ppt crs nhml fix rere ira kartini

Upload: fraka-kartini

Post on 07-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    1/62

    Case Report Session Adriani Nadhirah 12100115092

    Reni Sari Hartini12100115104

    Kartini 12100115060

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    2/62

    Pendahuluan

    Limfoma Non-Hodgkin (LNH) adalah kelompok keganasaimfosit yang berasaa dari limfosit B, limfosit T dan kadang (am

    berasal dari sel NK (Natural Killer) yang berada dalam sys

    yang sangat heterogen, baik tipe histologis, gejala, perjalan

    respon terhadap pengobatan, maupun prognosis.

    . Di Amerika Serikat, 5%kasus LNH baru terjadi pada pria, dan 4%

    pertahunnya. Pada tahun 1997, LNH dilaporkan sebagai penyebab kem

    kanker utama pada pria usia 20-39 tahun. Insidensi LNH di Amerika Seri

     National Cancer Institutetahun 1996 adalah 15.5 per 100.000.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    3/62

    Identitas Pasien

    • Nama : Tn.M.s

    • Usia : 64 Tahun

    • Jenis Kelamin: Laki-laki

    • Status Perkawinan: Menikah

    • Alamat: Kp. Sukamantri RT/RW 02/01 Kel. Sukamantri,Kec.Karangtengan,

    Kota Cianjur

    • Pekerjaan: Pensiunan PNS

    • Agama: Islam

    • Suku : Sunda

    • Tanggal masuk RS: 06 Maret 2016

    • Tanggal pemeriksaan : 18 Maret 2016

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    4/62

    Keluhan utama

    Nyeri perut sejak 2 minggu SMRS

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    5/62

    Riwayat penyakit sekarang

    Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengeluh n

    sejak 2 minggu yang lalu, nyeri perut dirasakan diselur

    perut, menjalar ke bagian punggung, nyeri perut mun

    bertahap dan smakin memburuk. Keluarga pasien menjelask

    nyeri yang dirasakan semakin memburuk apabila pasien b

    membaik ketika keadaan berbaring.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    6/62

    • Keluarga pasien menyatakan bahwa adanya benjolan di sel

    sebelah kiri sebesar kelereng yang baru di ketahui sejak 2 m

    benjolan tidak terasa nyeri, tidak panas, tidak memerah, ti

    darah, nanah atau cairan lain, benjolan terasa lunak

    digerakan. Keluhan disertai perut kembung terasa berat, p

    mau makan (↓ nafsu makan), mual(-), muntah(-), flatus(+

    pasien juga menyatakan bahwa terjadi penurunan berat b

    pasien secara progresif sebayak 16 kg selama 1 minggu tan

    penyebab yang jelas, selama di rumah sakit pasien sama se

    BAB, dan sempat BAK berwarna seperti teh. Pasien menyeri pinggang yang muncul hilang timbul sejak 3 bulan

    Keluarga pasien mengatakan adanya kulit dan mata ya

    sejak 2 minggu lalu.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    7/62

    • Keluarga pasien menyangkal adanya benjolan di leher, dan k

     jumlah benjolan di selangkangan kanan hanya ada satu,

    disertai dengan benjolan disisi yang lain. Keluarga pasien m

    bahwa pasien sering mengangkat beban berat, keluarg

    mengatakan benjolan tidak mengalami perubahan ketika bat

    maupun mengedan dan tidak hilang pada keadaan

    Keluarga pasien juga menyangkal adanya demam, nyeri ten

    riwayat penyakit kronis, nyeri sendi, dan pemakaian ob

     jangka panjang. Keluarga pasien juga menyangkal ada

    kesemutan di ekstremitas, dan menyakal pernah mengkonsu

    obatan imunosupresif.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    8/62

    • Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 13

    menghabiskan 2 bungkus rokok perhari, kebiasaan mengk

    dan kopi setiap hari dengan menghabiskan 2 gelas perh

    dengan kebiasaan jarang meminum air mineral, dan pa

    sebagai petani sejak 2 tahun lalu setelah pensiun dan ser

    sinar matahari dan sering terpapar zat kimia yaitu pupuk

    Tiga bulan yang lalu pasien didiagnosis terkena Diabetes Mel

    glukosa darah tertinggi 256. Pasien lalu dirawat jalan dan p

    setelahnya kadar gula turun 2 hari setelahnya datang ke R

    dengan keluhan sama ditambah nyeri perut, didiagnosis Hep

    dirawat 1 minggu di Rumah Sakit.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    9/62

    Riwayat penyakit dahulu

    Riwayat asma disangkal• Riwayat penyakit paru disangkal

    • Riwayat nyeri sendi disangkal

    • Riwayat penyakit ginjal disangkal

    • Riwayat pernah dirawat sebelumnya disangkal

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    10/62

    Kebiasaan

    Riwayat suka merokok sejak usia 13 tahun (saat kelas 1 SMP• Sering mengkonsumsi kopi dan teh

    • Jarang minum air putih

    • Riwayat minum alkohol disangkal

    • Riwayat penyalahgunaan NAPZA disangkal

    • Riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan disangkal

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    11/62

    Pemeriksaan fisik

    • Keadaan Umum : Tampak sakit berat

    • Kesadaran: Samnolen GCS 8

    (E2M4V2)

    Tanda-tanda Vital

    • Tekanan Darah : 120/70 mmHg

    • Nadi : 110 kali/menit (teratur, kuat dan

    penuh)

    • RR: 24 kali/menit

    • Suhu : 35,6oC

    • Berat badan : 51 (BB

    pasien sakit 68)

    • Tinggi badan : 163 cm

    • BMI : 19,19 kg/

    • Status gizi :Kurang

    (underweight)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    12/62

    Kulit : Kering, warna agak kuning

    Kepala : Normosefali, deformitas (-)

    Mata : Konjungtiva anemis (+/+),sklera

    (+/+), pupil isokor, diameter 3mm/3mm

    Hidung : Septum nasi di tengah, sekret (-/-)

    Telinga : MAE hiperemis (-/-), sekret (-/-), serumen

    Mulut : Mukosa oral kering, sianosis (-)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    13/62

    Leher : Trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB, massa (-)

     JVP 5 + 2 CmH20

    Dada : Simetris

    Toraks paru

    Inspeksi : Pergerakan napas simetris statis dan dinamis, spider navy (-)

    Palpasi: Pergerakan napas simetris statis dan dinamis, Stem fremitus

    kanan = kiri

    Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru (+/+)

     Auskultasi: Vesicular (+/+), ronki basah halus (-/-) pada seluruh lapang paru

    bilateral, wheezing (-/-)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    14/62

    Toraks Jantung

    Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat

    Palpasi: Ictus cordis tidak teraba di ICS V linea Axilaris anterior

    Perkusi: Batas atas : ICS III linea midklavicularis Sinistra

     Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra

     Batas kiri: ICS IV linea axilaris anterior sinistra

     Kesan Kardiomegali : (-)

     Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

     Abdomen

    Inspeksi : tampak datar

    Palpasi: Supel,nyeri tekan (+) pada seluruh regio, hepatomegali (+), Splenomegali

    (-), Undulasi (-)

    Perkusi: Timpani

     Auskultasi: Bising usus (-)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    15/62

    Punggung

    Inspeksi : Pergerakan napas simetris statis dan dinamis

    Palpasi : Pergerakan napas simetris statis dan dinamis

     Auskultasi : Sulit dinilai

    Pinggang : Tidak diperiksa

    Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, pitting edema (-)

    Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, pitting edema (-)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    16/62

    Laboratorium

    TANGGAL 10/3/16

    HEMATOLOGI

    Hemoglobin L :14-18 g/dL 10,2

    Hematokrit L : 40-54 % 31

    Eritrosit 3,8-5,2 juta /uL -

    Leukosit 4000-10,000/ uL 10.100

    Trombosit 150-400 rb /uL 300,000

    Laju Endap mdarah

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    17/62

    Laboratorium

    KIMIA KLINIK

    GDS Sampai 160 mg/dL 104

     AST (SGOT) L

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    18/62

    EKG

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    19/62

    EKG

    Kesan :

