglepasan histaminGenerasi PertamaEfek SampingSedasiRasa mengantukPenurunan daya tangkapModifikasi molekulHKSASifat fisika kimiabagian penting rancangan obat untuk mendapatkan suatu obatbarudenganaktivitas&keselektifanyanglebihtinggi dan efek samping yang sekecil mungkin dan kenyamanan yang lebih besar.

Golongan Propilamin & senyawa turunannyaAntihistamin merupakan obat antialergi yang bekerja dengan menghambat pengelepasan histamin. Namun, meskipun penggunaannya aman antihistamin generasi pertama sering menimbulkan efek samping berupa sedasi yang menyebabkan rasa kantuk & penurunan daya tangkap. Hal ini tentunya sangat mengganggu aktivitas sahri-hari. Maka dari itu penting untuk kita sebagai farmasis untuk mengetahui sifat kimia fisika, hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis suatu senyawa atau mengetahui HKSA dan mengetahui metode-metode dalam modifikasi struktur molekul obat, yang merupakan bagian penting rancangan obat untuk mendapatkan suatu obatbarudenganaktivitas&keselektifanyanglebihtinggi dan efek samping yang sekecil mungkin dan kenyamanan yang lebih besar. Dalam hal ini khususnya akan dibahas mengenai golongan propilamin dan turunannya yang merupakan antihistamin generasi pertama.

3Penggolongan Antihistamin1. ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN H1 (Antihistaminika Klasik)Golongan ini dibagi lagi berdasarkan rumus bangun kimianya, yaitu:Senyawa Etanolamin; antara lain Difenhidramin, Dimenhidrinat Karbinoksamin maleat.Senyawa Etilendiamin; antara lain Antazolin, Pirilamin, dan Tripelenamin. Senyawa Alkilamin; antara lain Fenirarnin, Klorfeniramin, Bromfeniramin, dan Deksklorfeniramin.Senyawa Siklizin; antara lain Siklizin, Klorsiklizin, dan Homoklorsiklizin. Senyawa Fenotiazin; antara lain Prometazin, Metdilazin, dan Oksomemazin. Senyawa lainlain; yaitu Dimetinden, Mebhidrolin, dan Astemizol.2. ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN H2 (Penghambat Asma)Reseptor histamin H2 berperan dalam efek histamin terhadap sekresi cairan lambung, perangsangan jantung serta relaksasi uterus tikus dan bronkus domba. Beberapa jaringan seperti otot polos, pembuluh darah mempuntai kedua reseptor yaitu H1 dan H2.-StrukturAntihistamin H2 secara struktur hampir mirip dengan histamin. Simetidin mengandung komponen imidazole, dan ranitidin mengandung komponen aminomethylfuran moiety.3. ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN H3

Antagonis H3 memiliki khasiat sebagai stimulan dan memperkuat kemampuan kognitif. Penggunaannya sedang diteliti untuk mengobati penyakit Alzheimer's, dan schizophrenia. Contoh obatnya adalah ciproxifan, dan clobenpropit.

4. ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN H4

Memiliki khasiat imunomodulator, sedang diteliti khasiatnya sebagai antiinflamasi dan analgesik. Contohnya adalah tioperamida. Beberapa obat lainnya juga memiliki khasiat antihistamin. Contohnya adalah obat antidepresan trisiklik dan antipsikotik. Prometazina adalah obat yang awalnya ditujukan sebagai antipsikotik, namun kini digunakan sebagai antihistamin. Senyawa-senyawa lain seperti cromoglicate dan nedocromil, mampu mencegah penglepasan histamin dengan cara menstabilkan sel mast, sehingga mencegah degranulasinya.

Hubungan Kuantitatif Struktur Aktifitas (HKSA)Hansch (1963), mengemukakan suatu konsep bahwa hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis (Log 1/C) suatu turunan senyawa dapat di nyatakan secara kuantitatif melalui paramneter-parameter sifat kimia fisika dari substituent yaitu parameter hidrofobik (), elektronik () dan sterik (Es). Model pendekatan ini di sebut pula model hubungan energy bebas linier ( linier free energy relationship = LFER) atau pendekatan ekstratermodinamik. Pendekatan ini menggunakan dasar persamaan Hammett yang di dapat dari kecepatan hidrolisis turunan asam benzoate, sebagai berikut: Log 1/C = a + b + c Es + dDalam HKSA model Hansch lebih berkembang dan lebih banyak di gunakan di banding model de novo Free-Wilson, karena lebih sederhana serta konsepnya secara langsung berhubungan prinsip-prinsip kimia fisika organic yang sudah ada, dapat untuk hubungan linier dan non-linier, data parameter sifat kimia fisika substituent sudah banyak tersedia dalam table-tabel, model Hansch telah banyak di gunakan untuk menjelaskan hubungan struktur aktifitas turunan obat.

Metode PenulisanPenulisan MakalahStudi LiteraturLiteratur sekunderLiteratur primerPendekatan Ilmiahpengambilan kesimpulan (perubahan struktur pada turunan propilamin thd efek antihistamin).interpretasi (hubungan kualitatif struktur aktivitas (HKSA) senyawa golongan propilamin dan turunannya terhadapa efek antihistamin)analisis (obat golongan propilamin & turunannya)deskripsi (obat golongan antihistamin)PembahasanPROPILAMINPheniramin MaleatChlorpheniramin MaleatBrompheniraminPirobutaminTriprolidinPheniramin MaleatC20H24N2O4BM : 356,4 Pheniramine maleat mengandung tidak kurang dari 98,0 persen dan tidak lebih dari setara 102,0 persen (3R) -N, N-dimetil-3-fenil-3- (piridin-2-yl) propan-1-amina (Z ) -butenedioate, dihitung dengan mengacu pada substansi kering.Pemerian : Sebuah putih, bubuk kristal, sangat larut dalam air, larut dalam alkohol secara bebas, dalam metanol dan metilen klorida.PH : pH larutan 4.5 to 5.5.Penyimpanan :Di tempat yang terlindung dari cahaya(Komisi Farmakope Eropa, 2005)

Pheniramin bekerja pada reseptor H1Struktur reseptor H1Ikatan histamin dengan reseptor H1 didapatkan dalambentuk 3 dimensi, sehingga disimpulkan bahwa ikatanreseptor H1 dengan histamin/antihistamin merupakan ikatanspesifik stereo. Beberapa antihistamin seperti cetirizinloratadin dan levocetirizin dapat berikatan dengan reseptorH1 dalam ikatan spesifik stereo. Afinitas dan durasiikatan antihistamin dengan reseptor berperan pada efektivitasantihistamin. Metode untuk mengukur efektivitasantihistamin dapat dengan cara melakukan uji tusuk kulit(skin prick test), yang diikuti penilaian penghambatanantihistamin terhadap warna merah (flare) dan sembab(wheal) yang ditimbulkan histamin. Antihistamin yang mempunyai afinitas besar terhadapreseptor H1, durasi ikatan antara antihistamin dengan reseptoryang lebih lama dan mempunyai khasiat antiinflamasi akanmempunyai efektivitas yang lebih baik daripada antihistaminlainnya. Selain itu farmakokinetik dan farmakodinamikantihistamin masih perlu diteliti sehingga didapatkan antihistaminyang tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

Chlorpheniramin MaleatNama Bahan Klorfrniramin maleat / Chlorpheniramine maleate Deskripsi Berbentuk bubuk kristral putih, padat, pahit dan tidak berbau, rumus molekul C16H19ClN2C4H4O4; berat molekul 390,86 g/mol; pH dalam larutan: 4 - 5 (2% aqueous solution); pKa 9,2; tekanan uap