ppt jr tinea pedis
DESCRIPTION
journal reading tinea PedisTRANSCRIPT
![Page 1: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/1.jpg)
Association between Washing Residue on the Feet and Tinea Pedis in
Diabetic Patients Kimie Takehara, Ayumi Amemiya, Yuko Mugita,Yuichiro Tsunemi, Yoko
Seko,Yumiko Ohashi,Kohjiro Ueki, Takashi Kadowaki, Makoto Oe,Takashi Nagase,Mari Ikeda,and Hiromi Sanada
Sarah Martinauli Harahap03011267
Pembimbing: dr. Suswardana, Sp. KK
![Page 2: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Pendahuluan
Salah satu penyebab : TINEA PEDIS
Diabetic foot : infeksi, ulkus, atau hancurnya jaringan dalam kaki yang berhubungan dengan neuropati ataupun
gangguan arteri-arteri perifer pada ekstremitas bawah penderita diabetes.
![Page 3: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Tinea Pedis
Dermatofit
menempel pada kaki
pasien
Hifa tumbu
h
Korneosit di
invasi
Hidup parasit pada
lapisan tanduk
12 jamPencegahan dilakukan (mencuci kaki)
![Page 4: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Objektif Penelitian
Terjadinya Tinea Pedis
adanya sisa residu pada kaki setelah dilakukan pencucian.• Antara ibu jari dan
telapak kaki, dimana dermatofit sering melekat
![Page 5: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Material dan Metode
![Page 6: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Subjek PenelitianKriteria Inklusi
Pasien diabetes yang mencuci kakinya
Kriteria Eksklusi
Pasien dengan ulkus pada kaki
Yang mengganti kebiasaan mencuci kaki setelah terkena TP atau penyakit lainnya
Yang memiliki karakteristik TP secara klinis tetapi tidak memiliki bukti mikroskopis langsung dari infeksi dermatofit.
![Page 7: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Prosedur PenelitianFoto kaki subjek diambil dan dilakukan pengambilan spesimen
kulit/kuku jari
Subjek memilih alat yang digunakan untuk mencuci kaki
Mengaplikasikan fluorescent cream pada kaki pasien dan pengambilan foto diambil pada kaki yang belum tercuci di bawah
sinar UV
Pengambilan foto setelah subjek mencuci kaki dengan cara yang sama dilakukan di rumah
![Page 8: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Data CollectionTinea Pedis
Ditemukan dermatofita secara mikroskopis
Bukan Tinea Pedis
Tidak adanya temuan klinis ataupun ulkus pada regio kaki --- tidak menyebabkan infeksi sekunder / ulkus
Ada secara klinis namun tidak secara mikroskopis
![Page 9: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Sabun batang,body wash, handuk, handuk nylon, sponge mandi dan kursi
mandi – sesuai yang biasa dipakai dirumah
Fluorescent cream (Spectro-pro Plus, Moraine
Corporation, Tokyo, Japan)
Sinar UV
Untuk mendeteks
i sisa residu
pada kaki
![Page 10: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Sisa Residu = daerah bercahaya di bawah sinar UV.
Telapak kaki dievaluasi dengan menghitung tingkat penurunan intensitas fluoresensi (FIRR).
FIRR (%) = (intensitas fluoresensi sebelum kaki cuci - intensitas fluoresensi setelah kaki cuci) / intensitas fluoresensi sebelum
cuci kaki × 100) / intensitas fluoresensi sebelum cuci kaki × 100
Daerah antara jari-jari kaki dievaluasi dengan ada tidaknya krim fluorescent (PFC)
![Page 11: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Analisis DataMembandingkan pasien dengan TP dengan mereka yang tidak memiliki TP berkaitan dengan FIRR dan Fisher’s exact atau Student’s -tests. .𝑡Nilai <0,05 dianggap signifikan secara statistik𝑃
![Page 12: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/12.jpg)
12
HASILDari 145 peserta, 79 ikut berpartisipasi.
![Page 13: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/13.jpg)
13
![Page 14: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/14.jpg)
14
• mengevaluasi residu cuci kaki menggunakan sinar UV
• membandingkan hasil antara pasien dengan TP dan mereka yang tidak TP
Objektif
• Biru keputihan : floresensi dari krim residual
• Biru kehitaman : XHasil Foto
![Page 15: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Infected with tinea pedis (TP) (FIRR) is 34.9%.
Do not show TP infection
The FIRR is 88.6%.
This participant has residual
creamThis participant has no residual
cream. The nails are showing
autofluorescence.
![Page 16: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/16.jpg)
16
Temuan PenelitianMenunjukkan bahwa jumlah
residu setelah mencuci kaki
berbeda antara pasien dengan
TP dan mereka yang tidak TP
Kebiasaan mencuci kaki
merupakan faktor penting
dalam pencegahan TP.
Sangat penting agar proses
yang tepat yang terlibat dalam
pencucian kaki dapat diteliti
lebih lanjut.
![Page 17: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Limitasi PenelitianJumlah subjek sedikit
Tidak jelas bagaimana tingkat HbA1c dan durasi diabetes mempengaruhi residu setelah cuci kaki– namun temuan ini sekarang harus dipertimbangkan dalam konteks populasi diabetes nasional
Prevalensi TP antara peserta studi itu lebih tinggi dari estimasi prevalensi 20%.
Studi ini cross-sectional, studi prospektif diperlukan untuk mengungkapkan hubungan kausal.
![Page 18: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/18.jpg)
18
KesimpulanPasien diabetes
dengan TP memiliki
kebiasaan mencuci kaki yang
buruk dibandingkan dengan pasien
diabetes tanpa TP.
Pentingnya cuci kaki perlu
ditekankan melalui program pendidikan untuk pasien diabetes.
Sebagai tambahan, teknik
cuci kaki yang efektif harus
dikembangkan untuk pasien
diabetes.
Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk menguji korelasi antara TP
dan faktor dari proses cuci kaki
secara lebih detail.
![Page 19: PPT JR Tinea Pedis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082218/5695d5371a28ab9b02a47caf/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Terima Kasih