    Identitas pasien : Tn. M (64 tahun)

    Tanggal pemeriksaan : 18 maret 2016

    Kalibrasi :

    Kecepatan : 25 mm/sec

     Amplitude : 10 mm/mv

    Lead II positive

    Lead AvR negative

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    20/62

    • Ritme :

    • Regular

    • Gelombang p diikuti QRS kompleks

    • PR interval 0,16 sec

    • QRS kompleks 0,12 sec

    Heart rate : 300/3 kotak besar = 100

    Gelombang P :

    Kontur : mulus monofasik

    Konfigurasi : positive di semua lead k

     Amplitudo : 0,1 mm/Mv

    Durasi : 0,08 sec

    QRS axis :lead I positive, AvF positi

    Gelombang Q :positive di aVR

    ST segmen :normal pada garis isoel

    Kesimpulan :

    Sinus Rythm

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    21/62

    Thorax foto

    • Curiga massa mediastinum di paratracheal kiri

    • Cardiomegali tanpa bendungan paru

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    22/62

    Rontgen

    • Cor kesan agak membesar

    • Efusi pleural sinistra minimal

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    23/62

    BNO 3 Posisi

    • Tidak tampak tanda-tanda ileus

    • Curiga uretrolitiasis kiri setinggi VL 4-5

    • Osteoartrosis VL2-5

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    24/62

    Foto abdomen

    • Osteotis tepi 2 copnus L4,L5,S1

    • Meteorismus

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    25/62

    USG Abdomen

    • Splenomegali dengan lymphadenopathy di paraaorta, parailiaca, penpanc

    hilus limpa menyokong suatu lymphoma maligna

    • Proses kronis kedua ginjal

    • Sldge di gallblader

    • Efusi pleura bilateral

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    26/62

    CT scan abdomen tanpa kontras

    • Splenomegali dengan lymphadenopathy di paraaorta dan parailiaca yang

    usus-usus anterior dan lateral di abdomen atas-tengah menyokong suatu

    • Hepatobilier dan traktus urinarius tidak tampak kelainan

    • Efusi pleura bilateral terutama kiri

    • Tidak tampak efusi pleura

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    27/62

    Diagnosis Banding

    • Non Hodgkin Malignancy Lymphoma

    • Hepatitis B

    • CKD

    • Hodgkin malignancy lymphoma

    • Lymphadenopathy

    • Hernia inguinalis

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    28/62

    Diagnosis Kerja

    • Non Hodgkin Malignancy Lymphoma

    • Hepatitis B

    • CKD

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    29/62

    Usulan Pemeriksaan

    • Hematologi :

    - Darah perifer lengkap

    - Gambaran darah tepi

    - HBsAg

    • Urinalisis :

      - Urine lengkap, fungsi ginjal

    • Kimia klinik :

    - Gamma GT

    - Cholinesterase (CHE)

    - Ldh/FRAKSI

    - Serum protein Elektroforesis (SPE)

    - Imuno Elektroforese (IEP)

    - Tes Coomb

    -B2 Mikroglobulin

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    30/62

    Tatalaksana

    • Alinamin 3x1

    • Pantoprazol 1x1

    • Ketorolac 2x1

    • Rillus 2x1

    • Ciprofloxacin 2x1

    • Epison syrup 4x10mg

    • Cernevit 1x1

    • Mycostatin 4x1

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    31/62

    Prognosis

    Quo ad vitam : malam

    Quo ad functionam : dubia ad malam

    Quo ad sanationam : malam

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    32/62

    Non Hodgkin Limfoma

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    33/62

    Definisi

    Limfoma Non-Hodgkin (LNH) adalah kelompok keganasan primer imfosit y

    dari limfosit B, limfosit T dan kadang (amat jarang) berasal dari sel NK

    Killer) yang berada dalam system limfe

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    34/62

    Etiologi dan faktor risiko

    • Immunodefisiensi

     severe combined immunodeficiency, hypogammaglobulinemia, common varia

    immunodeficiency, Wiskott-Adrich syndrome,danataxia-telangiectasia

    • Agen infeksius (EBV)

    • Paparan lingkungan dan pekerjaan

    Pertanian, peternakan

    • Diet dan paparan lainnya

    Konsumsi makanan tinggi lemak, merokok, paparan sinar UV

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    35/62

    Klasifikasi (REAL-WHO)

    B-cell neoplasms

    I. Precursor B-cell neopasms: precursor B-acute

    lymphoblastic

    leukimia/lymphoblastic lymphoma (B-ALL, LBL)

    II. Peripheral B-cell neoplasms

     A. B-cell chronic lymphocytic leukimia/ small

    lymphocytic lymphoma

    B. B-cell prolymphocytic leukimia

    C. Lymphoplasmacytic lymphoma/ immunocytoma

    D. Mantle cell lymphoma

    E. Follicular lymphoma

    F. Extranoda marginal zone B-cel lymphoma or MALTtype

    G. Nodal marginal zone B-cell lymphoma (monocytoid

    B-cells)

    H. Spenic marginal zone lymphoma (villous

    lymphocytes)

    I. Hairy cell leukimia

    J. Plasmacytoma/ plasma cell myeloma

    K. Diffuse large B-cell lymphoma

    L. Burkitt's lymphoma

     

    T-cell and putative NK-cell neoplasms

    I. Precursor T-cell neopasms: precursor T-acu

    lymphoblastic

    leukimia/lymphoblastic lymphoma (T-ALL, LB

    II. Peripheral T-cell neoplasms and NK -cell n

     A. T-cell chronic lymphocytic leukimia/ proly

    leukemia

    B. T-cell granular lymphocytic leukemia

    C. Mycosis fungoides/Sezary syndrome

    D. Peripheral T-cell lymphoma,not otherwise

    characterized

    E. Hepatosplenic gamma/delta lymphoma

    F. Subcutaneus panniculitis-like T-cell lymph

    G. Angiommunoblastic T-cell lymphoma

    H. Extranodal T-/NK-cell lymphoma, nasal typ

    I. Enteropathy-type intestinal T-cell lymphom

    J. Adult T-cell lymphoma/leukemia (HTLV 1+)

    K. Anaplastic large cell lymphoma, primary s

    type

    L. Anaplastic large cell lymphoma, primary cu

    type

    M. Aggressive NK-cel leukemia

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    36/62

    Klasifikasi (Working formulation)Low grade lymphomas

     A. Small lymphocytic, consistent with CLL plasmacytoid

    B. Follicular, predominantly small cleaved cell

    C. Follicular, mixed small cleaved and large cell

     

    Intermediate-grade lymphomas

    D. Follicular, large cell

    E. Diffuse, small cleaved cell

    F. Diffuse, mixed sma and large cell

    G. Diffuse large cell

     

    High-grade lymphomas

    H. Large cell, immunoblastic

    I. Lymphoblastic

    J. Small, non-cleaved cell Burkitt's, Non-Burkitt's

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    37/62

    Pendekatan diagnostik

     Anamnesis

    Umum :

    - Pembesaran kelenjar getah bening dan malaise umum

    Berat badan menurun 10% daam waktu 6 bulan

    Demam tinggi 38oC 1 minggu tanpa sebab

    Keringat maam

    - Keluhan anemia

    - Keluhan organ (misalnya lambung, nasofaring)

    - Penggunaan obat ( Diphantoine)

    Khusus :

    - Penyakit autoimun (SLE, Sjorgen, Reuma)

    - Kelainan darah

    - Penyakit infeksi (toksopasma, mononucleosis, tuberculosis ues, penyakit cakar kucing)

    • Pemeriksaandiagnostic

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    38/62

    Pemeriksaan diagnostic

    • Laboratorium

    • Rutin

    Hematologi :

    • Darah perifer lengkap

    • Gambaran darah tepi

    • Urinalisis :

    Urin lengkap

    • Kimia klinik :

    • Gamma GT

    • Cholinesterase (CHE)

    • Ldh/FRAKSI

    • Serum protein Elektroforesis (SPE)

    • Imuno Elektroforese (IEP)

    • Tes Coomb

    • B2 Mikroglobulin

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    39/62

    • Biopsi

    • Aspirasi sumsusm tulang

    • Radiologi (Rontgen toraks PA, CT scan abdomen)

    • Cairan tubuh lain jika dilakukan pungsi

    • Immunophenotuping

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    40/62

    Stadium (Ann Arbour)

    Stadium Keterangan

    I Pembesaran KGB hanya 1 regio 1E : jika terkena 1 organ ekstra

    limfatik tidak difus/ batas tegas

    II Pembesaran 2 regio KGB atau ebih, tetapi masih satu sisi

    diafragma

    II2 : pembesaran 2 regio KGB dalam 1 sisi diafragma

    II3 : pembesaran 3 regio KGB dalam 1 sisi diafragma

    IIE : pembesaran 1 regio atau lebih KGB dalam 1 sisi

    diafragma dan 1 organ ekstra limfatik tidak difus/batas tegas

    III Pembesaran KGB di sisi diafragma

    IV Jika mengenai 1 organ ekstra limfatik atau ebih tetapi secara

    difus

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    41/62

    Tatalaksana

    • LNH Indolen stage I

    1). Iradiasi

    2). Kemoterapi dengan terapi radiasi

    3). Extended (regional) irradiasi, untuk mencapai nodal yang bersebelahan4). Kemoterapi saja atau“Wait and see” jika terapi radiasi tidak dapat dilak

    5). Sub total/total irradiasi Iymphoid (jarang). Radioterapi luas tak meningangka kesembuhan dan dapat menurunkan toleransi terhadap kemoterapi

    nantinya

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    42/62

    • LNH Indolen stage II/III/IV

    1.Tanpa terapi/Wait and see:pasien asimptomatik dilakukan penundaan terapi dengan obs

    2.Rituximab (anti CD 20 monoclonal antibodi; Rituxan. Mab Thera) sebagai“first line therap

    tunggal atau kombinasi. Merupakan anti CD2O antibodi monoklonal kimera yang telah d

    terapi LNH indolen yang relaps atau refrakier. Obat ini bekerja dengan cara aktivasi anti

    sitotoksik T-sel, mungkin melalui aktivasi komplemen dan memperantarai sinyal intrasel

     3. Purine nucleoside analogs (Fludarabin atau 2-klorodoksiadenosin; kiadribin) memberikan

    sampai 50% pada pasien yang telah diobati/kambuh.

     4. Alkylating Agent Oral(dengan atau tanpa steroid)

    5.Siklofosfamid

    6.Klorambusil

    7. Kemoterapi Kornbinasi.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    43/62

    • LNH Agresif

    • Non bulkystadium IA dan IIA.dengan keterlibatan ekstranodal (E)

    - doxorubicin (CHOP/CHVmP/BV) minimal 3 siklus

    - IFRT (ekuivalen dengan 3000 cGy dalam 10 fraksi).

    - Kombinasi kemoterapi dan radioterapi pada stadium awal memberikan hasil yang lebi

    dibandingkan kemoterapi saja.

    • Stadium I-II ( Bulky),III dan IV

    -Sikiofosfamid + Doksorubisin + Vinkristin + Prednison

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    44/62

    • Terapi induksi I: (R-Hyper VCAD)

    • Rituximab 375 mg/m2 IV hari I dan 8

    • Sikiofosfamid 300mg/m2 IV setiap 12 jam hari I-3

    • Vinkristin 2mg IV hari ke 4 dan 11

    • Doksorubisin 25 mg/m2, infuse selama 24 jam hari ke 4 dan 5

    • Deksametason 40 mg IV atau PO, hari 1-4 dan hari ke 11-14

    • GranulositColony-stimulating  factor (G-CSF), 5µg/kg IV atau SC setiap hhari ke 6 sampai neutropil >4500/µL

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    45/62

    • Terapi Induksi 2: (dimulai setelah pulih dari siklus I)

    • Rituximab 375mg/m2 iv infus hari 1

    • Metotreksat 200 mg/rn2 iv bolus hari 1. diikuti 800mg/m2 infus IV selamaberikan larutan IV alkalin

    • Leukovorin, 50mg PO diberikan 24 jam setelah infus metotreksat selesaiI5mgPO setiap 6 jarn total 8 dosis (dosis disesuaikan berdasarkan kadar metotreksat)

    • Sitarabin 3000mg/m2 iv selama 1 jam setiap 12 jam total 4 dosis dimulai dosis dikurangi menjadi l000mg/m2 perdosis untuk pasien >60 tahun denkreatinin lebih dari 1,5mg/dI)

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    46/62

    Hepatitis B

    • Definisi

    Hepatitis B adalah penyakit infeksi diserbabkan oleh virus hepatitis B

    menimbulkan peradangan bahkan kerusakan sel –sel hati

    • Etiologi

    Penyebab hepatitis B adalah virus DNA yang tergolong dalam kelas hepaDmempunyai masa inkubasi 1-6 bulan.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    47/62

    • Orang yang beresiko tinggi menderita hepatitis B:

    1. Imigran dari daerah endemis HBV

    2. Pengguna obat intravena yang sering bertukar

     jarum dan aat suntik 

    !. Peaku hubungan seksua dengan banyak orang

    atau dengan orang terin"eki

    #. Pria homoseksua yang se$ara seksua akti" 

    %. Pasien rumah sakit ji&a

    '.  (arapidana pria

    ). Pasien hemodiaisis dan pen

    yang menerima produk tertent

    *. +ontak serumah dengan karier

    ,. Pekerja sosia dibidang keseyang banyak kontak dengan d

    1. Bayi yang baru ahir dari ibu t

     pada saat atau seggera seteah

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    48/62

    Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu :

    1. Fase Praikterik (prodromal)

    Gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam tinggi, ano

    mual, nyeri didaerah hati disertai perubahan warna air kemih menjadi gel

    Pemeriksaan laboratorium mulai tampak kelainan hati (kadar bilirubin se

    dan SGPT, Fosfatose alkali, meningkat).

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    49/62

    2. Fase lkterik

    Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai hepatomega

    splenomegali. timbulnya ikterus makin hebat dengan puncak pada minggu

    setelah timbul ikterus, gejala menurun dan pemeriksaan laboratorium

    tes fungsi hati abnormal.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    50/62

    3.Fase Penyembuhan

    Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim aminotransferase, pem

    masih ada tetapi tidak terasa nyeri, pemeriksaan, laboratorium menjadi no

    Kriteria diagnostik hepatitis BDefinisi Kriteria Diagnosis

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    51/62

    Definisi Kriteria Diagnosis

    Hepatitis B

    kronis

     

    Proses nekro-inflamasi kronis hati disebabkan oleh infeksi persisten

    virus hepatitis B.

    Dapat dibagi menjadi hepatitis B kronis dengan HBeAg + dan

    HBeAg –

     

    1. HBsAg + > 6 bulan

    2. HBV DNA serum > 105copies/m

    3. Peningkatan kadar ALT/

    berkala/persisten

    4. Biopsi hati menunjukkan hep

    (skor nekroinflamasi > 4)

     

    Carrier

    HBsAg

    inaktif

     

    Infeksi virus hepatitis B persisten tanpa disertai proses nekro-

    inflamasi

    yang signifikan

     

    1. HBsAg + > 6 bulan

    2. HBeAg – , anti HBe +

    3. HBV DNA serum

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    52/62

    Tatalaksana

    Golongan imunomodulasi

    1.Interferon (IFN) : antivirus, immunomodulator, antiproliferatif

    lamivudin 100 mg 1x1 hari selama 1 tahun

    entecavir (ETV) 0,5-1 mg perhari

    telbivudin (LdT) 1 x 600 mg perhari

      tenofovir (TDF) 1 x 300 mg perhari

    2. Timosin alfa

    Merangsang fungsi sel limfosit, untuk menurunkan replikasi HBV dan menurunkan

    konsentrasi/menghilangkan DNA HBV. Bisa digunakan sebagai monoterapi maupun seb

    terapi bersaamaan dengan interferon

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    53/62

    Komplikasi dan prognosis

    Komplikasi bisa menjadi sirosis hepatis, yang merupakan komplikasi domi

    perjalanan klinis akhir akibat necrosis sel – sel hepatosit.

    Prognosis :

    Dipengaruhi oleh banyak faktor yang paling utama adalah gambaran histo

    respon imun tubuh penderita, dan lamanya terinfeksi hepatitis B, serta res

    terhadap pengobatan.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    54/62

    Cronic kidney disease

    Definisi :

    Kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasar kelainan

    atau pertanda kerusakan ginjal seperti proteinuria.

    Jika tidak ada kerusakan ginjal diagnosis CKD ditegakan jika nilai GFR <

    ml/menit/1,73m2

    Etiologi :

    Glomerulonefritis, dm, obsturksi dan infeksi, hipertensi, dan sebab lain

    Epidemiologi :

    Paling banyak disebabkan oleh glomerulonefritis 46,39%

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    55/62

    Faktor risiko :

    Pasien dm atau hipertensi, autoimun disease, batu ginjal, sembuh dari gag

    akut, infeksi saluran kemih, bblr, faktor sosial dan lingkungan (obesitas, ro50 tahun, keluarga individu dengan riwayat dm)

     

    Patofisiologi :

    Pre renal hipovolemia, dehidrasi, asupan cairan kurang

    Renal  sepsis, obat-obatan (ibuprofen atau antibiotik), glomerulonefr

    Post renal obstruksi atau penyumbatan ureter atau kantung kemih, hipe

    prostat, batu ginjal

    • Gambaran klinis

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    56/62

    Kelainan hemopoeisis, kelainan saluran cerna mual dan muntah, kelainan mata (Red eye synd

    kulit (Gatal), neuropsikiatri (insomnia), kelaianan kardiovaskular (CHF)

    • Diagnosis

     Anamnesis

    Pemeriksaan fisik

    Radiologis

    Histopatologis

    Penunjang foto polos abdomen, usg ginjal

    Lab faal ginjal, penurunan kadar HB, hiper/hipokalemia, hiperphospatemia, hipokalsemia,

    urinalisis, proteinuria, hematuria, leukosuria.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    57/62

    tatalaksana

    Konservatif :

    Mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif : diet rendah protein,

     jumlah kalori, kebutuhan cairan, elektrolit dan mineral

    Simptomatik :

    Peningkatan serum kalium jika ada asidosis metabolik, transfusi jika anem

    sasaran Hb 11-12 gr/dl

    Ppi jika adanya mual muntah

    Hipertensi terutama ACE inhibitor

    Pada penderita gagal ginjal kronik stadium 5 dilakukan hemodialisa atau

    transplantasi ginjal jika gfr < 15

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    58/62

    Prognosis :

    Umumnya penderita CKD akan menuju stadium terminal

     Angka progresivitas tergantung dari diagnosis yang mendasar

    keberhasilan terapi, dan dari pola hidup masing masing.

    Pasien yang menjalani dialisis kronik akan mempunyai angka

    dan kematian yang tinggi.

    Pembahasan

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    59/62

    • Seorang laki-laki berinisial Tn. K, berumur 64 tahun, Masuk Rumah Sakit 06 Maret 2016 dengan

    perut yang bertambah hebat dan adanya benjolan di selangkangan sejak ± 2 minggu SMRS. Dari k

    dapat kita pikirkan adalah gangguan di system pencernaan, system urinaia, dan gangguan kelenjar

    • Lebih kurang 3 bulan SMRS, os mengeluh adanya lemas serta penurunan berat badan sebanyak 16

    ke Rumah Sakit, dan didiagnosis Diabetes Mellitus dan Hepatitis B. Pasien memiliki keluhan

    menjadi kuning sejak 2 minggu yang lalu yang dapat di simpulkan bahwa pasien masih mender

    disertai dengan nyeri pinggang yang muncul hilang timbul sejak 3 bulan lalu serta riwayat BAK ya

    hasil pemeriksaan ureum kreatinin yang sangat meningkat dari anamnesis ini dapat ditegakan pa

    kidney disease (CKD). Kemungkinan lymphadenopathy dapat disingkirkan karena tidak ada benjolmaupun di ketiak. Kemungkinan hernia inguinalis dapat disingkirkan karena pasien tidak memilik

    beban berat, tidak ada perubahan massa yang terjadi ketika batuk, bersin atau mengedan

    Kemungkinan Hodgkin malignancy liphoma juga disingkirkan karena pasien tidak mengalami dem

    riwayat penyakit kronis, nyeri sendi, penurunan sensasi,dan menyangkal mengkonsumsi obat-obata

    •  

    • Keluargapasienmenyatakanbahwaadanyabenjolandiselangkangansebelahkirisebes

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    60/62

    • Keluarga pasien menyatakan bahwa adanya benjolan di selangkangan sebelah kiri sebes

    di ketahui sejak 2 minggu lalu, benjolan tidak terasa nyeri, tidak panas, tidak memera

    nanah atau cairan lain, benjolan terasa lunak dan bisa digerakan. Keluhan disertai p

    berat, pasien tidak mau makan (↓ nafsu makan), mual(-), muntah(-), flatus(+). K

    menyatakan bahwa terjadi penurunan berat badan pada pasien secara progresif seb

    minggu tanpa adanya penyebab yang jelas, selama di rumah sakit pasien sama sekali be

    BAK berwarna seperti teh. Pasien mengeluhkan nyeri pinggang yang muncul hilang tim

    lalu. Keluarga pasien mengatakan adanya kulit dan mata yang kuning sejak 2 minggu la

    Riwayat sakit darah tinggi disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat penyakit gin

    pernah dirawat sebelumnya disangkal, dan riwayat penyakit dengan keluhan yang s

    sangkal.

    Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit berat, dan kesadaran somdarah 120/70 mmHg, nadi 110x/menit, pernafasan 24x/menit, dan temperatur 35,60C.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    61/62

    • Pemeriksaan kepala, leher, thoraks paru, thoraks jantung, dan ekstremitas dalam batas normal.

    dan kulit ditemukan icterus, status gizi underweight, nyeri tekan abdomen (+), dan ditemukan per

    palpasi abdomen.

    • Pemeriksaan penunjang thoraks foto ditemukan cardiomegali tanpa bendungan paru, efusi pleura

    posisi ditemukan uretrolitiasis kiri setinggi VL 4-5, osteoartrosis VL 2-5, foto abdomen osteotis te

    meteorismus. Usg abdomen ditemukan lymphadenopathy di paraaorta, parailiaca, penpancreas da

    suatu lumphoma maligna, proses kronis kedua ginjal, slidge di gallblader, efusi pleura bilateral.

    kontras ditemukan adanya splenomegali dengan lymphadenopathy di paraaorta dan parailiaca ya

    anterior dan lateral di abdomen atas tengah menyokong suatu NHML.

    • Dari pemeriksaan laboratorium, darah rutin, didapatkan Hb 10,2 g/dl,Leukosit 10.100 sel/uL,Ht

    sel/uL. AST 63 U/L, ALT 41 U/L, ureum 292,2 mg/dl, kreatinin 4,72 mg/dl, asam urat 12,0 mg/dl, LD

    • Penatalaksanaan yang diberikan adalah alinamin, pantoprazole, ketorolac, rillus, ciprofloxacin

    mycostatin.

  • 8/18/2019 Ppt Crs NHML Fix Rere Ira Kartini

    62/62